Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan
: : :
29 April 2016 3 - 4 Mei 2016 9 Mei 2016
Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia
: :
11 Mei 2016 12 Mei 2016
OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK OCBC NISP TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS.
PT Bank OCBC NISP Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan
Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KANTOR PUSAT OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.25, Jakarta 12940 - Indonesia Tel. (6221) 25533888 (hunting) Fax. (6221) 57944000, 57943939 Homepage: www.ocbcnisp.com
JARINGAN KANTOR Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 45 kantor cabang, 10 kantor cabang syariah, 249 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas dan 12 Payment Points berlokasi di Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat.
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP 8.000.000.000.000 (DELAPAN TRILIUN RUPIAH) BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN: OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP TAHAP I TAHUN 2016 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR RP 2.000.000.000.000,- (DUA TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti utang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 (tiga) seri: Seri A Seri B Seri C
: Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp803.000.000.000 (delapan ratus tiga miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,50 % (tujuh koma lima nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 21 Mei 2017. : Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp380.000.000.000 (tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 8,00 % (delapan koma nol nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 11 Mei 2018. : Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp753.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh tiga miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 8,25 % (delapan koma dua lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 11 Mei 2019.
Dengan jumlah sebesar Rp1.936.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), dimana sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.000.000.000 (enam puluh empat miliar Rupiah) akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Kepastian mengenai jumlah Pokok Obligasi dan jumlah masing-masing Seri Obligasi yang sebenarnya dikeluarkan Perseroan akan ditentukan selambat-lambatnya 1 (satu) Hari kerja sebelum Tanggal Distribusi dan akan diumumkan sedikitnya dalam 1 (satu) surat kabar harian nasional selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum Tanggal Pencatatan Obligasi di Bursa Efek. Apabila seluruh Obligasi Tahap I yang dijamin dengan kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2016, sedangkan Bunga Obligasi terakhir akan dibayarkan sekaligus dengan jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II dan/atau tahap-tahap selanjutnya (jika ada) akan ditetapkan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI INI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA, BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DENGAN KETENTUAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DIMANA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DILAKUKAN MELALUI BURSA EFEK ATAU DILUAR BURSA EFEK DAN BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DI DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PEMBELIAN KEMBALI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA PERSEROAN MELAKUKAN KELALAIAN (WANPRESTASI) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, KECUALI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RUPO. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO): AAA Id (Triple A) UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
PT Indo Premier Securities
PT Mandiri Sekuritas
PT OCBC Sekuritas Indonesia (Terafiliasi)
PT RHB Securities Indonesia
PT BCA Sekuritas
Penawaran Obligasi Ini Dijamin Secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) WALI AMANAT PT Bank Mega Tbk. RISIKO UTAMA YANG AKAN DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU KETIDAKMAMPUAN DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI KREDIT YANG DIBERIKAN, DAN APABILA JUMLAHNYA MATERIAL DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PERSEROAN RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI PADA UMUMNYA ADALAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Mei 2016
PT Bank OCBC NISP Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut ”Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan “Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp8.000.000.000.000 (delapan triliun Rupiah) kepada Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta dengan surat No.007/CPDD-CDU/GH/PUB-II/II/2016 tanggal 19 Februari 2016, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM”). Sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP, Perseroan merencanakan untuk mencatatkan “Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Nomor: SP-00001/BEI.PP3/02-2016 tanggal 17 Februari 2016 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 perihal Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/ PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/35/DPNP tanggal 31 Desember 2009 tentang Pelaporan Produk atau Aktivitas Baru, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap, telah mendapat penegasan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-24/PB.321/2016 tanggal 26 Februari 2016. Perseroan, PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT RHB Securities Indonesia sebagai para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak, termasuk setiap pihak terafiliasi dengan Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM, kecuali Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, PT OCBC Sekuritas Indonesia yang mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XII tentang Penjaminan Emisi Obligasi. PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI
i
DEFINISI DAN SINGKATAN
iii
RINGKASAN
xiii
I.
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
7
III.
PERNYATAAN UTANG
8
IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
15
1. 2. 3. 4. 5.
15 20 21 31 35
UMUM IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING ANALISIS KEUANGAN PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT MANAJEMEN RISIKO
V.
RISIKO USAHA
36
VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
39
VII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
40
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
40 42 42 46 61 64
VIII.
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN SUMBER DAYA MANUSIA KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM 8. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI 9. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 10. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN
65 66 68 68
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
70
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
70 70 71 72 78 78 81 85 86 87 94 96 98 99
UMUM SALURAN DISTRIBUSI STRATEGI USAHA KEGIATAN USAHA TINGKAT KESEHATAN BANK PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA PROSPEK USAHA DAN PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA PERSAINGAN USAHA MANAJEMEN RISIKO TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) ASURANSI LISENSI, FRANCHISE, DAN HAK KEKAYAAN
i
IX.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
100
X.
EKUITAS
103
XI.
PERPAJAKAN
105
XII.
PENJAMINAN EMISI OBLIGASI
106
XIII.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
107
XIV.
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
111
XV.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
133
XVI.
KETERANGAN TENTANG OBLIGASI
309
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
309 309 310 311 311 311 311 311 312 312 313 315 316 319 319 320 320
UMUM SYARAT-SYARAT OBLIGASI OBLIGASI MERUPAKAN BUKTI HUTANG PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI PENARIKAN OBLIGASI PENGALIHAN OBLIGASI SATUAN PERDAGANGAN OBLIGASI PEMBELIAN KEMBALI SANKSI LAIN-LAIN PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN KELALAIAN PERSEROAN RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) JAMINAN KUASA PEMEGANG OBLIGASI KEPADA WALI AMANAT PEMBERITAHUAN MENGENAI OBLIGASI HUKUM YANG BERLAKU
XVII. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI
321
XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN
324
XIX.
PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
345
XX.
KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT
349
XXI.
AGEN PEMBAYARAN
356
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
ii
357
DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi
:
Berarti hubungan afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 butir Undang-Undang Pasar Modal. a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara 1 (satu) pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Agen Pembayaran
:
Berarti KSEI beserta para pengganti dan penerima haknya, yang ditunjuk Perseroan dengan perjanjian tertulis yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi termasuk Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi untuk dan atas nama Perseroan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran, dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Anak Perusahaan atau Entitas Anak
:
Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan (jika ada) sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
ATM
:
Berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu mesin elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller seperti penarikan uang tunai, pemeriksaan saldo dan pemindahbukuan.
ATMR
:
Berarti Aset Tertimbang Menurut Risiko.
Bank Kustodian
:
Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal.
Bapepam
:
Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
Bapepam dan LK
:
Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12-2005 (tiga puluh Desember dua ribu lima) tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
BI
:
Berarti Bank Indonesia.
BMPK
:
Berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit yaitu jumlah/persentase maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang dapat diberikan kepada satu peminjam atau satu kelompok peminjam sesuai Peraturan BI.
BOPO
:
Berarti biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional.
Bunga Obligasi
:
Berarti tingkat bunga tetap Obligasi per tahun yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
iii
Bursa Efek
:
Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah perseroan terbatas PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”), berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
CAR
:
Berarti Capital Adequacy Ratio atau Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.
Daftar Pemegang Rekening
:
Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah, kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
Denda
:
Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar 1% (satu perseratus) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
Dokumen Emisi
:
Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi, Peranjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus, dan dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum ini.
DPS
:
Berarti Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh BAE Perseroan, sebagaimana diatur dalam Pasal 50 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham baik yang masih dalam bentuk script maupun dalam bentuk scriptless. Saham-saham dalam bentuk script adalah sahamsaham yang masih dalam bentuk warkat dan dikuasai oleh masing-masing pemegang saham, sedangkan saham-saham dalam bentuk scriptless adalah saham-saham dalam bentuk elektronik yang berada dalam penitipan kolektif KSEI.
Efek
:
Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Uni Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivative Efek.
Emisi
:
Berarti penerbitan Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.
Fitch
:
Berarti PT Fitch Ratings Indonesia.
Force Majeure
Berarti kejadian-kejadian yang berkaitan dengan keadaan diluar kemampuan dan kekuasaan para pihak seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang atau huru hara di Indonesia, yang mempunyai akibat negatif terhadap kemampuan masing-masing pihak untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.
GCG
:
Berarti Good Corporate Governance.
Group OCBC
:
Berarti Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Singapura dan berkedudukan hukum di Singapura bersama setiap pihak lain yang dianggap satu kelompok dengannya oleh MAS sehubungan dengan penerapan Peraturan MAS, termasuk tetapi tidak terbatas pada Perseroan dan OCBC Overseas Investment Pte. Ltd. (OOI).
GWM
:
Berarti Giro Wajib Minimum.
Hari Bank
:
Berarti hari pada setiap saat Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.
iv
Hari Bursa
:
Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek menurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.
Hari Kalender
:
Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorius Calendar tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Hari Kerja
:
Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.
Jumlah Terutang
:
Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Emisi ini termasuk tetapi tidak terbatas Pokok Obligasi, Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu.
Konfirmasi Tertulis
:
Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.
Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR
:
Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPO atau meminta diselenggarakannya RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI.
KSEI
:
Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam Emisi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.
Kualitas Aset Produktif
:
Berarti penilaian terhadap kualitas aset produktif berdasarkan Peraturan BI.
Kustodian
:
Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan harta yang berkaitan dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
LDR
:
Berarti Loan to Deposit Ratio yaitu rasio jumlah kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga berdasarkan formula yang ditetapkan BI.
MAS
:
Berarti The Monetary Authority of Singapore
Masyarakat
:
Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.
Nasabah Penyimpan
:
Berarti Nasabah yang menempatkan dananya dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian Perseroan dengan Nasabah yang bersangkutan.
NIM
:
Berarti Net Interest Margin yaitu Marjin Bunga Bersih.
NPL
:
Berarti Non Performing Loan yaitu kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.
v
Obligasi
Berarti surat berharga bersifat utang, sesuai dengan seri Obligasi, dengan nama Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan, yang merupakan penerbitan obligasi tahap I dari rangkaian Penawaran Umum Berkelanjutan, dengan jangka waktu terlama 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, dalam jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Sebesar Rp.1.936.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), yang terdiri dari: a. Obligasi Seri A, dengan jumlah pokok sebesar Rp803.000.000.000 (delapan ratus tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 7,50% (tujuh koma lima nol persen), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi; b. Obligasi Seri B, dengan jumlah pokok sebesar Rp380.000.000.000 (tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,00% (delapan koma nol nol persen), berjangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; c. Obligasi Seri C, dengan jumlah pokok sebesar Rp753.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen), berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. 2. Sebanyak banyaknya sebesar Rp64.000.000.000 (enam puluh empat miliar rupiah) akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Bila jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. yang akan dicatatkan di Bursa Efek serta didaftarkan di KSEI. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing seri Obligasi dan/atau pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
OOI
:
Berarti OCBC Overseas Investments Pte. Ltd., yang merupakan sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang Singapura dan berkedudukan hukum di Singapura.
Otoritas Jasa Keuangan
:
Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor: 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
PAPI
:
Berarti Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia.
PDN
:
Berarti Posisi Devisa Neto.
Pefindo
:
Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Pemegang Obligasi
:
Berarti masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: a. Rekening Efek pada KSEI; atau b. Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.
Pemegang Rekening
:
Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
Pemerintah
:
Berarti Pemerintah Republik Indonesia.
vi
Pemeringkat
:
Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya atau perusahaan pemeringkat lain yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan disetujui sebagai penggantinya oleh Wali Amanat.
Penawaran Umum
:
Berarti kegiatan penawaran Obligasi, yang merupakan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap I, yang dilakukan oleh Perseroan melalui Penjamin Emisi Obligasi untuk menjual Obligasi kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Penawaran Umum Berkelanjutan
:
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap I
:
Berarti kegiatan penawaran umum atas obligasi yang diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap dengan tingkat bunga tetap, dengan mengacu kepada Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. . Berarti kegiatan Penawaran Umum obligasi dengan jumlah pokok sebanyakbanyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah), dengan mengacu ke Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan.
Pengakuan Hutang
:
Berarti pengakuan hutang Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Sebagaimana tercantum dalam akta Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap, Akta No. 19 tertanggal 18 Februari 2016, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, beserta lampirannya dan dengan segenap perubahannya yang mungkin akan dibuat di kemudian hari.
Penitipan Kolektif
:
Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Obligasi
:
Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran kepada Perseroan, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi yang dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Securites, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT RHB Securities Indonesia, sesuai dengan syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
:
Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT RHB Securities Indonesia, berkedudukan di Jakarta sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Peraturan No. VI.C.3
:
Berarti Peraturan Nomor: VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-309/BL/2008 tanggal 01-08-2008 (satu Agustus dua ribu delapan) tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.
Peraturan No. VI.C.4
:
Berarti Peraturan Nomor: VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/BL/2010 tanggal 06-09-2010 (enam September dua ribu sepuluh) tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.
Peraturan No. IX.A.2
:
Berarti Peraturan Nomor: IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-122/BL/2009 tanggal 29-05-2009 (dua puluh sembilan Mei dua ribu sembilan) tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.C.11
:
Berarti Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 26-12-2012 (dua puluh enam Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.
Peraturan No. IX.E.1
:
Berarti Peraturan No. IX.E.1 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25-11-2009 (dua puluh lima November dua ribu sembilan) tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
vii
Peraturan No. IX.E.2
:
Berarti Peraturan No. IX.E.2 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28-11-2011 (dua puluh delapan November dua ribu sebelas) tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015
:
Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22-12-2015 (dua puluh dua Desember dua ribu lima belas) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014
:
Berarti Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk
Peraturan OJK 55/POJK.04/2015
No.
:
Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29-12-2015 (dua puluh sembilan Desember dua ribu lima belas) tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Peraturan OJK 56/POJK.04/2015
No.
:
Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29-12-2014 (dua puluh sembilan Desember dua ribu lima belas) tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Perjanjian Agen Pembayaran
:
Berarti Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap, Akta No 21 tertanggal 18 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi SH, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi
:
Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap, Akta No. 20 tertanggal 18 Februari 2016, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahanpenambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Perjanjian Perwaliamanatan
:
Berarti Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap, Akta No. 18 tertanggal 18 Februari 2016, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihakpihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI
:
Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0005/PO/KSEI/0216 tertanggal 18 Februari 2016 yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuanpembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek
:
Berarti perjanjian yang telah dibuat antara Perseroan dan PT Bursa Efek Indonesia perihal pencatatan efek dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Nomor: SP-0001/BEI.PP3/02-2016 tanggal 17 Februari 2016 dan yang dibuat dibawah tangan bermaterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuanpembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
viii
Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
:
Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP, Akta No.: 17 tertanggal 18 Februari 2016, yang dibuat di hadapan dihadapan Notaris Fathiah Helmi SH, berikut perubahandan/atau perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh Perseroan yang bersangkutan di kemudian hari.
Pernyataan Pendaftaran
:
Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto-Peraturan Nomor: IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27-10-2000 (dua puluh tujuh Oktober dua ribu) Nomor: Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, dan Peraturan Nomor: IX.A.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK tanggal 30-122011 (tiga puluh Desember dua ribu sebelas) Nomor: Kep-690/BL/2011 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, dan dengan memperhatikan Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014, berikut dokumendokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan.
Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif
:
Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan Nomor: IX.A.2 yaitu: 1.) atas dasar lewatnya waktu, yakni: a.) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau b.) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau 2.) Atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Berarti PT Bank OCBC NISP Tbk, suatu Perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek, berkedudukan di Jakarta Selatan, Jalan Profesor Doktor Satrio Kavling 25, yang melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap.
Perseroan
:
Perusahaan Efek
:
Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, perantara pedagang efek dan/atau manajer investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Pokok Obligasi
:
Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu yang bernilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang terdiri dari : Sebesar Rp.1.936.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), yang terdiri dari: a. Obligasi Seri A berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi berjumlah pokok sebesar Rp803.000.000.000 (delapan ratus tiga miliar Rupiah dengan tingkat bunga sebesar 7,50% (tujuh koma lima nol persen); b. Obligasi Seri B berjangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi berjumlah pokok sebesar 380.000.000.000 (tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,00 % (delapan koma nol nol persen); dan c. Obligasi Seri C berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi berjumlah pokok sebesar Rp753.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen)
ix
Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.000.000.000,- (enam puluh empat miliar rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (best effort). Bila Jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Prospektus
:
Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan atas obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 UndangUndang Pasar Modal dan Peraturan Nomor: IX.C.2 lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-51/PM/1996 tanggal 17-01-1996 (tujuh belas Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh enam) tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum, dan dengan memperhatikan Peraturan Nomor : IX.A2 dan Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014.
PSAK
:
Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Rekening Efek
:
Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.
RUPO
:
Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan.
Satuan Pemindahbukuan
:
Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
Sertifikat Jumbo Obligasi
:
Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam penitipan kolektif di KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, yang terdiri dari Obligasi Seri A, Obligasi Seri B dan Obligasi Seri C.
ROA ROE Rupiah atau Rp RUPSLB
: : : :
Berarti Return on Assets atau Imbal Hasil Investasi. Berarti Return on Equity atau Imbal Hasil Ekuitas. Berarti mata uang sah yang berlaku di Indonesia. Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.
SBI
:
Berarti Sertifikat Bank Indonesia.
Seri Obligasi
:
Berarti 3 (tiga) Seri Obligasi, yaitu: Sebesar Rp.1.936.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), yang terdiri dari: a.) Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, berjumlah pokok sebesar Rp Rp803.000.000.000 (delapan ratus tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 7,50% (tujuh koma lima nol persen) dan pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada tanggal jatuh tempo.
x
b.) Obligasi Seri B dengan jangka waktu 2 (dua) tahun sejak Tanggal Emisi, berjumlah pokok sebesar Rp380.000.000.000 (tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,00% (delapan koma nol nol persen) dan pembayaran Obligasi Seri B tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri C pada tanggal jatuh tempo. c.) Obligasi Seri C dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, berjumlah pokok sebesar Rp753.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) dan pembayaran Obligasi Seri C tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi Seri C pada tanggal jatuh tempo. Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.000.000.000,- (enam puluh empat miliar rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (best effort). Bila Jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Tanggal Distribusi
Tanggal Emisi
Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi hasil Penawaran Umum kepada KSEI yang merupakan tanggal distribusi Obligasi yang dilakukan secara elektronik, yaitu tanggal 11 Mei 2016. :
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi
Berarti tanggal pembayaran hasil Emisi dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseoran, yang merupakan tanggal penerbitan Obligasi, yaitu tanggal 11 Mei 2016. Berarti tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
Tanggal Penjatahan
:
Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi, yaitu tanggal 9 Mei 2016.
Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi
:
Berarti tanggal dimana jumlah Pokok Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, yaitu : -
Untuk Obligasi Seri A tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 21 Mei 2017 Untuk Obligasi Seri B tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 11 Mei 2018 Untuk Obligasi Seri C tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 11 Mei 2019
Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM
:
Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.
Undang-undang Perpajakan
:
Berarti Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan, sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor : 9 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor : 6 Tahun 1983 tentang Undang-undang dan Tata Cara Perpajakan, dan terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor : 6 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, serta perubahan-perubahan lainnya di kemudian hari.
Undang-undang Perbankan
:
Berarti Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor : 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan perubahan-perubahannya serta peraturan pelaksanaannya.
xi
US Dollar atau USD atau US$
:
Berarti mata uang Dollar Amerika Serikat.
Wali Amanat
:
Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam hal ini adalah PT Bank Mega Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan
xii
RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. UMUM Perseroan berdiri pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Pada tahun 1994, Perseroan mengukuhkan dirinya sebagai bank publik dengan melakukan Penawaran Umum dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Setelah itu, Perseroan juga telah melakukan beberapa kali corporate action antara lain Penawaran Umum Saham (1997, 1998 dan 1999), Penawaran Umum Terbatas (1998, 2000, 2002, 2005, 2007, 2012 dan 2013), Penawaran Umum Obligasi Bank NISP (1997 dan 1999), Penawaran Umum Obligasi Subordinasi (2003, 2008 dan 2010), Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 dan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015. Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan No. D.15.6.2.27 tanggal 20 Juli 1967, izin sebagai bank devisa dengan Keputusan Bank Indonesia No. 23/9/KEP/DIR tanggal 19 Mei 1990, dan izin sebagai bank persepsi dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan No.S.35/MK.03/1993 tanggal 6 Januari 1993 serta izin sebagai bank persepsi dan bank devisa persepsi on-line dari Menteri Keuangan RI dengan keputusan No. S-201/ MK/ 2003 tanggal 14 Mei 2003. Sehubungan dengan perubahan nama Perseroan dari PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk, izin usaha PT Bank NISP Tbk telah dialihkan kepada PT Bank OCBC NISP Tbk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.10/83/KEP.GBI/2008 tanggal 15 Desember 2008. Perseroan telah memiliki izin usaha unit syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/11/KEP.DpG/ 2009 tanggal 8 September 2009. Setelah melaksanakan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 anggaran dasar Perseroan telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.33 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0929451 tanggal 5 Mei 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3500716.A.01.11.TAHUN 2015 tanggal 5 Mei 2015 (“Akta PKR No.33/2015”) yang mengubah dan menyesuaikan anggaran dasar PERSEROAN dengan mengacu pada Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/POJK.05/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta melakukan penyusunan kembali seluruh isi anggaran dasar Perseroan. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan, berdasarkan Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek yang mengurus administrasi dari saham Perseroan, susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut : Keterangan
Nilai Nominal Rp 125,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) 28.000.000.000 3.500.000.000.000
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : OCBC Overseas Investment Pte. Ltd Pemegang saham lainnya (kepemilikan masingmasing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel
xiii
Persentase (%)
9.760.695.612
1.220.086.951.500
85,08
1.711.952.874 11.472.648.486 16.527.351.514
213.994.109.250 1.434.081.060.750 2.065.918.939.250
14,92 100,00
RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit. PENAWARAN UMUM OBLIGASI Nama Obligasi
:
Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap.
Jumlah Pokok Obligasi
:
Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu yang bernilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang terdiri dari seri-seri sebagai berikut: Sebesar Rp.1.936.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), yang terdiri dari: a. b. c.
Obligasi Seri A, dengan jumlah pokok sebesar Rp Rp803.000.000.000 (delapan ratus tiga miliar Rupiah); Obligasi Seri B, dengan jumlah pokok sebesar Rp380.000.000.000 (tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah); dan Obligasi Seri C, dengan jumlah pokok sebesar sebesar Rp753.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh tiga miliar Rupiah).
Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.000.000.000,- (enam puluh empat miliar rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (best effort). Bila Jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Jangka Waktu
a. b. c.
Tingkat Bunga Obligasi
a. b. c.
Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi; Obligasi Seri B dengan jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap 7,50 % (tujuh koma lima nol persen) per tahun; Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap 8,00% (delapan koma nol nol persen) per tahun; dan Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap 8,25 % (delapan koma dua lima persen) per tahun.
Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Bunga Obligasi dibayarkan setiap Triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2016, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan bersamaan dengan Pelunasan Pokok masing-masing seri Obligasi. Harga Penawaran
:
100% (seratus persen) dari nilai nominal Obligasi.
Periode Pembayaran Bunga Obligasi Jenis Tingkat Bunga Obligasi Satuan Pemindahbukuan Satuan Perdagangan Penyisihan Dana (Sinking Fund)
:
3 (tiga) bulan.
:
Tetap.
: : :
Rp 1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi ini.
xiv
Pembelian Kembali Obligasi
:
Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan, pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak terafiliasi. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai.
Jaminan
:
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak,- baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Peringkat Obligasi
:
idAAA
dari Pefindo.
HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI A.
Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
B.
Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanyá tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
C.
Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu persen) diatas tingkat Bunga Obligasi masing-masing seri Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
D.
Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terhutang (tidak termasuk obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasi Perseroan) berhak mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan asli KTUR dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat tersebut akan dibekukan oleh KSEI sejumlah obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut.
E.
Hak Suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Obligasi senilai Rp1,00 (satu Rupiah) memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
xv
RUPO RUPO dapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. Mengenai RUPO diuraikan dalam Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan tentang Obligasi. Cara dan Tempat Pelunasan Pokok Obligasi dan Pembayaran Bunga Obligasi Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI, selaku Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan sesuai dengan jadwal waktu pembayaran sebagaimana yang telah ditentukan, seperti yang tertera pada bab ini. Bilamana tanggal pembayaran oleh KSEI jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Obligasi Prosedur pemesanan dan pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XIX Prospektus ini mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi. RISIKO USAHA Sebagaimana layaknya usaha perbankan pada umumnya, hingga batas-batas tertentu, Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko yang dihadapi oleh bank-bank lain. Risiko utama yang akan dihadapi Perseroan adalah Risiko Kredit yaitu ketidakmampuan debitur untuk membayar kembali kredit yang diberikan, dan apabila jumlahnya material dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Selain itu, Risiko Likuiditas juga menjadi risiko penting bagi Perseroan dimana bila terdapat penarikan dana secara besar-besaran dapat mengganggu kinerja Perseroan. A.
Risiko usaha yang berkaitan dengan Perseroan antara lain adalah: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Likuiditas 3. Risiko Operasional 4. Risiko Pasar 5. Risiko Hukum 6. Risiko Reputasi 7. Risiko Stratejik 8. Risiko Kepatuhan
B. Risiko Investor Bagi Pembeli Obligasi Perseroan Untuk penjelasan risiko-risiko usaha secara lengkap dapat dilihat pada Bab V tentang Risiko Usaha dalam Prospektus ini dan Bab VIII mengenai Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan. STRATEGI USAHA Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha memiliki beberapa strategi usaha. Strategi usaha tersebut dimaksudkan sebagai acuan dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Fokus dalam upaya mensukseskan transformasi jaringan cabang. Meningkatkan sinergi antar segmen dalam upaya memberikan solusi terbaik bagi Nasabah. Melanjutkan pertumbuhan sehat berkelanjutan. Memperbaiki Cost to Income Ratio. Melanjutkan peningkatan kerangka manajemen risiko. Meningkatkan operational and service excellence agar senantiasa menjadi “bank of choice” bagi nasabah. Memperkuat budaya korporasi dan meningkatkan efektivitas komunikasi. Menyelaraskan ketiga lini penjagaan (three lines of defense).
PROSPEK USAHA Stabilitas sistem keuangan relatif masih terjaga dengan dukungan kinerja perbankan nasional yang tetap solid. Hal ini tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang tetap tinggi mencapai 21,4% serta rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross yang tetap terjaga rendah sebesar 2,5% pada akhir tahun 2015. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tahun 2015 mencapai Rp 4.413 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 7,2% (yoy) dari Rp 4.114 triliun pada akhir tahun 2014. Sementara itu, penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar 10,4% (yoy) dari Rp 3.674 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 4.058 triliun pada akhir 2015.
xvi
Pada tahun 2016, walaupun masih terdapat sejumlah tantangan ekonomi namun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan membaik menjadi 5,3% dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,8%. Timbul harapan baru bahwa investasi publik dan belanja infrastruktur, berlanjutnya pemulihan permintaan domestik sebagai akibat dari kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif termasuk deregulasi yang dikeluarkan pemerintah akan mulai mendorong pertumbuhan ekonomi ketingkat yang lebih tinggi. Optimisme atas perkiraan kondisi ekonomi 2016 yang secara umum lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan rencana penurunan suku bunga kredit, mendorong pertumbuhan aset perbankan pada 2016 diperkirakan dapat mencapai kisaran 13-14%. Fungsi intermediasi, secara industri kredit juga diproyeksikan tumbuh sebesar 14%. Dana pihak ketiga secara industri diproyeksikan tumbuh sekitar 13% tahun yang sama. Kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan pada masa yang akan datang akan senantiasa dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta pertumbuhan ekonomi nasional. Perseroan mempunyai optimisme untuk menjaga kinerja baik di tahun 2016 dengan mempertimbangkan *) perkembangan faktor-faktor eksternal dan kapabilitas Perseroan sebagai bank swasta ke-8 terbesar dalam jumlah aset. Termasuk tetapi tidak terbatas pada adanya dukungan permodalan yang kuat, penerapan standar kualitas terbaik prinsip-prinsip GCG, basis nasabah yang loyal, jaringan kantor yang luas, lini produk perbankan yang lengkap serta layanan perbankan berkualitas di berbagai sektor industri dan segmen usaha. *) Sumber : Laporan Publikasi Bank 31 Desember 2015
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Ikhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan teresebut dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disajikan dibawah ini diambil dari laporan keuangan auditan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Untuk Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), akuntan publik independen dengan Partner Penanggung Jawab Lucy Luciana Suhenda, SE, Ak, CPA yang laporannya tertanggal 17 Maret 2016 dengan Pendapat dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 December 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan juga menyajikan informasi keuangan lainnya pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), akuntan publik independen dengan Partner Penanggung Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec.,CPA yang laporannya tertanggal 12 Februari 2013 dengan opini wajar tanpa pengecualian. Informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 diambil dari laporan keuangan auditan Perseroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini dan tersedia di situs web Perseroan (www.ocbcnisp.com) dan telah dilaporkan kepada OJK. Informasi keuangan pada tahun 2011 dan 2012 yang disajikan dibawah ini telah disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. Laporan Posisi Keuangan
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas
2015 120.480.402 104.069.055 16.411.347
2014* 103.111.114 88.167.748 14.943.366
31 Desember 2013* 97.510.106 83.970.261 13.539.845
(dalam jutaan Rupiah) 2012** 79.145.438 70.205.067 8.940.371
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini ** Disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini
xvii
2011** 59.856.962 53.334.280 6.522.682
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya
Pendapatan Bunga Pendapatan Syariah Beban Bunga Beban Syariah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Bersih Pendapatan/(Beban) Komprehensif lain Total Laba Komprehensif tahun berjalan setelah pajak
2015 8.976.441 244.564 4.646.444 155.644 854.463 2.818.186 1.500.835 (32.854) 1.467.981
2014* 7.758.416 149.137 4.064.485 98.370 743.261 2.489.916 1.332.182 71.339 1.403.521
31 Desember 2013* 6.057.966 91.179 2.960.906 48.951 879.030 2.215.374 1.142.721 (48.235) 1.094.486
(dalam jutaan Rupiah) 2012** 4.895.371 28.811 2.353.052 5.103 835.854 1.941.498 915.456 (59.525) 855.931
2011** 4.179.547 7.619 1.928.528 3.196 650.866 1.702.935 752.654 567 753.221
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini ** Disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini
Rasio Keuangan Penting
Laba Bersih/Aset (ROA) (%)* Laba Bersih/Ekuitas (ROE) (%)* NPL Bersih LDR (%) CAR (%) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum *
2015 1,68 9,60 0,78 98,05 17,32
2014 1,79 9,68 0,80 93,59 18,74
31 Desember 2013 1,81 11,87 0,35 92,49 19,28
2012 1,79 12,22 0,37 86,79 16,49
2011 1,91 12,90 0,59 87,04 13,75
Formula rasio rentabilitas adalah menggunakan formula yang sama dengan yang digunakan Perseroan untuk pelaporan ke OJK.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) selalu berada di atas ketentuan minimum yang ditetapkan OJK, yaitu 8,00% untuk tahun 2011 dan 9%-10% untuk tahun 2012-2015. PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obigasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. WALI AMANAT PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega, Lantai 16, Jl. Kapten Tendean Nomor 12-14 A Jakarta 12790 Telp.: (021) 79175000 Fax.: (021) 7990720 Up : Capital Market Service OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN Tabel dibawah ini menunjukkan rincian Obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan yang jumlah pokoknya belum dilunasi hingga Prospektus ini diterbitkan:
Nama Obligasi
- Obligasi Subordinasi III Bank NISP -
Tahun 2010 Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Seri B
Jangka Nilai Nominal (Rp) Peringkat Waktu 7 tahun
880.000.000.000 AA-(idn)
2 tahun
670.000.000.000
3 tahun
1.235.000.000.000
- Obligasi Berkelanjutan I OCBC
NISP Tahap II Tahun 2015 Seri C
xviii
IdAAA dan AAA(idn)
Jatuh Tempo Jumlah Yang Masih Terutang (Rp) 30 Juni 2017
880.000.000.000
10 Februari 2017
670.000.000.000
IdAAA dan 10 Februari 2018 AAA(idn) Total nilai obligasi
1.235.000.000.000 2.785.000.000.000
I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp 8.000.000.000.000 (DELAPAN TRILIUN RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP TAHAP I TAHUN 2016 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp 2.000.000.000.000 (DUA TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih seri Obligasi yang dikehendaki dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Seri A: Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp803.000.000.000 (delapan ratus tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga obligasi tetap sebesar 7,50% (tujuh koma lima nol persen) per tahun serta dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 21 Mei 2017. Seri B: Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp380.000.000.000 (tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga obligasi tetap sebesar 8,00% (delapan koma nol nol persen) per tahun serta dengan jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 11 Mei 2018. Seri C: Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp753.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga obligasi tetap sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) per tahun serta dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 11 Mei 2019. Dengan jumlah sebesar Rp1.936.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), dimana sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.000.000.000 (enam puluh empat miliar Rupiah) akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Kepastian mengenai jumlah Pokok Obligasi dan jumlah masing-masing Seri Obligasi yang sebenarnya dikeluarkan Perseroan akan ditentukan selambat-lambatnya 1 (satu) Hari kerja sebelum Tanggal Distribusi dan akan diumumkan sedikitnya dalam 1 (satu) surat kabar harian nasional selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum Tanggal Pencatatan Obligasi di Bursa Efek. Apabila seluruh Obligasi Tahap I yang dijamin dengan kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): idAAA (triple A)
Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat Bab XVII Prospektus ini Tentang Keterangan Mengenai Pemeringkatan Efek
PT Bank OCBC NISP Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KANTOR PUSAT OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.25, Jakarta 12940 - Indonesia Tel. (6221) 25533888 (hunting) Fax. (6221) 57944000, 57943939 Homepage: www.ocbcnisp.com JARINGAN KANTOR
Per 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 45 kantor cabang, 10 kantor cabang syariah, 249 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas dan 12 Payment Points berlokasi di Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat. 1
Perseroan berdiri pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Pada tahun 1994, Perseroan mengukuhkan dirinya sebagai bank publik dengan melakukan Penawaran Umum dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Setelah itu, Perseroan juga telah melakukan beberapa kali corporate action antara lain Penawaran Umum Saham (1997, 1998 dan 1999), Penawaran Umum Terbatas (1998, 2000, 2002, 2005, 2007, 2012 dan 2013), Penawaran Umum Obligasi Bank NISP (1997 dan 1999), Penawaran Umum Obligasi Subordinasi (2003, 2008 dan 2010), Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 dan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015. Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan No. D.15.6.2.27 tanggal 20 Juli 1967, izin sebagai bank devisa dengan Keputusan Bank Indonesia No. 23/9/KEP/DIR tanggal 19 Mei 1990, dan izin sebagai bank persepsi dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan No.S.35/MK.03/1993 tanggal 6 Januari 1993 serta izin sebagai bank persepsi dan bank devisa persepsi on-line dari Menteri Keuangan RI dengan keputusan No. S-201/ MK/ 2003 tanggal 14 Mei 2003. Sehubungan dengan perubahan nama Perseroan dari PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk, izin usaha PT Bank NISP Tbk telah dialihkan kepada PT Bank OCBC NISP Tbk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.10/83/KEP.GBI/2008 tanggal 15 Desember 2008. Perseroan telah memiliki izin usaha unit syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/11/KEP.DpG/ 2009 tanggal 8 September 2009. Setelah melaksanakan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 anggaran dasar Perseroan telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.33 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0929451 tanggal 5 Mei 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3500716.A.01.11.TAHUN 2015 tanggal 5 Mei 2015 (“Akta PKR No.33/2015”) yang mengubah dan menyesuaikan anggaran dasar PERSEROAN dengan mengacu pada Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/POJK.05/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta melakukan penyusunan kembali seluruh isi anggaran dasar Perseroan. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan, berdasarkan Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek yang mengurus administrasi dari saham Perseroan, susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut : Keterangan
Nilai Nominal Rp 125,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) 28.000.000.000 3.500.000.000.000
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : OCBC Overseas Investment Pte. Ltd Pemegang saham lainnya (kepemilikan masingmasing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel
A.
Persentase (%)
9.760.695.612
1.220.086.951.500
85,08
1.711.952.874 11.472.648.486 16.527.351.514
213.994.109.250 1.434.081.060.750 2.065.918.939.250
14,92 100,00
PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk sebagaimana diatur dalam peraturan 36/POJK.04/2014 berikut: 1. Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun dengan ketentuan pemberitahuan pelaksanaan Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang terakhir disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada ulang tahun kedua sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016. 2. Telah menjadi Emiten dalam kurun waktu paling singkat 2 (dua) tahun. 3. Tidak pernah mengalami Gagal Bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016. Hal ini telah dipenuhi oleh Perseroan dengan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 29 Januari 2016 dan oleh Akuntan dengan Surat Pernyataan No. N20160317001/DC2/ANG/2016 tanggal 17 Maret 2016. 4. Efek yang dapat diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah efek bersifat utang yang memiliki peringkat yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik dan masuk dalam kategori peringkat layak investasi berdasarkan standar yang dimiliki oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.
2
B.
KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITERBITKAN
NAMA OBLIGASI “OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP TAHAP I TAHUN 2016 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP” JENIS OBLIGASI Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis dan jumlah Pokok Obligasi yang tercantum pada Sertifikat Jumbo Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. JUMLAH POKOK OBLIGASI Seluruh jumlah Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah), Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pembelian kembali (sebagai pelunasan Obligasi) sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi. JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yang jatuh temponya berbeda-beda sesuai dengan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dengan rincian sebagai berikut: Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 21 Mei 2017 Obligasi Seri B dengan jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 11 Mei 2018 Obligasi Seri C dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 11 Mei 2019 HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari Nilai Pokok Obligasi. BUNGA OBLIGASI Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2016, sedangkan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi terakhir adalah pada tanggal 21 Mei 2017 untuk Seri A, 11 Mei 2018 untuk Seri B dan 11 Mei 2019 untuk Seri C, yang juga merupakan Tanggal Pelunasan Pokok masing-masing seri Obligasi. Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.
3
Tanggal-tanggal permbayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: Bunga Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Seri A 11 Agustus 2016 11 November2016 11 Februari 2017 21 Mei 2017
Tabel Pembayaran Bunga Seri B 11 Agustus 2016 11 November2016 11 Februari 2017 11 Mei 2017 11 Agustus 2017 11 November2017 11 Februari 2018 11 Mei 2018
Seri C 11 Agustus 2016 11 November2016 11 Februari 2017 11 Mei 2017 11 Agustus 2017 11 November2017 11 Februari 2018 11 Mei 2018 11 Agustus 2018 11 November2018 11 Februari 2019 11 Mei 2019
Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. SATUAN PEMINDAHBUKUAN OBLIGASI Satuan pemindahbukuan adalah sebesar Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Setiap Obligasi sebesar Rp1 (satu Rupiah) memberikan hak kepada Pemegang Obligasi yang bersangkutan untuk mendapatkan 1 (satu) suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO). SATUAN PERDAGANGAN OBLIGASI Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab II Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. JAMINAN Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab XVI Keterangan Tentang Obligasi. PENYISIHAN DANA (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi ini.
4
PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. TATA CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening akan dilakukan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan sesuai dengan jadual waktu pembayaran masing-masing sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Apabila saat pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi jatuh bukan pada Hari Bursa, maka akan dibayarkan pada Hari Bursa berikutnya. WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Mega Tbk telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi ini. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega, Lantai 16 Jl. Kapten Tendean Nomor 12-14 A Jakarta 12790 Telp.: (021) 79175000 Fax.: (021) 7990720 Up : Capital Market Service HAK SENIORITAS ATAS UTANG Hak Pemegang Obligasi adalah pari-passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada. TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA YANG AKAN DATANG Tidak ada pembatasan bagi Perseroan untuk memperoleh utang baru di masa mendatang di dalam ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. KELALAIAN PERSEROAN Peristiwa-peristiwa atau keadaan yang merupakan kelalaian (cidera janji) Perseroan diatur dan ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. PROSEDUR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XIX Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Nomor IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No: IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan surat hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo 160/PEF-Dir/II/2016 tanggal 3 Februari 2016, hasil pemeringkatan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II adalah: id AAA (Triple A) Peringkat tersebut berlaku untuk periode 3 Februari 2016 sampai dengan 1 Februari 2017. Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas surat utang Perseroan. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVII tentang Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi.
5
PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuanketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan, pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak ter Afiliasi. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI A.
Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
B.
Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanyá tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
C.
Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu persen) diatas tingkat Bunga Obligasi masing-masing seri Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
D.
Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terhutang (tidak termasuk obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasi Perseroan) berhak mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan asli KTUR dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat tersebut akan dibekukan oleh KSEI sejumlah obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut.
E.
Hak Suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Obligasi senilai Rp1,00 (satu Rupiah) memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
6
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Dana yang diperoleh dalam rangka Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit. Pelaksanaan penggunaan dana hasil penawaran umum ini akan mengikuti ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 dan kepada Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat sampai dengan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini terpakai seluruhnya. Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut wajib pula disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan KSEI. Apabila penggunaan dana hasil Emisi Obligasi Berkelanjutan ini akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 . Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK nomor SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan sesudah PPN adalah kurang lebih setara dengan 0,375% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi: •
Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Efek sebesar 0,200% yang terdiri dari: biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 0,150%; biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,025%; biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,025%;
•
Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,055% yang terdiri dari biaya jasa akuntan publik sebesar 0,039%; biaya jasa konsultan hukum sebesar 0,012% dan biaya jasa notaris sebesar 0,004%;
•
Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,022%, yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat sebesar 0,003% dan Perusahaan Pemeringkat Efek sebesar 0,019%;
•
Biaya Pencatatan sebesar 0,010%, yang terdiri dari biaya KSEI sebesar 0,002% dan BEI sebesar 0,008%
•
Biaya Pendaftaran di OJK sebesar 0,038%
•
Biaya Lain-Lain (percetakan, iklan, public expose dan lain-lain) sebesar 0,050%.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Pengunaan Dana Hasil Penawaran Umum, penggunaan dana terhadap hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 dan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Dengan Tingkat Bunga Tetap, masing-masing telah dipergunakan secara penuh sesuai dengan rencana penggunaan dana yang tertuang didalam Prospektus, dan telah dilaporkan kepada OJK sebagaimana surat Perseroan, dengan surat No. 035/PO/GH/VII/2013 tanggal 5 Juli 2013 dan surat No. 064/CPDD-CDU/GH/PO-II/VII/2015 tanggal 10 Juli 2015.
7
III. PERNYATAAN UTANG Pernyataan utang berikut diambil dari laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan global PwC pada tanggal 17 Maret 2016 dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 December 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Per 31 Desember 2015, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp104.069.055 juta dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan
Rupiah
A. LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah - Pihak ketiga - Pihak berelasi Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Utang pajak Obligasi subordinasi Jumlah Liabilitas B. LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI Liabilitas Komitmen Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Jumlah Liabilitas Komitmen Liabilitas Kontinjensi Garansi yang diberikan Jumlah Liabilitas Kontinjensi Jumlah Liabilitas Komitmen Dan Kontinjensi
(dalam jutaan Rupiah) Valuta Asing (ekuivalen Jumlah Rupiah)
326.453
27.797
354.250
54.646.358 412.997 1.478.546 926.160 339.207 336.021 5.392.378 963.829 196.327 878.211 65.896.487
31.750.346 470.543 21.425 2.507.432 44.231 2.757.000 593.764 30 38.172.568
86.396.704 883.540 1.478.546 947.585 2.846.639 380.252 2,757,000 5,392,378 1.557.593 196.357 878.211 104.069.055
20.488.683
15.102.512
35.591.195
179.812 20.668.495
2.025.274 17.127.786
2.205.086 37.796.281
2.828.162 2.828.162 23.496.657
1.525.020 1.525.020 18.652.806
4.353.182 4.353.182 42.149.463
Tidak ada pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak-hak pemegang obligasi (negative covenant), sehingga tidak ada pencabutan dari pembatasan-pembatasan tersebut. A.
LIABILITAS
1.
LIABILITAS SEGERA Liabilitas segera dalam Rupiah dan mata uang asing sebesar Rp 354.250 juta antara lain meliputi liabilitas penyelesaian kliring, ATM, liabilitas penyelesaian uang muka kas ATM, biaya notaris yang masih harus dibayar dan premi asuransi yang masih harus dibayar.
8
2.
SIMPANAN NASABAH Simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2015 yang berhasil dihimpun Perseroan adalah sebesar Rp 87.280.244 juta. Simpanan Nasabah berdasarkan kepemilikan adalah:
Keterangan
Rupiah
Giro - Pihak ketiga - Pihak berelasi Tabungan - Pihak ketiga - Pihak berelasi Deposito berjangka - Pihak ketiga - Pihak berelasi Jumlah
Valuta Asing (ekuivalen Rupiah) 14.983.166 378.359
22.047.305 458.925
10.572.005 46.568
3.021.227 6.277
13.593.232 52.845
285.863 37.010.214 55.059.355
85.907 13.745.953 32.220.889
371.770 50.756.167 87.280.244
Rupiah
Giro - Kurang dari 1 bulan Tabungan - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 6 bulan - 6 – 12 bulan - Lebih dari 12 bulan Deposito berjangka - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 6 bulan - 6 – 12 bulan - Lebih dari 12 bulan Jumlah
Jumlah
7.064.139 80.566
Simpanan Nasabah berdasarkan jatuh temponya adalah: Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
Valuta Asing (ekuivalen Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah) Jumlah
7.144.705
15.361.525
22.506.230
9.432.601 90.184 148.551 190.430 756.807
3.001.484 5.480 3.482 2.139 14.919
12.434.085 95.664 152.033 192.569 771.726
24.751.326 10.519.439 1.705.793 291.317 28.202 55.059.355
10.082.599 1.886.395 1.606.523 256.343 32.220.889
34.833.925 12.405.834 3.312.316 547.660 28.202 87.280.244
Giro Merupakan penempatan dana masyarakat dalam bentuk rekening giro. Saldo giro pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 22.506.230 juta dengan suku bunga rata-rata 1,62% untuk giro Rupiah dan 0,56% untuk giro valuta asing. Tabungan Merupakan penempatan dana masyarakat dalam bentuk tabungan yang terutama terdiri dari : TANDA, yaitu tabungan yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat, serta memperoleh bunga. Tabungan Berjangka (TAKA), yaitu tabungan yang penyetorannya dilakukan secara rutin setiap bulan dalam jumlah yang sama, sementara itu penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo, dimana jangka waktu dan jumlah nominalnya sesuai dengan yang ditentukan pada saat pembukaan tabungan berjangka tersebut. Saldo tabungan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 13.646.077 juta dengan tingkat bunga rata-rata 2,65% untuk tabungan rupiah dan 0,35% untuk tabungan valuta asing.
9
Deposito Berjangka Merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan jangka waktu simpanan dan atas nama. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo deposito berjangka adalah sebesar Rp 51.127.937 juta. Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka dalam rupiah adalah sebesar 8,67% per tahun sedangkan dalam valuta asing adalah sebesar 1,68% per tahun. Jumlah giro dan deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.362.327 juta. 3.
SIMPANAN DARI BANK LAIN Jumlah simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.478.546 juta yang merupakan simpanan dari bank lain dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito Berjangka dan Call money dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Giro 87.131 Tabungan 13.141 Deposito berjangka 13.274 Call money 1.365.000 Jumlah 1.478.546 Tingkat bunga rata-rata giro, tabungan, deposito berjangka dan call money masing-masing sebesar 1,41%, 1,19%, 8,61% dan 6,29%.
4.
LIABILITAS DERIVATIF Jumlah liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 947.585 juta yang merupakan kewajiban yang timbul dari revaluasi instrumen derivatif.
5.
LIABILITAS AKSEPTASI Jumlah liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.846.639 juta yang merupakan liabilitas yang timbul atas akseptasi L/C impor atas dasar L/C berjangka dalam mata uang asing dan Rupiah, terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 339.207 2.384.773 50.923 69.840 1.896 2.846.639
Keterangan Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Euro Dolar Singapura Jumlah
Keterangan
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah 6.
249.039 77.462 12.706 339.207
(dalam jutaan Rupiah) Valuta Asing (ekuivalen Jumlah Rupiah) 906.992 1.156.031 904.653 982.115 679.882 692.588 9.214 9.214 6.691 6.691 2.507.432 2.846.639
UTANG PAJAK Utang pajak pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 196.357 juta merupakan jumlah pajak penghasilan dan pajak lain-lain untuk periode 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015.
10
7.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Biaya yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp 380.252 juta terdiri dari bunga yang masih harus dibayar Rp 366.562 juta, biaya operasional lainnya Rp12.924 juta dan biaya komitmen Rp 766 juta.
8.
LIABILITAS LAIN-LAIN Liabilitas lain-lain adalah sebesar Rp 9.706.971 juta yang terdiri dari setoran jaminan, kewajiban imbalan kerja, kewajiban transaksi letter of credit dan remittance yang masih harus dibayar, pendapatan bunga diterima dimuka, utang pembelian efek-efek yang masih harus dibayar dan lain-lain dengan perincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Setoran Jaminan 336.519 Kewajiban imbalan Kerja 552.118 Kewajiban transaksi Letter of Credit and remittance yang masih harus dibayar 307.191 Pendapatan bunga diterima dimuka 46.914 Utang pembelian efek-efek yang masih harus dibayar 128.133 Lain-lain 186.718 Jumlah 1.557.593
9.
PINJAMAN YANG DITERIMA Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar Rp 2.757.000. juta Pinjaman ini diterima dari OCBC Limited, Singapura. OCBC Limited, Singapura Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 15/41/DInt tanggal 26 Juli 2013 untuk permohonan masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited. Pada tanggal 19 Agustus 2013, Perseroan telah memperoleh fasilitas pinjaman dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, Singapura (“OCBC Limited”) sebesar USD 200 juta dengan tingkat bunga SIBOR ditambah margin tertentu, dan jatuh tempo pada tanggal 20 Agustus 2014. Pada tanggal 22 Agustus 2014, Perseroan memperpanjang fasilitas pinjaman tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 16/93/DSSK/DQA tanggal 21 Agustus 2014 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2015. Pada tanggal 21 Mei 2015, Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk memperpanjang fasilitas pinjaman dari Bank Indonesia melalui surat No. 17/336/DSSK tanggal 28 Juli 2015 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2016.
10. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo efek-efek yang diterbitkan setelah dikurangi dengan biaya yang belum diamortisasi adalah sebesar Rp 5.392.378 juta. (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 1.498.000 3.000.000 900.000 (5.622) 5.392.378
Keterangan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Medium Term Notes I Dikurangi: Biaya Emisi yang Belum Diamortisasi Jumlah Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013
Pada tanggal 19 Februari 2013, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 3.000.000 juta dan diterbitkan dengan 3 seri yaitu: 1. Seri A untuk jangka waktu 370 hari sebesar Rp 973.000 juta dengan biaya emisi Rp 3.787 juta dan bunga 6,40% per tahun; 2. Seri B untuk jangka waktu 2 tahun sebesar Rp 529.000 juta dengan biaya emisi Rp 2.059 juta dan bunga 6,90% per tahun; serta
11
3.
Seri C untuk jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 1.498.000 juta dengan biaya emisi Rp 5.830 juta dan bunga 7,40% per tahun.
Perseroan telah melakukan pembayaran pokok obligasi berkelanjutan tahap I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 Seri A masing-masing sebesar Rp 973.000 juta pada tanggal 28 Februari 2014, Seri B masing-masing sebesar Rp. 529.000 juta pada tanggal 19 Februari 2015 dan Seri C masing-masing sebesar Rp 1.498.000 juta dan Rp 27.713 juta pada tanggal 18 Februari 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, peringkat obligasi ini menurut PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah AAA. Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Pada tanggal 10 Februari 2015, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 sebesar Rp 3.000.000 juta dan diterbitkan dengan 3 seri yaitu: 1. Seri A untuk jangka waktu 370 hari sebesar Rp 1.095.000 juta dengan biaya emisi Rp 3.165 juta dan bunga 9,00% per tahun; 2. Seri B untuk jangka waktu 2 tahun sebesar Rp 670.000 juta dengan biaya emisi Rp 1.937 juta dan bunga 9,40% per tahun; serta 3. Seri C untuk jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 1.235.000 juta dengan biaya emisi Rp 3.571 juta dan bunga 9,80% per tahun. Perseroan telah melakukan pembayaran pokok dan pelunasan bunga obligasi berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Seri A masing-masing sebesar Rp 1.095.000 juta dan Rp 27.375 juta pada tanggal 19 Februari 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, peringkat obligasi ini menurut PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah AAA. Medium Term Notes I Bank OCBC NISP Tahun 2013 Pada tanggal 18 April 2013, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) sebesar Rp 900.000 juta dengan biaya emisi Rp 10.332 juta dan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal emisi dengan tingkat bunga tetap 7% per tahun. Perseroan telah melakukan pembayaran dan pelunasan bunga MTN sebesar Rp 63.000 juta pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 peringkat MTN ini menurut PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah AAA. 11. OBLIGASI SUBORDINASI Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo Obligasi Subordinasi setelah dikurangi dengan biaya yang belum diamortisasi adalah sebesar Rp 878.211 juta. (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Obligasi Subordinasi III Dikurangi: Biaya Emisi yang Belum Diamortisasi Jumlah
Jumlah 880.000 (1.789) 878.211
Obligasi Subordinasi III Pada tanggal 30 Juni 2010, Perseroan menerbitkan Obligasi Subordinasi III sebesar Rp880.000 juta. Wali amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Obligasi Subordinasi III diterbitkan tanpa warkat, berjangka waktu 7 tahun terhitung sejak tanggal emisi dan dengan tingkat bunga tetap 11,35% per tahun. Bunga obligasi ini dibayarkan setiap triwulan dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, Perseroan telah membayar bunga Obligasi Subordinasi III dengan jumlah sebesar Rp 99.880 juta secara tepat waktu. Pada tanggal 31 Desember 2015 Obligasi Subordinasi III ini mendapat peringkat AA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia .
12
Perjanjian perwaliamanatan berkaitan dengan Obligasi Subordinasi III memuat beberapa pembatasan terhadap Bank dan memerlukan persetujuan tertulis dari Wali Amanat sebelum melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: 1. melakukan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Bank, atau 2. mengubah bidang usaha utama Bank. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah mematuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian perwaliamanatan dan telah membayar bunga sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. B.
LIABILITAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI (dalam jutaan Rupiah) Jumlah
Keterangan
Tagihan Komitmen Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum digunakan
4.135.500
Liabilitas Komitmen Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Jumlah Liabilitas Komitmen – Bersih
35.591.195 2.205.086 (33.660.781)
Tagihan Kontinjensi Garansi yang diterima
3.893.242
Liabilitas Kontinjensi Garansi yang diberikan Jumlah Liabilitas Kontinjensi – Bersih Jumlah Liabilitas Komitmen Dan Kontinjensi
4.353.182 (459.940) (34.120.721)
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki liabilitas komitmen–bersih sebesar Rp 33.660.781 juta dan liabilitas kontinjensi–bersih sebesar Rp 459.940 juta. Liabilitas komitmen terdiri dari fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan dan irrevocable letters of credit yang masih berjalan. Liabilitas kontinjensi terdiri dari penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi. Informasi Mengenai Kewajiban Keuangan Perseroan per 31 Desember 2015 yang Akan Jatuh Tempo Dalam Jangka Waktu 3 Bulan Kedepan
Rp juta
Jatuh Jatuh Jatuh Jatuh Jatuh Tempo Tempo Tempo Tempo Tempo S/D pada Maret pada April pada Mei Lebih dari Februari Mei 2016 2016 2016 2016 2016 354.250 -
Liabilitas segera Simpanan Nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas Derivatif Liabilitas akseptasi Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
22.506.229 12.472.786 41.740.031 1.477.546 102.688 1.731.859 196.357 380.253 2.757.000 2.592.260 771.843 -
58.949 5.499.729 36.250 406.287 -
50.511 1.999.653 42.690 232.851 898.860 -
56.127 904.554 25.800 420.964 -
Total
87.083.101
6.001.215
3.224.565
1.407.444
C.
-
Total 354.250
- 22.506.229 1.007.704 13.646.077 983.971 51.127.938 1.000 1478.546 740.157 947.585 54.678 2.846.639 196.357 380.253 - 2.757.000 1.901.257 3.059.337 771.843 878.211 878.211 100.950.26 5.566.978 5
PENJELASAN TAMBAHAN
Perseroan memiliki liabilitas-liabilitas dalam bentuk mata uang asing, diantaranya Dolar Amerika Serikat, Euro, Dolar Singapura, Dolar Australia, Pound Sterling, Dolar Hongkong. Perubahan kurs mata uang asing tersebut terhadap Rupiah dapat mempengaruhi jumlah liabilitas Perseroan.
13
Setelah tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki liabilitas-liabilitas dan ikatan lain kecuali liabilitas-liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan serta liabilitas-liabilitas yang telah dinyatakan dalam Prospektus ini dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN, SELAIN YANG DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI. DARI DOKUMEN-DOKUMEN PERJANJIAN PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA, TIDAK ADA PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG DAPAT MERUGIKAN KEPENTINGAN PEMEGANG SAHAM DAN PEMEGANG OBLIGASI (NEGATIVE COVENANTS). MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA. PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK ADA LIABILITAS PERSEROAN YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI.
14
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 1. UMUM Keberadaan Perseroan di kancah perbankan Indonesia tahun ini memasuki usianya yang ke-75 tahun. Didirikan di Bandung pada tanggal 4 April 1941, nama Perseroan pada awal mulanya adalah NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Perseroan kemudian berkembang menjadi bank yang solid dan handal. Perseroan resmi menjadi bank umum pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990 dan menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tahun 1994. Pada akhir tahun 1990-an, Perseroan berhasil melewati krisis keuangan Asia dan jatuhnya sektor perbankan di Indonesia, tanpa dukungan obligasi rekapitalisasi pemerintah. Perseroan pada saat itu menjadi salah satu bank di Indonesia yang melanjutkan penyaluran kreditnya segera setelah krisis. Inisiatif ini memungkinan Perseroan mencatat pertumbuhan aset yang tinggi antara tahun 2001 dan 2005 dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 29%. OCBC Overseas Investment Pte. Ltd saat ini memiliki saham sebesar 85,08% di Perseroan. Dengan dukungan OCBC Overseas Investment Pte. Ltd, Perseroan telah menetapkan program yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini yang kemudian memicu kepindahan kantor pusat ke OCBC NISP Tower di Jakarta, yang memungkinkan Perseroan memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Perseroan menggunakan nama baru “OCBC NISP” sejak akhir tahun 2008, diikuti dengan transformasi besar di seluruh organisasi. Transformasi ini telah dilaksanakan dengan baik dengan semangat menjadi “Your Partner for Life” bagi para nasabahnya. Sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi bank pilihan dengan standar dunia yang diakui kepeduliannya dan terpercaya, Perseroan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan produknya. Perseroan menawarkan produk-produk jasa perbankan pada umumnya. Produk penghimpunan dana hadir dalam bentuk rekening giro, deposito berjangka dan tabungan termasuk simpanan dengan prinsip syariah. Sedangkan bentuk-bentuk penyaluran dana dalam bentuk kredit korporasi, kredit komersial dan kredit konsumen. Disamping itu Perseroan juga menawarkan produk treasury, investasi dan memberikan pelayanan Cash Management serta layanan perbankan elektronik, seperti ATM, Internet Banking dan mobile banking. Sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi ”Your Partner for Life” bagi nasabah, maka pada tanggal 12 Oktober 2009 dengan izin dari Bank Indonesia telah diluncurkan Unit Usaha Syariah (UUS). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah memiliki 10 Kantor Cabang Syariah dan 191 Kantor Layanan Syariah yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Batam dan Kepri, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur serta Kalimantan Barat. Selain itu, seiring dengan perkembangan bisnis, Perseroan juga terus berupaya mengembangkan bidang penunjang lainnya, khususnya yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan pendapatan fee based, antara lain: Treasury, Trade Finance dan Wealth Management. Dalam rangka memberikan layanan perbankan terbaik kepada nasabah, Perseroan telah mengembangkan saluran elektronik (e-channel) yang terdiri dari internet banking, ATM, EDC, SMS OCBC NISP, Call OCBC NISP, Autopayment demi memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi perbankan. Perubahan indikator-indikator makro ekonomi terutama tingkat pertumbuhan ekonomi, nilai tukar dan suku bunga akan mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan. Disamping itu pertumbuhan ekonomi juga dapat mempengaruhi transaksi keuangan dan daya beli masyarakat yang juga akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis Perseroan. Untuk meminimalisir dampak negatif dari perubahan kondisi perekonomian terhadap kondisi keuangan Perseroan, maka Perseroan selalu mencermati, menganalisis dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian agar kinerja keuangan Perseroan dapat terus ditingkatkan, selain juga Perseroan melaksanakan manajemen risiko yang berhati-hati dengan terus membangun kemampuan operasional yang berkinerja tinggi sehingga nasabah dapat menikmati kemudahan layanan perbankan di setiap waktu dimanapun mereka berada. Perseroan juga aktif melakukan pengembangan sumber daya manusia termasuk untuk peningkatan produktifitas.
15
1.1 Hasil Usaha Bank OCBC NISP berhasil meningkatkan kinerjanya selama tahun 2015 dengan memb ukukan laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun atau naik 12,7% dari Rp 1,3 triliun pada tahun 2014. Bank OCBC NISP membukukan total aset sebesar Rp 120,5 triliun atau tumbuh sebesar 16,8% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 103,1 triliun. Kenaikan total aset terutama didorong oleh pertumbuhan kredit bruto yang mencapai Rp 86 triliun atau tumbuh sebesar 25,6% dibanding tahun 2014. Pertumbuhan kredit diiringi dengan terjaganya kualitas kredit, yang ditunjukkan dengan kredit bermasalah bruto (Gross NPL) sebesar 1,3% dari total Kredit bruto. Tingkat NPL bruto ini relatif lebih rendah dibanding dengan rata-rata industri di kisaran 2,5% pada akhir tahun 2015. Pertumbuhan total aset juga didukung oleh pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 87 triliun pada akhir tahun 2015 atau tumbuh sebesar 19,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 16 triliun dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) yang memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional tercatat sebesar 17,3% di akhir tahun 2015. Di samping itu, Bank OCBC NISP berhasil mempertahankan peringkat lokal „AAA‟ dari Fitch Ratings dan Pefindo, menjadi salah satu bank dengan peringkat kredit tertinggi di Indonesia pada tahun 2015. Pencapaian kinerja keuangan juga senantiasa diiringi dengan upaya-upaya untuk meningkatkan posisi dan kapabilitas lini produk dan layanan transaksi perbankan 1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Kinerja Perseroan Kondisi keuangan dan kinerja Perseroan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: Kondisi Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia tahun 2015 tumbuh sebesar 4,8% y-o-y, atau lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2014 sebesar 5,0% y-o-y. Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 diakibatkan oleh melambatnya seluruh komponen sumber pertumbuhan yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah seiring dengan program penghematan anggaran serta menurunnya kinerja ekspor nasional akibat turunnya permintaan dan harga komoditas global. Permintaan domestik yang berasal dari konsumsi rumah tangga yang masih menjadi penggerak utama pertumbuhan mengalami pertumbu han terbatas sekitar 5,0% y-o-y seiring menurunnya daya beli masyarakat yang diakibatkan antara lain karena tekanan nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah. Disamping itu pelemahan ekonomi nasional juga berdampak pada merosotnya kinerja ekspor nasional yang pertumbuhannya menunjukkan minus 2%, namun dampak dari berbagai paket kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah mendorong laju investasi dalam negeri yang tercermin dari pertumbuhan investasi fisik (Pembentukan Modal Tetap Bruto) yang mencapai 5,1% yoy pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar 4,1% yoy. Dari sisi eksternal, tekanan kepada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2015 menurun, seiring penurunan defisit transaksi berjalan yang mencapai 2,0% dibandingkan defisit pada tahun 2014 sebesar 3,0% dari PDB. Perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut terutama dipengaruhi oleh menurunnya impor akibat melemahnya permintaan domestik sebagai dampak dari moderasi pertumbuhan ekonomi. Selama tahun 2015, inflasi mencapai 3,35%, atau lebih rendah dari tingkat inflasi tahun 2014 sebesar 8,36%. Tingkat inflasi ini berada dalam kisaran sasaran inflasi 2015 yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 4% ±1%. Rendahnya inflasi tahun 2015 terutama dikarenakan kebijakan pengendalian inflasi yang didukung oleh reformasi subsidi berupa penyesuaian harga BBM dan LPG 12 kg, serta penyesuaian tarif listrik, di tengah menurunnya harga minyak dan gas global.
16
Kondisi Perbankan Indonesia Secara umum stabilitas sistem perbankan masih tetap terjaga dan disertai fungsi intermediasi yang relatif baik dalam mendukung pembiayaan perekonomian. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) bank umum pada akhir tahun 2015 meningkat menjadi 92,1% dibandingkan 89,4% pada akhir tahun 2014, seiring pemberian kredit yang meningkat namun tetap diiringi prinsip kehati-hatian (prudent). Penyaluran kredit naik sebesar 10,4% y-o-y menjadi Rp 4,058 triliun pada akhir tahun 2015 dari Rp 3.674. Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp 4.413 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 7,2% y-o-y dari Rp 4.114 triliun pada akhir tahun 2014. Perbankan Indonesia mencatat laba bersih sebesar Rp 105 triliun, menurun sebesar 6,6% dibandingkan Rp 112 triliun pada tahun 2014. Sampai dengan akhir tahun 2015 kinerja profitabilitas industri perbankan mengalami perlambatan namun masih menunjukkan optimisme, yang dapat dilihat dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih sepanjang tahun 2015 yang mencapai Rp 308 triliun, atau naik sebesar 12,5% y-o-y, yang melampaui pendapatan bunga bersih pada tahun 2014 sebesar Rp 274 triliun. Pertumbuhan pendapatan bunga bersih ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 10,4% y-o-y. Marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) perbankan membukukan kenaikan menjadi sebesar 5,4% pada tahun 2015 dari 4,2% pada tahun 2014. Pada tahun 2015, pendapatan non bunga dari perbankan meningkat sebesar 42,5% y-o-y. Laju kenaikan pendapatan non bunga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih mengakibatkan kontribusi pendapatan non bunga terhadap total pendapatan operasional meningkat menjadi 24,6% dibandingkan 20,7% pada tahun 2014. Penurunan laba sebelum pajak sebesar 9,3% yang mendorong ROA turun menjadi 2,3% pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 2,9%. Stabilitas industri perbankan masih tetap terjaga dengan baik juga tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang mencapai 21,4% pada akhir tahun 2015, lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebesar 19,6% atau berada jauh di atas ketentuan minimum 8%. 1.3 Strategi Perseroan Langkah-langkah strategis Perseroan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : - Fokus pada peningkatan pendapatan di seluruh segmen usaha dan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. - Meningkatkan pertumbuhan Giro dan Tabungan secara berkesinambungan. - Memperbaiki efisiensi melaui penurunan Cost to Income Ratio. - Meningkatkan produktivitas jaringan kantor cabang. - Meningkatkan sinergi yang harmonis melalui perbaikan kerangka manajemen risiko. - Meningkatkan operational excellence agar dapat menjadi “Bank of Choice” bagi Nasabah. - Memperkuat budaya korporasi Perseroan dan mengembangkan organisasi untuk menjadi“Employer of Choice”bagi karyawan. - Menjalankan three lines of defense dalam manajemen risiko secara efektif. Keunggulan Kompetitif Perseroan Selama beberapa tahun terakhir ini, sebagai bagian dari strategi jangka panjang, dimana sejak akhir tahun 2008, Perseroan telah menggunakan nama baru ”OCBC NISP”. Perubahaan ini diikuti dengan transformasi besar di seluruh organisasi. Proses transformasi ini telah dilaksanakan dengan baik dengan semangat menjadi ”Your Partner for Life” yang didukung lebih dari 6.900 karyawan yang memiliki motivasi tinggi untuk melayani nasabah. Perseroan menempatkan Customer Focus sebagai salah satu unsur budaya perusahaan, yang bermakna bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dalam menjalankan bisnis Bank selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dan harapan nasabah masa kini dan masa mendatang, bahkan melebihinya. Demi menciptakan pengalaman nasabah yang menyenangkan (enjoyable customer experience), berbagai upaya kami lakukan sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan dan harapan nasabah, terutama peningkatan di bidang pelayanan dan jaringan. Perseroan senantiasa meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan para karyawan di lini depan yang berhubungan langsung dengan nasabah, yaitu teller, service assistant dan marketing. Kami melakukan berbagai upaya seperti pelatihan karyawan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta melakukan survei kepuasan nasabah untuk memastikan layanan perbankan yang kami berikan sesuai dengan harapan nasabah.
17
Untuk meningkatkan layanan kepada nasabah yang datang ke kantor Perseroan, kami melakukan penataan ulang di beberapa cabang antara lain memindahkan counter layanan yang semula berada di lantai 2 menjadi ke lantai 1 yaitu ke area yang lebih memudahkan nasabah untuk mengaksesnya. Dari segi tampilan, kami juga melakukan design ulang dengan menerapkan konsep simplicity, digitalization & covenience untuk memberikan dampak positif bagi peningkatan customer experience. Melalui langkah ini diharapkan nasabah dapat merasa nyaman dalam melakukan transaksi perbankan di Perseroan. Perseroan meyakini bahwa untuk memberi solusi terbaik bagi nasabah tidak cukup pada penyediaan jaringan layanan secara fisik saja namun juga pemanfaatan perkembangan teknologi melalui penyediaan layanan perbankan elektronik yang handal. Hal ini melatarbelakangi Bank untuk terus mengembangkan layanan perbankan elektronik yang telah ada sehingga dapat memberikan layanan yang nyaman, aman, dan fleksibel untuk nasabah ritel dan bisnis. Bagi nasabah ritel, jaringan perbankan elektronik yang dimiliki Bank OCBC NISP meliputi Automated Teller Machine (ATM), Electronic Data Capture (EDC), SMS Banking, Internet Banking, Mobil Banking dan jaringan elektronik lainnya. Keberadaan Mobile Banking, Internet Banking dan SMS Banking memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan elektronik non tunai baik melalui perangkat komputer, laptop maupun handphone/gadget kapanpun dan dimanapun. Sementara itu, untuk nasabah bisnis atau nasabah berbentuk perusahaan Bank OCBC NISP memiliki fasilitas yang diberi nama velocity@ocbcnisp dan e-tax. Sampai dengan akhir tahun 2015, Bank OCBC NISP memiliki 759 unit ATM dan lebih dari sekitar 1.000 EDC dapat digunakan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan elektronik non-tunai layaknya bertransaksi melalui ATM Perseroan. Perseroan juga senantiasa mengembangkan atau menambah fitur baru dalam layanan e -channel agar dapat memperluas pangsa pasar yang ada serta meningkatkan daya saing dari produk dan jasa perbankan yang di tawarkannya. Pengembangan e-channel terus-menerus dilakukan untuk mendukung penyediaan layanan yang nyaman, aman dan fleksibel bagi nasabah Perseroan. Perseroan juga melayani nasabah dengan menawarkan solusi total manajemen kas melalui beragam produk dan layanan kas, layanan rekening, layanan pembayaran (termasuk pembayaran gaji atau pajak), layanan penerimaan, dan layanan kas lainnya. Disamping itu, Perseroan juga terus meningkatkan kompetensi layanan dan pembiayaan perdagangan dengan menambah Trade Expert yang berpengalaman di bidang Transaction Banking, dan secara berkesinambungan terus mengembangkan kualitas sumber daya manusianya, antara lain melaluii pelatihan Certified Document Credit Specialist (CDCS) dan pelatihan lainnya. Malalui berbagai inisiatif seperti yang dijelaskan diatas, Perseroan berkeyakinan keunggulan kompetitif yang dimiliki Perseroan akan berkembang sehingga dapat mendukung aktivitas bisnis Perseroan untuk dapat terus menjadi bank pilihan nasabah dengan standar dunia yang diakui kepeduliannya dan terpercaya. Lebih lanjut, dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang, Perseroan berkeyakinan dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada sesuai dengan keunggulan kompetitif yang ada. Kemampuan untuk mendapatkan pendanaan dengan harga yang menarik Bank OCBC NISP senantiasa membangun pengalaman perbankan nasabah yang sederhana, transparan dan nyaman bagi nasabah segmen emerging affluent (middle class) dan affluent (premier banking), yang inovatif sesuai tahap kehidupan mereka, yang merefleksikan value proposition Bank OCBC NISP sebagai “Your Partner for Life”. Beberapa inisiatif yang dilakukan pada tahun 2015, dalam rangka meningkatkan jumlah saldo mengendap dan jumlah nasabah/rekening dari produk Dana Pihak Ketiga (DPK): Fokus kepada produk tabungan TANDA sebagai produk utama dan unggulan untuk akuisisi nasabah baru melalui campaign program secara berkala, diantaranya melanjutkan program loyalty berupa Program TANDA POIN serta program promo untuk produk Tanda 360, Deposito, TAKA dan Tanda Valas dan Undian Tanda Funtastrip. Melakukan pembaharuan SMS Banking USSD (Unstructured Supplementary Service Data) sehingga dapat memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan financial maupun non financial melalui layanan SMS. Melakukan pengembangan sistem notifikasi untuk nasabah baru. Meluncurkan program promo Isi Pulsa Telkomsel di ATM, Internet Banking dan Mobile Banking. Melakukan sertifikasi secara berkala untuk tim sales dengan pembekalan informasi produk secara menyeluruh melalui training dan akses product portal via website internal.
18
Perubahan Perilaku Konsumen Perubahan perilaku konsumen dapat berpengaruh terhadap kegiatan usaha dan hasil usah a perseroan. Pereroan berupaya merespon perubahan dimaksud dengan menyesuaikan strategi yang diimplementasikan dengan tetap berfokus pada pemberian solusi yang terbaik bagi nasabah dan agar Perseroan tetap dapat tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan. Perkembangan aktivitas pemasaran Perkembangan aktivitas pemasaran yang dilakukan Perseroan pada tahun 2015, antara lain: Program loyalty berupa Program TANDA POIN serta program promo untuk produk Tanda 360, Deposito, TAKA dan Tanda Valas dan Undian Tanda Funtastrip. Meluncurkan program promo Isi Pulsa Telkomsel di ATM, Internet Banking dan Mobile Banking. Membina hubungan baik dengan developer dan broker properti melalui kerjasama peluncuran paket paket promo atau joint promo pada surat kabar, majalah maupun berbagai event. Mengembangkan KMG (Kredit Multi Guna) yang beragunan properti dengan bunga kompetitif untuk berbagai keperluan nasabah. Melanjutkan program cross selling KPR dan KMG dengan produk Tanda (Tabungan) atau Bancassurance. Peluncuran program Spend & Get 2015 dengan ketentuan kategori transaksi tertinggi setiap minggu (“Periode Mingguan”) dan kategori swipe/gesek tertinggi minimal 5 (lima) kali swipe/gesek dengan jumlah transaksi minimal Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap minggu akan mendapat hadiah menarik. Program cicilan dengan bunga 0% dan 0,5% di berbagai merchant dan transaksi dengan tenor 3, 6, 12, 24 bulan. Kondisi persaingan dan perubahan yang terjadi pada kompetitor Perseroan saat ini menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam seluruh kegiatan bisnisnya dari bankbank lokal dan juga dari bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia. Dengan kompetisi yang ketat tersebut, Perseroan tetap berkeyakinan terhadap prospek usaha dalam jangka panjang, dipengaruhi oleh perkiraan kondisi perekonomian nasional di masa mendatang serta ditopang oleh kekuatan Perseroan, jaringan kantor yang ada, basis nasabah yang loyal dan dengan berbagai produk perbankan yang ditawarkan serta pelayanan perbankan berkualitas, Perseroan akan tetap dapat menga tasi persaingan dalam industri keuangan. Perubahan dalam tingkat suku bunga, nilai tukar valuta asing, nilai efek yang dimiliki, persoalan dengan nasabah, atau peristiwa lainnya yang mempengaruhi pendapatan perusahaan Perubahan indikator-indikator makro ekonomi terutama tingkat pertumbuhan ekonomi, nilai tukar dan suku bunga dapat mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan. Disamping itu pertumbuhan ekonomi juga dapat mempengaruhi transaksi keuangan dan daya beli masyarakat yang juga akan mempengaruhi pertum buhan bisnis Perseroan. Untuk meminimalisir dampak negatif dari perubahan kondisi perekonomian terhadap kondisi keuangan Perseroan, maka Perseroan selalu mencermati, menganalisis dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian agar kinerja keuangan Perseroan dapat terus ditingkatkan, selain juga Perseroan melaksanakan manajemen risiko yang berhati-hati dengan terus membangun kemampuan operasional yang berkinerja tinggi sehingga nasabah dapat menikmati kemudahan layanan perbankan di setiap waktu dimanapun mereka berada. Perseroan juga aktif melakukan pengembangan sumber daya manusia termasuk untuk peningkatan produktifitas. Pengembangan produk baru Pengembangan produk baru Perseroan pada tahun 2015, antara lain: Mengembangkan produk DPK lainnya seperti TAKA (Tabungan Berjangka), Deposito, dan Tabungan Valas dengan disertai perbaikan fitur dan peluncuran program-program inovatif. Meluncurkan produk KPR Primary jaminan Villa (Khusus Daerah Bali), Condotel, SOHO dan Kios (khusus untuk kios yang sudah berada di apartemen yang melakukan kerjasama dengan Bank). Menambah kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi baru. Meluncurkan beberapa produk Bancassurance. Menambah pilihan produk Reksa Dana. Produk simpanan Tanda iB Valas merupakan simpanan dana pihak ketiga dalam bentuk mata uang asing (USD). Produk simpanan Taka iB Insurance merupakan investasi berjangka. Produk simpanan SimPel iB merupakan tabungan untuk siswa.
19
1.4 Langkah-langkah yang Ditempuh Perseroan dalam Meningkatkan Kinerja Perseroan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, Perseroan menerapkan strategi-strategi yang mendukung pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan termasuk terus melakukan pengembangan produk/fitur produk baru, perluasan jaringan kerja (termasuk jaringan e -channel), peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan optimalisasi pemanfaatan IT. Perseroan juga terus berupaya meningkatkan posisinya dalam peta persaingan perbankan nasional.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Berikut adalah kebijakan akuntansi penting, yang mengalami perubahan dan relevan terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: Perseroan melakukan penerapan standar akuntansi keuangan baru/revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan dalam masing-masing standar. Penerapan standar baru/revisi yang relevan dengan operasi Perseroan dan menimbulkan dampak signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan adalah sebagai berikut: PSAK 24 (Revisi 2013) - Imbalan Kerja PSAK 24 (Revisi 2013) memberikan penyesuaian dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. Perubahannya adalah: biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen terjadi, dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, serta penggunaan implied return atas plan assets (yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return on plan asset. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 24 (Revisi 2013); Imbalan Kerja serta sesuai dengan PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Keuangan dan Kesalahan, perubahan-perubahaan tersebut dipertimbangkan sebagai perubahan kebijakan akuntansi dan diterapkan secara restrospektif. Perseroan telah membukukan perubahaan-perubahaan tersebut sebagai penyesuaian saldo awal laba ditahan tanggal 1 Januari 2013 sebesar Rp 11.105 juta. Perseroan juga telah melakukan penyesuaian terhadap laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, yang diungkapkan di Catatan 51 pada laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Lain-lain Penerapan dari standar akuntansi baru/revisi yang relevan dengan operasi Perseroan, namun tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan adalah:
- PSAK 1 (Revisi 2013) - Penyajian Laporan Keuangan, Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perseroan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. PSAK 50 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan :Penyajian, PSAK 55 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 60 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK 50 (Revisi 2014) menjelaskan persyaratan untuk saling hapus instrumen-instrumen keuangan dan mengantisipasi ketidak-konsistenan yang diidentifikasi dalam menerapkan kriteria saling hapus. PSAK 60 (Revisi 2014) mensyaratkan entitas mengungkapkan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pengaruh atau pengaruh potensial atas netting arrangements pada laporan posisi keuangan. Netting arrangement telah diungkapkan pada Catatan 47 pada laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini.
20
- PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar, PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrument keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perseroan. Perseroan telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK 68 di Catatan 3i pada laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini.
- PSAK 110 (Revisi 2015)-Akuntansi sukuk PSAK 110 (Revisi 2015) telah menambahkan klasifikasi tambahan untuk investasi pada sukuk yaitu diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sehingga klasifikasi investasi pada sukuk terdiri dari diukur pada nilai perolehan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Lebih lanjut, PSAK 110 (Revisi 2015) juga mengatur urutan nilai wajar investasi untuk investasi pada sukuk. PSAK ini berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 dan diterapkan secara prospektif, namun penerapan dini diperkenankan. Bank telah melakukan penerapan dini atas PSAK 110 (Revisi 2015). Sesuai dengan ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, Perseroan telah menentukan kembali klasifikasi investasi pada sukuk yang dimilikinya. Kebijakan akuntansi yang lengkap dapat dilihat pada catatan 2 atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan global PwC.
3. ANALISIS KEUANGAN Pembahasan berikut harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Informasi keuangan Perseroan yang disajikan dibawah ini diambil dari laporan keuangan auditan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Untuk Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), akuntan publik independen dan Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), akuntan publik independen. Pertumbuhan Pendapatan dan Beban Operasional a.
Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih Keterangan
2015
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2014 2013
Pendapatan Bunga dan syariah diperoleh dari : Kredit yang diberikan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah Derivatif Giro dan Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Lain-lain Jumlah pendapatan bunga dan syariah
7.561.533 1.120.672 337.344 196.670 4.786 9.221.005
6.442.965 1.131.725 230.567 96.907 5.389 7.907.553
5.260.818 697.190 55.033 120.129 15.975 6.149.145
Beban Bunga dan syariah terdiri dari : Simpanan nasabah Efek-efek yang diterbitkan Obligasi subordinasi Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Lain-lain Jumlah beban bunga dan syariah Pendapatan Bunga dan syariah Bersih
3.964.508 440.311 100.915 72.090 49.394 174.870 4.802.088 4.418.917
3.620.193 227.864 101.129 27.628 40.638 145.403 4.162.855 3.744.698
2.458.219 232.966 114.390 57.458 22.055 124.769 3.009.857 3.139.288
21
Pendapatan Bunga dan syariah
Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 Pendapatan bunga dan syariah pada tahun 2015 sebesar Rp 9.221.005 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 1.313.452 juta atau 16,61% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp 7.907.553 juta. Peningkatan di tahun 2015 terutama disebabkan oleh peningkatan kredit yang diberikan – bruto sebesar Rp 17.515.780 juta atau 25,62% seiring dengan kondisi makro ekonomi Indonesia yang lebih kondusif dan pengembangan bisnis yang dilakukan Perseroan. Disamping itu suku bunga rata-rata dalam denominasi Rupiah dan valuta asing meningkat menjadi 12,06% dan 5,24% pada tahun 2015 dari 11,66% dan 5,09% pada tahun 2014. Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 Pendapatan bunga dan syariah pada tahun 2014 sebesar Rp 7.907.553 juta atau meningkat sebesar Rp 1.758.408 juta atau 28,60% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp 6.149.145 juta. Peningkatan di tahun 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan tren suku bunga perbankan yang signifikan, seiring dengan kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yang menyebabkan peningkatan suku bunga rata-rata kredit Perseroan dalam denominasi Rupiah menjadi 11,66% pada tahun 2014 dari 10,42% pada tahun 2013 serta adanya pertumbungan Kredit bruto sebesar Rp 4.396.126 juta atau 6,87% dibandingkan dengan tahun 2013. Beban Bunga dan syariah
22
Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 Beban bunga dan syariah pada tahun 2015 sebesar Rp 4.802.088 juta dimana sekitar 82,55% berasal dari beban simpanan nasabah. Beban bunga dan syariah pada tahun 2015 tersebut naik sebesar Rp 639.233 juta atau 15,36% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 4.162.855 juta. Peningkatan di tahun 2015 terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 14.475.187 juta atau meningkat 19,88% dibandingkan dengan tahun 2014, di tengah-tengah tren suku bunga yang menurun selama tahun 2015. Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 Beban bunga dan syariah pada tahun 2014 sebesar Rp 4.162.855 juta dimana sekitar 86,96% berasal dari beban simpanan nasabah. Beban bunga dan syariah pada tahun 2014 tersebut meningkat sebesar Rp 1.152.998 juta atau 38,31% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 3.009.857 juta. Peningkatan di tahun 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan tren suku bunga perbankan di tahun 2014 serta adanya pertumbuhan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 3.868.366 juta atau meningkat 5,61% dibandingkan dengan tahun 2013. b.
Pendapatan Operasional Lainnya Keterangan Provisi dan komisi Laba / (Rugi) selisih kurs – bersih Keuntungan atas penjualan dan perubahan nilai wajar instrumen keuangan – bersih Jumlah
2015 694.335 78.372
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2014 2013 678.549 601.564 (87.205) 209.223
81.756
151.917
68.243
854.463
743.261
879.030
Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2015 mencapai Rp 854.463 juta, meningkat sebesar Rp 111.202 juta atau 14,96% dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 743.261 juta. Peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan dari transaksi valuta asing sebesar Rp 165.576 juta atau 211,27% yaitu dari beban sebesar Rp 87.205 juta pada tahun 2014 menjadi pendapatan sebesar Rp 78.372 juta pada tahun 2015 seiring meningkatnya volatilitas nilai pertukaran mata uang asing yang berpengaruh pada keuntungan yang diperoleh. Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 743.261 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 135.769 juta atau 15,45% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 879.030 juta. Penurunan ini terutama didorong oleh kerugian dari transaksi valuta asing sebesar Rp 87.205 juta selama tahun 2014 sedangkan di tahun 2013 tercatat pendapatan dari transaksi valuta asing sebesar Rp 209.223 juta. Namun kerugian tersebut diimbangi dengan kenaikan dari keuntungan dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan dan penjualan instrumen keuangan sebesar Rp 83.674 juta selama tahun 2014. Di samping itu, pendapatan dari provisi dan komisi juga mengalami kenaikan sebesar Rp 76.985 juta pada tahun yang sama.
23
c.
Beban Penyisihan Kerugian Atas Aset Produktif dan Non Produktif Keterangan Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Lainnya
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2014
2015 454.307
221.335
2013 259.104
Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Lainnya (dalam jutaan Rupiah) 454.307 221.335
2015
2014
259.104
2013
Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan lainnya pada tahun 2015 sebesar Rp 454.307 juta, meningkat sebesar Rp 232.972 juta atau 105,26% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 221.335 juta. Peningkatan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan lainnya didorong cadangan yang dibentuk seiring dengan pertumbuhan Kredit pada tahun 2015 sebesar 25,62%. Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan lainnya pada tahun 2014 sebesar Rp 221.335 juta, turun sebesar Rp 37.769 juta atau 14,58% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 259.104 juta. Penurunan Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan lainnya ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang melambat seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi. d.
Beban Operasional Lainnya
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
31 Desember 2014 1.468.683 923.478 97.755 2.489.916
2015 1.705.772 981.494 130.920 2.818.186
Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Lain-lain Jumlah
Jumlah Beban Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah) 2.818.186 2.489.916 2.215.374
2015
2014
24
2013
2013 1.357.879 798.089 59.406 2.215.374
Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 Beban operasional lainnya tahun 2015 sebesar Rp 2.818.186 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 328.270 juta atau 13,18% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 2.489.916 juta. Peningkatan beban operasional lainnya terutama karena peningkatan beban gaji dan tunjangan sebesar Rp 237.089 juta atau sebesar 16,14% dari Rp 1.468.683 juta di tahun 2014 menjadi Rp 1.705.772 juta di tahun 2015 yang disebabkan oleh adanya penyesuaian gaji dan peningkatan jumlah pegawai pada tahun 2015. Sedangkan beban umum dan administrasi tumbuh 6,28% atau tumbuh sebesar Rp 58.016 juta sejalan dengan tingkat inflasi dan beban lain-lain meningkat sebesar Rp 33.165 juta atau sebesar 33,93% terutama diakibatkan oleh peningkatan biaya tahunan OJK. Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 Beban operasional lainnya pada tahun 2014 sebesar Rp 2.489.916 juta, meningkat Rp 274.542 juta atau 12,39% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 2.215.374 juta. Peningkatan beban operasional lainnya terutama karena peningkatan beban gaji dan tunjangan sebesar Rp 110.804 juta dari Rp 1.357.879 juta di tahun 2013 menjadi Rp 1.468.683 juta di tahun 2014 yang disebabkan oleh adanya penyesuaian gaji. Sedangkan beban umum dan administrasi meningkat sebesar Rp 125.389 juta, serta beban lain-lain meningkat sebesar Rp 38.349 juta. e.
Laba Bersih
Laba Bersih (dalam jutaan Rupiah) 1.500.835
1.332.182
2015
2014
1.142.721
2013
Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 Laba bersih Perseroan tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1.500.835 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 168.653 juta atau 12,66% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 1.332.182 juta. Hal ini terutama karena peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 674.219 juta dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 111.202 juta yang terkompensasi dengan peningkatan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan lainnya sebesar Rp 232.972 juta dan peningkatan beban operasional lainnya sebesar Rp 328.270 juta. Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 Pada tahun 2014, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1.332.182 juta, meningkat sebesar Rp 189.461 juta atau 16,58% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp 1.142.721 juta. Hal ini terutama karena peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 605.410 juta yang didukung juga dengan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan lainnya sebesar Rp 37.769 juta. f.
Total Laba Komprehensif setelah pajak Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 Total laba komprehensif setelah pajak tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1.467.981 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 64.460 juta atau 4,59% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 1.403.521 juta. Hal ini terutama karena kenaikan laba bersih sebesar Rp 168.653 juta, disertai peningkatan kerugian dan peningkatan transfer keuntungan ke laba bersih dari aset keuangan tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp 175.703 juta dan Rp 7.035 juta.
25
Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013 Total laba komprehensif setelah pajak tahun 2014 tercatat sebesar Rp 1.403.521 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 309.035 juta atau 28,24% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 1.094.486 juta. Hal ini terutama karena naiknya laba bersih sebesar Rp 189.461 juta, disertai peningkatan keuntungan dan transfer keuntungan ke laba bersih dari aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp 190.570 juta yang dikompensasi dengan peningkatan keuntungan aktuarial program imbalan pasti dan manfaat pajak penghasilannya sebesar Rp 70.996 juta. Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Keterangan Aset Liabilitas Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2015 2014* 2013* 120.480.402 103.111.114 97.510.106 104.069.055 88.167.748 83.970.261 16.411.347 14.943.366 13.539.845
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini
a.
Aset
Keterangan
2015 938.280 7.801.395 678.805 9.278.095 3.834.508 8.164.656 544.840 84.040.768 2.825.725 72.887 387.613 1.076.606 665.852 170.372 120.480.402
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek-bersih Obligasi Pemerintah Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan-bersih Tagihan akseptasi-bersih Pajak yang dibayar dimuka Beban dibayar dimuka Aset tetap–bersih Aset lain-lain-bersih Aset pajak tangguhan Jumlah
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2014* 2013* 989.252 1.083.846 6.816.392 6.464.739 542.792 379.366 3.908.139 5.075.630 13.186.485 12.112.218 4.837.253 4.143.594 708.660 345.114 893.887 66.933.612 62.706.614 2.860.425 2.761.559 45.069 47.295 370.626 364.787 987.128 838.074 465.570 499.125 114.597 139.372 103.111.114 97.510.106
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini
26
Tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total aset pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai Rp 120.480.402 juta, meningkat Rp 17.369.288 juta atau sekitar 16,85% dibandingkan total aset pada tanggal 31 Desember 2014 yang tercatat sebesar Rp 103.111.114 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kredit yang diberikan – bersih sebesar Rp 17.107.156 juta. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Total aset pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 103.111.114 juta, meningkat Rp 5.601.008 juta atau sekitar 5,74% dibandingkan total aset pada tanggal 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp 97.510.106 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kredit yang diberikan – bersih sebesar Rp 4.226.998 juta. a.1. Pijaman yang diberikan-bersih atau kredit yang diberikan-bersih Tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total kredit yang diberikan-bersih pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 84.040.768 juta, meningkat Rp 17.107.156 juta atau 25,56% dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 66.933.612 juta. Peningkatan kredit yang diberikan-bersih ini didukung oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang lebih kondusif di 2015 dibandingkan 2014 dan pengembangan bisnis yang dilakukan perseroan. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Total kredit yang diberikan-bersih pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 66.933.612 juta, meningkat Rp 4.226.998 juta atau 6,74% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 62.706.614 juta. Perlambatan pertumbuhan kredit yang diberikan-bersih pada tahun 2014 dikarenakan perlambatan pertumbuhan ekonomi. a.2. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai Rp 9.278.095 juta, naik Rp 5.369.956 juta atau sekitar 137,40% dibandingkan total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 yang tercatat sebesar Rp 3.908.139 juta. Peningkatan ini ini disebabkan oleh naiknya penempatan dana dari kelebihan likuiditas. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 3.908.139 juta, menurun sebesar Rp 1.167.491 juta atau sekitar 23,00% dibandingkan total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp 5.075.630 juta. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan penempatan kelebihan likuiditas dalam bentuk efek-efek. a.3. Efek-Efek Tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total efek-efek-bersih pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai Rp 3.834.508 juta, menurun Rp 9.351.977 juta atau sekitar 70,92% dibandingkan total efek-efek-bersih pada tanggal 31 Desember 2014 yang tercatat sebesar Rp 13.186.485 juta. Penurunan ini dalam rangka manajemen likuiditas Perseroan, yang menempatkan kelebihan likuiditas dalam bentuk penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Total efek-efek-bersih pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 13.186.485 juta, meningkat Rp 1.074.267 juta atau sekitar 8,9% dibandingkan total efek-efek-bersih pada tanggal 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp 12.112.218 juta. Peningkatan ini dalam rangka penempatan kelebihan likuiditas Perseroan.
27
b.
Liabilitas Komponen liabilitas terbesar berasal dari simpanan nasabah. Keterangan
2015 354.250 87.280.244 22.506.230 13.646.077 51.127.937 1.478.546 947.585 2.846.639 196.357 380.252 2.757.000 5.392.378 552.118 1.005.475 878.211 104.069.055
Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas Imbalan Kerja Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Jumlah
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
2014* 275.025 72.805.057 14.025.069 11.250.140 47.529.848 3.249.536 594.499 2.886.148 182.658 345.243 2.477.000 2.919.725 492.917 1.062.764 877.176 88.167.748
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini
2013* 269.691 68.936.691 15.990.872 10.839.009 42.106.810 1.207.162 1.489.353 2.796.621 128.966 293.787 2.434.000 3.885.766 454.418 1.197.552 876.254 83.970.261
Tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 104.069.055 juta, yang terutama terdiri dari Simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan efek-efek yang diterbitkan dan obligasi subordinasi, tumbuh sebesar Rp 15.901.307 juta atau 18,04% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 yang tercatat sebesar Rp 88.167.748 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari pertumbuhan simpanan nasabah sebesar Rp 14.475.187 juta. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 88.167.748 juta, tumbuh sebesar Rp 4.197.487 juta atau 5,00% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp 83.970.261 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari pertumbuhan simpanan nasabah, dan simpanan dari bank lain masing-masing sebesar Rp 3.868.366 juta dan Rp 2.042.374 juta. b.1. Simpanan Nasabah Tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai Rp 87.280.244 juta, meningkat Rp 14.475.187 juta atau 19,88% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 72.805.057 juta. Peningkatan simpanan nasabah ini dipicu oleh peningkatan giro, tabungan dan deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 8.481.161 juta, Rp 2.395.937 juta dan Rp 3.598.089 juta di tahun 2015. Peningkatan lebih tinggi pada total giro dan tabungan dibandingkan peningkatan deposito berjangka, sesuai dengan strategi Perseroan untuk terus meningkatkan Low Cost Fund. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 72.805.057 juta, meningkat Rp 3.868.366 juta atau 5,61% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 68.936.691 juta. Peningkatan simpanan nasabah ini terutama dipicu oleh peningkatan deposito dan tabungan masing-masing sebesar Rp 5.423.038 juta dan Rp 411.131 juta di tahun 2014.
28
b.2. Simpanan dari bank lain Tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.478.546 juta, turun Rp 1.770.990 juta dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 3.249.536 juta yang terutama disebabkan penurunan interbank call money. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Total simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 3.249.536 juta, meningkat Rp 2.042.374 juta dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 1.207.162 juta yang terutama disebabkan peningkatan interbank call money sebesar Rp 1.922.440 juta menjadi sebesar Rp 2.416.950 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari sebesar Rp 494.510 juta pada tanggal 31 Desember 2013. c.
Ekuitas Tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2014 Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 mencapai Rp 16.411.347 juta, meningkat sebesar Rp 1.467.981 juta atau 9,82% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 yang tercatat sebesar Rp 14.943.366 juta. Peningkatan ini terutama bersumber dari laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 1.500.835 juta. Tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2013 Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp 14.943.366 juta, meningkat sebesar Rp 1.403.521 juta atau 10,37% dari Rp 13.539.845 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini bersumber dari perolehan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 1.332.182 juta.
d.
Arus Kas Keterangan Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas
2015 (1.279.782) 5.353.868 2.462.326 6.536.412
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2014 2013 1.158.840 1.066.939 (2.821.855) (7.004.495) (973.000) 9.216.980 (2.636.015) 3.279.424
Arus Kas dari aktivitas operasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar Rp 1.279.782 juta atau menurun sebesar 210,44% dibandingkan dengan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp 1.158.840 juta, antara lain dikarenakan kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 13.119.654 juta sedangkan kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp 10.606.821 juta sehingga terdapat selisih kas bersih yang digunakan sebesar Rp 2.512.833 juta. Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2014 sebesar Rp 1.158.840 juta, naik sebesar Rp 91.901 juta atau sebesar 8,61% dibandingkan dengan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2013 sebesar Rp 1.066.939 juta, antara lain dikarenakan peningkatan penerimaan bunga dan komisi sebesar Rp 1.757.342 juta dikompensasikan dengan meningkatnya pembayaran bunga sebesar Rp 1.241.772 juta. Arus Kas dari aktivitas investasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2015 sebesar Rp 5.353.868 juta, meningkat sebesar Rp 8.175.723 juta atau sebesar 289,73% dibandingkan dengan kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2014 sebesar Rp 2.821.855 juta, terutama dikarenakan selisih dari jumlah pembelian dan penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual, yaitu sebesar Rp 5.599.934 juta.
