PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 30 September 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 2013 (tidak diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian
4
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5
Informasi Tambahan-Laporan Keuangan Tersendiri: Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)
Lampiran I
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Entitas Induk)
Lampiran II
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)
Lampiran III
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)
Lampiran IV
Pengungkapan Lainnya
Lampiran V
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
30 September 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Properti Investasi Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2.e, 2.f, 2.q, 3, 29 2.e, 4, 29 2.e, 29 2.g, 5 2.p, 25.a 2.h, 6
6.952.678.294 43.175.039.240 88.146.076 1.892.268.426 907.195.039 5.234.859.867 58.250.186.942
6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 3.201.350.487 2.800.127.545 4.329.136.521 56.736.727.243
2.e, 29 2.h, 6 2.i, 2.k, 7 2.j, 2.k, 8 2.p, 25
561.962.300 62.517.439.218 574.061.619.332 11.453.940.541 3.259.628.903 651.854.590.294 710.104.777.236
568.162.178 62.989.275.656 527.329.677.411 7.485.361.403 3.259.628.903 601.632.105.551 658.368.832.794 (999.999)
2.e, 2.q, 9, 29 2.e, 11, 29 2.p, 25 2.e, 2.q, 10, 29
43.397.749.024 3.581.570.553 10.762.196.245 6.968.490.141
47.764.672.644 3.428.715.243 487.328.062 6.129.640.409
2.l, 29 2.m, 12 2.e, 13, 29
1.313.139.468 40.181.999.249 75.257.835.733 181.462.980.413
652.090.298 53.202.210.304 89.657.100.331 201.321.757.291
2.l 2.m. 12 2.e, 13, 29 2.d, 2.o, 14, 27 2.p, 25
1.857.676.869 3.308.551.567 152.527.076.211 3.158.642.000 65.610.803.935 226.462.750.582 407.925.730.995
1.230.457.211 3.478.111.106 156.227.832.891 2.208.444.740 62.099.607.710 225.244.453.658 426.566.210.949
15 16 19
59.791.540.000 24.428.273.328 (1.266.853.812)
50.980.000.000 (1.266.853.812)
17
11.956.000.000 207.319.544.247
182.139.098.590
302.228.503.763 (49.457.522) 302.179.046.241 710.104.777.236
231.852.244.778 (49.622.933) 231.802.621.845 658.368.832.794 (999.999)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Jangka Pendek dari: Utang Pembiayaan Konsumen Pendapatan Diterima di Muka Utang Bank Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Pembiayaan Konsumen Pendapatan Diterima Dimuka Utang Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 597.915.400 saham (31 Desember 2013: 509.800.000 saham) Tambahan Modal Disetor Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
18
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/October 31, 2014
paraf:
1
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
30 September 2014 Rp
30 September 2013 Rp
PENDAPATAN USAHA
2.m, 20
100.147.281.739
69.160.798.321
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.m, 21
(25.690.989.960)
(17.553.328.512)
74.456.291.779
51.607.469.809
(16.732.616.213)
(9.739.325.056)
57.723.675.566
41.868.144.753
100.030.466 (26.291.946.046) (341.415.307) 40.732.646.742
53.401.500.034 (19.220.859.319) 335.929.469 314.897.648
71.922.991.421
76.699.612.584
(13.863.380.353)
(23.657.138.438)
58.059.611.068
53.042.474.146
LABA BRUTO Beban Usaha
2.m, 22
LABA USAHA Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi Beban Keuangan Laba (rugi) selisih kurs - Neto Lain-lain - Neto
2.i, 7 2.e, 23
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak
2.p, 25
LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
58.059.611.068
53.042.474.146
LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah
58.059.445.657 165.411 58.059.611.068
53.042.558.794 (84.648) 53.042.474.146
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah
58.059.445.657 165.411 58.059.611.068
53.042.558.794 (84.648) 53.042.474.146
97,10
104,05
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2.r, 24
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/October 31, 2014
paraf:
2
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali
Rp
Rp
Rp
Saldo Laba Jumlah Ekuitas yang Telah Belum Dapat Diatribusikan Ditentukan Ditentukan kepada Pemilik Penggunaannya Penggunaannya Entitas Induk Rp
Rp
Rp
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
50.980.000.000
--
(1.266.853.812)
--
182.139.098.590
231.852.244.778
(49.622.933)
231.802.621.845
8.800.000.000 ---11.540.000 --
26.400.000.000 (2.006.346.672) --34.620.000 --
-------
--11.956.000.000 ----
--(11.956.000.000) (20.923.000.000) -58.059.445.657
35.200.000.000 (2.006.346.672) -(20.923.000.000) 46.160.000 58.059.445.657
-----165.411
35.200.000.000 (2.006.346.672) -(20.923.000.000) 46.160.000 58.059.611.068
SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014
59.791.540.000
24.428.273.328
(1.266.853.812)
11.956.000.000
207.319.544.247
302.228.503.763
(49.457.522)
302.179.046.241
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
50.980.000.000
--
--
--
96.536.138.745
147.516.138.745
1.539.323.776
149.055.462.521
--
--
(1.266.853.812)
--
--
(1.266.853.812)
(1.590.146.178)
(2.856.999.990)
--
--
--
--
53.042.558.794
53.042.558.794
(84.648)
53.042.474.146
50.980.000.000
--
(1.266.853.812)
--
149.578.697.539
199.291.843.727
(50.907.050)
199.240.936.677
Penjualan Saham Melalui Penawaran Umum Perdana Beban Emisi Efek Cadangan Umum Dividen Tunai Penjualan Saham Melalui Pelaksanaan Waran Seri I Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan
15 16 17 17
Selisih Transaksi yang Timbul dari Perubahan Bagian Kepemilikan pada Entitas Anak
18
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/October 31, 2014
3
paraf:
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
30 September 2014 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok Pembayaran Kas kepada Karyawan Penerimaan Jasa Giro dan Bunga Deposito (Pembayaran) Penerimaan Pajak - neto Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Pembayaran Sewa Lahan Dibayar di Muka Perolehan Properti investasi Pembelian saham entitas anak dari pihak nonpengendali Pembayaran Angsuran Sewa Pembiayaan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Bank Pembayaran Utang Bank 13 Pembayaran Beban Keuangan Penerimaan dari Penjualan Saham Pada Penawaran Umum Perdana, bersih dari Biaya Emisi Efek Penerimaan dari Penjualan Saham atas Pelaksanaan Waran Seri I Pembayaran dividen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
30 September 2013 Rp
140.091.648.674 (28.415.340.830) (15.973.341.610) 416.219.143 (10.355.807.035) 85.763.378.342
95.562.143.691 (15.983.395.373) (9.360.674.619) 61.679.638 190.493.699 70.470.247.036
(5.489.384.486) 130.000.000 (8.996.338.000) (40.032.002.198) (835.370.299) (55.223.094.983)
(2.450.624.276) (14.344.293.487) (54.452.449.047) (2.857.000.000) (26.569.200) (74.130.936.010)
46.255.800.000 (65.346.162.335) (24.412.341.270)
41.825.200.000 (21.523.710.778) (18.940.834.547)
33.581.447.812
-
46.160.000 (20.606.074.475) (30.481.170.268)
1.360.654.675
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
59.113.091
(2.300.034.299)
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN BANK
(2.556.813)
4.894.417
KAS DAN BANK PADA AWAL PERIODE
6.896.122.016
4.157.952.509
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE
6.952.678.294
1.862.812.627
Transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 28.
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/October 31, 2014
paraf:
4
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta No. 12 tanggal 6 Juli 2006 dari Triska Damayanti, S.H., Notaris di Bali. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. W16-00119 HT.01.01-TH.2006 tanggal 28 Nopember 2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2007, Tambahan No. 6861. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan yang meliputi antara lain: (i) perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka; (ii) menyetujui Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sejumlah sebanyak-banyaknya 400.000.000 (empat ratus juta) saham dalam Perusahaan atau sebesar Rp40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah); (iii) meningkatkan Modal Dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp50.980.000.000 (lima puluh miliar sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah) menjadi sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah), karenanya mengubah Pasal 4 ayat 1 anggaran dasar Perusahaan; (iv) mengubah nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) menjadi sebesar Rp100 (seratus Rupiah); (v) mengubah susunan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan; (vi) mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor IX.J.I Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep179/BL/2008 tertanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Atas perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-61437.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 26 November 2013. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada bulan Juli 2008. Saat ini kegiatan usaha Perusahaan adalah pengelolaan dan penyewaan bangunan menara atau menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi langsung maupun melalui entitas anak. Pada tanggal 4 Maret 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham 88.000.000 lembar Saham Biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp400 per saham. Seluruh saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Maret 2014. Entitas induk Perusahaan adalah PT Kharisma Cipta Towerindo. Pemegang saham entitas induk PT Kharisma Cipta Towerindo meliputi beberapa orang pribadi. Kantor Perusahaan beralamat di Jalan Sunset Road, Lingkungan Abianbase, Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, dan kantor perwakilan beralamat di Wisma KEIAI lantai 22 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 3 Jakarta.
