perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA
Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi persyaratan guna Mencapai GelarAhli Madya pada Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
Karina Aviv Maharannie F3109040
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user
2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA
KARINA AVIV MAHARANNIE F3109040 Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi dan apa saja hambatanhambatan yang dihadapi dalam proses kontrak dagang ekspor serta bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut. penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi secara langsung dengan divisi ekspor PT. Batik Danar Hadi, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku bacaan atau artikel yang ada kaitanya dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi yaitu mulai dari promosi, inquiry, offersheet, ordersheet, eksport sale’s contract sampai sale’s confirmation untuk buyer yang masih baru. Sedangkan untuk buyer yang sudah menjadi langganan atau buyer tetap tahap kontrak dagang cukup dengan ordersheet dan kontrak dagang ekspor dengan syarat pembayaran dilakukan dengan cara Telegraphic Transfer (TT) yaitu dengan uang muka sebesar 30%. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Batik Danar Hadi dalam proses kontrak dagang ekspor adalah tidak bisa memenuhi semua pesanan buyer dalam waktu yang bersamaan dan menentukan kesepakatan harga dengan buyer yang masih baru. Saran yang diajukan adalah mengenai sale’s contract process sebaiknya PT. Batik Danar Hadi lebih teliti memperhatikan syarat-syarat yang diinginkan oleh importir dengan teliti. Karena jika tidak memenuhi salah satu syarat yang diinginkan oleh importir maka akibatnya bisa fatal. Mengenai cara pembayaran yang digunakan sebaiknya PT. Batik Danar Hadi sebisa mungkin menggunakan sistem pembayaran dengan metode L/C (Letter of Credit), karena dapat mengurangi resiko yang dimiliki bila dibandingkan dengan metode no L/C. Kata kunci: Sale’s Contract, Letter of Credit
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT THE PROCESS OCCUR OF TRADE CONTRACT EXPORT TO PT. BATIK DANAR HADI IN SURAKARTA
KARINA AVIV MAHARANNIE F3109040
Goal of this research is to know the process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi and anything obstructions which faced in trade contract export and how to settle those obstructions The research which use is case study, that is take a specific object for deeply analysis with focus on a problem. Data which used is primary data and secondary data. Primary data was collected by interview and directed observation with export division of PT. Batik Danar Hadi, although secondary data was gained from reading book or article which there are relation with main consideration in arrange of final task. Result of this research is inferential that process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi is begin from promotion, inquiry, offer sheet, order sheet, sale’s contract export until sale’s confirmation for new buyer. Although for buyer has become customer or permanent buyer contract trade phase enough with order sheet and trade contract export with requirement committed with Telegraphic Transfer (TT) manner that is cash advance amount 30%. Obstructions which faced by PT. Batik Danar Hadi in export trade contract process is can’t fulfill all of buyer order in same time and establish price agreement with new buyer The present suggestion is ought about sale’s contract process PT. Batik Danar Hadi more carefully to keep one of desire requirements the importer carefully. Because if not complete the one of desire requirement the importer so the effect probably fatal. Concerning about payment manner which use ought of PT. Batik Danar Hadi is possible able to use payment system with method L/C (Letter of Credit), because can decrease risk property when compare with method no L/C.
Key Words: Sale’s Contract, Letter of Credit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya ada kesulitan itu ada juga kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendak-Nya kamu berharap. (Q.S allam Nasryah 6-7)
“don’t be afraid of the space between your dream and reality. If you can dream it, you can make it so” (Walt Disney)
Apabila kamu mempunyai suatu masalah yang sulit dipecahkan cobalah untuk menyederhanakanya, tapi jangan sampai kamu menganggapnya remeh. (Albert Einstein)
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN .
Dengan penuh rasa syukur, kuucapkan terima kasihku dan kupersembahkan Karya kecilku ini kepada : 1. ALLAH SWT pemilik hidup dan matiku mantapkanlah hatiku untuk menjalani takdirMu dan tetapkanlah aku dalam iman dan islam. 2. Ayah dan Ibuku yang tercinta. 3. Ketiga kakakku, mbak Kiki, mas Bagus, mas Koko 4. Keponakanku Anisa Fatiha Riski 5. Kekasihku Wisnu Alam Hidayat 6. Sahabat-sahabatku sejuta kenangan 7. Almamaterku commit to user vi
yang
telah
memberi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala anugerah dan karunia-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat selesai dengan baik, meskipun dengan kemampuan dan waktu yang terbatas, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA”. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari segala bentuk bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya Tugas Akhir ini, khususnya kepada : 1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Drs. Hari Murti, Msi, selaku Ketua Program Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Sutomo, M.S. selakun Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat, bimbingan dan dukungan yang tak ternilai hingga tersusunnya laporan Tugas Akhir ini.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Seluruh staf dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan administratif kepada penulis. 5. Direktur Utama PT. Batik Danar Hadi yang telah memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini. 6. Bapak Burhan, bapak Sugiyarto dan Mas Fajar terima kasih telah memberikan bantuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan serta membimbing dalam pelaksanaan magang kerja. 7. Bapak dan Ibu tercinta, mbak Kiki, mas Bagus, mas Koko, dik Nisa serta kekasihku Wisnu Alam Hidayat yang telah sabar memberikan semangat, motivasi, nasehat, doa restu dan dukungan selama ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya penulisan Tugas Akhir ini. 9. Seluruh Teman-Teman BI 2009, Dian, Arum, Kiki, Anita, Anisa, Tia, Mitaa, Barkah serta teman-teman lain yg belum terucap terima kasih atas kebersamaannya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Surakarta, 29 Mei 2012
commit to user viii
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL ....................................................................
i
HALAMAN ABSTRAKSI ..................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..........................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................................
vii
HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................
viii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .....................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................
1
B. Perumusan Masalah ..............................................................
4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ................................................................
5
E. Metode Penelitian .................................................................
6
BAB LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor.................................................................
9
B. Perdagangan Internasional ...................................................
12
C. Dokumen yang diperlukan dalam Ekspor ...........................
18
D. Kontrak Dagang Ekspor .......................................................
21
commit to user E. Prosedur Ekspor ....................................................................
32
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Problem Ekspor ....................................................................
36
G. Resiko yang terjadi dalam Pelaksanaan Ekspor .................
37
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian..................................................
40
1. Sejarah Perusahaan ..........................................................
40
2. Lokasi Perusahaan ...........................................................
42
3. Visi dan Misi Perusahaan................................................
43
4. Struktur Organisasi Perusahaan ......................................
44
5. Personalia Perusahaan .....................................................
48
6. Aspek Pemasaran.............................................................
49
7. Permodalan.......................................................................
51
B. Pembahasan...........................................................................
52
1. Proses Terjadinya Kontrak Dagang Ekspor yang dilakukan oleh PT Batik Danar Hadi ..............................................
52
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT Batik Danar Hadi dalam Proses Kontrak Dagang ..............................
64
3. Cara mengatasi Hambatan-hambatan yang Terjadi dalam Proses Kontrak Dagang Ekspor yang dilakukan oleh PT Batik Danar Hadi.............................................................
68
A. Kesimpulan ...........................................................................
74
B. Saran ......................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
78
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Prosedur Ekspor ...............................................................................
34
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Batik Danar Hadi ......................................
46
Gambar 3.2 Contoh Batik Tulis ...........................................................................
49
Gambar 3.3 Contoh Batik Cap.............................................................................
50
Gambar 3.4 Contoh Batik Spray..........................................................................
50
Gambar 3.5 Proses Kontrak Dagang Ekspor pada PT Batik Danar Hadi .........
52
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan Magang 2. Surat Pernyataan 3. Contoh Inquiry 4. Contoh Email 5. Commercial Invoice 6. Invoice dari kurir 7. Packing list 8. Pemberitahuan Ekspor Barang 9. Surat Keterangan Asal (SKA) Form B 10. Bill Of Lading 11. Nota Kredit 12. Realisasi Order 13. Pemberitahuan Konsolidasi Barang Ekspor (PKBE) 14. Nota Pelayanan Ekspor (NPE) 15. Shipping Instruction 16. Alur Proses Produksi 17. Volume Data Penjualan pada PT. Batik Danar Hadi
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT THE PROCESS OCCUR OF TRADE CONTRACT EXPORT TO PT. BATIK DANAR HADI IN SURAKARTA
KARINA AVIV MAHARANNIE F3109040
Goal of this research is to know the process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi and anything obstructions which faced in trade contract export and how to settle those obstructions The research which use is case study, that is take a specific object for deeply analysis with focus on a problem. Data which used is primary data and secondary data. Primary data was collected by interview and directed observation with export division of PT. Batik Danar Hadi, although secondary data was gained from reading book or article which there are relation with main consideration in arrange of final task. Result of this research is inferential that process occur of trade contract export which committed by PT. Batik Danar Hadi is begin from promotion, inquiry, offer sheet, order sheet, sale’s contract export until sale’s confirmation for new buyer. Although for buyer has become customer or permanent buyer contract trade phase enough with order sheet and trade contract export with requirement committed with Telegraphic Transfer (TT) manner that is cash advance amount 30%. Obstructions which faced by PT. Batik Danar Hadi in export trade contract process is can’t fulfill all of buyer order in same time and establish price agreement with new buyer The present suggestion is ought about sale’s contract process PT. Batik Danar Hadi more carefully to keep one of desire requirements the importer carefully. Because if not complete the one of desire requirement the importer so the effect probably fatal. Concerning about payment manner which use ought of PT. Batik Danar Hadi is possible able to use payment system with method L/C (Letter of Credit), because can decrease risk property when compare with method no L/C.
