TEKNIK MENSUKSESKAN CINTA DAN KARIR 1)
ADITYA ARDHI NUGRAHA, 2) ANISA INDRAINI, 3)AVLI APRILIA, 4.)
CLARA TRIANA SARAGIH, 5) INES PATRICIA
Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Pembangunan Jaya 1. Email:
[email protected] 2. Email:
[email protected] 3. Email:
[email protected] 4. Email:
[email protected] 5. Email:
[email protected] ABSTRACT Love is something that will never be endless to be discussed in this world. Since the earth was created, it does not count how many romantic love story, where the object of love is someone who comes from the opposite gender. Career itself is a pattern of experiences based on the work (work-related experiences) that stretches all the way work experienced by each individual, relationship romance and career are two things that do not always go smoothly, when career and love does not run smoothly will affect one and will cause stress. Thus the required Time Management for managing, scheduling, organizing and allocating each time someone used to complete daily tasks. Keywords : Love, Career, Time Management.
1.PENDAHULUAN Cinta adalah suatu hal yang tidak akan
Menurut Antonucci (dalam Kail &
pernah ada habisnya untuk dibahas di dunia
Cavanaugh, 1990 dalam Saragih, Juliana
ini. Sejak bumi diciptakan, sudah tidak
Irmayanti & Irmawanti, 2005) salah satu
terhitung berapa banyak kisah cinta yang
kelompok yang tidak lepas dari masalah
romantis, dimana objek cintanya adalah
cinta adalah individu yang berada pada
seseorang yang berasal dari jenis kelamin
tahap perkembangan dewasa awal. Pada
yang berbeda (Calhoun & Acocella, 1990
tahap perkembangan dewasa awal ini,
dalam
individu mulai membentuk hubungan intim
Saragih,
Irmawanti, 2005)
Juliana
Irmayanti
&
dengan lawan jenisnya yang salah satu
bentuknya adalah hubungan cinta. Para
merasakan kesulitan yang besar ketika
mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di
hubungan ini berakhir. (Regan, 2003 dalam
perguruan
Riana, Dina, 2008)
tinggi
adalah
salah
satu
contohnya. Penelitian tentang cinta juga lebih
banyak
menggunakan
mahasiswa
sebagai subjek penelitiannya (Brigham, 1986; Brehm, 1992; Santrock, 1999; Taylor dkk, 2000. Dalam Saragih, Juliana Irmayanti & Irmawanti, 2005)
Dissolution Process) Peristiwa putus cinta merupakan
peristiwa
yang
khas
(idiosyncratic) pada orang yang mengalami. Namun Steve Duck (1982 dalam Miller, Perlman, Brehm, 2007, dalam Rumondor,
Hubungan percintaan tidaklah selalu berjalan
Proses Putus Cinta (Relationship
dengan
mulus.
Menurut
Pingkan, 2013) mengajukan sebuah tahaptahap umum yang terjadi dalam pemutusan
Brehm(1992) dalam Riana, Dina, 2008.
hubungan intim. Tahap pertama
Berakhirnya suatu hubungan intim dapat
personal phase, yaitu salah satu pihak
menjadi suatu pengalaman yang traumatis
merasa tidak puas, frustasi dan marah.
(Bloom, Asher, & White, 1978; Menaghan
Selanjutnya ialah dyadic phase, yaitu pihak
& Lieberman, 1986; Stroebe & Stroebe,
yang
1986dalam Riana, Dina, 2008) Tetapi tidak
ketidakpuasannya. Tahap ini berisi periode
semua
negosiasi,
individu
merasakan
kehancuran
tidak
bahagia
konfrontasi
ialah
mengungkapkan
serta
usaha
dengan hilangnya pasangan tersebut; dengan
mengakomodasi keluhan salah satu pihak,
berjalannya waktu, individu akan dapat
sehingga sering disertai perasaan shock,
melakukan penyesuaian diri yang baik
marah, terluka, dan terkadang ada perasaan
(Hansson, Stoebe, & Stroebe, 1998; McCrae
lega. Semakin dekat ke akhir hubungan,
& Costa, 1988. Dalam Riana, Dina, 2008).