D1/October 31, 2014
5
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 1.b. Dewan Komisaris , Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan Akta No.138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur
30 September 2014
31 Desember 2013
Makmur Jaury David Sidarta Erry Firmansyah
Makmur Jaury David Sidarta Erry Firmansyah
Jap Owen Ronadhi Anni Suwardi Robby Hermanto Tjhang Teddy Gunawan
Jap Owen Ronadhi Anni Suwardi Robby Hermanto Tjhang Teddy Gunawan
Pada tanggal 3 Desember 2013 Perusahaan mengangkat Anni Suwardi sebagai Corporate Secretary dan pada tanggal 28 Januari 2014 mengangkat Andreas Irawan sebagai Kepala Unit Internal Audit Perusahaan. Komite Audit Perusahaan telah dibentuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Pengganti Rapat Dewan Komisaris tertanggal 20 Februari 2014 dengan susunan sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Erry Firmansyah Hongisisilia Indra Nathan Kusnadi
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing sebanyak 139 dan 62 orang (tidak diaudit). 1.c. Entitas anak Kepemilikan Saham Perusahaan pada entitas anak yang dikonsolidasi, sebagai berikut: Persentase
Entitas Anak
PT Paramitra Intimega
Kepemilikan 30 Juni 31 Desember 2014 2013 (%) (%)
Total Aset Sebelum
Eliminasi 30 September 31 Desember 2014 2013 (Rp) (Rp)
Bidang Usaha
Domisili
Dimulainya Kegiatan Operasi
Pengelolaan dan penyewaan menara BTS
Jakarta
2010
99,99
99,99
67.861.561.017
46.722.576.850
Jakarta
--*
99.60
99.60
250.000.000
250.000.000
PT Paramitra Media Interaktif Jasa telekomunikasi televisi berbayar
* Tidak aktif
PT Paramitra Intimega (PIM) didirikan berdasarkan akta No. 14 tanggal 30 Maret 2004 yang dibuat dihadapan Yulia S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-09044HT.01.01.TH.2004 Tahun 2004 tanggal 15 April 2004.
D1/October 31, 2014
6
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan di PIM. Pada tanggal 8 Oktober 2008 dan 30 September 2013, Perusahaan mengambil bagian dalam peningkatan modal yang dilakukan PIM, sehingga kepemilikan Perusahaan di PIM masing-masing menjadi 71,43% dan 99,99%. PT Paramitra Media Interaktif (PMI) didirikan berdasarkan akta No. 118 tanggal 27 Desember 2013 yang dibuat dihadapan notaris Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-03026.AH.01.01 tanggal 21 Januari 2014. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh DSAK-IAI, serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 (Revisi 2012) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu didasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung. Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c.
D1/October 31, 2014
7
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. 2.d. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; D1/October 31, 2014
8
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 2.e. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajar.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
D1/October 31, 2014
9
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain akan diakui sebagai laba periode berjalan. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laba atau rugi periode berjalan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata tahun kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun
D1/October 31, 2014
10
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba atau rugi periode berjalan. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berjalan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan sebagai laba periode berjalan hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui sebagai kerugian periode sebelumnya tidak boleh dipulihkan sebagai laba periode berjalan. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
D1/October 31, 2014
11
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan Perusahaan diakui sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi dengan biaya emisinya. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Saling Hapus Instrumen Keuangan Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input D1/October 31, 2014
12
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk Tingkat 2. Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini termasuk pada tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham. 2.f. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari saldo kas dan rekening giro bank yang tidak dibatasi penggunaannya serta tidak dijaminkan. 2.g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode biaya rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir periode. 2.h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dan dikelompokkan sebagai aset lancar dan tidak lancar, mana yang lebih tepat. 2.i. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan - bagian dari bangunan - atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) yang digunakan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diukur pada nilai wajar. Nilai wajar tersebut diakui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen yang memiliki kualifikasi profesional yang diakui dan berpengalaman atas properti yang dinilai. Penilaian dilakukan minimal satu kali dalam setahun. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya dan tidak ada biaya penyusutan yang dibebankan ke dalam laporan laba rugi. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan) dari laporan posisi keuangan pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi periode/ tahun berjalan. 2.j. Aset Tetap Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (kecuali tanah yang tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 4 4 4 4 4
Prasarana Perabotan Kantor Peralatan Kantor Kendaraan Peralatan Teknis D1/October 31, 2014
13
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode/ tahun berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu pada setiap akhir periode pelaporan. 2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Selama periode pelaporan tidak ada indikasi perubahan keadaan-keadaan yang menyebabkan nilai aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. 2.l. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan dan entitas anak sebagai lessee: i. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa. D1/October 31, 2014
14
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) ii. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Perusahaan dan entitas anak sebagai lessor: i. Perusahaan dan entitas anak mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan dan entitas anak sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. ii. Perusahaan dan entitas anak mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. 2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan sewa dari sewa operasi menara dan jaringan diakui sebagai pendapatan pada saat diperoleh. Uang muka sewa yang diterima dimuka disajikan sebagai “Pendapatan Diterima di Muka” dan diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus sesuai masa sewanya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). 2.n. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara Iangsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. 2.o. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan untuk program ini. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan D1/October 31, 2014
15
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. 2.p. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan dan entitas anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan alas keberatan tersebut telah ditetapkan. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. 2.q. Transaksi Dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan penutupan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp12.212 dan Rp12.189 per 1 USD. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran pos moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Sedangkan pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
D1/October 31, 2014
16
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 2.r. Laba per Saham Dasar Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. 2.s. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. 2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Catatan 8). Imbalan Pascakerja Penentuan liabilitas imbalan pascakerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktuan dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14. D1/October 31, 2014
17
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Revaluasi Properti Investasi Revaluasi properti investasi bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material nilai properti investasi yang di revaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. ii. Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 29. 3. Kas dan Bank 30 September 2014 Rp Kas Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mutiara Tbk Lain-lain US Dolar PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Panin Tbk Jumlah Kas dan Bank
31 Desember 2013 Rp
85.000.000
59.500.000
6.539.890.018 195.913.499 120.703.972
3.859.202.540 2.954.989.115 15.134.392
7.960.759 3.210.046 6.952.678.294
3.487.760 3.808.209 6.896.122.016
Tidak terdapat saldo kas dan bank yang dibatasi penggunaannya dan manajemen Perusahaan berkeyakinan tidak ada saldo kas dan bank yang tidak dapat digunakan.
D1/October 31, 2014
18
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh)
4. Piutang Usaha 30 September 2014 Rp Pihak Ketiga PT Telekomunikasi Selular PT Indosat Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT XL Axiata Tbk PT Hutchison 3 Indonesia (d/h PT Hutchison CP Telecommunications ) PT Axis Telekom Indonesia Lain-lain Jumlah Piutang Usaha
23.833.100.019 12.739.228.068 2.793.864.602 1.521.475.039 758.387.693 1.528.983.819 43.175.039.240
31 Desember 2013 Rp 15.565.777.419 4.605.205.668 4.502.037.328 5.272.814.000 334.032.258 8.563.489.344 665.333.404 39.508.689.421
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Rincian piutang berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Belum Jatuh Tempo Jatuh Tempo 0-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-120 hari > 120 hari Jumlah Piutang Usaha
31 Desember 2013 Rp
28.838.825.261
1.421.389.330
2.998.597.200 3.255.967.549 303.923.815 9.419.949 7.768.305.466
18.816.083.418 12.153.806.666 2.113.670.407 383.154.386 4.620.585.214
43.175.039.240
39.508.689.421
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individu pada akhir periode pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut di atas dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha. Saldo piutang usaha dari pelanggan tertentu dijaminkan sehubungan dengan utang bank (Catatan 13).
D1/October 31, 2014
19
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 5. Persediaan Akun ini terdiri dari: persediaan atas material konstruksi bangunan menara BTS dan suku cadang. Tidak ada persediaan yang dijadikan jaminan. 30 September 2014 Rp Material: Perangkat transmisi Sarana penunjang menara Perangkat Internet Service Provider (ISP) Jumlah Persediaan
964.976.609 744.008.006 183.283.811 1.892.268.426
31 Desember 2013 Rp 1.958.061.248 956.428.539 286.860.700 3.201.350.487
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp491.077.097 dan Rp459.658.910. Tidak ada persediaan yang dijaminkan dan persediaan tidak diasuransikan. Nilai persediaan dicatat sebesar nilai realisasi bersihnya dan manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan adanya penurunan nilai persediaan pada 30 September 2014, sehingga Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan.
6. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Akun ini terdiri dari: 30 September 2014 Rp Uang Muka ke Pemasok Biaya Dibayar di Muka: Sewa Lahan Perizinan dan Lain-lain Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang: Uang Muka ke Pemasok Sewa Lahan Perizinan dan Lain-lain Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang
31 Desember 2013 Rp
24.708.438.258
31.049.225.746
39.273.216.860 3.770.643.968 67.752.299.086
33.414.168.986 2.855.017.445 67.318.412.177
(24.694.068.958) (36.838.726.225) (984.644.036)
(30.826.953.560) (31.489.296.780) (673.025.316)
(62.517.439.219)
(62.989.275.656)
Uang Muka Operasional Biaya Dibayar di Muka Jangka Pendek
14.369.300 5.220.490.567
222.272.186 4.106.864.335
Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Pendek
5.234.859.867
4.329.136.521
D1/October 31, 2014
20
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 7. Properti Investasi
Biaya Perolehan Menara BTS dan Sarana Penunjang Aset dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi Kenaikan Nilai Wajar Nilai Tercatat
Biaya Perolehan Menara BTS dan Sarana Penunjang Aset dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi Kenaikan Nilai Wajar Nilai Tercatat
Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
271.170.663.520
1.511.858.263
18.609.946.687 289.780.610.207 237.549.067.204 527.329.677.411
Saldo Awal Rp
30 September 2014 Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp 21.851.687.203
294.303.203.676
45.351.977.502 46.863.835.765
-- (21.852.606.203) (231.005.310) (919.000)
42.109.317.986 336.412.521.662
100.030.466 46.963.866.231
-(231.005.310)
237.649.097.670 574.061.619.332
Penambahan Rp
(231.005.310)
Saldo Akhir Rp
31 Desember 2013 Pengurangan Rp
-(919.000)
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
199.633.760.141
13.268.775.217
--
58.268.128.162
271.170.663.520
15.884.851.639 215.518.611.780
61.269.635.898 74.538.411.115
-- (58.544.540.850) -(276.412.688)
18.609.946.687 289.780.610.207
155.217.532.009 370.736.143.789
82.331.535.195 156.869.946.310
---
237.549.067.204 527.329.677.411
-(276.412.688)
Pada tanggal 30 September 2014, aset dalam penyelesaian merupakan menara dan sarana penunjang. Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak adalah 1%-90%. Estimasi penyelesaian pada Februari 2015. Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan menara tersebut. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah pengeluaran yang diakui dalam proses pembangunan dan pengembangan aset dalam penyelesaian properti investasi adalah sama dengan nilai tercatat aset dalam penyelesaian tersebut. Nilai wajar properti investasi menara BTS dan sarana penunjang pada tanggal 31 Desember 2013 ditentukan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, penilai independen. Nilai wajar dihitung menggunakan metode Diskonto Arus Kas atas pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya untuk menara BTS dan metode Pendekatan Perbandingan Data Pasar untuk nilai wajar tanah. Berikut ini asumsi-asumsi signifikan yang dipakai oleh penilai dalam menghitung nilai wajar atas properti investasi: 31 Desember 2013 Tingkat Diskonto (Per Tahun) dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC) Tingkat Inflasi (Per Tahun) Umur Manfaat Menara BTS
D1/October 31, 2014
10,62% 8,38% 30 Tahun
21
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Pada 30 September 2014, asumsi utama yang digunakan oleh manajemen adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Tingkat Diskonto (Per Tahun) dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC) Tingkat Inflasi (Per Tahun) Umur Manfaat Menara BTS
10,62% 8,38% 30 Tahun
Berikut adalah rekonsiliasi antara penilaian properti investasi sebelum dan setelah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian: 30 September 2014
31 Desember 2013
Saldo properti investasi menara BTS dan sarana penunjang sebelum disesuaikan Nilai properti investasi yang disesuaikan beban sewa lahan dibayar dimuka
571.225.518.206
540.331.283.984
(39.273.216.860)
(31.611.553.261)
Saldo properti investasi setelah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian
531.952.301.346
508.719.730.724
Perubahan nilai wajar properti investasi pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Properti investasi tertentu dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh (Catatan 13). Seluruh menara BTS Perusahaan dan entitas anak telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada, seluruhnya kepada PT Asuransi Central Asia dan PT Chartis Insurance Indonesia, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp224.134.250.260 dan Rp256.745.963.274, pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pendapatan sewa dan beban pokok pendapatan yang timbul dari properti investasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Pendapatan Sewa Beban Pokok Pendapatan yang timbul dari Properti Investasi
D1/October 31, 2014
22
100.147.281.739 25.690.989.960
30 September 2013 Rp 69.160.798.321 17.553.328.512
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 8. Aset Tetap
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Peralatan Teknis Pembiayaan Kendaraan Sub Jumlah Aset Dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Peralatan Teknis Pembiayaan Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Pembiayaan Kendaraan Sub Jumlah Aset Dalam Penyelesaian Jumlah Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana Peralatan Kantor Perabotan Kantor Kendaraan Pembiayaan Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat
D1/October 31, 2014
Saldo Awal
Penambahan
30 September 2014 Pengurangan
Rp
Rp
Rp
Reklasifikasi/ Koreksi Rp
Saldo Akhir Rp
2.710.013.423 2.300.214.817 1.207.037.076 1.954.233.614 --
1.100.000 2.876.552.021 28.180.000 265.350.000 278.921.424
---(182.300.000) --
471.069.866 -----
3.182.183.289 5.176.766.838 1.235.217.076 2.037.283.614 278.921.424
2.565.945.367 10.737.444.297 473.669.870 11.211.114.167
2.495.910.546 5.946.013.991 286.000.000 6.232.013.991
-(182.300.000) (2.600.004) (184.900.004)
-471.069.866 (471.069.866) --
5.061.855.913 16.972.228.154 286.000.000 17.258.228.154
1.060.484.347 936.123.827 284.934.033 1.302.364.898 --
394.165.524 661.978.845 209.857.860 620.572.938 56.669.260
---(182.300.000) --
---(160.371.585) --
1.454.649.871 1.598.102.672 494.791.893 1.580.266.251 56.669.260
141.845.659 3.725.752.764 7.485.361.403
317.590.422 2.260.834.849
-(182.300.000)
160.371.585 --
619.807.666 5.804.287.613 11.453.940.541
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2013 Pengurangan
Rp
Rp
Rp
Reklasifikasi/ Koreksi Rp
Saldo Akhir Rp
1.222.142.830 1.123.518.717 390.685.306 1.280.143.214
1.487.870.593 1.176.696.100 816.351.770 674.090.400
-----
-----
2.710.013.423 2.300.214.817 1.207.037.076 1.954.233.614
-4.016.490.067 -4.016.490.067
2.565.945.367 6.720.954.230 473.669.870 7.194.624.100
-----
-----
2.565.945.367 10.737.444.297 473.669.870 11.211.114.167
1.158.873.337 726.016.768 232.251.161 1.216.036.296
93.079.183 211.551.213 57.562.732 86.328.602
-----
(191.468.173) (1.444.154) (4.879.860) --
1.060.484.347 936.123.827 284.934.033 1.302.364.898
-3.333.177.562 683.312.505
141.845.659 590.367.389
---
-(197.792.187)
141.845.659 3.725.752.764 7.485.361.403
23
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Tidak ada aset tetap yang dijaminkan oleh Perusahaan. Aset tetap Perusahaan dan entitas anak telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian, kerusakan dan lain-lain kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinarmas Cabang Syariah, PT Asuransi Sinarmas, PT Chartis Insurance Indonesia, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp7.028.200.000 dan Rp4.335.100.000 pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan-keadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan nilai. 9. Utang Usaha Akun ini merupakan liabilitas dalam rangka perolehan menara BTS dan sarana penunjang yang telah ditagih melalui faktur. Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Ceragon Network Inc. PT Sumber Cemerlang Kencana Permai PT Duta Hita PT Inti Bangun Sejahtera Siae Microellectronica PT Pancamitra Perkasa Engineering PT A Dua Sakti PT Ciptabuana Trans Abadi PT Salsabil Anugerah Sentosa PT Dwi Barmaindo Mandiri PT Ericsson PT Bintang Timur Persada PT Nex Wave PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) PT SJ Inko Jaya PT Transdata Global Network PT Inpar Saka CV Tri Jaya Abadi PT Dio Pratama PT Saka Graha Permata PT ETA Abadi Perkasa PT Cipta Persada Rajawali PT Bukaka Teknik Utama PT Pradipta Naya Griwa Lain-lain Jumlah Utang Usaha
D1/October 31, 2014
17.162.095.162 3.619.555.548 3.447.706.140 2.391.524.744 2.994.704.017 1.140.679.552 1.074.421.844 671.383.467 605.309.876 657.132.045 553.770.800 516.250.845 460.683.386 454.594.674 428.937.469 422.374.223 409.414.097 394.790.405 381.271.464 358.003.457 320.344.567 320.478.533 279.496.092 272.294.819 4.060.531.798 43.397.749.024
24
31 Desember 2013 Rp 16.480.478.009 7.541.941.156 3.631.790.494 2.263.368.184 2.791.100.813 801.415.727 -414.024.204 --553.770.800 516.250.845 25.104.736 -1.538.196.682 148.171.994 606.408.243 676.939.891 576.433.585 358.003.457 89.281.403 363.672.371 641.657.892 952.309.472 6.794.352.686 47.764.672.644
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Rupiah Dolar US Jumlah Utang Usaha
21.842.431.363 21.555.317.661 43.397.749.024
31 Desember 2013 Rp 25.591.180.492 22.173.492.152 47.764.672.644
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Kurang dari 1 Tahun 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan Lebih dari 1 Tahun Jumlah Utang Usaha
15.170.864.278 13.657.240.689 5.457.729.638 9.111.914.419 43.397.749.024
31 Desember 2013 Rp
33.359.005.705 14.405.666.939 --47.764.672.644
Seluruh saldo utang usaha adalah dengan pihak ketiga dan tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perusahaan atas perolehan utang ini. 10. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Akun ini terutama merupakan utang selain utang usaha dan seluruh saldo liabilitas keuangan jangka pendek lainnya adalah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar.
11. Beban Akrual Akun ini merupakan liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima namun belum ditagih melalui faktur atau secara formal disepakati.
