Modul ke:
KODE ETIK PSIKOLOGI Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id
Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog
Kontrak Belajar - Datang tepat waktu (toleransi keterlambatan 15 menit) - HP harap di silent dan tidak diperkenankan menggunakan HP di dalam kelas - Pakaian rapi, sopan, dan dilarang memakai sandal - Ketidakhadiran maksimal 5x (termasuk sakit) - Berdoa sebelum dan setelah belajar di kelas
Rancangan Pembelajaran 1. Pengantar kode etik psikologi Indoensia, dan Etika dalam eksperimen psikologi 2. Teori etika, Etika deskriptif, dan Etika normatif 3. Metaetika, dan Etika terapan Kode etik psikologi Indonesia dan pelaksanaannya: 4. Bab I, Pedoman Umum (pasal 1 dan 2) dan Bab II, Mengatasi (pasal 3 – 6) 5. Bab III, Kompetensi (pasal 7 -12) 6. Bab IV, Hubungan Antar Manusia (pasal 13 – 22) 7. Bab V, Kerahasiaan Rekam dan Hasil Pemeriksaan Psikologi (pasal 23 – 27) 8. Bab VI, Iklan dan Pernyataan Publik (pasal 28 – 32) dan Bab VII, Biaya Layanan Psikologi (pasal 33 – 36) 9. Bab VIII, Pendidikan dan/atau Pelatihan (pasal 37 – 44) 10. Bab IX, Penelitian dan Publikasi (pasal 45 – 55) 11. Bab X, Psikologi Forensik (pasal 56 -61) 12. Bab XI, Asesmen (pasal 62 – 67) 13. Bab XII, Intervensi (pasal 68) dan Bab XIII, Psiedukasi (pasal 69 – 70) 14. Bab XIV, Konseling Psikologi dan Terapi Psikologi (pasal 71 – 80)
Poin Penilaian Rincian Komponen Penilaian: 1. Kehadiran 2. Mid Semester 3. Ujian Akhir 4. Tugas Individu 5. Quiz (...X) 6. Diskusi
: 10 % : 25 % : 25 % : 20 % : 10 % : 10 % 100 %
Questions 1. Apa yang Anda ketahui tentang Etika? 2. Apa yang Anda ketahui tentang kode etik psikologi? 3. Sebutkan beberapa kode etik psikolog dan ilmuwan psikologi yang Anda ketahui!
Fenomena “Etika Remaja saat ini kian merosot” “Tentu saja sangat tidak etis jika.....” “Pendidikan mengenai etika dan moral perlu diberikan pada Sekolah Dasar”
ETIKA Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos = (bentuk tunggal) tempat tinggal , padang rumput, kebiasaan adat, akhlak , watak, sikap, cara berfikir. Ta Etha kebiasaan.
= (bentuk jamak) adat istiadat atau
Etika berkaitan dengan nilai –nilai individu , kelompok maupun masyarakat, yaitu tata cara hidup yang baik berlangsung dari generasi ke generasi (perwarisan nilai)
MORAL Dalam konteks ini etika sama dengan moral yang berasal dari bahasa latin . MOS
= (tunggal)
MORES = (jamak) kebiasaan , adat istiadat. Dengan demikian, Etika dan Moral memiliki kesamaan makna yaitu adat dan kebiasaan.
ETIKA DAN MORAL Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 1988 1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), 2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, 3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
1. Etika bisa digunakan dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang berbicara tentang “etika suku-suku jawa”, “etika agama Budha” maka tidak dimaksudkan sebagai ilmu, melainkan diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan aklak. Yang dimaksud disini adalah “Kode Etik”. Misalnya dalam masyarakat Psikologi menerbitkan Kode Etik Himpsi, Kode Etik Kedokteran, dll. Dalam hal ini, Etika, jelas dimaksudkan sebagai “kode etik”.
3. Etika mempunyai arti sebagai “ilmu tentang yang baik dan buruk”. Etika baru menjadi ilmu, bila kemungkinankemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat –seringkali tanpa disadari – menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis.
ETIKET Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu : Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. K. Bertens (2000) menjelaskan perbedaan etiket dengan etika, yaitu : 1. Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. 2. Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri.
KODE ETIK PSIKOLOGI 1. Kode Etik Psikologi Indonesia merupakan ketentuan tertulis yang diharapkan menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku, serta pegangan teguh seluruh Psikolog dan kelompok Ilmuwan Psikologi, dalam menjalankan aktivitas profesinya sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing-masing, guna menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. 2. Merupakan seperangkat nilai-nilai untuk ditaati dan dijalankan dengan sebaik-baiknya dalam melaksanakan kegiatan sebagai psikolog dan ilmuwan psikologi di Indonesia. 3. Merupakan ilmu yang berfokus pada perilaku dan proses mental yang melatar-belakangi, serta penerapan dalam kehidupan manusia. Ahli dalam ilmu Psikologi dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu psikolog dan ilmuwan psikologi.
Psikolog Adalah lulusan pendidikan profesi yang berkaitan dengan praktik psikologi dengan latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi lulusan program pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) sistem kurikukum lama atau yang mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) dan lulus dari pendidikan profesi psikologi atau strata 2 (S2) Pendidikan Magister Psikologi (Profesi Psikolog).
Ilmuwan Psikologi Ahli dalam bidang ilmu psikologi dengan latar belakang pendidikan strata 1 dan/atau strata 2 dan/atau strata 3 dalam bidang psikologi. Ilmuwan psikologi memiliki kewenangan untuk memberikan lay anan psikologi yang meliputi bidang-bidang penelitian; pengajaran; supervisi dalam pelatihan; layanan masyarakat; pengembangan kebijakan; intervensi sosial; pengembangan instrumen asesmen psikologi; pengadministrasian asesmen; konseling sederhana;konsultasi organisasi; perancangan dan evaluasi program. Ilmuwan Psikologi dibedakan dalam kelompok ilmu murni (sains) dan terapan.
Layanan Psikologi Adalah segala aktifitas pemberian jasa dan praktik psikologi dalam rangka menolong individu dan/atau kelompok yang dimaksudkan untuk pencegahan, pengembangan dan penyelesaian masalah-masalah psikologis. Layanan psikologi dapat berupa praktik konseling dan psikoterapi; penelitian; pengajaran; supervisi dalam pelatihan; layanan masyarakat; pengembangan kebijakan; intervensi sosial dan klinis; pengembangan instrumen asesmen psikologi; penyelenggaraan asesmen; konseling karir dan pendidikan; konsultasi organisasi; aktifitas-aktifitas dalam bidang forensik; perancangan dan evaluasi program; dan administrasi.
Etika dalam eksperimen psikologi Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi yang mengadakan penelitian intervensi dan/atau eksperimen, di awal penelitian menjelaskan pada partisipan tentang : perlakuan yang akan dilaksanakan; pelayanan yang tersedia bagi partisipan; alternatif penanganan yang tersedia apabila individu menarik diri selama proses penelitian; dan kompensasi atau biaya keuangan untuk berpartisipasi; termasuk pengembalian uang dan hal-hal lain terkait bila memang ada ketika menawarkan kesediaan partisipan dalam penelitian.
Terima Kasih Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog