Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
KOMITMEN MANAJEMEN DAN PARTISIPASI KARYAWAN MELALUI IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DALAM MENINGKATKAN INOVASI PROSES DAN INOVASI PRODUK YANG BERDAMPAK PADA KINERJA PERUSAHAAN
1)2)
Sutarmin1)dan Zeplin Jiwa Husada T.2) Magister Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim No. 100, Surabaya - 60117 e-mail: 1)
[email protected] ABSTRAK
PT Limas Anugrah Steel merupakan perusahaan dalam bidang fabrikasi. Produk-produk yang dihasilkan harus sesuai dengan standar internasional atau ISO. Dalam hal ini PT Limas Anugrah Steel telah mendapatkan ISO 9001:2008. Namun penerapan ISO ini belum berjalan secara maksimal, sehingga perusahaan berupaya melakukan pembenahan, antara lain dengan mengimplementasikan sistem manajemen mutu internasional yaitu ISO 9001:2008. Metode pendekatan yang digunakan adalah SEM dengan tools model struktural Partial Least Squares (PLS) yang digunakan untuk menguji pengaruh terhadap implementasi ISO 9001:2008. Tujuannya adalah untuk menganalisis seberapa besar komitmen manajemen dan partisipasi karyawan terhadap penerapan ISO 9001:2008, menganalisis implementasi ISO 9001:2008 dapat meningkatkan inovasi produk dan inovasi proses yang berdampak pada kinerja perusahaan, menganalisisfaktor-faktorO yang menghambat dan mendukung penerapan implementasi ISO 9001:2008, dan merumuskan langkah-langkah yang tepat dalam penerapaan implementasi ISO 9001:2008. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara: partisipasi karyawan terhadap penerapan implementasi ISO 9001:2008, partisipasi karyawan terhadap inovasi produk melalui penerapan implementasi ISO 9001:2008, partisipasi karyawan terhadap kinerja perusahaan melalui penerapan implementasi ISO 9001:2008, adanya penerapan implementasi ISO 9001:2008 terhadap kinerja perusahaan, penerapan implementasi ISO 9001:2008 terhadap kinerja perusahaan melalui penerapan inovasi produk, penerapan implementasi ISO 9001:2008 terhadap inovasi produk, inovasi produk terhadap kinerja perusahaan. Namun memiliki pengaruh negatif antara lain: tidak adanya pengaruh signifikan antara: komitmen manajementerhadap penerapan implementasi ISO 9001:2008 dan inovasi proses terhadap kinerja perusahaan. Kata Kunci: Sistem manajemen mutu, ISO 9001:2008, Continuous improvement, Partial Least Squares (PLS). PENDAHULUAN PT Limas Anugrah Steel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur salah satunya adalah pembuatan peralatan industri seperti conveyor, konstruksi dan rekayasa mesin industri. Persaingan perusahaan bidang fabrikasi ini sangat ketat sejak diberlakukannya MEA, oleh karena itu perusahaan harus selalu melakukan perbaikan secara terus menerus (continuous improvement). Adapun metode pendekatan yang digunakan ISBN: 978-602-70604-4-9 A-22-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
penelitian ini adalah SEM dengan tools model strctural Partial Least Squares (PLS)yangdigunakan untuk menguji pengaruh terhadap implementasi ISO 9001:2008. Metode analisis menggunakan Evaluasi Goodness of Fit Model PLS. Pada tahap ini dilakukan kesesuaian terhadap kesesuaian model berbagai kriteria model Goodness of Fit PLS.parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan dan model evaluasi untuk prediksi bersifat non parametrik. Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi outer model dan inner model, Ghozali (2014). Penelitian yang dilakukan oleh Karlinda (2013), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (X) yang terdiri dari dimensi Sumber Daya Manusia, Infrastruktur, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis Kendall-Tau dan regresi ordinal. Hasilnya menunjukkan nilai z hitung lebih besar dari z tabel (3.555> 1.960). Sedangkan Silaban dan Yusup (2011) berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian sistem manajemen mutu PT MAK terhadap sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 berada pada tingkatan sesuai dengan tingkat kesesuaian 89,84%. Dari hasil analisis kinerja, diperoleh bahwa skor kinerja PT MAK adalah 81,50%, hal ini berada pada kategori baik. Koefisien determinasi sebesar 0,671 atau 67,1%, berarti kinerja PT MAK dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel material, man, machine, method, environment. Sisanya sebesar 32,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi.ISO 9001:2008 adalah skor yang menyatakan informasi mengenai kemampuan karyawan di lingkungan perusahaan dalam menerapkan ISO 9001:2008. Dimana informasi mengenai ISO 9001:2008 meliputi 8 dimensi, yaitu: fokus pelanggan, kepemimpinan, partisipasi karyawan, pendekatan proses, pendekatan sistem, perbaikan terus-menerus, pendekatan faktual dalam pengambilan keputusan dan hubungan timbal balik yang menguntungkan dengan pemasok/supplier. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan definisi dari Badan Standardisasi Nasional (2001), Sistem Manajemen Mutu adalah Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.Pada penerapan sistem manajemen mutu, perusahaan memerlukan pedoman atau standar sehingga mutu produk yang dihasilkan dapat diterima pelanggan baik dalam wilayah regional, nasional maupun internasional. Adapun badan internasional yang menangani pedoman atau standar tersebut adalah International Organization for Standardization atau yang lebih dikenal dengan ISO. Jenis Standar Internasional Berbagai standar sudah dikeluarkan oleh ISO antara lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Jenis-jenis standar yang sudah dikeluarkan antara lain: 1. ISO 14000, yang merupakan standar internasional bagi pelaksanaan suatu organisasi yang berkaitan dengan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. 2. ISO 22000, merupakan standar internasional bagi pelaksanaan suatu organisasi yang memproduksi makanan/minuman yang berkaitan dengan tanggung jawab terhadap keamanan konsumsi para konsumen (Food Safety). 3. ISO 27000, merupakan standar internasional bagi pelaksanaan sistem informasi suatu usaha yang berkaitan dengan tanggung jawab terhadap pengamanan dan keselamatan informasi (Information Security).
ISBN: 978-602-70604-4-9 A-22-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
4. OHSAS 18000, merupakan standar internasional bagi pelaksanaan suatu proyek yang berkaitan dengan tanggung jawab proyek tersebut terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil yang terlibat didalamnya. 5. ISO 9000 adalah standard internasional yang merupakan persyaratan yang digunakan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu perusahaan. KinerjaPerusahaan Menurut Oxford Dictionary, kinerja (performance) merupakan suatu tindakan, proses dan atau cara bertindak atau melakukan fungsi. Kinerja merupakan suatu konstruk, dimana banyak para ahli yang masih memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mendefinisikan kinerja (Mwira dalam Cipta Dharma, 2007). Sedangkan ketidakmampuan mendefinisikan kinerja akan berakibat kinerja tidak dapat diukur atau dikelola. METODE PENELITIAN Populasi dan sampel penelitian Jumlah populasi penelitian yaitu 64 orang. Dengan menggunakan metode total sampling seluruh populasi menjadi anggota yang akan diamati sebagai sampel, dengan pertimbangan karena sampel yang besar cenderung mendekati nilai yang sesungguhnya (Arikunto, 2002). Jika jumlah subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik semua subyeknya diteliti, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, karena subyeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, Sugiyono (2011). Partial Least Squares (PLS) Analisis PLS yaitu untuk menguji hipotesis pertama sampai hipotesis ketujuh untuk mendapatkan/menghasilkan suatu model yang layak (fit). Alasan menggunakan model ini karena ada struktur hubungan antar variabel dan Software yang dibutuhkan oleh peneliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan reliabilitas Hasil uji validitas variabel menunjukan bahwa instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel nilai dapat dikatakan valid. Karena tiap indikator variabel memiliki nilai lebih dari nilai kritis 0,3 atau rhitung≥rtabel. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, dari keenam variabel di atas mempunyai kehandalan yang diterima dengan tingkat kehandalan antara 0,655–0,853, atau berada diatas 0,6, sehingga dapat dikatakan handal. Analisis Model Partial Least Squares(PLS) Uji Goodness of Fit Inner Model Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square variabel laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi, Q-square predictive relevance untuk model konstruk, mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari nol menunjukan model struktural memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai Q-square lebih kecil nol menunjukan model kurang memiliki predictive relevance. Sedangkan model struktural dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa variabel dependen implementasi ISO sebesar 0,527, inovasi proses sebesar 0,185, inovasi produk sebesar 0,125 dan kinerja perusahaan sebesar 0,322. ISBN: 978-602-70604-4-9 A-22-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
Gambar 1. Model Struktural Pengujian Outer Model Tabel 1 menunjukkan bahwa semua indikator memiliki nilai T-statistik>1,67 dan nilai koefisien lamda (ߣ)>0,5,sehingga dapat dipandang sebagai instrumen pengukur variabel dan memiliki nilai signifikan pada 0,05.
