1
PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL 2015 RIKSA BAHASA KE-9 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Editor
: Dr. Sumiyadi, M.Hum.
Desain Sampul
Drs. Abdul Razak, M.Pd. : Tim Riksa Bahasa IX
Tata Letak
: Drs. Abdul Razak, M.Pd.
Cetakan I
: Desember 2015
Cetakan II (Edisi I)
: Januari 2016
Jumlah Halaman
: 672
Ukuran
: 20,5 x 29 cm
ISBN
: 978-602-73597-2-7
Penerbit Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Setiabudhi 299 Bandung 40154 Telp. (022) 70767904 Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Pasal 72 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .........................................................................................
3
PRAKATA PANITIA ..........................................................................................
4
DAFTAR ISI .................................................................................... .................
5
MAKALAH UTAMA BAHASA MELAYU DALAM KONTEKS PENDIDIKAN DI MALAYSIA: ISU DAN CABARAN Zamri Mahamod, Fakulti Pendidikan, Universiti Kebangsaan Malaysia .................. 15 ISU-ISU BAHASA DAN PENDIDIKAN MELAYU DI SINGAPURA Kamsiah Haji Abdullah, Universiti Brunei Darussalam ........................................... 30 PERAN STRATEGIS SASTRA INDONESIA DALAM MASYARAKAT ASEAN Sumiyadi, Universitas Pendidikan Indonesia.......................................................... 40 MAKALAH PENDAMPING: TEMA POKOK STRATEGI PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA DALAM MENINGKATKAN PARIWISATA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Deasy Aditya Damayanti ...................................................................................... 44 REVITALISASI PENGAJARAN SASTRA DALAM PERSPEKRIF PENDIDIKAN DI ERA GLOBAL Seni Apriliya ........................................................................................................ 48 BAHASA INDOENESIA SEBAGAI BAHASA BISNIS Yulis Sulistiana Dewi ............................................................................................ 56 PENGAJARAN SASTRA INDONESIA KLASIK BAGI PEMBELAJAR ASING Aan Hasanah ....................................................................................................... 63 PENINGKATAN PEMBELAJARAN BIPA DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM MENGHADAPI MEA Neneng Maelasari ................................................................................................ 68
5
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL KATA-KATA FALIA (TABU) MASYARAKAT MUNA TINJAUAN HERMENEUTIK Darminton Mondolalo ......................................................................................... ` 638 NILAI-NILAI ISLAM DALAM SASTRA LISAN TERNATE Muamar Abd. Halill ............................................................................................ ` 646 PRONOMINA PERSONA BAHASA ACEH DIALEK PEUSANGAN Azwardi ` .......................................................................................................... 655 KORELASI MENULIS ESAI DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS Armiaty Zaleha dan Gunadi Adi Putra Yunus ........................................................ ` 664
14
PRONOMINA PERSONA BAHASA ACEH DIALEK PEUSANGAN Azwardi, S.Pd., M.Hum.
[email protected]
Pronomina Persona Bahasa Aceh Pronomina persona adalah pronomina yang digunakan untuk mengacu kepada orang. Pronomina persona dapat mengacu pada diri sendiri (pronomina persona pertama), mengacu kepada orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua) dan mengacu pada orang yang dibicarakan (pronomina persona ketiga). Pronomina itu, ada yang megacu kepada jumlah satu atau lebih dari satu. Ada bentuk yang bersifat eklusif, ada yang bersifat inklusif dan ada yang bersifat netral. Berikut adalah pronomina persona BA. TABEL 1 PRONOMINA PERSONA BAHASA ACEH
Pronomina persona dalam BA memiliki lebih dari dua wujud. Hal ini disebabkan oleh budaya Aceh yang sangat memperhatikan hubungan sosial antar penutur. Dalam masyarakat Aceh terdapat tata karma kehidupan bermasyarakat yang menuntut adanya aturan yang serasi dengan martabat penutur BA. Pronomina persona dalam BA digunakan oleh penuturnya disesuaikan dengan (1) umur, (2) status social, (3) dan hubungan keakraban. Kehidupan masyarakat Aceh masih memprihatikan kesesuaian dengan tingkat umur penutur. Penutur BA diharapkan menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Sebaliknya orang yang lebih tua harus tenggang rasa kepada yang lebih muda. Hubungan timbal balik itu tercermin dalam penggunaan pronomina persona BA. Misalnya penggunaan lôn lebih lazim digunakan daripada kèe orang lebih muda terhadap orang yang lebih tua. Sebaliknya orang yang lebih tua lebih lazim menggunakan kah kepada orang yang lebih muda daripada droeneuh.