tahap yang terjadi ialah social phase, yakni
Reaksi individu ketika suatu hubungan
kedua belah pihak mulai mengungkapkan
berakhir
cerita
berbeda-beda
tergantung
dari
versi
masing-masing
mengenai
kualitas hubungan tersebut. Individu yang
kesulitan dalam hubungan kepada teman dan
puas,
dengan
keluarga, untuk mencari dukungan dan
pasangannya, merasakan komitmen yang
untuk dimengerti. Tahap terakhir, terjadi
tinggi dan percaya bahwa mereka hanya
setelah hubungan diakhiri, yaitu grave-
memiliki
untuk
dressing phase. Dalam tahap ini, seseorang
membangun hubungan yang baru, akan
mulai berusaha mengatasi rasa kehilangan
merasakan
sedikit
kedekatan
alternatif
dengan merevisi memori, atau membuat
kerja, dan tahu bagaimana memberikan
cerita yang dapat diterima (account making).
performa yang baik untuk menjadi seorang
Seiring dengan perkembangan penelitian
karyawan. Dengan kata
mengenai pemutusan hubungan intim, Duck
mampu
(2005 dalam Duck & Rollie, 2006, dalam
meningkatkan
Rumondor, Pingkan, 2013) merevisi tahapan
dalam bidang pekerjannya serta orientasi
tersebut dan mengganti kata tahapan dengan
yang dibuthkan untuk mencapai sukses.
“proses”. Pada model yang lebih baru,
Career-one’s purposeful life pattern of
pemutusan hubungan tidak lagi dilihat
work, as seen in the sequence of jobs held
sebagai
throughout one’s life (Atwater& Duffy,
tahapan
yang
linear,
tetapi
merupakan proses yang berkelanjutan dan
untuk
lain, individu
mendapatkan
dan
kemampuan-kemampuan
2005 dalam Andranita Marchanita, 2008)
‘naik-turun’.
Seperti yang dikatakan Atwater dan
Dapat
dilihat
tugas
Duffy diatas,karir dapat dilihat sebagai suatu
perkembangan yang dimiliki usia dewasa
urutan pekerjaan yang dilakukan seseorang
muda adalah membentuk hubungan sosial
dalam
dengan orang lain, dan lingkungan di
dipandang dari dua persektif yaitu, subjektif
sekitarnya. Individu dituntut untuk mampu
dan objektif(Cascio, 1995 dalam Andranita
mengembangkan
beradaptasi
Marchanita, 2008.). Dari sudut pandang
dengan lingkungannya. Havighurst (dalam
subjektif , karir merupakan bagian dari
Lemme,
Andranita,
pekerjaan seseorang selama masa hidupnya,
Marchanita, 2008) bahwa meniti karir
sedangkan jika dilihat dari sudut pandang
merupakan tugas perkembangan pada usia
objektif; karir memiliki perubahan dalam
dewasa muda.
nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang muncul
1995,
diri
bahwa
dan
dalam
Okun (dalam Turner & Helms, 1987, dalam
Andranita,
Marchanita,
hidupnya.
Karir
sendiri
dapat
seiring dengan perkembangan individu.
2008.)
Menurut Mathis dan Jackson, karir
menjabarkan sembilan tugas yang lebih
merupakan urutan posisi yang terkait dengan
spesifik dalam bidang pekerjaan yang harus
pekerjaan
diselesaikan oleh dewasa muda, salah
sepanjang hidupnya. Karir adalah sebagai
satunya ialah belajar bagaimana pekerjaan
pola pengalaman berdasarkan pekerjaan
dapat diselsaikan, mengerti mengenai sistem
(work-related experiences) yang merentang
yang
diduduki
seseorang
sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami
Time
management
mencakup
tindakan
oleh setiap individu/pegawai dan secara luas
menata, menjadwal, mengorganisasi, dan
dapat dirinci ke dalam objective events.
mengalokasikan setiap waktu seseorang
Pekerjaan juga menciptakan stress (Barling,
yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-
Kelloway, & Frone, 2004; Boswell, Olson-
tugas hariannya.