29
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2014 sebesar Rp 2.821.855 juta, turun sebesar Rp 4.182.640 juta atau sebesar 59,71% dibandingkan dengan kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2013 sebesar Rp 7.004.495 juta, dikarenakan peningkatan lebih tinggi pada aktivitas penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual yaitu sebesar 6.466.033 juta pada tahun 2015, sedangkan peningkatan aktivitas pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual pada tahun 2015 hanya sebesar Rp 2.159.279 juta. Arus Kas dari aktivitas pendanaan Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2015 sebesar Rp 2.462.326 juta, dikarenakan adanya penerbitan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II sebesar Rp 3.000.000 juta yang dikompensasi dengan pelunasan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Seri B sebesar rp 529.000 juta. Sedangkan pada tahun 2014 kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan, dikarenakan terdapat pelunasan Obligasi berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Seri A sebesar Rp 973.000 juta dan tidak terdapat penerbitan obligasi atau surat berharga lainnya di tahun 2014. Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2014 sebesar Rp 973.000 juta, dikarenakan terdapat pelunasan Obligasi berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Seri A sebesar Rp 973.000 juta dan tidak terdapat penerbitan obligasi atau surat berharga lainnya. Sedangkan di tahun 2013, kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 9.216.980 juta, dikarenakan terdapat penerimaan dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I sebesar Rp 3.000.000 juta, penerbitan MTN I Bank OCBC NISP sebesar Rp 900.000 juta dan penerbitan saham baru sebesar Rp 3.508.476 juta yang dikompensasi dengan adanya pelunasan Obligasi Subordinasi II sebesar Rp 600.000 juta. Belanja Modal (Capital Expenditure) Belanja modal Perseroan terdiri dari pembelian tanah dan bangunan/aset tetap lainnya. Belanja modal tersebut untuk untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 251.272 juta, Rp 317.186 juta dan Rp 190.834 juta, yang sumber dananya berasal dari kas internal yang ditujukan untuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan proses, produk dan kualitas layanan kepada nasabah. Komitmen dan Kontinjensi Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki liabilitas komitmen – bersih sebesar Rp 33.660.781 juta dan liabilitas kontinjensi – bersih sebesar Rp 459.940 juta. Liabilitas komitmen terdiri dari fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan dan irrevocable letters of credit yang masih berjalan. Liabilitas kontinjensi terdiri dari penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi. (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Tagihan Komitmen Fasilitas kredit yang diterima yang belum digunakan Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Jumlah Liabilitas Komitmen – Bersih Tagihan Kontinjensi Garansi yang diterima
Jumlah 4.135.500 35.591.195 2.205.086 (33.660.781) 3.893.242
Liabilitas Kontinjensi Garansi yang diterbitkan Jumlah Liabilitas Kontinjensi – Bersih Jumlah Liabilitas Komitmen Dan Kontinjensi
4.353.182 (459.940) (34.120.721)
30
4. PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT Perbankan di Indonesia, termasuk Perseroan, harus tunduk kepada ketetapan yang ditentukan oleh regulator termasuk OJK dan Bank Indonesia terutama ketentuan yang mengatur prinsip kehati-hatian. Pelanggaran terhadap ketentuan atas prinsip kehati-hatian dapat memberikan dampak negatif terhadap tingkat kesehatan Perseroan atau bahkan Perseroan dapat dilikuidasi apabila sampai mengganggu sistem perbankan nasional. Oleh sebab itu, dalam mengelola kegiatan usahanya, Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip perbankan yang sehat (prudential banking). 4.1. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) Perhitungan kewajiban penyediaan modal (CAR) dihitung sesuai dengan Peraturan BI No. 14/18/PBI/2012 dan No. 15/12/PBI/2013 dan Peraturan OJK No.6/POJK.3/2015. Berdasarkan peraturan tersebut, kewajiban penyediaan modal sesuai profil risiko Perseroan sebesar 9%-10% pada tahun 2013-2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio kewajiban penyediaan modal minimum Perseroan sebesar 17,32%. Tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum, termasuk rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. (dalam jutaan Rupiah, kecuali %) 31 Desember 2015
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Modal inti (Tier 1) Modal inti utama (CET 1) Modal di setor Cadangan tambahan modal Faktor pengurang modal inti utama
1.434.081 14.993.615 (170.373) 16.257.323
Modal pelengkap (Tier 2)
1.230.684
Total modal regulasi
17.488.007
Aset tertimbang menurut risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Total aset tertimbang menurut risiko
92.187.139 1.151.508 7.644.293 100.982.940
Rasio penyediaan modal: Rasio Modal Inti Utama (CET 1) Rasio Modal Inti Rasio Modal Pelengkap Rasio Total
16,10% 16,10% 1,22% 17,32%
Rasio penyediaan modal sesuai profil Risiko
9% - 10% (dalam jutaan Rupiah, kecuali %) 31 Desember 2014 2013
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Modal Tier 1 Modal saham Tambahan modal disetor / agio saham Cadangan umum Saldo laba Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Dikurangi: Perhitungan pajak tangguhan Penyisihan penghapusan aset non produktif
31
1.434.081 6.829.361 1.750 5.145.982 666.091 -
1.434.081 6.829.361 1.650 4.018.378 571.361 -
(3.422) 14.073.843
(5.188) 12.849.643
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
31 Desember 2014
Modal Tier 2 Revaluasi aset tetap Penyisihan penurunan umum Penyisihan penurunan rekening administrasi Obligasi subordinasi
2013
Total Modal Regulasi
48.376 740.467 59.511 438.588 1.286.942 15.360.785
48.376 706.364 58.214 613.378 1.426.332 14.275.975
Aset tertimbang menurut risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Total aset tertimbang menurut risiko
73.806.836 1.550.388 6.611.144 81.968.368
68.074.951 491.894 5.468.029 74.034.874
20,81% 20,38% 18,74%
20,97% 20,82% 19,28%
9% - 10%
9% - 10%
Rasio penyediaan modal: Tanpa memperhitungkan risiko pasar dan operasional Dengan memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko pasar dan operasional Rasio penyediaan modal yang diwajibkan 4.2 Kualitas Aset Produktif (Quality of Earning Asset)
Ketentuan mengenai Kualitas Aset Produktif diatur dalam Surat Keputusan Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 sebagaimana diubah dengan Peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007. Dengan pemberlakuan ketentuan Bank Indonesia tersebut, Perseroan tetap mampu mempertahankan kualitas asetnya dengan baik, dimana hal tersebut tampak dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Perseroan yang tetap berada dibawah ketentuan yang dipersyaratkan Bank Indonesia yaitu maksimum 5,00%. Hal ini adalah cerminan dari prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit yang selama ini diterapkan oleh Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, jumlah penyisihan penghapusan aset produktif minimum yang wajib dibentuk sebesar Rp 1.838.251 juta, Rp 1.429.627 juta dan Rp 1.260.499 juta sedangkan penyisihan penghapusan aset produktif yang telah dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 1.838.251 juta, Rp 1.429.627 juta dan Rp 1.260.499 juta, sehingga persentase pemenuhan penyisihan penghapusan aset produktif pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah 100,00%, 100,00% dan 100,00%. Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan persentase kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Kategori Pinjaman yang Diberikan Berdasarkan Kolektibilitas Lancar (%) Dalam Perhatian Khusus (%) Kurang Lancar (%) Diragukan (%) Macet (%) Jumlah Kredit yang Diberikan (%) Kredit Bermasalah – bruto (%) Kredit Bermasalah – bersih (%)
31 Desember 2015 97,09 1,61 0,44 0,12 0,74 100,00 1,30 0,78
31 Desember 2014 97,75 0,91 0,35 0,10 0,89 100,00 1,34 0,80
31 Desember 2013 98,51 0,76 0,11 0,07 0,55 100,00 0,73 0,35
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 persentase kredit yang bermasalah – bruto masing-masing adalah sebesar 1,30%, 1,34% dan 0,73%. Penurunan kredit bermasalah – bruto terutama didorong oleh penyelesaian kredit bermasalah dan semakin efektifnya manajemen risiko dalam mencegah timbulnya kredit bermasalah baru.
32
Dalam rangka menekan pertambahan jumlah kredit bermasalah, Perseroan selalu berpedoman pada prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit serta meningkatkan pemantauan perkembangan debitur secara berkala. Menanggapi ketidakpastian dalam kondisi makro ekonomi, Perseroan meningkatkan intensitas kontrol dalam proses monitoring portfolio sehingga dapat mendeteksi kesulitan yang dihadapi oleh nasabah sejak dini dan mengambil langkah perbaikan secara tepat waktu. Hubungan yang lebih erat dibina dengan nasabah agar dapat lebih memahami kebutuhan operasionalnya dalam rangka memberi dukungan dan solusi yang tepat dan membantu menghindari terjadinya gangguan pada usaha nasabah. Dengan kerangka kerja pengelolaan risiko kredit yang baik, maka dapat melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko dengan cepat dan mampu mendampingi nasabah menghadapi kondisi pasar yang kurang kondusif. Tabel berikut menunjukkan perkembangan cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. (dalam jutaan Rupiah) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman yang 31 Desember Diberikan 2015 2014 2013 Pinjaman yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan - Saldo awal - Penyisihan selama tahun berjalan - Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan - Penghapusan selama tahun berjalan - Lain-lain*) - Saldo akhir Persentase cadangan kerugian penurunan nilai yang diberikan terhadap jumlah pinjaman yang diberikan
85.879.019
68.363.239
63.967.113
1.429.627 408.233 4.634
1.260.499 221.817 6.613
1.022.627 272.617 7.661
(27.004) 22.761 1.838.251
(54.520) (4.782) 1.429.627
(102.673) 60.267 1.260.499
2,14%
2,09%
1,97%
*) termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
a. Rentabilitas Pendapatan Perseroan terutama berasal dari pendapatan bunga yang sangat dipengaruhi oleh kualitas aset produktif yang dimiliki oleh Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam mengelola aset produktif yang dimilikinya (prudent banking) agar rentabilitas perseroan terpelihara dengan baik. Return on Average Equity – ROE Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 9,60%, 9,68% dan 11,87%. Sedangkan imbal hasil (sebelum pajak) terhadap rata-rata aset (Return on Average Assets – ROA) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing tercatat 1,68%, 1,79% dan 1,81%. b. Likuiditas Penilaian terhadap faktor likuiditas dilakukan dengan menilai rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh bank (Loan to Deposit Ratio – LDR) dan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen Perseroan selalu berusaha untuk menjaga tingkat likuiditas Perseroan pada level tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah tepat pada waktunya. Perseroan selama ini telah berhasil memenuhi ketentuan GWM yang dipersyaratkan dan menjaga rasio LDR-nya berada dalam kisaran rasio LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Likuiditas menunjukkan kemampuan Peseroan, dalam memenuhi kewajibannya dalam menjaga Giro Wajib Minimum (GWM) sebagai cadangan wajib (perbandingan antara saldo rekening Giro Perseroan pada Bank Indonesia dengan Dana Pihak ketiga) seperti yang ditentukan oleh Bank Indonesia. GWM Rupiah yang diwajibkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masingmasing sebesar 7,5%, 8% dan 8%, sedangkan GWM Valas yang diwajibkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 8%, 8% dan 8%. GWM Rupiah Perseroan pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 7,55%, 8,13% dan 8,14% sedangkan GWM Valas Perseroan pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masingmasing sebesar 8,02%, 8,30% dan 8,44%.
33
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015, GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) diubah menjadi GWM Loan to Funding Ratio (LFR) yang mulai berlaku 3 Agustus 2015. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/21/PBI/2015, bank wajib memenuhi GWM premiere Rupiah sebesar 7,5%. LFR Perseroan pada 31 Desember 2015 dan LDR Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 95,36%, 93,59% dan 92,49% sehingga masih sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Tabel di bawah ini menunjukkan posisi rasio GWM dan LDR/LFR Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Keterangan
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %) 31 Desember 2014 2013 8,00% 8,00% 8,13% 8,14%
2015 7,50% 7,55%
Batas Minimum GWM Utama Rupiah Giro Wajib Minimum Utama Rupiah Batas Minimum GWM Sekunder Rupiah Giro Wajib Minimum Sekunder Rupiah Batas Minimum GWM Valas Giro Wajib Minimum Valas Total Kredit *) Total Dana *) LDR Perseroan LFR Perseroan
*) tidak termasuk antar bank
4,00% 12,56%
4,00% 30,68%
4,00% 26,93%
8,00% 8,02% 85.879.019 87.280.244 95,36%
8,00% 8,30% 68.363.239 72.805.057 93,59% -
8,00% 8,44% 63.967.113 68.936.691 92,49% -
c. Batas Maksimum Pemberian Kredit Keterangan
2015
Batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 20% dari modal Perseroan Batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Perseroan Batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang merupakan pihak terkait tidak melebihi 10% dari modal Perseroan
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2014 2013
3.497.601
3.072.157
2.855.195
4.372.002
3.840.196
3.568.994
1.748.801
1.536.079
1.427.598
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat pelampauan atau pelanggaran atas Batas Maksimum pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak berelasi dan pihak ketiga.
34
d. Posisi Devisa Neto Posisi aset dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 39.899.452 juta, naik sebesar Rp 12.110.183 juta atau 43,58% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 27.789.269 juta. Posisi aset dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 27.789.269 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.832.622 juta atau 6,19% dari posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 29.621.891 juta. Posisi liabilitas dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 38.119.916 juta, meningkat sebesar Rp 7.706.059 juta atau 25,33% dari posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 30.413.857 juta. Posisi liabilitas valuta asing pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 30.413.857 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 3.477.633 juta atau 12,91% dari posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 26.936.224 juta. Posisi Devisa Netto (PDN) pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing adalah 1,04%, 0,95% dan 0,40%, dan PDN tersebut masih berada dalam batas ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pertumbuhan Aset dan Liabilitas dalam Valuta Asing Berikut adalah tabel pertumbuhan aset dan liabilitas dalam valuta asing beserta rekening administratifnya dalam valuta asing: (dalam jutaan Rupiah, kecuali PDN dalam persentase)
Keterangan
2015 39.899.452 38.119.916 18.895.904 20.528.088 1,04%
Aset Liabilitas Aset Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Posisi Devisa Netto (PDN)
31 Desember 2014 27.789.269 30.413.857 25.594.621 23.081.689 0,95%
2013 29.621.891 26.936.224 20.002.387 22.730.709 0,40%
5. MANAJEMEN RISIKO Manajemen risiko yang efektif adalah yang dijalankan oleh keseluruhan organisasi dan bukan saja hanya oleh unit atau divisi manajemen risiko sendiri. Untuk itu Perseroan melihat pentingnya mensosialisasikan manajemen risiko tersebut dengan paradigma yang tepat. Penerapan 4 (empat) pilar manajemen risiko, yaitu (1) Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi, (2) Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit, Proses Identifikasi, (3) Pengukuran, Pemantauan dan Sistem Informasi Manajemen Risiko dan (4) Sistem Pengendalian Intern, secara berkesinambungan terus dikembangkan disesuaikan dengan perkembangan organisasi Perseroan. Dengan adanya pemegang saham pengendali OCBC Bank, Perseroan mendapatkan lebih banyak lagi alih teknologi dan pengetahuan dari OCBC Bank yang telah jauh lebih dahulu menerapkan Manajemen Risiko ini. Seluruh jenis risiko akan Perseroan antisipasi sesuai dengan potensi dan tingkat kompleksitasnya. Keterangan mengenai Profil dan Manajemen Risiko Perseroan secara lengkap dapat dilihat pada Bab VIII Tentang Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan.
35
V. RISIKO USAHA Dalam menjalankan aktivitas usaha, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha baik secara makro maupun mikro yang dapat mempengaruhi hasil usahanya. Kegiatan Perseroan dibidang perbankan antara lain meliputi penghimpunan dana masyarakat dan pemberian pinjaman. Berikut adalah beberapa risiko yang dihadapi Perseroan yang telah disusun dari paling berat hingga paling ringan berdasarkan bobot risiko dan dampak keuangan pada Perseroan. A.
RISIKO USAHA YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN
1. Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Bank terekspos risiko kredit yang dapat muncul dari penyediaan dana untuk nasabah. Kegiatan perbankan berupa pertukaran mata uang asing, derivatif, penempatan dana pada bank lain dan pembelian surat-surat berharga juga dapat mengakibatkan Bank terekspos risiko counterparty dan risiko issuer credit. Kelompok industri terbesar yang memperoleh penyaluran kredit adalah sebagai berikut : Keterangan Per 31 Desember 2015 (dalam Rp juta) 22.191.518 Perindustrian 23.126.291 Perdagangan 15.591.356 Jasa 10.171.282 Pertanian dan Pertambangan 1.841.463 Konstruksi 12.957.109 Lain-lain *) 85.879.019 Jumlah Kredit Bruto *) Termasuk dalam Lain-lain diatas adalah kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan dan personal loans.
2.
Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas merupakan risiko yang muncul dari ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajiban arus kas yang bersifat kontraktual baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang atau kewajiban yang diharuskan peraturan yang telah jatuh tempo tanpa mempengaruhi aktivitas harian dan menimbulkan kerugian yang tidak dapat diterima. Risiko ini mencakup ketidakmampuan dalam mengelola kekurangan atau perubahan sumber-sumber pendanaan yang tidak direncanakan dan kegagalan dalam mengenali atau mengatasi perubahan kondisi pasar yang kemudian mempengaruhi kemampuan untuk melikuidasi aset secara cepat dengan nilai kerugian yang minimal. Risiko likuiditas dapat dikategorikan ke dalam risiko likuiditas pasar dan risiko likuiditas pendanaan. Risiko likuiditas pasar adalah risiko yang timbul saat Perseroan tidak mampu melakukan offset posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak kondusif atau terjadi gangguan di pasar (market disruption). Risiko likuiditas pendanaan adalah risiko yang timbul karena Perseroan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Apabila penarikan dana meliputi jumlah yang signifikan dan dalam waktu serentak, hal ini dapat berpengaruh negatif pada Perseroan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo sehingga Perseroan akan mengalami kesulitan dari sisi likuiditasnya. Salah satu pendekatan yang digunakan Perseroan dalam melakukan penilaian terhadap risiko likuiditas adalah pemenuhan ketentuan Giro Wajib Minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang bila tidak dapat dipenuhi akan berpotensi pada pengenaan denda atau hukuman yang dapat berpengaruh negatif pada kinerja Perseroan.
36
3. Risiko Operasional
Risiko operasional mencakup seluruh risiko yang timbul akibat kekurangan dan kegagalan pada satu atau lebih dari lima komponen penting, yaitu proses, Sumber Daya Manusia (SDM), sistem, manajemen dan kondisi eksternal. Pengelompokan jenis risiko tersebut berfungsi untuk menyelaraskan persepsi dan pemahaman di seluruh organisasi dan menjadi basis untuk pengungkapan, pengukuran, penggabungan/ penjumlahan, pemantauan dan pelaporan informasi terkait risiko. Apabila hal-hal tersebut tidak sesuai dalam implementasi sebagaimana yang diharapkan, maka dapat menurunkan kinerja Perseroan dalam berbagai aktivitas seperti timbulnya kewajiban hukum (biaya pengadilan), pembayaran denda/penalti, kerugian/kerusakan aset, restitusi, penggantian kerugian berdasarkan perjanjian, dan lain-lain. Efek dari risiko operasional dapat menimbulkan rangkaian risiko lain, di antaranya risiko hukum dan reputasi. Terhadap kondisi tersebut dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat, sehingga berdampak lanjutan pada kesulitan penghimpunan pendanaan dan pada akhirnya dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan. Salah satu komponen risiko operasional yang akhir-akhir ini perlu mendapat perhatian adalah terkait sistem, yang dikenal pula dengan sebutan risiko teknologi informasi. Risiko teknologi informasi adalah risiko yang timbul sebagai akibat dari penggunaan teknologi informasi yang diperlukan bank dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional. Ancaman keamanan transaksi melalui pemrograman oleh pihak luar maupun virus dapat merusak sistem dan mengakibatkan kerugian keuangan bagi Perseroan. Selain itu, gangguan jaringan komunikasi di dalam sistem teknologi informasi dapat menurunkan kecepatan proses pelayanan nasabah, baik melalui petugas garda depan (front office) maupun melalui electronic banking.
4. Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan pasar (market factors) dan trading portfolio yang dimiliki oleh Perseroan yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kerugian bagi Perseroan. Variabel risiko pasar meliputi suku bunga, nilai tukar, termasuk turunan (derivative) dari kedua variabel tersebut seperti perubahan harga options, maupun harga surat berharga. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga dan harga pasar dapat menurunkan pendapatan Perseroan dan mempengaruhi kinerja Perseroan.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Risiko ini tidak hanya timbul dalam aktivitas penyaluran kredit saja, tetapi juga karena adanya tuntutan pihak lain akibat adanya transaksi operasional Perseroan yang tidak dapat memenuhi kepuasan nasabah. Semakin banyak risiko hukum yang terjadi pada Perseroan akan meningkatkan biaya dari Perseroan dan akan menurunkan reputasi Perseroan yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja Perseroan.
6. Risiko Reputasi
Risiko reputasi timbul dari adanya pemberitaan negatif terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif mengenai bank. Risiko reputasi dapat mengakibatkan terjadinya kesenjangan komunikasi antara Perseroan dan masyarakat. Adanya ketidakpuasan dari nasabah terhadap tingkat pelayanan Perseroan, baik secara langsung maupun melalui media massa lainnya, akan dapat meningkatkan ketidakpuasan dari nasabah yang disampaikan melalui media massa. Hal ini akan menurunkan reputasi Perseroan yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat kepercayaan nasabah dan mitra usaha kepada Perseroan sehingga bisa menurunkan pendapatan Perseroan.
7. Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan stratejik yang tidak tepat, atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan eksternal. Risiko stratejik berakibat pada ketidakmampuan Perseroan dalam merespon perubahan-perubahan tersebut akan berdampak negatif pada kinerja keuangan Perseroan.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti peraturan mengenai Rasio Kecukupan Modal (CAR), Batas Maksimum Pemberian Kredit (LLL), rasio kredit bermasalah (NPL), rasio Posisi Devisa Neto (NOP), atau peraturan lainnya. Risiko kepatuhan jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, rusaknya reputasi Perseroan atau hilangnya kepercayaan nasabah, yang pada gilirannya akan menurunkan pendapatan Perseroan.
37
B.
RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI
Pembeli Obligasi yang dalam hal ini bertindak sebagai investor akan menghadapi risiko gagal bayar pokok pada saat jatuh tempo dan atau pembayaran bunga, jika Perseroan mengalami kesulitan keuangan. Selain itu Investor pembeli Obligasi juga berpotensi menghadapi risiko kesulitan untuk menjual efek tersebut di pasar dalam hal tidak likuidnya efek. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN DARI PALING BERAT HINGGA PALING RINGAN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.
38
VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 17 Maret 2016 atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan global PwC dengan pendapat wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 December 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal, kecuali: a.
Pada tanggal 7 April 2016, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahunan Perseroan telah mengambil keputusan sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
5.
6. 7.
b.
Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015 serta Persetujuan dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan global PwC dengan opini wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) sebagaimana dinyatakan dalam laporannya tertanggal 25 Januari 2016, dan diterbitkan kembali pada tanggal 17 Maret 2016; Persetujuan penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2015 sebesar Rp 1.500.834.527.070 setelah dikurangi cadangan umum sebesar Rp 100.000.000, sesuai Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sepenuhnya akan digunakan untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham; Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi yang telah digunakan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit sesuai dengan rencana yang tertuang dalam prospektus; Persetujuan dan pemberian wewenang kepada Direksi berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris, setelah mendapatkan rekomendasi dari Komite Audit untuk menjuk Akuntan Publik untuk tahun buku 2016 dan penetapan jumlah honorarium serta persyaratan lainnya bagi Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut; Persetujuan pengangkatan kembali Bapak Andrae Krishnawan W., Bapak Johannes Husin, dan Bapak Low Seh Kiat sebagai Direktur untuk masa jabatan sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2019; Persetujuan penetapan gaji atau honorarium serta tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi; dan Persetujuan untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat tersebut dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan kepada instansi yang berwenang dan mendaftarkan serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keperluan tersebut.
Perseroan telah melakukan pembayaran pokok dan pelunasan bunga Medium Term Notes sebesar Rp 915.750 juta pada tanggal 18 April 2016.
39
VII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan di Bandung pada tahun 1941 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank berdasarkan Akta No.6 tanggal 4 April 1941 yang dibuat dihadapan Theodoor Johan Indewey Gerlings pada saat itu Notaris di Purwakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari yang berwajib menurut penetapan Directeur van Justitie No.A.42/6/9 tanggal 28 April 1941 serta telah diumumkan dalam Berita Javasche Courant No.49 tanggal 20 Juni 1941, Bijvoegsel No.1961 dan Berita Negara Republik Indonesia No.5 tanggal 16 Januari 1951, Tambahan No.21. Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan No. D.15.6.2.27 tanggal 20 Juli 1967, izin sebagai bank devisa dengan Keputusan Bank Indonesia No. 23/9/KEP/DIR tanggal 19 Mei 1990, dan izin sebagai bank persepsi dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan No.S.35/MK.03/1993 tanggal 6 Januari 1993 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. S-201/ MK.02/ 2003 tanggal 14 Mei 2003 Perseroan ditunjuk sebagai Bank Persepsi dan Bank Devisa Persepsi On-Line. Berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 7/592/DPIP/Prz tanggal 8 Agustus 2005, terhitung tanggal 5 Oktober 2005 Kantor Pusat Perseroan telah disetujui pindah alamat dari Jl. Taman Cibeunying Selatan No. 31 Bandung 40114 ke Jl. Gunung Sahari No. 38 Jakarta 10720. Dan berdasarkan Persetujuan Bank Indonesia No. 8/457/DPIP/Prz tanggal 16 Juni 2006, terhitung tanggal 3 Juli 2006 Kantor Pusat Perseroan telah disetujui pindah alamat dari alamat lama Jl. Gunung Sahari No. 38 Jakarta 10720 ke alamat baru di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta Selatan 12940. Sehubungan dengan perubahan nama Perseroan dari PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk, izin usaha PT Bank NISP Tbk telah dialihkan kepada PT Bank OCBC NISP Tbk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.10/83/KEP.GBI/2008 tanggal 15 Desember 2008 dan Perseroan telah memiliki izin usaha unit syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/11/KEP.DpG/ 2009 tanggal 8 September 2009. Pada tanggal 1 Januari 2011, PT Bank OCBC Indonesia efektif menggabungkan diri ke dalam Perseroan. Penggabungan usaha ini telah memperoleh izin dari BI berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 12/86/KEP.GBI/2010 tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha (Merger) PT Bank OCBC Indonesia ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk tertanggal 22 Desember 2010 (”Keputusan Gubernur BI”). Terhitung sejak berlakunya Keputusan Gubernur BI, Izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Salinan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 99/KMK.017/1997 tanggal 10 Maret 1997 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank OCBC NISP di Jakarta sebagaimana diubah dengan Salinan Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Nomor 5/15/KEP.DGS/2003 tanggal 17 Maret 2003 tentang perubahan nama PT Bank OCBC NISP menjadi PT Bank OCBC Indonesia, dinyatakan tidak berlaku lagi, sehingga seluruh hak dan kewajiban PT Bank OCBC Indonesia beralih kepada PT Bank OCBC NISP Tbk hasil merger. Perseroan didirikan berdasarkan Akta pendirian Perseroan No. 6 tanggal 4 April 1941 yang dibuat di hadapan Theodor Johan Indewey Gerlings, Notaris di Purwakarta yang telah disetujui menurut penetapan Directeur van Justitie tanggal 28 April 1941 No. A 42/6/9 dan diumumkan dalam berita Javasche Courant tanggal 20 Juni 1941 No. 49 Bijvoegsel No. 1961 dan Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 16 Januari 1951. Tambahan No. 21. Sejak pendirian, perubahan penting anggaran dasar yang tetap berlaku sampai dengan tanggal Prospektus adalah berdasarkan akta-akta sebagai berikut: a.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.63 tanggal 29 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No.AHU-51392.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 14 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0071277.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 14 Agustus 2008 (“Akta PKR No.63/2008”), yang merubah seluruh isi anggaran dasar Perseroan dengan disesuaikannya terhadap Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juncto Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik yang merupakan lampiran dari Peraturan No.IX.J.I (“Peraturan IX.J.I”).
40
b.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.13 tanggal 16 Oktober 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No.AHU-81291.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 Nopember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0104253.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 3 Nopember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.96 tanggal 28 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.25640/2008 (“Akta PKR No.13/2008”), telah dilakukan perubahan pasal 1 ayat 1 anggaran dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk.
c.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.29 tanggal 23 Maret 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No.AHU-14985.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 23 April 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0019134.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 23 April 2009 pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum – Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.10-05548 tanggal 8 Mei 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU0024704.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 8 Mei 2009 (“Akta PKR No.29/2009”), yang merubah pasal 3 anggaran dasar mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, Pasal 16 anggaran dasar mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Direksi dan Pasal 18 mengenai Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.27 tanggal 24 Maret 2010 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.10-09338 tanggal 16 April 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0028993.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 16 April 2010 (“Akta PKR No.27/2010”), yang menggabungkan dalam 1 (satu) akta notaris, perubahan-perubahan anggaran dasar yang telah dilakukan dan termuat dalam Akta PKR No.63/2008, Akta PKR No.13/2008, dan Akta PKR No.29/2009.
d.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.11 tanggal 9 Nopember 2010 yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.1031518 tanggal 9 Desember 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU0089061.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 9 Desember 2010 (“Akta PKR No.11/2010”), yang antara lain mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 anggaran dasar sehubungan dengan adanya peningkatan modal ditempatkan dan modal setor dikarenakan adanya penggabungan perseroan PT Bank OCBC Indonesia dan Perseroan ke dalam Perseroan. Penggabungan perseroan PT Bank OCBC Indonesia ke dalam Perseroan telah pula mendapatkan izin dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/86/ KEP.GBI/2010 tanggal 22 Desember 2010 tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha (Merger) PT Bank OCBC Indonesia ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk.
e.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.30 tanggal 15 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No.AHU-28085.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 6 Juni 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0045129.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 6 Juni 2011, yang antara lain merubah pasal 4 ayat 1 anggaran dasar sehubungan dengan adanya peningkatan modal dasar Perseroan.
f.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.33 tanggal 29 Nopember 2013 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.10-55134 tanggal 19 Desember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0121885.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013 (“Akta PKR No.33/2013”), yang merubah pasal 4 ayat 2 dan pasal 4 ayat 3 anggaran dasar sehubungan dengan adanya peningkatan modal ditempatkan dan modal setor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas VII Tahun 2013 Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
41
g.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.38 tanggal 24 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-04790.40.21.2014 tanggal 24 Juli 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0077215.40.80.2014 tanggal 24 Juli 2014 (“Akta PKR No.38/2014”), yang antara lain merubah pasal 3 ayat 2 anggaran dasar sehubungan dengan adanya perubahan kegiatan usaha Perseroan.
h.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.33 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0929451 tanggal 5 Mei 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3500716.A.01.11.TAHUN 2015 tanggal 5 Mei 2015 (“Akta PKR No.33/2015”) yang mengubah dan menyesuaikan anggaran dasar PERSEROAN dengan mengacu pada Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/POJK.05/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta melakukan penyusunan kembali seluruh isi anggaran dasar Perseroan.
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perkembangan struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak pendirian hingga tahun 2013 dapat dilihat pada Prospektus dan Informasi Tambahan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan yang berlaku pada tanggal Prospektus adalah sebagai berikut: Tahun 2015 Berdasarkan Akta PKR No.30/2011 juncto Akta PKR No. 33/2013 juncto Akta PKR No.33/2015 juncto Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek yang mengurus administrasi dari saham Perseroan, susunan pemegang saham Perseroan pertanggal 31 Maret 2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan
Nilai Nominal Rp 125,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) 28.000.000.000 3.500.000.000.000
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : OCBC Overseas Investment Pte. Ltd Pemegang saham lainnya (kepemilikan masingmasing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel
Persentase (%)
9.760.695.612
1.220.086.951.500
85,08
1.711.952.874 11.472.648.486 16.527.351.514
213.994.109.250 1.434.081.060.750 2.065.918.939.250
14,92 100,00
3. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN Dalam melaksanakan kegiatan usaha, pada saat Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki aset berupa tanah dan bangunan dengan rincian Sertifikat Tanah sebagai berikut: No. No. Tanggal Luas Tanggal Nilai Buku (Rp) Lokasi HGB Akta (m2) Berakhir 1. 357 4-9-1999 1.411 31-7-2018 Jl. Ciliwung/Jl. Cihapit (d/h Jl. Taman Cibeunying Selatan No. 25), Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kotamadya Bandung, Wilayah Cibeunying, Propinsi Jawa Barat. 2. 312 30-8-1995 791 13-8-2035 Jl. Ciliwung No.6, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, 18.447.327.459 Kotamadya Bandung, Wilayah Cibeunying, Propinsi Jawa Barat 3. 313 11-9-1995 824 13-8-2035 Jl. Cihapit No.47, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kotamadya Bandung, Wilayah Cibeunying, Propinsi Jawa Barat 4. 22 28-7-2000 2.859 24-9-2026 Jl. Asia Afrika No.96, Kelurahan Cikawao, Kecamatan Lengkong, 24.443.201.426 Kotamadya Bandung Wilayah Karees,Propinsi Jawa Barat 5. 528 25-7-1995 151 25-7-2027 Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kotamadya Bandung, 1.102.607.807 Propinsi Jawa Barat 6. 78 6-11-2002 467 24-9-2032 Jl. Buah Batu No.236 (Kav 2) , Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kotamadya Bandung, Wilayah Karees, Propinsi Jawa 2.722.405.980 Barat
42
No. No. Tanggal Luas HGB Akta (m2) 7 418 13-1-1984 135 8
122 30-8-1995
240
9
6
25-8-1998
75
10
7
20-8-1998
101
11
281 30-9-2004
70
12
259
8-4-1998
800
13
261
8-4-1998 1.348
14
268 15-6-1999
15
270 15-6-1999 1.791
352
16 1838 9-6-1994
105
17 2103 16-6-2004
105
18
568 4-10-1997 1.627
19
569 4-10-1997 1.645
20
223 30-8-1997 1800
21 0060 20-4-2000 120 8 22 270 21-042.435 1998 23 291 13-12255 1999 24 20 18-101.757 2006 25 728 21-11756 2007 26 333 13-1-2000 1.347 27 1203 8-4-2004
77
28 3961 31-8-2005
96
29 5016
31
589
32
590
33
564
34
32
17-1177 1994 17-1177 1994 29-1068 2002 31-1068 2002 26-101.546 1994 22-7-1996 85
35
48
11-6-2008 1.099
36
174
3-7-2006
162
37
175
3-7-2006
158
38
345 25-7-1996
85
30 5017
Tanggal Nilai Buku (Rp) Lokasi Berakhir 19-6-2031 Jl. Soekarno Hatta, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kotamadya Bandung, Wilayah Tegallega, Propinsi Jawa 410.568.028 Barat 13-8-2035 Jl. Setiabudi Km 6,7, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kotamadya Bandung, Wilayah Cibeunying, Propinsi 1.292.285.757 Jawa Barat 24-9-2033 Jl. Cirengot 144, Desa Ujungberung Selatan, Kecamatan Ujungberung, Kotamadya Bandung, Wilayah Ujung berung, Propinsi Jawa Barat 753.435.725 24-9-2033 Jl. Raya Ujungberung No. 144, Desa Ujungberung Selatan, Kecamatan Ujung Berung, Kotamadya Bandung, Wilayah Ujungberung, Propinsi Jawa Barat 9-6-2018 Jl. Jend Sudirman dan Jl. Cibadak Kav 91 E, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Wilayah 694.632.190 Tegallega, Propinsi Jawa Barat 18-3-2018 Jl. Asia Afrika No. 68, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kotamadya Bandung Wilayah Karees, Propinsi Jawa Barat 18-3-2018 Jl. Asia Afrika No. 68, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kotamadya Bandung Wilayah Karees, Propinsi Jawa Barat 35.863.958.731 18-3-2018 Jl. Asia Afrika No. 68, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kotamadya Bandung Wilayah Karees, Propinsi Jawa Barat 18-3-2018 Jl. Asia Afrika No. 68, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kotamadya Bandung Wilayah Karees, Propinsi Jawa Barat 16-8-2026 Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 611.864.364 25-5-2034 Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 24-9-2023 Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ( ONLC ) 14.062.477.212 24-9-2023 Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ( ONLC ) 24-9-2023 Desa Cihideung , Kecamatan Parongpong, Kab, Bandung-Jawa Barat (ONLC) 20-9-2024 Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, 676.514.130 Jawa Barat ( ONLC ) 16-06-2027 Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ( ONLC ) 12-12-2029 Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, 365.747.248 Jawa Barat 16-03-2028 Jl. Gatot Subroto,Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Cimahi 3.455.112.715 Tengah, Kota Cimahi, Propinsi Jawa Barat 12-11-2037 Jl. Yos Sudarso, Cirebon; Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan 5.029.869.012 Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Propinsi Jawa Barat 31-1-2020 Jl. Gunung Sahari No.38, Kelurahan Gunung Sahari Utara , 19.163.965.970 Kecamatan Sawah Besar, Kotamdya Jakarta Pusat, DKI Jakarta 9-4-2024 Jl. Mangga Besar Raya No. 177 A, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Kotamadya Jakarta Pusat, DKI 550.800.000 Jakarta 30-8-2035 Jl. Hasyim Ashari Blok D3 No. 17, Kelurahan Cideng, Kecamatan 664.461.800 Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat,DKI Jakarta 13-7-2032 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara, DKI Jakarta 2.586.190.830 13-7-2032 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara, DKI Jakarta 4-9-2023 Jl. RE. Martadinata No. 8 Blok B 5, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan ; Kota Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta 504.450.000 4-9-2023 Jl. RE. Martadinata No. 8 Blok B 6, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan ; Kota Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta 16-10-2024 Jl. Pemuda No.104-106, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan 23.528.687.447 Genteng, Kotamadya Surabaya, Jawa Timur 11-8-2024 Desa Danginpuri Kangin, Kecamatan Denpasar Timur, Kotamadya 105.428.556 Daerah Tingkat II Denpasar, Propinsi Daerah Tingkat I Bali 22-4-2028 Jl.Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, 6.999.553.336 Kota Malang, Jawa Timur 3-7-2036 Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat 3.611.734.266 3-7-2036 Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat 28-5-2020 Komplek Regency Park, Jl. Sriwijaya Blok I No.4, Desa Lubuk Baja 711.543.500 Timur, Kecamatan Batam Timur, Kodya Batam, Riau
43
No. No. Tanggal Luas HGB Akta (m2) 39 344 25-7-1996 85
Tanggal Nilai Buku (Rp) Lokasi Berakhir 28-5-2020 Komplek Regency Park, Jl. Sriwijaya Blok I No.4, Desa Lubuk Baja Timur, Kecamatan Batam Timur, Kodya Batam, Riau 40 914 27-4-2004 110 19-3-2031 Komplek Pertokoan Palm Spring Blok B2 No. 15 Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Propinsi Riau 41 945 19-5-2004 110 19-3-2031 Komplek Pertokoan Palm Spring Blok B2 No. 16 Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Propinsi Riau 9.584.813.605 42 946 19-5-2004 110 19-3-2031 Komplek Pertokoan Palm Spring Blok B2 No. 17 Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Propinsi Riau 43 989 9-7-2004 110 19-3-2031 Komplek Pertokoan Palm Spring Blok B2 No. 18 Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Propinsi Riau 44 286 20-1-1990 1.663 18-1-2030 Jl. Imam Bonjol/ Taman Polonia IV, Desa Polonia, Kecamatan 31.181.656.723 Medan Baru, Medan, Propinsi Sumatera Utara 45 1960 02-5-2008 944 2-5-2038 Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang Propinsi 10.373.887.429 Sumatera Selatan Jl. Seduduk Putih 46 5661 15-8-1996 84 15-8-2038 Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kabupaten Bekasi (sekarang Kotamadya Bekasi) , Jawa Barat 790.500.000 47 5662 15-8-1996 84 15-8-2038 Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kabupaten Bekasi (Sekarang Kotamadya Bekasi), Jawa Barat 48 6772 2-6-2000 119 5-5-2023 Desa Cibatu, Kecamatan Lemah abang (Cikarang Selatan) 905.578.175 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 49 700 8-1-2002 1.186 10-9-2021 Jl. Ir. H. Juanda 12 Rt.01, Rw.01, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat 5.016.997.000 50 701 31-1-2002 266 4-7-2023 Jl. Ir. H. Juanda 12, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat 51 366 24-4-1996 242 30-4-2020 Jl. Siliwangi No.122, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Kota Bogor Selatan, Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor, Propinsi Daerah 1.186.691.250 Tingkat I Jawa Barat 52 1319 2-10-1998 65 14-8-2018 Desa Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kotamadya 181.759.750 Bogor, Propinsi Jawa Barat 53 3383 13-121.151 4-12-2037 Jl. Raya Padjajaran, Desa Bantar Jati, Kecamatan Kota Bogor 2007 Utara, Kotamadya Daerah Tk II Bogor Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat 14.959.811.366 54 3384 13-12148 4-12-2037 Jl. Raya Padjajaran, Desa Bantar Jati, Kecamatan Kota Bogor 2007 Utara, Kotamadya Daerah Tk II Bogor Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat 55 98 15-12520 28-11-2024 Desa Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 716.368.750 1994 56 1614 17-7-2001 67 30-3-2029 Blok I-I No.D.V, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, 365.017.829 Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat 57 177 5-4-1997 240 24-9-2016 Jl. RE Martadinata, Kelurahan Gunung Pinang, Kecamatan Cikole, Kotamadya Sukabumi, Jawa Barat 2.198.875.000 58 178 5-4-1997 749 24-9-2016 Jl. RE Martadinata, Kelurahan Gunung Pinang, Kecamatan Cikole, Kotamadya Sukabumi, Jawa Barat 59 175 15-4-1997 505 2017 Desa Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa 804.952.500 Barat 60 307 21-3-1997 74 24-9-2016 Jl. Suryakencana, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, 162.575.250 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 61 120 1-8-1995 141 31-7-2015 Desa Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kotamadya Tangerang, Propinsi Banten 1.018.828.434 62 121 1-8-1995 163 31-7-2015 Desa Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kotamadya Tangerang, Propinsi Banten 63 360 10-4-1997 100 28-3-2026 Desa Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kotamadya 542.304.603 Tangerang, Propinsi Banten 64 549 10-121.715 12-5-2020 Jl. Brig. Jend. Katamso No 5-.5A, Kelurahan Peterongan, 1999 Kecamatan Semarang Selatan, Kotamadya Semarang, Jawa Tengah 10.044.192.222 65 550 10-121.280 12-5-2020 Jl. Brig. Jend. Katamso No.5B, Kelurahan Peterongan, Kecamatan 1999 Semarang Selatan, Kotamadya Semarang, Jawa Tengah 66 724 10-12341 19-5-2020 Jl. Let. Jend. Suprapto No.3, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan 618.094.252 1999 Semarang Tengah, Kotamadya Semarang, Jawa Tengah 67 166 1-12-1994 300 1-12-2034 Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, 482.103.000 Jawa Tengah 68 930 15-5-2004 220 22-4-2034 Jl. A. Yani, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 2.889.157.160 69 928 15-5-2004 392 22-4-2034 Jl. A. Yani, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 70 0013 27-9-2000 1.025 23-9-2020 Jl. Cik Ditiro No. 7, Kelurahan Terban, Kecamatan 7 Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa 8.178.431.436 Yogyakarta 71 886 8-6-2005 283 6-6-2025 Jl. Dr. Cipto, Kelurahan Sugihwaras, Pekalongan-Jawa Tengah 2.192.219.469 72 887 8-6-2005 283 6-6-2025 Jl. Dr. Cipto, Kelurahan Sugihwaras, Pekalongan-Jawa Tengah
44
No. No. HGB 73 2001 6 74 2001 8 75 2002 0 76 2001 9 77 2001 7 78 4240 79
83
80
84
81
870
Tanggal Luas Tanggal Nilai Buku (Rp) Lokasi Akta (m2) Berakhir 26-1-2004 169 12-12-2037 Kelurahan Tamamaung (d/h Desa Panaikang), Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan 13-5-2004 594 12-12-2037 Desa Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan 19-6-1989 678 12-12-2037 Kelurahan Tamamaung (d/h Desa Panaikang) , Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar (d/h Ujung Pandang) Propinsi Sulawesi Selatan 20.842.836.285 3-11-1982 770 12-12-2037 Kelurahan Tamamaung (d/h Desa Panaikang), Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar (d/h Ujung Pandang) Propinsi Sulawesi Selatan 12-11735 12-12-2037 Kelurahan Tamamaung (d/h Desa Panaikang), Kecamatan 1987 Panakkukang, Kota Makassar (d/h Ujung Pandang) Propinsi Sulawesi Selatan 8-2-2008 474 8-2-2028 Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota 7.364.816.230 Balikpapan, Kalimantan Timur 10/1/2003 428 29-1-2043 Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Ulu, 36.025.789.631 Kota Samarinda/, Kalimantan Timur 10/1/2013 1200 29-1-2043 Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda/, Kalimantan Timur 7/1/1985 800 25-4-2043 Desa Kota baru Jl. Jend A. yani Kota Pekanbaru 13.556.400.524
82 4966 15-9-2006 3131 83 1152 22-8-1998 1500 84 59 22-4-2013 819
15-1-2021 Jl. HR Mochammad, Kelurahan Pradah Kalikendal, Kecamatan 142.159.850.510 Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Jawa Timur 8-10-2045 Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali 54.903.000.000 2-12-2045 Kelurahan Bangk Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, 23.359.500.000 Kota Pontianak, Kalimantan Barar
Perseroan juga memiliki total kepemilikan atas 28 (dua puluh delapan) benda tidak bergerak berdasarkan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. Tabel dibawah ini adalah 22 (dua puluh dua) benda tidak bergerak berdasarkan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dengan nilai buku berjumlah Rp100.470.380.653,-, yang mana seluruh Buku Tanah Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang tersebut di atas berlokasi yang dikenal dengan nama OCBC NISP Tower yang beralamat di Jl. Prof. Dr. Satrio No. 25, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setia Budi, Kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta, dengan Izin Mendirikan Bangunan No.01963/IMB/2005 tanggal 26 Februari 2005 dan No.06552/IMB/2006 tanggal 4 Juli 2006. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
No. Buku Tanah 3759/I 3760/I 3761/II 3762/II 3763/III 3764/IV 3765/V 3766/VI 3767/VII 3768/VIII 3769/IX 3770/X 3771/XI 3772/XII 3773/XIII 3774/XIV 3775/XV 3776/XVI 3780/XX 3781/XXI 3782/XXII 3783/XXIII
Tanggal 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007 6-3-2007
Luas (m2) 494,55 111,22 635,41 89,81 480,00 988,69 988,69 988,69 988,69 988,69 685,80 685,80 685,80 685,80 685,80 685,80 685,80 685,80 685,80 685,80 299,44 203,35
45
Berakhir 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032 29-11-2032
Lantai Lt.1 Area Bank Lt.1 Coffee Shop Lt.2 Area Bank Lt.2 Lounge Lt.3 Area Bank Lt.5 Ruang-Ruang Rapat Lt.6 Kantor Lt.7 Kantor Lt.8 Kantor Lt.9 Kantor Lt.10 Kantor Lt.11 Kantor Lt.12 Kantor Lt.14 Kantor Lt.15 Kantor Lt.16 Kantor Lt.17 Kantor Lt.18 Kantor Lt.22 Kantor Lt.23 Kantor Lt.24 Executive Lounge Lt.25 Leisure / Gym
Disamping itu terdapat sertifikat lainnya sebanyak 6 (enam) benda tidak bergerak berdasarkan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun adalah sebagai berikut: 23. Buku Tanah Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No.153/I-II-III-IV/I tertanggal 26 Agustus 1997 dengan luas 704 m2 yang berlokasi di Rusun Dusit Mangga Dua No.1.01, Lt.D1-2-3, Blok I, Jl. Mangga Dua Raya Blok D, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Kotamadya Jakarta Pusat, DKI Jakarta yang berlaku hingga 18 Juli 2028, dengan Izin Mendirikan Bangunan No.17402/IMB/1994 tanggal 2 Mei 1994 dengan nilai buku sebesar Rp2.509.403.780,-. 24. Buku Tanah Hak Atas Satuan Rumah Susun No.1263/III/2 Tahun 1998 dengan luas 82 m2 yang berlokasi di Apartemen Pavilion, Jl. K.H. Mas Mansyur, Unit 309, Lantai 3, Blok 2, Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat yang berlaku hingga 11 November 2017 dengan nilai buku sebesar Rp523.980.000,-. 25. Buku Tanah Hak Atas Satuan Rumah Susun No.1295/VIII/2 Tahun 1998 dengan luas 103 m2 yang berlokasi di Apartemen Pavilion, Jl. K.H. Mas Mansyur, Unit 802, Lantai 8, Blok 2, Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat yang berlaku hingga 11 November 2017 dengan nilai buku sebesar Rp655.080.000,-. 26. Buku Tanah Hak Atas Satuan Rumah Susun No.1306/X/2 Tahun 1998 dengan luas 105 m2 yang berlokasi di Apartemen Pavilion, Jl. K.H. Mas Mansyur, Unit 1001, Lantai 10, Blok 2, Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat yang berlaku hingga 11 November 2017 dengan nilai buku sebesar Rp673.050.000,-. 27. Buku Tanah Hak Atas Satuan Rumah Susun No.1307/X/2 Tahun 1998 dengan luas 103 m2 yang berlokasi di Apartemen Pavilion, Jl. K.H. Mas Mansyur, Unit 1002, Lantai 10, Blok 2, Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat yang berlaku hingga 11 November 2017 dengan nilai buku sebesar Rp660.230.000,-. 28. Buku Tanah Hak Atas Satuan Rumah Susun No.1323/XIII/2 Tahun 1998 dengan luas 134 m2 yang berlokasi di Apartemen Pavilion, Jl. K.H. Mas Mansyur, Unit 1401, Lantai 14, Blok 2, Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat yang berlaku hingga 11 November 2017 dengan nilai buku sebesar Rp856.930.000-. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki total aset tetap setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp1.076.606 juta. Perseroan juga menguasai harta kekayaan benda tidak bergerak yang berasal dari agunan para debiturnya yang diambil (AYDA) oleh Perseroan yang dikarenakan ketidak mampuan dan/atau kelalaian debiturnya dalam memenuhi kewajiban pengembalian atas pinjaman dan/atau kredit yang di berikan oleh Perseroan, adapun nilai agunan yang diambil alih per tanggal 31 Januari 2016 adalah sebesar Rp.199.926.741.361,00.
4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, Perseroan dipimpin oleh Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dipilih serta diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkat mereka dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan tersebut. Tugas dan wewenang Komisaris beserta Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Bank lndonesia. Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan yang sudah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.34 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data Perseroan telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0929478 tanggal 5 Mei 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3500758.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 5 Mei 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.32 tanggal 7 April 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta yang masih dalam proses pemberitahuan perubahan data perseroan kepada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Akta PKR No.32/2016’), susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang berlaku adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris/Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Komisaris
Nama
MasaJabatan
Pramukti Surjaudaja : Peter Eko Sutioso :
2014-2017 2014-2017
: : : : : :
2015-2018 2014-2017 2014-2017 2014-2017 2014-2017 2015-2018
Samuel Nag Tsien Roy Athanas Karaoglan Jusuf Halim Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) Kwan Chiew Choi Hardi Juganda
46
Direksi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Independen Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Nama : : : : : : : : : :
MasaJabatan
Parwati Surjaudaja Yogadharma Ratnapalasari Rama Pranata Kusumaputra Emilya Tjahjadi Hartati Martin Widjaja Andrae Krishnawan W Low Seh Kiat Johannes Husin Joseph Chan Fook Onn
2014-2017 2015-2018 2015-2018 2014-2017 2014-2017 2015-2018 2016-2019 2016-2019 2016-2019 2014-2017
DEWAN KOMISARIS Pramukti Surjaudaja Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar MBA (Banking) dari Golden Gate University, USA, 1987 dan BSc (Banking and Finance) dari San Francisco State University, USA, 1985. 1987-1989 1989-1997 1997-2000 1997-2008 2004-sekarang
: : : : :
2008-sekarang 2014-sekarang
: :
Executive on the Job Training, Daiwa Bank Direktur Bank NISP Komisaris, PT Bank OCBC Indonesia Presiden Direktur Perseroan Non Executive Director, OCBC Bank Singapura Presiden Komisaris Perseroan Komisaris – PT Biolaborindo Makmur Sejahtera
Peter Eko Sutioso Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Warga Negara Indonesia, 75 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1965. 1965-1966 1966-1972 1972-1997 1997-1998 1998-sekarang
47
: : : : :
Kepala Biro Urusan Umum Bank NISP Manager (Umum) Bank NISP Direktur Bank NISP Komisaris Perseroan Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Perseroan
Roy Athanas Karaoglan Komisaris Independen Warga Negara Amerika Serikat, 80 tahun. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar PhD di bidang Ekonomi dari Columbia University pada tahun 1967, MA in Economics dari AUB, Lebanon pada tahun 1958 dan BA in Economics dari AUB, Lebanon pada tahun 1956. 1983-1986
:
1986-1989
:
1989-1991
:
1994-1997
:
1997-1998 1998- 2000
: :
2000-2011 2003-sekarang 2003-sekarang
: : :
Adviser to the Byblos Group with Bank, Lebanon Consultant, International Consulting, London Senior Banking Specialist untuk wilayah Afrika, World Bank Chief Banking Specialist di Central Capital Markets Department di IFC Senior Banking Advisor di IFC Associate Director di Credit Review Department, IFC Konsultan, IFC Banking Consultant Komisaris Independen Perseroan
Jusuf Halim Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1982, Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, 2003 dan Doktor di bidang Manajemen Stratejik, Universitas Indonesia, 2009. 1982-1990
:
1990-2003 1994-1998
: :
2003-2007
:
2003-2004 2004-2010
: :
2005-2012 2007-2010
: :
2008-Maret 2013
:
2010-2014 2010-2013
: :
1990-sekarang
:
2002-sekarang
:
2014-sekarang
:
2014-sekarang 2013-sekarang
:
2006-sekarang
:
48
Senior Audit Manager – Drs.Utomo & Co, Arthur Andersen, Jakarta Partner – KAP Jusuf Halim & Rekan Ketua Komite Standar Akuntansi Keuangan-IAI Ketua Dewan Penguji Ujian Sertifikasi Akuntan Publik-IAI Partner-Deloitte Tax Solution Anggota Dewan Pengurus-Ikatan Komite Audit Indonesia Komisaris-PT Cendekia Prima Edutama Anggota Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan-IAI Anggota Komite Audit dan Risiko-Bank CIMB Niaga Anggota Dewan Pengurus-IAI Anggota Dewan Pengurus-Ikatan Komite Audit Indonesia Tenaga Pengajar Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia Anggota Komite Audit pada beberapa perusahaan publik Anggota Dewan Penasehat-Kompartemen Akuntan Pajak-IAI Anggota Dewan Penasehat-IAI Anggota Dewan Kehormatan-Ikatan Komite Audit Indonesia Komisaris Independen Perseroan
Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) Komisaris Warga Negara Singapura, 71 tahun. Memperoleh Bachelor of Arts (Hons) dari University of Singapore pada tahun 1968. 1968-1986
:
1986-1987
:
1988-2010
:
1993-2014 2010-sekarang
: :
2011-sekarang
:
2011-sekarang
:
2011-sekarang
:
2008-sekarang
:
Posisi terakhir sebagai Head of Corporate Account Management, Citibank N.A Posisi terakhir sebagai Managing Director/CEO, Citicorp Investment Bank (Singapore) Limited Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, posisi manajemen terakhir sebagai Head, Group Audit Non-Executive Director WBL Corporation Ltd. Oversea-Chinese Banking Corporation Limited Non-Executive Director OCBC Al-Amin Bank Berhad Non-Executive Director OCBC Bank (Malaysia) Berhad Non-Executive Director AV Jennings Ltd. Non-Executive Director Komisaris Perseroan
Kwan Chiew Choi Komisaris Independen Warga Negara Singapura, 66 tahun. Memperoleh Bachelor of Social Science (Hons) dari University of Singapore pada tahun 1971. 1973-1982
:
1983
:
1984-1987
:
1987-2008
:
2008-2010 2011-sekarang
:
2011-sekarang
:
49
Posisi terakhir sebagai Loans
Department Manager, Sumitomo Bank Ltd., Singapore General Manager, Hock Seng Hardware Pte. Ltd. Posisi terakhir sebagai Vice President of Corporate Banking, First National Bank of Chicago (Singapore Branch). Posisi terakhir sebagai Senior Vice President, Head Credit Control and Approval, OCBC Bank Ltd. Komisaris Independen PT Bank OCBC Indonesia Komisaris Independen Perseroan
Hardi Juganda Komisaris Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menyelesaikan pendidikan di SESPIBANK (Sekolah Pimpinan Perbankan LPPI), 1989. Sarjana Hukum dari Universitas Parahyangan, Bandung, 1985. 1985-1987
:
1987-1988
:
1988-1989
:
1989-1990
:
1990-1991 1991-1997
: :
1997-2012 2012-sekarang
: :
Karyawan Administrasi PPK Bank NISP KCU, Jakarta Karyawan Administrasi Bank NISP KPO, Bandung Kepala Seksi Pinjaman Bank NISP KPO, Bandung Kepala Bagian Pinjaman Bank NISP KPO, Bandung Wakil Pimpinan Bank NISP KPO, Bandung Pimpinan Bank NISP Cabang Asia Afrika, Bandung Direktur Perseroan Komisaris Perseroan
Samuel Nag Tsien Komisaris Warga Negara Inggris, 61 tahun. Memperoleh Bachelor of Economics, Magna Cum Laude (Honours) dari University of California pada tahun 1977. 1995 - Jun 2007
: QBE Hong Kong and Shanghai Insurance Ltd. Direktur 1995 - Des 2006 : lnchory Credit Corporation Chairman of the board Des 2006 - Jun 2007 : China Construction Bank (Macau) Corporation, Macau Chairman of the Board 1995 - Des 2006 : Bank of America (Macau) Ltd Chairman of the Board Jun 2003 - Jan 2008 : Hong Kong Cyberport Management Company Limited Anggota Dewan 2005 - 2007 : Securities and Futures Appeals Tribunal Panel, Hong Kong Government Anggota 2002 - 2007 : Insurance Advisory Committee, Hong Kong Government Anggota 1999 - 2005 : Banking Advisory Committee, Hongkong Government Anggota 1977 - 2006 : Bank of America Corporation Posisi terakhir sebagai Executive Vice President dan Asia Commercial & Consumer Banking Group Executive 1995 - Des 2006 : Bank of America (Asia) Ltd, Hong Kong Presiden & CEO 2002 - Des 2006 : BankAmerica International Financial Corporation, USA and Bank of America Overseas Corporation, USA Director of the Board Des 2006 - Jul 2007 : China Construction Bank (Asia) Corporation Ltd. Posisi terakhir sebagai Director of the Board, Presiden & Chief Executive Officer 15 Apr 2012 - sekarang : Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. Posisi saat ini sebagai Group Chief Executive Officer Direktur sejak 13 Februari 2014
50
4 Sep 2007 30 Mei 2013
: SIB Capital Ltd (in members' voluntary liquidation) (formerly known as Singapore Island Bank Ltd.) Direktur 28 Apr 2008 - sekarang : OCBC Bank (China) Ltd Chairman (sejak 9 Oktober 2012) 21 Agust 2009 : PT Bank OCBC Indonesia Presiden Komisaris 31 Des 2010 7 Apr 2010 : Asfinco Singapore Ltd. Alternate Director 20 Apr 2012 15 Apr 2012 - sekarang : Asean Finance Corporation Ltd. Direktur 15 Apr 2012 : The Overseas Assurance Corporation Ltd. 31 Des 2013 Direktur 29 Mar 2011 : Mapletree Commercial Trust Management Ltd. 18 Mar 2014 Direktur 15 Apr 2012 : Association of Bank in Singapore Chairman (26 Jun 2013 - 30 Jun 2015) Juni 2015 1 Jul 2012 - sekarang : Bank of Singapore Ltd. Direktur 15 Apr 2012 - sekarang : Asian Pacific Bankers Club Anggota 15 Apr 2012 - sekarang : Malaysia-Singapore Business Council Anggota Dewan 15 Apr 2012 - sekarang : Dr. Goh Keng Swee Scholarship Fund Direktur 15 Apr 2012 - sekarang : OCBC Overseas Investments Pte. Ltd Direktur 15 Apr 2012 - sekarang : MAS Financial Sector Development Fund Anggota 15 Apr 2012 - sekarang : f-Next Council of Institute of Banking & Finance Anggota 15 Apr 2012 : OCBC Pearl Limited (formerly known as KTB 18 Jan 2016 Ltd.) Direktur 15 Apr 2012 - sekarang : Great Eastern Holdings Ltd., OCBC Al-Amin Bank Berhard, OCBC Bank (Malaysia) Berhard Direktur 12 Des 2012 - sekarang : PT. Bank OCBC NISP Tbk . Komisaris 18 Mar 2014 - sekarang : Mapletree Investments Pte. Ltd. Direktur 27 Jun 2014 - sekarang : The Singapore Business Federation Anggota Dewan - Finance and Investment Committee 1 Agust 2014 : OCBC Wing Hang Bank Limited sekarang Direktur 25 Agust 2014 : Advisory Council on Community Relations in sekarang Defense (ACCORD) (Employer and Business) Anggota
51
DIREKSI Parwati Surjaudaja Presiden Direktur & CEO Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar MBA (Accounting) dari San Francisco State University, USA (1987). BSc (Accounting and Finance) dari San Francisco State University, USA, 1985. 1987-1990
:
1990-1997 1997-2008 2008-sekarang
: : :
SGV Utomo/Andersen Consulting Jakarta, Indonesia, posisi terakhir sebagai Senior Consultant Direktur Perseroan Wakil Presiden Direktur Perseroan Presiden Direktur Perseroan
Yogadharma Ratnapalasari Direktur Operation dan IT Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Bandung, tahun 1997 dan Sarjana Fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan, Bandung, 1988. 1988-1991 1991-1997
: :
1996-1997
:
1997-2002 2000-2003 2003-sekarang
: : :
Programmer – PT Bank NISP Ka Ur Pengembangan Sistem & Informasi – PT Bank NISP Pj. Ka Ur Operasional dan Keuangan – PT Bank NISP Asisten Direksi – PT Bank NISP Komisaris PT NISP Sekuritas Direktur Perseroan
Rama P. Kusumaputra Direktur Kepatuhan dan Corporate Service Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Atmajaya, Jakarta, 1989. 1990-1991 1992 1993 1993-1994 1994-1996 1996-1998 1998-2000 2001 2001-2005 2005-2006 2006-sekarang
: : : : : : : : : : :
Account Officer – PT Bank Bali Branch Manager – PT Bank Bali Team Leader – PT Bank Bali Branch Manager – PT Bank Bali Team Leader – PT Bank Bali Business Coordinator – PT Bank Bali General Manager – PT Bank Bali Staff Direksi PT Bank NISP Regional II Coordinator PT Bank NISP Asisten Direksi PT Bank NISP Direktur Perseroan
52
Emilya Tjahjadi Direktur Commercial dan Enterprise Banking Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menyelesaikan pendidikan di University of Southern California, Los Angeles, USA (1990), dengan gelar Bachelor of Science. 1991-1996
:
1996-2002
:
2003-2009
:
2009-2010 2011
: :
2011-sekarang
:
Standard Chartered Group, Jakarta dan Singapura, Senior Relationship Manager of Corporate Banking. American Express Bank Ltd., Jakarta, Direktur Corporate Banking. The Hongkong and Sanghai Banking Corporation Limited, Jakarta, SVP and Head Commercial Banking MME. Direktur PT Bank OCBC Indonesia Senior Corporate Executive – PT Bank OCBC NISP Tbk. Direktur Perseroan
Hartati Direktur Financial & Planning (Direktur Independen) Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Pelita Harapan Jakarta tahun 2004 dan di Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1995 dan Akademi Akuntansi Sjakhyakirti Palembang dengan gelar Sarjana Muda Akutansi pada tahun 1986. 1984-2001
:
2001-2005
:
2005-2011
:
2011-sekarang
:
PT Bank Bali Tbk., jabatan terakhir sebagai Financial Control Department Head (Vice President). PT Bank Mandiri Tbk., jabatan terakhir sebagai Accounting Group Head (Senior Vice President PT Bank OCBC NISP Tbk., jabatan terakhir sebagai Chief Financial OfficerDirektur Perseroan
Martin Widjaja Direktur Wholesale & Transaction Banking dan Financial Institution Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Memperoleh Master of Business Administrasion dari Chapman University, Orange, California, USA, pada tahun 1996 1997-2000
:
2000-2002 2002-2003
: :
2003-2004
:
2004-2006 2006-2010 2010-2012 2012-sekarang
: : : :
Account Officer Corporate Banking, Deutche Bank AG Cabang Surabaya Manager Corporate Banking, HSBC Cabang Surabaya Assistant Vice President Corporate and Institutional Banking, HSBC Vice President Corporate and Institutional Banking, HSBC Vice President Commercial Banking, HSBC Senior Vice President Commercial Banking, HSBC Svp & Head of International and Large Local Direktur Perseroan
53
Andrae Krishnawan W Direktur Network Group Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Memperoleh Bachelor of Business Administration dari St Edward’s University, Austin, Texas, USA pada tahun 1990. 1991-2006
:
2006-2007 2007-2009 2009-2013 2012-2013 2013-Sekarang
: : : : :
Bank International Indonesia, berbagai jabatan dengan 7 tahun terakhir sebagai Regional Head di berbagai area di Indonesia. Bank NISP, Staff Direksi Bank NISP, Asisten Direktur Perseroan, Senior Corporate Executive Perseroan, National Commercial Business Head Direktur Perseroan
Low Seh Kiat Direktur Retail Banking Warga Negara Singapura, 51 tahun. Memperoleh Master of Business Administrasion dari Indiana State University, USA, pada tahun 1991 1992-1994
:
1995-1996
:
1995-1997
:
1998
:
1999-2000
:
2001-2004 2005-2010
: :
2010-2013 2013-Sekarang
: :
D&D International Enterprises Ltd, USA, Sales Manager Heller Factoring (S) Ltd, Singapore, Credit & Marketing Executive Heller Factoring (S) Ltd, Singapore, Assistant Manager Heller Asia Capital (S) Ltd, Singapore, Deputy Manager Heller Asia Capital (S) Ltd, Singapore, Assistant Vice President GE Commercial Financing (S) Ltd, Singapore, VP OCBC Bank, Singapore, Vice President, Business Head of Emerging Business Perseroan, National Emerging Business Head Direktur Perseroan
Johannes Husin Direktur Treasury Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Memperoleh Master of Business Administrasion dari The University of Rhode Island, USA pada tahun 1996. 1997-1998
:
1998-2000 2000-2004
: :
2004-2005
:
2005-2008 2008-2011
: :
2011-2013 2013-Sekarang
: :
Bank Dagang Nasional Indonesia, Foreign Exchange Trader ABN Amro Bank, Currency Forward Trader Standard Chartered Bank, Vice President – Senior Interest Rate Trader Bank Danamon, Senior Vice President – Head of Trading JP Morgan Chase Bank, Executive Director Executive Vice President – Head of Trading & Sales, Bank Danamon Perseroan, Treasurer Direktur Perseroan
54
Joseph Chan Fook Onn Direktur Manajemen Risiko Warga Negara Malaysia, 52 tahun. Memperoleh Master of Business Administrasion dari The University Southern Queensland, Australia pada tahun 2013. 1981-1990 1994-1995 1995-2000
: : :
2000-2003
:
2004-2006
:
2006-2010
:
2010–Jan 2014
:
Feb–Mar 2014
:
Apr 2014Sekarang
:
Bank officer, RHB Bank Bhd – Malaysia Auditor, KPMG - Singapore Assistant Audit Manager , Standard Chartered Bank – Malaysia Audit Manager, Standard Chartered Bank – Singapura Senior Audit Manager – Consumer Credit Review, OCBC Bank – Singapura Head of Internal Audit Division, PT Bank OCBC NISP Tbk Head of Internal Audit Division, OCBC Bank Malaysia Bhd OCBC Group Risk Management - OCBC Bank, Singapura Direktur Perseroan
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang terdiri dari gaji, tunjangan dan bonus atas jasanya kepada Perseroan. Anggota Dewan Komisaris menerima remunerasi dalam bentuk honorarium. Rumusan remunerasi dihasilkan melalui pembahasan yang dilakukan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi yang selanjutnya diajukan kepada Dewan Komisaris. Hasil rumusan tersebut kemudian diajukan persetujuannya kepada RUPS. Jumlah remunerasi yang diterima Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2015 dan 2014, masing-masing adalah sebesar Rp 125.445 Juta dan Rp 108.888 juta KOMITE-KOMITE YANG BERTANGGUNG JAWAB KEPADA DEWAN KOMISARIS Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) mewajibkan Dewan Komisaris untuk membentuk komite-komite, yang pengangkatannya dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris. Komite-komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris ialah Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Pemantau Risiko. Komite Audit Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembetukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Jusuf Halim Anggota : Made Rugeh Ramia Anggota : Kurnia Irwansyah Susunan Komite Audit Perseroan telah dilaporkan No.043/CorpSecr/KS.01/ST/IV/2016 tanggal 11 April 2016.
55
kepada
OJK
berdasarkan
Surat
Perseroan
Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris 1.
Made Rugeh Ramia Warga Negara Indonesia, 76 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1966) dan Financial and Securities Analyst dari New York Institute of Finance (1981-1982). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Panin Sekuritas sejak tahun 2009, sebelumnya sebagai Presiden Direktur Panin Sekuritas dari tahun 1990 s/d 2009 dan pernah menjabat sebagai Komisaris di Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta) pada tahun 2001 s/d 2003
2.
Kurnia Irwansyah, Warga Negara Indonesia, 58 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia (1982) dan Magister Akuntansi lulusan MAKSI Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2010). Memperoleh sertifikasi Chartered Account dari Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2014 dan Dosen bersertifikasi dari Depdikbud pada tahun yang sama. Saat ini beliau masih aktif sebagai Dosen Senior Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1993 - 1998) sejak tahun 1985. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Managing Director IFF PT Essence Indonesia (1998 – 2008), Finance Director IFF PT Essence Indonesia (1993 - 1998) dan pernah menjadi Accounting Manager PT Coca Cola Indonesia (1983 -1985)
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Selain melakukan review atas laporan keuangan dan meyakinkan terselenggaranya proses pelaporan keuangan yang sehat dan transparan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Komite Audit juga melakukan review dan evaluasi untuk meyakinkan terselenggaranya proses audit internal dan eksternal yang independen dan objektif, kecukupan pengendalian intern termasuk pengendalian finansial, operasional dan kepatuhan, serta terselenggaranya praktek tata kelola yang baik, melakukan pemantauan atas tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Internal Audit, Akuntan Publik, hasil pengawasan OJK, Bank Indonesia dan otoritas lainnya serta memberikan rekomendasi atas penunjukan Akuntan Publik untuk direkomendasikan kepada RUPS. Komite Audit secara berkala melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris dan memberikan rekomendasi yang profesional atas hal-hal yang memerlukan perhatian dan relevan dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Ketua : Roy Athanas Karaoglan Anggota : Pramukti Surjaudaja Anggota : Peter Eko Sutioso Anggota : Samuel Nag Tsien Anggota : Mustika Atmanari Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Remunerasi dan Nominasi 1. Bidang Remunerasi a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : 1) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 2) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 3) Kebijakan remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris. b. Komite wajib menjalankan prosedur Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi,Dewan Pengawas Syariah dan/atau Komite Dewan Komisaris sebagai berikut: 1) Menyusun struktur Remunerasi berupa gaji, honorarium, insentif dan tunjangan yang bersifat tetap dan variabel (khusus untuk Dewan Komisaris tidak menerima insentif untuk menghindari adanya benturan kepentingan). 2) Menyusun kebijakan atas struktur Remunerasi. 3) Menyusun besaran atas struktur Remunerasi. c. Kebijakan, besaran, dan struktur Remunerasi sebagaimana yang dimaksud pada butir b harus memiliki kelayakan, kepatutan, serta tolok ukur yang wajar dengan mempertimbangkan: 1) Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan (sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas).
56
2)
d.
e.
Kinerja, tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah. 3) Kewajaran dengan peer group. 4) Tujuan dan pencapaian kinerja jangka pendek atau panjang yang sesuai dengan kebutuhan Bank. 5) Remunerasi yang berlaku pada industri Bank. 6) Keseimbangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel. Komite membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kompensasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Dewan Komisaris setelah pengangkatan mereka secara periodik. Komite akan mempertimbangkan hal-hal lain yang dianggap perlu oleh Dewan Komisaris.
2. Bidang Nominasi a. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: 1) sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2) calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 3) calon Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite. b.
Komite menentukan kriteria untuk diimplementasikan dalam mengidentifikasi para calon, mereview dan menyetujui nominasi, dan dalam melakukan hal tersebut Komite akan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Dewan Komisaris wajib mematuhi peraturan, perundang-undangan serta prinsip-prinsip lainnya yang berlaku sesuai dengan ketentuan regulator Bank. 2) Komite harus merasa yakin bahwa setiap calon mampu dan layak untuk jabatan atau kedudukan yang bersangkutan dan merupakan calon terbaik dan yang paling memenuhi syarat untuk posisi atau kedudukan tersebut dengan mempertimbangkan catatan riwayat calon, umur, pengalaman, kemampuan dan faktor-faktor relevan lainnya.
3. Wewenang yang dilimpahkan kepada Komite bersifat independen terhadap dan tanpa mengurangi, wewenang yang telah atau sewaktu-waktu secara khusus dilimpahkan kepada pejabat tertentu atau komite lain dibawah Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Peraturan BI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003. Susunan Komite Pemantau Risiko Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Kwan Chiew Choi Anggota : Pramukti Surjaudaja Anggota : Roy Athanas Karaoglan Anggota : Samuel Nag Tsien Anggota : Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) Anggota : Willy Prayogo Anggota : Natalia Budiarto Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: Komite Pemantau Risiko menjalankan tugasnya berdasarkan Pedoman Kerja (charter) Komite Pemantau Risiko yang juga mengatur fungsi Komite ini. Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam mengawasi kebijakan manajemen risiko dalam implementasi kegiatan usaha termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: a. b. c. d.
Memantau dan mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Managemen Risiko. Mengkaji filosofi Manajemen Risiko secara keseluruhan, guna memastikan agar sejalan dengan strategi perusahaan secara umum sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Mengkaji Risk Appetite Statement Bank.
57
e. f. g. h. i. j. k.
Mengkaji kebijakan penting dalam rangka manajemen risiko yang efektif. Melaksanakan kajian dan tindakan yang diperlukan dalam rangka manajemen risiko sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Mengkaji sistem manajemen risiko dan metodologi alokasi modal berbasis risiko. Mengkaji cakupan, efektivitas dan obyektivitas manajemen risiko. Melakukan pemantauan terhadap risiko kredit, operasional, pasar dan kategori risiko lainnya yang dapat didelegasikan oleh Dewan Komisaris atau sebagaimana dianggap perlu oleh Komite. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu. Wewenang yang dilimpahkan kepada Komite bersifat independen terhadap dan tanpa mengurangi wewenang yang telah atau sewaktu-waktu secara khusus dilimpahkan kepada pejabat tertentu atau komite lain dibawah Dewan Komisaris.
Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai anggota Komite Pemantau Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris 1.
Willy Prayogo Warga Negara Indonesia, 62 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan - Bandung (1979), Master of Business Administration dari Institut Manajemen Prasetya Mulya - Jakarta (1990) dan Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya – Jakarta (1995). Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris Bank Resona Perdania (2000 – 2007), Deputi Presiden Direktur Bank OCBC NISP(1997 – 2000) dan Direktur Bank NISP (1993 – 1997).
2.
Natalia Budiarto Warga Negara Indonesia, 62 tahun, memperoleh Bachelor of Business Administration (1981) dan Master of Business Administration (1978) dari Chaminade University of Honolulu,Hawai. Sebelumnya, beliau pernah adalah Vice Presiden Director PT Surya Semesta Internusa perusahaan yang memiliki beberapa hotel di Indonesia seperti Melia Bali, Gran Melia & Banyan Tree (2013 -2014), Komisaris PT Sasana Artha Finance (2011 – 2012), Presiden Direktur PT Sasana Artha Finance (1995 – 2011) dan beberapa tahun bekerja di Bank Universal dengan jabatan terakhir sebagai Head of Remedial Management Unit (1993 – 1995).
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Sehubungan dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Perubahan Peraturan No. I-A, berdasarkan surat Keputusan Direksi Bank OCBC NISP No. KPTS/HCS/HK.02.02/180/2014 tanggal 28 Februari 2014 dimana Direksi Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Ivonne Purnama Chandra sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan yang mulai berlaku terhitung sejak tanggal 28 Februari 2014. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 paling kurang: a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal’ c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: 1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik; 2. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu; 3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; 4. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan 5. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris d. Sebagai penghubung antara Bank dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya. Audit Internal Fungsi Internal Audit di Bank OCBC NISP dilakukan oleh Divisi Internal Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Divisi Internal Audit juga memiliki akses langsung ke Komite Audit, untuk mengkoordinasikan dan mengelola informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan hasil audit. Divisi Internal Audit memiliki peran stratejik dalam mendukung pencapaian kinerja perusahaan melalui proses audit berdasarkan risiko (risk based audit).
58
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan BAPEPAM-LK, Kepala Divisi Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris. Mulai 1 Desember 2015 Kepala Divisi Internal Audit adalah Sani Effendy yang menggantikan Rudy Dekriadi Jacobalis Perseroan telah memiliki piagam audit internal sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015, dengan nama Piagam Audit Internal PT. Bank OCBC NISP Tbk Tahun 2015 yang diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 027/DEKOM/IPC-LS/IV/2015 tanggal 20 April 2015, yang dievaluasi secara berkala dan disetujui oleh Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Piagam Audit Internal tersebut menguraikan Visi, Misi, Ruang Lingkup Pekerjaan, Kewenangan dan Tanggung Jawab Internal Audit Ruang Lingkup Pekerjaan Internal Audit adalah : 1. Assurance Ruang lingkup pekerjaan Internal Audit adalah untuk memberikan keyakinan, namun tidak mutlak kepada Komite Audit dan Direksi bahwa proses tata kelola, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal Perseroan dirancang dan dilaksanakan oleh Direksi telah memadai dan efektif. 2. Consulting. Internal Audit juga menyediakan jasa konsultasi yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan tata kelola perseroan, manajemen risiko, dan proses pengendalian. Pemberian jasa konsultasi tersebut tidak dilakukan apabila dapat mempengaruhi independensi dan obyektifitas Divisi Audit Internal, termasuk bilamana Audit Internal kurang memiliki pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi lain yang dibutuhkan. Kepala Divisi Internal Audit dan semua staf Internal Audit berwenang untuk : Memiliki akses tidak terbatas ke semua fungsi, catatan, properti, dan sumber daya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit , termasuk kegiatan yang dilakukan oleh pihak outsource. Mengalokasikan sumber daya, menentukan frekuensi, subyek, ruang lingkup kerja, dan menerapkan teknik yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit. Memiliki akses penuh kepada Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. Kepala Divisi Internal Audit dan semua staf Internal Audit memiliki tanggung jawab untuk: Menyusun Rencana Audit Tahunan Menjaga profesionalisme dengan pengetahuan, keahlian, pengalaman dan kualifikasi yang memadai. Menerbitkan laporan berkala mengenai hasil kesimpulan aktivitas Audit kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit) dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Berkoordinasi dengan auditor eksternal dan regulator dalam rangka memberikan cakupan audit yang optimal, efektif dan efisien kepada Perseroan. Pelaksanaan Audit Internal Perseroan berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 29 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB) dan standar praktik professional internal audit yang ditetapkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), sehingga diharapkan kualitas audit dapat memenuhi atau bahkan melampaui kedua standar ini. Internal Audit melakukan pertemuan dengan Komite Audit dan Direksi secara berkala untuk melaporkan hasil dan temuan audit. Komite Audit dan Direksi memastikan bahwa seluruh temuan audit dan rekomendasi telah ditindaklanjuti secara tepat waktu.
59
Dewan Pengawas Syariah Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.39 tanggal 24 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-22113.40.22.2014 tanggal 24 Juli 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0077204.40.80.2014 tanggal 24 Juli 2014 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Pernyataan Direksi No.2 tanggal 5 September 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-28528.40.22.2014 tanggal 8 September 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0091097.40.80.2014 tanggal 8 September 2014 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Pernyataan Direksi No.2 tanggal 5 September 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-28528.40.22.2014 tanggal 8 September 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0091097.40.80.2014 tanggal 8 September 2014, RUPS menyetujui pengangkatan Dewan Pengawas Syariah, dengan susunan sebagai berikut: Ketua Anggota
: Dr. Muhammad Anwar Ibrahim : Mohammad Bagus Teguh Perwira Lc. MA.
Yang masa jabatannya berlaku sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Tahun 2017.
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Struktur Organisasi Perseroan terdiri dari Wholesale Banking Group, Commercial Banking Group, Enterprise Banking Group, Emerging Business Group, Transaction Banking Group, Treasury Group, Consumer Banking Group, Network Group, Risk Management Group, Financial & Planning Group, Human Capital Group, Operations & Information Technology Group serta Divisi Compliance, Divisi AML-CFT, Divisi Corporate Secretariat, Divisi Corporate Communication. Berikut ini ditampilkan struktur organisasi Perseroan secara lengkap:
STRUKTUR ORGANISASI PT BANK OCBC NISP TBK
60
5. SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup Perseroan dan untuk mampu bersaing di tengah kondisi persaingan yang semakin ketat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Perseroan secara intensif melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan sistem dan proses perekrutan karyawan serta peningkatan kualitas dan fasilitas pelatihan karyawan. Perseroan juga secara konsisten menjaga dan memastikan bahwa upah minimum di Kantor Pusat dan seluruh kantor cabang Perseroan telah sesuai dengan upah minimum yang ditentukan pada setiap propinsi dan/atau daerah dimana kantor-kantor Perseroan berdomisili. Perseroan juga berusaha mengakomodir aspirasi karyawan salah satunya melalui adanya serikat pekerja yang dikukuhkan berdasarkan Surat Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Bank OCBC NISP (SP. NIBA - Anggota Federasi SPSI) No. 001/PUK SP Bank OCBC NISP/XII/2013 perihal Pengukuhan Pengurus Inti tertanggal 10 Desember 2013. 5.1. Komposisi Karyawan Jumlah tenaga kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebanyak 6.922 orang, yang terdiri dari 6.858 karyawan tetap dan 64 karyawan tidak tetap. Berikut tabel komposisi karyawan menurut jenjang manajemen, pendidikan dan usia. Tabel Komposisi Karyawan Menurut Status Status
2015
Jumlah 6.858 64 6.922
Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap Total
% 99,08 0,92 100,00
31 Desember 2014 Jumlah % 5.816 87,41 838 12,59 6.654 100,00
2013 Jumlah 4.998 1.737 6.735
% 74,21 25,79 100,00
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen 2015 Jumlah
Jenjang Manajemen Vice President & Executive President Assistant Vice President Manager Officer Lain lain Total
31 Desember 2014 Jumlah %
%
Jumlah
2013
%
182
2,63
169
2,54
159
2,36
375 1.032 5.286 47 6.922
5,42 14,91 76,37 0,68 100,00
320 928 5.190 47 6.654
4,81 13,95 78,00 0,71 100,00
289 842 5.357 88 6.735
4,29 12,50 79,54 1,31 100,00
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan
2015
Jumlah 317 4.980 798 815 12 6.922
S2 & S3 S1 D1 - D4 SLTA Sampai SLTP Total
%
4,58 71,94 11,53 11,77 0,17 100,00
31 Desember 2014 Jumlah % 279 4,19 4.660 70,03 781 11,74 922 13,86 12 0,18 6.654 100,00
2013 Jumlah 279 4.547 810 1.076 23 6.735
%
4,14 67,51 12,03 15,98 0,34 100,00
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Usia Usia > 55 tahun 46 – 55 tahun 36 – 45 tahun 26 – 35 tahun 17 – 25 tahun Total
Jumlah
2015
1 507 1.474 3.178 1.762 6.922
31 Desember 2014 Jumlah % 8 0.12 511 7.68 1.435 21.57 2.993 44.98 1.707 25.65 6.654 100,00%
%
0.01 7.32 21.29 45.91 25.46 100,00
61
Jumlah
2013
16 502 1.393 3.007 1.817 6.735
%
0,24 7,45 20,68 44,65 26,98 100,00
5.2. Tenaga Kerja Asing Perseroan juga mempekerjakan tenaga kerja asing pada tingkat Direksi yaitu : No.
Nama
1
Thomas Low Seh Kiat
2
Joseph Chan Fook Onn
Warga Negara Singapura Malaysia
No. KITAS/IMTA No. KITAS: 2C21JE1325AP No. IMTA: KEP.12450/MEN/P/IMTA/2015 No. KITAS: 2C21JE0700AP No. IMTA: KEP.12451/MEN/P/IMTA/2015
Masa Berlaku 25/09/2016 25/09/2016 27/08/2016 27/08/2016
5.3. Budaya Perusahaan dan Keterikatan Karyawan Internalisasi Budaya Perusahaan Agar budaya perusahaan yang telah ada dan terbangun sejak lama terus terjaga dan terpelihara dengan baik, Perseroan perkenalkan budaya yang berlaku kepada semua karyawan baru melalui Program Orientasi Karyawan Baru. Sedangkan bagi karyawan lama, Perseroan melakukan internalisasi budaya perusahaan melalui berbagai kegiatan dan media komunikasi bekerja sama dengan Divisi Human Capital Planning & Employee Engagement. Pada semester kedua tahun 2012, manajemen Perseroan melakukan review terhadap tata nilai (corporate values) dan menetapkan tata nilai yang lebih sesuai untuk menjawab tantangan ke depan, yaitu OCBC NISP One, Professionalism, Integrity, dan Customer Focus (ONe PIC). Tata nilai ini digunakan sebagai pedoman dalam aktivitas sehari-hari karyawan Perseroan. Untuk memastikan implementasi dari tata nilai (values) sudah sesuai, maka Perseroan memutuskan ONe PIC menjadi bagian dari penilaian kinerja individu. Survei Keterikatan Karyawan (Employee Engagement Survey) Perseroan menyadari bahwa mendapatkan dan mempertahankan karyawan terbaik serta memiliki keterikatan yang erat dengan mereka adalah hal yang paling penting untuk mendukung pencapaian target perusahaan. Oleh karena itu, di bulan Oktober 2011, dilaksanakan Survei Keterikatan Karyawan (Employee Engagement Survey / EES) untuk yang pertama kali, dimana hal ini dilakukan kembali setiap tahunnya dengan periode pelaksanaan terakhir pada Oktober 2015. EES dilakukan untuk mengetahui tingkat keterikatan karyawan untuk kemudian menjadi acuan untuk menyusun tindak lanjut menuju berbagai perbaikan dalam bidang sumber daya manusia. Dalam pelaksanaan EES, Perseroan bekerja sama dengan konsultan independen dalam bidang Sumber Daya Manusia, sehingga pelaksanaan survey terjamin independensinya. Pada Oktober 2015, survei EES yang dilakukan secara on-line dengan tingkat partisipasi karyawan mencapai sebesar 99.39% atau kurang lebih 6.383 karyawan. 5.4. Pelatihan Karyawan Perseroan Untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Perseroan telah menyusun Training Roadmap, yaitu program-program pelatihan yang harus diikuti oleh karyawan sesuai dengan fungsi dan jabatannya di masing-masing Divisi. Dengan demikian, program pelatihan dapat diselaraskan dengan kebutuhan Perseroan dengan tetap memperhatikan pengembangan karir setiap karyawan. Beberapa Program Pengembangan dan Pelatihan utama yang telah dilaksanakan yaitu: Program pengembangan strategis untuk menyiapkan calon pimpinan yang profesional secara organik, baik melalui jalur Management Associates (MA) maupun melalui jalur Banking Academy (BA). Pembaharuan dan penambahan jenis program pelatihan teknis yang diperlukan karyawan Perseroan untuk dapat menjalankan fungsinya dengan lebih efektif dan efisien. Pelatihan dilakukan melalui metode classroom maupun web-based/e-learning. Program pengembangan Leadership dan Coaching yang berstandar internasional dan bersifat mandatory untuk diikuti oleh setiap leader dalam Perseroan sesuai dengan tingkat jabatannya. Program-program pelatihan dan pengembangan yang didesain khusus untuk karyawan berpotensi sebagai bagian dari proses Talent Development. Untuk meningkatkan keahlian yang terkait dengan Manajemen Risiko dan sekaligus memenuhi persyaratan dari Bank Indonesia yang berkaitan dengan Sertifikasi Manajemen Risiko bagi pengurus dan karyawan Perseroan.
62
5.5. Penilaian Kinerja Karyawan dan Penerapan Remunerasi Penerapan Remunerasi tidak dapat dipisahkan dari penilaian atas kinerja karyawan yang bersangkutan. Penilaian kinerja perorangan diawali dengan perumusan goal setting yang diselaraskan dan diturunkan dari Key Performance Indicator (KPI) organisasi, divisi, dan unit yang telah disepakati diawal antara atasan dan bawahan. Didalam perjalanannya, penilaian sebelum tengah dan akhir tahun, dilakukan monitoring berkala oleh atasan langsung dan dilakukan proses coaching dan counceling secara sistematis terhadap pencapaian yang ada. Penilaian kinerja untuk setiap karyawan akan dinilai oleh diri sendiri dan atasan langsung atas apa yang telah dicapai di tengah tahun dan akhir tahun.
Kerangka Pengelolaan Kinerja Setiap semester (6 bulan) masing-masing karyawan mengisi REKAN (Rencana Evaluasi Kinerja Anggota) yang merupakan penilaian atas pencapaian KPI Pribadi dan tim selama periode berjalan, yaitu evaluasi di tengah tahun, dan penilaian akhir di akhir tahun. Strategi remunerasi yang ditetapkan adalah ”Pay for Performance” yang mengacu pada performance Perseroan, Unit Kerja serta nilai REKAN yang mencerminkan performance dari masing-masing karyawan. Untuk menjaga efektivitas strategi remunerasi yang diterapkan, Perseroan secara rutin tahunan menjadi peserta salary survey yang diselenggarakan oleh institusi independen yang profesional dan terpercaya di industri perbankan. 5.6. Kesejahteraan Karyawan Perseroan secara terus-menerus meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan penyesuaian gaji karyawan setiap tahun dan performance bonus sesuai dengan kinerja individu dan kemampuan Perseroan. Selain itu, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bekerja, karyawan diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial Nasional (Jamsosnas) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan rincian sebagai berikut: 1. BPJS Ketenagakerjaan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pensiun 2. BPJS Kesehatan Mengenai bantuan kesejahteraan yang sudah ada sebelum Jamsosnas diberlakukan, khususnya BPJS Kesehatan dan Jaminan Pensiun, Perseroan tetap memberikan fasilitas asuransi kesehatan kepada karyawan, termasuk anggota keluarganya. Begitu pula untuk mempersiapkan masa pensiun, Perseroan tetap mengikutsertakan karyawan dalam program Dana Pensiun (DPLK) yang dikelola oleh pihak ketiga. Dalam program DPLK ini, Perseroan memberikan kontribusi berdasarkan masa kerja karyawan dan turut memperhitungkan kontribusi Perseroan yang disetorkan kepada Jamsosnas sehingga total besarannya berkisar antara 8% - 12%. Perseroan juga memberikan fasilitas pinjaman karyawan dengan subsidi tingkat suku bunga untuk membantu karyawan dalam kepemilikan tempat tinggal, sarana transportasi (mobil atau motor) maupun untuk keperluan darurat.
63
Sebagai bentuk kepedulian atas pentingnya pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia sekaligus untuk mendukung peningkatan kualitas dan produktivitas karyawan, Perseroan memberikan beasiswa kepada karyawan yang memenuhi persyaratan tertentu untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 dan S2. Bank juga mengapresiasi kontribusi dan dedikasi karyawan yang berprestasi melalui Penghargaan Prestasi dan Masa Kerja kepada karyawan yang telah memiliki masa kerja selama 8 (delapan), 16 (enam belas), dan 24 (dua puluh empat) tahun.
6. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM OCBC Overseas Investments Pte. Ltd. (“OOI”) OOI (sebelumnya bernama OCBC Finance Nominees Private Limited) didirikan pada tahun 1994 berdasarkan Memorandum and Articles of Association of OOI tanggal 31 Oktober 1994 dan dicatatkan pada kantor pendaftaran perusahaan Singapura pada tanggal 4 November 1994 dengan nomor Perusahaan 199408032-H. Memorandum and Articles of Association of OOI tersebut terakhir kali diubah dengan Special Resolution berdasarkan hasil Rapat Umum Luar Biasa tanggal 9 Juni 2006. Kegiatan Usaha Berdasarkan Memorandum and Articles of Association of OOI tanggal 31 Oktober 1994, kegiatan usaha OOI antara lain adalah: 1. 2. 3.
4.
5. 6. 7. 8. 9.
Bertindak sebagai nominee, wakil atau agen untuk tujuan bagi kepentingan pemberi kuasa baik perorangan, perusahaan atau pemerintahan; Menjaga kepercayaan sebagai wakil atau nominee dari perorangan atau perusahaan atau pemerintahan dalam pengurusan dari harta kekayaan baik bergerak dan tidak bergerak dalam bentuk apapun seperti saham, tagihan, jaminan, paten, perijinan, tanah, bangunan dan lainnya; Bertindak sebagai nominee, wakil atau agen dalam menerima, membayar, melakukan peminjaman, melakukan pembayaran kembali, menghimpun dan menginvestasikan dana dan membeli, menjual, mengembangkan dan mengurus dari harta kekayaan baik bergerak dan tidak bergerak termasuk pengambilalihan kegiatan usaha; Bertindak sebagai wakil dari pemegang surat berharga, saham, obligasi, surat hutang dan reksa dana dan surat berharga lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah atau badan/institusi lainnya baik dalam melakukan pengurusan dan pelaksanaannya, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan pihak lain. Bertindak dalam pengurusan dari suatu perusahaan atau beberapa perusahaan dengan betugas sebagai wakil, pelaksana, administrator, likuidator, penerima mandat. Melaksanakan tugas dalam kegiatan perusahaan investasi; Melakukan akuisisi saham, surat berharga, surat tagih, obligasi atau surat berharga yang berkaitan dengan kontrak, tender, pembelian penjaminan, berpartisipasi dalam sindikasi; Bertindak sebagai agen bagi penjualan dan pembelian dari surat berharga, saham dan surat jaminan; Melakukan seluruh kegiatan yang bersifat khusus dan kegiatan yang berkaitan dengan maksud dan tujuan utama dari Perusahaan.
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan informasi profil perusahaan yang diperoleh dari Accounting and Corporate Regulatory Authority of Singapore tanggal 12 Januari 2016, struktur Permodalan OOI adalah sebagai berikut: 1. 2.
Modal Dasar sebesar SD 1.532.510.000,00 yang terbagi dalam 10.000 saham biasa dengan nilai nominal sebesar SD1,00 per saham dan 1.532.500.000 saham preferen dengan nilai nominal sebesar SD1,00 per saham Modal Setor sebesar SD 1.532.510.000,00 yang terbagi dalam 10.000 saham biasa dengan nilai nominal sebesar SD1,00 per saham dan 1.532.500.000 saham preferen dengan nilai nominal sebesar SD1,00 per saham;
64
Berdasarkan informasi profil perusahaan yang diperoleh dari Accounting and Corporate Regulatory Authority of Singapore (yang sebelumnya bernama Registry of Companies and Businesses) tanggal tanggal 12 Januari 2016, susunan pemegang saham OOI adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham Overseas-Chinese Banking Corporation Limited Jumlah
Jumlah Nilai Nominal (Dolar Singapura) Saham Biasa Saham Preferen Saham Biasa Saham Preferen Jumlah Saham (lembar) 10.000
1.532.500.000
10.000
1.532.500.000
10.000
1.532.500.000
10.000
1.532.500.000
Kepengurusan Berdasarkan informasi profil perusahaan yang diperoleh dari Accounting and Corporate Regulatory Authority of Singapore (yang sebelumnya bernama Registry of Companies and Businesses) tanggal 12 Januari 2016 susunan kepengurusan OOI adalah sebagai berikut Direktur Direktur Direktur Sekretaris
: : : :
Tan Siew Peng Tan Hock Choon Steven Tsien Samuel Nag Tan Hui Sien
7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM Diagram Kepemilikan Pada tanggal 31 Desember 2015, diagram kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: 20 Pemegang Saham Terbesar dari Entitas Induk* Nama % 1. Citibank Nominees Singapore Pte Ltd 14.65 2. Selat (Pte) Limited 10.91 3. DBS Nominees (Private) Limited 10.64 4. Lee Foundation 4.29 5. HSBC (Singapore) Nominees Pte Ltd 4.16 6. DBSN Services Pte Ltd 4.06 7. Singapore Investments (Pte) Ltd 3.71 8. Lee Rubber Company (Pte) Limited 3.07 9. BNP Paribas Securities Services Singapore 3.00 10. United Overseas Bank Nominees (Private) Limited 2.16 11. Raffles Nominees (Pte.) Limited 1.77 12. Lee Latex (Pte) Limited 1.41 13. Kallang Development (Pte) Limited 0.95 14. Bank of Singapore Nominees Pte Ltd 0.77 15. Lee Pineapple Company (Pte) Limited 0.66 16. Kew Estate Limited 0.65 17. DB Nominees (Singapore) Pte Ltd 0.54 18. Lee Brothers (Wee Kee) Private Limited 0.52 19. Tropical Produce Company (Pte) Limited 0.48 20. Kota Trading Company Sendirian Berhad 0.48 Total 68.88
* Sumber: "Shareholder Information-Major Shareholders" pada www.ocbc.com posisi 3 Maret 2015
65
Parwati Surjaudaja *) Yogadharma Ratnapalasari Rama P. Kusumaputra Emilya Tjahyadi Hartati Martin Widjaja Andrae Krishnawan. W Low Seh Kiat Johannes Husin Joseph Chan Fook Onn Pramukti Surjaudaja *) Peter Eko Sutioso Roy Karaoglan Jusuf Halim Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) Kwan Chiew Choi Hardi Juganda Samuel Nag Tsien
Keterangan : *) Memiliki hubungan afiliasi **) Komisaris Independen
Perseroan Presiden Direktur & CEO Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Presiden Komisaris Wakil. Presiden Komisaris **) Komisaris **) Komisaris **) Komisaris Komisaris **) Komisaris Komisaris
OOI Direktur
8. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Pihak-pihak afiliasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Informasi mengenai pihak-pihak afiliasi adalah sebagai berikut: Pihak Afiliasi
Sifat dari hubungan
OCBC Overseas Investment Pte. Ltd OCBC Bank, Singapore
Pemegang saham pengendali
OCBC Bank, Hong Kong
Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Perseroan secara tidak langsung Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci
PT Pakubumi Semesta PT Kharisma Inti Usaha
Perusahaan yang secara tidak langsung mengendalikan Perseroan
PT Great Eastern Life Indonesia
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Perseroan secara tidak langsung Dimiliki oleh perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Perseroan secara tidak langsung
PT Udayawira Utama
Dikendalikan oleh karyawan kunci
PT Angputra Jaya
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Perseroan secara tidak langsung Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung Dimiliki oleh perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci Manajemen Bank OCBC NISP
PT NISP Sekuritas
CV Ganijan Jaya PT Griya Miesejati Koperasi Binuang Sosial Enterprener Indonesia Dewan Komisaris, Direktur, dan Manajemen Kunci
66
Sifat dari transaksi Perjanjian kerjasama dan Perjanjian bantuan teknis Giro pada bank lain, simpanan dari bank lain, tagihan derivatif, liabilitas derivative dan pinjaman yang diterima Giro pada bank lain Pinjaman yang diberikan dan simpanan nasabah Pinjaman yang diberikan Simpanan nasabah Perjanjian kerjasama Bancassurance dan simpanan nasabah Beban umum dan administrasi dan simpanan nasabah Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan simpanan nasabah
Transaksi dengan pihak afiliasi Perseroan pada 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak afiliasi Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang ”Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang merupakan pihak terkait tidak melebihi 10% dari modal Perseroan. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) kepada pihak terkait. Perjanjian bantuan teknis Pada tanggal 17 Januari 2007, Perseroan menandatangani Technical Assistance Agreement dengan OCBC Overseas Investment Pte. Ltd sehubungan dengan pemberian bantuan teknis (termasuk training assistance) untuk bidang-bidang sesuai dengan kesepakatan para pihak, di mana atas perjanjian tersebut telah dilakukan beberapa kali perubahan, yaitu Addendum I of Technical Assistance pada tanggal 23 Maret 2009 dan terakhir dengan amendment dan Restatement to Technical Assistance pada tanggal 24 Oktober 2014 yang berlaku untuk jangka waktu 2 tahun yaitu sejak 30 Oktober 2014 sampai dengan 30 Oktober 2016 dan dapat di perpanjang secara otomatis untuk jangka waktu maksimal 2 tahun. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada imbalan jasa yang wajib dibayarkan oleh Perseroan kepada OCBC Overseas Investment Pte. Ltd dan sebaliknya. Biaya-biaya yang terkait dengan biaya akomodasi, transportasi dan biaya terkait lainnya dari masingmasing pihak akan menjadi tanggung jawab masing-masing pihak. Perjanjian bantuan teknis di atas telah memperoleh persetujuan Pemegang Saham Independen, sebagaimana tertuang dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 2 tanggal 10 November 2005 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta. Perjanjian bancassurance Pada tanggal 24 April 2011, Perseroan menandatangani Bancassurance Agreement dengan PT Great Eastern Life Indonesia sehubungan dengan kerjasama penjualan produk asuransi PT Great Eastern Life Indonesia. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan akan memperoleh komisi yang ditentukan berdasarkan nilai premi yang diterima oleh PT Great Eastern Life Indonesia atas produk asuransi yang terjual. Pada tanggal 12 Mei 2014, Bank telah menandatangani amandemen atas perjanjian tersebut. Fasilitas pinjaman a) Pada tanggal 15 Oktober 2012, Perseroan menerima fasilitas pinjaman dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC Limited”) sebesar USD 300 juta. Fasilitas pinjaman telah diperpanjang beberapa kali dan akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2016. Atas fasilitas yang belum digunakan, Perseroan dikenakan commitment fee sebesar 0,40% per tahun dan pembatalan fasilitas dikenakan 0,40% dari limit fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan belum mencairkan fasilitas pinjaman dari OCBC Limited tersebut b)
Pada tanggal 19 Agustus 2013, Perseroan telah memperoleh fasilitas pinjaman dari OCBC Limited sebesar USD 200 juta dengan tingkat bunga SIBOR ditambah margin tertentu dan jatuh tempo pada tanggal 20 Agustus 2014. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 15/41/DInt tanggal 26 Juli 2013 untuk permohonan masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited. Pada tanggal 22 Agustus 2014, Perseroan memperpanjang fasilitas pinjaman tersebut. Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 16/93/DSSK/DQA tanggal 21 Agustus 2014 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2015. Pada tanggal 21 Mei 2015, Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk memperpanjang fasilitas pinjaman dari Bank Indonesia melalui surat No. 17/336/DSSK tanggal 28 Juli 2015 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.