D1/October 31, 2014
25
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 12. Pendapatan Diterima di Muka Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka atas sewa menara BTS kepada pihak ketiga sebagai berikut: 30 September 2014 Rp PT Telekomunikasi Selular PT XL Axiata Tbk PT Hutchison 3 Indonesia (d/h PT Hutchison CP Telecommunications ) PT Indosat Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Axis Telekom Indonesia Lain-lain Jumlah Pendapatan Diterima di Muka Dikurangi Bagian Jangka Pendek Bagian Jangka Panjang
18.138.713.365 8.089.028.516 5.658.612.130 5.326.629.287 4.068.750.000 1.660.941.935 -547.875.583 43.490.550.816 (40.181.999.249) 3.308.551.567
31 Desember 2013 Rp 14.254.637.558 18.463.919.904 8.387.999.999 2.494.036.457 4.320.083.839 904.941.936 7.680.258.040 174.443.677 56.680.321.410 (53.202.210.304) 3.478.111.106
13. Utang Bank 30 September 2014 Rp
Perusahaan Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mutiara Tbk Sub Jumlah
31 Desember 2013 Rp
173.655.529.547 55.203.539.623 228.859.069.170
160.424.807.259 72.410.869.121 232.835.676.380
-228.859.069.170
15.000.000.000 247.835.676.380
(1.074.157.226)
(1.950.743.158)
Total Utang Bank - Bersih
227.784.911.944
245.884.933.222
Dikurangi Bagian Jangka Pendek
(75.257.835.733)
(89.657.100.331)
Bagian Jangka Panjang
152.527.076.211
156.227.832.891
Entitas Anak Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah Utang Bank Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
Perusahaan PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 17 Juni 2009 dari Dahlia S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan untuk penambahan plafond dan perubahan jaminan, dan perubahan terakhir berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 483 dan No. 487 tanggal 11 April 2014 dari Hartojo S.H., Notaris di Jakarta.
D1/October 31, 2014
26
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 483 dan No. 487 tanggal 11 April 2014 dari Hartojo S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas untuk term loan VII sejumlah Rp108.000.000.000 dan Demand Loan Insidentil sejumlah Rp10.000.000.000. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas sejumlah Rp280.629.219.924 dengan rincian sebagai berikut: Jenis Fasilitas
Sifat Fasilitas
Fixed Loan Term Loan I Term Loan II Term Loan III Term Loan IV Term Loan V Term Loan VI Term Loan VII
Commited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving Uncommited - Non Revolving
Demand Loan Insidentil Jumlah Fasilitas
Uncommited - Non Revolving
Plafond (Rp)
Suku bunga per tahun
Jatuh Tempo
18.000.000.000 5.231.015.455 7.949.246.329 6.408.771.082 35.067.587.058 44.999.600.000 44.973.000.000 108.000.000.000
13,5% 13,5% 13,5% 13,5% 13,5% 13,5% 13,5% 13,5%
10.000.000.000
13,5%
22 Juni 2014 24 Desember 2014 12 Desember 2015 9 September 2016 29 November 2017 04 Oktober 2018 12 Maret 2019 60 bulan sejak pencairan kredit (termasuk grace period 12 bulan) 6 bulan sejak perjanjian kredit ditandatangani
280.629.219.924
Fasilitas kredit yang diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi Perusahaan. Secara khusus, fasilitas Term Loan V dipergunakan untuk pembangunan menara di Bali. Perusahaan telah melunasi fasilitas Fixed Loan pada tanggal 20 Juni 2014. Pembayaran yang dilakukan Perusahaan untuk fasilitas Fixed Loan, Term Loan I, II, III, IV, V, VI, VII dan demand loan insidentil selama periode sembilan bulan berakhir 30 September 2014 masing-masing adalah Rp18.000.000.000, Rp4.465.208.072, Rp3.243.187.704, Rp1.580.230.478, Rp5.736.451.427, nihil, nihil, nihil dan nihil, dan selama periode sembilan bulan berakhir 30 September 2013 masing-masing adalah nihil, Rp2.550.357.562, Rp1.805.514.288, Rp910.399.196, Rp907.497.397, nihil, nihil, nihil dan nihil. Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit
Jaminan
Fixed Loan, Term Loan I - V dan Demand Loan Insidentil
Properti investasi (catatan 7)
- 77 menara beserta kelengkapannya milik Perusahaan yang terletak di Propinsi Bali. - 14 menara beserta kelengkapannya milik PT Paramitra Intimega.
Term Loan VI
Properti investasi (catatan 7)
- 33 unit menara milik Perusahaan dan 4 unit menara milik PT PIM baik SST atau Monopole yang belum dijaminkan di Bank Sinarmas atau bank lainnya dan menara milik Perusahaan baik SST atau Monopole yang akan dibangun oleh Perusahaan dengan pembiayaan dari Bank Sinarmas.
Term Loan VII
Properti investasi (catatan 7)
Tower yang akan di-refinancing dan yang akan dibangun oleh Perusahaan dengan pembiayaan dari Bank Sinarmas.
Semua Fasilitas Kredit
Piutang Usaha (catatan 4)
D1/October 31, 2014
Keterangan Jaminan
Piutang usaha dari PT Telkomsel dan PT Smartfren Telecom Tbk.
27
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Jaminan tersebut bersifat paripasu dengan PT Paramitra Intimega, entitas anak. Selama fasilitas kredit, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal berikut, tanpa pemberitahuan tertulis kepada Bank Sinarmas: - Mengubah anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan susunan pengurus; - Memperoleh pinjaman baru. Jika total pinjaman melebihi perbandingan Debt to Equity Ratio 3 kali, Perusahaan wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas; - Meminjamkan uang, kecuali entitas anak dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; - Menjual jaminan yang dijaminkan kepada Bank Sinarmas. Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang diisyaratkan diatas. Perusahaan telah memperoleh surat persetujuan (consent letter) dari Bank Sinarmas dalam suratnya tertanggal 30 September 2013 untuk perubahan anggaran dasar yang dilakukan. PT Bank Mutiara Tbk (“Bank Mutiara”) Berdasarkan Akta Pengakuan Hutang No. 48 dan No. 49 tanggal 24 Juni 2011 dari Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana perubahan berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1055/CA/IX/13/038 pada tanggal 26 September 2013 dan perpanjangan Kredit Rekening Koran, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Mutiara dengan rincian sebagai berikut: Jenis Fasilitas Kredit Investasi 1 Kredit Investasi 2 Kredit Investasi 3 *) Kredit Angsuran Berjangka Jumlah Fasilitas
Plafond (Rp) 85.000.000.000 5.000.000.000 55.000.000.000 10.000.000.000 155.000.000.000
Suku bunga per tahun
Jatuh Tempo
14,0% 14,0% 14,0% 14,0%
25 Juni 2016 25 Juni 2016 26 Maret 2013 26 Maret 2016
*) Kredit Investasi 3 sampai dengan tanggal jatuh tempo belum digunakan.
Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: - Hak tanggungan peringkat pertama atas sebidang tanah Hak Guna Bangunan yang terdaftar atas nama Perusahaan (Catatan 7). - Penyerahan hak milik secara fidusia atas 104 unit menara BTS (Catatan 7) dan piutang sewa menara BTS kepada pihak ketiga (Catatan 4). Jumlah menara BTS yang dijaminkan pertanggal 30 September 2014 sebanyak 29 unit. Selama periode fasilitas kredit, Perusahaan wajib melaporkan kepada Bank Mutiara, jika hendak melakukan tindakan- tindakan, antara lain: - Mengadakan perjanjian pinjaman dengan bank lain, badan kredit lain, orang lain atau apapun namanya; - Bertindak sebagai penjamin atau penanggung guna menjamin utang-utang pihak lainnya; - Menyewakan, menjaminkan atau menggadaikan kepada bank atau pihak ketiga lainnya, tanah dan bangunan, kekayaan atau harta yang telah dijaminkan untuk fasilitas kredit dalam perjanjian ini; - Menarik dana melampaui plafon fasilitas kredit yang telah ditentukan oleh Bank Mutiara - Melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, termasuk mengubah susunan pemegang saham, susunan pengurus dan permodalan; - Pembagian dividen dengan maksimal DER 233% ; dan - Meminjam dan/atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain daripada yang timbul dalam usahanya. Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan diatas. D1/October 31, 2014
28
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Pembayaran yang dilakukan Perusahaan untuk fasilitas Kredit Investasi 1, 2, 3 dan Kredit Angsuran Berjangka selama periode sembilan bulan berakhir 30 September 2014 masing-masing adalah Rp14.250.000.000, Rp833.333.337, nihil dan Rp2.237.751.317, dan selama periode sembilan bulan berakhir 30 September 2013 masing-masing adalah Rp6.500.000.000, Rp462.962.965, nihil dan Rp600.000.000. Perusahaan telah melaporkan kepada Bank Mutiara dalam suratnya tertanggal 20 November 2013 untuk perubahan anggaran dasar yang dilakukan. PT Paramitra Intimega (“Entitas anak”) PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”) Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 010/P-020/FL/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008 dan Akta No. 13 tanggal 3 Juni 2009 dari Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana mengalami perubahan jaminan dan syarat kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 1101 tanggal 30 September 2013 dari Hartojo S.H., Notaris di Jakarta, entitas anak memperoleh fasilitas kredit dari Bank Sinarmas dengan rincian sebagai berikut: Jenis Fasilitas
Sifat Fasilitas
Plafond (Rp)
Suku bunga per tahun
Jatuh Tempo
Fixed Loan 1 Fixed Loan 2 Jumlah Fasilitas
Commited - Non Revolving Commited - Non Revolving
15.000.000.000 22.000.000.000 37.000.000.000
13% 12%
15 April 2014 22 Desember 2013
Fasilitas kredit yang diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi entitas anak. Entitas anak telah melunasi fasilitas Fixed Loan 1 pada tanggal 15 April 2014 dan Fixed Loan 2 pada tanggal 27 Desember 2013. Jaminan atas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit
Jaminan
Fixed Loan 1 dan Fixed Loan 2
Properti investasi (Catatan 7)
Keterangan Jaminan - 77 tower beserta kelengkapan nya milik PT Bali Towerindo Sentra yang terletak di Propinsi Bali - 14 Tower beserta kelengkapan nya milik PT Paramitra Intimega
Jaminan tersebut bersifat paripasu dengan Perusahaan. Selama periode fasilitas peminjaman, tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, entitas anak tidak diperbolehkan untuk, antara lain: - Mengubah anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan susunan pengurus; - Memperoleh pinjaman baru. Jika total pinjaman melebihi perbandingan Debt to Equity Ratio 3 kali, Perusahaan wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Sinarmas; - Meminjamkan uang, kecuali entitas anak dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; - Menjual jaminan yang dijaminkan kepada Bank Sinarmas. Perusahaan telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan diatas.