655
Penggunaan pronomina juga dipengaruhi oleh tingkat keakraban. Tingkat keakraban dapat menimpa persoalan tua–muda atau status sosial. Apabila dua orang penutur mempunyai hubungan keakraban yang sangat akrab, pronomina yang digunakan sangat bebas. Orang yang lebih muda dapat saja memanggil kah kepada orang yang lebih tua atau menggunakan k e kepada dirinya. Sesuai dengan kondisi dan situasi pronomina yang digunakan sangat tergantung kepada latar belakang pendidikan, karakter masyarakat , dan latar belakang keluarganya. Untuk lebih jelas bagaimana kondisi penggunaan pronomina persona dalam BA dapat diperhatikan dalam tabel berikut . TABEL 2 PARAMETER PENGGUNAAN PRONOMINA PERSONA BAHASA ACEH
Pronomina persona BA mempunyai struktur tersendiri dalam pemakaiannya. Pronomina persona BA mempunyai keunikan dalam persesuaiannya dengan predikat dalam kalimat. Persesuai predikat dalam kalimat terjadi sesuai dengan promina persona BA yang menempati fungsi subjek dalam kalimat aktif. Persesuaian itu dapat dilihat pada persesuaian pronomina persona I, II, dan III, baik pronomina persona jamak ataupun tunggal. Persesuaian pronomina persona itu dapat dilihat pada kalimat-kalimat berikut. (1) Lôn lôn-keuneuk tul h ceurita nyan saya 1-mau tulis cerita itu ‘Saya mau menulis cerita itu.’ (2) Kamoe meu-baca buku nyan ka tamat. kami 1-baca buku itu PERF tamat ‘Kami membaca buku itu sudah tamat.’ (3) Geutanyoe ta-jak beuet bèk tangg ng-tangg ng! kita 1- pergi mengaji NEG tanggung-tanggung ‘Kita mengaji jangan tanggung-tanggung!’
656
(4) Droeneuh peue neu-paj k? anda apa 2-makan ‘Anda mau makan apa?’ (5) Awaknyoe teung h ji-paj h bu. mereka PROG 3-makan nasi ‘Mereka sedang makan.’ Berdasarkan beberapa contoh di atas, dapat diperhatikan beberapa persesuai dalam BA. Persesuaian itu terlihat pada persesuai pronomina persona pertama tunggal terdiri atas l n- dan ku-, pronomina persona pertama jamak meu- dan ta-. Persesuaian pronomina kedua tunggal meu- dan ta-, persesuaian pronomina persona kedua jamak ka. Pronomina persona ketiga tunggal dan jamak terdapat persesuai neu- geu-, dan ji-. Persesuaian kata kerja terhadap subjek pronomina dalam BA menjukan bahwa subjek itu yang berperan sebagai pelaku kalimat itu, apakah pronomina persona I, pronomina persona II, atau pronomina persona III, baik tunggal atau jamak. Peran Pronomina Persona Bahasa Aceh Berbicara mengenai peran berkaitan dengan makna gramatikal yang dimiliki oleh struktur sintaksis. Peran sintaksis adalah segi semantis dari peserta-peserta verba. Berarti, peran di sini adalah segi semantis dari pronomina persona BA. Peran ditentukan berdasarkan hubungan dengan unsur lain dalam klausa yang sama. Jadi, peran semantis pronomina persona BA akan berubah apabila hubungannya dengan unsur lain berubah Pembahasan mengenai peran semantis pronomina persona BA diklasifikasikan sesuai dengan fungsi yang didudukinya, yaitu mulai dari peran semantis pronomina persona yang berfungsi sebagai pengisi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Berdasarkan pengamatan terhadap peran yang dinyatakan oleh unsur pengisi S, P, O, Pel., dan K diperoleh peran-peran (makna-makna) sebagai berikut. Peran Semantis Pronomina Persona sebagai Pengisi Fungsi Subjek Berdasarkan pengamatan dan penganalisisan atas data diketahui bahwa peran pronomina persona BA sebagai pengisi fungsi subjek memiliki enam peran, yaitu peran pelaku, penderita, penerima, sebab, pengalam, dan dikenal. Pengisi Subjek Menyatakan Peran Pelaku (6) Lôn lôn-peugöt geulayang keu aneuk. saya 1-buat layang-layang untuk anak ‘Saya membuat layang-layang untuk anak.’ (7) Gata ta-prèh di sinan, meunyoe ji-oh bah lôn tueng. anda 2-tunggu di situ kalau jauh biar saya jemput ‘Anda tunggu di situ, jika jauh biar saya jemput.’
