Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI BEBAN PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN Indra Pahala Nuramalia Hasanah Intan Mayang Sari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
[email protected] Abstract This study aims to analyze the factors that influence corporate taxpayer compliance. This study focused on two things that influence the level of tax compliance: taxpayer awareness and the perception about the burden of income tax. This study used a questionnaire as an instrument which was distributed to the unit of analysis of 3.153 companies listed on the KPP Pratama Jakarta Pulogadung. Observation unit of 100 respondents consisting of Professional tax and accounting corporates representing taxpayers to report tax return in KPP Pratama Jakarta Pulogadung. The analytical tool used is multiple linear regression analysis using SPSS 20. Partial results of hypothesis testing showed that (1) Awareness of taxpayer compliance affect on corporate taxpayers significantly. (2) the taxpayer perceptions about tax burden revenue affect on corporate tax compliance (3) Taxpayers awareness and perception taxpayers of the burden income tax affect simultaneously on corporate tax compliance. Keywords: compliance, awareness, perception taxpayers, tax revenue PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak merupakan sumber penerimaan negara yang memiliki proporsi terbesar terhadap pendapatan negara. Besarnya penerimaan pajak terhadap pendapatan negara membuat penerimaan pajak sangat mempengaruhi jalannya pemerintahan. Oleh karena itu, sektor pajak memiliki peranan penting dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa. Usaha pemerintah dalam optimalisasi penerimaan Negara dari sektor pajak tidak dapat hanya mengandalkan peran dari Dirjen pajak maupun petugas pajak, tetapi dibutuhkan juga kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk mewujudkannya, dimana wajib pajak berkewajiban menghitung besarnya pajak yang terutang dengan benar dan dapat mengisi serta menyampaikan Surat Pemberitahuan secara benar dan tepat waktu yang tercemin pada pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Perpajakan No. 16 tahun 2009 tentang ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan, yang berbunyi sebagai berikut : „Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan di indonesia, wajib menyelenggarakan pembukuan”. Tetapi mengapa para wajib pajak pada dasarnya tidak mempunyai kerelaan untuk membayar pajak apalagi setelah diketahui uang hasil pajak tidak bisa dirasakan secara langsung manfaatnya (Munari, 2005: 120). Sejauh ini, kesadaran masyarakat yang sudah memenuhi persyaratan untuk membayar pajak masih sangat rendah. Banyak Wajib Pajak yang sudah memenuhi persyaratan untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) belum mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP di Direktorat Jendral Pajak (Dirjen Pajak). Persentase tingkat kepatuhan wajib pajak pada tahun 2012 masih tergolong sangat rendah, tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Masalah kepatuhan Wajib Pajak adalah masalah penting diseluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara barkembang. Karena jika Wajib Pajak tidak patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaran, pengelakan, penyelundupan dan pelalaian pajak yang pada akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan pajak negara akan berkurang.
1
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
Penelitian tentang kepatuhan pajak telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Namun sasaran penelitian sebelumnya lebih banyak pada sektor usaha kecil dan menengah dan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, sasaran dalam penelitian ini lebih difokuskan pada wajib pajak badan. Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Persepsi Wajib Pajak Mengenai Beban Pajak Penghasilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan? 2. Apakah terdapat pengaruh persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak badan? 3. Apakah terdapat pengaruh kesadaran wajb pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan secara bersama-sama terhadap kepatuhan wajib pajak badan? KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, “Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”. 2.1.2 Fungsi Pemungutan Pajak Ada dua fungsi pajak yaitu : 1. Fungsi Anggaran (budgetair) Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya. 2. Fungsi Mengatur (regulerend) Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. 2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak Menurut Mardiasmo (2009), sistem pemungutan pajak dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Official Assesment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. 2. Self Assesment System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. 3. With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. 2.1.4 Pengelompokkan Pajak Mardiasmo (2009), menggolongkan pajak kedalam tiga tinjauan yaitu menurut golongan, menurut sifatnya dan menurut lembaga pemungutannya. 1. Menurut Golongannya a. Pajak Langsung