D1/October 31, 2014
29
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 14. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan Saldo liabilitas diestimasi atas imbalan pascakerja Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung oleh aktuaris independen, PT Dian Artha Tama, yang laporannya bertanggal 8 Oktober 2014 dan 28 Januari 2014. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto per Tahun Kenaikan Gaji Rata-rata per Tahun Tingkat Mortalita Tingkat Pengunduran Diri 18-44 Tahun 45-54 Tahun
30 September 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
55 tahun 8% 10% Tabel Mortalita Indonesia-II (1999)
55 tahun 8% 10% Tabel Mortalita Indonesia-II (1999)
10% 0%
10% 0%
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Saldo Awal Liabilitas Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Periode/Tahun Berjalan Pembayaran Imbalan Kerja Saldo Akhir Liabilitas
31 Desember 2013 Rp
2.208.444.740
1.271.828.840
954.757.260 (4.560.000) 3.158.642.000
946.351.100 (9.735.200) 2.208.444.740
Rincian beban manfaat pascakerja yang diakui periode berjalan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Biaya Jasa lalu (Vested ) (Keuntungan) Kerugian Aktuarial Jumlah
D1/October 31, 2014
872.231.267 108.690.662 -(26.164.669) 954.757.260
30
30 September 2013 Rp 572.921.241 68.695.473 212.004.939 25.727.915 879.349.568
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja (Kerugian) Keuntungan Aktuarial yang Belum Diakui Jumlah
31 Desember 2013 Rp
3.522.950.300 (364.308.300) 3.158.642.000
1.833.779.582 374.665.158 2.208.444.740
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Saldo Awal Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Beban Jasa Lalu (Vested) Beban Jasa Kini Beban Bunga Pembayaran Imbalan Kerja Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Saldo Akhir Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti
31 Desember 2013 Rp
1.833.779.582 -872.231.267 108.690.662 (4.560.000) 712.808.789 3.522.950.300
1.634.212.649 212.004.939 607.616.333 91.824.119 (9.735.200) (702.143.258) 1.833.779.582
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Aset Program Defisit pada Program
3.522.950.300 -(3.522.950.300) 30 September 2014 Rp
Penyesuaian yang Timbul pada Liabilitas Penyesuaian yang Timbul pada Nilai Wajar Aset Program Defisit pada Program
D1/October 31, 2014
31 Desember 2013 Rp 1.833.779.582 -(1.833.779.582) 31 Desember 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp 1.634.212.649 -(1.634.212.649) 31 Desember 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp 730.714.353 -(730.714.353) 31 Desember 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp 291.067.903 -(291.067.903) 31 Desember 2010 Rp
(712.808.789)
702.143.258
(267.482.137)
(165.293.137)
95.110.137
-(712.808.789)
-702.143.258
-(267.482.137)
-(165.293.137)
-95.110.137
31
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 15. Modal Saham Komposisi pemegang saham pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham (lembar)
30 September 2014 Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Rp
PT Kharisma Cipta Towerindo Robby Hermanto Masyarakat umum Jumlah
509.790.000 10.000 88.115.400 597.915.400
85,261 0,002 14,737 100,000
50.979.000.000 1.000.000 8.811.540.000 59.791.540.000
PT Kharisma Cipta Towerindo Robby Hermanto Jumlah
Jumlah Saham (lembar) 509.790.000 10.000 509.800.000
31 Desember 2013 Persentase Kepemilikan (%) 99,998 0,002 100,000
Jumlah Rp 50.979.000.000 1.000.000 50.980.000.000
Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode/tahun: 30 September 2014 2014 (lembar) Jumlah Saham Beredar pada Awal Periode/Tahun Penambahan Modal Saham Pemecahan Nilai Nominal Saham Jumlah Saham Beredar pada Akhir Periode/Tahun
509.800.000 88.115.400 -597.915.400
31 Desember 2013 (lembar) 50.980 -509.749.020 509.800.000
Pada tanggal 4 Maret 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham 88.000.000 lembar Saham Biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp400 per saham. Seluruh saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Maret 2014. Berdasarkan Akta No. 138 tanggal 30 September 2013 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) menjadi sebesar Rp100 (seratus Rupiah). Atas perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-61437.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 26 November 2013.
D1/October 31, 2014
32
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 16. Tambahan Modal Disetor Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp 26.400.000.000 34.620.000 (2.006.346.672) 24.428.273.328
Agio Saham dari Penawaran Umum Perdana Agio Saham dari Pelaksanaan Waran Beban Emisi Saham Jumlah
31 Desember 2013 Rp --
17. Dividen Tunai dan Cadangan Umum Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Hannywati Gunawan, S.H., No.118 tanggal 26 Juni 2014, pemegang saham menyetujui dana cadangan sebesar Rp11.956.000.000 dari laba komprehensif tahun 2013 dan pembagian dividen tunai sebesar Rp20.923.000.000 atau Rp35 per lembar saham dari laba komprehensif tahun 2013.
18. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
2012 Rp PT Paramitra Intimega
1.539.323.776
Dibebankan Selisih Transaksi (Dikreditkan) yang Timbul pada Laporan dari Perubahan Laba Rugi Bagian Kepemilikan Komprehensif pada 31 Desember Konsolidasian Entitas Anak 2013 Rp Rp Rp (531)
(1.588.946.178)
(49.622.933)
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif 30 September Konsolidasian 2014 Rp Rp 165.411
(49.457.522)
19. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Pada tanggal 19 Agustus 2013, Perusahaan membeli sebanyak 28.570 lembar saham PT Paramitra Intimega, entitas anak dari PT Kharisma Cipta Mandiri dengan biaya perolehan sebesar Rp2.857.000.000.
D1/October 31, 2014
33
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 20. Pendapatan Usaha Akun ini merupakan pendapatan atas sewa menara BTS dan jasa pemeliharaan kepada pihak ketiga sebagai berikut:
PT Telekomunikasi Selular PT XL Axiata Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT Indosat Tbk PT Hutchison 3 Indonesia (d/h PT Hutchison CP Telecommunications ) PT Axis Telekom Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain Jumlah Pendapatan Usaha
30 September 2014 Rp
30 September 2013 Rp
36.096.440.869 21.628.615.620 13.742.188.169 8.750.706.844 8.034.137.630 7.963.827.402 2.268.000.000 1.663.365.205 100.147.281.739
19.473.756.856 14.253.946.870 10.768.267.442 4.370.052.287 5.152.548.384 11.901.270.311 2.268.000.000 972.956.171 69.160.798.321
Rincian pembeli yang melebihi 10% dari pendapatan usaha meliputi PT Telekomunikasi Selular, PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom dengan nilai sebagaimana tercantum pada tabel diatas. 21. Beban Pokok Pendapatan Akun ini terdiri dari: 30 September 2014 Rp 8.229.875.849 5.189.730.770 2.801.252.050 2.344.704.044 2.843.648.588 1.701.108.021 833.141.680 337.912.019 326.117.943 319.322.265 217.637.712 546.539.019 25.690.989.960
Gaji dan Tunjangan Karyawan Listrik Perizinan Operasional dan Pemeliharaan Sewa Amortisasi Biaya Dibayar di Muka Penyusutan Perjalanan Dinas Beban Asuransi Jasa Kontraktor Pelatihan Karyawan Lain-lain Jumlah Beban Pokok Pendapatan
D1/October 31, 2014
34
30 September 2013 Rp 5.034.023.900 4.025.823.685 2.617.877.057 1.904.280.304 750.790.264 1.328.218.546 19.062.500 400.303.747 287.782.197 835.858.017 134.307.212 215.001.083 17.553.328.512
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 22. Beban Usaha Akun ini terdiri dari:
Gaji dan Tunjangan Karyawan Sewa Penyusutan Jasa Profesional Perjalanan Dinas Operasional dan Pemeliharaan Logistik dan Transportasi Persediaan Kantor Outsourcing Pelatihan Karyawan Komunikasi Amortisasi Biaya Dibayar di Muka Lain-lain Jumlah Beban Usaha
30 September 2014 Rp 9.296.307.909 2.395.733.557 1.334.069.479 890.818.844 414.182.520 396.812.255 328.140.023 318.427.215 316.560.493 265.708.562 198.795.123 181.186.205 395.874.028 16.732.616.213
30 September 2013 Rp 5.709.531.411 930.404.352 293.364.521 238.412.454 288.346.716 684.316.882 485.573.813 256.688.184 181.950.266 250.895.268 172.520.963 89.095.387 158.224.839 9.739.325.056
30 September 2014 Rp
30 September 2013 Rp
26.125.120.278 166.825.768 26.291.946.046
19.215.969.945 4.889.374 19.220.859.319
23. Beban Keuangan Akun ini terdiri dari:
Bunga Pinjaman Bank Bunga Pembiayaan Konsumen Jumlah Beban Keuangan
24. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp
Laba yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Lembar Saham Beredar
58.059.445.657 597.915.400
Laba per Saham Dasar
D1/October 31, 2014
30 September 2013 Rp 53.042.558.794 509.800.000
97,10
35
104,05
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 25. Perpajakan a. Pajak Dibayar di Muka 30 September 2014 Rp Pajak Penghasilan Pasal 28 Pasal 23 Pasal final Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
148.199.102 -14.456.334 744.539.603 907.195.039
31 Desember 2013 Rp 1.070.412.336 169.403.333 -1.560.311.876 2.800.127.545
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012 untuk Pajak Penghasilan Badan. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari hasil pemeriksaan tahun 2012 pada tanggal 8 Juli 2014. Pada tahun 2013, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2011 untuk Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Pasal 4(2), Pasal 21, Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Badan. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari hasil pemeriksaan tahun 2011 pada tanggal 17 Juni 2013. Berikut ini rincian hasil pemeriksaan pajak yang diterima Perusahaan: Tanggal
Jenis Pajak
Keterangan
Tahun Pajak
Jumlah (Rp)
24 Mei 2013 Pajak Penghasilan Badan
SKPLB
2011
935.900.863
