© TI-UNDIP 2009 ISBN : 978-979-704-802-0
Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX Semarang, 17-18 November 2009
Redesain Alat Tombol Tekan dan Reposisi Kerja Operator Pada Proses Stamping Part Body Component Meningkatkan Kualitas Kerja Pada Divisi Stamping Plant PT ADM Jakarta Titin Isna Oesman1), A. Manuaba 2), N. Adiputra 3), D.P. Sutjana 4) Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana 1.Staf Pengajar Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta/Mahasiswa Program Doktor Program Studi Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana 2,3,4. Dosen Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana Kontak Person: Titin Isna Oesman Jl. Monjali 126 Jogjakarta, 55284 Telp: 081328428150, Fax: 0274 562870, E-mail:
[email protected] Abstrak Part body component mobil merupakan barang jadi komponen (finish part) yang dikerjakan oleh sebagian besar mesin big press sesuai dengan job. Pada proses produksi part body component mobil di divisi stamping plant, tugas secara manual dilakukan oleh operator untuk melayani mesin big press memasukkan lembaran material (material sheet) secara bersamaan oleh 2 orang operator. Setelah menekan tombol bersama-sama mesin big press bekerja mencetak lembaran material dan hasil produk diambil oleh operator berikutnya. pekerjaan ini dikerjakan berulang-ulang sampai tugas selesai. Pekerjaan secara manual dan berkesinambungan serta dikombinasikan dengan kecepatan kerja dalam melayani mesin big press mengakibatkan ketegangan otot, akhirnya menimbulkan keluhan muskuloskeletal dan munculnya kelelahan lebih dini, hal ini dapat menurunkan produksi dan produktivitas. Dari permasalahan di atas dilakukan penelitian pada proses stamping part body component mobil dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan redesain alat bantu tombol tekan dan reposisi kerja operator dapat meningkatkan kualitas kerja. Sampel pada penelitian ini diambil secara acak sebanyak 10 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian eksperimental dengan rancangan treatment by subject design. Metode pengambilan data pada penelitian dengan cara penyebaran kuesioner dan pengukuran langsung terhadap kondisi subjek, dan waktu proses sebelum dan sesudah intervensi. Hasil analisis Shapiro Wilk menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji tpaired untuk data kualitas kerja pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan kualitas kerja meningkat (keluhan muskuloskeletal menurun 6,65%, kelelahan menurun sebesar 5,47% dan kebosanan kerja menurun sebesar 5,87%). Simpulan dari penelitian ini adalah dengan redesain alat bantu tombol tekan dan reposisi kerja operator pada proses produksi part body component mobil di divisi stamping plant dapat meningkatkan kualitas kerja. Kata kunci: redesain alat tombol tekan, reposisi kerja, dan kualitas kerja. Abstract Body part component of vehicle is a finished that is done by most of big press machine according to the job assigned. In the production process of body part component at stamping plant division, the manual tasks were done by two operators to provide the machine and supplying the big press machine with the material sheet to be B34–1
Redesain Alat Tombol Tekan dan Reposisi Kerja Operator Pada Proses Stamping Part Body Component Meningkatkan Kualitas Kerja Pada Divisi Stamping Plant PT ADM Jakarta processed. After the machine pressing the object, the product was taken out manually by the other operator. That is done repetitively by two workers. The tasks performed continually in combine with speed of work to serve the big press machine will stress the muscle and ultimately lead to musculoskeletal complaints and fatigue earlier, this may decrease the production and productivity. From the above problems, this research on body part stamping process of car with the goal to know whether the redesign of push-button and work position changes at dies changes period period can improve quality within the process. In this research, 10 samples were chosen randomly. Treatment by subject design was applied. Data collecting method were done using questioner distribution and direct assessment on subject condition and process time before and after intervention. Shapiro Wilk analysis result showed that all data were distribute normally and can be continued to t-paired test for data of quality on significance level of 5%. Results showed that quality of work increased (work load parameter did not decrease, musculoskeletal complaint decreased about 7.6%, fatigue decreased of 5.64% and the work-boring decreased about 8.78%) and ultimately the production increased by 2.59% followed by the increase of labor productivity by 32.65% and company profit increased by 3.95%. It is concluded the redesign of push-button and work position changes at dies changes period that on body part components process of car in stamping plant division can improve quality of work. Keywords: redesign of push-button, work position changes, work quality.