2
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
Yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan. b. Pajak Tidak Langsung Yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai 2. Menurut Sifatnya a. Pajak Subjektif Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Penghasilan. b. Pajak Objektif Yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 3. Menurut Lembaga Pemungutannya a. Pajak Pusat Yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Materai. b. Pajak Daerah Yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas : i. Pajak Daerah Tingkat I (Provinsi) Contoh : Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. ii. Pajak Daerah Tingkat II (Kabupaten/kota) Contoh : Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan. 2.1.5 Pajak Penghasilan Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Pajak penghasilan merupakan pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya. 2.1.6 Theory of Planned Behavior Dalam Theory of Planned Behavior (TPB) dijelaskan bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh individu muncul karena adanya niat untuk berperilaku. Sedangkan munculnya niat untuk berperilaku ditentukan oleh tiga faktor (Nugroho, 2012) yaitu: a. Behavioral Beliefs Behavioral beliefs merupakan keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut. b. Normative Beliefs Normative beliefs yaitu keyakinan tentang harapan normatif orang lain dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut. c. Control Beliefs Control beliefs merupakan keyakinan tentang keberadaan hal-hal yang mendukung atau menghambat perilaku yang akan ditampilkan dan persepsinya tentang seberapa kuat hal-hal yang mendukung dan menghambat perilakunya tersebut (perceived power). Kesadaran membayar pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan dalam Theory of Planned Behavior (TPB) pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh minat berprilaku (behavior intention) terhadap perilaku (behavior). Apabila wajib pajak sudah memiliki kesadaran membayar pajak tinggi maka wajib pajak akan mau membayar pajak tepat waktu. Begitu juga dengan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan, jika wajib pajak beranggapan beban pajak penghasilan tidak memberatkan maka wajib pajak akan berkeinginan untuk membayar pajak.
3
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
2.1.7 Kepatuhan Wajib Pajak Pengertian Kepatuhan menurut kamus besar bahasa Indonesia, kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Dalam perpajakan kita dapat memberi pengertian bahwa kepatuhan perpajakan merupakan ketaatan, tunduk, dan patuh serta melaksanakan ketentuan perpajakan. Kepatuhan Wajib Pajak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam membayar Pajak Penghasilan dan melaporkan SPT Masa sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Didalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa : “Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masingmasing jenis pajak, paling lama 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.” 2.1.8 Kesadaran Wajib Pajak Menurut Manik Asri, 2009 dalam Muliari (2010) Wajib pajak dikatakan memiliki kesadaran apabila sesuai dengan hal-hal berikut : 1. Mengetahui adanya undang-undang dan ketentuan perpajakan. 2. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan negara. 3. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 4. Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan negara. 5. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan sukarela. 6. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan benar. 2.1.9 Persepsi Wajib Pajak Mengenai Beban Pajak Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Keinginan wajib pajak dalam membayar pajak juga berdasarkan pendapat wajib pajak tersebut mengenai berat atau tidaknya beban pajak yang harus dibayar. Beban pajak yang harus dibayar merupakan kewajiban bagi wajib pajak. Dalam Munari (2005) pendapat wajib pajak tentang berat tidaknya beban pajak penghasilan ditinjau dari ketetapan pajak penghasilan dan pendapatan wajib pajak. 2.2 Review Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian: No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Siti Pengaruh kesadaran, Menghasilkan bahwa kesadaran Musyarofah persepsi tentang wajib pajak dan persepsi tentang dan Adi sanksi, dan hasrat sanksi pajak berpengaruh positif Purnomo membayar pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, (2008) terhadap kepatuhan sedangkan untuk hasrat membayar membayar pajak pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. 2.
Muliari (2010)
3.
