PROTOTIPE SISTEM INFORMASI KENDALI PARKIR BERBASIS WEB DENGAN INFORMASI RUANG PARKIR TERSEDIA MENGGUNAKAN TAMPILAN SEVEN SEGMENT
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Angga Garniz Sanjaya 09.11.2862
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
PROTOTYPE CONTROL PARKING INFORMATION SYSTEM BASED ON WEB WITH PARKING SPACE AVAILABLE INFORMATION USE THE SEVEN SEGMENT DISPLAY PROTOTIPE SISTEM INFORMASI KENDALI PARKIR BERBASIS WEB DENGAN INFORMASI RUANG PARKIR TERSEDIA MENGGUNAKAN TAMPILAN SEVEN SEGMENT Angga Garniz Sanjaya Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT In modern-paced life today, a growing number of shopping venues, entertainment and others which must be supported by people who are also the more advanced of course have a car. Therefore required a parking system that comes with automation to detect vehicles in and out door parking and do not forget to provide information to visitors about the rest the parking spaces are still available. Has made prototype control parking information system based on web with parking space available information use the seven segment display. The design of this system using infra red sensor, ATMega8 microcontroller, IC 4026 and seven segment. The sensor detects shange in light received and produce a voltage value. Then processed by a microcontroller to produce the remaining parking information displayed on seven segment and websites. This system can simplify and improve the effectiveness of park users because it can determine the amount of remaining parking spaces are available without having to search the entire room parking. Parking information system control can also improve the performance of its employees because it uses a computerized system already. Parking system is expected to be further developed for the better, so that later users of parking services and the officers on duty can be more easily and comfortably in the parking lot activities. Keyword : control parking information system, infra red, Microcontroller, seven segment
1.
Pendahuluan Dalam kehidupan yang serba modern sekarang ini, semakin banyak tempat-
tempat perbelanjaan, hiburan dan lain-lain dimana tentunya didukung dengan masyarakatnya yang juga semakin maju yang sudah tentu memiliki mobil. Tidak sedikit dari mereka yang bepergian ketempat tersebut membawa kendaraannya. Maka dari itu sudah tentu tempat-tempat perbelanjaan, hiburan harus mempunyai tempat parkir yang memadai baik area yang luas dan harus didukung dengan sistem parkir yang bagus. Sementara tempat-tempat tersebut harus mengeluarkan biaya mahal untuk membayar gaji karyawannya hanya untuk memberikan tiket parkir membuka palang pintu masuk atau keluar dan menerima pembayaran parkir. Selain itu kurangnya informasi mengenai sisa tempat parkir yang tersedia pada lokasi parkir tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pemakaian komputer di bidang jasa pelayanan umum seperti perparkiran memberikan manfaat yang sangat besar baik dalam ketelitian maupun volume pekerjaan yang ditangani. Sehingga dalam penyajian laporan dan informasi yang di butuhkan dapat di peroleh secara cepat tepat dan lengkap tanpa harus melalui proses pencatatan yang berulang-ulang. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka dari itu diperlukan sebuah sistem parkir yang dilengkapi dengan otomatisasi untuk mendeteksi kendaraan yang keluar masuk pintu parkir dan tidak lupa untuk memberikan informasi kepada pengunjung mengenai sisa tempat parkir yang masih tersedia. 2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem Secara etimologi,sistem berasal dari kata system yang berarti susunan atau cara.
Sistem dapat di kelompokkan ke dalam dua pendekatan pengertian sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedurnya dan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu, maksud dari suatu sistem itu adalah untuk mencapai tujuan (goal) untuk ruang lingkup yang lebih luas (sistem), serta untuk mencapai suatu sasaran (objective) untuk ruang lingkup yang lebih sempit (sub sistem). Untuk mengetahui pengertian dari sistem yang ditinjau dari pendekatan pada prosedurnya, perlu didefinisikan terlebih dahulu pengertian dari prosedur itu sendiri. Menurut Jerry FitzGerald, Arda F.FitzGerald dan Warren D. Stalling, Jr. , mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Suatu prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus di kerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) di kerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. 2.2
1
Konsep Dasar Informasi Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih bermanfaat bagi penerimanya dalam pengambilan keputusan saat ini maupun masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Selanjutnya penerima informasi membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini 2
oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Selain itu, sistem informasi dapat juga diartikan sebagai sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual atau berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, serta pemrosesan data untuk menghasilkan yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Sistem manajemen dalam organisasi 2. Menyediakan kebutuhan transaksional (pengolahan data berupa hasil pada level manajerial operasional dan strategi), sehingga harus ada pengolahan data dari sebuah transaksi. 3. Mampu melayani kebutuhan bagi siapapun yang membutuhkan. 1
Jogiyanto HM,1990.Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: Andi offset,hal.2. 2 John Burch, Gary Grudnitski, Information System Theory and Practice, (Edisi keempat; New York: John Wiley & Sons, 1986) hal. 3.