1 PENDAHULUAN Perkembangan industri semakin pesat seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi dan persaingan pasar. Dunia industri menjadi tulang punggung negara dalam menunjang pembangunan. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang sehat, bugar dan produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup serta memiliki daya saing di era perdagangan bebas. Era perdagangan bebas dengan semakin ketatnya persaingan (competition), masalah yang kompleks (complexity) dan perubahan (change) begitu cepat merupakan tantangan khususnya dalam dunia industri. Masalah yang muncul dan tuntutan begitu kompleks dipecahkan dengan pendekatan sistemik, holistik, memanfaatkan berbagai disiplin ilmu. Menghadapi kompetisi tersebut kemampuan manajemen dan kualitas individu harus ditingkatkan, punya nilai tambah (value-added) dan harus siap dengan mengubah pola pikir (mind-set), budaya kerja, dan struktur organisasi 1,2 . Kemampuan bersaing dapat ditingkatkan jika sumber daya manusia yang dimiliki tangguh, siap berubah dengan bekerja keras, bekerja sama dan bekerja sesuai dengan prinsip smart (specific, measurable, achievable, realistic, time-frame). Perhatian yang serius dengan tindakan jelas dan terarah di dalam pelaksanaannya sangat diperlukan sebagai pemberdayaan seseorang sehingga dicapai kinerja yang optimal dan pengetahuan tersebut harus terus dikembangkan/ditingkatkan 2,3 . Salah satu industri di Indonesia yang berkembang adalah PT X berkecimpung dalam usaha otomotif, jasa keuangan, agribisnis dan alat berat. PT ADM merupakan salah satu dari kelompok PT X 4 . Kapasitas produksi PT ADM pada tahun 2005 sebesar 10.000 unit mobil per bulan dan terus ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar 5 . Proses produksi mobil PT ADM terdiri dari empat divisi yaitu stamping plant (pencetakan part body component) , casting plant (pengecoran block mesin mobil), engine plant (pembuatan mesin mobil) dan assy plant (perakitan mobil). Dari keempat divisi tersebut proses produksi yang didominasi pekerjaan manual ada di divisi stamping plant. Hasil proses produksi di stamping plant adalah part body component mobil. Part body component mobil merupakan barang jadi komponen (finish part) yang dikerjakan oleh sebagian besar mesin big press sesuai dengan job. Proses produksi part body component mobil di stampling plant didominasi oleh pekerjaan manual, hal ini berarti faktor manusia memiliki peranan penting dalam proses produksi 6,7. Kerja manual merupakan salah satu faktor yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja 8,9 . B34-2
Titin Isna Oesman, A. Manuaba, N. Adiputra, D.P. Sutjana
Pada proses produksi part body component mobil, lengan dan tangan (ekstremitas atas) mengambil, mengangkat dan meletakkan material sheet ke mesin big press berulangulang (repetitive). Lengan dan tangan digunakan pada pekerjaan secara manual dan berkesinambungan serta dikombinasikan dengan kecepatan kerja dalam penggunaan alatalat industri mengakibatkan ketegangan otot, akhirnya menimbulkan keluhan muskuloskeletal dan munculnya kelelahan lebih dini10. Salah satu upaya perlindungan terhadap operator dari bahaya dan risiko dalam bekerja adalah dengan perbaikan kondisi kerja melalui intervensi ergonomi. Prinsip-prinsip ergonomi secara specifik diaplikasikan melalui penerapan pendekatan ergonomi total. Pendekatan total tersebut dilakukan dengan menggabungkan secara terintegrasi pendekatan SHIP (Sistemik, Holistik, Interdisipliner dan Partisipatori) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) 11 . Berpatokan pada prinsip fitting the task to the man maka keserasian antara manusia, bahan yang diproduksi, mesin/alat kerja , metode kerja dan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia maka dihasilkan kualitas produk yang optimal 12,13,14. Agar tercipta kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien, serta tercapainya produktivitas yang setinggi-tingginya diperlukan pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara optimal dan maksimal15. Data sekunder Klinik PT ADM yang melaporkan bahwa penyakit sistem muskuloskeletal pada operator yang berobat ke klinik menempati urutan tertinggi yaitu penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat/myalgia Kebosanan disinyalir menyertai operator di divisi stamping plant karena pekerjaan dilakukan pada tempat kerja tersebut bersifat monotoni dan berulang-ulang (repetitive). Jika kondisi ini dibiarkan akan berdampak negatif terhadap kualitas kerja. Di samping itu efisiensi waktu tidak optimal sebagai akibat dari adanya keluhan muskuloskeletal dan kelelahan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan redesain alat bantu tombol tekan dan reposisi kerja operator pada proses stamping part body component mobil di PT ADM dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas kerja.operator di divisi stamping plant PT ADM Jakarta. 2 MATERI DAN METODE Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan treatment by subject design. Penelitian dilakukan di 2A Line Divisi Stamping Plant PT ADM di Jakarta pada bulan Maret-April 2008 dengan populasi operator di 2A Line dan jumlah sampel 10 orang yang dipilih secara acak. Objek penelitian adalah alat tombol tekan (push-button) di 2A Line Divisi Stamping Plant PT ADM Jakarta. Alat tersebut didesain ulang karena penempatannya tidak tepat dan ukurannya tidak sesuai dengan antropometri operator. Redesain ini diikuti pergantian posisi kerja operator dilakukan saat pergantian dies. Bentuk dan dimensi alat tombol tekan-lama (ATT-L) adalah persegi panjang dengan panjang 500 mm, lebar 140 mm, tebal 100 mm dan tinggi disesuaikan (adjustable) (gambar 2). Alat tombol tekan modifikasi (ATT-M) adalah bentuk U dengan panjang bagian dalam 610 mm dan bagian luar 810 mm, lebar 200 mm dan 100 mm, tebal 85 mm dan tinggi disesuaikan (adjustable). Perubahan lainnya adalah posisi tombol emergency stop (gambar 1). Pada ATT-L tombol emergency stop terletak di tengah-tengah, sedangkan pada ATT-M terletak di samping sebelah kanan tepatnya di bagian belakang tombol-tekan. Pada ATT-L tombol emergency stop terletak di tengahtengah alat tombol tekan, sedangkan pada ATT-M terletak di samping sebelah kanan tepatnya di bagian belakang tombol-tekan.
B34-3
Redesain Alat Tombol Tekan dan Pergantian Posisi Kerja Operator Pada Proses Stamping Part Body Component Meningkatkan Kualitas Kerja Pada Divisi Stamping Plant PT ADM Jakarta
Posisi tombol emergency
Posisi tombol emergency
Gambar 1. ATT-M
Gambar 2. ATT-L
Sampel yang telah dipilih bekerja sebagaimana aslinya (sebelum intervensi ergonomi) dan bekerja dengan intervensi ergonomi. Kualitas kerja didata dengan keluhan muskuloskeletal (kuesioner Nordic Body Map), kelelahan (kuesioner 30 items of Scale Rating) , kebosanan kerja (kuesioner kebosanan kerja). Data yang diperoleh diuji kenormalannya dengan analisis Shapiro Wilk, dan uji t-paired untuk data kualitas pada taraf signifikansi 5%. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Operator Karakteristik operator pada penelitian ini mempunyai rentangan umur antara 19-25 tahun dan rerata 21,9 ± 2,23 tahun. Pada rentangan umur tersebut, seseorang mempunyai kapasitas kekuatan otot dan fisik optimum untuk melakukan aktivitas kerja. Dengan demikian operator dalam kategori usia produktif sehingga dapat menunjang penelitian ini. Kapasitas fisik seseorang berbanding lurus dengan umur tertentu dan puncaknya pada umur 25 tahun 16 . Tinggi badan operator berada pada rentangan 163,5-178,8 cm dan rerata 171,7 ± 4,43 cm, sedangkan berat badan berada pada rentangan 50 – 65 kg dan rerata 58,6 ± 4,62 kg. Tinggi badan dan berat badan diukur untuk menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) yang berguna untuk mengetahui keseimbangan energi yang masuk ke dalam tubuh melalui asupan makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal/ normal 17,18,19. IMT operator termasuk dalam rentangan batas normal yaitu 19,88 + 1,52 dengan rentangan 17,93 - 22,49. Hal ini berarti status gizi operator cukup baik dan dapat bekerja secara optimal. Tekanan darah sistolik berada pada rentangan 100–120 mmHg dengan rerata 107,0 ± 6,75 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik berada pada rentangan 60 – 80 mmHg dengan rerata 68,0 mm± 6,32 mmHg. Tekanan darah dapat dikategorikan optimal apabila tekanan sistolik <120 mmHg dan diastolik <80 mmHg dan dikatakan normal apabila tekanan sistolik <130 mmHg dan diastolik <85 mmHg20,21. Hal ini berarti operator berada dalam keadaan sehat untuk melakukan aktivitas kerja fisik karena tekanan darahnya berada dalam rentangan normal. Derajat kesegaran jasmani seseorang dapat ditunjukkan oleh denyut nadi istirahat. Denyut nadi istirahat operator berada pada rentangan 64 – 96 denyut/menit dengan rerata 78,0 ± 11,43 denyut/menit, berarti kondisi operator dalam keadaan sehat. Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor manifestasi dari penguasaan ketrampilan, keahlian dan kebiasaan terhadap kondisi kerja. Pengalaman kerja dengan rerata 1,83 ± 1,61 tahun, berarti pengalaman yang dimiliki operator dan keahlian yang cukup serta penguasaan terhadap alat tombol tekan-lama, sehingga pengaruh penggunaan alat tombol tekan-lama dan alat tombol tekan-modifikasi dapat dibandingkan. B34-4
Titin Isna Oesman, A. Manuaba, N. Adiputra, D.P. Sutjana
Alat Tombol Tekan (Push- Button) Rancang ulang alat tombol tekan ini berpengaruh pada perubahan sikap kerja yang sebelumnya tidak alamiah/fisiologis karena posisi ektremitas atas operator menjauhi tubuh dengan sudut lengan atas dan bawah membentuk sudut 111°. Posisi ektremitas operator seperti ini akan berakibat beban pada sendi dan otot-otot lengan atas menjadi lebih berat sehingga kelelahan lebih cepat muncul dan jika hal ini terjadi berkepanjangan maka berisiko cederanya sistem muskuloskeletal.
Gambar 3. Sikap Kerja dengan ATT-M
Gambar 4. Sikap Kerja dengan ATT-L
Berbeda dengan sikap ektremitas operator setelah perbaikan menjadi alamiah karena tombol tekan tepat berada di sebelah kiri dan kanan tubuh operator. Dengan perubahan tersebut sudut yang dibentuk oleh lengan atas dan bawah menjadi lebih lebar yaitu 151° dan hampir sejajar dengan sumbu tubuh, sikap ini akan mengurangi pembebanan pada sendi bahu dan otot-otot pada saat mengoperasikan alat tombol tekan. Penempatan tombol emergency di samping kanan bawah tombol alat tombol-tekan karena sebagian besar operator menggunakan tangan kanan (tidak kidal). Perbaikan ini ternyata dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan kebosanan kerja secara bermakna (p<0,05) sehingga dapat diartikan bahwa kualitas kerja meningkat. Hal ini juga diikuti dengan adanya penurunan terhadap keluhan