PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014
Paraf:
Paraf:
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Daftar Isi Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
2
Laporan Perubahan Ekuitas
3
Laporan Arus Kas
4
Catatan atas Laporan Keuangan
5
Paraf:
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
2015
2014
ASET Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Usaha Persediaan Perlengkapan Operasional Hotel Uang Muka
2c, 3 2k, 4 3d, 2g, 5 6 7
1.716.546.640 336.094.027 491.800.708 1.257.242.805 216.148.756 4.017.832.935
3.117.493.205 299.980.601 426.675.937 1.148.549.912 654.793.296 3.332.555.311
2e, 2g, 9 2f, 10
185.097.149.231 242.217.981 185.339.367.212
176.515.867.524 276.820.549 176.792.688.073
189.357.200.147
182.440.181.024
3k, 11 2k, 12 2h, 8a 2j, 13
851.997.749 242.735.230 6.630.595.649 988.172.506
1.536.982.634 305.985.794 8.775.577.386 1.394.203.800
2k 14 2k, 15
148.231.118 1.033.827.906 282.195.001 10.177.755.159
153.186.439 228.039.191 12.393.975.244
2h, 8c
3.430.789.305 3.430.789.305
2.429.225.139 2.429.225.139
164.025.990.000
163.401.091.000
26.631.971.146 (14.909.305.463) 175.748.655.683
13.979.511.873 (9.763.622.233) 167.616.980.640
189.357.200.147
182.440.181.024
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset Tetap Aset Tidak Berwujud Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Beban Akrual Utang Pajak Pendapatan Sewa Diterima di Muka Penyisihan Penggantian Perlengkapan Hotel Utang Dividen Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal Dasar Rp 308.078.000.000 terdiri dari 184.848 Saham Seri A Nilai Nominal Rp 1.000.000 per Saham dan 123.230.000 Saham Seri B Nilai Nominal Rp 1.000 per Saham. Modal Ditempatkan dan Disetor terdiri dari 98.405 Saham Seri A dan 65.620.990 Saham Seri B Selisih Revaluasi Aset Tetap Laba (Rugi) Ditahan Jumlah Ekuitas
16
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 1
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Laporan Laba Rugi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2015
2014
Pendapatan Usaha
3j, 17
17.590.621.277
21.139.425.405
Beban Pokok Penjualan
3j, 18
8.140.635.836
8.528.193.317
9.449.985.441
12.611.232.088
12.155.250.693
14.311.506.748
(2.705.265.251)
(1.702.274.660)
(177.989.683)
261.973.656
(2.883.254.934)
(1.438.301.004)
1.001.564.166
2.429.225.139
1.001.564.166
2.429.225.139
(3.884.819.100)
(3.867.526.144)
12.652.459.274
13.979.511.873
8.767.640.176
10.111.985.729
Laba Kotor Beban Usaha
3j, 19
Rugi Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain
20
Laba Sebelum Pajak Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak Tangguhan
3h 8b 8c
Jumlah Beban Pajak Penghasilan Rugi Bersih Pendapatan Komprehensif Lain-lain Selisih Revaluasi Aset Tetap
9
Jumlah Laba Komprehensif
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 2
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2013
Modal Saham
Selisih Revaluasi
Saldo Laba (Defisit)
Jumlah Ekuitas
163.401.091.000
-
(5.896.096.089)
157.504.994.911
Selisih Revaluasi
-
13.979.511.873
-
13.979.511.873
Rugi Bersih
-
-
(3.867.526.144)
(3.867.526.144)
163.401.091.000
13.979.511.873
(9.763.622.233)
167.616.980.640
Saldo Per 31 Desember 2014 Tambahan Modal Disetor
17
624.899.000
-
-
624.899.000
Pembagian Dividen
17
-
-
(1.260.864.130)
(1.260.864.130)
Selisih Revaluasi
-
12.652.459.273
-
12.652.459.273
Rugi Bersih
-
-
(3.884.819.101)
(3.884.819.100)
164.025.990.000
26.631.971.146
(14.909.305.464)
175.748.655.683
Saldo per 31 Desember 2015
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 3
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Laporan Arus Kas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba (Rugi) Komprehensif Penyesuaian untuk: Penyusutan Aset Tetap Amortisasi Perangkat Lunak Komputer Amortisasi Biaya Tangguhan Pajak Tangguhan Laba Komprehensif Lain-lain Pendapatan (beban) lain-lain
2015
2014
8.767.640.173
10.111.985.729
4.333.394.566 34.602.568 1.001.564.166 (12.652.459.274) (177.989.683)
3.539.321.018 34.602.568 1.004.432.100 2.4229.225.139 (13.979.511.873) 261.973.656
Laba Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja Perubahan Modal Kerja: (Kenaikan) Penurunan Piutang Usaha (Kenaikan) Penurunan Piutang Lain-lain (Kenaikan) Penurunan Persediaan (Kenaikan) Perlengkapan Hotel (Kenaikan) Penurunan Uang Muka Kenaikan (Penurunan) Utang Usaha Kenaikan (Penurunan) Utang Pajak Kenaikan (Penurunan) Utang Pembelian Kendaraan Kenaikan (Penurunan) Peny. Penggantian Ops Hotel Kenaikan (Penurunan) Utang Dividen Kenaikan (Penurunan) Utang Lain-lain dan BYMHD Kenaikan (Penurunan) Pendapatan Sewa Diterima di Muka
1.311.752.516
3.402.028.338
(36.113.426) (65.124.771) (108.692.893) 438.644.552 (684.984.885) (2.144.981.737) (4.955.321) (227.036.237) (9.094.754) (406.031.294)
464.667.272 20.070.000 911.447.569 (438.674.609) (614.793.296) 186.880.433 385.789.444 (216.300.000) 82.586.375 (428.764.764) (878.099.941)
Kas Dihasilkan dari Operasi Pendapatan (Beban) Lain-lain (Neto) Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
(1.936.618.250) 177.989.684 (1.758.628.566)
2.883.836.820 (261.973.656) 2.621.863.164
(267.217.000) (267.217.000)
(3.212.440.765) (3.212.440.765)
624.899.000 624.899.000
-
(1.400.946.566) 3.117.493.206 1.716.546.640
(590.577.601) 3.708.070.806 3.117.493.205
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
9
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hutang Pemegang Saham Penambahan Modal Disetor Arus Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan Penurunan Bersih Kas dan Bank Kas dan Bank Awal Tahun Kas dan Bank Akhir Tahun
3
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 4
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
1. Umum PT Balairung Citrajaya Sumbar, (selanjutnya disebut "Perusahaan") didirikan dengan akta Notaris Catur Virgo, SH, Notaris di Jakarta dengan akta nomor 15 tanggal 10 November 2009 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya nomor : AHU-59384.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 4 Desember 2009. Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan. Akta perubahan terakhir adalah akta yang dibuat dihadapan Notaris Catur Virgo, SH, nomor 88 tanggal 30 April 2014 yaitu akta "Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Balairung Citrajaya Sumbar" mengenai tambahan penyetoran modal dan perubahan susunan pengurus Perusahaan. Maksud dan tujuan Perusahaan berdasarkan pasal 3 akta pendirian nomor 15 tanggal 10 November 2009 adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa dengan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1) Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang, pemborongan pada umumnya (general contractor), dan pembangunan lapangan golf. 2) Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan, distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan - badan Perusahaan. 3) Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa, jasa pengelolaan hotel, jasa rumah makan/restoran, jasa penyewaan dan pengelolaan property, dan jasa konsultasi bidang perhotelan. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini terutama bergerak dibidang industri perhotelan dan jasa akomodasi atau penyewaan ruangan yang berhubungan dengan kegiatan perhotelan serta melakukan dan mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan berdomisili di Jl. Matraman Raya No. 19, Jakarta Timur. Perusahaan memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 2012. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan N0.45 dari Notaris Catur Virgo, SH, tanggal 24 Maret 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: Hansastri : Khairul Jasmi
Dewan Direktur Direktur
: Irsyal Ismail
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris
: Drs. Syafrial
Dewan Direktur Direktur
: Irsyal Ismail
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 5
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh) Jumlah karyawan kontrak Perusahaan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebanyak 110 dan 126 orang. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan No. 430/BCS/DIR/V/2015 tanggal 18 Mei 2015, manajemen Perusahaan merubah standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkannya untuk tahun 2015 dari SAK ETAP menjadi PSAK. Sebelum 1 Januari 2015 Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (PSAK - ETAP) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Setelah 1 Januari 2015 Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh DSAK - IAI. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas disajikan dengan metode tidak langsung (indirect method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan pencatatan Perusahaan. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan pada bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. d. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara periodik terhadap kondisi persediaan. e. Aset Tetap Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 6
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Sebelum 1 Januari 2015 Aset tetap berupa tanah dan bangunan, setelah pengakuan awal diukur dengan menggunakan model biaya. Setelah 1 Januari 2015 Aset tetap berupa tanah dan bangunan, setelah pengakuan awal diukur dengan menggunakan model revaluasi. Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian berdasarkan bukti pasar yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi profesional. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan. Taksiran masa manfaat ekonomis untuk masing-masing aset tetap adalah sebagai berikut: Jenis Aset Tetap
Masa Manfaat (Tahun)
Bangunan Kendaraan Bermotor Furnitur, Peralatan dan Perlengkapan Mesin dan Elektronik
50 5 4-8 5-8
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif. f.
Perangkat Lunak Komputer Biaya perolehan perangkat lunak komputer meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan aset tersebut hingga siap digunakan dan diamortisasikan selama 10 tahun dengan metode garis lurus.
g. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 7
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset non-keuangan pada 31 Desember 2015 dan 2014. h. Perpajakan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau pajak yang masih harus dibayar. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika (a) entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan (b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan pada setiap periode mendatang dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan. Pajak kini atas penghasilan non final diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak kini saling hapus jika dan hanya jika entitas (a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan (b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. i.
Perlengkapan Operasional Hotel dan Penyisihan untuk Penggantian Perlengkapan operasional hotel terdiri dari barang-barang porselen, pecah belah, linen, hollowware, seragam, utensils dan perlengkapan lain dinyatakan senbesar harga perolehan.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 8
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi hotel ditetapkan berdasarkan taksiran nilai ganti dari peralatan operasi hotel yang hilang atau rusak. Penggantian peralatan yang hilang atau rusak dicatat sebagai pengurangan akun penyisihan tersebut. j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan sewa diterima di muka diamortisasi selama masa sewa dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Pendapatan hotel dan hunian kamar diakui pada tanggal terhuninya sedangkan pendapatan hotel Iainnya diakui pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan i. Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan. Aset Keuangan Perusahaan terdiri dari Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2011). Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan rnenggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan nilai dari aset keuangan perusahaan melakukan penilaian pada setiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif rnengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 9
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Untuk menentukan adanya bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan yang dialarni debitur dan kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran. ii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang secara individual signifikan atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit yaitu berdasarkan jenis pelanggan. Arus kas masa datang dari aset keuangan Perusahaan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada iagi saat ini. Ketika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang diklasifikasikan ke dalam "Cadangan Penurunan Nilai". Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang, sebelumnya diakui Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 10
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) dipulihkan, dengan menyesuaikan cadangan penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan, dikreditkan pada cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan, dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. iii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan hanya, memiliki jenis liabilitas keuangan utang dan pinjaman yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang pembelian kendaraan. iv. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sejenis, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan. v. Pengakuan dan Pengukuran Awal Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah dialihkan dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang telah ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 11
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) vi. Klasifikasi Instrumen Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan rnempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. vii. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling haps buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan satin hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan rnenyelesaikan liabilitasnya secara simultan. l.
Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Penggunaan Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Estimasi masa manfaat aset tetap Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait. Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi hotel Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi hotel ditetapkan berdasarkan taksiran nilai ganti dari peralatan operasi hotel yang hilang atau rusak.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 12
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh) 3. Kas dan Setara Kas
Kas Bank PT BPD Sumatera Barat PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cash in Transit Jumlah Bank Deposito Berjangka PT BPD Sumatera Barat Jumlah Kas dan Setara Kas
2015
2014
117.918.694
180.340.999
368.840.293 23.506.599 870.629.021 304.952.520 4.112.867 26.586.646 1.598.627.946
1.898.401.312 141.205.519 333.946.267 2.769.000 60.834.108 2.437.152.206
1.716.546.640
500.000.000 3.117.493.205
Cash in Transit adalah uang yang sudah dikeluarkan dari kasir untuk disetorkan ke Bank, namun penyetoran ke Bank baru dilakukan sesudah tanggal neraca. 4. Piutang Usaha a. Berdasarkan Pelanggan 2015
2014
Kementerian Kesehatan Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat Kementerian Lingkungan Hidup Kaha Tours & Travel PT Bank Bukopin Syariah Kementerian Agama HPAI Lain-lain (di bawah Rp 20.000.000)
7.350.000 25.135.925 21.903.935 281.704.167
39.179.909 34.854.918 25.000.000 24.570.000 21.599.002 150.776.772
Jumlah Piutang Usaha
336.094.027
299.980.601
b. Berdasarkan Umur Belum Jatuh Tempo Sudah Jatuh Tempo: 1 bulan – 2 bulan 2 bulan – 3 bulan > 3 bulan Jumlah Piutang Usaha
2015 248.277.191
2014 196.945.774
75.480.598 10.000.280 2.335.958
66.929.946 31.809.734 4.295.147
336.094.027
299.980.601
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut diatas dapat tertagih sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai piutang usaha.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 13
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
5. Persediaan 2015
2014
Makanan Minuman Merchandise Perlengkapan
128.313.941 5.264.585 16.562.699 341.659.483
154.726.588 4.251.857 77.200 267.620.292
Jumlah Persediaan
491.800.708
426.675.937
2015
2014
Linen Room, Food dan Beverage Chinaware, Glassware dan Silverware Utensil Uniform Administrasi dan Umum
484.559.171 451.844.179 224.568.833 30.709.000 65.561.622
467.313.721 423.607.236 208.552.333 49.076.622
Jumlah Peralatan Operasional Hotel
1.257.242.805
1.148.549.912
6. Peralatan Operasional Hotel
7. Uang Muka 2015
2014
Uang Muka Pembelian Uang Panjar
65.781.556 150.367.200
20.000.000 634.793.296
Jumlah Uang Muka
216.148.756
654.793.296
2015
2014
8. Perpajakan a. Utang Pajak Pajak Penghasilan – Pasal 21 Pajak Penghasilan – Pasal 23 Pajak Pembangunan 1 Pajak Bumi dan Bangunan Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan
36.821.167 14.573.832 206.000.650 6.373.200.000
53.804.889 1.527.646.467 820.926.030 6.373.200.000
Jumlah Utang Pajak
6.630.595.649
8.775.577.386
Pada tahun 2015 Perusahaan membayar kewajiban PBB tahun 2012, 2013, dan 2014 sebesar Rp. 1.242.380.025
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 14
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2015
c.
2014
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Koreksi Fiskal Positif (Negatif) Penyusutan Aset Tetap Beban Pajak Beban Entertain Beban Lainnya Pendapatan Sewa Bunga Deposito Jasa Giro Kompensasi Rugi Fiskal Tahun 2014 Tahun 2013
(3.773.970.899)
(1.483.301.004)
(4.006.256.665) 196.356.372 65.252.200 (902.167.291) (15.499.998) (11.100.705)
(4.721.681.971) 820.926.030 (902.167.291) (45.333.334) (6.669.220)
-
(4.210.477.055) (736.922.483)
Akumulasi Rugi Fiskal
(9.100.773.397)
(11.240.626.328)
Pajak Tangguhan
(Dibebankan) Dikreditkan ke Laporan Laba Rugi
2014
2015
Penyusutan Aset Tetap Rugi Fiskal Penyisihan Pajak Tangguhan
(2.429.225.139) (2.810.156.582) 2.810.156.582
(1.001.564.166)
(3.430.789.305) (2.810.156.582) 2.810.156.582
Akumulasi Rugi Fiskal
(2.429.225.139)
(1.001.564.166)
(3.430.789.305)
Revaluasi
31 Des 2015
9. Aset Tetap 31 Des 2014 Harga Perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Mesin dan Elektronik Jumlah
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Mesin dan Elektronik Jumlah Nilai Buku
48.848.800.000 123.338.575.626 745.944.680 10.728.915.857 1.730.809.601 185.393.045.764
Penambahan 22.722.000 244.495.000 267.217.000
503.200.000 12.831.990.513 13.335.190.513
49.352.000.000 136.170.566.139 745.944.680 10.751.637.857 1.975.304.601 198.995.453.277
31 Des 2014
Penambahan
Revaluasi
31 Des 2015
5.800.609.886 180.059.116 2.496.931.748 399.577.490 8.877.178.240
2.624.225.013 93.243.085 1.178.203.353 442.723.115 4.338.394.566
682.731.240 682.731.240
9.107.566.139 273.302.201 3.675.135.101 842.300.605 13.893.304.046
176.515.867.524
185.097.149.231
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 15
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Harga Perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Mesin dan Elektronik Jumlah
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Mesin dan Elektronik Jumlah Nilai Buku
31 Des 2013
Penambahan
Revaluasi
31 Des 2014
23.453.200.000 132.609.633.563 745.944.680 10.337.931.215 1.054.383.668 168.201.093.126
2.145.030.190 390.984.642 676.425.933 3.212.440.765
25.395.600.000 (11.416.088.127) 13.979.511.873
48.848.800.000 123.338.575.626 745.944.680 10.728.915.857 1.730.809.601 185.393.045.764
31 Des 2013
Penambahan
3.902.893.479 96.714.468 1.323.186.395 15.062.880 5.337.857.222
1.897.716.407 83.344.468 1.173.745.353 384.514.610 3.539.321.018
Revaluasi
31 Des 2014 -
162.863.235.904
5.800.609.886 180.059.116 2.496.931.748 399.577.490 8.877.178.240 176.515.867.524
Biaya penyusutan pada tahun 2015 dan 2014 seluruhnya dialokasikan ke beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 4.338.394.566 dan Rp 3.539.321.018. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap berupa bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan untuk bangunan (tidak termasuk mekanikal engineering) sebesar Rp80.000.000.000 dan pekerjaan mekanikal engineering sebesar Rp30.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Atas perubahan nilai aset tetap (tanah dan bangunan) tersebut, nilai pasar tanah yang disajikan adalah berdasarkan laporan penilaian aset tanah dari KJPP Budi, Edy, Saptono & Rekan No. 012.4/EssBest/Srt/VI/16 tanggal 10 Juni 2016 untuk penilaian tanggal 31 Desember 2015. 10.Aset Tetap Tidak Berwujud 2015 Perangkat Lunak Komputer Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Jumlah Aset Tetap Tidak Berwujud
2014
346.025.685 (103.807.704)
346.025.685 (69.205.136)
242.217.981
276.820.549
2015
2014
11.Utang Usaha
Tebet Meat Shop PD Harapan Sejahtera Quemama UD Satu Rasa Wonderful Indah Jaya, PT HOKY
95.220.000 70.360.300 67.780.000 66.640.600 56.404.900 53.551.000
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
70.835.750 59.570.500 56.675.350 51.829.000 Paraf:
16
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Permata Fresh Grafika Jaya Sumbar, PT CV Segitiga Bermuda Daya Biru Bahari Lain-lain (dibawah Rp 50.000.000)
42.180.000 39.500.000 31.252.000 329.108.949
46.473.000 92.275.000 1.159.324.034
Jumlah Utang Usaha
851.997.749
1.536.982.634
12. Beban Akrual 2015
2014
Listrik Laundry Lain-lain
180.942.563 18.212.505 43.580.162
187.014.708 57.399.875 61.571.211
Jumlah Beban Akrual
242.735.230
305.985.794
13. Pendapatan Sewa Diterima di Muka 2015
2014
Sewa Ruangan Deposit Hotel
920.965.303 67.207.203
1.369.254.551 24.949.249
Jumlah Pendapatan Sewa Diterima di Muka
988.172.506
1.394.203.800
Perusahaan menyewakan ruangan kepada beberapa pengguna jasa yaitu: PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari) berdasarkan surat perjanjian sewa No. 012/BCS/Dir/06-2012 untuk jangka waktu 2 tahun, terhitung sejak tanggal 18 Juni 2012 sampai dengan 18 Juni 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang selama 3 tahun sampai dengan 18 Juni 2017. Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat berdasarkan surat perjanjian sewa No. 489/694/Sperj-PLS/KPHB-2012 untuk jangka waktu 1 tahun, terhitung sejak 17 desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang selama 1 tahun dan berakhir pada bulan Desember 2015. UPTD Balai Promosi dan Pemasaran Dinas Perindag Provinsi Sumatera Barat (Dekranasda) No. 160/SPK/UPTD-BPP/XII/2014 untuk jangka waktu 1 tahun, terhitung sejak 12 Desember 2014 sampai dengan 12 Desember 2015. 14. Utang Dividen 2015 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Pemerintah Kota Kabupaten (9 Kokab) Jumlah Utang Dividen
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014
907.892.768 125.935.139
-
1.033.827.907
-
Paraf: 17
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
15. Utang Lain-lain 2015
2014
Utang Biaya Service Hotel Lain-lain
206.979.503 75.215.498
205.439.454 22.599.737
Jumlah Utang Lain-lain
282.195.001
228.039.191
16. Ekuitas a. Modal Saham Pada tahun 2016, berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan PT Balairung Citrajaya Sumbar nomor 33 dari Notaris Catur Virgo, SH. MH., tanggal 29 Februari 2016 telah disetujui penambahan penyetoran modal yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat sebesar Rp 624.899.000 (enam ratus dua puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) dengan demikian maka modal ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2015 menjadi sebesar Rp 164.025.990.000, yang terdiri dari 98.405 lembar saham seri A dan 65.620.990 lembar saham seri B. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Saham Seri A
2015 Saham Seri B
Jumlah
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Pemerintah Kabupaten Pasaman Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Pemerintah Kabupaten Agam Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota Pemerintah Kota Pariaman Pemerintah Kota Padang Panjang Pemerintah Kabupaten Pariaman Pemerintah Kota Solok Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Pemerintah Kabupaten Swi Sijunjung Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Pemerintah Kota Padang Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Pemerintah Kabupaten Solok PT Dinamika Sumbar Jaya
78.459 1.694 1.694 1.694 600 1.694 1.694 1.694 1.694 900 1.694 900 1.694 600 1.694 6
52.308.000 1.130.899 1.130.899 1.130.899 400.000 1.130.899 1.130.899 1.130.899 1.130.899 600.000 1.130.899 600.000 1.130.899 400.000 1.130.899 4.000
130.767.000.000 2.824.899.000 2.824.899.000 2.824.899.000 1.000.000.000 2.824.899.000 2.824.899.000 2.824.899.000 2.824.899.000 1.500.000.000 2.824.899.000 1.500.000.000 2.824.899.000 1.000.000.000 2.824.899.000 10.0000.000
Jumlah Modal Saham
98.405
65.620.990
164.025.990.000
Saham Seri A Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Pemerintah Kabupaten Pasaman Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Pemerintah Kabupaten Agam Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota Pemerintah Kota Pariaman Pemerintah Kota Padang Panjang Pemerintah Kota Solok
78.459 1.694 900 1.694 600 1.695 1.694 1.694
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014 Saham Seri B 52.308.000 1.130.899 600.000 1.130.899 400.000 1.130.899 1.130.899 1.130.899
Jumlah 130.767.000.000 2.824.899.000 2.200.000.000 2.824.899.000 1.000.000.000 2.824.899.000 2.824.899.000 2.824.899.000
Paraf: 18
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Pemerintah Kabupaten Swi Sijunjung Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Pemerintah Kota Padang Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Pemerintah Kota Padang Pariaman Pemerintah Kabupaten Solok PT Dinamika Sumbar Jaya Jumlah Modal Saham
900 1.694 900 1.694 600 1.694 1.694 6
600.000 1.130.899 600.000 1.130.899 400.000 1.130.899 1.130.899 4.000
1.500.000.000 2.824.899.000 1.500.000.000 2.824.899.000 1.000.000.000 2.824.899.000 2.824.899.000 10.000.000
97.612
65.370.091
163.401.091.000
b. Pembagian Dividen Sesuai dengan akta pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan PT balairung Citrajaya Sumbar nomor 45 dari Notaris Catur Virgo, SH. MH., tanggal 26 Agustus 2015, menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 1.260.864.131 dengan rincian sebagai berikut: 2015 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Pemerintah Kabupaten Pasaman Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Pemerintah Kabupaten Agam Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Pemerintah Kota Pariaman Pemerintah Kota Padang Panjang Pemerintah Kabupaten Solok Pemerintah Kota Solok Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Pemerintah Kabupaten Sijunjung Pemerintah Kabupaten Darmasraya Pemerintah Kota Padang Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan PT Dinamika Sumbar Jaya (BUMD)
1.008.867.790 21.808.588 17.018.262 21.808.588 7.689.733 21.808.588 21.808.588 21.808.588 21.808.588 21.808.588 11.597.630 21.808.588 11.597.630 21.808.588 7.689.733 126.061
Jumlah Dividen yang Sudah Dibagikan
1.260.864.131
17. Pendapatan Usaha 2015 Pendapatan Kamar Pendapatan Makanan dan Minuman Pendapatan Sewa Ruangan Pendapatan Hotel Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014
6.932.024.251 9.613.602.338 902.167.291 142.827.398
7.203.173.600 12.923.761.969 902.167.291 110.322.545
17.590.621.278
21.139.425.405
Paraf: 19
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
18. Beban Pokok Penjualan 2015 Kamar Tenaga Kerja Langsung Beban Overhead: Supplies Kamar Cetakan dan Alat Tulis Transportasi Entertain Lain-lain (dibawah Rp 10.000.000)
1.260.866.565
1.122.904.411
517.493.004 26.665.584 10.084.000 12.836.685 185.189.038
538.867.237 38.167.391 9.655.206 19.225.501 55.803.271
2.013.134.876
1.784.623.016
2015 Makanan dan Minuman Beban Makanan dan Minuman Tenaga Kerja Langsung Beban Overhead: Supplies Restaurant Sewa Peralatan Entertain Lain-lain (dibawah Rp 10.000.000)
2014
2014
3.872.140.317 1.573.688.269
4.174.997.059 1.912.823.686
Beban Hotel Lain-lain
507.257.619 8.200.000 97.130.468 63.334.793 6.121.751.466 5.749.493
478.438.702 7.500.000 45.708.296 103.471.586 6.722.939.330 20.630.971
Jumlah Beban Pokok Penjualan
8.140.635.835
8.528.193.317
19. Beban Usaha 2015 Beban Pemasaran Promosi, Komisi dan Iklan Cetakan dan Alat Tulis Transportasi Entertain Lain-lain (dibawah Rp 20.000.000)
Beban Administrasi dan Umum Penyusutan Aset Tetap Beban Pegawai Listrik dan Telepon Amortisasi Biaya Tangguhan Outsourcing Beban Konsultan Perbaikan dan Pemeliharaan Lisensi dan Keanggotaan Perjalanan Dinas Asuransi Gedung dan Kendaraan Entertain Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014
549.426.608 16.748.404 20.669.500 10.558.142 184.283.316 781.685.970
1.242.087.364 60.183.276 39.743.713 26.263.830 58.022.291 1.426.300.474
4.338.394.566 3.621.231.292 2.085.877.992 340.110.920 251.100.000 153.682.303 76.743.215 143.316.278 46.216.000 75.831.077
3.539.321.018 3.926.429.766 2.943.162.674 1.004.432.100 306.770.432 207.735.000 187.276.552 170.854.618 169.026.269 98.316.000 74.960.914 Paraf:
20
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh) Cetakan dan Alat Tulis Amortisasi Perangkat Lunak Komputer BBM, Parkir, dan Transportasi Keamanan dan Kebersihan Pelatihan Lain-lain (dibawah Rp 20.000.000)
57.958.650 34.602.558 26.897.386 4.534.000 3.500.000 113.568.475 11.373.564.722
54.192.061 34.602.558 17.119.500 2.543.841 1.506.000 146.956.962 12.855.206.274
Jumlah
12.155.250.693
14.311.506.748
20. Pendapatan (Beban) Lain-lain 2015
2014
Pendapatan (Beban) Lain-lain Bunga Deposito Jasa Giro Beban Pajak PBB Lain-lain – Bersih
15.499..998 11.100.705 (421.453.995) 216.863.610
45.333.334 6.669.220 (432.829.275) 642.800.377
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
(177.989.683)
261.973.656
21. Manajemen Risiko Keuangan dan Pengelolaan Modal Perusahaan memiliki risiko keuangan yang timbul dari operasi yang dilakukannya. Kebijakan manajemen risiko keuangan ditetapkan terutama untuk meyakini bahwa sumber daya yang mernadai tersedia bagi pengernbangan bisnis Perusahaan serta untuk mengelola risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan rnenjalankan operasinya berdasarkan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh Direksi untuk meyakini efektivitas proses manajemen risiko. Perusahaan tidak melakukan transaksi perdagangan aset keuangan untuk tujuan spekulatif. Di samping itu, Perusahaan juga tidak menerapkan akuntansi lindung nilai. Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Perusahaan dan kebijakan yang terkait dengan aktivitas keuangan Perusahaan diuraikan di bawah ini: Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang dialarni Perusahaan jika pelanggan atau pihak lain yang terkait dengan instrumen keuangan gagal memenuhi liabilitasnya. Perusahaan menghadapi risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan, namun demikian Perusahaan memiliki kebijakan kredit untuk memastikan bahwa penjualan barang dagangan dilakukan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya, dan risiko kredit dipantau secara berkesinambungan. Risiko kredit dikendalikan melalui penerapan prosedur persetujuan kredit, pembatasan jumlah kredit dan aktivitas pemantauan. Perusahaan tidak meminta jaminan untuk piutang yang diberikan. Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit yang berasal dari piutang adalah sebatas nilai tercatat piutang yang disajikan di laporan posisi keuangan.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 21
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya pada saat jatuh tempo akibat tidak tersedianya dana. Perusahaan mengelola eksposurnya terhadap likuiditas agar dapat membiayai pengeluaran untuk barang modal dan aktivitas operasinya serta melunasi liabilitas pada saat jatuh tempo dengan memelihara tingkat saldo kas dan bank yang memadai (Catatan 3). Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko likuiditas berasal dari utang usaha dan utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar sejumlah nilai tercatatnya. Manajemen Modal Perusahaan bertujuan mencapai struktur modal yang optimal umtuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham. Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan. 22. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi direksi untuk diterbitkan pada tanggal 10 Juni 2016.
Menyetujui,
Irsyal Ismail Direktur
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf: 22