657
Pada contoh data di atas terlihat bahwa semua kalimat diisi oleh verba yang menyatakan perbuatan. Unsur pengisi predikat menyatakan makna ‘perbutan’, yaitu perbuatan yang sedang dilakukan oleh pelakunya atau subjek. Kata yang menyatakan makna perbuatan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan sedang mengapa sebagai perbuatan aktif, dan pertanyaan diapakan bagi perbuatan pasif. Pada data tersebut terlihat verba yang menyatakan perbutan, yaitu peugöt ‘membuat’ dan prèh ‘tunggu’. Berdasarkan jenis verba pengisi predikat pada contoh data di atas diketahui bahwa pronomina persona BA yang mengisi fungsi subjek berperan sebagai pelaku. Pengisi Subjek Menyatakan Peran Penderita (8) Lôn ji-tôp ngön rincông, untông hana keunöng. saya 3-tusuk dengan rencong untung NEG kena ‘Saya ditusuknya dengan rencong, untung tidak kena.’ (9) Kamoe ji-poh ngön gö beudé. kami 3-pukul dengan gagang bedil ‘Kami dipukul dengan popor senjata.’ Pada contoh data di atas terlihat bahwa unsur pengisi fungsi subjek terdiri atas pronomina persona lôn ‘saya’, kamoe ‘kami’. Pronomina persona pengisi subjek tersebut menyatakan peran penderita yang menderita akibat perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Pada data di atas terlihat bahwa perbuatan yang dinyatakan pada predikat, yaitu perbuatan pasif top ‘tusuk’, poh ‘pukul’. Pengisi Subjek Menyatakan Peran Penerima (10) Jih le that geu-bri pèng lé ma-ih. dia banyak sekali 2-beri uang oleh mama-3 ‘Dia banyak sekali diberi uang oleh ibunya.’ Pada contoh data di atas, terlihat bahwa unsur pengisi fungsi subjek, yakni pronomina persona jih ‘dia’. Pronomina persona yang menyatakan makna penerima, yaitu yang menerima peruntukan, kegunaan dari perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Pada data di atas terlihat pronomina persona menyatakan makna penerima dari perbuatan bri ‘diberi’. Pengisi Subjek Menyatakan Peran Sebab (11)
658
Droeneuh s-eun-ubab maté lakoe lôn. anda INF-sebab mati laki saya ‘Anda menyebakan kematian suami saya.’
Pada contoh data di atas terlihat bahwa unsur pengisi fungsi subjek, yakni pronomina persona droeneuh ‘anda’. Pronomina persona yang menyatakan makna sebab, yaitu yang menjadi penyebab yang dinyatakan pada predikat. Pada data di atas terlihat pronomina persona menyatakan makna sebab dari kejadian maté ‘kematian’. Pengisi Subjek Menyatakan Peran Pengalam (12) Kön kah nyang keunöng paleuet baroe. bukan kau yang kena telapak tangan kemarin ‘Bukankah kamu yang kena tampar kemarin.’ Pada contoh data di atas terlihat bahwa unsur pengisi fungsi subjek, yakni pronomina persona kah ‘engkau’. Pronomina persona yang mengisi fungsi subjek tersebut menyatakan makna pengalam, yaitu yang mengalami keadaan yang dinyatakan pada predikat. Pada data di atas terlihat pronomina persona menyatakan makna pengalam dari perbuatan atau keunöng ‘kena’. Pengisi Subjek Menyatakan Peran Dikenal Jih aneuk lôn nyang nunbôi dua. dia anak saya yang nomor dua ‘Dia anak saya yang nomor dua.’ Pada contoh data di atas terlihat bahwa unsur pengisi predikat, yaitu aneuk lôn nyang nunbôi dua ‘anak saya yang nomor dua’ merupakan golongan nomina yang menyatakan makna pengenal, yaitu suatu tanda pengenal atau identitas bagi apa yang disebut pada subjek. Unsur pengisi fungsi subjek pronomina persona jih ‘dia’ menyatakan makna dikenal, yaitu yang dikenal melalui tanda pengenal yang disebut pada predikat. (13)
Peran Semantis Pronomina Persona sebagai Pengisi Fungsi Predikat Berdasarkan pengamatan dan penganalisisan atas data diketahui bahwa peran pronomina persona BA sebagai pengisi fungsi predikat hanya memiliki satu peran, yaitu peran pengenal. Pengisi Predikat Menyatakan Peran Pengenal (14) Gata-keuh ureueng nyang lôn peugah nyan. anda-PART orang yang saya bilang itu ‘Beliaulah orang yang saya katakan itu.’ Pada contoh data di atas terlihat bahwa unsur pengisi predikat adalah pronomina persona gata ‘anda’. Unsur pengisi fungsi predikat yang terdiri atas pronomina persona tersebut menyatakan makna pengenal atau identitas seseorang atau benda yang menyebabkan orang atau benda itu mudah dikenal.
