PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tanggal 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011
D/March 28, 2014
Paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 dan 2012 Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tanggal 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian
4
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5
Informasi Tambahan-Laporan Keuangan Tersendiri: Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk) Laporan Laba Rugi (Entitas Induk) Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk) Laporan Arus Kas (Entitas Induk) Pengungkapan Lainnya
Lampiran I
Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) ASET
ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Properti Investasi Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan
31 Desember 2013 Rp
31 Desember *) 2012 Rp
1 Januari 2012/ *) 31 Desember 2011 Rp
2.e, 2.f, 2.q, 3, 27 2.e, 4, 27 2.e, 27 2.g, 5 2.p, 23.a 2.d, 2.h, 6
6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 3.201.350.487 2.800.127.545 4.329.136.521 56.736.727.243
4.157.952.509 18.158.253.131 -520.754.868 2.976.429.842 15.963.040.402 41.776.430.752
2.540.799.291 15.339.849.905 1.430.033.692 -3.240.633.596 9.903.454.379 32.454.770.863
2.e, 27 2.h, 6 2.i, 2.k, 7 2.j, 2.k, 8 2.p, 23
568.162.178 62.989.275.656 527.329.677.411 7.485.361.403 3.259.628.903 601.632.105.551 658.368.832.794
213.493.857 34.330.021.769 370.736.143.789 683.312.505 5.761.100.592 411.724.072.512 453.500.503.264
1.608.172.984 22.676.278.523 212.151.136.669 599.355.353 3.609.242.911 240.644.186.440 273.098.957.303
2.e,2.q, 9, 27 2.e, 11, 27 2.p, 23 2.e, 2.q, 10, 27
47.764.672.644 3.428.715.243 487.328.062 6.129.640.409
27.368.749.273 1.194.608.215 949.284.861 4.077.918.249
3.679.228.683 518.551.935 1.713.069.338 3.416.471.768
2.l 2.m, 12 2.e, 13, 27
652.090.298 53.202.210.304 89.657.100.331 201.321.757.291
-22.190.924.498 54.730.867.280 110.512.352.376
-15.809.373.532 29.898.297.002 55.034.992.258
2.l 2.m, 12 2.e, 13, 27 2.d, 2.o, 14, 25 2.p, 23
1.230.457.211 3.478.111.106 156.227.832.891 2.208.444.740 62.099.607.710 225.244.453.658 426.566.210.949
--162.754.976.246 1.271.828.840 29.905.883.282 193.932.688.368 304.445.040.744
-1.245.000.000 159.671.972.129 631.012.299 3.035.597.187 164.583.581.615 219.618.573.873
15
50.980.000.000
50.980.000.000
5.000.000.000
15 17
-(1.266.853.812) 182.139.098.590
--96.536.138.745
45.980.000.000 -2.545.438.978
231.852.244.778 (49.622.933) 231.802.621.845
147.516.138.745 1.539.323.775 149.055.462.520
53.525.438.978 (45.055.548) 53.480.383.430
658.368.832.794
453.500.503.264
273.098.957.303
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Jangka Pendek dari: Utang Pembiayaan Konsumen Pendapatan Diterima Dimuka Utang Bank Jangka Panjang Jumlah Liabiltas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Pembiayaan Konsumen Pendapatan Diterima Dimuka Utang Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp100 per saham (Pada 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011: Rp1.000.000 per saham) Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 509.800.000 saham (Pada 31 Desember 2012: 50.980 saham dan 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011: 5.000 saham) Uang Muka Setoran Modal Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Saldo Laba Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali JUMLAH EKUITAS
16
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS *) Direklasifikasi (lihat Catatan 32)
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
1
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2013 Rp
2012 *) Rp
PENDAPATAN USAHA
2.m, 18
103.194.488.509
65.881.349.604
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.m, 19
(23.723.718.248)
(19.449.223.801)
79.470.770.261
46.432.125.803
(13.988.792.149)
(9.362.808.452)
65.481.978.112
37.069.317.351
82.331.535.195 (26.954.306.558) (549.210.624)
108.156.905.014 (24.477.033.683) (455.681.177)
120.309.996.125
120.293.507.505
(34.707.036.811)
(24.718.428.415)
85.602.959.314
95.575.079.090
--
--
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
85.602.959.314
95.575.079.090
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah
85.602.959.845 (531) 85.602.959.314
93.990.699.766 1.584.379.324 95.575.079.090
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah
85.602.959.845 (531) 85.602.959.314
93.990.699.766 1.584.379.324 95.575.079.090
167,91
184,37
LABA BRUTO Beban Usaha
2.m, 20
LABA USAHA Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi Beban Keuangan Lain-lain - Bersih
2.i, 7 2.e, 21
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak
2.p, 23
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2.r, 22
*) Direklasifikasi (lihat Catatan 32)
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
2
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Catatan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 Reklasifikasi Uang Muka Setoran Modal Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
15
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 Selisih Transaksi yang Timbul dari Perubahan Bagian Kepemilikan pada Entitas Anak Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Modal Saham
Uang Muka Setoran Modal
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Rp
5.000.000.000
45.980.000.000
--
--
2.545.438.979
53.525.438.979
(45.055.548)
53.480.383.431
45.980.000.000 --
(45.980.000.000) --
---
---
-93.990.699.766
-93.990.699.766
-1.584.379.324
-95.575.079.090
50.980.000.000
--
--
--
96.536.138.745
147.516.138.745
1.539.323.776
149.055.462.521
---
---
(1.266.853.812) --
---
-85.602.959.845
(1.266.853.812) 85.602.959.845
(1.588.946.178) (531)
(2.855.799.990) 85.602.959.314
50.980.000.000
--
(1.266.853.812)
--
182.139.098.590
231.852.244.778
(49.622.933)
231.802.621.845
17
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Saldo Laba (Defisit) Yang Telah Yang Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali
Kepentingan Nonpengendali
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
3
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2013 Rp
2012 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok Pembayaran kepada Karyawan Penerimaan Bunga Pembayaran Pajak Penerimaan dari Pajak Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
130.919.528.916 (23.672.704.809) (12.756.659.781) 79.506.733 (667.338.054) 856.748.105 94.759.081.110
78.980.720.232 (16.541.324.387) (8.081.693.441) 68.716.833 (576.064.290) 348.002.848 54.198.357.795
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Pembayaran Sewa Lahan Dibayar di Muka Perolehan Properti Investasi Pembelian Saham Entitas Anak dari Pihak Nonpengendali Pembayaran Angsuran Sewa Pembiayaan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(3.799.303.865) (18.761.309.109) (68.395.141.925) (2.857.000.000) (169.771.400) (93.982.526.299)
(870.037.556) (16.996.070.421) (38.249.282.190) --(56.115.390.167)
81.973.600.000 (53.350.364.578) (26.624.058.268) 1.999.177.154
49.799.600.000 (21.320.698.173) (24.944.715.575) 3.534.186.252
2.775.731.965
1.617.153.880
(37.562.458)
(662)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4.157.952.509
2.540.799.291
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
6.896.122.016
4.157.952.509
17
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Utang Jangka Panjang Penerimaan Pembayaran
13
Pembayaran Beban Keuangan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN BANK
Transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 26.
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
4
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta No. 12 tanggal 6 Juli 2006 dari Triska Damayanti, S.H., Notaris di Bali. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. W16-00119 HT.01.01-TH.2006 tanggal 28 Nopember 2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2007, Tambahan No. 6861. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan yang meliputi antara lain: (i) perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka; (ii) menyetujui Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sejumlah sebanyak-banyaknya 400.000.000 (empat ratus juta) saham dalam Perusahaan atau sebesar Rp40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah); (iii) meningkatkan Modal Dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp50.980.000.000 (lima puluh miliar sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah) menjadi sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah), karenanya mengubah Pasal 4 ayat 1 anggaran dasar Perusahaan; (iv) mengubah nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) menjadi sebesar Rp100 (seratus Rupiah); (v) mengubah susunan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan; (vi) mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor IX.J.I Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep179/BL/2008 tertanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Atas perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-61437.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 26 November 2013. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada bulan Juli 2008. Saat ini kegiatan usaha Perusahaan adalah pengelolaan dan penyewaan bangunan menara atau menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi langsung maupun melalui entitas anak. Entitas induk Perusahaan adalah PT Kharisma Cipta Towerindo. Pemegang saham entitas induk PT Kharisma Cipta Towerindo meliputi beberapa orang pribadi. Kantor Perusahaan beralamat di Wisma KEIAI lantai 22 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 3 Jakarta dan lokasi usaha di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali. 1.b. Dewan Komisaris , Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan Akta No.138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan S.H., Notaris di Jakarta Akta No. 23 tanggal 9 Oktober 2012 dari Yulia, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta No. 13 tanggal 6 Mei 2011 dari Yulia, S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
D1/March 28, 2014
5
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2013
2012
Makmur Jaury David Sidarta Erry Firmansyah
Agustinus Hermawan Jeffry Ronadhi Jap --
Jap Owen Ronadhi Anni Suwardi Robby Hermanto Tjhang Teddy Gunawan
Jap Owen Ronadhi Anni Suwardi Robby Hermanto Fransiscus Najoan
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur
Pada tanggal 3 Desember 2013 Perusahaan mengangkat Anni Suwardi sebagai Corporate Secretary dan pada tanggal 28 Januari 2014 mengangkat Andreas Irawan sebagai Kepala Unit Internal Audit Perusahaan. Komite Audit Perusahaan telah dibentuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Pengganti Rapat Dewan Komisaris tertanggal 20 Februari 2014 dengan susunan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Erry Firmansyah Hongisisilia Indra Nathan Kusnadi
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masingmasing sebanyak 62 dan 41 orang (tidak diaudit). 1.c. Entitas anak Kepemilikan Saham Perusahaan pada entitas anak yang dikonsolidasi, sebagai berikut: Entitas Anak
PT Paramitra Intimega PT Paramitra Media Interaktif
Persentase Kepemilikan 2013 2012
Bidang Usaha
Domisili
Dimulainya Kegiatan Operasi
(%)
(%)
Pengelolaan dan penyewaan menara BTS
Jakarta
2010
99,99
71,43
Jakarta
--*
99.60
--
Jasa telekomunikasi televisi berbayar
Total Aset Sebelum Eliminasi 2013 2012 (Rp) 46.722.576.849
(Rp) 50.669.043.224
250.000.000
--
* Tidak aktif
PT Paramitra Intimega (PIM) didirikan berdasarkan akta No. 14 tanggal 30 Maret 2004 yang dibuat dihadapan Yulia S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-09044HT.01.01.TH.2004 Tahun 2004 tanggal 15 April 2004. Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan di PIM. Pada tanggal 8 Oktober 2008 dan 30 September 2013, Perusahaan mengambil bagian dalam peningkatan modal yang dilakukan PIM, sehingga kepemilikan Perusahaan di PIM masing-masing menjadi 71,43% dan 99,99%. PT Paramitra Media Interaktif (PMI) didirikan berdasarkan akta No. 118 tanggal 27 Desember 2013 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-03026.AH.01.01 tanggal 21 Januari 2014.
D1/March 28, 2014
6
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh DSAK-IAI, serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 (Revisi 2012) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu didasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung. Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
D1/March 28, 2014
7
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. 2.d. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 2.e. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
D1/March 28, 2014
8
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajar.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain akan diakui sebagai laba periode berjalan. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laba atau rugi periode berjalan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat D1/March 28, 2014
9
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata tahun kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba atau rugi periode berjalan. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berjalan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan sebagai laba periode berjalan hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui sebagai kerugian periode sebelumnya tidak boleh dipulihkan sebagai laba periode berjalan. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan D1/March 28, 2014
10
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan Perusahaan diakui sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi dengan biaya emisinya. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Saling Hapus Instrumen Keuangan Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi.
D1/March 28, 2014
11
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk Tingkat 2. Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini termasuk pada tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham. 2.f. Kas dan Bank Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro bank yang tidak dibatasi penggunaannya serta tidak dijaminkan. 2.g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode biaya rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir periode. 2.h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dan dikelompokkan sebagai aset lancar dan tidak lancar, mana yang lebih tepat. 2.i. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan - bagian dari bangunan - atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) yang digunakan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diukur pada nilai wajar. Nilai wajar tersebut diakui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen yang memiliki kualifikasi profesional yang diakui dan berpengalaman atas properti yang dinilai. Penilaian dilakukan minimal satu kali dalam setahun. D1/March 28, 2014
12
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya dan tidak ada biaya penyusutan yang dibebankan ke dalam laporan laba rugi. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan) dari laporan posisi keuangan pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi periode/ tahun berjalan. 2.j. Aset Tetap Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (kecuali tanah yang tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 4 4 4 4
Prasarana Perabotan Kantor Peralatan Kantor Kendaraan
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode/ tahun berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu pada setiap akhir periode pelaporan. 2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Selama periode pelaporan tidak ada indikasi perubahan keadaan-keadaan yang menyebabkan nilai aset non-keuangan mengalami penurunan nilai.
D1/March 28, 2014
13
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.l. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan dan entitas anak sebagai lessee: i. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa. ii. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Perusahaan dan entitas anak sebagai lessor: i. Perusahaan dan entitas anak mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan dan entitas anak sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. ii. Perusahaan dan entitas anak mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. 2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan sewa dari sewa operasi menara BTS diakui sebagai pendapatan pada saat diperoleh. Uang muka sewa yang diterima dimuka disajikan sebagai “Pendapatan Diterima di Muka” dan diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus sesuai masa sewanya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). 2.n. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara Iangsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. D1/March 28, 2014
14
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.o. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan untuk program ini. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. 2.p. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan dan entitas anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan alas keberatan tersebut telah ditetapkan. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. D1/March 28, 2014
15
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.q. Transaksi Dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan penutupan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp12.189 dan Rp9.670 per 1 USD. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran pos moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Sedangkan pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 2.r. Laba per Saham Dasar Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. 2.s. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. 2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
D1/March 28, 2014
16
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Catatan 8). Imbalan Pascakerja Penentuan liabilitas imbalan pascakerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktuan dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14. Revaluasi Properti Investasi Revaluasi properti investasi bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material nilai properti investasi yang di revaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. ii. Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 27.
D1/March 28, 2014
17
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 3. Kas dan Bank
2013 Rp Kas
2012 Rp
59.500.000
59.500.000
Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mutiara Tbk Lain-lain
3.859.202.540 2.954.989.115 15.134.392
160.361.786 3.913.473.065 23.068.331
US Dolar PT Bank Panin Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah Kas dan Bank
3.808.209 3.487.760 6.896.122.016
-1.549.327 4.157.952.509
Tidak terdapat saldo kas dan bank yang dibatasi penggunaannya dan manajemen Perusahaan berkeyakinan tidak ada saldo kas yang tidak dapat digunakan.
4. Piutang Usaha 2013 Rp
2012 Rp
Pihak Ketiga PT Telekomunikasi Selular PT Axis Telekom Indonesia PT XL Axiata Tbk PT Indosat Tbk PT Smartfren Telecom Tbk Lain-lain
15.565.777.419 8.563.489.344 5.272.814.000 4.605.205.668 4.502.037.328 999.365.662
6.189.056.989 7.730.247.795 1.346.760.172 45.461.922 1.384.653.015 1.462.073.238
Jumlah Piutang Usaha
39.508.689.421
18.158.253.131
2013 Rp
2012 Rp
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Rincian piutang berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
Belum Jatuh Tempo Jatuh Tempo 0-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-120 hari > 120 hari
1.421.389.330
3.363.382.583
18.816.083.418 12.153.806.666 2.113.670.407 383.154.386 4.620.585.214
10.035.949.084 873.783.371 2.335.972.958 -1.549.165.135
Jumlah Piutang Usaha
39.508.689.421
18.158.253.131
D1/March 28, 2014
18
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individu pada akhir periode pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut di atas dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha. Saldo piutang usaha dari pelanggan tertentu dijaminkan sehubungan dengan utang bank (Catatan 13). 5. Persediaan Akun ini terdiri dari: persediaan atas material konstruksi bangunan menara BTS dan suku cadang. Tidak ada persediaan yang dijadikan jaminan. 2013 Rp Material: Perangkat transmisi Sarana penunjang menara Perangkat Internet Service Provider Jumlah Persediaan
1.958.061.248 956.428.539 286.860.700 3.201.350.487
2012 Rp 280.671.186 240.083.682 -520.754.868
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp459.658.910 dan Rp164.134.050. Tidak ada persediaan yang dijaminkan dan persediaan tidak diasuransikan. Nilai persediaan dicatat sebesar nilai realisasi bersihnya dan manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan adanya penurunan nilai persediaan pada 31 Desember 2013, sehingga Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan. 6. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Akun ini terdiri dari: 2013 Rp Uang Muka ke Pemasok Biaya Dibayar di Muka: Sewa Lahan Perizinan dan Lain-lain Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang: Uang Muka ke Pemasok Sewa Lahan Perizinan dan Lain-lain Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Biaya Dibayar di Muka Jangka Pendek Uang Muka Operasional Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Pendek
D1/March 28, 2014
19
2012 Rp
31.049.225.746
28.271.946.367
33.414.168.986 2.855.017.445 67.318.412.177
20.170.795.809 1.850.319.995 50.293.062.171
(30.826.953.560) (31.489.296.780) (673.025.316) (62.989.275.656)
(14.950.124.395) (19.379.897.374) -(34.330.021.769)
4.106.864.335 222.272.186 4.329.136.521
2.641.218.430 13.321.821.972 15.963.040.402
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 7. Properti Investasi
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Menara BTS dan Sarana Penunjang Aset dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi Kenaikan Nilai Wajar Nilai Tercatat
2013 Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
199.633.760.141
13.268.775.217
--
58.268.128.162
271.170.663.520
15.884.851.639 215.518.611.780
61.269.635.898 74.538.411.115
---
(58.544.540.850) (276.412.688)
18.609.946.687 289.780.610.207
155.217.532.009 370.736.143.789
82.331.535.195 156.869.946.310
---
-(276.412.688)
237.549.067.204 527.329.677.411
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Menara BTS dan Sarana Penunjang Aset dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi Kenaikan Nilai Wajar Nilai Tercatat
Penambahan Rp
Penambahan Rp
2012 Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
136.724.802.174
28.516.886.790
--
34.392.071.177
199.633.760.141
28.365.707.499 165.090.509.673
21.921.700.317 50.438.587.107
---
(34.402.556.177) (10.485.000)
15.884.851.639 215.518.611.780
47.060.626.996 212.151.136.669
108.156.905.013 158.595.492.120
---
-(10.485.000)
155.217.532.009 370.736.143.789
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian merupakan menara dan sarana penunjang. Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak adalah 1%-90%. Estimasi penyelesaian pada Agustus 2014. Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan menara tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pengeluaran yang diakui dalam proses pembangunan dan pengembangan aset dalam penyelesaian properti investasi adalah sama dengan nilai tercatat aset dalam penyelesaian tersebut. Nilai wajar properti investasi menara BTS dan sarana penunjang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 ditentukan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, penilai independen. Nilai wajar dihitung menggunakan metode Diskonto Arus Kas atas pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya untuk menara BTS dan metode Pendekatan Perbandingan Data Pasar untuk nilai wajar tanah. Berikut ini asumsi-asumsi signifikan yang dipakai oleh penilai dalam menghitung nilai wajar atas properti investasi:
Tingkat Diskonto (Per Tahun) dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC) Tingkat Inflasi (Per Tahun) Umur Manfaat Menara BTS
2013
2012
10,62% 8,38% 30 Tahun
11,90% 5,30% 30 Tahun
Berdasarkan laporan penilaian tanggal 27 Maret 2014 dan 22 Mei 2013, nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp527.329.677.411 dan Rp370.736.143.789.
