ISBN: 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
PROSIDING Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)
Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional
Bandung, 19-20 Agustus 2014 RINEKAMAYA Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Jl. Kanayakan No. 21 Oago Bandung - 40135
Penyelenggara:
~
-,
::.c:~;:J patman
-
P
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BAN DUNG Jln. Kanayakan 21, Dago-Bandung 40135 Homepage· http://www.polman-bandung.ac.id Telepon : (022) 250 0241, Fax: (022) 2502649 E-mail:
[email protected]
STEMAN 2014
.
ISBN: 978-979-17047-5-5
Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014) Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional Bandung, 19-20 Agustus 2014, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung RINEKAMAYA
Editor: Siti Aminah, S.T., M.T. Nuryanti, S.T., M.Sc. Dewi Idamayanti, S.Sc., M.T.
Desain Sampul: Pramudiya Tri Hartadi
Hak Cipta (C) pad a Penulis. Hak Publikasi pada Politeknik Manufaktur Negeri Bandung disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial, Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini Pemegang Hak Publikasi prosiding ini tidak bertanggung prosiding ini.
(pOLMAN Bandung). Artikel pada prosiding ini dapat digunakan dan dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Penulis. jawab atas tulisan dan opini yang dinyatakan oleh penulis dalam
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
KATA PENGANT AR Prosiding ini berisi makalah-makalah yang dipresentasikan pad a STEMAN2014, yaitu seminar dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-37 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (pOLMAN Bandung) dalam bidang Rekayasa dan Teknologi Manufaktur di Indonesia. STEMAN2014 memilih tema Teknologi Manufaktur Sebagai Produk Industri Nasional. Tujuan utama dari seminar ini adalah: 1. Meningkatkan kontribusi akademisi dan profesional dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur. 2. Sebagai media diskusi dan pertukaran informasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang rekayasa dan teknologi manufaktur. 3. Membangun komunikasi dan jaringan antara perguruan tinggi, industri, lembaga penelitian dan pihak lainnya yang terkait. Topik-topik yang dibahas di dalam seminar dan prosiding ini 1. Rekayasa dan Teknologi Manufaktur untuk Pertanian, Otomotif, Elektronika, Lingkungan, Mitigasi Bencana, Terbarukan, Industri Kecil, dll. 2. Perancangan dan Pengembangan Produk Manufaktur 3. Teknologi Material & Metalurgi 4. Proses dan Teknologi Manufaktur 5. Mesin dan Peralatan Industri Manufaktur 6. Sistem Manufaktur 7. Sistem Kendali dan Mekatronika Industri Manufaktur 8. Sosio-Manufaktur 9. Topik-topik lainnya yang terkait dengan rekayasa dan
meliputi: Pertambangan, Energi Alternatif
dan
teknologi manufaktur
Seminar ini merupakan sarana diskusi ilmiah, komunikasi dan pertukaran informasi bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur. Panitia STEMAN 2014 menerima Extended Abstract sebanyak 75 hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Achmad Yani, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Trunojoyo Madura, Politeknik Merlimau dan Kolej Komuniti Jasin, Malaysia, dan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung-LiPI. Setelah melalui seleksi dan evaluasi oleh tim reviewer dan dewan editor, panitia memutuskan sebanyak 70 makalah dapat diterima untuk dipresentasikan dalam STEMAN2014. Hasil dari seminar nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk mendukung terbentuknya industri manufaktur nasional yang unggul dan meningkatnya daya saing bangsa.
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
SUSUNAN PANITIA STEMAN 2014 Komite Program : Ketua Anggota
Direktur POLMAN Para Wadir POLMAN
Tim Pengarah : Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (Direktur POLMAN Bandung) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (Dekan FTMD - ITB) Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. (Universitas Indonesia) Dr. Zainal Arief, S.T., M.T. (Direktur PENS Surabaya) Tim Penelaah : Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (pOLMAN Bandung/ITB) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (FTMD ITB) Engr. Dr. Md Saidin Wahab (UTHM - Malaysia) Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng., Ph.D. (PENS - Surabaya) Dr. Ismet P. Ilyas, BSMET, M.Eng.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Carolus Bintoro, MT. (Politeknik Negeri Bandung) Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Beny Bandanadjaya, ST., MT. (pOLMAN Bandung) Dr. Noval Lilansa, MT. (pOLMAN Bandung) Dr. Amang Sudarsono (PENS - Surabaya) Dr. Ali Ridho (pENS - Surabaya) Dr. Dipl. Ing. Ahmad Taqwa, MT. (POLSRI-Palembang) Pelaksana: Ketua Anggota
Emma Dwi Ariyani, S.Psi., M.Si. Adies Rahman Hakim, ST., MT. Agus Surjana Saefudin, ST., MT. Dewi Idamayanti, ST., MT. Nuryanti, S.T, M.Sc. Reza Yadi Hidayat, 51., MT. Roni Kusnowo, ST., MT. Supriyadi Sadikin, S.IP., M.Si. Siti Aminah, ST., MT. Wiwik Purwadi, ST., MT. Yoyok Setiyo Pamuji, ST. Kiki Sri Nur Endah, ST. Ratih Suhartini, S.Pd. Yati Yulia, S.AP Elis Siti Munawaroh, S.AP Idan Sukmara Pramudiya Tri Hartadi Engkos Koswara
Alamat Sekretariat : Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Sdri. Ratih Suhartini JI. Kanayakan No. 21 Dago Bandung - 40135 Tel. 022 - 2500241 ; Fax. 022 - 250 2649 Email:
[email protected] Homepage: steman.polman-bandung.ac. id
11
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
DAFTAR ISI Kata Pengantar
.