- Transaksi giro pada bank lain dengan OCBC Bank, Singapura dan OCBC Bank, Hongkong dengan nilai masing-masing Rp 88.999juta dan Rp 15.145 juta. - Transaksi tagihan derivatif dengan OCBC Bank, Singapura dengan nilai Rp 12.932 juta. - Transaksi tagihan akseptasi dengan OCBC Bank, Singapura dengan nilai Rp 2.696 juta. 67
- Transaksi pinjaman yang diberikan dengan PT Kharisma Inti Usaha, PT Pakubumi Semesta, Sosial Entreprener Indonesia, PT Angputra Jaya, CV Ganijan Jaya dan Direktur dan karyawan kunci dengan nilai masing-masing Rp 581.754 juta, Rp 41.366 juta, Rp 15.711 juta, Rp 7.935 juta, Rp 944 juta dan Rp 19.788 juta. - Transaksi biaya dibayar dimuka dan beban umum dan administrasi dengan PT Udayawira Utama dengan nilai masing-masing Rp 56 juta dan Rp 3.522 juta. - Transaksi liabilitas derivatif dengan OCBC Bank, Singapura dengan nilai Rp 13.070 juta. Transaksi dengan pihak afiliasi dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi, kecuali untuk pinjaman yang diberikan kepada karyawan kunci.
9. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, adalah sebagai berikut: Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes Akta Perjanjian Penerbitan Dan Agen Pemantauan Medium Term Notes I Bank OCBC NISP Tahun 2013 No.45, tanggal 16 April 2013 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, dengan nilai sebesar Rp.900.000.000.000,00 dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan Perjanjian Kerjasama Dengan Pemerintah Republik Indonesia PERSEROAN melakukan perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya untuk menyediakan jasa agen penjual atas surat hutang Negara, yaitu sebagai berikut: 1.
Perjanjian Kerja Tentang Jasa Agen Penjual Dalam Rangka Penerbitan Dan Penjualan Sukuk Negara Ritel Republik Indonesia Tahun 2010 No.PRJ-17P/PU/2009 tanggal 21 Desember 2009, untuk jangka waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo masing-masing Sukuk
2.
Perjanjian Kerja Tentang Jasa Agen Penjual Dalam Rangka Penerbitan Dan Penjualan Sukuk Negara Ritel Republik Indonesia Tahun 2011 No.PRJ-2/PU/2011 tanggal 14 Januari 2011, untuk jangka waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo masing-masing Sukuk
3.
Perjanjian Kerja Tentang Jasa Agen Penjual Dalam Rangka Penerbitan Dan Penjualan Sukuk Negara Ritel Republik Indonesia Tahun 2012 No.PRJ-01/PPK.SR/2012 tanggal 18 Januari 2012, untuk jangka waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo masing-masing Sukuk
4.
Perjanjian Kerja Tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia Tahun Anggaran 2012 No.SPK-10/PPK/ORI/2012 tanggal 25 Juli 2012, untuk jangka waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia.
10. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN Perseroan terlibat dalam 24 perkara perdata yang sedang dalam proses di badan peradilan di Indonesia, keterangan mengenai perkara tersebut adalah sebagai berikut: No No. Perkara 1
335/Pdt.G/2007/PN,Jkt.Tim
2
749/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel
Posisi Perseroan Turut Tergugat II Tergugat
3
48/Pdt.G/2011/PN.BKS
Tergugat III
4
90/Pdt.G/2012/PN.BKS
Penggugat
5
140/Pdt.Plw/2011/PN.Ska
Terlawan I
6
115/Pdt.G./2012/PN.Jkt Brt
Tergugat I
7
191/Pdt/G/2012/PN.Bdg
Tergugat I
Pihak Lawan
Materi Perkara
Drs. Sedjo
Wanprestasi
Diana Tahalele
Perbuatan Melawan Hukum Yohinih Perbuatan Melawan Hukum PT Selaras Kausa Perbuatan Busana dan Melawan Hukum Hendry Iswanto Ustad Hanif Perlawanan Marimba Asih Safitri Jullya Feronica Perbuatan Melawan Hukum Kania D. Husein Perbuatan
68
Nilai Perkara Status Perkara (Rp.) Sertifikat Tanah Kasasi Sertifikat Tanah Kasasi Sertifikat Tanah Kasasi Sertifikat Tanah Kasasi Sertifikat Tanah Kasasi Sertifikat HM Kasasi SRS Sertifikat Tanah Kasasi
No No. Perkara
Posisi Perseroan
Pihak Lawan
8
165/Pdt.G/2012/PN.Ska
Tergugat I
Dewi Trijotowati
9
4/Pdt.G/2013/PN.YK
Tergugat
Reni Kristiyani S.
Tergugat
Riyo Samekto
10 75/Pdt.G/2013/PN.Ska
11 161/Pdt.Bth/2008/Pn. Jkt.Ut Terbantah I
Diana Tahalele
12 63/Pdt.G/2013/PN.Ska
Tergugat
Teguh Hariyanto
13 192/PDT.G/2006/PN. TNG
Tergugat III
Wayan Nilawati
14 202/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel
Tergugat II
Harumwati
15 776/Pdt.G/2011/PN.Dps
Tergugat III
I Gusti Ngurah Kade Dwi Putra Prihartana
16 241/Pdt.Bth/2005/PN.Cbn
Terbantah
17 09/Pdt.G/2014/PN.Bgr
Tergugat I
Drs. Mochamad Arifin Arie Haidir Rivai
18 568/Pdt.G/2014/PN.Bdg
Tergugat
Ruslan Faruk
19 41/Pdt/G/2015/PN.Bdg
Tergugat I
20 74/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel
Tergugat II
Endang Murtiningsih Nicky Aldiperkasa
21 124/Pdt.G/2015/PN.Skt
Tergugat
Wijanarko
22 565/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel
Penggugat
23 250/pdt.G/2015/PN.Bdg
Tergugat II
Sulistia Ratih Muhammad Imansyah Yulian Simon
24 80/PDT.Plw/2015/PN.Jmb
Terlawan II
Budi Taufik
Materi Perkara Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Bantahan Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Wanprestasi
Bantahan
Nilai Perkara (Rp.)
Status Perkara
Sertifikat Tanah Kasasi Materiil 2.340.724.817 Immateriil 1.000.000.000 1.161.683.548
Peninjauan Kembali Kasasi
Sertifikat Tanah Peninjauan Kembali Sertifikat Tanah Kasasi Sertifikat Tanah Peninjauan Kembali 1.637.500.000 Banding Materiil Kasasi 3.044.141.240 Immateriil 10.000.000.000. Sertifikat Tanah Kasasi
Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Wanprestasi
757.054.259
Kasasi
2.121.000.000
Kasasi
737.978.354
Banding
1.050.786.000
Tingkat Pertama
Perbuatan Melawan Hukum Perlawanan
Sertifikat Tanah Tingkat Pertama
Sertifikat Tanah Tingkat Pertama 804.841.282
Banding
Sertifikat Tanah Tingkat Pertama
Perkara-perkara yang dinyatakan di atas merupakan seluruh perkara yang sedang dihadapi oleh Perseroan dan tidak ada lagi perkara yang tidak diungkapkan dalam Prospektus. Dari perkara-perkara yang dihadapi oleh Perseroan tersebut di atas tidak ada perkara yang apabila diputuskan dengan mengalahkan Perseroan akan berdampak material bagi kegiatan usaha dan kondisi keuangan Perseroan maupun terhadap Penawaran Umum Obligasi. Disamping itu, Perseroan tidak pula terlibat dalam suatu sengketa hukum/perselisihan lain yang terjadi di luar pengadilan dengan dan/atau mendapatkan teguran (somasi) dari pihak ketiga yang dapat berpengaruh secara material terhadap kondisi keuangan dan kegiatan usaha Perseroan maupun terhadap Penawaran Umum Obligasi.
69
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 1. UMUM Perseroan memulai kegiatan operasi perbankannya sebagai Bank Umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D. 15.6.2.27 tanggal 20 Juli 1967. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Bank Indonesia. Pada tanggal 19 Mei 1990, Perseroan ditingkatkan statusnya menjadi Bank Devisa berdasarkan Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 23/9/KEP/DIR. Selanjutnya, dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-35/MK.03/1993 tanggal 6 Januari 1993, Perseroan ditunjuk menjadi salah satu Bank Persepsi yang diijinkan menerima setoran pajak dan bukan pajak, serta dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. S-201/ MK.02/ 2003 tanggal 14 Mei 2003 Perseroan ditunjuk sebagai Bank Persepsi dan Bank Devisa Persepsi On-Line. Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1601/PM/1994, pada tanggal 20 Oktober 1994, Perseroan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), yang menandai statusnya menjadi Bank Publik. Jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) sebanyak 62.500.000 (enam puluh dua juta lima ratus ribu) lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000,00 (seribu Rupiah) per lembar saham dengan harga penawaran Rp 3.100,- (tiga ribu seratus Rupiah) per saham.
2. SALURAN DISTRIBUSI Kantor Pusat Perseroan bertempat di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 25, Jakarta 12940. Jaringan kantor sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 45 kantor cabang, 10 kantor cabang syariah, 249 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas dan 12 Payment Points berlokasi di Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat. Perseroan fokus pada usaha-usaha Branch Transformation yang ditujukan untuk mengoptimalkan jaringan kantor cabang dan ATM. Perseroan memetakan kantor berdasarkan tipe nasabah yang dilayani dan potensi dari masing-masing kantor serta secara terus menerus memonitor kinerja masing-masing kantor. Berdasarkan kajian dan hasil monitoring tersebut, Perseroan melakukan pembukaan kantor cabang baru, menaikkan status kantor cabang, bahkan melakukan penutupan atau relokasi terhadap kantor-kantor cabang yang kurang memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Perseroan dalam jangka panjang. Disamping menawarkan kenyamanan bagi nasabahnya ketika melakukan transaksi perbankan, Perseroan senantiasa mengupgrade interior dan eksterior dari kantor-kantor cabang dan ATM dalam rangka memperkuat persepsi nasabah akan branding Bank OCBC NISP. Tabel di bawah ini menunjukkan jaringan kantor Perseroan menurut wilayah kerja pada tanggal 31 Desember 2015: No
Provinsi
Jumlah Kantor
Jumlah ATM
1
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
269
614
2
Bali, NTB
9
23
3
Bandar Lampung, Jambi, Kep.Bangka Belitung, Kep. Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara
36
87
4
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur
13
18
5
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah
12
17
70
Dengan status kepemilikan atas kantor-kantor tersebut berdasarkan Sertifikat Hak Milik atau Hak Guna Bangunan yang dimiliki dan/atau dikuasai Perseroan maupun sewa adalah sebagai berikut: No
Jumlah kantor dengan status
Provinsi
HB/HMSRS/Hak atas Tanah lainnya
Sewa
1
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
52
217
2
Bali, NTB
1
8
3
Bandar Lampung, Jambi, Kep.Bangka Belitung, Kep. Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara
6
30
4
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur
1
12
5
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara
1
11
Hingga 31 Desember 2015, Perseroan telah mengoperasikan 759 unit ATM dan lebih dari 158.000 unit ATM (ATM Bersama dan ATM Prima) di seluruh Indonesia. Untuk kebutuhan nasabah yang akan melakukan layanan transaksi ATM di luar negeri, dapat menggunakan jaringan ATM OCBC Singapore di lebih dari 800 ATM dan jaringan ATM BankCard Malaysia. Perseroan juga memiliki sekitar 1.000 unit EDC yang terpasang dan dapat mengakses transaksi Debit di lebih dari 394.000 EDC di jaringan Visa, Debit Bersama, dan Prima Debit di seluruh Indonesia. Demi memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi perbankan, Perseroan menyediakan fasilitas bagi nasabah untuk melakukan transaksi melalui saluran elektronik seperti Mobile Banking, Internet Banking, Phone Banking , SMS Banking, Autopayment. Perseroan juga senantiasa mengembangkan atau menambah fitur baru dalam layanan e-channel agar dapat memperluas pangsa pasar yang ada serta meningkatkan daya saing dari produk dan jasa perbankan yang di tawarkannya. Pengembangan e-channel terus-menerus dilakukan untuk mendukung penyediaan layanan yang nyaman, aman, dan fleksibel bagi nasabah Perseroan. Perseroan telah meluncurkan fasilitas e-channel yang baru yaitu Mobile Banking OCBC NISP. Selain dapat melakukan transksi perbankan non tunai, nasabah juga dapat menikmati layanan lifestyle seperti pembelian tiket blitz megaplex dan mengecek kondisi lalu lintas. Fasilitas mobile banking ini merupakan salah satu wujud komitmen Perseroan dalam meningkatkan layanan transaksi elektronik yang aman, nyaman dan mudah diakses oleh nasabah. Untuk memberikan pelayanan yang lebih lengkap dalam hal pembayaran tagihan dan pembelian pulsa isi ulang, Perseroan terus melakukan kerja sama dengan partner baru. Perseroan juga telah melakukan perluasan kerja sama dengan PLN Pusat. Dengan demikian, Perseroan dapat melayani semua pembayaran tagihan PLN dan pembelian token PLN Prabayar secara Nasional. Perseroan juga dapat melayani pembayaran tagihan non listrik di beberapa wilayah seperti untuk pembayaran biaya pemasangan baru PLN, tambah daya PLN dan lainnya di wilayah Jawa, Bali, Sumatera Utara, dan Lampung. Hal diatas menjadikan, layanan e-channel Perseroan menjadi makin lengkap dengan fitur yang sudah ada sebelumnya yaitu pembayaran tagihan rutin Telkom, Air, Kartu Kredit, Kredit, pulsa handphone, dan pembayaran lainnya dengan sangat cepat dan aman.
3. STRATEGI USAHA Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha memiliki beberapa strategi usaha. Strategi usaha tersebut dimaksudkan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Fokus dalam upaya mensukseskan transformasi jaringan cabang. Meningkatkan sinergi antar segmen dalam upaya memberikan solusi terbaik bagi Nasabah. Melanjutkan pertumbuhan sehat berkelanjutan. Memperbaiki Cost to Income Ratio. Melanjutkan peningkatan kerangka manajemen risiko. Meningkatkan operational and service excellence agar senantiasa menjadi “bank of choice” bagi nasabah. Memperkuat budaya korporasi dan meningkatkan efektivitas komunikasi. Menyelaraskan ketiga lini penjagaan (three lines of defense).
71
4. KEGIATAN USAHA 4.1. Consumer Banking Group 4.1.1. Produk Simpanan Upaya berkesinambungan demi meningkatkan layanan kepada nasabah membuahkan hasil dengan terjadinya pertumbuhan dana pihak ketiga terutama dana murah. Upaya peningkatan layanan dilakukan dengan terus mengembangkan produk-produk yang dirancang dapat menjangkau segmen nasabah sesuai tahapan hidup mereka sejalan dengan tagline Perseroan sebagai “Your Partner for Life”. Berbagai produk diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai tahapan kehidupan nasabah. Mighty Savers, yakni tabungan yang khusus ditujukan untuk anak-anak. Tanda Valas SGD, Tabungan untuk nasabah yang sering melakukan travelling ke negara tetangga Singapura. Serta Tanda Senior yang ditujukan bagi nasabah senior. Tabungan-tabungan tersebut dilengkapi dengan berbagai fitur unik yang disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan nasabah di masing masing segmen. Untuk melengkapi rangkaian produk Tabungan yang ada, Perseroan meluncurkan Tanda 360, sebuah produk tabungan bagi kalangan emerging affluent yaitu nasabah yang beranjak dari tahapan mass menuju ke tahapan affluent/premier customer. Tabungan ini dilengkapi dengan berbagai fitur menarik seperti fitur mobile banking, internet banking, bunga yang lebih tinggi, bebas biaya transaksi, dan lain sebagainya. 4.1.2. Kredit Konsumer Fokus pertumbuhan kredit konsumer ditujukan pada pertumbuhan secured loan. Program-program yang dijalankan Perseroan untuk mendukung pertumbuhan kredit konsumer disesuaikan dengan geografi dan channel rekanan Perseroan dengan fokus kepada developer, broker, referral. Upaya untuk meningkatkan portofolio kredit diwarnai dengan berbagai tantangan antara lain regulasi pemerintah, penurunan industri properti dan otomotif, perang harga serta kondisi perekonomian nasional. Oleh karena itu, Perseroan melakukan berbagai strategi dimana salah satunya menjaga hubungan yang telah berjalan baik dengan rekanan Developer dan Broker. Hingga 31 Desember 2015, Perseroan telah aktif bekerja sama dengan 178 developer dan 121 broker properti. Berbagai perbaikan proses dan pengembangan SDM dilakukan secara kontinu, antara lain dengan mengadakan Consumer Loan Officer Program (CLOP), training dan refreshing product secara berkala. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dalam kualitas layanan sehingga dapat menunjang pertumbuhan bisnis kredit konsumer. Disamping itu, Perseroan juga melakukan perbaikan proses kredit dan pengembangan produk untuk mengakomodir kebutuhan pasar tanpa mengurangi prinsip kehati-hatian. 4.1.3. Kartu Kredit Pengembangan bisnis Kartu Kredit, sejalan dengan lebih ketatnya peraturan Bank Indonesia dalam hal persyaratan kepemilikan kartu kredit dan juga turunnya suku bunga kartu kredit, mendorong Perseroan untuk lebih selektif dalam memilih nasabahnya. Untuk meningkatkan jumlah pemegang kartu kredit kami memfokuskan akuisisi kami melalui sales channel utama yaitu Branch dan Telesales. Selain itu, value yang diberikan juga akan lebih difokuskan sesuai dengan segmen pasar yang dimiliki. Salah satu kartu kredit dengan bunga terendah di Indonesia merupakan satu dari 2 produk kartu kredit OCBC NISP, yaitu kartu Kredit Titanium berbunga ritel 2,69%. Sedangkan kartu kredit Platinum lebih ditujuan kepada segment affluent yang merupakan frequent traveler, baik perjalanan dalam dan luar negeri, untuk keperluan bisnis maupun perjalanan bersama keluarga. Sehingga benefit utama kartu kredit Platinum pun lebih difokuskan pada: Konversi kurs yang kompetitif untuk transaksi di luar negeri sehingga memberikan keuntungan serta kenyamanan perjalanan ke mancanegara Point reward kompetitif dengan 2 fitur unggulan : Mileage reward: setiap transaksi Rp10.000,- akan mendapatkan 1 poin Reward. 2 point reward dapat ditukarkan dengan 1 KrisFlyer Mile atau 1 Garuda Frequent Flyer Mile atau 1 point BIG. Spend & Redeem: setiap point reward dapat digunakan sebagai cash rebate untuk membayar transaksi nasabah di kartu kredit Platinum di merchant manapun di seluruh dunia. Nilai tukar kedua fitur diatas sangat kompetitif dibanding kartu kredit lain di kelasnya.
72
Dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas, peningkatan nilai transaksi, dan meningkatkan brand awareness Perseroan, program-program yang diluncurkan: Smart Deal. Merupakan program promo pada merchant e-commerce terkemuka sesuai dengan trend pola transaksi yang terjadi saat ini Program Pre Order. Merupakan program pembelian gadget terbaru secara pre-order, sehingga nasabah Perseroan adalah pemilik pertama atas gadget terbaru tersebut Promo Chinese Dining. Merupakan program dining pada restoran terbaik di kelas Chinese Fine Dining yang disesuaikan dengan minat nasabah Perseroan Regional Merchant dan Event privileges yang tersebar di Singapura dan Malaysia Promo Spend & Gift merupakan promo regular yang ditujukan untuk meningkatkan transaksi dengan kartu kredit. Promo tanpa undian ditujukan untuk nasabah dengan transaksi terbesar dan tercepat untuk periode mingguan dengan hadiah menarik seperti gadget. Program lain yang juga ditujukan untuk lebih meningkatkan penggunaan kartu kredit dan juga lebih meningkatkan loyalitas nasabah, adalah program cicilan 0,5% untuk cicilan 3, 6, 12, dan 24 bulan, yang berlaku untuk transaksi ritel di manapun, nasabah dapat mengkonversikannya menjadi cicilan melalui SMS. Dan untuk menjaring peningkatan segment affluent, diluncurkan program cicilan 0% untuk 6 bulan khusus untuk transaksi internasional. Untuk komunikasi produk dan program kartu kredit saat ini lebih melalui koran nasional dan juga radio, serta digital media, dan aktif melalui media Below The Line seperti SMS, LBA, dan juga billing insertion. 4.1.4
Wealth Management dan Premier Banking
Persaingan layanan wealth management dan premier banking pada bank-bank saat ini semakin ketat, yang sebelumnya didominasi oleh bank-bank asing. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan dalam memperebutkan nasabah dengan kompetisi bunga, beragam produk, dan layanan serta fasilitas khusus. Oleh karena itu, Perseroan terus fokus meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan kepada nasabah. Juga melakukan kajian yang mendalam disertai penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan fungsi pengendalian internal yang kuat sehingga dapat melindungi kepentingan nasabah. Ada beberapa area utama yang menjadi fokus Perseroan dalam mengembangkan wealth management dan premier banking. Untuk menjawab kebutuhan keuangan nasabah, Perseroan terus mengembangkan layanan wealth management dengan meluncurkan produk-produk baru dan memperluas jaringan penjualan. Selain meluncurkan produk reksadana, Perseroan juga meluncurkan beberapa produk asuransi melalui kerjasama dengan partner Great Eastern Indonesia, Generali dan Manulife. Perseroan juga terpilih sebagai salah satu agen penjual untuk Sukuk Ritel SR -007 dan Obligasi Negara Ritel ORI-013. Untuk memudahkan transaksi Reksa Dana Nasabah, Perseroan menyediakan layanan transaksi Reksa Dana di e-channel (internet banking dan mobile banking). Layanan wealh management ini difokuskan untuk nasabah-nasabah segment emerging affluent dan khususnya untuk nasabah premier banking. Dalam bidang sumber daya manusia, Perseroan secara berkesinambungan melakukan pengembangan kualitas dan kompetensi karyawan melalui pelatihan dan sertifikasi BSMR, WAPERD, AAJI, dan sertifikasi internal lainnya untuk produk wealth management. Di samping itu melalui layanan nasabah Premier juga meluncurkan rangkaian layanan yang disesuaikan dengan aspirasi dan kebutuhan perbankan nasabah, yang dikemas dalam 4 (empat) pilar yaitu: (i) layanan wealth management menyeluruh; (ii) kenyamanan dalam bertransaksi; (iii) layanan istimewa, keuntungan eksklusif, dan (iv) akses regional. Seiring dengan telah efektifnya penggabungan antara Perseroan dengan Bank OCBC Indonesia di awal tahun 2011, kini Perseroan menjadi lebih besar, lebih kuat dan semakin solid. Melalui sinergi ini, Perseroan yakini dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah dengan semakin beragam dan lengkapnya produk dan layanan OCBC NISP Premier. Berbagai event eksklusif memberikan informasi tentang perkembangan market yang ada sehingga dapat memberikan gambaran yang sesuai bagi nasabah. Hal ini juga sejalan dengan salah satu value proposition OCBC NISP Premier yaitu “Menjadi Bank yang dipilih dan dipercaya yang menyediakan solusi pengelolaan kekayaan menyeluruh dan layanan superior untuk membantu nasabah”. Dengan dukungan dari OCBC Bank-Singapura, Bank OCBC NISP Premier berkembang menjadi 17 Center di tahun 2015 dari hanya 2 Center pada tahun 2008. Melalui Premier Banking Center, yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Surabaya, Palembang, Batam, Medan dan Makassar, nasabah dapat menikmati layanan perbankan terpilih dan terpercaya. Nasabah OCBC NISP Premier di Indonesia juga bisa mendapatkan akses ke seluruh Premier Center/ Express Lounge yang ada di Singapura dan Malaysia. Perseroan akan terus mengembangkan bisnis Premier Banking agar bisa melayani nasabah berpendapatan tinggi yang kian berkembang yang memerlukan layanan wealth management yang kompetitif dan fleksibel.
73
4.1.5. Unit Usaha Syariah Layanan perbankan Syariah Perseroan diluncurkan pada bulan Oktober 2009. Perseroan memiliki komitmen “Bersama Kami, Syariah menjadi mudah dan menguntungkan”. Melalui layanan perbankan Syariah, Perseroan semakin meningkatkan eksistensinya dalam dunia perbankan, khususnya dalam perbankan Syariah. Layanan keuangan berbasis Syariah yang ditawarkan, selain merupakan pelengkap dari produk dan layanan perbankan konvensional yang telah ada, juga merupakan sarana untuk semakin meningkatkan kepuasan para nasabah Perseroan. Komitmen Perseroan untuk dapat aktif memberikan layanan perbankan Syariah dilakukan melalui perluasan distribusi jaringan Kantor Cabang Syariah untuk daerah Jawa Barat dan Jawa Timur pada tahun 2010, dan untuk daerah Jawa Tengah di tahun 2011. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah memiliki 10 Kantor Cabang Syariah dan 191 Kantor Layanan Syariah yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Batam dan Kepri, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur serta Kalimantan Barat. Untuk mendukung pelaksanaan layanan Syariah, dilakukan sinergi yang harmonis dibidang infrastruktur dan sumber daya insani Unit Syariah dengan Induknya, dengan tetap berpedoman pada peraturan dan prinsip-prinsip perbankan Syariah. Produk pendanaan berbasis Syariah yang telah diluncurkan diantaranya adalah Tanda iB (tabungan), Tanda iB Target Saving (tabungan berjangka), Tabungan Komunitas iB dan Giro iB (produk rekening koran untuk nasabah individu dan bisnis) serta Deposito iB (produk deposito berjangka). Unit Usaha Syariah Perseroan fokus pada penyaluran dana melalui produk KePemilikan Rumah iB, dengan menggunakan akad kepemilikan bersama yang lebih memberikan rasa keadilan kepada nasabah selain akad Jual/Beli yang umum di indistri perbankan syariah, dengan tetap menjaga amanah dari nasabah penyimpan dana yaitu menjalankan prinsip CDD (Customer Due Diligence) dan prinsip kehati-harian dalam menyalurkan dana nasabah Perseroan. Pada akhir tahun 2015, untuk melengkapi produk penyaluran dana telah diluncurkan pula produk KePemilikan Kendaraan Bermotor iB dengan akad jual/beli. Kedepannya, Unit Usaha Syariah Perseroan akan difokuskan kepada pengembangan kapasitas bisnis yang meliputi sumber daya insani, infrastruktur, optimalisasi jaringan distribusi dan proses, serta tetap mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan dari bisnis syariah. Perseroan juga akan menyediakan produk dan layanan perbankan Syariah yang lebih bervariasi serta tetap melanjutkan dan memantapkan sinergi dengan perbankan konvensional sebagai bank induknya. Selain itu, Perseroan juga akan tetap memberi perhatian yang lebih besar dalam rangka mendukung perkembangan dan pertumbuhan bisnis Syariah dengan: (a) memenuhi dan patuh terhadap fatwa dan peraturan perbankan Syariah serta nilai-nilai Perusahaan; (b) menjaga dan mempertahankan pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, serta pembiayaan Unit Usaha Syariah Perseroan; dan (c) konsisten kepada pasar rasionalis dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip Syariah dan benefit dari produk dan layanan.
4.2. Business Banking Group 4.2.1 Emerging Business Perseroan terus mengembangkan segmen pasar UKM yang menjadi ”DNA” atau identitas Perseroan sekaligus menjawab kebutuhan perbankan nasabah UKM, dengan menyediakan produk dan jasa yang sesuai dengan karakteristik pengusaha UKM, yang mencakup kredit dengan fasilitas diatas Rp 500 juta hingga jumlah Rp15 miliar. Sesuai dengan karakter usahanya, pengembangan bagi nasabah UKM berpegang kepada semangat "Simple, Fast, and Convenient with Respect" baik di sisi produk maupun proses kerja internal dan eksternal. Fokus emerging business sudah semakin jelas di tahun 2011 dan sampai saat ini, yang mana pembentukan landasannya sudah Perseroan mulai sejak tahun 2010. Penjualan dan pengembangan produk Perseroan fokuskan kepada Commercial Property Loan serta pinjaman berbasis agunan properti lainnya. Hal ini didukung pula dengan perbaikan proses kredit, antara lain melalui Portfolio Review Management. Selain itu, juga dibuat program-program akuisisi yang menarik dan kompetitif untuk mendukung penjualan. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2009 sampai saat ini, emerging business saat ini telah aktif di 83 kantor yang berada di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
74
Kedepan, implementasi bisnis model yang sepenuhnya fokus ke UKM akan terus Perseroan kembangkan yang juga diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM, proses kerja dan lini produk yang ditawarkan. Hal tersebut untuk mengoptimalkan peluang masih besarnya pasar UKM di Indonesia, yang merupakan kunci utama bagi pertumbuhan ekonomi domestik. Jumlah nasabah yang besar, memberikan kesempatan kepada Perseroan untuk melakukan sinergi dan cross selling. Paket produk kredit pun diciptakan semenarik mungkin disertai suku bunga yang kompetitif. 4.2.2 Commercial Banking Segmen Commercial Banking sebagai salah satu lini bisnis utama Perseroan yang menyalurkan kredit dengan kisaran Rp 10 miliar sampai dengan Rp 75 miliar kepada nasabah di sektor-sektor industri potensial di Indonesia dengan memaksimalkan jaringan layanan kantor Perseroan. Segmen Commercial Banking senantiasa fokus untuk meningkatkan kemampuannya dalam memahami detil bisnis nasabah guna memberikan solusi yang terbaik sesuai karakteristik bisnis nasabah masing-masing. Perseroan berusaha untuk memperoleh petumbuhan bisnis Commercial Banking antara lain melalui: – Mengoptimalkan dan memperbaiki secara kontinyu proses kredit, agar dapat menjadi proses yang terpadu dan dapat diandalkan, dengan senantiasa menitikberatkan pada kebutuhan dan pelayanan yang baik kepada nasabah dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. – Mengembangkan bisnis dan meningkatkan pertumbuhan funding (giro dan deposito) dengan menggandeng Cash Management, Trade Finance, dan Treasuri. – Membangun budaya cross selling yang lebih baik melalui koordinasi antara business unit, product owner, dan unit support. – Meningkatkan kualitas SDM melalui program-program pelatihan yang dititikberatkan pada kemampuan leadership, selling skill, analisa keuangan, analisa kredit, product knowledge, serta industry knowledge. 4.2.3. Corporate Banking Setelah merger antara Perseroan dan Bank OCBC Indonesia menjadi efektif pada awal tahun 2011, profil nasabah Perseroan semakin lengkap. Jika sebelumnya Perseroan lebih fokus pada nasabah UKM sedangkan Bank OCBC Indonesia pada nasabah korporasi, maka setelah merger Perseroan memiliki fasilitas yang semakin lengkap untuk melayani nasabah di seluruh segmen. Oleh karena itu, sejak awal Januari 2011, Segmen Corporate Banking diperluas menjadi 2 divisi, yaitu Wholesale Banking dan Enterprise Banking. Perubahan struktur organisasi ini ditujukan untuk memaksimalkan layanan terhadap nasabah-nasabah yang memiliki karakteristik pelayanan tersendiri. Group Enterprise Banking dibentuk untuk melayani nasabah korporasi yang sedang berkembang dan telah memasuki ukuran bisnis yang lebih besar dengan penjualan tahunan Rp 500 miliar sampai dengan Rp 2 triliun. Sedangkan Group Wholesale Banking diperuntukkan bagi nasabah korporasi yang sudah berkembang pesat dengan penjualan tahunan mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Pertumbuhan portofolio kredit fokus pada penerapan growth target market, termasuk akusisi nasabah baru sesuai dengan sektor industri yang difokuskan. 4.2.4. Treasury Grup Treasury Perseroan melayani nasabah dengan produk-produk Treasury dan layanan berkualitas yang selalu mengedepankan kebutuhan nasabah. Secara organisasi, Treasury terdiri dari Asset and Liability Management Division, Treasury Advisory Division, Trading Division dan Business Management Unit. Sebagai bank komersial umum, kegiatan Treasury difokuskan pada pengelolaan likuiditas dan risiko tingkat suku bunga berdasarkan prinsip kehati-hatian, demi mendukung Perseroan dalam menjalankan fungsi intermediari dengan baik dan mendukung rencana pertumbuhan Perseroan. Sesuai dengan visi dan misi dari Grup Treasury dalam menghadirkan pelayanan dan produk terdepan untuk memenuhi kebutuhan nasabah baik perorangan maupun perseroan maka Grup Treasury bekerjasama dengan Relationship Manager dari masing-masing segmen bisnis untuk senantiasa memperluas jaringan customer base dan meningkatkan nilai dan brand proposition kepada nasabah. Dengan dukungan pengembangan dan pelayanan produk-produk Treasury, serta pengembangan (enhancement) dari sistem Treasury di cabang-cabang Bank OCBC NISP secara berkesinambungan, Grup Treasury berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam. Beberapa produk baru dan fitur baru telah diluncurkan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan transparansi terhadap nasabah. Di samping itu, Treasury juga senantiasa fokus memastikan ketersediaan likuiditas untuk mendukung pertumbuhan neraca yang sehat serta menjaga rasio-rasio likuiditas sesuai dengan limit yang berlaku.
75
Dalam hal meningkatkan kualitas SDM di posisi strategis, Perseroan merekrut tenaga kerja yang berpengalaman di bidangnya sehingga siap memberikan kontribusi bagi kinerja Treasury seoptimal mungkin. Di samping itu, pelatihan internal tentang produk-produk Treasury dan peraturan yang berlaku juga terus diberikan guna menumbuhkan kapabilitas Grup Treasury dan memberikan pemahaman yang baik kepada personel Treasury maupun cabang untuk meningkatkan kemampuan menjual produk serta menjelaskan faktor risiko di dalamnya.
4.3. Transaction Banking Group Transaction Banking Perseroan bertujuan untuk melayani kebutuhan nasabah bisnis dari sisi perdagangan dan manajemen arus kas secara menyeluruh. Nasabah yang dilayani beragam mulai dari segmen UMKM sampai dengan segmen korporasi. 4.3.1 Cash Management Layanan Cash Management Perseroan menawarkan dan memberikan solusi total perbankan bagi nasabah bisnis Perseroan dalam mengelola perputaran arus kasnya secara efektif dan efisien, seperti layanan rekening giro, layanan pembayaran dan penerimaan, dan layanan elektronik perbankan lainnya. Perseroan memiliki beragam produk dan layanan Cash Management yang inovatif, di antaranya: Account Services and Liquidity Management Giro Umum: produk giro yang mendukung transaksi bisnis baik perorangan maupun PT, yang memberikan kemudahan bertransaksi melalui beragam layanan Cash Management. Giro Valas : produk giro dengan berbagai mata uang utama dunia (USD, SGD, AUD, GBP, EUR, JPY, CAD, HKD, CHF). Giro Multicurrency OCBC NISP: produk giro yang memberikan kemudahan bagi nasabah yang sering bertansaksi dengan mata uang asing dengan memberikan 12 mata uang dalam 1 rekening giro. Giro Business ONe: produk giro yang memberikan suku bunga yang kompetitif dan beberapa layanan Cash Management yang bebas biaya untuk mendukung kebutuhan bisnis dan transaksi nasabah. Giro Business 8: produk giro yang memberikan 8 kelebihan dan kemudahan bagi nasabah yang sedang memulai atau mengembangkan usaha, di antaranya setoran awal yang terjangkau, biaya administrasi bulanan dan biaya transaksi yang ringan. Deposito: OCBC NISP menawarkan beragam deposito dalam mata uang rupiah dan mata uang asing lainnya sebagai pilihan investasi jangka pendek dan menengah. Payment and Collection Kiriman Uang Domestik: layanan Cash Management untuk transfer dana dalam mata uang Rupiah ke bank lain di Indonesia melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN) dan sistem Real-Time Gross Settlement (RTGS). Kiriman Uang Internasional (International Transfer): layanan transfer dana dalam mata uang asing ke bank lain baik di Indonesia maupun di luar negri. Bulk Payment OCBC NISP: layanan pembayaran massal yang dilakukan secara online, sistematis, dan aman melalui Velocity@ocbcnisp dan teller, seperti pembayaran gaji karyawan dan pembayaran ke supplier. e-tax@ocbcnisp: layanan elektronik untuk membantu nasabah dalam mengelola pembayaran pajak dan cukai secara real time dan online. e-alerts@ocbcnisp: layanan elektronik yang secara otomatis memberikan laporan notifikasi transaksi dari rekening giro melalui SMS atau email yang didaftarkan. Cash Pickup/Delivery: layanan pengambilan dan/atau pengiriman uang tunai ke lokasi yang telah disepakati dengan cepat dan aman sesuai kebutuhan nasabah. Virtual Account: layanan pembayaran yang membantu nasabah mengelola penerimaan transfer dana dari banyak pihak, melalui identifikasi pengirim dan kemudahan rekonsiliasi. Collection: layanan penagihan secara sistematis dengan melakukan pendebetan dana dari rekeningrekening yang terdaftar untuk dikreditkan ke satu rekening. Bank Draft Collection: layanan penagihan warkat ke bank tertarik baik di Indonesia maupun di luar negeri dalam mata uang asing.
-
Velocity@ocbcnisp: layanan elektronik Cash Management untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara real time & online melalui web dengan aman dan nyaman. Layanan ini memiliki beragam fitur dan biaya transaksi yang lebih murah serta waktu transaksi yang lebih panjang jika dibandingkan dengan transaksi melalui cabang. Kualitas produk dan layanann Cash Management selalu disempurnakan sesuai kebutuhan dan kenyamanan nasabah. Perseroan memiliki sejumlah staf penjual (Cash Sales) yang profesional dan berpengalaman yang fokus melayani beragam nasabah.
76
4.3.2 Trade Finance Trade Finance Perseroan melayani nasabah secara menyeluruh dari sisi perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Perseroan memiliki beragam produk yang lengkap dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan perdagangan nasabah seperti: Layanan dan Pembiayaan Ekspor / Penjualan Lokal -
LC/SKBDN Advising: jasa penerusan dan penyampaian LC/SKBDN yang diterbitkan oleh bank penerbit kepada beneficiary/penerima LC/SKBDN. Transferable LC/SKBDN: jasa pentransferan LC/SKBDN kepada satu atau lebih pihak ketiga (second beneficiary) atas permintaan nasabah (first beneficiary) berdasarkan LC/ SKBDN yang telah diterima. Negotiation Under LC/SKBDN: fasilitas pembiayaan jangka pendek kepada eksportir/penjual dalam bentuk pembelian/pengambilalihan dokumen ekspor/perdagangan lokal berdasarkan LC/SKBDN yang diterima. Non LC (DA & DP) Financing: fasilitas pembiayaan jangka pendek kepada eksportir/penjual untuk transaksi perdagangan ekspor maupun lokal yang menggunakan mekanisme DA atau DP (non LC). Pre Export Financing: fasilitas pembiayaan jangka pendek kepada eksportir/penjual yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja atas barang yang akan diekspor/dijual. Forfeiting: pembiayaan tanpa hak regres (without recourse) terhadap dokumen ekspor/penjualan lokal berdasarkan Usance LC/SKBDN yang telah menerima akseptasi dari bank penerbit atau accepting bank. LC/SKBDN Konfirmasi: layanan penambahan konfirmasi pada LC yang merupakan jaminan pembayaran atas LC tersebut dari Perseroan (bank pengkonfirmasi) selain Bank Penerbit. Banker’s Acceptance: pendanaan jangka pendek yang diberikan kepada Creating Bank dari Financing Bank berdasarkan underlying Trade transaction yang dimiliki oleh Creating Bank.
Layanan dan Pembiayaan Impor / Pembelian Lokal -
-
-
-
-
LC (Letter of Credit): pemberian fasilitas pembukaan LC untuk pembelian barang dan atau jasa dari luar negeri ke dalam ataupun ke luar wilayah pabean Indonesia. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN): pemberian fasilitas pembukaan SKBDN untuk pembelian barang antar daerah/kota/pulau dalam wilayah Indonesia. Usance Payable at Sight (UPAS): pembiayaan jangka pendek kepada Importir atas pembukaan LC/SKBDN kepada Beneficiary oleh financing bank pada saat penyelesaian at sight, sehingga Importir akan membayar pokok (ditambah dengan bunga) sesuai dengan jangka waktu UPAS yang disebutkan dalam LC/SKBDN Post Import Financing (PIF): pembiayaan jangka pendek kepada importir/pembeli, yang dipergunakan untuk membayar kewajiban atas transaksi perdagangan yang menggunakan LC/SKBDN atau Non LC/Non SKBDN. Shipping Guarantee: pemberian jaminan kepada perusahaan pelayaran untuk mengeluarkan (release) barang milik importir/pembeli sebelum original Bill of Lading (B/L) diterima. Shipping Guarantee bermanfaat untuk menghindari pengenaan biaya demurrage jika barang tersebut tidak dikeluarkan dari Pabean dalam waktu yang telah ditentukan. Inward Documentary Collection/ Bill Collection: layanan kepada nasabah importir/pembeli berupa pengadministrasian dokumen dan pembayaran kepada eksportir/penjual berdasarkan transaksi Documentary Collection, baik Document against Acceptance (DA) maupun Document against Payment (DP). Import/Export Tax (link to e-Tax): layanan untuk penerimaan dan pengadministrasian pajak impor dan ekspor melalui cabang atau secara elektronik untuk kenyamanan nasabah. Bank Garansi dan Standby Letter of Credit: pemberian fasilitas berupa penerbitan Bank Garansi untuk kepentingan Nasabah kepada pihak ketiga yang menjamin pemenuhan kontrak pelaksanaan pekerjaan atau pembayaran yang telah disepakati nasabah dan pihak ketiga tersebut. Sedangkan untuk kebutuhan transaksi international/antar negara, Perseroan dapat memberikan fasilitas penerbitan Standby LC. 100% Cash Margin: fasilitas pembukaan LC/SKBDN/BG secara cepat, praktis dan mudah dengan jaminan dana senilai 100% dalam mata uang yang sama dengan LC/SKBDN/BG yang dibuka. Dana ini akan dipergunakan untuk penyelesaian kewajiban pembayaran atas LC/ SKBDN/BG yang diterbitkan
Saat ini Bank OCBC NISP memiliki 4 Trade Processing Center (TPC), dan 15 Trade Service Center (TSC) yang tersebar di 18 kota di Indonesia. Selain itu, dukungan layanan perdagangan juga datang dari OCBC Group yang memiliki kantor kantor yang tersebar di 15 negara. Pengembangan kualitas sumber daya manusia terus ditingkatkan dengan pelatihan Certified Document Credit Specialist (CDCS), dan pelatihan trade finance kepada RM di cabang.
77
Demi kenyamanan dan menjaga loyalitas nasabah bisnis, Perseroan menyediakan layanan khusus untuk nasabah bisnis pada Call OCBC NISP 1-500999 ataupun 66999 (jika menggunakan telpon genggam) , dengan waktu layanan secara nasional dari hari Senin – Jumat pada jam 8.00-19.00; hari Sabtu dari jam 8.00 – 12.00 siang; tidak beroperasi pada hari libur nasional. Layanan Call OCBC NISP khusus nasabah bisnis tersebut sudah melayani nasabah sejak tahun 2011. Dan selaras dengan berjalannya waktu, kualitas dari inquiries yang diterima terus mengalami peningkatan, untuk memastikan kebutuhan nasabah bisnis terpenuhi secara profesional, efisiensi dan efektif
5. TINGKAT KESEHATAN BANK Dalam hal tingkat kesehatan bank, Perseroan telah melakukan penilaian sendiri tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk Base Bank Rating / RBBR), cakupan penilaian tersebut meliputi faktorfaktor Profil Risiko (risk profile), Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (earnings) dan Permodalan (capital). Hasil peringkat Perseroan untuk posisi 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah peringkat komposit 2 dan secara umum mencerminkan kondisi Bank yang sehat.
6. PENGHIMPUNAN DANA Dalam menghimpun dana dari masyarakat, Perseroan menekankan pada segi jasa pelayanan yang memberikan kepuasan kepada nasabah dengan menawarkan suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dana masyarakat yang dihimpun melalui produk giro, tabungan dan deposito dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Produk Giro dan Tabungan merupakan produk pendanaan dengan bunga rendah yang memungkinkan Perseroan untuk memperoleh biaya pendanaan yang rendah. -
Giro Produk yang memberikan sarana yang bernilai tambah dalam mendukung transaksi bisnis baik perorangan maupun non perorangan, yang tersedia dalam mata uang Rupiah dan berbagai mata uang utama dunia (USD, SGD, AUD, GBP, EUR, JPY, CAD, HKD, CHF).
-
Tabungan Produk ini terdiri dari TANDA, TANDA Valas, TANDA Senior, Tabungan Berjangka (TAKA), Tabungan Harian, Multi currency dan Mighty Savers. Produk Tabungan. Secara umum, produk tabungan TANDA untuk mendukung kebutuhan sehari-hari dengan pilihan mata uang Rupiah, USD dan SGD. TAKA merupakan investasi berjangka dengan kepastian target dana, yang dilengkapi dengan jaminan perlindungan asuransi jiwa untuk membantu nasabah mewujudkan rencana masa depan. Tabungan harian merupakan tabungan dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga kompetitif yang menjadikan dana simpanan berkembang secara optimal.
-
Deposito Investasi optimal dalam berbagai pilihan mata uang Rupiah dan mata uang asing (USD, SGD, AUD, EUR, GBP, JPY) dengan tingkat pengembalian yang menguntungkan dan fleksibilitas waktu simpanan.
Berikut adalah tabel Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011. Keterangan Giro a. Rupiah b. Valas Tabungan a. Rupiah b. Valas Deposito a. Rupiah b. Valas Jumlah ∆ % (perubahan)
31 Desember 2013 % Jumlah
2015 Jumlah
%
2014 Jumlah
7.144.705 15.361.525
8,19 17,60
6.180.619 7.844.450
8,49 10,77
10.618.573 3.027.504
12,16 3,47
9.091.816 2.158.324
12,49 2,96
37.296.077 13.831.860
42,73 33.903.975 15,85 13.625.873
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)
%
2012 Jumlah
%
2011 Jumlah
%
6.752.580 9.238.292
9,80 13,40
5.511.107 6.129.211
9,07 10,09
5.013.968 5.243.339
10,57 11,06
8.727.777 2.111.232
12,66 16.929.038 3,06 1.594.660
27,86 16.817.228 2,62 1.388.899
35,46 2,93
46,57 32.670.204 18,72 9.436.606
47,39 23.961.292 13,69 6.635.372
39,44 14.599.475 10,92 4.356.630
30,79 9,19
87.280.244 100,00 72.805.057 100,00 68.936.691 100,00 60.760.680 100,00 47.419.539 100,00 19,88 5,61 13,46 28,13 20,27
78
Komposisi Dana Pihak Ketiga (Rupiah dan Valuta Asing)
Rp Juta 100.000.000
87.280.244 80.000.000
60.000.000
72.805.057
68.936.691 60.760.680
58,58% 65,28%
61,08%
50,36%
47.419.539
40.000.000
39,98% 15,63%
20.000.000 25,79%
15,45%
15,72%
19,26%
23,20%
2014
2013
30,49%
38,39%
19,16%
21,63%
2012
2011
2015
Giro
Tabungan
Deposito
Tabel Jumlah Nominal dan Persentase Komposisi Deposito Berjangka Berdasarkan Jangka Waktu
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)
Keterangan Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan >12 bulan Sub-total Valas 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan >12 bulan Sub-total Jumlah ∆% perubahan
2015 2014 Jumlah % Jumlah % 24.751.326 66,36 20.386.601 60,13 10.519.439 28,21 11.902.041 35,11 1.705.793 4,57 1.323.593 3,90 291.317 0,78 284.571 0,84 28.202 0,08 7.169 0,02 37.296.077 100,00 33.903.975 100,00
31 Desember 2013 Jumlah % 19.352.733 59,24 9.964.143 30,50 2.764.798 8,46 580.555 1,78 7.975 0,02 32.670.204 100,00
2012 Jumlah % 15.112.533 63,07 6.445.873 26,90 964.698 4,03 704.091 2,94 734.097 3,06 23.961.292 100,00
2011 Jumlah 10.722.415 1.840.748 461.863 493.832 1.080.616 14.599.474
10.082.599 72,89 10.633.678 78,04 1.886.395 13,64 1.193.909 8,76 1.606.523 11,62 1.375.864 10,10 256.343 1,85 422.048 3,10 374 0,00 13.831.860 100,00 13.625.873 100,00 51.127.937 47.529.848 7,57 12,88
7.055.791 74,77 2.118.775 22,45 238.363 2,53 23.677 0,25 9.436.606 100,00 42.106.810 37,62
5.967.321 89,93 487.179 7,34 157.817 2,38 23.055 0,35 6.635.372 100,00 30.596.664 61,41
3.903.576 283.717 141.307 16.618 11.413 4.356.631 18.956.105 10,14
79
% 73,45 12,61 3,16 3,38 7,40 100,00 89,60 6,51 3,25 0,38 0,26 100,00
Perseroan menerima sumber dana lainnya diluar dana pihak ketiga berupa pinjaman yang diterima. Berikut adalah tabel pinjaman yang diterima Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011.
Keterangan Mata uang asing - Wells Fargo Bank N.A. - Bank of New York, New York - OCBC Limited, Singapura Jumlah ∆ % (perubahan)
2015 2.757.000 2.757.000 11,30
2014
2.477.000 2.477.000 1,77
31 Desember 2013 2.434.000 2.434.000 100,00
(dalam jutaan Rupiah) 2012
2011
(100,00)
199.485 90.675 290.160 100,00
Perseroan juga melakukan diversifikasi penghimpunan dana melalui efek-efek yang diterbitkan yaitu Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 dan Tahap II Tahun 2015 serta Medium Term Notes I Bank OCBC NISP Tahun 2013. Berikut adalah tabel saldo efek-efek yang diterbitkan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011. Keterangan
31 Desember
(dalam jutaan Rupiah)
2015
2014
2013
Rupiah - Medium Term Notes I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
900.000 1.498.000 3.000.000
900.000 2.027.000 -
900.000 3.000.000 -
-
-
Dikurangi - Biaya emisi yang belum diamortisasi Jumlah ∆ % (perubahan)
(5.622) 5.392.378 84,69
(7.275) 2.919.725 (24,86)
(14.234) 3.885.766 100,00
-
-
80
2012
2011
7. PENYALURAN DANA Penempatan dan penyaluran dana ke dalam aset keuangan terutama dialokasikan dalam bentuk penyaluran kredit dan selebihnya ditempatkan pada bank lain dan Bank Indonesia serta efek-efek dan Obligasi pemerintah, sebagai secondary reserve sambil tetap berupaya untuk mendapatkan pendapatan yang optimal. Berikut adalah tabel jumlah nominal dan persentase komposisi penempatan dan penyaluran dana dalam aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011: Keterangan Penempatan pada bank lain & Bank Indonesia – bersih Efek-efek dan Obligasi Pemerintah Kredit yang diberikan bersih Jumlah ∆ % (perubahan)
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)
2015 Jumlah
%
2014 Jumlah
%
31 Desember 2013 Jumlah %
9.278.095
8,81
3.908.139
4,40
5.075.630
6,04
5.462.497
8,34
3.293.731
6,41
11.999.164
11,39
18.023.738
20,28
16.255.812
19,34
8.176.561
12,48
7.527.107
14,65
84.040.768
79,80
66.933.612
75,32
62.706.614
74,62
51.874.088
79,18
40.541.352
78,93
105.318.027 18,51
100,00
88.865.489 5,74
100,00
84.038.056 28,28
100,00
65.513.146 27,55
100,00
51.362.190 18,75
100,00
2012 Jumlah
%
2011 Jumlah
%
Dilihat dari tujuan penggunaannya, Perseroan mengelompokkan portofolio kredit yang diberikan dalam 3 kategori, yaitu: modal kerja, investasi dan konsumsi (termasuk kredit karyawan). Sebagian besar dari portofolio kredit yang diberikan Perseroan dalam bentuk modal kerja. Berikut adalah tabel jumlah nominal dan persentase komposisi penyaluran kredit yang diberikan berdasarkan jenis penggunaan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011: Keterangan
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)
Modal Kerja Investasi Konsumsi
2015 Jumlah 37.092.124 36.652.084 12.134.811
Jumlah
85.879.019 100,00 68.363.239 100,00 63.967.113 100,00 52.896.715 100,00 41.275.778 100,00
Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan Jumlah bersih ∆ % (perubahan)
2014 % Jumlah 43,19 28.956.706 42,68 27.842.882 14,13 11.563.651
31 Desember 2013 2012 % Jumlah % Jumlah 42,36 26.415.622 41,30 20.957.118 40,73 24.760.114 38,71 18.934.262 16,91 12.791.377 19,99 13.005.335
2011 % Jumlah 39,62 16.759.571 35,79 14.052.025 24,59 10.464.182
(1.838.251)
(1.429.627)
(1.260.499)
(1.022.627)
(734.426)
84.040.768 25,56
66.933.612 6,74
62.706.614 20,88
51.874.088 27,95
40.541.352 31,12
% 40,60 34,05 25,35
Portofolio kredit yang diberikan Perseroan saat ini terutama disalurkan pada sektor perindustrian, perdagangan dan jasa. Berikut ini adalah tabel jumlah nominal dan persentase komposisi portofolio kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011: Keterangan
Perindustrian Perdagangan Jasa Pertanian & Pertambangan Konstruksi Lain-lain Jumlah Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan Jumlah bersih ∆ % (perubahan)
2015 Jumlah
%
2014 Jumlah
31 Desember 2013 Jumlah %
%
(dalam jutaan Rupiah. kecuali %) 2012 Jumlah
%
2011 Jumlah
%
22.191.518 23.126.291 15.591.356
25,84 26,93 18,16
17.547.629 18.370.721 14.413.692
25,67 26,87 21,08
16.214.150 16.041.296 13.896.795
25,35 25,08 21,72
12.406.067 12.071.215 11.439.510
23,45 22,82 21,63
10.787.425 8.760.773 8.164.680
26,14 21,23 19,78
10.171.282
11,84
4.913.391
7,19
3.585.501
5,60
2.518.192
4,76
1.945.007
4,71
1.841.463 2,14 12.957.109 15,09 85.879.019 100,00
1.345.976 1,97 11.771.830 17,22 68.363.239 100,00
1.381.978 2,16 12.847.393 20,09 63.967.113 100,00
1.388.058 2,62 13.073.673 24,72 52.896.715 100,00
1.074.385 2,60 10.543.508 25,54 41.275.778 100,00
(1.838.251)
(1.429.627)
(1.260.499)
(1.022.627)
(734.426)
84.040.768 25,56
66.933.612 6,74
62.706.614 20,88
51.874.088 27,95
40.541.352 31,12
Dilihat dari sisa jatuh tempo pemberian kredit yang diberikan, Perseroan lebih memfokuskan penyaluran dananya ke dalam kredit yang diberikan jangka pendek dan jangka menengah. Berikut adalah tabel jumlah nominal dan persentase komposisi penyaluran kredit yang diberikan berdasarkan sisa jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011:
81
Keterangan
< 1 tahun 1-2 tahun 2-5 tahun > 5 tahun Jumlah Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan Jumlah bersih ∆ % (perubahan)
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)
2015 Jumlah % 35.510.367 41,35 4.250.308 4,95 22.897.955 26,66 23.220.389 27,04 85.879.019 100,00
2014 Jumlah % 28.738.270 42,04 2.945.548 4,31 19.984.847 29,23 16.694.574 24,42 68.363.239 100,00
31 Desember 2013 Jumlah % 26.423.966 41,31 3.889.325 6,08 17.661.073 27,61 15.992.749 25,00 63.967.113 100,00
(1.838.251)
(1.429.627)
(1.260.499)
(1.022.627)
(734.426)
84.040.768 25,56
66.933.612 6,74
62.706.614 20,88
51.874.088 27,95
40.541.352 31,12
2012 Jumlah % 20.510.814 38,78 3.570.520 6,75 15.040.594 28,43 13.774.787 26,04 52.896.715 100,00
2011 Jumlah % 16.095.928 39,00 2.696.810 6,53 12.805.769 31,02 9.677.271 23,45 41.275.778 100,00
Dari tahun ke tahun, penyaluran kredit yang diberikan oleh Perseroan masih sangat didominasi oleh penyaluran kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah. Berikut adalah tabel jumlah nominal dan persentase komposisi penyaluran kredit yang diberikan berdasarkan mata uang dalam Rupiah dan valuta asing pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011: Keterangan Rupiah Valas Jumlah Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan Jumlah bersih ∆ % (perubahan)
2015 Jumlah % 62.934.582 73,28 22.944.437 26,72 85.879.019 100,00
2014 Jumlah % 49.585.479 72,53 18.777.760 27,47 68.363.239 100,00
31 Desember 2013 Jumlah % 45.456.500 71,06 18.510.613 28,94 63.967.113 100,00
(1.838.251) 84.040.768 25,56
(1.429.627) 66.933.612 6,74
(1.260.499) 62.706.614 20,88
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %) 2012 Jumlah % 39.476.585 74,63 13.420.130 25,37 52.896.715 100,00
2011 Jumlah % 31.285.227 75,80 9.990.551 24,20 41.275.778 100,00
(1.022.627) 51.874.088 27,95
(734.426) 40.541.352 31,12
Dari tahun ke tahun, penyaluran kredit yang diberikan oleh Perseroan masih sangat didominasi oleh penyaluran kredit yang diberikan untuk Pihak Ketiga. Pada tabel berikut disajikan tabel jumlah nominal dan persentase komposisi portofolio kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dan pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011: Keterangan Pihak Ketiga Pihak Berelasi Pendapatan Bunga yang Masih akan Diterima Jumlah Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan Jumlah bersih ∆ % (perubahan)
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)
2015 Jumlah % 82.057.592 95,55 3.519.749 4,10
2014 Jumlah % 67.554.409 98,82 581.947 0,85
31 Desember 2013 Jumlah % 63.221.059 98,83 538.377 0,84
301.678 0,35 85.879.019 100,00
226.883 0,33 68.363.239 100,00
207.677 0,32 63.967.113 100,00
164.703 0,31 52.896.715 100,00
152.882 41.275.778
(1.838.251) 84.040.768 25,56
(1.429.627) 66.933.612 6,74
(1.260.499) 62.706.614 20,88
(1.022.627) 51.874.088 27,95
(734.426) 40.541.352 31,12
82
2012 Jumlah 52.177.614 554.398
% 98,64 1,05
2011 Jumlah 40.794.602 328.294
% 98,83 0,80 0,37 100,00
Perseroan senantiasa menjaga kualitas kredit yang diberikannya berada dibawah batas maksimum NPL 5,0% yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berikut adalah tabel jumlah nominal dan persentase komposisi portfolio kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011: Keterangan Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
31 Desember 2013 Jumlah % 62.806.460 98,19
2015 Jumlah 83.094.690
% 96,76
2014 Jumlah 66.603.288
% 97,43
1.366.187 382.192
1,59 0,44
618.468 237.527
0,90 0,35
484.691 72.197
101.258 633.014
0,12 0,74
67.581 609.492
0,10 0,89
45.097 350.991
301.678 0,35 85.879.019 100,00
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %) 2012 Jumlah 51.558.381
% 97,47
2011 Jumlah 40.106.059
0,76 0,11
696.036 44.063
1,32 0,08
497.944 63.098
1,21 0,15
0,07 0,55
27.150 406.382
0,05 0,77
45.403 410.392
0,11 0,99 0,37 100,00
226.883 0,33 68.363.239 100,00
207.677 0,32 63.967.113 100,00
164.703 0,31 52.896.715 100,00
152.882 41.275.778
(1.429.627) 66.933.612 6,74 1,34 0,80
(1.260.499) 62.706.614 20,88 0,35 0,73
(1.022.627) 51.874.088 27,95 0,37 0,91
(734.426) 40.541.352 31,12 0,59 1,26
% 97,17
Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan Jumlah bersih ∆ % (perubahan) % NPL Bersih % NPL Bruto
(1.838.251) 84.040.768 25,56 1,30 0,78
Skema Penyaluran Dana Perseroan senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan Nasabah dalam hal pemberian kredit melalui proses yang cepat dan efisien namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Skema proses persetujuan kredit yang dilakukan oleh Perseroan adalah: -
Target Market Pada tahapan awal proses pemberian kredit, Unit Bisnis melakukan kajian atas seluruh Calon Debitur melalui Pipeline Review untuk memastikan kesesuaian dengan Target Market yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko Kredit. Unit bisnis menggunakan Target Market and Risk Acceptance Criteria (“TM/RAC”) untuk mengidentifikasi sedini mungkin apakah profil risiko calon debitur tersebut sesuai dengan risk appetite Perseroan.
-
Minimum Data Requirement Unit Bisnis mengumpulkan data-data awal yang diperlukan dari Calon Debitur dalam rangka pengenalan nasabah/ KYC (“Know Your Customer”) serta untuk melakukan pemeriksaan awal melalui BI Checking/SID Checking maupun Trade Checking. Seluruh informasi awal dan hasil pemeriksaan awal dituangkan ke dalam Memo Roundtable dan kemudian dilakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities and Threat). Kunjungan ke lokasi usaha juga dilakukan dalam rangka validasi data yang diberikan dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
-
Decision Roundtable Hasil analisa awal yang dituangkan ke dalam Memo Roundtable dibawa dan didiskusikan di dalam Rapat Decision Roundtable untuk diputuskan apakah proses kredit dapat dilanjutkan. Rapat Decision Roundatble dihadiri oleh seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses pemberian kredit. Pihak-pihak yang turut serta dalam rapat secara bersama-sama menyepakati data tambahan yang diperlukan, apabila ada, untuk melakukan analisa kredit yang lebih detail. Di dalam rapat ini, disepakati pula syarat-syarat utama dan kondisi kredit utama yang dituangkan ke dalam indicative term-sheet untuk didiskusikan dengan Calon Debitur.
-
Credit Proposal & Analysis Calon debitur yang memenuhi kriteria awal akan dianalisa lebih lanjut secara mendalam (credit due diligence). Kegiatan usaha, prospek industri, kinerja keuangan, sumber pembayaran kembali, struktur dan tujuan penggunaan fasilitas, risiko utama dan mitigasinya, jaminan, aspek manajemen, analisa dampak sosial maupun dampak lingkungan, aspek kepatuhan terkait dengan aturan-aturan, pendapatan Perseroan dari pemberian kredit kepada Calan Debitur terkait adalah beberapa hal yang dikaji lebih lanjut.
83
-
Approval Process Hasil analisa dan rekomendasi kredit akan dibawa ke dalam Rapat Komite Kredit untuk dilakukan pengambilan keputusan kredit. Proses pengambilan keputusan kredit dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari sedikitnya dua pejabat Perseroan yang masing-masing mewakili fungsi bisnis unit dan fungsi manajemen risiko.
-
Loan Disbursement Untuk kredit yang telah disetujui, Unit Legal akan mempersiapkan dokumentasi legal. Setelah ditandatangani oleh Perseroan dan Calon Debitur, seluruh dokumentasi legal terkait dengan Perjanjian Kredit maupun Perjanjian Jaminan akan direview kembali oleh Unit Legal untuk memastikan keabsahan seluruh dokumentasi legal sebelum dilakukan proses facility setting di dalam sistem kredit oleh Unit Administrasi Kredit. Unit Administrasi Kredit akan memastikan bahwa seluruh syarat dan kondisi kredit telah dipenuhi pada saat pencairan kredit awal maupun pada setiap pencairan kredit selanjutnya.
-
Loan Monitoring Perseroan melakukan pemantauan secara periodik atas pemenuhan covenant kredit (covenant monitoring) hingga pinjaman dilunasi. Secara berkala, Perseroan melakukan Rapid Portfolio Review (RPR) dan Stress Testing terhadap Debitur pada industri tertentu yang berpotensi terkena dampak negatif atas perubahan yang terjadi dalam industri tersebut. Disamping sebagai Early Warning Tools, kegiatan ini juga digunakan untuk menentukan account strategy bagi setiap debitur. Dalam pelaksanaan RPR dan Stress Testing, pejabat Perseroan selain mempelajari data-data industri yang bersangkutan, juga mempelajari posisi usaha debitur dengan melakukan kunjungan untuk memperoleh informasi perkembangan bisnis terkini dari debitur.
84
Kebijakan Perkreditan Wewenang pemberian kredit diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi, untuk ditindaklanjuti dengan membentuk Komite Manajemen Risiko Kredit guna menetapkan strategi dan arah perkreditan yang tepat dan sehat dengan memperhatikan aspek hukum, distribusi dan jangka waktu kredit. Disamping itu, juga dibentuk komite kredit pada kantor pusat dan masing-masing kantor operasional untuk melaksanakan prosedur pemberian kredit. Setiap komite kredit terdiri dari pejabat yang mewakili fungsi bisnis dan fungsi risiko kredit untuk mengambil keputusan persetujuan fasilitas kredit di berbagai segmen bisnis atas dasar analisa kualitatif dan kuantitatif yang memadai dan limit yang di delegasikan kepada mereka. Keputusan yang diambil harus sesuai dengan Kebijakan Perkreditan yang senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Tujuan Kebijakan Perkreditan adalah:
-
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perkreditan bagi seluruh unit perkreditan di Perseroan, sehingga memiliki keseragaman praktik-praktik perkreditan dan meningkatkan budaya perkreditan yang sehat. Menjamin adanya pengawasan dan pengendalian internal yang memadai dalam setiap tahapan proses pemberian kredit. Menetapkan tugas dan tanggung jawab bagi pejabat dan unit-unit yang terkait dengan pemberian kredit, sehingga kewenangan dan tanggung jawab masing-masing diatur secara jelas. Menghasilkan portofolio kredit yang sehat dan menjaga indikator pengendalian kredit yang sesuai dengan risk appetite Perseroan.
Penyelesaian Kredit Bermasalah OCBC NISP mempunyai divisi khusus dan terpusat untuk penanganan kredit bermasalah yang disebut Asset Recovery Management (ARM). ARM adalah divisi yang menangani kredit bermasalah di Business Banking dan Consumer Banking (untuk account tertentu). Dalam menyelesaikan kredit bermasalah, Perseroan akan berusaha melakukan Cash Collection dan Restrukturisasi terlebih dahulu dibandingkan alternatif penyelesaian kredit lainnya dengan memperhatikan kemampuan usaha debitur. Apabila kredit bermasalah tidak dapat direstrukturisasi, maka Perseroan akan menempuh alternatif penyelesaian kredit bermasalah lainnya dengan beberapa alternatif sebagai berikut : Cash Settlement dengan jalan penjualan jaminan oleh debitur/penjamin sendiri, atau dari sumber dana lainnya. Asset Settlement. Loan Disposal Litigasi Litigasi diperlukan apabila proses cash collection dan restrukturisasi berjalan kurang lancar dan dirasa perlu adanya upaya hukum kepada debitur agar restrukturisasi dan settlement lainnya dapat terlaksana secepatnya. Litigasi yang dapat dilakukan berupa: - Eksekusi Hak Tanggungan langsung melalui KPKNL dengan bantuan Balai Lelang Swasta, atau - Eksekusi Agunan/Jaminan melalui Pengadilan. - Gugatan Perdata melalui Pengadilan Negeri - Proses kepailitan melalui Pengadilan Niaga.
8. PROSPEK USAHA DAN PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA Stabilitas sistem keuangan relatif masih terjaga dengan dukungan kinerja perbankan nasional yang tetap solid. Hal ini tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang tetap tinggi mencapai 21,4% serta rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross yang tetap terjaga rendah sebesar 2,5% pada akhir tahun 2015. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tahun 2015 mencapai Rp 4.413 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 7,2% (yoy) dari Rp 4.114 triliun pada akhir tahun 2014. Sementara itu, penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar 10,4% (yoy) dari Rp 3.674 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 4.058 triliun pada akhir 2015. Pada tahun 2016, walaupun masih terdapat sejumlah tantangan ekonomi namun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan membaik menjadi 5,3% dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,8%. Timbul harapan baru bahwa investasi publik dan belanja infrastruktur, berlanjutnya pemulihan permintaan domestik sebagai akibat dari kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif termasuk deregulasi yang dikeluarkan pemerintah akan mulai mendorong pertumbuhan ekonomi ketingkat yang lebih tinggi.
85
Optimisme atas perkiraan kondisi ekonomi 2016 yang secara umum lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan rencana penurunan suku bunga kredit, mendorong pertumbuhan aset perbankan pada 2016 diperkirakan dapat mencapai kisaran 13-14%. Fungsi intermediasi, secara industri kredit juga diproyeksikan tumbuh sebesar 14%. Dana pihak ketiga secara industri diproyeksikan tumbuh sekitar 13% tahun yang sama. Kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan pada masa yang akan datang akan senantiasa dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta pertumbuhan ekonomi nasional. Perseroan mempunyai optimisme untuk menjaga kinerja baik di tahun 2016 dengan mempertimbangkan *) perkembangan faktor-faktor eksternal dan kapabilitas Perseroan sebagai bank swasta ke-8 terbesar dalam jumlah aset. Termasuk tetapi tidak terbatas pada adanya dukungan permodalan yang kuat, penerapan standar kualitas terbaik prinsip-prinsip GCG, basis nasabah yang loyal, jaringan kantor yang luas, lini produk perbankan yang lengkap serta layanan perbankan berkualitas di berbagai sektor industri dan segmen usaha. *) Sumber : Laporan Publikasi Bank 31 Desember 2015
9. PERSAINGAN USAHA Perseroan mempunyai optimisme untuk menjaga kinerja yang baik di tahun mendatang dengan mempertimbangkan perkembangan faktor-faktor eksternal dan kapabilitas Perseroan sebagai salah satu bank swasta terbesar dalam jumlah aset. Termasuk tapi tidak terbatas pada dukungan permodalan yang kuat, penerapan standar kualitas terbaik prinsip-prinsip GCG, basis nasabah yang loyal, jaringan kantor yang luas, lini produk perbankan yang lengkap serta layanan perbankan berkualitas di berbagai sektor industri dan segmen usaha. Berdasarkan informasi keuangan bank-bank komersial Indonesia yang tidak terkonsolidasi, Perseroan berada masing-masing di peringkat ke-12*) baik dalam hal total aset, jumlah kredit dan dana pihak ketiga. Disamping itu dapat ditunjukan juga perkembangan rasio pendapatan bunga bersih (NIM), rasio beban operasional terhadap pendapatan (BOPO), rasio kredit yang diberikan terhadap penghimpunan dana (LDR), rasio dana murah, rasio jumlah kredit bermasalah terhadap jumlah kredit yang diberikan (NPL) dan rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir Desember 2015. Dalam menghadapi hal ini, Perseroan terus berupaya meningkatkan kinerjanya tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dengan cara memperluas cakupan pasar, meluncurkan beragam produk perbankan yang bernilai tambah sesuai kebutuhan pasar, meningkatkan kualitas layanan, memperbaiki efisiensi operasional dan meningkatkan brand awareness. Perseroan membangun daya saing jangka panjang yang berkesinambungan dan optimis dapat menghadapi persaingan di sektor ini.
*) Sumber : Laporan Publikasi Bank 31 Desember 2015
(dalam triliun Rupiah) per tanggal 31 Desember 2015
Bank Terbesar Dalam Total Aset Total Aset BRI Bank Mandiri BCA BNI Bank CIMB Niaga Bank Permata BTN Bank Panin Bank Danamon Maybank Indonesia BTMU Bank OCBC NISP HSBC UOB BPD Jabar Total Industri Perbankan Pangsa Pasar Bank OCBC NISP (%)
846 808 582 479 233 182 172 169 158 149 138 120 92 87 83 6.133 2,0%
Total Kredit 558 536 388 308 172 127 139 115 103 104 93 86 55 61 55 4.058 2,1%
Total Simpanan 643 613 474 351 179 145 128 122 116 116 31 87 51 64 63 4.413 2,0%
Sumber : Laporan Publikasi Bank 31 Desember 2015 dan Statistik Perbankan Indonesia Desember 2015
86
Giro
Tabungan
113 166 116 90 40 29 31 9 16 16 22 23 25 7 19 988 2,3%
268 246 245 128 40 20 30 41 33 24 14 10 13 14 1.396 1,0%
Bank Terbesar Dalam Total Aset NIM BRI Bank Mandiri BCA BNI Bank CIMB Niaga Bank Permata BTN Bank Panin Bank Danamon Maybank Indonesia BTMU Bank OCBC NISP HSBC UOB BPD Jabar Total Industri
8,1% 5,9% 6,8% 6,4% 5,2% 4,0% 4,9% 4,4% 7,2% 4,5% 3,1% 4,1% 4,6% 3,9% 6,3% 5,4%
per tanggal 31 Desember 2015 Rasio Dana BOPO NPL Murah 68,0% 59,2% 2,2% 69,7% 67,3% 2,4% 63,2% 76,1% 0,7% 75,5% 61,9% 2,8% 97,8% 44,8% 3,2% 98,9% 33,8% 2,5% 84,8% 47,6% 4,5% 86,7% 41,2% 2,3% 85,6% 42,1% 3,2% 91,7% 35,0% 4,3% 81,1% 71,6% 0,7% 80,1% 41,4% 1,3% 93,8% 68,3% 3,0% 95,8% 30,3% 2,3% 83,3% 52,4% 3,5% 81,5% 54.0% 2,5%
(dalam %) CAR 20,6% 17,8% 19,2% 17,4% 15,9% 13,6% 15,8% 19,6% 20,2% 14,6% 81.0% 17,3% 24,1% 15,5% 15,5% 21,4%
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Bank 31 Desember 2015 dan Statistik Perbankan Indonesia Desember 2015 kecuali BTMU, HSBC dan UOB menggunakan data 30 September 2015
10. MANAJEMEN RISIKO Perseroan menerapkan fungsi manajemen risiko sejalan dengan kerangka kerja manajemen risiko yang merupakan kombinasi dari citra dan identitas perusahaan, arahan pemegang saham dan strategi yang ditetapkan, didukung oleh empat pilar pokok yaitu struktur organisasi dan sumber daya manusia, kebijakan dan prosedur, pengembangan dan pemeliharaan sistem serta data dan metodologi, analisa risiko dan model pendekatan yang digunakan sebagai pilar keempatnya. Penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif, efisien dan profesional terhadap 8 (delapan) jenis risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan serta terhadap risiko lainnya akan mendukung pertumbuhan Perseroan secara prudent, konsisten dan berkelanjutan serta meningkatkan nilai tambah Perseroan kepada pemangku kepentingan. Prinsip utama manajemen risiko Perseroan terbagi atas 7 (tujuh) prinsip, meliputi hal berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Risk appetite set at the top. Framework dan organisasi manajemen risiko yang efektif (Effective Risk Framework and Organization). Pendekatan risiko yang integratif (Integrated risk approach). Unit Bisnis bertanggung jawab atas risiko yang diambil (Business lines will be accountable for the risk taken). Risiko-risiko akan dievaluasi secara kuantitatif, bersamaan dengan analisa kualitatif dan stress testing yang sesuai (Risk will be evaluated qualitatively, together with appropriate quantitative analyses and stress testing). Risk assessment akan dikaji secara independen (Risk assessments will be independently reviewed). Contigency Plan dibuat untuk meyakinkan adanya kemampuan menghadapi potensi krisis atau kejadian-kejadian yang tidak diharapkan (Contigency plans will be established to ensure resiliency against potential crises or unexpected events).
Berdasarkan prinsip utama manajemen risiko Perseroan, proses pengelolaan manajemen risiko menjadi tanggung jawab bersama seluruh karyawan dan kesadaran akan risiko (risk awareness) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Perseroan. Dengan menggunakan pendekatan Three Lines of Defense, fungsi pengelolaan risiko dilakukan secara komprehensif oleh semua lini organisasi, yang dimulai dengan oversight yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Top management, seluruh unit bisnis (frontline businesses), dan seluruh unit pendukung (supports) berfungsi sebagai First Line of Defense yang melaksanakan pertumbuhan usaha dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dalam setiap pengambilan keputusan. Unit kerja manajemen risiko dan unit kerja kepatuhan berfungsi sebagai Second Line of Defense yang mengelola risiko secara independen bersama-sama dengan unit kerja audit internal sebagai Third line of Defense yang bertugas melaksanakan risk assurance dan melakukan pengawasan serta evaluasi secara berkala. Risk appetite yang merupakan tingkat keseluruhan eksposur risiko yang telah dipersiapkan untuk dihadapi selalu dimonitor pemenuhannya. Risk appetite secara berkala akan ditinjau kembali kesesuaiannya dengan kondisi bisnis, perkembangan Perseroan dan peraturan-peraturan yang ada. Risk appetite secara keseluruhan disetujui oleh Dewan Komisaris atas rekomendasi dari Presiden Direktur dan Komite Manajemen Risiko.
87
Organisasi dan Tata Kelola Manajemen Risiko Untuk mengelola berbagai jenis risiko yang melekat pada Perseroan sesuai dengan kompleksitas kegiatan usaha, terdapat beberapa unit kerja pada struktur organisasi Risk Management Group. Unit kerja tersebut bertanggung jawab terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko lainnya (risiko hukum, stratejik, kepatuhan, dan reputasi). Sebagai Second Line of Defense, Risk Management Group disamping bertanggung jawab menjalankan fungsi tata kelola manajemen risiko secara independen juga bekerja sama dan bermitra dengan seluruh unit bisnis dan unit pendukung, mulai dari level strategis sampai dengan level transaksi dalam rangka membangun proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko dan sistem informasi serta sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Sedangkan pengawasan organisasi dilakukan oleh Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite terkait manajemen risiko dan komite audit sebagaimana terlihat pada struktur organisasi.
Divisi Corporate Credit Risk Management, Divisi Commercial Credit Risk Management, dan Divisi Consumer Credit Risk Management bertanggung jawab mengendalikan pemberian kredit agar sesuai dengan prinsip kehatihatian dalam pemberian kredit sekaligus memastikan bahwa semua risiko kredit telah dikelola secara optimal. -
-
Divisi Market and Liquidity Risk Management memiliki fungsi dan ruang lingkup serta bertanggung jawab mengembangkan proses manajemen risiko dalam rangka efektivitas fungsi pengelolaan, pengendalian, dan pengawasan risiko pasar melalui formulasi kebijakan dan limit, serta penerapan ketentuan dan pelaporan dan bertanggung jawab dalam memonitor, mengukur, dan melaporkan manajemen risiko likuiditas dan risiko suku bunga dalam banking book secara baik, serta pihak independen yang melaksanakan fungsi kontrol risiko yang timbul dari posisi neraca dan likuiditas. Divisi Operational Risk Management bertanggung jawab untuk mengelola risiko operasional sejalan dengan best practices untuk meminimalisir kerugian yang tidak terduga dan mengelola kerugian-kerugian yang dapat diperkirakan, serta memastikan peluang bisnis baru dengan risiko yang terkendali. Divisi Asset Recovery Management bertanggung jawab untuk melakukan penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah secara efektif melalui berbagai alternatif penyelesaian kredit seperti restrukturisasi, cash settlement, asset settlement, loan disposal, dan litigasi. Divisi Enterprise Policy and Portfolio Management bertanggung jawab atas kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, termasuk membangun arsitektur kebijakan secara bank-wide, serta mengembangkan pengelolaan enterprise portfolio, dan penilaian risk profile yang lebih sesuai dengan kondisi dan karakteristik usaha Perseroan dengan tetap memperhatikan peraturan terkait manajemen risiko yang berlaku.
Dalam memperkuat fungsi pengelolaan risiko, Risk Management Group Bank OCBC NISP sejak pertengahan tahun 2011 telah mengimplementasikan New Horizons Strategy. Tahun 2015 merupakan bagian akhir dari fase Crafting Synergies for the Future yang berfokus kepada sinergi harmonis antara unit bisnis sebagai unit yang mengambil risiko (risk taking units) dengan unit pendukung, dan unit manajemen risiko sebagai unit pemantau dan pengelola risiko.
88
Bentuk sinergi internal yang telah dijalankan antara lain dilakukan melalui pengembangan dan implementasi Early Warning Tools yang berfungsi memonitor credit exceptions, covenant breaches, watchlist account, past due account dan late renewal. Pengembangan kebijakan sesuai level dan struktur kebijakan sebagaimana diatur dalam Policy Structured, Approval and Standards (PSAS) bagi unit-unit kerja di luar Risk Management Group dan sinergi dengan semua unit kerja terkait dengan pengelolaan standar yang digunakan untuk menjaga kualitas data dan konsistensinya pada kegiatan operasional Perseroan sebagai perusahaan jasa keuangan. Alignment dilakukan juga dengan perusahaan-perusahan terelasi dalam Konglomerasi Keuangan mengingat bahwa hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di berbagai sektor jasa keuangan akan mempengaruhi kelangsungan usaha lembaga jasa keuangan yang disebabkan oleh eksposur risiko yang timbul baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan usaha perusahaan yang tergabung dalam suatu Konglomerasi Keuangan. New Horizons Strategy Risk Management Group akan secara terus menerus dievaluasi, dikembangkan, dan diperbaiki seiring perkembangan organisasi, bisnis dan kompleksitas usaha. Implementasi kerangka Basel merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bisnis Perseroan untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko secara terus menerus, agar Perseroan senantiasa melakukan kegiatan bisnis sesuai prinsip kehati-hatian sehingga dapat terlaksana pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan ketentuan Basel maupun regulasi di bidang perbankan yang dapat mempengaruhi skema kegiatan bisnis Perseroan, termasuk meningkatnya kebutuhan likuiditas dan permodalan sesuai ketentuan Basel III. PENGELOLAAN RISIKO KREDIT Komite Manajemen Risiko Kredit (KMRK) merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam merumuskan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB), mengawasi pelaksanaannya, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberi masukan langkah-langkah perbaikan. Unit Credit Risk Management pada Risk Management Group mengelola risiko kredit dalam pre-determined risk appetite, target nasabah, limit dan standar risiko yang telah ditentukan. Unit kerja tersebut juga bertanggung jawab mengendalikan pemberian kredit dengan melakukan pengawasan terhadap portfolio risiko, metodologi pengukuran risiko, pelaporan risiko, dan remedial pinjaman agar sesuai dengan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit sekaligus memastikan bahwa semua risiko kredit telah dikelola secara optimal. Kerangka kerja manajemen risiko kredit Bank OCBC NISP melingkupi keseluruhan siklus risiko kredit, didukung oleh proses-proses risiko kredit yang komprehensif, yang juga menggunakan model-model untuk mengkuantifikasi dan mengelola risiko secara efisien dan konsisten. Perseroan hanya menerima risiko kredit yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Perseroan dan hanya risiko-risiko yang sepadan dengan return yang cukup untuk meningkatkan nilai para pemegang saham. Pemberian kredit hanya diberikan setelah melewati proses penilaian kemampuan kredit peminjam dan kelayakan serta kecocokan peminjam dengan produk yang ditawarkan. Selain itu, kunci kesuksesan manajemen risiko yang dilakukan Perseroan terletak pada keputusan tepat para pejabat kredit berpengalaman yang penunjukannya dikaji ulang secara berkala. Risiko kredit untuk nasabah Consumer dan Emerging Business dikelola berdasarkan portfolio dengan program kredit seperti kredit kepemilikan rumah, Kartu Kredit, pinjaman tanpa jaminan, kredit kepemilikan kendaraan, pinjaman properti komersial, modal kerja dan kredit investasi. Pinjaman harus secara jelas menggambarkan target market, persyaratan, dan jumlah maksimal pinjaman. Dokumen-dokumen asli yang digunakan sebagai sumber analisa kredit dan verifikasi independen harus ada untuk mencegah adanya fraud. Portofolio diawasi secara ketat setiap bulan dengan menggunakan analitik MIS. Model Scoring juga digunakan dalam proses keputusan kredit sebagian besar produk untuk memungkinkan jalannya proses kredit yang objektif, efisien serta adanya keputusan yang konsisten. Behavioural scores digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan kredit bermasalah secara dini.
89
Pinjaman yang diberikan kepada nasabah komersial, korporasi dan institusi dinilai dan direkomendasikan oleh Credit Risk Officer yang berpengalaman. Credit Risk Officer mengidentifikasi dan menilai risiko kredit dari nasabah komersial, korporasi atau institusi baik untuk nasabah individu maupun untuk grup nasabah dengan mempertimbangkan kualitas manajemen, keuangan dan profil perusahaan terhadap ancaman keadaan industri dan ekonomi. Jaminan atau pendukung kredit lainnya juga dinilai untuk memitigasi atau mengurangi risiko. Pemberian kredit diarahkan oleh pre-defined target market dan kriteria risk acceptance. Untuk memastikan objektivitas dari pemberian kredit, co-grantor approval dan pembagian penanganan risiko mutlak diperlukan antara unit bisnis dan fungsi-fungsi pengelolan risiko kredit. Penetapan Target Market and Risk Acceptance Criteria (TM RAC) merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara unit bisnis dengan Unit Credit Risk Management. Pedoman tersebut digunakan sebagai acuan dalam hal melakukan seleksi Debitur/Calon Debitur dengan 3 kategori utama yaitu Grow, Maintain dan Reduce bedasarkan industri masing-masing Debitur/Calon Debitur. Sementara itu, Risk Acceptance Criteria berisi sejumlah kriteria yang digunakan pada saat Perseroan menganalisa kualitas debitur yang menggambarkan Risk Appetite Perseroan. Pengembangan sumber daya manusia terus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kredit, baik untuk Divisi Corporate Credit Risk Management, Commercial Credit Risk Management dan Consumer Credit Risk Management sebagai second line of defense, maupun untuk Unit Bisnis sebagai first line of defense. Kolaborasi dengan unit bisnis telah diperkuat melalui berbagai penyempurnaan, diantaranya bekerja sama dengan tim manajemen risiko sejak awal proses pengajuan fasilitas kredit sampai dengan persetujuan kredit. Dengan diimplementasikannya hal ini, proses kerja menjadi lebih efisien dan mempersingkat waktu proses pemberian kredit. PENGELOLAAN RISIKO LIKUIDITAS Manajemen risiko likuiditas bertujuan untuk memastikan bahwa sumber-sumber pendanaan yang cukup telah tersedia untuk memenuhi kewajiban keuangan, serta untuk mempertahankan kemampuan untuk melakukan transaksi baru saat diperlukan. Perseroan mengelola dan memantau likuiditas operasional dengan memproyeksikan arus kas secara harian berdasarkan pendekatan kontraktual dan behavioral. Simulasi eksposur likuiditas untuk skenario stress juga dilakukan guna mengukur ketahanan likuiditas Perseroan menggunakan skenario stress test yang disetujui. Arus kas untuk kondisi bisnis normal dimonitor dengan gap likuiditas selama 120 hari, sementara arus kas untuk skenario stress dipantau selama 30 hari sepanjang periode skenario krisis likuiditas. Indikator ratio likuiditas struktural seperti Loan to Funding Ratio (LFR), Non Bank Funding Ratio, Medium Term Funding Ratio, Net Interbank Borrowing Ratio serta Deposit Concentration Ratio diterapkan untuk menjaga komposisi optimal antara pendanaan dan aset. Strategi-strategi pendanaan dilakukan untuk mencapai diversifikasi dan stabilitas sumber pendanaan yang efektif di seluruh tenor, produk, dan posisi geografis. Disamping itu, Perseroan juga menjaga Secondary Reserve Ratio (SRR) yang cukup, terdiri dari surat utang/ investasi pemerintah dan surat utang korporasi yang berkualitas, untuk memastikan adanya kecukupan cadangan aset likuid untuk penggunaan darurat di situasi krisis likuiditas. Sebagai persiapan untuk BASEL III liquidity standard, Perseroan juga memantau Liquidity Coverage Ratio (LCR) secara harian. Perseroan telah membangun suatu indikator peringatan dini, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, yang dimonitor secara bulanan, sebagai peringatan dini kepada manajemen mengenai potensi peningkatan risiko likuiditas yang mungkin terjadi. Indikator peringatan dini ini berguna untuk mengaktifkan Rencana Pendanaan Darurat (“CFP”), jika diperlukan. PENGELOLAAN RISIKO OPERASIONAL Manajemen risiko operasional bertujuan untuk mengelola kerugian yang sifatnya terduga maupun yang tidak terduga, termasuk kerugian yang memiliki dampak yang sangat besar, serta bertujuan untuk menciptakan peluang bisnis baru yang terkontrol dan memiliki risiko yang terkendali. Operational Risk Committee (ORC) adalah komite yang mengawasi pelaksanaan manajemen risiko operasional serta pengawasan atas keamanan teknologi informasi. ORC memastikan berbagai program manajemen risiko yang diterapkan sudah efektif dan mendukung strategi bisnis. ORC akan memantau berbagai program manajemen risiko yang berjalan secara memadai dan efektif untuk mendukung strategi bisnis. Divisi Manajemen Risiko Operasional (ORM) membuat ORM framework, beserta kebijakan dan prosedurnya. ORM melakukan pemantauan risiko operasional yang ada pada produk, bisnis dan proses.
90
Program manajemen risiko diimplementasikan melalui ORP (Operational Risk Partner) yang ada di masingmasing divisi/unit kerja. Perseroan mengadopsi kerangka kerja agar kejadian risiko operasional dapat diidentifikasi, dikelola, dimonitor, dimitigasi dan dilaporkan secara terstruktur dan konsisten. Kerangka ini didukung oleh sistem pengendalian internal yang memperkuat kontrol melalui penetapan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada karyawan dan wewenang karyawan dalam melaksanakan fungsi kontrol tanpa adanya intimidasi atau ancaman. Tiap unit kerja melakukan self assessment secara reguler atas risiko pada proses yang ada di tempatnya masing - masing, termasuk pemenuhan regulasi. Hasil self assessment akan dievaluasi. Key Risk Indicator (KRI) juga digunakan untuk mendeteksi atau memberi peringatan dini untuk menentukan tindakan manajemen yang harus diambil sebelum potensi risiko menimbulkan kerugian. Untuk meningkatkan kontrol yang terjadi pada aktivitas trading, telah dibentuk Control Assurance Function untuk melakukan pengawasan secara end-to-end pada proses-proses yang utama. PENGELOLAAN RISIKO PASAR Strategi manajemen risiko pasar dibentuk sesuai dengan risk appetite dan strategi bisnis Perseroan, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro dan pasar. Limit risiko pasar ditetapkan sebagai pedoman operasional risk appetite Perseroan untuk memastikan bahwa setiap eksposur risiko pasar berada di dalam level risk tolerance yang telah disetujui. Limit risiko pasar di-review secara regular. Untuk memastikan manajemen risiko pasar yang memadai, diperlukan pengawasan yang aktif dan memadai oleh Board of Directors (BOD) dan Board of commissioner (BOC). Pada level BOD, pengawasan risiko dilaksanakan oleh Market Risk Management Committee (MRMC) dan Board Risk Committee (BRC), sedangkan di tingkat BOC, fungsi pengawasan risiko dilakukan oleh Risk Monitoring Committee (RMC). MRMC diadakan secara bulanan, sedangkan BRC dan RMC diadakan secara triwulan. Market Risk Management Committee (MRMC) merupakan suatu badan utama yang beranggotakan manajemen senior yang mendukung Board Risk Committee (BRC) dan President Director dalam mengelola keseluruhan eksposur risiko pasar secara menyeluruh. MRMC mengawasi pelaksanaan Manajemen Risiko Pasar Bank, dan memastikan bahwa kebijakan dan pelaksanaannya tepat, efektif, dan memadai untuk mendukung strategi bisnis Perseroan. Setiap potensi masalah pada risiko pasar akan dilaporkan ke BRC bersama-sama dengan fungsi risiko lainnya. Pada pelaksanaannya, MRMC didukung oleh Market and Liquidity Risk Management Division ("MLRMD"), yang merupakan bagian dari Risk Management Group. MLRMD merupakan unit kontrol risiko independen yang bertanggung jawab untuk mengoperasionalkan kerangka manajemen risiko pasar untuk mendukung pertumbuhan bisnis sekaligus memastikan pengendalian dan pengawasan risiko yang memadai. Selama tahun 2015, Perseroan mengembangkan sistem dan infrastruktur untuk pemodelan dan pelaporan Basel III Liquidity Coverage Ratio ("LCR") sebagai bagian dari laporan likuiditas harian. PENGELOLAAN RISIKO HUKUM Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan secara berkesinambungan dan komprehensif guna meminimalkan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan dan proses litigasi yang terjadi dalam kegiatan bisnis Perseroan. Pengelolaan Risiko Hukum di Bank OCBC NISP dilaksanakan di bawah koordinasi Corporate Legal Division, yang bertindak sebagai “in-house legal counsel.” Dalam rangka pengelolaan Risiko Hukum, Corporate Legal Division memiliki tanggung jawab utama memberikan pendapat hukum (legal opinion) sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dari seluruh Unit Kerja di Perseroan. Pengembangan pengelolaan Risiko Hukum dimaksudkan untuk memberikan dukungan terhadap bisnis Perseroan dalam mencapai target yang ditetapkan, dengan tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Proses pengelolaan Risiko Hukum dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan melakukan pengendalian atas Risiko Hukum yang melekat (Inheren) dalam produk/aktivitas Perseroan serta rencana produk/aktivitas baru Perseroan. Dalam rangka pengendalian Risiko Hukum, Corporate Legal Division melakukan strategi Risiko Hukum dengan berfokus kepada 3 (tiga) faktor sebagai berikut:
91
Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap Risiko Hukum, Corporate Legal Division juga melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada Unit Kerja dan staf operasional mengenai aspek-aspek hukum dalam proses pelaksanaan transaksi di Perseroan, studi kasus atas permasalahan hukum yang lazim terjadi serta langkah-langkah pencegahan/ mitigasi atas Risiko Hukum yang mungkin terjadi dalam operasional Perseroan. PENGELOLAAN RISIKO REPUTASI Kepercayaan merupakan dasar utama bisnis perbankan, segala aspek dalam bisnis perbankan mengacu pada hubungan timbal balik yang berdasarkan pada kepercayaan dan kepercayaan sangat erat kaitannya dengan reputasi. Reputasi berbanding lurus dengan tingkat kepercayaan stakeholder, semakin baik reputasi maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan yang diterima oleh perusahaan dari para stakeholder. Reputasi adalah aset yang sangat berharga dan berdampak pada kinerja keuangan serta merupakan sumber keunggulan dalam berkompetisi. Reputasi memberi nilai tambah yang sangat signifikan pada cara pandang stakeholder terhadap perusahaan. Berbagai upaya dalam meningkatkan reputasi akan mendorong kepercayaan yang lebih besar dari para stakeholder. Memahami nilai reputasi dan keragaman risiko yang dapat merusak reputasi merupakan aspek kunci dari manajemen risiko reputasi sehingga pengelolaan risiko reputasi menjadi bagian integral dari proses bisnis, keputusan, dan budaya perusahaan. Reputasi perusahaan dibangun melalui berbagai aktivitas bisnis yang berkelanjutan, keragaman produk dan layanan terbaik untuk nasabah, pengalaman berinteraksi yang menyenangkan bagi para stakeholder serta publikasi positif melalui media. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa pengelolaan Risiko Reputasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pengelolaan Risiko Reputasi selalu mengiringi proses pengambilan keputusan, bisnis, serta melekat dalam budaya perusahaan di Bank OCBC NISP. Hal ini sejalan dengan visi, misi dan tujuan Perseroan untuk menjadi “Your Partner for Life” bagi nasabah. Dengan berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan semangat inovasi untuk meningkatkan nilai Perseroan secara berkelanjutan, maka proses yang profesional dan transparan akan mendukung perusahaan untuk mampu menangani berbagai risiko dengan tepat guna, serta dapat menjaga hubungan yang konsisten dan stabil dengan para stakeholder. Untuk terus meningkatkan reputasinya, Bank OCBC NISP senantiasa menjaga kepercayaan publik melalui pengelolaan risiko reputasi sebaik mungkin, hal ini mencakup pemantauan isu-isu yang beredar terkait informasi perusahaan, persepsi stakeholder, serta monitoring terhadap seluruh publikasi dan artikel di media cetak, elektronik, dan sosial media. Bank OCBC NISP secara proaktif mengelola saluran komunikasi internal dan eksternal dalam berbagai bentuk penyampaian seperti website, majalah internal, twitter, facebook dan media alternatif lainnya. Hal ini terbukti efektif meningkatkan kemampuan Perseroan dalam membangun dan memonitor persepsi para stakeholder serta menangani semua keluhan secara profesional sehingga membatasi potensi timbulnya risiko reputasi. Setiap keluhan nasabah yang diterima dicatat dalam sistem Complaint Handling Management (CHM) yang terintegrasi, dimana melalui sarana tersebut pihak-pihak terkait melakukan tindak lanjut atas keluhan yang diterima Perseroan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. Data dalam sistem tersebut dilaporkan secara berkala kepada Manajemen agar segera dapat diambil langkah-langkah yang dipandang perlu, sehingga situasi dan kondisi yang tidak diharapkan – termasuk di dalamnya publikasi negatif - dapat dihindari serta dikelola dengan baik guna memitigasi risiko hukum dan risiko reputasi. Perseroan berupaya untuk menjaga reputasi dengan meminimalisir jumlah keluhan nasabah dan pemberitaan negatif, karena kualitas penerapan manajemen risiko menjadi perhatian manajemen yang utama. Perusahaan juga melaksanakan training dan pelatihan kepada karyawan untuk membangun sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas tinggi, yang akan memberikan kontribusi positif untuk perusahaan khususnya dalam menjaga risiko reputasi perusahaan. Secara keseluruhan, Perseroan terus berusaha menanamkan pentingnya pengelolaan risiko reputasi di semua lapisan karyawan melalui sosialisasi visi dan nilai-nilai perusahaan serta budaya kerja ONe PIC. Perseroan juga melakukan pengelolaan risiko reputasi melalui proses yang berkesinambungan dalam menciptakan pengalaman berinteraksi yang menyenangkan dengan para stakeholder, aktivitas public relation, media relation, dan kegiatankegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), serta penanganan keluhan nasabah yang cepat dalam rangka penerapan GCG yang konsisten. Pengawasan aktif atas manajemen risiko reputasi dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui proses pemantauan atas tingkat risiko, proses mitigasi risiko reputasi, serta tata kelola risiko reputasi. Pemantauan ini dilakukan melalui identifikasi/penilaian, pengawasan serta evaluasi atas isu-isu yang berkembang, pemberitaan di media, serta persepsi dari para stakeholder.
92
Bank OCBC NISP terus membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko reputasi di setiap aspek dan di seluruh lapisan karyawan, sesuai dengan visi, misi dan budaya kerja ONe PIC (OCBC NISP one, Professionalism, Integrity, Customer Focus), sehingga dapat membangun reputasi perusahaan secara berkelanjutan. Evaluasi manajemen risiko pada Bank OCBC NISP telah dijalankan secara rutin karena Perseroan telah memiliki sistem dan prosedur pemantauan yang baik, sehingga proses evaluasi bisa dilaksanakan secara mendalam dan menyeluruh. Dengan pelaksanaan evaluasi yang telah dilakukan secara rutin, Perseroan akan mampu mengidentifikasi setiap risiko yang berpotensi muncul dan memberikan dampak signifikan pada Perseroan, memahami setiap risiko yang diambil serta menyiapkan strategi yang tepat untuk melakukan mitigasi pada setiap risiko. Dengan adanya perencanaan pengelolaan risiko yang baik Perseroan akan mampu mengantisipasi berbagai tantangan dan hambatan dalam menjalani usaha, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh nasabah. Selain itu Perseroan juga akan dapat mengantisipasi berbagai regulasi yang akan diterbitkan, baik oleh Bank Indonesia khususnya yang terkait dengan implementasi ketentuan Pilar 2 Basel seperti ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process), risiko suku bunga pada banking book, dan risiko konsentrasi kredit, maupun persiapan implementasi ketentuan Basel III, salah satunya adalah manajemen risiko likuiditas (Liquidity Coverage Ratio / LCR, Net Stable Funding Ratio / NSFR, dan Leverage Ratio). PENGELOLAAN RISIKO STRATEJIK Rencana stratejik Perseroan yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) disusun secara matang dan realistis dengan berdasarkan prinsip kehati-hatian dan penerapan manajemen risiko dengan cakupan yang komprehensif. Rencana stratejik Perseroan disusun oleh Direksi dan mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dan dikomunikasikan kepada pejabat dan atau pegawai Perseroan pada setiap jenjang organisasi. Setiap Kepala Divisi dan Koordinator Regional bertanggung jawab untuk memastikan keselarasan rencana kerja tahunan di masing-masing Divisi/Regionalnya dengan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh Direksi. Pengelolaan risiko stratejik dilakukan melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkah-langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan. Direksi dan Dewan Komisaris juga melakukan tinjauan secara periodik terhadap tingkat pencapaian target keuangan dan realisasi strategi serta action plan dalam kerangka Corporate Plan dan Rencana Bisnis Bank melalui berbagai forum dan rapat koordinasi, seperti: Rapat Direksi, Product Forum, Regional Forum, Forum OCBC NISP One, CEO Dialogue, dan Rapat Komite. PENGELOLAAN RISIKO KEPATUHAN Kompleksitas kegiatan usaha Perseroan memberikan dampak yang sangat besar terhadap eksposur risiko yang dihadapi oleh Perseroan sehingga diperlukan upaya-upaya untuk memitigasi risiko kegiatan usaha Perseroan. Melihat perkembangan tantangan dan risiko usaha Perseroan yang semakin besar, diperlukan upaya untuk memitigasi risiko tersebut. Upaya-upaya tersebut dapat bersifat ex-ante maupun ex-post. Upaya yang bersifat ex-ante sangat diperlukan untuk meminimalisir potensi risiko kegiatan usaha Perseroan yang diperkirakan akan terjadi. Oleh karena itu, diperlukan adanya perhatian dalam pengelolaan risiko kepatuhan. Definisi dari risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Dalam rangka memitigasi risiko kepatuhan, Perseroan senantiasa mengedepankan budaya kepatuhan dan memastikan pelaksanaan fungsi kepatuhan seiring dengan berjalannya kegiatan usaha Perseroan, yang antara lain meliputi tindakan sebagai berikut: A. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Perseroan. B. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Perseroan. C. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. D. Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap komitmen yang dibuat oleh Perseroan kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Secara tidak langsung, risiko kepatuhan melekat pada risiko bank yang terkait peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko kredit (KPMM, Kualitas Aktiva Produktif, PPAP, BMPK) dan risiko lain yang terkait.
93
11. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Perseroan meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik menjadi landasan yang handal untuk menjawab perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang makin kompetitif sekaligus mempertahankan keunggulan dan perkembangan Perseroan secara sehat dan berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan positioning Perseroan sebagai “Your Partner for Life” bagi nasabahnya dengan berusaha meningkatkan aktivitas bisnis dan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan praktik perbankan yang sehat. Struktur dan kerangka operasional tata kelola Perseroan telah dikembangkan dengan mengikuti seluruh ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang ada (UU Pasar Modal dan Bursa, UU Perseroan Terbatas, regulasi Bank Indonesia, regulasi Bapepam-LK, dan lain-lain), ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, serta praktik terbaik internasional yang relevan. Dengan komitmen yang tinggi dan penerapan yang konsisten terhadap tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan yakin akan selalu dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan jangka panjang dengan tetap memperhatikan transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness yang merupakan komitmen Perseroan kepada para stakeholders atas penerapan prinsip-prinsip utama Good Corporate Governance (GCG). Pengelolaan Fungsi Kepatuhan (Compliance) Dalam rangka pengelolaan fungsi kepatuhan maka Perseroan dengan persetujuan Bank Indonesia telah menunjuk seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan yang memiliki kedudukan yang independen dalam tugasnya untuk memantau dan memastikan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Perseroan demi terciptanya sistem perbankan yang sehat. Direktur Kepatuhan melaporkan informasi penting mengenai pelaksanaan kepatuhan Perseroan kepada Komite Pengawas Risiko setiap bulan. Untuk membantu pelaksanaan fungsi Direktur Kepatuhan agar dapat berjalan efektif, Perseroan juga membentuk Divisi Compliance sebagai satuan kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional dan menjadi mitra yang profesional dan dapat diandalkan yang memiliki hubungan erat dengan seluruh lini organisasi dalam memastikan kepatuhan Perseroan terhadap setiap ketentuan, peraturan perundangan dan komitmen yang ada. Disamping itu tugas dari Divisi Compliance mempunyai beberapa tugas utama yang diantaranya adalah: -
Menjadi penyedia informasi terkini mengenai Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan ketentuan/peraturan perundangan lainnya dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian. Memastikan setiap rencana dan kegiatan Perseroan yang bersifat strategis sesuai dengan PBI dan ketentuan/peraturan perundangan. Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi komitmen yang telah dibuat kepada Bank Indonesia dan Regulator lainnya. Meningkatkan hubungan kerja antara pihak internal Perseroan dengan Pihak Bank Indonesia, Dewan Syariah dan Instansi terkait. Memastikan kegiatan Perseroan sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah dan Prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Sejalan dengan penerapan three-lines of defence yang telah diterapkan dalam rangka mendukung upaya peningkatan kesadaran kepatuhan (Compliance Awareness), pengelolaan Risiko Kepatuhan saat ini difokuskan pada upaya peningkatan budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Perseroan dan setiap jenjang organisasi, yang tidak terbatas pada: -
Melanjutkan sosialisasi pentingnya fungsi dan peranan kepatuhan dalam aktivitas Perseroan yang didasarkan atas prinsip kehati-hatian dan menempatkan fungsi kepatuhan sebagai bagian integral dari aktivitas Perseroan guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Perseroan. Menetapkan langkah-langkah kongkrit yang memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Unit Usaha Syariah. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku sehingga dapat meminimalkan risiko kepatuhan Perseroan. Melakukan tindakan pencegahan, bilamana diperlukan, agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Unit Usaha Syariah. Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perseroan kepada Bank Indonesia. Membuat ringkasan peraturan, menganalisa dampaknya bagi Perseroan dan menyelenggarakan sosialisasi peraturan perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia kepada seluruh jajaran Direksi dan Kepala Divisi/Fungsi yang berkepentingan sehingga memudahkan pelaksanaan fungsi kepatuhan. Bertindak sebagai liaison officer dalam hubungannya dengan Bank Indonesia.
94
-
Melaksanakan sosialisasi dan training bagi seluruh staff Perseroan mengenai pelaksanaan kebijakan dan prosedur ”Kenali Nasabahmu” (Customer Due Diligence (CDD), Anti Pencucian Uang (Anti Money Laundering/AML) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT). Perseroan mempunyai kebijakan intern bahwa setiap pegawai baru dalam jangka waktu 3 bulan sejak bergabung diwajibkan mengikuti training dasar/primary mengenai APU-PPT dan setiap pegawai diwajibkan mengikuti training penyegaran/awareness mengenai CDD dan APU-PPT. Kebijakan ini diambil untuk memastikan tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya CDD dan APU-PPT dan agar tetap dapat mengikuti setiap perkembangan mengenai CDD dan APU-PPT. Memantau pelaksanaan tugas UKK (Unit Kerja Khusus) CDD dan APU-PPT Cabang. Memantau pelaporan transaksi keuangan mencurigakan dari UKK dan melaporkannya kepada PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) apabila ada. Melakukan evaluasi atas kebijakan CDD dan APU-PPT dalam rangka peningkatan pelaksanaan program CDD dan APU-PPT. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan ketentuan kehati-hatian yang dilakukan oleh Perseroan yang meliputi: Kecukupan Modal Minimum (CAR). Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan Batas Maksimum Pembiayaan (BMP). Posisi Devisa Netto (PDN). Giro Wajib Minimum (GWM). Posisi Non Performing Loan (NPL) dan Non Performing Financing (NPF). Pemberian kredit untuk pemilikan saham. Pemberian kredit untuk pengadaan lahan tanah. Good Corporate Governance. Kepatuhan terhadap ketentuan/peraturan lainnya.
-
Sistem Pengendalian Internal Perseroan telah memiliki Kebijakan Sistem Pengendalian Internal yang merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen secara berkesinambungan. Sistem Pengendalian Internal meliputi 5 komponen utama, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Pengawasan manajemen dan lingkungan yang mendukung pengendalian (Control Environment) Proses identifikasi, pengukuran dan pengelolaan risiko (Risk Assessment) Aktivitas kontrol dan pemisahan tugas serta tanggung jawab (Control Activities) Keandalan sistem informasi dan komunikasi yang efektif (Information and Communication) Pemantauan dan perbaikan terhadap kelemahan (Monitoring)
Kesesuaian dengan Ketentuan Regulator dan Sistem Internasional Dalam merancang Sistem Pengendalian Internal, Perseroan menggunakan beberapa referensi seperti ketentuan yang dikeluarkan oleh Regulator dan Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO),dengan tujuan untuk: 1. 2. 3. 4.
Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Perseroan Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi secara menyeluruh
Pelaksanaan Pengendalian Internal melibatkan peran aktif seluruh pihak seperti Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Divisi Internal Audit, Divisi Operational Risk Management, Divisi Compliance, Divisi Operation Monitoring, Quality Assurance, Pimpinan divisi unit bisnis, unit operasi dan unit support serta seluruh karyawan Perseroan yang berkedudukan di Kantor Pusat maupun yang ada di Cabang. Internal Audit Fungsi Internal Audit di Bank OCBC NISP dilakukan oleh Divisi Internal Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Divisi Internal Audit juga memiliki akses langsung ke Komite Audit, untuk mengkoordinasikan dan mengelola informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan hasil audit. Divisi Internal Audit memiliki peran stratejik dalam mendukung pencapaian kinerja perusahaan melalui proses audit berdasarkan risiko (risk based audit). Perseroan telah memiliki piagam audit internal sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015, dengan nama Piagam Audit Internal PT. Bank OCBC NISP Tbk Tahun 2015 yang diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 027/DEKOM/IPC-LS/IV/2015 tanggal 20 April 2015, yang dievaluasi secara berkala dan disetujui oleh Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Pelaksanaan Audit Internal Perseroan berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 29 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB) dan standar praktik professional internal audit yang ditetapkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), sehingga diharapkan kualitas audit dapat memenuhi atau bahkan melampaui kedua standar ini.
95
Internal Audit melakukan pertemuan dengan Komite Audit dan Direksi secara berkala untuk melaporkan hasil dan temuan audit. Komite Audit dan Direksi memastikan bahwa seluruh temuan audit dan rekomendasi telah ditindaklanjuti secara tepat waktu.
12. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Sebagai bagian dari warga masyarakat, Perseroan memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial. Keberadaan Perseroan diharapkan dapat memberi nilai tambah dan makna bagi kesejahteraan masyarakat. Berlandasan ketulusan dan kerendahan hati setiap insan, Perseroan mengemban misi pelayanan dalam mengemban kepercayaan dari semua pihak. Program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari rancangan pengembangan yang telah dicanangkan oleh Perseroan. Disamping memiliki keunggulan bisnis yang kompetitif, Perseroan juga memiliki komitmen dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kepedulian terhadap tanggung jawab sosial ini sudah menjadi nilai luhur yang telah berakar dari para pendiri dan karyawan. Fokus tanggung jawab sosial yang dijalankan Perseroan kepada dan bersama masyarakat menitik beratkan pada pendidikan dan kesejahteraan sosial. Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial ini Perseroan melaksanakan dengan dua mekanisme : pelaksanaan bermitra dan pelaksanaan secara mandir idengan melibatkan partisipasi aktif karyawan maupun masyarakat sekitar dan mengacu pada spirit CSR yaitu : Bermitra dengan setiap stakeholder dengan prinsip kesetaraan. Memberikan nilai tambah melalui program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat demi terciptanya kemandirian. Berkesinambungan dalam memberikan manfaat. A. PROGRAM PENDIDIKAN Perseroan memandang bahwa pendidikan memiliki peranan penting sebagai landasan dan kunci dari proses mensejahterakan masyarakat. Program CSR dibidang pendidikan dilaksanakan dengan berbagai sasaran yaitu : a.1. Program ”I love science” (ILS): yaitu program pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) yang diperuntukan bagi siswa sekolah Dasar, khususnya yang berada di lingkungan kantor Perseroan. Program ILS ini bekerjasama dengan Yayasan Karya Salemba Empat (KSE), “I Teach” dan “Surya Institute” Dengan Tujuan membangkitakan kecintaan anak anak terhadap ilmu pengetahuan alam ( Sains ) dan matematika, dengan metode Gasing ( Gampang Asyik dan menyenangkan ). Program dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu Tahap pertama berupa Pembekalan bagi para Guru dan Pengajar yang diberikan dalam bentuk pelatihan materi Matematika dan Sains serta soft skill mengenai kemampuan mengajar kepada 15 Guru dan 45 mahasiswa. Tahap kedua berupa Pelaksanaan Program ILS, dijalankan secara berkesinambungan kepada para siswa di 15 Sekolah Dasar di Jabodetabek. a.2. Program Beasiswa, yaitu pemberian beasiswa bagi mahasiswa, terutama mahasiswa berprestasi dengan kondisi finansial yang terbatas, dan Program Beasiswa Teller serta Beasiswa bagi karyawan. B. PROGRAM EDUKASI PERBANKAN b.1. Program Ayo ke Bank “Bermain sambil Belajar” Program ini mengenalkan siswa-siswi terhadap dunia perbankan dan dikenalkan tentang budaya menabung serta bagaimana cara menabung di Bank. Program ayo ke Bank ini diharapkan menanamkan budaya menabung sejak dini dan pengetahuan atas pelayanan perbankan yang mudah dan cepat. b.2. Program One Day Workshop One Day Workshop untuk mahasiswa merupakan program pembekalan pengetahuan bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan kesempatan di dalam bekerja, terutama memasuki Asean Economy Community tahun 2015.
96
b.3. Edukasi dan Literasi Keuangan Edukasi dan Literasi Keuangan yang diperuntukkan bagi siswa menengah atas dan sederajat yang berguna untuk pengetahuan bagi para siswa dalam mengelola keuangan sejak dini. C. PROGRAM SOSIAL BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Di bidang sosial, Perseroan aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang bertujuan mengentaskan taraf hidup masyarakat sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap kepedulian lingkungan. Kegiatan ini juga difokuskan terutama kepada masyarakat yang berada di lingkungan terdekat dimana Perseroan berada. Perwujudan tanda kasih Karyawan dan Perusahan terhadap lingkungan dan masyarakat dalam berbagai Kegiatan di bidang sosial, meliputi Program Lingkungan, Program kesehatan, Program perbaikan sarana dan prasarana, kegiatan keagamaan, olahraga, kesenian dan kebudayaan, serta kepedulian bagi warga lanjut usia. c.1. Program Kesehatan Donor Darah Secara rutin Perseroan menyelenggarakan aksi sosial donor darah yang diikuti oleh Direksi dan seluruh karyawan. Aksi donor darah tersebut dilaksanakan di seluruh jaringan kantor Perseroan berada, seperti di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan daerah lainnya setiap 3 (tiga) bulan sekali. Sebagai bagian dari peringatan Ulang Tahun Perseroan, aksi donor darah secara masal dilaksanakan di kantor pusat dan kantor-kantor cabang. Kegiatan donor darah ini adalah wujud kepedulian Perseroan dalam upaya membantu ketersediaan darah yang saat ini masih banyak diperlukan oleh masyarakat. My Dreams Come True Perseroan juga menyelenggarakan program bertajuk “My Dreams Come True”. Program ini bertujuan untuk membantu para penderita penyakit kelainan darah / Thalassaemia, terutama dari keluarga kurang mampu. Program ini meliputi edukasi mengenai penyakit Thallasaemia, upaya pencegahan untuk memutuskan mata rantai penyakit tersebut. Edukasi mengenai Thallasaemia ini dicampaignkan kepada karyawan Perseroan. Sedangkan kegiatan aksi nyata dilakukan, yaitu Seminar & Skrining Gratis "Kenali, Cegah, Putus Thalassaemia!" yang diselenggarakan di beberapa kampus universitas. Kemudian, khusus untuk perwujudan mimpi anak-anak Thalassaemia, tim Perseroan mengajak anak-anak dan orang tua penderita berbincang-bincang mengenai kondisi mereka dan menggali informasi mengenai harapan dan mimpi anak-anak yang belum dan tidak dapat terwujud. Program My Dreams Come True Peduli Thalassaemia dilaksanakan di 16 kota dengan total 215 anak yang dibantu. Bantuan tersebut berupa perlengkapan sekolah seperti buku, ensiklopedia, tas, tempat makan, vitamin dan susu, serta dalam bentuk dana pendidikan senilai 1 juta rupiah per-anak. c.2. Program Sosial Berbagi kasih bagi masyarakat sekitar pada bulan Ramadhan dengan tema "Meraih Kemenangan dengan Kebersamaan dan Berbagi" yang dilaksanakan di 4 kota, yaitu: Jakarta, Bandung, Surabaya dan Palembang dengan mendistribusikan 2.200 paket sembako gratis dan murah, bagi masyarakat sekitar kantor khususnya untuk kaum dhuafa, janda dan anak yatim. c.3. Program Kesejahteraan Perseroan juga menyelenggarakan program kewirausahaan dengan memberikan pembekalan Entrepreneurship selama 2 hari bagi mahasiswa peserta Young Entrepreneurship Spirit (YES) Workshop, kemudian dilaksanakan Kompetisi kewirausahaan Young Entrepreneurship Spirit (YES) Competition 2015, yang diikuti oleh 17 finalis dari 12 Universitas Negeri di Indonesia. Selanjutnya diadakan program pendampingan / mentoring wirausaha diberikan bagi 6 pemenang program enterpreneurship dari bulan Oktober 2015 sampai dengan Maret 2016. c.4 Program Community Development Sebagai bagian dari warga masyarakat, Perseroan berperan aktif membangun dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Program community development meliputi pemberian bantuan untuk perbaikan sarana dan prasarana, fasilitas umum dan lainnya. Diluar program program tersebut diatas Perseroan juga memberi dukungan bagi beberapa program seperti program pembinaan olahraga, program seni dan budaya dan program lainnya serta program-program lain yang diajukan dari pihak luar berupa sponsorship kegiatan CSR.
97
Komitmen Perseroan terhadap tanggung jawab social melalui program pendidikan dan program sosial akan terus ditingkatkan sehingga manfaatnya dapat memberdayakan dalam meningkatkan kesejahteraan.
13. ASURANSI Perseroan telah mengasuransikan seluruh aset yang dimiliki, baik untuk harta tidak bergerak seperti bangunan dan investaris kantor maupun harta bergerak seperti kas yang ada pada Perseroan, mesin ATM dan kendaraan bermotor, baik di kantor pusat maupun kantor-kantor cabang Perseroan. Adapun jenis-jenis polis asuransi yang telah dimiliki oleh Perseroan adalah: 1.
Asuransi Properti PERSEROAN telah menutup Asuransi yang melindungi bangunan kantor dan inventaris kantor berdasarkan Polis Property All Risks Insurance No.202.229.300.15.00012 & 202.223.300.15.00013 tertanggal 28 April 2015 untuk periode 31 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret 2016 pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (50%), PT. Lippo General Insurance (25%) dan PT. China Taiping Insurance Indonesia (25%) dengan nilai pertanggungan Rp.622.650.619.235,00
2.
Asuransi Terorisme dan Sabotase PERSEROAN telah mengasuransikan bangunan kantor dan inventaris didalamnya dari kerusakan akibat tindakan terorisme dan sabotase berdasarkan Polis Terrorism & Sabotage Insurance No.P15117100973.000 untuk periode 31 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret 2016 pada PT Asuransi Bintang Tbk dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.641.439.074.116,00.
3.
Asuransi Mesin Genset PERSEROAN telah mengasuransikan mesin-mesin genset yang dimiliki berdasarkan Polis Movable All Risk Insurance No.01003121500012 tanggal 27 April 2015 dan Polis Machinery Breakdown Insurance No.0100308150005 tanggal 31 Maret 2015 keduanya untuk periode 31 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret 2016 pada PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk dengan nilai pertanggungan Rp.665.000.000,00.
4.
Asuransi Keuangan PERSEROAN telah menutup asuransi keuangan berdasarkan Polis Comphrensive Money Insurance Policy No.202.777.300.15.00007/000/000 tanggal 30 April 2015 untuk periode 31 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret 2016 pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (50%), PT. Asuransi China Taiping Insurance Indonesia (25%) dan PT. Lippo General Insurance (20%), dengan objek perlindungan untuk perlindungan uang, emas, dan surat berharga dalam keadaan pengiriman, didalam mobil uang dan transit dimanapun di Indonesia, Malaysia dan Singapura, perlindungan uang, emas dan surat berharga yang berada di dalam lokasi di Kantor Pusat, Cabang Utama dan Cabang Pembantu, di pihak ketiga yang ditentukan, di ATM, pada mobil uang dan di nasabah pada saat berada di lokasi PERSEROAN. Nilai Pertanggungan sebesar Rp7.500.000.000,00 per sekali angkut per hari untuk cash in transit, sebesar Rp7.500.000.000,00 per lokasi untuk cash in save, sebesar Rp1.000.000.000,00 per mesin ATM dan Rp100.000.000,00 kehilangan untuk nasabah pada saat dilokasi PERSEROAN per sekali kejadian.
5.
Asuransi Kendaraan Bermotor roda empat dan dua PERSEROAN telah mengasuransikan kendaraan bermotor roda empat dan dua yang dimilikinya berdasarkan Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No.015.1050.301.2015.000490.00 (Roda Empat) untuk periode 31 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret 2016 dengan nilai premi sebesar Rp.2.214.128.060,00 dan Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No.015.1050.301.2015.000488.00 (Roda Dua) untuk periode 31 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret 2016 dengan nilai premi sebesar Rp.128.059.528,00 dan Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No.015.1050.301.2015.000489.00 (Roda Dua) untuk periode 9 April 2015 sampai dengan 9 April 2016 dengan nilai total premi Rp.128.059.528,00 dan Rp 179.230.338,00, seluruhnya pada PT. Asuransi Wahana Tata
98
6.
Asuransi Electronic Equipment PERSEROAN telah menutup Asuransi perlindungan untuk peralatan elektronik yang dimilikinya berdasarkan Polis No.PEE 00234015 BRC3 tanggal 1 September 2015 untuk periode 31 Juli 2015 sampai dengan 31 Juli 2016 pada PT. Asuransi AXA Indonesia (30%), PT Fairfax Insurance Indonesia (20%), PT Asuransi Sinar Mas (15%), PT Asuransi FPG Indonesia (15%), PT Asuransi Jasa Indonesia (10%) dan PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa (10%), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.273.080.896.080,00. untuk perlindungan kerusakan dan kehilangan ATM Mobile, ATM dan IT Equipment, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.750.000.000,00 untuk kehilangan atas External Data Media dan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.5.000.000.000,00 untuk perlindungan atas biaya yang timbul dalam pekerjaan pemulihan keadaan terhadap ATM Mobile, ATM dan IT Equipment.
7.
Asuransi Primary & Excess Bankers Compherensive Crime / Bankers Blanket Bond (BBB) Perseroan telah perluaskan Asuransi money insurance aset untuk perlindungan aset berharga / properti milik Perseroan dari kerugian keuangan langsung akibat fraud oleh karyawan, kasus fraud jaminan atau kerugian akibat transfer dana kompleks termasuk kerugian fisik atau kerusakan bangunan, berdasarkan Cover Note No Refrence No.0001262221500 untuk periode dari 31 Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 pada JLT Pte Ltd (100%) dengan nilai pertanggungan total sebesar S$100.000.000,00 per kejadian.
Perseroan berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkiinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Seluruh perusahaan asuransi dalam pengikatan perjanjian perlindungan asuransi merupakan perusahaan yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan.
14. LISENSI, FRANCHISE, DAN HAK KEKAYAAN Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus, Perseoan memiliki 2 merek yang seluruhnya telah memiliki Sertifikat Perlindungan atas Merek serta 2 Hak Cipta atas Karya Program Komputer dan Hak Cipta Seni Lukis. Seluruh perlindungan atas Merek dan Hak Cipta tersebut masih berlaku. Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berupa : a.
Hak Merek “Dana Cepat NISP” yang terdaftar di bawah No.IDM000238694 tanggal 2 Maret 2010, untuk jangka waktu 10 tahun; b. Hak Merek “OCBC NISP”, yang terdaftar di bawah No.IDM000359218 tanggal 24 Pebruari 2009, untuk jangka waktu 10 tahun; c. Hak Merek “OCBC NISP”, yang terdaftar di bawah No.IDM000359213 tanggal 24 Pebruari 2009, untuk jangka waktu 10 tahun; d. Hak Merek “OCBC NISP”, yang terdaftar di bawah No.IDM000359214 tanggal 24 Pebruari 2009, untuk jangka waktu 10 tahun; e. Hak Merek “OCBC NISP”, yang terdaftar di bawah No.IDM000359217 tanggal 24 Pebruari 2009, untuk jangka waktu 10 tahun; f. Hak Merek “SMS OCBC NISP”, yang terdaftar di bawah No.IDM000359216 tanggal 24 Pebruari 2009, untuk jangka waktu 10 tahun; g. Hak Merek “CALL OCBC NISP”, yang terdaftar di bawah No.IDM000359219 tanggal 24 Pebruari 2009, untuk jangka waktu 10 tahun; h. Hak Merek “ATM OCBC NISP”, yang terdaftar di bawah No.IDM000359215 tanggal 24 Pebruari 2009, untuk jangka waktu 10 tahun; i. Hak Merek “Bank NISP ” yang terdaftar dibawah No. : IDM.000105150 tanggal 29 Juni 2014, untuk jangka waktu 10 tahun; j. Hak Merek “Liquid Platinum ” yang terdaftar dibawah No. : IDM.000350743 tanggal 02 Nopember 2010, untuk jangka waktu 10 tahun; k. Hak Merek “Solid Titanium ” yang terdaftar dibawah No. : IDM000385818 tanggal .2 Nopember 2010, untuk jangka waktu 10 tahun. l. Hak Merek “eAlerts@ocbcnisp” yang terdaftar dibawah No. : IDM000404190 tanggal .28 Juli 2011, untuk jangka waktu 10 tahun. m. Hak Merek “e-tax@ocbcnisp” yang terdaftar dibawah No. : IDM000404066 tanggal .28 Juli 2011, untuk jangka waktu 10 tahun. n. Hak Merek “Giro Business 8” yang terdaftar dibawah No. : IDM000404064 tanggal .28 Juli 2011, untuk jangka waktu 10 tahun. o. Hak Merek “Mobile OCBC NISP” yang terdaftar dibawah No. : IDM000404400 tanggal .10 Agustus 2011, untuk jangka waktu 10 tahun. p. Hak Merek “Multicurrency” yang terdaftar dibawah No. : IDM000404191 tanggal .28 Juli 2011, untuk jangka waktu 10 tahun. q. Hak Merek “TANDA 360 OCBC NISP” yang terdaftar dibawah No. : IDM000404400 tanggal .10 Agustus 2011, untuk jangka waktu 10 tahun. r. Hak Merek “Your Perfect Travel Companion” yang terdaftar dibawah No. : IDM000395847 tanggal .26 September 2011, untuk jangka waktu 10 tahun.
99
IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Ikhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disajikan dibawah ini diambil dari laporan keuangan auditan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”). Untuk Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), akuntan publik independen dengan Partner Penanggung Jawab Lucy Luciana Suhenda, SE, Ak, CPA yang laporannya tertanggal 17 Maret 2016 dengan Pendapat dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 December 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan juga menyajikan informasi keuangan lainnya pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), akuntan publik independen dengan Partner Penanggung Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec.,CPA yang laporannya tertanggal 12 Februari 2013 dengan opini wajar tanpa pengecualian. Informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 diambil dari laporan keuangan auditan Perseroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini dan tersedia di situs web Perseroan (www.ocbcnisp.com) dan telah dilaporkan kepada OJK. Informasi keuangan pada tahun 2011 dan 2012 yang disajikan dibawah ini telah disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2013*
Keterangan
2015 2014* Aset Kas 938.280 989.252 Giro pada Bank Indonesia 7.801.395 6.816.392 Giro pada bank lain 678.805 542.792 Penempatan pada bank lain dan Bank 9.278.095 3.908.139 Indonesia Efek-efek (bersih) 3.834.508 13.186.485 Obligasi Pemerintah 8.164.656 4.837.253 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual 708.660 kembali Tagihan derivative 544.840 345.114 Pinjaman yang diberikan Pihak berelasi 749.978 581.947 Pihak ketiga 84.827.363 67.554.409 Pendapatan bunga yang masih akan 301.678 226.883 diterima Cadangan kerugian penurunan nilai (1.838.251) (1.429.627) Pinjaman yang diberikan (bersih) 84.040.768 66.933.612 Tagihan akseptasi (bersih) 2.825.725 2.860.425 Beban dibayar dimuka 387.613 370.626 Aset tetap (bersih) 1.076.606 987.128 Aset lain-lain (bersih) 665.852 465.570 Pajak yang dibayar dimuka 72.887 45.069 Aset pajak tangguhan 170.372 114.597 Jumlah Aset 120.480.402 103.111.114
100
(dalam jutaan Rupiah)
2012**
2011**
1.083.846 6.464.739 379.366 5.075.630
692.832 5.417.517 294.255 5.462.497
721.809 4.074.605 207.738 3.293.731
12.112.218 4.143.594 -
6.406.110 1.770.451 3.075.278
7.058.476 468.631 -
893.887
102.261
75.002
538.377 554.398 328.294 63.221.059 52.177.614 40.794.602 207.677 164.703 152.882 (1.260.499) (1.022.627) (734.426) 62.706.614 51.874.088 40.541.352 2.761.559 2.068.913 1.286.389 364.787 522.059 420.749 838.074 801.523 835.414 499.125 534.253 799.510 47.295 18.396 139.372 105.005 73.556 97.510.106 79.145.438 59.856.962
Keterangan Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas imbalan kerja Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal saham Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor/agio saham (Kerugian)/keuntungan bersih yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba sudah ditentukan penggunaannya Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas
2015
31 Desember 2013*
2014*
354.250 883.540 86.396.704 1.478.546 947.585 2.846.639 196.357 380.252 2.757.000 5.392.378 552.118 1.005.475 878.211 104.069.055
275.025
269.691
(dalam jutaan Rupiah)
2012** 355.091
2011** 302.778
1.575.631 1.486.071 364.154 265.052 71.229.426 67.450.620 60.396.526 47.154.487 3.249.536 1.207.162 4.119.482 1.347.958 594.499 1.489.353 92.533 115.976 2.886.148 2.796.621 2.074.978 1.303.242 182.658 128.966 97.850 114.262 345.243 293.787 181.290 176.099 2.477.000 2.434.000 290.160 2.919.725 3.885.766 492.917 454.418 489.937 418.634 1.062.764 1.197.552 558.029 372.282 877.176 876.254 1.475.197 1.473.350 88.167.748 83.970.261 70.205.067 53.334.280
1.434.081 6.829.361
1.434.081 6.829.361
1.434.081 6.829.361
1.068.615 3.689.839
880.243 2.373.045
(63.097) 1.850
(14.717) 1.750
(92.838) 1.650
19.611 1.550
17.175 1.450
8.209.152
6.692.891
5.367.591
4.160.756
3.250.769
16.411.347 14.943.366 13.539.845 8.940.371 6.522.682 120.480.402 103.111.114 97.510.106 79.145.438 59.856.962
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini ** Disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Keterangan Pendapatan Bunga Pendapatan Syariah Beban Bunga Beban Syariah Pendapatan bunga dan syariah bersih Pendapatan operasional lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Pembalikan/ (pembentukan) penyisihan lainnya Beban operasional lainnya Laba operasional (Beban) / pendapatan bukan operasional – bersih Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Laba bersih Pendapatan / (beban) Komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak Total Laba Komprehensif tahun berjalan setelah pajak Laba bersih per saham dasar (Rp penuh)
2015 8.976.441 244.564 4.646.444 155.644 4.418.917 854.463
(dalam jutaan Rupiah kecuali laba per saham) 31 Desember 2014* 2013* 2012** 2011** 7.758.416 6.057.966 4.895.371 4.179.547 149.137 91.179 28.811 7.619 4.064.485 2.960.906 2.353.052 1.928.528 98.370 48.951 5.103 3.196 3.744.698 3.139.288 2.566.027 2.255.442 743.261 879.030 835.854 650.866
(454.617)
(222.852)
(297.239)
(254.259)
(243.957)
310 (2.818.186) 2.000.887
1.517 (2.489.916) 1.776.708
38.135 (2.215.374) 1.543.840
7.443 (1.941.498) 1.213.567
33.276 (1.702.935) 992.692
574
4
(14.124)
8.674
13.183
2.001.461 (500.626) 1.500.835
1.776.712 (444.530) 1.332.182
1.529.716 (386.995) 1.142.721
1.222.241 (306.785) 915.456
1.005.875 (253.221) 752.654
(32.854)
71.339
(48.235)
(59.525)
567
1.467.981
1.403.521
1.094.486
855.931
753.221
130,82
116,12
128,89
116,37
106,88
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini ** Disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini
101
Berikut ini adalah rasio-rasio penting untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011. Rasio Keuangan Penting
Keterangan
2015
Permodalan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) Aset Produktif NPL bruto NPL bersih Cadangan penghapusan & penyisihan kredit terhadap total kredit Pemenuhan CKPN Rentabilitas Imbal hasil aset (ROA)* Imbal hasil aset produktif (ROEA)* Imbal hasil ekuitas (ROE)* Marjin pendapatan bunga bersih (NIM) Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Likuiditas Kredit diberikan terhadap dana masyarakat (LDR) Kepatuhan Persentase pelanggaran BMPK Pihak terkait Pihak tidak terkait Persentase pelampauan BMPK Pihak terkait Pihak tidak terkait GWM Rupiah – utama GWM Rupiah – sekunder GWM LDR GWM Valas
2014
( dalam persentase) 2012
2011
17,32
18,74
19,28
16,49
13,75
1,30 0,78
1,34 0,80
0,73 0,35
0,91 0,37
1,26 0,59
2,15
2,10
1,97
1,93
1,78
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
1,68 1,84 9,60 4,07
1,79 1,97 9,68 4,15
1,81 2,00 11,87 4,11
1,79 1,99 12,22 4,17
1,91 2,14 12,90 4,80
80,14
79,46
78,03
78,93
79,85
98,05
93,59
92,49
86,79
87,04
-
-
-
-
-
-
-
7,55 12,56 0,00 8,02
8,13 30,68 0,00 8,30
8,14 26,93 0,00 8,44
8,41 25,17 0,00 8,02
8,16 25,92 0,00 8,06
1,04
0,95
0,40
0,71
3,22
-
Posisi Devisa Netto - PDN secara keseluruhan *
31 Desember 2013
Formula rasio rentabilitas adalah menggunakan formula yang sama dengan yang digunakan Perseroan untuk pelaporan ke Bank Indonesia.
ROA = Laba sebelum pajak dibagi rata-rata total aset pada tahun yang dimaksud ROEA = Laba sebelum pajak dibagi rata-rata total aset produktif pada tahun yang dimaksud ROE = Laba bersih dibagi rata-rata total ekuitas pada tahun yang dimaksud
Penyajian kembali untuk laporan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Perseroan telah melakukan penyesuaian terhadap laporan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, sehubungan dengan implementasi PSAK 24 (revisi 2013) yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 dan diterapkan secara restrospektif, yang antara lain Perseroan telah melakukan penyesuaian dampak implementasi tersebut sebesar Rp 11,105 juta dan Rp 69,697 juta mengurangi saldo laba ditahan, sebesar Rp 14,806 juta dan Rp 90,262 juta menambah saldo liabilitas imbalan kerja, dan Rp 3,701 juta dan Rp 22,565 juta menambah saldo aset pajak tangguhan untuk masing-masing pada tahun 31 Desember 2012 dan 2011.
102
X. EKUITAS Tabel dibawah ini menyajikan posisi ekuitas Perseroan yang diambil dari laporan keuangan auditan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Posisi ekuitas Perseroan untuk tahun 2012 dan 2011 yang disajikan dibawah ini diambil dari laporan keuangan auditan Pereroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini dan tersedia di situs web Perseroan (www.ocbcnisp.com) dan telah dilaporkan ke OJK. Informasi keuangan pada tahun 2011 dan 2012 yang disajikan dibawah ini telah disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Modal saham-Modal dasar 28.000.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan dengan nilai nominal Rp125 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 11.472.648.486 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 8.548.918.395 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 7.041.942.665 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2011 Tambahan modal disetor/agio saham (Kerugian)/keuntungan bersih yang belum direalisasi dari penurunan/kenaikan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba - Sudah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
2015
2014*
31 Desember 2013*
2012**
2011**
1.434.081 6.829.361
1.434.081 6.829.361
1.434.081 6.829.361
1.068.615 3.689.839
880.243 2.373.045
(63.097)
(14.717)
(92.838)
19.611
17.175
1.850 8.209.152
1.750 6.692.891
1.650 5.367.591
1.550 4.160.756
1.450 3.250.769
16.411.347
14.943.366
13.539.845
8.940.371
6.522.682
* Disajikan kembali, lihat Catatan 51 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat pada bab XV pada Prospektus ini ** Disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini
Pada tanggal 22 Mei 2012, Perseroan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan suratnya No. S-6103/BL/2012 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI dengan menerbitkan 1.506.975.730 saham biasa dengan nominal Rp 125 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 1.000 (nilai penuh) per saham. Bank telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saman sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No 41 tanggal 22 Mei 2012 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan data Perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.10-28133 tanggal 31 Juli 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0069502.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 31 Juli 2012, (”Akta PKR No.62/2012.”) yang antara lain merubah pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 anggaran dasar Perseroan mengenai jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI adalah sejumlah 1.506.975.730 (satu miliar lima ratus enam juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh) saham sehingga menjadi sebagai berikut : Modal ditempatkan dan diambil bagian serta disetor penuh menjadi sejumlah 8.548.918.395 (delapan miliar lima ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus delapan belas ribu tiga ratus sembilan puluh lima) saham dengan jumlah nilai nominal seluruhnya Rp 1.068.614.799.375,- (satu triliun enam puluh delapan miliar enam ratus empat belas juta rujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah)
103
Pada tanggal 29 Oktober 2013, Perseroan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan suratnya No. S0349/D.04/2013 dalam rangka penawaran umum terbatas VII dengan menerbitkan 2.923.730.091 saham biasa dengan nominal Rp 125 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 1.200 (nilai penuh) per saham. Bank telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saman sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No 33 tanggal 29 November 2013 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.10-55134 tanggal 19 Desember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0121885.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013, yang antara lain merubah pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 anggaran dasar Perseroan mengenai jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VII adalah sejumlah 2.923.730.091 (dua miliar sembilan ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus tiga puluh ribu sembilan puluh satu) saham sehingga menjadi sebagai berikut : Modal ditempatkan dan diambil bagian serta disetor penuh menjadi sejumlah 11.472.648.486 (sebelas miliar empat ratus tujuh puluh dua juta enam ratus empat puluh delapan ribu empat ratus delapan puluh enam) saham dengan jumlah nilai nominal seluruhnya Rp 1.434.081.060.750,- (satu triliun empat ratus tiga puluh empat miliar delapan puluh satu juta enam puluh ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) Tidak terdapat perubahan struktur permodalan Perseroan yang terjadi setelah laporan keuangan terakhir.
104
XI. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Perubahan Atas peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan/atau diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final : a.
b.
c.
d.
atas Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT). Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi. atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT). Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest). atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT). Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi. atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksa dana yang terdaftar pada Bapepam dan LK sebesar: (i) 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; (ii) 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; dan (iii) 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak: 1.
2.
dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan; dan bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan dan Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Perseroan juga telah menyampaikan SPT Tahunan untuk tahun 2014, 2013 dan 2012 masing-masing pada tanggal 30 April 2015, 30 April 2014, dan 30 April 2013. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.
105
XII.
PENJAMINAN EMISI OBLIGASI
Berdasarkan persyaratan serta ketentuan yang tercantum dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum dibawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada Masyarakat jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1.936.000.000.000,(satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sisa Obligasi yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sebesar bagian penjaminannya masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari sindikasi penjaminan emisi dalam Penawaran Umum Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap ini adalah sebagai berikut : No
Penjamin Emisi .Obligasi
Porsi Penjaminan (Rp) Seri A
Seri B
Seri C
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
Total (Rp)
(%)
1.
PT BCA Sekuritas
70.000.000.000
210.000.000.000
176.000.000.000
456.000.000.000
23,56
2.
PT Indo Premier Securities
187.000.000.000
70.000.000.000
107.000.000.000
364.000.000.000
18,80
3.
PT Mandiri Sekuritas
248.000.000.000
80.000.000.000
221.000.000.000
549.000.000.000
28,36
170.000.000.000
10.000.000.000
40.000.000.000
220.000.000.000
11,36
128.000.000.000
10.000.000.000
209.000.000.000
347.000.000.000
17,92
803.000.000.000
380.000.000.000
753.000.000.000
1.936.000.000.000
100,00
4. 5.
PT OCBC Sekuritas Indonesia (terafiliasi) PT RHB Securities Indonesia Jumlah
Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.000.000.000,- (enam puluh empat miliar rupiah) akan dijamin secara Kesanggupan Terbaik (best effort). Bila Jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Selanjutnya para Penjamin Emisi Obligasi yang ikut dalam Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga telah sepakat menunjuk PT Indo Premier Securities selaku Manajer Penjatahan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011, tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. Para Penjamin Emisi Obligasi dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM kecuali PT OCBC Sekuritas Indonesia. Perseroan memiliki hubungan Afiliasi dengan PT OCBC Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adapun hubungan afiliasi antara Perseroan dengan PT OCBC Sekuritas Indonesia dikarenakan adanya kepemilikan saham baik secara langsung maupun tidak langsung dari pemegang saham utama Perseroan pada PT OCBC Sekuritas Indonesia.
106
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap ini adalah sebagai berikut: Wali Amanat
:
PT Bank Mega Tbk. Capital Market Services Menara Bank Mega, lantai 16 Jl. Kapten Tendean Nomor 12-14A Jakarta 12790 Nomor STTD Tanggal STTD Keanggotaan Asosiasi
: : :
20/STTD-WA/PM/2000 2 Agustus 2000 Anggota Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI) sesuai Surat Keterangan AWAI No. AWAI/06/12/2008 tertanggal 17 Desember 2008
Pedoman Kerja
:
Undang-undang Pasar Modal
Tugas dan kewajiban pokok
:
Wali Amanat mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Emisi, dengan memperhatikan ketentuanketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.
Perseroan menunjuk Wali Amanat berdasarkan Surat No. 006/CPDDCDU/GH/PUB-II/I/2016 tanggal 15 Januari 2016
Konsultan Hukum
HKGM & PARTNERS Pondok Indah Plaza 3, Blok E/4 & E/5, Jl. TB Simatupang, Jakarta 12310 Nomor STTD : 388/PM/STTD-KH/2001 atas nama Ruli Fajar Hidayat Tanggal STTD : 6 Agustus 2001 Keanggotaan : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.200134 Asosiasi Perseroan menunjuk Konsultan Hukum berdasarkan Surat No. 132/HKGM/ExtRL/XII/2015 tanggal 7 Desember 2015 Pedoman Kerja
:
Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Lampiran Keputusan HKHPM No. KEP.01/HKHPM/2005
Fungsi utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Emisi Obligasi ini adalah memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini. Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan dan penelitian (dari segi hukum) atas fakta yang mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum.
107
Akuntan Publik
:
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC) Plaza 89, Lantai 12 Jl. HR Rasuna Said Kav. X-7 / 6 Jakarta 12940 Nomor STTD Tanggal STTD Keanggotaan Asosiasi
: : :
384/PM/STTD-AP/2004 27 Juli 2004 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) No. 100202961
Perseroan menunjuk Akuntan Publik berdasarkan Surat EL 2016021205/LLS/FAM Pedoman Kerja
:
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Tugas Pokok : Fungsi utama dari Akuntan Publik dalam rangka Emisi Obligasi antara lain: Menerbitkan Surat Pernyataan Akuntan (Comfort Letter) yang akan ditujukan kepada OJK dan Penjamin Perlaksana Emisi Obligasi berkaitan dengan rencana penerbitan Obligasi; Pemberian bantuan kepada Penjamin Pelaksana Emisi sehubungan dengan uji tuntas (due diligence) yang akan mereka lakukan berkaitan dengan rencana penerbitan Obligasi, termasuk pertemuan, pembahasan prospektus dan pemberian tanggapan secara lisan atau dengan cara lain, atas pertanyaan yang diajukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi atau oleh penasihat mereka; Memberikan bantuan lainnya kepada Perseroan sehubungan dengan rencana penerbitan Obligasi, termasuk namun tidak terbatas pada pertemuan/diskusi dengan OJK dan Bursa Efek Indonesia. Pedoman kerja yang digunakan oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, firma anggota jaringan global PwC dalam menjalankan tugasnya sebagai Akuntan Publik adalah Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Notaris
Fathiah Helmi, SH. Graha Irama Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav 1-2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia Nomor STTD Tanggal STTD Keanggotaan Asosiasi Surat Penunjukan Pedoman Kerja
: : : :
02/STTD-N/PM/1996 12 Februari 1996 Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 011.003.027.260958 No. 06/Prop/Obl/XII/2015 tanggal 9 Desember 2015 Pernyataan Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas Pokok : Ruang lingkup tugas Notaris dalam rangka Emisi Obligasi antara lain menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Emisi Obligasi antara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Pengakuan Hutang, serta akta-akta perubahannya dan bertanggung jawab atas sahnya akta-akta yang dibuat. Berdasarkan Penjelasan Pasal 1 angka 1 juncto angka 23 UUPM, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab XIII Prospektus ini maka para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.
108
PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap menyatakan tidak akan : 1.
Mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah yang melebihi ketentuan dalam peraturan Bapepam dan LK tentang Hubungan Kredit Dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan, dan/atau
2.
Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Obligasi dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari Pemegang Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan.
3.
Menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Obligasi, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
109
Halaman ini sengaja dikosongkan
110
XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
111
Halaman ini sengaja dikosongkan
112
113
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
133
Halaman ini sengaja dikosongkan
134
135
135
136
137
138
PT BANK OCBC NISP Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2014*)
2015
2013*)
ASET
ASSETS
Kas
2c,2f,5
938,280
989,252
1,083,846
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2c,2g,6
7,801,395
6,816,392
6,464,739
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - Pihak berelasi - Pihak ketiga
2c,2g,7 2e,44
Current accounts with other banks Related parties Third parties -
104,144 574,661 678,805
59,566 483,226 542,792
37,891 341,475 379,366
2c,2h,8
9,278,095
3,908,139
5,075,630
Efek-efek Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2c,2i,9
3,838,124
13,192,037
12,113,018
(3,616) 3,834,508
(5,552) 13,186,485
(800) 12,112,218
Obligasi pemerintah
2c,2j,10
8,164,656
4,837,253
4,143,594
Government bonds
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
2c,2k,11
-
708,660
-
Securities purchased under resale agreements
12,932 531,908 544,840
3,513 341,601 345,114
8,495 885,392 893,887
749,978 84,827,363
581,947 67,554,409
538,377 63,221,059
301,678
226,883
207,677
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Tagihan derivatif - Pihak berelasi - Pihak ketiga
2c,2l,12 2e,44
Pinjaman yang diberikan - Pihak berelasi - Pihak ketiga Pendapatan bunga yang masih akan diterima Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2c,2m,13 2e,44
Tagihan akseptasi - Pihak berelasi - Pihak ketiga Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2c,2n,14 2e,44
(1,838,251) 84,040,768
(1,429,627) 66,933,612
(1,260,499) 62,706,614
2,696 2,843,943
2,886,148
2,796,621
(20,914) 2,825,725
(25,723) 2,860,425
(35,062) 2,761,559
56 387,557 387,613
189 370,437 370,626
47 364,740 364,787
Beban dibayar dimuka - Pihak berelasi - Pihak ketiga
2o,15 2e,44
Aset tetap Dikurangi: Akumulasi penyusutan
2p,16
2,035,032 (958,426) 1,076,606
1,814,599 (827,471) 987,128
1,530,719 (692,645) 838,074
2c,2q,17
737,371
482,144
513,787
(71,519) 665,852
(16,574) 465,570
(14,662) 499,125
Aset lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Less: Allowance for impairment losses
Derivative receivables Related parties Third parties Loans Related parties Third parties Accrued interest income Less: Allowance for impairment losses Acceptance receivables Related parties Third parties Less: Allowance for impairment losses Prepayments Related party Third parties Fixed assets Less: Accumulated depreciation Other assets Less: Allowance for impairment losses
Pajak yang dibayar dimuka
2y,22a
72,887
45,069
47,295
Prepaid tax
Aset pajak tangguhan
2y,22d
170,372
114,597
139,372
Deferred tax assets
120,480,402
103,111,114
97,510,106
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 51
*) Restated, refer to Note 51
Halaman – 1/1– Page Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
139
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT BANK OCBC NISP Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2015
2014*)
2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro - Pihak berelasi - Pihak ketiga
LIABILITIES AND EQUITY 2c,2r,18
354,250
275,025
269,691
2c,2s,19
LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Related parties Third parties -
2e,44
Tabungan - Pihak berelasi - Pihak ketiga
458,925 22,047,305 22,506,230
96,065 13,929,004 14,025,069
67,871 15,923,001 15,990,872
2e,44
Deposito berjangka - Pihak berelasi - Pihak ketiga
52,845 13,593,232 13,646,077
34,289 11,215,851 11,250,140
32,950 10,806,059 10,839,009
2e,44
371,770 50,756,167 51,127,937
1,445,277 46,084,571 47,529,848
1,385,250 40,721,560 42,106,810
38,049 62,223 100,272
30,385 40,110 70,495
18,588 61,341 79,929
1,365,000
2,416,950
494,510
Inter-bank call money Third parties -
13,274
762,091
632,723
Time deposits Third parties -
13,070 934,515 947,585
29,059 565,440 594,499
18,385 1,470,968 1,489,353
2,846,639
2,886,148
2,796,621
80,627 115,730 196,357
69,475 113,183 182,658
34,353 94,613 128,966
766 379,486 380,252
772 344,471 345,243
755 293,032 293,787
Simpanan dari bank lain Giro dan tabungan - Pihak berelasi - Pihak ketiga
2c,2s,20 2e,44
Inter-bank call money - Pihak ketiga Deposito berjangka - Pihak ketiga Liabilitas derivatif - Pihak berelasi - Pihak ketiga
2c,2l,12 2e,44
Liabilitas akseptasi
2c,2n,21
Utang pajak - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain
2y,22b
Beban yang masih harus dibayar - Pihak berelasi - Pihak ketiga
2c,23 2e,44
Saving accounts Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties Deposits from other banks Current and saving accounts Related parties Third parties -
Derivative payables Related parties Third parties Acceptance payables Tax payables Corporate income tax Other taxes Accrued expenses Related parties Third parties -
Pinjaman yang diterima
2c,2e,2t, 24,44
2,757,000
2,477,000
2,434,000
Borrowings
Efek-efek yang diterbitkan
2c,2u,25
5,392,378
2,919,725
3,885,766
Marketable securities issued
Liabilitas imbalan kerja
2z,42
552,118
492,917
454,418
Employee benefits obligations
Liabilitas lain-lain
2c,26
1,005,475
1,062,764
1,197,552
Other liabilities
878,211
877,176
876,254
Subordinated bonds
104,069,055
88,167,748
83,970,261
TOTAL LIABILITIES
Obligasi subordinasi
2c,2v,27
JUMLAH LIABILITAS
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 51
*) Restated, refer to Note 51
Halaman – 1/2– Page Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
140
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT BANK OCBC NISP Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2015
2014*)
2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal saham Modal dasar 28.000.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dengan nilai nominal Rp 125 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 11.472.648.486 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 Tambahan modal disetor/agio saham Kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba - Sudah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya
LIABILITIES AND EQUITY (continued)
1b,1f,28 28
1,850 8,209,152
1,750 6,692,891
1,650 5,367,591
EQUITY Share capital Authorised capital 28,000,000,000 shares as at 31 December 2015, 2014 and 2013 with par value Rp 125 (full amount) per share Issued and fully paid 11,472,648,486 shares as at 31 December 2015, 2014 and 2013 Additional paid-in capital/agio Unrealised loss from decrease in fair value of available for sale marketable securities and government bonds net of deferred tax Retained earnings Appropriated Unappropriated -
8,211,002
6,694,641
5,369,241
Total retained earnings
16,411,347
14,943,366
13,539,845
TOTAL EQUITY
120,480,402
103,111,114
97,510,106
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
1,434,081 6,829,361
2c
(63,097)
29
Jumlah saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1,434,081 6,829,361
(14,717)
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 51
1,434,081 6,829,361
(92,838)
*) Restated, refer to Note 51
Halaman – 1/3– Page Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
141
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT BANK OCBC NISP Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
PENDAPATAN/(BEBAN) BUNGA DAN SYARIAH Pendapatan bunga Pendapatan syariah Beban bunga Beban syariah
2w,2x 2e,30,44 30 31,44 31
PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan Keuntungan dari penjualan instrumen keuangan Laba/(rugi) selisih kurs - bersih
2x,32
2c,33 2d,34
Pembalikan penyisihan - lainnya BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Lain-lain
2c,35
LABA OPERASIONAL
4,418,917
3,744,698
3,139,288
694,335
678,549
2y, 22c
Beban pajak penghasilan - bersih LABA BERSIH
919
(4,507)
80,837 78,372
156,424 (87,205)
854,463
743,261
879,030
Total other operating income
(454,617)
(222,852)
(297,239)
Allowance for impairment losses on financial assets
(1,705,772) (981,494) (130,920)
(1,468,683) (923,478) (97,755)
38,135 Reversal of possible losses-others OTHER OPERATING EXPENSES (1,357,879) Salaries and benefits (798,089) General and administrative (59,406) Others
(2,818,186)
(2,489,916)
(2,215,374)
Total other operating expenses
2,000,887
1,776,708
1,543,840
INCOME FROM OPERATIONS
574
4
2,001,461
1,776,712
1,517
(14,124) 1,529,716
Non operating income/ (expenses) - net INCOME BEFORE TAX
(545,449) 44,823
(443,535) (995)
(405,286) 18,291
INCOME TAX Income tax (expense)/benefit Current Deferred -
(500,626)
(444,530)
(386,995)
Income tax expense - net
1,500,835
1,332,182
1,142,721
NET INCOME OTHER COMPREHENSIVE (EXPENSES)/ INCOME:
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Aset keuangan tersedia untuk dijual - (Kerugian)/keuntungan untuk tahun berjalan - Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laporan laba rugi Pajak penghasilan terkait
2z,42
(BEBAN)/PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK LABA BERSIH PER SAHAM (Nilai penuh)
NET INTEREST AND SHARIA INCOME
601,564
(BEBAN)/PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca kerja Pajak penghasilan terkait
INTEREST AND SHARIA INCOME/(EXPENSE) Interest income Sharia income Interest expense Sharia expense
OTHER OPERATING INCOME Fee and commissions Gain/(loss) from changes in fair value of (574) financial instruments Gain from sale of 68,817 financial instruments 209,223 Foreign exchange gain/(loss) - net
40
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN (Beban)/manfaat pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
6,057,966 91,179 (2,960,906) (48,951)
310
Jumlah beban operasional lainnya Pendapatan/(beban) bukan operasional - bersih
7,758,416 149,137 (4,064,485) (98,370)
2q,36 2e,2z,37 2e,38,44 39
2013*)
8,976,441 244,564 (4,646,444) (155,644)
2c
Jumlah pendapatan operasional lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
2014*)
2015
2ab,43
Items that will be reclassified subsequently to profit or loss Available for sale financial assets (Loss)/gain for the (145,475) year Fair value changes (4,457) transferred to profit or loss 37,483 Related income tax
(41,229)
134,474
(23,278) 16,127
(30,313) (26,040)
(48,380)
78,121
20,701 (5,175) 15,526
(9,042) 2,260 (6,782)
(32,854)
71,339
Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurements from post 85,618 employment benefit obligation (21,404) Related income tax 64,214 COMPREHENSIVE (EXPENSES)/INCOME FOR (48,235) THE YEAR, NET OF TAX
1,467,981
1,403,521
1,094,486
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR, NET OF TAX
130.82
116.12
128.89
EARNINGS PER SHARE (Full amount)
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 51
(112,449)
*) Restated, refer to Note 51
Halaman – 2 – Page Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
142
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Penghasilan komprehensif tahun berjalan - Laba tahun berjalan - Beban komprehensif lain Aset keuangan yang tersedia untuk dijual - Kerugian untuk tahun berjalan - Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laporan laba rugi - Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca kerja - Manfaat/(beban) pajak penghasilan terkait
Saldo awal 1 Januari 2015
1,434,081
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Saldo akhir 31 Desember 2015
-
-
Penyisihan cadangan wajib
Total transaksi dengan pemilik yang dicatat langsung ke ekuitas
-
29
-
-
6,829,361
-
-
-
-
-
-
-
-
6,829,361
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
143
1,850
100
100
-
-
-
-
-
1,750
16,411,347
-
-
1,467,981
20,701 10,952
(23,278)
(41,229)
1,500,835
14,943,366
Ending balance as at 31 December 2015
Total transaction with owners recorded directly to equity
Appropriation to statutory reserve
Total comprehensive income for the year
Comprehensive income for the year Net income for the year Other comprehensive expenses Available for sale financial assets Loss for the year Fair value changes transferred to profit or loss Remeasurements from post employement benefit obligations Related income tax benefit/(expense) -
Beginning balance as at 1 January 2015
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
8,209,152
(100)
(100)
1,516,361
20,701 (5,175)
-
-
1,500,835
6,692,891
Jumlah ekuitas/ Total equity
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Sudah ditentukan Belum ditentukan penggunaanya/ penggunaanya/ Appropriated Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings
Halaman – 3/1 – Page
(63,097)
-
-
(48,380)
16,127
(23,278)
(41,229)
-
(14,717)
(Kerugian)/ keuntungan bersih yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual/ Unrealised (loss)/gain from increase/(decrease) in fair value of available for sale marketable securities and government bonds
PT BANK OCBC NISP Tbk
-
1,434,081
Modal saham/ Share capital
Total penghasilan komprehensif untuk tahun berjalan
2z,42
Catatan/ Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
143
-
- Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca kerja - (Beban)/manfaat pajak penghasilan terkait
1,434,081
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Saldo akhir 31 Desember 2014
-
-
Penyisihan cadangan wajib
Total transaksi dengan pemilik yang dicatat langsung ke ekuitas
-
Total penghasilan komprehensif untuk tahun berjalan
29
-
-
6,829,361
-
-
-
-
-
-
2z,42
-
6,829,361
-
1,434,081
Modal saham/ Share capital
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
144
1,750
100
100
-
-
-
-
-
1,650
14,943,366
-
-
1,403,521
(9,042) (23,780)
(30,313)
134,474
1,332,182
13,539,845
Ending balance as at 31 December 2014
Total transaction with owners recorded directly to equity
Appropriation to statutory reserve
Total comprehensive income for the year
Remeasurements from post employement benefit obligations Related income tax (expense)/benefit -
Comprehensive income for the year Net income for the year Other comprehensive income/(expenses) Available for sale financial assets Gain for the year Fair value changes transferred to profit or loss
Beginning balance as at 1 January 2014
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6,692,891
(100)
(100)
1,325,400
(9,042) 2,260
-
-
1,332,182
5,367,591
Jumlah ekuitas/ Total equity
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Sudah ditentukan Belum ditentukan penggunaanya/ penggunaanya/ Appropriated Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings
Halaman – 3/2 – Page
(14,717)
-
-
78,121
(26,040)
(30,313)
134,474
-
(92,838)
(Kerugian)/ keuntungan bersih yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual/ Unrealised (loss)/gain from increase/(decrease) in fair value of available for sale marketable securities and government bonds
PT BANK OCBC NISP Tbk
Pendapatan komprehensif tahun berjalan - Laba tahun berjalan - Penghasilan/(beban) komprehensif lain Aset keuangan yang tersedia untuk dijual - Keuntungan untuk tahun berjalan - Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laporan laba rugi
Saldo awal 1 Januari 2014
Catatan/ Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
144
Saldo awal 1 Januari 2013
29
1b,28
1,434,081
365,466
-
365,466
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Saldo akhir 31 Desember 2013
Total transaksi dengan pemilik yang dicatat langsung ke ekuitas
Penyisihan cadangan wajib
Penambahan saham baru sehubungan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VII
Total penghasilan komprehensif untuk tahun berjalan -
-
6,829,361
3,139,522
-
3,139,522
-
-
-
-
- Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca kerja - Manfaat/(beban) pajak penghasilan terkait
2z,42
-
-
-
-
3,689,839
-
2b,51
1,068,615
Modal saham/ Share capital
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
145
1,650
100
100
-
-
-
-
-
-
-
1,550
13,539,845
3,504,988
-
3,504,988
1,094,486
85,618 16,079
(4,457)
(145,475)
1,142,721
(11,105)
8,951,476
Beginning balance as at 1 January 2013
Ending balance as at 31 December 2013
Total transaction with owners recorded directly to equity
Appropriation to statutory reserve
Issuance of new shares in relation to Limited Public Offering with Pre-emptive Rights VII
Total comprehensive income for the year
Remeasurements from post employement benefit obligations Related income tax benefit/(expense) -
Comprehensive income for the year Net income for the year Other comprehensive income Available for sale financial assets Loss for the year Fair value changes transferred to profit or loss
Adjustment to opening balance in respect of implementation SFAS 24 (Revised 2013)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5,367,591
(100)
(100)
-
1,206,935
85,618 (21,404)
-
-
1,142,721
(11,105)
4,171,861
Jumlah ekuitas/ Total equity
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/Retained earnings Sudah ditentukan Belum ditentukan penggunaanya/ penggunaanya/ Appropriated Unappropriated
Halaman – 3/3 – Page
(92,838)
-
-
-
(112,449)
37,483
(4,457)
(145,475)
-
-
19,611
(Kerugian)/ keuntungan bersih yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual/ Unrealised (loss)/gain from increase/(decrease) in fair value of available for sale marketable securities and government bonds
PT BANK OCBC NISP Tbk
Penghasilan komprehensif tahun berjalan - Laba tahun berjalan - Penghasilan komprehensif lain Aset keuangan yang tersedia untuk dijual - Kerugian untuk tahun berjalan - Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laporan laba rugi
Penyesuaian saldo awal sehubungan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013)
Catatan/ Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
145
PT BANK OCBC NISP Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CASH FLOWS STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2015
2014
2013
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan bunga dan komisi Penerimaan pendapatan syariah Pembayaran bunga Pembayaran beban syariah Penerimaan lainnya Pembayaran beban operasional Penerimaan dari pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan
8,870,452 244,564 (4,577,375) (155,644) 1,158,784 (2,621,368) 13m
4,634
Penurunan/(kenaikan) dalam aset operasi: Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek dan obligasi pemerintah untuk diperdagangkan dan pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pinjaman yang diberikan Tagihan derivatif Aset lain-lain
879,198
362,067
(558,757)
(146,476)
(708,660) (4,396,126) 548,773 (27,726)
3,075,278 (11,070,398) (791,626) 80,195
395,682
(464,822) (69,475)
Arus kas (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi
(1,279,782)
Arus kas dari aktivitas investasi: Pembelian aset tetap
16
Hasil penjualan aset tetap
16
7,661
(487,731)
14,475,187 (1,770,990)
22c
6,613
6,057,725 91,179 (2,839,117) (48,951) 961,999 (2,057,970)
96,412
708,660 (17,515,780) (199,726) (221,044)
Kenaikan/(penurunan) dalam liabilitas operasi: Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabiltas imbalan kerja dan liabilitas lain-lain Pembayaran pajak penghasilan badan: - tahun berjalan - tahun lalu
7,757,109 149,137 (4,031,470) (98,370) 780,318 (2,334,911)
(251,272)
3,868,366 2,042,374 (941,686)
(374,060) (34,353)
1,158,840
(317,186)
5,206
6,368
8,176,011 (2,912,320) 2,010,882
(370,933) (35,398)
1,066,939
(190,834) 4,130
Pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual
(6,681,218)
(12,437,462)
(10,278,183)
Penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual
12,281,152
9,926,425
3,460,392
5,353,868
(2,821,855)
(7,004,495)
Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas investasi
Cash flows from operating activities: Interest and commissions received Sharia income received Interest paid Sharia expense paid Other revenues received Operational expenses paid Bad debt recoveries Decrease/(increase) in operating assets: Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities and government bonds’ trading and loans and receivables portfolio Securities purchased under resale agreements Loans Derivative receivables Other assets Increase/(decrease) in operating liabilities: Deposits from customers Deposits from other banks Employee benefit obligation and others liabilities Payment of corporate income tax: current year prior year Net cash flows (used in)/ provided from operating activities Cash flows from investing activities: Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Purchase of marketable securities and government bonds available for sale Sale of marketable securities and government bonds available for sale Net cash flow provided from/ (used in) investing activities
Halaman – 4/1 – Page Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
146
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT BANK OCBC NISP Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CASH FLOWS STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2015
2014
2013
Cash flows from financing activities:
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penerimaan dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Biaya emisi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B Pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A Penerimaan dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Biaya emisi Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Penerimaan dari penerbitan Medium Term Notes Biaya emisi Medium Term Notes Pelunasan Obligasi Subordinasi II Penerimaan dari penerbitan saham baru sehubungan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VII Biaya emisi penerbitan saham Rights Issue VII Penerimaan dari pinjaman yang diterima
25
3,000,000
-
-
(8,674)
-
-
(529,000)
-
-
2aa,25 25 25
-
(973,000)
25
-
-
2aa,25
-
-
(11,676)
25
-
-
900,000
2aa,25
-
-
(10,332)
27
-
-
(600,000)
28
-
-
2aa,28
-
-
24
-
-
3,000,000
3,508,476 (3,488)
Proceeds from issuance of Continuous Bond I Phase II Continuous Bond I Phase II issuance cost Redemption of Continuous Bond I Series B Redemption of Continuous Bond I Series A Proceeds from issuance of Continuous Bond I Phase I Continuous Bond I Phase I issuance cost Proceeds from issuance of Medium Term Notes Medium term Notes issuance cost Redemption of Subordinated Bonds II Proceeds from issuance of new shares in Limited Public Offering with Pre-emptive Rights VII Rights issue VII issuance cost
2,434,000
Proceeds from borrowings
Arus kas diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
2,462,326
(973,000)
9,216,980
Net cash flows provided from/ (used in) financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
6,536,412
(2,636,015)
3,279,424
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
11,518,844
14,154,859
10,875,435
Cash and cash equivalents at beginning of year
Kas dan setara kas akhir tahun
18,055,256
11,518,844
14,154,859
Cash and cash equivalents at end of year
Pengungkapan tambahan Kas dan setara kas terdiri dari: Kas
5
938,280
989,252
1,083,846
Giro pada Bank Indonesia
6
7,801,395
6,816,392
6,464,739
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia *)
7
678,805
542,792
379,366
8
8,636,776
3,170,408
4,825,630
Sertifikat Bank Indonesia *)
9
-
-
941,659
9,10
-
-
459,619
Supplementary disclosures Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia *) Certificate of Bank Indonesia *) Marketable securities and Government Bonds *)
18,055,256
11,518,844
14,154,859
Total cash and cash equivalents
Efek-efek dan Obligasi Pemerintah *) Jumlah kas dan setara kas
*) Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya, diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas (Catatan 2a)
Placements with other banks and Bank Indonesia, *) Certificate of Bank Indonesia and Marketable Securities and Government Bonds with maturity of three months or less from the date of acquisition, are classified as cash and cash equivalents (Note 2a)
Halaman – 4/2 – Page Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
147
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM a.
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL INFORMATION a.
Establishment and general information
PT Bank OCBC NISP Tbk (“Bank”) (dahulu PT Bank NISP Tbk) didirikan pada tahun 1941 berdasarkan akta No. 6 tanggal 4 April 1941 dari notaris Theodoor Johan Indewey Gerlings dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Akta pendirian ini telah didaftarkan di Pengadilan Negeri dengan No. A 42/6/9 tanggal 28 April 1941. Pada awal pendiriannya, Bank beroperasi sebagai bank tabungan. Bank memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Keputusan No. D.15.6.2.27 tanggal 20 Juli 1967.
PT Bank OCBC NISP Tbk (the “Bank”) (formerly PT Bank NISP Tbk) was established in 1941 based on deed No. 6 dated 4 April 1941 of notary Theodoor Johan Indewey Gerlings, under the name NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. The deed of establishment was registered at the State Court under No. A 42/6/9 dated 28 April 1941. On the establishment date, the Bank started its operations as saving bank. The Bank obtained its operating license as a general banking from the Ministry of Finance in its Decision Letter No. D.15.6.2.27 dated 20 July 1967.
Berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/11/Kep.DpG/2009 tanggal 8 September 2009 tentang pemberian ijin unit usaha syariah, Bank OCBC NISP mulai melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 12 Oktober 2009.
Based on the Decision letter of Deputy Governor of Bank Indonesia No. 11/11/Kep.DpG/2009 dated 8 September 2009 regarding approval in conducting sharia business unit, Bank OCBC NISP started its banking activities based on the sharia principles on 12 October 2009.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 33 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0929451 tanggal 5 Mei 2015 yang mengubah dan menyesuaikan anggaran dasar Bank dengan mengacu pada Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/POJK.05/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest by Deed of Resolution of Annual General Meeting of Shareholders as stated in deed No. 33 dated 9 April 2015 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta. The deed was recorded in database of Administration System the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0929451 dated 5 May 2015 which ammend and conform the Bank's articles of association to OJK regulation No.32/POJK.04/2014 concerning Planning and Conducting General Meetings of Shareholders of Public Company, and OJK regulation No.33/POJK.05/2015 concerning Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan kegiatan usaha di bidang bank umum termasuk kegiatan perbankan yang melaksanakan usaha syariah sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank’s scope of activities is to engage in general banking services, including sharia business activities in accordance with the prevailing laws and regulations.
Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 (Casablanca), Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank mempunyai kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor fungsional, kantor kas, kantor cabang syariah, payment point dan ATM sebagai berikut di seluruh Indonesia:
The Bank’s head office is located in Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 (Casablanca), Jakarta. As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank has the following number of branch offices, subbranch offices, functional offices, cash offices, sub-branch sharia branch offices, payment point and ATMs in Indonesia:
2015 Kantor cabang Kantor cabang pembantu Kantor fungsional Kantor kas Kantor cabang syariah Payment point ATM
2014 45 249 22 10 12 759
OCBC Limited Singapore merupakan pemegang saham pengendali utama dari Bank.
2013 45 249 22 8 12 759
45 248 2 22 6 15 752
Branch offices Sub-branch offices Functional offices Cash offices Sub-branch sharia office Payment point ATM
OCBC Limited Singapore is the majority shareholder of the Bank.
148 148 – 5/1 – Page Halaman
controlling
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Saham Bank dan Obligasi Subordinasi Bank
GENERAL INFORMATION (continued) b.
Public Offering of the Bank’s Shares and Subordinated Bonds
Penawaran Umum Saham Bank
Public Offering of the Bank’s Shares
Pada tanggal 16 September 1994, Bank melakukan Penawaran Umum Perdana atas 62.500.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal per lembar saham Rp 1.000 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp 3.100 (nilai penuh) per lembar saham. Pada tanggal 20 Oktober 1994, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
On 16 September 1994, the Bank undertook an Initial Public Offering of 62,500,000 ordinary shares with a par value of Rp 1,000 (full amount) per share and an offering price of Rp 3,100 (full amount) per share. On 20 October 1994, the Bank’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas, perubahan modal saham melalui berbagai tindakan korporasi yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s Initial and Limited Public Offerings, changes in share capital through various corporate actions are as follows: Jumlah saham yang ditawarkan (nilai penuh)/ Number of offered shares (full amount)
Nilai nominal per saham (nilai penuh)/ Par value per share (full amount)
Jenis efek/ Type of shares
Tanggal pencatatan/ Registration date
Tanggal eferktif/ Effective date
Surat efektif/ Effective letter
Saham biasa/ Common share
20 Oktober/ October 1994
16 September/ September 1994
S-1601/PM/1994
Saham biasa/ Common share
3 Februari/ February 1997
-
-
62,500,000
500
Saham biasa/ Common share
28 Februari/ February 1997
-
-
50,000,000
500
Saham biasa/ Common share
4 Desember/ December 1998
-
-
63,000,000
500
Saham biasa/ Common share
4 Desember/ December 1998
-
-
57,750,000
500
Penawaran Umum Terbatas I Penurunan nilai saham melalui stock split
Saham biasa/ Common share
18 Desember/ December 1998
15 Desember/ December 1998
S-2570/PM/1998
253,471,865
500
Saham biasa/ Common share
4 November/ November 1999
-
-
549,221,865
250
Penawaran Umum Terbatas II
Saham biasa/ Common share
18 Januari/ January 2001
18 Desember/ December 2000
S-3670/PM/2000
117,432,571
250
Penawaran Umum Terbatas III Penurunan nilai saham melalui stock split
Saham biasa/ Common share
2 Juli/July 2002
14 Juni/June 2002
S-1271/PM/2002
810,584,200
250
Saham biasa/ Common share
13 Februari/ February 2003
-
-
2,026,460,501
125
Dividen saham
Saham biasa/ Common share
7 Oktober/ October 2003
-
-
81,058,420
125
Penawaran Umum Terbatas IV
Saham biasa/ Common share
24 November/ November 2005
10 November/ November 2005
S-3145/PM/2005
801,992,008
125
Penawaran Umum Terbatas V Penawaran saham baru berkaitan dengan Merger
Saham biasa/ Common share
8 Mei/May 2007
24 April/April 2007
S-1871/BL/2007
878,602,915
125
Saham biasa/ Common share
3 Januari/ January 2011
-
-
1,227,368,320
125
Penawaran Umum Terbatas VI
Saham biasa/ Common share
5 Juni/June 2012
22 Mei/May 2012
S-6103/BL/2012
1,506,975,730
125
Penawaran Umum Terbatas VII
Saham biasa/ Common share
22 November/ November 2013
29 Oktober/ October 2013
S-340/D.04/2013
2,923,730,091
125
Penawaran Umum Perdana Penurunan nilai saham melalui stock split Kapitalisasi agio saham (Bonus saham) Dividen saham Kapitalisasi agio saham (Bonus saham)
62,500,000
Pada tanggal 31 Desember 2015, sejumlah 11.357.888.016 lembar saham Bank telah dicatat di Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 114.760.470 lembar saham merupakan saham pendiri yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia. 149 149 – 5/2 – Page Halaman
1,000
Tempat tercatat efek/ The place of share listed Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange
Initial Public Offering Decrease in par value per share through stock split Capitalisation of additional paid in capital (Bonus share) Share dividend Capitalisation of additional paid in capital (Bonus share) Pre-emptive Rights Issue I Decrease in par value per share through stock split Pre-emptive Rights Issue II Pre-emptive Rights Issue III Decrease in par value per share through stock split Share dividend Pre-emptive Rights Issue IV Pre-emptive Rights Issue V New share issued in relation with Merger Pre-emptive Rights Issue VI Pre-emptive Rights Issue VII
As at 31 December 2015, the Bank’s shares totalling 11,357,888,016 shares are listed on the Indonesia Stock Exhange and founder’s shares totalling 114,760,470 shares are not listed on the Indonesian Stock Exchange.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Umum Saham Bank dan Obligasi Subordinasi Bank (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) b.
Public Offering of the Bank’s Shares and Subordinated Bonds (continued)
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi
Public Offering of Subordinated Bonds
Pada tanggal 27 Februari 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan suratnya No. S406/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi I Bank NISP tahun 2003 dengan nilai nominal sebesar Rp 455.000 untuk Obligasi Subordinasi Seri A dan 5 juta Dolar Amerika Serikat untuk Obligasi Subordinasi seri B. Pada tanggal 14 Maret 2003, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Surabaya.
On 27 February 2003, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Board in his letter No. S406/PM/2003 for the public offering of Bank NISP Subordinated Bond I year 2003 with Rp 455,000 nominal value for series A Subordinated Bonds and United States Dollars 5 million nominal value for Series B Subordinated Bonds. On 14 March 2003, these bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 12 Maret 2008, Bank telah melakukan pelunasan seluruh pokok (opsi beli) Obligasi Subordinasi I Bank NISP tahun 2003.
As at 12 March 2008, the Bank had redeemed the entire principal (call option) of the Bank NISP Subordinated Bonds I year 2003.
Pada tanggal 28 Februari 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. S-1219/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi II Bank NISP tahun 2008 dengan nilai nominal sebesar Rp 600.000. Pada tanggal 12 Maret 2008, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
On 28 February 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Board in his letter No. S-1219/BL/2008 for the public offering of Bank NISP Subordinated Bond II year 2008 with Rp 600,000 nominal value. On 12 March 2008, these bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 12 Maret 2013, Bank telah melakukan pelunasan seluruh pokok (opsi beli) Obligasi Subordinasi II Bank NISP tahun 2008.
On 12 March 2013, the Bank had redeemed the entire principal (call option) of Bank NISP Subordinated Bond II 2008.
Pada tanggal 24 Juni 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. S-5685/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP tahun 2010 dengan nilai nominal sebesar Rp 880.000. Pada tanggal 1 Juli 2010, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia (lihat Catatan 27).
On 24 June 2010, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Board in his letter No. S-5685/BL/2010 for the public offering of Bank OCBC NISP Subordinated Bond III year 2010 with Rp 880,000 nominal value. On 1 July 2010, these bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange (refer to Note 27).
Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013
c.
Pada tanggal 11 Februari 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan surat No. S23/D.04/2013 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 dengan bunga tetap (lihat Catatan 25).
150 150 – 5/3 – Page Halaman
Continuous Bonds I OCBC NISP Phase I Year 2013 On 11 February 2013, the Bank obtained the notice of effectivity from the Capital Market Chief Executive Supervisor of Financial Services Authority (“OJK”) in her letter No. S-23/D.04/2013 for the public offering of Continuous Bonds I OCBC NISP Phase I Year 2013 with fixed interest rate (refer to Note 25).
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
d.
Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) c.
Continuous Bonds I OCBC NISP Phase I Year 2013 (continued)
Pada tanggal 19 Februari 2013, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 3.000.000 dan diterbitkan dengan 3 seri yaitu: Seri A untuk jangka waktu 370 hari sebesar Rp 973.000 dengan bunga 6,40%; Seri B untuk jangka waktu 2 tahun sebesar Rp 529.000 dengan bunga 6,90%; serta Seri C untuk jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 1.498.000 dengan bunga 7,40%.
On 19 February 2013, the Bank issued Continuous Bond I OCBC NISP Phase I Year 2013 offered in amount of Rp 3,000,000 which issued in 3 series: Series A for 370 days period amounted to Rp 973,000 with interest of 6.40%; Series B for 2 years period amounted to Rp 529,000 with interest of 6.90%; and Series C for 3 years period amounted to Rp 1,498,000 with interest of 7.40%.
Bank telah melakukan pembayaran pokok dan pelunasan bunga Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 Seri A sebesar Rp 990.644 pada tanggal 28 Februari 2014 dan Seri B sebesar Rp 538.125 pada tanggal 19 Februari 2015.
The Bank had paid the principal and interest of Continuous Bond I OCBC NISP Phase I Year 2013 Series A with total amount Rp 990,644 on 28 February 2014 and Series B with total amount Rp 538,125 on 19 February 2015.
Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015
d. Continuous Bonds I OCBC NISP Phase II Year 2015
Pada tanggal 10 Februari 2015, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 sebesar Rp 3.000.000 dan diterbitkan dengan 3 seri yaitu (lihat Catatan 25):
On 10 February 2015, the Bank issued Continuous Bond I OCBC NISP Phase II Year 2015 offered in amount of Rp 3,000,000 which issued in 3 series (refer to Note 25):
e.
1.
Seri A untuk jangka waktu 370 hari sebesar Rp 1.095.000 dengan bunga 9,00%; Seri B untuk jangka waktu 2 tahun sebesar Rp 670.000 dengan bunga 9,40%; serta Seri C untuk jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 1.235.000 dengan bunga 9,80%.
Series A for 370 days period amounted to Rp 1,095,000 with interest of 9.00%; Series B for 2 years period amounted to Rp 670,000 with interest of 9.40%; and Series C for 3 years period amounted to Rp 1,235,000 with interest of 9.80%.
Medium Term Notes I Bank OCBC NISP Tahun 2013
e. Medium Term Notes I Bank OCBC NISP Year 2013
Pada tanggal 26 Maret 2013, Bank memperoleh surat dari Bank Indonesia dengan No. 15/12/DPB2/PB2-2/Rahasia perihal penerbitan produk Medium Term Notes (“MTN”) di mana MTN tersebut telah dicatat pada administrasi pengawasan Bank Indonesia. Pada tanggal 18 April 2013, Bank menerbitkan Medium Term Notes sebesar Rp 900.000 dengan jangka waktu 3 tahun. MTN yang diterbitkan berjangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal emisi dengan tingkat bunga tetap 7% per tahun (lihat Catatan 25).
On 26 March 2013, the Bank obtained letter from Bank Indonesia No. 15/12/DPB2/PB2-2/Rahasia regarding issuance of Medium Term Notes (“MTN”) where the MTN has been recorded in Bank Indonesia’s administration supervision. On 18 April 2013, the Bank issued Medium Term Notes amounted Rp 900,000 with term of 3 years. MTN issued have a term of 3 years from emission date and with fixed interest rate 7% per annum (refer to Note 25).
151 151 – 5/4 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) f.
1.
Penggabungan Usaha PT Bank OCBC Indonesia ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk
GENERAL INFORMATION (continued) f.
Merger of PT Bank OCBC Indonesia into PT Bank OCBC NISP Tbk
Pada tanggal 22 September 2010, Dewan Komisaris dan Direksi Bank OCBC NISP dan PT Bank OCBC Indonesia (“Bank OCBC Indonesia”) menyetujui Rancangan Penggabungan terkait dengan rencana penggabungan Bank OCBC Indonesia ke dalam Bank OCBC NISP dimana Bank OCBC NISP akan menjadi bank yang menerima penggabungan. Pada tanggal 24 September 2010, rancangan tersebut telah diserahkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”).
On 22 September 2010, the Board of Commissioners and Directors of Bank OCBC NISP and PT Bank OCBC Indonesia (“Bank OCBC Indonesia”) approved the Merger Plan related to the merger of Bank OCBC Indonesia into Bank OCBC NISP where Bank OCBC NISP will become the surviving bank. On 24 September 2010, this Merger Plan was submitted to Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (“Bapepam-LK”).
Pada tanggal 8 November 2010, Bank telah menerima surat dari Bapepam-LK tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang tertuang dalam surat No. S-10125/BL/2010.
On 8 November 2010, the Bank has received a letter from the Bapepam-LK concerning the effectivity of Merger through its letter No. S10125/BL/2010.
Tanggal efektif penggabungan usaha Bank dengan Bank OCBC Indonesia ditetapkan pada 1 Januari 2011 berdasarkan Akta No. 10 tanggal 9 November 2010, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta. Selain menetapkan tanggal efektif penggabungan usaha, akta ini juga menetapkan perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi.
The effective date of the merger of the Bank with Bank OCBC Indonesia was determined on 1 January 2011 based on Notary Deed No. 10 dated 9 November 2010 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta. This notary deed also set out the change in the composition of the Board of Commissioners and Directors.
Perubahan anggaran dasar Bank berkaitan dengan penggabungan usaha, yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH dan dituangkan dalam dengan Akta Notaris No. 11 tanggal 9 November 2010 telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHUAH.01.10-31518, tertanggal 9 Desember 2010 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011.
The amendment of article of association concerning the merger as stipulated in Notary Deed of Fathiah Helmi, SH, No.11 dated 9 November 2010 was received and recorded in Sisminbakum Administration of Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its letter No. AHU-AH.01.10-31518 on 9 December 2010 and became effective on 1 January 2011.
Pada tanggal 23 Desember 2010, Bank Indonesia telah menyetujui rencana penggabungan usaha PT Bank OCBC Indonesia ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk melalui Surat Keputusan Gubernur BI No. 12/86/KEP.GBI/ 2010.
On 23 December 2010, Bank Indonesia approved the merger plan of PT Bank OCBC Indonesia into PT Bank OCBC NISP Tbk through its letter No. 12/86/KEP.GBI/2010.
Pada tanggal 21 April 2011, Bank mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk menggunakan nilai buku atas pengalihan harta Bank OCBC Indonesia kepada Bank OCBC NISP. Permohonan tersebut telah di setujui berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) No. 92/WPJ.19/2011 tanggal 15 Juli 2011 tentang persetujuan penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha.
On 21 April 2011, the Bank submitted an application to the Directorate General of Taxation for using net book value of Bank OCBC Indonesia’s assets transferred to Bank OCBC NISP. This application was approved based on the decision letter of the Director General of Taxation (“DGT”) No. 92/WJP.19/2011 dated 15 July 2011 concerning the approval for using net book value relating to the merger.
152 152 – 5/5 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) f.
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Penggabungan Usaha PT Bank OCBC Indonesia ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk (lanjutan)
f.
Merger of PT Bank OCBC Indonesia into PT Bank OCBC NISP Tbk (continued)
Berdasarkan laporan Penilai Independen KJPP Antonius Setiady & Rekan No. KJPP ASR 2010102 A2-SF tanggal 2 November 2011 dan KJPP Nirboyo A., Dewi A. & Rekan No. 100259/BOI/E/LR/Ind tanggal 2 November 2010, untuk keperluan konversi saham, manajemen menetapkan nilai pasar wajar dari saham Bank OCBC Indonesia dan Bank OCBC NISP masingmasing adalah sebesar Rp 2.898.803 (nilai penuh) dan Rp 1.880 (nilai penuh) per saham.
Based on the Independent Appraisal reports of KJPP Antonius Setiady & Rekan No. KJPP ASR 2010-102 A2-SF dated 2 November 2011 and KJPP Nirboyo A., Dewi A. & Rekan No. 100259/BOI/E/LR/Ind dated 2 November 2010, for shares conversion purposes, management decided that the fair value of Bank OCBC Indonesia and Bank OCBC NISP shares were Rp 2,898,803 (full amount) and Rp 1,880 (full amount) per share, respectively.
Oleh karena itu, konversi saham Bank OCBC Indonesia dengan Bank OCBC NISP dilakukan dengan ketentuan bahwa para pemegang saham Bank OCBC Indonesia masing-masing akan memperoleh 1.541,92 saham baru di Bank OCBC NISP untuk setiap saham di Bank OCBC Indonesia.
Therefore, the shares conversion of Bank OCBC Indonesia with Bank OCBC NISP was made with an arrangement in which the shareholders of Bank OCBC Indonesia will receive 1,541.92 new shares of Bank OCBC NISP for each share of Bank OCBC Indonesia.
Susunan pemegang saham Bank sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai berikut:
The shareholders composition of the Bank before and at the merger date were as follow:
Pemegang saham Bank OCBC NISP sebelum penggabungan usaha/ Bank OCBC NISP shareholders before the merger
Jumlah saham/ Number of shares
Pemegang saham Bank OCBC Indonesia sebelum penggabungan usaha/ Bank OCBC Indonesia’s shareholders before the merger Jumlah saham Jumlah saham setelah sebelum konversi/ konversi/ Number of Number of shares before shares after conversion % conversion
%
- OCBC Overseas Investments Pte. Ltd. - Oversea-Chinese Banking Corporation Limited - PT Bank OCBC NISP Tbk - Pemegang saham lainnya/masyarakat (kepemilikan masingmasing dibawah 5%)
1,052,160,933
18.10
-
-
-
Jumlah
5,814,574,345
100.00
796,000 100.00
1,227,368,320
Pemegang saham Bank pada tanggal penggabungan usaha/The Bank’s shareholders at the merger date
Jumlah saham/ Number of shares
%
4,762,413,412
81.90
-
-
-
4,762,413,412
-
-
788,040
99.00
1,215,094,637
1,215,094,637
-
-
7,960
1.00
12,273,683
12,273,683
OCBC Overseas 67.63 Investments Pte. Ltd. Oversea-Chinese Banking Corporation 17.26 Limited PT Bank OCBC 0.17 NISP Tbk
1,052,160,933
14.94
Other shareholders/ public (ownership interest below 5%)
7,041,942,665 100.00
Total
Penambahan modal saham Bank OCBC NISP yang berasal dari konversi saham Bank OCBC Indonesia dilakukan dengan menggunakan harga pasar saham Bank OCBC NISP pada tanggal penggabungan usaha terjadi. Dengan demikian, pada tanggal 1 Januari 2011 terdapat penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh dan tambahan modal disetor Bank masing-masing sebesar Rp 153.421 dan Rp 1.933.105. Lihat Catatan 28 untuk penambahan modal saham dan agio saham. 153 153 – 5/6 – Page Halaman
The additional share capital of Bank OCBC NISP resulted from Bank OCBC Indonesia’s shares conversion is calculated using the market price of Bank OCBC NISP shares at the date of merger. As a result, as at 1 January 2011, the Bank’s issued and fully paid share capital and additional paid-in capital increased by Rp 153,421 and Rp 1,933,105, respectively. Refer to Note 28 for additional share capital and paid-in capital.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) f.
g.
1.
Penggabungan Usaha PT Bank OCBC Indonesia ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) f.
Merger of PT Bank OCBC Indonesia into PT Bank OCBC NISP Tbk (continued)
Pada tanggal 3 Januari 2011, semua saham Bank sejumlah 12.273.683 saham yang berasal dari konversi penyertaan di Bank OCBC Indonesia dijual kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC Limited”) dengan harga Rp 1.504 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 6 Januari 2011, Bank telah menerima pembayaran atas penjualan saham tersebut sejumlah Rp 18.377 setelah dikurangkan dengan biaya sebesar Rp 83 dan mencatat keuntungan atas penjualan penyertaan sebesar Rp 10.186.
On 3 January 2011, all Bank’s shares of 12,273,683 shares resulted from the conversion of shares investment in Bank OCBC Indonesia was sold to Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC Limited”) at price of Rp 1,504 (full amount) per share. On 6 January 2011, the Bank received the proceed from the sales of these shares amounted to Rp 18,377 net of expenses in amount of Rp 83 and recorded gain from sale of investment of Rp 10,186.
Pada tanggal 13 Juni 2011, OCBC Limited telah mengalihkan kepemilikan saham di PT Bank OCBC NISP Tbk kepada OCBC Overseas Investment Pte. Ltd sejumlah 1.227.368.320 lembar saham atau 17,43% sehingga kepemilikan OCBC Overseas Investment Pte. Ltd menjadi 85,06% (lihat Catatan 28).
On 13 June 2011, OCBC Limited transferred the ownership of 1,227,368,320 shares or 17.43% in PT Bank OCBC NISP Tbk to the OCBC Overseas investment Pte. Ltd, therefore OCBC Overseas Investment Pte. Ltd ownership increased to 85.06% (refer to Note 28).
Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia berada dalam pengendalian entitas yang sama, yaitu OCBC Singapore. Oleh karena itu transaksi penggabungan usaha kedua bank dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2012) - Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku Bank yang digabungkan pada transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali sebesar Rp 781.874 dibukukan sebagai bagian dari tambahan modal disetor/agio saham.
Bank OCBC NISP and Bank OCBC Indonesia were under the common control of OCBC Singapore. Therefore, the merger transaction of these two banks is accounted for using the pooling of interest method. Under SFAS 38 (Revision 2012) - Business Combination of Entities Under Common Control, the difference between the transfer price and book value of the merged Bank in the restructuring transaction of entities under common control amounting Rp 781,874 is recorded as part of additional paid-in capital/agio.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Divisi Internal Audit, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary
g.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas No. 2 tanggal 5 September 2014 dari Notaris Fathiah Helmi SH, pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan kepengurusan Dewan Komisaris dan Direksi Bank. Akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU0091097.40.80.2014 tanggal 8 September 2014 dan berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) melalui suratnya Nomor SR129/D.03/2014 tertanggal 25 Juli 2014.
154 154 – 5/7 – Page Halaman
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit Division, Key Employee and Corporate Secretary Based on the Deed of Resolutions of Annual General Meeting of Shareholders No. 2 dated 5 September 2014 of Notary Fathiah Helmi SH, the shareholders agreed the changes of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors. The deed has been accepted and recorded in Administration System the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0091097.40.80.2014 dated 8 September 2014 and based on approval of Financial Services Authority (“OJK”) through its letter No. SR-129/D.03/2014 dated 25 July 2014.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) g.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Divisi Internal Audit, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) g.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank’s Board of Commissioners are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, susunan Dewan Komisaris Bank adalah sebagai berikut: 2015 Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris
Pramukti Surjaudaja
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit Division, Key Employee and Corporate Secretary (continued)
2014
2013
Pramukti Surjaudaja
Pramukti Surjaudaja
Peter Eko Sutioso*
President Commissioner Deputy President Commissioner
Peter Eko Sutioso*
Peter Eko Sutioso*
Komisaris
Roy Karaoglan*
Roy Karaoglan*
Roy Karaoglan*
Commissioner
Komisaris
Jusuf Halim*
Jusuf Halim*
Jusuf Halim*
Commissioner
Lai Teck Poh (Dua Teck Poh)
Commissioner
Kwan Chiew Choi*
Commissioner
Komisaris Komisaris
Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) Kwan Chiew Choi* Kwan Chiew Choi*
Komisaris
Samuel Nag Tsien
Samuel Nag Tsien
Samuel Nag Tsien
Commissioner
Komisaris
Hardi Juganda
Hardi Juganda
Hardi Juganda
Commissioner
* Komisaris Independen
Independent Commissioner *
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank’s Board of Directors are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 susunan Direksi Bank adalah sebagai berikut: Presiden Direktur dan Direktur Human Capital Direktur Operation dan IT Direktur Kepatuhan dan Corporate Communication Direktur Enterprise Banking Direktur Financial & Planning Direktur Wholesale Banking Direktur Consumer Banking Direktur Commercial Banking Direktur Treasury Direktur Manajemen Risiko
2015 Parwati Surjaudaja Yogadharma Ratnapalasari Rama P. Kusumaputra Emilya Tjahjadi Hartati*) Martin Widjaja Andrae Krishnawan W Low Seh Kiat Johannes Husin Joseph Chan Fook Onn
*) Direktur Independen
Presiden Direktur dan Direktur Human Capital Direktur Operation dan IT Direktur Kepatuhan dan Corporate Communication Direktur Enterprise Banking Direktur Financial & Planning Direktur Wholesale Banking Direktur Consumer Banking Direktur Commercial Banking Direktur Treasury Direktur Manajemen Risiko
President Director and Human Capital Director Operation and IT Director Compliance and Corporate Communication Director Enterprise Banking Director Financial & Planning Director Wholesale Banking Director Consumer Banking Director Commercial Banking Director Treasury Director Risk Management Director Independent Director *)
2014 Parwati Surjaudaja Yogadharma Ratnapalasari Rama P. Kusumaputra Emilya Tjahjadi Hartati*) Martin Widjaja Andrae Krishnawan W Low Seh Kiat Johannes Husin Joseph Chan Fook Onn
*) Direktur Independen
President Director and Human Capital Director Operation and IT Director Compliance and Corporate Communication Director Enterprise Banking Director Financial & Planning Director Wholesale Banking Director Consumer Banking Director Commercial Banking Director Treasury Director Risk Management Director Independent Director *)
155 155 – 5/8 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) g.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Divisi Internal Audit, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) g.
2013 Parwati Surjaudaja
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur dan Direktur Business Banking Direktur Operation dan IT Direktur Kepatuhan, Human Capital dan Corporate Communication Direktur Enterprise Banking Direktur Financial & Planning Direktur Manajemen Risiko Direktur Wholesale Banking Direktur Consumer Banking Direktur Commercial Banking Direktur Treasury
President Director Deputy President Director and Business Banking Director Operation and IT Director Compliance, Human Capital and Corporate Communication Director Enterprise Banking Director Financial & Planning Director Risk Management Director Wholesale Banking Director Consumer Banking Director Commercial Banking Director Treasury Director
Na Wu Beng Yogadharma Ratnapalasari Rama P. Kusumaputra Emilya Tjahjadi Hartati Thomas Arifin Martin Widjaja Andrae Krishnawan W Low Seh Kiat Johannes Husin
The Bank’s Audit Committee as at 31 December 2015, 2014 and 2013 is comprised of:
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2015 Ketua
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit Division, Key Employee and Corporate Secretary (continued)
2014
2013
Jusuf Halim
Jusuf Halim
Jusuf Halim
Anggota
Peter Eko Sutioso
Peter Eko Sutioso
Peter Eko Sutioso
Member
Anggota
Made Rugeh Ramia
Made Rugeh Ramia
Made Rugeh Ramia
Member
Anggota
Kurnia Irwansyah
Kurnia Irwansyah
Alfredo Ronaldo Villanueva
Member
Chairman
Pembentukan Komite Audit Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (“PBI”) No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No. IX.I.5 lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
Establishment of the Bank’s Audit Committee is in compliance with the requirements of Bank Indonesia Regulation (“PBI”) No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) regulation No. IX.I.5 which is attachment of the Decree of the Chairman of Bapepam & LK No. Kep-643/BL/2012 dated 7 December 2012.
Susunan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank No. 014/DEKOM/UA/X/2009 tanggal 1 Oktober 2009 adalah sebagai berikut:
The Sharia Supervisory Board as at 31 December 2015, 2014 and 2013 based on the Bank’s Board of Commissioners’ decision letter No. 014/DEKOM/UA/X/2009 dated 1 October 2009 are as follows:
2015, 2014 dan/and 2013 Ketua Anggota
Dr. Muhammad Anwar Ibrahim Muhammad Bagus Teguh Perwira, Lc, MA
The Bank’s Internal Audit Division Head as at 31 December 2015, 2014 and 2013 is as follows:
Kepala Divisi Internal Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Kepala Divisi Internal Audit
Chairman Member
2015
2014
2013
Sani Effendy
Rudy Dekriadi Jacobalis
Rudy Dekriadi Jacobalis
156 156 – 5/9 – Page Halaman
Internal Audit Division Head
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) g.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Divisi Internal Audit, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) g.
Corporate Secretary Bank pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Corporate Secretary
Corporate Secretary Bank as at 31 December 2015, 2014 and 2013 is as follows:
2015
2014
2013
Ivonne Purnama Chandra
Ivonne Purnama Chandra
Angeline Nangoi
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Corporate Secretary
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank had 6,922, 6,654 and 6,735 employees, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 6.922, 6.654 dan 6.735 karyawan. 2.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit Division, Key Employee and Corporate Secretary (continued)
2.
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan PT Bank OCBC NISP Tbk diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi tanggal 17 Maret 2016.
The financial statements of PT Bank OCBC NISP Tbk were completed and authorised for issuance by the Directors on 17 March 2016.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini:
The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements are set out below:
a.
a.
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
Basis of measurement and preparation of the financial statements
Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The financial statements for years ended 31 December 2015, 2014 and 2013 were prepared in accordance with Indonesian financial accounting standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 dated 25 June 2012 which is Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Preparation and Presentation of Public Company”.
Laporan keuangan Bank untuk unit usaha syariah juga disusun dan disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 101 (Revisi 2014) - Penyajian Laporan Keuangan Syariah, PSAK 102 (Revisi 2013) Akuntansi Murabahah, PSAK 104 - Akuntansi Istishna, PSAK 105 - Akuntansi Mudharabah, PSAK 106 - Akuntansi Musyarakah, PSAK 107 Akuntansi Ijarah, PSAK 110 (Revisi 2014) Akuntansi Sukuk, dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).
The Bank’s financial statements for sharia business unit were prepared and presented under the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) 101 (Revised 2014) Presentation of Sharia Financial Statement, SFAS 102 (Revised 2013) - Murabahah Accounting, SFAS 104 - Istishna Accounting, SFAS 105 - Mudharabah Accounting, SFAS 106 - Musyarakah Accounting, SFAS 107 - Ijarah Accounting, SFAS 110 (Revised 2014) - Sukuk Accounting, and other Statements of Financial Accounting Standards of Accountants, as long as not contradict with Sharia principle also Accounting Guidelines for Indonesian Sharia Banking (PAPSI) (Revised 2013).
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kontrak derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar.
The financial statements are prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available for sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit or loss and all derivative contracts which are measured at fair value.
157 157– 5/10 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
b.
2.
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of measurement and preparation of the financial statements (continued)
Laporan keuangan disusun dengan basis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements are prepared based on accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the date of acquisition as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan beberapa estimasi dan asumsi dan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam menentukan metodologi yang tepat. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 4.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain estimates and assumptions and requires management to exercise its judgment in determining the appropriate methodology. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 4.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Bank, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa pos-pos pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Bank, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Bank. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan secara khusus.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and reporting currency of the Bank. Figures in these financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Perubahan kebijakan akuntansi
b.
Changes in accounting policies
Bank melakukan penerapan standar akuntansi keuangan baru/revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.
The Bank adopted new/revised accounting standards that are effective on 1 January 2015. Changes to the Bank’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards.
Penerapan standar baru/revisi yang relevan dengan operasi Bank dan menimbulkan dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank adalah sebagai berikut:
The adoption of new/revised standards, which are relevant to the Bank’s operations and have a significant impact to the financial statements are as follows:
158 158– 5/11 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies (continued)
PSAK 24 (Revisi 2013) - Imbalan Kerja
SFAS 24 (Revised 2013) - Employee Benefits
PSAK 24 (Revisi 2013) memberikan penyesuaian dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Perubahannya adalah: biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen terjadi, dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, serta
SFAS 24 (Revised 2013) provides the adjustment for calculation and disclosure of post employment benefits. The changes are: past service costs are recognized immediately in the statement of profit or loss at the earlier of the following dates: when the plan is amended or curtailment occur, and when the entity recognises related restructuring cost or termination benefits and the uses of implied return on plan assets (i.e. discount rate) to estimate return on plan assets
penggunaan implied return atas plan assets (yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return on plan asset.
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja serta sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Keuangan dan Kesalahan, perubahanperubahan tersebut dipertimbangkan sebagai perubahan kebijakan akuntansi dan diterapkan secara restrospektif
In accordance with transitional provision of SFAS 24 (Revised 2013): Employee Benefits and also in accordance with SFAS 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, the above changes are considered as changes in accounting policies and applied restrospectively.
Bank telah membukukan dampak atas perubahan-perubahan tersebut pada saat penerapan awal sebagai penyesuaian saldo awal laba ditahan pada tanggal 1 Januari 2013 sebesar Rp 11.105. Bank juga telah melakukan penyesuaian terhadap laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, yang diungkapkan di Catatan 51.
The Bank has recorded an impact to the above changes at the initial adoption of this standard, as an adjustment to the beginning balance of retained earnings as at 1 January 2013 amounted to Rp 11,105. The Bank has also adjusted the statement of financial position as at 31 December 2014 and 2013 and statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended 31 December 2014 and 2013, which are disclosed in Note 51.
Lain-lain
Others
Penerapan dari standar akuntansi baru/revisi yang relevan dengan operasi Bank, namun tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank adalah:
Adoption of new/revised accounting standards, which are relevant to the Bank’s operations, but did not result in a significant impact to the measurement of the Bank’s assets and liabilities, are as follows:
-
-
PSAK 1 (Revisi 2013) - Penyajian Laporan Keuangan, Terkait dengan penerapan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya. Pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.
159 159– 5/12 – Page Halaman
SFAS 1 (Revised 2013) - Presentation of Financial Statements, In connection with the adoption of SFAS 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”, the Bank has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income. Items that would be reclassified to profit or loss in the future are presented separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan standar akuntansi keuangan dan interpretasi atas standar akuntansi keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes to the statements of financial accounting standard and interpretations of statement of financial accounting standards (continued)
Lain-lain (lanjutan)
Others (continued)
-
-
PSAK 50 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 60 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
SFAS 50 (Revised 2014) clarifies the requirements for offsetting financial instruments and anticipates inconsistencies identified in applying the offsetting criteria. SFAS 60 (Revised 2014) requires entity to disclose information to enable users of the financial statements to evaluate the effect or potential effect of netting arrangements on the statements of financial position. Netting arrangement has been disclosed in Note 47.
PSAK 50 (Revisi 2014) menjelaskan persyaratan untuk saling hapus instrumeninstrumen keuangan dan mengantisipasi ketidak-konsistenan yang diidentifikasi dalam menerapkan kriteria saling hapus. PSAK 60 (Revisi 2014) mensyaratkan entitas mengungkapkan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pengaruh atau pengaruh potensial atas netting arrangements pada laporan posisi keuangan. Netting arrangement telah diungkapkan pada Catatan 47. -
-
PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar,
SFAS 50, (Revised 2014) - Financial Instruments: Presentation, SFAS 55 (Revised 2014) - Financial Instruments: Recognition and Measurement, SFAS 60 (Revised 2014) - Financial Instruments: Disclosures.
PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrument keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK 68 di Catatan 3i.
160 160– 5/13 – Page Halaman
SFAS 68 - Fair Value Measurement, SFAS 68 provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of financial instruments not measured at fair value into the fair value hierarchy disclosure. SFAS 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included the new disclosures required under SFAS 68 in Note 3i.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan standar akuntansi keuangan dan interpretasi atas standar akuntansi keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes to the statements of financial accounting standard and interpretations of statement of financial accounting standards (continued)
Lain-lain (lanjutan)
Others (continued)
-
-
PSAK 110 (Revisi 2014) - Akuntansi sukuk
SFAS 110 (Revised 2014) has introduced an additional classification for investment in sukuk, i.e. fair value through other comprehensive income; therefore, the classification of investment in sukuk consist of amortised cost, fair value through profit or loss and fair value through other comprehensive income. Furthermore, SFAS 110 (Revised 2014) also defined the fair value hierarchy for investment in sukuk. This SFAS is effective on or after 1 January 2016 and to be implemented prospectively, however an early adoption is allowed. The Bank has early adopted the SFAS 110 (Revised 2014). In accordance with transition requirements, the Bank has redetermined the classification for its investment in sukuk.
PSAK 110 (Revisi 2014) telah menambahkan klasifikasi tambahan untuk investasi pada sukuk yaitu diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sehingga klasifikasi investasi pada sukuk terdiri dari diukur pada nilai perolehan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Lebih lanjut, PSAK 110 (Revisi 2014) juga mengatur urutan nilai wajar investasi untuk investasi pada sukuk. PSAK ini berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 dan diterapkan secara prospektif, namun penerapan dini diperkenankan. Bank telah melakukan penerapan dini atas PSAK 110 (Revisi 2014). Sesuai dengan ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, Bank telah menentukan kembali klasifikasi investasi pada sukuk yang dimilikinya. c.
Instrumen keuangan A.
SFAS 110 (Revised 2014) - Accounting for sukuk
c.
Aset keuangan
Financial instruments A. Financial assets
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Bank classifies its financial assets in the category of (a) financial assets at fair value through profit or loss, (b) loans and receivables, (c) held-to-maturity financial assets, and (d) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(a) Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit-taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. 161
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profittaking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
161– 5/14 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) A.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) A. Financial assets (continued)
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
(a) Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments classified in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of income and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”.
(b) Loans and receivables
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
those that the Bank intends to sell
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of income and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognised in the statement of income as “Allowance for impairment losses on financial assets”.
162 162– 5/15 – Page Halaman
immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) A.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) A. Financial assets (continued)
(c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
(c) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Bank has the positive intention and ability to held to maturity, other than:
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
those that the Bank upon initial
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Held-to-maturity financial assets are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method less allowance for impairment loss.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Interest income on held-to-maturity financial assets is included in the statement of income and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the financial statements as “Allowance for impairment losses on financial assets”.
recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Bank designates as available for sale; and
those that meet the definition of loans and receivables.
(d) Available-for-sale financial assets
(d) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. 163 163– 5/16 – Page Halaman
Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates or exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity financial assets or financial assets at fair value through statement of income.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) A.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
A. Financial assets (continued) (d) Available-for-sale financial assets (continued)
(d) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in statement of comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in other comprehensive income will be recognised as the profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest rate method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the statement of income.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada pendapatan/(beban) komprehensif lainnya, diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
(e) Recognition
(e) Pengakuan
The Bank uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions. Financial assets that are transferred to a third party but do not qualify for derecognition are presented in the statements of financial position as “Pledged assets”, if the transferee has the right to sell or repledge them.
Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat seluruh transaksi aset keuangan yang lazim (reguler). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai “Aset yang dijaminkan”, jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali. B.
Liabilitas keuangan
B. Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
164 164– 5/17 – Page Halaman
The Bank classifies its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortised cost. Financial liabilities are derecognised when they have redeemed or otherwise extinguished.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) B.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) B. Financial liabilities (continued)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(a) Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal dan selanjutnya dicatat pada nilai wajar.
This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition. At the initial and subsequent recognition, this is recorded at fair value.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit-taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai instrumen diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profittaking. Derivatives are also categorised as held for trading instrument unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat sebagai “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of income and reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2011), instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55 (Revised 2011), the fair value option is applied on the debt securities consists of debt host and embedded derivatives that must otherwise be separated.
165 165– 5/18 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) B.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) B. Financial liabilities (continued)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
(a) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. (b) Financial liabilities at amortised cost
(b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
C.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada).
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method.
Penentuan nilai wajar
C. Determination of fair value
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Starting 1 January 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.
When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.
166 166– 5/19 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) C.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Penentuan nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments (continued) C. Determination of fair value (continued)
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang sejenis atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diamortisasi dan diakui dalam laba rugi sepanjang umur dari instrumen tersebut.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is amortised and recognised in profit or loss on over the life of the instrument.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Termasuk di dalamnya adalah nilai pasar dari IDMA (Interdealer Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan. Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan long positions berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan short positions berdasarkan harga permintaan.
Prior to 1 January 2015, the fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date. This includes IDMA’s (Interdealer Market Association) quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters on the statement of financial position date. If an asset or liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask price.
167 167– 5/20 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) C.
D.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Penentuan nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments (continued) C. Determination of fair value (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efekefek tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve, nilai tukar mata uang asing, volatilitas, dan counterparty spreads) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.
For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs (for example, LIBOR yield curve, foreign exchange rates, volatilities and counterparty spreads) existing at the dates of the statement of financial position.
Penghentian pengakuan
D.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan liabilitas telah pengakuannya ketika dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. E.
Reklasifikasi aset keuangan
Derecognition
E. Reclassification of financial assets
Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan dalam waktu dekat dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. 168 168– 5/21 – Page Halaman
Financial assets that are no longer held for trading or repurchase of financial assets in the near future could be reclassified as loans and receivables if it met the definition of loans and receivables and entity has the intention and ability to hold the financial assets for foreseeable future or until maturity date.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) E.
F.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) E. Reclassification (continued)
of
financial
assets
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity if during the current financial year or during the two preceding financial years, the Bank has sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity or investments) other than sales reclassifications that:
(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
(a) are so close to maturity or the financial asset's call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset's fair value;
(b) terjadi setelah Bank memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
(b) occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
(c) are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya harus direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Reclassification of financial assets from held-to-maturity classification to availablefor-sale are recorded at fair value. Unrealised gains or losses shall be recognised in other comprehensive income until the financial assets is derecognised, at which time the cumulative gain or loss previously recognised in other comprehensive income shall be reclassified from equity to statement of income as a reclassification adjustment.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
F. Classification of financial assets and liabilities
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 169 169– 5/22 – Page Halaman
The Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) F.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) F. Classification of financial assets and liabilities (continued)
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank)
Klasifikasi aset keuangan/ Financial assets classification
Subgolongan/ Subclasses Efek-efek/Marketable securities
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/Financial assets held for trading
Kas/Cash
Obligasi Pemerintah/Government Bonds Tagihan derivatif - Tidak terkait lindung nilai/Derivative receivables – Non hedging related Kas pada vendor/Cash in vendor
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia/Placements with other banks and Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan/Loans Tagihan akseptasi/Acceptance receivables Efek-efek/Marketable securities Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securities purchased under resale agreements Tagihan transaksi Letter of Credit/Letter of Credit transaction receivables
Aset keuangan/ Financial assets
Piutang bunga/Interest receivables Aset lain-lain/Other assets
Piutang penjualan efek-efek yang masih harus diterima/Receivables from sale of marketable securities Tagihan transaksi ATM dan kartu kredit/ATM and credit card transaction receivables Lain-lain/Others
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity financial assets Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available-for-sale financial assets
Efek-efek/Marketable securities Efek-efek/Marketable securities
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain/Financial assets at fair value through other comprehensive income
Obligasi Pemerintah/Government Bonds
Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives
Lindung nilai atas nilai wajar/Hedging instruments in fair value hedges
170 170– 5/23 – Page Halaman
Tagihan derivatif - Terkait lindung nilai atas nilai wajar/Derivative receivables - Hedging instruments in fair value hedges related
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) F.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) F. Classification of financial assets and liabilities (continued)
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank)
Klasifikasi liabilitas keuangan/ Financial liabilities classification Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial liabilities held for trading
Subgolongan/ Subclasses Liabilitas derivatif bukan lindung nilai/Derivative payables - non hedging
Liabilitas segera/Obligations due immediately Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas akseptasi/Acceptance payables Pinjaman yang diterima/Borrowings Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Setoran jaminan/Security deposits Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Kewajiban transaksi Letter of Credit dan remittance yang masih harus dibayar/Letter of Credit and remittance transactions payable Utang pembelian efek-efek yang masih harus dibayar/Payables from purchase of marketable securities Lain-lain/Others
Obligasi subordinasi/Subordinated bonds Efek-efek yang diterbitkan/Marketable securities issued
Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives
Lindung nilai atas nilai wajar/Hedging instruments in fair value hedges
Liabilitas derivatif - Terkait lindung nilai atas nilai wajar/Derivative payabless - Hedging instruments in fair value hedges related
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan/Unused loan facilities granted Komitmen dan kontinjensi/ Commitment and contingency financial instruments
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit Money market commitment Garansi yang diberikan/Guarantees issued Standby letters of credit
171 171– 5/24 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) G.
H.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Saling hapus instrumen keuangan
Financial instruments (continued) G. Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang saling hapus beserta nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan liabilitasnya secara simultan. Dalam situasi tertentu, meskipun terdapat perjanjian utama netting, keterbatasan dari niat manajemen untuk melakukan penyelesaian dengan basis neto menghasilkan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang disajikan secara gross pada laporan posisi keuangan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet when there is a legally enforceable right of set-off and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously. In certain situations, even though master netting agreements exist, the lack of management intention to settle on a net basis results in the financial assets and liabilities being reported gross on the balance sheet.
Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya
H. Financial guarantee contracts and other commitment receivables
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bankbank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik.
Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans and other banking facilities, and unused provision of funds facilities.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms and the initial fair value is amortised over the life of the financial guarantees.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable), dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasi lain-lain pada laporan laba rugi.
Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to other operating expense in statement of income.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
Allowance for impairment on financial guarantee contracts with credit risk are calculated based on historical experience.
172 172– 5/25 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) I.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Financial instruments (continued) I.
Allowance for impairment financial assets
losses
of
(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
(A) Financial assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Bank assesses at each statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, only and if only, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”), and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The criteria that the Bank uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include:
a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; kontrak, seperti b) pelanggaran terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.
a) significant financial difficulty of the issuer or obligor;
173 173– 5/26 – Page Halaman
b) a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; c) the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider;
d) it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; e) the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or f) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimation.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) I.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) I.
(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Allowance for impairment financial assets (continued)
losses
of
(A) Financial assets carried at amortised cost (continued)
Khusus untuk pinjaman yang diberikan yang signifikan, Bank menggunakan kriteria tambahan untuk menentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut: 1. Pinjaman yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet (kredit nonsesuai dengan performing) ketentuan Bank Indonesia; 2. Semua kredit yang direstrukturisasi dan mempunyai indikasi penurunan nilai.
The Bank has determined specific objective evidence of an impairment loss for significant loans including:
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang secara individual signifikan dan mengalami penurunan nilai, dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
The Bank initially assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the individually significant and impaired financial asset, using discounted cash flows method. The insignificant impaired financial assets are included in group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank assesses that there is no objective evidence of impairment for financial assets as individual, that account of financial asset will be included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
174 174– 5/27 – Page Halaman
1.
Loans classified as Sub-standard, Doubtful and Loss (non performing loans) in accordance with Bank Indonesia regulation;
2.
All restructured loans that have impairment indication.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) I.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) I.
(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Allowance for impairment financial assets (continued)
losses
of
(A) Financial assets carried at amortised cost (continued)
Perhitungan penurunan nilai secara individu
Individual impairment calculation
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkan kerugian penurunan nilai di masa datang yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the allowance for impairment losses account and the amount of the loss is recognised in the statement of income. If a loan or held-to-maturity financial assets has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Perhitungan penurunan nilai secara kolektif
Collective impairment calculation
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics such by considering credit segmentation and past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors’ or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
175 175– 5/28 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) I.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) I.
(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Allowance for impairment financial assets (continued)
losses
of
(A) Financial assets carried at amortised cost (continued)
Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (lanjutan)
Collective (continued)
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas asetaset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Bank. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun.
The Bank uses statistical model analysis methods, namely roll rates and migration analysis method for financial assets impairment which collectively assessed, using at the minimum of 3 (three) years historical data.
Pada migration analysis method, manajemen menentukan estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian untuk setiap portofolio yang diidentifikasi, yaitu 12 bulan.
In migration analysis method, management determines 12 months as the estimated and identification period between a loss occuring for each identified portfolio.
Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan aset keuangan dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “Cadangan kerugian penurunan nilai”.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for loan impairment. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to financial assets category as held-to-maturity and loans and receivables are classified in “Allowance for impairment losses”.
176 176– 5/29 – Page Halaman
impairment
calculation
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) I.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) I.
(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Allowance for impairment financial assets (continued)
losses
of
(A) Financial assets carried at amortised cost (continued)
Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (lanjutan)
Collective (continued)
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pembalikan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the statement income.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of loans written off are credited to the allowance for impairment losses account.
(B) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
(B) Financial assets classified as availablefor-sale
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
The Bank assesses at each statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. In the case of debt instruments classified as available-forsale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial assets previously recognised in statement of comprehensive income - is removed from equity and recognised in the statement of income.
177 177– 5/30 – Page Halaman
impairment
calculation
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan) I.
d.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) I.
Allowance for impairment financial assets (continued)
losses
of
(B) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
(B) Financial assets classified as availablefor-sale (continued)
Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent year, the fair value of a debt instruments classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in statement of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive income.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan
Allowance for possible losses on guarantee contracts
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable).
The Bank determines allowance for possible losses on financial guarantee contracts with credit risk based on the difference between the amortised amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable).
Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif
Allowance for possible losses on nonearning assets
Aset non-produktif adalah aset Bank, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, rekening antar kantor dan suspense account.
Non-earning assets consist of repossessed assets, inter-office accounts and suspense accounts.
Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambilalih pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Sedangkan untuk rekening antar kantor dan suspense account, pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai pemulihan.
The Bank provided an allowance for impairment losses of foreclosed assets to the value of the lower of carrying amount and fair value net of costs to sell. As for the inter-office account and suspense account, the value of the lower of carrying value and the recovery value.
Penjabaran mata uang asing
d.
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank.
Foreign currency translation The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Bank.
178 178– 5/31 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Foreign currency translation (continued)
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs tengah Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah using Reuters middle rates at 16:00 hours Western Indonesian Time prevailing at statement of financial position date.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang berasal dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan nilai tukar pada akhir tahun diakui dalam laporan laba rugi, kecuali ketika ditangguhkan di ekuitas sebagai keuntungan atau kerugian dari transaksi yang memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi neto.
Foreign exchange gains or losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the statement of income, except when deferred in equity as gains or losses from qualifying cash flow hedging instruments or qualifying net investment hedging instruments.
Seluruh keuntungan dan kerugian selisih kurs yang diakui dalam laporan laba rugi disajikan bersih dalam laporan laba rugi.
All foreign exchange gains and losses recognised in the statement of income are presented net in the statement of income.
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada penghasilan komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.
Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan nonmoneter seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on nonmonetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on non-monetary assets such as equities classified as available-for-sale financial assets are recognised in other comprehensive income.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah bersumber dari kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Rupiah penuh).
Below are the exchange rates used for translating major foreign currencies into Rupiah using Bank Indonesia middles rate at 31 December 2015, 2014 and 2013 (full Rupiah).
179 179– 5/32 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat Yen Euro Dolar Singapura Pound Sterling Dolar Hong Kong Dolar Australia Yuan Frank Swiss Dolar Kanada Dolar Selandia Baru
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
2015
2014
2013
13,785.00 114.52 15,056.67 9,758.95 20,439.02 1,778.70 10,083.73 2,122.85 13,919.33 9,924.41 9,444.80
12,385.00 103.56 15,053.35 9,376.19 19,288.40 1,596.98 10,148.27 1,995.62 12,515.80 10,679.49 9,709.23
12,170.00 115.75 16,759.31 9,622.08 20,110.93 1,569.54 10,855.65 2,010.28 13,674.16 11,434.22 9,995.83
Transaksi dengan pihak berelasi
United States Dollars Yen Euro Singapore Dollars Pound Sterling Hong Kong Dollars Australian Dollars Yuan Swiss Franc Canadian Dollars New Zealand Dollars
Foreign currency translation is recorded in accordance with SFAS 10 (Revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.
Penjabaran mata uang asing dicatat sesuai dengan PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing. e.
Foreign currency translation (continued)
e.
Transactions with related parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, yang dimaksud dengan pihak berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut:
The Bank has transactions with related parties. In accordance with SFAS 7 (Revised 2010) Related Party Disclosure, the meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follow:
a.
Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: pengendalian atau i. memiliki pengendalian bersama terhadap entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau iii. personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor;
a.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
b.
b.
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. iii.
180 180– 5/33 – Page Halaman
has significant influence over the reporting entity; or is member of the key management personel of the reporting entity of a parent of the reporting entity;
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i. the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member); both entities are joint ventures of the same third party; iv. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; iii.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
2.
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) b.
ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
b.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut: (lanjutan) v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor; vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
g.
h.
Kas dan setara kas
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (continued) v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity; vi. the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personel of the entity (or of a parent of the entity).
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the Note 44.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44. f.
Transactions with related parties (continued)
f.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents includes cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.
Tidak terdapat kas yang digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.
There is no cash that used as collateral or restricted.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
g.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at face value or the gross value of the outstanding balance, less allowance for impairment losses, where appropriate.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Penempatan Indonesia
pada
bank
lain
dan
Bank
h.
Placements with other banks and Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (“FASBI”), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (“FASBIS”), inter-bank call money, penempatan “fixed-term”, deposito berjangka dan lain - lain.
Placements with other banks and Bank Indonesia represent placements in the form of Bank Indonesia deposit facility (“FASBI”), Bank Indonesia deposit facility - Sharia (“FASBIS”), inter-bank call money, “fixed-term” placements, time deposits and others.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Placements with other banks and Bank Indonesia are stated at amortised cost using effective interest rate less any allowance for impairment losses.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. 181
Placements with other banks and Bank Indonesia are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
181– 5/34 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
j.
2.
Efek-efek
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Obligasi Korporasi, wesel ekspor dan efek-efek yang diperdagangkan di bursa efek.
Marketable securities consist of securities traded in the money market such as Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), Corporate Bond, export bills and securities traded on the stock exchanges.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual, pinjaman yang diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual, pinjaman yang diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities are classified as financial assets held for trading, available for sale, loans and receivable and held to maturity. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial assets held for trading, available for sale, loans and receivable and held to maturity.
Obligasi pemerintah
j.
Government bonds
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dibeli dari pasar.
Goverments bonds represent bonds issued by the Goverments of the Republic of Indonesia purchased from the market.
Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual, pinjaman yang diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Government bonds are classified as financial assets held for trading and available for sale. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial assets held for trading, available for sale, loans and receivable and held to maturity.
Investasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada: (i). nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dan (ii) nilai wajar melalui laba rugi, sesuai dengan PSAK 110 (Revisi 2014), “Akuntansi Sukuk”.
Investment in sukuk are classified as financial asset and measured at (i). fair value through other comprehensive income and (ii). fair value through profit or loss, in accordance with SFAS 110 (Revised 2014), “Accounting for Sukuk”.
Untuk investasi pada sukuk yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, pada saat pengakuan awal, Bank mencatat investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan investasi pada sukuk. Setelah pengakuan awal, investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dinyatakan sebesar nilai wajar. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
For investments in sukuk classified as measured at fair value through other comprehensive income, the Bank records investments in sukuk initially at acquisition cost plus directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, investments in sukuk measured at fair value through other comprehensive income are stated at fair value. Difference between acquisition cost and nominal value is amortised using straight line during the sukuk time period and recognised in profit or loss. Gain or loss from fair value changes recognised in other comprehensive income.
182 182– 5/35 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
2.
Obligasi pemerintah (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Government bonds (continued) For investments in sukuk classified as measured at fair value through profit and loss, at initial recognition, the Bank records investments in sukuk at fair value and transaction costs are taken directly to the statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of income and are reported respectively as “Gain/(loss) from changes in fair value of financial instruments” and “Gain/(loss) from sale of financial instruments”.
Untuk investasi pada sukuk yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, Bank mencatat investasi pada sukuk sebesar nilai wajarnya dan biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. k.
l.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
k.
Securities agreements
purchased
under
resale
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset dalam laporan posisi keuangan sebesar harga beli ditambah dengan piutang bunga, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali menggunakan metode suku bunga efektif.
Securities purchased under resale agreements are presented as an asset in the statement of financial position at the purchase price added with accrued interest, less allowance for impairment losses. The difference between the purchase price and the agreed selling price is treated as interest income and recognised as income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date using effective interest rate method.
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securities purchased under resale agreements are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Nilai wajar didapatkan dari nilai pasar yang ada dalam pasar aktif, termasuk transaksi yang baru terjadi di pasar dan teknik penilaian, termasuk penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan option pricing model. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
l.
Derivative financial instruments and hedge accounting Derivatives are initially recognised at fair value on the date of which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Fair values are obtained from quoted market prices in active markets, including recent market transactions and valuation techniques, including discounted cash flow and options pricing models, as appropriate. All derivatives are carried as assets when fair value is positive and as liabilities when fair value is negative.
183 183– 5/36 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar tergantung apakah derivatif dirancang dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat dari item yang dilindungnilaikan. Bank menetapkan derivatif tertentu sebagai salah satu dari:
The method of recognising the resulting fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated and qualifies as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Bank designates certain derivatives as either:
a) Lindung nilai atas nilai wajar terhadap aset atau liabilitas yang telah diakui atau komitmen pasti perusahaan (lindung nilai atas nilai wajar); dan b) Lindung nilai atas arus kas masa depan yang kemungkinan besar terjadi yang dapat diatribusikan dengan aset atau liabilitas yang telah diakui, atau sebuah prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (lindung nilai atas arus kas).
a) Hedges of the fair value of recognised assets or liabilities or firm commitments (fair value hedges); and
(a) Lindung nilai atas nilai wajar
(a) Fair value hedge
b) Hedges of highly probable future cash flows attributable to a recognised asset or liability, or a forecasted transaction (cash flow hedges).
Perubahan dari nilai wajar atas derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, diakui pada laporan laba rugi, termasuk dengan perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yang di lindung nilai yang diatribusikan sebagai risiko yang di lindung nilai. Nilai bersih dimasukkan kedalam bagian tidak efektif dalam akun “Laba/(rugi) selisih kurs”.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges are recorded in the statement of income, together with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that are attributable to the hedged risk. The net result is included as ineffectiveness in the “Foreign exchange gain/(loss)”.
Ketika instrumen lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi, perubahan nilai tercatat dari item yang dilindung nilai yang menggunakan metode suku bunga efektif diamortisasi melalui laporan laba rugi selama periode hingga jatuh tempo dan dicatat sebagai pendapatan bunga.
If the hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the adjustment to the carrying amount of a hedged item for which the effective interest rate method is used is amortised to statement of income over the period to maturity and recorded as interest income. (b) Cash flow hedge
(b) Lindung nilai atas arus kas Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the statement of income.
Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih.
Amounts accumulated in equity are recycled to the statement of income in the periods when the hedged item affects profit or loss.
184 184– 5/37 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Derivative financial instruments and hedge accounting (continued) (b) Cash flow hedge (continued)
(b) Lindung nilai atas arus kas (lanjutan) Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika suatu transaksi lindung nilai perkiraan tidak lagi mungkin terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the statement of comprehensive income. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the statement of income.
(c) Lindung nilai yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi
(c) Derivatives that do not qualify for hedge accounting
Beberapa instrumen derivatif tidak memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi diakui langsung ke dalam laporan laba rugi dalam akun “Laba/(rugi) selisih kurs“. Keuntungan dan kerugian yang timbul karena perubahan dari nilai wajar derivatif yang dikelola bersama dengan aset keuangan atau liabilitas keuangan ditetapkan pada nilai wajar dicatat dalam akun “Laba/(rugi) selisih kurs“.
Certain derivative instruments do not qualify for hedge accounting. Changes in the fair value of any derivative instrument that does not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the statement of income under “Foreign exchange gain/(loss)”. The gains and losses arising from changes in the fair value of derivatives that are managed in conjunction with financial assets or financial liabilities designated at fair value are included in “Foreign exchange gain/(loss)”.
m. Pinjaman yang diberikan
m. Loans
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans represent provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period.
Pinjaman sindikasi, pinjaman dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dicatat sesuai dengan porsi pinjaman yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Syndicated loans, direct financing and joint financing, and channeling loans are recorded according to the proportion of risks borne by the Bank and stated at amortised cost.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Restrukturisasi pinjaman dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga pinjaman; perpanjangan jangka waktu pinjaman; dan perubahan fasilitas pinjaman.
Loan restructuring is performed for debtors who facing difficulties fulfilling their obligation, which is done through: interest rate discount; extension of loan period; and changes of loan facilities.
185 185– 5/38 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Loans (continued) Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the present value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the carrying amount of loans before restructuring.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi pinjaman yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan pinjaman diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan pinjaman yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai pinjaman yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. n.
o.
Tagihan dan liabilitas akseptasi
n.
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilties at amortised cost.
Beban dibayar dimuka
o.
Aset tetap
Prepayments Prepayments are expenses which have been incurred but have not been recognised as expense in the related period. Prepayments are recognised as expenses in the statement of income during the amortisation in accordance with the expected period of benefit.
Beban dibayar dimuka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Beban dibayar dimuka akan diakui sebagai biaya pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. p.
Acceptance receivables and payables
p.
Fixed assets
Aset tetap dicatat sebesar harga perolehannya, kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan perundangan, dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011) - Aset Tetap.
Fixed assets are stated at cost, except for certain fixed assets which are revalued in accordance with government regulations, less accumulated depreciation in accordance with SFAS 16 (Revised 2011) - Fixed Asset.
Kecuali tanah, semua aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaat aset yang bersangkutan sebagai berikut:
Fixed assets, except land, are depreciated using the straight line method based on the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor
20 4–8 4
Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
Tarif/Rates 5% 12.5% - 25% 25%
Buildings Office equipment Motor vehicles
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
186 186– 5/39 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
q.
2.
Aset tetap (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Fixed assets (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Bank and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. Repairs and maintenance costs are charged to the statement of income when incurred.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diperhitungkan dalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of premises and equipment is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of income in the period such asset is derecognised.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, biaya pengembangan/implementasi perangkat lunak, dan pemasangan peralatan kantor, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi/pemasangan selesai atau aset tersebut siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings, costs of the software development/ implementation, and the installation of office equipments are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets accounts when the construction/ installation is complete or the assets are ready to be used. Depreciation is charged from such date.
Aset lain-lain
q.
Other assets
Aset lain-lain terdiri dari tagihan transaksi Letter of Credit, agunan yang diambil alih, piutang bunga, uang muka, rekening antar kantor, suspense accounts dan lain-lain.
Other assets include of Letter of Credit transaction receivables, foreclosed collateral, interest receivables, advances, interbranch, suspense accounts and others.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Other assets are stated at the carrying amounts less allowance for impairment losses.
187 187– 5/40 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
2.
Aset lain-lain (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Other assets (continued)
Bank mengakui kerugian penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Pembalikan penurunan nilai diakui sebagai keuntungan di laporan laba rugi pada saat terjadinya pembalikan.
The Bank recognised impairment value of assets if the recoverable amount of assets is lower than the carrying amount. At the statement of financial position date, the Bank evaluates the recoverable amount of assets to determine whether there is or not any indication of assets impairment. Reversal of the recoverable amount of assets is recognised as gain in the statements of income when incurred.
Agunan yang diambil alih
Foreclosed collateral
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan. Bank memiliki kebijakan untuk selalu berusaha menjual agunan yang diambil alih.
Foreclosed assets represent loan collateral acquired in settlement of loans. The Bank has policy to sell foreclosed assets to settle debtors’ liabilities.
Pada saat pengakuan awal, agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya tetapi tidak melebihi nilai tercatat kredit yang diberikan. Bank tidak mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan agunan. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai bersih agunan yang diambil alih yang dapat direalisasikan dibebankan pada penyisihan penghapusan.
Foreclosed assets acquired in conjunction with settlement of loans are initially recorded at their fair value less costs to sell but not exceeding the carrying value of the loans. The Bank does not recognize any gains relating to the acquisition of foreclosed assets. The excess between uncollectible loans balance and net realizable value of foreclosed assets is charged to allowance for losses.
Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan yang bersangkutan.
Subsequent to initial recognition, foreclosed collateral is stated at the lower of carrying amount and fair value less costs to sell. The difference between the value of the foreclosed collateral and the outstanding loan principal, if any, is charged to the current year statement of income. Any difference between the value of the foreclosed collateral and the proceeds from its sale is recognised as a gain or loss on sale of the foreclosed collateral.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
The cost of maintenance of foreclosed collateral is charged to the statements of income when incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount is written down to recognise a permanent diminution in value, which is charged to the current year statement of income.
188 188– 5/41 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
s.
t.
2.
Liabilitas segera
ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Obligations due immediately
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.
Obligations due immediately are recorded at the time of the obligations occurred or receipt of transfer order from customers or other banks.
Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c, untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Obligations due immediately classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
s.
Deposits from customers and deposits from other banks
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Deposits from customers are the fund trusted by customers (exclude banks) based on fund deposits agreements. Included in this accounts are current accounts, saving accounts, time deposits and certificates of deposits.
Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak ketiga yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijaksanaan Bank. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai nominal pemegang tabungan di Bank.
Wadiah savings deposits represent third party funds which earn bonus based on the Bank’s policy. Wadiah savings deposits are stated at the nominal value placed by the depositors.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan inter-bank call money.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of current and saving accounts, time deposits and inter-bank call money.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers and deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Incremental costs directly attributable to acquistion of deposits from customers and deposits from other banks are deducted from the amount of deposits from customers and deposits from other banks. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
Pinjaman yang diterima
t.
Borrowings
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Borrowings represent funds received from other banks, Bank Indonesia or other parties with the obligation of repayment in accordance with the requirement of the loan agreement.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Instrument costs directly attributable to acquisition of borrowings are deducted from the amount of borrowings. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
189 189– 5/42 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u.
v.
2.
Efek-efek yang diterbitkan
ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Marketable securities issued
Efek-efek yang diterbitkan pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan.
Marketable securities issued are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs. Subsequently transactions costs are amortised using the effective interest rate up to the maturity of marketable securities issued.
Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Marketable securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
Obligasi subordinasi
v.
Subordinated bonds
Obligasi subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan obligasi subordinasi dikurangkan dari jumlah obligasi subordinasi yang diterima. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Subordinated bonds are classified as financial liabilities at amortised cost. Incremental costs directly attributable to the issuance of subordinated bonds are deducted from the amount of subordinated bonds. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
w. Pendapatan bunga dan pendapatan syariah, dan beban bunga dan bagi hasil syariah
w. Interest income and sharia income, and interest expense and sharia profit sharing expense
(i)
(i)
Konvensional
Conventional
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within “Interest income” and “Interest expense” in the statement of income using the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. 190
The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.
190– 5/43 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
w. Pendapatan bunga dan pendapatan syariah, dan beban bunga dan bagi hasil syariah (lanjutan) (i)
(ii)
ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Interest income and sharia income, and interest expense and sharia profit sharing expense (continued) (i)
Konvensional (lanjutan)
Conventional (continued)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Pada saat pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.
Penerimaan tunai atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are first applied to the loan principal. The excess of cash receipts over loan principal is recognised as interest income in the statement of income.
(ii) Sharia
Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah serta pendapatan qardh.
Sharia income represents profit from murabahah, ijarah muntahiyah bittamlik, mudharabah and musyarakah financing profit sharing income and qardh income.
Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. Pendapatan dari transaksi qardh diakui pada saat diterima.
Murabahah and ijarah muntahiyah bittamlik income is recognised over the period of the agreement based on accrual basis. Mudharabah and musyarakah income is recognised when cash is received or in a period where the right of revenue sharing is due based on agreed portion. Qardh income is recognised upon receipt.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil milik nasabah didasarkan pada prinsip mudharabah. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima. Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
Third parties’ share on the return of fund owners’ share is based on the principle of Mudharabah. The profit sharing is determined on a cash basis. Distribution of profit sharing is based on profit sharing principle which calculated from the UUS’s gross profit margin.
191 191– 5/44 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x.
y.
2.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi
ACCOUNTING POLICIES (continued) x.
Fee and commission income and expense
Pendapatan provisi dan komisi yang dapat diatribusikan secara langsung kepada aktivitas peminjaman diakui sebagai pengurang biaya pinjaman dan nilai tercatat atas pinjaman tersebut akan diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Fees and commissions income directly attributable to lending activity are recognised as a deduction of lending cost and will be recognised as interest income by amortising the carrying value of loan using effective interest rate method.
Pada umumnya pendapatan provisi dan komisi diakui menggunakan basis akrual pada saat jasa telah diberikan. Pendapatan provisi atas komitmen memberikan pinjaman yang kemungkinan besar akan dicairkan (bersamasama dengan biaya transaksi lain yang terkait langsung) diakui sebagai penyesuaian atas suku bunga efektif atas pinjaman yang diberikan. Pendapatan provisi atas pinjaman sindikasi diakui sebagai pendapatan ketika proses sindikasi telah selesai dan Bank tidak ambil bagian dalam pinjaman sindikasi atau telah mengambil bagian atas pinjaman sindikasi dengan suku bunga efektif yang sama dengan peserta lainnya.
Fees and commissions are generally recognised on an accrual basis when the service has been provided. Loan commitment fees for loans that are likely to be drawn down (together with related direct costs) are recognised as an adjustment to the effective interest rate on the loan. Loan syndication fees are recognised as revenue when the syndication has been completed and the Bank has retained no part of the loan package for itself or has retained a part at the same effective interest rate as the other participants.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman dan jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions income which are not related to lending activities and a specific period are recognised as revenues at the transaction date.
Pendapatan provisi dan komisi yang timbul dari negosiasi, partisipasi dalam negosiasi atas transaksi dengan pihak ketiga diakui pada saat penyelesaian transaksi yang mendasarinya.
Fees and commissions arising from negotiating, or participating in the negotiation of a transaction for a third party are recognised on completion of the underlying transaction.
Perpajakan
y. Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statement of income, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised.
192 192– 5/45 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y.
z.
2.
Perpajakan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) y. Taxation (continued)
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the appeal has been decided.
Perpajakan dicatat sesuai dengan PSAK 46 (Revisi 2013) – Pajak Penghasilan.
Taxation is recorded in accordance with SFAS 46 (Revised 2013) – Income Taxes.
Liabilitas Imbalan pasca kerja
z. Post-employee benefits
Kewajiban pensiun
Pension obligations
Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
The Bank is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan programs where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on one or more factors such as age, years of service or compensation.
Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasca kerja dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The post-employee benefits liability recognised in the statement of financial position in respect of defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of the plan assets, adjusted for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
193 193– 5/46 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) z.
2.
Liabilitas Imbalan pasca kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) z. Post-employee benefits (continued)
Kewajiban pension (lanjutan)
Pension obligations (continued)
Perubahan liabilitas imbalan kerja yang timbul atas liabilitas imbalan pasca kerja dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lainnya. Akumulasi pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.
Change in employee benefits liability from postemployee benefits liability arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are directly recognised in other comprehensive income. Accumulated remeasurements reported in retained earnings.
Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Past service costs arising from amandement or curtailment programs are recognised as expense in profit or loss when incurred.
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun yang ditempatkan pada entitas terpisah ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank. Jumlah kontribusi dari bank dan hasil pengembangan investasinya diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UU No.13/2003.
The Bank has implemented a defined contribution retirement program for its permanent employees. Contribution to the retirement funds were placed into a separate entity are paid by the employees and the Bank. Total contribution from the Bank and its investment growth result is accounted as part of defined benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Imbalan kerja dicatat sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2013) – Imbalan Kerja.
Employee benefits is recorded in accordance with SFAS 24 (Revised 2013) – Employee Benefits.
aa. Biaya emisi
aa. Issuance costs
Biaya emisi saham
Stock issuance costs
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor.
Stock issuance costs additional paid-in capital.
Biaya emisi efek-efek yang diterbitkan
Marketable security issuance costs
Biaya emisi efek-efek yang diterbitkan langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih. Selisih antara hasil emisi bersih dan nilai nominal dari efek-efek yang diterbitkan merupakan biaya transaksi atau diskonto yang diamortisasi selama jangka waktu efek-efek yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Marketable security issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related securities to determine the net proceeds. The differences between the net proceeds and nominal values of the marketable securities are considered as transaction cost or discounts, which are amortised using the effective interest rate method over the term of the marketable securities.
ab. Laba bersih per saham
are
deducted
from
ab. Earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang tahun. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah rata-rata tertimbang saham dasar dan dilusian yang beredar adalah 11.472.648.486 saham (2013: 8.865.655.822 saham).
Basic earnings per share are calculated by dividing income attributable to stock holders for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. As at 31 December 2015 and 2014, weighted average numbers of basic and diluted share outstanding are 11,472,648,486 shares (2013: 8,865,655,822 shares).
Laba bersih per saham dicatat sesuai dengan PSAK 56 (Revisi 2011) - Laba Per Saham.
Earning per share is recorded in accordance with SFAS 56 (Revised 2011) - Earnings Per Share.
194 194– 5/47 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ac. Informasi segmen operasi
3.
ACCOUNTING POLICIES (continued) ac. Operating segment information
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: (a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama). (b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan (c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity: (a) that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity). (b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and (c) for which separate financial information is available.
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi. Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi.
The Bank presents operating segment based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision maker in accordance with SFAS 5 (Revised 2009) - Operating Segment. The Bank’s chief operating decision maker is Board of Director.
Segmen operasi Bank disajikan berdasarkan segmen bisnis yang terdiri dari: business banking, perbankan konsumer, perbankan treasuri dan lain-lain (lihat Catatan 45).
The Bank disclose the operating segment based on business segments that consists of: business banking, consumer banking, treasury and others (see Note 45).
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Kerangka manajemen risiko
Risk management framework
Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009, Surat Edaran BI No 5/21/DPNP dan Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
The Bank has implemented risk management policy in accordance with BI regulation No. 5/8/PBI/2003 which has been amended with BI regulation No. 11/25/PBI/2009, Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP and Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23/DPNP concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank”. As stipulated in the decree, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.
Bisnis Bank mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Bank adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Bank secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Bank’s business involves taking on risks in a targeted manner and managing them professionally. The core functions of the Bank’s risk management are to identify all key risks for the Bank, measure these risks, manage the risk positions and determine capital allocations. The Bank regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practices.
Pengelolaan risiko di Bank mengacu pada praktik terbaik industri keuangan, dengan menyediakan kebijakan dan kerangka kerja serta struktur manajemen, perangkat dan proses yang jelas.
The Bank manages risk in accordance with best practices of leading financial institutions, with clearlydefined policies and framework, management structure, tools and processes.
195 195– 5/48 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan)
Risk management framework (continued)
Pengelolaan risiko yang efektif perlu ditanamkan untuk memastikan bahwa aspek-aspek pengelolaan risiko dalam lingkungan Bank, sehingga risiko dapat ditangani secara langsung pada unit usaha yang bersangkutan. Pengelolaan risiko merupakan tanggung jawab bersama di Bank dan diemban oleh seluruh karyawan di setiap lini organisasi. Bank juga membangun budaya yang menitikberatkan kesadaran seluruh karyawan akan risiko guna mendorong konsistensi dan efektivitas proses manajemen risiko Bank.
Effective risk management necessitates sound practices to be embedded in the Bank’s core systems and business processes, thus allowing management of risk of respective business units. At the Bank, managing risk is a responsibility that is shared by all employees at all levels of the organisational hierarchy. The Bank also adopts a strong and proactive risk awareness mindset, which is fundamental in attaining consistent and effective risk management.
Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Bank adalah risiko keuangan, termasuk di antaranya adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.
Risks arising from financial instruments to which the Bank exposed to are financial risks, which include credit risk, liquidity risk, market risk and operational risk.
a.
Risiko kredit
a. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Bank gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan, garansi, letters of credit, endorsement dan akseptasi.
Credit risk is the risk of financial losses, should any of the Bank’s customers, clients or market counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Bank. Credit risk arises mainly from loans, guarantees, letters of credit, endorsements and acceptances.
(i)
(i) Credit risk measurement
Pengukuran risiko kredit Untuk mendukung kuantifikasi risiko kredit, Bank memiliki metode untuk menghitung cadangan penurunan nilai berdasarkan kualitas kredit. Untuk kredit yang memiliki kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus, cadangan penurunan nilai dihitung secara kolektif dengan mempertimbangkan dua komponen: (i) ‘probability of default’ (PD) klien atau counterpart atas kewajiban kontraktualnya; and (ii) kemungkinan rasio pembalikan atas kewajiban yang telah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD).
To support the quantification of credit risk, the Bank has a method to calculate the allowance for impairment based on the credit quality. For loans in the category of current and special mention, the allowance for impairment collectively calculated by considering two components: (i) the ‘probability of default’ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; and (ii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the ‘loss given default’) (LGD).
Metode yang digunakan untuk menghitung PD adalah Migration Analysis. Metode ini dilakukan dengan menganalisis tingkat migrasi baki debit kredit dari kualitas kredit tertinggi ke kualitas kredit terendah, seperti yang digambarkan dengan jelas pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008. Sementara itu, kerugian ekonomi yang dialami oleh Bank saat terjadi default (LGD) dihitung dari rata-rata ekpektasi recovery dari portofolio kredit kategori Macet.
The method used to calculate PD is the Migration Analysis. The method is done by analyzing the migration rate of outstanding from the highest to the lowest credit quality as illustrated clearly in the Indonesian Banking Accounting Guidelines (PAPI) 2008. Meanwhile, the economic losses suffered by the Bank at the time of default (LGD) is calculated from the average of expected recovery of non performing loan portfolio.
Sedangkan untuk kredit dengan kategori bermasalah, cadangan penurunan nilai dihitung dengan cara berbeda. Jika terbukti secara objektif terjadi penurunan nilai, maka penurunan nilai dihitung cadangan berdasarkan selisih dari baki debit dengan nilai sekarang arus kas yang nilainya berbeda untuk tiap segmen. Khusus untuk unsecured loan cadangan penurunan nilainya dihitung sebesar baki debit.
Meanwhile for credit with non-performing category, an allowance for impairment is calculated in a different way. If objectively proven to be impaired, the allowance is calculated based on the difference of the outstanding to the present value of cash flows whose value is different for each segment. Especially for unsecured loan, the impairment value is calculated as the outstanding value.
196 196– 5/49 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan)
Risk management framework (continued)
a.
a. Credit risk (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Pengendalian mitigasi
batas
risiko
dan
kebijakan
(ii) Risk limit control and mitigation policies
Bank mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit di manapun risiko tersebut teridentifikasi - secara khusus, terhadap debitur individu dan kelompok, dan industri serta geografis.
The Bank manages, limits and controls concentrations of credit risk wherever they are identified - in particular, to individual counterparties and group, and to industries and geographical.
Bank menentukan tingkat risiko kredit yang dimiliki dengan menetapkan batas jumlah risiko yang bisa diterima yang terkait dengan satu debitur, atau beberapa kelompok debitur, dan berdasarkan segmen geografis dan industri.
The Bank structures the levels of credit risk it undertakes by placing limits on the amount of risk accepted in relation to one or a group of borrowers, and to geographic and industry segments.
Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Lending limits are reviewed in light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Agunan
Collateral
Bank menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta agunan sebagai uang muka. Bank menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit. Jenis-jenis agunan atas pinjaman yang diberikan antara lain adalah:
The Bank employs a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most traditional of this, is the taking of security for funds advances, which is a common practice. The Bank implements guidelines on the acceptability of specific classes of collateral in terms of credit risk mitigation. The principal collateral types for loans are as follows:
• •
Hipotek atas properti hunian, Agunan atas aset usaha seperti tanah dan bangunan, persediaan dan piutang usaha,
•
Agunan atas instrumen keuangan.
• Mortgage over residential properties, • Charges over business assets such as premises, inventory and accounts receivable, • Charges over financial instruments.
(iii) Cadangan kerugian penurunan nilai dan kebijakan pencadangan
(iii) Allowance for impairment provisioning policies
Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai, dan untuk yang tidak mempunyai bukti obyektif penurunan nilai, pencadangan dihitung menggunakan penilaian secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.
197 197– 5/50 – Page Halaman
losses
and
Allowance for impairment losses are recognised for financial reporting purposes only for losses that have been incurred at the date of the statement of financial position based on objective evidence of impairment and for those which do not have objective evidence of impairment, allowance are calculated using collective assessment based on historical loss data.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts
Eksposur risiko kredit disajikan setelah cadangan kerugian penurunan nilai terhadap aset keuangan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures presented net after allowance for impairment losses relating to onbalance sheet financial assets on the statement of financial position are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2015 2014 2013 Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek - efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi Tagihan akseptasi Aset lain-lain
938,280 7,801,395 678,805
989,252 6,816,392 542,792
1,083,846 6,464,739 379,366
9,278,095
3,908,139
5,075,630
491,647 3,290,661
613,413 12,455,927
493,064 11,545,424
52,200
117,145
73,730
1,016,519 7,148,137
1,190,040 3,647,213
305,254 3,838,340
544,840
708,660 345,114
893,887
36,180,070 35,882,117 11,978,581 2,825,725 393,128
28,177,744 27,312,053 11,443,815 2,860,425 404,277
25,853,319 24,197,571 12,655,724 2,761,559 412,623
118,500,200
101,532,401
96,034,076
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans Working capital Investment Consumer Acceptance receivables Other assets
Credit risk exposures on administrative accounts:
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2015 2014 2013 Komitmen dan kontinjensi - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Garansi yang diberikan - Standby letters of credit
Commitments and contingencies 7,633,486
6,404,648
7,232,447
2,205,086 4,027,086 326,096
2,447,430 3,145,181 358,480
1,575,364 3,719,583 526,501
14,191,754
12,355,739
13,053,895
198 198– 5/51 – Page Halaman
Undrawn loan facilities - committed Outstanding irrevocable letters of credit Guarantees issued Standby letters of credit -
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure
a) Sektor geografis
a) Geographic sectors The following table breaks down the Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by geographic region as at 31 December 2015, 2014 and 2013. For this table, the Bank has allocated exposures to regions based on the geographic areas which activities are undertaken.
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat mereka beroperasi. Jawa Bali Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi Tagihan akseptasi Aset lain-lain
2015 Sumatera
Kalimantan
Lainnya/ Others
Sulawesi
Jumlah/ Total
752,619
119,195
24,671
39,390
2,405
938,280
7,801,395
-
-
-
-
7,801,395
678,805
-
-
-
-
678,805
9,278,095
-
-
-
-
9,278,095
491,647 3,290,661
-
-
-
-
491,647 3,290,661
52,200
-
-
-
-
52,200
1,016,519 7,148,137 544,840
-
-
-
-
1,016,519 7,148,137 544,840
30,053,279 31,519,203 9,986,434 2,825,725 393,031
4,211,809 3,130,939 1,417,794 92
963,645 746,801 265,629 5
927,598 468,001 276,461 -
23,739 17,173 32,263 -
36,180,070 35,882,117 11,978,581 2,825,725 393,128
105,832,590
8,879,829
2,000,751
1,711,450
75,580
118,500,200
199 199– 5/52 – Page Halaman
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Derivative receivables Loans Working capital Investment Consumer Acceptance receivables Other assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
a) Sektor geografis (lanjutan)
a) Geographic sectors (continued)
Jawa Bali Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Sumatera
Kalimantan
Lainnya/ Others
Sulawesi
Jumlah/ Total
789,573
132,105
33,041
31,926
2,607
989,252
6,816,392
-
-
-
-
6,816,392
542,785
7
-
-
-
542,792
3,908,139
-
-
-
-
3,908,139
613,413 12,455,927
-
-
-
-
613,413 12,455,927
117,145
-
-
-
-
117,145
1,190,040 3,647,213
-
-
-
-
1,190,040 3,647,213
708,660 345,114
-
-
-
-
708,660 345,114
22,537,327 23,301,203 9,503,751 2,860,425 404,074
3,754,004 2,704,893 1,413,591 93
955,061 803,026 227,533 110
907,031 482,600 275,795 -
24,321 20,331 23,145 -
28,177,744 27,312,053 11,443,815 2,860,425 404,277
89,741,181
8,004,693
2,018,771
1,697,352
70,404
101,532,401
Jawa Bali Kas Giro pada Bank Indonesia
2014
2013 Sumatera
Kalimantan
Lainnya/ Others
Sulawesi
147,164
46,402
43,596
2,732
1,083,846
6,464,739
-
-
-
-
6,464,739
379,358
8
-
-
-
379,366
5,075,630
-
-
-
-
5,075,630
493,064 11,545,424
-
-
-
-
493,064 11,545,424
73,730
-
-
-
-
73,730
305,254 3,838,340 893,887
-
-
-
-
305,254 3,838,340 893,887
21,230,859 19,872,862 10,620,371 2,761,559 412,505
3,235,303 2,899,239 1,457,430 95
683,382 909,822 228,286 18
682,974 490,897 326,939 5
20,801 24,751 22,698 -
25,853,319 24,197,571 12,655,724 2,761,559 412,623
84,811,534
7,739,239
1,867,910
1,544,411
70,982
96,034,076
200– 5/53 – Page Halaman
Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans Working capital Investment Consumer Acceptance receivables Other assets
Jumlah/ Total
843,952
200
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale -
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Derivative receivables Loans Working capital Investment Consumer Acceptance receivables Other assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
a) Sektor geografis (lanjutan)
a) Geographic sectors (continued) Credit risk exposure relating to commitments and contigencies based on the geographic areas which the Bank’s activities are undertaken are as follows:
Eksposur risiko kredit atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan wilayah geografis tempat Bank beroperasi adalah sebagai berikut: Jawa Bali Komitmen dan kontinjensi - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Garansi yang diberikan - Standby letters of credit
Lainnya/ Others
Sulawesi
Jumlah/ Total
7,155,142
204,939
273,280
125
-
7,633,486
Undrawn loan facilities - committed
2,205,086
-
-
-
-
2,205,086
Outstanding irrevocable letters of credit
4,027,086 326,096
-
-
-
-
4,027,086 326,096
Guarantees issued Standby letters of credit -
13,713,410
204,939
273,280
125
-
14,191,754
2014 Sumatera Kalimantan
Lainnya/ Others
Sulawesi
Jumlah/ Total Commitments and contigencies
5,827,241
401,025
167,056
9,326
-
6,404,648
Undrawn loan facilities - committed
2,447,430
-
-
-
-
2,447,430
Outstanding irrevocable letters of credit
3,145,181 358,480
-
-
-
-
3,145,181 358,480
Guarantees issued Standby letters of credit -
11,778,332
401,025
167,056
9,326
-
12,355,739
Jawa Bali Komitmen dan kontinjensi - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Garansi yang diberikan - Standby letters of credit
Sumatera Kalimantan
Commitments and contigencies
Jawa Bali Komitmen dan kontinjensi - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Garansi yang diberikan - Standby letters of credit
2015
2013 Sumatera Kalimantan
Lainnya/ Others
Sulawesi
Jumlah/ Total Commitments and contigencies
6,271,174
727,292
190,358
43,623
-
7,232,447
Undrawn loan facilities - committed
1,575,364
-
-
-
-
1,575,364
Outstanding irrevocable letters of credit
3,719,583 526,501
-
-
-
-
3,719,583 526,501
Guarantees issued Standby letters of credit -
12,092,622
727,292
190,358
43,623
-
13,053,895
201 201– 5/54 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri
b) Industry sectors The following table breaks down the Bank’s credit exposure at carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by the industry sectors.
Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri. Lembaga keuangan/ Pemerintah/ Financial Government institution Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
-
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Industri/ Manufacturing
-
Jasa dunia usaha/ Business services
Pertanian/ Agriculture
-
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
-
-
938,280
938,280
7,801,395
-
-
-
-
-
7,801,395
-
678,805
-
-
-
-
678,805
7,641,620
1,636,475
-
-
-
-
9,278,095
1,765,561
491,647 1,525,100
-
-
-
-
491,647 3,290,661
-
-
-
12,085
-
40,115
52,200
1,016,519 7,148,137 -
502,351 -
21,761,950 1,449,289 54,442
10,041,840 101,281
42,489 15,272,425 36,964,553 47,044 1,228,111 338,686
1,016,519 7,148,137 544,840 84,040,768 2,825,725 393,128
25,373,232
4,834,378
23,277,766
10,143,121
15,319,469 39,552,234 118,500,200
Lembaga keuangan/ Pemerintah/ Financial Government institution Kas Giro pada Bank Indonesia
2015
-
2014 Industri/ Manufacturing
-
-
Jasa dunia usaha/ Business services
Pertanian/ Agriculture
Lain-lain/ Others -
989,252
989,252
6,816,392
-
-
-
-
-
6,816,392
-
542,792
-
-
-
-
542,792
2,870,145
1,037,994
-
-
-
-
3,908,139
10,823,861
456,826 1,536,046
-
-
-
156,587 96,020
613,413 12,455,927
-
-
67,065
8,906
4,966
36,208
117,145
1,190,040 3,647,213
-
-
-
-
-
1,190,040 3,647,213
188,647 -
520,013 288,795 14,701 -
17,255,519 1,442,146 101,212
4,858,820 36,658 3,841
56,319 14,137,870 30,666,702 780,296 601,325 299,224
708,660 345,114 66,933,612 2,860,425 404,277
25,536,298
4,397,167
18,865,942
4,908,225
14,923,132 32,901,637 101,532,401
202– 5/55 – Page Halaman
Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
Jumlah/ Total
-
202
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale -
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued) (iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri (lanjutan)
b) Industry sectors (continued)
Lembaga keuangan/ Pemerintah/ Financial Government institution Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
-
2013 Industri/ Manufacturing
-
Jasa dunia usaha/ Business services
Pertanian/ Agriculture
-
-
1,083,846
1,083,846
6,464,739
-
-
-
-
-
6,464,739
-
379,366
-
-
-
-
379,366
3,669,020
1,406,610
-
-
-
-
5,075,630
459,375 10,005,493
33,689 1,539,931
-
-
-
-
493,064 11,545,424
1,891
-
-
48,351
9,058
14,430
73,730
305,254 3,838,340 -
818,595 8,478 -
15,867,497 1,579,079 150,294
3,506,839 -
75,292 13,587,193 29,736,607 670,779 511,701 37,906 224,423
305,254 3,838,340 893,887 62,706,614 2,761,559 412,623
24,742,221
4,186,669
17,645,221
3,515,897
14,297,769 31,646,299
96,034,076
Lembaga keuangan/ Pemerintah/ Financial Government institution
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
Credit risk exposure relating to commitments and contigencies based on the industry sectors are as follows: 2015
Industri/ Manufacturing
Pertanian/ Agriculture
Jasa dunia usaha/ Business services
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Commitments and contingencies
-
-
2,445,840
1,164,946
3,323,903
698,797
7,633,486
Undrawn loan facilities - committed
-
-
1,127,177
40,028
59,812
978,069
2,205,086
Outstanding irrevocable letters of credit
-
-
184,053
24,137
852,282
2,966,614
4,027,086
-
-
31,660
5,884
81,361
207,191
326,096
-
-
3,788,730
1,234,995
4,317,358
4,850,671
14,191,754
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Lembaga keuangan/ Pemerintah/ Financial Government institution Komitmen dan kontinjensi - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Garansi yang diberikan - Standby letters of credit
Jumlah/ Total
-
Eksposur risiko kredit atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan sektor industri adalah sebagai berikut:
Komitmen dan kontinjensi - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Garansi yang diberikan - Standby letters of credit
Lain-lain/ Others
2014 Industri/ Manufacturing
Pertanian/ Agriculture
Jasa dunia usaha/ Business services
Guarantees issued Standby letters of credit
Commitments and contingencies
-
-
1,923,626
239,350
3,215,454
1,026,218
6,404,648
Undrawn loan facilities - committed
-
-
1,548,325
7,535
546,775
344,795
2,447,430
Outstanding irrevocable letters of credit
-
-
91,540
30,772
901,003
2,121,866
3,145,181
-
-
69,356
28,486
31,071
229,567
358,480
-
-
3,632,847
306,143
4,694,303
3,722,446
12,355,739
203 203– 5/56 – Page Halaman
Guarantees issued Standby letters of credit
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued) (iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri (lanjutan)
b) Industry sectors (continued)
Lembaga keuangan/ Pemerintah/ Financial Government institution Komitmen dan kontinjensi - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Garansi yang diberikan - Standby letters of credit
2013 Industri/ Manufacturing
-
-
2,405,790
-
-
-
-
-
Jasa dunia usaha/ Business services
Pertanian/ Agriculture
416,628
3,266,756
823,906
-
211,411
501,757
-
122,972
-
3,564,079
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Commitments and contingencies
7,232,447
262,990
488,468
1,575,364
887,427
2,118,988
3,719,583
-
87,707
315,822
526,501
918,385
4,504,880
4,066,551
13,053,895
Undrawn loan facilities - committed Outstanding irrevocable letters of credit Guarantees issued Standby letters of credit
c) Credit quality of financial assets As at 31 December 2015, 2014 and 2013, credit risk exposure relating to financial assets are divided as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
Kas Giro pada Bank Indonesia
Jumlah/ Total
1,143,273
c) Kualitas kredit dari aset keuangan
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Lain-lain/ Others
2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
938,280
-
-
938,280
7,801,395
-
-
7,801,395
678,805
-
-
678,805
9,278,095
-
-
9,278,095
491,647 3,290,661
-
-
491,647 3,290,661
52,200
-
-
52,200
1,016,519 7,148,137 544,840
-
-
1,016,519 7,148,137 544,840
35,776,991 35,495,175 11,488,348 2,825,725 393,128
142,965 146,225 323,426 -
260,114 240,717 166,807 -
36,180,070 35,882,117 11,978,581 2,825,725 393,128
117,219,946
612,616
667,638
118,500,200
204 204– 5/57 – Page Halaman
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Derivative receivables Loans Working capital Investment Consumer Acceptance receivables Other assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c) Kualitas kredit (lanjutan)
c) Credit quality of financial assets (continued)
dari
aset
keuangan
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi Tagihan akseptasi Aset lain-lain
2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
989,252
-
-
989,252
6,816,392
-
-
6,816,392
542,792
-
-
542,792
3,908,139
-
-
3,908,139
613,413 12,455,927
-
-
613,413 12,455,927
117,145
-
-
117,145
1,190,040 3,647,213
-
-
1,190,040 3,647,213
708,660 345,114
-
-
708,660 345,114
27,857,090 27,134,525 11,008,009 2,860,425 404,277
72,776 43,888 271,891 -
247,878 133,640 163,915 -
28,177,744 27,312,053 11,443,815 2,860,425 404,277
100,598,413
388,555
545,433
101,532,401
205 205– 5/58 – Page Halaman
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Securities purchased under resale aggrements Derivative receivables Loans Working capital Investment Consumer Acceptance receivables Other assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c) Kualitas kredit (lanjutan)
c) Credit quality of financial assets (continued)
dari
aset
keuangan
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual - Pinjaman yang diberikan dan piutang Obligasi pemerintah - Diperdagangkan - Tersedia untuk dijual Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi Tagihan akseptasi Aset lain-lain
2013 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
1,083,846
-
-
1,083,846
6,464,739
-
-
6,464,739
379,366
-
-
379,366
5,075,630
-
-
5,075,630
493,064 11,545,424
-
-
493,064 11,545,424
73,730
-
-
73,730
305,254 3,838,340 893,887
-
-
305,254 3,838,340 893,887
25,751,365 24,133,939 12,193,193 2,761,559 412,623
55,271 34,843 311,994 -
46,683 28,789 150,537 -
25,853,319 24,197,571 12,655,724 2,761,559 412,623
95,405,959
402,108
226,009
96,034,076
Modal kerja/ Working capital
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Trading Available for sale Loans and receivables Government bonds Trading Available for sale Derivative receivables Loans Working capital Investment Consumer Acceptance receivables Other assets
An aging analysis of loans that are “past due but not impaired” on 31 December 2015, 2014 and 2013 are set out below:
Analisa umur kredit yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
Jumlah/ Total
2015 Investasi/ Investment
Konsumsi/ Consumer
Jumlah/ Total
85,948 53,948 3,069
44,273 67,108 34,844
180,803 94,067 48,556
311,024 215,123 86,469
142,965
146,225
323,426
612,616
206 206– 5/59 – Page Halaman
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c) Kualitas kredit (lanjutan)
c) Credit quality of financial assets (continued)
dari
aset
keuangan
Modal kerja/ Working capital 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
Investasi/ Investment
Konsumsi/ Consumer
Jumlah/ Total
59,197 8,040 5,539
20,406 10,339 13,143
175,554 62,196 34,141
255,157 80,575 52,823
72,776
43,888
271,891
388,555
Modal kerja/ Working capital 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
2014
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
2013 Investasi/ Investment
Konsumsi/ Consumer
Jumlah/ Total
54,398 643 230
18,245 13,247 3,351
191,756 73,591 46,647
264,399 87,481 50,228
55,271
34,843
311,994
402,108
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
The credit quality of loans and acceptance receivables that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2015, 2014 and 2013 are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, rincian kualitas kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2015
Belum jatuh tempo dan tidak menunggak/ Neither past due nor in arrears
Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain terdapat tunggakan/ Not past due but other facilities are in arrears
Jumlah/ Total
Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi
35,601,136 35,115,843 11,436,659
175,855 379,332 51,689
35,776,991 35,495,175 11,488,348
Loans Working capital Investment Consumer -
Tagihan akseptasi
82,153,638 2,825,725
606,876 -
82,760,514 2,825,725
Acceptance receivables
84,979,363
606,876
85,586,239
207 207– 5/60 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c) Kualitas kredit (lanjutan)
c) Credit quality of financial assets (continued)
dari
aset
keuangan 2014
Belum jatuh tempo dan tidak menunggak/ Neither past due nor in arrears
Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain terdapat tunggakan/ Not past due but other facilities are in arrears
Jumlah/ Total
Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi
27,792,933 27,055,275 10,951,938
64,157 79,250 56,071
27,857,090 27,134,525 11,008,009
Loans Working capital Investment Consumer -
Tagihan akseptasi
65,800,146 2,860,425
199,478 -
65,999,624 2,860,425
Acceptance receivables
68,660,571
199,478
68,860,049
2013
Belum jatuh tempo dan tidak menunggak/ Neither past due nor in arrears
Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain terdapat tunggakan/ Not past due but other facilities are in arrears
Jumlah/ Total
Pinjaman yang diberikan - Modal kerja - Investasi - Konsumsi
25,736,442 24,115,489 12,170,342
14,923 18,450 22,851
25,751,365 24,133,939 12,193,193
Loans Working capital Investment Consumer -
Tagihan akseptasi
62,022,273 2,761,559
56,224 -
62,078,497 2,761,559
Acceptance receivables
64,783,832
56,224
64,840,056
Penjelasan pembagian kualitas kredit pinjaman yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah:
Details for credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” are as follow:
- Belum jatuh tempo dan tidak menunggak
- Neither past due nor in arrears
Aset seluruhnya dipastikan akan diterima kembali karena belum jatuh tempo dan tidak menunggak pada tanggal pelaporan, sehingga tidak terdapat pertimbangan yang menjadi perhatian Bank;
208 208– 5/61 – Page Halaman
There is a high likelihood of the assets being fully recovered since the asset has not past due and not in arrears at reporting date, therefore, there is no concern from the Bank;
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c) Kualitas kredit (lanjutan)
c) Credit quality of financial assets (continued)
dari
aset
keuangan
- Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain terdapat tunggakan
- Not past due but other facilities are in arrears
Ada pertimbangan terkait dengan kemampuan counterparty dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo dikarenakan ada fasilitas lainnya yang telah menunggak. Dalam hal ini counterparty diharapkan dapat menyelesaikan seluruh pokok dan bunga atas fasilitas lain yang menunggak.
There is concern over the counterparty’s ability to make payments when due since there is other overdue facilities. In this case, counterparty expected to settle all the outstanding amounts of principal and interests which in arrears.
Untuk bank dan lembaga keuangan, hanya yang secara independen dinilai dengan peringkat minimum “A” yang diterima. Peringkat atas Efek-efek dan Obligasi pemerintah dinyatakan di dalam Catatan 9 dan 10.
For banks and financial institutions, only independently rated parties with a minimum rating of “A” are accepted. Rating for Marketable securities and Government bonds is disclosed in Notes 9 and 10.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, perubahan cadangan kerugian penurunan pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai adalah:
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, movement in the allowance for impairment losses for loans that are “impaired” is as follow: 2015
Modal kerja/ Working capital
Investasi/ Investment
Konsumsi/
Consumer
Jumlah/
Total
Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan Penghapusan selama periode berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Lain-lain *)
226,513
82,680
59,974
369,167
Beginning balance
12,011
69,322
20,418
101,751
Allowance during the period
(1,148)
(7,329)
(18,527)
(27,004)
Write-offs during the period
437 147
89
4,197 42
4,634 278
Bad debt recoveries Others *)
Saldo akhir
237,960
144,762
66,104
448,826
Ending balance
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
209 209– 5/62 – Page Halaman
Includes effect of foreign exchange translation *)
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan dan rekening administratif (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk on financial assets and administrative accounts (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
c) Kualitas kredit (lanjutan)
c) Credit quality of financial assets (continued)
dari
aset
keuangan
2014
Modal kerja/ Working capital Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan Penghapusan selama periode berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Lain-lain *) Saldo akhir
Investasi/ Investment
Konsumsi/
Consumer
Jumlah/
Total
105,336
77,306
59,634
242,276
Beginning balance
163,130
7,197
17,305
187,632
Allowance during the period
(19,088)
(54,520)
Write-offs during the period
1,016 (2,839)
4,218 (2,095)
6,613 (12,834)
Bad debt recoveries Others *)
82,680
59,974
369,167
(35,432)
-
1,379 (7,900) 226,513
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Ending balance
Includes effect of foreign exchange translation *)
2013
Modal kerja/ Working capital
Investasi/ Investment
Konsumsi/
Consumer
Jumlah/
Total
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Lain-lain *)
143,700
54,107
87,239
285,046
Beginning balance
37,532
22,876
953
61,361
Allowance during the year
Saldo akhir
(80,847)
-
(21,826)
(102,673)
Write-offs during the year
4,925 26
323
2,736 (9,468)
7,661 (9,119)
Bad debt recoveries Others *)
105,336
77,306
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
210 210– 5/63 – Page Halaman
59,634
242,276
Ending balance
Includes effect of foreign exchange translation *)
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued) (v) Loans
(v) Pinjaman yang diberikan
Loans are summarised as follows:
Ikhtisar pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah: Perdagangan Perindustrian Jasa Pertanian dan pertambangan Konstruksi Lain-lain *) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Perdagangan Perindustrian Jasa Pertanian dan pertambangan Konstruksi Lain-lain *)
Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired
2015 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
20,049,644 15,600,019 8,904,197
371,170 223,415 49,929
20,420,814 15,823,434 8,954,126
3,655,035 1,716,200 11,943,682
3,686 24,407 393,198
3,658,721 1,740,607 12,336,880
61,868,777
1,065,805
62,934,582
Total Rupiah Foreign currencies: Trading Manufacturing Services
`
Jumlah/ Total
2,671,648 6,363,440 6,626,465
33,829 4,644 10,765
2,705,477 6,368,084 6,637,230
6,511,271 100,856 620,098
1,290 131
6,512,561 100,856 620,229
Jumlah mata uang asing
22,893,778
50,659
22,944,437
Jumlah
84,762,555
1,116,464
85,879,019
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
*)
(1,389,425)
(448,826)
(1,838,251)
83,373,130
667,638
84,040,768
Termasuk dalam lain-lain adalah kredit konsumsi
Rupiah: Perdagangan Perindustrian Jasa Pertanian dan pertambangan Konstruksi Lain-lain *) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Perdagangan Perindustrian Jasa Pertanian dan pertambangan Konstruksi Lain-lain *)
Agricultural and mining Construction Others *) Total foreign currencies Total Less: Allowance for impairment losses
Included in others is consumer loan *)
Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired 14,802,126 10,940,871 8,394,072
393,205 35,195 177,448
15,195,331 10,976,066 8,571,520
1,801,363 1,282,976 11,516,759
2,186 14,888 224,390
1,803,549 1,297,864 11,741,149
48,738,167
847,312
49,585,479
Total Rupiah Foreign currencies: Trading Manufacturing Services
Jumlah/ Total
51,347 357 13,028
3,175,390 6,571,563 5,842,172
3,107,286 48,112 30,681
2,556 -
3,109,842 48,112 30,681
Jumlah mata uang asing
18,710,472
67,288
18,777,760
Jumlah
67,448,639
914,600
68,363,239
*)
Agricultural and mining Construction Others *)
2014 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
3,124,043 6,571,206 5,829,144
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
Rupiah: Trading Manufacturing Services
(1,060,460)
(369,167)
(1,429,627)
66,388,179
545,433
66,933,612
Termasuk dalam lain-lain adalah kredit konsumsi
Rupiah: Trading Manufacturing Services Agricultural and mining Construction Others *)
Agricultural and mining Construction Others *) Total foreign currencies Total Less: Allowance for impairment losses
Included in others is consumer loan *)
211 211 – 5/64 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued) (v) Loans (continued)
(v) Pinjaman yang diberikan (lanjutan) Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired
2013 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
12,837,434 9,758,133 7,111,565 1,312,207
67,976 77,120 41,007 9,807
12,905,410 9,835,253 7,152,572 1,322,014
1,423,386 12,604,785
2,727 210,353
1,426,113 12,815,138
45,047,510
408,990
45,456,500
Total Rupiah
3,105,054 6,377,456 6,718,340 59,964
30,832 1,441 25,883 -
3,135,886 6,378,897 6,744,223 59,964
Foreign currencies: Trading Manufacturing Services Construction
2,158,249 32,255
1,139 -
2,159,388 32,255
Jumlah mata uang asing
18,451,318
59,295
18,510,613
Jumlah
63,498,828
468,285
63,967,113
Rupiah: Perdagangan Perindustrian Jasa Konstruksi Pertanian dan pertambangan Lain-lain *) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Perdagangan Perindustrian Jasa Konstruksi Pertanian dan pertambangan Lain-lain *)
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
*)
b.
Jumlah/ Total
(1,018,223)
(242,276)
(1,260,499)
62,480,605
226,009
62,706,614
Termasuk dalam lain-lain adalah kredit konsumsi
Rupiah: Trading Manufacturing Services Construction Agricultural and mining Others *)
Agricultural and mining Others *) Total foreign currencies Total Less: Allowance for impairment losses
Included in others is consumer loan *)
Risiko pasar
b. Market risk
Bank memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga dan mata uang asing, yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun umum. Bank memisahkan eksposur risiko pasar menjadi portofolio yang diperdagangkan dan portfolio tersedia untuk dijual (AFS - Available For Sale).
The Bank takes on exposures to market risks, which is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market risks arise from open positions in interest rate and foreign currency, all of which are exposed to general and specific market movements. The Bank separates exposures to market risk into either trading or available for sale (“AFS”) portfolios.
(i) Teknik pengelolaan risiko pasar
(i)
Sebagai bagian dari manajemen risiko pasar, Bank melakukan transaksi swap suku bunga untuk mengelola risiko suku bunga yang terasosiasi dengan pinjaman yang diberikan jangka panjang dengan tingkat bunga tetap dan melakukan transaksi US Future untuk mengelola risiko suku bunga.
212 212– 5/65 – Page Halaman
Market risk management techniques As part of the management of market risk, the Bank enters into interest rate swaps to manage the interest rate risk associated with the fixed-rate long-term loans and enter US Future transaction to manage the interest rate risk.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (ii)
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Bank memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang berlaku atas posisi keuangan dan arus kas. Direksi menetapkan batas atas tingkat eksposur berdasarkan mata uang dan secara agregat untuk posisi overnight dan intra-day yang dimonitor secara harian, menentukan batas maksimum kerugian (stop loss limit) dan Management Action Trigger, untuk kegiatan trading maupun banking books, serta melakukan lindung nilai (hedging) bila diperlukan.
The Bank takes on exposures to the effects of fluctuations in the prevailing foreign currency exchange rates on its financial position and cash flows. The Board sets limits on the level of exposure by currency and in aggregate for both overnight and intra-day positions, which are monitored daily, the utilisation of maximum loss limits (stop loss limits) and Management Action Trigger, both for trading and banking books, as well as the hedging exposure mechanism (where necessary).
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank atas risiko nilai tukar mata uang asing (Posisi Devisa Neto) pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (ekuivalen Rupiah). Termasuk di dalamnya adalah instrumen keuangan Bank pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang.
The table below summarises the Bank’s exposure to foreign currency exchange rate risk (Net Open Position) at 31 December 2015, 2014 and 2013 (Rupiah equivalent). Included in the table are the Bank’s financial instruments by amounts carried, categorised by currency.
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
2015
Yen
Dolar Hong Dolar Kong/ Singapura/ Hong Kong Singapore Dollars Dollars
Euro
Dolar Australia/ Australian Dollars
Pound Sterling
Lain-lain/ Others
-
-
-
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets Allowanr impairment losses
38,274,558
198,097
109,249
5,382
1,258,439
7,931
22,118
23,678
Total assets
Liabilitas segera Simpanan nasabah Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
20,708 28,980,157 20,927 2,384,773
4,846 205,775 2 50,923
329 332,068 1 69,840
5,217 -
1,198 2,085,557 383 1,896
21 117,618 1 -
14 327,222 42 -
732 167,275 69 -
LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Derivative liabilities Acceptance payables
44,036 2,757,000 505,480
12,856
7,964
116
36 11,556
2 445
-
116 2,715
Accrued expenses Borrowings Other liabilities
Jumlah liabilitas
34,713,081
274,402
410,202
5,333
2,100,626
3,561,477
(76,305)
(300,953)
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain lain Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah aset
50,533
984
9,280
79
43,926
1,319
4,819
132
3,182,093
-
-
-
-
-
-
-
402,427
23,690
18,593
5,303
74,019
6,573
15,796
23,291
7,798,776 670,243 2,301,829 25,089 21,696,620 2,384,773 196,183
7 87,866 50,923 36,109
4,107 69,840 7,975
-
17 1,159,951 1,896 184
4 35
61 1,442
1 254
(434,008)
(1,482)
(546)
-
(21,554)
LIABILITAS
Aset/(Liabilitas) Bersih
49
(842,187)
Jumlah
118,087
327,278
170,907
(110,156)
(305,160)
(147,229) 1,779,536
213 213– 5/66 – Page Halaman
Total liabilities Net Assets/(Liabilities) Total
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (ii)
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars
Foreign exchange risk
2015
Yen
Dolar Hong Dolar Kong/ Singapura/ Hong Kong Singapore Dollars Dollars
Euro
Dolar Australia/ Australian Dollars
Pound Sterling
Lain-lain/ Others
REKENING ADMINISTRATIF Tagihan Kewajiban
15,786,348 (19,206,766)
279,511 (199,766)
467,576 (164,449)
276 -
1,351,083 (493,148)
129,530 (23,282)
669,139 (375,889)
212,441 (64,788)
Komitmen dan kontinjensi - bersih
(3,420,418)
79,745
303,127
276
857,935
106,248
293,250
147,653
Jumlah Posisi Devisa Neto Posisi Devisa Neto Absolut
141,055 141,055
3,440 3,440
2,178
325
2,178
15,748
325
15,748
(3,908) 3,908
(11,950) 11,950
Modal Rasio PDN (Laporan posisi keuangan)
Rasio maksimum PDN
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars
Jumlah aset
423
Net Open Position
2,637
Net Open Position Absolute
181,241
Total
17,396,802
Capital
NOP Ratio (On-Statement 10.23% of financial position)
Rasio PDN (Keseluruhan)
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain lain Cadangan kerugian penurunan nilai
Commitment and contigencies - net Total
Jumlah
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
ADMINISTRATIVE ACCOUNT Receivables Payables
Yen
Dolar Hong Dolar Kong/ Singapura/ Hong Kong Singapore Dollars Dollars
Euro
Dolar Australia/ Australian Dollars
Pound Sterling
1,270
9,985
114
68,061
389
9,922
2,506,860
-
-
-
-
-
-
291,198
28,251
38,500
6,762
55,856
8,545
14,886
2,492,408 378,333 425,033 23,952 17,439,895 2,530,154 144,881
5,468 5 93,841 74,576 28,412
5 2,039 51,529 349
-
1,241,985 25
-
29 8
-
-
8,934
24,845
26,058,308
NOP Ratio (Overall)
20.00%
NOP maximum ratio
2014
86,919
(261,325)
1,04%
(1,929) 229,894
(359) 102,048
6,876
(19,605) 1,346,322
Lain-lain/ Others ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with 11,435 other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds 27 Derivative receivables Loans Acceptance receivables 578 Other assets Allowance for impairment (6) losses 8
12,042
Total assets
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
14,249 20,727,107 866,950 37,022 2,530,154
10 131,961 74,576
14,763 321,770 2 51,529
4,607 1 -
1,533 2,117,845 562 -
20,246 -
1 289,442 18 -
1 15,669 22 -
LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables
56,876 2,477,000 597,234
12,775
25,645
1,036
30 21,821
1,300
38
1 61
Accrued expenses Borrowings Other liabilities
Jumlah liabilitas
27,306,592
219,322
413,709
5,644
2,141,791
21,546
289,499
15,754
Aset/(Liabilitas) Bersih
(1,248,284)
10,572
(311,661)
1,232
(12,612)
(264,654)
(3,712)
Net Assets/(Liabilities)
(2,624,588)
Total
(795,469)
Jumlah
214 214– 5/67 – Page Halaman
Total liabilities
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (ii) Foreign exchange risk (continued)
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars REKENING ADMINISTRATIF Tagihan Kewajiban
22,923,130 (21,783,998)
Komitmen dan kontinjensi - bersih
1,139,132
2014
Yen
Dolar Hong Dolar Kong/ Singapura/ Hong Kong Singapore Dollars Dollars
Euro
184,925 (193,439) (8,514)
Dolar Australia/ Australian Dollars
Pound Sterling
186 -
1,344,968 (539,642)
20,593 (9,296)
617,706 (368,941)
32,473 (28,403)
312,670
186
805,326
11,297
248,765
4,070
Commitment and contigencies - net
2,512,932
Total
358
Net Open Position
4,306
Net Open Position Absolute
145,004
Total
15,307,194
Capital
Posisi Devisa Neto
(109,152)
2,058
1,009
1,418
9,857
(1,315)
(15,889)
Posisi Devisa Neto Absolut
109,152
2,058
1,009
1,418
9,857
1,315
15,889
Jumlah Modal Rasio PDN (Laporan posisi keuangan)
NOP Ratio (On-Statement (17.15)% of financial position)
Rasio PDN (Keseluruhan) Rasio maksimum PDN
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Beban dibayar dimuka Aset lain lain Cadangan kerugian penurunan nilai
ADMINISTRATIVE ACCOUNT Receivables Payables
470,640 (157,970)
Jumlah
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
Lain-lain/ Others
81,060
NOP Ratio (Overall)
20.00%
NOP maximum ratio
2013
Yen
Dolar Hong Dolar Kong/ Singapura/ Hong Kong Singapore Dollars Dollars
Euro
762
2,733
464
103,792
Dolar Australia/ Australian Dollars
Pound Sterling 4
1,647
2,207,772
-
-
-
-
-
-
180,332
51,501
11,186
3,605
45,027
5,866
13,498
4,312,230 418,513 951,298 7,857 17,034,660 2,607,836 227,806
2,260 121,283 45,230 58 59,291
7,430 1,815 96,148 45,792
-
1,886 1,352,855 672
171 -
2,827 2 1
(4,142)
(1,711)
-
(27,498)
Lain-lain/ Others ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with 15,280 other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds 98 Derivative receivables Loans Acceptance receivables 10 Prepayments 18,025 Other assets Allowance for impairment (417) losses 83
-
-
27,644,357
276,243
163,393
4,069
1,476,734
6,041
17,975
Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
14,937 18,289,655 367,597 12,008 2,607,836
58 129,877 449 45,230
7 256,947 1,759 96,148
10 4,007 -
1,069 1,717,046 1,128 -
17,507 73 -
2 354,326 10,755 -
13,480 2,434,000 454,264
38,538
29,699
468
35 17,621
2,401
74 343
25
Accrued expenses Borrowings Other liabilities
Jumlah liabilitas
24,193,777
214,152
384,560
4,485
1,736,899
19,981
365,500
16,870
Total liabilities
3,450,580
62,091
(221,167)
(13,940)
(347,525)
16,209
Net Assets/(Liabilities)
2,685,667
Total
Jumlah aset
(385,007)
0.95%
LIABILITAS
Aset/(Liabilitas) Bersih
(416)
(260,165)
Jumlah
215 215– 5/68 – Page Halaman
33,079
Total assets
LIABILITIES Obligations due 10 immediately 16,765 Deposits from customers - Deposits from other banks 70 Derivative liabilities Acceptance payables
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (ii) Foreign exchange risk (continued)
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars
2013
Yen
Dolar Hong Dolar Kong/ Singapura/ Hong Kong Singapore Dollars Dollars
Euro
Pound Sterling
Dolar Australia/ Australian Dollars
Lain-lain/ Others
REKENING ADMINISTRATIF Tagihan Kewajiban
17,960,931 (21,440,971)
260,305 (319,395)
529,828 (306,566)
-
528,765 (268,590)
20,111 (10,056)
679,743 (347,413)
22,704 (37,718)
ADMINISTRATIVE ACCOUNT Receivables Payables
Komitmen dan kontinjensi - bersih
(3,480,040)
(59,090)
223,262
-
260,175
10,055
332,330
(15,014)
Commitments and contigencies - net
Jumlah
(2,728,322)
Total
Posisi Devisa Neto
(29,460)
3,001
2,095
(416)
10
(3,885)
(15,195)
1,195
Net Open Position
Posisi Devisa Neto Absolut
29,460
3,001
2,095
416
10
3,885
15,195
2,809
Absolute Net Open Position
56,871
Total
14,177,995
Capital
Jumlah Modal Rasio PDN (Laporan posisi keuangan)
NOP Ratio (On-Statement 18.94% of financial position)
Rasio PDN (Keseluruhan) Rasio maksimum PDN
0.40%
NOP Ratio (Overall)
20.00%
NOP maximum ratio
The Bank's sensitivity on foreign currencies is determined using the Net Open Position information that translated into the Bank's main foreign currency, which is USD. The table below shows the sensitivity of the Bank’s income before tax to movement of foreign exchange rates on 31 December 2015, 2014 and 2013:
Sensitivitas Bank terhadap mata uang asing diperhitungkan dengan menggunakan informasi Posisi Devisa Neto yang ditranslasikan ke dalam mata uang asing utama Bank, yaitu USD. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba sebelum pajak Bank atas perubahan nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:
Pengaruh pada laba sebelum pajak/ Impact on income before tax (Trading book) +5% -5% 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013
(88,975) 131,232 134,283
88,975 (131,232) (134,283)
31 December 2015 31 December 2014 31 December 2013
(iii) Interest rate risk
(iii) Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko di mana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko di mana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Bank memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Margin bunga bisa meningkat sebagai hasil dari perubahan tersebut tetapi dapat menimbulkan kerugian ketika terdapat pergerakan yang tidak diharapkan.
216 216– 5/69 – Page Halaman
Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Fair value interest rate risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Bank takes on exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cash flow risks. Interest margins may increase as a result of such changes but may causes losses in the event that unexpected movements arise.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko pasar (lanjutan) (iii)
b. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Policies adopted by the Bank in managing its interest rate risk include: a) Monitoring of interest rate risk for trading book and ALM banking book (AFS).
Kebijakan yang dijalankan Bank dalam pengendalian terhadap risiko suku bunga: a) Melakukan pemantauan risiko suku bunga baik pada trading book maupun pada ALM banking book (AFS). b) Mengukur sensitivitas nilai ekonomis laporan posisi keuangan terhadap perubahan suku bunga pasar menggunakan metode Present Value of 1 untuk mengantisipasi Bp (PV01) pergerakan suku bunga yang berpotensi merugikan. terhadap c) Melakukan pemantauan Repricing Gap Profile Asset and Liabilities secara keseluruhan dalam mengantisipasi pergerakan tren suku bunga pasar yang dapat menyebabkan kerugian. d) ALCO melakukan peninjauan ulang terhadap Repriced Gap Strategy setidaktidaknya sekali dalam satu bulan.
b) Applying the Present Value of 1 Bp (PV01) methodology to measure the sensitivity of the Bank’s statement of financial position and anticipate adverse movement of interest rate. c) Monitoring of overall Repricing Gap Profile Assets and Liabilities in order to anticipate adverse movement of interest rate.
d) Regular review on Repriced Gap Strategy by ALCO at least once a month. The tables below summarise the Bank’s exposure to interest rate risks which categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates:
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur instrumen keuangan Bank terhadap risiko tingkat suku bunga yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo: 2015
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 1 bulan 3 bulan/ atau kurang/ Over 1 Less than 1 month to 3 month months
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ Over 3 months to 1 year
Lebih Lebih Lebih Lebih dari 2 dari 3 dari 4 dari 1 tahun tahun tahun tahun tapi tidak tapi tidak tapi tidak tapi tidak lebih lebih lebih dari 3 dari 4 dari 5 lebih Lebih tahun/ tahun/ tahun/ dari 2 dari 5 tahun/ 2 years 3 years 4 years tahun/ Over 5 1 year to to 3 to 4 to 5 2 years years years years years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Assets -
-
-
-
-
-
-
-
938,280
938,280
58,372
-
-
-
-
-
-
-
7,743,023
7,801,395
678,805
-
-
-
-
-
-
-
-
678,805
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek – efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
6,926,622 2,167,422 40,150 310,597 631,951 188,633 55,402,448 20,894,847 -
184,051 2,324,190 354,135 703,920 3,331,681 1,480,613 2,067,158 3,831,694 2,045,651 1,563,713 -
105,132 414,335 283,770 -
- 50,285 200,543 575,384 -
Jumlah aset keuangan
63,738,348 23,561,499
9,671,616 3,880,399 4,334,791
803,237
200,543 625,669 11,684,098
217 217– 5/70 – Page Halaman
(3,616) 544,840 (757,282) 2,825,725 393,128
9,278,095 3,834,508 8,164,656 544,840 84,040,768 2,825,725 393,128
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other bank and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
118,500,200
Total financial assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan) 2015
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 1 bulan 3 bulan/ atau kurang/ Over 1 Less than 1 month to 3 month months
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ Over 3 months to 1 year
Lebih Lebih Lebih Lebih dari 2 dari 3 dari 4 dari 1 tahun tahun tahun tahun tapi tidak tapi tidak tapi tidak tapi tidak lebih lebih lebih dari 3 dari 4 dari 5 lebih Lebih tahun/ tahun/ tahun/ dari 2 dari 5 tahun/ 2 years 3 years 4 years tahun/ Over 5 1 year to to 3 to 4 to 5 2 years years years years years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
Liabilities -
-
-
-
-
-
-
-
354,250
22,506,230 12,469,224 218,788 34,833,925 12,405,834
941,718 3,859,976
13,949 2,493
25,709
-
-
-
2,398 -
-
-
-
-
-
947,585 2,846,639
670,000 1,235,000 880,000 -
-
-
-
-
-
5,295,556
103,086,948
Total financial liabilities
200,543 625,669
6,388,542
15,413,252
Total interest repricing gap
100,272 1,365,000 10,274 -
2,000 -
1,000 -
-
2,593,000 -
2,757,000 900,000 -
Jumlah liabilitas keuangan
71,284,925 15,219,622
8,459,694 1,566,442 1,260,709
-
Jumlah gap repricing suku bunga
(7,546,577) 8,341,877
1,211,922 2,313,957 3,074,082
803,237
380,252 (5,622) 771,843 (1,789)
354,250 Obligations due immediately Deposits from customers 22,506,230 Current accounts 13,646,077 Saving accounts 51,127,937 Time deposits Deposits from other banks Current and 100,272 saving accounts 1,365,000 Inter-bank call money 13,274 Time deposits 947,585 Derivative payables 2,846,639 Acceptance payables 380,252 Accrued expenses 2,757,000 Borrowings 5,392,378 Marketable securities issued 771,843 Other liabilities 878,211 Subordinated bonds
2014
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 1 bulan 3 bulan/ atau kurang/ Over 1 Less than 1 month to 3 month months
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ Over 3 months to 1 year
Lebih Lebih Lebih Lebih dari 2 dari 3 dari 4 dari 1 tahun tahun tahun tahun tapi tidak tapi tidak tapi tidak tapi tidak lebih lebih lebih dari 3 dari 4 dari 5 lebih Lebih tahun/ tahun/ tahun/ dari 2 dari 5 tahun/ 2 years 3 years 4 years tahun/ Over 5 1 year to to 3 to 4 to 5 2 years years years years years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Assets -
-
-
-
-
-
-
-
989,252
989,252
1,563,346
-
-
-
-
-
-
-
5,253,046
6,816,392
542,792
-
-
-
-
-
-
-
-
542,792
3,170,408 887,473 -
68,371 -
11,410 44,837
(5,552) -
3,908,139 13,186,485 4,837,253
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek – efek Obligasi pemerintah Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
2,088,970 1,511
564,909 172,822 9,136,536 458,268 526,752 2,210,764 1,230,554 1,166,264
14,257 183,323
708,660 43,181,826 13,902,868 44,908 73,622
6,010,637 2,414,695 1,455,800 49,556 -
66,759 -
40,581 432,452 -
345,114 (572,006) 2,860,425 236,191
708,660 345,114 66,933,612 2,860,425 404,277
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other bank and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds Securities purchase under resale agreements Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
Jumlah aset keuangan
50,099,413 16,066,971 17,972,402 4,276,339 3,148,816
264,339
108,952 488,699
9,106,470
101,532,401
Total financial assets
218 218– 5/71 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan) 2014
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 1 bulan 3 bulan/ atau kurang/ Over 1 Less than 1 month to 3 month months
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ Over 3 months to 1 year
Lebih Lebih Lebih Lebih dari 2 dari 3 dari 4 dari 1 tahun tahun tahun tahun tapi tidak tapi tidak tapi tidak tapi tidak lebih lebih lebih dari 3 dari 4 dari 5 lebih Lebih tahun/ tahun/ tahun/ dari 2 dari 5 tahun/ 2 years 3 years 4 years tahun/ Over 5 1 year to to 3 to 4 to 5 2 years years years years years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
Liabilities -
-
-
-
-
-
-
-
275,025
14,025,069 10,249,117 169,476 31,020,279 13,095,950
817,774 3,406,076
12,256 2,793
2,450
2,300
-
-
1,517 -
29,000 -
-
-
-
-
-
594,499 2,886,148
275,025 Obligations due immediately Deposits from customers 14,025,069 Current accounts 11,250,140 Saving accounts 47,529,848 Time deposits Deposits from other banks Current and 70,495 saving accounts 2,416,950 Inter-bank call money 762,091 Time deposits 594,499 Derivative payables 2,886,148 Acceptance payables
70,495 2,416,950 608,091 -
125,000 -
-
2,477,000 529,000 -
- 2,398,000 -
880,000
-
-
-
Jumlah liabilitas keuangan
58,390,001 16,396,426
4,252,850 2,413,049
882,450
2,300
-
-
4,961,334
87,298,410
Total financial liabilities
Jumlah gap repricing suku bunga
(8,290,588)
(329,455) 13,719,552 1,863,290 2,266,366
262,039
108,952 488,699
4,145,136
14,233,991
Total interest repricing gap
2013
Lebih dari 4 tahun tapi tidak lebih dari 5 tahun/ 4 years to 5 years
345,243 (7,275) 869,001 (2,824)
345,243 Accrued expenses 2,477,000 Borrowings 2,919,725 Marketable securities issued 869,001 Other liabilities 877,176 Subordinated bonds
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 1 bulan 3 bulan/ atau kurang/ Over 1 Less than 1 month to 3 month months
Lebih dari Lebih dari 1 3 bulan tahun tapi tidak lebih dari tapi tidak 1 tahun/ lebih dari 2 tahun/ Over 3 months to 1 year to 1 year 2 years
Lebih dari 3 tahun Lebih tapi dari 2 tidak tahun tapi tidak lebih lebih dari dari 4 3 tahun/ tahun/ 2 years 3 years to 3 to 4 years years
-
-
-
-
-
-
-
-
1,083,846
1,083,846
1,550,845
-
-
-
-
-
-
-
4,913,894
6,464,739
379,366
-
-
-
-
-
-
-
-
379,366
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
Jumlah/ Total
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Assets
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek – efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
4,825,630 250,000 515,643 512,666 31,984 412,058 37,963,304 13,732,190 54,779 164,584
9,515,524 839,222 351,635 51,061 1,361,671 381,079 1,637,624 20,303 5,703,204 3,119,491 2,078,151 573,509 73,670 -
255,007 192,784 24,047 -
72,260 106,091 364,302 -
(800) 893,887 (851,584) 2,761,559 119,590
5,075,630 12,112,218 4,143,594 893,887 62,706,614 2,761,559 412,623
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other bank and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
Jumlah aset keuangan
45,321,551 15,071,498 16,654,069 4,339,792 4,067,410 644,873
471,838
542,653
8,920,392 96,034,076
Total financial assets
219 219– 5/72 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan) 2013
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 1 bulan 3 bulan/ atau kurang/ Over 1 Less than 1 month to 3 month months
Lebih dari Lebih 3 bulan dari 1 tapi tidak tahun lebih dari tapi tidak 1 tahun/ lebih dari 2 tahun/ Over 3 months to 1 year to 1 year 2 years
Lebih dari 3 Lebih tahun dari 2 tapi tahun tidak tapi tidak lebih lebih dari dari 4 3 tahun/ tahun/ 2 years 3 years to 4 to 3 years years
Lebih dari 4 tahun tapi tidak lebih dari 5 tahun/ 4 years to 5 years
-
-
-
-
-
-
-
-
269,691
15,990,872 9,884,197 194,037 26,408,524 12,082,918
749,799 3,607,393
9,070 7,965
10
-
-
-
1,906 -
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
Liabilities
79,929 494,510 248,926 -
269,691 Obligations due immediately Deposits from customers 15,990,872 Current accounts 10,839,009 Saving accounts 42,106,810 Time deposits Deposits from other banks Current and 79,929 saving accounts 494,510 Inter-bank call money 632,723 Time deposits 1,489,353 Derivative payables 2,796,621 Acceptance payables 293,787 Accrued expenses 2,434,000 Borrowings 3,885,766 Marketable securities issued 1,011,910 Other liabilities 876,254 Subordinated bonds
355,797 2,434,000 973,000 -
28,000 -
529,000 2,398,000 - 880,000
-
-
1,489,353 2,796,621 293,787 (14,234) 1,011,910 (3,746)
Jumlah liabilitas keuangan
53,106,958 16,039,752
4,385,192
546,035 2,398,010 880,000
-
-
5,845,288 83,201,235
Total financial liabilities
Jumlah gap repricing suku bunga
(7,785,407)
(968,254) 12,268,877 3,793,757 1,669,400 (235,127) 471,838
542,653
3,075,104 12,832,841
Total interest repricing gap
Sebagai bagian dari manajemen risiko suku bunga, Bank menetapkan batasan risiko maksimum berupa limit eksposur PV01 yang secara aktif dimonitor dan dilaporkan oleh divisi manajemen risiko.