D1/March 28, 2014
20
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Berikut adalah rekonsiliasi antara penilaian properti investasi sebelum dan setelah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian: 2013
2012
Saldo properti investasi menara BTS dan sarana penunjang sebelum disesuaikan Nilai properti investasi yang disesuaikan beban sewa lahan dibayar dimuka
540.331.283.984
371.345.000.002
(31.611.553.261)
(16.493.707.852)
Saldo properti investasi setelah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian
508.719.730.724
354.851.292.150
Analisa sensitivitas: Pada tanggal 31 Desember 2013, jika WACC yang digunakan dalam menghitung nilai wajar atas properti investasi lebih tinggi 10 basis poin atau 11,68%, dengan semua variable lain tetap, maka nilai wajar properti investasi lebih rendah sebesar Rp25.654.000.000. Sebaliknya, jika pada tanggal 31 Desember 2013, WACC yang digunakan dalam menghitung nilai wajar atas properti investasi lebih rendah 10 basis poin atau 9,56%, dengan semua variable lain tetap, maka nilai wajar properti investasi lebih tinggi sebesar Rp28.951.000.000. Perubahan nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Properti investasi tertentu dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh (Catatan 13). Seluruh menara BTS Perusahaan dan entitas anak telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada, seluruhnya kepada PT Asuransi Central Asia dan PT Chartis Insurance Indonesia, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 256.745.963.274 dan Rp248.520.431.969, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pendapatan sewa dan beban pokok pendapatan yang timbul dari properti investasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pendapatan Sewa
103.194.488.509
65.881.349.604
Beban Pokok Pendapatan yang Timbul dari Properti Investasi
23.723.718.248
19.449.223.801
D1/March 28, 2014
21
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 8. Aset Tetap
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Pembiayaan Kendaraan Sub Jumlah Aset Dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Pembiayaan Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat
Saldo Awal
Penambahan
2013 Pengurangan
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir Rp
1.222.142.830 1.123.518.717 390.685.306 1.280.143.214
1.487.870.593 1.176.696.100 816.351.770 674.090.400
-----
-----
2.710.013.423 2.300.214.817 1.207.037.076 1.954.233.614
-4.016.490.067 -4.016.490.067
2.565.945.367 6.720.954.230 473.669.870 7.194.624.100
-----
-----
2.565.945.367 10.737.444.297 473.669.870 11.211.114.167
1.158.873.337 726.016.768 232.251.161 1.216.036.296
93.079.183 211.551.213 57.562.732 86.328.602
-----
(191.468.173) (1.444.154) (4.879.860) --
1.060.484.347 936.123.827 284.934.033 1.302.364.898
-3.333.177.562 683.312.505
141.845.659 590.367.389
---
-(197.792.187)
141.845.659 3.725.752.764 7.485.361.403
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat
Reklasifikasi/ Koreksi Rp
Penambahan Rp
2012 Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
1.020.974.331 873.444.900 194.832.056 1.228.203.214 3.317.454.501
190.683.499 250.073.817 195.853.250 51.940.000 688.550.566
------
10.485.000 ---10.485.000
1.222.142.830 1.123.518.717 390.685.306 1.280.143.214 4.016.490.067
878.337.763 585.950.017 192.542.272 1.061.269.096 2.718.099.148 599.355.353
280.535.574 140.066.751 39.708.889 154.767.200 615.078.414
------
------
1.158.873.337 726.016.768 232.251.161 1.216.036.296 3.333.177.562 683.312.505
Tidak ada aset tetap yang dijaminkan oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian merupakan prasarana. Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak adalah 90%. Estimasi penyelesaian pada Januari 2014. Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan prasarana tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pengeluaran yang diakui dalam proses pembangunan dan pengembangan aset dalam penyelesaian aset tetap adalah sama dengan nilai tercatat aset dalam penyelesaian tersebut.
D1/March 28, 2014
22
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Beban penyusutan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dialokasikan sebagai berikut: 2013 Rp Beban Usaha Beban Pokok Pendapatan Jumlah Beban Penyusutan
552.242.390 38.124.999 590.367.389
2012 Rp 293.364.519 321.713.895 615.078.414
Aset tetap Perusahaan dan entitas anak telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian, kerusakan dan lain-lain kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas Cabang Syariah, PT Asuransi Sinar Mas, PT Chartis Insurance Indonesia, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp4.335.100.000 dan Rp1.114.120.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan-keadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan nilai. 9. Utang Usaha Akun ini merupakan liabilitas dalam rangka perolehan menara BTS dan sarana penunjang yang telah ditagih melalui faktur. Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut: 2013 Rp Ceragon Network Inc. Siae Microellectronica PT Sumber Cemerlang Kencana Permai PT Duta Hita PT Inti Bangun Sejahtera PT Pradipta Naya Griwa Lain-lain Jumlah Utang Usaha
11.568.033.955 7.631.308.556 7.541.941.156 3.631.790.494 2.263.368.184 952.309.472 14.175.920.827 47.764.672.644
2012 Rp 5.661.514.240 2.187.631.283 -1.720.033.532 3.436.779.724 387.915.669 13.974.874.825 27.368.749.273
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2013 Rp Rupiah Dolar US Jumlah Utang Usaha
25.591.180.492 22.173.492.152 47.764.672.644
2012 Rp 19.273.792.350 8.094.956.923 27.368.749.273
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut: 2013 Rp Kurang dari 1 Tahun 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan Lebih dari 1 Tahun Jumlah Utang Usaha
D1/March 28, 2014
33.359.005.705 14.405.666.939 --47.764.672.644
23
2012 Rp 27.368.749.273 ---27.368.749.273
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Seluruh saldo utang usaha adalah dengan pihak ketiga dan tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perusahaan atas perolehan utang ini. 10. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Akun ini terutama merupakan utang selain utang usaha dan seluruh saldo liabilitas keuangan jangka pendek lainnya adalah dalam mata uang Rupiah. 11. Beban Akrual Akun ini merupakan liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima namun belum ditagih melalui faktur atau secara formal disepakati. 12. Pendapatan Diterima di Muka Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka atas sewa menara BTS kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2013 Rp PT XL Axiata Tbk PT Telekomunikasi Selular PT Hutchison 3 Indonesia (d/h PT Hutchison CP Telecommunications ) PT Axis Telekom Indonesia PT Smartfren Telecom Tbk PT Indosat Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka Dikurangi Bagian Jangka Pendek Bagian Jangka Panjang
18.463.919.904 14.254.637.558 8.387.999.999 7.680.258.040 4.320.083.839 2.494.036.457 904.941.936 174.443.677 56.680.321.410 (53.202.210.304) 3.478.111.106
2012 Rp 9.508.622.249 4.537.975.750 -5.001.204.262 2.074.820.000 -904.941.936 163.360.301 22.190.924.498 (22.190.924.498) --
13. Utang Bank 2013 Rp
2012 Rp
Perusahaan Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mutiara Tbk Sub Jumlah
160.424.807.259 72.410.869.121 232.835.676.380
93.668.462.191 88.543.978.770 182.212.440.961
Entitas Anak Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah Utang Bank
15.000.000.000 247.835.676.380
37.000.000.000 219.212.440.961
(1.950.743.158)
(1.726.597.435)
Total Utang Bank - Bersih
245.884.933.222
217.485.843.526
Dikurangi Bagian Jangka Pendek
(89.657.100.331)
(54.730.867.280)
Bagian Jangka Panjang
156.227.832.891
162.754.976.246
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
D1/March 28, 2014
24
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 17 Juni 2009 dari Dahlia S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan untuk penambahan plafond dan perubahan jaminan, dan perubahan terakhir berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. OL.263/2013/CM/CR-AO/TH tanggal 30 September 2013 dari Bank Sinarmas. Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. OL.320/2013/CM/CR-AO/TH tanggal 6 Desember 2013 dari Bank Sinarmas, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas untuk term loan VI sejumlah senilai Rp49.000.000.000 dengan jangka waktu 60 bulan sejak tanggal pengikatan kredit (termasuk grace period 12 bulan). Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas sejumlah Rp173.969.323.399 dengan rincian sebagai berikut: Jenis Fasilitas
Sifat Fasilitas
Fixed Loan Term Loan I Term Loan II Term Loan III Term Loan IV Term Loan V Term Loan VI
Commited - Non Revolving Commited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving
Jumlah Fasilitas
Plafond (Rp) 18.000.000.000 7.402.313.695 9.486.487.652 7.198.955.980 37.881.966.072 44.999.600.000 49.000.000.000
Suku bunga per tahun
Jatuh Tempo
13% 13% 13% 13% 13% 13% 13%
22 Juni 2014 24 Desember 2014 13 Desember 2015 9 September 2016 29 November 2017 4 Oktober 2018 60 bulan sejak pencairan kredit (termasuk grace period 12 bulan)
173.969.323.399
Fasilitas kredit yang diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi Perusahaan. Secara khusus, fasilitas Term Loan V dipergunakan untuk pembangunan menara di Bali. Pembayaran yang dilakukan Perusahaan untuk fasilitas Fixed Loan, Term Loan I, II,III,IV dan V selama tahun 2013 masing-masing adalah nihil, Rp6.093.471.544, Rp4.313.847.264, Rp2.175.181.962, Rp2.656.752.692 dan nihil. Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit
Jaminan
Keterangan Jaminan
Fixed Loan dan Term Loan I - V
Properti investasi (catatan 7)
- 77 menara beserta kelengkapannya milik PT Bali Towerindo Sentra yang terletak di Propinsi Bali - 14 menara beserta kelengkapannya milik PT Paramitra Intimega
Term Loan VI
Properti investasi (catatan 7)
- 33 unit menara BTS milik PT BTS dan 4 Unit Tower BTS milik PT PIM baik SST atau Monopole yang akan dibangun oleh PT Bali Towerindo Sentra
Term Loan III
Piutang usaha (catatan 4)
Piutang usaha yang akan timbul sebesar 120% dari kontrak yang timbul dengan PT Telkomsel Selular, PT Smart Telecom dan PT Televisi Network (PT Bali Music Channel)
Jaminan tersebut bersifat paripasu dengan PT Paramitra Intimega, entitas anak.