Susunan Panitia
ii
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
Keynote Speaker Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. Dirjen Kerjasama Industri Internasional Ir. Agus Tjahajana, SE., M.Sc.
Kementerian
Perindustrian
Chief Operation Officer PT Astra Otoparts-Winteq Direktur - PT Federal Izumi Mfg. Reiza Treistanto Abstrak Makalah Peserta BIDANG KAJIAN : REKAYASA DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR PERTAMBANGAN, OTOMOTIF, ELEKTRONIKA, DLL
UNTUK PERTANIAN,
Aplikasi Metode Perancangan Pahl-Beitz pada Perancangan Lini Produksi 1man Apriana ................................................
2
Design for Sustainability (DFS) and Design for Environment Automotive industry SKH Muhammad Bin SKH Abd Rahim.
8
(DfE) Practices in
Pembuatan dan Pengujian Model Pahat Insert dari Baja 34CrNiMo6 Melalui Proses Pack Carburizing Umen Rumendi. 15 Pengaruh Temperatur dan Dwell Time Degassing terhadap Porositas Gas pada Aluminium JIS AC4C dengan Metode Gravity Casting Balqis Mentari Efendi.
21
The Optimization Of Power Conversion From Wind Energy Norhana Binti Safee.
27
Modifikasi Vessel Nissan CWB45-ALDN45 untuk Peningkatan Kapasitas Angkut Unit Truck Herman Bud; Harja. 32
IV
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047 -5-5
Kajian Pengaruh Jenis Pasir, Temperatur Tuang, dan Jumlah Deoksidasi Alumunium terhadap Porositas Gas dalam Proses Gravity Sand Casting pada Nozzle Cup Material 13 Ade Rachman -....... 38
Sistem Pengendali Suhu pada Heater Reaktor Auger untuk Proses Pirolisis Cepat Cangkang Sawit /zarul Machdar
48
Perencanaan strategis persediaan peralatan kebencanaan berdasarkan siklus kebencanaan Muhammad Dirhamsyah -.........
54
Perancangan Ulang Tool Holder Untuk Alur Dovetail Pada Ragum Polman 125 Menggunakan Metode DFMA Somantri......................................................................................
57
Perbaikan Rancang-Bangun Kopling-Dog Pengendali Roda Traktor- Tangan Polman Bandung Haris Sayoko, /sa Setiasyah Toha r:':':
63
Perancangan Coren-Baja Menggunakan Bantuan Perangkat Lunak Simulasi Coran Solidcast 8.2.5 Studi Kasus pada Produk Link Track 8eny 8andanadjaja .. .. .. . . .. . . . . .. . .. .
71
Pengembangat:
BIDANG KAJIAN : PERAN(ANGAN
DAN PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR
Implementasi Surfaces 3D Scanner Menggunakan Metode Triangulation untuk Reverse Engineering Obyek Sederhana Bolo Dwiartomo.
dan Tesselation 78
Analisis Simulasi Reinforced Thermoplastic Pipe Dengan Metoda Elemen Hingga Melalui Pendekatan Pipa Multilayer Menggunakan Perangkat Lunak Rekayasa Asep Indra Komara. . . .. . . .. . . . .. . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . 86
Optimasi Bentuk Pisau Penghancur Limbah Tempurung Kelapa Berbentuk Piringan Bertakik untuk Mendapatkan Berat Optimum Aji Gumilar
92
Perancangan dan Pembuatan Prototipe Mesin Pengolah Air Bersih Sistem Mobile untuk Keadaan Darurat Air Yuliar Yasin Erlangga................................................................ .. ..... 98
v
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
Perancangan Konstruksi Portable Bridge dan Alat Bantunya untuk Mobil Perkebunan (Wintor) dengan Mekanisme Lipat Adies Rahman Hakim............................................................. 105
BIDANG KAJIAN : TEKNOLOGI
MATERIAL METALURGI
Perbaikan Ketangguhan Meterial Baja Cor Paduan NI-CR-MO Melalui Proses Tempering Ganda Beny Bandanadjaja. 112 Simulasi Proses Perlakuan Panas Permukaan untuk Mendapatkan Waktu Pemanasan yang Sesuai Oyok Yudianto. 116
Pengaruh Laju Pendinginan dan Bahan Paduan terhadap Pembentukan Ketahanan Aus Besi Cor EN-JN2019 Kus Hanaldi.
