INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK OCBC NISP TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI. PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN II YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.
PT Bank OCBC NISP Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KANTOR PUSAT OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25, Jakarta 12940 - Indonesia Tel. (6221) 25533888 (hunting) Fax. (6221) 57944000, 57943939 Homepage: www.ocbcnisp.com
JARINGAN KANTOR Perseroan memiliki 1 kantor pusat, 46 kantor cabang, 10 kantor cabang syariah, 249 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas dan 12 Payment Points berlokasi di Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP8.000.000.000.000 (DELAPAN TRILIUN RUPIAH) Pada tahap pertama Penawaran Umum Berkelanjutan II, PERSEROAN telah menerbitkan OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISPTAHAP I TAHUN 2016 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGAS ISEBESAR RP2.000.000.000.000,- (DUA TRILIUN RUPIAH) BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN: OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP TAHAP II TAHUN 2017 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp2.002.000.000.000 (DUA TRILIUN DUA MILIAR RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti utang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 (tiga) seri dengan jumlah pokok sebesar Rp2.002.000.000.000,- (dua triliun dua miliar rupiah). Obligasi ini diterbitkan dengan jumlah sebesar Rp1.899.000.000.000 (satu trilun delapan ratus sembilan puluh sembilan miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) dengan ketentuan sebagai berikut: Seri A : Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.148.000.000.000 (satu triliun seratus empat puluh delapan miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 6,75% (enam koma tujuh lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 2 September 2018. Seri B : Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,30% (tujuh koma tiga nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 22 Agustus 2019. Seri C : Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp451.000.000.000(empat ratus lima puluh satu miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,70% (tujuh koma tujuh nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 22 Agustus 2020. Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp103.000.000.000,- (seratus tiga miliar Rupiah) akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 22 November 2017, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 2 September 2018 untuk Obligasi Seri A, tanggal 22 Agustus 2019 untuk Obligasi Seri B dan tanggal 22 Agustus 2020 untuk Obligasi Seri C. Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III dan/atau tahap-tahap selanjutnya (jika ada) akan ditetapkan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI INI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA, BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI. .
PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DENGAN KETENTUAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DIMANA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DILAKUKAN MELALUI BURSA EFEK ATAU DILUAR BURSA EFEK DAN BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DI DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PEMBELIAN KEMBALI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA PERSEROAN MELAKUKAN KELALAIAN (WANPRESTASI) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, KECUALI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RUPO. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) dan PT FITCH RATINGS INDONESIA: PT Pemeringkat Efek Indonesia: IdAAA (Triple A)
PT Fitch Ratings Indonesia: AAA(idn) (Triple A)
UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB IXINFORMASI TAMBAHAN INI RISIKO UTAMA YANG AKAN DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU KETIDAKMAMPUAN DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI KREDIT YANG DIBERIKAN, DAN APABILA JUMLAHNYA MATERIAL DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PERSEROAN. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI PADA UMUMNYA ADALAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”) Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Obligasi Perseroan.
PT Indo Premier Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT NISP Sekuritas (Terafiliasi)
PT OCBC Sekuritas Indonesia (Terafiliasi)
WALI AMANAT PT Bank Mega Tbk. Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Agustus 2017
PT RHB Sekuritas Indonesia
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
JADWAL Tanggal Efektif Masa Penawaran Obligasi Tanggal Penjatahan Tanggal Pembayaran Investor Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia
: : : : : :
29 April 2016 15-16 Agustus 2017 18 Agustus 2017 21 Agustus 2017 22 Agustus 2017 23 Agustus 2017
PENAWARAN UMUM OBLIGASI Nama Obligasi OBLIGASI BERKELANJUTAN II BANK OCBC NISP TAHAP II TAHUN 2017 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Jenis Obligasi Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis dan jumlah Pokok Obligasi yang tercantum pada Sertifikat Jumbo Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Harga Penawaran 100% (seratus persen) dari Nilai Pokok Obligasi. Jumlah Pokok Obligasi Seluruh jumlah Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp3.000.000.000.000 (tiga triliun Rupiah), Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pembelian kembali (sebagai pelunasan Obligasi) sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi. Jangka Waktu dan Jatuh Tempo Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yang jatuh temponya berbeda-beda sesuai dengan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dengan rincian sebagai berikut: Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 2 September 2018. Obligasi Seri B dengan jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 22 Agustus 2019. Obligasi Seri C dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 22 Agustus 2020. Bunga Obligasi Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 22 November 2017, sedangkan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi terakhir adalah pada tanggal 2 September 2018 untuk Seri A, 22 Agustus 2018 untuk Seri B dan 22 Agustus 2019 untuk Seri C, yang juga merupakan Tanggal Pelunasan Pokok masing-masing seriObligasi. Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening. Tanggal-tanggal permbayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:
Bunga Obligasi Ke-1 Bunga Obligasi Ke-2 Bunga Obligasi Ke-3 Bunga Obligasi Ke-4 Bunga Obligasi Ke-5 Bunga Obligasi Ke-6 Bunga Obligasi Ke-7 Bunga Obligasi Ke-8 Bunga Obligasi Ke-9 Bunga Obligasi Ke-10 Bunga Obligasi Ke-11 Bunga Obligasi Ke-12
Seri A 22 November 2017 22 Februari 2018 22 Mei 2018 2 September 2018
Tabel Pembayaran Bunga Seri B 22 November 2017 22 Februari 2018 22 Mei 2018 22 Agustus 2018 22 November 2018 22 Februari 2019 22 Mei 2019 22 Agustus 2019
Seri C 22 November 2017 22 Februari 2018 22 Mei 2018 22 Agustus 2018 22 November 2018 22 Februari 2019 22 Mei 2019 22 Agustus 2019 22 November 2019 22 Februari 2020 22 Mei 2020 22 Agustus 2020
Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi.