mukuloskeletal sebesar 6,65% dan terhadap kelelahan menurun 5,47% serta terhadap kebosanan kerja menurun 5,87% dan didukung oleh data skunder dari klinik di PT ADM yang menyatakan bahwa kunjungan operator yang berobat ke klinik dengan keluhan penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat/myalgia menurun sampai 80%. Penurunan keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan kebosanan kerja dikarenakan pada sistem kerja baru (memakai alat tombol tekan-modifikasi) di samping dilakukan perbaikan alat tombol tekan juga dilakukan intervensi ergonomi dengan : mengatur posisi kerja. Pengaturan posisi kerja operator selama jam kerja dengan cara bergantian supaya bagian tubuh mendapatkan beban kerja yang seimbang sebelah kanan dan kiri; sebagai contoh pada saat mulai mengoperasikan alat bantu-tombol tekan operator berada di sebelah kanan posisi kanan dan pada saat pergantian dies posisi operator bergantian pindah posisi ke sebelah kiri. Pengaturan posisi kerja selain dapat mengurangi timbulnya keluhan muskuloskeletal dan kelelahan juga mengurangi kebosanan yang dialami para pekerja. dan Dengan adanya pergantian aktivitas dapat mengurangi kebosanan akibat aktivitas kerja yang berlangsung lama. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian22 menyebutkan bahwa dengan pemberian istirahat pendek aktif dan lagu pop Bali menurunkan keluhan otot dan kebosanan serta meningkatkan produktivitas kerja. Hasil Produksi dan Produktivitas Produk yang dihasilkan pada perusahaan PT ADM Jakarta adalah part body component yang merupakan barang setengah jadi (work-in-process). Pada penelitian ini B34-5
Redesain Alat Tombol Tekan dan Pergantian Posisi Kerja Operator Pada Proses Stamping Part Body Component Meningkatkan Kualitas Kerja Pada Divisi Stamping Plant PT ADM Jakarta
produk yang diteliti adalah chasis dengan Seri W 1032 dengan ukuran : panjang = 1830 mm; lebar = 340 mm; tebal = 1,4 mm dan berat = 6,837 kg. Kerja manual yang dilakukan oleh operator pada proses stamping part body component mobil adalah mengambil, mengangkat dan meletakkan material sheet ke mesin big press kemudian menekan tombol yang berfungsi untuk mengoperasikan mesin big press. Produktivitas kerja operator pada penelitian ini dilihat dari lama waktu proses 1 (satu) part body component dari mengambil material sheet sampai pencetakan dengan menggunakan mesin big press. Hasil penelitian waktu proses satu part sebesar 2,17 ± 0,12 detik (ATT-L) dan 1,96 ± 0,09 detik (ATT-M). Berdasarkan uji statistik waktu proses berbeda bermakna (nilai p < 0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas kerja dengan menggunakan alat tombol tekan-modifikasi dapat menurunkan waktu proses dan peningkatan produktivitas kerja operator sebesar 32,65% dan hasil produksi meningkat 2,59%. Di samping itu tinggi permukaan alat tombol-tekan sesuai dengan tinggi tangan berdiri sehingga posisi lengan lurus tepat pada alat tombol tekan. Upaya yang dilakukan menjadikan pekerja lebih sehat, bekerja lebih aman, nyaman, efektif dan efisien sehingga lebih produktif. Hal ini sejalan dengan pernyataan23 bahwa penerapan ergonomi meningkatkan produktivitas kerja dan kesehatan masyarakat. Analisis Ekonomi Analisis ini adalah cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek yang bisa dilakukan dengan melihat rasio antara manfaat/keuntungan dari suatu proyek terhadap ongkos-ongkos yang dikeluarkan24. Dari analisis B/C ratio penelitian diperoleh 1,527 (ATT-L) sedangkan 1,536 (ATT-M). Kedua perlakuan tersebut mempunyai nilai B/C ratio lebih dari 1 sehingga secara ekonomi layak dilaksanakan. Dengan alat modifikasi nilai B/C ratio meningkat sebesar 0,58%. Pendapatan total perusahaan pada penelitian ini sebesar Rp. 572.581.700,00 (ATT-L) dan sebesar Rp. 587.158.900,00 (ATT-M) sedangkan keuntungan perusahaan sebesar Rp 196.769.300,00 (ATT-L) dan sebesar Rp. 204.538.233,40 (ATT-M). sehingga keuntungan mengalami peningkatan sebesar 3,95%. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian 25,26,27,28 yang menyebutkan bahwa perbaikan kondisi kerja, perbaikan sistem kerja, redesain tempat kerja dan cara angkatangkut dengan pendekatan ergonomi total memberi peningkatan keuntungan dan manfaat ekonomi. 4 SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka redesain alat bantu tekan dan reposisi kerja operator dengan pendekatan ergonomi total pada penelitian ini dapat meningkatkan kualitas kerja, meningkatkan produksi dan produktivitas dan akhirnya keuntungan perusahaan meningkat. DAFTAR PUSTAKA [1.] Manuaba, A. 2005. Ergonomi Dalam Industri, Cetakan Pertama, Penerbit UNUD Kampus Bukit Jimbaran, Denpasar. [2.] Manuaba, A.2005. Pendekatan Total Ergonomi Perlu Untuk Adanya Proses Produksi dan Produk Yang Manusiawi, Kompetitif dan Lestari. Makalah. Dipresentasikan pada Seminar Nasional 2005 Perancangan Produk “Collaborative Product Design” Jurusan Teknik Industri Atmajaya Yogyakarta, 16-17 Februari. Halaman 385-392 [3.] Sukapto P. 2005. Peran Personalitas Dalam Membentuk Tim Yang Dinamis Dalam Pengembangan Produk Baru Yang Tepat Guna (Studi Kasus Di Industri Otomotif). Dalam: Isa Setiasyah Toha, Sritomo W., Benedictus E., Heri S., Desi K., Editor. Proceedings Kongres BKSTI dan Seminar Nasional Teknik Industri IV Palembang , 2425 Juni. [4.] Anonim. 2004. Laba Bersih Astra Melonjak 44,6% Mencapai Rp. 2,6 trilliun Pada Semester Pertama 2004, Majalah Astra , Edisi 04 Juli-Agustus Tahun XXXIV, halaman 5-6. B34-6
Titin Isna Oesman, A. Manuaba, N. Adiputra, D.P. Sutjana
[5.] Anonim. 2006. Daihatsu Fokus Produksi Mobil Compact, Harian Republika, Rabu, 14 Juni, halaman 14, kolom 9-10. [6.] Manuaba, A. 2003e. Organisasi Kerja, Ergonomi dan Produktivitas, Dalam: Nora Azmi, Lamto Widodo, Iveline Anne Marie, I Wayan Sukanta editor. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi 2003 “Ergonomi dalam Desain Produk dan Sistem Kerja”. Jakarta, 9-10 April, halaman 1-8. [7.] Agustin, E., Tjitro, B., Prawira,Y.W. 2003. Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Departemen Produksi dan Departemen Pengerolan di CV. Jaya Plastindo Raya, Semarang. Dalam: Nora Azmi, dkk. editor. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi 2003 “Ergonomi dalam Desain Produk dan Sistem Kerja”. Jakarta, 9-10 April, halaman 175181. [8.] Manuaba, A. 2003c. Penerapan Ergonomi Meningkatkan Produktivitas. Makalah. Denpasar: Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. [9.] Djestawana, I G G, Tirtayasa K, Adiputra I N . 2002. Intervensi Ergonomics Pada Proses Manggur Mengurangi Beban Sistem Kardiovascular dan Keluhan Muskulosekeletal Perajin Gamelan Bali. Jurnal Ergonomi Imdonesia (The Indonesian Journal Of Ergonomics), Vol.3 No. 2 Desember 2002, halaman 59-66. [10.] Hartono, W. 2004. Hubungan Antara Sikap dan Posisi Kerja Anggota Tubuh Dengan UEWMSDs Pada Perajin Rotan di Perusahaan “X”. (tesis). Jakarta: Universitas Indonesia. [11.] Manuaba, A.2005e. Total Ergonomi di Semua Sistem Kerja Mutlak Perlu Demi Tercapainya Sistem Kerja yang Manusiawi dan Mutu Produk yang Mampu Bersaing. Dalam: Isa Setiasyah Toha, Sritomo W., Benedictus E., Heri S., Desi K., Editor. Proceedings Kongres BKSTI dan Seminar Nasional Teknik Industri IV Palembang , 2425 Juni. Halaman 16-24. [12.] Grandjean, E. 1993. Fitting The Task to The Man. London : Taylor & Francis. [13.] Tayyari, F. And Smith, J.L. 1997. Occupational Ergonomics Principles and Applications. New York: Chapment & Hall. [14.] Manuaba, A. 1998b, Ergonomi Menopang Efisiensi dan Keselamatan Kerja, Bunga Rampai Ergonomi. Denpasar: Program Studi Ergonomi-Fisiologi Kerja Universitas Udayana. [15.] Kroemer K.H.E, Grandjean E. 2000. Fitting The Task to The Human Fifth Edition A Textbook of Occupational Ergonomics. U.K. Taylor & Francis. [16.] Manuaba, A. 1998d. Pengetrapan Ergonomi dalam Rangka Peningkatan Usaha Pendidikan dan Pembangunan Masyarakat. Bunga Rampai Ergonomi. Denpasar : Program Studi Ergonomi-Fisiologi Kerja Universitas Udayana. [17.] Azwar, A. 2004. Tubuh Sehat Ideal Dari Segi Kesehatan. (cited 2009 January 21). Available from: URL: http://gizi.net/gayahidup/tubuh-ideal-sehat.pdf/htm. [18.] Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [19.] Anonim, 2009b .BMI for Adult Centre for Disease Control and Preventiion. (cited 2009 Februari 23). Available from URL:http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/bmi/adult.html [20.] Kuswardhani, T., RA. 2006. Mengenal Hipertensi pada Lanjut Usia, Jurnal Penyakit Dalam Volume 7 Nomer 2 (cited 2009 Februari 8). Available from:URL:http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/penatalaksanaan%20hipertensi%20pada%2 0usia%20lanjut.pdf [21.] Anonim, 2009a. Apa itu tekanan darah? (cited 2009 Februari 23). Available from: URL:http://forum.kompas.com/kesehatan/7729-apa-itu-tekanan-darah.html [22.] Wulanyani, N.M.S. 2003. Pemberian Istirahat Pendek Aktif dan Lagu Pop Bali Menurunkan Keluhan Otot Skeletal dan Kebosanan serta Meningkatkan Produktivitas Pelinting Kertas Rokok. . Jurnal Ergonomi Imdonesia (The Indonesian Journal Of Ergonomics), Vol.4 No. 2 Desember 2003, halaman 73-77. [23.] Sutjana, D.P., 2000. Penerapan Ergonomi Meningkatkan Produktivitas dan Kesehatan Masyarakat, Disampaikan pada Orasi Ilmiah Dalam Pengukuhan Guru Besar Tetap B34-7
Redesain Alat Tombol Tekan dan Pergantian Posisi Kerja Operator Pada Proses Stamping Part Body Component Meningkatkan Kualitas Kerja Pada Divisi Stamping Plant PT ADM Jakarta
Dalam Bidang Fisiologi Kedokteran Pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tanggal 11 Nopember 2000. Denpasar: Universitas Udayana. [24.] Pujawan, I.N. 1995. Ekonomi Teknik. PT Candimas Metropole, Jakarta [25.] Adiatmika, I P.G. 2007. Perbaikan Kondisi Kerja Dengan Pendekatan Total Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal dan Kelelahan Serta Meningkatkan Produktivitas Perajin Pengecatan Kerajinan Logam di Kediri – Tabanan. Disertasi. Program Doktor Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. [26.] Purnomo, H. 2007b. Penerapan Ergononmi Total Dalam Upaya Menurunkan Risiko Cedera Di Tempat Kerja Pekerja Wanita Pada Industri Gerabah di Kasongan, Bantul Makalah pada Seminar Nasional Ergonomi dan K3 2007, Semarang [27.] Sajio, H. 2008. Redesain Tempat dan Sistem Kerja dengan Intervensi Ergonomi Meningkatkan Kinerja Tukang Giling Sigaret Kretek Tangan Pada Indutri Roko “X” di Kediri, Jawa Timur. Disertasi. Program Doktor Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. [28.] Artayasa, I N., 2007. Pendekatan Ergonomi Total Meningkatkan Kualitas Hidup Pekerja Wanita Pengangkut Kelapa di Banjar Semaja Desa Antosari Tabanan Bali. Disertasi. Program Doktor Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
B34-8