Karbida M3Cdan 121
Kajian Faktor-Faktor yang Memberi Kesan Proses EDM terhadap AISI H13 Mohamad Shahril Bin Ibrahim.............................................................
126
A Study On Types Pineapple Leaf Fibers (PALF) Reinforced Po/ylactide Nurul Hayati Binti Jamil..
131
(PLA)
Analisis Struktur Mikro dan Kekerasan Permukaan Baja ST 37 Carburized melalui Proses Dekarburasi Oleh Air Muhammad Hilmi Wahhab................................................................. 137 Riserless Casttng of FCD 500 in Green Sand Mold Wiwik Purwadi...............................................................................
145
Analisis Kakisan Air pad a Logam dalam Sistem Aliran Dandang Noor Azlan Bin Ngasman
152
Kajian Prestasi Mata Alat Karbida Bersalut Semasa Melarik Keluli AISI H13 Menggunakan Bendalir Pemotong Azlan Shah Bin Kamaruddin 158
Analisa Uji Keausan Material ST 37 Hasil Carburizing dan Hardening dengan Menggunakan Mesin Uji Keausan Horizontal Tri Sugeri Gumilar Permana...............................................................
163
Analisa Perbandingan Kekerasan, Distribusi Kekerasan dan Struktur Mikro Material ST 37 pada Proses Karburasi dengan Metoda Single Quenching dan Direct Quenching Gerri Rinaldi................................................................................. 169 VI
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
Kajian Pengaruh Aditif terhadap Pembentukan Nano Deposite Nikel pada Elektroplating Baja Karbon Rendah Dewi Idamayanti 177
Optimalisasi Desain dan Simulasi pada Coran Blade Turgo- Turbine Roni Kusnowo................................................................................
182
BIDANG KAJIAN : PROSESDAN TEKNOLOGI MANUF AKTUR Optirnalisasi Proses Pemesinan CNC Milling 3 Axis dengan Menggunakan Metode Taguchi Benny Haddli lrawan........................................................................ 189
Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pada Operasi OMM (On Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Sistem Global CAIP Yogi Muldani Hendrawan.. 195
Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pada Operasi OMM (On Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Rekonstruksi Feature dengan Metode Perbandingan Antara Permukaan ' Yogi Muldani Hendrawan.. 202
Pengaruh Minyak Kelapa sebagai Dielektrik Alternatif pada Benda Kerja AISI P21 Tjun Mahsunadi..
terhadap Kinerja Edm Diesinking 208
3 Axis CNC Milling Tool Path Strategy for Machining Spherical Surface Liyana Bintt Norizan :.........................................................
216
Pengukuran kesesuaian prod uk terhadap spesifikasi untuk diameter pada bidang datar yang berbeda dan tidak sejajar Nandang Rusmana.............
222
dan posisi lubang
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Media Quenching Pada Proses Hardening Terhadap Kekerasan Permukaan dan Tingkat Distorsi Baja AISI 1045 Fikry Fauzi Rachman................................
227
The Study Of Mechanical Properties of Laminated Bamboo (Bmb) Strip/Epoxy Composites Muhammad Hafiz Bin Kamarudin...
234
VlI
STEMAN 2014'
'I
ISBN 978-979-17047-5-5
BIDANG KAJIAN : SISTEM MANUFAKTUR Metoda Overall Equipment Effectiveness Sebagai Ukuran Kinerja Strategis dalam Mengelola Fasilitas Pusat Unggulan Teknologi dan Inovasi Iwan Harianton.
239
Quality Issue As a Part Of PBE (Production Based Education) System in POLMAN Gamawan Ananto ..