659
Peran Semantis Pronomina Persona sebagai Pengisi Fungsi Objek Berdasarkan pengamatan dan penganalisisan atas data diketahui bahwa peran pronomina persona BA sebagai pengisi objek subjek memiliki dua peran, yaitu peran penderita dan penerima. Pengisi Objek Menyatakan Peran Penderita (15) Gobnyan geu-seupöt kamoe lam kawan rame. Beliau 2-pecut kami dalam kawan ramai ‘Orang itu mencambuk kami di depan umum.’ Pada contoh data di atas terlihat bahwa unsur pengisi objek, yaitu pronomina persona kamoe ‘kami’. Unsur pengisi fungsi subjek adalah pronomina persona gobnyan ‘beliau’ menyatakan makna pelaku. Unsur pengisi fungsi predikat sepöt ‘cambuki’ menyatakan makna perbuatan. Dapat ditambahkan bahwa, jika subjek menyatakan makna pelaku, objek menyatakan makna penderita. Pengisi Objek Menyatakan Peran Penerima (16) Gobnyan geu-bloe lôn Honda Supra. beliau 2-beli saya honda supra ‘Beliau membelikan saya sepeda motor Supra.’ Pada contoh data di atas terlihat bahwa unsur pengisi objek, yaitu pronomina persona lôn ‘saya’. Unsur pengisi fungsi predikat bloe ‘beli’ menyatakan makna penerima, yaitu yang menerima peruntukan, keguanaan, atau faedah perbuatan yang dinyatakan oleh predikat. Makna penerima ini akan lebih jelas jika disajikan dalam bentuk parafrase berikut. (17) Gobnyan geu-bloe Honda Supra keu lôn. beliau 2-beli honda supra untuk saya ‘Beliau membelikan sepeda motor merek Honda Supra untuk saya.’ Peran Semantis Pronomina Persona sebagai Pengisi Fungsi Keterangan Berdasarkan pengamatan dan penganalisisan atas data diketahui bahwa peran pronomina persona BA sebagai pengisi objek subjek memiliki enam peran, yaitu peran tempat, penerima, penyerta, sebab, perbandingan, dan perkecualian. Pengisi Keterangan Menyatakan Peran Tempat (18) Awaknyan ji-pubuet maksiet bak gampông kamoe. mereka 3-perbuat maksiat di kampung kami ‘Mereka melakukan kemaksiatan di kampong kami.’