Key Words: Sale’s Contract, Letter of Credit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA
KARINA AVIV MAHARANNIE F3109040 Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi dan apa saja hambatanhambatan yang dihadapi dalam proses kontrak dagang ekspor serta bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut. penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi secara langsung dengan divisi ekspor PT. Batik Danar Hadi, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku bacaan atau artikel yang ada kaitanya dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi yaitu mulai dari promosi, inquiry, offersheet, ordersheet, eksport sale’s contract sampai sale’s confirmation untuk buyer yang masih baru. Sedangkan untuk buyer yang sudah menjadi langganan atau buyer tetap tahap kontrak dagang cukup dengan ordersheet dan kontrak dagang ekspor dengan syarat pembayaran dilakukan dengan cara Telegraphic Transfer (TT) yaitu dengan uang muka sebesar 30%. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Batik Danar Hadi dalam proses kontrak dagang ekspor adalah tidak bisa memenuhi semua pesanan buyer dalam waktu yang bersamaan dan menentukan kesepakatan harga dengan buyer yang masih baru. Saran yang diajukan adalah mengenai sale’s contract process sebaiknya PT. Batik Danar Hadi lebih teliti memperhatikan syarat-syarat yang diinginkan oleh importir dengan teliti. Karena jika tidak memenuhi salah satu syarat yang diinginkan oleh importir maka akibatnya bisa fatal. Mengenai cara pembayaran yang digunakan sebaiknya PT. Batik Danar Hadi sebisa mungkin menggunakan sistem pembayaran dengan metode L/C (Letter of Credit), karena dapat mengurangi resiko yang dimiliki bila dibandingkan dengan metode no L/C. Kata kunci: Sale’s Contract, Letter of Credit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA
Tugas Akhir DiajukanUntukMelengkapi Tugas-tugas danmemenuhi persyaratanguna Mencapai GelarAhli Madya pada ProgramStudi Diploma III BisnisInternasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
Karina Aviv Maharannie F3109040
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perdagangan luar negeri atau pertukaran barang melewati batas suatu Negara terjadi karena kebutuhan barang dan jasa yang tidak terdapat pada suatu Negara tersebut dapat memperoleh barang atau jasa yang lebih murah dan lebih baik mutunya dari Negara lain. Pelaksanaan perdagangan lintas Negara atau sering disebut ekspor impor berbeda dalam perdagangan dalam negri. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal peraturan kepabean, standar mutu produk, ukuran takaran,dan timbangan serta peraturan perdagangan luar negri yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. (AmirM.S,2003:100) Banyak perusahaan di Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri. Prospek yang baik menimbulkan banyaknya perusahaan yang mengekspansi pasarnya ke luar negeri. Selain itu, kegiatan ekspor juga memiliki nilai ekoomi yang penting baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi pemerintah. Akan tetapi, bukan berarti kegiatan ekpor berjalan mulus tanpa hambatan. Dalam pelaksanaannya, berbagai masalah akan dihadapi oleh ekportir baik yang bersifat ekstern maupun intern seperti regulasi dari pemerintah misalnya pajak dan kuota, nilai tukar rupiah terhadap dollar, kondisi ekonomi dan politik negara tujuan, pembiayaan, dan kebijakan dalam pelaksanaan ekspor. Berhasil tidaknya commit to user perdagangan tergantung sejauh usaha-usaha untuk meningkatkan transaksi
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
mana para eksportir tanggap dan sanggup menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi. Salah satu barang yang di ekspor dari Indonesia adalah kain batik. Banyak perusahaan kain batik di Indonesia yang mampu mengelola perusahaannya secara professional sehingga dapat menjual barangnya ke luar negri. Salah satu perusahaan batik nasional di Indonesia yang mampu mengekspor komoditi tersebut adalah PT Batik Danar Hadi yang berada di Surakarta. Perusahaan tersebut menjual produknya ke dalam negri maupun luar negri. Dan telah melaksanakan usaha ekspornya selama belasan tahun. Negara yang menjadi tempat tujuan ekspornya adalah Jepang, USA, Canada, Greece. Sedangkan yang dalam negri antara lain kota-kota besar yang berada di Indonesia. Berdasarkan pengalaman, sekitar80% transaksi bisnis ekspor impor dilakukan melalui korespondensi, sisanya melalui negoisasi tatap muka atau secaralisan. Kesepakatan lisan lazimnya dituangkan dalam bentuk“minutes” atau notulen. Himpunan dari kesepakatan lisan itu dirumuskan dalam bentuk “Memorandum of Understanding” (MOU)atau Kesepakatan Bersama. Kesepakatan bersama ini lazim disebut dengan “PersetujuanPrinsip” dengan menjadi landasan bagi penyusun kontrak dagang ekspor. (AmirM.S,2002). Dengan demikian transaksi ekspor dapat terjadi baik melalui proses korespondensi maupun melalui negoisasi tatap muka. Namun kedua cara itu akhirnya dirumuskan secara tertulis dalam bentuk kontrak dagang ekspor atau lazim disebut exportsales’scontract. Kendatipun kontrak dagang secara lisan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
juga sah secara hukum, namun kontrak dagang ekspor dianjurkan supaya dikukuhkan dalam benuk tertulis. Seperti diketahui dalam perdagangan ekspor-impor, antara eksportir dan importer berjauhan secara geografis, berbeda bahasa, kebiasaan dan hukum antara keduanegarajuga berbeda.Karena itu perdagangan ekspor-impor termasuk kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Bila terjadi penyimpangan maupun pembatalan kontrak akan lebih mudah dibuktikan bila ada kontrak tertulis. Perdagangan ekspor-impor lazimjuga disebut sebagai perdagangan dokumen
karena
hamper
seluruh
aktivitasnya
dibuktikan
atau
diretpresentasikan dalam bentuk dokumen. Penawaran dilakukan dalam bentuk tertulis, surat pesanan jugatertulis. Kontrak jual beli atau kontrak dagang ekspor juga tertulis. Bukti pengiriman barang juga dalam dokumen yang disebut Billof Lading. Pembayaran juga lazim dalam bentuk dokumen yang disebut Letterof Credit. Dokumen yang penting, yang juga disebut dokumen induk, adalah kontrak dagang ekspor sebagai rumusan akhir suatu transaksi ekspor. Berdasarkan uraian di atas dan juga hasil dari kegiatan magang kerja yang telah dijalani selama kurang lebih 1 bulan. Penulis mengambil judul “PROSES TERJADINYA KONTRAK DAGANG EKSPOR PADA PT BATIK DANAR HADI’’
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
B. RumusanMasalah Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksud untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penlitian yang ilmiah. Dengan perumusan masalah dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian urainya terbatas dan terarah padahal-hal yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Proses Terjadinya Kontrak Dagang Ekspor yang dilakukan oleh PT Batik Danar Hadi di Surakarta? 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT Batik Danar Hadi dalam Proses Kontrak Dagang? 3. Bagaimana PT Batik Danar Hadi mengatasi Hambatan-hambatan yang terjadi dalam Proses Kontrak Dagang Ekspor?
C. Tujuan Penelitian ini dilakasanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Proses Terjadinya Kontrak Dagang Ekspor yang dilakukan oleh PT Batik Danar Hadi.. 2. Untuk mengetahui Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT commit to user Batik Danar Hadi dalam Proses Kontrak Dagang.
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
3. Untuk mengetahui bagaimanaPT Batik Danar Hadi mengatasi Hambatanhambatan yangTerjadi dalam Proses Kontrak Dagang Ekspor.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis Merupakan penerapan ilmu ekonomi yang diperoleh di bangku kuliah dalam dunia praktek atau dunia usaha. 2. Bagi perusahaan Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dengan perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha 3. Bagi pemerintah Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijaksanaan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor. 4. Bagi dunia usaha Sebagai salah satu pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha dalammenuju era globalisasi. 5. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang to ada. commit user
perpustakaan.uns.ac.id
6 digilib.uns.ac.id
E. MetodePenelitian Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain : 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi mengenai proses terjadinya kontrak dagang ekspor pada PT Batik Danar Hadi yang berada di Jalan Slamet Riyadi 205 Solo. Waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal 20 Februari 2012 – 20 Maret 2012. 2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis Data 1) Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan atau dipublikasikan oleh lembaga yang mempublikasikannya. Data ini diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan bagian ekspor, kepala bagian pemasaran, staff / karyawan PT Batik Danar Hadi, meliputi sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan, hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ekspor perusahaan dan kendalakendalanya. 2) Data Sekunder Yaitu data yang dikumpulkan bukan dari lembaga yang mempublikasikannya atau data-data pendukung yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini. Misalnya, buku penunjang tentang teori ekpor dan impor atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
sumber bacaan ataupun data-data yang diperoleh dari PT Batik Danar Hadi. b. Metode Pengumpulan Data 1) Observasi Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung dan ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan PT Batik Danar Hadi. 2) Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan narasumber di obyek penelitian yaitu PT Batik Danar Hadi mengenai kegiatan ekpor yang dilakukan perusahaan kepada importir serta pembatik kecil yang turut serta dalam proses kegiatan produksi. 3) Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi yang relevan dengan masalah yang diteliti. 3. Sumber Data a. Sumber data primer Yaitu data yang diperole langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dan observasi melalui magang kerjadi PT Batik Danar Hadi yaitu pada bagian ekspor, manager ekspor, dan staf/karyawan oleh PT. Batik Danar Hadi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
b. Sumber data sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh penulis dari buku-buku literatur maupun sumber bacaan lain, misalnya perpustakaan, kumpulan makalah prosedur ekspor dan data-data lainya yang mendukung penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor Perdagangan luar negri atau yang lebih sering disebut ekspor impor merupakan sector ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi Indonesia. Perdagangan antar Negara dapat terjadi karena: a. Kebutuhan suatu barang tidak dapat terpenuhi didalam negri yang mungkin disebabkan karena keterbatasan sumber daya/bahan produksi di Negara tersebut. b. Total biaya produksi dalam negri dibanding harga beli dari Negara lain jauh lebih tinggi. Setiap usaha bisnis bertujuan untuk mencari laba, jadi apabila kegiatan ekspor dianggap lebih sedikit biaya maka Negara tersebut lebih memilih membeli suatu barang dari luar negri daripada memproduksi sendiri dengan total biaya lebih besar. Kegiatan ekspor dapat membantu pemasukan devisa Negara yang merupakan salah satu sumber dana untuk pembangunan, sementara dari kegitan impor dapat diperoleh bahan baku dan barang modal yang diperlukan dalam pembangunan. Perdagangan antar Negara bermanfaat mendorong produksi dalam negri agar dapat bersaing dipasaran commit to user ekspor keluar negri sehingga Internasional dan untuk memicu transaksi
9
perpustakaan.uns.ac.id
10 digilib.uns.ac.id
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara. Kegiatan ekspor juga dapat memicu suatu Negara untuk lebih cepat tanggap dalam menanggapi kemajuan perdagangan di pasar Internasional. Berbicara
mengenai
ekspor,
berarti
membahas
mengenai
perdagangan internasional. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yangbenar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi karena masing-masing negara memiliki keungulan dan sisi lain juga memiliki kekurangan. Secara umum ekspor mempunyai arti suatu kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Daerah pabean itu sendiri merupakan wilayah suatu Negara yang meliputi wilayah darat, laut dan udara,serta tempat-tempat tertentu dalam Zona Ekonomi Exclusive. Dibawah ini merupakan devinisi ekspor : a. Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan keluar negri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. (Amir M.S, 2000:100) b. Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau Negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing. c. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari wilayah pabean commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
suatu Negara keluar wilayah pabean Negara yang dituju atau mengirimkanatau menjual bahan baku, komponen barang ke Negara lain. (PPEI, 2011) d. Pengertian ekspor adalah suatu kegiatan usaha jual beli barang dengan melintasi daerah pabean Indonesia, maka pelaksanaannya harus sesuai dengan prosedur dan dokumen ekspor yang ditetapkan baikoleh pemerintah Indonesia maupun Negara pengimpor, sedangkan yang dimaksud dengan eksportir adalah perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan ekspor (PPEI, 2003:3) Adapun persyaratan yang harus dipenuhi jika akan melakukan transaksi ekspor-impor adalah : a. Setiap perusahaan yang akan melakukan ekspor wajib memiliki surat izin usaha perdagangan (SIUP) dari DESPERINDAG atau izin dari departemen teknislainnya. b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Pemerintah mengawasi setiap jual beli antar Negara dan memberikan peraturan
kebijaksanaan-kebijaksanaan
dalam
kegiatan
tersebut.
Kegiatan ekspor tentu nyalain dengan jual beli didalam negri karena pemerintah mengatur semua kegiatan ekspor impornya yaitu dengan adanya pajak bea dan cukai yang dikenakan terhadap barang ekspor, standar mutu produk, peraturan kepabeanan, prosedur ekspor, adanya larangan dan batasaan-batasan terhadap barang ekspor dan impor. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
B. Perdagangan Internasional Proses Perdagangan Internasional (InternatioalTradeProces) terbagi menjadi empat kelompok,yaitu : a. Sales Contract Process i.
Eksportir mempromosikan komoditas yang akan diekspornya melalui media promosi seperti pameran dagang, iklan dikoran, majalah, radio, maupun televisi, baik diluar negeri maupun didalam negeri, atau melalui badan-badan khusus urusan promosi ekspor seperti Badan Pengem-bangan Ekspor Nasional (BPEN), Dewan Penunjang Ekspor (DPE), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KadinIndonesia), Atas Perda-gangan RI ditiap Kedutaan Besar RI diluar negeri, Atase Perdagangan asing ditiap kedutaan besar asing yang ada diJakarta, Kamar Dagang dan Industri Negara asing diJakarta dan kota-kota besar lainnya diIndonesia seperti American Chamber of Commerce (AMCHAM), China External Trade Association
(CETRA), Japan
External Trade Organization
(JETRO), Korean Trade Agency (KOTRA) dan lain-lain. Tujuan promosi adalah untuk menarik minat calon importer terhadap komoditas yang akan diekspor. ii.
Importir yang berminat mengirimkan surat permintaan harga atau Letter of Inquiry kepada eksportir. LetterofInquiry lazimnya berisikan permintaan penawaran harga dengan memberitahukan mutu barang yang diinginkan, kuantum yang ingin dibeli, harga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
satuan dan total harga dalam valuta asing (US$ataulainnya), waktu pengiriman (shipment date), dan nama pelabuhan tujuan yang di ingini. iii.
Eksportir memenuhi permintaan importer dengan mengirimkan surat penawaran harga yang lazim disebut dengan Offersheet. Offersheet berisikan keterangan sesuai permintaan importir, seperti uraian barang, mutu, kuantum, waktu penyerahan, harga dan tempat penyerahan barang ,syarat pembayaran, waktu pengapalan, cara pengepakan barang, brosur,dan bila perlu contoh barang yang ditawarkan. Penawaran itu juga menyebutkan apakah penawaran bersifat freeoffer ataukah firm offer.
iv.
Importir, setelah mempelajari dengan saksama offersheet dari eksportir,menempatkan surat pesanan dalam bentuk ordersheet atau purchaseorder kepadaeksportir.
v.
Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor (sale'scontract) sesuai dengan data dari offersheet dan ordersheet ditambah dengan keterangan seperti forcemajeur clause, klaim, syarat pengapalan seperti shipment,transshipmente, dan lain-lain. Kontrak tersebut ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada importer untuk ditandatangani pula sebagai tanda persetujuan
atas
sale'scontract itu. Lazimnya sale's contract dibuatkan aslinya dalam rangkap dua (two original). vi.
Importir mempelajari sale'scontract dengan saksama, dan bila commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
dapat
14 digilib.uns.ac.id
menyetujuinya
kemudian
ia
menandatangani
dan
mengembalikannya kepada eksportir.Satu original copy ditahan oleh importer sebagai dokumen asli transaksi yang lazim disebut sebagai sale'sconfirmation. Kedua sale'sconfirmation copy yang asli ini mempunyai kekuatan hukum yang sama. c. L/C Opening Process 1. Importir meminta kepada bank devisanya untuk membuka sebuah LetterofCredit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah yang disepakati dalam sale's contract dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan yang disebut dalam sale’scontract dan merujuk pada ketentuan dari TheUniformCustoms and Practice of Documentary Letter of Credit dari Kamar Dagang Internasional, Parisno. 500 atau UCP-DC500.L/C yang dibuka adalah untuk dan atas nama eksportir atau orang atau badan usaha lain yang ditentukan eksportir, sesuai kesepakatan dalam sale'scontract. Bank devisa yang diminta eksportir membuka L/C itu disebut openingbank. Openingbank inilah yang bertanggungjawab melakukan pembayaran atas L/C itu kepada eksportir penerima L/C. Importir yang meminta pembukaan L/Cdisebut applicant. 2. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/Cdengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank orespondennya di Negara eksportir. Pembukaan L/C dilakukan dengan surat, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
15 digilib.uns.ac.id
kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik lainya yang sah. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C confirmation yang diteruskan oleh openingbank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden yang diminta openingbank untuk menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut advisingbank. 3. Advisingbank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C yang
diterimanya
dari
openingbank
meneruskan
amanat
pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. Surat pengantar itu disebut L/CAdvice, sedangkan eksportir penerima L/C disebut sebagai beneficiary dari L/C itu. Bila advising bank diminta dengan tertulis oleh openingbank untuk turut menjamin pembayaran atas L/C tersebut, maka advising bank juga disebut sebagai confirming bank. d. Cargo Shipment Process a. Eksportir setelah menerima L/C confirmation yang sifatnya operatif
(sah
sebagai
landasan
pembayaran)
kemudian
mempersiapkan barang ready for export, melakukan booking atau memesan
ruangan/tempat
kepada
perusahaan
pelayaran
(shippingcompany) yang kapalnya akan berangkat kepelabuhan tujuan yang dimaksud dalam sale'scontract serta sesuai dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
16 digilib.uns.ac.id
waktu pengapalan (shipmentdate) yang disepakati dalam sale's contract tersebut. Eksportir kemudian mengurus formalitas ekspor seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar Pajak Ekspor (PE) dan Pajak Ekspor Tambahan (PET) melalui advising bank, mengurusi izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai dipelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai, eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran (shipping company) untuk dimuat pada waktu yang disepakati. b. Shippingcompany, setelah selesai melakukan pemuatan barang ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak angkutan, dan bukti pemilikan barang dalam bentuk Bill of Lading atau transport document lainnya kepada eksportir yang dalam pengangkutan ini disebut sebagai shipper. c. Shipping company selanjutnya bertanggung jawab mengangkut muatan itu sampai kepelabuhan tujuan, serta menyerahkan nya dengan selamat dan utuh kepada penerima barang yang disebut dalam B/L di pelabuhan tujuan (destinationport) yang juga disebutkan dalam B/L itu. d. Importir selaku penerima barang (consignee), bila telah menerima dokumen pengapalan (shipping document) dari opening bank, mengurus izin impor (importclearance) kepada pihak Bea Cukai di pelabuhan tujuan. Kemudian importer menghubungi agen pelayaran (shippingagent) di pelabuhan tujuan dinegara nya untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
menerima muatan itu. e. Shipping agent menyerahkan muatan kepada importer segera setelah pelunasan biaya yang menjadi hak shipping agent bersangkutan. Dengan ini maka selesailah proses penerimaan barangoleh importir.
e. Shiping Documents Negotiation Process a. Eksportir, setelah menerima Bill of Lading dari perusahaan pelayaran,
menyiapkan
semua
dokumen
disyaratkan dalam Letter of Credit
pengapalan
yang
seperti faktur, daftar
pengepakan, sertifikat mutu, Surat Keterangan negara Asal (SKA) dan lain sebagainya seperti wesel (draft) serta surat pengantar negosiasi dokumen secara lengkap dan cermat. S emua dokumen pengapalan itu diserahkan eksportir kepada negotiating bank yang ditentukan dalam L/C untuk memperoleh pembayaran (payment). b. Negotiatingbank meneliti dengan saksama semua dokumen pengapalan yang diminta dalam syarat-syarat L/C. Bila semuanya cocok baik jumlah, jenis, maupun uraian sebagaimana yang dituntut
oleh L/C, maka negotiating bank akan membayarkan
jumlah yang ditagih oleh eksportir dari dana L/C yang tersedia. c. Negotiating bank meneruskan dokumen pengapalan yang sudah dilunasi itu kepada opening bank yang
membuka L/C
bersangkutan sebagai penagihan kembali dari uang yang sudah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
dibayarkan oleh negotiating bank tersebut kepada eksportir. d. Opening bank memeriksa dengan saksama semua dokumen pengapalan itu, dan bila ternyata sesuai dengan syarat-syarat L/C yang dibuka maka openingbank kemudian melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh negotiating bank. Pembayaran pelunasan kembaliini disebut sebagai reimbursement. e. Opening bank selanjutnya memberitahukan penerimaan dokumen pengapalan itu kepada importir. Importir akan mengambil dokumen pengapalan itu kepada opening bank dan menyelesaikan pelunasan
dokumen pengapalan tersebut dengan opening bank
bersangkutan. Setelah itu opening bank akan menyerahkan seluruh dokumen pengapalan itu kepada importer untuk dipergunakan menerima barang bersangkutan dari perusahaan pelayaran dan Bea Cukai setempat. C. Dokumen-dokumen yang Diperlukan Dalam Ekspor Menurut Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) dokumen- dokumen yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ekspor adalah sebagai berikut : a. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yang isinya antara lain jenis barang ekspor (umum, terkena pajak ekspor, mendapatkan fasilitas pembebasan dan pengambilan bea
masuk, dan barang ekspor lainnya), identitas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19 digilib.uns.ac.id
eksportir, nama importer, NPWP, izin khusus 9SIE, Karantina, SM), noHS, berat barang, Negara tujuan, propinsi asal barang, cara penyerahan barang (FOB,CIF, dll) merek dan nomor kemasan dan lain-lain. b. Commercial Invoice / faktur Merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan harga dari barang-barang tersebut. Commercial Invoice oleh penjual ditujukan kepada pembeli yang nama dan alamatnya sesuai dengan yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh yang berhak menandatangani. c. Bill of Lading (B/L) B/L merupakan dokumen pengapalan surat yang membuktikan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen sudah dimuat dalam kapal. d. Airway Bill AirwayBill adalah tanda terima barang dikirim melalui udara untuk orang dan alamat tertentu. e. Packing list Dokumen ini menjelaskan tentang isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng, kardus dan sebagainya.Yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea dan Cukai. f. Surat Keterangan Asal (SKA) Surat keterangan yang menyatakan asal barang yang diekspor atau surat yang menyatakan bahwa barang yang diekspor tersebut benarcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
benar dibuat di Negara Indonesia. g. Inspection Certificate Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent surveyor, juru pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh pemerintah dan dikenal oleh dunia perdagangan internasional. Sertifikat ini memberikan jaminan: mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkusan dan pengepakan, banyaknya satuan isi masing masing pengepakan harga barang. h. Marine and Air Certificate Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung berjanji akan mengganti kerugian sehubung dengan kerusakan, kehilangan. Dalam kontrak FOB dan CIF importer bertanggung jawab atas asuransi barang- barang, sedangkan dalam kontrak CIF eksportir yang menutup biaya asuransi. i. Certificate of Quality Sertifikat ini merupakan surat keterangan yang menyatakan tentang mutu barang yang diekspor. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Badan Peneliti yang disahkan oleh pemerintah suatu negara. SM wajib dimiliki olehsetiap eksportir untuk keperluan perdagangan. j. Manufacturer’s Quality Control Sertifikat mutu ini memberikan penjelasan tentang baru tidaknya barang dan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sertifikat ini dibuat oleh pabrik pembuat atau suatu lembaga resmi baik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
swasta maupun pemerintah k. Consular Invoice Yakni invoice yang dikeluarkan oleh kedutaan (consult).Yang berhak menandatangani
adalah
konsul
perdagangan
Negara
pembeli,
tujuannya untuk melihat dengan pasti harga jual dan tidak terjadi dumping price. l. Wesel Merupakan alat pembayaran, perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis oleh seseorang kepada oranglain ditandatangani oleh orang yang menarik (drawer) dan mengharuskan pihak sitertarik (drawee) untuk membayar pada saat diminta atau pada waktu tertentu.
D. Kontrak Dagang Ekspor (Export Sale’s Contract) 1. Pengertian Kontrak Kontrak adalah “ suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal”. (Subekti,1983:1) Kontrak atau perjanjian adalah rumusan akhir hasil negosiasi yang dituangkan secara terinci dalam bentuk formal pasal demi pasal yang ditandatangani kedua belah pihak. (Amir M.S) Kontrak dagang ekspor pada hakikatnya adalah
rumusan
kesepakatan akhir dari suatu perundingan (negosiasi) bisnis,yang kadang kala berjalan seru dan alot, serta memakan waktu lama. Hal ini disebabkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
karena penjual dan pembeli masing-masing mempunyai kepentingan yang bertolak belakang. Pihak penjual umumnya mutu barang sebagaimana adanya, sedangkan pembeli menginginkan mutu barang yang sesuai dengan selera dan kebutuhannya sendiri. Penjual menginginkan harga yang tinggi, sebaliknya pembeli menginginkan harga serendah mungkin. Penjual menginginkan pengiriman barang sesuai dengan kemampuan produksinya dan penyediaan ruangan kapal, sedangkan pembeli lebih menghendaki pengiriman barang disesuaikan dengan musim pemasaran. Hampir semua kepentingan yang bertolak belakang (conflict of interest) ini diselesaikan dengan negosiasi, sehingga tercapai kesepakatan yang akhirnya
dituangkan
dalam
bentuk
kontrak
dagang
ekspor.
(AmirM.S,2002:62) Jadi yang dimaksud dengan kontrak dagang ekspor adalah suatu peristiwa dimana penjual (eksportir) dan pembeli (importir) membuat kesepakatan akhir dari suatu perundingan (negosiasi) bisnis, yang kadangkala berjalan seru dan alot, serta memakan waktu lama kemudian saling berjanji untuk melaksanakan jual beli sesuai dengan syarat atau ketentuan yang telah disepakati bersama dan apabila salah satu pihak ingkar janji (wanprestasi) akan dikenakan sanksi yaitu ganti rugi kepada pihak yang telah dirugikan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak tersebut. Yang dimaksud dengan ingkar janji (wanprestasi) berarti tidak melaksanakan
isi
dari
kontrak yang commit to user
telah
disepakati
bersama.
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
( Subekti,1983:45) membagi wanprestasi itu kedalam empat bentuk,yaitu: a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya. b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. c. Melakukan apa yang di janjikan, tetapi terlambat. d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Dengan demikian (Amir M.S,2002:39) berpendapat bahwa kontrak dagang ekspor sebagai suatu perikatan antara pihak-pihak yang terkait harus memenuhi adanya tiga landasan utama suatu perjanjian, yaitu: a. Azas consensus: adanya kesepakatan antara kedua belah pihak secara sukarela. b. Azas obligatoir: mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan semua hak dan kewajiban masing-masing. c. Azas penalty: bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika tidak dapat memenuhi janji dalam menjalankan kewajibannya. Ketiga azas utama ini harus terdapat pada setiap kontrak dalam transaksi internasional.
2. Syarat–syarat Sahnya Kontrak Suatu kontrak atau perjanjian akan dianggap sah apabila sesuai dengan syarat-syarat sahnya suatu kontrak. Menurut Sanusi Bintang. S.H, Dahlan, S.H,M.H, dalam Pasal 1320 KUHP Perdata menentukan empat syarat sahnya perjanjianyaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
a. Sepakat mereka mengikat dirinya Maksudnya adalah adanya rasa iklas atau saling member dan menerima atau suka rela diantara pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut. b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan Maksudnya adalah kemampuan seseorang untuk melakukan perbuatan hukum, jadi para pihak yang melakukan kontrak haruslah orang-orang hukum dinyatakan sebagai subjek hukum. c. Suatu hal yang tertentu Maksudnya adalah objek yang diatur kontrak tersebut harus jelas, setidak-tidaknya dapat ditentukan. d. Suatu hal yang diperbolehkan Maksudnya adalah isi dari kontrak tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undang, ketertiban umum, dan norma-norma kesusilaan atau agama. 3. Pihak-pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Dagang Didalam kontrak dagang ekspor terdiridari dua belah pihak yaitu penjual (ekportir) dan pembeli (importir) yang telah sepakat melakukan jual- beli. Eksportir bertugas memproduksi barang yang inginkan oleh pembeli (eksportir), sedangkan importer bertugas sebagai orang yang membeli barang yang dihasilkan oleh penjual (eksportir) untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Penjual dan pembeli ini merupakan pihak inti dari kontrak dagang ekspor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
25 digilib.uns.ac.id
Tetapi yang menjadi kendala pertama kali dalam praktek bisnis adalah masalah trust (kepercayaan). Karena mungkin saja jika antara eksportir dan importer belum saling mengenal akan ada rasa takut akan adanya salah satu pihak yang meningkari janji atau isi dari sale’scontract yang telah di sepakati bersama. Misalnya: apabila didalam sale’scontract disebutkan bahwa system pembayaran akan dilakukan dengan cara non L/C (tanpaletter of credit), maka perdagangan itu sangat beresiko tinggi. Karena dalam hal
ini eksportir kemungkinan ragu-ragu kalau sudah
mengirim barang ternyata tidak dibayar oleh importir. Demikian pula dengan importer takut kalau sudah dibayar ternyata barang tidak dikirim oleh eksportir. Apabila ditambah factor penghambat lainnya yaitu: kebudayaan, bahasa, dan peraturan-peraturan yang berbeda-beda disetiap Negara serta kemungkinan jarak yang sangat jauh antara eksportir dengan importir. Jika keadaan ini berlanjut, maka kemungkinan transaksi perdagangan antara kedua belah pihak tidak akan pernah terjadi. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk menghadapi resiko tersebut, yaitu dengan adanya lembaga (badan/institusi) yang terkait untuk menjembatani kegiatan perdagangan internasional atau sering disebut juga dengan kegiatan ekspor-impor. Menurut Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Lembaga (badan/institusi) yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan ekspor-impor antaralain: a. Bank
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
26 digilib.uns.ac.id
Bank mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai penyedia kredit ekspor bila diperlukan oleh eksportir. Kedua, mempelancar dan mengamankan transaksi melalui Letter Of Credit (L/C), karena L/C ini dari sisi eksportir bias merupakan jaminanan kepastian pembayaran dari importer, Letter Of Credit (L/C) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh bank yang diminta importer yang ditujukan kepada eksportir, dengan member hak untuk menarik wesel sejumlah uang yang disebutkan dalam L/C tersebut jika persyaratan yang tercantum dalam L/C terpenuhi. b. Departement Perdagangan dan Perindustrian Peranan Depaertement Perdagangan dan Perindustrian dalam kegiatan ekspor impor sangat penting, yaitu: pertama, instansi pemerintahan yang mengeluarkan ijin sebagai Eksportir Terdaftar (ET)dan ijin sebagai importer (API/APIT/APIS). Kedua, mengeluarkan dokumen ekspor yang disebut “certificate ofo rigin” (COO) yang merupakan surat pernyatan bahwa barang barang yang diekspor tersebut adalah benar-benar dibuat di Negara Indonesia. Ketiga, mengawasi, mengatur, dan memonitor barang- barang yang terkena quota, dan tentunya pertumbuhan ekspor Indoneia. c. Surveyor Surveyor independen tmempunyai peran sebagai importer dalam pemeriksaan barang-barang yang akan dimuat kedalam container dilokasi eksportir. Dalam hal ini pemeriksaan hanya dilakukan bila ada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
27 digilib.uns.ac.id
permintaan dari pihak importir. Selain itu ada factor lain yaitu yang Negara tujuan eksportirnya memberlakukan system pemeriksaaan pra pengapalan (PSI/ PreShipment Inspment Inspection). d. Shipping Company Peranan shipping company, yaitu: sebagai perusahaan jasa pengapalan barang-barang yang diekspor/impor, dan juga sebagai penyedia ncontainer kosong (emptycontainer) bagi eksportir. e. EMKL/PPJK Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) atau Pengusaha Pengururusan Jasa Kepabeanan (PPJK) adalah merupkan perusahaan jasa yang menangani pengurusan ekspor-impor. f. Bea Cukai Peranan Bea Cukai sebagai instansi pemerintahan yaitu untuk mengawasi barang-barang yang diekspor/impor, khususnya yang kena pajak ekspor dan kedua adalah mengawasi yang terkait dengan Bapeksa. g. Asuransi Peranan asuransi sebagai instansi jasa penyedia asuransi untuk kegiatan ekspor-impor sesuai permintaan didalam L/C, bisa berupa pemagaran resiko atas kegiatan transaksi perdagangan internasional (marine insurance) dan penerbitan custom bond.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
28 digilib.uns.ac.id
E. Proses Terjadinya Kontrak Dagang ekspor 1. Tahap Promosi Promosi adalah upaya penjual memperkenalkan komoditas yang dihasilkan kepada calon pembeli. Dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menarik minat dari calon pembeli terhadap komoditas yang diperkenalkan. Jadi yang dimaksud dengan promosi ekspor adalah upaya penjual (eksportir) memperkenalkan komoditas yang dihasilkan kepada calon pembeli diluar negri (importir) dengan tujuan untuk menarik minat mereka untuk membeli komoditas yang diperkenalkan dengan pembayaran dengan valuta asing. (AmirM.S) Promosi dapat dilakukan sebagai berikut : a. Mengirimkan surat perkenalan (introduction letter) kepada calon pembeli di luar negri. b. Mendatangi sendiri calon pembeli di luar negri. c. Mempergunakan jasa konsultan pemasaran di luar negri. d. Ikut serta dalam sale’s mission ke luar negri. e. Ikut serta dalam pameran dagang (International Trade Fairs )didalam negri maupun di luar negri. f. Memasang iklan di media cetak, radio, televise, internet dan media lainya. g. Mengirimkan daftar harga dan brosur kepada calon pembeli di luar negeri. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
2. Tahap inquiry Importir yang berminat akan mengirimkan Surat Permintaan Harga atau Letter of inquiry atau surat permintaan harga kepada eksportir. Letter of inquiry lazimnya berisi permintaan panawaran harga dengan memberitahukan MUTU barang yang diinginkan, KUANTUM yang akan dibeli, harga satuan dan total harga dengan Valuta Asing (US Dollar dan lainnya), waktu pengiriman (Shipment Date) dan nama Pelabuhan tujuan yang di ingin kan. 3. Tahap Offer Sheet Eksportir memenuhi permintaan Importir dengan mengirimkan surat Penawaran Harga yang lazim disebut OfferSheet. OfferSheet lazim berisi tentang keterangan sesuai permintaan importir, seperti uraian barang, mutu, kuantum, waktu penyerahan, harga dan tempat penyerahan barang, syarat pembayaran, waktu pengapalan, cara pengepakan barang, brosur dan apabila perlu contoh barang yang ditawarkan. Penawaran itu juga menyebutkan apakah penawaran itu bersifat: a. Free Offer (penawaran Bebas) Ciri-cirinya: 1. Tidak mencantumkan batas waktu berlakunya (validity Time) 2. Tidak mencantumkan persyaratan khusus b. Coditional FreeOffer (penawaran bebas bersyarat) Ciri-cirinya: 1) Tidak mencantumkan batas waktu berlakunya (validity Time) 2) Mencantumkan Syarat-syarat khusus dengan kata-kata without engagement; subject to Government approval. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
30 digilib.uns.ac.id
c. Firm Offer (penawaran tetap) Ciri-cirinya: 1) Mencantumkan Batas waktu berlakunya. 2) Memuat tanggal berakhirnya penawaran 4. Tahap OrderSheet/ Purchase Order Setelah importer menerima offersheet dari eksportir, maka kewajiban eksportir mempelajari dengan cermat isi surat penawaran tersebut. Setiap syarat yang disetejui maupun yang tidak disetujui atau yang ingin dirubah, harus dikomunikasikan kepada eksportir terlebih dahulu. Atau bilamana importer merasa suatu perubahan atau tambahan syarat yang dimasukan dalam kontrak tidak memerlukan persetujuan lebih dulu dari eksportir, maka perubahan itu dapat saja langsung dimasukan dalam surat pesanan (ordersheet) yang akan dikirimkan oleh importer kepada
eksportir.
Kewajiban
importer
selanjutnya
adalah
mengomunikasikan persetujuan atas offersheet yang dikirim kan oleh eksportir dengan perubahan yang diinginkan. Jadi yang dimaksud dengan ordersheet adalah surat peryantaan persetujuan (akseptasi) dari importer atas penawaran eksportir yang sifatnya mengikat secara hukum. Setiap pengingkaran atau pelanggaran dari syarat- syarat yang disebut dalam ordersheet itu dapat dikenakan sanksi untuk membayar ganti rugi bagi pihak yang dirugikan. 5. Tahap Sale’s Contract Eksportir menyiapkan kontrak jual beli Ekspor (Sale’s Contract) sesuai dengan data-data dari Offersheet dan Ordersheet ditambah dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
31 digilib.uns.ac.id
keterangan seperti FORCE MAJEUR CLAUSE, CLAIMS, syarat pengapalan seperti PARTIAL SHIPMENT, TRANSHIPMENT, VESSEL AGE dan lain-lain. Ditanda tangani oleh Eksportir dan dikirimkan kepada Importir untuk ditandatangani pula sebagai tanda persetujuan atas Sale’s Contract itu, Sale’s Contract lazimnya dibuat aslinya rangkap 2. Kontrak dagang ekspor sebaiknya dilakukan dengan cara tertulis, karena antara eksportir dan importer berdomisili di Negara yang berbeda dan memiliki peraturan hukum yang berbeda pula. Untuk menghindari kesalah pahaman yang disebabkan oleh bahasa yang berbeda antara eksportir dan importir, selain itu kontrak yang dibuat secara tertulis dapat digunakan sebagai bukti bila terjadi wanprestasi (ingkarjanji) yang berakibat sengke tadi pengadilan. 6. Tahap Sale’s Comfirmation Importir mempelajari dengan seksama “Sale’s Contract”,dan apabila dapat menyetujuinya, lantas ditandatangani importer untuk dikembalikan kepada Eksportir. Satu copy ORIGINAL ditahan oleh Importir sebagai Dokumen Asli transaksi, yang lazim disebut sebagai Sale’s Comfirmation. Kedua copy Sale’s Confirmation mempunyai kekuatan hukum yang sama. Didalam Sale’s Contract akan disebutkan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yaitu ekportir dan importir. Isi pokok dari sales’s contract itu antara lain sebagai berikut : 1. Nama, jumlah dan uraian barang 2. Persyaratan pembayaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
32 digilib.uns.ac.id
3. Jumlah nilai kontrak 4. Bank referensi 5. Nama penerima 6. Tanggal akhir pengiriman 7. Pengalihan pengapalan 8. Sistem pengapalan barang 9. Biaya pengapalan 10. Perusahaan pengangkut 11. Pelabuhan tujuan 12. Penggunaan asuransi/tidak E. Prosedur Ekspor “Prosedur ekspor adalah tata cara yang harus di tempuh dalam memenuhi ketentuan peraturan pemerintah serta kelaziman yang berlaku dalam pelaksanaan suatu transaksi ekspor (Amir. M.S, 2000).” Proses perdagangan internasional terasa lebih terbelit-belit, hal ini disebabkan oleh factor-faktor sebagai berikut (Amir. M.S, 2000) : i. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan. ii. Barang yang dikirim atau diangkut dari suatu Negara ke Negara lainnya melalui bermacam peraturan seperti peraturan pabean yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah. iii. Antara satu Negara dengan Negara lainnya beda sehingga terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, tarakan dan hubungan, hukum commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
33 digilib.uns.ac.id
dan usance dalam perdagangan dan lain-lain. Oleh karena itu secara sepintas pelaku ekspor sebaiknya mempelajari terlebih dahulu prosedur ekspor guna meminimaliskan kesalahan prosedur saat melakukan perdagangan internasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
Bagan Prosedur Ekspor
IMPORTIR BUYER
BANK LUAR NEGRI
2
4
B
I
1 14 2 PRODUSEN C
BANK DALAM NEGRI
EKSPORT SELLER
3
4
10
12
13
5
H
7
A
8
PELAYARAN
D
6
9
11
INSTANSI EKSPORTIR
ASURANSI
E
F
Gambar 2.1 Prosedur Ekspor Sumber : Amir M.S 2000 commit to user
KEDUTAAN ASING
G
perpustakaan.uns.ac.id
35 digilib.uns.ac.id
Keterangan: 1. Eksportir menerima order (pesanan) dari buyer diluar negri (B-A) 2. Bank memberitahukan telah dibukanya suatu L/C untuk dan atas nama eksportir (H-A) 3. Eksportir menempatkan pesanan kepada leveransir maker pemilik barang atau produsen (A-C) 4. Eksportir menyelenggarakan pengepakan barang khusus untuk di ekspor (sea-worthy packing) (A) 5. Eksportir memesan ruang kapal (booking) dan mengeluarkan shipping order pada maskapai pelayaran (A-D) 6. Eksportir menyelesaikan semua formulir eksportir dengan semua instansi ekspor yang berwenang (A-E) 7. Eksportir menyelenggarakan pemuatan barang ke atas kapal dengan atau tanpa menggunakan perusahaan ekspedisi (A-D) 8. Eksportir mengurus Bill of Lading dengan maskapai pelayaran (A-D) 9. Eksportir menutup asuransi laut dengan maskapai asuransi (A-F) 10. Menyiapkan faktur dan dokumen-dokumen pengapalan lainnya (A) 11. Mengurus consular-invoice dengan trade councelol kedutaan Negara importer (A-G) 12. Menarik wesel kepada opening bank dan menerima hasilnya dari negoisasi bank (A-H) 13. Negotiating bank mengirimkan shipping document kepada principalnya di Negara importer (H-I)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
36 digilib.uns.ac.id
14. Eksportir mengirimkan shipping advice dan copy shipping document kepada importer (A-B) Skema diatas menggambarkan prosedur yang pada umumnya harus dilaksanakan oleh eksportir dalam menyelesaikan suatu transaksi ekspor. F. Problem Ekspor a. Masalah pengumpulan dan masalah Angkutan Darat Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri bagaiman caranya mengumpulkan barang itu dari tempat tempat kecil dan dari produsen yang tersebar. Bidang prasarana ekonomi kita memang belum sempurna sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dala usaha ke arah perbaikan dalam bidang-bidang lain. b. Masalah Pembiayaan Rupiah Barang ekspor kita sebagian dihasilkan oleh produsen kecil ataupun hanya dipungut dari hutan-hutan, laut dan sungai. Produsen atau pengumpul pertama itu mempunyai tingkat pengetahuan dan cara pengolahan yang tidak sama sehingga barang yang di hasilkan belum mempunyai mutu yang seragam bahkan mungkin sekali belum dilakukan pengolahan sama sekali. Barang yang masih sedemikian itu sudah tentu belum dapat diperdagangkan keluar negri tetapi masih perlu diolah lebih dahulu. c. Masalah pemasaran 1) Daya saing yang rendah dalam hrga dan waktu penyerahan, sebagai akibat ekonomi biaya tinggi dan kebiasaan kerja commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
37 digilib.uns.ac.id
aparatur yang birokratis (red-tape) 2) Daya saing sering dianggap masalah interen (miceo) eksportir padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi pengusaha sendiri-sendiri. 3) Saluaran pemasaran tidak berkembang diluar negri karena tidak berkembangnya Wisma Dagang ( Muliti Commodity Trader) G. Resiko-resiko yang Terjadi dalam Pelaksanaan Ekspor a. Resiko Transportasi Jika barang barang rusak karena kesalahan pengangkut, maka tanggung jawab pengangkut tergantung pada syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak pengangkutan dan informasi yang terdapat dalam konosemen (dokumen yang menyatakan syarat pengangkutan). Oleh karna itu importer harus pula memahami syarat-syarat pertanggungan yang di sebut kan dalam polis asuransi yang memungkinkan importer bersangkutan mengajukan ganti rugi bila terjadi kerusakan selama dalam perjalanan. b. Resiko Kredit atau Nonpayment Sulit bagi eksportir untuk menelusuri bonafitditas dan reputasi calon pembeli luar negri, maka risiko untuk tidak dibayar, terlambat dibayar, bahkan resiko ditipu, bertambah tinggi. Sebgai konsekuensinya, eksportir yang waspada seringkali menuntut syarat pembayaran dengan cara pembukaan Irrevocable Documentary Letter of Credit commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
38 digilib.uns.ac.id
c. Resiko mutu barang Bagi importer akan sulit memeriksa secara fisik mutu barang sebelum dikapalkan. d. Resiko Nilai Tukar Jika harga telah ditetapkan dalam suatu mata uang tetentu dalam kontrak internasional maka fluktuasi nilai tukar uang yang terjadi setelah itu tidak dapat di hindari akan menguntungkan salah satu pihak atas beban kerugian pihak lain. Pemecahan termudah untuk menghindari ketidakpastian adalah dengan cara menetapkan harga kontrak dalam mata uang sendiri. Dalam kasus semacam itu eksportir akan berusaha mencari cara untuk melindungi dirinya terhadap resiko nilai tukar ini dengan cara membeli valuta asing dengan penyerahan kemudian (Forward atau Option Cobtract) yang lazim dikenal dengan istilahhedging atau swap. e. Resiko Peristiwa Tak Terduga Pemogokan, bencana alam ataupun peperangan bias mengakibatkan kegagalan pengiriman barang. Peristiwa tak terduga dapat juga mengubah secara dramatis biaya transportasi karena kenaikan harga bahan bakar kapal ataupun tertutupnya jalur pelayaran yang ekonomis. Ketentuan tentang “bencana” yang diatur secara baik dalam setiap kontrak dapat melindungi kedua pihak bersangkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
39 digilib.uns.ac.id
f. Resiko Hukum Peraturan dan hukum Negara asing bias saja berubah atau di terapkan berbeda dengan masa sebelumnya yang akan dapat merintangi atau mengecewakan transaksi. Izin pabean bias aja secara mendadak tak dapat di peroleh. ekspor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah dan Perkembangan PT Batik Danar Hadi Surakarta PT Batik Danar Hadi Surakarta berdiri sejak 1967. Pendirian tersebut diprakarsai oleh Bapak R.H. Santoso. Nama Danar Hadi diambil dari nama istri Bapak R.H. Santoso yaitu, Ibu Hj. Danarsih dan nama orang tua Ibu Danarsih, yaitu Bapak Hadi Priyono. Pada awal pendirian, PT Batik Danar Hadi merupakan perusahaan perseorangan dan kemudian dikelola secara turun temurun. PT Batik Danar Hadi pada mulanya merupakan home industry di mana perusahaan menyediakan bahan baku serta pcngolahannya, sedangkan para buruh mengerjakannya di rumah masing-masing. Para buruh pabrik, sebagian besar berasal alau bertempat tinggal di sekitar perusahaan. Adapun produksi utama perusahaan ini adalah batik tulis. Berkat keuletan, pengalaman, keahlian dan jiwa wiraswasta yang dimiliki oleh Bapak R.H. Santoso selama dua dasawarsa perusahaan ini mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan jumlah permintaan dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut
didukung
oleh
adanya
kemudahan
perusahaan
dalam
mendapatkan bahan baku. PT Batik Danar Hadi terkenal dengan motif dan warna yang relatif masih tradisional. Tetapi setelah dua dasawa commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
41 digilib.uns.ac.id
perusahaan mengalami kemerosotan, yang disebabkan oleh semakin berkembangnya industri tekstil dan konveksi yan sejak merupakan saingan bagi perusahaan batik. Sehingga perusahaan kesulitan untuk mendapatkan kain sebagai bahan baku industri batik. Dengan alasan inilah perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produk dengan menciptakan motif dan warna yang menyimpang dari motif dan warna tradisional. Adanya keuletan, keahlian, pengalaman dan jiwa wiraswasta pimpinan perusahaan, baik dalam mendesain. produk maupun dalam mengelola perusahaan sangat menunjang perkembangan perusahaan. Dengan adanya corak dan motif batik yang mengikuti selera konsumen dan mode yang sedang digemari, akhirnya perusahaan dapat meningkatkan omset penjualan sedikit demi sedikit. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka pada tahun 1984, PT Batik Danar Hadi beralih dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan yang berbadan hukum dan memperoleh ijin resmi dari pemerintah (HO, SIUP, Ijin Industri), yang kemudian bernama PT Batik Danar Hadi dengan akte notaris sebagai berikut: Nomor
: 17
Tanggal
: 11 Desember 1984
Nama Notaris : Maria Theresia Budi Santoso, SH Nomor Akte : Akte Menteri kehakimanNo. 02-5355NT011TH85, tanggal 24 Agustus 1986
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
42 digilib.uns.ac.id
Adapun lokasi PT Batik Danar Hadi adalah di Jl. Dr. Rajiman No 164 Surakarta sebagai kantor pusat dan mendirikan cabang-cabang di Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Kuta-Bali, Ujung Pandang dan Batam. Berdasarkan akte pendiriannya PT Batik Danar Hadi bergerak dalam bidang : a. Batik atau tenun b. Tekstil atau printing c. Konveksi d. Perdagangan ekspor impor dan interinsulir yang berhubungan dengan ketiga bidang di atas. e. Usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dan tidak melanggar undang-undang yang berlaku. Bidang usaha yang telah dijalankan selama ini adalah industri dan perdagangan batik melalui kantor pusatnya di Surakarta dan cabangcabangnya yang ada. Ijin-ijin yang telah diperoleh antara lain Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 69 / PBI /11.21 / 85, tanggal 24 Juli 1985. Direktur perusahaan batik ini yang pertama kali saat berdirinya sampai sekarang belum berubah yaitu tetap Bapak R.H. Santoso. Adapun jenis perusahaan batik ini berbentuk PT tertutup. Persero-persero yang ada didalamnya yaitu Bapak R.H. Santoso, Nyonya Danarsih Santoso, Diah Kusuma Sari, Diana Kusuma Dewati, Dian Kusuma Hadi, Dewanta kusuma Wibowo, Ibu Dra. Mariam Sampoerna dan Bapak Suhendro, B.Sc. Saham-saham yang dimiliki perusahaan ini tidak diperjual commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
belikan kepada pihak luar. Tanggung jawab atas perusahaan ini dipegang oleh redaksi, demikian juga susunan pimpinan pada waktu berdiri sampai sekarang tidak mengalami perubahan. 3. Visi dan Misi Perusahaan Kelompok Usaha PT Batik Danar Hadi, dengan pencapaian dalam kualitas dan keahlian, memiliki masa depan cerah dalam industri batik. Semua itu di dukung filosofi perusahaan yang mengakar kuat pada seni tradisional yang diusungnya, Pasar internasioanl yang ada belum sepenuhnya digarap seperti yang sudah dilakukan pada pasar domestik yang terus berkembang dan menyita perhatian. Pada milenium mendatang, PT. Batik Danar Hadi akan berusaha lebih keras untuk menembus pasar mancanegara dengan menjalin kerja sama dengan mitra-mitra usaha batik di Asia Tenggara maupun Negara lainnya. Secara luas batik dapat dipresentasikan ke dalam berbagai format perangkat kebutuhan sehari-hari, perangkat khusus, dan perangkat ekslusif. Pada pola pengembangan yang demikian, disamping tetap mengembangkan batik secara fungsional mendasar - sebagai busana dalam arti
seluas-luasnya.
PT Batik
Danar
Hadi
telah
merencanakan
pengembangan kepada fungsi-fungsi lain sebagai agenda tetapnya. Batik dalam memfungsikan batik sebagai piranti griya piranti perkantoran, maupun aneka piranti lain yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup pada milenium mendatang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
44 digilib.uns.ac.id
4. Struktur Organisasi PT Batik Danar Hadi Surakarta Organisasi adalah suatu sistem usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Jadi Organisasi itu sendiri terdiri dari beberapa unsur saling berhubungan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang relatif besar membutuhkan kerjasama antara dua orang atau lebih. Untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan, maka setiap orang yang terlibat dalam sistem pekerjaan tersebut harus mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan pekerjaan. Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan antara pejabat maupun bidang kerja yang satu dengan yang lainnya sehingga akan tampak mengenai kepegawaiannya. Suatu Organisasi dalam upaya mencapai tujuan, mutlak memerlukan adanya struktur organisasi yang sesuai dengan aktivitas yang dijalankannya. Terlebih lagi suatu organisasi yang telah maju dan besar, struktur organisasi dapat berfungsi untuk memudahkan pimpinan dalam mengawasi aktivitas organisasi yang dipimpinnya. Struktur organisasi yang baik dan teratur dapat membawa keuntungan dalam pelaksanaan pekerjaan dan dari struktur organisasi inilah dapat diketahui tentang kedudukan, tanggung jawab, wewenang, tugas dan kewajiban dari masing-masing personel. Dengan struktur organisasi yang baik akan diperoleh keterangan mengenai: a. Besar kecilnya organisasi yang bersangkutan b. Saluran perintah dan tanggung jawab masing-masing personel commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
c. Jabatan yang terdapat dalam organisasi beserta jabatannya d. Perincian dan tugas-tugas dari masing-masing unit organisasi
Bagi perusahaan maupun instansi. baik dalam skala besar maupun kecil, struktur organisasi merupakan seperangkat yang sangat penting untuk mengadakan pembagian tugas atau pekerjaan. Struktur organisasi divisi ekspor pada PT Batik Danar Hadi adalah sebagai berikut:
commit to user
46
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Batik Danar Hadi Surakarta Divisi Ekspor Sumber: PT Batik Danar Hadi Surakarta
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi PT Batik Danar Hadi Surakarta adalah sebagai berikut: a. Manajer, Bertugas mengelola fungsi manajemen agar berlangsung sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. b. Akuntansi, bertanggung jawab terhadap penganalisaan keuangan perusahaan, pelaporan data keuangan dan pembukuan perusahaan. c. Merchandiser, bertugas dan bertanggung jawab dalam penjualan, sehingga berhubungan dengan buyer di luar negeri. d. Produksi, bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses produksi, menjaga kualitas dan kuantitas hasil produksi. e. Dokumen L/C, bertugas untuk membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk barang yang akan diekspor. f. Gudang barang jadi, bahan baku dan packing, bertanggung jawab dalam hal persediaan bahan jadi dan bahan baku serta pembungkusan produk. g. Gudang kemasan dan aksesoris, bertanggung jawab dalam persediaan kemasan aksesoris yang akan digunakan pada produk. h. Penerimaan luar, bertugas dan bertanggung jawab dalam penerimaan setoran dari supplier kemudian setoran tersebut dicek agar didapat kesesuaian setoran yang dibutuhkan. i.