Satuan Pemindahbukuan Obligasi Satuan pemindahbukuan adalah sebesar Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Setiap Obligasi sebesar Rp1 (satu Rupiah) memberikan hak kepada Pemegang Obligasi yang bersangkutan untuk mendapatkan 1 (satu) suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO). Satuan Perdagangan Obligasi Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. Penggunaan Dana Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Tahun 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab II Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Jaminan Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Tentang Obligasi. Penyisihan Dana (Sinking Fund) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi ini. Perpajakan Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Tata Cara dan Tempat Pelunasan Pokok dan Pembayaran Bunga Obligasi Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening akan dilakukan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan sesuai dengan jadual waktu pembayaran masing-masing sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Apabila saat pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi jatuh bukan pada Hari Bursa, maka akan dibayarkan pada Hari Bursa berikutnya. Wali Amanat Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Mega Tbk telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi ini. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega, Lantai 16 Jl. Kapten Tendean Nomor 12-14 A Jakarta 12790 Telp.: (021) 79175000 Fax.: (021) 7990720 Up : Capital Market Service Hak Senioritas Atas Utang Hak Pemegang Obligasi adalah pari-passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada. Tambahan Utang yang Dapat Dibuat Perseroan Pada Masa Yang Akan Datang
Tidak ada pembatasan bagi Perseroan untuk memperoleh utang baru di masa mendatang di dalam ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Kelalaian Perseroan Peristiwa-peristiwa atau keadaan yang merupakan kelalaian (cidera janji) Perseroan diatur dan ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Prosedur Pemesanan Pembelian Obligasi Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XI Tata cara Pemesanan Efek Bersifat Utang. Hasil Pemeringkatan Obligasi Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Nomor IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No: IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo dan PT Fitch Ratings Indonesia. Berdasarkan surat hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. RC-028/PEF-DIR/II/2017 tanggal 1 Februari 2017, hasil pemeringkatan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Tahun 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap adalah: IdAAA (Triple A)
Peringkat tersebut berlaku untuk periode 1 Februari 2017 sampai dengan 1 Februari 2018. Berdasarkan surat hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Fitch No.Ref.: 163/DIR/RAT/VIII/2017 tanggal 1 Agustus 2017, hasil pemeringkatan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Tahun 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap adalah: AAA(idn) (Triple A) Peringkat tersebut berlaku untuk periode 1 Agustus 2017 sampai dengan 3 Februari 2018. Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas surat utang Perseroan. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab IX tentang Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi. Pembelian Kembali Obligasi Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan, pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak ter Afiliasi. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai. Hak-Hak Pemegang Obligasi A. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. B. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanyá tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. C. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu persen) diatas tingkat Bunga Obligasi masing-masing seri Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. D. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terhutang (tidak termasuk obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasi Perseroan) berhak mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan asli KTUR dengan
ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yangmengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat tersebut akan dibekukan oleh KSEI sejumlah obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. E. Hak Suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Obligasi senilai Rp1,00 (satu Rupiah) memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
RENCANA PENGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dalam rangka Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Tahun 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang bersumber dari Laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, serta tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 tidak diaudit. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan global PwC Laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit memperoleh pendapat wajar tanpa modifikasian. Laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Posisi Keuangan Keterangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek (bersih) Obligasi Pemerintah Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan bunga yang masih akan diterima Cadangan kerugian penurunan nilai Pinjaman yang diberikan (bersih) Tagihan akseptasi (bersih) Beban dibayar dimuka Aset tetap (bersih) Aset lain-lain (bersih) Pajak yang dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Jumlah Aset Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas imbalan kerja Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor/agio saham Kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Surplus revaluasi aset tetap Saldo laba sudah ditentukan penggunaannya Saldo laba belum ditentukan penggunaannya
30Juni 2017*
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2016 2015
1.491.248 8.251.983 869.565 4.360.681 13.558.962 8.265.894 341.136
881.749 8.018.546 485.592 3.442.070 14.346.755 12.372.750 351.939
938.280 7.801.395 678.805 9.278.095 3.834.508 8.164.656 544.840
328.420 99.897.985 328.362 (3.597.583) 96.957.184 3.892.969 408.075 2.424.265 2.271.740 325.601 143.419.303
346.679 92.711.298 304.662 (3.114.987) 90.247.652 3.485.765 418.457 2.413.987 1.361.054 370.025 138.196.341
749.978 84.827.363 301.678 (1.838.251) 84.040.768 2.825.725 387.613 1.076.606 665.852 72.887 170.372 120.480.402
1.008.278
444.398
354.250
710.586 105.526.501 4.696.330 164.813 3.933.252 59.456 343.601 2.394.715 2.045.066 610.429 1.230.874 122.723.901
617.523 102.942.437 2.507.040 304.318 3.513.459 184.973 392.544 3.898.991 1.345.723 657.326 1.001.662 879.371 118.689.765
883.540 86.396.704 1.478.546 947.585 2.846.639 196.357 380.252 2.757.000 5.392.378 552.118 1.005.475 878.211 104.069.055
1.434.081 6.829.361
1.434.081 6.829.361
1.434.081 6.829.361
31.352 1.258.402 2.050 11.140.156
(26.211) 1.258.402 1.950 10.008.993
(63.097) 1.850 8.209.152
Keterangan
30Juni 2017*
Jumlah Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas *
20.695.402 143.419.303
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2016 2015 19.506.576 16.411.347 138.196.341 120.480.402
Tidak diaudit
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Keterangan Pendapatan Bunga Pendapatan Syariah Beban Bunga Beban Syariah Pendapatan bunga dan syariah bersih Pendapatan operasional lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Pembalikan penyisihan - lainnya Beban operasional lainnya Laba operasional Pendapatan bukan operasional - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Laba bersih Pendapatan/(beban) Komprehensif lain periode/tahun berjalan, setelah pajak Total Laba Komprehensif periode/tahun berjalan setelah pajak Laba bersih per saham dasar (Rppenuh) *
Tidak diaudit
2017 5.275.879 119.475 (2.409.738) (57.959) 2.927.657 763.253
(dalam jutaan Rupiah kecuali laba per saham) 31 Desember 2016 2016 2015 4.919.832 9.969.869 8.976.441 117.085 234.472 244.564 (2.336.114) (4.696.173) (4.646.444) (54.938) (114.881) (155.644) 2.645.865 5.393.287 4.418.917 699.364 1.415.506 854.463
(547.874) (1.651.114) 1.491.922 380 1.492.302 (362.750) 1.129.552
(579.462) (1.556.887) 1.208.880 7.940 1.216.820 (302.412) 914.408
(1.316.742) 1.086 (3.150.676) 2.342.461 8.641 2.351.102 (561.202) 1.789.900
(454.617) 310 (2.818.186) 2.000.887 574 2.001.461 (500.626) 1.500.835
59.274
1.348.991
1.305.329
(32.854)
1.188.826
2.263.399
3.095.229
1.467.981
98,46
79,70
156,01
130,82
30Juni*
Berikut ini adalah rasio-rasio penting untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Rasio Keuangan Penting (dalam persentase) 31 Desember 2016 2015
30 Juni* 2017 2016
Keterangan Permodalan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) Aset Produktif NPL bruto NPL bersih Cadangan penghapusan & penyisihan kredit terhadap total kredit Pemenuhan CKPN Rentabilitas Imbal hasil aset (ROA)** Imbal hasil aset produktif (ROEA)** Imbal hasil ekuitas (ROE)** Marjin pendapatan bunga bersih (NIM) Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Likuiditas Kredit diberikan terhadap dana masyarakat (LDR) Kepatuhan Persentase pelanggaran BMPK Pihak terkait Pihak tidak terkait Persentase pelampauan BMPK Pihak terkait Pihak tidak terkait GWM Rupiah - utama GWM Rupiah - sekunder GWM LFR GWM Valas Posisi Devisa Netto
17,5
19,0
18,3
17,3
1,9 0,9 3,6 100,0
1,4 0,6 2,8 100,0
1,9 0,8 3,3 100,0
1,3 0,8 2,1 100,0
2,1 2,3 11,4 4,5 75,8
2,0 2,2 10,6 4,7 78,9
1,8 2,0 9,8 4,6 79,8
1,7 1,8 9,6 4,1 80,1
94,3
92,8
89,9
98,0
-
-
-
-
6,5 19,1 0,0 8,1 1,3
6,5 20,1 0,0 8,0 0,3
6,6 21,8 0,0 8,3 1,2
7,6 12,6 0,0 8,0 1,0
* Tidak diaudit ** Formula rasio rentabilitas adalah menggunakan formula yang sama dengan yang digunakan Perseroan untuk pelaporan ke OJK. ROA = Laba sebelum pajak dibagi rata-rata total aset pada tahun yang dimaksud ROEA = Laba sebelum pajak dibagi rata-rata total aset produktif pada tahun yang dimaksud ROE = Laba bersih dibagi rata-rata total ekuitas pada tahun yang dimaksud
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 1.