2.4
Mikrokontroler Pengendali mikro (Inggris: microcontroller) adalah sistem mikroprosesor lengkap
yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Mikrokontroller merupakan sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC sehingga sering juga di sebut single chip microcomputer. 2.4.1
Fitur Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang di perlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari :
Central processing Unit (CPU) Mulai dari dari prosesor 4-bit yang sederhana hingga prosesor kinerja tinggi.
RAM ( Random Access Memory ) Sebagai media untuk penyimpanan data.
EEPROM/EPROM/PROM/ROM Sebagai media penyimpanan program komputer
I/O, Serial, Paralel
Timer
Interupt Controller
2.4.2
Mikrokontroler AVR ATMega 8 AVR ATMega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC
yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATMega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATMega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 5,5 V sedangkan untuk ATMega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V. 2.4.3
Komunikasi Serial pada AVR ATMega 8 Mikrokontroler AVR ATMega 8 memiliki Port USART pada Pin 2 dan Pin 3
untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler dengan mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti transmiter dan
receiver mempunyai sumber clock sendiri-sendiri. USART terdiri dalam tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan receiver. 2.5
Sensor Infra Merah Sensor infra merah adalah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih
dari pada cahaya nampak yaitu diantara 700nm dan 1mm, sinar merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan alat spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih dapat dirasakan. Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). 2.6
Seven Segment Seven Segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan
angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang led yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment. 3.
Analisa dan Perancangan
3.1
Analisa Sistem Analisa Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya baik dilihat dari analisis fungsional dan non fungsional yang terdiri dari dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user yang terlibat dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi. Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu
pertanyaan yang
diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari suatu sistem tidak dapat dicapai, oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang terjadi (identify).
3.2
Analisa Kebutuhan Sistem 3.2.1 1.
Kebutuhan Fungsional Sistem mampu memberikan informasi sisa ruang parkir yang tersedia kepada pengguna tempat parkir.
2. Sistem mampu mencetak laporan dalam waktu yang singkat dan menampilkan laporan secara periodik untuk administrator. 3.2.2 1.
Kebutuhan Non Fungsional Pelanggan yang berinteraksi dengan sistem yaitu pelanggan biasa. Operator dan Admin adalah karyawan.
2.
Batasan hak setiap operator, masing-masing operator memiliki hak sesuai ketentuan admin yang memberikan kewenangan dari operator tersebut. Admin dapat melakukan pengolahan data sistem keseluruhan.
3.
Keamanan, setiap operator yang login ke sistem menggunakan id tertentu sehingga hanya dapat mampu mengolah akun tertentu. Selain itu beberapa sistem tertentu diamankan oleh admin sehingga tidak dapat di akses.