660
Pada contoh data di atas pronomina persona kamoe ‘kami’ mengisi fungsi keterangan yang menyatakan makna tempat. Makna tempat yang dinyatakan pronomina persona itu adalah tempat terjadinya atau berlakunya peristiwa atau perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Untuk mengetahui dengan mudah bahwa unsur pengisi keterangan yang menyatakan makna tempat ditandai dengan adanya preposisi bak ‘di, dari, pada’. Preposisi tersebut posisinya selalu berada di depan pronomina persona. Atas hal tersebut dapat dirumuskan formulasi sebagai berikut. Prep. + PP BA
makna tempat
Pengisi Keterangan Menyatakan Peran Penerima (19) Keu gobnyan geu-peugöt rumôh nyoe. untuk beliau 2-buat rumah ini ‘Untuk Anda rumah ini dibangun.’ Pada contoh data di atas pronomina persona gobnyan ‘beliau’ mengisi fungsi keterangan. Unsur-unsur pengisi fungsi keterang tersebut menyatakan makna penerima, yaitu penerima peruntukan, kegunaan, dan faedah. Di samping itu, untuk mengetahui makna penerima dapat digunakan dengan menjawab pertanyaan untuk siapa, bagi siapa, dan kepada siapa. Berdasarkan contoh di atas dapat diketahui bahwa preposisi keu ‘untuk’ menadai makna penerima. Pengisi Keterangan Menyatakan Peran Penyerta (20) Lawét nyoe jih tinggai sajan kèe. selama ini dia tinggal bersama aku ‘Selama ini dia tinggal bersama saya.’ Pada contoh data di atas pronomina persona kèe ‘aku’ mengisi fungsi keterangan. Unsur-unsur pengisi fungsi keterang tersebut menyatakan makna penyerta. Makna penyerta yang dinyatakan oleh frasa pronomina persona tersebut, yaitu yang ikut serta melakukan perbuatan yang dinyatakan pada predikat, menjawab pertanyaan dengan atau bersama dengan siapa. Di samping itu, makna penyerta ini ditandai oleh preposisi ngon ‘dengan, bersama’ yang berada sebelum pronomina persona. Pengisi Keterangan Menyatakan Peran Sebab (21) Musibah nyoe teuka karena geutanyoe mandum. musibah ini datang karena kita semua ‘Musibah ini dating karena ulah kita.’ Pada contoh data di atas pronomina persona geutanyoe ‘kita’ mengisi fungsi keterangan. Unsur-unsur pengisi fungsi keterangan tersebut menyatakan makna sebab, yaitu yang menyebabkan terjadinya peristiwa atau timbulnya keadaan atau dilakukannya
661
suatu perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Untuk mengetahui makna sebab dapat ditandai oleh konjungsi kareuna ‘karena’ sebelum pronomina persona dan sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa. Pengisi Keterangan Menyatakan Peran Perbandingan (22) Sama lagèe kah, kèe bangai cit. sama seperti kau aku bodoh juga ‘Sama seperti kamu, aku juga bodoh.’ Pada contoh data di atas, terlihat bahwa fungsi keterangan diisi oleh pronomina persona kah ‘engkau’. Unsur-unsur pengisi fungsi keterangan tersebut menyatakan makna perbandingan mengenai suatu keadaan atau perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Untuk mengetahui makna perbandingan ini dapat ditandai oleh konjungsi sama lagèe ‘sama seperti’ nibak ‘ketimbang’, daripada ‘daripada’. Pengisi Keterangan Menyatakan Peran Perkecualian (23) Hana ureueng nyang beuhe jak keu nan seula-en kèe. NEG orang yang berani pergi ke situ selain aku ‘Tidak ada yang berani datang ke tempat itu selain beliau.’ Pada contoh data di atas terlihat bahwa fungsi keterangan diisi oleh pronomina persona gobnyan ‘beliau’, jih ‘dia’, kèe ‘aku’. Unsur-unsur pengisi fungsi keterangan tersebut menyatakan makna perkecualian mengenai suatu keadaan atau perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Untuk mengetahui makna perbandingan ini dapat ditandai oleh konjungsi keucuali ‘kecuali’ seula-én ‘selain’. Secara umum uraian tentang peran semantis pronomona persona BA dapat dirangkum sebagaimana tertera dalam tabel berikut. TABEL 3 PERAN SEMANTIS PRONOMINA PERSONA BA
662
Demikian uraian tentang peran-peran yang dinyatakan oleh pronomina persona BA. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, kami merasa uarain tentang hal ini belum tuntas sepenuhnya. Oleh karena itu, peran-peran tersebut masih bersifat terbuka, maksunya masih mungkin bertambah. DAFTAR PUSTAKA Asyik, Abdul Gani. 1972. Acehnese Morphology. Malang: FKKS-IKIP Malang. “Appendix: Onomatopoetic Word (in chat).” —————.1987. A Contextual Grammar of Acehnese Sentences. Dissertation the University of Michigan. Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Semantik I: Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Eresco. Djunaidi, Abdul. 1992. Morfosintaksis Bahasa Aceh: Analisis Tipologi Sintaksis. Tesis Unpad. ————--.1996. Relasi-relasi Gramatikal dalam Bahasa Aceh: Satu Telaah Berdasarkan Teori Tata Bahasa Relasional. Disetasi Unpad. Durie, Mark. 1983. A Grammar of Acehnese on the Basic of Dialect North Aceh. Bordrech: Foris Publication. Hanafiah, M. Adnan dan Ibrahim Makam. 1983. Struktur Bahasa Aceh. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sulaiman, Budiman. 1978. Bahasa Aceh. Bireuen: Pustaka Mahmudiah. Verhaar, J.W.M. 1995. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
663