As part of interest rate risk management, the Bank set a limit of maximum risk PV01 exposure which is actively monitored and reported by risk management division.
Bank juga memonitor sensitivitas perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih untuk 12 bulan ke depan.
The Bank also monitored sensitivity on the interest rate changes to the net interest income for the following 12 months.
Tabel berikut menyajikan sensitivitas pendapatan bunga bersih Bank terhadap peningkatan atau penurunan suku bunga. Untuk aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang Rupiah, sensitivitas dihitung menggunakan peningkatan atau penurunan suku bunga sebesar 100 bps. Sedangkan, untuk aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang USD, sensitivitas dihitung menggunakan peningkatan suku bunga sebesar 100 bps dan penurunan suku bunga sesuai tingkat minimum yield curve yang nilainya lebih rendah dari 100 bps.
This table presents a sensitivity of the Bank’s net interest income due to an increase or decrease of interest rate. For financial assets and liabilities in Rupiah, sensitivity is calculated using the increase or decrease of interest rate by 100 bps. While, for financial assets and liabilities in USD, sensitivity is calculated using the increase of interest rate by 100 bps and decrease of interest rate in accordance with the minimum yield curve which is lower than 100 bps.
Pendapatan bunga bersih/ Net interest income Peningkatan Penurunan suku suku bunga bunga 100 bps/ 100 bps/ Increase of Decrease of interest rate by interest rate by 100 bps 100 bps 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013
(5,165) (28,910) (19,943)
220 220– 5/73 – Page Halaman
10,326 17,202 17,087
31 December 2015 31 December 2014 31 December 2013
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan) Sensitivitas keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual
Sensitivity to unrealised gains/(loss) on available for sale marketable securities and government bonds
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Bank pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 atas perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan komprehensif lainnya yaitu:
The table below shows the sensitivity of the Bank’s unrealised gains/(loss) on available for sale marketable securities to movement of interest rates on 31 December 2015, 2014 and 2013 to other comprehensive income:
Pengaruh terhadap keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Impact to unrealised gains/(loss) on available for sale marketable securities and government bonds Peningkatan/ Penurunan/ Increase by Decrease by 100bps 100bps 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013
(100,673) (116,626) (143,204)
98,839 115,130 143,204
31 December 2015 31 December 2014 31 December 2013
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.
The projection above assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and that all positions run to maturity.
Sensitivitas atas laba bersih dan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan efek dari lindung nilai dan tindakan-tindakan Bank untuk mengurangi risiko atas tingkat suku bunga. Dalam kenyataannya, Bank secara proaktif melakukan mitigasi atas efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga.
The sensitivities of net income and unrealised gains on available for sale marketable securities, do not take into account the effects of hedging and do not incorporate actions that the Bank would take to mitigate the impact of this interest rate risks. In practice, the Bank proactively seeks to mitigate the effect of prospective interest movements.
Tingkat suku bunga efektif rata-rata atas aset dan liabilitas keuangan Bank adalah sebagai berikut:
The average effective interest rate for the Bank financial assets and liabilities are as follows:
221 221– 5/74 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan)
ASET Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek dan obligasi pemerintah Pinjaman yang diberikan LIABILITAS Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro - Tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan - Obligasi Berkelanjutan - Medium Term Notes Obligasi subordinasi
c.
Rupiah/ Rupiah %
2015 Mata uang asing/ Foreign currencies %
2014 Mata uang Rupiah/ asing/ Rupiah Foreign % currencies %
2013 Rupiah/ Rupiah %
Mata uang asing/ Foreign currencies %
0.59
0.03
0.10
0.07
0.04
0.08
7.58
0.20
6.78
0.15
5.39
0.16
7.43
3.14
7.22
3.02
5.93
2.52
ASSETS Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities and government bonds
12.06
5.24
11.66
5.09
10.42
5.17
Loans
1.62 2.65 8.67
0.56 0.35 1.68
1.63 2.68 9.07
0.48 0.20 2.53
1.75 3.24 6.91
1.41 1.19 6.29 8.61 -
0.14 1.47
1.49 1.14 5.96 8.51 -
0.31 0.19 0.25 1.13
1.52 1.15 4.85 5.71 -
8.83 7.43 11.50
-
7.42 7.43 11.50
-
7.21 7.36 11.64
Risiko likuiditas
LIABILITIES Deposits from customers 0.47 Current accounts 0.16 Saving accounts 2.03 Time deposits Deposits from other banks 0.30 Current accounts Saving accounts 0.26 Inter-bank call money 0.32 Time deposits 1.10 Borrowings Marketable securities issued Continuous Bonds Medium Term Notes Subordinated bonds
c. Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dari ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban arus kas yang bersifat kontraktual baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang atau kewajiban yang diharuskan peraturan yang telah jatuh tempo tanpa mempengaruhi aktivitas harian dan menimbulkan kerugian yang tidak dapat diterima.
Liquidity risk is defined as the current and prospective risk to earnings or capital arising from the Bank’s inability to meet its current and future contractual cash flow or regulatory obligations when they are due without affecting daily operations and incurring unacceptable losses.
Risiko ini mencakup ketidakmampuan dalam mengelola kekurangan atau perubahan sumbersumber pendanaan yang tidak direncanakan dan kegagalan dalam mengenali atau mengatasi perubahan kondisi pasar yang kemudian mempengaruhi kemampuan untuk melikuidasi aset secara cepat dengan nilai kerugian yang minimal.
This risk includes the inability to manage unplanned decreases or changes in funding sources and the failure to recognise or address changes in market conditions that affect the ability to liquidate assets quickly with minimal loss in value.
Bank membuat laporan ketidaksesuaian arus kas berdasarkan arus kas sesuai waktu kontrak yang sebenarnya (dikenal sebagai "arus kas kontraktual"). Profil arus kas kontraktual mengalokasikan aset dan liabilitas ke dalam time band sesuai sisa jangka waktu jatuh temponya.
The Bank prepares cash flow mismatch reports based on the actual contracted cash flows (known as “contractual cash flow”). The contractual cash flow profile allocates the Bank’s assets and liabilities into time bands according to their remaining term to maturity.
222 222– 5/75 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
c.
Liquidity risk (continued)
Selain itu, Bank juga membuat laporan ketidaksesuaian arus kas berdasarkan asumsi behavioural. Arus kas ini (dikenal sebagai "arus kas behavioural") biasanya terkait dengan karakteristik produk, seperti waktu untuk aset yang telah jatuh tempo diperpanjang kembali, kemungkinan penarikan dini untuk deposito atau pola historis deposito yang diperpanjang. Untuk mengelola ketidaksesuaian arus kas, Bank menetapkan suatu batasan berupa liquidity gap limit yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis serta kemampuan Bank dalam memperoleh likuiditas segera.
In addition, the Bank also prepares cash flow mismatch reports based on behavioural assumptions. These cash flows (known as “behavioural cash flow”) are typically associated with product characteristics, such as the time beyond, which maturing assets are rolled over, the likelihood of premature withdrawals of fixed deposits or the historical deposit rollover patterns. For managing cash flow mismatch, the Bank sets a liquidity gap limit align with its business requirements and its ability to obtain immediate liquidity.
Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual atas aset dan liabilitas keuangan Bank berdasarkan sisa periode sampai tanggal jatuh tempo sesuai kontrak.
The following tables show cash flows on the Bank’s financial assets and liabilities based on the remaining period to the contractual maturity date. 2015
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Jumlah liabilitas Aset Bersih
Nilai tercatat*)/ Carrying value*)
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
Sampai dengan1 bulan/ Up to 1 month
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month – 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months – 12 months
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1 year – 2 years
> 2 tahun s/d 5 tahun/ > 2 years – 5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
938,280
-
938,280
-
-
-
-
-
7,801,395
-
7,801,395
-
-
-
-
-
678,805
-
678,805
-
-
-
-
-
9,278,095 3,838,124 8,164,656 544,840 85,879,019 2,846,639 459,724
-
6,926,622 40,150 631,951 40,002 3,740,128 1,156,031 407,365
2,167,422 310,597 188,633 43,263 9,005,193 982,115 15,665
184,051 2,324,190 3,331,681 129,894 22,765,046 701,802 36,694
354,135 1,480,613 220,878 4,250,308 -
809,052 2,481,493 50,285 110,803 22,897,955 23,220,389 6,691 -
120,429,577
-
22,360,729
12,712,888
29,473,358
6,305,934
26,305,994 23,270,674
354,250 87,280,244 1,478,546 947,585 2,846,639
-
354,250 69,774,240 1,475,546 83,564 1,156,031
12,501,498 2,000 55,374 982,115
4,204,578 1,000 396,972 701,802
290,377 350,581 -
455,845 61,094 6,691
380,252 2,757,000 5,392,378 771,843 878,211
-
380,252 771,843 -
2,592,261 -
2,757,000 898,860 -
668,878 878,211
1,232,379 -
103,086,948
-
73,995,726
16,133,248
8,960,212
2,188,047
17,342,629
-
(51,634,997)
(3,420,360)
20,513,146
4,117,887
1,756,009
53,706 -
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets Total assets LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables
Accrued expenses Borrowings - Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds 53,706
Total liabilities
24,549,985 23,216,968
Net Asset
Excluding allowance for impairment losses *)
*) Tidak termasuk cadangan kerugian penurunan nilai.
223 223– 5/76 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
Nilai tercatat*)/ Carrying value*)
c. Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
Liquidity risk (continued)
2014 Sampai dengan1 bulan/ Up to 1 month
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month – 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months – 12 months
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1 year – 2 years
> 2 tahun s/d 5 tahun/ > 2 years – 5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
989,252
-
989,252
-
-
-
-
-
6,816,392
-
6,816,392
-
-
-
-
-
Giro pada bank lain 542,792 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 3,908,139 Efek-efek 13,192,037 Obligasi pemerintah 4,837,253 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 708,660 Tagihan derivatif 345,114 Pinjaman yang diberikan 68,363,239 Tagihan akseptasi 2,886,148 Aset lain-lain 416,323
-
542,792
-
-
-
-
-
-
3,170,408 887,473 -
2,088,970 1,511
564,909 9,136,536 2,210,764
172,822 458,268 1,230,554
609,380 1,349,587
11,410 44,837
-
708,660 83,767 2,873,827 763,482 293,145
39,003 5,460,271 1,377,895 73,622
57,264 20,404,172 729,743 49,556
61,878 2,945,548 8,978 -
103,202 19,984,847 16,694,574 6,050 -
Jumlah aset
-
17,129,198
9,041,272
33,152,944
4,878,048
22,053,066 16,750,821
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
103,005,349 275,025 72,805,057 3,249,536 594,499 2,886,148
-
275,025 55,257,420 3,095,536 119,112 763,482
13,161,759 125,000 56,848 1,377,895
3,713,976 29,000 25,854 729,743
224,381 344,622 8,978
357,547 48,063 6,050
345,243 2,477,000 2,919,725 869,001 877,176
-
345,243 869,001 -
528,850 -
2,477,000 -
2,390,875 -
877,176
Jumlah liabilitas
87,298,410
-
60,724,819
15,250,352
6,975,573
2,968,856
Aset Bersih
15,706,939
-
(43,595,621)
(6,209,080)
26,177,371
1,909,192
1,288,836
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
Accrued expenses Borrowings - Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds 89,974
Total liabilities Net Asset
Excluding allowance for impairment losses *)
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
2013 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month – 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months – 12 months
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1 year – 2 years
> 2 tahun s/d 5 tahun/ > 2 years – 5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1,083,846
-
1,083,846
-
-
-
-
-
6,464,739
-
6,464,739
-
-
-
-
-
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
379,366
-
379,366
-
-
-
-
-
5,075,630 12,113,018 4,143,594 893,887 63,967,113 2,796,621 418,700
-
4,825,630 515,643 31,984 128,216 2,718,785 921,517 125,300
250,000 512,666 412,058 251,867 5,066,325 1,048,098 210,738
9,515,524 1,361,671 237,404 18,638,856 816,240 82,662
839,222 381,079 121,856 3,889,325 3,999 -
657,703 72,260 1,850,711 106,091 154,544 17,661,073 15,992,749 6,767 -
Jumlah aset
97,336,514
-
17,195,026
7,751,752
30,652,357
5,235,481
20,330,798 16,171,100
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
Total assets LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables
20,764,230 16,660,847
*) Tidak termasuk cadangan kerugian penurunan nilai.
Nilai tercatat*)/ Carrying value*)
89,974 -
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds Securities purchased under resale agreements Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets
269,691 68,936,691 1,207,162 1,489,353 2,796,621
-
269,691 52,241,863 823,365 199,786 921,517
12,173,985 355,797 204,113 1,048,098
3,863,139 28,000 555,238 816,240
217,314 98,855 3,999
350,203 431,361 6,767
293,787 2,434,000 3,885,766 1,011,910 876,254
-
293,787 1,011,910 -
972,378 -
2,434,000 -
527,795 -
2,385,593 876,254
Jumlah liabilitas
83,201,235
-
55,761,919
14,754,371
7,696,617
847,963
Aset Bersih
14,135,279
-
(38,566,893)
(7,002,619)
22,955,740
4,387,518
4,050,178
90,187 -
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Government bonds Derivative receivables Loans Acceptance receivables Other assets Total assets LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables
Accrued expenses Borrowings - Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds 90,187
Total liabilities
16,280,620 16,080,913
Net Assets
Excluding allowance for impairment losses *)
*) Tidak termasuk cadangan kerugian penurunan nilai.
224 224– 5/77 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
c.
Liquidity risk (continued)
Perkiraan arus kas Bank atas instrumeninstrumen tersebut berbeda dengan analisa ini. Sebagai contoh, simpanan nasabah diharapkan untuk memiliki saldo yang stabil atau meningkat sedangkan fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan tidak semua diharapkan untuk digunakan secepatnya.
The Bank’s expected cash flows on these instruments vary significantly from this analysis. For example, deposits from customers are expected to maintain a stable or increasing balance, and unused committed loan facilities are not all expected to be drawn immediately.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2015, 2014 and 2013.
Jumlah/ Total Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
2015
3 – 12 bulan/ months
1–5 tahun/ years
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
354,250
-
-
-
-
22,506,869 13,715,142 51,455,014 1,492,352 1,272,597 2,846,639
22,506,869 12,434,522 34,924,691 1,489,266 102,159 1,156,031
96,273 12,551,097 2,029 245,627 982,115
351,999 3,945,226 1,057 582,021 701,802
769,514 34,000 342,790 6,691
62,834 -
Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables
380,252 2,761,638 5,835,632 771,843 1,029,820
380,252 15,750 771,843 -
2,694,091 24,970
2,761,638 1,053,758 74,910
2,072,033 929,940
-
Accrued expenses Borrowings Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds
104,422,048
74,135,633
16,596,202
9,472,411
4,154,968
62,834
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
1–3 bulan/ months
2014
3 – 12 bulan/ months
1–5 tahun/ years
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
275,025
275,025
-
-
-
-
14,025,069 11,250,140 47,529,848 3,252,458 680,849 2,886,148
14,025,069 10,212,071 31,025,055 3,208,916 29,655 763,482
104,149 14,898,802 17,763 126,979 1,377,895
269,561 1,598,448 25,779 311,194 729,743
574,385 7,543 213,021 15,028
89,974 -
Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables
345,243 2,483,245 3,169,190 869,001 1,129,700
345,243 15,750 869,001 -
6,245 565,838 24,970
2,477,000 130,389 74,910
2,457,213 1,029,820
-
Accrued expenses Borrowings Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds
87,895,916
60,769,267
17,122,641
5,617,024
4,297,010
89,974
Jumlah/ Total Liabilitas segera Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
1–3 bulan/ months
354,250
Jumlah/ Total Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
1–3 bulan/ months
2013
3 – 12 bulan/ months
1–5 tahun/ years
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
269,691
269,691
-
-
-
-
15,991,333 10,908,153 42,463,989 1,224,584 1,391,854 2,796,621
15,991,333 9,842,593 26,488,881 838,737 237,244 921,517
91,410 12,245,008 356,015 251,558 1,048,098
260,658 3,721,597 29,832 648,941 816,240
606,312 8,503 254,111 10,766
107,180 -
Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables
293,787 2,440,137 4,369,841 1,011,910 1,229,580
293,787 15,750 1,011,910 -
6,137 1,027,136 24,970
2,434,000 157,765 74,910
3,169,190 1,129,700
-
Accrued expenses Borrowings Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds
84,391,480
55,911,443
15,050,332
8,143,943
5,178,582
107,180
225 225– 5/78 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
c.
The tables below provide information about estimated cash outflow of off-balance sheet as at 31 December 2015, 2014 and 2013.
Informasi mengenai perkiraan cash outflow dari rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
Jumlah/ Total Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum ditarik - committed Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diberikan Standby letter of credit
d.
2015
3 – 12 bulan/ months
1–5 tahun/ years
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
2,357
22,740
408,613
2,463,624
4,736,152
2,205,086 4,027,086 326,096
522,248 983,051 106,613
584,004 822,400 39,449
770,784 1,717,596 168,395
328,050 504,039 11,639
-
14,191,754
1,614,269
1,468,593
3,065,388
3,307,352
4,736,152
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
1–3 bulan/ months
2014
3 – 12 bulan/ months
1–5 tahun/ years
171,036
244,141
302,513
2,368,508
3,318,450
2,447,430 3,145,181 358,480
1,332,764 547,673 83,616
612,564 401,993 56,325
496,167 1,742,226 218,539
5,935 453,289 -
-
12,355,739
2,135,089
1,315,023
2,759,445
2,827,732
3,318,450
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
1–3 bulan/ months
2013
3 – 12 bulan/ months
1–5 tahun/ years
278,018
405,101
1,070,565
1,681,290
3,797,473
1,575,364 3,719,583 526,501
452,478 920,626 68,564
717,234 448,591 80,435
404,612 1,748,911 373,715
1,040 601,241 3,787
214 -
13,053,895
1,719,686
1,651,361
3,597,803
2,287,358
3,797,687
d.
Undrawn loan facilities - committed Outstanding irrevocable letters of credit Guarantees issued Standby letter of credit
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
7,232,447
Risiko operasional
Undrawn loan facilities - committed Outstanding irrevocable letters of credit Guarantees issued Standby letter of credit
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
6,404,648
Jumlah/ Total Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - committed Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diberikan Standby letters of credit
1–3 bulan/ months
7,633,486
Jumlah/ Total Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum ditarik - committed Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diberikan Standby letter of credit
Kurang dari/ Less than 1 bulan/month
Liquidity risk (continued)
Undrawn loan facilities - committed Outstanding irrevocable letters of credit Guarantees issued Standby letters of credit
Operational risk
Risiko Operasional merupakan risiko atas kerugian dari ketidakcukupan/kegagalan proses internal, manusia, sistem dan manajemen atau kerugian dari kejadian eksternal.
Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people, system and management or losses from external events.
Bank telah melakukan pengelolaan risiko operasional yang meliputi risk identification, risk assessment, risk treatment, risk monitoring dan reporting dengan tujuan agar eksposur risiko atau kerugian yang mungkin timbul dapat dikendalikan secara memadai dan masih dalam batas Risk Appetite Bank.
The Bank has implemented operational risk management covering risk identification, risk assessment, risk treatment, risk monitoring and reporting in order to properly control and keep risk exposure or potential loss within the Bank’s risk appetite.
Bank telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung pelaksanaan proses manajemen risiko, antara lain tersedianya sistem aplikasi atau database pengelolaan risiko operasional, tools penggelolaan risiko operasional, personil yang mendukung pengelolaan risiko operasional pada berbagai unit kerja serta dukungan top manajemen dalam pelaksanaan risiko operasional. 226
The Bank has the infrastructure to support such risk management process, such as application system or operational risk management database, operational risk management tools, staffs supporting the management of operational risk in all working units and support from Top Management in managing operational risk.
226– 5/79 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Identifikasi dan assessment risiko dilakukan antara lain dengan menerapkan kebijakan New Product Approval Process, Risk and Control Self Assessment (RCSA), Key Risk Indicator (KRI) dan pelaporan kejadian yang menimbulkan risiko operasional. Mitigasi atau kontrol risiko operasional dilakukan terhadap kejadian risiko operasional yang teridentifikasi agar dampaknya dapat diminimalisir.
Risk identification and assessment have been implemented such as by implementing New Product Approval Process, Risk and Control Self Assessment (RCSA), Key Risk Indicator (KRI) and by reporting such event that potentially trigger the occurance of operational risk. Operational Risk mitigation or control has been implemented to identified operational risk event to minimize the impact.
Monitoring atas hasil pengembangan atau tindak lanjut perbaikan kontrol dilakukan secara berkesinambungan setelah mengindentifikasi akar penyebab terjadinya kejadian risiko operasional, baik yang teridentifikasi melalui RCSA, KRI, kejadian yang sifatnya accidental maupun hasil dari analisa emerging risk.
The Operational Risk monitoring of the result of development or the follow up of control improvement is performed continuously after the identification of the root cause of operational risk, whether it is identified through RCSA, KRI, accidental event, or the result of risk emerging analysis.
Pengawasan secara aktif oleh Direksi dan Komisaris Bank atas laporan profil risiko dan pelaksanaan manajemen risiko dilakukan melalui berbagai rapat komite, seperti Komite Manajemen Risiko Operasional, Board Risk Committee dan Risk Monitoring Committee yang dilakukan secara berkala.
The Board of Directors and the Board of Commissioners actively monitor the Bank’s risk profile report and its risk management implementation through various committee meetings, such as Operational Risk Management Committee, Board Risk Commitee and Risk Monitoring Committee that are conducted regularly.
Untuk penanganan risiko fraud, Bank telah memiliki dokumen kebijakan dan prosedur penanganan fraud, sebagai dasar pengendalian risiko fraud oleh secara Bank. Dokumen-dokumen tersebut berkesinambungan dilakukan pengkinian agar konten dokumen tetap sesuai dengan kondisi terkini yang dihadapi. Selain itu Bank mendorong seluruh karyawan untuk melakukan pelaporan kejadian fraud atau menjadi whistleblower apabila menemukan atau mengetahui adanya fraud. Direksi Bank terlibat aktif dalam pengelolaan risiko fraud antara lain dengan memberikan pengarahan atas strategi pengelolaan risiko fraud, pengawasan penanganan kejadian fraud, pemberian sanksi dan monitoring atas perkembangan perbaikan kontrol untuk memastikan kejadian yang sama dapat dicegah atau diminimalisir. Hal ini dilakukan melalui Komite Fraud yang diketuai oleh Presiden Direktur maupun pembahasan dalam rapat Board Risk Committee atau Komite Manajemen Risiko Operasional. Apabila ada kejadian yang sifatnya signifikan, maka ketua Tim Penanganan Fraud dapat melaporkannya secara langsung kepada ketua Komite Fraud tanpa perlu menunggu jadwal rapat Komite Fraud. Bank juga telah memitigasi dampak finansial akibat fraud dengan membeli asuransi perlindungan terhadap fraud.
In terms of the handling of fraud, the Bank has documented fraud handling policy and procedure as the basis of the Bank’s fraud risk management. Those documents are continuously updated to keep the content of document in line with current condition. In addition, the Bank encourages all staffs to report any fraud event or to be a whistleblower if they find or recognise any action/indication of fraud. The Bank’s Board of Directors are actively involved in fraud risk management by providing strategic direction on fraud risk management, the monitoring of fraud handling, the sanction concerning fraud event, and the monitoring of control improvement to prevent or minimise the occurance of similar event. This action is performed through Fraud Committee that is chaired by the President Director or through discussions at Board Risk Commitee Meeting or Operational Risk Management Commitee. If there is any significant event, the Chairman of Fraud Handling Team may directly report to the Head of Fraud Committee without having to wait for the scheduled meeting of the Fraud Committee. The Bank has also mitigated financial impact from fraud by purchasing insurance covers for fraud.
227 227– 5/80 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan)
d.
The Bank has continuously developed its culture and support the implementation for operational risk management. It is done through the implementation of the three line of defense which consist of the empowerment/internal control improvement of business or functional unit as the first line of defence, establishment of operational risk management as second line of defense and coordination with internal audit as third line of defence.
Selain itu, Bank juga terus menerus membangun lingkungan budaya yang mendukung pelaksanaan manajemen risiko opersional. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan pada tiga lini pertahanan (three line of defense) yaitu pemberdayaan/peningkatan internal control pada unit bisnis atau unit fungsional sebagai lini pertahanan pertama, pembentukan fungsi manajemen risiko operasional sebagai lini pertahanan kedua dan koordinasi kerja dengan Internal Audit sebagai lini pertahanan ketiga. e.
f.
Risiko hukum
e.
Legal risk
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk can be caused by weaknesses in legal aspects such as lawsuits, an absence of clear and supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or collateral agreements.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risk are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank’s interests from a legal perspective.
Risiko reputasi
f.
Risiko strategis
Reputation risk Reputation risk arise from negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank. Given that reputation risk management is an integral part of risk management, especially in a bank with highly complex operations, the management of each functional aspect of the Bank is integrated into a single accurate and comprehensive risk management system and process as much as possible. The Bank has established an integrated CHM system (Complaint Handling Management) to handle complain from customer.
Risiko reputasi timbul dari adanya pemberitaan negatif terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Mengingat risiko reputasi ini bukan merupakan risiko yang dikelola secara terpisah dari risiko-risiko lainnya, khususnya bagi bank dengan kompleksitas usaha yang tinggi, maka pengelolaan setiap aktivitas fungsional Bank sedapat mungkin terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif. Penanganan keluhan dari nasabah telah terintegrasi dalam sistem CHM (Complaint Handling Management) Bank. g.
Operational risk (continued)
g.
Strategic risk
Risiko strategis mengacu pada risiko yang disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat, atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan-perubahan eksternal.
Strategic risk refers to the risk of a bad outcome attributed due to a decision and/or implementation of the Bank’s strategy, a bad or misjudged strategic decision or the Bank’s failure to respond to external changes.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di lingkungan komitekomite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkahlangkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.
The Bank manages strategic risks through a comprehensive and collective consideration and decision-making processes encompassing areas of the supervisory and executive committees that influence and impact business decisions on policies and directions that the Bank will embark on.
228 228– 5/81 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) h.
i.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kepatuhan
h.
Compliance risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Compliance risk is the risk when the Bank does not comply or implement current laws and regulations and other policies. If compliance risk is not managed well, it will potentially lead to penalty charges, punishments, or damage to reputation.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal pengembangan produk dan aktivitas baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya.
The Bank implements early detection and management of compliance risks by providing assistance to business and operational units and new product and new activity for developments and also evaluated the Bank’s Guidelines and Procedures to ensure that all external regulations have been accommodated and implemented correctly.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
i.
The table below summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities not presented in the Bank’s statement of financial position at their fair values:
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Bank pada nilai wajarnya: Nilai tercatat/ Carrying value
Fair value of financial assets and liabilities
2015
Nilai wajar/ Fair value
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek - efek - Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Assets 938,280
938,280
7,801,395
7,801,395
678,805
678,805
9,278,095
9,278,095
52,200 84,040,768 2,825,725 393,128
52,200 84,271,589 2,825,725 393,128
106,008,396
106,239,217
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other bank and Banks Indonesia Marketable securities Loans and receivables Loans Acceptance receivables Other assets Liabilities
354,250
354,250
22,506,230 13,646,077 51,127,937
22,506,230 13,646,077 51,127,937
100,272 1,365,000 13,274 2,846,639 380,252 2,757,000 5,392,378 771,843 878,211
100,272 1,365,000 13,274 2,846,639 380,252 2,757,000 5,010,159 771,843 861,198
102,139,363
101,740,131
229 229– 5/82 – Page Halaman
Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits Deposits from other banks Current and saving accounts Inter-bank call money Time deposits Acceptance payables Accrued expenses Borrowings Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
i.
Nilai tercatat/ Carrying value
2014
Fair value of financial assets and liabilities (continued)
Nilai wajar/ Fair value
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek - efek - Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Assets 989,252
989,252
6,816,392
6,816,392
542,792
542,792
3,908,139
3,908,139
117,145
117,145
708,660 66,933,612 2,860,425 404,277
708,660 67,436,739 2,860,425 404,277
83,280,694
83,783,821
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
Liabilities 275,025
275,025
14,025,069 11,250,140 47,529,848
14,025,069 11,250,140 47,529,848
70,495 2,416,950 762,091 2,886,148
70,495 2,416,950 762,091 2,886,148
Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits Deposits from other banks Current and saving accounts Inter-bank call money Time deposits Acceptance payables
345,243 2,477,000 2,919,725 869,001 877,176
345,243 2,477,000 2,759,431 869,001 861,425
Accrued expenses Borrowings Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds
86,703,911
86,527,866
Nilai tercatat/ Carrying value
2013
Nilai wajar/ Fair value
Aset
Assets
Kas
1,083,846
1,083,846
Giro pada Bank Indonesia
6,464,739
6,464,739
379,366
379,366
5,075,630
5,075,630
73,730 62,706,614 2,761,559 418,700
73,730 63,023,789 2,761,559 418,700
78,964,184
79,281,359
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek - efek - Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other bank and Banks Indonesia Marketable securities Loans and receivables Securities purchased under resale agreements Loans Acceptance receivables Other assets
230 230– 5/83 – Page Halaman
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other bank and Banks Indonesia Marketable securities Loans and receivables Loans Acceptance receivables Other assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
i.
Nilai tercatat/ Carrying value
2013
Fair value of financial assets and liabilities (continued)
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
(i)
(ii)
Liabilities 269,691
269,691
15,990,872 10,839,009 42,106,810
15,990,872 10,839,009 42,106,810
79,929 494,510 632,723 2,796,621
79,929 494,510 632,723 2,796,621
Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits Deposits from other banks Current and saving accounts Inter-bank call money Time deposits Acceptance payables
293,787 2,434,000 3,885,766 1,011,910 876,254
293,787 2,434,000 3,729,100 1,011,910 869,960
Accrued expenses Borrowings Marketable securities issued Other liabilities Subordinated bonds
81,711,882
81,548,922
Kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi dan aset lain-lain.
(i)
Cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other bank, placements with other banks and Bank Indonesia, marketable securities, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables and other assets.
Nilai tercatat dari giro dan penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying amount of floating rate current account and placements is a reasonable approximation of fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap kas, penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 tahun, nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair value of cash, fixed interest-bearing placements, marketable securities, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables and other assets is based on discounted cash flows using prevailing money-market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 year, the carrying amount of fixed interest-bearing placements, marketable securities, securities purchased under resale agreement acceptance receivables and other assets is a reasonable approximation of fair value. (ii) Loans
Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh cadangan kerugian penurunan nilai.
231 231– 5/84 – Page Halaman
Loans are recognised at carrying amount net of charges for impairment.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
i.
Fair value of financial assets and liabilities (continued) (ii) Loans (continued)
(ii) Pinjaman yang diberikan (lanjutan) Nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying amount of floating rate loans is a reasonable approximation of fair value.
Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.
The estimated fair value of loans represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Estimated cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.
(iii) Liabilitas segera, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, beban yang masih harus dibayar, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain.
(iii) Obligations due immediately, deposits from customers and deposits from other banks, acceptance payables, accrued expenses, borrowings and other liabilities.
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terhutang ketika utang tersebut dibayarkan.
The estimated fair value of deposits with no stated maturity, which includes non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand.
Estimasi nilai wajar terhadap liabilitas segera, simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi, beban yang masih harus dibayar, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun, nilai tercatat dari liabilitas segera, simpanan dengan suku bunga tetap, liabilitas akseptasi, beban yang masih harus dibayar, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair value of obligations due immediately, fixed interest-bearing deposits, acceptance payables, accrued expenses, borrowings and other liabilities not quoted in an active market is based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amount of obligations due immediately, fixed interestbearing deposits, acceptance payables, accrued expenses, borrowings and other liabilities is a reasonable approximation of fair value.
(iv) Efek-efek yang subordinasi
diterbitkan
dan
obligasi
(iv) Marketable securities subordinated bonds
Nilai wajar agregat dihitung berdasarkan harga pasar kuotasi. Jika informasi ini tidak tersedia, model diskonto arus kas digunakan berdasarkan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya.
232 232– 5/85 – Page Halaman
issued
and
The aggregate fair values are calculated based on quoted market prices. For those where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used based on a current yield curve appropriate for the remaining item to maturity.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
i.
Fair value of financial assets and liabilities (continued)
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
a.
Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a.
Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
b.
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
b.
Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c.
Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
c.
Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas Bank yang diukur sebesar nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan hierarki nilai wajar:
The table below shows the Bank’s assets and liabilities that are measured at fair value as at 31 December 2015, 2014 and 2013 based on fair value hierarchy:
Nilai tercatat/ Carrying value Aset Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif
Liabilitas Liabilitas derivatif
Liabilitas Liabilitas derivatif
2015 Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Nilai wajar/ Fair value
3,785,742 8,164,656 544,840
1,912,189 8,164,656 581
1,873,553 544,259
-
3,785,742 8,164,656 544,840
12,495,238
10,077,426
2,417,812
-
12,495,238
947,585
473
947,112
-
947,585
947,585
473
947,112
-
947,585
Nilai tercatat/ Carrying value Aset Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 1/ Level 1
2014 Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
11,088,628 4,837,253 4,886
1,983,410 340,228
-
13,072,038 4,837,253 345,114
18,254,405
15,930,767
2,323,638
-
18,254,405
594,499
1,770
592,729
-
594,499
594,499
1,770
592,729
-
594,499
233– 5/86 – Page Halaman
Liabilities Derivative payables
Nilai wajar/ Fair value
13,072,038 4,837,253 345,114
233
Assets Marketable securities Government bonds Derivative receivables
Assets Marketable securities Government bonds Derivative receivables
Liabilities Derivative payables
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
Nilai wajar (lanjutan)
aset
dan
liabilitas
Nilai tercatat/ Carrying value Aset Efek-efek Obligasi pemerintah Tagihan derivatif
Liabilitas Liabilitas derivatif
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
keuangan
i.
Fair value of financial assets and liabilities (continued)
2013 Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 3/ Level 3
Nilai wajar/ Fair value
12,038,960 4,143,594 893,887
10,815,112 4,143,594 1,222
1,223,848 892,665
-
12,038,960 4,143,594 893,887
17,076,441
14,959,928
2,116,513
-
17,076,441
1,489,353
1,575
1,487,778
-
1,489,353
1,489,353
1,575
1,487,778
-
1,489,353
Assets Marketable securities Government bonds Derivative receivables
Liabilities Derivative payables
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Financial instruments not measured at fair values
Tabel berikut menyajikan nilai wajar atas aset dan liabilitas Bank yang tidak diukur sebesar nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan hierarki nilai wajar:
The table below shows the fair value of the Bank’s assets and liabilities that are not measured at fair value as at 31 December 2015 based on fair value hierarchy:
Nilai tercatat/ Carrying value
2015 Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek - Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
7,801,395
-
7,801,395
-
7,801,395
678,805
-
678,805
-
678,805
9,278,095
-
9,278,095
-
9,278,095
52,200 84,040,768 2,825,725 393,128
-
52,200 2,825,725 393,128
84,271,589 -
105,070,116
-
21,029,348
84,271,589
Marketable Securities 52,200 Loans and receivables 84,271,589 Loans 2,825,725 Acceptance receivables 393,128 Other assets 105,300,937
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah - Giro dan tabungan - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Liabilitas akseptasi Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi
354,250
-
354,250
-
354,250
22,506,230 13,646,077 51,127,937
-
22,506,230 13,646,077 51,127,937
-
22,506,230 13,646,077 51,127,937
100,272 1,365,000 13,274 2,846,639
-
100,272 1,365,000 13,274 2,846,639
-
100,272 1,365,000 13,274 2,846,639
380,252 2,757,000
-
380,252 2,757,000
-
380,252 2,757,000
5,392,378 771,843 878,211
-
5,392,378 771,843 873,684
-
5,392,378 771,843 873,684
102,139,363
-
102,134,836
-
102,134,836
234 234– 5/87 – Page Halaman
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with other bank and Bank Indonesia
Liabilities Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits Deposit from other banks Current and saving Inter-bank call money Time deposit Acceptance payables Accrued expenses Borrowings Marketable Securities issued Other liabilities Subordinated bonds
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) j.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko permodalan
j.
Capital risk management
Modal regulasi
Regulatory capital
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Bank's capital management objectives is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: Providing an optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return and gearing ratio and safety provided by a sound capital position.
OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank sebagai entitas tersendiri dan secara keseluruhan. Bank diwajibkan untuk mematuhi peraturan BI yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan regulator.
OJK sets and monitors capital requirements for the Company as an individual entity and the Company as a whole. The Bank is required to comply with prevailing BI regulations in respect of regulatory capital.
Bank menghitung kebutuhan modal posisi 31 Desember 2015 berdasarkan peraturan BI No. 15/12/PBI/2013 dan peraturan OJK No. 6/POJK.3/2015, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
The Bank calculated its capital requirements for 31 December 2015 in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013 and OJK regulation No. 6/POJK.3/2015, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:
Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan peraturan yang berlaku dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Aset pajak tangguhan, aset tak berwujud (termasuk goodwill) dan penyertaan (100%) merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat non kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali.
Core capital (tier 1), which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as available-for-sale, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to requirements from prevailing regulations and allowance for impairment losses on productive assets. Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and share investments (100%) are deducted from core capital. Additional core capital includes non-cumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion.
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Supplementary capital (tier 2), which includes subordinated securities and subordinated debts and allowance for uncollectible account on productive assets according to requirements from prevailing regulations.
235 235– 5/88 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) j.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
j.
Capital risk management (continued)
Modal regulasi (lanjutan)
Regulatory capital (continued)
Beberapa batasan juga diberlakukan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain Bank wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR.
Various limits have also been set to elements of the regulatory capital, such as Banks are required to provide core capital (tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets.
Posisi permodalan Bank berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The Bank's regulatory capital position under the prevailing Bank Indonesia Regulation as at 31 December 2015 were as follows:
Catatan/ Notes Modal inti (Tier 1) Modal inti utama (CET 1) Modal disetor Cadangan tambahan modal Faktor pengurang modal inti utama
31 Desember/ December 2015
1b,1f,2d,28
1,434,081 14,993,615 (170,373)
Core Capital (Tier 1) Main Core Capital CET 1) Paid-in capital Additional paid-in capital Deducting factor main core capital
16,257,323 Modal pelengkap (Tier 2)
1,230,684
Supplementary Capital (Tier 2)
Total modal regulasi
17,488,007
Total regulatory capital
Aset tertimbang menurut risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional
92,187,139 1,151,508 7,644,293
Risk weighted assets Credit risk Market risk Operational risk
100,982,940
Total risk weighted assets
Total aset tertimbang menurut risiko Rasio penyediaan modal:
Capital adequacy ratio:
- Rasio Modal Inti Utama (CET 1)
16.10%
Main Core Capital (CET 1) Ratio -
- Rasio Modal Inti
16.10%
Tier 1 Ratio -
1.22%
Tier 2 Ratio -
17.32%
Total Ratio -
9% - 10%
Required capital adequacy based on Risk Profile
- Rasio Modal Pelengkap - Rasio Total Rasio penyediaan modal sesuai profil Risiko
Bank menghitung kebutuhan modal posisi 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan peraturan BI No. 14/18/PBI/2012, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun berjalan (50%). Penyertaan saham (50%) dan nilai buku goodwill dikurangkan dari modal tier 1, Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan. Penyertaan saham (50%) dikurangkan dari modal tier 2.
The Bank calculated its capital requirements for 31 December 2014 and 2013 in accordance with BI regulation No. 14/18/PBI/2012, where the regulatory capital is also analysed into two tiers as follows: •
•
236 236– 5/89 – Page Halaman
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital, general reserve, retained earnings and profit for the year (50%). Share investment (50%) and book value of goodwill is deducted from tier 1 capital. Tier 2 capital, which includes the amount of allowable collectible impairment losses. Share investment (50%) is deducted from tier 2 capital.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) j.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
j.
Capital risk management (continued)
Modal regulasi (lanjutan)
Regulatory capital (continued)
Posisi permodalan Bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank's regulatory capital position under the prevailing Bank Indonesia regulation as at 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Modal tier 1 Modal saham Tambahan modal disetor/ agio saham Cadangan umum Saldo laba Laba tahun berjalan
Catatan/ Notes
2014
2013
1b,1f,28
1,434,081
1,434,081
28 29
6,829,361 1,750 5,145,982 666,091
6,829,361 1,650 4,018,378 571,361
Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset non produktif
(3,422)
(5,188)
Tier 1 capital Share capital Additional paid-in capital/ agio General reserve Retained earnings Profit for the year Less: Allowance for possible losses on non productive assets
14,073,843
12,849,643
48,376
48,376
740,467
706,364
59,511 438,588
58,214 613,378
1,286,942
1,426,332
Total modal regulasi
15,360,785
14,275,975
Total regulatory capital
Aset tertimbang menurut risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional
73,806,836 1,550,388 6,611,144
68,074,951 491,894 5,468,029
Risk weighted assets Credit risk Market risk Operational risk
Total aset tertimbang menurut risiko
81,968,368
74,034,874
Total risk weighted assets
Modal tier 2 Revaluasi aset tetap Penyisihan penurunan umum Penyisihan penurunan rekening administrasi Obligasi subordinasi
Rasio penyediaan modal:
Tier 2 capital Fixed asset revaluation General impairment allowance Impairment allowance of administrative accounts Subordinated bonds
Capital adequacy ratio:
- Tanpa memperhitungkan risiko pasar dan operasional
20.81%
20.97%
Excluding market risk and operational risk
- Dengan memperhitungkan risiko pasar
20.38%
20.82%
Including market risk -
- Dengan memperhitungkan risiko pasar dan operasional
18.74%
19.28%
Including market risk and operational risk
9%-10%
9%-10%
Required capital adequacy ratio
Rasio penyediaan modal yang diwajibkan
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, rasio kecukupan modal Bank adalah masing-masing 17,32%, 18,74% dan 19,28%.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the capital adequacy ratios for the Bank were 17.32%, 18.74% and 19.28%, respectively.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan terhadap modal yang tersedia.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. Bank Indonesia's approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement to available capital resources.
237 237– 5/90 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumptions are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan pada standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimations and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimations and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimations and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).
This disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets
Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2c.I.(A).
Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2c.I.(A).
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realisable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management.
238 238– 5/91 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) a. Key sources of estimation uncertainty (continued)
a. Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan) a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (continued)
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c.C untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya (lihat Catatan 4b.1).
In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2c.C for financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument (see Note 4b.1).
dalam
b. Critical accounting judgments in applying the Bank's accounting policies
Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank's accounting policies include:
b.1. Penilaian atas instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments
b. Pertimbangan akuntansi yang penting penerapan kebijakan akuntansi Bank
Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2c.C.
239 239– 5/92 – Page Halaman
The Bank's accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2c.C.
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) b. Critical accounting judgments in applying the Bank's accounting policies (continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)
b.2. Financial asset and liability classification
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
5.
Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories in certain circumstances:
• Diklasifikasikan dalam kategori aset keuangan "diperdagangkan" apabila telah memenuhi kriteria aset yang diperdagangkan seperti diatur dalam Catatan 2c.A.
• In classifying financial assets as "trading" the Bank has determined that it meets, the description of trading assets set out in Note 2c.A.
• Diklasifikasikan dalam kategori aset atau liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, apabila telah memenuhi salah satu kriteria yang ditetapkan dalam Catatan 2c.A dan 2c.B.
• In classifying financial assets or liabilities at fair value through profit or loss, the Bank has determined that it has met one of the criteria for this designation set out in Note 2c.A and 2c.B.
• Diklasifikasikan dalam kategori aset keuangan "dimiliki hingga jatuh tempo", apabila memiliki tujuan dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo (lihat Catatan 2c.A).
• In classifying financial assets as "held to maturity", the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2c.A).
KAS
5. 2015
Rupiah Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Dolar Singapura - Euro - Yen - Mata uang asing lainnya
6.
CASH
2014
2013
827,208
812,584
893,301
Rupiah
50,533 43,926 9,280 984 6,349
86,919 68,061 9,985 1,270 10,433
81,060 103,792 2,733 762 2,198
Foreign currencies United States Dollars Singapore Dollars Euro Yen Other foreign currencies -
111,072
176,668
190,545
938,280
989,252
1,083,846
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk kas pada ATM (Automatic Teller Machines) sejumlah Rp 337.226 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp 321.881 dan 2013: Rp 325.630).
The Rupiah balance includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp 337,226 as at 31 December 2015 (2014: Rp 321,881 and 2013: Rp 325,630).
Kas dalam mata uang asing lainnya adalah Dolar Australia, Pound Sterling, Dolar Hong Kong, Yuan Cina dan Dolar Kanada.
Cash in other foreign currencies are denominated in Australian Dollars, Pound Sterling, Hong Kong Dollars, Chinese Yuan and Canadian Dollars.
GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah Dolar Amerika Serikat
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2015
2014
2013
4,619,302 3,182,093
4,309,532 2,506,860
4,256,967 2,207,772
7,801,395
6,816,392
6,464,739
240 240– 5/93 – Page Halaman
Rupiah United States Dollars
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo giro pada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah termasuk giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 109.212 (2014: Rp 73.974 dan 2013: Rp 50.075).
As at 31 December 2015, the Rupiah balance of current accounts with Bank Indonesia includes current accounts based on sharia banking principle amounting Rp 109,212 (2014: Rp 73,974 and 2013: Rp 50,075).
Giro wajib minimum (“GWM”) dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah:
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the statutory reserves in Rupiah and United States Dollars are:
2015 Konvensional Rupiah - Giro Wajib Minimum Primer - Giro Wajib Minimum Sekunder - Giro Wajib Minimum Rasio Dana Pihak Ketiga terhadap Pinjaman Mata uang asing Unit Usaha Syariah Rupiah Mata uang asing
2014
2013
7.55% 12.56%
8.13% 30.68%
8.14% 26.93%
0.00% 8.02%
0.00% 8.30%
0.00% 8.44%
Conventional Rupiah Primary Statutory Reserve Secondary Statutory Reserve Statutory Reserve Loan to Funding Ratio Foreign currencies
6.01% 0.00%
6.67% 0.00%
5.56% 0.00%
Sharia Business Unit Rupiah Foreign currencies
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum (“GWM”) Bank Umum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional dan Peraturan Bank Indonesia No. 15/16/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank wajib memenuhi GWM dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Primer sebesar 8%, GWM Sekunder sebesar 4% dari Dana Pihak Ketiga (“DPK”) dalam Rupiah dan GWM Loan to Deposit Ratio (“LDR”). Selain itu, Bank juga wajib memenuhi GWM Valas sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, pemenuhan rasio GWM dalam mata uang Rupiah dan valuta asing adalah masing-masing sebesar 5% dan 1%.
In accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013 dated 24 December 2013 regarding Minimum Statutory Reserves (“GWM”) in Rupiah and foreign currency for Conventional Commercial Banks and Bank Indonesia Regulation No. 15/16/PBI/2013 regarding Minimum Reserve Requirements in Rupiah and foreign currency for Sharia Banks and Sharia Business Unit, the Bank should comply with minimum reserve requirement in Rupiah which consist of Primary GWM of 8%, secondary GWM of 4% calculated from TPF in Rupiah as well as Loan to Deposit Ratio (“LDR”) Statutory Reserves. Furthermore, the Bank shall also comply with minimum reserve requirement in foreign currency of 8% from TPF in foreign currencies. For Sharia Banks and Sharia Business Unit, the minimum requirements for GWM ratios in Rupiah and foreign currency are 5% and 1%, respectively.
Pada tanggal 25 Juni 2015, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 17/11/PBI/2015 tentang perubahan atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional. Bank harus memenuhi GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). PBI GWM LFR mulai berlaku pada tanggal 26 Juni 2015 dan perhitungan GWM LFR mulai berlaku 3 Agustus 2015.
On 25 June 2015, Bank Indonesia issued a regulation No. 17/11/PBI/2015 concerning amendment of PBI No. 15/15/PBI/2013 regarding Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. the Bank should comply with a minimum reserve requirement in Rupiah consist of Primary GWM, Secondary GWM and Loan to Funding Ratio (LFR) Statutory Reserves. LFR Statutory Reserves Regulation is applied effectively since 26 June 2015 and GWM LFR calculation applied starting 3 August 2015.
Pada tanggal 26 November 2015, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 17/21/PBI/2015 tentang perubahan kedua atas PBI No. 15/15/PBI 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional. Bank wajib memenuhi GWM dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Primer sebesar 7,5%. Peraturan tersebut berlaku efektif mulai tanggal 1 Desember 2015.
On 26 November 2015, Bank Indonesia issued a regulation No. 17/21/PBI/2015 regarding second amendment of PBI No. 15/15/PBI/2013 regarding Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. The Bank should comply with minimum reserve requirement in Rupiah which consist of Primary GWM of 7.5%. The regulation effective since 1 December 2015.
241 241– 5/94 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Primer dan GWM Loan to Funding Ratio (“LFR”) yang dipelihara di Bank Indonesia. GWM LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, besaran dan parameter yang digunakan dalam perhitungan GWM LFR ditetapkan batas bawah LFR target 78% dan batas atas LFR target 92% serta KPMM insentif 14%. Batas atas LFR target Bank sebesar 94% dalam hal Bank memenuhi rasio kredit UMKM lebih cepat dari target waktu tahapan pencapaian rasio kredit UMKM, memenuhi rasio NPL total kredit secara bruto kurang dari 5% dan memenuhi rasio NPL kredit UMKM secara bruto kurang dari 5%.
Primary statutory reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia while secondary statutory reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank which comprises of Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), Government Debenture Debt (“SUN”) and/or excess reserve of the Bank’s current accounts from The Primary Statutory Reserve and Loan to Funding Ratio (“LFR”) Statutory Reserve that should be maintained in Bank Indonesia, the amount and parameters are used for GWM LFR calculation is minimum target of LFR and maximum target of LFR 78% and 92% respectively. The maximum LFR of the Bank is 94%, if Bank has met Micro, Small and Medium Loan Ratio (UMKM) faster than the requirement, total gross NPL ratio below 5%, and total gross NPL UMKM ratio below 5%.
Bank telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia yang berlaku tentang GWM Bank Umum Konvensional dan Unit Usaha Syariah pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
The Bank has fulfilled the prevailing Bank Indonesia’s Reserve Regulation regarding Minimum Requirements for Conventional Banks and Sharia Business Unit as at 31 December 2015, 2014 and 2013.
GIRO PADA BANK LAIN a.
7.
Berdasarkan mata uang
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a.
2015
By currency
2014
2013
Rupiah
109,114
87,359
53,071
Rupiah
Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Dolar Singapura - Yen - Euro - Dolar Australia - Pound Sterling - Dolar Kanada - Lain-lain
402,427 74,019 23,690 18,593 15,796 6,573 5,526 23,067
291,198 55,856 28,251 38,500 14,886 8,545 7,290 10,907
180,332 45,027 51,501 11,186 13,498 5,866 4,628 14,257
Foreign currencies United States Dollars Singapore Dollars Yen Euro Australian Dollars Pound Sterling Canadian Dollars Others -
569,691
455,433
326,295
678,805
542,792
379,366
Termasuk dalam lain-lain adalah mata uang asing dalam Dolar Hong Kong, Frank Swiss, Yuan China, China Offshore dan Dolar Selandia Baru.
Included in others are foreign currencies denominated in Hong Kong Dollars, Swiss Franc, China Yuan, China Offshore and New Zealand Dollars.
242 242– 5/95 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) a.
b.
7.
Berdasarkan mata uang (lanjutan)
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) a.
By currency (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 tidak terdapat giro pada bank lain yang didasarkan pada prinsip usaha syariah.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013 there are no current accounts with other banks on sharia banking principle.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013 there are no current accounts with other banks used as collateral.
Berdasarkan bank Pihak ketiga Rupiah Bank Central Asia Bank International Indonesia Bank Mandiri Standard Chartered Bank, Jakarta Bank Negara Indonesia
Mata uang asing Bank International Indonesia Wachovia Bank, New York Citibank, New York Bank of China, Jakarta Deutsche Bank AG ANZ Bank, Melbourne Standard Chartered Bank, Tokyo Bank of New York, New York Sumitomo Mitsui Bank, Tokyo JP Morgan Chase, Texas Bank of America, New York Toronto Dominion Bank, Singapore Wells Fargo Bank, Virginia Citibank, Hong Kong Commerz Bank, Frankfurt HSBC, Hong Kong HSBC, New York Westpac Bank, Sydney Mizuho Bank, Tokyo Standard Chartered Bank, London ANZ Bank Credit Suisse Standard Chartered Bank, Hong Kong Bank Central Asia Bank Mandiri UBS Bank, Zurich DBS Bank, Singapore ING Belgium NV/SA
b. 2015
By bank
2014
2013
91,953 16,001 1,135 25 -
62,376 23,839 1,118 25 1
Rupiah 51,090 Bank Central Asia 856 Bank International Indonesia 1,097 Bank Mandiri 25 Standard Chartered Bank, Jakarta 3 Bank Negara Indonesia
109,114
87,359
53,071
191,429 63,528 46,645 45,012 21,007 13,876 13,328 9,298 8,721 8,020 7,816 5,526 4,941 4,695 4,596 4,302 4,062 1,920 1,642 1,633 1,596 993
102,983 5,847 81,636 62,763 5,827 14,078 2,474 2,569 24,694 5,214 1,664 7,290 4,234 4,218 6,706 4,117 1,600 808 1,084 4,311 345 1,256
802 150 9 -
1,828 201 23 1,416 18,971 27,710
465,547
395,867
288,404
574,661
483,226
341,475
Foreign currencies 60,862 Bank International Indonesia 4,791 Wachovia Bank, New York 17,335 Citibank, New York 61,167 Bank of China, Jakarta 7,085 Deutsche Bank AG 9,934 ANZ Bank, Melbourne 16,234 Standard Chartered Bank, Tokyo 2,889 Bank of New York, New York 31,966 Sumitomo Mitsui Bank, Tokyo 9,305 JP Morgan Chase, Texas 4,698 Bank of America, New York 4,628 Toronto Dominion Bank, Singapore 3,842 Wells Fargo Bank, Virginia 4,145 Citibank, Hong Kong 1,756 Commerz Bank, Frankfurt 631 HSBC, Hong Kong 3,493 HSBC, New York 3,565 Westpac Bank, Sydney 3,300 Mizuho Bank, Tokyo 2,023 Standard Chartered Bank, London 2,187 ANZ Bank 5,261 Credit Suisse Standard Chartered 2,886 Bank, Hong Kong 209 Bank Central Asia 49 Bank Mandiri 2,369 UBS Bank, Zurich 19,450 DBS Bank, Singapore 2,344 ING Belgium NV/SA
Pihak berelasi Mata uang asing OCBC Bank, Singapura OCBC Bank, Hong Kong
Third parties
Related parties 88,999 15,145
57,834 1,732
36,967 924
104,144
59,566
37,891
678,805
542,792
379,366
243 243– 5/96 – Page Halaman
Foreign currencies OCBC Bank, Singapore OCBC Bank, Hong Kong
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) c.
7.
Berdasarkan kolektibilitas sesuai Peraturan Bank Indonesia
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) c.
By collectibility Regulation
Cadangan kerugian penurunan nilai
d.
Indonesia
Allowance for impairment losses As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there were no impairment loss in respect of current accounts with other banks.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.
8.
per Bank
All current accounts with other banks as at 31 December 2015, 2014 and 2013 were classified as pass.
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 digolongkan sebagai lancar. d.
as
e.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 3b dan 3c.
e.
Information in respect of interest rates and maturities is disclosed in Note 3b and 3c.
f.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
f.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat - Penempatan pada Bank Indonesia Deposito berjangka - Inter-bank call money - Bank Rakyat Indonesia - Bank of New York - HSBC, New York - Bank Panin - Bank DBS Indonesia - Bank Jabar Banten - Bank Rabobank Int Ind
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA a.
2015 Rupiah - Fasilitas Simpanan Syariah pada Bank Indonesia - Negotiable Certificate of Deposit (“NCD”) - Bank Rakyat Indonesia - Bank Mandiri - Bank DBS Indonesia - Bank Of Tokyo Mitsubishi - Bank Commonwealth Indonesia - Bank Internasional Indonesia - Inter-bank call money - Bank Sumitomo Mitsui - JP Morgan Chase - Bank Jabar Banten - Bank CIMB Niaga - Bank Resona Perdania
8.
By type and currency
2014
2013
308,000
678,000
188,400
188,346 184,051 172,822 96,100 -
191,667 172,822 191,203 182,039
-
200,000 170,000 150,000 10,000 -
-
325,000 250,000
1,479,319
1,415,731
763,400
7,333,620
2,192,145
3,480,620
413,550 40,578 11,028 -
247,700 52,563 -
135,486 2,434 243,400 231,230 121,700 97,360
7,798,776
2,492,408
4,312,230
9,278,095
3,908,139
5,075,630
Pada tanggal 31 Desember 2015, penempatan yang didasarkan pada prinsip usaha syariah adalah sebesar Rp 308.000 (2014: Rp 678.000 dan 2013: Rp 188.400).
Rupiah Sharia Deposits Facility with Bank Indonesia Negotiable Certificate of Deposit (“NCD”) Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank DBS Indonesia Bank Of Tokyo Mitsubishi Bank Commonwealth Indonesia Bank International Indonesia Inter-bank call money Bank Sumitomo Mitsui JP Morgan Chase Bank Jabar Banten Bank CIMB Niaga Bank Resona Perdania -
Foreign currencies United States Dollars Placement in Bank Indonesia Time deposits Inter-bank call money Bank Rakyat Indonesia Bank of New York HSBC, New York Bank Panin Bank DBS Indonesia Bank Jabar Banten Bank Rabobank Int Ind -
As at 31 December 2015, placement on sharia banking principle amounting Rp 308,000 (2014: Rp 678,000 and 2013: Rp 188,400).
244 244– 5/97 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA (lanjutan) a.
8.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA (continued) a.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there is no placements with other banks and Bank Indonesia which has been blocked.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 tidak terdapat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang diblokir. b.
Berdasarkan kolektibilitas sesuai Peraturan Bank Indonesia
b.
Berdasarkan jatuh tempo
c. 2015
Rupiah - Kurang dari 1 bulan - 1 - 3 bulan - 3 - 6 bulan - 6 - 12 bulan - 1 - 2 tahun
Mata uang asing - Kurang dari 1 bulan - 1 - 3 bulan
d.
as
per
Bank
Indonesia
Based on maturity
2014
2013
506,346 788,922 184,051 -
678,000 382,870 182,039 172,822
513,400 250,000 -
1,479,319
1,415,731
763,400
6,420,276 1,378,500
2,492,408 -
4,312,230 -
7,798,776
2,492,408
4,312,230
9,278,095
3,908,139
5,075,630
Cadangan kerugian penurunan nilai
d.
Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months 1 - 2 years -
Foreign currencies Less than 1 month 1 - 3 months -
Allowance for impairment losses As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there were no impairment in respect of placements with other banks and Bank Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang mengalami penurunan nilai.
9.
By collectibility Regulation
All placements with other banks and Bank Indonesia as at 31 December 2015, 2014 and 2013 were classified as pass.
Seluruh penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 digolongkan sebagai lancar. c.
By type and currency (continued)
e.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan.
e.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there were no placements pledged as cash collateral.
f.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 3b dan 3c.
f.
Information in respect of interest rates and maturities is disclosed in Note 3b and 3c.
EFEK-EFEK a.
9.
Berdasarkan jenis dan mata uang Diperdagangkan:
MARKETABLE SECURITIES a.
2015
By type and currency
2014
2013
Trading:
Rupiah - Obligasi korporasi - Sertifikat Bank Indonesia
492,484 -
588,436 -
33,689 459,375
Rupiah Corporate bonds Certificates of Bank Indonesia -
Jumlah
492,484
588,436
493,064
Total
-
24,977
-
Foreign currencies Corporate bonds -
492,484
613,413
493,064
Total
Mata uang asing - Obligasi korporasi Jumlah
245 245– 5/98 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
9.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued) a.
2015
By type and currency (continued)
2014
2013
Tersedia untuk dijual: Rupiah - Sertifikat Bank Indonesia - Obligasi korporasi - Reksadana
Available for sale: 1,285,238 1,181,068 200,000
7,348,121 1,394,974 -
10,005,493 1,190,159 -
-
3,475,740
-
Rupiah Certificates of Bank Indonesia Corporate bonds Mutual fund Deposit Certificates of Bank Indonesia
2,666,306
12,218,835
11,195,652
Total
- Sertifikat Deposito Bank Indonesia Jumlah Mata uang asing - Sertifikat Bank Indonesia - Obligasi korporasi Jumlah
Foreign currencies 480,324 146,628
239,790
350,244
Certificates of Bank Indonesia Corporate bonds –
3,293,258
12,458,625
11,545,896
Total
Pinjaman yang diberikan dan piutang:
Loans and receivables:
Rupiah - Wesel Tagih
4,984
965
5,789
Rupiah Export Bills -
Mata uang asing - Wesel Tagih
47,398
119,034
68,269
Foreign currencies Export Bills -
Jumlah
52,382
119,999
74,058
Total
3,838,124
13,192,037
12,113,018
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
(3,616) 3,834,508
(5,552) 13,186,485
(800)
Less: Allowance for impairment losses
12,112,218
Efek-efek dalam mata uang asing adalah dalam Dolar Amerika Serikat, Euro dan Yen.
Marketable securities in foreign currencies are denominated in United States Dollars, Euro and Yen.
Sertifikat Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Certificates of Bank Indonesia are as follows:
Sertifikat Bank Indonesia SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI
2015 Jatuh tempo/ Maturity
Nilai tercatat/ Carrying value 480,324 475,889 254,091 95,258 75,000 75,000 70,000 60,000 50,000 40,000 25,000 25,000 20,000 20,000
24 Juni/June 2016 19 Agustus/August 2016 20 Mei/May 2016 16 September/September 2016 17 Juni/June 2016 16 September/September 2016 19 Februari/February 2016 22 April/April 2016 18 Maret/March 2016 14 Oktober/October 2016 19 Agustus/August 2016 18 November/November 2016 15 Januari/January 2016 15 Juli/July 2016
1,765,562
246 246– 5/99 – Page Halaman
Suku bunga/ Interest rate 0.99 6.80 6.75 7.15 7.10 7.15 6.66 6.69 6.67 7.15 7.10 7.15 6.66 7.10
Certificates of Bank Indonesia SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
9.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
Sertifikat Bank Indonesia SBI SBI SBI SBI SDBI SBI SDBI SBI SDBI SBI SBI SDBI SDBI SDBI SBI SBI SBI SBI
a.
By type and currency (continued)
2014 Jatuh tempo/ Maturity
Nilai tercatat/ Carrying value 1,474,314 1,147,008 966,756 960,553 935,360 890,867 881,389 838,981 778,310 675,893 327,619 294,194 293,461 293,027 20,000 20,000 16,129 10,000
MARKETABLE SECURITIES (continued)
10 April/April 2015 11 September/September 2015 10 Juli/July 2015 14 Agustus/August 2015 26 Maret/March 2015 15 Mei/May 2015 24 April/April 2015 9 Januari/January 2015 29 Mei/May 2015 6 Februari/February 2015 12 Juni/June 2015 17 April/April 2015 30 April/April 2015 8 Mei/May 2015 11 September/September 2015 14 Agustus/August 2015 12 Juni/June 2015 10 Juli/July 2015
Suku bunga/ Interest rate 7.09 6.92 6.84 6.84 6.74 7.04 6.78 7.16 6.82 7.16 6.94 6.79 6.79 6.80 6.90 6.87 6.88 6.85
Certificates of Bank Indonesia SBI SBI SBI SBI SDBI SBI SDBI SBI SDBI SBI SBI SDBI SDBI SDBI SBI SBI SBI SBI
10,823,861
Sertifikat Bank Indonesia SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SDBI SBI SDBI SBI SBI SBI
2013 Jatuh tempo/ Maturity
Nilai tercatat/ Carrying value 2,570,278 1,446,965 1,445,000 1,148,203 773,819 678,016 675,645 492,869 459,375 293,038 281,709 194,958 4,993
11 September/September 2014 3 Juli/July 2014 10 Juli/July 2014 14 Agustus/August 2014 19 Juni/June 2014 12 Juni/June 2014 28 Agustus/August 2014 20 Maret/March 2014 9 Januari/January 2014 8 Mei/May 2014 24 Juli/July 2014 15 Mei/May 2014 9 Januari/January 2014
10,464,868
247 247– 5/100 – Page Halaman
Suku bunga/ Interest rate 7.21 6.98 6.99 7.23 6.89 6.58 7.24 6.77 7.25 6.79 6.99 5.94 7.25
Certificates of Bank Indonesia SBI SBI SBI SBI SBI SBI SBI SDBI SBI SDBI SBI SBI SBI
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
9.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued) a.
By type and currency (continued) Corporate bonds are as follow:
Obligasi korporasi adalah sebagai berikut: 2015 Obligasi Korporasi
Nilai tercatat/ Carrying value
Rupiah MTN I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap IV Tahun 2014 Seri B MTN Buana Finance B Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013 Seri B Obligasi Mandala Multifinance Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2015 MTN Buana Finance A Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap II Tahun 2015 Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multigriya Financial Tahap III Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II Tahun 2013 Seri B Obligasi Toyota Astra Financial Service III Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Tahap II Tahun 2015 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2013 Seri B MTN V BII Finance Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Tahap I Tahun 2011 Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Seri A MTN II CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2014 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 Obligasi II BII Finance Tahun 2013 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013 Seri B MTN CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap I Tahun 2015
Mata uang asing Obligasi III Indika Energy Finance B.V. Obligasi Bank Rakyat Indonesia
Rating/ Rating
355,525
Suku bunga/ Interest
Jatuh tempo/ Maturity
A+ 26 Maret/March 2018
101,343 99,930
Corporate bonds
10.80
Rupiah MTN I Clipan Finance Indonesia Year 2012 Continuous Bonds II Adira Dinamika Phase IV Year 2014 Series B MTN Buana Finance B Continuous Bonds II Adira Finance Phase I Year 2013 Series B Bonds Mandala Multifinance Continuous Bonds I Indosat Phase I Year 2015 MTN Buana Finance A Bonds IV of Mayora Indah Year 2012 Continuous Bonds I WOM Finance Phase II Year 2015 Bonds I of BII Finance Year 2012 Series C Continuous Bonds III Sarana Multigriya Financial Phase III Year 2015 Continuous Bonds I FIF Phase II Year 2013 Series B Bonds of Toyota Astra Financial Service III Year 2013 Continuous Bonds I BCA Finance Phase II Year 2013 Series B Continuous Bonds I Adira Dinamika Multi Phase I Year 2015 Continuous Bonds II Indomobil Finance Phase II Year 2015 Series A Continuous Bonds I Astra Sedaya Finance Phase III Year 2013 Series B MTN V of BII Finance Year 2012 Series B Continuous Bonds I Adira Dinamika Multi Finance Phase I Year 2011 Continuous Bonds I Mandiri Tunas Finance Phase I Year 2013 Series A MTN II CIMB Niaga Auto Finance Year 2013 Continuous Bonds I ROTI Phase I Year 2013 Continuous Bonds II Adira Finance Phase III Year 2014 Series B Continuous Bonds I Mandiri Tunas Finance Phase I Year 2015 Bonds II of BII Finance Year 2013 Series A Continuous Bonds I Indomobil Finance Phase II Year 2013 Series B MTN CIMB Niaga Auto Finance Year 2013 Continuous Bonds II Astra Sedaya Finance Phase I Year 2013 Series B Continuous Bonds I Mandiri Tunas Finance Phase I Year 2013 Series B Continuous Bonds I WOM Finance Phase I Year 2015
7.00 2.95
Foreign currencies Bonds III Indika Energy Finance B.V. Bonds of Bank Rakyat Indonesia
11.75
AAA 12 November/November 2017 A- 08 April/April 2017
10.50 11.25
99,636 89,929
AAA 1 Maret/March 2016 A 18 Mei/May 2016
7.85 10.50
74,781 74,664 70,206
AAA 8 Desember/December 2018 A- 18 April/April 2016 AA- 9 Mei/May 2019
10.00 11.00 8.50
64,907
AA 2 April/April 2018
10.25
59,598
AA+ 7 Juni/June 2016
8.00
49,987
AA+ 3 Januari/January 2017
9.25
49,741
AAA 4 April/April 2016
7.75
39,729
AAA 17 Mei/May 2016
7.60
34,820
AAA 14 Juni/June 2017
7.60
33,871
AAA 30 Juni/June 2018
9.50
30,056
A 16 November/November 2016
10.25
29,893
AAA 22 Februari/February 2016
7.75
29,874
AA+ 26 Februari/February 2016
8.30
29,839
AAA 16 Desember/December 2016
9.00
29,750
AA 5 Juni/June 2016
7.75
29,708
AAA 16 April/April 2016
8.20
28,208
AA- 11 Juni/June 2018
8.00
25,270
AAA 14 Mei/May 2017
24,936
10.50
AA 18 Desember/December 2018
24,809
AA+ 19 Juni/June 2016
23,450
10.20 7.75
A 08 Mei/May 2017
8.50
19,940
AAA 15 Februari/February 2016
8.50
19,830
AA+ 27 Juni/June 2016
7.75
19,336
AA 5 Juni/June 2017
9,990
7.80
AA 22 Desember/December 2018
1,673,556 78,667 67,961
B 7 Mei/May 2018 BBB- 28 Maret/March 2018
146,628 1,820,184
Reksadana Rupiah RHB Money Market Funds 3
Nilai tercatat/ Carrying value 200,000
2015
Rating/ Rating -
Jatuh tempo/ Maturity
Suku bunga/ Interest
25 Januari/January 2016
248 248– 5/101 – Page Halaman
-
Mutual Funds Rupiah RHB Money Market Funds 3
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
9.
MARKETABLE SECURITIES (continued)
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
a.
By type and currency (continued)
2014 Obligasi Korporasi
Nilai tercatat/ Carrying value
Rupiah MTN I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 MTN IV Bank Resona Perdania Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap IV Tahun 2014 Seri B Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2014 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri A Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2014 Seri A Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap II Tahun 2014 Seri B Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 Obligasi Toyota Astra Financial Service III Tahun 2013 Seri B Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 Seri B MTN II CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap IV Tahun 2014 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013 Seri B Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Seri B Obligasi II BII Finance Tahun 2013 Seri A MTN CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Seri B Obligasi Indomobil Finance Indonesia IV Tahun 2011 Seri C Obligasi Adira Dinamika Multi Finance V Tahun 2011 Seri D Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Tahap II Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Seri B Obligasi Jasa Marga Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap II Tahun 2014 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Tahap I Tahun 2011 Seri C Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013 Seri B Mata uang asing Obligasi Bank Rakyat Indonesia Obligasi III Indika Energy Finance B.V. Obligasi Majapahit Holding Obligasi PLN
Rating/ Rating
449,827
Jatuh tempo/ Maturity
Suku bunga/ Interest
A+ 30 Maret/March 2015
268,518
AA- 25 Juli/July 2015
126,237
AAA 12 November/November 2017
105,861
AAA 1 Maret/March 2016
98,786
A 13 September/September 2015
93,476
AAA 12 Desember/December 2017
72,845 68,372
AA+ 24 Mei/May 2015 AA- 9 Mei/May 2019
63,318
AA 5 Desember/December 2017
62,822
AA+ 7 Juni/June 2016
48,145
AAA 4 April/April 2016
41,472
AA- 11 Juni/June 2018
38,319
AA+ 17 Mei/May 2016
33,924
AA+ 07 September/September 2015
33,854
AAA 14 Juni/June 2017
29,570
AAA 16 April/April 2016
29,021
AAA 22 Februari/February 2016
28,805
AA 5 Juni/June 2016
27,876
A 2 Mei/May 2015
25,739
A 08 Mei/May 2016
23,966
AA- 18 Mei/May 2015
23,899
AA+ 19 Juni/June 2016
19,834
AAA 15 Februari/February 2016
19,291
AA+ 27 Juni/June 2016
18,819
AA 5 Juni/June 2017
17,936
A 09 September/September 2015
16,901
AAA 27 Mei/May 2015
16,778
A 08 Mei/May 2017
14,808
AA+ 04 Mei/May 2015
14,257
AA 27 September/September 2018
13,823 10,053
AA 22 Desember/December 2015 AA 21 Juni/June 2017
9,891
AA 15 Desember/December 2015
8,574
A 11 Mei/May 2016
4,820
AAA 16 Desember/December 2016
2,973 1,983,410
AA+ 1 Maret/March 2015
Rupiah MTN I Clipan Finance Indonesia Year 2012 MTN IV Bank Resona Perdania 8.75 Year 2012 Continuous Bonds II Adira Finance 10.50 Phase IV Year 2014 Series B Continuous Bonds II Adira Finance 7.85 Phase I Year 2013 Series C Continuous Bonds I Mandala Multifinance 11.00 Phase II Year 2014 Series A Continuous Bonds I Indosat 10.00 Phase I Year 2014 Series A Continuous Bonds II Adira Finance 9.60 Phase III Year 2014 Series A 8.50 Bonds IV of Mayora Indah Year 2012 Continuous Bonds I WOM Finance 11.25 Phase II Year 2014 Series B Bonds I of BII Finance 8.00 Year 2012 Series C Continuous Bonds I FIF 7.75 Phase II Year 2013 Series B Continuous Bonds I ROTI 8.00 Phase I Year 2013 Bond of Toyota Astra Financial Service III 7.60 Year 2013 Series B Bonds I of BII Finance Year 2012 7.90 Series B Continuous Bonds I BCA Finance 7.60 Phase II Year 2013 Series B MTN II CIMB Niaga Auto Finance 8.20 Year 2013 Continuous Bonds I Astra Sedaya 7.75 Finance Phase III Year 2013 Series B Continuous Bonds I Mandiri Tunas 7.75 Finance Phase I Year 2013 Series A Continuous Bonds I Indomobil Finance 10.25 Phase IV Year 2014 Series A Continuous Bonds I Indomobil Finance 8.25 Phase II Year 2013 Series B Bonds of Bank BTPN II 10.60 Year 2010 Series B Bonds II of BII Finance Year 2013 7.75 Series A MTN CIMB Niaga Auto Finance 8.50 Year 2013 Continuous Bonds II Astra Sedaya 7.75 Finance Phase I Year 2013 Series B Continuous Bonds I Mandiri Tunas 7.80 Finance Phase I Year 2013 Series B Bonds of Indomobil Finance Indonesia IV 10.65 Year 2011 Series C Bonds of Adira Dinamika Multi Finance V 10.00 Year 2011 Series D Continuous Bonds I Indomobil Finance 8.50 Phase II Year 2013 Series C Continuous Bonds I Adira Dinamika Multi 7.75 Finance Phase II Year 2012 Series C Continuous Bonds I Jasa Marga 8.90 Phase I Year 2013 Series S Bonds of Bank BTPN III 9.20 Year 2010 Series B 10.25 Bonds of Jasa Marga Continuous Bonds I WOM Finance 10.25 Phase II Year 2014 Series A Continuous Bonds I Indomobil Finance 8.25 Phase I Year 2012 Series C Continuous Bonds I Adira Dinamika 9.00 Multi Phase I Year 2011 Series C Continuous Bonds II Adira Finance 7.30 Phase I Year 2013 Series B 9.50
122,745
BBB- 28 Maret/March 2018
2.95
117,045 13,566 11,411
B+ 7 Mei/May 2015 Baa3 17 Oktober/October 2016 Baa3 20 Januari/January 2020
7.00 7.75 7.75
264,767 2,248,177
249 249– 5/102 – Page Halaman
Corporate bonds
Foreign currencies Bonds of Bank Rakyat Indonesia Bonds III Indika Energy Finance B.V. Bonds of Majapahit Holding Bonds of PLN
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
9.
MARKETABLE SECURITIES (continued)
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
a.
By type and currency (continued)
2013 Obligasi Korporasi
Nilai tercatat/ Carrying value
Rupiah MTN Clipan I MTN Resona Perdania IV Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap 1 Tahun 2013 Seri C Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012 Obligasi Toyota Astra Financial Service III Tahun 2013 Seri B Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2013 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap 1 Tahun 2013 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Roti Tahap 1 Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2013 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap 1 Tahun 2013 Seri B Obligasi II BII Finance Tahun 2013 Seri A Obligasi Berkelanjutan Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013 Seri A Mata uang asing Obligasi Bank Rakyat Indonesia Obligasi III Indika Energy Finance B.V.
Rating/ Rating
450,172 266,474
Suku bunga/ Interest
Jatuh tempo/ Maturity
A+(idn) 30 Maret/March 2015 AA- 25 Juli/July 2015
95,128 72,260
AA+ 1 Maret/March 2016 AA- 9 Mei/May 2019
67,159
AAA 17 Mei/May 2016
56,905
AA+ 7 Juni/June 2016 AA+ 4 April/April 2016
32,837
AA+ 14 Juni/June 2017
28,497
AA+ 22 Februari/February 2016
28,325
AA 5 Juni/June 2016 AA- 11 Juni/June 2018
18,836
AA+ 27 Juni/June 2016
18,224
AA 5 Juni/June 2017
9,423
AA+ 19 Juni/June 2016
4,906 1,223,848
Rupiah MTN Clipan I MTN Resona Perdania IV Continuous Bonds II Adira Finance 7.85 Phase 1 Year 2013 Series C 8.50 Bonds of Mayora Indah Year 2012 Bond of Toyota Astra Financial Service III 7.60 Year 2013 Series B Bonds I of BII Finance 8.00 Year 2012 Series C Continuous Bonds I FIF 7.75 Phase II Year 2013 Series B Continuous Bonds I BCA Finance 7.60 Phase II Year 2013 Series C Continuous Bonds I Astra Sedaya 7.75 Finance Phase III Year 2013 Series B Continuous Bonds I Mandiri Tunas 7.75 Finance Phase I Year 2013 Series A Continuous Bonds I Roti 8.00 Phase I Year 2013 Continuous Bonds II Astra Sedaya 7.75 Finance Phase I Year 2013 Series C Continuous Bonds I Mandiri Tunas 7.80 Finance Phase I Year 2013 Series B Bonds II of BII Finance Year 2013 7.75 Series A Continuous Bonds Indomobil Finance 7.00 Phase II Year 2013 Series A 9.50 8.75
47,361
27,341
Corporate bonds
AA+ 18 Mei/May 2014
227,667
BBB- 28 Maret/March 2018
2.95
122,577
idB+ 5 Mei/May 2015
7.00
Foreign currencies Bonds of Bank Rakyat Indonesia Bonds III Indika Energy Finance B.V.
1,574,092
b.
Berdasarkan penerbit
b. 2015
Korporasi Bank Indonesia Reksadana Lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2013
2,248,177 10,823,861 119,999
1,574,092 10,464,868 74,058
3,838,124
13,192,037
12,113,018
(3,616)
c. Berdasarkan kolektibilitas sesuai Peraturan Bank Indonesia 2015
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2014
1,820,180 1,765,562 200,000 52,382
3,834,508
Lancar Macet
By issuer
(5,552) 13,186,485
c.
(800)
By collectibility as per Bank Indonesia Regulation
2014
2013
13,074,992 117,045
11,990,441 122,577
3,838,124
13,192,037
12,113,018
3,834,508
Less: Allowance for impairment losses
12,112,218
3,759,457 78,667
(3,616)
Corporates Bank Indonesia Mutual fund Others
(5,552) 13,186,485
250 250– 5/103 – Page Halaman
(800) 12,112,218
Pass Loss Less: Allowance for impairment losses
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) d.
9.
Cadangan kerugian penurunan nilai
MARKETABLE SECURITIES (continued) d.
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2015 Saldo awal (Pembalikan)/pembentukan selama tahun berjalan (lihat Catatan 35) Selisih kurs penjabaran
e.
(3,299) 1,363
4,655 97
3,616
5,552
1,988
Beginning balance (Reversal)/allowance during the year (refer to Note 35) Exchange rate difference
(1,577) 389 800
Ending balance
The management believe that the above allowance for impairment losses is adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there were no impairment loss in respect of marketable securities.
Berdasarkan jatuh tempo
e. Based on maturity
Mata uang asing - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 12 bulan - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - Lebih dari 5 tahun Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2015
2014
2013
20,974 302,522 1,823,719 354,135 662,424 -
839,945 2,064,054 8,972,900 444,702 486,635 -
467,283 493,453 9,514,827 716,645 430,036 72,260
3,163,774
12,808,236
11,694,504
19,176 8,075 500,471 146,628 -
47,528 24,916 163,636 13,566 122,745 11,410
48,360 19,213 697 122,577 227,667 -
674,350
383,801
418,514
(3,616) 3,834,508
Informasi mengenai tingkat diungkapkan pada Catatan 3b.
suku
bunga
10. OBLIGASI PEMERINTAH a.
2013 800
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai di atas telah memadai.
Rupiah - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 12 bulan - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - Lebih dari 5 tahun
f.
2014
5,552
Saldo akhir
Allowance for impairment losses
f.
Less: Allowance for impairment losses
12,112,218
Information in respect disclosed in Note 3b.
a. 2015
Tersedia untuk dijual - Rupiah - Mata uang asing
13,186,485
(800)
Foreign currencies Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 12 months 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years -
of
interest
rates
is
10. GOVERNMENT BONDS
Berdasarkan jenis dan mata uang Diperdagangkan - Rupiah - Mata uang asing
(5,552)
Rupiah Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 12 months 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years -
By type and currency
2014
2013
737,416 279,103
1,181,088 8,952
301,381 3,873
Trading Rupiah Foreign currencies -
5,125,411 2,022,726
3,231,132 416,081
2,890,915 947,425
Available for sale Rupiah Foreign currencies -
8,164,656
4,837,253
4,143,594
Obligasi pemerintah dalam mata uang asing adalah dalam Dolar Amerika Serikat. 251
Government bonds in foreign currencies are denominated in United States Dollars.
251– 5/104 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) b.
10. GOVERNMENT BONDS (continued)
Berdasarkan jatuh tempo
b.
Rupiah - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 12 bulan - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - Lebih dari 5 tahun Mata uang asing - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 12 bulan - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - Lebih dari 5 tahun
2015
2014
2013
18,189 188,633 3,331,681 754,226 1,542,261 27,837
1,511 2,172,955 1,033,299 1,168,570 35,885
31,984 252,490 1,070,526 342,121 1,461,854 33,321
5,862,827
4,412,220
3,192,296
613,762 726,387 939,232 22,448
37,809 197,255 181,017 8,952
159,568 291,145 38,958 388,857 72,770
2,301,829
425,033
951,298
8,164,656
4,837,253
4,143,594
Pada tanggal 31 Desember 2015, obligasi pemerintah yang didasarkan pada prinsip usaha syariah adalah sebesar Rp 79.811 (2014: Rp 60.117 dan 2013: Rp 83.445).
As at 31 December 2015, government bonds on sharia banking principle amounting Rp 79,811 (2014: Rp 60,117 and 2013: Rp 83,445). 11. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS
Berdasarkan jenis dan mata uang
Rupiah FR 069 FR 058 IMASIJ16
a.
15 Okt 2014 24 Nov 2014 24 Des 2014
13 Jan 2015 19 Jan 2015 26 Jan 2015
b.
Piutang bunga/ Interest receivables
Nilai bersih/ Carrying amount
446,337 188,087 66,855
6,673 559 149
453,010 188,646 67,004
701,279
7,381
708,660
By collectibility Regulation
as
per Bank
Indonesia
All securities purchased under resale agreements as at 31 December 2014 were classified as pass.
Seluruh efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 digolongkan sebagai lancar. Berdasarkan jatuh tempo
RESALE
There were no securities purchased under resale agreements as at 31 December 2015 and 2013.
Tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada 31 Desember 2015 dan 2013. Berdasarkan kolektibilitas sesuai Peraturan Bank Indonesia
UNDER
By type and currency
31 Desember/December 2014 Tanggal Tanggal jatuh tempo/ dimulai/ Nilai beli/ Maturity Starting date date Purchase price
Jumlah/Total
c.
Foreign currencies Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 12 months 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years -
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, government bonds rating given by rating institution Standard and Poor’s is BB+.
Jenis efek/ Type of securities
b.
Rupiah Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 12 months 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years -
Pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 peringkat obligasi pemerintah yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor’s adalah BB+.
11. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI a.
Based on maturity
c.
Based on maturity Securities purchased under resale agreements will be settled within no more than 12 months after the date of the statement of financial position.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan. d.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang mengalami penurunan nilai.
d.
As at 31 December 2014, there were no impairment in respect of securities purchased under resale agreements.
e.
Informasi mengenai tingkat diungkapkan pada Catatan 3b.
e.
Information in respect disclosed in Note 3b.
suku
bunga 252
252– 5/105 – Page Halaman
of interest rates
is
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF a.
12. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Berdasarkan jenis
a.
By type
2015
Nilai wajar/Fair values
Instrumen
Jumlah nosional/ Notional amount (Jumlah penuh/ Full amount)
Tagihan derivatif/ Derivative receivables
Liabilitas derivatif/ Derivative payables
Tidak terkait instrumen lindung nilai Kontrak berjangka valuta asing
Instruments Non-hedging instrument
IDR USD AUD
630,425,889,512 100,397,637 300,000
12,391 5,517 -
4,116 5,680 -
Foreign currency forwards
IDR JPY USD SGD AUD CHF HKD CNH GBP NZD
372,540,000,000 96,365,650 45,341,720 5,741,171 713,425 248,015 155,022 131,878 67,362 54,889
448 134 -
470 3 -
Foreign currency spots
IDR 4,453,190,500,000 JPY 2,329,543,183 USD 561,918,010 SGD 132,655,555 CNH 77,361,133 AUD 64,870,660 EUR 31,027,844 GBP 6,225,000 CAD 2,500,000 NZD 1,692,800 CHF 350,000
100,937 12,592 -
75,262 8,185 -
Foreign currency swaps
Cross currency swaps
IDR 5,701,686,668,795 USD 56,662,435
405,575 -
839,333 -
Cross currency swaps
Swaps suku bunga
IDR USD
314,410,943,909 18,959
310 6,809
601 6,810
Interest rate swaps
AUD USD SGD JPY GBP NZD
-
61 37 17 7 4 1
42 50 1 2 1 -
Bid Offer Fx Spread Reserve IDR SGD USD CNH NZD EUR
-
-
6,378 382 199 61 8 1
544,840
947,585
Kontrak spot valuta asing
Kontrak swaps valuta asing
Dual Currency Return (“DCR”)
253 253– 5/106 – Page Halaman
Dual Currency Return (“DCR”)
Bid Offer Fx Spread Reserve
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) a.
12. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
Berdasarkan jenis (lanjutan)
a.
By type (continued)
2014
Nilai wajar/Fair values
Instrumen
Jumlah nosional/ Notional amount (Jumlah penuh/ Full amount)
Tagihan derivatif/ Derivative receivables
Liabilitas derivatif/ Derivative payables
Tidak terkait instrumen lindung nilai Kontrak berjangka valuta asing
Instruments Non-hedging instrument
IDR JPY SGD USD AUD EUR NZD GBP CAD CHF
559,085,909,572 1,460,044,591 53,851,262 49,345,865 32,760,107 7,724,402 1,171,002 226,726 101,443 60,008
41,399 14,529 -
3,653 1,375 -
Foreign currency forwards
IDR JPY USD SGD EUR AUD NZD HKD GBP
189,368,454,639 293,982,004 21,837,851 3,455,115 965,000 418,433 159,058 116,346 62,411
4,443 443 -
1,605 165 -
Foreign currency spots
IDR 8,198,974,300,000 JPY 1,083,845,266 USD 453,117,512 SGD 136,286,744 AUD 56,854,685 EUR 27,530,252 NZD 1,620,000 GBP 750,000
67,309 3,247 -
111,247 29,072 -
Foreign currency swaps
Cross currency swaps
IDR 5,514,140,114,369 USD 98,638,810
206,476 -
436,795 -
Cross currency swaps
Swaps suku bunga
IDR USD
358,694,940,371 29,362
1,469 5,731
2,420 6,035
Interest rate swaps
JPY AUD SGD EUR USD NZD
258,961,399 2,026,989 105,268 90,956 10,246 -
5 29 5 2 27
18 2 19 17
Bid Offer Fx Spread Reserve IDR SGD USD NZD HKD CNY
-
-
1,152 562 356 4 1 1
345,114
594,499
Kontrak spot valuta asing
Kontrak swaps valuta asing
Dual Currency Return (“DCR”)
254 254– 5/107 – Page Halaman
Dual Currency Return (“DCR”)
Bid Offer Fx Spread Reserve
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) a.
12. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
Berdasarkan jenis (lanjutan)
a.
By type (continued)
2013 Nilai wajar/Fair values
Instrumen
Jumlah nosional/ Notional amount (Nilai penuh/ Full amount)
Tagihan derivatif/ Derivative receivables
Liabilitas derivatif/ Derivative payables
Tidak terkait instrumen lindung nilai Kontrak berjangka valuta asing
Instruments Non-hedging instrument
IDR JPY AUD SGD NZD EUR USD GBP CAD CHF
758,420,379,738 978,155,092 28,033,851 23,453,941 1,259,568 814,646 471,000 250,000 93,364 60,008
16,247 1,636 2,140 1,691 12 286 18 26 2 -
60,091 228 364 36 41 67 139 2
Foreign currency forwards
IDR AUD SGD USD EUR
598,559,192,802 2,307,901 308,000 250,000 150,371
1,128 75 9 7 3
1,564 6 3 2
Foreign currency spots
IDR 1,047,837,000,000 JPY 425,000,000 AUD 56,159,043 SGD 30,000,000 USD 28,370,127 EUR 22,120,032 CHF 1,500,000 NZD 1,246,978 CAD 500,000 GBP 250,000
545,273 563 597 186 765 7,140 41 10 145
601,477 220 10,382 832 3,550 1,689 7 73
Foreign currency swaps
Cross currency swaps
IDR 2,688,467,177,358
306,329
793,726
Cross currency swaps
Swaps suku bunga
IDR USD
687,450,340,902 497,052,530
2,381 7,054
194 7,882
Interest rate swaps
Dual Currency Return (“DCR”) JPY NZD AUD USD EUR
307,600,764 2,029,605 1,372,263 1,142,899 50,050
61 33 15 13 1
1 18 3 6 -
Dual Currency Return (“DCR”)
Bid Offer Fx Spread Reserve IDR SGD USD EUR CNY NZD
-
-
6,059 260 428 1 1 1
Bid Offer Fx Spread Reserve
893,887
1,489,353
Kontrak spot valuta asing
Kontrak swaps valuta asing
Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 digolongkan sebagai lancar.
All derivative receivables as at 31 December 2015, 2014 and 2013 were classified as pass.
255 255– 5/108 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
12. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
b.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai.
b. As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there are no impairment in respect of derivative receivables.
c.
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 3c.
c. Information in respect of maturities is disclosed in Note 3c.
d.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
d. Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN a.
13. LOANS
Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah - Modal kerja - Investasi - Konsumsi - Pinjaman karyawan Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Modal kerja - Investasi - Dolar Singapura - Modal kerja - Investasi - Konsumsi - Yen - Modal kerja
a. 2015
2014
2013
Rupiah Working capital Investment Consumer Employee loan -
28,290,682 22,524,726 11,582,038 537,136
20,756,011 17,288,707 11,098,417 442,344
18,390,765 14,302,064 12,376,970 386,701
62,934,582
49,585,479
45,456,500
8,233,239 13,463,381
7,646,887 9,793,008
7,419,982 9,614,678
21,696,620
17,439,895
17,034,660
480,337 663,977 15,637
457,928 761,167 22,890
481,777 843,372 27,706
1,159,951
1,241,985
1,352,855
87,866
93,841
121,283
Yen Working capital -
-
2,039
1,815
Euro Working capital -
22,944,437
18,777,760
18,510,613
85,879,019
68,363,239
63,967,113
(1,838,251)
(1,429,627)
(1,260,499)
84,040,768
66,933,612
62,706,614
- Euro - Modal kerja
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
By type and currency
Pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk di dalam pinjaman yang diberikan adalah pembiayaan syariah setelah dikurangi cadangan penurunan kerugian nilai sebesar Rp 1.618.781 (2014: Rp 1.611.923 dan 2013: Rp 1.396.048).
Foreign currencies United States Dollars Working capital Investment Singapore Dollars Working capital Investment Consumer -
Less: Allowance for impairment losses
As at 31 Desember 2015, included in loans are sharia financing net of allowance for impairment losses amounting Rp 1,618,781 (2014: Rp 1,611,923 and 2013: Rp 1,396,048).
256 256– 5/109 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
13. LOANS (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi
b. 2015
Perdagangan Perindustrian Jasa Pertanian dan pertambangan Konstruksi Lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2014 18,370,721 17,547,629 14,413,692 4,913,391 1,345,976 11,771,830
16,041,296 16,214,150 13,896,795 3,585,501 1,381,978 12,847,393
85,879,019
68,363,239
63,967,113
(1,838,251)
(1,429,627)
(1,260,499)
84,040,768
66,933,612
62,706,614
c.
2015
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
d.
2014
98,808 78,561 66,890 9,807 3,866 210,353
1,116,464
914,600
468,285
(448,826)
(369,167)
(242,276)
667,638
545,433
226,009
d.
2015
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Pendapatan bunga yang masih akan diterima
2013
444,552 35,552 190,476 14,888 4,742 224,390
Berdasarkan kolektibilitas sesuai Peraturan Bank Indonesia
Jumlah pinjaman yang diberikan/ Total loans
Less: Allowance for impairment losses
Impaired loans and allowance for impairment losses by economic sector
404,999 228,059 60,694 24,407 4,976 393,329
Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
Trading Manufacturing Services Agricultural and mining Construction Others
Included in others are housing, vehicle and personal loans.
Pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dan cadangan kerugian penurunan nilainya berdasarkan sektor ekonomi
Perdagangan Perindustrian Jasa Konstruksi Pertanian dan pertambangan Lain-lain
2013
23,126,291 22,191,518 15,591,356 10,171,282 1,841,463 12,957,109
Termasuk dalam lain-lain diatas adalah kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan dan personal loans. c.
By economic sector
Less: Allowance for impairment losses
By collectibility Regulation
2014 Jumlah pinjaman yang diberikan/ Total Loans
Trading Manufacturing Services Construction Agricultural and mining Others
Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
as
per
Bank
Indonesia
2013 Jumlah pinjaman yang diberikan/ Total loans
Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
83,094,690
1,184,845
66,603,288
997,168
62,806,460
956,450
Pass
1,366,187 382,192 101,258 633,014
204,580 127,538 37,524 283,764
618,468 237,527 67,581 609,492
63,292 102,980 20,888 245,299
484,691 72,197 45,097 350,991
61,773 42,735 19,681 179,860
Special mention Substandard Doubtful Loss
85,577,341
1,838,251
68,136,356
1,429,627
63,759,436
1,260,499
301,678
-
226,883
-
207,677
-
85,879,019
1,838,251
68,363,239
1,429,627
63,967,113
1,260,499
257 257– 5/110 – Page Halaman
Accrued interest income
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
13. LOANS (continued)
Berdasarkan kolektibilitas sesuai Peraturan Bank Indonesia (lanjutan)
By collectibility as per Regulation (continued)
Bank
Indonesia
Pada tanggal 31 Desember 2015, persentase pinjaman bermasalah – bruto dan bersih terhadap total pinjaman yang diberikan adalah masingmasing sebesar 1,30% dan 0,78% (2014: 1,34% dan 0,80% dan 2013: 0,73% dan 0,35%).
As at 31 December 2015, the percentage of non performing loans (“NPL”) – gross and net to total loans are 1.30% and 0.78% (2014: 1.34% and 0.80% and 2013: 0.73% and 0.35%) respectively.
Kolektibilitas pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut.
Loans to related parties’ collectibility as at 31 December 2015, 2014 and 2013 are as follows:
2015 Lancar Pendapatan bunga yang masih akan diterima Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
Mata uang asing - Kurang dari 1 tahun - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - lebih dari 5 tahun
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2013
581,947
538,377
Pass
2,117
763
880
Accrued interest income
752,095
582,710
539,257
(2,066)
Berdasarkan periode perjanjian pinjaman Rupiah - Kurang dari 1 tahun - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - Lebih dari 5 tahun
2014
749,978
750,029
e.
d.
(1,441) 581,269
(2,763)
Less: Allowance for impairment losses
536,494
e. By period of loan agreement
2015
2014
2013
21,087,584 2,422,757 12,882,990 26,541,251
14,266,906 2,226,631 12,431,209 20,660,733
12,563,724 2,518,429 12,162,228 18,212,119
62,934,582
49,585,479
45,456,500
8,777,401 429,059 7,942,072 5,795,905
7,996,249 240,219 6,447,597 4,093,695
7,728,980 201,294 6,821,377 3,758,962
22,944,437
18,777,760
18,510,613
85,879,019
68,363,239
63,967,113
(1,838,251)
(1,429,627)
(1,260,499)
84,040,768
66,933,612
62,706,614
258 258– 5/111 – Page Halaman
Rupiah Less than 1 year 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years Foreign currencies Less than 1 year 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years -
Less: Allowance for impairment losses
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) f.
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah - Kurang dari 1 tahun - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - Lebih dari 5 tahun Mata uang asing - Kurang dari 1 tahun - 1 – 2 tahun - 2 – 5 tahun - Lebih dari 5 tahun
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
g.
13. LOANS (continued) f. 2015
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2013
20,648,890 1,744,615 11,855,386 15,336,588
18,425,896 2,769,223 9,854,269 14,407,112
62,934,582
49,585,479
45,456,500
8,357,961 1,705,184 9,616,822 3,264,470
8,089,380 1,200,933 8,129,461 1,357,986
7,998,070 1,120,102 7,806,804 1,585,637
22,944,437
18,777,760
18,510,613
85,879,019
68,363,239
63,967,113
(1,838,251)
(1,429,627)
(1,260,499)
84,040,768
66,933,612
62,706,614
2015
g. 2014
103,598
416,693
40,840
68,522
1,607,786
235,631
172,120
(48,721)
(44,930)
186,910
127,190
Pinjaman sindikasi
h.
Keikutsertaan Bank dalam pinjaman sindikasi dengan bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 5.853.874 (2014: Rp 5.156.382 dan 2013: Rp 3.846.733). Partisipasi Bank dalam pinjaman sindikasi tersebut berkisar antara 1,01% - 66,67% pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Bank juga bertindak selaku pimpinan dan/atau arranger sebesar 0,81% dari seluruh pinjaman sindikasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 1,62% dan 2013: 7,19%).
Foreign currencies Less than 1 year 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years -
Less: Allowance for impairment losses
2013
194,791
(248,593)
Rupiah Less than 1 year 1 – 2 years 2 – 5 years More than 5 years -
Restructured loans
1,191,093
1,359,193
h.
2014
27,152,406 2,545,124 13,281,133 19,955,919
Pinjaman yang diberikan yang direstrukturisasi Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga
Based on maturity
Extention of loan period Extention of loan period and interest rate discount Less: Allowance for impairment losses
Syndicated loans The Bank’s participation in syndicated loans with other banks as at 31 December 2015 amounted to Rp 5,853,874 (2014: Rp 5,156,382 and 2013: Rp 3,846,733). The Bank’s participation in syndicated loans range between 1.01% to 66.67% as at 31 December 2015, 2014 and 2013. The Bank acted as lead manager and/or arranger on 0.81% of the total syndicated loans as at 31 December 2015 (2014: 1.62% and 2013: 7.19%).
259 259– 5/112 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
13. LOANS (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
i.
Allowance for impairment losses Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2015
2014
2013
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (lihat Catatan 35) Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Lain-lain *)
1,429,627
1,260,499
1,022,627
408,233
221,817
272,617
Beginning balance Allowance during the year (refer to Note 35)
(27,004)
(54,520)
(102,673)
Write-offs during the year
4,634 22,761
6,613 (4,782)
7,661 60,267
Bad debt recoveries Others *)
Saldo akhir
1,838,251
1,260,499
Ending balance
1,429,627
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Includes effect of foreign exchange translation *)
Management believe the allowance for impairment losses is adequate to cover impairment losses arising from uncollectible loans.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan. j.
Agunan kredit
j.
Loans are generally secured by pledged collateral, bind with powers of attorney with the rights to sell, time deposits or other collateral accepted by the Bank.
Pinjaman yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. k.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan
Collaterals for loans
k.
Movements of allowance for impairment loan losses The movements of allowance for impairment loan losses are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut: 2015 Kolektif/ Collective
Individual/ Individual
Jumlah/ Total
Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan (lihat Catatan 35) Penghapusan selama periode berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Lain-lain *)
358,779
1,070,848
1,429,627
31,610
376,623
408,233
Beginning balance Allowance during the period (refer to Note 35)
(8,469)
(18,535)
(27,004)
Write-offs during the period
2,866
4,634 19,895
4,634 22,761
Bad debt recoveries Others *)
Saldo akhir
384,786
1,453,465
1,838,251
Ending balance
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Includes effect of foreign exchange translation *)
260 260– 5/113 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) k.
13. LOANS (continued)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan (lanjutan)
Saldo akhir
Movements of allowance for impairment loan losses (continued)
2014 Kolektif/ Collective
Individual/ Individual Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan (lihat Catatan 35) Penghapusan selama periode berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Lain-lain *)
k.
Jumlah/ Total
231,893
1,028,606
1,260,499
177,534
44,283
221,817
Beginning balance Allowance during the period (refer to Note 35)
(37,727)
(16,793)
(54,520)
Write-offs during the period
(12,921)
6,613 8,139
6,613 (4,782)
Bad debt recoveries Others *)
358,779
1,429,627
1,070,848
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Includes effect of foreign exchange translation *)
2013 Kolektif/ Collective
Individual/ Individual
Jumlah/ Total
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (lihat Catatan 35) Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Lain-lain *)
183,973
838,654
1,022,627
62,965
209,652
272,617
Beginning balance Allowance during the year (refer to Note 35)
(5,926)
(96,747)
(102,673)
Write-offs during the year
(9,119)
7,661 69,386
7,661 60,267
Bad debt recoveries Others *)
Saldo akhir
231,893
1,028,606
1,260,499
Ending balance
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
l.
Ending balance
Includes effect of foreign exchange translation *)
Saldo pinjaman yang diberikan yang perhitungan cadangan kerugian penurunan nilainya dievaluasi secara individual dan kolektif untuk tanggal 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 829.134 dan Rp 84.748.207 (2014: Rp 876.319 dan Rp 67.260.037) ; (2013: Rp 433.865 dan Rp 63.325.571)
The loans balances of which the allowance for impairment losses are evaluated individually and collectively as at 31 December 2015 are Rp 829,134 dan Rp 84,748,207 (2014: Rp 876,319 dan Rp 67,260,037 ; (2013: Rp 433,865 dan Rp 63,325,571), respectively.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan telah memadai.
Management believe that the allowance for impairment losses on loans is adequate.
Pembiayaan bersama
l.
Bank mengadakan perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama without recourse untuk penyaluran kredit konsumsi dalam mata uang Rupiah dengan perusahaan pembiayaan, untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor. Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah saldo fasilitas pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 21.336 (2014: Rp 76.873 dan 2013: Rp 301.410).
Joint financing The Bank has entered into joint financing without recourse agreements for consumers financing in Rupiah with multifinance companies for financing of retail purchases of vehicles. As at 31 December 2015, the outstanding balances are Rp 21,336 (2014: Rp 76,873 and 2013: Rp 301,410).
261 261– 5/114 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
13. LOANS (continued)
m. Pinjaman yang diberikan yang dihapusbukukan Perubahan pinjaman yang diberikan dihapusbukukan adalah sebagai berikut:
m. Loans written-off Movements in the loans written-off are as follows:
yang 2015
2014
2013
Saldo awal Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan Hapus tagih *)
480,184
466,968
364,185
Beginning balance
27,004
54,520
102,673
Write-offs during the year
(4,634) (1,333)
(6,613) (34,691)
Saldo akhir
501,221
480,184
466,968
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
n.
(7,661) 7,771
Bad debt recoveries Claims written-off *) Ending balance
Includes effect of foreign exchange transaction *)
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diberikan
n.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang ”Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 20% dari modal Bank (2015: Rp 3.497.601, 2014: Rp 3.072.157 dan 2013: Rp 2.855.195). Peraturan tersebut juga menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Bank (2015: Rp 4.372.002, 2014: Rp 3.840.196 dan 2013: Rp 3.568.994). Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank tidak melampaui ataupun melanggar Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) kepada pihak terkait dan pihak ketiga.
On 20 January 2005, Bank Indonesia issued regulation No. 7/3/PBI/2005 relating to the ”Legal Lending Limit for Commercial Banks”. This regulation requires the maximum lending limit to one non-related party borrower not to exceed 20% of the Bank’s capital (2015: Rp 3,497,601, 2014: Rp 3,072,157 and 2013: Rp 2,855,195). This regulation also requires the maximum lending limit to non-related party groups of borrower not to exceed 25% of the Bank’s capital (2015: Rp 4,372,002, 2014: Rp 3,840,196 and 2013: Rp 3,568,994). This regulation was effective starting from 20 January 2005. As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank did not exceed or breach its Legal Lending Limit (“LLL”) to related and third parties.
Pinjaman yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, jumlah pinjaman yang diberikan yang dijamin dengan giro dan deposito berjangka yang diblokir adalah sebesar Rp 2.098.683, Rp 1.969.022 dan Rp 2.366.240.
Loans are generally collateralised by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell, time deposits and other guarantees. As at 31 December 2015, 2014 and 2013, loans collateralised by current accounts and time deposits pledged amounted to Rp 2,098,683, Rp 1,969,022 and Rp 2,366,240, respectively.
262 262– 5/115 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) n.
13. LOANS (continued)
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diberikan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, rasio kredit usaha mikro kecil terhadap pinjaman yang diberikan adalah 1,05%, 1,52% dan 1,84%.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, ratio of small and micro loan to total loan are 1.05%, 1.52% and 1.84%.
Pinjaman yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari pinjaman yang diberikan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan tingkat suku bunga sebesar 5% dan berbagai jangka waktu yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.
Loans to the Bank’s employees consist of motor vehicle loans, housing loans and loans for other purposes with interest rate at 5% and various loan terms; repayment of which will be effected through monthly salary deductions.
Pada tanggal yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat pinjaman yang dijadikan jaminan.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, no loans pledge as collaterals.
Informasi mengenai transaksi dengan berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
p.
Informasi mengenai tingkat diungkapkan pada Catatan 3b.
suku
pihak
o.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
bunga
p.
Information in respect disclosed in Note 3b.
14. TAGIHAN AKSEPTASI Berdasarkan mata uang
Rupiah Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Euro - Yen - Dolar Singapura
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
a.
By currency
2014
2013
229,889
47,407
Rupiah
2,384,773 69,840 50,923 1,896
2,530,154 51,529 74,576 -
2,607,836 96,148 45,230 -
Foreign currencies United States Dollars Euro Yen Singapore Dollars -
2,507,432
2,656,259
2,749,214
2,846,639
2,886,148
2,796,621
(20,914)
Berdasarkan kolektibilitas sesuai Peraturan Bank Indonesia
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
is
339,207
2,825,725
Lancar
of interest rates
14. ACCEPTANCE RECEIVABLES
2015
b.
Other significant information relating to loans (continued)
o.
a.
n.
(25,723) 2,860,425
b.
(35,062) 2,761,559
By collectibility Regulation
2015
2014
2013
2,846,639
2,886,148
2,796,621
2,846,639
2,886,148
2,796,621
(20,914) 2,825,725
Less: Allowance for impairment losses
(25,723) 2,860,425
263 263– 5/116 – Page Halaman
(35,062) 2,761,559
as
per Bank
Indonesia
Pass Less: Allowance for impairment losses
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan) c.
14. ACCEPTANCE RECEIVABLE (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2015
Allowance for impairment losses
2014
Saldo awal (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (lihat Catatan 35) Selisih kurs penjabaran
25,723
35,062
6,065
Beginning balance
(4,416) (393)
(9,816) 477
22,400 6,597
(Reversal)/allowance during the year (refer to Note 35) Exchange rate difference
Saldo akhir
20,914
25,723
35,062
Ending balance
The Management believe that the above allowance for impairment losses is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai di atas telah memadai. d.
2013
Berdasarkan jatuh tempo
d. Based on maturity 2015
Rupiah - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 6 bulan Mata uang asing - Kurang dari 1 bulan - 1 – 3 bulan - 3 – 6 bulan - 6 – 12 bulan - > 12 bulan
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2014
2013
249,039 77,462 12,706
52,403 177,336 150
36,633 8,229 2,545
339,207
229,889
47,407
906,992 904,653 679,882 9,214 6,691
711,079 1,200,559 698,699 30,894 15,028
884,884 1,039,869 790,312 23,383 10,766
2,507,432
2,656,259
2,749,214
2,846,639
2,886,148
2,796,621
(20,914) 2,825,725
(25,723) 2,860,425
(35,062)
Rupiah Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months Foreign currencies Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months 6 – 12 months > 12 months -
Less: Allowance for impairment losses
2,761,559
e.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai.
e.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013 there are no impairment in respect of acceptance receivables.
f.
Informasi mengenai tingkat diungkapkan pada Catatan 3b.
bunga
f.
Information in respect of interest rates is disclosed in Note 3b.
pihak
g.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
suku
g. Informasi mengenai transaksi dengan berelasi diungkapkan pada Catatan 44. 15. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
15. PREPAYMENTS 2015
Bunga dari simpanan nasabah Sewa gedung kantor dan ruang ATM Renovasi Pemeliharaan Lain-lain
2014
2013
183,563 138,090 31,954 30,753 3,253
174,567 141,641 28,612 23,236 2,570
199,797 126,477 25,591 10,674 2,248
387,613
370,626
364,787
Interest from deposits from customers Office building rental and ATM Renovations Maintenance Others
Lain-lain terdiri dari beban dibayar dimuka atas asuransi dan lainnya.
Others consist of prepaid of insurance and others.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
264 264– 5/117 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. ASET TETAP
16. FIXED ASSETS 2015
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Harga perolehan/ nilai revaluasi Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Nilai buku bersih
Saldo akhir/ Ending balance
Transfer/ Transferred
256,667 333,472 918,233 121,987 184,240
75,905 30,015 145,352
246 6,317 24,276 -
127,074 22,228 52,398 (201,700)
1,814,599
251,272
30,839
-
2,035,032
122,700 639,924 64,847
17,101 113,689 26,937
100 6,225 20,447
-
139,701 747,388 71,337
827,471
157,727
26,772
-
987,128
383,741 355,454 1,040,219 127,726 127,892
Cost/ revalued amount Land Buildings Office equipment Motor vehicles Construction in progress Accumulated depreciation Buildings Office equipment Motor vehicles
958,426 1,076,606
Net book value
2014
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Harga perolehan/ nilai revaluasi Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Nilai buku bersih
Saldo akhir/ Ending balance
Transfer/ Transferred
256,667 320,411 832,140 108,339 13,162
62,501 37,218 217,467
1,324 8,412 23,570 -
14,385 32,004 (46,389)
1,530,719
317,186
33,306
-
1,814,599
106,807 525,513 60,325
16,403 122,505 24,369
510 8,094 19,847
-
122,700 639,924 64,847
692,645
163,277
28,451
-
827,471
838,074
256,667 333,472 918,233 121,987 184,240
987,128
Cost/ revalued amount Land Buildings Office equipment Motor vehicles Construction in progress Accumulated depreciation Buildings Office equipment Motor vehicles Net book value
2013
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Harga perolehan/ nilai revaluasi Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Nilai buku bersih
Saldo akhir/ Ending balance
Transfer/ Transferred
219,544 302,501 716,905 103,446 21,815
2,108 1,608 82,925 26,165 78,028
3,054 21,272 -
1,364,211
190,834
24,326
-
1,530,719
90,759 415,954 55,975
16,048 112,341 21,964
2,782 17,614
-
106,807 525,513 60,325
562,688
150,353
20,396
-
692,645
801,523
35,015 16,302 35,364 (86,681)
256,667 320,411 832,140 108,339 13,162
838,074
265 265– 5/118 – Page Halaman
Cost/ revalued amount Land Buildings Office equipment Motor vehicles Construction in progress Accumulated depreciation Buildings Office equipment Motor vehicles Net book value
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. ASET TETAP (lanjutan)
16. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, semua aset tetap yang dimiliki Bank merupakan kepemilikan langsung.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, all fixed assets held by the Bank are direct ownership.
Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2015 adalah sebesar 56,55% dari nilai proyek, yang diperkirakan diselesaikan dalam tahun 2015 (2014: 59,50% dan 2013: 39,87%). Aset dalam penyelesaian tersebut meliputi:
Construction in progress as at 31 December 2015 is 56.55% from project value, which are estimated to be finalised in 2015 (2014: 59.50% and 2013: 39.87%). This construction in progress comprises:
2015 Perangkat lunak Gedung
25,285 158,955
9,023 4,139
127,892
184,240
13,162
2015
Keuntungan penjualan aset tetap
2013
25,255 102,637
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Hasil penjualan aset tetap Nilai buku
2014
Software Building
Details of gain on disposal of fixed assets are as follows: 2014
5,206 (4,067)
6,368 (4,855)
1,139
1,513
2013 4,130 (3,930) 200
Proceeds from sale of fixed assets Net book value Gain on sale of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik (“HM”). Hak Guna Bangunan berjangka waktu 10 – 40 tahun dan akan berakhir antara tahun 2016 dan 2045. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
As at 31 December 2014, the Bank owns several pieces of land and buildings with Building Use Rights (“HGB”) and Ownership Rights (“HM”). Building Use Rights have periods of 10 to 40 years and will expire between year 2016 to 2045. The management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the landrights as all the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, dengan nilai buku sebesar Rp 692.865 pada tangal 31 Desember 2015 (2014: Rp Rp 730.461 dan 2013: Rp 581.407) telah diasuransikan pada beberapa perusahaan asuransi, seperti: PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Bangun Askrida, PT Jardine Lloyd Thompson dan PT Asuransi Jasindo terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah nilai pertanggungan yang diasuransikan adalah sebesar Rp 1.029.514 (2014: Rp 786.260 dan Dolar Amerika Serikat 16.455.178 dan 2013: Rp 690.888 dan Dolar Amerika Serikat 16.653.114). Perusahaanperusahaan asuransi tersebut di atas tidak berelasi dengan Bank.
Fixed assets, except land, with net book value amount Rp 692,865 as at 31 December 2015 (2014: Rp 730,461 And 2013: Rp 581,407) are insured to several insurance companies such as: PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Bangun Askrida, PT Jardine Lloyd Thompson and PT Asuransi Jasindo for fire, theft and other possible risks. As at 31 December 2015, the total sum insured amounted to Rp 1,029,514 (2014: Rp 786,260 and USD 16,455,178 and 2013: Rp 690,888 and USD 16,653,114). The above insurance companies are not related parties of the Bank.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover impairment losses on the assets insured.
Nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (“NJOP”) adalah sebesar Rp 794.132, Rp 618.725 dan Rp 586.493.
The fair value of the Bank’s land and building as at 31 December 2015, 2014 and 2013 based on Sales Value of Tax Object (“NJOP”) is amounted Rp 794,132, Rp 618,725 and Rp 586,493, respectively.
266 266– 5/119 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. ASET LAIN-LAIN
17. OTHER ASSETS 2015
Agunan yang diambil alih sebelum dikurangi penyisihan sebesar Rp 2.915 pada 31 Desember 2015 (2014: Rp 3.411 dan 2013: Rp 5.011) Piutang bunga Tagihan transaksi Letter of Credit Piutang penjualan efek-efek yang masih harus diterima Uang muka Tagihan transaksi ATM dan kartu kredit Proyek dalam pelaksanaan Lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2014
2013
204,278 177,901
7,137 71,912
10,199 70,605
169,938
168,639
295,624
73,257 65,488
143,800 39,278
11,007 32,696
30,118 3,318 13,073
31,495 3,256 16,627
68,877 8,216 16,563
737,371
482,144
513,787
(71,519)
(16,574)
(14,662)
665,852
465,570
499,125
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2015
Foreclosed collateral gross of allowance Rp 2,915 as at 31 December 2015 (2014: Rp 3,411 and 2013: Rp 5,011) Interest receivables Letter of Credit transaction receivables Receivables from sale of marketable securities Advances ATM and credit card transaction receivables Project in process Others Less: Allowance for impairment losses
The changes in the allowance for impairment losses are as follows: 2014
2013
Saldo awal Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (lihat Catatan 35 dan 36) Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
16,574
14,662
48,159
53,789
4,679
(34,336)
1,156
(2,542) (225)
Saldo akhir
71,519
16,574
Beginning balance Allowance/(reversal) during the year (refer to Notes 35 and 36)
839
Write-offs during the year Exchange rate difference
14,662
Ending balance
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan pinjaman yang diberikan yang telah diambil alih oleh Bank berupa tanah dan bangunan.
Foreclosed collateral represents loan collateral that has been foreclosed by the Bank in the form of land and buildings.
Agunan yang diambil alih yang dijual selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 7.721 (2014: Rp 3.062 dan 2013: Rp 78.600) dengan rugi penjualan sebesar Rp 270 (2014: rugi penjualan sebesar Rp 475 dan 2013: rugi penjualan sebesar Rp 14.812).
Total foreclosed collateral sold for the year ended 31 December 2015 amounted to Rp 7,721 (2014: Rp 3,062 and 2013: Rp 78,600) with loss on sale amounting to Rp 270 (2014: loss on sale amounting to Rp 475 and 2013: loss on sale amounting to Rp 14,812).
Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.
The management believe that the foreclosed collateral balance represents net realisable value.
Uang muka terdiri antara lain uang muka sewa, uang muka pembelian inventaris kantor dan pembayaranpembayaran yang berjangka waktu pendek.
Advances consist of advances for rental, advances on purchase of office equipment and other short term payments.
267 267– 5/120 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
17. OTHER ASSETS (continued)
Lain-lain terdiri antara lain tagihan dalam penyelesaian, penyelesaian kliring, persediaan materai, barang cetakan dan alat tulis kantor.
Others consist of bills in progress, clearing in process, stamp duty, printed goods and office supplies.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan aset lain-lain diatas telah memadai.
Management believe that the above allowance for other assets is adequate.
18. LIABILITAS SEGERA
18. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY 2015
Kewajiban yang masih harus dibayar Kiriman uang
242,515 32,510
251,214 18,477
354,250
275,025
269,691
19. SIMPANAN NASABAH
Mata uang asing - Giro - Tabungan - Deposito berjangka
Liabilities payable Fund transfers
Liabilities payable mainly consist of clearing settlements, ATM liabilities, notary fees and insurance premium. 19. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Berdasarkan jenis dan mata uang
Rupiah - Giro - Tabungan - TANDA - TAKA - Tabhar - Deposito berjangka
2013
322,058 32,192
Kewajiban yang masih harus dibayar meliputi antara lain penyelesaian kliring, kewajiban ATM, biaya notaris dan premi asuransi.
a.
2014
a.
By type and currency
2015
2014
2013
7,144,705
6,180,619
6,752,580
8,781,431 1,239,550 597,592 37,296,077
7,300,916 1,108,150 682,750 33,903,975
6,915,854 1,003,438 808,485 32,670,204
55,059,355
49,176,410
48,150,561
15,361,525 3,027,504 13,831,860
7,844,450 2,158,324 13,625,873
9,238,292 2,111,232 9,436,606
32,220,889
23,628,647
20,786,130
87,280,244
72,805,057
68,936,691
Simpanan nasabah dalam mata uang adalah Dolar Amerika Serikat, Euro, Singapura, Dolar Australia, Pound Sterling, Hong Kong, Dolar Kanada, Frank Swiss, Selandia Baru, Yen dan China Offshore.
asing Dolar Dolar Dolar
Rupiah Current accounts Savings TANDA TAKA Tabhar Time deposits -
Foreign currencies Current accounts Savings Time deposits -
Deposits from customers in foreign currencies are denominated in United States Dollars, Euro, Singapore Dollars, Australian Dollars, Pound Sterling, Hong Kong Dollars, Canadian Dollars, Swiss Franc, New Zealand Dollars, Yen and Chine Offshore.
268 268– 5/121 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) b.
c.
19. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan
b.
Amounts collateral
blocked
and
pledged
as
loan
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan adalah sebesar Rp 2.362.327 (2014: Rp 2.225.138 dan 2013: Rp 2.465.014).
As at 31 December 2015, time deposits pledged as loan collateral amounted to Rp 2,362,327 (2014: Rp2,225,138 and 2013: Rp.2,465,014).
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013 there is no saving account pledged as loan collateral.
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah - Giro Kurang dari 1 bulan - Tabungan Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan - Deposito berjangka Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Mata uang asing - Giro Kurang dari 1 bulan - Tabungan Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan - Deposito berjangka Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan
c. Based on maturity 2015
2014
2013
7,144,705
6,180,619
6,752,580
9,432,601 90,184 148,551 190,430 756,807
8,077,813 63,234 105,439 196,182 649,148
7,760,583 88,487 99,125 149,598 629,984
24,751,326 10,519,439 1,705,793 291,317 28,202
20,386,601 11,902,041 1,323,593 284,571 7,169
19,352,733 9,964,143 2,764,798 580,555 7,975
55,059,355
49,176,410
48,150,561
15,361,525
7,844,450
9,238,292
3,001,484 5,480 3,482 2,139 14,919
2,134,259 2,575 3,683 2,596 15,211
2,081,884 2,580 3,875 3,148 19,745
10,082,599 1,886,395 1,606,523 256,343 -
10,633,678 1,193,909 1,375,864 422,048 374
7,055,791 2,118,775 238,363 23,677 -
32,220,889
23,628,647
20,786,130
87,280,244
72,805,057
68,936,691
Rupiah Current accounts Less than 1 month Saving accounts Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months 6 – 12 months More than 12 months Time deposits Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months 6 – 12 months More than 12 months Foreign currencies Current accounts Less than 1 month Saving accounts Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months 6 – 12 months More than 12 months Time deposits Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months 6 – 12 months More than 12 months
d.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
d.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
e.
Pada 31 Desember 2015, jumlah giro dan tabungan Wadiah dan Mudharabah yang dikelola oleh unit Syariah Bank mempunyai nilai sebesar Rp 62.984 dan Rp 459.083 (2014: Rp 13.247 dan Rp 337.109 dan 2013: Rp 28.652 dan Rp 446.015) dan deposito berjangka Mudharabah yang dikelola unit Syariah Bank mempunyai nilai sebesar Rp 1.265.871 (2014: Rp 853.572 dan 2013: Rp 527.215).
e.
As at 31 December 2015, total Wadiah and Mudharabah current and saving account, managed by the Bank’s Sharia unit amounted to Rp 62,984 and Rp 459,083 (2014: Rp 13,247 and Rp 337,109 and 2013: Rp 28,652 and Rp 446,015) and Mudharabah time deposits, managed by the Bank’s Sharia unit amounted to Rp 1,265,871 (2014: Rp 853,572 and 2013: Rp 527,215).
269 269– 5/122 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
19. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
(i) GIRO
(i) CURRENT ACCOUNTS
a. Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah - Pihak berelasi - Pihak ketiga Mata uang asing - Pihak berelasi - Pihak ketiga
a. By type and currency 2015
2014
2013
80,566 7,064,139
46,516 6,134,103
49,529 6,703,051
7,144,705
6,180,619
6,752,580
378,359 14,983,166
49,549 7,794,901
18,342 9,219,950
15,361,525
7,844,450
9,238,292
22,506,230
14,025,069
15,990,872
Rupiah Related parties Third parties Foreign currencies Related parties Third parties -
b. Pada tanggal 31 Desember 2015, giro dari pihak berelasi sebesar Rp 458.925 (2014: Rp 96.065 dan 2013: Rp 67.871); atau 2,04% (2014: 0,68% dan 2013: 0,42%) dari jumlah giro.
b. As at 31 December 2015, total current accounts from related parties were amounting to Rp 458,925 (2014: Rp 96,065 and 2013: Rp 67,871); or 2.04% (2014: 0.68% and 2013: 0.42%) from total current accounts.
c. Informasi mengenai tingkat suku bunga dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 3b dan 3c.
c. Information in respect of interest rates and maturities is disclosed in Note 3b and 3c.
(ii) TABUNGAN
(ii) SAVING ACCOUNTS
a. Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah - Pihak berelasi - Pihak ketiga Mata uang asing - Pihak berelasi - Pihak ketiga
a. By type and currency 2015
2014
2013
46,568 10,572,005
29,793 9,062,023
30,298 8,697,479
10,618,573
9,091,816
8,727,777
6,277 3,021,227
4,496 2,153,828
2,652 2,108,580
3,027,504
2,158,324
2,111,232
13,646,077
11,250,140
10,839,009
b. Pada tanggal 31 Desember 2015, tabungan dari pihak berelasi sebesar Rp 52.845 (2014: Rp 34.289 dan 2013: Rp 32.950); atau 0,39% (2014: 0,30% dan 2013: 0,30%) dari jumlah tabungan. (iii) DEPOSITO BERJANGKA
(iii) TIME DEPOSITS a. By type and currency 2015
Mata uang asing - Pihak berelasi - Pihak ketiga
Foreign currencies Related parties Third parties -
b. As at 31 December 2015, total savings accounts from related parties were amounting to Rp 52,845 (2014: Rp 34,289 and 2013: Rp 32,950); or 0.39% (2014: 0.30% and 2013: 0.30%) from total saving accounts.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah - Pihak berelasi - Pihak ketiga
Rupiah Related parties Third parties -
2014
2013
285,863 37,010,214
173,908 33,730,067
141,696 32,528,508
37,296,077
33,903,975
32,670,204
85,907 13,745,953
1,271,369 12,354,504
1,243,554 8,193,052
13,831,860
13,625,873
9,436,606
51,127,937
47,529,848
42,106,810
270 270– 5/123 – Page Halaman
Rupiah Related parties Third parties Foreign currencies Related parties Third parties -
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
19. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
(iii) DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
(iii) TIME DEPOSITS (continued)
b. Pada tanggal 31 Desember 2015, deposito berjangka dari pihak berelasi sebesar Rp 371.770 (2014: Rp 1.445.277 dan 2013: Rp 1.385.250); atau 0,73% (2014: 3,04% dan 2013: 3,29%) dari jumlah deposito.
b. As at 31 December 2015, total time deposits from related parties were amounting to Rp 371,770 (2014: Rp 1,445,277 and 2013: Rp 1,385,250); or 0.73% (2014: 3.04% and 2013: 3.29%) from total time deposits.
c. Informasi mengenai tingkat suku bunga dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 3b dan 3c.
c. Information in respect of interest rates and maturities is disclosed in Note 3b and 3c.
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN a.
20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah - Giro - Tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka
a. 2015
2014
87,131 13,141 1,365,000 13,274
58,826 11,669 1,550,000 762,091
59,412 18,020 458,000 304,133
1,478,546
2,382,586
839,565
-
866,950 -
2,497 36,510 328,590
-
866,950
367,597
1,478,546
3,249,536
1,207,162
Mata uang asing - Giro - Inter-bank call money - Deposito berjangka
b.
Berdasarkan jatuh tempo
2014
59,412
13,141
11,669
18,020
1,365,000
1,550,000
458,000
10,274 2,000 1,000
608,091 125,000 5,000 24,000
248,926 27,207 5,000 23,000
1,478,546
2,382,586
839,565
-
-
2,497
-
866,950
36,510
-
-
328,590
-
866,950
367,597
1,478,546
3,249,536
1,207,162
c.
Foreign currencies Current accounts Inter-bank call money Time deposits -
2013
58,826
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat simpanan dari bank lain yang digunakan sebagai jaminan.
Rupiah Current accounts Saving accounts Inter-bank call money Time deposits -
Based on maturity
87,131
Mata uang asing - Giro Kurang dari 1 bulan - Inter-bank call money Kurang dari 1 bulan - Deposito berjangka 1 – 3 bulan
c.
2013
b. 2015
Rupiah - Giro Kurang dari 1 bulan - Tabungan Kurang dari 1 bulan - Inter-bank call money Kurang dari 1 bulan - Deposito berjangka Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan
By type and currency
Rupiah Current accounts Less than 1 month Saving accounts Less than 1 month Inter-bank call money Less than 1 month Time deposits Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months 6 – 12 months
Foreign currencies Current accounts Less than 1 month Inter-bank call money Less than 1 month Time deposits 1 – 3 months
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there were no deposits from other banks pledged as cash collateral.
271 271– 5/124 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
d.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 3b dan 3c.
d.
Information in respect of interest rates and maturities is disclosed in Note 3b and 3c.
e.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
e.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
f.
Pada 31 Desember 2015, jumlah giro Wadiah yang dikelola oleh unit Syariah Bank mempunyai nilai sebesar Rp 1.592 (2014: Rp 2.727 dan 2013: Rp 9.984), tabungan Wadiah yang dikelola oleh unit Syariah Bank mempunyai nilai sebesar Rp 1.046 (2014: Rp 1.010 dan 2013: Rp 367) dan deposito berjangka Mudharabah yang dikelola unit Syariah Bank mempunyai nilai sebesar Rp 1.939 (2014: Rp 658.553 dan 2013: Rp 216.050).
f.
As at 31 December 2015, total Wadiah current accounts, managed by the Bank’s Sharia unit amounted to Rp1,592 (2014: Rp 2,727 and 2013: Rp 9,984), Wadiah saving accounts, managed by the Bank’s Sharia unit amounted to Rp 1,046 (2014: Rp 1,010 and 2013: Rp 367) and Mudharabah time deposits, managed by the Bank’s Sharia unit amounted to Rp 1,939 (2014: Rp 658,553 and 2013: Rp 216,050).
21. LIABILITAS AKSEPTASI
21. ACCEPTANCE PAYABLES 2015
Rupiah Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Euro - Yen - Dolar Singapura
229,889
47,407
Rupiah
2,384,773 69,840 50,923 1,896
2,530,154 51,529 74,576 -
2,607,836 96,148 45,230 -
Foreign currencies United States Dollars Euro Yen Singapore Dollars -
2,507,432
2,656,259
2,749,214
2,846,639
2,886,148
2,796,621
22. INCOME TAX
Pajak dibayar dimuka
a. Prepaid tax 2015
Pajak penghasilan badan 2008 Pajak penghasilan badan 2010 Pajak atas revaluasi aset tetap
b.
2013
18,396 26,673 -
18,396 28,899 -
72,887
45,069
47,295
2008 Corporate income tax 2010 Corporate income tax Fixed asset revaluation tax
b. Tax payables 2015
Pajak lain - lain - Pajak penghasilan lainnya - Pajak pertambahan nilai - Bea materai
2014
7,672 26,673 38,542
Utang pajak
Pajak penghasilan badan - Pasal 25 - Pasal 29
2013
339,207
22. PAJAK PENGHASILAN a.
2014
2014
2013
80,627
30,418 39,057
31,390 2,963
80,627
69,475
34,353
114,294 1,230 206
107,857 5,159 167
91,124 3,335 154
115,730
113,183
94,613
196,357
182,658
128,966
272 272– 5/125 – Page Halaman
Corporate income tax Article 25 Article 29 -
Other taxes Other income taxes Value added tax Stamp duty -
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) c.
22. INCOME TAX (continued)
Pajak penghasilan
Kini Tangguhan
c. 2015
2014
2013
(545,449) 44,823
(443,535) (995)
(405,286) 18,291
(500,626)
(444,530)
(386,995)
Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku Dampak pajak penghasilan pada: Rugi penjualan agunan yang diambil alih Lain-lain Pajak penghasilan
2015
2014
2013
2,001,461
1,776,712
1,529,716
500,366
444,178
382,429
67 193
119 233
3,703 863
Tax calculated at applicable tax rate Tax effects of: Loss on sale of foreclosed collateral Others
500,626
444,530
386,995
Income tax
2015
2014
2013
2,001,461
1,776,712
1,529,716
Income before tax Temporary differences Differences between commercial and fiscal amounts on: Employee benefits -
Perbedaan temporer Perbedaan antara komersial dan fiskal untuk: - Imbalan kerja - Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan - Cadangan kerugian penurunan nilai lainnya - (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari surat berharga untuk tujuan diperdagangkan - Beban penyusutan - Penyisihan biaya penggabungan usaha
Income before tax
The reconciliation between income before tax, as shown in the statements of income, and taxable income is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak
Current Deferred
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Bank’s profit before income tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak
Income tax
40,811
37,730
39,238
108,742
(68,725)
64,272
(1,600)
(43,122)
4,503 24,111
(1,110) 25,894
-
(12,010)
(496)
(685) 30,921 179,293
(3,981)
273 273– 5/126 – Page Halaman
73,162
Allowance for impairment losses of financial assets Allowance for impairment losses - others
Unrealised (loss)/gain on trading securities Depreciation expense Merger expenses provisions
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) c.
22. INCOME TAX (continued)
Pajak penghasilan (lanjutan)
c. 2015
Perbedaan tetap - Penjualan agunan yang diambil alih - Lain –lain
2014
2013 Permanent differences
Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan Dikurangi: Pajak dibayar dimuka Utang pajak penghasilan badan
d.
Income tax (continued)
270 772
475 933
14,812 3,452
Sale of foreclosed collateral Others -
1,042
1,408
18,264
2,181,796
1,774,139
1,621,142
Taxable Income
545,449
443,535
405,286
Income tax expense
(464,822)
(374,060)
(370,933)
80,627
69,475
34,353
Less: Prepaid tax Corporate income tax payable
Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2015 belum dilaporkan. Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi di atas merupakan dasar dalam pengisian SPT PPh Badan Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015.
Annual corporate income tax return for fiscal year 2015 has yet been submitted. Taxable income results from above reconciliation is the basis in filing the Bank’s annual Tax Return (“SPT”) of Corporate Income Tax for the years ended 31 December 2015.
Laba kena pajak hasil rekonsiliasian tahun 2014 dan 2013 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan Bank.
The reconciled taxable income for the year 2014 and 2013 become the basis for filling Annual Corporate Tax Return.
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets/(liabilities)
2015 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to statements of income
Saldo awal/ Beginning balance Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Cadangan lainnya Keuntungan yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan Beban penyusutan Keuntungan yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Jumlah
Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credited/ (charged) to equity
Saldo akhir/ Ending balance
65,256
10,203
(5,175)
70,284
68,259 853
27,185 (124)
-
95,444 729
1,052 (25,729)
(171) 7,730
-
881 (17,999)
Employee benefits Allowance for impairment losses on financial assets Others allowance
4,906
-
16,127
21,033
Unrealised gain on trading marketable securities Depreciation expenses Unrealised gain on available for sale marketable securities
114,597
44,823
10,952
170,372
Total
274 274– 5/127 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) d.
22. INCOME TAX (continued)
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan)
d.
Deferred tax assets/(liabilities) (continued)
2014*) (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Charged)/ credited to statements of income
(Dibebankan)/ dikreditkan ke ke ekuitas/ Charged/ (credited) to equity
53,564
9,432
2,260
65,256
85,440 1,253
(17,181) (400)
-
68,259 853
(74) (31,757)
1,126 6,028
-
1,052 (25,729)
Saldo awal/ Beginning balance Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Cadangan lainnya Keuntungan yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan Beban penyusutan Keuntungan yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Jumlah
30,946
Saldo awal/ Beginning balance Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Cadangan lainnya Keuntungan yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan Beban penyusutan Penyisihan biaya penggabungan usaha Keuntungan yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
-
139,372
(995) 2013*) Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to statements of income
Penyesuaian/ Adjustment
Saldo akhir/ Ending balance
(26,040)
4,906
Unrealised gain on trading marketable securities Depreciation expenses Unrealised gain on available for sale marketable securities
(23,780)
114,597
Total
Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credited/ (charged) to equity
61,458
3,701
69,372 12,034
-
16,068 (10,781)
-
85,440 1,253
204 (38,231)
-
(278) 6,474
-
(74) (31,757)
Unrealised gain on trading marketable securities Depreciation expenses
3,003
-
(3,003)
-
(6,537)
-
-
37,483
30,946
Merger expense provisions Unrealised gain on available for sale marketable securities
3,701
18,289
16,079
139,372
101,303
9,809
Saldo akhir/ Ending balance
(21,404)
53,564
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 51
Employee benefits Allowance for impairment losses on financial assets Others allowance
*) Restated, refer to Note 51
The management believe that deferred tax assets can be utilised and compensated against future taxable income.
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa mendatang. e.
Employee benefits Allowance for impairment losses on financial assets Others allowance
Surat Ketetapan Pajak
e.
Tax Assessment Letters
2001
2001
Terdapat pemeriksaan pajak berkaitan dengan pajak penghasilan badan PT Bank Keppel Tatlee Buana (“BKTB”) untuk tahun pajak 2001. BKTB adalah bank yang digabung dengan PT Bank OCBC NISP menjadi PT Bank OCBC Indonesia di tahun 2003. Untuk tahun pajak 2001, BKTB melaporkan rugi pajak sebesar Rp 27.300 yang mengakibatkan kelebihan bayar pajak sebesar Rp 5.228. Karena adanya kelebihan bayar pajak, Kantor Pajak melakukan pemeriksaan pajak di tahun 2003 dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) sebesar Rp 20.256 pada tanggal 26 Maret 2003. Berdasarkan hasil pemeriksaan pajak ini, Bank OCBC Indonesia mengajukan surat keberatan atas pajak lebih bayar sebesar Rp 5.228 pada tanggal 25 April 2003.
There is tax audit relating to the corporate income tax of PT Bank Keppel Tatlee Buana (“BKTB”) for the fiscal year 2001. BKTB was a bank which was merged with PT Bank OCBC NISP to become PT Bank OCBC Indonesia in 2003. For the fiscal year 2001, BKTB reported a tax loss of Rp 27,300 which resulted in a tax overpayment of Rp 5,228. As a result of these tax overpayments, the Tax Office performed a tax audit in 2003 and issued assessment letter of tax underpayment (“SKPKB”) amounted to Rp 20,256 on 26 March 2003. Based on this tax audit, Bank OCBC Indonesia submitted objection letter for the tax overpayment of Rp 5,228 on 25 April 2003.
275 275– 5/128 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) e.
22. INCOME TAX (continued)
Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
e.
Tax Assessment Letters (continued)
2001 (lanjutan)
2001 (continued)
Pada tanggal 17 Maret 2004, Kantor Pajak mengeluarkan surat yang menerima keberatan Bank OCBC Indonesia atas kelebihan bayar pajak sebesar Rp 5.228 tetapi mengkoreksi rugi pajak dari Rp 27.300 menjadi Rp 16.176. Bank OCBC Indonesia telah menerima pengembalian kelebihan bayar pajak di bulan Juni 2004. Koreksi atas rugi pajak oleh Kantor Pajak terutama berkaitan dengan pendapatan bunga yang belum diterima dan kredit bermasalah sebesar Rp 9.032. Bank OCBC Indonesia mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 15 Juni 2004.
On 17 March 2004, the Tax Office issued a letter which accepted Bank OCBC Indonesia’s objection on tax overpayment of Rp 5,228 but revised the tax loss from Rp 27,300 to Rp 16,176. Bank OCBC Indonesia received the refund in June 2004. The main tax correction on the revised tax loss by the Tax Office relates to the uncollected interest income from nonperforming accounts amounting to Rp 9,032. Bank OCBC Indonesia filed an appeal to the Tax Court on 15 June 2004.
Pada tanggal 6 Mei 2005, Pengadilan Pajak mengeluarkan surat keputusan yang menolak banding berkaitan dengan koreksi pajak atas rugi pajak sebesar Rp 9.032. Bank OCBC Indonesia telah mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Peninjauan Kembali dilakukan pada bulan Juli 2005. Berdasarkan surat keputusan Mahkamah Agung No. 94 B/PK/PJK/2005 tanggal 23 Februari 2010, Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Bank OCBC Indonesia ditolak. Sampai dengan tanggal laporan ini, Bank OCBC Indonesia belum menerima surat dari Pengadilan Pajak terkait jumlah utang pajak dan denda yang harus dibayarkan atas keputusan penolakan Peninjauan Kembali ini.
On 6 May 2005, the Tax Court issued a decision letter which rejected the appeal regarding the tax loss correction of Rp 9,032. Bank OCBC Indonesia filed an appeal to the Supreme Court for a Judicial Review. This appeal effected in July 2005. Based on Supreme Court decision letter No. 94 B/PK/PJK/2005 dated 23 February 2010, Bank OCBC Indonesia’s appeal on the Judicial Review is declined. As of the date of this report, Bank OCBC Indonesia has not received letter from Tax Court regarding the Bank’s tax payable and penalty from rejection decision on the Judicial Review.
2008
2008
Pada tanggal 5 Juni 2012, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) terkait pemeriksaan tahun fiskal 2008 atas Pajak Penghasilan Badan Pasal 29, Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 4(2), dan 26 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 25.074 (termasuk denda dan sanksi administrasi). Atas surat ketetapan tersebut walaupun Bank tidak setuju terhadap sebagian temuan tersebut, Bank telah membayar seluruh pajak kurang bayar tersebut pada tanggal 2 Juli 2012 dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka dan beban bukan operasional masing-masing sebesar Rp 18.396 dan Rp 6.678. Pada tanggal 30 Agustus 2012, Bank telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. Surat tanggapan atas keberatan telah diterima oleh Bank pada tanggal 23 April 2013 berupa permintaan keterangan dan telah ditanggapi oleh Bank melalui surat tertanggal 2 Mei 2013.
On 5 June 2012, the Bank received assessment letter of tax underpayment (“SKPKB”) in relation to tax audit fiscal year 2008 of corporate income tax articles 29, income tax articles 21, 23, 4(2), and 26 and value added tax in total to Rp 25,074 (including penalty and administrative charges). On that assessment letter, even though the Bank did not agree on some tax findings, the Bank has paid the full underpayment amount on 2 July 2012 and recorded as prepaid tax and non operating expense in amount of Rp 18,396 and Rp 6,678, respectively. On 30 August 2012, the Bank has submitted an objection letter on the SKPKB. The response letter for Objection was received by the Bank on 23 April 2013 consisting of data inquiry, and was responded by the Bank based on letter dated 2 May 2013.
276 276– 5/129 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) e.
22. INCOME TAX (continued)
Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
e.
Tax Assessment Letters (continued)
2008 (lanjutan)
2008 (continued)
Pada tanggal 12 Agustus 2013, 14 Agustus 2013 dan 19 Agustus 2013, Bank telah menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penolakan atas keberatan SKPKB atas Pajak Penghasilan Badan Pasal 29, Pasal 21 dan 26 dan Pajak Pertambahan Nilai. Bank telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak atas surat penolakan keberatan. Pada tanggal 3 Maret 2015, Pengadilan Pajak telah memutuskan Banding Bank atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar terkait pemeriksaan tahun fiskal 2008 terkait pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai, dan menerima sebagian banding Bank sebesar Rp 8.704, Bank telah mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung .
On 12 August 2013, 14 August 2013 and 19 August 2013, the Bank received rejection letters from Directorate General of Taxation regarding rejection for objection of SKPKB of corporate income tax articles 29, income tax articles 21 and 26 and value added tax. The Bank has submitted appeal letter to the Tax Court regarding rejection letters. On 3 March 2015, The Tax Court has decided for Bank appeal for assessment letter of tax underpayment in relation to tax audit fiscal year 2008 of value added tax, and accepted for part of Bank appeal amounted Rp 8,704, Bank has been submit an appeal to the Supreme Court for a Judicial Review.
Bank telah menerima Surat Hasil Keputusan Banding dengan nomor Put61844/PP/M.XIIIA/15/2015 tertanggal 4 Juni 2015, berdasarkan surat tersebut Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian banding pajak atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 2.020. Atas banding pajak yang tidak dikabulkan di pengadilan pajak, bank mengajukan Peninjauan kembali ke Mahkmah Agung. Sampai dengan tanggal laporan ini, Bank belum menerima keputusan dari Mahkamah Agung.
The Bank has received the result of the appeal decision letter No Put – 61844/PP/M.XIIIA/15/2015 dated 4 June 2015, based on that Tax Court partially accepted the appeal on the corporate income tax amount Rp. 2,020. On the Tax Appeal which not accepted by Tax Court, Bank has been submitted of Judicial Review to the Supreme Court. As at the date of this report, the Bank has not received any decision from the Supreme Court.
2010
2010
Pada tanggal 13 Juni 2013, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) terkait pemeriksaan pajak tahun fiskal 2010 atas Pajak Penghasilan Badan Pasal 29, Pajak Penghasilan Pasal 21, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 31.076 (termasuk denda dan sanksi administrasi). Atas surat ketetapan tersebut walaupun Bank tidak setuju terhadap sebagian temuan tersebut, Bank telah membayar seluruh pajak kurang bayar tersebut pada tanggal 9 Juli 2013 dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka dan beban bukan operasional masing-masing sebesar Rp 28.899 dan Rp 2.177. Bank telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. Bank telah menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No KEP – 1152/WPJ.19/2014 tertanggal 5 Juni 2014, berdasarkan surat tersebut Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan atas Pajak Penghasilan Pasal 21 sejumlah Rp 2.226. Pada tanggal 7 Agustus 2014, Bank telah menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penolakan atas surat keberatan atas SKPKB Pajak Penghasilan Badan Pasal 29, Pajak Penghasilan Pasal 26 dan Pajak Pertambahan Nilai.
On 13 June 2013, the Directorate General of Taxation (“DGT”) issued assessment letter of tax underpayment (“SKPKB”) in relation to tax audit fiscal year 2010 of corporate income tax article 29, income tax article 21, 26 and value added tax in total to Rp 31,076 (including penalty and administrative charges). On that assessment letter, even though the Bank did not agree on some findings, the Bank has paid the full underpayment amount on 9 July 2013 and recorded as prepaid tax and non operating expenses in amount of Rp 28,899 and Rp 2,177, respectively. The Bank has submitted an objection letter on the SKPKB. The Bank has received letter from Director General of Taxation No KEP – 1152/WPJ.19/2014 dated 5 June 2014, based on that letter Directorate General of Taxation accept part of objection for income tax article 21 amounting to Rp 2,226. On 7 August 2014, the Bank received rejection letters from Director General of Taxation regarding rejection for objection letter of SKPKB of corporate income tax article 29, income tax article 26 and value added tax.
Pada tanggal 6 November 2014, Bank telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak sebesar Rp 26.673. Sampai dengan tanggal laporan ini, Bank belum menerima keputusan dari Pengadilan Pajak.
On 6 November 2014, the Bank has submitted appeal letter to the Tax Court amounting Rp 26,673. As of the date of this report, the Bank has not received any decision from the Tax Court.
277 277– 5/130 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) e.
f.
22. INCOME TAX (continued)
Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
e.
Tax Assessment Letters (continued)
2012
2012
Pada tanggal 12 Desember 2014, Direktorat Jenderal Pajak Pekanbaru menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) terkait pemeriksaan atas Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) untuk cabang Pekanbaru tahun 2012 sejumlah Rp 2.252 (termasuk denda). Atas surat ketetapan tersebut Bank tidak setuju dan belum membayar pajak kurang bayar tersebut.
On 12 December 2014, the Directorate General of Taxation (“DGT”) issued assessment letter of tax underpayment (“SKPKB”) in relation to tax audit fiscal year 2012 of income tax article 4 (2) for Pekanbaru branch amounting to Rp 2,252 (including penalty). On that assessment letter, the Bank did not agree and has not paid the tax underpayment.
Pada tanggal 10 Maret 2015, Bank telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. Sampai dengan tanggal laporan ini, Bank belum menerima keputusan dari Pengadilan Pajak.
On 10 March 2015, the Bank submitted an objection letter on the SKPKB. As of the date of this report, the Bank has not received any decision from the Tax Office.
2015
2015
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015. Bank telah menyetor pajak penghasilan atas selisih perkiraan penilaian kembali aset tetap berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 38.542 dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2015.
In relation to Regulation of Ministry of Finance No. 191/PMK.010/2015 dated 15 October 2015, the Bank has paid income tax for difference in estimated value on the fixed asset revaluation in form of land and building amounting Rp 38,542 and recorded as prepaid tax on 31 December 2015.
Terkait dengan peraturan diatas, Bank sedang mengkaji kemungkinan melakukan revaluasi aset tetap tertentu untuk tujuan akuntansi.
Relating to above regulation, the Bank is currently reviewing the possibility to perform certain fixed asset revaluation for accounting purposes.
Administrasi
f.
Under the taxation laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
23. ACCRUED EXPENSES 2015
Bunga yang masih harus dibayar Biaya operasional lainnya Biaya komitmen
2014
2013
366,562 12,924 766
335,372 9,099 772
275,840 17,192 755
380,252
345,243
293,787
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44. 24. PINJAMAN YANG DITERIMA Mata uang asing OCBC Limited, Singapura
Administration
Accrued interest Other operational expenses Commitment fee
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44. 24. BORROWINGS
2015
2014
2013
2,757,000
2,477,000
2,434,000
278 278– 5/131 – Page Halaman
Foreign currency OCBC Limited, Singapore
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
24. BORROWINGS (continued)
OCBC Limited, Singapura
OCBC Limited, Singapore
Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 15/41/DInt tanggal 26 Juli 2013 untuk permohonan masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited.
The Bank has obtained Bank Indonesia’s approval through its letter No. 15/41/DInt dated 26 July 2013 regarding a request to enter the market for the long term offshore credit facility amounting USD 200 million from OCBC Limited.
Pada tanggal 19 Agustus 2013, Bank telah memperoleh fasilitas pinjaman dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, Singapura (“OCBC Limited”) sebesar USD 200 juta dengan tingkat bunga SIBOR ditambah margin tertentu, dan jatuh tempo pada tanggal 20 Agustus 2014.
On 19 August 2013, the Bank has received Revolving Credit Facility (“RCF”) from Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, Singapore (“OCBC Limited”) amounting to USD 200 million with an annual interest rate of SIBOR plus agreed margin, and matured on 20 August 2014.
Pada tanggal 22 Agustus 2014, Bank memperpanjang fasilitas pinjaman tersebut. Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 16/93/DSSK/DQA tanggal 21 Agustus 2014 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2015.
On 22 August 2014, the Bank rolled over the credit facility. The Bank has obtained Bank Indonesia’s approval through its letter No. 16/93/DSSK/DQA dated 21 Agustus 2014 regarding to enter the market for the long term offshore credit facility amounting USD 200 million from OCBC Limited Singapore, this credit facility matured on 21 August 2015.
Pada tanggal 21 Mei 2015, Bank telah memperoleh persetujuan untuk memperpanjang fasilitas pinjaman dari Bank Indonesia melalui surat No. 17/336/DSSK tanggal 28 Juli 2015 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2016.
On 21 May 2015, the Bank has obtained approval for rolled over the credit facility from Bank Indonesia’s through its letter No. 17/336/DSSK dated 28 July 2015 regarding to enter the market for the long term offshore credit facility amounting USD 200 million from OCBC Limited Singapore, this credit facility matured on 22 August 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank telah menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank has withdrawn the above credit facility.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 3b dan 3c.
Information in respect of interest rates and maturities is disclosed in Note 3b and 3c.
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN
25. MARKETABLE SECURITIES ISSUED 2015
Rupiah Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 Obligasi Seri A Obligasi Seri B Obligasi Seri C Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 Obligasi Seri A Obligasi Seri B Obligasi Seri C
Medium Term Notes I Dikurangi: Biaya emisi yang belum diamortisasi
1,498,000
2014
2013
529,000 1,498,000
973,000 529,000 1,498,000
Rupiah Continuous Bonds I Phase I Year 2013 Bonds Series A Bonds Series B Bonds Series C Continuous Bonds I Phase II Year 2015 Bonds Series A Bonds Series B Bonds Series C
1,095,000 670,000 1,235,000
-
-
4,498,000
2,027,000
3,000,000
900,000
900,000
900,000
(5,622) 5,392,378
279
(7,275) 2,919,725
279– 5/132 – Page Halaman
(14,234) 3,885,766
Medium Term Notes I Less: Unamortised issuance costs
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)
25. MARKETABLE SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013
Continuous Bonds I OCBC NISP Phase I Year 2013
Pada tanggal 19 Februari 2013, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 3.000.000 dan diterbitkan dengan 3 seri yaitu: Seri A untuk jangka waktu 370 hari sebesar Rp 973.000 dengan biaya emisi Rp 3.787 dan bunga 6,40% per tahun; Seri B untuk jangka waktu 2 tahun sebesar Rp 529.000 dengan biaya emisi Rp 2.059 dan bunga 6,90% per tahun; serta Seri C untuk jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 1.498.000 dengan biaya emisi Rp 5.830 dan bunga 7,40% per tahun.
On 19 February 2013, the Bank issued Continuous Bond I OCBC NISP Phase I Year 2013 in amount of Rp 3,000,000 which is issued in 3 series:
Bunga obligasi ini dibayarkan setiap triwulan. Tanggal pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada tanggal 19 Mei 2013, dan jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2014 untuk Seri A, 19 Februari 2015 untuk Seri B dan 19 Februari 2016 untuk Seri C.
The bonds interest are payable quarterly. The first interest payment on 19 May 2013, and mature on 1 March 2014 for Series A, 19 February 2015 for Series B and 19 February 2016 for Series C.
Bank telah melakukan pembayaran pokok dan pelunasan bunga obligasi berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 Seri A masing-masing sebesar Rp 973.000 dan Rp 17.644 pada tanggal 28 Februari 2014, Seri B masing-masing sebesar Rp. 529.000 dan Rp 9.125 pada tanggal 19 Februari 2015 dan Seri C masing-masing sebesar Rp 1.498.000 dan Rp 27.713 pada tanggal 18 Februari 2016.
The Bank had paid the principal and interest of Continuous Bond I OCBC NISP Phase I Year 2013 Series A with total amount Rp 973,000 and Rp 17,644, respectively, on 28 February 2014, Series B with total amount Rp 529,000 and Rp 9,125, respectively, on 19 February 2015 and Series C with total amount Rp 1.498.000 and Rp 27.713, respectively, on 18 February 2016.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, Bank telah membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 Seri C sebesar Rp 110.852 secara tepat waktu dan tepat jumlah.
For the period ended 31 December 2015, the Bank has paid the interest of Continuous Bond I OCBC NISP Phase I Year 2013 Series C Rp 110,852, on a timely and accurate basis.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, peringkat obligasi ini menurut PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah AAA.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the rating of the bonds based on PT Fitch Ratings Indonesia and PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) was AAA.
Wali amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk bukan merupakan pihak berelasi Bank. Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan obligasi pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
The trustee for the bonds issued is PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk is not a related party of the Bank. There was no violation to the covenant of trusteeship agreement of bonds as at 31 December 2015, 2014 and 2013.
Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015
Continuous Bonds I OCBC NISP Phase II Year 2015
Pada tanggal 10 Februari 2015, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 sebesar Rp 3.000.000 dan diterbitkan dengan 3 seri yaitu: Seri A untuk jangka waktu 370 hari sebesar Rp 1.095.000 dengan biaya emisi Rp 3.165 dan bunga 9,00% per tahun; Seri B untuk jangka waktu 2 tahun sebesar Rp 670.000 dengan biaya emisi Rp 1.937 dan bunga 9,40% per tahun; serta Seri C untuk jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 1.235.000 dengan biaya emisi Rp 3.571 dan bunga 9,80% per tahun.
On 10 February 2015, the Bank issued Continuous Bond I OCBC NISP Phase II Year 2015 offered in amount of Rp 3,000,000 which issued in 3 series:
Series A for 370 days amounted Rp 973,000 with emission cost Rp 3,787 and interest of 6.40% per annum; Series B for 2 years amounted Rp 529,000 with emission cost Rp 2,059 and interest of 6.90% per annum; and Series C for 3 years amounted Rp 1,498,000 with emission cost Rp 5,830 and interest of 7.40% per annum.
Series A for 370 days amounted to Rp 1,095,000 with emission cost Rp 3,165 and interest of 9.00% per annum; Series B for 2 years amounted to Rp 670,000 with emission cost of Rp 1,937 and interest of 9.40% per annum; and Series C for 3 years amounted to Rp 1,235,000 with emission cost of Rp 3,571 and interest of 9.80% per annum.
280 280– 5/133 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)
25. MARKETABLE SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 (lanjutan)
Continuous Bonds I OCBC NISP Phase II Year 2015 (continued)
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015, Bank telah membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015, masing-masing sebesar Rp. 73.913, Rp 47.235 dan Rp 90.773 untuk Seri A, B dan C secara tepat waktu dan tepat jumlah.
For the period ended 31 December 2015, the Bank has paid the interest of Continuous Bond I OCBC NISP Phase II Year 2015, Series A Rp 73,913, Rp 47,235 and Rp 90,773 for Series A, B and C, respectively, on a timely and accurate basis.
Bank telah melakukan pembayaran pokok dan pelunasan bunga obligasi berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Seri A masing-masing sebesar Rp 1.095.000 dan Rp 27.375 pada tanggal 19 Februari 2016.
The Bank had paid the principal and interest of Continuous Bond I OCBC NISP Phase II Year 2015 Series A with total amount Rp 1,095,000 and Rp 27,375, respectively, on 19 February 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, peringkat obligasi ini menurut PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah AAA.
As at 31 December 2015, the rating of the bonds based on PT Fitch Ratings Indonesia and PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) was AAA.
Wali amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk bukan merupakan pihak berelasi Bank. Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan obligasi pada tanggal 31 Desember 2015.
The trustee for the bonds issued is PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk is not related party of the Bank. There was no violation to the covenant of trusteeship agreement of bonds as at 31 December 2015.
Medium Term Notes I Bank OCBC NISP Tahun 2013
Medium Term Notes I Bank OCBC NISP Year 2013.
Pada tanggal 18 April 2013, Bank menerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) sebesar Rp 900.000 dengan biaya emisi Rp 10.332 dan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal emisi dengan tingkat bunga tetap 7% per tahun.
On 18 April 2013, the Bank issued Medium Term Notes (“MTN”) amounted Rp 900,000 with emission cost Rp 10,332 and term of 3 years from emission date with fixed interest rate 7% per annum.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank telah membayarkan bunga MTN dengan jumlah sebesar Rp 63.000, Rp 63.000 dan Rp 31.500 secara tepat waktu dan tepat jumlah.
For the year ended 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank has paid the interest of MTN with total amount of Rp 63,000, Rp 63,000 and Rp 31,500 on a timely and accurate basis.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 peringkat MTN ini menurut PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah AAA.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the rating of the MTN based on PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) was AAA.
Wali amanat dari penerbitan MTN ini adalah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk bukan merupakan pihak berelasi Bank. Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan obligasi pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
The trustee for the MTN issued is PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk is not a related party of the Bank. There was no violation to the covenant of trusteeship agreement of bonds as at 31 December 2015, 2014 and 2013.
26. LIABILITAS LAIN-LAIN
26. OTHER LIABILITIES 2015
Setoran jaminan Kewajiban transaksi Letter of Credit dan remittance yang masih harus dibayar Kewajiban yang masih harus dibayar Utang pembelian efek-efek yang masih harus dibayar Pendapatan bunga diterima dimuka Lain-lain
2014
2013
336,519
289,556
342,672
307,191 173,043
501,322 127,966
333,541 102,360
128,133 46,914 13,675
78,123 45,468 20,329
335,697 48,292 34,990
1,005,475
1,062,764
1,197,552
281 281– 5/134 – Page Halaman
Security deposits Letter of Credit and remittance transactions payable Accrued liabilities Payables from purchase of marketable securities Unearned interest income Others
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)
26. OTHER LIABILITIES (continued)
Lain-lain meliputi antara lain liabilitas ATM, retensi dan liabilitas pada pihak ketiga. 27. OBLIGASI SUBORDINASI
27. SUBORDINATED BONDS 2015
Rupiah Obligasi Subordinasi III 2010 Dikurangi: Biaya emisi yang belum diamortisasi
Others consist of ATM liabilities, retention fee and liabilities to third parties.
880,000
(1,789) 878,211
2014
2013
880,000
880,000
(2,824) 877,176
Rupiah Subordinated Bonds III 2010
(3,746)
Less: Unamortised issuance costs
876,254
Obligasi Subordinasi III 2010
Subordinated Bonds III 2010
Pada tanggal 1 Juli 2010, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi III sebesar Rp 880.000. Wali amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
On 1 July 2010, the Bank issued Subordinated Bonds III amounting to Rp 880,000. The trustee for the bonds issued is PT Bank Mega Tbk.
Obligasi Subordinasi diterbitkan tanpa warkat, berjangka waktu 7 tahun terhitung sejak tanggal emisi dan dengan tingkat bunga tetap 11,35% per tahun.
Subordinated Bond issued scriptless, have a term of 7 years from emission date and with fixed interest rate 11.35% per annum.
Bunga obligasi ini dibayarkan setiap triwulan dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017. Untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 Bank telah membayar bunga Obligasi Subordinasi III dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 99.880, Rp 99.880 dan Rp 99.980 secara tepat waktu dan tepat jumlah.
The bonds are payable quarterly and mature on 30 June 2017. For the years ended 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank has paid the interest of Subordinated Bonds III with total amount of Rp 99,880, Rp 99,980 and Rp 99,980 respectively, on a timely and accurate basis.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, peringkat obligasi ini menurut PT Fitch Ratings Indonesia adalah AA (idn).
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the rating of the bonds based on PT Fitch Ratings Indonesia was AA(idn).
Untuk perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (“KPMM”), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap level bawah.
For the purpose of calculating the Capital Adequacy Ratio (“CAR”), subordinated bonds are treated as lower tier 2 capital.
Perjanjian perwaliamanatan berkaitan dengan Obligasi Subordinasi III memuat beberapa pembatasan terhadap Bank dan memerlukan persetujuan tertulis dari wali amanat sebelum melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
The trusteeship agreement related to the Subordinated Bonds III provide several negative covenants to the Bank and require a written approval before conducting the followings:
1. melakukan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Bank, atau 2. mengubah bidang usaha utama Bank.
1.
Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan Obligasi Subordinasi III pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 and 2013.
There was no violation to the covenant of trusteeship agreement of Subordinated Bonds III as at 31 December 2015, 2014 and 2013.
2.
reduce its authorised, issued and fully paid share capital, or change the nature and scope of its core business activity.
282 282– 5/135 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MODAL SAHAM DISETOR
DAN
TAMBAHAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) MODAL
28. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
Pada tanggal 22 Mei 2012, Bank mendapat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar modal dengan suratnya No. S-6103/BL/2012 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI dengan menerbitkan 1.506.975.730 saham biasa dengan nominal Rp 125 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 1.000 (nilai penuh) per saham. Bank telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 41 tanggal 22 Mei 2012 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan data Bank telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.1028133 tanggal 31 Juli 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0069502.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 31 Juli 2012, (”Akta PKR No.62/2012.”).
On 22 May 2012, the Bank has obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Board in his letter No S-6103/BL/2012 for the Bank’s Pre-emptive Right Issue VI by issuing of 1,506,975,730 new ordinary shares with nominal value Rp 125 (full amount) per shares at an offering price Rp 1,000 (full amount) per shares. The Bank has obtained approval from the shareholders in accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders Deed No. 41 dated 22 May 2012 based on Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, of which the announcement of the changes of the Bank data has been received by Directorate General of Legal Administration - Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia under No.AHU-AH.01.10-28133 dated 31 July 2012 and has been registered in Daftar Perseroan No.AHU-0069502.AH.01.09 year 2012 dated 31 July 2012, ("PKR Deed No.62/2012.").
Hasil penerbitan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VI telah diterima seluruhnya oleh Bank sebesar Rp 1.506.976 pada tanggal 14 Juni 2012.
Proceeds from the issuance of shares in relation to the Pre-emptive Right Issue VI were received by the Bank amounted to Rp 1,506,976 on 14 June 2012.
Dalam rangka penggabungan usaha, Bank mengeluarkan 1.227.368.320 saham baru. Pada tanggal 3 Januari 2011, semua saham Bank sejumlah 12.273.683 saham yang berasal dari konversi penyertaan di Bank OCBC Indonesia dijual kepada OCBC Limited (lihat Catatan 1f).
In relation to the merger, the Bank issued 1,227,368,320 new shares. On 3 January 2011, all the Bank’s shares of 12,273,683 shares resulted from the convertion of shares investment in Bank OCBC Indonesia was sold to OCBC Limited (refer to Note 1f).
Pada tanggal 29 Oktober 2013, Bank mendapat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar modal dengan suratnya No. S-340/D.04/2013 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VII dengan menerbitkan 2.923.730.091 saham biasa dengan nominal Rp 125 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 1.200 (nilai penuh) per saham. Bank telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 33 tanggal 29 November 2013 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar Bank telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.10-55134 tanggal 19 Desember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0121885.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013.
On 29 October 2013, the Bank has obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Board in his letter No S340/D.04/2013 for the Bank’s Pre-emptive Right Issue VII by issuing of 2,923,730,091 new ordinary shares with nominal value Rp 125 (full amount) per shares at an offering price Rp 1,200 (full amount) per shares. The Bank has obtained approval from the shareholders in accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders Deed No. 33 dated 29 November 2013 based on Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, of which the announcement of the changes of the Bank data has been received by Directorate General of Legal Administration - Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia under No.AHU-AH.01.10-55134 dated 19 December 2013 and has been registered in Daftar Perseroan No.AHU-0121885.AH.01.09.Year 2013 dated 19 December 2013.
Hasil penerbitan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas VII telah diterima seluruhnya oleh Bank sebesar Rp 3.508.476 pada tanggal 22 November 2013.
Proceeds from the issuance of shares in relation to the Pre-emptive Right Issue VII were received by the Bank amounted to Rp 3,508,476 on 22 November 2013.
Tidak terdapat perubahan komposisi pemegang saham setelah Penawaran Umum Terbatas VII diterima oleh Bank
There is no changes in shareholder’s composition after Pre-emptive Right Issue VII were received by the Bank.
283 283– 5/136 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MODAL SAHAM DISETOR (lanjutan)
DAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) MODAL
28. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID IN CAPITAL (continued)
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The shareholders’ composition as at 31 December 2015, 2014 and 2013 was as follows:
Pemegang saham - OCBC Overseas Investment Pte. Ltd - Komisaris Bank Pramukti Surjaudaja - Direksi Bank Parwati Surjaudaja - Pemegang saham lainnya (kepemilikan masingmasing di bawah 5%)
Pemegang saham - OCBC Overseas Investment Pte. Ltd - Komisaris Bank Pramukti Surjaudaja Hardi Juganda - Direksi Bank Parwati Surjaudaja - Pemegang saham lainnya (kepemilikan masingmasing di bawah 5%)
TAMBAHAN
Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
2015 dan/and 2014
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
9,760,695,612
85.08%
1,220,087
113,439
0.00%
14
1,483,210
0.01%
185
1,710,356,225
14.91%
213,795
11,472,648,486
100.00%
1,434,081
Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah dalam Rupiah/ Amount in Rupiah
9,760,695,612
85.08%
1,220,087
113,439 45,360
0.00% 0.00%
14 6
1,483,210
0.01%
185
1,710,310,865
14.91%
213,789
11,472,648,486
100.00%
1,434,081
Agio saham/ Additional paid-in capital
Shareholders OCBC Overseas Investment Pte. Ltd Board of Commissioners Pramukti Surjaudaja Board of Directors Parwati Surjaudaja Other shareholders (ownership interest each below 5%)
2013
Perubahan tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Saldo 31 Desember 2012
Jumlah dalam Rupiah/ Amount in Rupiah
OCBC Overseas Investment Pte. Ltd Board of Commissioners Pramukti Surjaudaja Hardi Juganda Board of Directors Parwati Surjaudaja Other shareholders (ownership interest each below 5%)
Changes in additional paid in capital are as at 31 December 2015, 2014 and 2013 as follows:
Biaya emisi saham/ Share issuance costs
3,699,529
Shareholders
(9,690)
Jumlah/ Total 3,689,839
Balance as at 31 December 2012
Pengeluaran 2.923.730.091 saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VII
3,143,010
(3,488)
3,139,522
Issuance of 2,923,730,091 shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights VII
Saldo 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
6,842,539
(13,178)
6,829,361
Balance as at 31 December 2015, 2014 and 2013
284 284– 5/137 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. SALDO LABA
29. RETAINED EARNINGS
Penggunaan laba bersih tahun 2012
Appropriation of 2012 net income
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas No. 15 tanggal 3 April 2013 dari Notaris Fathiah Helmi SH, pemegang saham telah menyetujui untuk tidak membagikan dividen atas laba tahun buku 2012 dan menetapkan Rp 100 sebagai dana cadangan wajib Bank. Cadangan ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders Deed No. 15 dated 3 April 2013 of Notary Fathiah Helmi SH, the shareholders agreed not to distribute dividends for financial year 2012 and to appropriate Rp 100 into the Bank’s statutory reserve. This reserve was provided in relation with the Law No. 40/2007 dated 16 August 2007 regarding the limited company.
Penggunaan laba bersih tahun 2013
Appropriation of 2013 net income
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas No. 9 tanggal 7 April 2014 dari Notaris Fathiah Helmi SH, pemegang saham telah menyetujui untuk tidak membagikan dividen atas laba tahun buku 2013 serta menetapkan Rp 100 sebagai dana cadangan wajib Bank. Cadangan ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders Deed No. 9 dated 7 April 2014 of Notary Fathiah Helmi SH, the shareholders agreed not to distribute dividends for financial year 2013 and to appropriate Rp 100 into the Bank’s statutory reserve.This reserve was provided in relation with the Law No. 40/2007 dated 16 August 2007 regarding the limited company.
Penggunaan laba bersih tahun 2014
Appropriation of 2014 net income
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas No. 34 tanggal 9 April 2015, Bank telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham telah menyetujui untuk tidak membagikan dividen atas laba tahun buku 2014 serta menetapkan Rp 100 sebagai dana cadangan wajib Bank. Cadangan ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders Deed No. 34 dated 9 April 2015, Bank has organized Annual General Meeting of Shareholders, shareholders agreed not to distribute dividends for financial year 2014 and to appropriate Rp 100 into the Bank’s statutory reserve. This reserve was provided in relation with the Law No. 40/2007 dated 16 August 2007 regarding the limited company.
30. PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH
30. INTEREST AND SHARIA INCOME 2015
2014
2013
Pinjaman yang diberikan
7,561,533
6,442,965
5,260,818
Efek-efek dan obligasi pemerintah Derivatif Giro dan penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Lain-lain
1,120,672 337,344
1,131,725 230,567
697,190 55,033
196,670 4,786
96,907 5,389
120,129 15,975
9,221,005
7,907,553
6,149,145
Termasuk dalam pendapatan pinjaman yang diberikan adalah pendapatan Syariah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 sebesar Rp 244.564 (2014: Rp 149.137 dan 2013: Rp 91.179).
Loans Marketable securities and government bonds Derivatives Current accounts and placements with other banks and Bank Indonesia Others
Included in loan income is Sharia income for the year ended 31 December 2015 amounting to Rp 244,564 (2014: Rp 149,137 and 2013: Rp 91,179).
285 285– 5/138 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH (lanjutan)
30. INTEREST AND SHARIA INCOME (continued)
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 8.729.383 (2014: Rp 7.428.429 dan 2013: Rp 6.038.829).
Interest income from financial assets not carried at fair value through profit or loss for the year ended 31 December 2015 are Rp 8,729,383 (2014: Rp 7,428,429 and 2013: Rp 6,038,829).
Termasuk dalam pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 5.454 (2014: Rp 8.169 dan 2013: Rp 19.319).
Included in interest income from loans is accrued interest income on impaired loans for the year ended 31 December 2015 amounting to Rp 5,454 (2014: Rp 8,169 and 2013: Rp 19,319).
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
31. BEBAN BUNGA DAN SYARIAH
Simpanan nasabah - Deposito berjangka - Tabungan - Giro Efek-efek yang diterbitkan Obligasi subordinasi Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Lain-lain
31. INTEREST AND SHARIA EXPENSE 2015
2014
2013
3,531,606 265,468 167,434 440,311 100,915 72,090 49,394 174,870
3,238,145 242,509 139,539 227,864 101,129 27,628 40,638 145,403
1,932,864 381,342 144,013 232,966 114,390 57,458 22,055 124,769
4,802,088
4,162,855
3,009,857
Deposits from customers Time deposits Savings Current accounts Marketable securities issued Subordinated bonds Deposits from other banks Borrowings Others
Termasuk dalam beban simpanan nasabah adalah beban Syariah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 sebesar Rp 155.644 (2014: Rp 98.370 dan 2013: Rp 48.951).
Included in deposit from customers expense is Sharia expense for the year ended 31 December 2015 amounting to Rp 155,644 (2014: Rp 98,370 and 2013: Rp 48,951).
Seluruh beban bunga untuk yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah beban bunga atas liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
All interest expense for the year ended 31 December 2015, 2014 and 2013 are interest expense from financial liabilities not carried at fair value through profit or loss.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
32. PROVISI DAN KOMISI
32. FEE AND COMMISSIONS 2015
Jasa administrasi Trade finance Asuransi dan Wealth management Pelayanan perbankan Remmitance and collection Kartu kredit E-channel
2014
2013
210,935 147,844 119,853 59,281 58,056 49,510 48,856
228,619 144,066 114,167 61,689 58,506 33,731 37,771
193,109 125,189 110,176 51,785 49,724 31,306 40,275
694,335
678,549
601,564
286 286– 5/139 – Page Halaman
Administration fee Trade finance Insurance and Wealth management Banking service Remittance and collection Credit card E-channel
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN INSTRUMEN KEUANGAN 2015 Obligasi pemerintah Efek-efek
33. GAIN FROM SALE OF FINANCIAL INSTRUMENTS 2014
2013
72,507 8,330
133,825 22,599
77,640 (8,823)
80,837
156,424
68,817
Keuntungan dari penjualan instrumen keuangan tersedia untuk dijual dan diperdagangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 23.278 dan Rp 57.559 (2014: Rp 30.313 dan Rp 126.111 dan 2013: Rp 4.030 dan Rp 64.787). 34. LABA/(RUGI) SELISIH KURS - BERSIH
Government bonds Marketable securities
Gain from sale of available for sale and trading financial instruments for the year ended 31 December 2015 are Rp 23,278 and Rp57,559 (2014: Rp 30,313 and Rp 126,111 and 2013: Rp 4,030 and Rp 64,787), respectively. 34. FOREIGN EXCHANGE GAIN/(LOSS) - NET
Laba/(rugi) selisih kurs bersih merupakan laba/(rugi) atas transaksi penjualan dan pembelian mata uang asing.
Foreign exchange gain/(loss) - net is the gain/(loss) on sale and purchase of foreign exchange transactions.
35. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
35. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2015 Efek-efek (Catatan 9d) Pinjaman yang diberikan (Catatan 13k) Tagihan akseptasi (Catatan 14c) Aset lain-lain Tagihan transaksi Letter of Credit (Catatan 17)
2014
(3,299) 408,233 (4,416)
(1,577) 272,617 22,400
54,099
6,196
3,799
454,617
222,852
297,239
36. PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA
Marketable securities (Note 9d) Loans (Note 13k) Acceptances receivable (Note 14c) Other assets Letter of Credit transaction receivables (Note 17)
36. REVERSAL OF POSSIBLE LOSSES - OTHERS 2015
Pembalikan cadangan kerugian penurunan nilai atas: Aset lain-lain – agunan yang diambil alih dan aset tidak produktif
2014
2013
310
1,517
38,135
310
1,517
38,135
37. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
Gaji dan tunjangan Pendidikan dan latihan Imbalan pasca kerja (lihat Catatan 42) Honorarium Lain-lain
4,655 221,817 (9,816)
2013
Reversal for impairment losses on: Other assets – foreclosed collateral and non earning assets
37. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES 2015
2014
2013
1,525,070 87,375
1,319,834 63,052
1,188,517 64,506
57,901 18,863 16,563
61,331 19,527 4,939
40,501 17,336 47,019
1,705,772
1,468,683
1,357,879
287 287– 5/140 – Page Halaman
Salaries and allowances Education and training Post employment benefits (refer to Note 42) Honorarium Others
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)
37. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES (continued) The detail of salaries and allowance paid to Boards of Commissioners, Directors and Key management of the Bank for the years ended 31 December 2015, 2014 and 2013 are as follow:
Perincian gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen kunci Bank untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2015 Dewan Komisaris - Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Direksi *) - Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Manajemen kunci - Gaji dan imbalan kerja jangka pendek - Imbalan kerja jangka panjang lainnya - Pesangon pemutusan kontrak kerja
2014
23,088
102,357
2013
21,502
87,386
19,011
Board of Commissioners Salary and short term employee benefit
82,094
Board of Directors *) Salary and short term employee benefit Key management Salary and short term employee benefit
174,015
137,719
107,020
14,648
11,308
8,643
Other long term benefit -
-
172
2,136
Termination benefit -
188,663
149,199
117,799
314,108
258,087
218,904
*) Satu orang anggota Direksi pada tahun 2015 serta dua orang anggota Direksi pada tahun 2014 dan 2013 tidak menerima remunerasi dan fasilitas lain dari Bank OCBC NISP
*) One Director member in 2015 and two Director members in 2014 and 2013 did not receive remuneration and other facilities from Bank OCBC NISP
Gaji dan tunjangan untuk anggota Komite Audit yang tidak termasuk Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 657 (2014: Rp 754 dan 2013: Rp 541).
The salaries and allowance to members of Audit Committee, who are not members of Board of Commissioners for the year ended 31 December 2015 amounting to Rp 657 (2014: Rp 754 and 2013: Rp 541).
Yang dimaksud dengan manajemen kunci adalah karyawan yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau operasional Bank.
Key management are employees who directly report to Director or has a significant influence on the Bank’s policy and/or operational.
38. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
38. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2015
Pemeliharaan, perbaikan dan transportasi Penyusutan aset tetap (lihat catatan 16) Sewa Asuransi Komunikasi Listrik, air, telepon dan fax Promosi Keamanan dan outsourcing Alat-alat kantor Ekspedisi Penelitian dan pengembangan Lain-lain
2014
2013
231,785
202,847
164,715
157,727 111,542 87,777 86,867 71,107 65,825 54,765 18,494 7,576 3,292 84,737
163,277 102,542 78,530 80,030 68,165 72,200 43,902 17,680 7,546 6,190 80,569
150,353 88,630 61,519 69,037 60,874 63,422 35,380 15,607 7,777 7,389 73,386
981,494
923,478
798,089
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44. 288
Repairs, maintenance and transportation Depreciation of fixed assets (refer to Note 16) Rental Insurance Communications Utilities Promotions Security and outsourcing Office supplies Courier charges Research and development Others
Information in respect of transactions with related parties is disclosed in Note 44.
288– 5/141 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN
39. OTHER OPERATING EXPENSES - OTHERS
2015 Biaya tahunan Otoritas Jasa Keuangan Beban operasional ATM, beban sortasi, beban kliring dan RTGS dan lain-lain
2014
55,935
25,861
-
74,985
71,894
59,406
130,920
97,755
59,406
40. PENDAPATAN/(BEBAN) BUKAN OPERASIONAL – BERSIH 2015 Keuntungan dari penjualan aset tetap (Lihat catatan 16) Kerugian penjualan agunan yang diambil alih (Beban)/pendapatan lainnya - bersih
2014
1,139 (270) (295)
41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Liabilitas komitmen - Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan
Liabilitas komitmen - bersih Tagihan kontinjensi - Garansi yang diterima Liabilitas kontinjensi - Garansi yang diberikan - Garansi pelaksanaan - Garansi uang muka - Standby letters of credit - Garansi penawaran - Lain-lain
Liabilitas kontinjensi - bersih
Annual fee for Financial Services Authority ATM operational expenses, money sorting, clearing and RTGS expenses and others
40. NON OPERATING INCOME/(EXPENSES) – NET 2013
1,513 (475) (1,034)
574
Tagihan komitmen - Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum digunakan - Pihak berelasi
2013
4
200 (14,812) 488
Gain from sale of fixed assets (refer to Note 16) Loss from sale foreclosed collateral Others (expense)/income - net
(14,124)
41. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2015
2014
2013
4,135,500
3,715,500
3,651,000
4,135,500
3,715,500
3,651,000
Commitment receivables Unused loan facility Related parties -
Commitment payables 35,591,195
28,127,402
28,301,417
2,205,086
2,447,430
1,575,364
37,796,281
30,574,832
29,876,781
(33,660,781)
(26,859,332)
(26,225,781)
3,893,242
3,289,861
3,136,838
Contingent receivables Guarantees received Contingent payables Guarantees issued Performance bond Advance payment guarantees Standby letters of credit Bid bond Others -
1,794,031 773,452 326,096 206,434 1,253,169
1,468,072 705,263 358,480 91,857 879,989
1,801,514 856,686 526,501 68,061 993,322
4,353,182
3,503,661
4,246,084
(459,940)
(213,800)
289 289– 5/142 – Page Halaman
(1,109,246)
Undrawn loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit
Commitment payables - net
Contingent payables - net
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
42. LIABILITAS IMBALAN KERJA Rupiah: - Liabilitas imbalan pasca kerja - Biaya pegawai yang masih harus dibayar
42. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATIONS 2015
2014*)
2013*)
270,138 281,980
250,028 242,889
Rupiah: 203,257 Post-employment benefit obligations 251,161 Accrued employee cost -
552,118
492,917
454,418
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 51
*) Restated, refer to Note 51
Dana pensiun
Pension fund
Sejak bulan Februari 2007, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Since February 2007 the Bank has a defined contribution retirement program covering its qualified permanent employees, which is managed and administered by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 iuran pegawai dan Bank masing-masing adalah sebesar 4,00% dan 8,00% - 12,00% dari penghasilan karyawan.
As at 31 December 201 and 2013 the employees and the Bank contribution are 4.00% and 8.00% - 12.00% respectively of the employees’ salaries.
Sejak bulan Juli 2015, Bank telah melakukan pembayaran iuran BPJS untuk seluruh karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2015, iuran pasti secara total yang dibayarkan ke PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan BPJS untuk masing-masing iuran Pegawai dan Bank adalah sebesar 4% dan 8% - 12% dari penghasilan karyawan.
Since July 2015, Bank has paid contribution to BPJS for all employees. As at 31 December 2015, the total defined contribution paid to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia and BPJS for each employees and the Bank contribution are 4% and 8% - 12% respectively of the employees’ salaries.
Jumlah karyawan yang ikut serta dalam program pensiun iuran pasti pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah 6.461, 5.572 dan 4.824 karyawan.
The number of employees participated in defined contribution retirement programs as at 31 December 2015, 2014 and 2013 are 6,461, 5,572 and 4,824 employees.
Imbalan pasca kerja
Post-employment benefits
Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003.
Mutasi atas liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The movement in post-employment benefits is as follows:
Biaya imbalan pasca kerja
Post-employment benefits expense 2015
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial yang diakui tahun berjalan
2014
2013
39,910 21,002
40,675 22,388
34,018 13,927
(3,011)
(1,732)
(7,444)
57,901
61,331
40,501
290 290– 5/143 – Page Halaman
Current service cost Interest cost Actuarial loss recognised during the year
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
42. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
42. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATIONS (continued)
Liabilitas imbalan pasca kerja
Post-employment benefits obligations
Mutasi atas liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The movement in post-employment obligations is as follows:
2015 Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013)
Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Pengukuran kembali: (Keuntungan)/kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan (Keuntungan)/kerugian dari penyesuaian pengalaman
2014*) 203,257
245,831
250,028
203,257
14,806 260,637
57,901 (17,090)
61,331 (23,602)
40,501 (12,263)
Employee benefit expense charged in the current year Actual benefit paid Remeasurements: (Gain)/loss from changed in financial assumptions
(12,008)
15,102
(91,610)
(8,693) (20,701)
(6,060) 9,042
5,992 (85,618)
250,028
203,257
Beginning balance Adjustment to opening balance in respect to implementation of SFAS 24 (Revised2013)
Experience (gain)/loss
*) Restated, refer to Note 51
The calculation of post-employment benefits as at 31 December 2015, 2014 and 2013 is calculated by an independent actuary, PT Sentra Jasa Aktuaria, based on an independent actuary report dated 29 December 2015 (2014: 31 December 2014 and 2013: 31 December 2013) using the following key assumptions:
Perhitungan imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dilakukan oleh aktuaris independen, PT Sentra Jasa Aktuaria, berdasarkan laporan aktuaris tertanggal 29 Desember 2015 (2014: 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Desember 2013), dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal
2013*)
250,028
270,138
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 51
benefits
2015
2014
2013
55 tahun/years
55 tahun/years
55 tahun/years
Tingkat diskonto per tahun
8.8%
8.4%
9%
Annual discount rate
Tingkat pertumbuhan kontribusi pemberi kerja
8.8%
8.4%
9%
Expected return on employer contribution
Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun
8%
8%
8%
Annual salary growth rate
Tingkat mortalitas
Normal retirement age
TMI’11
TMI’11
TMI’11
Mortality rate
Tingkat ketidakmampuan
10% dari tingkat mortalitas/ 10% of mortality rate
10% dari tingkat mortalitas/ 10% of mortality rate
10% dari tingkat mortalitas/ 10% of mortality rate
Disability rate
Tingkat pengunduran diri
5% dari usia sebelum 30 tahun dan menurun secara bertahap sebesar 0% pada usia 52 tahun/ 5% from age before 30 and reduced to 0% at age 52
5% dari usia sebelum 30 tahun dan menurun secara bertahap sebesar 0% pada usia 52 tahun/ 5% from age before 30 and reduced to 0% at age 52
5% dari usia sebelum 30 tahun dan menurun secara bertahap sebesar 0% pada usia 52 tahun/ 5% from age before 30 and reduced to 0% at age 52
55 tahun/years old
55 tahun/years old
55 tahun/years old
Porsi dari pengunduran diri normal
Resignation rate
Proportion of normal retirement
Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 32 tahun.
The weighted average duration of the defined benefit pension obligation at 31 December 2015 is 32 years.
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun yang akan jatuh tempo dibawah 1 tahun adalah sebesar 4%.
Expected maturity analysis of pension benefits that will be matured below 1 year is 4%.
Sensitivitas liabilitas pensiun imbalan pasti untuk perubahan asumsi actuarial pada tanggal 31 Desember 2015 dengan kenaikan 1% dari tingkat diskonto adalah (31.528), sedangkan penurunan 1% dari tingkat diskonto adalah 41.674
The sensitivity of the defined benefit pension obligation to changes in the principal actuarial assumptions as at 31 December 2015 with 1% increase of discount rate is (31,528), whilst 1% decrease of discount rate is 41,674.
291 291– 5/144 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
43. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
43. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share are calculated by dividing net income attributable to shareholders over the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. 2015 Laba bersih kepada pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (nilai penuh) Laba bersih per lembar saham dasar (nilai penuh)
1,500,835
2014
1,142,721
Net income attributable to shareholders
8,865,655,822
Weighted average number of ordinary shares outstanding (full amount)
128.89
Basic earnings per share (full amount)
1,332,182
11,472,648,486 11,472,648,486 130.82
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI
2013
116.12
44. RELATED PARTIES INFORMATION
Sifat relasi
Nature of relationship
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management.
Pihak berelasi/ Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
OCBC Overseas Investment Pte. Ltd
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
Perjanjian kerjasama/ Cooperation agreement Perjanjian bantuan teknis/ Technical Assistance agreement
OCBC Bank, Hong Kong
Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Owned by the company which indirectly controlled the Bank
Giro pada bank lain/ Current account with other banks
OCBC Bank, Singapore
Perusahaan yang secara tidak langsung mengendalikan Bank/ Company which is indirectly controlling the Bank
Giro pada bank lain/ Current account with other banks Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Tagihan derivatif/ Derivative receivables Liabilitas derivatif/ Derivative payables Pinjaman yang diterima/ Borrowings
OCBC Bank, Malaysia
Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Owned by the company which indirectly controlled the Bank
Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks
OCBC Al Amin Bank
Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Owned by the company which indirectly controlled the Bank
Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks
PT OCBC Sekuritas Indonesia
Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Owned by the company which indirectly controlled the Bank
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
Rubber Hock Lie
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans
292 292– 5/145 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Sifat relasi (lanjutan) Pihak berelasi/ Related parties
44. RELATED PARTIES INFORMATION (continued) Nature of relationship (continued)
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Infratech Indonesia
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Pakubumi Semesta
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Pinjaman yang diberikan/ Loans Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Schneider Indonesia
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Cohen Indonesia
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT NISP Sekuritas
Dimiliki oleh perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Owned by the company which controlled by the close members of key management personnel’s family
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Great Eastern Life Indonesia
Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Owned by the company which indirectly controlled the Bank
Perjanjian kerjasama Bancassurance/ Bancassurance Cooperation agreement Simpanan nasabah/ Deposits from customers Beban umum dan administrasi/ General and administrative expense
Great Eastern Life Singapore
Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Owned by the company which indirectly controlled the Bank
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Udayawira Utama
Dikendalikan oleh karyawan kunci/ Controlled by the key management personnel
Beban umum dan administrasi/ General and administrative expense Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT United Engineering Indonesia
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans
RS St. Borromeus
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Pinjaman yang diberikan/ Loans Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Kharisma Inti Usaha
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans
293 293– 5/146 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Sifat relasi (lanjutan) Pihak berelasi/ Related parties
44. RELATED PARTIES INFORMATION (continued) Nature of relationship (continued)
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Angputra Jaya
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans
CV Ganijan Jaya
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Pinjaman yang diberikan/ Loans
PT Biolaborindo Makmur Sejahtera
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Pinjaman yang diberikan/ Loans Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Dana Udaya Sentosa
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Suryasono Sentosa
Dikendalikan oleh anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Controlled by the close members of key management personnel’s family
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT Griya Miesejati
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans
Koperasi Binuang
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans
CV Benstone Cipta Kreasi
Dikendalikan oleh perusahaan yang mengendalikan Bank secara tidak langsung/ Controlled by the company which indirectly controlled the Bank
Pinjaman yang diberikan/ Loans
Sosial Enterprener Indonesia
Dimiliki oleh perusahaan yang dikendalikan oleh Pinjaman yang diberikan/ anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ Loans Owned by the company which controlled by the close members of key management personnel’s family
Linggawati Juganda
Anggota keluarga dekat dari karyawan kunci/ TaTagihan derivatif/ Close family members of key management Derivative receivables personnel
Dewan Komisaris, Direktur, dan Manajemen Kunci/Board of Commisioners, Directors, and Key Management
Manajemen Bank OCBC NISP/ Bank OCBC NISP’s Management
294 294– 5/147 – Page Halaman
Pinjaman yang diberikan/ Loans Simpanan nasabah/ Deposits from customers
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
44. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Transactions with related parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions include the following:
a.
a. Current accounts with other banks
Giro pada bank lain 2015 OCBC Bank, Singapura OCBC Bank, Hong Kong
Persentase terhadap jumlah aset
b.
57,834 1,732
36,967 924
104,144
59,566
37,891
0.09%
0.06%
0.04%
c.
d.
8,494 1
12,932
3,513
8,495
0.01%
0.00%
0.01%
Pendapatan bunga yang masih akan diterima Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
2014
Percentage of total assets
2013
2,696
-
-
2,696
-
-
0.00%
-
-
OCBC Bank, Singapore
Percentage of total assets
d. Loans 2015
PT Kharisma Inti Usaha Griya Miesejati PT Pakubumi Semesta Koperasi Binuang Sosial Enterprener Indonesia PT Angputra Jaya CV Ganijan Jaya PT United Engineering Indonesia PT Biolaborindo Makmur Sejahtera CV Benstone Cipta Kreasi Rubber Hock Lie RS St. Borromeus PT Infratech Indonesia Direktur dan karyawan kunci
OCBC Bank, Singapore Linggawati Juganda
c. Acceptance receivables
Pinjaman yang diberikan -
Percentage of total assets
2013
3,513 -
2015
Persentase terhadap jumlah aset
2014
12,932 -
Tagihan akseptasi OCBC Bank, Singapura
OCBC Bank, Singapore OCBC Bank, Hong Kong
b. Derivative receivables 2015
Persentase terhadap jumlah aset
2013
88,999 15,145
Tagihan derivatif OCBC Bank, Singapura Linggawati Juganda
2014
581,754 43,570 41,366 38,792 15,771 7,935 944 19,846 749,978 2,117 (2,066)
2014 480,928 19,598 4,410 1,304 17,000 639 28 58,040 581,947 763 (1,441)
2013 294,114 16,696 4,396 967 17,000 108,058 86,425 5 10,716 538,377 880 (2,763)
PT Kharisma Inti Usaha Griya Miesejati PT Pakubumi Semesta Koperasi Binuang Sosial Enterprener Indonesia PT Angputra Jaya CV Ganijan Jaya PT United Engineering Indonesia PT Biolaborindo Makmur Sejahtera CV Benstone Cipta Kreasi Rubber Hock Lie RS St. Borromeus PT Infratech Indonesia Directors and key employees
-
Accrued interest income Allowance for impairment losses
750,029
581,269
536,494
Total
0.62%
0.56%
0.55%
Percentage of total assets
295 295– 5/148 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
44. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
e.
e. Prepayments
Beban dibayar dimuka 2015 Sewa gedung Persentase terhadap jumlah aset
f.
2014 56
189
47
Building rental
0.00%
0.00%
0.00%
Percentage of total assets
Simpanan nasabah
f. Deposits from customers 2015
96,065 34,289 1,445,277
67,871 32,950 1,385,250
Current accounts Saving accounts Time deposits -
Jumlah
883,540
1,575,631
1,486,071
Total
0.85%
1.79%
1.77%
Percentage of total liabilities
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan
Persentase terhadap jumlah liabilitas
g. Deposits from other banks 2014 30,385
18,588
38,049
30,385
18,588
0.03%
0.03%
0.02%
Liabilitas derivatif
Percentage of total liabilities
h. Derivative payables 2014
2013
13,070
29,059
18,385
OCBC Bank, Singapore
Persentase terhadap jumlah liabilitas
0.01%
0.03%
0.02%
Percentage of total liabilities
Pinjaman yang diterima
Persentase terhadap jumlah liabilitas
i. 2014
2013
2,757,000
2,477,000
2,434,000
OCBC Bank, Singapore
2.65%
2.81%
2.90%
Percentage of total liabilities
Beban yang masih harus dibayar
j.
Beban yang masih harus dibayar Persentase terhadap jumlah liabilitas
Persentase terhadap pendapatan bunga
2013
766
772
755
Accrued expenses
0.00%
0.00%
0.00%
Percentage of total liabilities
k. Interest income 2015
Giro dan penempatan pada bank lain
Accrued expenses
2014
Pendapatan bunga
Pinjaman yang diberikan
Borrowings
2015
2015
k.
Current and saving accounts -
OCBC Bank, Singapura
OCBC Bank, Singapura
j.
2013
38,049
2015
i.
2013
458,925 52,845 371,770
2015
h.
2014
- Giro - Tabungan - Deposito berjangka
Persentase terhadap jumlah liabilitas
g.
2013
2014
2013
126,403
24,852
40,888
935
295
311
127,338
25,147
41,199
1.38%
0.32%
0.67%
296 296– 5/149 – Page Halaman
Loans Current accounts and placements with other banks
Percentage of interest income
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
44. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
l.
l.
Beban bunga 2015 Simpanan nasabah: - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain: - Giro - Deposito berjangka - Inter-bank call money
Pinjaman yang diterima
Persentase terhadap beban bunga
2014 688 725 44,199
493 1,516 12,019
42,167
45,612
14,028
600 28
457 253
435 78 1,756
628
710
2,269
52,548
40,638
22,055
95,343
86,960
38,352
1.99%
2.09%
1.27%
Deposits from customers: Current accounts Saving accounts Time deposits Deposits from other banks: Current accounts Time deposits Inter-bank call money -
Borrowings
Percentage of interest expense
m. General and administrative expense 2015
Persentase terhadap beban umum dan administrasi
2013
2,211 1,155 38,801
m. Beban umum dan administrasi
Beban premi asuransi Beban sewa
Interest expense
2014
2013
71,527 3,522
64,735 3,305
53,739 2,734
75,049
68,040
56,473
7.65%
7.37%
7.08%
Insurance premium expense Rental expense
Percentage of general and administrative expense
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi kecuali untuk pinjaman yang diberikan kepada karyawan kunci.
Transactions with related parties are conducted with normal pricing policy and conditions as similar with third parties except for loans to key management personnel.
Perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak berelasi
Cooperation agreements with related parties
Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang ”Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang merupakan pihak terkait tidak melebihi 10% dari modal Bank 31 Desember 2015 Rp 1.748.801 (2014: Rp 1.536.079 dan 2013: Rp 1.427.597). Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) kepada pihak terkait.
On 20 January 2005, Bank Indonesia issued regulation No. 7/3/PBI/2005 relating to the ”Legal Lending Limit for Commercial Banks”. This regulation requires the maximum lending limit to related party groups of borrowers not to exceed 10% of the Bank’s capital 31 December 2015 Rp 1,748,801 (2014: Rp 1,536,079 and 2013: Rp 1,427,597). This regulation was effective starting from 20 January 2005. As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank did not exceed its Legal Lending Limit (“LLL”) to related parties.
297 297– 5/150 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
44. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
Perjanjian bantuan teknis
Technical assistance agreement
Pada tanggal 17 Januari 2007, Bank menandatangani Technical Assistance Agreement dengan OCBC Overseas Investment Pte. Ltd sehubungan dengan pemberian bantuan teknis (termasuk training assistance) untuk bidang-bidang sesuai dengan kesepakatan para pihak, di mana atas perjanjian tersebut telah dilakukan beberapa kali perubahan, yaitu Addendum I of Technical Assistance pada tanggal 23 Maret 2009 dan terakhir dengan amendment dan Restatement to Technical Assistance pada tanggal 24 Oktober 2014 yang berlaku untuk jangka waktu 2 tahun yaitu sejak 30 Oktober 2014 sampai dengan 30 Oktober 2016 dan dapat di perpanjang secara otomatis untuk jangka waktu maksimal 2 tahun. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada imbalan jasa yang wajib dibayarkan oleh Bank kepada OCBC Overseas Investment Pte. Ltd dan sebaliknya. Biaya-biaya yang terkait dengan biaya akomodasi, transportasi dan biaya terkait lainnya dari masing-masing pihak akan menjadi tanggung jawab masing-masing pihak.
The Bank signed a Technical Assistance Agreement with OCBC Overseas Investment Pte. Ltd on 17 January 2007, in regards to technical assistance (including training assistance) for subjects that are mutually agreed by both parties, whereby the agreement has been amended for several times, Addendum I of Technical Assistance dated 23 March 2009 and last with amendment and Restatement to Technical Assistance dated 24 October 2014 which is effective for 2 years since 30 October 2014 until 30 October 2016 and can automatically be extended for a maximum of 2 years. Based on the agreement, the parties agree that there is no fee paid from the Bank to OCBC Overseas Investment Pte. Ltd and vice versa. Both parties are responsible for their own cost related to accommodation cost, transportation and other related costs.