3.3
Perancangan Hardware
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Gambar 1 di atas yang menunjukkan blok diagram perancangan sistem dari sistem parkir berbasis web menggunakan ATMega8 ini terdiri dari beberapa bagian antara lain. 1. Power Supply Power supply alat ini di peroleh dari supply Usb komputer. Hal ini dikarenakan arus yang di gunakan hanya 100ma. Sementara usb pada komputer mampu memberikan arus sebesar 500ma. Sehingga masih cukup untuk mengoperasikan alat ini tanpa menggunakan supply tambahan. 2. Mikrokontroler ATMega8
Mikrokontroler ATMega8 untuk mengolah dan mengeksekusi instruksi data yang diterima dari sensor yang telah diubah kedalam digital. 3. Sensor Jarak dengan Infra Merah Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi kendaraan yang lewat melalui sinar infra merah yang terbaca. 4. Seven Segment Seven segment berfungsi sebagai media penampil data dari sensor dan mikrokontroler sebagai tampilan sisa tempat parkir yang tersedia. 5. Komputer Sebagai pengolah data dari mikrokontroler dan menyajikan informasi sisa ruang parkir melalui website, serta sebagai sumber tegangan untuk menjalankan perangkat keras tersebut. 6. Tombol Setting Sebagai sistem control pengatur pada mikrokontroler dan sebagai pengatur jumlah sisa ruang tempat parkir. 7. Printer Untuk mencetak karcis parkir ketika mobil melewati pintu masuk parkir. 3.4
Skema Rangkaian Skema rangkaian sistem parkir berbasis website yang menggunakan rangkaian
mikrokontroler terdiri dari dua bagian yaitu sensor jarak dengan infra merah dan main board untuk mikrokontroler ATmega 8. 3.5
Perancangan Program
Gambar 2. Diagram alir program web
Pada gambar diatas merupakan diagram alir website yang menjadi bagian dari sistematika pengolahan data pada PC dalam sistem informasi parkir ini. Pada prosedur ini menampilkan informasi sisa parkir yang tersedia pada website dengan mengambil data dari database. Kemudian untuk informasi data pengunjung juga diproses pada prosedur ini. 3.6
Perancangan Antar muka Perancangan antar muka diperlukan pada program aplikasi ini dengan tujuan
untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan program aplikasi ini. 3.6.1
Struktur Menu Menu dirancang untuk menggambarkan segala macam bentuk kegiatan yang
bisa dilakukan dalam program aplikasi, seperti input data, cari data dan membuat laporan berdasarkan data input. Pada tampilan struktur menu utama seperti tampak pada gambar berikut ada 3 pilihan menu yaitu :
Gambar 3. Struktur Menu 4.
Pengujian dan Pembahasan
4.1
Prinsip Kerja Rangkaian Rangkaian sistem ini bekerja berdasarkan dua buah sensor yang dipasang pada
tiap pintu masuk dan pintu keluar dengan memanfaatkan infra merah sebagai sensor jarak. Sensor jarak infra merah yang berfungsi untuk mendeteksi kendaraan masuk dan kendaraan keluar, kemudian mikrokontroler akan mengendalikan tampilan seven segment untuk menampilkan jumlah sisa ruang parkir yang tersedia. Selain itu juga akan di tampilkan pada halaman web yang terhubung dengan sistem kontroler tersebut dengan metode client server.
4.2
Pengujian dan Pembahasan Sistem Setelah rangkaian selesai dikerjakan maka perlu dilakukan pengujian terhadap
rangkaian tersebut secara keseluruhan dengan bergantian. Pada pengujian sistem ini, ada beberapa tahap pengujian yang di lakukan antara lain :
Pengujian komponen perangkat keras ( Hardware)
Pengujian program antar muka ( Interface) Tabel 1. Hasil pengujian sensor infra merah Sensor Infra Merah
Sebelum Input (V)
Sesudah Input (V)
Masuk
2,2 Volt
3,8 Volt
Keluar
2,2 Volt
3,8 Volt
Dari data diatas didapati tegangan output sebesar 2,2 volt ketika sensor tidak terhalang oleh kendaraan dan jika sensor terhalang oleh kendaraan yang melewati sensor tersebut maka memiliki tegangan ouput sebesar 3,8 volt. Tabel 2. Hasil pengujian sistem secara keseluruhan No
Mobil Masuk
Mobil parkir
Mobil Keluar
Tampilan seven segment
1
0
0
0
99
2
1
1
0
98
3
1
2
0
97
4
1
3
0
96
5
0
2
1
97
6
1
2
1
97
7
1
3
0
96
8
1
4
0
95
9
1
5
0
94
10
0
4
1
95
Pada pengujian secara keseluruhan ini dilakukan dengan cara menghalangi sensor infra merah menggunakan miniatur mobil. Mikrokontroler mendapatkan nilai input dari sensor infra merah setelah sensor tersebut terhalang oleh adanya kendaraan yang melewatinya. 4.3
Pengujian Sistem Pengujian sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan web. Pengujian sistem
dilakukan
untuk
memeriksa
kekompakan
antar
komponen
sistem
yang
diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
1.
Mekanisme Pengujian a. Pengujian Login karyawan dan admin untuk masuk ke menu masing- masing bagian. b. Pengujian pemasukan data, pengubahan data, penghapusan data serta menampilkannya sebagai output. c.
Pengujian interaksi web dengan pemakai, yaitu untuk memastikan apakah tampilan web dan langkah-langkah pengoperasiannya mudah dipahami oleh pemakai.
d. Apabila semua hal yang menyangkut dalam penerapan sistem telah berjalan dengan baik dan benar maka sistem tersebut dapat dioperasikan. 2.
Hasil yang didapat Dalam pengujian sistem web secara keseluruhan yang sudah dilakukan, semua
sistem web telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. 5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada “Prototipe Sistem
Informasi Kendali Parkir Berbasis Web Dengan Informasi Ruang Parkir Tersedia Menggunakan Tampilan Seven Segment” maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu 1.
Dalam perancangan sistem ini terdiri dari hardware dan software. Hardware berupa rangkaian sistem mikrokontroler sedangkan software terdiri dari program web dan aplikasi desktop.
2.
Penggunaan aplikasi parkir ini dapat memudahkan petugas didalam Pendataan Kendaraan, Informasi Sisa Ruang Parkir dan Penghitungan Tarif Biaya Parkir.
3.
Dalam melakukan pendataan atau penginputan data lebih mudah dan praktis karena
menggunakan
sistem
komputerisasi
yang
bisa
menginput
dan
menghasilkan output berupa biaya parkir yang dihitung pada saat keluar yang kemudian dicatat dalam laporan transaksi parkir. 4.
Memudahkan untuk admin didalam pembuatan laporan data transaksi secara keseluruhan dan periodik.
5.
Kuota maksimal tempat parkir yang disediakan pada prototipe sistem parkir ini sebanyak 99, kuota ini dapat ditambahkan tetapi dengan syarat menambahkan display seven segment.
6.
Telah dilakukan pengujian sistem dengan baik sesuai dengan perancangan sistem prototipe sistem informasi kendali parkir tertampil menggunakan seven segment dan website.
5.2
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, penulis ingin memberikan saran untuk guna
pengembangan suatu sistem agar dimasa yang akan datang sistem akan dibuat lebih baik dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Saran-saran yang dapat penulis berikan yaitu:.
1. Bagi yang bermaksud ingin mengembangkan aplikasi yang serupa, penulis mengharapkan untuk lebih baik lagi fungsi-fungsi dari aplikasi tersebut
2. Pada alat ini hanya ditampilkan jumlah sisa tempat parkir yang tersedia saja. Untuk pengembangan sistem lebih lanjut dapat dibuat dengan menambah informasi lokasi parkir yang masih tersedia.
3. Perlunya dikembangkan lagi tentang Parkir Berlangganan serta Limit Waktu Kendaraan dikenakan Biaya Parkir.
4. Penempatan sensor inframerah harus disesuaikan dengan jarak yang digunakan supaya sensor dapat bekerja lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul.Kadir.2002. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP, Yogyakarta : Andi Offset. Al Fatta. Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Yogyakarta : Andi Offset. Atmel Inc., “Data Sheet ATMega8”, ( http://www.atmel.com ). Jogiyanto, HM, 1990.Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi offset. John Burch, Gary Grudnitski, Information System Theory and Practice, (Edisi keempat; New York: John Wiley & Sons, 1986) hal. 3 Pambudi, 2007. Rancang Bangun Kendali system parkir Otomatis menggunakan Sensor LDR Berbaasis Mikrokontroler At89S51. http://eprints.undip.ac.id/6654/ (diakses tanggal 29 Maret 2012). Thiang. 2008. Sistem Kontrol Parkir Mobil Otomatis Menggunakan Mikrokontroler. http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/97-031/Thiang-Parkir%20otomatis.pdf, (diakses tanggal 29 Maret 2012).