244
Analisa Kuantitatif dengan Metoda BPR Membuka Kebuntuan Usaha Mengembalikan POLMAN Pada Performa Unggulnya Haris 5ayoko 250 Optimasi Waktu Mesin Pouching Gel Menggunakan Perangkat Lunak Simulasi Promodel Ruminto Subekti 262 Analisa Alternatif Periode Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Probabilitas Kerusakan pada Mesin Bubut Schaublin 102N-VM dan Mesin Frais Aciera F3 di POLMAN Bandung Abidin Husein . 268 Rancang Bangun Welding Fixture untuk Modifikasi Tubular Propeller Shaft Otomotif Oedy Ariefijanto . 274
BIDANG KAJIAN : SISTEM KENDAll Monitoring Temperatur Kontinue Nuryanti
DAN MEKATRONIKA
INDUSTRI MANUFAKTUR
dan Kendali Level Air pada Sistem Pembangkit Uap Superheat 281
Rancang Bangun Piranti Akuisisi Data Mesin Uji Tarik Polimer Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 16 Adhitya Sumardi Sunarya 288 Optimasi Zero Voltage Switching dan Buck Converter sebagai Pemanas Induksi untuk Pemasangan Bearing Ismail Rochim................................................................................ 294 Implementasi Teknologi GSM-SMSuntuk Kendali Mesin CNC dari Jarak Jauh Yuliadi Erdani
299
Rancang Bangun Stasi un Pemantau Cuaca Otomatis dengan Parameter Suhu, Kelembaban dan Kecepatan Angin Yuliadi Erdani
307
Pengendalian Kecepatan Motor DC dengan Logika Fuzi untuk Program Grafcet- PLC Ridwan 314
VIII
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
ANALISA ALTERNATIF P~RIODE PENJADWALAN PERAWATAN ME SIN DENGAN METODE PROBABILITAS KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT SCHAUBL1N l02N-VM DAN ME SIN FRAIS ACIERA F3 DI POLMAN BANDUNG Abidin Husein", Novi Saksono BMb Program Studi Teknik dan Sistem Produksi Politeknik Manufaktur Negeri Bandung "Email :
[email protected] b Email:
[email protected] ABSTRAK Politeknik Manufaktur Bandung sebagai perguruan tinggi negeri telah melakukan kegiatan preventivemaintenancesej ak tahun 1980 pada mesin-mesin di bengkel pendidikan dengan menggunakan nilai kerumitan perawatan sebagai penentu periode perawatan dan pemeliharaan mesin. Namun pada perhitungan periode perawatan menggunakan nilai kerumitan ini diasumsikan bahwa penggunaan mesin pada kondisi ideal yang relatif kurang sesuai dengan kondisi kenyataan. Sehingga kebijakan perawatan tersebut kurang ekonomis dari segi biaya dan kurang efisien dari segi waktu perbaikan. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan kebijakan pemeliharaan dan perawatan mesin yang efektif dan efisien dengan mempertimbangkan faktor biaya, frekuensi breakdown, dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan. Maka dilakukanlah penelitian terhadap kebijakan pemeliharaan dan perawatan mesin pada mesin bubut Schaublin 102N-VM dan mesinfraisAciera F3. Tahapan yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut dengan menghitung distribusi frekuensi breakdownmenggunakan distribusi Poisson, menghitung biaya perawatan, memilih altematif kebijakan perawatan mesin berdasarkan biaya perawatan untuk mesin bubut Schaublin 102N-VM dan mesinfraisAciera F3. Dari pengolahan data, maka diperoleh hasil untuk Schaublin 102N-VM biaya PM = Rp 1.408.565,16 per bulan, biaya breakdownmaintenance= Rp 239.168,40 per bulan. Sedangkan Aciera F3 biaya PM = Rp1.l83.838,38 per bulan, biaya breakdownmaintenance= Rp 253.268,90 per bulan. Kebijakan perawatan yang diambil untuk Schaublin 102N- VM adalah preventivemaintenance dengan periode perawatan setiap 6 bulan sekali, sedangkan untuk Aciera F3 kebijakan yang diambil adalah preventivemaintenance dengan peri ode perawatan 7 bulan sekali.
Kata kunci: preventivemaintenance,
breakdownmaintenance,
1. PENDAHULUAN Pemeliharaan dan perawatan mesin adalah kombinasi dari semua tindakan teknik dan tindakan administratif yang terkait, dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi atau mengembalikan satu suku barang ke keadaan semula sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhannya. Kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan perawatan ini meliputi kegiatan pelumasan mesin (lubrication) dan perbaikan atas kerusakan-kerusakan yang ada serta penyesuaian/penggantian suku cadang mesin yang terdapat pada fasilitas terse but. Jenis pemeliharaan dan perawatan mesin yang dilakukan di Polman Bandung ada dua yaitu, preventivemaintenancedan breakdownmaintenance.PreventiveMaintenanceatau pemeliharaan pencegahan adalah metode pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah atau meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan ketika mesin sedang dioperasikan. BreakdownMaintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada suatu alatlproduk yang sedang beroperasi, yang
probabilitas kerusakan, alternatifkebijakan mengakibatkan kerusakan bahkan hingga alat tidak dapat beroperasi. Pemeliharaan dan perawatan mesin sendiri menjadi kunci untuk produktivitas perusahaan. Pemeliharaan dan perawatan mesin yang baik dapat memaksimalkan kapasitas produksi, mempertahankan keakuratan dan kepresisian produk, meminimalkan biaya produksi per unit, serta dapat mencegah bahaya keamanan terhadap pekerja dan lingkungan. Namun tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya. Biaya ini digunakan untuk pembelian komponen/suku cadang, peralatan, barang habis pakai, maupun upah tenaga kerja. Oleh karena itu diperlukan langkah penghematan dalam pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan mesin namun tetap tidak mengurangi kinerjanya. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin sudah dilakukan di Polman Bandung sejak tahun 1980 dengan menerapkan jenis perawatan pencegahan (preventivemaintenance). Kegiatan pemeliharaan pencegahan (preventivemaintenance) terdiri dari inspeksi, smallrepair, medium repair, danoverhaul.