Sample, bertugas dan bertanggung jawab mengirimkan sample kepada buyer di luar negeri. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
48 digilib.uns.ac.id
j. Quality control, bertanggung jawab atas kualitas produk dan bertugas membuat program untuk mengendalikan kualitas. k. Seksi pelaksana quality control, melaksanakan program quality control yaitu mengendalikan kualitas sehingga didapat keluaran produk yang berkualitas. l.
Pelaksana packing, bertugas untuk membungkus produk yang sudah jadi.
5. Personalia Jumlah karyawan divisi ekspor PT Batik Danar Hadi sebanyak 35 orang yang masing-masing mempunyai fungsi dan tugas tersendiri serta dituntut keterampilan, kecakapan dan loyalitas karyawan terhadap pekerjaannya. PT Batik Danar Hadi menetapkan hari kerja sebanyak lima hari kerja, kecuali hari-hari besar nasional. Jam kerja karyawan di perusahaan mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 dengan waktu istirahat pukul 11.30 sampai pukul 12.30. Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berusaha mengembangkan dan meningkatakan produktivitas
kerja
karyawan dengan mengikutsertakan karyawan bilamana ada kegiatan atau pembinaan sesuai dengan job description masing-masing seperti seminar, symposium, loka karya, komputerisasi dan lainnya. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai dengan memuaskan dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun serta dapat menjaga commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kestabilan hubungan antara perusahaan dengan karyawan dan antara perusahaan dengan lingkungan. 6. Aspek Pemasaran Pemasaran merupakan faktor yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran pada hakekatnya sumber pendapatan yang berguna bagi perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional. Dalam melakukan kegiatan pemasaran perusahaan melakukan kebijakan tertentu terhadap produk, harga, daerah pemasaran, dan promosi. a.
Produk Produk yang dihasilkan oleh PT Batik Danar Hadi dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : 1) Batik tulis, adalah batik yang dikerjakan dengan tangan dan menggunakan alat berupa canting. Tetapi batik ini tidak untuk produk ekspor, hanya untuk pasar domestik saja.
Gambar 3.2 Contoh Batik Tulis commit to user Sumber : www.danarhadibatik.com
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Batik cap, adalah batik yang sistem pengerjaannya menggunakan cap.
Gambar 3.3 Contoh Batik Cap Sumber : PT Batik Danar Hadi Surakarta 3) Batik s p r a y , adalah jenis batik yang pembuatannya menggunakan alat sejenis sablon.
Gambar 3.4 Contoh Batik Tanpa Cap commit to user Sumber : PT Batik Danar Hadi Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id
51 digilib.uns.ac.id
Dari ketiga batik tersebut hanya batik tanpa cap dan batik cap saja yang diekspor oleh PT Batik Danar Hadi b.
Harga Dalam menetapkan harga jual, PT Batik Danar Hadi selalu berusaha menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen. Ada beberapa komponen yang menjadi dasar dalam penetapan harga jual pada PT Batik Danar Hadi. Komponen-komponen tersebut antara lain: 1) Biaya bahan baku 2) Biaya Produksi 3) Biaya penunjang
c.
Daerah Pemasaran Daerah pemasaran meliputi seluruh wilayah Indonesia dan untuk pasaran ekspor daerah pemasarannya meliputi Amerika, Canada, Yunani, dan Jepang.
d.
Promosi Kegiatan promosi dilakukan dengan cara pemasangan iklan melalui media cetak (majalah, brosur, dan katalog), pameran dagang untuk pemasaran lokal dan melalui web-site diinternet untuk pemasaran lokal dan pemasaran ekspor.
7. Permodalan PT Batik Danar Hadi merupakan perusahaan yang bersifat tertutup, sehingga saham yang dimiliki perusahaan tidak diperjual belikan kepada pihak luar. Pada awalnya PT Batik Danar Hadi untuk melakukan commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kegiatan produksinya menggunakan modal sendiri. Selanjutnya untuk melakukan perluasan pasar, PT Batik Danar Hadi menggunakan hutang dari bank.
B. Pembahasan a.
Proses kontrak dagang eksport (sale’s contract) yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi di Surakarta. Gambar 3.5 Proses kontrak dagang yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi di Surakarta P T
h
B A T I K D A N A R H A D I
I M P O R T I R
(buyer)
Sumber : PT Batik Danar Hadi Surakarta
Proses kontrak dagang ekspor (sale’s contract) yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi di to Surakarta melalui berbagai tahap,yaitu commit user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mulai dari mempromosikan barang/produk, inquiry (surat permintaan harga dan pesanan), offersheet (surat penawaran harga), ordersheet (surat persetujuan), eksport sale’s contract (kontrak dagang ekspor), sampai sale’s confirmation (persetujuan kontrak) sebagai tanda bukti jika terjadi wanprestasi untuk para buyer tetap atau langgana cukup dengan ordersheet (buyer memesan barang) dan kontrak dagang ekspor. Dari berbagai tahap yang telah disebutkan di atas, untuk lebih jelasnya bagaimana proses kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi, akan diuraikan sebagai berikut: a. Promosi Tahap promosi adalah upaya dari PT. Batik Danar Hadi memperkenalakan komoditas ekspor, produk yang di tawarkan berupa kain batik (textile) kepada calon importir (buyer), dengan tujuan untuk menarik minat dari calon importir (buyer) terhadap komoditas atau produk yang telah diperkenalkan. Disini perusahaan melakukan promosi melalui media yang cepat dan mudah dimengerti oleh pihak importir baik di dalam maupun di luar negeri yaitu dengan cara mengikuti pameranpameran.dengan cara ini dirasa cukup efektif dan mendukung kegiatan ekspor perusahaan selama ini. Perusahaan juga membuat brosur dan catalog mengenai produk yang ditawarkan, hal ini dilakukan guna mendukung semua kegiatan
promosi yang bertujuan untuk mencari buyer yang commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebanyak-banyaknya. Tahap ini merupakan korespondensi antara PT. Batik Danar Hadi dengan calon Importir (buyer) yaitu dengan saling tukar-menukar informasi dan bernegosiasi atau tawar menawar mengenai syarat-syarat
kontrak dagang ekspor (ekspor sale’s
contract). b. Inquiry Pada tahap sebelumnya yaitu promosi yang bertujuan untuk menarik minat dari calon pembeli (buyer) sebanyak-banyaknya. Dalam tahap ini sudah ada langkah lebih lanjut mengenai perdagangan Internasional (ekspor-impor). Pembeli setelah mengetahui komoditas atau produk yang di promosikan oleh PT Batik Danar Hadi merasa tertarik atau berminat untuk membeli produk tersebut, kemudian pembeli (buyer) menghubungi PT Batik Danar Hadi dengan mengirimkan surat permintaan harga Dan sekalipun pesanan atau yang sering disebut dengan letter of inquiry atau produk yang telah dipromosikan tersebut. Letter of inquiry ini memuat beberapa ketentuan seperti bagaimana
mutu
barang
tersebut
apakah
berkualitas
ekspor
tinggi,rendah atau sedang, kemudian mengenai waktu penyerahan barang apabila calon buyer tersebut benar-benar akan membeli atau memesan produk yang telah di tawarkan, selain itu pembeli juga menanyakan kuantum barang yang telah biasa di ekspor dan meminta contoh dari barang tersebut. Dalam hal meminta contoh barang commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
biasanya perusahaan melihat terlebih dahulu siapa buyer atau pembeli tersebut, jika pembeli tersebut merupakan langganan atau paling tidak pernah membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan, maka perusahaan akan mengirimkan contoh barang tersebut kenegara mereka. Hal ini di lakukan dengan maksud agar pembeli yakin bahwa produk yang ditawwarkan oleh perusahaan meprupakan produk yang berkualitas, dengan dikirimkannya barang tersebut kenegara mereka, biasanya pembeli lebih tertarik dan berminat untuk memesan barang tersebut dalam jumlah yang cukup banyak. Perusahaan tidak bermaksud membedakan calon pembeli dengan keputusan yang mereka ambil, semua ini di lakukan berdasarkan pengalaman tentang kegiatan ekspor yang telah di jalani selama bertahun- tahun. Tetapi apabila calon buyer tersebut dirasa cukup menjanjikan dan meyakinkan,biasanya perusahaan juga akan mengirimkan contoh barang tersebut ke negara mereka. Dengan mempelajari inquiry dari calon buyer yang baru pertama kali ini secara teliti akan mengurangi biaya promosi dan juga mengurangi sedikit kerugian apabila calon importir atau buyer tersebut tidak jadi memesan karena perusahaan hanya menggunakan media internet dan tidak sampai mengirimkan barang ke negara importir. Hal ini dilakukan karena perusahaan benar-benar memperhitungkan biayabiaya yang di keluarkan dan yang masuk agar dapat bekerja secara commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
maksimal dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar serta menghindari kerugian yang akan mempengaruhi jalannya perusahaan. Tujuan dari surat permintaan harga (letter of credit) ini adalah agar pembeli (buyer) mengetahui lebih lengkap mengenai mutu barang, waktu penyerahan barang, kuantum (jumlah) barang, contoh barang,serta keterangan lainnya dari produk yang dipromosikan oleh perusahaan. Selama ini importir atau buyer yang berminat untuk membeli produk yang di tawarkan oleh perusahaan biasanya menyampaikan letter of inquiry melalui teleks, facsimile, surat biasa, atau langsung datang ke kantor PT Batik Danar Hadi. c. Offersheet Setelah menerima surat permintaan harga (letter of inquiry) dari importir (buyer), PT Batik Danar Hadi mengambil beberapa tindakan, antara lain: 1) Meneliti jenis komoditas yang bias di tawarkan dan berapa jumlah yang bisa di ekspor. 2) Meneliti perkembangan harga bahan baku dan upah untuk bisa menghitung harga pokok dan harga jual yang akan di tawarkan dalam valuta asing. 3) Menghubungi perusahaan pelayaran untuk menentukan pengapalan (shipment date). 4) Menentukan cara pembayaran ekspor. commit to user
waktu
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Setelah mengambil berbagai tindakan yang telah di sebutkan di atas, perusahaan mengambil keputusan dan mengirimkan surat penawaran
harga
(offersheet)
yang
menyatakan
kesanggupan
perusahaan untuk memasok komoditas atau produk yang telah di pesan oleh importir (buyer) dengan berbagai macam persyaratan, misalnya: harga produk, waktu pengiriman, syarat penyerahan dan cara pembayaran. Tujuan dari surat penawaran harga (offersheet) yang dibuat oleh PT Batik Danar Hadi adalah untuk memberikan informasi lebih lengkap kepada importir (buyer) mengenai: 1) Nama barang 2) Mutu barang 3) Daya tahan barang 4) Cara pengepakan barang 5) Jumlah (kuantum) yang ditawarkan 6) Harga jual dan tempat penyerahan 7) Waktu pengapalan 8) Cara pembayaran 9) Contoh barang Biasanya perusahaan selalu berusaha memberikan syarat perdagangan
internasional
(export-import).
Dengan
berbagai
pertimbangan perusahaan akan memberikan syarat yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, itu semua di lakukan commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berdasarkan strategi perusahaan untuk mendapatkan pelanggan tetap atau paling tidak akan memberikan kesan yang baik terhadap perusahaan
dalam
melakukan
kegiatan
export-import.