ANALISIS KEUANGAN
Pembahasan berikut harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 tidak diaudit. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan global PwC. Seluruh laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit memperoleh pendapat wajar tanpa modifikasian. Pertumbuhan Pendapatan dan Beban Operasional a.
Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih
Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Periode 6 (Enam) Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2016 Pendapatan bunga pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp5.395.354 juta mengalami kenaikan sebesar Rp358.437 juta atau 7,1% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang sebesar Rp5.036.917 juta. Hal ini terutama didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 15,8% yoy yang terkompensasi oleh penurunan rata-rata bunga kredit. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Pendapatan bunga pada tahun 2016 sebesar Rp10.204.341 juta mengalami peningkatan sebesar Rp983.336 juta atau 10,7% dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp9.221.005 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan sebesar 15,5% atau sebesar Rp1.168.998 juta. Peningkatan pendapatan bunga dari Kredit yang diberikan didukung oleh kenaikan Kredit bruto sebesar Rp7.483.620 juta atau 8,7% pada akhir tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Periode 6 (Enam) Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2016
Beban bunga pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp2.467.697 juta atau meningkat sebesar Rp76.645 juta atau 3,2% dibandingkan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp2.391.052 juta. Peningkatan beban bunga disebabkan oleh kenaikan beban bunga dari simpanan nasabah sebesar 3,6% atau sebesar Rp74.208 juta. Peningkatan beban bunga dari simpanan nasabah disebabkan oleh peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp13.682.468 juta atau meningkat 14,8% sampai dengan 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Beban bunga pada tahun 2016 sebesar Rp4.811.054 juta atau meningkat sebesar Rp8.966 juta atau 0,2% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp4.802.088 juta. Peningkatan beban bunga disebabkan oleh kenaikan beban bunga dari simpanan nasabah sebesar 3,1% atau sebesar Rp124.289 juta. Peningkatan beban bunga dari simpanan nasabah disebabkan oleh peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp16.279.716 juta atau meningkat 18,7% pada akhir tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. b.
Pendapatan Operasional Lainnya
Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Periode 6 (Enam) Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2016 Pendapatan operasional lainnya pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 mencapai Rp763.254 juta, naik sebesar Rp63.890 juta atau 9,1% dibandingkan periode enambulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang tercatat sebesar Rp699.364 juta. Kenaikan ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan dari provisi dan komisi sebesar Rp110.902 juta atau 34,1% menjadi Rp435.723 juta sampai dengan akhir bulan Juni 2017 dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp324.821 juta. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2016 mencapai Rp1.415.506 juta, meningkat sebesar Rp561.043 juta atau 65,7% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp854.463 juta. Kenaikan ini terutama didorong oleh kenaikan laba selisih kurs – bersih sebesar Rp357.731 juta atau 4.272,9% menjadi Rp436.103 juta pada tahun 2016 dari sebesar Rp78.372 juta pada tahun 2015, serta pertumbuhan keuntungan dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan dan penjualan instrumen keuangan. Peningkatan ini seiring dengan upaya bank untuk meningkatkan pendapatan bukan bunga. c.
Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Lainnya
Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Periode 6 (Enam) Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2016 Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan lainnya pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp547.874 juta atau turun sebesar Rp31.588 juta atau 5,5% dibandingkan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp579.462 juta. Penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas asset keuangan dan lainnya ini terutama karena peningkatan Non Performing Loan (NPL) di periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan NPL di periode yang sama tahun 2016. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas asset keuangan dan lainnya pada tahun 2016 sebesar Rp1.315.656 juta, meningkat sebesar Rp861.349 juta atau 189,6% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp454.307 juta. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh cadangan umum seiring dengan pertumbuhan kredit dan jumlah kredit bermasalah (NPL) secara absolut meningkat sebesar Rp632.468 juta pada tahun 2016. d.
Beban Operasional Lainnya
Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal30 Juni 2017 dibandingkan dengan Periode 6 (Enam) Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2016 Beban operasional lainnya untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp1.651.114 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp94.227 juta atau 6,1% dibandingkan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp1.556.887 juta. Kenaikan beban operasional lainnya terutama didorong kenaikan beban gaji dan tunjangan sebesar Rp64.349 juta atau 6,7% yang disebabkan oleh adanya penyesuaian gaji pegawai. Sedangkan beban umum dan administrasi tumbuh sebesar Rp29.519 juta atau 5,6%, terutama karena kenaikan biaya promosi dan biaya-biaya akibat inflasi serta pungutan OJK.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Beban operasional lainnya tahun 2016 sebesar Rp3.150.676 juta, meningkat sebesar Rp332.490 juta atau 11,8% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp2.818.186 juta, terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji dan tunjangan sebesar Rp200.742 juta atau 11,8% dan beban umum dan administrasi sebesar Rp114.073 juta atau 11,6%. e.
Laba Bersih
Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Periode 6 (Enam) Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2016 Laba bersih Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 tercatat sebesar Rp1.129.552 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp215.144 juta atau 23,5% dibandingkan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang sebesar Rp914.408 juta. Hal ini terutama karena peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp281.762 juta dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp63.890 juta yang terkompensasi dengan peningkatan beban operasional lainnya sebesar Rp94.227 juta dan pajak penghasilan sebesar Rp46.542 juta. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Laba bersih Perseroan tahun 2016 tercatat sebesar Rp1.789.900 juta mengalami peningkatan sebesar Rp289.065 juta atau 19,3% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp1.500.835 juta. Hal ini terutama karena peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp974.370 juta dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp561.043 juta yang terkompensasi dengan peningkatan beban operasional lainnya sebesar Rp314.815 juta dan peningkatan beban cadangan kerugian atas aset keuangan dan lainnya sebesar Rp861.349 juta . f.
Total Laba Komprehensif setelah pajak
Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Periode 6 (Enam) Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2016 Total laba komprehensif setelah pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 tercatat sebesar Rp1.188.826 juta mengalami penurunan sebesar Rp1.074.573 juta atau 47,5% dibandingkan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang sebesar Rp2.263.399 juta. Hal ini terutama didorong oleh pencatatan surplus revaluasi aset tetap pada tahun 2016 sebesar Rp1.258.402, sedangkan di tahun 2017 tidak terdapat revaluasi aset tetap yang dikompensasi dengan kenaikan laba bersih sebesar Rp215.144 juta. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Total laba komprehensif setelah pajak tahun 2016 tercatat sebesar Rp3.095.229 juta mengalami peningkatan sebesar Rp1.627.248 juta atau 110,8% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.467.981 juta. Hal ini terutama karena pencatatan surplus revaluasi aset tetap pada tahun 2016 sebesar Rp1.258.402 dan kenaikan laba bersih sebesar Rp332.490 juta sedangkan di tahun 2015 tidak terdapat revaluasi aset tetap. Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas g.
Aset
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Total aset pada tanggal 30 Juni 2017 mencapai Rp143.419.303 juta, meningkat Rp5.222.962 juta atau sekitar 3,8% dibandingkan total aset pada tanggal 31 Desember 2016 yang tercatat sebesar Rp138.196.341 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pinjaman yang diberikan - bersih sebesar Rp6.709.532 juta. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Total aset pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp138.196.341 juta, meningkat Rp17.715.939 juta atau sekitar 14,7% dibandingkan total aset pada tanggal 31 Desember 2015 yang tercatat sebesar Rp120.480.402 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan efek-efek-bersih sebesar Rp10.512.247 juta dan peningkatan pinjaman yang diberikan – bersih sebesar Rp6.206.884 juta. g.1. Pijaman yang diberikan-bersih atau kredit yang diberikan-bersih Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Total kredit yang diberikan-bersih pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp96.957.184 juta, meningkat Rp6.709.532 juta atau 7,4% dibandingkan tanggal 31 Desember 2016 yang tercatat sebesar Rp90.247.652 juta. Pertumbuhan ini sejalan dengan langkah-langkah Perseroan untuk tumbuh dengan melaksanakan prinsip-prinsip perbankan yang sehat (prudential banking). Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Total kredit yang diberikan-bersih pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp90.247.652 juta, meningkat Rp6.206.884 juta atau 7,4% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp84.040.768 juta. Peningkatan total kredit yang diberikan - bersih diantaranya didorong oleh pengembangan bisnis yang dilakukan oleh Perseroan serta perbaikan proses internal Bank OCBC NISP secara berkesinambungan. g.2. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2017 mencapai Rp4.360.681 juta, meningkat Rp918.611 juta atau sekitar 26,7% dibandingkan total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 yang tercatat sebesar Rp3.442.070 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan naiknya penempatan dana dari kelebihan likuiditas. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp3.442.070 juta, turun Rp5.836.025 juta atau sekitar 62,9% dibandingkan total penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 yang tercatat sebesar Rp9.278.095 juta. Penurunan ini disebabkan Perseroan meningkatkan penempatan kelebihan likuiditas dalam bentuk efek-efek. g.3. Efek-Efek Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Total efek-efek-bersih pada tanggal 30 Juni 2017 mencapai Rp13.558.962 juta, menurun Rp787.793 juta atau sekitar 5,5% dibandingkan total efek-efek-bersih pada tanggal 31 Desember 2016 yang tercatat sebesar Rp14.346.755 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan SBI dalam rangka manajemen likuiditas Perseroan, yang menempatkan kelebihan likuiditas dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Total efek-efek-bersih pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp14.346.755 juta, meningkat Rp10.512.247 juta atau sekitar 274,1% dibandingkan total efek-efek-bersih pada tanggal 31 Desember 2015 yang tercatat sebesar Rp3.834.508juta. Peningkatan ini dalam rangka penempatan kelebihan likuiditas Perseroan. h.
Liabilitas
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Total liabilitas pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp122.723.901 juta, meningkat sebesar Rp4.034.136 juta atau 3,4% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 yang tercatat sebesar Rp118.689.765 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan simpanan nasabah sebesar Rp2.677.127 juta. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp118.689.765 juta, tumbuh sebesar Rp14.620.710 juta atau 14,0% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 yang tercatat sebesar Rp104.069.055 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan simpanan nasabah sebesar Rp16.279.716 juta yang dikompensasikan dengan penurunan Efek-efek yang diterbitkan sebesar Rp1.493.387 juta. h.1. Simpanan Nasabah Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Simpanan nasabah pada tanggal 30 Juni 2017 mencapai Rp106.237.087 juta, meningkat Rp2.677.127 juta atau 2,6% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp103.559.960 juta. Peningkatan simpanan nasabah ini terutama didorong oleh peningkatan giro dan tabungan masing-masing sebesar Rp4.440.046 juta dan Rp936.059 juta yang dikompensasi dengan penurunan deposito sebesar Rp2.698.977 juta. Hal ini sejalan dengan upaya perseroan untuk terus meningkatkan CASA dan menurunkan beban dana. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp103.559.960 juta, meningkat Rp16.279.716 juta atau 18,7% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp87.280.244 juta. Peningkatan simpanan nasabah ini didorong oleh peningkatan deposito, tabungan dan giro masing-masing sebesar Rp11.630.654 juta dan Rp2.643.296 jutadan Rp2.005.665 juta. h.2. Simpanan dari bank lain Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Saldo simpanan dari bank lain pada tanggal 30 Juni2017 sebesar Rp4.696.330 juta, meningkat Rp2.189.290 juta dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp2.507.040 juta yang terutama disebabkan peningkatan interbank call money sebesar Rp1.013.000 juta. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Saldo simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp2.507.040 juta, meningkat Rp1.028.494 juta dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.478.546 juta yang terutama disebabkan peningkataninterbank call money sebesar Rp1.013.000 juta.
i.