268
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2614
probabilitas probabilitas
menggunakan distribusi Distribusi probabilitas Poissondipilih karena dianggap sesuai dengan karakteristik data yang acak, jumlah kejadian yang sangat bcrvariasi, dan dalam waktu yang saling bebas sejak kcjadian tcrakhir. Rurnus distribusi probabilitas
Kegiatan tersebut dilakukan secara periodik dengan interval waktu tertentu. Penentuan interval (periode preventive) menggunakan nilai kerumitan perawatan, dimana penentuan nilai kerumitan adalah aspek teknisnya, seperti dimensi mesin, material yang diproses di mesin, lama penggunaan mesin dalam 1 hari, jenis produksinya, dan menggunakan cairan pendingin atau tidak. Namun pada pcrhitungan periode pcrawatan menggunakan nilai kcrumitan ini diasumsikan bahwa penggunaan mesin pada kondisi ideal yang relatif kurang sesuai dcngan kondisi kenyataan. Sehingga kebijakan perawatan tersebut kurang ekonomis dari segi biaya dan kurang efisien dari segi waktu perbaikan. Maka dalam penclitian ini dibuat altcrnatif periode pcnjadwalan pemeliharaan dan perawatan mesin di Polman Bandung dcngan mcnghitung probabilitas kerusakan mesinberdasarkan data kerusakan mesin per tahun. Agar dapat diperoleh kebijakan perawatan yang sesuai dengan kondisi mesin di bengkel Pol man Bandung. 2.
kerusakannya Poisson.
J>oissol1adalah: e-AAx
= P(X = x) = -, x.
p ex)
e= basis logaritma natural (c = 2.71828 x = jumlah kcjadian suatu peristiwa
x!
(1}
...)
= faktorial dari x
rata-rata data (bilangan riil positif) Jika probabilitas kerusakan mesin sudah didapatkan maka selanjutnya dihitung perk iraan jumlah kcrusakan mesin dalam suatu periode untuk menentukan biaya pemeliharaan preventivemeliputi pemeliharaan setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan scterusnya. Rumus perhitungannya adalah berikut: ), =
2:~
B, - N PD + B(D.1)PI + B('.2IPl + B(n.lIP; +...+ BIP(D.I) Bn = Jumlah kerusakan yang diperkirakan dalam n bulan. N ;: Jumlah mesin7fasilitas. pn = Probabilitas kerusakan mesin dalam periode n bulan Kemudian untuk menghitung total biaya pera watan dalam satu bulannya dibutuhkan tarifbreakdowndan tarif preventive. Rumusannya adalah sebagai berikut: Tarif Breakdown= rata-rata tenaga kerja per bulan + biaya scwa toolsper bulan + ratarata suku cadang yang digunakan per bulan (3} Tarif PM = Fix Cost + VariableCost (4} = (rata-rata tenaga kerja per bulan + sewa toolsoet bulan) + (rata-rata biaya suku cadang per bulan + rata-rata penggunaan pelumas + rata-rata penggunaan majun) Setelah total biaya perawatan dengan menggunakan kebijakan preventivemaintenancediketahui, rnaka berikutnya dibandingkan dcngan perawatan yang mcnggunakan kebijakan breakdownsaja. Agar dapat dibandingkan mana kebijakan yang biayanya paling rendah. Rumusan biaya breakdown adalah berikut:
METODOLOGI
a. Idcntifikasi masalah Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan terdapat dua persoalan yang harus dihadapi yaitu persoalan teknis dan persoalan ekonomis. Persoalan teknis dalam hal ini menyangkut usaha untuk menghilangkan kemungkinan terhentinya kegiatan yang disebabkan karena kondisi fasilitas atau pcralatan produksi yang tidak baik. Sedangkan persoalan ekonomis dalam hal ini adalah persoalan yang menyangkut bagaimana usaha yang harus dilakukan supaya kegiatan pemcliharaan yang dibutuhkan secara teknis dapat efisicn. Jadi dalam persoalan ekonomis ini yang ditckankan adalah cfisiensi, dengan memerhatikan biaya yang terjadi, dan tentunya alternatif tindakan yang dipilih adalah yang mcnguntungkan bagi perusahaan.Maka dari itu jenis kegiatan pcmcliharaan dan perawatan yang dilakukan sangat mempengaruhi ekonomi perusahaan, Sehingga dibutuhkan pcrcncanaan yang cermat dalam memutuskan jenis kegiatan pemeliharaan. b. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data bcrupa: waktu terjadinya breakdown dan preventive. suku cadang yang digunakan, dan lama pengerjaan (manhour) yang diambil dari kartu riwayat mesin; data harga suku cadang yang digunakan dan tarif tenaga kerja yang diambil dari laporan hasil perbaikan; serta data jumlah unit mesin, nomor mesin, dan siklus preventivemesin yang diambil dari jadwal preventivemaintenance tahunan.
TC.
