Modul ke:
Psikometri Validitas 1
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.
VALIDITAS Pengertian: • Berkaitan dengan apa yang diukur oleh tes dan seberapa tepat tes mengukur apa yang hendak diukur • Kesesuaian antara skor tes dengan kualitas dari yang diukur
2
VALIDITAS Dengan kata lain: - Sebuah test dapat dikatakan valid hanya apabila interpretasi yang dibuat berdasarkan hasil tes tersebut sesuai dengan kenyataan sebenarnya. - Validitas adalah informasi yang menunjukkan sejauh mana sebuah alat ukur dapat dipertanggungjawabkan (sah, valid) untuk tujuan pengukuran tertentu. 3
Definisi dlm Pandangan Classical True Score Theory • Validitas berkaitan dengan apa yang diukur oleh tes dan seberapa tepat tes mengukur apa yang hendak diukur
4
FUNGSI VALIDITAS Menerangkan:
• atribut/konstruk/trait/faktor yang diukur oleh suatu tes • seberapa jauh hal itu diukur • apa yang dapat diartikan/ditafsirkan dari sebuah skor tes
5
PROSEDUR VALIDASI Semua prosedur untuk menetapkan validitas tes harus mempertimbangkan: Hubungan antara skor tes dengan fakta-fakta lain yang independent dan observable dari trait yang akan diukur (= kriteria)
Hubungan antara skor tes dengan kriteria Æ koefisien validitas.
6
Persyaratan Kriteria Pengukuran Kriteria yang dijadikan tolok ukur dalam menilai validitas tes harus: • Relevan • Observable dan measurable • Reliabel • Independen (tidak dipengaruhi oleh hasil tes) • Tidak bias
7
MACAM VALIDITAS Sesuai dengan tujuan penggunaan tes, ada tiga macam validitas: 1. Content Validity (Validitas Isi) Ukuran sejauh mana suatu tes valid jika digunakan untuk mengukur tingkahlaku tertentu. 8
MACAM VALIDITAS 2. Criterion Related Validity (Validitas Kriteria): Menunjukkan efektivitas suatu tes dalam memprediksi performa individu pada aktivitas tertentu. Ada 2: a. Predictive Validity (validitas peramalan): Ukuran sejauh mana suatu test valid dalam meramalkan hal-tertentu. b. Concurent Validity (validitas diagnostik/validitas konkuren): Ukuran sejauh mana suatu test valid dalam mendiagnosa keadaan seseorang (dalam hal tertentu)
9
MACAM VALIDITAS 3. Construct Validity (Validitas Konstruk): Ukuran sejauh mana sebuah tes mengukur suatu konstruk teoritis atau trait tertentu. • Konstruk adalah dimensi psikologis yang telah dirumuskan secara jelas, rinci dan operasional • Tes yang valid untuk mengukur konstruk X belum tentu valid mengukur konstruk Y 10
VALIDITAS ISI
11
1. VALIDITAS ISI (Content Validity) • Pengertian: Suatu pengujian sistimatis terhadap isi suatu tes untuk menentukan apakah tes sudah mencakup sampel yang representatif dari ‘behavior domain’ yang akan diukur.
12
1. VALIDITAS ISI (Content Validity) • Validitas isi biasanya digunakan pada tes yang ditujukan untuk mengukur seberapa jauh individu telah menguasai suatu keterampilan atau hasil belajar. • Tujuannya untuk menilai apakah item-item tes secara tepat menggambarkan domain atau konstruk yang hendak diukur
13
1. VALIDITAS ISI (Content Validity) Contoh tes yang harus memiliki Validitas Isi: - Tes hasil belajar (achievement test: soal ulangan umum, soal UTS, UAS, dsb). - Tes hasil pelatihan keterampilan (tes kursus mengemudi, tes mengetik, tes kursus bhs Inggris, dsb). - Occupational test (tes seleksi & penempatan, yang berisi tugas-tugas yang akan dilakukan dalam pekerjaan nantinya).
14
1. VALIDITAS ISI (Content Validity) Cara menguji: - Dibuat perbandingan antara hal-hal yang tercakup dalam tes/soal ujian (secara proporsional) dengan cakupan isi/materi yang diajarkan (TIU/TIK, indikator tingkah laku) - Dinilai oleh ahli Æ expert judgement
15
Mengukur Validitas Isi • Pengukuran validitas isi suatu test dilakukan dengan membandingkan persentase hal-hal yang sudah tercakup (secara proporsional) dalam test tersebut dengan persentase hal-hal yang seharusnya tercakup
Vi =
Yang tercakup dalam test Yang seharusnya tercakup
16
FACE VALIDITY Face validity jangan disamakan dengan content validity. Face Validity bukan validitas dalam pengertian teknis, karena tidak mengukur apa yang sesungguhnya ingin diukur oleh tes, melainkan hanya kesan dari peserta tes tentang apa yang diukur oleh tes. Face validity berfungsi untuk membina rapport dan meningkatkan motivasi peserta tes.
17
Daftar Pustaka Cohen, R. J., & Swerdlik, M. E. (2010). Psychological testing and assessment: An introduction to test and measurement. (7th ed.). Boston: McGraw Hill. Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. (3rd ed.). New York: SAGE Publications, Ltd. Kaplan, R.M. & Saccuzzp, D.P. (2009). Psychological testing: Principles, applications, and issues. California: Wadsworth Cengage Learning Urbina, S. (2004). Essentials of psychological testing. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Terima Kasih Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.