Ekuitas
Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2016 Total ekuitas pada tanggal 30 Juni 2017 mencapai Rp20.695.402 juta, meningkat sebesar Rp1.188.826 juta atau 6,1% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 yang tercatat sebesar Rp19.506.576 juta. Peningkatan ini terutama bersumber dari laba bersih periode berjalan sebesar Rp1.129.552 juta. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp19.506.576 juta, meningkat sebesar Rp3.095.229 juta atau 18,9% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 yang tercatat sebesar Rp16.411.347 juta. Peningkatan ini terutama bersumber dari surplus revaluasi aset tetap sebesar Rp1.258.402 juta dan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp1.789.900 juta. j.
Arus Kas (dalam jutaan Rupiah) Keterangan
Kas bersih diperoleh dari Aktivitas Operasi Kas bersih diperoleh dari Aktivitas Investasi Kas bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan/(Penurunan) bersih kas dan setara kas *
30 Juni*
31 Desember
2017 (423.861) 5.733.116 (2.387.000)
2016 5.419.050 (11.996.354) (1.500.249)
2016 10.886.633 (14.654.859) (4.257.250)
2015 (1.279.782) 5.353.868 2.462.326
2.922.255
(8.077.553)
(8.025.476)
6.536.412
Tidak diaudit
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 30 Juni 2016 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp423.861 juta, dibandingkan dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp5.419.050 juta. Perubahan sebesar Rp5.842.911 juta menjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi,terutama dikarenakan peningkatan pinjaman yang diberikan dari sebesar Rp317.551 juta pada 30 Juni 2016 menjadi Rp7.192.128 juta pada 30 Juni 2017. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 sebesar Rp10.886.633 juta, dibandingkan dengan kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar Rp1.279.782 juta. Perubahan sebesar Rp12.166.415 juta menjadi kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi,terutama dikarenakan penurunan pinjaman yang diberikan dari sebesar Rp17,515,780 juta pada tahun 2015 menjadi Rp7,483,620 juta pada tahun 2016. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 30 Juni 2016 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp5.733.116 juta, dibandingkan dengan kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp11.996.354 juta. Perubahan sebesar Rp17.729.470 juta menjadi kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi, terutama dikarenakan peningkatan aktivitas penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual menjadi sebesar Rp11.495.863 juta dan penurunan pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual menjadi sebesar Rp5.668.378 juta, masing-masing pada 30 Juni 2017. Sedangkan pada 30 Juni 2016, aktivitas penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual sebesar Rp1.980.949 juta dan pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual sebesar Rp13.838.146 juta. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2016 sebesar Rp14.654.859 juta, dibandingkan dengan kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi pada tahun 2015 sebesar Rp5.353.868 juta. Perubahan sebesar Rp20.008.727 juta menjadi kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi,terutama dikarenakan peningkatan aktivitas pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual menjadi sebesar Rp20.208.064 juta dan penurunan pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual menjadi sebesar Rp5.773.726 juta, masing-masing pada tahun 2016. Sedangkan pada tahun 2015, aktivitas pembelian efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual sebesar Rp6.681.218 juta dan penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual sebesar Rp12.281.152 juta. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan Tanggal 30 Juni 2016 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp2.387.000 juta, dibandingkan dengan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp1.500.249 juta, terutama pada periode 30 Juni 2017 karena terdapat pelunasan obligasi subordinasi III sebesar Rp880 miliar. Tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan Tanggal 31 Desember 2015 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2016 sebesar Rp4.257.250 juta, dibandingkan dengan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2015sebesar Rp2.462.326 juta. Perubahan sebesar Rp6.719.576 juta menjadi kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan,terutama dikarenakan pada tahun 2016 terdapat pelunasan obligasi berkelanjutan I Tahap I seri C dan tahap II seri A dengan total sebesar 2.593.000 juta, pelunasan Medium Term Notes (MTN) sebesar Rp900.000 juta dan pelunasan
pinjaman yang diterima sebesar Rp2.757.000 juta yang dikompensasi dengan penerimaan dari penerbitan obligasi sebesar Rp2.000.000 juta. Sedangkan pada tahun 2015 terdapat penerimaan dari penerbitan obligasi sebesar Rp3.000.000 juta yang dikompensasi dengan pelunasan obligasi berkelanjutan I seri B sebesar Rp529.000 juta. 2.
PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT
2.1
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (Capital Adequacy Ratio – CAR)
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan sebagaimana telah diubah dengan POJK No.34/POJK.03/2016.Tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum, termasuk rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
30 Juni* 2017
Modal inti (Tier 1) Modal inti utama (CET 1) Modal di setor Cadangan tambahan modal Faktor pengurang modal inti utama Modal pelengkap (Tier 2) Total modal regulasi Aset tertimbang menurut risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Total aset tertimbang menurut risiko Rasio penyediaan modal: Rasio Modal Inti Utama Rasio Modal Inti Rasio Modal Pelengkap Rasio Total
1.434.081 19.210.572 (325.601) 20.319.052 1.166.647 21.485.699
1.434.081 18.081.198 (370.025) 19.145.254 1.160.435 20.305.689
1.434.081 14.993.615 (170.373) 16.257.323 1.230.684 17.488.007
110.378.760 1.440.100 10.622.431 122.441.291
101.476.360 721.963 8.860.547 111.058.870
92.187.139 1.151.508 7.644.293 100.982.940
16,59% 16,59% 0,95% 17,55%
17,24% 17,24% 1,04% 18,28%
16,10% 16,10% 1,22% 17,32%
1,25% 0,00% 0,50% 8,00%
0,625% 0,00% 0,25% 9,65%
9%-10%
Capital Conservation Buffer Countercyclical Buffer Capital Surchage untuk SIB Rasio penyediaan modal sesuai profil Risiko *
2.2
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %) 31 Desember 2016 2015
Tidak diaudit
Kualitas Aset Produktif (Quality of Earning Asset)
Ketentuan mengenai Kualitas Aset Produktif diatur dalam Surat Keputusan Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 sebagaimana diubah dengan Peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007. Dengan pemberlakuan ketentuan Bank Indonesia tersebut, Perseroan tetap mampu mempertahankan kualitas asetnya dengan baik, dimana hal tersebut tampak dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Perseroan yang tetap berada dibawah ketentuan yang dipersyaratkan Bank Indonesia yaitu maksimum 5,00%. Hal ini adalah cerminan dari prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit yang selama ini diterapkan oleh Perseroan. Pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah penyisihan penghapusan aset produktif minimum yang wajib dibentuk sebesar Rp3.597.583 juta, Rp3.114.987 juta dan Rp1.838.251 juta sedangkan penyisihan penghapusan aset produktif yang telah dibentuk pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp3.597.583 juta, Rp3.114.987 juta dan Rp1.838.251 juta, sehingga persentase pemenuhan penyisihan penghapusan aset produktif pada 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 100,0%, 100,0% dan 100,0%. Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan persentase kredit bermasalah pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015. Kategori Pinjaman yang Diberikan Berdasarkan Kolektibilitas Lancar (%) Dalam Perhatian Khusus (%) Kurang Lancar (%) Diragukan (%) Macet (%) Jumlah Kredit yang Diberikan (%) Kredit Bermasalah – bruto (%) Kredit Bermasalah – bersih (%) *
30 Juni* 2017
31 Desember 2016 96,6 1,5 0,3 0,2 1,4 100,0 1,9 0,9
96,8 1,3 0,3 0,2 1,4 100,0 1,9 0,8
31 Desember 2015 97,1 1,6 0,4 0,1 0,8 100,0 1,3 0,8
Tidak diaudit
Pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 persentase kredit yang bermasalah – bruto masing-masing adalah sebesar 1,9%, 1,9% dan 1,3%. Peningkatan kredit bermasalah – bruto terutama didorong oleh adanya nasabah-nasabah yang mengalami kesulitan di dalam operasional bisnisnya.
Dalam rangka mengendalikan pertambahan jumlah kredit bermasalah, Perseroan selalu berpedoman pada prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit serta meningkatkan pemantauan perkembangan debitur secara berkala. Menanggapi ketidakpastian dalam kondisi makro ekonomi, Perseroan meningkatkan intensitas kontrol dalam proses monitoring portfolio sehingga dapat mendeteksi kesulitan yang dihadapi oleh nasabah sejak dini dan mengambil langkah perbaikan secara tepat waktu. Hubungan yang lebih erat dibina dengan nasabah agar dapat lebih memahami kebutuhan operasionalnya dalam rangka memberi dukungan dan solusi yang tepat dan membantu menghindari terjadinya gangguan pada usaha nasabah. Dengan kerangka kerja pengelolaan risiko kredit yang baik, maka dapat melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko dengan cepat dan mampu mendampingi nasabah menghadapi kondisi pasar yang kurang kondusif. Tabel berikut menunjukkan perkembangan cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015. (dalam jutaan Rupiah) 30 Juni* 31 Desember Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan 2017 2016 2015 Pinjaman yang diberikan 100.554.767 93.362.639 85.879.019 Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan
-
Saldo awal Penyisihan selama periode/tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan - Penghapusan selama periode/tahun berjalan - Lain-lain1) - Saldo akhir Persentase cadangan kerugian penurunan nilai yang diberikan terhadap jumlah pinjaman yang diberikan
3.114.987 529.977
1.838.251 1.370.246
1.429.627 408.233
2.903 (41.370) (8.914) 3.597.583
10.290 (85.844) (17.956) 3.114.987
4.634 (27.004) 22.761 1.838.251
3,6%
3,3%
2,1%
1) termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. * Tidak diaudit
a.
Rentabilitas
Pendapatan Perseroan terutama berasal dari pendapatan bunga yang sangat dipengaruhi oleh kualitas aset produktif yang dimiliki oleh Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam mengelola aset produktif yang dimilikinya (prudent banking) agar rentabilitas perseroan terjaga dengan baik. Return on Average Equity – ROE Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar 11,4%, 9,9% dan 9,6%. Sedangkan imbal hasil (sebelum pajak) terhadap rata-rata aset (Return on Average Assets – ROA) untuk periode dan/atau tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing tercatat 2,1%, 1,8% dan 1,7%. b.
Likuiditas
Penilaian terhadap faktor likuiditas dilakukan dengan menilai rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh bank (Loan to Deposit Ratio – LDR) dan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen Perseroan selalu berusaha untuk menjaga tingkat likuiditas Perseroan pada level tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah tepat pada waktunya. Perseroan selama ini telah berhasil memenuhi ketentuan GWM yang dipersyaratkan dan menjaga rasio LDR-nya berada dalam kisaran rasio LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Likuiditas menunjukkan kemampuan Peseroan, dalam memenuhi kewajibannya dalam menjaga Giro Wajib Minimum (GWM) sebagai cadangan wajib (perbandingan antara saldo rekening Giro Perseroan pada Bank Indonesia dengan Dana Pihak ketiga) seperti yang ditentukan oleh Bank Indonesia. GWM Rupiah yang diwajibkan Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 6,5%, 6,5% dan 7,5%, sedangkan GWM Valas yang diwajibkan Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 8%, 8% dan 8%. GWM Rupiah Perseroan pada 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 6,54%, 6,56% dan 7,55%sedangkan GWM Valas Perseroan pada 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 8,12%, 8,02% dan 8,26%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015, GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) diubah menjadi GWM Loan to Funding Ratio (LFR) yang mulai berlaku 3 Agustus 2015. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/21/PBI/2015, bank wajib memenuhi GWM premier Rupiah sebesar 7,5%. LFR Perseroan pada 30Juni 2017,31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 92,8%, 88,2% dan 95,4% dengan CAR diatas 14% sehingga masih sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Tabel di bawah ini menunjukkan posisi rasio GWM dan LDR/LFR Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015.