Perjanjian bantuan teknis di atas telah memperoleh persetujuan Pemegang Saham Independen, sebagaimana tertuang dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 2 tanggal 10 November 2005 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta.
The above Technical Assistance Agreement was approved by the Independent Shareholders in accordance with Extraordinary General Meeting of Shareholders Deed No. 2 dated 10 November 2005 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta.
Perjanjian bancassurance
Bancassurance agreement
Pada tanggal 24 April 2011, Bank menandatangani Bancassurance Agreement dengan PT Great Eastern Life Indonesia sehubungan dengan kerjasama penjualan produk asuransi PT Great Eastern Life Indonesia. Berdasarkan perjanjian ini, Bank akan memperoleh komisi yang ditentukan berdasarkan nilai premi yang diterima oleh PT Great Eastern Life Indonesia atas produk asuransi yang terjual. Pada tanggal 12 Mei 2014, Bank telah menandatangani amandemen atas perjanjian tersebut.
The Bank signed a Bancassurance Agreement with PT Great Eastern Life Indonesia on 24 April 2011, in relation with agreement to sell the insurance products of PT Great Eastern Life Indonesia. According to that agreement, the Bank will receive commission, which will be determined based on insurance premium received by PT Great Eastern Life Indonesia on the insurance products sold. On 12 May 2014, the Bank has signed an amendment to the agreement.
Fasilitas pinjaman
Credit facility
a)
a)
Pada tanggal 15 Oktober 2012, Bank menerima fasilitas pinjaman dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC Limited”) sebesar USD 300 juta. Fasilitas pinjaman telah diperpanjang beberapa kali dan akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2016. Atas fasilitas yang belum digunakan bank dikenakan commitment fee sebesar 0,40% per tahun dan pembatalan fasilitas dikenakan 0,40% dari limit fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank belum mencairkan fasilitas pinjaman dari OCBC Limited tersebut.
On 15 October 2012, the Bank received Revolving Credit Facility (“RCF”) from OverseaChinese Banking Corporation Limited (“OCBC Limited”) amounting USD 300 million. This loan has been extended several times and will mature on 14 October 2016. For the undrawn portion facility will be charge at 0.40% per annum and cancellation will be charged at 0.40% from the respective limit facility. As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank has not withdrawn the Revolving Credit Facility (RCF) from OCBC Limited.
298 298– 5/151 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
44. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
Fasilitas pinjaman (lanjutan)
Credit facility (continued)
b) Pada tanggal 19 Agustus 2013, Bank telah memperoleh fasilitas pinjaman dari OCBC Limited sebesar USD 200 juta dengan tingkat bunga SIBOR ditambah margin tertentu dan jatuh tempo pada tanggal 20 Agustus 2014 (lihat Catatan 24).
b)
On 19 August 2013, the Bank has received Revolving Credit Facility (“RCF”) from OCBC Limited amounting to USD 200 million with an annual interest rate of SIBOR plus agreed margin and matured on 20 August 2014 (refer to Note 24).
Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 15/41/DInt tanggal 26 Juli 2013 untuk permohonan masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited.
The Bank has obtained Bank Indonesia’s approval through its letter No. 15/41/DInt dated 26 July 2013 regarding the plea to enter the market for the long term overseas credit facility amounting USD 200 million from OCBC Limited.
Pada tanggal 22 Agustus 2014, Bank memperpanjang fasilitas pinjaman tersebut. Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 16/93/DSSK/DQA tanggal 21 Agustus 2014 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2015 (lihat Catatatan 24).
On 22 August 2014, the Bank rolled over the credit facility. The Bank has obtained Bank Indonesia’s approval through its letter No. 16/93/DSSK/DQA dated 21 Agustus 2014 regarding to enter the market for the long term offshore credit facility amounting USD 200 million from OCBC Limited Singapore, this credit facility matured on 21 August 2015 (refer to Note 24).
Pada tanggal 21 Mei 2015, Bank telah memperoleh persetujuan untuk memperpanjang fasilitas pinjaman dari Bank Indonesia melalui surat No. 17/336/DSSK tanggal 28 Juli 2015 untuk masuk pasar atas Pinjaman Luar Negeri Jangka Panjang sebesar USD 200 juta dari OCBC Limited Singapore, fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2016 (lihat Catatan 24).
On 21 May 2015, the Bank has obtained the approval for rolled over the credit facility from Bank Indonesia’s through its letter No. 17/336/DSSK dated 28 July 2015 regarding to enter the market for the long term offshore credit facility amounting USD 200 million from OCBC Limited Singapore, this credit facility matured on 22 August 2016 (refer to Note 24).
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank telah menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank has withdrawn the credit facility.
45. SEGMEN OPERASI
45. OPERATING SEGMENT
Segmen operasi Bank dibagi berdasarkan kelompok nasabah utama dan produk, sebagai berikut: Business Banking, Perbankan Consumer dan Perbankan Treasuri. Dalam menentukan hasil segmen, beberapa akun aset dan liabilitas secara internal di transfer pricing, dan pendapatan dan biaya yang terkait diatribusikan ke masing-masing segmen berdasarkan kebijakan pelaporan internal manajemen. Transaksi antar segmen usaha yang terkait dengan transaksi pihak ketiga dicatat ke dalam masing-masing segmen dan dieliminasi di level Bank.
The Bank’s operating segments represent the key customer and product groups, as follows: Business Banking, Consumer Banking and Treasury. In determining the segment results, certain assets and liabilities items are internally transfer priced and related revenues and expenses are attributed to each segment based on internal management reporting policies. Transaction between business segments are recorded within the segment as if they are third party transactions and are eliminated at the Bank level.
299 299– 5/152 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
45. OPERATING SEGMENT (continued)
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masingmasing segmen dalam pelaporan segmen Bank:
The following summary describes the operations in each of the Bank's reportable segments:
- Business banking
- Business banking
Termasuk pinjaman yang diberikan, deposito dan transaksi lainnya dan saldo dengan nasabah korporat. - Perbankan consumer Termasuk pinjaman yang diberikan, deposito dan transaksi lainnya dan saldo dengan nasabah individu. Termasuk produk Treasuri, - Perbankan treasuri advisory services, dan manajemen neraca. - Lain-lain Termasuk ALCO book dan kantor pusat.
- Consumer banking
- Treasury - Others
Information regarding the results of each reportable segment is included below. Performance is measured based on segment profit before income tax, as included in the internal management reports that are reviewed by the Bank's Management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries.
Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis segmen disajikan di bawah ini. Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum pajak penghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Bank. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Business Banking Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Total pendapatan Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan Beban operasional lain Laba sebelum pajak Jumlah aset Jumlah liabilitas
Jumlah aset Jumlah liabilitas
2015 Perbankan Treasuri/ Treasury
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Offset
Jumlah/ Total
2,456,986
929,090
617,410
442,559
(27,128)
4,418,917
Net interest income
492,975 2,949,961
416,774 1,345,864
168,626 786,036
445 443,004
(224,357) (251,485)
854,463 5,273,380
(229,503) (982,261) 1,738,197
(25,656) (1,117,608) 202,600
(158,980) 627,056
(199,148) (558,763) (314,907)
(251,485)
(454,307) (2,817,612) 2,001,461
Other operating income Total income Allowance for impairment losses on financial and non financial assets Other operating expense Income before tax
75,093,964 52,606,470
Business Banking Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Total pendapatan Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan Beban operasional lain Laba sebelum pajak
Perbankan Consumer/ Consumer Banking
Includes loans, deposits and other transactions and balances with corporate customers. Includes loans, deposits and other transactions and balances with individual customers. Includes Treasury products, advisory services, and balance sheet management. Includes ALCO book and head office.
11,597,765 34,957,039
Perbankan Consumer/ Consumer Banking
25,540,192 23,427,128
8,248,481 (6,921,582)
-
120,480,402 104,069,055
Total assets Total liabilities
2014 Perbankan Treasuri/ Treasury
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Offset
Jumlah/ Total
2,220,657
843,541
574,215
128,909
(22,624)
3,744,698
Net interest income
499,279 2,719,936
375,328 1,218,869
73,909 648,124
2,178 131,087
(207,433) (230,057)
743,261 4,487,959
(183,818) (890,174) 1,645,944
(2,035) (1,027,555) 189,279
(4,655) (126,585) 516,884
(30,827) (445,598) (345,338)
(230,057)
(221,335) (2,489,912) 1,776,712
Other operating income Total income Allowance for impairment losses on financial and non financial assets Other operating expense Income before tax
57,090,063 37,484,242
11,118,514 33,875,249
32,583,682 27,351,588
2,330,920 (10,495,076)
300 300– 5/153 – Page Halaman
-
103,123,179 88,216,003
Total assets Total liabilities
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
45. OPERATING SEGMENT (continued)
Business Banking Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Total pendapatan Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan Beban operasional lain Laba sebelum pajak Jumlah aset Jumlah liabilitas
Perbankan Konsumer/ Consumer Banking
2013 Perbankan Treasuri/ Treasury
Lain-lain/ Others
783,595
289,128
149,434
(40,666)
3,139,288
Net interest income
436,125 2,393,922
371,172 1,154,767
282,683 571,811
4,988 154,422
(215,938) (256,604)
879,030 4,018,318
1,577 (107,856) 465,532
(193,915) (403,375) (442,868)
(256,604)
(259,104) (2,229,498) 1,529,716
Other operating income Total income Allowance for impairment losses on financial and non financial assets Other operating expense Income before tax
(54,586) (802,605) 1,536,731 51,537,615 39,465,180
(12,180) (915,662) 226,925 12,401,519 30,450,724
19,894,488 17,573,756
13,690,915 (3,461,675)
Jawa Bali 7,978,155 (4,262,124) 3,716,031
Sumatera
Kalimantan
852,310 (366,131) 486,179
181,449 (116,050) 65,399
780,828
52,408
12,248
(429,186)
(23,716)
1,287,504
5,553
26,581
85
Sulawesi 199,586 (53,451) 146,135
Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan Jumlah aset tidak lancar
6,765,192 (3,695,275) 3,069,917 679,261
(172,838) 1,257,158
Sumatera
Kalimantan
772,389 (313,201) 459,188
170,121 (104,686) 65,435
47,879
8,658
(35,339)
10,815
2,701
173
Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan Jumlah aset tidak lancar
5,266,479 (2,696,657) 2,569,822 812,950
Sumatera
Kalimantan
596,332 (221,355) 374,977
129,376 (64,929) 64,447
47,156
11,110
(240,344)
(4,076)
919,083
2,801
(10,744) 103
Lainnya/ Others
Total assets Total liabilities
Jumlah/ Total
9,505 (4,332) 5,173
9,221,005 (4,802,088) 4,418,917
769
854,463
(6,906)
(52)
(454,307)
5,105
7
Sulawesi 191,454 (45,973) 145,481 6,913
(22,050)
Lainnya/ Others
Sulawesi 151,391 (24,910) 126,481 7,098
(3,032) 156
301 301– 5/154 – Page Halaman
1,319,282
Interest income Interest expenses Net interest income Other operating income Allowance for impairment losses on financial and non financial assets Total non current assets
Jumlah/ Total
8,397 (3,720) 4,677 550
(1,923)
117
2013 Jawa Bali
97,524,537 84,027,985
8,210
2014 Jawa Bali
-
Geographic information is as follows: 2015
Jumlah aset tidak lancar
Jumlah/ Total
1,957,797
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut:
Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan
Eliminasi/ Offset
10
Lainnya/ Others
7,907,553 (4,162,855) 3,744,698 743,261
(221,335) 1,260,159
Interest income Interest expenses Net interest income Other operating income Allowance for impairment losses on financial and non financial assets Total non current assets
Jumlah/ Total
5,567 (2,006) 3,561 716
6,149,145 (3,009,857) 3,139,288 879,030
(908)
(259,104)
10
922,153
Interest income Interest expenses Net interest income Other operating income Allowance for impairment losses on financial and non financial assets Total non current assets
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
46. KOMITMEN SIGNIFIKAN ATAS BARANG MODAL
46. SIGNIFICANT CAPITAL COMMITMENTS As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank had significant capital commitments with various vendors as follows: PT IPC Information Systems Ind, PT Anabatic Technologies, PT Infosys Solusi Terpadu, PT Ebiz Cipta Solusi, Derivit Solutions, Complex System Inc, PT Digital Mind System and PT Nyra. Outstanding capital commitment as at 31 December 2015, 2014 and 2013 amounting to Rp 25,792, Rp 32,569 and Rp 34,942, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank memiliki sejumlah komitmen yang signifikan atas barang modal dengan beberapa pemasok sebagai berikut: PT IPC Information Systems Ind, PT Anabatic Technologies, PT Infosys Solusi Terpadu, PT Ebiz Cipta Solusi, Derivit Solutions, Complex System Inc, PT Digital Mind System dan PT Nyra. Sisa saldo komitmen atas barang modal pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 25.792, Rp 32.569 dan Rp 34.942. 47. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN
47. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS The carrying amount of Bank OCBC NISP’s financial instruments as at 31 December 2015 is as follows:
Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen keuangan Bank OCBC NISP pada tanggal 31 Desember 2015: 2015 ASET KEUANGAN Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Nominal - bersih Pendapatan yang masih harus diterima Jumlah tercatat Efek-efek Nominal - bersih Pendapatan yang masih harus diterima Jumlah tercatat Obligasi pemerintah Nominal - bersih Pendapatan yang masih harus diterima Jumlah tercatat Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Nominal - bersih Pendapatan yang masih harus diterima Komisi diterima dimuka Jumlah tercatat Tagihan akseptasi - bersih Nominal - bersih Pendapatan yang masih harus diterima Jumlah tercatat Aset lain-lain - bersih
2,825,725 3,945 2,829,670 224,031
FINANCIAL ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks Nominal - net Accrued income Carrying amount Marketable securities Nominal - net Accrued income Carrying amount Government bonds Nominal - net Accrued income Carrying amount Derivative receivable Loans Nominal - net Accrued income Unearned commission Carrying amount Acceptance receivables - net Nominal - net Accrued income Carrying amount Other assets - net
118,500,200
Total Financial Assets
938,280 7,801,395 678,805 9,278,095
54,381 9,332,476
3,834,508 31,404 3,865,912 8,164,656 79,367 8,244,023 544,840 84,031,577 301,678 (292,487) 84,040,768
Jumlah Aset Keuangan
302 302– 5/155 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47. NILAI TERCATAT (lanjutan)
INSTRUMEN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEUANGAN
47. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The carrying amount of Bank OCBC NISP’s financial instruments as at 31 December 2015 is as follows: (continued)
Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen keuangan Bank OCBC NISP pada tanggal 31 Desember 2015: (lanjutan) 2015
LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas segera Simpanan nasabah Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar Jumlah tercatat Simpanan dari bank lain Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar Jumlah tercatat Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Efek-efek yang diterbitkan Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar Biaya emisi yang belum diamortisasi Jumlah tercatat Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar Jumlah tercatat Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Nominal - bersih Bunga yang masih harus dibayar Biaya emisi yang belum diamortisasi Jumlah tercatat
354,250 87,280,244 291,267 87,571,511 1,478,546 550 1,479,096 947,585 2,846,639 5,398,000 64,469 (5,622) 5,456,847 18,159 2,757,000 5,530 2,762,530 771,843 880,000 277 (1,789) 878,488
Jumlah Liabilitas Keuangan
103,086,948
FINANCIAL LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Nominal - net Accrued interest Carrying amount Deposits from other banks Nominal - net Accrued interest Carrying amount Derivative payables Acceptance payables Marketable securities issued Nominal - net Accrued interest Unamortised bond issuance costs Carrying amount Accrued expenses Borrowings Nominal - net Accrued Interest Carrying amount Other liabilities Subordinated bonds Nominal - net Accrued interest Unamortised bond issuance costs Carrying amount Total Financial Liabilities
Saling hapus
Offsetting
Pada 31 December 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus pada laporan posisi keuangan.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, there is no financial assets and liabilities that are subject to offsetting in the statement of financial position.
Bank memiliki kredit yang diberikan yang dijamin dengan jaminan tunai (Catatan 13n), yang menjadi subyek untuk memenuhi netting arrangements dan perjanjian serupa, yang tidak saling hapus pada laporan posisi keuangan.
The Bank has loans collateralised by cash collateral (Note 13n), which are subject to enforceable netting arrangements and similar agreements that are not set off in the statement of financial position.
48. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
48. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 dated 22 September 2004, effective on 22 September 2005, which was amended by the Government Regulation No. 3 dated 13 October 2008, the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be amended if the situation complies with the valid particular criterias.
303 303– 5/156 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
48. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
48. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,5% untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,25% untuk simpanan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 7,75% dan 1,50% dan 2013: 7,25% dan 1,50%).
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, based on Government Regulation No. 66 Year 2008 dated 13 October 2008 regarding The Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposits covered by LPS is customer deposits up to Rp 2,000 per depositor per bank. Customer deposits are only covered if the rate of interest is equal to or below 7.5% for deposits denominated in Rupiah and 1.25% for deposits denominated in foreign currency as at 31 December 2015 (2014: 7.75% and 1.50% and 2013: 7.25% and 1.50%).
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As at 31 December 2015, 2014 and 2013, the Bank is a participant of that guarantee program.
49. PERKARA HUKUM
49. LEGAL CASE
Terdapat sejumlah perkara hukum yang belum selesai sampai dengan tanggal laporan keuangan ini. Mengingat bahwa proses hukum masih berlangsung, maka sampai saat ini belum dapat ditentukan jumlah kerugian yang mungkin timbul. Namun, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kerugian signifikan yang mungkin timbul dari sejumlah perkara hukum tersebut. 50. STANDAR AKUNTANSI BARU
50. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan intepretasi, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: PSAK 1 (Revisi 2015): Penyajian Laporan Keuangan Laporan Keuangan PSAK 4 (Revisi 2015): Tersendiri PSAK 5 (Revisi 2015): Segmen Operasi PSAK 7 (Revisi 2015): Pengungkapan Pihakpihak Berelasi PSAK 13 (Revisi 2015): Properti Investasi PSAK 15 (Revisi 2015): Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 16 (Revisi 2015): Aset Tetap PSAK 19 (Revisi 2015): Aset Takberwujud PSAK 22 (Revisi 2015): Kombinasi Bisnis PSAK 24 (Revisi 2015): Imbalan Kerja PSAK 25 (Revisi 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 53 (Revisi 2015): Pembayaran Berbasis Saham PSAK 65 (Revisi 2015): Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66 (Revisi 2015): Pengaturan Bersama Pengungkapan PSAK 67 (Revisi 2015): Kepentingan Dalam Entitas Lain PSAK 68 (Revisi 2015): Pengukuran Nilai Wajar -
There are a number unresolved legal cases until the date of these financial statements. Since those legal cases are still in the process, therefore the Bank has not been able to determine possible losses that might arise. However, Management believe that there are no significant losses that might arise from those legal cases.
ISAK 30 (Revisi 2015): Pungutan ISAK 31 (Revisi 2015): Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi 304
Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAK-IAI) issued severa new standards, amendments and interpretations but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2015 are as follows: -
SFAS 1 (Revised 2015): Presentation of Financial Statement SFAS 4 (Revised 2015): Separate Financial Statement SFAS 5 (Revised 2015): Operating Segment SFAS 7 (Revised 2015): Related Party Disclosures SFAS 13 (Revised 2015): Investment Property SFAS 15 (Revised 2015): Investment in Associates and Joint ventures SFAS 16 (Revised 2015): Fixed Asset SFAS 19 (Revised 2015): Intangible Asset SFAS 22 (Revised 2015): Business Combination SFAS 24 (Revised 2015): Employee Benefit SFAS 25 (Revised 2015): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors SFAS 53 (Revised 2015): Share Based Payment SFAS 65 (Revised 2015): Consolidated Financial Statement SFAS 66 (Revised 2015): Joint Arrangements SFAS 67 (Revised 2015): Disclosure of Interests in Other Entities SFAS 68 (Revised 2015): Fair Value Measurement IFAS 30 (Revised 2015): Collection IFAS 31 (Revised 2015): Interpertation of Scope SFAS 13: Investment Property
304– 5/157 – Page Halaman
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
50. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
50. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued)
PSAK 1 and ISAK 31 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016.
SFAS 1 and IFAS 31 will become effective for annual period beginning 1 January 2017 and an early adoption is allowed, while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2016.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
As at the authorisation date of this financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to its financial statements. 51. FIRST IMPLEMENTATION OF SFAS 24 (REVISED 2013)
51. PENERAPAN PERTAMA PSAK 24 (REVISI 2013) Standar akuntansi PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 dan diterapkan secara retrospektif.
SFAS 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2015 and should be applied retrospectively.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 24 (Revisi 2013), Bank telah membukukan beban jasa lalu yang belum diakui sebagai biaya serta membukukan dampak penggunaan implied return untuk estimasi return on plan asset pada awal penerapan standar ini sebagai penyesuaian atas saldo awal saldo laba ditahan tanggal 1 Januari 2013. Bank juga telah melakukan penyesuaian terhadap laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:
In accordance with the transitional provision of SFAS 24 (Revised 2013), the Bank has booked the balance of past service cost that has not been recognised as expense and also booked the impact of using the implied return on plan asset to estimate the return on plan asset at the initial implementation of this standard, as an adjustment to beginning balance of retained earnings as at 1 January 2013. The Bank has also adjusted the statements of financial position as at 31 December 2014 and 2013 and statements of profit or loss and other comprehensive income for the years ended 31 December 2014 and 2013 as follows:
Ekuitas Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya
Laporan posisi keuangan Aset Aset pajak tangguhan
1 Januari/January 2013 Sebelum Setelah disajikan Penyajian kembali/ Kembali/Before Penyesuaian/ After Restatement Adjustment restatement
(4,171,861)
11,105
(4,160,756)
31 Desember/December 2013 Sebelum Setelah disajikan Penyajian kembali/ Kembali/Before Penyesuaian/ After Restatement Adjustment restatement
153,804
(14,432)
Ekuitas Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya
(512,143)
57,725
Retained earnings unappropriated
139,372
Statement of financial position Asset Deferred tax assets
(454,418)
Liabilities Employee benefits obligations
Liabilitas Liabilitas imbalan kerja
Equity
Equity (5,324,298)
(43,293) 305
305– 5/158 – Page Halaman
(5,367,591)
Retained earnings unappropriated
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
51. PENERAPAN PERTAMA PSAK 24 (REVISI 2013) (lanjutan)
51. FIRST IMPLEMENTATION (REVISED 2013) (continued)
OF
SFAS
24
31 Desember/December 2013 Sebelum Setelah disajikan Penyajian kembali/ Penyesuaian/ Kembali/Before After Restatement Adjustment restatement Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya
Statement of profit or loss and other comprehensive income
(Beban)/penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
Other comprehensive (expense)/income for the year, net of tax
(102,633)
54,398
(48,235)
31 Desember/December 2014 Sebelum Setelah disajikan Penyajian kembali/ Penyesuaian/ Kembali/Before After Restatement Adjustment restatement Laporan posisi keuangan Aset Aset pajak tangguhan
126,662
(12,065)
114,597
Statement of financial position Asset Deferred tax assets
(492,917)
Liabilities Employee benefits obligations
Liabilitas Liabilitas imbalan kerja Ekuitas Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya
(541,172)
48,255
Equity (6,656,701)
(36,190)
(6,692,891)
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya Penghasilan/(beban) komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
Retained earnings unappropriated Statement of profit or loss and other comprehensive income
78,442
(7,103)
306 306– 5/159 – Page Halaman
71,339
Other comprehensive income/(expense) for the year, net of tax
PT BANK OCBC NISP Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
52. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
52. REISSUANCE STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
Sehubungan dengan rencana Bank untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahun 2015, Perseroan telah menerbitkan kembali laporan keuangannya pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal.
In relation to the Bank’s plan for a public offering of “Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahun 2015”, the Bank has reissued its financial statements as at and for the year ended 31 December 2015 with comparative as at and for the years ended 31 December 2014 and 2013 to conform with the disclosure required by the capital market regulation.
Penerbitan kembali laporan keuangan terkait dengan hal - hal sebagai berikut: a. Catatan 1: Informasi Umum – halaman 5/1, 5/2 dan 5/3, b. Catatan 2: Kebijakan Akuntansi – halaman 5/33, c. Catatan 13: Pinjaman yang diberikan – halaman 5/115, d. Catatan 16: Aset tetap – halaman 5/120, e. Catatan 19: Simpanan nasabah – halaman 5/123, f. Catatan 22: Pajak penghasilan – halaman 5/128, g. Catatan 25: Efek-efek yang diterbitkan – halaman 5/134 dan 5/135, h. Catatan 28: Modal saham dan tambahan modal disetor – halaman 5/137, i. Catatan 51: Penerapan pertama PSAK 24 (revisi 2013) – halaman 5/159.
Reissuance of the financial statements related to the following items: a. Note 1: General Information – page 5/1, 5/2 dan 5/3, b. Note 2: Accounting policies – page 5/33, c. Note 13: Loans – page 5/115, d. e. f. g. h. i.
307 307– 5/160 – Page Halaman
Note 16: Fixed assets – page 5/120, Note 19: Deposits from customers – page 5/123, Note 22: Income tax – page 5/128, Note 25: Marketable Securities Issued – page 5/134 and 5/135, Note 28: Share capital and additional paid in capital - page 5/137, Note 51: First implementation of SFAS 24 (revised 2013) – page 5/159.
Halaman ini sengaja dikosongkan
308
XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 1. UMUM Obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah), diterbitkan dengan nama “Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang akan ditawarkan pada tanggal 3 - 4 Mei 2016. Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan dibawah ini merupakan pokok-pokok dari Perjanjian Perwaliamanatan, dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam perjanjian tersebut. Informasi lebih lengkap, dapat dilihat dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi.
2. SYARAT-SYARAT OBLIGASI Perseroan berjanji dan mengikatkan diri pada Wali Amanat, baik pada Wali Amanat untuk diri Wali Amanat sendiri maupun kepada Wali Amanat sebagai kuasa Pemegang Obligasi (janji dan pengikatan diri ini dibuat dan mengikat bagi Perseroan terhadap setiap Pemegang Obligasi) bahwa Perseroan akan mengeluarkan Obligasi atau melakukan Emisi dengan syarat-syarat sebagai berikut : i.
Nama Obligasi: Obligasi ini diberi nama “Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap”.
ii. Utang Pokok Obligasi Berkelanjutan: a) Seluruh nilai Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah), dengan ketentuan sebesar Rp.1.936.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus tiga puluh enam miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), yang terdiri dari 3 (tiga) seri Obligasi, yaitu Obligasi Seri A, dengan jumlah pokok sebesar Rp 803.000.000.000 ( delapan ratus tiga miliar Rupiah), Obligasi Seri B, dengan jumlah pokok sebesar Rp 380.000.000.000 ( tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah) dan Obligasi Seri C, dengan jumlah pokok sebesar Rp 753.000.000.000 ( tujuh ratus lima puluh tiga miliar Rupiah). Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp64.000.000.000 (enam puluh empat miliar rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (best effort). Bila Jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing seri Obligasi dan/atau Pembelian Kembali sebagai pellunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. b) Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp 1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. iii. Jatuh Tempo Obligasi: a)
Jadwal Pelunasan Pokok Obligasi: Obligasi berjangka waktu terlama 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi dan tanggal jatuh tempo Obligasi berbeda-beda sesuai dengan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi masing-masing seri Obligasi. Tanggal jatuh tempo merupakan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Berikut adalah tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, yaitu : - Untuk Obligasi Seri A tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 21 Mei 2017 - Untuk Obligasi Seri B tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 11 Mei 2018 - Untuk Obligasi Seri C tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 11 Mei 2019
b)
Jumlah yang wajib dibayarkan oleh Perseroan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi adalah dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.
c)
Tata cara pembayaran Pokok Obligasi c.1. Obligasi harus dilunasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. c.2. Pembayaran Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
309
c.3. Pembayaran Pokok Obligasi yang terutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Pokok Obligasi yang bersangkutan. iv. Bunga Obligasi: a)
b)
Sifat dan besarnya tingkat bunga: Tingkat Bunga Obligasi adalah tingkat bunga tetap, yang besarnya akan ditentukan dalam perubahan perjanjian perwaliamanatan. Tingkat bunga untuk masing-masing seri adalah; Seri A dengan tingkat bunga 7,50 % (tujuh koma lima nol persen), Seri B dengan tingkat bunga 8,00% (delapan koma nol nol persen) dan Seri C dengan tingkat bunga 8,25 % (delapan koma dua lima persen). jadwal dan periode pembayaran: Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pembayaran masing-masing Bunga Obligasi, yaitu sebagai berikut: Tabel Pembayaran Bunga Bunga KeSeri A Seri B 1 11 Agustus 2016 11 Agustus 2016 2 11 November2016 11 November2016 3 11 Februari 2017 11 Februari 2017 4 21 Mei 2017 11 Mei 2017 5 11 Agustus 2017 6 11 November2017 7 11 Februari 2018 8 11 Mei 2018 9 10 11 12
Seri C 11 Agustus 2016 11 November2016 11 Februari 2017 11 Mei 2017 11 Agustus 2017 11 November2017 11 Februari 2018 11 Mei 2018 11 Agustus 2018 11 November2018 11 Februari 2019 11 Mei 2019
c)
Perhitungan bunga: Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
d)
Tata cara pembayaran bunga: d.1. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. d.2. Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening. d.3. Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. d.4. Pembayaran Bunga Obligasi yang terutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.
3. OBLIGASI MERUPAKAN BUKTI HUTANG i.
sesuai dengan tanggal
Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, Obligasi merupakan bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berhutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Obligasi ditambah dengan Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.
310
ii.
4.
i. ii.
Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan.
PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI
Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran di bawah tangan bermaterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan ketentuan KSEI yang berlaku. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Rekening.
Obligasi di KSEI yang dibuat di bidang Pasar Modal dan diterbitkan untuk didaftarkan Obligasi melalui Pemegang
5. PENARIKAN OBLIGASI
Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.
6. PENGALIHAN OBLIGASI Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening selaku Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi.
7. SATUAN PERDAGANGAN OBLIGASI Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan Perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian tersendiri yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek.
8. PEMBELIAN KEMBALI Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: i. Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar; ii. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek; iii. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. iv. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan; v. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO ; vi. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak ter-afiliasi vii. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar; viii. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai. ix. Rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir vii dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir viii, paling sedikit memuat informasi tentang: a) periode penawaran pembelian kembali; b) jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; c) kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; e) tata cara penyelesaian transaksi; f) persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; g) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h) tata cara pembelian kembali Obligasi; dan i) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi;
311
x. xi. xii.
xiii.
xiv. xv. xvi. xvii.
Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali; Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi; Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir ix dengan ketentuan: a) jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima perseratus) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing jenis Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; b) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan c) Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi; Perseroan wajib melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: a) jumlah Obligasi yang telah dibeli; b) rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; c) harga Pembelian kembali yang telah terjadi; dan d) jumlah dana yang digunakan untuk Pembelian Kembali Obligasi; dalam hal terdapat lebih dari satu obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali obligasi dilakukan dengan mendahulukan obligasi yang tidak dijamin. dalam hal terdapat lebih dari satu obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut; dalam hal terdapat jaminan atas seluruh obligasi, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali obligasi tersebut; Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: a) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO , hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau b)
pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.
9. SANKSI Apabila Perseroan tidak memenuhi kewajiban dalam Perjanjian Perwaliamanatan khususnya Pasal 6.3.2 Perjanjian Perwaliamanatan maka Perseroan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan antara lain apabila Perseroan lalai menyerahkan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan wajib membayar Denda. Denda yang dibayar oleh Perseroan merupakan hak Pemegang Obligasi, yang oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya .
10. LAIN-LAIN i. ii. iii. iv.
Kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi pada setiap waktu merupakan kewajiban Perseroan yang sah dan yang tidak bersyarat serta bersifat mutlak. Pembayaran Bunga Obligasi, Pokok Obligasi dan Denda (jika ada) merupakan hak dari para Pemegang Obligasi. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang merupakan Pemegang Rekening dapat bertindak untuk dirinya sendiri atau berdasarkan surat kuasa bertindak untuk dan atas nama nasabahnya sebagai Pemegang Obligasi. Bagi Pemegang Obligasi berlaku ketentuan perpajakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan apabila Perseroan diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia untuk memotong pajak atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, Perseroan melalui Agen Pembayaran harus memotong pajak tersebut dan membayarkannya kepada instansi yang ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak serta melalui Agen Pembayaran akan memberikan bukti pemotongan pajak kepada Pemegang Obligasi.
312
11. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN Sebelum dilunasinya semua Jumlah Terutang atau pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa: Sebelum dilunasinya semua Jumlah Terutang atau pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa: i.
Pembatasan keuangan dan pembatasan-pembatasan lain terhadap Perseroan (debt covenants) adalah sebagai berikut : Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari Obligasi. b) Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. c) - Melakukan penggabungan, peleburan dan/atau akuisisi; atau - Mengijinkan atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk melakukan penggabungan, peleburan dan/atau akuisisi, yang secara material akan mempunyai akibat yang negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan atau kemampuan Perseroan dalam pemenuhan kewajiban Perseroan terhadap Obligasi, kecuali melakukan penggabungan, peleburan dan/atau akuisisi perusahaan dibidang perbankan dan/atau jasa keuangan (dan kegiatan operasionil sehari-hari) yang dilakukan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Perseroan (jika ada) sepanjang tindakan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Bank Indonesia) dan/atau Otoritas Moneter sesuai dengan ketentuan yang berlaku d) Mengadakan pengubahan kegiatan usaha utama Perseroan selain yang telah disebutkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e) Melakukan penjualan atau pengalihan aset tetap milik Perseroan kepada pihak manapun, baik seluruhnya atau sebagian besar/melebihi 50% (lima puluh perseratus) dari seluruh aset tetap milik Perseroan berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, dalam satu transaksi atau gabungan transaksi dalam 1 (satu) tahun berjalan. f) Melakukan transaksi dengan pihak ter Afiliasi-nya kecuali bila transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan yang setidak-tidaknya sama dengan persyaratan yang diperoleh Perseroan dari pihak ketiga yang bukan ter Afiliasi-nya dalam transaksi yang sesuai dengan praktek pasar yang berlaku.
ii.
Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 11 butir i di atas akan diberikan oleh Wali Amanat dengan ketentuan sebagai berikut : a. permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan c. Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan.
iii.
Selama Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perseroan wajib untuk: a) memenuhi semua syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. b) menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja (in good funds) sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi ke rekening KSEI. c) apabila lewat tanggal jatuh tempo Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, Perseroan belum menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan butir iii huruf b), maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian tersebut. Jumlah Denda tersebut dihitung berdasarkan hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi hingga Jumlah Terutang tersebut dibayar sepenuhnya. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayar kepada Pemegang Obligasi secara proporsional sesuai dengan besarnya Obligasi yang dimilikinya. d) menjalankan usaha-usahanya dengan sebaik-baiknya dan tidak bertentangan dengan praktekpraktek yang sesuai dengan kegiatan usahanya serta wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi kesehatan dan usaha bank umum;
313
e) memelihara sistem akuntansi dan pengawasan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan/atau Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan memelihara bukubuku dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia f) segera memberitahukan kepada Wali Amanat keterangan keterangan setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting atau buruk atas usaha-usaha atau operasi Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku. g) membayar semua kewajiban pajak Perseroan sebagaimana mestinya; h) menyerahkan kepada Wali Amanat salinan dari laporan keuangan, yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan diatas; i) memberitahukan secara tertulis setiap perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau laporan tentang perubahan anggaran dasar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang telah diterima baik oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah didaftar di Daftar Perusahaan, kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sejak diterimanya persetujuan dan/atau pendaftaran tersebut diatas. j) dengan tidak mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal terjadinya Potensi Kelalaian dan/atau terjadinya Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, memberi ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk Wali Amanat dengan ketentuan pihak yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis terlebih dahulu, sekurang-kurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya, untuk memasuki gedung-gedung yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan untuk melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan keuangan Perseroan, inventaris, perjanjian-perjanjian, faktur-faktur, rekening-rekening dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan keadaan usaha Perseroan pada saat jam kerja Perseroan, sepanjang dokumen-dokumen tersebut tidak merupakan dokumen-dokumen rahasia sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai Wali Amanat sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan k) memberitahukan hasil Rapat Umum Pemegang Saham kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah rapat tersebut diselenggarakan; l) mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku berkaitan dengan kegiatan bank di Indonesia yang antara lain diatur dalam Undang-Undang Perbankan dan perubahan-perubahannya di kemudian hari dan petunjuk pelaksanaannya yang tertuang dalam peraturan pemerintah, serta keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, surat keputusan direksi Bank Indonesia dan peraturan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan serta surat edaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan; m) memelihara harta kekayaan agar tetap dalam keadaan baik dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan sebagaimana dilakukan pada umumnya mengenai harta milik dan usaha yang serupa; n) memelihara asuransi-asuransi yang telah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta kekayaan Perseroan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan, pada perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi baik terhadap segala resiko yang biasa dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan; o) segera memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat perkara pidana, perdata, tata usaha negara dan perburuhan yang dihadapi Perseroan yang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap dimana menurut anggapan Perseroan akan mempengaruhi pemenuhan kewajiban pembayaran Emiten terhadap Pemegang Obligasi; p) segera memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat -setelah menyadari terjadinya kelalaian sebagaimana tersebut dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan atau setiap peristiwa yang dapat menimbulkan kelalaian atau adanya pemberitahuan mengenai kelalaian yang diberikan oleh kreditur Perseroan; q) mempertahankan bidang usaha utama Perseroan r) menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI, untuk kepentingan Pemegang Obligasi sebagai bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Obligasi dan menyampaikan fotokopi Sertifikat Jumbo Obligasi tersebut kepada Wali Amanat s) mengupayakan untuk mempertahankan tingkat kesehatan Perseroan minimal berada dalam peringkat komposit 3 (tiga) yang tergolong ”Cukup Baik” sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (jika ada ketentuan yang mengaturnya). t) Melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-712/BL/2012 Tanggal 26-12-2012 (dua puluh enam Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Perseroan sehubungan dengan pemeringkatan.
314
12. KELALAIAN PERSEROAN i.
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai apabila terjadi salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal-tersebut di bawah ini : a) Perseroan tidak melaksanakan atau tidak mentaati ketentuan dalam kewajiban pembayaran Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi; atau b) Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan (selain butir i huruf a) diatas); atau c) Fakta mengenai jaminan, keadaan, atau status Perseroan serta pengelolaannya tidak sesuai dengan informasi dan keterangan yang diberikan oleh Perseroan; atau Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan oleh salah satu atau beberapa krediturnya (cross default) yang berupa pinjaman (debt), baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang nilainya melebihi 25% dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, dalam satu transaksi atau gabungan transaksi dalam 1 (satu) tahun yang berakibat jumlah yang terutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali), yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
ii.
Ketentuan mengenai pernyataan default, yaitu: Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam : a) Butir i huruf a diatas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/kehilangan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; atau b) Butir i huruf d diatas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum, sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat,selama 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat untuk menghilangkan keadaaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat.. c) Butir i huruf b dan c diatas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum, sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, selama 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Obligasi dengan cara memuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut tata-cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan, maka akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Obligasi sesuai dengan keputusan RUPO menjadi jatuh tempo dan dapat dituntut pembayarannya dengan segera dan sekaligus. Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan. Perseroan berkewajiban melakukan pembayaran dalam waktu yang ditentukan dalam tagihan yang bersangkutan.
iii.
Apabila: a) Perseroan dicabut izin usahanya oleh Menteri Keuangan atau Instansi lain yang berwenang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; atau b) Perseroan membubarkan diri melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau terdapat keputusan pailit yang telah memiliki kekuatan hukum tetap ; atau c) Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang (moratorium) oleh badan peradilan yang berwenang; atau d) Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
315
e)
Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht) diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajibannya yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo dengan sendirinya.
13. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini, tanpa mengurangi peraturan Pasar modal dan peraturan perundangundangan yang berlaku serta peraturan Bursa Efek. i. RUPO diadakan untuk tujuan antara lain: a) b)
c) d) e)
Mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi dan dengan memperhatikan Peraturan No. IV.C.4 Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau untuk menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian perwaliamanatan; Mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan dalam Peraturan No. VI.C.4; dan Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
ii. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan: a)
b) c) d)
Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. Perseroan; Wali Amanat; atau Otoritas Jasa Keuangan.
iii. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir ii poin a), poin b), dan poin d) wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO. iv.Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. v. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPO. a) b) c)
Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. 316
d)
e)
vi.
Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: d.1. tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO ; d.2. agenda RUPO ; d.3. pihak yang mengajukan usulan RUPO ; d.4. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO ; dan d.5. kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO. RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya. Tata cara RUPO:
a) b) c) d)
e) f) g) h)
i) j) k) l)
Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO. Setiap Obligasi sebesar Rp 1 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan Nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran. Sebelum pelaksanaan RUPO : h.1. Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat. h.2. Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya. h.3. Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan. RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat. RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO .
vii. Dengan memperhatikan ketentuan dalam butir vi huruf g), kuorum dan pengambilan keputusan : a)
Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam butir i diatur sebagai berikut: a.1. Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a.1.1 dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. a.1.2 dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.1.1 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. a.1.3 RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
317
a.2.
a.3.
b)
a.1.4 dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.1.3 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. a.1.5 RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO . Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a.2.1 dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. a.2.2 dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.2.1 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. a.2.3 RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. a.2.4 dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.2.3 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. a.2.5 RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. Apabila RUPO dimintakan oleh Otoritas Jasa Keuangan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a.3.1 dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambi keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. a.3.2 dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.3.1 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. a.3.3 RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. a.3.4 dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.3.3 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. a.3.5 RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: b.1. dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b.2. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf b.1 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. b.3. RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b.4. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf b.3 tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ang ketiga. b.5. RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak.
318
viii. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. ix.
Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil.
x.
Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjianperjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya sehubungan dengan Obligasi.
xi.
Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan.
xii. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut maka dalam waktu selambatlambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO. xiii. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan Peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek. xiv. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tersebut yang berlaku.
14. JAMINAN Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferren dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan` baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
15. KUASA PEMEGANG OBLIGASI KEPADA WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 51 Undang Undang Pasar Modal, Wali Amanat berdasarkan hukum mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan, termasuk untuk mewakili Pemegang Obligasi dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Obligasi. Dengan demikian Pemegang Obligasi diwakili oleh Wali Amanat sebagai pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang dan semua dokumen serta perjanjian lain yang berkaitan dengan Obligasi. Sejak Tanggal Emisi setiap Pemegang Obligasi langsung tunduk pada Perjanjian Perwaliamanatan dan menyetujui untuk dan dengan ini sekarang untuk kemudian pada waktunya secara bersama memberikan kuasa kepada Wali Amanat tanpa perlu adanya pemberian surat kuasa secara khusus yang baru dari Pemegang Obligasi dalam menjalankan semua hak Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, semua dokumen serta perjanjian yang berhubungan dengan perjanjian-perjanjian tersebut, termasuk untuk menjalankan atau melindungi kepentingan setiap Pemegang Obligasi di hadapan instansi peradilan, termasuk pengadilan niaga atau di hadapan persidangan perwasitan.
319
Dengan demikian Pemegang Obligasi diwakili oleh Wali Amanat sebagai pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang dan semua dokumen serta perjanjian yang berhubungan dengan perjanjian-perjanjian tersebut berikut lampiran-lampirannya dan perubahan-perubahan yang diadakan dikemudian hari dari perjanjian-perjanjian tersebut, serta sebagai pihak yang menjalankan atau melindungi kepentingan Pemegang Obligasi di hadapan instansi peradilan termasuk pengadilan niaga atau di hadapan persidangan perwasitan. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, kuasa ini dan semua kuasa lain yang diberikan dalam dan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Hutang dan perjanjian-perjanjian lain yang dibuat sehubungan dengan perjanjian-perjanjian tersebut, yang merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan, karenanya kuasa-kuasa tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun, termasuk karena sebab-sebab yang diatur dalam Pasal 1813, 1814, 1815 dan 1816 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Perjanjian Perwaliamanatan berlaku sepenuhnya sebagai bukti yang sempurna mengenai pemberian kuasakuasa dari Pemegang Obligasi kepada Wali Amanat sebagaimana dimaskud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk kuasa untuk melakukan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan.
16. PEMBERITAHUAN MENGENAI OBLIGASI Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan dengan sah, dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini, yang tertera di samping nama pihak yang bersangkutan, dan diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan secara langsung. PERSEROAN PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.25 Jakarta 12940 - Indonesia Tel. (6221) 25533888 Fax. (6221) 57944000, 57943939 WALI AMANAT PT. BANK MEGA Tbk. Menara Bank Mega, Lantai 16 Jalan Kapten Tendean Nomor 12-14 A Jakarta 12790 Telepon : (021) 79175000 Faksimili : (021) 7990720 Up : Capital Market Services
17. HUKUM YANG BERLAKU Seluruh perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di Indonesia.
320
XVII. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI HASIL PEMERINGKATAN Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Nomor IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No: IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 160/PEF-Dir/II/2016 tanggal 3 Februari 2016 hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP adalah: idAAA
(Triple A) Peringkat tersebut berlaku untuk periode 3 Februari 2016 sampai dengan 1 Februari 2017. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi setiap tahun sekali selama jangka waktu Obligasi, sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.C.11. Perusahaan Pemeringkat Efek dalam hal ini Pefindo tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan didalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. SKALA PEMERINGKATAN EFEK UTANG JANGKA PANJANG Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat perusahaan atau efek Utang jangka panjang untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 dari Pefindo: idAAA
:
idAA
:
idA
:
idBBB
:
idBB
:
idB
:
idCCC
:
idD
:
Efek Utang dengan peringkat idAAA merupakan Efek Utang dengan peringkat tertinggi dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Efek Utang dengan peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya. Efek Utang dengan peringkat idA memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan. Efek Utang dengan peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan. Efek Utang dengan peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan. Efek Utang dengan peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat lemah. Walaupun Obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Efek Utang dengan peringkat idCCC menunjukkan Efek Utang yang tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya bergantung kepada perbaikan keadaan eksternal. Efek Utang dengan peringkat idD menandakan Efek Utang yang macet atau Perseroannya sudah berhenti berusaha.
321
Sebagai tambahan, tanda Tambah (+) atau Kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari "AA" hingga "CCC". Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati kategori peringkat di atasnya. Tanda Kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati. RATING OUTLOOK Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Pefindo untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang posisi peringkat Perseroan. Positive Negative Stable
Prospek yang berpotensi untuk dapat menaikkan peringkat Prospek yang berpotensi untuk dapat menurunkan peringkat Indikasi prospek yang stabil sehingga hasil pemeringkatan juga akan stabil
Rating Outlook Pefindo merupakan penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang atas entitas/atau efek hutang yang diperingkat, yang mencakup penilaian atas potensi perubahan keadaan perekonomian dan bisnis mendasar. Rating Outlook bukanlah merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan tindakan Rating Alert di masa yang akan datang. Rating Alert dilakukan karena terjadi perubahan yang mungkin secara material akan berpengaruh positive, negative atau developing terhadap kinerja entitas dan/atau efek hutang yang diperingkat. RATING RATIONALE PEFINDO menegaskan peringkat “idAAA” kepada PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), Obligasi Berkelanjutan I/2013 dan Obligasi Berkelanjutan II/2015, keduanya dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), dan Medium Term Notes I/2013. Prospek dari peringkat Perusahaan adalah “stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dan terbukti dari Oversea-Chinese Bank Corp. Ltd. (OCBC, mendapat peringkat “AA-/Stabil” dari Standard & Poor’s), profil kualitas aset yang kuat, dan permodalan yang baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh profil profitabilitas yang moderat. NISP didirikan pada tahun 1941 dan bergerak dalam bisnis komersial perbankan dan memiliki fokus pada segmen komersial/usaha kecil menengah (UKM) dan konsumer. Per 31 Desember 2015, OCBC Overseas Investment Pte. Ltd. memiliki 85,08% saham Bank, sedangkan sisanya dimiliki oleh publik (14,92%). Untuk mendukung bisnisnya, Bank memiliki total 339 kantor, 6.922 karyawan, dan didukung oleh 759 ATM milik sendiri. Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Dukungan yang sangat kuat dari OCBC. PEFINDO memandang NISP sebagai anak perusahaan inti dari OCBC, dengan 85,08% kepemilikannya melalui anak perusahaannya, OCBC Overseas Investment, yang mengelola investasi-investasi OCBC di luar Singapura. Dukungan Induk telah diberikan kepada NISP dalam berbagai aspek kunci. Dalam bidang teknis dan operasional, dukungan ditunjukkan dengan menempatkan karyawan inti di dalam jajaran manajemen Bank, kesediaan untuk secara bersama-sama menggunakan nama brand dan logo dengan NISP, dan dengan berbagi pengalaman dan keahlian. Dalam hal finansial, Induk telah melakukan beberapa tambahan modal, fasilitas kredit, tidak adanya pembagian dividen untuk ditanamkan kembali ke dalam permodalan Bank. Kerjasama antara Induk dan Bank telah berlangsung lama di tahun 1997 dalam bentuk joint venture, yang diikuti dengan akuisisi NISP di tahun 2005. PEFINDO menilai bahwa OCBC memiliki komitmen jangka panjang terhadap NISP, yang dapat dilihat dari bentuk-bentuk dukungan yang telah disebutkan. Ke depannya, tingkat dukungan dari OCBC terhadap NISP diharapkan tetap sangat kuat, dan bahkan semakin kuat apabila kontribusi NISP terhadap OCBC meningkat. NISP menyumbang sekitar 4,0% dari laba konsolidasi OCBC Group sebelum pajak (profit before tax atau PBT) dan 6,0% dari total laba inti di dalam sembilan bulan sampai dengan 30 September 2015. Dengan peringkat “AA-/Stabil” dari Standard & Poor’s, PEFINDO memandang bahwa Induk memiliki kemampuan keuangan yang sangat baik untuk mendukung Bank, khususnya pada saat terjadi permasalahan keuangan.
322
Profil kualits aset yang sangat kuat. PEFINDO memandang indikator kualitas aset NISP sebagai kuat, terutama apabila dibandingkan dengan bank-bank pesaing dan industri pada umumnya, sebagai hasil dari manajemen risiko dan kredit yang konservatif. Pada akhir Desember 2015 (FY2015), NISP mampu menjaga rasio non-performing loan (NPL) pada level 1,3%. Rasio NPL tersebut tetap lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar 2,7% dan merupakan yang terendah dalam portofolio PEFINDO. Selain itu, rasio kredit di dalam perhatian khusus sebesar 1,6% pada FY2015 (FY2014: 0,9%), sebagai indikator atas potensi NPL, juga merupakan salah satu yang terendah dalam portofolio PEFINDO. Dengan rasio penyisihan kerugian kredit terhadap NPL di atas 100%, Bank berada dalam posisi yang bagus untuk mengantisipasi penurunan kemampuan pembayaran utang debiturnya. Dengan NISP terus berbagi kerangka manajemen risiko dalam organisasi, PEFINDO mengharapkan profil kualitas aset untuk tetap solid ke depannya. Permodalan yang baik. PEFINDO berpendapat NISP memiliki indikator permodalan yang baik, yang tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) dan rasio modal tier-1 masing-masing sebesar 17,3% dan 16,1%, pada FY2015. Berdasarkan profil saat ini, PEFINDO mengharapkan permodalan NISP cukup untuk mendukung rencana ekspansi kredit, menyerap risiko usaha dan memenuhi persyaratan regulasi minimum dalam jangka waktu dekat dan menengah. Mengingat kecenderungan dukungan yang kuat dari OCBC, PEFINDO mengharapkan NISP untuk dapat mempertahankan posisi permodalan sesuai dengan tingkat peringkatnya. Kekuatan ini sebagian dibatasi oleh: Profil profitabilitas yang moderat. Profil profitabilitas NISP dinilai moderat sebagai dampak dari tekanan pada marjin. Rasio pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aset produktif pada tingkat 4,1% pada FY2015 berada di bawah rata-rata industri sebesar 5,4%, dikarenakan kompetisi yang ketat serta tingginya eksposur Bank di marjin yang rendah pada segmen pinjaman korporasi dan komersial. Pada saat yang sama, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank tetap berada pada level yang tinggi yaitu 80,1% pada FY2015, tidak jauh berbeda pada level-level sebelumnya yaitu masing-masing 79,5% dan 78% pada FY2014 dan FY2013. Dengan ekspansi yang terbatas terhadap aset yang menghasilkan yield lebih tinggi, PEFINDO mengharapkan profitabilitas NISP akan tetap moderat dalam jangka menengah. Prospek “stabil” diberikan untuk peringkat korporasi. Peringkat NISP dapat berada dalam tekanan apabila PEFINDO melihat terjadinya penurunan dukungan dari OCBC terhadap NISP dan bila kapitalisasi Bank menurun sebagai dampak dari memburuknya tingkat profitabilitas. PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA KEWAJIBAN ATAS OBLIGASI TERSEBUT BELUM LUNAS, SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN BAPEPAM DAN LK PERATURAN NO. IX.C.11. LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NOMOR: KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN ATAS EFEK BERSIFAT UTANG.
323
XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN Anggaran Dasar berikut merupakan Anggaran Dasar Perseroan terakhir yang mengubah dan menyesuaikan anggaran dasar Perseroan dengan mengacu pada Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/POJK.05/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta melakukan penyusunan kembali seluruh isi anggaran dasar Perseroan, sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.33 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0929451 tanggal 5 Mei 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3500716.A.01.11.TAHUN 2015 tanggal 5 Mei 2015 (“Akta PKR No.33/2015”)
1. 2.
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perseroan Terbatas ini diberi nama perseroan terbatas “PT Bank OCBC NISP Tbk” (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan dari Dewan Komisaris. JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2
Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas lamanya dan dimulai sebagai badan hukum pada tanggal 04-04-1941 (empat April seribu sembilan ratus empat puluh satu). MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3 1. 2.
Melakukan usaha di bidang bank umum termasuk kegiatan perbankan yang melaksanakan usaha syariah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau/bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2. Memberikan pinjaman baik jangka panjang, jangka menengah atau diberikan dalam usaha perbankan; 3. Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya, meliputi: a. surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; b. surat pengakuan hutang dari kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; c. kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI); e. obligasi; f. surat dagang berjangka waktu; g. instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu. 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel atas unjuk, cek atau sarana lainnya; 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8. Melakukan penempatan dana kepada nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tercatat ataupun yang tidak tercatat di bursa efek; 9. Melakukan kegiatan anjak piutang dan usaha kartu kredit;
324
3.
10. Menerbitkan dokumen kredit dalam berbagai bentuk dan bank garansi; 11. Melakukan kegiatan dalam valuta asing; Untuk mendukung kegiatan usaha utama Perseroan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut : 1. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 2. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; 3. Melakukan kegiatan wali amanat; 4. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti pembiayaan, pengelolaan dana, sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, lembaga kliring, dan penjaminan serta lembaga penyelesaian dan penyimpanan; 5. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun. 6. Menyelenggarakan usaha lainnya yang lazim dilakukan oleh suatu Bank Umum sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. MODAL Pasal 4
1. 2.
3.
4.
Modal dasar Perseroan ini sebesar Rp 3.500.000.000.000 (tiga triliun lima ratus miliar Rupiah) terbagi atas 28.000.000.000 (dua puluh delapan miliar) saham, masing-masing saham bernilai sebesar Rp.125,00 (seratusdua puluh lima Rupiah). Dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan diambil bagian serta disetor penuh sejumlah 11.472.648.486 (sebelas miliar empat ratus tujuh puluh dua juta enam ratus empat puluh delapan ribu empat ratus delapan puluh enam) saham dengan jumlah nilai nominal seluruhnya Rp 1.434.081.060.750,00 (satu triliun empat ratus tiga puluh empat miliar delapan puluh satu juta enam puluh ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah). 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 1.434.081.060.750,00 (satu triliun empat ratus tiga puluh empat miliar delapan puluh satu juta enam puluh ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) telah disetor penuh oleh para pemegang saham yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut : a. sejumlah Rp 1.068.614.799.375,-(satu triliun enam puluh delapan miliar enam ratus empat belas juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah) merupakan setoran lama, sebagaimana tercantum dalam akta Nomor: 62 tanggal 20-06-2012 (dua puluh Juni dua ribu dua belas) dibuat dihadapan saya, Notaris, yang pemberitahuan perubahan data Perseroan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10-28133 tanggal 31-07-2012 (tiga puluh satu Juli dua ribu dua belas) dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor: AHU0069502.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 31-07-2012 (tiga puluh satu Juli dua ribu dua belas). b. Sejumlah Rp 365.466.261.375,00 (tiga ratus enam puluh lima miliar empat ratus enam puluh enam juta dua ratus enam puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah) disetor dengan uang tunai melalui Penawaran Umum Terbatas VII Tahun 2013 (dua ribu tiga belas) sebagaimana tercantum dalam akta Nomor: 33 tanggal 29-11-2013 (dua puluh sembilan November dua ribu tiga belas) yang dibuat dihadapan saya, Notaris, yang pemberitahuan perubahan data Perseroan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10-55134 tanggal 19-12-2013 (sembilan belas Desember dua ribu tiga belas) dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor: AHU-0121885.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 19-12-2013 (sembilan belas Desember dua ribu tiga belas). Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan RUPS mengenai penyetoran tersebut; 2. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di OJK dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga; 3. memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 1 anggaran dasar. 4. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan
325
5.
5.
6.
7.
dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroandengan persetujuan RUPS dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak dibawah harga pari (nominal) per saham, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan perundangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit), dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut HMETD) kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan RUPS yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut. b) Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham: 1). ditujukan kepada karyawan Perseroan; 2). ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; 3). dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS; dan/atau 4). dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD. c) HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.D.1 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. d) Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masingmasing pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas. e) Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam huruf d ayat ini, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek bersifat ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama. f) Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut. g) Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Penambahan Modal dasar Perseroan: a) Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. b) Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang: b.1. telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar; telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia .
326
8.
b.2. Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.1 anggaran dasar tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus merubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor-memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) UUPT, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam Pasal 4 ayat 7.b.1 tidak terpenuhi; b.3. Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7 b.1 termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.2. c) perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau jumlah lain apabila peraturan perundangan yang berlaku bagi Perseroan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut tidak boleh mengurangi modal dasar Perseroan, sedangkan saham-saham yang dibeli kembali tidak dihitung dalam menentukan kourum dalam RUPS dan saham-saham itu tidak memberikan hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS. Pembelian kembali saham tersebut harus memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku, khususnya peraturan perundangan di bidang Pasar Modal. SAHAM Pasal 5
1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
Saham-saham Perseroan adalah saham-saham atas nama. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham. Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil ini saja yang dimasukan dalam Daftar Pemegang Saham dan wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak untuk menjalankan dan mempergunakan semua hak-hak berdasarkan hukum yang timbul atas saham-saham tersebut. Setiap pemegang saham harus tunduk kepada anggaran dasar ini dan kepada semua keputusankeputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan UUPT. Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut: a. Dalam hal Saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya. b. Dalam hal Saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar pemegang saham Perseroan. Saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan. SURAT SAHAM Pasal 6
1. 2.
Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari 2 (dua) saham atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat para pemegang saham ; b. Nomor surat saham ; c. Nilai nominal saham ; d. Tanggal pengeluaran surat saham ; Hal tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan Pasar Modal.
327
3.
4.
Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat pemegang saham ; b. Nomor surat kolektif saham ; c. Nomor surat saham dan jumlah saham; d. Nilai nominal saham; e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham ; Hal tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan pasar modal. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan-tandatangan Presiden Direktur atau2 (dua)orang anggota Direksi atau 2 (dua) anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris atau tandatangan -tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atauefek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. SURAT SAHAM PENGGANTI Pasal 7
1.
2.
3. 4. 5.
1.
Surat saham dan surat kolektif saham yang rusak: a. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: 1) Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan 2) Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; b. Perseroan wajib memusnahkan asli surat saham rusak tersebut setelah memberikan penggantian surat saham. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi-Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari kalender sebelum pengeluaran pengganti surat saham. Biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu harus ditanggung oleh pemilik surat saham yang bersangkutan. Pengeluaran surat saham pengganti untuk suatu surat saham menurut pasal ini, mengakibatkan surat saham aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi, yang berlaku terhadap Perseroan adalah surat saham pengganti. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek bersifat Ekuitas. PENITIPAN KOLEKTIF Pasal 8 Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: a. saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. b. saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut ; c. apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut ; d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam huruf c diatas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan ;
328
e.
2.
Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud; Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan; f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek; g. dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain; h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah; i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana; j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut. k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib manyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Panggilan RUPS; l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS; m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut; n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; dan o. batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS Pasal 9
1. 2.
Direksi wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan dokumen perseroan lainnya di tempat kedudukan Perseroan. Dalam Daftar Pemegang saham dicatat: a. nama dan alamat para pemegang saham dan/ atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
329
b. c. d.
3. 4.
5. 6. 7. 8.
9.
jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham; jumlah yang disetor atas setiap saham; nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut; e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; f. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi; Dalam daftar khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Tiap perubahan alamat pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus Perseroan, pemegang saham wajib memberitahukan kepada Direksi secara tertulis. Selama pemberitahuan demikian belum diterima dengan baik, maka semua surat-surat atau pemanggilan untuk RUPS akan dikirim kepada alamat-alamat yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. Kecuali apabila ditentukan lain dalam anggaran dasar ini. Dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus beserta perubahannya dan catatan-catatannya harus ditanda tangani oleh 2 (dua) anggota Direksi. Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di kantor Perseroan, pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham, khusus yang berkenaan dengan diri pemegang saham yang bersangkutan diperllihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan. Pemegang saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan kepada seorang pemegang saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar ini. Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu) saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan. Karenanya dalam hal pemilikan bersama dari 1 (satu) saham para pemilik bersama harus mengangkat diantara mereka seorang yang akan mewakili mereka dalam pemilikan saham itu dan yang harus dianggap sebagai pemegang saham tersebut, yang namanya harus dicatat sebagai pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham dan atas surat saham yang bersangkutan. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham (saham) tersebut. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pengagunan, gadai, cessie yang menyangkut saham-saham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan sesuai dengan anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 10
1.
2.
3.
a. Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. b. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen Pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat, pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak mengurangi peraturan perundangan yang berlaku pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan atau tanpa persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam anggaran dasar ini tidak dipenuhi.
330
4.
5.
6.
7. 8.
Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum, dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai pemegang saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar ini. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (6) wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh Pengadilan. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 11
1.
2. 3. 4.
5.
6.
Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah : a. RUPS Tahunan; b. RUPS lainnya, yang dalam anggaran dasar ini disebut RUPS luar biasa. Istilah RUPS dalam anggaran dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. Dalam RUPS Tahunan : a. Direksi menyampaikan laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan yang berlaku, yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris termasuk laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik untuk mendapatkan pengesahan RUPS; b. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif; c. Bilamana perlu dilakukan pengangkatan para anggota Direksi dan/atau para anggota Dewan Komisaris dan/atau ditetapkan gaji dan tunjangan bagi Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan. d. Dilakukan penunjukan akuntan publik dan/atau memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk menunjuk akuntan publik. e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan, dengan tidak mengurangi ketentuan Anggaran Dasar ini dan ketentuan yang berlaku. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya. RUPS luar biasa dapat diselenggarakan sewaktu waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat yang diajukan, kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat 4 huruf a, huruf b, dan huruf d dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan.
TEMPAT, PEMBERITAHUAN, PENGUMUMAN, PANGGILAN DAN WAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 12 1.
RUPS wajib dilakukan di wilayah Republik Indonesia, yaitu dapat diadakan di: a. tempat kedudukan Perseroan;
331
2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9.
b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; c. Ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama perseroan; atau d. Provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan. Pemberitahuan mata acara RUPS kepada regulator yang berwenang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari kalender sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pelaksanaan pengumuman, pemanggilan, ralat pemanggilan dan PenyelenggaraanRUPS termasuk RUPS kedua dan ketiga dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar dapat dilakukan atas permintaan: a. Seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dengan ketentuan usulan tersebut harus: i. dilakukan dengan itikad baik; ii. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; iii. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS; iv. diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat yang disertai alas an dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan v. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau; b. Dewan Komisaris. Pelaksanaan permintaan penyelenggaraan RUPS dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pemanggilan RUPS kedua dan RUPS ketiga dilakukan dengan menyebutkan telah diselenggarakan RUPS pertama dan RUPS kedua namun tidak mencapai kuorum, tanpa mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Usul-usul dari para pemegang saham harus dimasukan dalam Acara RUPS apabila usul yang bersangkutan: a. telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili sedikitnya 1/20 (satu per dua puluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah, dengan ketentuan usulan mata acara RUPS oleh pemegang saham harus: i. dilakukan dengan itikad baik; ii. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; iii. menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; iv. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. telah diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris melalui Surat Tercatat disertai alasannya sedikitnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum pemanggilan RUPS bersangkutan dikeluarkan. c. Menurut pendapat Direksi atau Dewan Komisaris, telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku. PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 13
1.
2.
RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu di buktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. Pimpinan RUPS dilarang mempunyai benturan kepentingan dengan agenda yang akan diputuskan dalam RUPS. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan maka RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.
332
3. 4.
5. 6. 7.
Pimpinan Rapat berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam Rapat tersebut. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk pengesahannya ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seorang pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam Rapat.Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat. Penanda-tanganan yang dimaksud dalam ayat 4 pasal ini tidak disyaratkan apabila Berita Acara Rapat itu dibuat dalam bentuk akta Notaris. Berita acara yang dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam ayat 4 dan ayat 5 pasal ini berlaku sebagai bukti yang sah untuk semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat. Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS termasuk hasil keputusan RUPS dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 14
Kecuali dinyatakan lain dalam anggaran dasar ini: 1. Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap hal·hal yang harus diputuskan dalam RUPS termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dan perubahan anggaran dasar yang tidak memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dilakukan dengan mengikuti ketentuan: a. dalam RUPS lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak·suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; b. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS dilakukan jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Dalam hal kuorum kehadiran RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dengan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh regulator yang berwenang atas permohonan Perseroan.. 2. RUPS untuk perubahan anggaran dasar Perseroan yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS,dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih ½ (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. c. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dengan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh regulator yang berwenang atas permohonan Perseroan.. Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam bahasa Indonesia. 3. RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan hutang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS tersebut dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ (tiga per empat) bagian dari seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; dan
333
c.
4.
5.
6. 7.
8. 9. 10.
11.
Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dengan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh regulator yang berwenang atas permohonan Perseroan. RUPS untuk menyetujui benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. RUPS untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, Pemberitahuan, Pengumuman dan Pemanggilan RUPS dilakukan dengan mengikuti peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan; c. RUPS dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen; d. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf c di atas tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham independen yang mewakili lebih dari ½(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam RUPS; dan e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen dari saham dengan hak suara yang sah dengan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh regulator berwenang atas permohonan Perseroan. Yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Panggilan RUPS atau kuasanya, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan; Pada saat pelaksanaan RUPS, Perseroan dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan mata acara RUPS. Dalam hal RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara, dan hak suara tersebut tidak berlaku untuk: a. Saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. Saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak langsung; atau c. Saham Perseroan yang dikuasai oleh Perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan. Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham. Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain.Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS namun abstain (tidak memberikan suara) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. DIREKSI Pasal 15
1. 2.
3.
4.
5.
Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi; Direksi terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari: 1 (satu) orang Presiden Direktur; 2 (dua) orang Direktur atau lebih, satu atau lebih diantaranya dapat diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kecuali ditentukan dalam peraturan yang berlaku, para anggota Direksi-diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-3 (tiga) setelah tanggal pengangkatannya (mereka). Persyaratan anggota Direksi wajib mengikuti ketentuan : a. Undang-Undang Perseroan Terbatas; b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali, dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 3 pasal ini.
334
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
a. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh RUPS dan/atau kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 6 b Pasal ini maka pemberhentian anggota Direksi tersebut harus menyebutkan alasannya dan memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan tersebut untuk membela dirinya apabila anggota Direksi tersebut menghadiri RUPS yang bersangkutan Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya dan anggota Direksi yang bersangkutan wajib diberitahukan secara tertulis. Dewan Komisaris harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan.Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawab setelah memperoleh pembebasan tanggung jawab dari RUPS Tahunan. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi masingmasing menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi. RUPS dengan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi nominasi, dapat: - mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang diberhentikan dari jabatannya; atau - mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan diri dari jabatannya; atau - mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan; atau - menambah jumlah anggota Direksi baru. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir apabila anggota Direksi tersebut: a. Dinyatakan pailit, atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan; atau b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; atau c. meninggal dunia; atau d. diberhentikan karena keputusan RUPS. Bilamana jabatan anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi kurang dari 3 (tiga) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, maka selambatIambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut. Apabila jabatan Presiden Direktur lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan kewajiban Presiden Direktur dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Presiden Direktur. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan dalam Pasal 19 ayat 5Anggaran Dasar Perseroan. Gaji, uang jasa, dan tunjangan lainnya anggota Direksi (jika ada) ditetapkan oleh RUPS (dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris).
335
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal 16 1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, Direksi wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi berhak mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk: a. meminjamkan uang Perseroan kepada pihak ketiga atau meminjam uang atas nama Perseroan (tidak termasuk penarikan uang dari Kredit yang teIah dibuka) yang jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris; b. mengikat Perseroan sebagai penjamin/ penanggung hutang yang jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris; c. menggadaikan atau mempertanggungkan harta kekayaan Perseroan yang jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ayat 4 tersebut di bawah ini. d. membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan/melepaskan hak atas barang tidak bergerak termasuk hak-hak atas tanah dan/atau bangunan atau sahamsaham dalam lain-lain perusahaan yang jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ayat 4 tersebut di bawah ini. e. melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal dalam perusahaan lain tanpa mengurangi ijin yang berwenang; f. membeli sebagian atau seluruh agunan, baik melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal Debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya, yang jumlahnya dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Direksi harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atau akta yang bersangkutan turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris, dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 4 tersebut di bawah ini dan peraturan perundangan yang berlaku. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50% (lima puluh persen) dari harta kekayaan (aktiva) Perseroan dalam satu tahun buku dalam satu transaksi atau beberapa transaksi secara kumulatif yang berdiri sendiri ataupun berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat 3 anggaran dasar Perseroan. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku harus mendapat persetujuan dari RUPS Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. a. 2 (dua) orang anggota Direksi secara bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. b. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan jika: terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan Perseroan. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat 7 anggaran dasar ini. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya Direksi berhak untuk mengangkat seorang kuasa atau lebih untuk bertindak atas nama Direksi dan untuk maksud itu harus memberikan surat kuasa, dalam surat kuasa tersebut diberi wewenang kepada pemegang-pemegang kuasa itu untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud dalarn ayat ini tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.
336
9.
10.
11.
Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya, dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris maka Perseroan diwakili oleh pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi harus memperoleh persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan wewenang anggota Direksi yang membidangi Unit Usaha Syariah, adalah bertanggung jawab penuh atas pengelolaan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian. RAPAT DIREKSI Pasal 17
1.
Rapat Direksi, termasuk rapat Direksi bersama Dewan Komisaris wajib dilaksanakan secara berkala sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Selain itu, Direksi juga dapat mengadakan rapat Direksi sewaktu-waktu apabila dianggap perlu oleh salah seorang anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah atau diatur lain dalam peraturan yang berlaku atau mekanisme yang berlaku di Perseroan. 2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh Presiden Direktur atau oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi. 3. Pemanggilan Rapat Direksi dikirimkan dengan surat tercatat atau disampaikan secara langsung dengan tanda terima yang layak atau dengan sarana lainnya antara lain melalui electronic message, atau facsimile yang ditegaskan dengan secara tertulis, pemanggilan mana harus dikirimkan kepada anggota Direksi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak sebagaimana ditentukan oleh Presiden Direktur atau oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat. 5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan, atau di tempat kedudukan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan atau diwilayah lainnya sesuai dengan kebutuhannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dan Rapat Direksi berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Seluruh biaya yang terkait dengan penyelenggaraan Rapat Direksi ditanggung oleh Perseroan. 7. Presiden Direktur mengetuai Rapat Direksi. Dalam hal Presiden Direktur tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam Rapat tersebut dapat mengetuai Rapat Direksi. 8. Seorang angggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi yang lain berdasarkan surat kuasa. 9. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat. 10. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut. 11. Bila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka usul ditolak. 12. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk tiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya. b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain. c. Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai halhal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa keberatan dari yang hadir. 13. Hasil dari rapat Direksi dan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam Risalah Rapat atau Berita Acara Rapat Direksi yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
337
14.
Berita Acara Rapat Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 13 pasal ini merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota Direksi, dan/atau Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usulusul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
15.
DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Pasal 18 I. Dewan Komisaris: 1. Dewan komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun jalannya pengurusan, dan memberi nasihat pada Direksi. 2. Dewan Komisaris terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang anggota, yang terdiri dari : - 1 (satu) orang Presiden Komisaris; - 2 (dua) orang Komisaris atau lebih, satu atau lebih diantaranya dapat diangkat menjadi Wakil Presiden Komisaris; dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Persyaratan anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti ketentuan a. Undang-Undang Perseroan Terbatas b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha perseroan. 4. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. 5. Kecuali ditentukan dalam peraturan yang berlaku, para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkal dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke 3 (tiga) setelah tanggal pengangkatannya (mereka). 6. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali, dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 5 pasal ini. 7. a Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh RUPS dan/atau kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 b Pasal ini maka pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut harus menyebutkan alasannya dan memberikan kesempatan kepada anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan tersebut untuk membela dirinya apabila anggota Dewan Komisaris tersebut menghadiri RUPS yang bersangkutan. 8. RUPS, dengan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi nominasi dapat mengangkat orang lain untuk :
-
9.
Mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan dari jabatannya; atau mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri dari jabatannya, atau; - Menambah jumlah anggota Dewan Komisaris baru. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan atau anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Dewan Komisaris yang diberhentikan/digantikan tersebut, dan masa jabatan dari penambahan anggota Dewan Komisaris baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Dewan Komisaris yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang bersangkutansesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
338
10.
11. 12.
13.
II. 1.
2. 3.
4. 5.
6.
Dewan Komisaris yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawab setelah memperoleh pembebasan tanggung jawab dari RUPS Tahunan. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris masing-masing menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota Dewan Komisaris tersebut : a.dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suara keputusan pengadilan, atau b.dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu undang-undang atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau c. meninggal dunia, atau d.diberhentikan karena keputusan RUPS. Gaji dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari 3 (tiga) orang, sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini, maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-Iambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku. Apabila jabatan Presiden Komisaris lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Presiden Komisaris. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah melakukan tugas dan tanggung jawab dengan memberikan nasihat dan saran kepada Direksi yang membidangi Unit Usaha Syariah serta mengawasi kegiatan Bank yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah agar sesuai dengan prinsip syariah yang berlaku, antara lain meliputi: a. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah dalam pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Unit Usaha Syariah. b. Mengawasi proses pengembangan produk baru Unit Usaha Syariah sejak awal sampai dengan dikeluarkannya produk tersebut. c. Memberikan opini syariah terhadap produk baru Unit Usaha Syariah dan/atau pembiayaan yang direstrukturisasi. d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Unit Usaha Syariah yang belum ada fatwanya. e. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank. f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Unit Usaha Syariah dalam rangka pelaksanaan tugasnya. g. Menyampaikan hasil pengawasan syariah kepada Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Pengawas Syariah terdiri dari paling kurang 2 (dua) orang dan paling banyak 3 (tiga) orang atau berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya, dan seorang diantaranya diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah oleh Perseroan. Persyaratan anggota Dewan Pengawas Syariah wajib mengikuti ketentuan: a. Undang-Undang Perbankan Syariah b. Peraturan Bank Indonesia c. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. d. Keputusan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Setiap anggota Dewan Pengawas Syariah tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Pengawas Syariah. Kecuali ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan Dewan Pengawas Syariah berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana Dewan Pengawas Syariah diangkat dan akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke 3 (tiga)setelah tanggal pengangkatan Dewan Pengawas Syariah. Anggota Dewan Pengawas Syariah yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. RUPS dapat memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengangkat anggota Dewan Pengawas Syariah.
339
7.
8.
RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Dewan Pengawas Syariah sebelum masa jabatannya berakhir setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam RUPS . Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan rapat tersebut kecuali bila terdapat tanggal pemberhentian lain yang ditentukan oleh RUPS dan/atau kecuali ditentukan lain dalam peraturan yang berlaku. - Seorang anggota Dewan Pengawas Syariah berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.
-
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Pengawas Syariah dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri
-
Kecuali ditentukan lain menurut peraturan yang berlaku, dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Dewan Pengawas Syariah menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS dan pengunduran diri tersebut wajib dilaporkan dalam RUPS berikutnya.
-
Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Pengawas Syariah yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
-
Dewan Pengawas Syariah yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawab setelah memperoleh pembebasan tanggung jawab dari RUPS Tahunan.
-
9.
Dalam hal anggota Dewan Pengawas Syariah mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Pengawas Syariah yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah. Masa jabatan dari anggota Dewan Pengawas Syariah akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota Dewan Pengawas Syariah tersebut : a. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan surat keputusan pengadilan, atau b. dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah karena ketentuan dari Dewan Syariah Nasional dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau c. meninggal dunia, atau d. diberhentikan karena keputusan RUPS; atau e. Termasuk dalam pihak-pihak kredit / pembiayaan macet. TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 19
1.
2. 3.
4. 5.
Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan, dan berhak untuk memeriksa buku-buku, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas Perseroan, dokumen-dokumen dan kekayaan Perseroan serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan semua keterangan yang berkenaan dengan Perseroan sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang anggota Direksi atau lebih dari jabatannya (jabatan mereka) dengan menyebutkan alasannya, apabila anggota Direksi tersebut telah bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mekanisme penyelenggaraan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila semua anggota Direksi diberhentikan untuk sementara atau apabila karena sebab apapun juga tidak ada Direksi, maka Dewan Komisaris berhak untuk memberikan wewenang kepada seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris untuk mengurus Perseroan untuk sementara waktu dan bertindak atas nama serta mewakili Perseroan.
340
RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 20 1.
Rapat Dewan Komisaris, termasuk yang diadakan bersama Direksi wajib dilaksanakan secara berkala sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu,dapat diadakan apabila dianggap perlu oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah atau diatur lain dalam peraturan yang berlaku dan mekanisme yang berlaku di Perseroan. 2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris atau apabila Presiden Komisaris berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh Wakil Presiden Komisaris, atau apabila Wakil Presiden Komisaris tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris. 3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan surat tercatat atau disampaikan secara langsung dengan tanda terima yang layak atau dengan sarana lainnya antara lain melalui electronic message, atau facsimile yang ditegaskan dengan secara tertulis, pemanggilan mana harus dikirimkan kepada anggota Dewan Komisaris selambatIambatnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam waktu yang lebih singkatdalam keadaan yang mendesak sebagaimana ditentukan oleh Presiden Komisaris atau .oleh Wakil Presiden Komisaris atau oleh seorang anggota Dewan Komisaris sepanjang tidak diatur lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat. 5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kedudukan Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya atau di tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan atau diwilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 7. Seluruh biaya yang terkait dengan penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris ditanggung oleh Perseroan 8. Presiden Komisaris mengetuai Rapat, apabila Presiden Komisaris tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut. 9. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh anggota Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa 10. Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan keputusan mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat tersebut. 11. Putusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut. 12. Apabila suara tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka usul tersebut ditolak. 13. a. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lalnnya yang diwakllinya. b. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain. c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. 14. Hasil dari rapat Dewan Komisaris dan rapat Dewan Komisaris bersama Direksi wajib dituangkan dalam Risalah Rapat atau Berita Acara Rapat Dewan Komisaris yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 15. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 13 pasal ini merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga. 16. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
341
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 21 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
8. 9.
Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan. Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus disampaikan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. Direksi menyusun laporan tahunan dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS Tahunan. Dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Laporan tahunan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dalam hal ada anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, harus disebutkan alasannya secara tertulis, dalam hal anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani dan tidak memberikan alasannya maka yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh RUPS untuk diperiksa. Laporan atas hasil pemeriksaan Akuntan Publik tersebut disampaikan secara tertulis kepada RUPS Tahunan. Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham. Persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS Tahunan. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. KOMITE AUDIT Pasal 22
1. 2. 3. 4.
Dalam kerangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, tanggung jawab akhir pengawas dilakukan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Komite Audit bertugas untuk mengevaluasi hasil temuan pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern dan tugas-tugas lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persyaratan anggota Komite Audit, susunan organisasi, tata kerja, wewenang, tanggung jawab, pengangkatan dan pemberhentian lainnya serta hal-hal yang diputuskan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Direksi bertanggung jawab sehubungan dengan Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN Pasal 23
1. 2.
3.
Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh Undang-Undang dan Anggaran Dasar dibagi sebagai dividen.
342
4.
5.
6.
7.
8.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dividen hanya dapat dibayarkan dari laba bersih Perseroan setelah dikurangi dengan cadangan wajib berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk satu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional sebagaimana ditentukan oleh Direksi, dengan ketentuan dalam hal dividen dibagikan dalam bentuk tunai, maka Perseroan wajib melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai. dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila perhitungan laba.rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, sebagaimana diatur dalam Pasal 23 anggaran dasar ini maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup, demikian dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Direksi berdasarkan.keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak untuk membagi dividen interim apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut harus diperhitungkan dengan dividen yang dibagikan berdasarkan atas Keputusan RUPS Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal dan Bursa Efek di Indonesia di mana sahamsaham Perseroan dicatatkan. Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan bersih seperti tersebut dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan RUPS Tahunan dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dengan persetujuan RUPS dapat diberikan tantiem kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang besarnya ditentukan oleh RUPS. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan kedalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan. PENGGUNAAN CADANGAN Pasal 24 Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan, yang ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku. Kewajiban penyisihan untuk cadangan tersebut berlaku apabila Perseroan mempunyai laba yang positif. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Cadangan yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan Perseroan. Direksi harus mengelola kelebihan dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 pasal ini, agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Setiap keuntungan yang diterima dari Dana Cadangan harus dimasukan dalam laba/rugi Perseroan. PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 25
1. 2. 3.
Pengubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan UndangUndang tentang Perseroan terbatas dan/atau peraturan Pasar Modal . Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagai tercantum dalam Pasal 14 ayat 2 anggaran dasar ini. Pengubahan ketentuan Anggaran dasar yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha; jangka waktu berdirinya Perseroan; besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau pengubahan status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
343
4. 5.
Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 3 pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri dengan memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit atau beredar secara luas di tempat kedudukan Perseroan dan dalam Berita Negara Republik Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut. PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN Pasal 26
1. 2. 3.
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan atau Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagai tercantum dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar ini. Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar ini. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang berlaku khususnya peraturan perundang undangan dibidang Pasar Modal. PEMBUBARAN DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM Pasal 27
1. 2.
Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagai tercantum dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar ini. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembubaran, Likuidasi dan berakhirnya Status Badan Hukum adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang berlaku khususnya peraturan perundang undangan dibidang Pasar Modal. TEMPAT TINGGAL Pasal 28
Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamatalamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
PERATURAN PENUTUP Pasal 29 1. 2.
Bagi Perseroan berlaku ketentuan anggaran dasar ini jika tidak diatur lain dalam peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam anggaran dasar, maka RUPS yang akan memutuskannya.
344
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 1.
Pemesanan Yang Berhak Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat.
2.
Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) dapat diperoleh dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang menjadi anggota BEI sebagaimana tercantum dalam Prospektus ini. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO asli yang dikeluarkan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang dapat diperoleh pada alamat Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Prospektus ini. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani. Pemesanan pembelian yang telah diajukan tidak boleh dibatalkan oleh pemesan Obligasi.
3.
Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.
4.
Masa Penawaran Umum Masa Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2016 akan dimulai pada tanggal 3 Mei 2016 pada pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 4 Mei 2016 pukul 16.00 WIB.
5.
Pendaftaran Obligasi ke dalam Penitipan Kolektif Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI yang ditandatangani antara Perseroan dan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi ini berlaku ketentuan sebagai berikut :
a.
b. c. d.
e.
f. g.
Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum Obligasi akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasi), serta hakhak lainnya yang melekat pada Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO. 345
h. 6.
7.
8.
Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI.
Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh. Bukti Tanda Terima Pemesanan Obligasi Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan. Penjatahan Obligasi Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum (Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No.Kep691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011). Tanggal Penjatahan adalah tanggal 9 Mei 2016. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Obligasi dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan Obligasi melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk Penawaran Umum ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Obligasi yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Manajer Penjatahan dalam hal ini adalah PT Indo Premier Securities akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum; paling lambat 30 hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.
9.
Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi pada rekening di bawah ini : Bank OCBC NISP Cabang Plaza Permata, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang OCBC NISP Tower, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang OCBC NISP Tower, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang Bursa Efek Indonesia, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang OCBC NISP Tower, Jakarta
No. Rek 722800002908
No. Rek 545800006284
No. Rek 545800030201
No.Rek 522810029788
545810076764
Atas Nama : PT BCA Sekuritas
Atas Nama : PT Indo Premier Securities
Atas Nama : PT Mandiri Sekuritas
Atas Nama : PT OCBC Sekuritas Indonesia
Atas Nama : PT RHB Securities Indonesia
No. Rek
Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek dan bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 10 Mei 2016 pada pukul 13.00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi. 10. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Distribusi Obligasi elektronik akan dilakukan pada tanggal 11 Mei 2016, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi, untuk diserahkan kepada KSEI dan memberikan instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Sub Rekening Efek investor sesuai dengan daftar rekapitulasi instruksi distribusi Obligasi yang disampaikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada KSEI.
346
Dalam hal terjadi keterlambatan dalam penerbitan Sertifikat Jumbo Obligasi dan pemberian instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi, untuk sejumlah Pokok Obligasi yang telah dibayarkan kepada dan diterima oleh Perseroan, ke dalam Sub Rekening Efek investor Obligasi di KSEI, maka Perseroan wajib membayar denda kepada Pemegang Obligasi sebesar Bunga Obligasi, yang dihitung secara harian (sesuai dengan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan penerbitan Sertifikat Jumbo Obligasi dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari atau 1 (satu ) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari dan pemberian instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi ke Sub Rekening Efek investor. 11. Pembatalan Penawaran Umum Dalam jangka waktu sejak dimulainya Masa Penawaran Umum sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Masa Penawaran Umum yang direncanakan atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan: a. terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yaitu : i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut; ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Nomor: IX.A.2. a.
Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
i)
mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; ii) menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a); iii) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan iv) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek, maka Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut dan jika uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Perseroan maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi/Penjamin Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari masing masing seri Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum Berkelanjutan, maka Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK, dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku. Penundaan dan pembatalan Penawaran Umum dilakukan berdasarkan Peraturan No. IX.A.2.
347
12. Lain-Lain Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
348
XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap, telah ditandatangani Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk. selaku Wali Amanat. Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Dengan Tingkat Bunga Tetap adalah PT Bank Mega Tbk. yang telah terdaftar di Bapepam (sekarang OJK) dengan No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000 sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, sesuai dengan Surat Pernyataan No. 0158/CAMS-WA/16 tanggal 11 Februari 2016 yang menerangkan bahwa Wali Amanat telah melakukan uji tuntas (due diligence). 1. Riwayat Singkat PT Bank Mega Tbk, didirikan dengan nama PT Bank Karman berkedudukan di Surabaya, berdasarkan Akta Pendirian No. 32 tanggal 15 April 1969 yang kemudian diperbaiki berdasarkan Akta Perubahan No. 47 tanggal 26 Nopember 1969, kedua akta tersebut dibuat di hadapan Mr. Oe Siang Djie, pada waktu itu Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.J.A.5/8/1 tanggal 16 Januari 1970, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya dibawah No. 94/1970 tanggal 4 Pebruari 1970 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Pebruari 1970. Tambahan No. 55. Anggaran Dasar PT Bank Karman kemudian telah beberapa kali mengalami perubahan. PT Bank Karman memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. D.15.6.5.48 tanggal 14 Agustus 1969. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 25 tanggal 18 Januari 1992, dibuat oleh Eddy Widjaja. SH, Notaris di Surabaya, nama PT Bank Karman diubah menjadi PT Mega Bank dan domisili diubah menjadi di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-1345 HT.01.04.TH.92 tanggal 12 Februari 1992, didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No.741/1992 tanggal 9 Maret 1992 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.36 tanggal 5 Mei 1992, Tambahan No. 2009. Perubahan nama PT Mega Bank ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No.S.611/MK.13/1992 tanggal 23 April 1992. Perubahan Anggaran Dasar PT Mega Bank dalam rangka penawaran umum (go public) untuk disesuaikan dengan UUPM dan peraturan pelaksanaannya tercantum dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 13 tanggal 17 Januari 2000, dibuat di hadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-682HT.01.04-TH.2000 tanggal 21 Januari 2000, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan dibawah No. 077/RUB.09.03/II/2000 tanggal 3 Februari 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 20 tanggal 10 Maret 2000, Tambahan No. 1240/2000. Perubahan tersebut termasuk perubahan nama dan status PT Mega Bank sehingga sejak tanggal persetujuan Menteri Hukum dan Perundang-undangan tersebut nama PT Mega Bank berganti menjadi PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank devisa berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.3/1/KEP.DGS/2001 tanggal 31 Januari 2001. Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk, telah diubah seluruhnya untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk. No. 3 tanggal 5 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Masjuki, SH, pada waktu itu pengganti dari Imas Fatimah. SH. Notaris di Jakarta. akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-45346.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 23 Juni 2009, Tambahan No. 16490.
349
Anggaran dasar PT Bank Mega Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. Bank Mega Tbk tertanggal 27 Mei 2015 No. 21, dibuat dihadapan Dharma Akhyuzi, SH, Notaris di Jakarta, yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar-nya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0935760 tanggal 29 Mei 2015. 2. Permodalan Susunan Pemegang Saham PT Bank Mega Tbk. per 31 Desember 2015 berdasarkan Laporan Bulanan yang diterbitkan dan disampaikan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek kepada PT Bank Mega Tbk. berdasarkan Surat No. DE/I/2016-0059 tanggal 4 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
27.000.000.000
Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh) 500
Jumlah Nilai Saham (Rp.) 13.500.000.000.000
4.026.599.755 2.937.175.451
500 500
2.013.299.877.500 1.468.587.725.500
57,82 42,18
6.963.775.206 20.036.224.794
500 500
3.481.887.603.000 10.018.112.397.000
100,00
Jumlah Lembar Saham
Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Mega Corpora Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
(%)
3. Pengurusan Dan Pengawasan Susunan Dewan Komisaris dan anggota Direksi PT Bank Mega Tbk berdasarkan Akta No.10 tanggal 12 Mei 2015 dan Akta No. 7 tanggal 15 April 2016 , yang keduanya dibuat dihadapan Dharma Akhyuzi, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris (Independen) Komisaris Komisaris (Independen)
: Yungky Setiawan : Achjadi Ranuwisastra : Darmadi Sutanto : Lambock V. Nahattands
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
: Kostaman Thayib : Madi Darmadi Lazuardi : Indivara Erni : YB Hariantono : Martin Mulwanto : Wiweko Probojakti : Lay Diza Larentie : Yuni Lastianto
4. Kegiatan Usaha Selaku Bank Umum, PT Bank Mega Tbk. menjalankan usaha di dalam bidang perbankan dalam arti seluasluasnya dengan visi menjadi kebanggaan bangsa dan misi menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. PT Bank Mega Tbk. juga terdaftar sebagai Wali Amanat berdasarkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000. Berbagai macam jasa pelayanan telah dilengkapi, diantaranya dengan penyediaan Jasa Mega Transactional Banking, Mega Internet Banking, Jasa Pasar Modal (Wali Amanat, Jasa Kustodian, Agen Jaminan, Agen Fasilitas), Kredit Konsumer, Kredit Komersial, Kredit Korporasi, International Transaction (Remittance, Collection, Trade Finance), Treasury/Global Service (Foreign Exchange Transaction, Money Market, Marketable Securities, SBI), Mega Visa Card, Debit and ATM Card (MegaPass), Mega Payroll, Mega Call, Mega SDB, Mega O, Mega Cash, Mega Ultima, Program Free Talk, Pembayaran Tagihan Listrik serta peluncuran produk-produk simpanan. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT Bank Mega Tbk. berpegang teguh pada asas profesionalisme, keterbukaan, dan kehati-hatian dengan didukung struktur permodalan yang kuat dan fasilitas perbankan terkini.
350
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional PT Bank Mega Tbk, terus meluas, hingga pada akhir 31 Desember 2015 PT Bank Mega Tbk. telah memiliki Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebanyak 345 Cabang. 5. Dalam Pengembangan Pasar Modal selama 3 Tahun terakhir (2013-2016), PT Bank Mega Tbk ikut Berperan Aktif, antara lain bertindak sebagai : A.
Wali Amanat (Trustee) : Obligasi I Bima Multi Finance Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN Tahap II Tahun 2013 Obligasi TPS Food I Tahun 2013 Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Lautan Luas Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Panorama Sentrawisata Tahap I Tahun 2013 Obligasi Subordinasi Bank Mayapada III Tahun 2013 Obligasi PT Intiland Development Tahun 2013 Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap I Tahun 2013 Obligasi II PNM Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Obligasi Berkelanjutan I Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Indonesia Tahap III Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Indonesia Tahap IV Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 Obligasi Indofood Sukses Makmur VII Tahun 2014 Obligasi I Pupuk Indonesia Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T Obligasi Subordinasi Bank Mayapada IV Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2014 Obligasi Subordinasi Bank Capital I Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap II Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan I Panorama Sentrawisata Tahap II Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Tahap II Tahun 2015 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 Obligasi Subordinasi Bank Capital II Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2016
351
B. Agen Jaminan (Security Agent) : Obligasi TPS Food I Tahun 2013 Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Panorama Sentrawisata Tahap I Tahun 2013 Obligasi PT Intiland Development Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I Panorama Sentrawisata Tahap II Tahun 2015 6. Tugas Pokok Wali Amanat Sesuai dengan Peraturan No. VI.C.4 dan kemudian ditegaskan lagi di dalam akta Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat antara lain adalah : a. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; b. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam huruf a sejak menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dengan Perseroan, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada saat Obligasi telah dialokasikan kepada Pemegang Obligasi; c. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan; d. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan kepada OJK. 7. Penggantian Wali Amanat Berdasarkan akta Perjanjian Perwaliamanatan, Wali Amanat dengan sendirinya berhenti menjadi Wali Amanat bilamana terjadi salah satu dari hal-hal di bawah ini, antara lain : a. Ijin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut. b. Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal. c. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. d. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang. e. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau keputusan RUPO dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal f. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal. g. Atas permintaan para Pemegang Obligasi. h. timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Emiten setelah penunjukan Wali Amanat. i. timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor : VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor. Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Emiten. 8. Ikhtisar Laporan Keuangan Wali Amanat Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting PT Bank Mega Tbk, yang angka-angkanya diambil dan dihitung dari Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Mega Tbk, dan entitas anaknya per tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen PT Bank Mega Tbk sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) dengan partner penanggung jawab adalah Yasir, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) dengan paragraf hal lain sehubungan dengan penyajian informasi keuangan tambahan PT Bank Mega Tbk, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 18 Maret 2016.
352
PT. BANK MEGA Tbk NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2015 2014
POS - POS ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Grio pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pihak berelasi Pihak ketiga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan bunga yang ditangguhkan Total Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Dikurangi : Akumulasi penyusutan Aset tetap - neto Aset lain-lain - neto Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL ASET
353
1.093.626 4.546.084
1.274.528 4.532.318
11.125 268.401
2.747 444.892
570.000 8.102.779
120.000 8.973.752
319.540 10.224.566
319.380 13.467.300
360.313 3.420.822 43.660
0 432.714 8.104
294.109 32.164.192 (60.185) 32.398.116
325.712 33.354.078 (65.431) 33.614.359
(649.644) 31.748.472 489.215 26.306 6.828.671
(472.178) 33.142.181 554.725 3.188.143
(1.059.798) 5.768.873
(1.357.821) 1.830.322
6.010 1.225.378 68.225.170
5.329 1.474.168 66.582.460
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2015 2014
POS - POS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas derivatif Utang pajak penghasilan Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tambahan modal disetor Cadangan umum Saldo laba Penghasilan komprehensif lain TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
354
558.656
654.079
1.178.083 3.933.535
647.153 4.887.598
382.138 9.611.370
469.738 10.182.364
1.827.404 32.807.142
3.757.466 31.077.556
6.974 1.697.754 2.380.347 23.734 62.734 489.215 1.208.945 255.207
28.292 2.762.283 3.818.632 2.149 5.337 554.725 92.888 50.868 271.661
3.401 281.336 56.707.975
31.815 318.329 59.612.933
3.481.888 2.048.761 1.281 2.017.621 3.967.644 11.517.195 68.225.170
3.481.888 2.048.761 1.043 1.065.088 372.747 6.969.527 66.582.460
PT BANK MEGA Tbk LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2015 dan 2014 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2015 2014
POS - POS PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga PENDAPATAN BUNGA - NETO PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Keuntungan penjualan efek-efek - neto Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Lain-lain Total pendapatan operasional lainnya BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Kerugian penjualan efek-efek - neto Kerugian perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto Provisi dan komisi Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non keuangan - neto Beban umum dan administrasi Beban karyawan Total beban operasional lainnya PENDAPATAN OPERASIONAL - NETO PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - NETO LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - NETO LABA TAHUN BERJALAN Penghasilan komprehensif lain : Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan pasca kerja - neto Surplus revaluasi aset tetap - neto Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi : (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)
PT BANK MEGA Tbk. Direksi S.E & O. Alamat PT Bank Mega Tbk. adalah sebagai berikut : PT BANK MEGA Tbk. Menara Bank Mega. Lantai 16 Jalan Kapten Tendean No. 12-14 A Jakarta 12790 Telepon : (021) 79175000 Faksimili : (021) 7990720 Up. : Capital Market Services
355
6.458.281 (3.155.463) 3.302.818
5.978.672 (3.233.623) 2.745.049
1.530.291 350.280 32.746 21.514 1.934.831
1.349.396 28.299 18.659 1.396.354
(87.986) (23.877)
(10.001) (6.138) (18.879)
(978.308) (1.859.154) (1.109.425) (4.058.750) 1.178.899 59.870 1.238.769 (185.998) 1.052.771
(666.414) (1.696.517) (1.137.049) (3.534.998) 606.405 52.601 659.006 -90.947 568.059
(766) 3.922.827
(20.045) -
(327.164) 4.647.668 151
238.932 786.946 82
XXI. AGEN PEMBAYARAN Agen Pembayaran adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), berkedudukan di Jakarta yang telah ditunjuk berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran antara Perseroan dan KSEI, dimana KSEI berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran jumlah Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hakhak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut: PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Jakarta, Tower I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (6221) 52991099 Fax. (6221) 52991199 Pelunasan Pokok Obligasi dan Pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana Tanggal Pembayaran jatuh bukan pada Hari Kerja, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Kerja berikutnya.
356
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi berikut ini : PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT BCA Sekuritas Menara BCA – Grand Indonesia, Lantai 41 Jl. MH. Thamrin No. 1 Jakarta 10310 – Indonesia Tel. (021) 2358 7222 Fax. (021) 2358 7300 / 2358 7250 PT Indo Premier Securities th Wisma GKBI 7 Floor, Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 - Indonesia Tel. (021) 5793 1168 Fax. (021) 5793 1220 PT Mandiri Sekuritas th Plaza Mandiri, 28 Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (021) 526 3445 Fax. (021) 526 3448 PT OCBC Sekuritas Indonesia th Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2 / 29 Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (021) 2970 9377 Fax. (021) 2970 9378 PT RHB Securities Indonesia th Wisma Mulia, 20 Floor Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710 - Indonesia Tel. (021) 2783 0888 Fax. (021) 2783 0777
357
Halaman ini sengaja dikosongkan
358
PT. Bank OCBC NISP Tbk Kantor Pusat OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 - Indonesia Telp : 021 - 255 33 888 Fax : 021 - 579 44 000 www.ocbcnisp.com