24 Mei 2013 Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
SKPKB
2011
16.437.367
24 Mei 2013 Pajak Penghasilan Pasal 21 24 Mei 2013 Pajak Penghasilan Pasal 21
SKPKB SKP Nihil
Jan - Des 2011 April 2011
8.001.444 --
24 Mei 2013 Pajak Penghasilan Pasal 23
SKPKB
2011
12.254.438
24 Mei 2013 Pajak Pertambahan Nilai
SKPKB
Februari 2011
24 Mei 2013 Pajak Pertambahan Nilai
SKPKB
April 2011
24 Mei 2013 Pajak Pertambahan Nilai
SKPKB
Juni 2011
24 Mei 2013 Pajak Pertambahan Nilai 24 Mei 2013 Pajak Pertambahan Nilai
SKPKB SKPKB
Juli 2011 November 2011
37.636.287 1.654.293
18 Juni 2014 Pajak Penghasilan Badan
SKPLB
2012
517.243.947
771.000 1.650.000 747.929
b. Utang Pajak 30 September 2014 2014 Rp
`
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 PPh Final PP 46 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Utang Pajak
D1/October 31, 2014
188.747.237 158.364.413 8.162.152 7.279.502.107 210.772 3.127.209.564 10.762.196.245
36
31 Desember 2013 Rp 318.303.578 148.428.691 8.755.102 -11.840.691 -487.328.062
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Entitas Induk Rp Kini Tangguhan Jumlah
30 September 2014 Entitas Anak Rp
(10.313.630.500) (3.511.196.225) (13.824.826.725)
(38.553.628) -(38.553.628)
Konsolidasian Rp
Entitas Induk Rp
(10.352.184.128) (3.511.196.225) (13.863.380.353)
-(20.613.280.950) (20.613.280.950)
30 September 2013 Entitas Anak Rp
Konsolidasian
-(3.043.857.488) (3.043.857.488)
-(23.657.138.438) (23.657.138.438)
Rp
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian Laba (Rugi) Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak Perusahaan Perbedaan Temporer: Imbalan Kerja Amortisasi Penyusutan Properti Investasi dan Aset Tetap Penurunan (Kenaikan) Nilai Wajar atas Properti Investasi Perbedaan Tetap: Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Sumbangan dan Jamuan Pendapatan Bunga Denda Pajak Lain-lain Taksiran Laba Kena Pajak Rugi Fiskal: 2008 2009 2010 Jumlah Laba (Rugi) Fiskal
30 September 2014 Rp
30 September 2013 Rp
71.922.991.421 16.579.621.765 55.343.369.656
76.699.612.584 (5.420.916.514) 82.120.529.098
837.227.915 -(9.956.673.787) 14.673.275.737
624.575.176 25.187.500 (25.672.179.692) (57.084.465.035)
408.998.927 58.915.194 (553.759.045) 41.781.729 -60.853.136.326
183.514.888 36.303.785 (60.630.522) 155.267.287 18.139.261 346.241.746
-(9.394.837.735) (10.203.777.029) (19.598.614.764) 41.254.521.562
(1.505.926.063) (21.020.188.265) (10.203.777.029) (32.729.891.357) (32.383.649.611)
10.313.630.500
--
Dikurangi Pajak Dibayar di Muka Pajak Penghasilan 22 Pajak Penghasilan 23
310.887.722 2.723.240.671
--
Utang Pajak Kini
7.279.502.107
--
Beban Pajak Kini
D1/October 31, 2014
37
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Laba sebelum Pajak Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba (Rugi) sebelum Pajak Entitas Anak Laba sebelum Pajak Perusahaan Pajak Penghasilan dihitung dengan tarif 25% Pengaruh Pajak atas Perbedaan Tetap Jumlah Beban Pajak Perusahaan Beban Pajak Entitas Anak: Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak Konsolidasian
30 September 2013 Rp
71.922.991.421 16.579.621.765 55.343.369.656
76.699.612.584 (5.420.916.514) 82.120.529.098
(13.835.842.414) 11.015.689 (13.824.826.725)
(20.530.132.275) (83.148.675) (20.613.280.950)
(38.553.628) (13.863.380.353)
(3.043.857.488) (23.657.138.438)
Perhitungan rugi fiskal hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan yang disampaikan ke kantor pajak. Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 31 Des 2012
(Rp) Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak - Bersih Liabilitas Pajak Tangguhan Perusahaan Properti Investasi dan Aset Tetap Rugi Fiskal Beban Tangguhan Imbalan Kerja Karyawan Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
D1/October 31, 2014
(Dibebankan) Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp)
31 Des 2013
(Rp)
(Dibebankan) Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp)
30 September 2014
(Rp)
5.761.100.591
(2.501.471.688)
3.259.628.903
--
3.259.628.903
(38.400.016.461) 8.182.472.844 (6.296.875) 317.957.210 (29.905.883.282)
(29.086.225.756) (3.282.819.153) 6.296.875 169.023.606 (32.193.724.428)
(67.486.242.217) 4.899.653.691 -486.980.816 (62.099.607.710)
1.179.150.487 (4.899.653.691) -209.306.979 (3.511.196.225)
(66.307.091.730) --696.287.795 (65.610.803.935)
38
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 26. Segmen Operasi Segmen Operasi: Perusahaan dan entitas anak hanya menghasilkan satu jenis jasa yang signifikan, yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses, klasifikasi pelanggan dan distribusi jasa (lihat Catatan 20). Pelanggan Utama: Terdapat beberapa pelanggan eksternal tunggal dengan nilai transaksi pendapatan melebihi 10% pendapatan konsolidasian. Pelanggan-pelanggan tersebut telah diungkapkan secara rinci pada Catatan 20.
27. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Perusahaan dan entitas anak dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut:
30 September 2014 Rp
30 September 2013 Rp
Persentase terhadap Jumlah Beban yang Bersangkutan 30 September 30 September 2014 2013 % %
Imbalan Kerja Manajemen KunciImbalan Kerja Jangka Pendek Direksi Komisaris Jumlah
3.066.036.763 -3.066.036.763
3.141.444.820 -3.141.444.820
18,32 -18,32
32,26 -32,26
Imbalan Kerja Manajemen KunciImbalan Pascakerja Direksi Komisaris Jumlah
442.379.313 -442.379.313
408.540.222 -408.540.222
2,64 -2,64
4,19 -4,19
28. Transaksi Nonkas Berikut aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas: 30 September 2014 Rp Penambahan Properti Investasi yang Berasal dari Kenaikan Nilai Wajar Perolehan Menara dan Sarana Penunjang yang Masih Terutang
D1/October 31, 2014
39
30 September 2013 Rp
100.030.465
53.401.500.034
43.397.749.024
34.390.130.770
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 29. Instrumen Keuangan dan Manajemen Keuangan a. Faktor-faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan dan entitas anak menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan dan entitas anak. Risiko likuiditas: Perusahaan dan entitas anak menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan. Risiko pasar terdiri dari: (i). Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. (ii). Risiko suku bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. (iii). Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Perusahaan dan entitas anak. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan dan entitas anak. Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut: Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi. Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin offsetting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga. Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau. Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktik pasar terbaik. Risiko Kredit Perusahaan dan entitas anak mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam penyewaan properti investasi. Sebagai bagian dari proses tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Perusahaan dan entitas anak hanya menempatkan dananya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat.
Aset Keuangan Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah
D1/October 31, 2014
Belum Jatuh Tempo Rp 6.952.678.294 28.838.825.261 88.146.076 346.512.215 36.226.161.846
0-30 hari Rp
31-60 hari Rp
-2.998.597.200 --2.998.597.200
-3.255.967.549 --3.255.967.549
40
30 September 2014 Jatuh Tempo 61-90 hari Rp -303.923.815 --303.923.815
91-120 hari Rp -9.419.949 --9.419.949
>120 hari Rp
Jumlah Rp
-7.768.305.466 --7.768.305.466
6.952.678.294 43.175.039.239 88.146.076 346.512.215 50.562.375.824
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh)
Aset Keuangan Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah
Belum Jatuh Tempo Rp 6.896.122.016 1.421.389.330 1.301.253 568.162.178 8.886.974.777
0-30 hari Rp
31-60 hari Rp
-18.816.083.418 --18.816.083.418
-12.153.806.666 --12.153.806.666
31 Desember 2013 Jatuh Tempo 61-90 hari Rp
91-120 hari Rp
-2.113.670.407 --2.113.670.407
>120 hari Rp
-383.154.386 --383.154.386
-4.620.585.214 --4.620.585.214
Jumlah Rp 6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 568.162.178 46.974.274.868
Aset keuangan tidak lancar lainnya adalah uang jaminan untuk sewa ruang kantor. Risiko Likuiditas Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank yang mencukupi dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: 30 September 2014
Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank Utang Pembiayaan Konsumen Jumlah
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp
Jumlah Rp
43.397.749.024 3.581.570.553 -75.257.835.733 1.313.139.468
---152.527.076.211 1.857.676.869
------
--6.968.490.141 ---
43.397.749.024 3.581.570.553 6.968.490.141 227.784.911.944 3.170.816.337
123.550.294.778
154.384.753.080
--
6.968.490.141
284.903.537.999
31 Desember 2013 2013 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank Jumlah
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp
Jumlah Rp
47.764.672.644 3.428.715.243 -89.657.100.331
---156.227.832.891
-----
--6.129.640.409 --
47.764.672.644 3.428.715.243 6.129.640.409 245.884.933.222
140.850.488.218
156.227.832.891
--
6.129.640.409
303.207.961.518
Risiko Pasar (i) Risiko Tingkat Bunga Perusahaan dan entitas anak terekspos risiko perubahan tingkat bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Adapun liabilitas keuangan yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak dikenakan tingkat suku bunga tetap. Perusahaan dan entitas anak akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan dan entitas anak akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman atau mempertimbangkan strategi lindung tingkat suku bunga. Error! Not a valid link.