Buchanan,& LePine, 2004; Dewe, 2004). Empat karakteristik pekerjaan terkait dengan
2. METODE
masalah stress karyawan dan kesehatan (Moos,1986, dalam Santrock 2016); salah satunya adalah tuntutan pekerjaan yang tinggi seperti memiliki beban kerja dan tekanan waktu yang berat.
karir, membutuhkan strategi yaitu Time Management. Time management adalah adalah tindakan atau proses perencanaan dan pelaksanaan pantauan sadar atas sejumlah waktu yang digunakan untuk aktivitas terutama
efektivitas,
untuk
efisiensi,
meningkatkan
dan
produktivitas
(Singh & Jain, 2013). Atau seperti dikatakan Humes (dalam Adebisi, 2013, dalam Gea, Athoski Antonius. 2014.), time management secara singkat dapat diartikan sebagai suatu seni
mengatur,
pelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan dilakukan
kerja
sama
antara
panitia
penggagas dengan psikolog terkenal yang dapat membantu berjalannya program ini
Agar sukses di dalam percintaan dan
khusus,
Untuk tahap awal untuk proses
mengorganisasi,
menjadwalkan, serta menganggarkan waktu seseorang untuk menghasilkan kerja lebih efektif dan produktif. Waktu adalah sumber daya berharga, tidak dapat diganti dan tidak dapat diubah. Maka dari itu, sangat perlu untuk menggunakan waku dengan bijaksana.
dan sebagai orang pertama dalam program untuk menjadi psikolog. Teknik CSM yang akan
diselenggarakan
dengan
mengaplikasikan bentuk seminar motivasi. psikolog disini bukan psikolog yang biasa tetapi psikolog yang sudah sering membantu dan sukses dalam menyelesaikan masalah seperti program yang akan dibahas.Dalam kegiatan ini kami akan membahas mengenai Time
Management.
management
Dimana
memberikan
time
keseimbangan
untuk membagi waktu antara percintaan dan karir.Time perencanaan
management hari/waktu
adalah supaya
tentang bisa
melakukan penggunaan paling baik atas waktu yang dimiliki. (Adebisi, 2013, dalam Gea, Athoski Antonius, 2014).
Metode yang akan dilakukan yaitu
Secara teknis, prosedur pelaksanaan
dengan cara melakukan seminar. Seminar
cinta
yang
berikut:
akan
dilakukan
bagaimana
cara
berisi
menggunakan
tentang
sebagai
motivasi
adalah sebagai
time
management dengan baik dan benar. Untuk
Tahap persiapan
mengelola waktu secara efektif, masingmasing harus memiliki gambaran yang jelas mengenai prinsip-prinsip serta nilai utama kehidupannya.
Seseorang
dari waktu untuk hal yang sangat penting. Scott (dalam Adebisi, 2013, Gea, Athoski Antonius, 2014) memperjelas bahwa satu tantangan mendasar Time Management yang efektif adalah memahami perbedaan antara “urgent” dan “important”, “mendesak” dan “Mendesak”
sendiri
tidak
membuat tugas itu penting. Hal “penting” itu terkait dengan prinsip pribadi. Prioritas bisnis yang menentukan hal penting dari
pihak
yang
akan
di
tujukan
butuh
menginvestasikan sumber daya berharga
“penting”.
a) Penentuan
Sebelum
mengusulkan
proposal
kepada pihak psikolog dan sponsor sebagai dana
bantuan
untuk
penyelenggaraan
program, tim penggagas dengan seksama akan mensurvei pihak-pihak siapa saja yang tepat untuk mengikuti acara program yang akan diselenggarakan ini dan agar proposal yang di buat dapat lebih jelas dan lengkap sehingga membuat pihak-pihak sponsor dapat tertarik dalam bekerja sama untuk program ini. Waktu yang diperlukan untuk melakukan ini sekitar 2-3 minggu.