Harjanti, Zulaikha (2012)
Persepsi tentang sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi Pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan
Menghasilkan bahwa persepsi wajib pajak tentang sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak. Menghasilkan bahwa kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
4
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
2.3 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini akan berusaha dijelaskan mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak. Kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak diduga akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Kerangka konseptual dalam penelitan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Kesadaran Wajib Pajak (X1)
Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Persepsi Wajib Pajak Mengenai Beban Pajak Penghasilan (X2)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Data diolah penulis (2013) 2.4 Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan review yang relevan yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H1 : Kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan wajib pajak H2 :Persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak H3 :Kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Jakarta Pulo Gadung. Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yaitu faktor kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Responden yang dijadikan sampel adalah wajib pajak badan. 3.2 Metode penelitian Penelitian ini menggunkan metode kuesioner. Dalam penyelesaian penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Penentuan wajib pajak badan yang akan dipilih menjadi sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling. 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak (Y). 3.3.2 Variabel Independen Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Kesadaran wajib pajak (X1) dan persepsi wajib pajak mengenai beban PPh (X2).
5
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
3.4 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Pulogadung. Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus solvin. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Pulogadung, Wajib pajak yang memiliki pengetahuan tentang pengisian SPT, Wajib pajak badan yang mengerti tentang beban pajak 3.5 Prosedur pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer tersebut diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder tersebut didapat melalui studi kepustakaan seperti buku, jurnal, skripsi, dan lain sebagainya. 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Uji Validitas dan Realibilitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan kuesioner. Uji validitas dan realibilitas ini dilakukan peneliti dengan menyebarkan kuesioner pada responden sebagai simulasi sebelum akhirnya disebarkan pada populasi tujuan peneliti. Setelah itu akan diuji pertanyaan-pertayaan yang valid dan tidak valid, realibel dan tidak realibel. 3.6.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogoriv smirnov dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Data Dikatakan normal, apabila nilai signifikan berada di atas 5% 2. Uji Multikolinearitas Salah satu cara melihat nilai ada atau tidaknya multikolinieritas pada data yang sedang diteliti adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 0,05, maka data-data tersebut tidak mengandung multikolinieritas. 3. Uji Heterokedastisitas Untuk mendeteksi gejala heterokedastisitas digunakan dengan uji spearmen.Tidak terjadi heterokedastisitas apabila nilai sig lebih besar dari 0,05 3.6.3 Analisis Regresi berganda Regresi linier berganda ini digunakan karena variabel independen yang digunakan lebih dari satu. Model dari regresi linier berganda adalah : Y = α + β X1 + βX2 + e Dimana : Y = Koefisiensi Kepatuhan pajak α = Konstanta β = Koefisien X1 = Kesadaran wajib pajak X2 = Persepsi wajib pajak mengenai beban pajak e = error (pengganggu) 3.6.4 Uji Hipotesis 3.6.4.1 Uji Hipotesis (Uji t) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. 3.6.4.2 Uji Kelayakan Model (Uji F) Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda layak digunakan dalam penelitian ini atau tidak. 3.6.4.3 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol sampai satu (Ghozali, 2011).
6