Keterangan Batas Minimum GWM Utama Rupiah Giro Wajib Minimum Utama Rupiah Batas Minimum GWM Sekunder Rupiah
30 Juni* 2017 6,5% 6,54% 4,0%
(dalam jutaan Rupiah, kecuali %) 31 Desember 2016 2015 6,5% 7,5% 6,56% 7,55% 4,0%
4,0%
30 Juni* 2017
Keterangan Giro Wajib Minimum Sekunder Rupiah Batas Minimum GWM Valas Giro Wajib Minimum Valas Total Kredit 1) Total Dana 1) LDR Perseroan LFR Perseroan CAR Perseroan
31 Desember 2016
2015
19,1%
21,8%
12,6%
8,0% 8,12% 100.554.767 106.237.087 94,3% 92,8% 17,5%
8,0% 8,02% 93.362.639 103.559.959 89,9% 88,2% 18,3%
8,0% 8,26% 85.879.019 87.280.244 98,0% 95,4% 17,3%
1) tidak termasuk antar bank * Tidak diaudit
c.
Batas Maksimum Pemberian Kredit
Keterangan Batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 20% dari modal Perseroan Batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Perseroan Batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang merupakan pihak terkait tidak melebihi 10% dari modal Perseroan *
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2016 2015
30 Juni 2017* 4.297.140
4.061.138
3.497.601
5.371.425
5.076.422
4.372.002
2.148.570
2.030.569
1.748.801
Tidak diaudit
Pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pelampauan atau pelanggaran atas Batas Maksimum pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak berelasi dan pihak ketiga. d.
Posisi Devisa Neto
Posisi aset dalam valuta asing pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp40.067.526 juta, naik sebesar Rp491.706 juta atau 1,2% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp39.575.820 juta. Posisi aset dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp39.575.820juta, turun sebesar Rp323.632 juta atau 0,8% dari posisi tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp39.899.452 juta. Posisi liabilitas dalam valuta asing pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp39.489.862 juta, meningkat sebesar Rp2.063.787 juta atau 5,5% dari posisi tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp37.426.075 juta. Posisi liabilitas valuta asing pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp37.426.075 juta, turunsebesar Rp693.841 juta atau 1,8% dari posisi tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp38.119.916 juta. Posisi Devisa Netto (PDN) pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 1.31%, 1,22% dan 1,04%, dan PDN tersebut masih berada dalam batas ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pertumbuhan Aset dan Liabilitas dalam Valuta Asing Berikut adalah tabel pertumbuhan aset dan liabilitas dalam valuta asing beserta rekening administratifnya dalam valuta asing:
Keterangan Aset Liabilitas Aset Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Posisi Devisa Netto (PDN) *
30 Juni* 2017 40.067.526 39.489.862 20.393.627 21.191.996 1,31%
(dalam jutaan Rupiah, kecuali PDN dalam persentase) 31 Desember 2016 2015 39.575.820 39.899.452 37.426.075 38.119.916 16.287.971 18.895.904 18.219.201 20.528.088 1,22% 1,04%
Tidak diaudit
KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG PERSEROAN RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Anggaran dasar Perseroan telah mengalami perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.33 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0929451 tanggal 5 Mei 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3500716.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 5 Mei 2015 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.21 tanggal 15 Maret 2016, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.577/L/2016 (“Akta PKR No.33/2015”) yang mengubah dan menyesuaikan anggaran dasar PERSEROAN dengan mengacu pada Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/POJK.05/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta melakukan penyusunan kembali seluruh isi anggaran dasar Perseroan. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Berdasarkan Akta PKR No.30/2011 juncto Akta PKR No. 33/2013 juncto Akta PKR No.33/2015 juncto Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek yang mengurus administrasi dari saham Perseroan, susunan pemegang saham Perseroan pertanggal 30 Juni 2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp125,- per saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : OCBC Overseas Investment Pte. Ltd Pemegang saham lainnya (kepemilikan masingmasing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel
Persentase (%)
28.000.000.000
Jumlah Nominal (Rp) 3.500.000.000.000
9.760.695.612
1.220.086.951.500
85,08
1.711.952.874 11.472.648.486 16.527.351.514
213.994.109.250 1.434.081.060.750 2.065.918.939.250
14,92 100,00
Jumlah Saham
PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.34 tanggal 9 April 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0929478 tanggal 5 Mei 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3500758.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 5 Mei 2015 (“Akta PKR No.34/2015”) juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.32 tanggal 7 April 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.030043005 tanggal 25 April 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0051367.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 25 April 2016 (“Akta PKR No.32/2016’) juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.88 tanggal 30 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan data perseroan telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHUAH.01.03-0129400 tanggal 21 April 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0052344.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 21 April 2017 (“Akta PKR No.88/2017”), susunan Direksi dan Dewan Komisaris PERSEROAN yang berlaku adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris/Komisaris Independen Komisaris Komisaris/Komisaris Independen Komisaris Komisaris/Komisaris Independen
: : : : : :
Nama Pramukti Surjaudaja Peter Eko Sutioso Samuel Nag Tsien Jusuf Halim Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) Kwan Chiew Choi
Masa Jabatan 2017-2020 2017-2020 2015-2018 2017-2020 2017-2020 2017-2020
Direksi: Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Independen Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : : : : :
Nama Parwati Surjaudaja Yogadharma Ratnapalasari Rama Pranata Kusumaputra Emilya Tjahjadi Hartati Martin Widjaja Andrae Krishnawan W Low Seh Kiat Johannes Husin Joseph Chan Fook Onn
Masa Jabatan 2017-2020 2015-2018 2015-2018 2017-2020 2017-2020 2015-2018 2016-2019 2016-2019 2016-2019 2017-2020
PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan serta ketentuan yang tercantum dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum dibawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada Masyarakat jumlah sebesar Rp1.899.000.000.000,- (satu trilun delapan ratus sembilan puluh sembilan miliar Rupiah) dengan kesanggupan penuh (full commitment). Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari sindikasi penjaminan emisi dalam Penawaran Umum Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Tahun 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap ini adalah sebagai berikut : Porsi Penjaminan (Rp) No.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi Seri A
Seri B
Seri C
Total (Rp)
(%)
1.
PT Trimegah Sekuritas
391.000.000.000
70.000.000.000
53.000.000.000
514.000.000.000
27,07%
2.
PT Indo Premier Sekuritas
395.000.000.000
1.000.000.000
112.000.000.000
508.000.000.000
26,75%
3.
PT Mandiri Sekuritas
117.000.000.000
40.000.000.000
26.000.000.000
183.000.000.000
9,64%
4.