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 PK1 PK2 PK3 ISO1 ISO2 ISO3 ISO4 IPS1 IPS2 IPS3 IPS4
Tabel 1. Result for Outer Loading Output PLS Original Sample Mean of Standard TSubsamples Deviation Statistic Estimate (ࣅ) Komitmen manajemen 0.553 0.536 0.173 3.203 0.794 0.775 0.072 11.071 0.674 0.636 0.195 3.449 0.795 0.795 0.066 11.991 0.848 0.839 0.061 13.914 Partisipasi karyawan 0.704 0.700 0.131 5.373 0.833 0.840 0.033 24.860 0.782 0.782 0.074 10.601 Implementasi ISO 9001:2008 0.797 0.804 0.049 16.234 0.798 0.799 0.067 11.919 0.854 0.856 0.046 18.407 0.854 0.863 0.049 17.436 Inovasi proses 0.746 0.755 0.124 6.039 0.794 0.798 0.121 6.577 0.811 0.779 0.143 5.691 0.772 0.723 0.134 5.777
ISBN: 978-602-70604-4-9 A-22-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
IPD1 IPD2 IPD3
0.797 0.773 0.838
KP1 KP2 KP3 KP4
0.846 0.808 0.848 0.824
Inovasi produk 0.785 0.747 0.838 Kinerja perusahaan 0.835 0.787 0.858 0.836
0.099 0.092 0.063
8.013 8.416 13.291
0.072 0.067 0.033 0.053
11.824 12.132 26.097 15.427
Pengujian Inner Model Hipotesis statistik untuk inner model yakni variabel laten eksogen terhadap endogen. Tabel 2. Result for Inner Model pada Output PLS
Komitmen Manajemen-> ImplementasiISO Partisipasi Karyawan -> ImplementasiISO Implementasi ISO -> Inovasi Proses Implementasi ISO -> Inovasi Produk Implementasi ISO -> Kinerja Perusahaan Inovasi Proses-> Kinerja Perusahaan Inovasi Produk -> Kinerja Perusahaan
Original Sample Estimate
Mean of Subsamples
Standard Deviation
T-Statistic
-0.015 0.738 0.430 0.354 0.326 -0.233 0.483
0.055 0.695 0.478 0.375 0.335 -0.226 0.502
0.145 0.137 0.124 0.138 0.095 0.159 0.149
0.105 5.396 3.458 2.570 3.422 1.470 3.238
Berdasarkan pada Tabel 2, untuk variabel komitmen manajemen terhadap implementasi ISO 9001:2008 didapatkan koefisien gamma sebesar -0,015 dan t-statistik sebesar 0.105
t tabel sebesar 1,67 berarti terdapat pengaruh signifikan partisipasi karyawan dalam penerapan implementasi ISO 9001:2008 di perusahaan dengan level signifikan 0,05; Berdasarkan pada Tabel 2, untuk variabel implementasi ISO 9001:2008 terhadap inovasi proses didapatkan koefisien gamma sebesar 0.430 dan t-statistik sebesar 3.458t tabel sebesar 1,67 berarti terdapat pengaruh signifikan penerapan implementasi ISO 9001 untuk meningkatkan inovasi produk pada perusahaan dengan level signifikan 0,05 dan variabel implementasi ISO 9001:2008 terhadap kinerja perusahaan didapatkan koefisien gamma sebesar 0.326 dan t-statistik sebesar 3.422>t tabel sebesar 1,67, berarti terdapat pengaruh signifikan penerapan implementasi ISO 9001:2008 untuk meningkatkan kinerja perusahaandengan level signifikan 0,05; Sedangkan variabel inovasi proses terhadap satisfaction didapatkan koefisien gamma sebesar -0.233 dan t-statistik sebesar 1.470
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
pengaruh signifikan inovasi proses untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan level signifikan 0,05 dan variabel inovasi produk terhadap kinerja perusahaan didapatkan koefisien gamma sebesar 0.483 dan t-statistik sebesar 3.238>t tabel sebesar 1,67 berarti berpengaruh signifikan inovasi produk untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan level signifikan 0,05. Y2= inovasi proses X1= komitmen manajemen
-0,015
0,738
-0,233
0,430
Y1 =Implementasi ISO
0,326
Z 1= kinerja perusahaan
0,354
X2=partisipasi karyawan
0,483 Y3= inovasi produk
Gambar 2. Hasil Analisis Model Struktural Berdasarkan hasil analisis model struktural pada Gambar 2, maka dapat dirangkum hipotesis-hipotesis sebagai berikut: Tabel 3. Rangkuman Hasil Hipotesis Penelitian Variabel Kedua Variabel Perantara Y1 (implementasi ISO 9001:2008 Y2 (Inovasi proses) Y1 Y3 (Inovasi produk) Y1 Z 1(Kinerja perusahaan) Y1,Y2 dan Y3 Partisipasi karyawn Y1 (implementasi ISO 9001:2008) Y2 (Inovasi proses) Y1 Y3 (Inovasi produk) Y1 Z 1(Kinerja perusahaan) Y1,Y2 dan Y3 Implementasi ISO Y2 (Inovasi proses) 9001:2008 Y3 (Inovasi produk) Z1 (Kinerja perusahaan) Y2, Y3 Inovasi proses Z1 (Kinerja perusahaan) Inovasi produk Z1 (Kinerja perusahaan) Sumber: pengolahan data primer Variabel Pertama Komitmen manajemen
Hasil Tidak signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan
Proses selanjutnya adalah melakukan triming dengan cara membuang jalur-jalur yang tidak signifikan sehingga didapatkan hasil analisis jalur dan dapat dilihat pada Gambar 3.