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Unit Analisis / Observasi Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah wajib pajak badan yang melaporkan SPT pada KPP Pratama Jakarta Pulogadung. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak badan (Y) yang dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak (X1) dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan (X2). Jumlah wajib pajak badan yang terdapat di KPP Pratama Jakarta Pulogadung sebanyak 3.153 badan. Dengan menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 10%, diperoleh hasil sebagai berikut : = = 96,925 Berdasarkan hasil yang telah didapat pada perhitungan rumus slovin diatas, diketahui bahwa jumlah sampel minimal wajib pajak yang harus digunakan peneliti adalah 97 responden. Peneliti memperoleh 100 wajib pajak sebagai responden untuk memenuhi jumlah minimal sampel. 4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil dari r tabel (Pearson Product Moment) Uji 2 sisi (2-tailed) pada taraf signifikansi 0,05. Jumlah responden yang digunakan peneliti dalam uji ini adalah sebanyak 20 orang responden, sehingga diperoleh r tabel sebesar 0,444. Berdasarkan pengolahan data pada tabel 4.3, diperoleh hasil dengan SPSS 20.0 untuk penggunan variabel kesadaran wajib pajak (X 1) dari sembilan pertanyaan tersebut, diketahui bahwa ada satu pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan ke empat yang memiliki r hitung sebesar 0,361 yang jumlahnya lebih kecil dari r tabel sebesar 0,444(0,361 < 0,444). Berdasarkan pengolahan data tabel 4.4, diperoleh hasil dengan SPSS 20.0 untuk penggunan variabel persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan (X 2) dari delapan pertanyaan tersebut, diketahui satu pertanyaan tidak valid yaitu pertanyaan ke tujuh yang memiliki r hitung 0,161 yang lebih kecil daripada t tabel sebesar 0,444. Berdasarkan pengolahan data pada tabel 4.5, diperoleh hasil dengan SPSS 20.0 untuk penggunan variabel kepatuhan wajib pajak (Y), dari ke duabelas pertanyaan tersebut diketahui bahwa ada satu pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan ke delapan, yang memiliki r hitung 0,224 yang lebih kecil daripada r tabel sebesar 0,444. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Dari hasil pengujian normalitas pada tabel 4.9, diperoleh nilai kolmogorov smirnov sebesar 0,341 yang mana lebih besar dari 0,05. Hal ini menyatakan bahwa data terdistribusi secara normal. 4.2.2.2 Uji Multikoliearitas Berdasarkan perhitungan SPSS pada tabel 4.10 diperoleh nilai tolerance sebesar 0.785 dan VIF 1,274. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas dikarenakan tolerance> 0,10 dan VIF hitung< VIF (1.274 <10). 4.2.2.3 uji Heterokedastisitas Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.11, dari hasil uji ini dapat dilihat bahwa variabel kesadaran wajib pajak memiliki tingkat signifikansi korelasi (Sig.(2-tailed)) sebesar 0,760 > 0,05 yang artinya menunjukkan bahwa data variabel ini tidak mengandung heteroskedastisitas 4.2.3 Analisis Regresi Berganda Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.12, hasil perhitungan koefisien regresi sebagai berikut: KEP = 14,139 + 0,487 KSD+ 0,533 PRS
7
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
Dari hasil perhitungan analisis tersebut mengindikasikan bahwa nilai a (konstanta) adalah sebesar 14,139, yang berarti jika tidak ada variabel independen (kesadaran wajib pajak, persepsi wajib pajak), maka kepatuhan wajib pajak sebesar 14,139. Kemudian nilai b1 sebesar 0,487 yang artinya jika variabel independen lain nilainya tetap, serta ada penambahan 1 nilai atas kesadaran wajib pajak akan menaikkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,487. Kemudian nilai b2 sebesar 0,533 yang artinya jika variabel independen lain nilainya tetap, serta ada penambahan 1 nilai atas persepsi wajib pajak akan menaikkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,533. 4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Uji t Pada tabel perhitungan 4.13, nilai t hitung untuk masing-masing variabel dependen adalah 3,667 (X1), dan 3,783 (X2) serta nilai signifikansinya adalah 0,000 (X1) dan 0,000 (X2). Dan dihasilkan t tabel sebesar 1,985. Nilai t hitung untuk kesadaran wajib pajak lebih besar dari t tabel (3,667 > 1,985) dan sigifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh secara parsial terhadap variabel kepatuhan wajib pajak. Begitu pula untuk variabel persepsi mengenai beban pajak penghasilan yang menghasilkan t hitung lebih besar dari t tabel (3,783 > 1,985) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi mengenai beban pajak berpengaruh secara parsial terhadap variabel kepatuhan wajib pajak. 4.2.4.2 Uji F Berdasarkan hasil uji ANOVA pada tabel 4.14, didapat F hitung sebesar 25,887 yang akan dibandingkan dengan F tabel sebesar 3,090. Dengan besarnya nilai F hitung (25,887) > dari F tabel (3,090),sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib mengenai beban pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak. 4.2.4.3 Koefisien Determinasi Berdasarkan perhitungan tabel 4.15, diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,335 antara variabel kesadaran wajib pajak (X1), persepsi wajib pajak (X2) terhadap Variabel kepatuhan wajib pajak (Y) adalah sebesar 33,5%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel sebesar 33,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini 4.2.5 Pembahasan Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 100 wajib pajak badan terdaftar yang melapor SPT di KPP Pratama Jakarta Pulogadung, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. H1 : Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Dari ketiga indikator yang digunakan dalam penelitian, menghasilkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak badan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya bahwa hipotesis pertama yang diasumsikan sebelumnya oleh peneliti bahwa kesadaran wajib pajak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Dari hasil penelitian ini jawaban responden atas indikator pajak sebagai bentuk partisipasi mengindikasikan sebagian besar wajib pajak badan setuju bahwa pajak adalah suatu kewajiban yang harus dibayar oleh wajib pajak dan dengan dilakukannya pembayaran pajak maka mereka telah melakukan pemenuhan terhadap kewajiban perpajakannya, selain itu dengan mereka membayar pajak mereka menyadari bahwa pajak yang mereka bayarkan adalah salah satu wujud
8
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
partisipasi mereka dalam membantu pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan negara dengan melakukan pembangunan dan turut membantu pemerintah dalam membiayai pengeluaran-pengeluaran atau pembelanjaan , terlebih pajak merupakan salah satu penghasilan negara terbesar. Hal ini dapat dilihat dari APBN Indonesia yang sebagian besar dana yang dihasilkannya merupakan dana dari sektor penerimaan pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Musyarofah dan Adi (2008). Hasil penelitian Musyarofah dan Adi menyimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak dan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini sejalan pula dengan penelitian Muliari (2010) yang menyimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak. 2. H2 : Pengaruh persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Variabel independen persepsi mengenai beban pajak penghasilan dalam penelitian ini menggunakan dua indikator yang menghasilkan bahwa persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya, maka hipotesis kedua yang diasumsikan peneliti sebelumnya bahwa persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. Berdasarkan hasil kuesioner yang diajukan wajib pajak melalui indikator tarif pajak penghasilan dan penghasilan kena pajak, sebagian besar wajib pajak menyetujui bahwa tarif pajak penghasilan yang diberlakukan dalam ketentuan undang-undang saat ini dibuat untuk menentukan rasa keadilan dalam pemungutan pajak. Pemberlakuan tarif pajak tunggal saat ini sudah dirasakan adil oleh wajib pajak karena pajak yang dibayar sesuai dengan penghasilan mereka, semakin besar penghasilan yang mereka peroleh maka semakin besar penghasilan kena pajak mereka yang menyebabkan semakin besar pula pajak yang harus dibayarkan. Dalam penelitian ini wajib pajak menganggap bahwa Pajak yang dibayarkan kepada negara tidak memberatkan jika didistribusikan dengan tingkat pendapatan yang diperoleh sehingga dengan tarif pajak yang diterapkan saat ini wajib pajak tetap memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak. Dalam Munari (2005) dikatakan bahwa apabila wajib pajak merasa beban pajak yang dibayarkan dirasakan terlalu berat maka akan timbul kecenderungan dari wajib pajak untuk melaporkan pelaporan SPT dengan tidak benar. 3. H3 : Pengaruh kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Dari hasil olah data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen (kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Wajib pajak dalam hasil kuesioner sebagian besar menyetujui bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi mereka untuk patuh membayar pajak diantaranya adalah dengan adanya kesadaran dari mereka bahwa pajak merupkan kewajiban yang harus dibayarkan kepada negara, dan dengan membayar pajak mereka merasa telah turut berpartisipasi terhadap negara dalam pembangunan negara, serta berdasarkan hasil kuesioner tersebut diketahui juga persepsi mereka mengenai beban pajak penghasilan memiliki pengaruh terhadap kepatuhan mereka membayar pajak, wajib pajak beranggapan bahwa pajak memang merupakan beban bagi perusahaan dalam kegiatan usaha mereka, akan tetapi mereka juga menganggap bahwa dengan berlakunya tarif pajak sekarang ini tidak memberatkan mereka jika didistribusikan dengan tingkat pendapatan, meskipun pajak dianggap sebagai beban tetapi tidak memberatkan bagi wajib pajak sehingga dengan itu wajib pajak tetap membayar pajaknya.