NC 2:~n(Pn)
(5)
TC = Total biaya breakdownmaintenance per bulan. N = Jumlah fasilitas / mesin. C = Biaya perbaikan suatu kerusakan T - Bulan sctclah perawatan. p~ ~ Probabil.tas kcrusakan mesin dalam peri ode 11 bulan In 2 iPi - jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan i-I
c. Pengolahan Data Setelah diperoleh data dalam rentang waktu tertentu mengenai jumlah kerusakan mesin (breakdown). jumlah manhour perbaikan, dan jumlah bulan dioperasikan maka data kemudian diolah. Dari data kerusakan mesin tersebut kcmudian dihitung
269
STEMAN 2014
3.
ISBN 978-979-17047-5-5
HASIL DAN PEMBAHASAN
dua jenis yaitu mesin bubut Schaublin 102N-VM dan mesin jraisAciera F3. Kedua mesin ini dipilih karena jurnlah unitnya yang banyak yaitu masing-masing 8 unit. Untuk menentukan probabilitas kerusakannya menggunakan distribusi probabilitas Poissonyang ada pada rumus (1).
a. Probabilitas Kerusakan Mesin Untuk mendapatkan hasil kerusakan mesin maka perlu didapatkan data kerusakan mesin, jurnlah bulan dioperasikan, dan jumlah manhour perbaikan dalam kurun waktu 1 tahun. Mesin yang diambil datanya ada
Tabel 1. Probabilitas Kerusakan Mesin BubutSchaublin l02N-VM (8 Unit Mesin) Bulan
Bulan Dioperasikan 4 10 0 12
Jurnlah Kerusakan
1 2 3 4
9 10 II
4 5 0 3 I 2 2 1 0 0 0
12 Jmlh Rata2
0 18 1,5
5 6 7 8
5 12 14
Man Hour
Probabilitas Kerusakan
13 210,5 0 15,5
8 0 0
4 12 40,1 0,6 0 0
0
0
0 65 3,61
0 295,7 16,43
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jrnlh Rata2
0,1041 0,0347 0,1041 0,3515 0,2343 0,2636 0,3515 0,2636 0,2636 0,2636 0,2636
Pada tabel tersebut dapat dibaca bahwa jurnlah kerusakan mesin bubut pada bulan ke-l setelah dilakukan perawatan terdapat 3 kali kerusakan dengan jurnlah bulan dioperasikan 3 bulan dan manhours perbaikan selama 3,5 jam. Dan bulan ke-4 setelah dilakukan perawatan terjadi I kerusakan denganjumlah bulan dioperasikan selama 4 bulan dengan lama perbaikan 0,5 jam
Tabel 2. Probabilitas Kerusakan Mesin FraisAciera F3 (8 Unit Mesin) Jumlah Kerusakan
Bulan Dioperasikan
Man Hour
Probabilitas Kerusakan
I
4
4
13
0,0471
10 0 12 5 12 14 8 0 0 0 0 65 3,61
210,5 0 15,5 4 12 40,1 0,6 0 0 0 0 295,7 16,43
0,0141 0,2231 0,1255 0,3347 0,2510 0,2510 0,3347 0,2231 0,2231 0,2231 0,2231
b. Perbandingan Biaya Perawatan Mesin Dari data probabilitas kerusakan mesin yang telah didapat maka selanjutnya biaya perbaikan dan perawatan mesin dengan interval' perawatan 1 bulan sampai interval perawatan 12 bulan dapat diperkirakan. Untuk menghitung biaya tersebut maka ekspektasi kerusakan mesin dalam periode I bulan sampai dengan 12 bulan harus dihitung terlebih dahulu. Untuk perhitungan ekspektasi mesin digunakan rumus (2). Perhitungan ekspektasi kerusakan mesin Schaublin 102N-VM adalah sebagai berikut: Preventivemaintenance untuk setiap 1 bulan Bl = N (PI). = 8 (0,1041) = 0,833 kerusakan Preventive maintenance untuk setiap 2 bulan B2 = N (PI + p2)+ Bl p l. = 8 (0,1388) + 0,833 (0,1041) = 1,198 kerusakan Preventivemaintenance untuk setiap 3 bulan B3 = N (PI + p2 + p3)+ B2pl+ Blp2 = 8 (2,7235) + 1,198 (0,1041) + 0,833 (0,347) = 2,098 kerusakan Dan seterusnya.