kerja. Dengan kejelasan misi dan tujuan pribadi, waktu dijadwalkan dengan tujuan
b) Observasi dan pendeketan
definitif dalam hati. Setelah menentukan pihak yang akan Ada beberapa orang yang sibuk
dituju
untuk
seminar
yang
akan
dengan pekerjaan, namun dapat menemukan
diselenggarakan,
pasangan dengan baik. Ada juga orang yang
melakukan pendekatan kepada pihak-pihak
hanya menyibukkan diri dengan pekerjaan,
yang akan dituju untuk mau datang ke
sehingga kisah percintaannya tidak sebagus
seminar yang akan diselenggarakan dengan
dengan karirnya. Waktu yang dimiliki
cara memberikan selebaran brosur acara
tersebut
tersebut.
dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan tugas-tugas secara maksimal.
tim
Selanjutnya,
penggagas
membujuk
akan
dan
membicarakan tujuan dan maksud mengapa
memperlancar
tim penggagas meminta pihak-pihak untuk
Dalam
hadir saat
ini
tercantum rencana dan tujuan program kerja
dimaksudkan untuk pihak yang dituju dapat
sama, dan juga rundown acara yang akan di
tertarik sehingga nantinya hadir saat seminar
selenggarakan dari awal hingga akhir serta
diselenggarakan. Selain itu, tim penggagas
rincian
sendiri sudah mematok bahwa jumlah
memenuhi
peserta yang dapat diikutkan per seminar
program.Proposal pengajuan kerjasama yang
CSM adalah antara 35-40 orang. Tujuannya,
diajukan kepada psikolog, tim penggagas
agar materi dan pembahasan yang akan
juga melampirkan permohonan bantuan
dibagikan nantinya dapat lebih efektif dan
untuk
peserta akan merasa lebih nyaman karena
pembahasan dan materi yang akan dibagikan
tidak terlalu penuh orang-orang dalam
saat
ruangan. Jumlah yang sudah ditentukan ini
nantinya,
sudah termasuk dalam pihak-pihak umum
psikolog dalam membantu masalah yang
luar yang tidak diundang dan pihak-pihak
sama seperti dalam pembahasan seminar dan
yang di undang. Maka dari itu, kapasitas
berhasil dalam menjalankan acuan yang
dalam seminar ini sangat terbatas untuk
telah diberikan oleh psikolog tersebut yang
pihak-pihak dari luar undangan.
akhirnya sukses dalam hubungan cinta
seminar nantinya.
Hal
kegiatan
proposal
biaya
yang
yang
seminar akan
CSM. diajukan
dibutuhkan
untuk
kebutuhan
diizinkan
seminar
dalam
mengetahui
kepada
serta
peserta
data-data
jenis
seminar
pengalaman
dalam karir. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembentukan panitia akan tergabung Pengajuan proposal kerjasama ke Psikolog dan pihak penyedia sponsor. Dalam
tahap
selanjutnya
dan saling membantu satu sama lain. Ada yaitu
melakukan pendekatan pada pihak-pihak yang akan dituju (dewasa awal 25-40 tahun) yang
telah
penggagas
jadi
sasaran
menyuusn
dan
utama,
dengan psikolog agar kerjasama lebih efektif
tim
mengajukan
proposal kerjasama kepada pihak psikolog dan penyedia sponsor untuk memenuhi dan
juga
panitia
bagian
pendanaan
(tim
penggagas) yang mengurus penerimaan sponsor
yang
telah
diberikan
dari
perusahaan-perusahaan yang setuju untuk bergabung bekerja sama untuk memenuhi biaya kebutuhan yang diperlukan dalam acara seminar CSM.
Waktu melakukan
yang
pengajuan
dibutuhkan
untuk
5. psikolog memberikan kata-kata yang
proposal
beserta
mudah diingat agar bisa diikuti oleh
pembentukan panitia gabungan ini adalah ± 1 bulan.
audiens. 6. Peserta dikondisikan untuk tepuk tangan
Tahap pelaksanaan:
secara
dan
menyuarakan kata motivasi secara berulang-ulang.
Cinta sebagai motivasi
kata-kata 1. Peserta
meriah
memasuki
tempat
diadakannya seminar, yaitu di Aula
Tujuannya
tersebut
dapat
agar selalu
diingat. 7. MC
masuk
menemani
psikolog
menjelaskan penyelesaian masalah
Universitas Pembangunan Jaya. 2. MC memberikan sambutan selamat
yang diberikan agar bisa terkendali
datang kepada audiens di ruangan.
dengan baik seperti pihak-pihak luar
Perkenalan,
lain
penjelasan,
dan
yang
telah
dibantu
oleh
pembagian snack (membuat peserta
psikolog. Tetap menjuga suasana
lebih
agar tidak menjadi canggung.
fokus
saat
seminar
berlangsung). audiens yang hadir yaitu laki-laki dan perempuan. 3. Pemutaran video-video/film pendek
8. Penutupan.
Tepuk
tangan
dari
peserta dan menyerukan kata-kata motivasi yang telah di jadikan acuan
yang meyangkut dalam pembahasan
dalam
seminar, tujuannya membuat peserta
karir
lebih nyaman selagi mengkonsumsi
berlangsung kurang lebih 2 jam.
snack yang telah dibagikan.
Selama seminar, peserta diizinkan
4. Selama seminar, MC dan psikolog mengusahakan
adanya
interaksi
antara peserta dengan psikolog agar
menjalankan dalam
penyuksesan cinta.Seminar
untuk menyantap snack yang telah disediakan sponsor supaya suasana tetap nyaman dan tidak kaku.
suasana tidak tegang atau gelisah. Dapat berupa pemberian lelucon sederhana atau berupa tanya jawab.
Pendekatan Kelompok a. Peserta keluar ruangan disambut adanya
stand-stand
program
keterampilan dari beberapa sponsor.
Tim
Penggagas
untuk
membagi
dapat
tugas
menerus untuk menjaga pendirian
mendampingi
terhadap
keseluruhan peserta secara merata. b. Pendekatan
personal
dan
pendeketan
yang
Tahap Pasca Pelaksanaan a. Tim penggagas memantau secara
berberan
berkala
sebagai
disediakan
sekaligus
b. Mendata peserta-peserta yang sudah termotivasi ataupun yang belum
diperlukan.
termotivasi.
c. Bila terdapat program keterampilan membuat
pendamping
peserta
harus
program
belum termotivasi dapat diundang kembali
yang
peroleh
dari
program
lebih
memahami
bersangkutan. c. Evaluasi kelebihan dan kekurangan
tersebut.
untuk menciptakan ke efektifan yang
d. Bila peserta yang didampingi tidak tertarik
untuk
tujuan dan maksud pembahasan yang
diminati dan hasil apa yang dapat peserta
sudah
seminar selanjutnya dan untuk yang
membujuk peserta untuk melakukan pada
yang
sumber psikolog untuk kegiatan
untuk
menanggapi dan membimbing serta
percobaan
Untuk
termotivasi dapat dijadikan nara
tertarik,
sigap
program
oleh peserta.
melayani tanya jawab bila memang
yang
bulan/sekali)
pendampingan yang telah dipilih
menjelaskan masing-masing program telah
(1-2
perkembangan
pendamping yang akan membantu
yang
telah
memilih program.
terdapat pada tahap persiapan, tim penggagas
yang
secara
kelompok sama seperti sub-tahap observasi
motivasi
dengan
lebih baik untuk seminar selanjutnya.
program
keterampilan yang telah disediakan
Keseluruhan teknik Time Management
dan ditawarkan,. Pendamping perlu
motivasi ini membutuhkan waktu ± 6 bulan.
mempertanyakan alasannya dan apa
Time
yang sebenarnya yang diinginkan
memotivasi audiens dapat menggunakan
peserta terhadap program.
Time Management dengan baik dan benar.
e. Hari-hari selanjutnya yang harus dilakukan pendampingan akan terus
Management
disini
agar
bisa
Teknik Time Management motivasi ini
yang romantis, dimana objek cintanya
diharapkan dapat menjadi solusi agar bisa
adalah seseorang yang berasal dari jenis
lebih cermat dalam pengunaan waktu serta
kelamin yang berbeda. Karir sendiri adalah
dapat berguna ketika memabagi waktu di
sebagai
dalam menjalankan karir agar lancar dan
pekerjaan (work-related experiences) yang
apabila ada masalah percintaan yang terjadi
merentang sepanjang perjalanan pekerjaan
tidak
(lebih
yang dialami oleh setiap individu,Hubungan
diharapkan agar tidak ada permasalahan
percintaan dan karir merupakan kedua hal
percintaan). Dampak lebih jauh, teknik ini
yang tidakselalu berjalan dengan mulus,
pun diharapkan mampu mengurangi jumlah
ketika karir dan percintaan tidak berjalan
orang-orang yang sering stress dalam karir
mulus akan mempengaruhi salah satunya
dan percintannya.
dan akan menyebakan stress. Maka dari itu
akan
mengganggu
karir
pola
pengalaman
berdasarkan
dibutuhkan Time Managementuntuk menata, Adanya
membangun
motivasi
serta
adanya penyuluhan secara berkala yang telah
diterapkan
(konsep
dari
teknik
mensukseskan cinta dan karir), maka secara bertahap
menjadwal,
mengorganisasi,
dan
mengalokasikan setiap waktu seseorang yang digunakan untuk menyelesaikan tugastugas hariannya.
laki-laki atau perempuan yang
mengalami masalah cinta dalam karir dapat meng-handle bila terjadi masalah seperti itu lagi. Setelah berhasil, dapat diperkirakan bahwa karir nya nantinya dapat berjalan baik tanpa halangan dan juga masalah percintaan dan karirnya
dapat terselesaikan dengan
baik.
5. REFERENSI Andranita, M.(2008). Dewasa
muda
yang pindah kerja dan tidak pindah kerja di jakarta . Diambil: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/ 126729331.702%20AND%20p%2 0%20Perbedaan%20Fokus%2020
4. KESIMPULAN Cinta adalah suatu hal yang tidak akan pernah ada habisnya untuk dibahas di dunia ini. Sejak bumi diciptakan, sudah tidak terhitung berapa banyak kisah cinta
Literatur.pdf Arumadina,A.F. (2013). Pengaruh kesepian terhadap pemilihan pasangan hidup pada dewasa awal yang masih lajang. Diambil:
http://journal.unair.ac.id/downloa
http://researchdashboard.binus.a
dfullpapersjpppa5294a54c1full.pd
c.id/uploads/paper/document/pu
f
blication/Proceeding/humaniora/
Gea, A.A. (2014). Time management: menggunakan waktu secara efeketif dan efesien. Diambil: http://researchdashboard.binus.ac.id /uploads/paper/document/publicatio n/Proceeding/Humaniora/Vol%205
Vol.%204%20No.%201%20April %202013/_4_PSI_Pingkan%20CB R_GAMBARAN%20PROSES%2U TUS%20CINTA%20%20EDITED.p df Rosita. (2008). Manajemen waktu yang
%20no%202%Oktober%202014/22
efektif.Diambil:
_CB_Antonius.pdf
https://www.google.co.id/?gws_rd=c
Pringadi, E. (2008). Analisis pengaruh manajemen karir organisasional, manajemen karir individu dan kompetensi terhadap efektivitas karir karyawan.Diambil: http://eprints.undip.ac.id/17247/
r,ssl&ei=YfE6WJy4HoffvgSDioHIA Q#q=langkahlangkah+time+manage ment+pdf Santrock, J. W. (2016). Human adjustment. McGraw-Hill. New York. Saragih, J. I & Irmawanti.
(2005).
1/EDI_PRINGADI.pdf
Fenomena
cinta
Riana, D. (2008). Gambaran resiliensi
mahasiswi.
jatuh
pada
Diambil:
pada perempuan yang putus
http://repository.usu.ac.id/bitstre
hubungan setelah melakaukan
am/123456789/15711/1/psi-
hubungan seksual premarital.
jun2005-%20(6).pdf
Diambil: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/ 124928155.533%20RIA%20g%20 %20Gambaran%20Resiliensi%2020Pendahuluan.pdf Rumondor, P. (2013). Gambaran proses putus cinta
pada wanita dewasa
Sunardi. (2008). Hakekat karir. Diambil: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JU R.PEND._LUAR_BIASA/1960020 11987031SUNARDI/karya_tlsmate ri_ajar_pdf/HAKEKAT_KARIR.pd f