Disini
perusahaan selalu memberikan pilihan kepada importir untuk memilih cara pembayaran yang di rasa sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya perusahaan akan menawarkan cara pembayaran perdagangan tersebut dengan menggunakan L/C atau non L/C, hal ini dilakukan untuk melancarkan kegiatan perdagangan. Selain itu dengan diberikannya pilihan terutama masalah pembayaran , perusahaan mempunyai anggapan dengan hal itu bisa menambah kepercayaan antara kedua belah pihak, sehingga hubungan ini bisa berlanjut untuk jangka waktu yang panjang. Untuk importir yang sudah menjadi langganan perusahaan biasanya untuk pembayaran yang sering digunakan dengan cara nonL/C yaitu dengan cara TT (telegraphic transfer) dengan uang muka 30% terlebih dahulu untuk ditransferkan menjadi jaminan atau sebagai tanda jadi dan sebelum pelunasan pembayaran diselesaikan pihak perusahaan akan menahan semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengambil barang dipelabuhan importir. Selain pilihan yang telah disebutkan di atas,perusahaan juga memberikan pilihan mengenai cara penyerahan barang
apakah
menggunakan FOB (free on board) dimana tanggung jawab barang serta biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman barang ditanggung oleh commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pihak perusahaan sampai di atas kapal pelabuhan eksportir dan disertai asuransinya dan menggunakan CIF (cost insurance and freight) yaitu eksportir menanggung semua biaya sampai tempat tujuan yang ditentukan importir beserta asuransinya tawaran-tawaran tersebut selama ini di tanggapi dengan baik oleh pihak importir, karena mereka menganggap perusahaan memberikan
pelayanan
dan
kebebasan
dalm transaksi meskipun dalam batas-batas yang ditentukan, namun hal itu tidak dipermasalahkan.mereka sangat mendukung tawaran tersebut karena biasanya eksportir yang lain tidak memberikan tawaran bahkan sudah menggunakan cara-cara yang telah di tentukan secara sepihak dengan demikian importir menganggap PT Batik Danar Hadi merupakan perusahaan yang sangat berkompetensi dan sangat profesional dalam melakukan perdagangan internasional. Dalam membuat surat penawaran harga (offersheet) ini perusahaan sangat berhati-hati. Karena jika offersheet ini sudah disetujui oleh importir (buyer) berarti kesepakatan jual beli telah terjadi antara PT Batik Danar Hadi dengan importir (buyer) yang mengikat kedua belah pihak secara hukum. Jika terjadi kesalahan sedikit saja mengenai isi dari surat tersebut, akan mengakibatkan kerugian bagi PT Batik Danar Hadi apabila importir (buyer) menuntut. d. Ordersheet Setelah importir (buyer) menerima surat penawaran harga (offersheet) dari PT Batik Danar Hadi, kemudian importir (buyer) commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempelajari isi maupun syarat-syarat dari surat penawaran tersebut dengan cermat. Jika terdapat isi atau persyaratan yang tidak setuju atau ingin di ubah importir (buyer) dapat mengkonfirmasikan dengan PT Batik Danar Hadi terlebih dahulu melalui e-mail atau langsung ditambahkan dalam surat pesanan (ordersheet) yang akan dikirim. Selama ini importir yang memesan barang kebanyakan lebih suka menggunakan cara pembayaran dengan menggunakan non L/C yaitu dengan advance payment (pembayaran dimuka) yang biasa di sebut dengan Telegraphic Transfer (TT). Importir lebih suka menggunakan TT karena di anggap lebih mudah penggunaannya dan tidak rumit bila di bandingkan dengan menggunakan L/C. Importir akan menyebutkan berapa jumlah barang yang diminta, pelabuhan mana untuk menurunkan barang, dan cara penyerahan barang. Pembayaran dengan telegraphic transfer (TT) importir cukup membayar uang muka sebesar 30% dari total harga barang dan sisanya akan dibayar setelah barang dikirim. Apabila terjadi perubahan dalam penawaran, maka perusahaan dalam menanggapi ordersheet ini akan melakukan sesuai dengan permintaan importir. Segala sesuatu permintaan dari importir merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan demi menjaga hubungan serta nama baik perusahaan dalam dunia bisnis. Perusahaan selalu berupaya memberikan yang terbaik sesuai dengan yang di inginkan oleh pihak importir commit to user
karena
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ordersheet ini merupakan surat persyaratan persetujuan mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh importir kepada PT Batik Danar Hadi. Perusahaan harus cermat dan hati-hati dalam mempelajari isi dari ordersheet dari importir, segala bentuk perubahan yang di inginkan importir harus segera di pelajari dengan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman antara
kedua belah pihak yang berakibat
fatal. Perusahaan selama ini selalu menanggapi segala perubahan yang di inginkan importir dengan pertimbangan asalkan tidak merugikan dan kesepakatan tersebut sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Dengan berhati-hati dalam mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam ordersheet, segala bentuk kesalahan dan pelanggaran bisa ditekan dan bahkan tidak mungkin terjadi kesalahan. Setelah terjadi kesepakatan ini maupun syarat-syarat yang harus di penuhi oleh PT Batik Danar Hadi dan juga oleh importir (buyer), serta importir telah mengirimkan ordersheet kepada PT Batik Danar Hadi, maka secara hukum telah terjadi kontrak dagang ekspor (export sale’s contract), dan jika salah satu pihak baik PT Batik Danar Hadi maupun importir (buyer) melakukan pelanggaran (wanprestasi) maka akan di kenakan sanksi untuk pembayaran ganti rugi bagi pihak yang dirugikan.
commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Export Sale’s Contract Dalam tahap ini merupakan tahap yang di anggap oleh setiap perusahaan sebagai tahap final, karena dalam tahap ini sudah merupakan kesepakatan akhir untuk mengambil perjanjian eksporimpor yang tinggal ditandatangani oleh
kedua belah
pihak.
Perusahaan akan mempersiapkan kontrak dagang ekspor (export sale’s contract) sesuai dengan isi dari syarat-syarat yang telah di sepakati di dalam orffersheet dan ordersheet. Isi dari kontrak dagang ekspor (export sale’s contract) yang di buat oleh perusahaan antara lain berisi tentang kesepakatan bersama yaitu nilai atau harga barang, volume barang, alat pembayaran yaitu yang sering digunakan adalah menggunakan telegrapihic transfer (TT), cara mengirim barang, cara pengepakan, cara pengapalan, nama perusahan pelayaran, nama bank, klausul asuransi, pelabuhan muat dan bongkar, tanggal pengapalan terakhir, dan juga ditambah dengan keterangan lain seperti claim, serta dokumen yang diminta seperti invoice, packing list, B/L,PEB, dan SKA. Kontrak dagang ekspor (export sale’s contract) tersebut ditandatangani oleh PT Batik Danar Hadi dan dikirimkan kepada importir (buyer) untuk ditandatangani pula oleh importir (buyer) sebagai tanda persetujuan atau kontrak dagang ekspor (export sale’s contract) yang telah disepakati bersama. Sale’s contract ini dibuatkan aslinya dalam rangkap (two original).Perusahaan dalam melakukan commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bisnis bukan untuk mencari perkara atau mencari kemenangan dalam suatu perkara melainkan membina hubungan dan kepercayaan untuk mendapatkan laba, maka cara penyelesaian claim dapat ditempuh dengan melakukan musyawarah secara langsung antara perusahaan dan importir, bila cara ini tidak berhasil barulah ditempuh cara sidang pengadilan di negara disebutkan dalam kontrak dagang ekspor. Penyelesaian
claim
perjelas,karena
dalam
menyelesaikan
setiap
hal
bagi perusahaan ini
perusahaan
masalah yang
terjadi
sangat
penting di
bermaksud secara
untuk
baik-baik,
perusahaan tidak menginginkan nama baik perusahaan tercemar garagara penyelesaian masalah yang berlarut-larut, bahkan masalah yang terjadi bisa saja bukan merupakan kesalahan dari pihak perusahaan maupun dari pihak importir melainkan faktor lain, misalnya faktor yang disebabkan oleh alam yang tidak seorangpun tahu kapan dan dimana akan terjadi dan hal itu tentunya tidak di inginkan oleh kedua belah pihak. Perusahaan selama terjun dalam dunia bisnis ekspor-impor selalu menggunakan 2 syarat pembayaran,yaitu dengan menggunakan L/C atau non L/C. Tapi
akhir-akhir
ini
perusahaan
sering
menggunakan pembayaran non L/C yaitu dengan Telegraphic Transfer (TT) yang dianggap lebih mudah dalam cara pembayrannya daripada L/C. Biasanya untuk pembayaran dengan menggunkan Telegraphic Transfer (TT) sering dilakukan oleh buyer tetap, dimana kpercayaan commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kedua belah pihak sudah terjalin.Sedangkan untuk pembayaran menggunakan L/C dilakukan pada buyer yang dianggap masih baru. f. Sale’s Confirmation Importir mempelajari isi dari kontrak dagang ekspor tersebut dengan seksama, jika setuju dengan isi dan persyaratan lainya kemudian
menandatangani
sale’s
contract
tersebut
dan
mengirimkannya kembali kepada PT Batik Danar Hadi. Satu original copy ditahan oleh importir sebagai dokumen asli transaksi atau disebut juga dengan sale’s confirmation. Kedua sale’s confirmation copy yang asli ini mempunyai kekuatan hukum yang sama. 2. Hambatan-hambatan yang di hadapi oleh PT. Batik Danar Hadi dalam Proses Kontrak Dagang Ekspor (export sale’s contract) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT Batik Danar Hadi dalam proses kontrak dagang ekspor adalah mengenai inquiry atau pesanan dari buyer. Selama ini kapasitas produksi perusahaan hanya bisa memenuhi pasar domestik saja,sedangkan untuk pasar ekspor dengan permintaan yang cukup banyak perusahaan tidak dapat memenuhi,maka perusahaan menjalin hubungan dengan pengrajin-pengrajin batik rumahan untuk memenuhi kapasitas produksi yang di butuhkan prusahaan. Hambatan-hambatan tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut: a. Perusahaan tidak mampu memenuhi semua pesanan dari buyer Hal ini disebabkan karena PT Batik Danar Hadi sudah memiliki buyer tetap atau langganan yang bisa dipastikan selalu commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
membeli produk-produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan atau sebaliknya
perusahaan
memproduksi
barang
sesuai
dengan
permintaan dari buyer. Buyer yang selalu memesan produk dari PT Batik Danar Hadi atau merupakan buyer tetap yaitu dari negara Amerika, Canada. Biasanya mereka memesan barang sekali dalam 1-2 bulan. Selain dari buyer tetap PT Batik Danar Hadi juga mendapat order dari importir lain seperti Jepang, yunani dan negara-negara Eropa yang memesan produk-produk dari perusahaan. Banyaknya pesanan barang atau produk dari buyer baik itu buyer tetap atau buyer yang baru pertama kali memesan produk dari PT Batik Danar Hadi membuat perusahaan tidak bisa memenuhi semua pesanan barang . hal itu disebabkan karena berbagai faktor antara lain waktu untuk memproduksi barang relative cukup lama, untuk menyelesaikan suatu pesanan saja memerlukan waktu kurang lebih 1 bulan karena pengrajin batik memproduksi barang melalui berbagai tahapan-tahapan khusus untuk menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas tinggi dan juga masalah produksi yang semakin mahal, misalnya biaya listrik yang semakin mahal dan BBM juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Selain itu faktor lain yang menyebabkan PT Batik Danar Hadi tidak bisa memenuhi semua pesanan dari buyer adalah masalah produksi, selama ini PT Batik Danar Hadi menyerahkan produksi kepada pengrajin-pengrajin batik.dimana hasil produksi tergantung kepada pengrajin batik. commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Proses kesepakatan dalam penentuan harga Meskipun perusahaan sudah berusaha sebaik mungkin sebaiknya memberikan
pelayanan
serta
tidak
membeda-bedakan
dalam
menanggapi calon buyer, perusahaan masih saja tidak bisa lepas dari berbagai masalah atau hambatan dalam pembuatan kontrak dagang ekspor. Hal ini disebabkan karena tanggapan dari importir atau pelayanan penawaran yang diberikan oleh perusahaan berbeda-beda pada umumnya importir selalu menginginkan harga
yang rendah
sedangkan perusahaan menginginkan harga yang tinggi, mereka selalu menyesuaikan dengan keadaan masing-masing, jadi hambatan dalam penentuan harga bisa terjadi kapan saja. Dalam dunia bisnis perdagangan ekspor-impor, masalah seperti ini sudah di anggap biasa dan bukan merupakan masalah yang besar. Bagi perusahaan masalah seperti ini tidak bisa dianggap mudah dan ringan sebab jika perusahaan melakukan kesalahan sedikit saja bahkan tidak tercapainya kata sepakat mengenai harga yang akan ditentukan, bisa berakibat kontrak dagang ekspor tidak akan pernah terjadi atau gagal dan perusahaan menganggap hal ini merupakan kerugian dan kegagalan dalam bernegosiasi dengan importir. Pembeli adalah raja, itu yang selama ini menjadi prinsip perusahaan. Jadi semua keinginan dari pembeli boleh minta semuanya, yang dimaksud disini adalah pembeli bebas meminta harga dan harus tahu batascommit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
batas penawaran mengenai harga yang ideal bagi kedua belah pihak yang saling menguntungkan. Proses penentuan harga bagi perusahaan dianggap paling penting dalam dunia perdagangan internasional, perusahaan tidak mau menyetujui begitu saja penawaran harga yang diberikan oleh pihak importir karena jika perusahaan menyetujui begitu saja memang buyer akan merasa menang dan langsung akan melanjutkan kontrak dagang dengan perusahaan, akan tetapi disisi lain penawaran yang rendah dari importir akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu dalam proses penentuan harga ini perusahaan harus berhati-hati dan pandai dalam menentukan harga yang cocok bagi kedua belah pihak yang akhirnya menuju pada kesepakatan kontrak dagang ekspor. c. Kurangnya strategi pemasaran promosi PT Batik Danar Hadi dalam melakukan pemasaran hanya terfokus kepada pelanggan lama saja. Hal ini dapat terlihat sedikitnya peningkatan terhadap list buyer yang menjadi pelanggan PT Batik Danar Hadi. Hal tersebut dapat mengakibatkan pendapatan PT Batik Danar Hadi menjadi tidak stabil.