0,2343
Bulan
5 0 3 1 2 2 I 0 0 0 0 18 1,5
T a b e13 P er ban dlmzan B'lava P erawatan per n Bu1M' an eSlDSch au sum 102N-VM T a h un 1999 Preventive Setiap N Bulan
Total Ekspektasi Kerusakan Mesin
Rata-Rata Kerusakan Mesin Per Bulan
Total Biaya Breakdown Per Bulan
a
b
c =b/a
d= c x Rp 399.409
I
0,833 1,198 2,098 5,040
0,833 0,599
Rp332.746,85 Rp239.156,89
0,699 1,260
Rp279.256,66
2 3 4
Rp503.243,11
270
Biaya Total Preventive Dan Breakdown Per Bulan
Biaya PreventiveMaintenance Per Bulan e=lIa
x Rp 529.978
x 8
mesin Rp4.239.831,58 Rp2.119.915,79 Rp1.413.277,19 Rp 1.059.957,89
f=d+
e
Rp 4.572.578,43 Rp.359.072,67 Rp1.692.533,85 Rp1.563.201,01
STEMAN 2014
5 6 7 8 9 10
ISBN 978-979-17047-5-5
7,645 10,544 14,676 19,221
1,529 1,757 2,097 2,403
24,439 30,716
2,715 3,072
Rp610.714,98 Rp701.926,56 Rp837.403,91
Rp847.966,32 Rp706.638,60 Rp605.690,23 Rp529.978,95 Rp47 1.092,40
Rp 1.458.681 ,30 Rplo408.565,16 Rp1.443.094,14 Rplo489.615,40 Rp1.555.646,25
Rp959.636,46 Rp 1.084.553,85 Rp 1.650.796,70 Rp423.983;l6 Rp 1.226.813,54 RpI.784.745,49 Rp385.439,23 38,538 3,503 Rpt.3~9.306,26 ~"_.- f--------RpI.936.377,30 47,562 3,963 Rpl.583.058,00 Rp353.319,30 raya Perawatan per n B u 1M' T a b e 14 P er b an dllOgan B' an "esm A'crera F3 T a h un 1999 Total Rata-Rata Biaya Total Total Biaya Biaya Ekspektasi Kerusakan Preventive Dan Breakdown Per PreventiveMaintena Kerusakan Mesin Per Bulan Breakdown Per Bulan nee Per Bulan Mesin Bulan
II --_._--" --.-~-12
Preventive Setiap N Bulan
--
a
b
I 2 3 4 5
0,377 0,529 2,305 3,479
6 7
6,318 9,017 11,823
8 9 10 II 12
16,179 20,170 24,995 30,393 37,792
I
d= c x Rp 4020482
c = b/a 0,377
RpI51.547,41
0,264 0,768 0,870 1,264 1,503 1,689 2,022 2,241 2,500 2,763 3,149
Rp I06.396,67 Rp309.204,63 Rp350.0 16,0 1 Rp508.550,19 Rp604.894,06 Rp679.795,84 Rp813.957,54 Rp902.0 I0,83 Rp 1.006.004,48 Rpl.lI2.0n,51 RpI.267.547,57
5
Schaublin l02N-VM
E=l/a x Rp 441.072 x 8 mesin
f=d+
e
Rp3.528.577,78 Rp 1.764.288,89 Rpl·.176.192,59 Rp882.144,44 Rp705.715,56
Rp3.680.125,19 Rp 1.870.685,56 Rp 1.485.397,23 Rp 1.232.160,45 RpI.214.265,75
Rp588.096,30 Rp504.082,54 Rp441.072,22 Rp392.064,20 Rp352.857,78 Rp320.779,80 Rp294.048,15
Rp 1.192.990,35 Rpl.183.878,38 Rp 1.255.029,76 Rpl.294.075,03 Rp 1.358.862,26 Rp 10432.852,31 Rpl.56 1.595,72
5
Aciera F3
4,5
4,5 4 3,5
.-.s.
4
-=
3
r.... ==
3 2,5
2
Gambar
1. Grafik Perbandingan
0
-
==
== 25'-' , E
:0;
'; '0
-?
~
~~
'0
'-'
1,5 ~
1,5~
1
1
.~ =:I
~
=
0,5
0,5
1
== r....