PT NISP Sekuritas
10.000.000.000
5.
PT OCBC Sekuritas Indonesia (terafiliasi)
120.000.000.000
PT RHB Sekuritas Indonesia
6.
Jumlah
40.000.000.000
30.000.000.000
80.000.000.000
4,21%
84.000.000.000
103.000.000.000
307.000.000.000
16,17%
115.000.000.000
65.000.000.000
127.000.000.000
307.000.000.000
16,17%
1.148.000.000.000
300.000.000.000
451.000.000.000
1.899.000.000.000
100,00
Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp103.000.000.000,- (seratus tiga miliar Rupiah) akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Selanjutnya para Penjamin Emisi Obligasi yang ikut dalam Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Tahun 2017 Dengan Tingkat Bunga telah sepakat menunjuk Indo Premier Sekuritas selaku Manajer Penjatahan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011, tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. Para Penjamin Emisi Obligasi dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM kecuali PT NISP Sekuritas dan PT OCBC Sekuritas Indonesia. Perseroan memiliki hubungan Afiliasi dengan PT NISP Sekuritas dan PT OCBC Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adapun hubungan afiliasi antara Perseroan dengan PT NISP Sekuritas dan PT OCBC Sekuritas Indonesia dikarenakan adanya kepemilikan saham baik secara langsung maupun tidak langsung dari pemegang saham utama Perseroan pada PT NISP Sekuritas dan PT OCBC Sekuritas Indonesia.
TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT EFEK 1.
Pemesanan Yang Berhak
Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuanketentuan yurisdiksi setempat. 2.
Pemesan Pembelian Obligasi
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) dapat diperoleh dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang menjadi anggota BEI sebagaimana tercantum dalam Informasi Tambahan ini. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO asli yang dikeluarkan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang dapat diperoleh pada alamat Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Informasi Tambahan ini. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani. Pemesanan pembelian yang telah diajukan tidak boleh dibatalkan oleh pemesan Obligasi. 3.
Jumlah Minimum Pemesanan
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. 4.
Masa Penawaran Umum
Masa Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2017 akan dimulai pada tanggal 15 Agustus 2017 pada pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 16 Agustus 2017 pukul 16.00 WIB. 5.
Pendaftaran Obligasi ke dalam Penitipan Kolektif
Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI yang ditandatangani antara Perseroan dan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi ini berlaku ketentuan sebagai berikut :
a.
b. c. d. e.
f. g.
h. 6.
Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum Obligasi akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi
Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh. 7.
Bukti Tanda Terima Pemesanan Obligasi
Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan. 8.
Penjatahan Obligasi
Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum (Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011). Tanggal Penjatahan adalah tanggal 18 Agustus 2017. Setiap Pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari satu pemesanan efek untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Penjamin Emisi Efek wajib membatalkan pesanan tersebut. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Manajer Penjatahan dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum; paling lambat 30 hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum. 9.
Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi
Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi pada rekening di bawah ini : Bank OCBC NISP Cabang Plaza Permata, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang OCBC NISP Tower, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang OCBC NISP Tower, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang OCBC NISP Tower, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang Wisma Presisi, Jakarta
Bank OCBC NISP Cabang OCBC NISP Tower, Jakarta
No. Rek 722800002908
No. Rek 545800006284
No. Rek 545800022562
No. Rek 545800036745
No. Rek: 576810018191
No. Rek 545810076764
Atas Nama : PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Atas Nama : PT Indo Premier Sekuritas
Atas Nama : PT Mandiri Sekuritas
Atas Nama : PT NISP Sekuritas
Atas Nama: PT OCBC Sekuritas Indonesia
Atas Nama : PT RHB Securities Indonesia
Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek dan bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 21 Agustus 2017 pada pukul 13.00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi. 10. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Distribusi Obligasi elektronik akan dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2017, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi, untuk diserahkan kepada KSEI dan memberikan instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Sub Rekening Efek investor sesuai dengan daftar rekapitulasi instruksi distribusi Obligasi yang disampaikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada KSEI. Dalam hal terjadi keterlambatan dalam penerbitan Sertifikat Jumbo Obligasi dan pemberian instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi, untuk sejumlah Pokok Obligasi yang telah dibayarkan kepada dan diterima oleh Perseroan, ke dalam Sub Rekening Efek investor Obligasi di KSEI, maka Perseroan wajib membayar denda kepada Pemegang Obligasi sebesar Bunga Obligasi, yang dihitung secara harian (sesuai dengan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan penerbitan Sertifikat Jumbo Obligasi dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari atau 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari dan pemberian instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi ke Sub Rekening Efek investor. 11. Pembatalan Penawaran Umum Dalam jangka waktu sejak dimulainya Masa Penawaran Umum sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Masa Penawaran Umum yang direncanakan atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yaitu : i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut; ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Nomor: IX.A.2. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a.
b. c.
mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas; menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan d) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut;
Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima Perseroan, maka Perseroan wajib mengembalikan uang pembayaran tersebut kepada para pemegang Obligasi melalui KSEI dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi efek Wajib membayar kepada para pemesan denda sebesar 1% (satu persen) di atas tingkat suku Bunga Obligasi, untuk tiap hari keterlambatan. Denda dikenakan sejak hari ke-3 (ke-tiga) setelah berakhirnya Perjanjian yang dihitung secara harian. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek karena sebab apapun Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Otoritas Jasa Keuangan. Penundaan dan Pembatalan Penawaran Umum dilakukan berdasarkan Peraturan nomor IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep-122/BL/2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. 12. Lain-Lain Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
AGEN PEMBAYARAN PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (021) 52991099, Fax. (021) 52991199
PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Informasi Tambahan dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi berikut ini : PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT OCBC Sekuritas Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II, Lantai 29 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. (021) 29709300 Fax. (021) 29709378
PT Indo Premier Sekuritas Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Tel. (021) 5793 1168 Fax. (021) 5793 1167
PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri, 28th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (021) 526 3445 Fax. (021) 526 3448
PT RHB Sekuritas Indonesia Wisma Mulia, 20th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710 - Indonesia Tel. (021) 2783 0888 Fax. (021) 2783 0777
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Gedung Artha Graha, Lantai 18 Jln. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (021) 2924 9088 Fax. (021) 2924 9088
PT NISP Sekuritas OCBC NISP Tower, 21st Floor Jl. Prof Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 Tel. (021) 2935 2788 Fax. (021) 5794 4095