Psikologi Eksperimen Semester Genap Prodi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya
1. Ways of Knowing
Methods of Acquiring Knowledge • Methods of acquiring knowledge are ways in which a person can know things or discover answer to question 1. 2. 3. 4. 5. 6.
The method of tenacity The method of intuition The method of authority The rational method The empirical method The scientific method
Nonscientific approach
Scientific approach
1. The Method of Tenacity • Information is accepted as true because it has always been believed or because superstition supports it. • Kelemahan: repeating messages over and over accepted as true, though might not be accurate
Contoh: Dita Jeje Okabe
2. The Method of Intuition/A priori • Information is accepted on the basis of a hunch (firasat) or “gut feeling” • Information is true because it “feels right” – berdasarkan intuisi • Kelemahan: tidak ada mekanisme untuk memisahkan antara accurate and inaccurate knowledge
3. The Method of Authority • Mengandalkan pada informasi atau jawaban orang lain yang dianggap lebih pakar dalam suatu bidang • Kelemahan: – Authorities biased – Jawaban mewakili subyektivitas – Method of faith – Not all experts are expert
4. The Rational Method • = rationalism, mencari jawaban dengan menggunakan proses penalaran yang benar, namun belum diuji secara empiris • Argument = a set of premise statements that are logically combined to yield a conclusion • Jika premise statements benar/logic kesimpulan akan benar
4. The Rational Method • Kesimpulan/pengetahuan juga bisa diperoleh dengan: – Melakukan langkahlangkah secara sistematis – Melakukan pengujian secara empiris – Melakukan kontrol – metode empiris
5. The Empirical Method • = empiricism, berdasarkan pada pengamatan (observasi) atau pengalaman langsung untuk memperoleh pengetahuan • pengetahuan diperoleh melalui senses • Kelemahan: persepsi bisa salah • Hal-hal yang mempengaruhi persepsi: prior knowledge, expectation, feelings, beliefs
6. The Scientific Method • Pendekatan untuk memperoleh pengetahuan dengan cara merumuskan pertanyaan secara khusus dan menemukan jawabannya secara sistematik
6. The Scientific Method: Langkah2 1. Observasi perilaku atau fenomena – –
Observasi informal-pengalaman personal (method of empiricism)-mengajukan pertanyaan penelitian (induction) = inductive reasoning
2. Membangun hipotesis –
–
Identifikasi faktor2/variabel2 yang terkait dengan sesuatu yang diobservasi-pilih satu yang paling mungkin dapat menjelaskan terhadap apa yang diobservasi (hipotesis) Hipotesis= pertanyaan yang menyatakan/menjelaskan hubungan antara 2 atau lebih variabel
6. The Scientific Method: Langkah2 3. Menggunakan hipotesis untuk mengembangkan peramalan yang dapat diuji – Taking the hypothesis and applying it to a specific, observable, real-world situation – Research hypothesis= a specific, testable prediction that is derived from a hypothesis refer to a spesific situations/event that can be directly observed – Deductive reasoning Deduction, uses a general statement as the basis for reaching a conclusion about spesific examples
6. The Scientific Method: Langkah2 4. Menilai peramalan dengan membuat observasi yang sistematik dan terencana – Menilai prediksi melalui observasi langsung (direct observation)-empirical method-actual research, data collection
5. Menggunakan observasi untuk mendukung atau memperbaiki hipotesis – Bila tidak sesuai = hypothesis yang digunakan tidak tepat, prediksi keliru – hipotesis perlu ditinjau ulang (step 2)
Science vs Common Sense Pengetahuan Awam • •
•
• • •
Konsep & teori diperoleh dgn met tenacity atau authority Subyektif, memilih bukti-bukti yang mendukung hipotesis dan mengabaikan bukti-bukti yang tidak sesuai kenyataan Tidak menjelaskan hub sebabakibat antara fakta yang satu dengan fakta yang lain Kebenaran yang diakui bersifat tetap Bahasanya mengandung pengertian ganda dan samar-samar Berdasar pengamatan dengan panca indera
Ilmu Pengetahuan • •
Konsep & teori diperoleh dari buku, jurnal, atau hasil penelitian lainnya Sistematis dan terkontrol
•
Memberikan prinsip2 yang mendasar dan berlaku umum tentang suatu hal
•
Selalu diusik oleh pengujian kritis
•
Konsep2 harus dapat diverifikasi secara empirik Berdasar pada metode ilmiahpengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi dan verifikasi
•
Metode Ilmiah • Karakteristik: – Adanya definisi operasional = prosedur untuk mengukur dan menjelaskan sebuah konstruk (konsep) – Adanya kontrol – Dapat diulang = harus reliabel, dapat diperoleh hasil yang kurang lebih sama jika penelitian tersebut diulang.
Metode Ilmiah • Asumsi-asumsi: – Empirisme/empiricism • Dapat dibuktikan, ada data/fakta yang dapat diobservasi dan diukur
– Determinisme/determinism • Mengikuti aturan atau hukum tertentu
– Kesederhanaan/parsimony • Membuat pernyataan mengenai suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan sesederhana mungkin
– Keterujian/testability • Dapat diuji apakah hipotesis itu benar atau salah
2. Scientific Research
Tujuan Ilmu Pengetahuan • Mendeskripsikan , what is happening, where it happens, under what circumstances it seem to happen • Menjelaskan, why it is happening • Memprediksi, when will it happen again • Mengontrol, How can it be changed
Research • Research is one of the ways to find answers to your questions
• Process in Research 1. Dilakukan dengan suatu kerangka teoritis mendekati masalah/gejala dengan menggunakan teori yang relevan • Teori: sekumpulan pernyataan yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian yang menjelaskan tentang suatu gejala dan interelasi antara hal-hal yang terkait dengan gejala tersebut
Research 2. Menggunakan prosedur, metode, dan teknik yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya – Melakukan pengamatan terhadap masalah atau gejala dengan menggunakan cara yang sesuai (valid) & berkualitas (reliabel)
3. Dirancang untuk mendapatkan hasil yang obyektif dan tidak bias – Melakukan langkah-langkah yang seharusnya dan menyimpulkan sebaik mungkin tanpa dipengaruhi kepentingan pribadi
Type of Research
Type of Research
Application
Pure Research
Applied Research
Type of information sought
Objective
Descriptive Research
Correlational Research
Exploratory Research
Explanation Research
Quantitative Research
Qualitative Research
Tipe berdasarkan Penerapan • Pure Research/basic research – Penelitian untuk membuat, mengembangkan, menguji, menyempurnakan teori/metode/prosedur/teknik/instrumen ukur – Tidak memiliki fungsi penerapan praktis
• Applied Research – Hasil penelitian dapat digunakan bagi pemecahan masalah sehari-hari
Tipe Penelitian Berdasarkan Tujuan • Descriptive Research – Penelitian untuk menggambarkan/menguraikan secara sistematis fenomena, situasi, gejala atau program
• Correlational Research – Mencari hubungan antara 2 atau lebih aspek dari gejala/situasi
• Explanatory Research – Penelitian yang bertujuan menjelaskan gejala
• Exploratory Research – Feasibility study atau pilot study – Menggali lebih jauh mengenai suatu fenomena yang sedikit diketahui
Tipe penelitian berdasarkan informasi yang dibutuhkan Tujuan Penelitian
Kualitatif
Kuantitatif
Memperoleh informasi mendalam mengenai gejala, proses, penghayatan subjektif (discovery)
Menggeneralisasi, membuktikan adanya hubungan antar gejala, meng-kuantifikasi (proving)
Untuk menggambarkan Melakukan pengukuran situasi, fenomena, masalah variasi fenomena, situasi, atau suatu kegiatan masalah atau isu Bagaimana variabel akan diukur
Menggunakan kategorisasi tanpa kuantifikasi. Misalnya berdasarkan sifat atau urutan
Menggunakan skor
Informasi variabel yang dikumpulkan menggunakan skala nominal atau ordinal
Informasi yang dikumpulkan menggunakan ukuran variabel-variabel berpengaruh
Tipe penelitian berdasarkan informasi yang dibutuhkan Kualitatif Bagaimana informasi dianalisis
Kuantitatif
Berdasarkan variasi gejala, Berdasarkan besaran situasi, atau program tanpa variasi gejala, situasi atau kuantifikasi program Analisa dilakukan untuk menjelaskan variasi situasi, fenomena atau masalah tanpa mengukurnya
Analisa ditujukan untuk menunjukkan besar variasi
3. Experiment
Definisi Penelitian Eksperimental • Eksperimen Psikologis – Observasi yang objektif terhadap suatu fenomena yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi terkontrol ketat, di mana satu atau lebih faktor divariasikan dan faktor lain dibuat konstan
• Penelitian Eksperimen – Penyelidikan di mana minimal salah satu variabel dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab akibat – Bertujuan untuk mengembangkan eksistensi hubungan sebab akibat antara 2 variabel penelitian
Penelitian Eksperimental • Untuk mencapai hubungan sebab akibat (kausalitas). Penelitian eksperimental memiliki 4 elemen dasar, yaitu: – Manipulasi – Pengukuran – Perbandingan – Kontrol
• Manipulasi – Dengan cara mengubah nilai dari satu variabel untuk menciptakan satu atau lebih kondisi perlakuan – Contoh: • Aromaterapi: wangi lemon & lavender • Warna cahaya: putih terang & kuning lembut
• Pengukuran – Variabel pada kelompok penelitian diukur untuk memperoleh skor pada masing-masing kondisi perlakuan – Contoh: • Jumlah recall kata yang benar • Kecepatan lari dalam 1 menit
• Perbandingan – Skor dari 1 kondisi perlakuan dibandingkan dengan skor dari kondisi perlakuan lain – Perbedaan yang konsisten antara perlakuan merupakan bukti bahwa manipulasi menyebabkan perubahan dalam skor – Contoh: • Waktu renang dari kelompok baju renang one piece dibandingkan dengan waktu renang kelompok baju renang two pieces
• Kontrol – Kontrol terhadap variabel lain yang tidak diteliti untuk meyakinkan bahwa variabel tersebut tidak mempengaruhi hubungan 2 variabel yang diteliti – Contoh: • Penelitian pengaruh musik klasik terhadap emosi, dilakukan di ruang kedap suara untuk mencegah masuknya bunyi-bunyi lain
Istilah dalam Penelitian Eksperimental • Variabel Bebas (Independent Variable) – variabel yang dimanipulasi • Kondisi perlakuan (treatment) – manipulasi yang diberikan • Variabel terikat (dependent variable) – variabel yang diukur dalam setiap kondisi perlakuan • Variabel ekstra (ekstraneous variable) – variabel lain yang dapat mempengaruhi penelitian, yaitu variabel sekunder (secondary variable) dan variabel pengganggu (confounding variable)
Karateristik Penelitian Eksperimental • Meneliti hubungan sebab akibat – Membuktikan bahwa VB sebab dan VT akibat VB
• Manipulasi terhadap VB (perlakuan) • Kontrol (khususnya randomisasi) – Pada penelitian dengan kelompok berbeda, yaitu memasukkan subyek secara acak ke dalam KE & KK
Random Sampling vs Randomisasi
Populasi
Sampel (Subyek Penelitian)
Sampel (subyek penelitian)
Random Sampling
KK Randomisasi
KE
Penelitian Non Eksperimental • Bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara variabel-variabel tetapi tidak berusaha untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dari variabel-variabel tersebut • Contoh – Penelitian hubungan antara perilaku merokok dengan penyakit jantung – Penelitian hubungan antara tipe kepribadian dengan kepatuhan minum obat
Penelitian Kuasi-Eksperimental • Digunakan untuk menjawab pertanyaan sebab akibat, namun tidak memenuhi kaidah penelitian eksperimen – Hasil penelitian dapat memberikan penjelasan yang ambigu
• Mirip dengan penelitian eksperimental, tetapi tidak memenuhi syarat utama penelitian eksperimental – Ada manipulasi – Perbandingan antar kelompok, tanpa randomisasi (kelompok telah terbentuk dengan sendirinya) – Tidak ada kontrol yang kuat terhadap VS
Contoh Penelitian Eksperimental-Kuasi Kelas Reguler diberi metode ceramah
Prestasi belajar pada akhir semester
Kelas Eksistensi diberi metode diskusi
Prestasi belajar pada akhir semester
Ada manipulasi, tidak ada randomisasi
Kelebihan & Kelemahan Penelitian Eksperimental • Kelebihan – Hubungan sebab-akibat lebih kuat – Memanipulasi VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT sehingga tidak perlu terjadi
• Kelemahan – Sulit digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-hari – Waktunya cukup lama – Ketidakadekuatan sebagai metode ilmiah untuk mempelajari perilaku manusia