D1/March 28, 2014
25
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Selama fasilitas kredit, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal berikut, tanpa pemberitahuan tertulis kepada Bank Sinarmas: - Mengubah anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan susunan pengurus; - Memperoleh pinjaman baru. Jika total pinjaman melebihi perbandingan Debt to Equity Ratio 3 kali, Perusahaan wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas; - Meminjamkan uang, kecuali entitas anak dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; - Menjual jaminan yang dijaminkan kepada Bank Sinarmas. Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang diisyaratkan diatas. Perusahaan telah memperoleh surat persetujuan (consent letter) dari Bank Sinarmas dalam suratnya tertanggal 30 September 2013 untuk perubahan anggaran dasar yang dilakukan. PT Bank Mutiara Tbk (“Bank Mutiara”) Berdasarkan Akta Pengakuan Hutang No. 48 dan No. 49 tanggal 24 Juni 2011 dari Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana perubahan berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1055/CA/IX/13/038 pada tanggal 26 September 2013 dan perpanjangan Kredit Rekening Koran, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Mutiara dengan rincian sebagai berikut: Jenis Fasilitas Kredit Investasi 1 Kredit Investasi 2 Kredit Investasi 3 *) Kredit Rekening Koran Jumlah Fasilitas
Plafond (Rp) 85.000.000.000 5.000.000.000 55.000.000.000 10.000.000.000 155.000.000.000
Suku bunga per tahun
Jatuh Tempo
12,5% 12,5% 13,0% 13,0%
25 Juni 2016 25 Juni 2016 26 Maret 2013 26 Maret 2014
*) Kredit Investasi 3 sampai dengan tanggal jatuh tempo belum digunakan.
Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: - Hak tanggungan peringkat pertama atas sebidang tanah Hak Guna Bangunan yang terdaftar atas nama Perusahaan (Catatan 7). - Penyerahan hak milik secara fidusia atas 104 unit menara BTS (Catatan 7) dan piutang sewa menara BTS kepada pihak ketiga (Catatan 4). Jumlah menara BTS yang dijaminkan pertanggal 31 Desember 2013 sebanyak 29 unit. Selama periode fasilitas kredit, Perusahaan wajib melaporkan kepada Bank Mutiara, jika hendak melakukan tindakan- tindakan, antara lain: - Mengadakan perjanjian pinjaman dengan bank lain, badan kredit lain, orang lain atau apapun namanya; - Bertindak sebagai penjamin atau penanggung guna menjamin utang-utang pihak lainnya; - Menyewakan, menjaminkan atau menggadaikan kepada bank atau pihak ketiga lainnya, tanah dan bangunan, kekayaan atau harta yang telah dijaminkan untuk fasilitas kredit dalam perjanjian ini; - Menarik dana melampaui plafon fasilitas kredit yang telah ditentukan oleh Bank Mutiara - Melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, termasuk mengubah susunan pemegang saham, susunan pengurus dan permodalan; - Pembagian dividen dengan maksimal DER 233% ; dan - Meminjam dan/atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain daripada yang timbul dalam usahanya. Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang diisyaratkan diatas. Pembayaran yang dilakukan Perusahaan untuk fasilitas Kredit Investasi 1, 2, 3 dan Kredit Rekening Koran selama tahun 2013 masing-masing adalah Rp15.000.000.000, Rp1.111.111.116, nihil dan nihil.
D1/March 28, 2014
26
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan telah melaporkan kepada Bank Mutiara dalam suratnya tertanggal 20 November 2013 untuk perubahan anggaran dasar yang dilakukan. PT Paramitra Intimega (“Entitas anak”) PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”) Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 010/P-020/FL/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008 dan Akta No. 13 tanggal 3 Juni 2009 dari Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana mengalami perubahan jaminan dan syarat kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 1101 tanggal 30 September 2013 dari Hartojo S.H., Notaris di Jakarta, entitas anak memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas dengan rincian sebagai berikut: Jenis Fasilitas
Sifat Fasilitas
Plafond (Rp)
Suku bunga per tahun
Jatuh Tempo
Fixed Loan 1 Fixed Loan 2 Jumlah Fasilitas
Commited - Non Revolving Commited - Non Revolving
15.000.000.000 22.000.000.000 37.000.000.000
12% 12%
15 April 2014 22 Desember 2013
Fasilitas kredit yang diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi entitas anak. Pembayaran yang dilakukan entitas anak untuk fasilitas fixed loan 1 dan 2 selama tahun 2013 masing-masing adalah nihil dan Rp22.000.000.000. Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit
Jaminan
Keterangan Jaminan
Fixed Loan 1 dan Fixed Loan 2
Properti investasi (Catatan 7)
- 77 tower beserta kelengkapan nya milik PT Bali Towerindo Sentra yang terletak di Propinsi Bali - 14 Tower beserta kelengkapan nya milik PT Paramitra Intimega
Term Loan III
Piutang usaha (Catatan 4)
Piutang usaha yang akan timbul atas kontrak penyewaan kepada provider sebesar 120% dari plafond outstanding dan pembayaran dari provider ditujukan ke rekening escrow Perusahaan di Bank Sinarmas
Jaminan tersebut bersifat paripasu dengan Perusahaan. Selama periode fasilitas peminjaman, tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, entitas anak tidak diperbolehkan untuk, antara lain: - Mengubah anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan susunan pengurus; - Memperoleh pinjaman baru. Jika total pinjaman melebihi perbandingan Debt to Equity Ratio 3 kali, Perusahaan wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas; - Meminjamkan uang, kecuali entitas anak dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; - Menjual jaminan yang dijaminkan kepada Bank Sinarmas. Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang diisyaratkan diatas.