9
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh variabel kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak badan yang diukur dengan menggunakan skala likert, maka peneliti dapat meringkas hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil pengujian hipotesis kesadaran wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan, secara simultan secara statistik berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan yang melakukan pelaporan pajak pada KPP Pratama Jakarta Pulogadung. 2. Hasil pengujian hipotesis kesadaran wajib pajak terbukti secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya bahwa hipotesis pertama yang diasumsikan sebelumnya oleh peneliti bahwa kesadaran wajib pajak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. 3. Hasil pengujian variabel persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan terbukti secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya, maka hipotesis kedua yang diasumsikan peneliti sebelumnya bahwa persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dapat diterima. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, yaitu : 1. Penelitian ini hanya mengkaji faktor-faktor kepatuhan wajib pajak yang diteliti berdasarkan sisi taxpayers. 2. Keterbatasan literatur penelitian terdahulu yang relevan pada variabel penelitian 3. Keterbatasan waktu penelitian yang dimiliki oleh peneliti dalam proses penelitian. Peneliti berharap penelitian selanjutnya lebih komprehensif dalam menyajikan hasil penelitian yang lebih bermanfaat dibandingkan penelitian yang sebelumnya 5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, adapun saran yang ingin diberikan peneliti adalah : 1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan mencari referensi tambahan mengenai kepatuhan wajib pajak untuk lebih mengkajinya lebih lanjut. 2. Memastikan instrumen penelitian yang digunakan mempunyai literatur yang cukup. 3. Menggunakan variabel lain faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak yang berasal dari sisi taxpayers lainnya maupun dari sisi pemberi kebijakan peraturan perpajakan, seperti sanksi perpajakan dan pemeriksaan pajak. DAFTAR PUSTAKA Agusti, Asri F. 2008. “Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak yang Dimoderasi oleh Pemeriksaan Pajak” Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Arum, Harjanti dan Zulaikha. 2012. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas”. Jurnal S1 Universitas Diponegoro.
10
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
Devano, Sony dan Rahayu, S.K. 2006. “Perpajakan Konsep, Teori, dan Isu”. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Fikriningrum, Winda K, dan Syafruddin, M. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak”. Jurnal S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 19” 5 Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ed.
Ilyas, Wiwawan B. dan Burton, R. 2001. “Hukum Pajak”. Salemba Empat, Jakarta Keputusan Menteri Keuangan No. 192/KMK.03/2007 Tentang Kriteria Wajib Patuh.
Pajak
Mardiasmo. 2009. “Perpajakan” 2009 Revisi Ed. Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Muliari, N.K dan Setiawan, P.E. 2010. “Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Waib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Denpasar Timur”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Munari. 2005. “Pengaruh Faktor Tax Payer terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus KPP Batu, Malang)”. Jurnal Eksekutif, Vol. 2, No. 2. Musyarofah, Siti dan Purnomo, Adi. 2008. “Pengaruh Kesadaran dan Persepsi Tentang Sanksi, dan Hasrat Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik : Universitas Trunojaya Madura Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.03/2007 Priyatno, Duwi. 2011. “Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS”. ANDI Yogyakarta. Yogyakata. Rantung, Tatiana Vanessa dan Adi, Priyo Hari. 2009. “Dampak Program Sunset Policy Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak”. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Suandy, Erly. 2006. “Perencanaan Pajak” Revisi Ed. Salemba Empat, Jakarta. Susunan dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan. 2011. Kementerian Keuangan Repubik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta. Waluyo. 2010. “Perpajakan Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta. http://www.depkeu.go.id Penerimaan Pajak. Diakses pada 10 Maret 2013 http://www.pajak.go.id Tax ratio Indonesia. Diakses pada 15 maret 2013 Zain, Mohammad. 2008. “Manajemen Perpajakan” 3 Ed. Salemba Empat, Jakarta.