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam P r os es K on t r ak
D ag ang
E ks p or
( process
sale’s contract) yang
dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi di Surakarta PT Batik Danar Hadi selama ini mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses kontrak dagang ekspor yaitu mengenai pesanan barang atau produk dan juga penentuan harga dengan cara sebagai berikut a. Mempercepat proses produksi Dalam
memproduksi
barang,
perusahaan
selalu
memperhatikan atau mengawasi kualitas dari barang atau produk itu sendiri dari para pengrajin batik. Perusahaan selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi para importir yang selama ini telah memberikan kepercayaan atas produk- produk yang telah dihasilkan dan juga untuk menjalin hubungan kerjasama dalam waktu yang lama atau jangka panjang. Perusahaan tidak bermaksud untuk membedabedakan buyer yang memesan barang akan tetapi dengan adanya keterbatasan waktu dan juga banyaknya pesanan yang sudah masuk kadang perusahaan juga memutuskan untuk tidak memenuhi permintaan atau pesanan dari buyer yang dirasa masih baru. Untuk memenuhi pesanan dari para buyer, PT Batik Danar Hadi menyerahkan barang ke pengrajin batik baru untuk membuat dasardasar dari produk yang akan dibuat sesuai dengan permintaan buyer. Disini perusahaan akan melakukan proses finishing dari produk yang telah di buat oleh para pengrajin, hal ini dilakukan untuk mempercepat commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
proses produksi sehingga perusahaan bisa memenuhi pesanan tepat waktu. Selain itu untuk mempercepat proses produksi perusahaan juga menambah karyawan tidak tetap atau karyawan borongan , jumlah karyawan borongan yang diperlukan kurang lebih sekitar 10 atu 20 orang tergantung dari banyaknya order yang diterima. Sehingga dengan adanya karyawan tetap ditambah dengan karyawan borongan perusahaan bisa menyelesaikan pesanan dan mengirimkan barang sesuai dengan waktu yang telah disepakati dalam kontrak dagang ekspor. b. Menggunakan strategi harga Dalam mengatasi masalah mengenai penentuan harga yang cocok atau dianggap perusahaan sudah bisa mendapatkan keuntungan yang cukup memuaskan, perusahaan mempunyai cara-cara tersendiri yaitu dengan cara setiap calon pembeli yang ingin mengikat kontrak atau perjanjian perdagangan dengan melakukan penawaran harga atas produk yang telah ditawarkan semuanya akan ditampung dan ditanggapi dengan baik oleh pihak perusahaan. Dalam hal ini pihak perusahaan akan mempelajari dengan cermat penawaran tersebut, apakah penawaran yang diberikan oleh importir menguntungkan atau bahkan
merugikan
bagi
perusahaan.
Jika
penawaran
itu
menguntungkan perusahaan akan menanggapi dan senang hati akan memberikan sesuai permintaan yang diinginkan oleh importir, dan commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan selama ini selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi setiap importir. Strategi harga yang digunakan oleh perusahaan sebenarnya strategi yang sederhana namun memiliki peran
yang sangat
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh pihak perusahaan, pada dasarnya setiap buyer yang menawarkan harga atas produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan sudah mempunyai keinginan untuk melakukan transaksi ekspor-impor tinggal bagaimana proses
negosiasinya,
apakah
akan
menuju
kegagalan. Sebenarnya harga yang telah
kesepakatan
atau
ditawar oleh buyer
mempunyai nilai yang menguntungkan bagi perusahaan, dengan menggunakan strategi harga yang tepat perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Perusahaan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam proses pengangkutan barang, jika importir menginginkan harga barang yang rendah maka perusahaan tinggal menaikan jumlah biaya pengangkutan barang mulai dari barang dimasukkan ke dalam container sampai ke pelabuhan muat dan pengapalan menuju ke pelabuhan
negara
importir,
sesuai
dengan
persyaratan
cara
penyerahan barang yang telah di sepakati di dalam kontrak dagang ekspor. Dengan menggunakan strategi ini, resiko yang ditanggung oleh perusahaan sedikit berkurang apa bila pihak buyer menanggung commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
semua biaya pengangkutan dan transportasi. Sebenarnya perusahaan sangat suka jika ada calon buyer menawar harga barang yang ditawarkan karena dengan menganut dan menerapkan strategi harga ini, perusahaan tidak takut akan mengalami kerugian, hal ini disebabkan karena dengan kepandaian dan kejelian pihak perusahaan maka semuanya bisa diatasi dengan baik. Penentuan harga untuk biaya pengangkutan dan transportasi bukanlah asal pilih saja bagi perusahaan akan menyebabkan pengeluaran biaya yang sangat banyak meskipun perusahaan sudah mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut. Keuntungan yang diperoleh perusahaan sangat sedikit, oleh
karena itu apabila
penawaran dilakukan oleh calon pembeli akan membuat beban yang ditanggung perusahaan sedikit berkurang. Selama ini pihak perusahaan selalu berhasil meyakinkan pihak importir untuk melakukan transaksi dengan biaya pengangkutan di tanggung oleh pihak importir. Penentuan strategi harga ini tergantung pada tinggi rendahnya penawaran yang dilakukan oleh calon importir, apabila penawaran dirasa pihak perusahaan cukup rendah maka tanggung jawab barang mulai dari barang dimasukkan kedalam kontainer sampai barang dikirim ke pelabuhan importir, seluruhnya akan di tanggung oleh pihak importir. Namun apabila penawaran dirasa cukup tinggi atau bahkan masih ratarata biasanya tanggung jawabnya akan di bagi setengah-setengah atau pihak perusahaan hanya menyediakan kontainernya saja kemudian biaya commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengangkutan dan transportasi ditanggung oleh importir, jadi dengan menggunakan
strategi
harga semacam
inilah
perusahaan bisa
mendapatkan pelanggan tetap dan sekaligus mendapatkan keuntungan dari transaksi ekspor-impor. c. Strategi Pemasaran dengan Internet Pada suatu artikel klasik tahun 1972, Philip Kettler menggaris bawahi empat syarat pemasaran: a. Pemasaran melibatkan dua orang atau lebih unit social, yang masing-masing terdiri dari satu pelaku atau lebih. b. Setidaknya satu unit social sedang mencari tanggapan tertentu dari salah satu atau lebih unit lainnya yang mengenai beberapa aspek social. c. Tanggapan pasar kemungkinan nya tidak tetap. d. Pemasaran merupakan upaya untuk menghadirkan tanggapan positif dengan menciptakan dan menawarkan suatu nilai kepada pasar. Dalam memasarkan produk perusahaan mengambil kebijakan menggunakan internet dalam memasarkan produk-produknya. Tujuan pemasaran pada intinya adalah sama bagi perusahaan multinasional maupun nasional antara lain menginformasikan, membujuk dan merangsang suatu respon positif pada waktu yang tepat dari suatu segmen pasar tertentu. Informasi tentang produk yang diberikan kepada konsumen
harus
mampu
memotivasi
supaya bereaksi positif.
Komunikasi pasar yang efektif bukanlah tugas yang mudah, terlebih commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada saat perusahaan berada pada pasar yang berasal dari budaya yang berbeda. Untuk mengatasinya PT Batik Danar Hadi mempunyai rencana untuk lebih aggressive lagi dalam mencari calon–calon buyer, hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan pencarian data-data nama buyer melalui media internet. Dengan memasarkan produknya melalui internet PT Batik Danar Hadi dapat memperluas tujuan pemasarannya karena akses internet cukup luas, karena dengan melalui internet PT Batik Danar Hadi mendapatkan buyer dan berkomunikasi dengan buyer hingga menghasilkan persetujuan. Tujuan dari dilakukannya hal tersebut supaya perusahaan dapat berkembang dan menjadi leader.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pembahasan mengenai proses terjadinya kontrak dagang ekspor pada PT Batik Danar Hadi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses kontrak dagang ekspor yang dilakukan oleh PT Batik Danar Hadi yaitu melalui promosi, inquiry, offersheet, ordersheet export sale’s contract sampai sale’s confirmation untuk para buyer yang msih baru. Untuk buyer yang sudah menjadi langganan atau buyer tetap tahap kontrak dagang ekspor cukup dengan ordersheet dan kontrak dagang ekspor. 2. Masalah yang sering dihadapi oleh PT Batik Danar Hadi dalam proses pembuatan kontrak dagang ekspor : a. Tidak bisa memenuhi semua pesanan dari buyer b. Mengenai kesepakatan harga dengan buyer c. Kurangnya strategi promosi 3. Cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam Proses Kontrak Dagang Ekspor yang dilakukan oleh PT. Batik Danar Hadi di Surakarta : a. Mempercepat proses produksi b. Menggunakan strategi harga c. Strategi pemasaran dengan internet commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
75 digilib.uns.ac.id
B. Saran Setelah menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul “Proses kontrak Dagang ekspor pada PT Batik Danar Hadi di Surakarta” penulis dapat memberikan saran-saran bagi perusahaan sebagai berikut: 1. Mengenai proses kontrak dagang ekspor sebaiknya PT Batik Danar Hadi memperhatikan syarat-syarat yang diinginkan oleh importir dengan teliti karena jika PT Batik Danar Hadi tidak memenuhi salah satu syarat saja bisa berakibat fatal bagi perusahaan. 2. a. Sebaiknya perusahaan menambah jumlah karyawan tidak tetap atau borongan sehingga dengan adanya karyawan tetap ditambah dengan karyawan borongan maka perusahaan bisa menyelesaikan pesanan dan mengirimkan barang sesuai dengan waktu yang telah disepakati dalam kontrak dagang ekspor. b. Mengenai kesepakatan harga perusahaan menggunakan 2 syarat pembayaran : 1) Non L/C yaitu dengan Telegraphic Transfer (TT). Cukup membayar uang 30% dari jumlah total harga dan sisanya dibayar setelah barang dikirim. Cara pembayaran tersebut berlaku kepada buyer tetap. metode TT (Telegraphic Transfer) yang di anggap prosesnya mudah bila dibandingkan dengan L/C, akan tetapi dibalik kemudahannya resiko yang dimiliki besar. 2) Untuk pembayaran menggunakan L/C dilakukan pada buyer yang commit to user dianggap masih baru. Dengan menggunakan L/C perusahaan paling
perpustakaan.uns.ac.id
76 digilib.uns.ac.id
tidak bisa mengurangi resiko bila di bandingkan dengan metode non L/C. c. PT Batik Danar Hadi dalam melakukan pemasaran hanya terfokus kepada pelanggan lama saja, maka perusahaan memperkenalkan komoditas ekspor yang akan ditawarkan melalui media yang cepat dan mudah dimengerti oleh pihak importir baik di dalam maupun di luar negeri yaitu dengan cara mengikuti pameran-pameran, membuat brosur dan catalog mengenai produk yang ditawarkan. 3. a. Untuk memenuhi pesanan dari para buyer, PT Batik Danar Hadi menyerahkan barang ke pengrajin batik baru untuk membuat dasar-dasar dari produk yang akan dibuat sesuai dengan permintaan buyer. Disini perusahaan akan melakukan proses finishing dari produk yang telah di buat oleh para pengrajin, hal ini dilakukan untuk mempercepat proses produksi sehingga perusahaan bisa memenuhi pesanan tepat waktu. b. Jika importir menginginkan harga barang yang rendah maka perusahaan tinggal menaikkan jumlah biaya pengangkutan barang, mulai dari barang dimasukkan ke dalam container sampai ke pelabuhan muat dan pengapalan menuju ke pelabuhan Negara importir sesuai dengan persyaratan cara penyerahan barang telah disepakati dalam kontrak dagang ekspor. c.
Untuk mengatasinya PT. Batik Danar Hadi melakukan pencarian data-
data nama buyer melalui media internet dengan memasarkan produknya commit to user melalui internet, perusahaan dapat memperluas tujuan pemasarannya karena
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akses internet yang cukup luas dengan melalui internet perusahaan mendapatkan buyer dan berkomunikasi dengan buyer hingga menghasilkan persetujuan.
commit to user