ISBN: 978-602-70604-4-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016 Y2= inovasi proses 0,430
0,326
Y1 =Implementasi ISO
Z1 = kinerja perusahaan
0,738 X2=partisipasi karyawan
0,354
0,483 Y3= inovasi produk
Gambar 3. Hasil Analisis Jalur PEMBAHASAN Melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan model persamaan struktural PLS, hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar pada hipotesis-hipotesis yang diajukan dapat diterima antara lain: a. Adanya pengaruh yang signifikan antara partisipasi karyawanterhadap penerapan implementasi ISO 9001:2008. b. Adanya pengaruh yang signifikan antara partisipasi karyawan terhadap inovasi produk melalui penerapan implementasi ISO 9001:2008. c. Adanya pengaruh yang signifikan antara partisipasi karyawan terhadap kinerja perusahaan melalui penerapan implementasi ISO 9001:2008. d. Adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan implementasi ISO 9001:2008 terhadap kinerja perusahaan. e. Adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan implementasi ISO 9001:2008 terhadap kinerja perusahaan melalui penerapan inovasi produk . f. Adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan implementasi ISO 9001:2008 terhadap inovasi produk. g. Adanya pengaruh yang signifikan antara inovasi produk terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis penelitian yang memiliki pengaruh negatif antara lain: a. Tidak adanya pengaruh signifikan antara komitmen manajemen terhadap penerapan implementasi ISO 9001:2008. b. Tidak adanya pengaruh signifikan antara inovasi proses terhadap kinerja perusahaan. KESIMPULAN 1. Komitmen manajemen tidak berpengaruh terhadap implementasi berdasarkan hasil analisis PLS komitmen manajemen berpengaruh negatif sebesar -0,015, sedangkan partisipasi karyawan memiliki pengaruh signifikan sebasar 0,738 terhadap implementasi ISO 9001:2008. 2. Penerapan implementasi ISO 9001:2008 berpengaruh signifikan terhadap inovasi proses dan inovasi produk, penerapan implementasi ISO 9001:2008 berpengaruh signifikan ISBN: 978-602-70604-4-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
positif terhadap kinerja perusahaan, tetapi inovasi proses tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 3. Faktor penghambat penerapan implementasi ISO 9001:2008 pada perusahaan karena komitmen manajemen tidak melakukan komunikasi dengan terhadap visi dan kebijakan mutu perusahaan, peningkatan kualitas, tidak memberikan dukungan fasilitas dan mengakui dan menghargai prestasi karyawan sedangkan faktor pendukung dalam penerapan ISO 9001:2008 adanya keterlibatan karyawan pada implementasi ISO, karyawan memilki keterlibatan dalam pembuatan keputusan implementasi dan karyawan diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan. 4. Langkah-langkah dalam menerapkan implementasi ISO 9001:2008 yaitu adanyadukungan dari pihak manajemen terhadap komitmen kebijakan mutu perusahaan, pihak manajemen melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan komunikasi yang baik antar departemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Standardisasi Nasional. (2001).“Sistem Manajemen Mutu-Persyaratan”. SNI ISO 9001:2008. Dharma, Cipta. (2007). Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 terhadap Peningkatan Kinerja pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. Tesis Universitas Sumatera Utara Medan. Ghozali, Imam. (2014). Structural Equation Modeling: Metode Alternatif dengan Partial Least Squares. Semarang: BP UNDIP. Karlinda, F. (2013). Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap Kinerja Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pemalang. (Skripsi Tidak dipublikasikan). Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman. Silaban, Bernard, E. dan Yusup, Sugianto. (2011). Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pada Industri Kontraktor (Studi Kasus PT MAK). Jurnal Esensi Volume 14 No.3. Institut Bisnis Nusantara. Sugiyono,2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
ISBN: 978-602-70604-4-9 A-22-8