D1/March 28, 2014
27
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 14. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan Saldo liabilitas diestimasi atas imbalan pascakerja Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung oleh aktuaris independen, PT Dian Artha Tama, yang laporannya bertanggal 28 Januari 2014 dan 19 Februari 2013. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto per Tahun Kenaikan Gaji Rata-rata per Tahun Tingkat Mortalita Tingkat Pengunduran Diri 18-44 Tahun 45-54 Tahun
2013 Rp
2012 Rp
55 tahun 8% 10% Tabel Mortalita Indonesia-II (1999)
55 tahun 5% 10% Tabel Mortalita Indonesia-II (1999)
10% 0%
10% 0%
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut: 2013 Rp Saldo Awal Liabilitas Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Tahun Berjalan Pembayaran Imbalan Kerja Saldo Akhir Liabilitas
2012 Rp
1.271.828.840
631.012.299
946.351.100 (9.735.200) 2.208.444.740
643.249.275 (2.432.734) 1.271.828.840
Rincian beban manfaat pascakerja yang diakui tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Biaya Jasa lalu (Vested ) Kerugian (Keuntungan) Aktuarial Jumlah
2013 Rp
2012 Rp
607.616.333 91.824.119 212.004.939 34.905.709 946.351.100
601.913.175 36.535.718 -4.800.382 643.249.275
Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut: 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja Keuntungan (Kerugian ) Aktuarial ya ng Belum Diaku i Jumlah
D1/March 28, 2014
1.833 .779.582 374 .665.158 2.208 .444.740
28
2012 Rp 1.634.212.649 (362.383.8 09) 1.271.828.840
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2013 Rp Saldo Awal Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Beban Jasa Lalu (Vested) Beban Jasa Kini Beban Bunga Pembayaran Imbalan Kerja Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui Saldo Akhir Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti
2012 Rp
1.634.212.649 212.004.939 607.616.333 91.824.119 (9.735.200) (702.143.258) 1.833.779.582
730.714.353 -601.913.175 36.535.718 (2.432.734) 267.482.137 1.634.212.649
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut: 2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Aset Program Defisit pada Program Penyesuaian yang Timbul pada Liabilitas Penyesuaian yang Timbul pada Nilai Wajar Aset Program Defisit pada Program
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
1.833.779.582 -(1.833.779.582)
1.634.212.649 -(1.634.212.649)
730.714.353 -(730.714.353)
291.067.903 -(291.067.903)
183.259.043 -183.259.043
702.143.258
(267.482.137)
(165.293.137)
95.110.137
150.083.469
-702.143.258
-(267.482.137)
-(165.293.137)
-95.110.137
-150.083.469
15. Modal Saham Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham (lembar) PT Kh arisma Cipta Towerindo Robby Hermanto Jumlah
509.790.000 10.000 509.800.000
Jumlah Saham (lembar) PT Kh arisma Cipta Towerindo Robby Hermanto Jumlah
50.979 1 50.980
2013 Persentase Kepemilikan (%) 99,9 98 0,0 02 100,0 00 2012 Persentase Kepemilikan (%) 99,9 98 0,0 02 100,0 00
Jumlah Rp 50.979.000.000 1.000.000 50.980.000.000
Jumlah Rp 50.979.000.000 1.000.000 50.980.000.000
Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun: 2013 (lembar) Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun Penambahan Modal Saham Pemecahan Nilai Nominal Saham Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun
D1/March 28, 2014
2012 (lembar)
50.980 -509.749.020 509.800.000
29
5.000 45.980 -50.980
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Akta No. 138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) menjadi sebesar Rp100 (seratus Rupiah). Atas perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-61437.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 26 November 2013. Pada tahun 2010, pemegang saham telah menyetor tambahan modal sebesar Rp45.980.000.000 dan dicatat sebagai uang muka setoran modal. Perubahan modal tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat penerimaan perubahan data perusahaan No. AHU.AH.01.10_38493 tanggal 29 Oktober 2012, sehingga saldo uang muka setoran modal direklasifikasi sebagai modal saham. Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 23 Februari 2012 dari Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah) menjadi sebesar Rp50.980.000.000 (lima puluh miliar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah). 16. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
PT Paramitra Intimega
2011
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Rp
Rp
(45.055.548)
1.584.379.324
2012
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Selisih Transaksi yang Timbul dari Perubahan Bagian Kepemilikan pada Entitas Anak
2013
Rp
Rp
Rp
Rp
1.539.323.776
(531)
(1.588.946.178)
(49.622.933)
17. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Pada tanggal 19 Agustus 2013, Perusahaan membeli sebanyak 28.570 lembar saham PT Paramitra Intimega, entitas anak dari PT Kharisma Cipta Mandiri dengan biaya perolehan sebesar Rp2.857.000.000.
18. Pendapatan Usaha Akun ini merupakan pendapatan atas sewa menara BTS dan jasa pemeliharaan kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2013 Rp PT Telekomunikasi Selular PT XL Axiata Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT Axis Telekom Indonesia PT Indosat Tbk PT Hutchison 3 Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain Jumlah Pendapatan Usaha
D1/March 28, 2014
29.049.758.472 21.279.139.989 17.848.673.505 15.854.704.802 7.599.715.186 7.224.330.642 3.042.967.742 1.295.198.171 103.194.488.509
30
2012 Rp 13.761.652.205 14.567.817.573 14.136.350.121 14.537.092.610 3.956.048.225 945.213.971 3.024.000.000 953.174.899 65.881.349.604
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian pembeli yang melebihi 10% dari pendapatan usaha meliputi PT Telekomunikasi Selular, PT XL Axiata Tbk, PT Axis Telekom Indonesia dan PT Smartfren Telecom Tbk dengan nilai sebagaimana tercantum pada tabel diatas. 19. Beban Pokok Pendapatan Akun ini terdiri dari:
Gaji dan Tunjangan Karyawan Listrik Perizinan dan Lain-lain Operasional dan Pemeliharaan Amortisasi Sewa Lahan Sewa Jasa Kontraktor Lain-lain Jumlah Beban Pokok Pendapatan
2013 Rp
2012 Rp
6.865.367.369 5.851.104.936 3.193.297.076 2.539.881.936 1.760.301.546 1.550.187.260 787.836.217 1.175.741.908 23.723.718.248
3.528.876.584 2.361.372.651 2.087.958.975 9.074.742.233 873.917.590 455.323.412 247.860.670 819.171.686 19.449.223.801
20. Beban Usaha Akun ini terdiri dari: 2013 Rp Gaji dan Tunjangan Karyawan Amortisasi Sewa Kantor dan lainnya Operasional dan Pemeliharaan Logistik dan Transportasi Penyusutan Jasa Profesional Perjalanan Dinas Pelatihan Karyawan Lain-lain Jumlah Beban Usaha
7.375.536.720 1.795.030.498 1.026.402.811 650.154.079 552.242.390 538.205.300 357.492.396 300.798.774 1.392.929.181 13.988.792.149
2012 Rp 5.390.496.669 874.672.300 499.914.818 167.127.151 547.624.467 444.700.011 449.023.534 229.371.395 759.878.107 9.362.808.452
21. Beban Keuangan Akun ini terdiri dari: 2013 Rp Bunga Pinjaman Bank Bunga Pembiayaan Konsumen Jumlah Beban Keuangan
D1/March 28, 2014
26.920.954.769 33.351.789 26.954.306.558
31
2012 Rp 24.477.033.683 -24.477.033.683
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 22. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Lembar Saham Beredar Laba per Saham Dasar *)
2012 Rp
85.602.959.845 509.800.000
93.990.699.766 509.800.000
167,91
184,37
*) Penambahan jumlah saham melalui pemecahan nominal saham dilakukan tanpa menghasilkan penerimaan kas (Catatan 15), maka penambahan jumlah saham ini diperlakukan seolah-olah telah terjadi sebelum awal 2012, periode paling awal yang dilaporkan.
23. Perpajakan a. Pajak Dibayar di Muka 2013 Rp Pajak Penghasilan Pasal 28 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
1.070.412.336 169.403.333 1.560.311.876 2.800.127.545
2012 Rp
-1.513.447.155 1.462.982.687 2.976.429.842
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2010 hingga 2012 untuk Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 4(2), Pasal 21, Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Badan. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari hasil pemeriksaan tahun 2010 dan 2011 masing-masing pada tanggal 10 September 2012 dan 17 Juni 2013. Berikut ini rincian hasil pemeriksaan pajak yang diterima Perusahaan: Tanggal 08 Januari 2012 08 Januari 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 23 Agustus 2012 24 Mei 2013 24 Mei 2013 24 Mei 2013
D1/March 28, 2014
Jenis Pajak
Keterangan
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 21
SKPKB SKPKB SKPLB SKP Nihil SKP Nihil SKPKB SKPKB SKPKB SKP Nihil SKPKB SKPKB SKP Nihil SKPKB SKPKB SKPKB SKP Nihil SKPKB SKPLB SKPKB SKPKB
32
Tahun Pajak Januari 2012 Maret 2012 2010 Jan-Jun 2010 Juli-Nov 2010 Desember 2010 Jan - Des 2010 September 2010 Jan-Nov 2010 Desember 2010 Januari 2010 Feb-Jul 2010 Agustus 2010 September 2010 Oktober 2010 November 2010 Desember 2010 2011 2011 Jan - Des 2011
Jumlah (Rp) 2.345.480 12.855.126 444.261.600 --21.175.292 16.794.930 280.000 -9.509.354 16.200.000 -13.089.100 1.123.470 1.850.000 -1.036.000 935.900.863 16.437.367 8.001.444
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Tanggal 24 Mei 2013 24 Mei 2013 24 Mei 2013 24 Mei 2013 24 Mei 2013 24 Mei 2013 24 Mei 2013
Jenis Pajak
Keterangan
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai
SKP Nihil SKPKB SKPKB SKPKB SKPKB SKPKB SKPKB
Tahun Pajak April 2011 2011 Februari 2011 April 2011 Juni 2011 Juli 2011 November 2011
Jumlah (Rp) -12.254.438 771.000 1.650.000 747.929 37.636.287 1.654.293
Pada tahun 2012, entitas anak menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2006 dan 2008 untuk Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 4(2), Pasal 21, Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Badan. Entitas anak telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari hasil pemeriksaan pada tanggal 29 November 2012. Berikut ini rincian hasil pemeriksaan pajak yang diterima entitas anak: Tanggal 31 Oktober 2012 31 Oktober 2012 31 Oktober 2012 31 Oktober 2012 31 Oktober 2012
Jenis Pajak
Keterangan
Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
SKP Nihil SKP Nihil SKP Nihil SKPKB SKP Nihil
Tahun Pajak Juni 2006 Jan - Des 2008 Jan - Des 2008 Jan - Des 2008 Jan - Des 2008