·s<\I
'-'
12 II 10 9 8 7 6 5 4 3 2 Tingkat Pemeliharaan (per n bulan) - •• • Breakdown ••••• Preventive ••••••
:ii:
3'05,~
°
12 II 10 9 8 7 6 5 4 3 2 Tingkat Pemeliharaan (per n bulan) ••• -Breakdown •••••• Preventive ••••••
Total Cost
Biaya Mesin Schaublin
Pada gambar I terlihat bahwa biaya perawatan Schaublin 102N-YM mencapai titik terendah jika dilakukan preventivemaintenance setiap 6 bulan sekali, yaitu sebesar Rp 1.408.565, 16 per bulan untuk 8 unit mesin. Sedangkan pada Aciera F3 biaya perawatan mencapai titik terendah jika dilakukan
°
o
Total Cost
102N-VM dan Aciera F3 Tahun 1999
preventivemaintenance setiap 7 bulan sekali, yaitu sebesar Rp 1.183.878,38 per bulan untuk 8 unit mesin. c. Biaya Perawatan Breakdown Setelah biaya perawatan prevenfiveterendah didapatkan, maka selanjutnya dibandingkan dengan 271
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
biaya perawatan jika hanya dilakukan perawatan breakdownmaintenancesaj a. Perhitungannya menggunakan rumus (5). • Biaya BreakdownSchaublin I 02N- VM
TC=
•
NC Tn(pJ
2::
2:~n (pJ = 13,36
•
TC = 8 x Rp 399.409 13,36 TC= Rp.239.168,40 Biaya perbaikanjika hanya melakukan breakdown saja adalah sebesar Rp. 239.168,40. Sedangkan biaya preventivemaintenance dengan peri ode 6 bulan adalah Rp. 1.408.565,16.Dimana, biaya preventive ini lebih tinggi daripada biaya breakdownmaintenance. Jika dilihat secara sepintas maka biaya breakdown lebih murah daripada preventive, maka bisa jadi metode perawatan yang dipilih breakdown saja. Namun, biaya breakdown dapat menjadi rendah karena preventivemaintenance dilakukan dengan baik.Oleh karena itu perawatan yang dipilih adalah preventivemaintenancedan dilakukan setiap 6 bulan sekali. • Biaya BreakdownAciera F3
TC=
TC
5. SARAN Dalam pengerjaan penelitian ini tentu masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu perlu diberikan saran, antara lain: • Penulisan laporan perbaikan dan riwayat mesin perlu dilakukan secara konsisten, agar mempermudah pengambilan data dan dapat diperoleh data yang lebih lengkap dan riil. • Untuk penelitian selanjutnya, diperlukan penghitungan biaya breakdown secara menyeluruh meliputi kerugian akibat terhentinya mesin, biaya penyimpanan persediaan, dan Jain-lain. • Diperlukan pengolahan data yang serupa untuk tahun-tahun sebelumnya dan agar tren kerusakan mesin dapat terlihat. Sehingga nantinya interval perawatan antara 2 kegiatan dapat sesuai dengan keadaan mesin di bengkel.
NC Tn(Pn)
2::
I~Tn(Pn) =
Biaya perawatan dengan metode breakdown saja untuk mesin bubut Schaublin 102N-VM sebesar TC = Rp. 239.168,40 per bulan untuk 8 unit mesin. Sedangkan untuk mesin jraisAciera F3 sebesar Rp 253.268,90 per bulan untuk 8 unit mesin. Biaya breakdown lebih rendah daripada preventivekarena program preventive dapat mencegah kerusakan yang lebih besar. Untuk Schaublin 102N-VM metode perawatan yang dipilih adalah preventive dengan periode antara dua kegiatan perawatan yang sesuai adalah 6 bulan, sedangkan untuk mesin fraisAciera F3 metode perawatan yang dipilih adalah preventive dengan peri ode 7 bulan sekali.
12,71
= 8 X Rp 402.482
DAFT AR PUST AKA
12,71 I. Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE. 2. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LP-FEUI 3. Corder, Anthony dan K. Hadi. 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga. 4. Daryus, Asyari. 2007. Manajemen Pemeliharaan Mesin. Jakarta: Universitas Darrna Persada. 5. Dhillon, B.S. 2006. Maintainability, Maintenance, andReliability for Engineers, BocaRaton: Taylor & Francis. 6. Garg, H. P. Industrial Maintenance. New Delhi: S. Chand& Company Ltd. 7. Hazma, Sri Nur Y. 2006. Bahasa Indonesia Ilmiah dan Tata Tulis Laporan. Bandung: Politeknik Manufaktur Bandung. 8. Handoko, T. Hani. 1991. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE 9. Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Operation Management, 10th edition, New Jersey: Prentice-HallInc. 10. Mobley, R. Keith. 2008. MaintenanceEngineeringHandbook. New York: McGraw Hill.
TC = Rp 253.268,90 Biaya perbaikan jika hanya melakukan breakdown saja adalah sebesar Rp. 253.268,90. Sedangkan :biaya preventivemaintenance dengan peri ode 7 bulan adalah Rp. 1.183.838,38. Dirnana, biaya preventivemaintenancelebih rendah, jika dibandingkan dengan breakdownmaintenance. Jika dilihat secara sepintas maka biaya breakdown lebih murah daripada preventive, maka bisa jadi metode perawatan yang dipilih breakdown saja. Namun, biaya breakdown dapat menjadi rendah karena preventivemaintenance dilakukan dengan baik.Oleh karena itu metode perawatan yang dipilih untuk Aciera F3 adalah preventivemaintenance dan dilakukan setiap 7 bulan sekali. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut: • Biaya perawatan terendah untuk rnesin bubut Schaublin 102N-VM adalah sebesar Rp. 1.408.565,16 per bulan untuk 8 unit mesin. Sedangkan untuk mesin fraisAciera F3 sebesar Rp 1.183.838,38 per bulan untuk 8 unit mesin.
272
--
STEM AN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
11. Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 12. Setiawan, F.D. 2008. Perawatan Mekanikal Mesin Produksi. Yogyakarta: Maximus. 13. Sudjana, 1996. Teknik Analisis Data Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito. 14. Supranto, J. 1988. Statistik: Teori dan Aplikasi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
273