D1/October 31, 2014
41
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Analisa sensitivitas: Pada tanggal 30 September 2014, jika suku bunga pada tanggal tersebut lebih tinggi sebanyak 10 basis poin, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk periode berjalan akan lebih rendah sebesar Rp198.429.781. Sebaliknya, jika pada tanggal 30 September 2014, jika suku bunga pada tanggal tersebut lebih rendah sebanyak 10 basis poin, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk periode berjalan akan lebih tinggi sebesar Rp198.429.781. (ii) Risiko Mata Uang Perusahaan dan entitas anak terekspos risiko nilai mata uang yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak. Tabel berikut menganalisis aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013:
Aset Kas dan Bank Liabilitas Utang Usaha Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas dalam mata uang asing - bersih
30 September 2014 Mata uang Asing Rupiah USD Rp 915 1.765.093 290.024 2.055.117 2.054.202
31 Desember 2013 Mata uang Asing Rupiah USD Rp
11.170.805
599
7.295.969
21.555.317.661 3.541.768.814 25.097.086.475 25.085.915.670
1.819.140 -1.819.140 1.818.541
22.173.492.152 -22.173.492.152 22.166.196.183
Analisa sensitivitas: Pada tanggal 30 September 2014, jika kurs US Dolar pada tanggal tersebut lebih tinggi sebanyak 10%, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk periode berjalan akan lebih rendah sebesar Rp2.508.591.567. Sebaliknya, jika pada tanggal 30 September 2014, jika kurs US Dolar pada tanggal tersebut lebih rendah sebanyak 10%, dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak konsolidasian untuk periode berjalan akan lebih tinggi sebesar Rp2.508.591.567. (iii) Risiko Harga Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki risiko harga pasar karena tidak memiliki aset atau liabilitas yang diperdagangkan di pasar. b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tidak lancar ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat bunga pasar atas instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.
D1/October 31, 2014
42
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan: 30 September 2014 Nilai Tercatat Rp Aset Keuangan Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Usaha Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank Utang Pembiayaan Konsumen Jumlah Liabilitas Keuangan
31 Desember 2013 Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
6.952.678.294 43.175.039.240 88.146.076 346.512.215
6.952.678.294 43.175.039.240 88.146.076 346.512.215
6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 568.162.178
6.896.122.016 39.508.689.421 1.301.253 568.162.178
50.562.375.825
50.562.375.825
46.974.274.868
46.974.274.868
43.397.749.024 3.581.570.553 6.968.490.141 227.784.911.944 3.170.816.337
43.397.749.024 3.581.570.553 6.968.490.141 227.784.911.944 3.170.816.337
47.764.672.644 3.428.715.243 6.129.640.409 245.884.933.222 --
47.764.672.644 3.428.715.243 6.129.640.409 245.884.933.222 --
284.903.537.999
284.903.537.999
303.207.961.518
303.207.961.518
30. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, Perusahaan dan entitas anak dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya. Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anak dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Perusahaan dan entitas anak memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan bank. Rasio gearing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp
Jumlah Pinjaman Dikurangi: Kas dan Bank Pinjaman Bersih Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Rasio Gearing Konsolidasian
D1/October 31, 2014
43
31 Desember 2013 Rp
227.784.911.944 (6.952.678.294) 220.832.233.650
245.884.933.222 (6.896.122.016) 238.988.811.206
302.228.503.763
231.852.244.778
0,73
1,03
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 31. Perjanjian dan Perikatan Signifikan a. Perjanjian Sewa Menara dan Sarana Penunjang Perusahaan dan entitas anak memiliki perjanjian sewa dengan para pelanggan sebagai berikut: Perusahaan 1. PT XL Axiata Tbk (“XL”) Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Fasilitas Infrastruktur No. 0002-11-F07-2500340 tanggal 21 Mei 2010 antara Perusahaan dan XL, sebagaimana dilakukan adendum pada tahun 2011, XL sepakat untuk menyewa menara milik Perusahaan dengan harga sewa sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak penandatanganan Berita Acara Pengunaan Site (BAPS). 2. PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) Pada tanggal 1 Februari 2012, Perusahaan dan Telkomsel menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Pemanfaatan Link Transmisi untuk Penyelenggaraan Jaringan dan Jasa telekomunikasi. Perjanjian ini memiliki jangka waktu 2 tahun sejak ditandatangani oleh para pihak dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak dengan pemberitahuan secara tertulis oleh salah satu pihak selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian ini. 3. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) Berdasarkan perjanjian No. K.TEL.119/HK.810/DTF-A1043300/2010 tanggal 9 Maret 2010, Perusahaan mengadakan kerjasama dengan Telkom untuk mengadakan perkerjaan jasa penyediaan sarana pendukung CME Nasional selama 5 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. 4. PT Smartfren Telecom Tbk (“Smartfren”) Berdasarkan perjanjian No. 036b/procurement/Smartfren/MLA-BTS/V/11 tanggal 9 Mei 2011, Perusahaan mengadakan kerjasama dengan Smartfren untuk penyewaan menara telekomunikasi beserta seluruh fasilitas pendukungnya untuk jangka waktu 5 tahun. 5. PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) Berdasarkan perjanjian No 398/LGL-MLA-TowerCo/PT Bali Towerindo Sentra/RSS-MM/Tech/VII/2012 tanggal 31 Juli 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan H3I untuk penyediaan lokasi dan fasilitas untuk pengoperasian peralatan komunikasi H3I. Perjanjian ini berlaku 12 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan. 6. PT Indosat Tbk (“Indosat”) Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan dan Indosat menandatangani Perjanjian Induk No. 310001140 mengenai pengadaan fasilitas infrastruktur telekomunikasi serta civil mechanical electrical dan site acquisition untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. 7. PT Axis Telekom Indonesia (“Axis”) Pada berbagai tanggal antara 2009 dan 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Axis untuk penyewaan menara milik Perusahaan dengan kompensasi sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak tanggal serah terima dan dapat diperpanjang dengan opsi bagi Axis untuk memperpanjang 10 tahun atau dalam jangka waktu lain tidak kurang dari 5 tahun sebagaimana para pihak dapat menyetujuinya.
D1/October 31, 2014
44
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Sehubungan merger Axis dan PT XL Axiata Tbk, Axis telah mengajukan penyelesaian kontrak lebih awal (early termination) kepada Perusahaan dan pengakhiran perjanjian tersebut telah efektif per tanggal 30 Juni 2014, berdasarkan Confirmation of Termination Agreement No. 4437.A/XXXII.5.S.7670/XL/2014 tertanggal 14 Mei 2014. Entitas anak 1. PT Smarfren Telecom Tbk (“Smartfren”) Berdasarkan perjanjian No. 23a/procurement/Smartfren/PKS-Paramitra/X/11 tanggal 13 Oktober 2011 antara PT Paramitra Intimega (entitas anak) dan Smartfren, Smartfren menyewa menara BTS milik entitas anak dengan kompensasi sebagaimana disepakati. Jangka waktu perjanjian adalah 5 tahun sejak tanggal serah terima dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. 2. PT Indosat Tbk (“Indosat”) Pada tanggal 18 Januari 2012, PT Paramitra Intimega (entitas anak) dan Indosat menandatangani Perjanjian Induk No. 310001286 mengenai pengadaan fasilitas infrastruktur telekomunikasi serta civil mechanical electrical dan site acquisition untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. 3. PT Indonesia Comnets Plus (“ICON+”) Pada tanggal 18 Juli 2014, PT Paramitra Intimega (entitas anak) telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Fiber Optic dengan ICON+ untuk mendukung Sistem Small Cell Base Station (BTS) yang akan dibangun oleh entitas anak di beberapa kota-kota besar di Indonesia. b. Perjanjian Penting Lainnya Perusahaan 1. Perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten Badung Berdasarkan perjanjian No. 555/2818/Dishub-BD 018/Badung/PKS/2007 mengenai Kerjasama Pemerintah Kabupaten Badung dengan Perusahaan. Perusahaan adalah pemenang lelang bedasarkan keputusan Bupati Badung Nomor 519/02/HK/2007 tentang izin pengusahaan penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi terpadu di kabupaten Badung. Jangka waktu perizinan selama 20 tahun. 2. Perjanjian Sewa Gedung Kantor dengan PT Wisma Keiai Indonesia Berdasarkan amandemen perjanjian tanggal 1 September 2013, Perusahaan menyewa ruangan kantor dari PT Wisma Keiai Indonesia yang terletak di Wisma Keiai lantai 22 dengan masa sewa selama 4 (empat) tahun dan dapat diperpanjang. Entitas anak 1. Perjanjian dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan Berdasarkan perjanjian No.510.2/361/TAPEM 018/TABANAN/PKS/III/2008 mengenai Kerjasama Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan entitas anak. Entitas anak adalah penyelenggara pembangunan Menara Telekomunikasi Terpadu di wilayah Kabupaten Tabanan termasuk tetapi tidak terbatas pada menara penghubung (Infill Tower) di seluruh wilayah kabupaten Tabanan. Jangka waktu perizinan selama 20 tahun.