Jumlah (Rp) ---1.065.600 --
b. Utang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 PPh Final PP 46 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Utang Pajak
2013 Rp
2012 Rp
318.303.578 148.428.691 8.755.102 11.840.691 -487.328.062
337.319.854 76.516.336 29.217.247 -506.231.424 949.284.861
c. Beban Pajak Penghasilan Entitas Induk Rp Kini Tangguhan Jumlah
D1/March 28, 2014
-(32.193.724.432) (32.193.724.432)
2013 Entitas Anak Rp
Konsolidasian Rp
(11.840.691) (2.501.471.688) (2.513.312.379)
33
(11.840.691) (34.695.196.120) (34.707.036.811)
Entitas Induk Rp
2012 Entitas Anak Rp
-(26.870.286.095) (26.870.286.095)
-2.151.857.680 2.151.857.680
Konsolidasian Rp -(24.718.428.415) (24.718.428.415)
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian Laba (Rugi) Sebelum Pajak Entitas Anak Eliminasi Laba Sebelum Pajak Perusahaan Perbedaan Temporer: Imbalan Kerja Amortisasi Penyusutan Properti Investasi dan Aset Tetap Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi Perbedaan Tetap: Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Sumbangan dan Jamuan Pendapatan Bunga Denda Pajak Lain-lain
2012 Rp
120.309.996.125 (2.794.650.818) 5.195.716.015 128.300.362.958
120.293.507.505 3.393.553.133 -116.899.954.372
685.829.622 25.187.500 (28.598.187.493) (87.756.450.748)
640.816.541 (418.662.678) (368.885.698) (108.156.905.014)
265.715.901 85.861.785 (78.151.184) 182.969.009 18.139.243
154.494.898 18.495.500 (66.880.269) 333.525.508 124.452.433
13.131.276.593
9.160.405.593
(1.505.926.063) (21.020.188.265) (10.203.777.029) (32.729.891.357) (19.598.614.764)
(10.666.331.656) (21.020.188.265) (10.203.777.029) (41.890.296.950) (32.729.891.357)
--
--
Dikurangi Pajak Dibayar di Muka Pajak Penghasilan 22 Pajak Penghasilan 23
(18.305.723) (1.052.106.613)
---
Jumlah Estimasi Pajak Lebih Bayar Perusahaan
(1.070.412.336)
--
Taksiran Laba Kena Pajak Rugi Fiskal: 2008 2009 2010 Jumlah Rugi Fiskal Akhir Beban Pajak Kini
Perhitungan laba sebelum beban pajak untuk tahun- tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun yang bersangkutan. Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut: 2013 Rp Laba sebelum Pajak Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba (Rugi) sebelum Pajak Entitas Anak Eliminasi Laba sebelum Pajak Perusahaan
D1/March 28, 2014
120.309.996.125 (2.794.650.818) 5.195.716.015 128.300.362.958
34
2012 Rp
120.293.507.505 (3.393.553.133) -116.899.954.372
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2013 Rp Pajak Penghasilan dihitung dengan tarif 25% Pengaruh Pajak atas Perbedaan Tetap Penyesuaian pada Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak Perusahaan Beban Pajak Entitas Anak: Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak Konsolidasian
2012 Rp
(32.075.090.740) (118.633.692) -(32.193.724.432)
(29.224.988.593) (141.022.018) 2.495.724.516 (26.870.286.095)
(11.840.691) (2.501.471.688) (34.707.036.811)
-2.151.857.680 (24.718.428.415)
Perhitungan rugi fiskal hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan yang disampaikan ke kantor pajak. Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 31 Des 2011
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp)
(Rp) Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak - Bersih Liabilitas Pajak Tangguhan Perusahaan Properti Investasi dan Aset Tetap Rugi Fiskal Beban Tangguhan Imbalan Kerja Karyawan Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
31 Des 2012
(Rp)
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp)
31 Des 2013
(Rp)
3.609.242.911
2.151.857.680
5.761.100.591
(2.501.471.688)
3.259.628.903
(15.491.655.995) 12.302.321.958 (4.016.225) 157.753.075 (3.035.597.187)
(22.908.360.466) (4.119.849.114) (2.280.650) 160.204.135 (26.870.286.095)
(38.400.016.461) 8.182.472.844 (6.296.875) 317.957.210 (29.905.883.282)
(29.086.225.756) (3.282.819.153) 6.296.875 169.023.606 (32.193.724.428)
(67.486.242.217) 4.899.653.691 -486.980.816 (62.099.607.710)
24. Segmen Operasi Segmen Operasi: Perusahaan dan entitas anak hanya menghasilkan satu jenis jasa yang signifikan, yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses, klasifikasi pelanggan dan distribusi jasa (lihat Catatan 18). Pelanggan Utama: Terdapat beberapa pelanggan eksternal tunggal dengan nilai transaksi pendapatan melebihi 10% pendapatan konsolidasian. Pelanggan-pelanggan tersebut telah diungkapkan secara rinci pada Catatan 18.
D1/March 28, 2014
35
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 25. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Perusahaan dan entitas anak dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut:
2013 Rp Imbalan Kerja Manajemen KunciImbalan Kerja Jangka Pendek Direksi Komisaris Jumlah
Imbalan Kerja Manajemen KunciImbalan Pascakerja Direksi Komisaris Jumlah
Persentase terhadap Jumlah Beban yang Bersangkutan 2013 2012 % %
2012 Rp
3.919.819.348 210.828.982 4.130.648.330
3.296.533.135 -3.296.533.135
28,02 1,51 29,53
35,21 -35,21
273.111.344 93.480.641 366.591.985
475.826.416 -475.826.416
1,95 0,67 2,62
5,08 -5,08
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
26. Transaksi Nonkas Berikut aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas: Catatan
Penambahan Properti Investasi yang Berasal dari Kenaikan Nilai Wajar Perolehan Menara dan Sarana Penunjang yang Masih Terutang
2013 Rp
2012 (Rp)
82.331.535.195
108.156.905.014
47.764.672.644
27.368.749.273
27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Keuangan a. Faktor-faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan dan entitas anak menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: • Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan dan entitas anak. • Risiko likuiditas: Perusahaan dan entitas anak menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan. • Risiko pasar terdiri dari: (i). Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
D1/March 28, 2014
36
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) (ii). Risiko suku bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. (iii). Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Perusahaan dan entitas anak. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan dan entitas anak. Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut: • Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi. • Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin offsetting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga. • Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau. • Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktik pasar terbaik. Risiko Kredit Perusahaan dan entitas anak mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam penyewaan properti investasi. Sebagai bagian dari proses tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Perusahaan dan entitas anak hanya menempatkan dananya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat. Belum Jatuh Tempo Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah
6.896.122.016 1.421.389.330 1.301.253 568.162.178 8.886.974.777
Belum Jatuh Tempo Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah
4.157.952.509 3.363.382.583 213.493.857 7.734.828.949
0-30 hari Rp -18.816.083.418 --18.816.083.418
0-30 hari Rp
31-60 hari Rp -12.153.806.666 --12.153.806.666
31-60 hari Rp
-10.035.949.084 -10.035.949.084
-873.783.371 -873.783.371
2013 Jatuh Tempo 61-90 hari Rp -2.113.670.407 --2.113.670.407
2012 Jatuh Tempo 61-90 hari Rp
91-120 hari Rp
>120 hari Rp
-383.154.386 --383.154.386
91-120 hari Rp
-2.335.972.958 -2.335.972.958
Jumlah Rp
-4.620.585.214 --4.620.585.214
>120 hari Rp -----
6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 568.162.178 46.974.274.868
Jumlah Rp
-1.549.165.135 -1.549.165.135
4.157.952.509 18.158.253.131 213.493.857 22.529.699.497
Aset keuangan tidak lancar lainnya adalah uang jaminan untuk sewa ruang kantor. Risiko Likuiditas Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
D1/March 28, 2014
37
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: 2013 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp Diukur dengan Biaya Perolehan Diamotisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank Jumlah
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp
Jumlah Rp
47.764.672.644 3.428.715.243 -89.657.100.331
---156.227.832.891
-----
--6.129.640.409 --
47.764.672.644 3.428.715.243 6.129.640.409 245.884.933.222
140.850.488.218
156.227.832.891
--
6.129.640.409
303.207.961.518
2012 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp
Jumlah Rp
Diukur dengan biaya perolehan diamotisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank
27.368.749.273 1.194.608.215 -54.730.867.280
---162.754.976.246
-----
--4.077.918.249 --
27.368.749.273 1.194.608.215 4.077.918.249 217.485.843.526
Jumlah
83.294.224.768
162.754.976.246
--
4.077.918.249
250.127.119.263
Risiko Pasar (i) Risiko Tingkat Bunga Perusahaan dan entitas anak terekspos risiko perubahan tingkat bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Adapun liabilitas keuangan yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak dikenakan tingkat suku bunga tetap. Perusahaan dan entitas anak akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan dan entitas anak akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman atau mempertimbangkan strategi lindung tingkat suku bunga. Analisa sensitivitas: Pada tanggal 31 Desember 2013, jika suku bunga pada tanggal tersebut lebih tinggi sebanyak 10 basis poin, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk periode berjalan akan lebih rendah sebesar Rp1.451.813.313 Sebaliknya, jika pada tanggal 31 Desember 2013, jika suku bunga pada tanggal tersebut lebih rendah sebanyak 10 basis poin, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk periode berjalan akan lebih tinggi sebesar Rp1.451.813.313 (ii) Risiko Mata Uang Perusahaan dan entitas anak terekspos risiko nilai mata uang yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak. Tabel berikut menganalisis aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 Mata uang Asing USD Aset Kas dan Bank Liabilitas Utang Usaha Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas dalam mata uang asing - bersih
D1/March 28, 2014
2012 Rupiah Rp
Mata uang Asing USD
Rupiah Rp
599
7.295.969
160
1.549.327
1.819.140 -1.819.140 1.818.541
22.173.492.152 -22.173.492.152 22.166.196.183
837.121 55.590 892.711 892.551
8.094.956.923 537.559.652 8.632.516.575 8.630.967.248
38
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Analisa sensitivitas: Pada tanggal 31 Desember 2013, jika kurs US Dolar pada tanggal tersebut lebih tinggi sebanyak 10%, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk tahun berjalan akan lebih rendah sebesar Rp883.008.970. Sebaliknya, jika pada tanggal 31 Desember 2013, jika kurs US Dolar pada tanggal tersebut lebih rendah sebanyak 10%, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk tahun berjalan akan lebih tinggi sebesar Rp883.008.970. (iii) Risiko Harga Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki risiko harga pasar karena tidak memiliki aset atau liabilitas yang diperdagangkan di pasar. b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tidak lancar ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat bunga pasar atas instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama. Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan: 2013 Nilai Tercatat Rp Aset Keuangan Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Usaha Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank Jumlah Liabilitas Keuangan
2012 Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 568.162.178
6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 568.162.178
4.157.952.509 18.158.253.131 -213.493.857
4.157.952.509 18.158.253.131 -213.493.857
46.974.274.868
46.974.274.868
22.529.699.497
22.529.699.497
47.764.672.644 3.428.715.243 6.129.640.409 245.884.933.222
47.764.672.644 3.428.715.243 6.129.640.409 245.884.933.222
27.368.749.273 1.194.608.215 4.077.918.249 217.485.843.526
27.368.749.273 1.194.608.215 4.077.918.249 217.485.843.526
303.207.961.518
303.207.961.518
250.127.119.263
250.127.119.263
28. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, Perusahaan dan entitas anak dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya. Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anak dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. D1/March 28, 2014
39
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan dan entitas anak memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas. Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Jumlah Pinjaman Dikurangi: Kas dan Bank
245.884.933.222 (6.896.122.016)
217.485.843.526 (4.157.952.509)
Pinjaman Bersih Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
238.988.811.206
213.327.891.017
231.852.244.778
147.516.138.745
1,03
1,45
Rasio Gearing Konsolidasian
29. Perjanjian dan Perikatan Signifikan a. Perjanjian Sewa Menara dan Sarana Penunjang Perusahaan dan entitas anak memiliki perjanjian sewa dengan para pelanggan sebagai berikut: Perusahaan 1. PT XL Axiata Tbk (“XL”) Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Fasilitas Infrastruktur No. 0002-11-F07-2500340 tanggal 21 Mei 2010 antara Perusahaan dan XL, sebagaimana dilakukan adendum pada tahun 2011, XL sepakat untuk menyewa menara milik Perusahaan dengan harga sewa sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak penandatanganan Berita Acara Pengunaan Site (BAPS). 2. PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) Pada tanggal 1 Februari 2012, Perusahaan dan Telkomsel menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Pemanfaatan Link Transmisi untuk Penyelenggaraan Jaringan dan Jasa telekomunikasi. Perjanjian ini memiliki jangka waktu 2 tahun sejak ditandatangani oleh para pihak dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak dengan pemberitahuan secara tertulis oleh salah satu pihak selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian ini. 3. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) Berdasarkan perjanjian No. K.TEL.119/HK.810/DTF-A1043300/2010 tanggal 9 Maret 2010, Perusahaan mengadakan kerjasama dengan Telkom untuk mengadakan perkerjaan jasa penyediaan sarana pendukung CME Nasional selama 5 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. 4. PT Smartfren Telecom Tbk (“Smartfren”) Berdasarkan perjanjian No. 036b/procurement/Smartfren/MLA-BTS/V/11 tanggal 9 Mei 2011, Perusahaan mengadakan kerjasama dengan Smartfren untuk penyewaan menara telekomunikasi beserta seluruh fasilitas pendukungnya untuk jangka waktu 5 tahun. 5. PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) Berdasarkan perjanjian No 398/LGL-MLA-TowerCo/PT Bali Towerindo Sentra/RSS-MM/Tech/VII/2012 tanggal 31 Juli 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan H3I untuk penyediaan lokasi dan fasilitas untuk pengoperasian peralatan komunikasi H3I. Perjanjian ini berlaku 12 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan. D1/March 28, 2014
40
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 6. PT Indosat Tbk (“Indosat”) Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan dan Indosat menandatangani Perjanjian Induk No. 310001140 mengenai pengadaan fasilitas infrastruktur telekomunikasi serta civil mechanical electrical dan site acquisition untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. 7. PT Axis Telekom Indonesia (“Axis”) Pada berbagai tanggal antara 2009 dan 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Axis untuk penyewaan menara milik Perusahaan dengan kompensasi sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak tanggal serah terima dan dapat diperpanjang dengan opsi bagi Axis untuk memperpanjang 10 tahun atau dalam jangka waktu lain tidak kurang dari 5 tahun sebagaimana para pihak dapat menyetujuinya. Sehubungan dengan rencana merger Axis dan PT XL Axiata Tbk, Axis telah mengajukan penyelesaian kontrak lebih awal (early termination) kepada Perusahaan. Perusahaan telah menerima pengajuan Axis tersebut dan sedang dalam proses negosiasi dengan Axis terkait early termination sehubungan dengan rencana tersebut. Entitas anak 1. PT Smarfren Telecom Tbk (“Smartfren”) Berdasarkan perjanjian No. 23a/procurement/Smartfren/PKS-Paramitra/X/11 tanggal 13 Oktober 2011 antara entitas anak dan Smartfren, Smartfren menyewa menara BTS milik entitas anak dengan kompensasi sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian adalah 5 tahun sejak tanggal serah terima dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. 2. PT Indosat Tbk (“Indosat”) Pada tanggal 18 Januari 2012, entitas anak dan Indosat menandatangani Perjanjian Induk No. 310001286 mengenai pengadaan fasilitas infrastruktur telekomunikasi serta civil mechanical electrical dan site acquisition untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. b. Perjanjian Penting Lainnya Perusahaan 1. Perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten Badung Berdasarkan perjanjian No. 555/2818/Dishub-BD 018/Badung/PKS/2007 mengenai Kerjasama Pemerintah Kabupaten Badung dengan Perusahaan. Perusahaan adalah pemenang lelang bedasarkan keputusan Bupati Badung Nomor 519/02/HK/2007 tentang izin pengusahaan penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi terpadu di kabupaten Badung. Jangka waktu perizinan selama 20 tahun. 2. Perjanjian Sewa Gedung Kantor dengan PT Wisma Keiai Indonesia Berdasarkan amandemen perjanjian tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan menyewa ruangan kantor dari PT Wisma Keiai Indonesia yang terletak di Wisma Keiai lantai 2 dengan masa sewa selama 6 (enam) tahun dan dapat diperpanjang. Entitas anak 1. Perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan Berdasarkan perjanjian No.510.2/361/TAPEM 018/TABANAN/PKS/III/2008 mengenai Kerjasama Pemerintah Kabupaten Badung dengan entitas anak. Entitas anak adalah penyelenggara pembangunan D1/March 28, 2014
41
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Menara Telekomunikasi Terpadu di wilayah Kabupaten Tabanan termasuk tetapi tidak terbatas pada menara penghubung (Infill Tower) di seluruh wilayah kabupaten Tabanan. Jangka waktu perizinan selama 20 tahun. 30. Gugatan PT United Towerindo (Penggugat) telah mengajukan gugatan terhadap Perusahaan (Tergugat II) di Pengadilan Negeri Denpasar dengan nomor perkara No.471/Pdt.G/2011/PN.Dps sehubungan dengan pembongkaran 5 (lima) menara telekomunikasi milik Penggugat yang berlokasi di Kabupaten Badung. Tergugat I dalam kasus ini adalah Pemerintah Kabupaten Badung. Dalam kasus hukum ini, Penggugat telah mengajukan kepada Pengadilan untuk mengeluarkan putusan antara lain menghukum Tergugat I dan II secara tanggung renteng untuk membayar secara tunai kepada Penggugat kompensasi material sebesar Rp23.956.845.821 ditambah bunga 4% per bulan dan kompensasi non material sebesar Rp100.000.000. Atas gugatan tersebut, Perusahaan telah menggugat balik Penggugat di pengadilan yang sama dengan menyatakan bahwa Penggugat telah mengoperasikan 5 (lima) menara telekomunikasi tersebut di Kabupaten Badung tanpa izin dan tindakan tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Perusahaan mengajukan kepada Pengadilan untuk mengeluarkan putusan antara lain menghukum Penggugat untuk membayar kepada Perusahaan kompensasi material sebesar Rp50.000.000.000 ditambah Rp500.000.000 secara tunai dan kompensasi non material sebesar Rp500.000.000.000. Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Negeri Denpasar telah mengeluarkan putusan menolak semua gugatan dari Penggugat dan Tergugat II. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, kasus ini sedang dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Provinsi Bali. 31. Komitmen Pendapatan Sewa Operasi Pada akhir periode pelaporan, estimasi jumlah pendapatan sewa minimum di masa depan yang dilakukan dengan sewa operasi adalah sebagai berikut: 2013 Rp 110.357.509.846 523.239.982.666 259.718.665.764 103.194.488.509
Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun Lebih dari lima tahun Pendapatan Sewa Tahun Berjalan
2012 Rp 80.430.243.388 354.141.341.607 192.296.790.510 65.881.349.604
32. Reklasifikasi Akun Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan untuk memenuhi ketentuan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Atas hal tersebut, Perusahaan telah melakukan penyesuaian nama-nama pos laporan keuangan, pengelompokan pos-pos laporan keuangan dalam komponen utama yang sama.
D1/March 28, 2014
42
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut: 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Beban Usaha Beban Keuangan Lain-lain - Bersih Beban Karyawan Beban Umum dan Administrasi Beban Penyusutan dan Amortisasi Penghasilan Bunga Beban Bunga Beban Bank Keuntungan(kerugian) kurs mata uang asing - bersih
Sebelum Reklasifikasi
Setelah Reklasifikasi
-(24.144.782.691)
5.761.100.592 (29.905.883.282)
65.978.472.902 15.950.016.388 --372.687.223 8.919.373.253 3.424.687.316 615.078.414 (68.716.832) 24.426.421.947 158.937.117 43.385.585
65.881.349.604 19.449.223.801 9.362.808.452 24.477.033.683 455.681.177 --------
33. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan a. Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk Pada tanggal 6 Januari 2014, berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk No. 01 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, menyetujui untuk membuat perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk. b. Perubahan Anggaran dasar Perseroan tentang Tugas Dan Wewenang Direksi Perseroan Pada tanggal 24 Januari 2014, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 67 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, menyetujui untuk mengubah ketentuan Pasal 12 ayat 3 anggaran dasar Perseroan tentang Tugas Dan Wewenang Direksi Perseroan. Atas perubahan tugas dan wewenang direksi perseroan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-AH/01/10-03322 Tahun 2014 tanggal 5 Februari 2014. c. Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk Pada tanggal 30 Januari 2014, berdasarkan Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk No. 83 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, menyetujui bahwa jumlah saham yang ditawarkan dan harga saham sudah dapat ditentukan, maka emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek telah saling setuju untuk mengubah seluruh Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk tertanggal 29 November 2013, Nomor 144, dengan melakukan perubahan beberapa ketentuan dan menegaskan kembali seluruh ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Efek Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk.
D1/March 28, 2014
43
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) d. Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk Pada tanggal 30 Januari 2014, berdasarkan Perubahan I Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk No. 84 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, menyetujui bahwa sehubungan dengan penerbitan Waran Seri I oleh emitan dan untuk melindungi kepentingan para pemegang Waran Seri I maka dengan ini menyatakan dengan ini setuju untuk mengubah seluruh Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum PT Bali Towerindo Sentra Tbk. e. Perubahan Anggaran Dasar PT Paramitra Media Interaktif (PMI), entitas anak Pada tanggal 3 Maret 2014, berdasarkan Berita Acara Rapat PT Paramitra Media Interaktif No. 03 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, menyetujui meningkatkan modal ditempatkan dan disetor PMI dari Rp250.000.000 menjadi Rp500.000.000 dengan menerbitkan saham baru sebanyak 250 saham atau senilai Rp250.000.000. f. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan Pada tanggal 4 Maret 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham 88.000.000 lembar Saham Biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp400 per saham. Seluruh saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Maret 2014. 34. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013 Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: - ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan - ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standarstandar tersebut adalah sebagai berikut:
Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: - ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan - ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standarstandar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Irnbalan kerja” Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut. D1/March 28, 2014
44
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 35. Tambahan Informasi Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”) yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian.
36. Tanggung Jawab atas Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 28 Maret 2014. Tandatangan untuk diterbitkan: eksi
Manager Accounting
D1/March 28, 2014
45
sign
Lampiran I PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta 1 Januari 2012/ 31Desember 201 (Dalam Rupiah Penuh) ASET
31 Desember 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011 Rp
ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar
4.773.326.124 39.496.898.894 71.158.366 3.167.781.165 1.632.086.693 31.557.284.579 80.698.535.821
4.137.737.557 17.611.975.881 4.623.051.728 514.742.794 1.455.346.812 23.516.557.533 51.859.412.305
2.508.360.983 14.873.886.306 2.546.348.613 -1.451.844.462 16.684.250.134 38.064.690.498
ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Investasi pada Entitas Anak Properti Investasi Aset Tetap Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
563.476.182 28.916.002.655 30.248.700.000 500.442.947.623 7.469.050.564 567.640.177.024 648.338.712.845
439.757.941 17.461.017.745 7.142.900.000 337.549.446.705 652.582.938 363.245.705.329 415.105.117.634
749.300.318 7.641.217.703 7.142.900.000 185.635.848.194 512.259.760 201.681.525.975 239.746.216.473
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Beban Akrual Utang Pajak Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Jangka Pendek dari: Utang Pembiayaan Konsumen Pendapatan Ditangguhkan Utang Bank Jangka Panjang Jumlah Liabiltas Jangka Pendek
46.257.436.098 3.346.192.256 428.858.709 249.000.000 --
28.886.454.841 1.001.812.840 909.311.203 ---
3.734.187.699 516.929.079 1.712.021.982 -221.270
652.090.298 54.204.130.936 74.657.100.331 179.794.808.628
-21.800.960.558 17.941.317.253 70.539.856.695
-16.943.073.532 19.898.297.002 42.804.730.564
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang UtangPihak Pembiayaan Berelasi Konsumen - Non Usaha Utang Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.230.457.211 156.526.704.923 1.947.923.262 62.099.607.714 221.804.693.110
-162.754.976.246 1.271.828.840 29.905.883.282 193.932.688.368
-132.671.972.129 631.012.299 3.035.597.187 136.338.581.615
JUMLAH LIABILITAS
401.599.501.738
264.472.545.063
179.143.312.179
EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp100 per saham (Pada 31 Desember 2012: Rp1.000.000 per saham) Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 509.800.000 saham (Pada 31 Desember 2012: 50.980 saham) Uang Muka Setoran Modal Saldo Laba (Defisit) Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
50.980.000.000 -195.759.211.107 246.739.211.107 648.338.712.845
50.980.000.000 -99.652.572.571 150.632.572.571 415.105.117.634
5.000.000.000 45.980.000.000 9.622.904.294 60.602.904.294 239.746.216.473
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran II PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2013 Rp PENDAPATAN USAHA
2012 Rp
101.887.101.943
64.738.160.622
BEBAN POKOK PENDAPATAN
23.583.078.252
19.523.911.766
LABA BRUTO
78.304.023.691
45.214.248.856
Beban Usaha
(13.321.574.568)
(8.968.018.327)
LABA USAHA
64.982.449.123
36.246.230.529
Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi Beban Keuangan Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK
87.756.450.748 (23.919.026.091) (519.510.812) 128.300.362.968
102.065.937.716 (20.967.984.833) (444.229.040) 116.899.954.372
Beban Pajak
(32.193.724.432)
(26.870.286.095)
96.106.638.536
90.029.668.277
--
--
96.106.638.536
90.029.668.277
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran III PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Modal Saham
Uang Muka Setoran Modal
Rp
Rp
Saldo Laba Yang Telah Yang Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp
Jumlah Ekuitas
Rp
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
5.000.000.000
45.980.000.000
--
9.622.904.294
60.602.904.294
Reklasifikasi Uang Muka Setoran Modal Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
45.980.000.000 -50.980.000.000
(45.980.000.000) ---
----
-90.029.668.277 99.652.572.571
-90.029.668.277 150.632.572.571
--
--
--
96.106.638.536
96.106.638.536
50.980.000.000
--
--
195.759.211.107
246.739.211.107
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran IV PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2013 Rp
2012 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok Pembayaran Kas ke Karyawan Pembayaran Pajak Penerimaan dari Pajak Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
129.086.075.763 (21.501.617.028) (11.895.412.814) (554.920.012) 856.748.105 78.151.183 96.069.025.197
76.971.490.882 (15.496.851.819) (7.442.456.028) (517.963.947) 348.002.848 66.849.269 53.929.071.205
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Pembayaran Sewa Lahan Dibayar di Muka Properti Investasi Pembayaran Angsuran Sewa Pembiayaan Setoran Modal kepada Entitas Anak Pembelian Saham Entitas Anak dari Pihak Nonpengendali
(3.790.440.440) (17.306.592.442) (67.286.316.485) (169.771.400) (20.000.000.000) (2.857.000.000)
(865.599.806) (16.618.292.643) (37.517.203.548) ----
(111.410.120.767)
(55.001.095.997)
81.973.600.000 (31.350.364.578) (23.392.088.827) (11.216.900.000) 16.014.246.595
49.799.600.000 (21.320.698.173) (21.374.499.799) (4.403.000.000) 2.701.402.028
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
673.151.025
1.629.377.236
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN BANK
(37.562.458)
(662)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4.137.737.557
2.508.360.983
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
4.773.326.124
4.137.737.557
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Utang Jangka Panjang Penerimaan Pembayaran Pembayaran Beban Keuangan Pembayaran kepada Pihak Berelasi Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Final Draft/March 28, 2014
sign:
Lampiran V PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) PENGUNGKAPAN LAINNYA Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 1. Laporan Keuangan Tersendiri Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian. 2. Daftar Investasi pada Entitas Anak Entitas Anak
Domisili
Persentase Kepemilikan
PT Paramitra Intimega
Jakarta
99,99%
PT Paramitra Media Interaktif
Jakarta
99,60%
3. Metode Pencatatan Investasi Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan metode biaya perolehan.
Disetujui oleh
Direktur Akuntansi
Final Draft/March 28, 2014
Manajer Akuntansi
sign: