PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG
OLEH: ADHITYA NUGROHO 10.11.3831 S1 TI 1D
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
A. ABSTRAK Banyaknya permintaan akan jamur merang dikalangan masyarakat akhir-akhir ini sedang meningkat. Hal ini disebabkan karena mulai banyak masyarakat yang mengkonsumsi jamur karena rasanya yang enak dan mengandung banyak gizi. Akan tetapi produksi jamur masih rendah sehingga pasar sulit untuk memenuhi kebutuhan oleh masyarakat. Oleh karena itu karya ilmiah ini akan membahas tentang memanfaatkan peluang bisnis dengan berjualan jamur merang. Dalam pembudidayaannya, jamur merang tergolong lumayan mudah dan dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana, juga tidak memakan banyak tempat. Selain kemudahan tersebut,pembudidayaan jamur merang juga mempunyai kelebihan lain yaitu: perawatnnya mudah, resiko jamur untuk rusak sangat kecil, biaya perawatan yang murah, pasar yang luas, musim panen yang relative singkat, dan hasil panen dapat diolah menjadi menu makanan lain yang tentunya menambah nilai ekonomisnya. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mempermudah pemula yang ingin mencoba memulai usaha jamur merang ini. Dan dalam karya ilmiah ini akan dijelaskan tentang cara pembuatan kumbung (tempat untuk meletakkan jamur), cara pemanenan dan pemasaran. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukan bahwa bisinis jamur ini sangat menguntungkan dan sangat mudah sehingga sangat cocok bagi anda yang ingin memulai usaha sendiri.
B. ISI
Sesuai namanya, jamur merang adalah jamur yang tumbuh di merang (tumpukan jerami padi). Jamur merang dapat mudah kita temui dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami seusai masa panen padi. Namun sekarang kita dapat menikmati jamur merang kapan saja dan tidak tergantung musim. Pembesaran Dalam pembudidayaan jamur merang kita membutuhkan tempat khusu yang disebut kumbung. Kumbung dibuat dari rangka besi, kayu atau bambu, serta dinding dan atap plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipah ataupun kain yang dapat ditutup dan buka, untuk mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat dua deret rak (bedengan) bertingkat, sebagai tempat meletakkan media tumbuh. Untuk media tumbuh jamur merang kita memerlukan beberapa bahan-bahan, antara lain: 1. Jerami 2. Kapur CaCO3 3. Dedak 4. Limbah kapas Jerami dan limbah kapas dicampur dengan perbandingan 2:1, ditambah 1-2 % kapur. Jerami dibasahi air, kemudian ditimbun bersama kapur di lantai, lalu ditutup plastik polibag selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik, dan ditambahi dedak, kemudian diletakkan di bedengan.
Bedengan itu kemudian ditutup polibag selama 4 hari untuk menjalai proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, beras, jagung, kedelai, atau biji kapuk. Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain, kumbung dan media tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70 derajat celcius selama 5-7 jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat selama 2-3 jam Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap yang telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung. Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 derajat celcius. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam. Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit dengan harga berkisar antara Rp5000 – Rp7000. Tidak mudah membuat biakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 derajat celcius. Sirkulasi udara harus dijaga. Selain itu, perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jerami kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea. Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen. Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun. Pemasaran Salah satu bentuk yang banyak dibutuhkan konsumen local adalah jamur segar untuk itu kita mencoba menjual jamur segar kepada sasaran yang paling banyak membutuhkan jamur segar antara lain swalayan, rumah makan, maupun hotel. Selain itu kita juga dapat menjual jamur merang dengan bekerjasama dengan pedagang di pasar local bisa dengan cara titip jual atau sistim putus. Untuk pasar menengah keatas, buat kemasan menarik dan steril, diantaranya dengan menggunakan sterofoam yang dilapisi plastic agar kedap udara. Akan lebih menarik lagi apabila dalam kemasan tersebut diberi merek dan alamat kita untuk memperluas pemasaran jamur merang kita.
C. REFERENSI •
http://www.anneahira.com/pemasaran-jamur-merang.htm
•
http://jamurcrispy.com/prospek-cerah-budidaya-jamur-merang.html
•
http://www.naturindonesia.com/jamur-pangan/budidaya-jamur-merang.html