11
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
Lampiran-lampiran Tabel 4.1 Data karakteristik responden Karakteristik responden Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Usia <25 tahun 25-35 tahun 34-45 tahun > 45 tahun Jumlah Pendidikan terakhir Diploma Sarjana Jumlah Pengetahuan pajak Brevet Penyuluhan pajak Lainnnya Jumlah
Variabel (X1) (X2) Y Sumber :
1 2 428 430 425 421 422 422 Data diolah
No. Pertanyaan
penelitian Jumlah (orang) 65 35 100 4 64 25 7 100 37 63 100 75 22 3 100
Tabel 4.2 Total Nilai Setiap Pertanyaan Total Skor Pertanyaan 3 4 5 6 7 8 9 430 433 421 421 411 432 422 425 406 412 396 425 417 418 419 423 425 417 peneliti
10
11
417
416
Tabel 4.3 Validitas kesadaran wajib pajak (X1) Rhitung Rtabel Keterangan
1 2 3
0,711 0,736 0,569
0,444 0,444 0,444
Valid Valid Valid
4 5
0,361 0,765
0,444 0,444
Tidak Valid Valid
6
0,499
0,444
Valid
7
0,500
0,444
Valid
8
0,840
0,444
Valid
9
0,452
0,444
Valid
Sumber : Data diolah Peneliti Tabel 4.4 Validitas persepsi wajib pajak mengenai beban pajak (X 2) No. Rhitung Rtabel Keterangan Pertanyaan 1
0,511
0,444
Valid
2
0,563
0,444
Valid
3
0,484
0,444
Valid
12
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
4
0,517
0,444
Valid
5
0,599
0,444
Valid
6
0,582
0,444
Valid
7
0,161
0,444
Tidak Valid
8
0,591
0,444
Valid
Sumber : Data diolah Peneliti Tabel 4.5 Validitas kepatuhan wajib pajak (Y) No. Pertanyaan
Rhitung
1
0,781
0,444
Valid
2
0,666
0,444
Valid
3 4 5
0,598 0,576 0,565
0,444 0,444 0,444
Valid Valid Valid
0,772 0,546 0,224 0,656 0,751 0,576 0,729 Peneliti
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
6 7 8 9 10 11 12 Sumber : Data diolah
Rtabel
Keterangan
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas kesadaran wajib pajak Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .760 8 Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20.0 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas persepsi wajib pajak mengenai beban pajak penghasilan Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .640 7 Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20.0 Tabel 4.8 Uji Reliabilitas kepatuhan wajib pajak Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .877 11 Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20.0 Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
13
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kesadaran wajib pajak 100 34.0600
Persepsi wajib pajak 100 29.0700
Kepatuhan wajib pajak 100 46.2100
3.11341
2.93449
4.46602
.093 .083 -.093 .934 .348
.098 .056 -.098 .977 .296
.094 .058 -.094 .939 .341
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20.0 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Tolerance VIF .785 1.274 .785 1.274 Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20.0
Tabel 4.11 Heteroskedastisitas Correlations kesadaran persepsi Unstandardized Residual Correlation 1,000 ,450** ,031 Coefficient Kesadaran Sig. (2-tailed) . ,000 ,760 N 100 100 100 Correlation ,450** 1,000 ,042 Coefficient Spearman's Persepsi rho Sig. (2-tailed) ,000 . ,676 N 100 100 100 Correlation ,031 ,042 1,000 Unstandardized Coefficient Residual Sig. (2-tailed) ,760 ,676 . N 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda Unstandardized Standardized Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Beta Tolerance VIF Error (Constant) 14.139 4.491 Kesadaran wajib .487 .133 .339 .785 1.274 pajak Persepsi wajib pajak .533 .141 .350 .785 1.274 Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20.0
Model
1
14
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
Tabel 4.13 Hasil Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient s Std. Error Beta
B
(Consta 14,139 4,491 nt) 1 kesadar ,487 ,133 an Persepsi ,533 ,141 a. Dependent Variable: kepatuhan
T
Sig.
Toleran ce
VIF
3,149
,002
,339
3,667
,000
,785
1,274
,350
3,783
,000
,785
1,274
Tabel 4.14 Hasil Uji F ANOVAa Sum of Df Mean Square Squares
Model
Collinearity Statistics
F
Sig.
Regressio 687.167 2 343.583 25.887 .000b n 1 Residual 1287.423 97 13.272 Total 1974.590 99 a. Dependent Variable: Kepatuhan wajib pajak b. Predictors: (Constant), Persepsi wajib pajak, Kesadaran wajib pajak Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20.0
Model
1
R
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
.590a .348 .335 Sumber : Output Data Pengolahan SPSS 20
3.643
15