D1/October 31, 2014
45
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 32. Gugatan PT United Towerindo (Penggugat) telah mengajukan gugatan terhadap Perusahaan (Tergugat II) di Pengadilan Negeri Denpasar dengan nomor perkara No.471/Pdt.G/2011/PN.Dps sehubungan dengan pembongkaran 5 (lima) menara telekomunikasi milik Penggugat yang berlokasi di Kabupaten Badung. Tergugat I dalam kasus ini adalah Pemerintah Kabupaten Badung. Dalam kasus hukum ini, Penggugat telah mengajukan kepada Pengadilan untuk mengeluarkan putusan antara lain menghukum Tergugat I dan II secara tanggung renteng untuk membayar secara tunai kepada Penggugat kompensasi material sebesar Rp23.956.845.821 ditambah bunga 4% per bulan dan kompensasi non material sebesar Rp100.000.000. Atas gugatan tersebut, Perusahaan telah menggugat balik Penggugat di pengadilan yang sama dengan menyatakan bahwa Penggugat telah mengoperasikan 5 (lima) menara telekomunikasi tersebut di Kabupaten Badung tanpa izin dan tindakan tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Perusahaan mengajukan kepada Pengadilan untuk mengeluarkan putusan antara lain menghukum Penggugat untuk membayar kepada Perusahaan kompensasi material sebesar Rp50.000.000.000 ditambah Rp500.000.000 secara tunai dan kompensasi non material sebesar Rp500.000.000.000. Pada tanggal 30 Mei 2012, Pengadilan Negeri Denpasar telah mengeluarkan putusan menolak semua gugatan dari Penggugat dan Tergugat II. Atas keputusan tersebut, baik Penggugat maupun Tergugat II telah mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Denpasar. Pada tanggal 5 Maret 2014, kasus ini telah diputus oleh Pengadilan Tinggi Denpasar dengan putusan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar tanggal 30 Mei 2012 Nomor 471/Pdt.G/2011/PN.Dps. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan telah mengajukan permohonan Kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 25 Juni 2014 dan telah mengajukan Memori Kasasi pada tanggal 7 Juli 2014. 33. Komitmen Pendapatan Sewa Operasi Pada akhir periode pelaporan, estimasi jumlah pendapatan sewa minimum di masa depan yang dilakukan dengan sewa operasi adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp 119.298.212.342 578.586.143.350 325.060.634.442 100.147.281.739
Kurang dari satu tahun Lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun Lebih dari lima tahun Pendapatan Sewa Periode/Tahun Berjalan
31 Desember 2013 Rp 110.357.509.846 523.239.982.666 259.718.665.764 103.194.488.509
34. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2014 Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” D1/October 31, 2014
46
sign
PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut. 35. Tambahan Informasi Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”) yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian.
36. Tanggung Jawab atas Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 30 Oktober 2014. Tandatangan untuk diterbitkan: eksi
Manager Accounting
D1/October 31, 2014
47
sign
Lampiran I PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
30 September 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Investasi pada Entitas Anak Properti Investasi Aset Tetap Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
6.643.965.091 42.435.855.661 21.772.732.961 1.830.199.104 5.655.330.208 78.338.083.025
4.773.326.124 39.496.898.894 71.158.366 3.167.781.165 1.632.086.693 4.099.469.547 53.240.720.789
557.276.300 55.089.678.836 30.248.700.000 529.784.644.224 10.901.250.934 626.581.550.294 704.919.633.319
563.476.181 56.373.817.688 30.248.700.000 500.442.947.623 7.469.050.564 595.097.992.056 648.338.712.845 (999.999)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Beban Akrual Utang Pajak Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Jangka Pendek dari: Utang Pembiayaan Konsumen Pendapatan Diterima di Muka Utang Bank Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
43.070.408.776 3.432.640.280 10.699.345.878 249.000.000 6.636.617.754
39.164.931.032 3.346.192.256 428.858.709 249.000.000 5.925.505.066
1.313.139.468 39.784.119.881 75.257.835.733 180.443.107.770
652.090.298 54.204.130.936 74.657.100.331 178.627.808.628
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Pembiayaan Konsumen Pendapatan Diterima Dimuka Utang Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
1.857.676.869 1.121.249.987 152.527.076.211 2.785.151.177 65.610.803.935 223.901.958.179 404.345.065.949
1.230.457.211 1.167.000.000 156.526.704.923 1.947.923.262 62.099.607.714 222.971.693.110 401.599.501.738
59.791.540.000 24.428.273.328
50.980.000.000 -
11.956.000.000 204.398.754.042 300.574.567.370 704.919.633.319 (999.999)
195.759.211.107 246.739.211.107 648.338.712.845 (999.999)
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 597.915.400 saham (Pada 31 Desember 2013: 509.800.000 saham) Tambahan Modal Disetor Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Final Draft/October 31, 2014
sign:
Lampiran II PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh)
PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO Beban Usaha LABA USAHA Kenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi Beban Keuangan Laba (Rugi) selisih kurs Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Final Draft/October 31, 2014
30 September 2014 Rp
30 September 2013 Rp
98.927.486.464
68.199.275.857
(26.428.435.854)
(17.580.745.931)
72.499.050.610
50.618.529.926
(16.184.017.270)
(9.210.728.309)
56.315.033.340
41.407.801.617
(14.673.275.737) (25.525.332.099) (337.785.240) 39.564.729.392
57.084.465.035 (17.033.795.742) 335.929.469 326.128.729
55.343.369.656
82.120.529.108
(13.824.826.721)
(20.613.280.950)
41.518.542.935
61.507.248.158
-
-
41.518.542.935
61.507.248.158
sign:
Lampiran III PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Saldo Laba Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp --195.759.211.107
Jumlah Ekuitas
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Rp 50.980.000.000
Rp
Penjualan Saham Melalui Penawaran Umum Perdana Beban Emisi Efek Cadangan Umum Dividen Tunai Penjualan Saham Melalui Pelaksanaan Waran Seri I Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan
8.800.000.000 ---11.540.000 --
26.400.000.000 (2.006.346.672) --34.620.000 --
--11.956.000.000 ----
--(11.956.000.000) (20.923.000.000) -41.518.542.935
35.200.000.000 (2.006.346.672) (20.923.000.000) 46.160.000 41.518.542.935
SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014
59.791.540.000
24.428.273.328
11.956.000.000
204.398.754.042
300.574.567.370
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
50.980.000.000
--
--
99.652.572.571
150.632.572.571
--
--
--
61.507.248.158
61.507.248.158
50.980.000.000
--
--
161.159.820.729
212.139.820.729
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013
Final Draft/October 31, 2014
Rp 246.739.211.107
sign:
Lampiran IV PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) LAPORAN ARUS KAS PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas Dari Pelanggan Pembayaran Kas Kepada Pemasok Pembayaran Kas Kepada Karyawan Penerimaan Bunga (Pembayaran) Penerimaan Pajak - neto Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Pembayaran Sewa Lahan Dibayar di Muka Perolehan Properti investasi Pembayaran Angsuran Sewa Pembiayaan Pembelian saham entitas anak dari pihak nonpengendali Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Bank Pembayaran Utang Bank Pembayaran Beban Keuangan Penerimaan dari Penjualan Saham Pada Penawaran Umum Perdana, bersih dari Biaya Emisi Efek Penerimaan dari Penjualan Saham atas Pelaksanaan Waran Seri I Pemberian Pinjaman Kepada Pihak Berelasi Pembayaran Dividen Arus kas bersih yang diperoleh dari aktifitas pendanaan
30 September 2014
30 September 2013
137.956.239.928 (26.831.376.309) (15.103.710.987) 413.693.337 (10.137.726.526) 86.297.119.443
93.787.856.746 (14.094.487.926) (8.694.015.886) 60.630.522 301.828.093 71.361.811.549
(4.693.047.259) 130.000.000 (8.546.850.000) (34.652.485.836) (835.370.300) (48.597.753.395)
(2.448.170.276) (13.100.687.931) (51.810.397.783) (26.569.200) (2.857.000.000) (70.242.825.190)
46.255.800.000 (50.346.162.335) (23.862.341.270)
41.825.200.000 (21.523.710.778) (16.828.851.216)
33.581.447.812
-
46.160.000 (20.895.000.000) (20.606.074.475) (35.826.170.268)
(7.106.900.000) (3.634.261.994)
1.873.195.780
(2.515.275.636)
(2.556.813)
4.894.417
KAS DAN BANK PADA AWAL PERIODE
4.773.326.124
4.137.737.557
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE
6.643.965.091
1.627.356.338
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN BANK
Final Draft/October 31, 2014
sign:
Lampiran V PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk (Entitas Induk) PENGUNGKAPAN LAINNYA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 (TIDAK DIAUDIT)) (Dalam Rupiah Penuh) 1. Laporan Keuangan Tersendiri Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian. 2. Daftar Investasi pada Entitas Anak Entitas Anak
Domisili
Persentase Kepemilikan
PT Paramitra Intimega
Jakarta
99,99%
PT Paramitra Media Interaktif
Jakarta
99,60%
3. Metode Pencatatan Investasi Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan metode biaya perolehan.
Disetujui oleh
Direktur Akuntansi
Final Draft/October 31, 2014
Manajer Akuntansi
sign: