Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit
Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit
Bagian Ekspor dan Impor Direktorat Luar Negeri BANK INDONESIA Jakarta 2004
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
KATA PENGANTAR Sesuai dengan ketentuan, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dengan menggunakan letter of credit (L/C) harus dibuka melalui Bank Indonesia mengingat jaminan untuk pembukaan L/C tersebut adalah berupa Surat Kuasa dari Pemerintah (c.q. Departemen Keuangan) untuk membebani rekening Bendahara Umum Negara (BUN) di Bank Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai pedoman bagi pihak-pihak terkait yang akan membuka L/C pada Bank Indonesia, diterbitkan Buku Prosedur Penarikan Pinajaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah dengan Menggunakan Letter of Credit (L/C) yang merupakan penyempurnaan dari buku sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2000. Sebagaimana lazimnya L/C yang dibuka pada Bank Indonesia juga tunduk pada Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, !nternational Chamber of Commerce, Publication No.500 (UCP-500). Dalam buku ini, penulisan istilah-istilah perbankan sengaja masih menggunakan bahasa Inggris, dengan pertimbangan lebih dikenal dan lazim digunakan, sehingga pihak terkait lebih mudah dalam menghayatinya. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi pihak-pihak terkait khususnya bagi importir yang akan mengajukan pembukaan L/C di Bank Indonesia. Jakarta, Agustus 2004
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
i
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
I.
PENJELASAN UMUM
1
II.
PROSEDUR PEMBUKAAN L/C
1
A. Pembukaan L/C Atas Beban Pinjaman Multilateral, Bilateral dan Fasilitas Kredit Ekspor (FKE).
1
B. Pembukaan L/C Atas Beban Rekening Khusus (Reksus) dan Rekening Obligo
4
III.
DOKUMEN PEMBUKAAN L/C
7
IV.
BIAYA-BIAYA L/C
10
V.
PERUBAHAN L/C
11
VI.
PENYIMPANGAN DOKUMEN ATAU DISCREPANCIES
12
VII. LAIN-LAIN
12
DAFTAR ISTILAH
14
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
ii
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran-1
Formulir Permintaan Pembukaan L/C (P L/C) dan Petunjuk Pengisian Formulir
17
Permintaan Pembukaan L/C Lampiran-2
Surat Pernyataan Setuju Terhadap Persyaratan Umum Pembukaan L/C di Indonesia
Lampiran-3
Surat Pernyataan Sanggup Membayar Biaya Letter Of Credit (L/C)
22
Lampiran-4
Kartu Contoh Tanda Tangan (Speciment)
23
Lampiran-5
Formulir Permintaan Perubahan L/C (PP L/C)
24
Lampiran-6
Surat Permohonan Endorsement Bill of Lading.
25
Lampiran-7
Surat Permohonan Pengesahan Airway Bill
26
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
Bank
20
iii
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
I.
PENJELASAN UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS No.185/KMK.03/1995 KEP.031/KET/05/1995 tanggal 5 Mei 1995, mekanisme/cara penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Pemerintah dengan L/C harus melalui Bank Indonesia. Pelaksanaan pembukaan L/C dilakukan atas dasar Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa (KPBJ) antara Departemen Teknis/BUMN dengan Kontraktor dan Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) antara Pemerintah RI (Depkeu) dengan Pemberi Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PPHLN). Permintaan pembukaan L/C kepada Bank Indonesia diajukan oleh pemohon/importir (applicant). Dalam hal ini yang dapat bertindak sebagai applicant adalah Departemen Teknis, BUMN, Kontraktor atau perusahaan yang ditunjuk sebagai handling importir.
II.
PROSEDUR PEMBUKAAN L/C A. Pembukaan L/C Atas Beban Pinjaman Multilateral, Bilateral dan Fasilitas Kredit Ekspor (FKE). Kegiatan impor untuk proyek Pemerintah yang dibiayai dari Pinjaman Multilateral, Pinjaman Bilateral dan FKE dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
1
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Keterangan gambar 1 1. Applicant mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada Bank Indonesia cq. Direktorat Luar Negeri – Bagian Ekspor Impor (DLNEKSIM) dengan mengisi formulir Permintaan Pembukaan L/C (P L/C) dan menyertakan dokumen pendukung sebagaimana terdapat pada butir III (DOKUMEN PEMBUKAAN L/C). 2. DLN-EKSIM melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir P L/C beserta dokumen pendukung, antara lain KPBJ dan Loan Agreement. Selanjutnya DLN-EKSIM: a. Melaksanakan pembukaan L/C yang ditujukan kepada Bank Koresponden (Correspondent Bank) yang selanjutnya bertindak sebagai Bank Penerus (Advising Bank).
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
2
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
b. Menyampaikan applicant.
fotokopi
L/C
kepada
Apabila formulir P L/C dan dokumen belum lengkap, DLN-EKSIM mengembalikannya kepada applicant untuk dilengkapi. DLN-EKSIM akan membuka L/C selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah seluruh biaya-biaya L/C efektif diterima Bank Indonesia. 3. Advising Bank meneruskan L/C kepada eksportir (Beneficiary). Selanjutnya Advising Bank dapat bertindak sebagai Bank Penegosiasi (Negotiating Bank). 4. Apabila disyaratkan dalam Loan Agreement, DLN-EKSIM menyampaikan permohonan persetujuan pembiayaan L/C kepada PPHLN, berupa: - Commitment Letter (untuk PHLN dari ADB) - Letter of Commitment (untuk PHLN dari JBIC/IBRD) - Irrevocable Commitment for Reimbursement (untuk PHLN dari IDB) 5. PPHLN menyampaikan persetujuan pembiayaan L/C kepada Negotiating Bank dengan tembusan kepada DLN-EKSIM 6. Beneficiary applicant
mengirimkan
barang
kepada
7. Beneficiary menyampaikan dokumen pengiriman barang kepada Negotiating Bank.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
3
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
8. Dalam hal dokumen telah sesuai dengan persyaratan L/C (comply with credit terms), Negotiating Bank melakukan kegiatan: a. Meneruskan dokumen pengiriman barang kepada DLN-EKSIM, b. Mengajukan reimbursement kepada PPHLN Apabila terdapat penyimpangan dokumen/tidak sesuai persyaratan L/C (discrepancies), Negotiating Bank menginformasikan hal tersebut kepada DLNEKSIM dan meminta otorisasi untuk pengajuan reimbursement kepada PPHLN. 9. PPHLN melakukan Negotiating Bank. 10. Negotiating Bank kepada beneficiary.
pembayaran
kepada
melakukan pembayaran
11. DLN-EKSIM menyampaikan Nota Disposisi disertai dengan dokumen pengiriman barang kepada applicant. Catatan : Dalam hal Nota Disposisi dan dokumen diambil langsung oleh applicant, petugas yang mengambil harus menyampaikan surat kuasa dari applicant. B. Pembukaan L/C Atas Beban Rekening Khusus (Reksus) dan Rekening Obligo Kegiatan impor untuk proyek Pemerintah yang dibiayai atas beban Rekening Khusus dan Rekening Obligo yang sumber dananya berasal dari Pinjaman Komersial, Leasing dan Devisa
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
4
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Umum, dilakukan berikut:
dengan
prosedur sebagai
Keterangan gambar 2 1. Applicant mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada DLN-EKSIM dengan mengisi formulir P L/C dan menyertakan dokumen pendukung sebagaimana terdapat pada butir III (DOKUMEN PEMBUKAAN L/C). 2. DLN-EKSIM melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir P L/C beserta dokumen pendukung, antara lain KPBJ dan Loan Agreement. Selanjutnya DLN-EKSIM: a. Melaksanakan pembukaan L/C yang ditujukan kepada Correspondent Bank yang selanjutnya bertindak sebagai Advising Bank. b. Menyampaikan fotokopi L/C kepada applicant.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
5
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Apabila formulir P L/C dan dokumen belum lengkap, DLN-EKSIM mengembalikannya kepada applicant untuk dilengkapi. DLN-EKSIM akan membuka L/C selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah seluruh biaya-biaya L/C efektif diterima Bank Indonesia. 3. Advising Bank meneruskan L/C kepada beneficiary. Selanjutnya Advising Bank dapat bertindak sebagai Negotiating Bank. 4. Beneficiary applicant.
mengirimkan
barang
kepada
5. Beneficiary menyampaikan dokumen pengiriman barang ke Negotiating Bank. 6. Negotiating Bank meneruskan dokumen pengiriman barang kepada DLN-EKSIM dan mengajukan tagihan pembayaran. Apabila terdapat discrepancies, Negotiating Bank menginformasikan hal tersebut kepada DLN-EKSIM. 7. DLN-EKSIM melakukan penelitian terhadap dokumen pengiriman barang dan melakukan pembayaran kepada Negotiating Bank, dalam hal : •
dokumen telah sesuai dengan persyaratan L/C (comply with credit terms).
•
telah mendapat persetujuan dari Applicant atas Discrepancies.
8. Negotiating Bank melakukan pembayaran kepada beneficiary.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
6
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
9. DLN-EKSIM menyampaikan Nota Disposisi disertai dengan dokumen pengiriman barang kepada applicant. Catatan : Dalam hal Nota Disposisi dan dokumen diambil langsung oleh applicant, petugas yang mengambil harus menyampaikan surat kuasa dari applicant. III. DOKUMEN PEMBUKAAN L/C A. Formulir Permintaan Pembukaan L/C (P L/C) Formulir P L/C (lampiran 1) ditandatangani oleh applicant dan dibubuhi stempel serta disetujui oleh pemimpin proyek. B. Surat Pernyataan Persetujuan Mengenai Syarat-Syarat Umum Pembukaan L/C di Bank Indonesia Surat Pernyataan (lampiran 2) ditandatangani di atas meterai cukup dan dibubuhi stempel applicant. C. Fotokopi Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa (KPBJ) dan perubahannya
D. Lembar Uraian Mengenai Syarat-syarat Pembayaran (Terms of Payment -TOP) a. Syarat-syarat pembayaran harus sesuai dengan KPBJ, antara lain : a. Termin pembayaran b. Jenis dan jumlah dokumen diperlukan (asli maupun fotokopi).
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
yang
7
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Catatan : Notify Address yang tercantum dalam dokumen yang dipersyaratkan dalam TOP harus sama dengan P L/C. b. TOP harus ditandatangani dan distempel oleh applicant serta disetujui oleh pemimpin proyek. E. Daftar Barang yang Akan Diimpor (Master List) Hal-hal yang perlu diperhatikan : a. Nilai L/C (FOB/CIF/CFR) maksimal sama dengan nilai yang tercantum dalam Master List. Dalam hal L/C yang akan dibuka terdapat komponen jasa, nilai L/C maksimal sama dengan nilai KPBJ. b. Satu Master List dapat digunakan untuk lebih dari 1 (satu) L/C, namun harus ada keterangan jelas mengenai barang yang akan diimpor untuk masing-masing L/C. c. Master List ditandatangani oleh pemimpin proyek dan pejabat Eselon-I/ Dirjen serta dibubuhi stempel. F. Surat Pernyataan Sanggup Membayar Biaya L/C Surat Pernyataan (lampiran 3) ditandatangani di atas meterai cukup oleh applicant dan dibubuhi stempel serta diketahui bank tempat rekening applicant berada. G. Fotokopi Angka Pengenal Importir (API) API harus masih berlaku pada saat pengajuan pembukaan L/C.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
8
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
H. Fotokopi Surat Kuasa Pembebanan (SKP)/Surat Kuasa Membebani Rekening Khusus untuk L/C (SKMRK-L/C)/Surat Perintah Membayar Giro Bank (SPMGB) yang diterbitkan KPKN Khusus Jakarta VI. a. SKP, digunakan apabila pembayaran L/C dilakukan dengan reimbursement kepada PPHLN, b. SKMRK-L/C, digunakan apabila pembayaran L/C dilakukan atas beban Rekening Khusus, c. SPMGB, digunakan apabila pembayaran L/C dilakukan atas beban Rekening Obligo yang sumber dananya dari APBN. I. Surat Persetujuan Pembiayaan dari PPHLN a. Surat Persetujuan antara lain berupa : i. No Objection Letter (NOL) for Disbursement, untuk PHLN dari Asian Development Bank (ADB), International Bank for Restructuring and Development (IBRD) dan Islamic Development Bank (IDB) ii. Notice Regarding Contract, untuk PHLN dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). iii. Admission Form, untuk PHLN dari Perancis. b. Nilai yang tercantum dalam surat persetujuan, minimal sama dengan nilai L/C. c. Nama kontraktor, nama proyek dan nomor loan dalam surat persetujuan, harus sama dengan yang tercantum dalam formulir P L/C.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
9
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
J. Surat Penunjukan Sebagai Handling Importir (Khusus Untuk Pemenang Tender Yang Tidak Mempunyai API). a. Surat penunjukan dibuat oleh kontraktor kepada perusahaan yang memiliki API. b. Surat penunjukan ditandatangani di atas meterai cukup dan dibubuhi stempel oleh kedua belah pihak.
K. Kartu Contoh Tanda Tangan
Nama dan tanda tangan pejabat-pejabat yang berwenang dalam mengajukan permohonan pembukaan/ perubahan L/C harus tercantum dalam Kartu Contoh Tanda Tangan (Lampiran- 4). Nama pejabat-pejabat dimaksud harus tercantum dalam API. Catatan : Dalam hal terdapat perubahan pejabat, applicant harus menyampaikan Kartu Contoh Tanda Tangan dari pejabat baru disertai fotokopi perubahan API. IV.
BIAYA-BIAYA L/C Biaya-biaya L/C terdiri dari: a. Biaya provisi pembukaan dan peningkatan nilai (increase) L/C masing-masing sebesar 0,5% dari nilai L/C atau increase L/C, minimal sebesar USD50,00 dan maksimal USD5.000,00.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
10
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
b. Biaya Administrasi Pembukaan L/C sebesar Rp1.250.000,00 c. Biaya Administrasi Advising/Negotiating Rp1.250.000,00.
untuk Bank
perubahan sebesar
Biaya tersebut di atas dapat dibayarkan secara tunai atau melalui pendebetan rekening applicant di bank umum. V.
PERUBAHAN L/C A. Permohonan perubahan L/C diajukan oleh applicant dengan menyampaikan formulir Permintaan Perubahan L/C (PP L/C) kepada DLN-EKSIM. Formulir PP L/C (lampiran 5) ditandatangani oleh applicant dan dibubuhi stempel serta disetujui oleh pemimpin proyek. B. Setiap pengajuan PP L/C, applicant harus melampirkan antara lain: 1. Perubahan KPBJ, apabila terdapat perubahan antara lain mengenai increase dan TOP. 2. Surat persetujuan beneficiary lama kepada beneficiary baru, apabila terdapat perubahan beneficiary.
3. Revisi SKP/SKMRK-L/C, Revisi Master List dan Surat persetujuan dari PPHLN, apabila terkait dengan increase L/C. C. DLN-EKSIM akan melaksanakan perubahan L/C: 1. selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah biaya yang disyaratkan efektif diterima BI, untuk perubahan yang menyangkut increase L/C dan perubahan negotiating bank
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
11
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
2. selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah aplikasi diterima dengan lengkap dan benar, untuk perubahan lainnya
D. Dalam hal terjadi perubahan mekanisme penarikan PHLN dari L/C menjadi Direct Payment atau lainnya, maka applicant harus menyampaikan PP L/C berupa decrease L/C kepada DLN-EKSIM. VI. PENYIMPANGAN DOKUMEN ATAU DISCREPANCIES Discrepancies terjadi apabila dokumen yang disampaikan oleh Beneficiary kepada Negotiating Bank tidak sesuai dengan persyaratan L/C. Dalam hal terjadi discrepancies, Negotiating Bank menginformasikan kepada DLN-EKSIM dan selanjutnya DLN-EKSIM: 1. Menginformasikan discrepancies tersebut kepada applicant untuk dimintakan tanggapan. 2. Melaksanakan pembayaran atau mengirimkan otorisasi reimburse kepada Negotiating Bank setelah menerima persetujuan tertulis dari applicant dan pemimpin proyek. VII. LAIN-LAIN A. Pengesahan Dokumen Pengiriman Barang a. Pengesahan Bill of Lading (Endorsement) Applicant dapat mengajukan permintaan endorsement kepada DLN-EKSIM atas Bill of Lading (B/L) yang telah diterima oleh applicant, dengan ketentuan sebagai berikut:
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
12
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
1. Nama Penerima tercantum dalam Indonesia
(consignee) B/L adalah
yang Bank
2. Lembar B/L yang dimintakan endorsement adalah asli (original) 3. Applicant menyampaikan surat permohonan secara tertulis yang ditandatangani di atas meterai cukup sebagaimana contoh pada Lampiran-6. b. Pengesahan Airwaybill (AWB) Untuk pengabilan barang impor yang dikirim melalui angkutan udara dengan dokumen berupa AWB, applicant dapat mengajukan permintaan tanda tangan persetujuan dari Bank Indonesia. Permintaan tanda tangan persetujuan tersebut harus diajukan terhadap AWB asli (original) yang nama penerima (consignee)-nya Bank Indonesia. Permintaan diajukan dengan menggunakan surat seperti pada contoh pada Lampiran-7. B. Pemberitahuan Perubahan Data Applicant Dalam hal terdapat perubahan data applicant selama masa berlakunya L/C, applicant harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada DLN-EKSIM. Perubahan data dimaksud meliputi: a. Alamat applicant sebagaimana tercantum dalam formulir Permohonan Pembukaan L/C (P L/C), b. Nama Pemimpin Proyek.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
13
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
DAFTAR ISTILAH Bank Koresponden (Correspondent Bank)
: Bank di luar negeri yang memiliki BKE (Bilateral Key Exchange) SWIFT atau Testkey i-Teleks dengan Bank Indonesia.
Bank Penegosiasi (Negotiating Bank)
: Bank yang melakukan pembelian wesel dan atau dokumen berdasarkan L/C
Bank Penerbit (Issuing Bank)
: Bank yang menerbitkan L/C
Bank Penerus (Advising Bank)
: Bank yang Beneficiary
Pinjaman Bilateral
: Pinjaman yang diperoleh dari satu negara (government to government). Misalnya : JBIC, US-Eximbank, Perancis
Cost Insurance and Freight (CIF)
: Harga barang sudah termasuk biaya asuransi dan pengangkutan sampai pelabuhan tujuan.
Decrease
: Penurunan nilai L/C
Direct Payment
: Penarikan PHLN dengan cara pembayaran langsung
Discrepancies
: Penyimpangan dokumen/tidak persyaratan L/C.
Dokumen
: Dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam L/C sebagai dasar untuk melakukan pembayaran L/C.
Eksportir (Beneficiary)
: Penyedia barang dan jasa (supplier) di luar negeri yang menerima L/C dari Issuing Bank melalui Advising Bank.
Fasilitas Kredit Ekspor (FKE)
: Pinjaman yang diberikan oleh PPHLN, yang besarnya berkisar antara 80%-100% dari nilai KPBJ. Jumlah tersebut merupakan porsi foreign content yang dikategorikan sebagai pinjaman setengah
meneruskan
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
L/C
kepada
sesuai
14
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
lunak. Free on Board (FOB)
: Harga barang sampai di atas pelabuhan muat
Handling Importir
: Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor untuk mengajukan permohonan pembukaan L/C
Increase
: Peningkatan nilai L/C
Irrevocable Commitment for Reimbursement (ICR)
: Surat pernyataan sanggup membiayai L/C dari Islamic Development Bank (IDB).
Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa (KPBJ)
: Disebut juga dengan sales contract atau kontrak penjualan, yaitu perjanjian jual beli antara Departemen Teknis/BUMN dengan Kontraktor (pemenang tender).
Kontraktor
: Pihak / Perusahaan yang memenangkan tender proyek
Leasing
: Perjanjian Sewa Beli antara Pemerintah RI dengan PPHLN
Letter of Commitment (L/COM) atau Commitment Letter (CL)
: Surat pernyataan dari PPHLN untuk sanggup membayar L/C. L/COM diterbitkan oleh JBIC dan CL diterbitkan oleh ADB.
Letter of Credit (L/C)
: Janji tertulis dari issuing bank untuk membayar kepada beneficiary, sepanjang dipenuhi persyaratan L/C
Loan Agreement
: Perjanjian pinjaman antara Pemerintah Indonesia cq. Departemen Keuangan dengan PPHLN.
Pinjaman Multilateral
: Pinjaman yang diperoleh dari lembaga internasional yang keanggotaannya terdiri dari beberapa negara. Misalnya : ADB, IBRD, IDB
Nota Disposisi
: Surat pengantar dokumen dari BI kepada applicant yang memuat informasi antara
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
kapal
15
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
lain realisasi dan saldo L/C. Notify Address
: Alamat applicant
Pemohon/Importir (Applicant)
: Pihak yang mengajukan pembukaan L/C.
PPHLN
: Pemberi Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
Reimbursement
: Permintaan penggantian pembayaran oleh negotiating bank kepada PPHLN
Rekening Khusus
: Rekening yang ditatausahakan di BI atas permintaan Depkeu yang sumber dananya berasal dari PHLN untuk membiayai proyek pemerintah
Rekening Obligo
: Rekening yang ditatausahakan di BI dalam rangka membiayai L/C proyek pemerintah yang sumber dananya berasal dari rekening Bendahara Umum Negara (BUN)
Society for Worlwide Interbank Financial Telecomunication (SWIFT)
: Sistem jaringan komunikasi finansial internasional dengan teknologi komputer yang digunakan lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar sebagai anggota.
Surat Kuasa Membebani Rekening Khusus untuk L/C (SKMRK-L/C)
: Surat kuasa yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan cq. KPKN Khusus Jakarta VI kepada BI untuk membebani rekening khusus dalam rangka realisasi L/C.
Surat Perintah Membayar Giro Bank (SPMGB)
: Surat perintah yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan cq. KPKN Khusus Jakarta VI kepada BI untuk membebani rekening BUN dalam rangka pembiayaan L/C.
Surat Kuasa Pembebanan (SKP)
: Surat kuasa yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan cq. KPKN Khusus Jakarta VI kepada BI untuk melaksanakan pembebanan rekening BUN atas penarikan
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
permohonan
16
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
PHLN melalui L/C. Terms of Payment (TOP)
: Persyaratan pembayaran L/C
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
17
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Lampiran 1 PERMINTAAN PEMBUKAAN L/C (P L/C) Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri – Bank Indonesia Jakarta Dengan ini kami mengharapkan agar Saudara membuka Letter of Credit (L/C) dengan informasi sebagai berikut : 1.
L/C dibuka pada bank koresponden Sdr : …………………....... di …………………………. 2. Jenis L/C : Irrevocable 3. Cara membuka : dengan SWIFT/i-Teleks *) 4. Berlaku sampai dengan tgl : ……………..……….…...………... 5. Atas nama :……………………….…………………………….. 6. Dokumen yang disyaratkan dalam pembayaran L/C sebagaimana tercantum dalam lembar Terms of Payment terlampir Notify Address : ……………………………………..…………. 7. Nomor dan Tanggal KPBJ : ………………………….…….……. 8. Uraian barang : Sebagaimana tercantum dalam Master List terlampir 9. Nilai L/C CIF/FOB/CFR*) : …………………………………. dengan rincian sebagai berikut: a. FOB : ……………….. b. Insurance : ……………….. c. Freight : .………………. d. Lainnya : ……………….. 10. Pembiayaan L/C *) : Loan - SKP Rekening obligo - SPMGB Rekening khusus – SKMRK-L/C
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
18
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
11. 12. 13. 14.
Lainnya : ………………………… Dikapalkan dari : ………………………………………...…… Tanggal akhir pengapalan : ……………………………………. Pelabuhan tujuan : …..…………………………………………. Pengiriman sebagian (partial shipment) : Diperkenankan/Tidak diperkenankan
*) 15. Pindah kapal (transhipment) : Diperkenankan/Tidak diperkenankan *) 16. Negara asal barang : …………………………………………. Sehubungan dengan permohonan pembukaan L/C ini, kami menyatakan tunduk terhadap “Persyaratan Umum Pembukaan L/C di Bank Indonesia”. Disetujui, Pemimpin Proyek …………………,…………. ………………………………
(Cap dan tanda tangan)
Data Applicant : a. Nama b. Alamat c. E-mail d. Telp./Fax d. No. API
Pemohon,
(Cap dan tanda tangan)
: ………………….. : ………………….. : ………………….. : ………………….. : ……………..……
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
19
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Diisi oleh Bagian Eksim a. No.Registrasi : .……….....….. Tgl : ……………… b. Bank Koresp. : ….………… No.Rekg : ……………… c. No.L/C : ……………. Sandi Val : ...……………. d. Sarana komunikasi : SWIFT/i-Teleks *) Tanggal: …… paraf
*) Coret yang tidak diperlukan
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
20
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Petunjuk Pengisian Formulir Permintaan Pembukaan L/C • Angka 1
:
o o o
Diisi dengan mencantumkan nama dan alamat bank. Bank yang ditunjuk harus sebagai bank koresponden BI. Dalam hal angka 1 hanya diisi nama negara saja tanpa nama bank, maka DLN-EKSIM akan menentukan Advising/Negotiating Bank tanpa persetujuan terlebih dahulu dari applicant.
• Angka 4
:
Diisi tanggal berakhirnya L/C dan tidak melampaui tanggal akhir penarikan PHLN (closing date loan).
• Angka 5
:
Diisi nama dan alamat beneficiary
• Angka 6
:
Apabila applicant bukan pelaksana proyek maka notify address harus mencantumkan klausula qq. atau on behalf of
• Angka 7
:
Diisi nomor dan tanggal KPBJ
• Angka 9
:
Diisi sesuai dengan pilihan. a. Diisi nilai FOB b. Diisi nilai Insurance c. Diisi nilai Freight d. Diisi nilai komponen lainnya, antara lain : Jasa dan Erection
• Angka 10
:
Apabila pembiayaan L/C selain SKP, SPMGB dan SKMRK-L/C, harus disebutkan sumber pembiayaannya, misalnya : Dana Sendiri
• Angka 11
:
Diisi nama pelabuhan laut/udara dan negara tempat pengapalan barang
• Angka 12
:
Diisi tanggal akhir pengapalan barang, maksimal 2 minggu sebelum tanggal berakhirnya L/C.
• Angka 13
:
Diisi nama pelabuhan laut/udara kota tujuan
• Angka 16
Diisi nama negara asal barang (Country of Origin)
Formulir P L/C ditandatangani dan distempel oleh applicant serta disetujui oleh pemimpin proyek
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
21
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN SETUJU TERHADAP PERSYARATAN UMUM PEMBUKAAN L/C DI BANK INDONESIA Sehubungan dengan pembukaan L/C di Bank Indonesia, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: …………………………………………….....
Pekerjaan/Jabatan: ……………………………………………….. Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan: ……………………………………………….. Berkedudukan di : ……………………………………………….. Selanjutnya disebut sebagai applicant, dengan ini menyatakan setuju serta terikat pada persyaratan dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : c.
Uniform Customs & Practice for Documentary Credit (1993 revision), International Chamber of Commerce - Publication No.500 beserta perubahannya dan peraturan /ketentuan yang berlaku.
d.
Membayar biaya dalam rangka pembukaan L/C dan biaya-biaya lainnya yang timbul sampai dengan L/C berakhir.
e.
Membebaskan Bank Indonesia dari segala tanggung jawab atas: - barang tidak/terlambat tiba di pelabuhan tujuan; - barang tidak sesuai dengan dokumen baik secara kualitatif maupun kuantitatif; - barang rusak sebagian atau seluruhnya; - dokumen cacat/hilang dalam pengiriman;
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
22
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
- serta kerugian lain yang timbul karena sebab-sebab yang berada di luar kekuasaan bank. f.
Dalam hal terjadi perselisihan yang timbul sehubungan dengan pembukaan L/C, maka terlebih dahulu akan diselesaikan secara musyawarah. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, maka akan diajukan ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). …………., ……………………. Pemohon, Meterai (Cap dan tanda tangan)
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
23
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Lampiran 3 SURAT PERNYATAAN SANGGUP MEMBAYAR BIAYA LETTER OF CREDIT (L/C) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ………….…………………………………………………..... Pekerjaan/Jabatan : ……………………………………………………………….. Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan : ……………………………………………………………….. Berkedudukan di : ……………………………………………………………….. Menyatakan bahwa sehubungan dengan pelaksanaan pembukaan L/C pada Bank Indonesia: - No. Kontrak : ………………………………………………………………. - Tanggal Kontrak : ……………………………………………………………..... - Nilai L/C : ………………………………………………………………. akan membayar semua biaya yang merupakan tanggung jawab kami, berkaitan dengan pembukaan dan perubahan L/C terdiri dari: 1. Biaya provisi pembukaan dan peningkatan nilai (increase) L/C masing-masing sebesar 0,5% dari nilai L/C atau increase L/C, minimal sebesar USD50,00 dan maksimal USD5.000,00. 2. Biaya Administrasi Pembukaan L/C sebesar Rp1.250.000,00 3. Biaya Administrasi untuk perubahan advising/negotiating bank atau perubahan beneficiary sebesar Rp1.250.000,00. 4. Biaya-biaya yang timbul apabila beneficiary menolak pembayaran biaya-biaya yang dibebankan oleh negotiating bank di luar negeri. dengan cara pembayaran sebagai berikut: *) a. Seluruh biaya dibebankan pada rekening rupiah kami pada Bank ………….……………..……………….… nomor rekening …………….…….. ….. b. Seluruh biaya dibayarkan secara tunai **). Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan seperlunya. Mengetahui Bank …………………….…….
…………., ……………………… Pemohon,
Meterai
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
24
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
(Cap dan tanda tangan)
*) Coret yang tidak perlu **) Persetujuan bank tidak diperlukan.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
25
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Lampiran 4 KARTU CONTOH TANDA TANGAN TAMPAK MUKA KARTU CONTOH TANDA TANGAN NAMA PEMEGANG REKENING :…………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………. ALAMAT : …………………………………………………………………..TELP. : ………………………………. Nama dan jabatan orang-orang Tanggal Pembatasan-pembatasan dan keteranganyang berhak untuk menandatangani Surat kuasa keterangan lain
TAMPAK BELAKANG
HALAMAN INI JANGAN DIPAKAI
NAMA-NAMA
TANDA TANGAN
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
26
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Lampiran 5 PERMINTAAN PERUBAHAN L/C (PP L/C) Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri - Bank Indonesia Jakarta Dengan ini kami mohon persetujuan Saudara untuk melakukan perubahan-perubahan sehubungan dengan : Nomor L/C : ………………….……tanggal ……………..……… sebesar CIF/CFR/FOB*) ……………..……………. Bank koresponden : …………………....…………………………… di …………….……………………………….. Nomor API : …………………………………………………........ Sebagai berikut : Butir P L/C yang dirubah
Disetujui, Pemimpin Proyek ………………………………
(Cap dan tanda tangan)
Semula
Menjadi
…………………,…………. Pemohon,
(Cap dan tanda tangan)
Setuju : No. Register : ……………. Tgl. ………………………. BANK INDONESIA …………….. *) Coret yang tidak diperlukan
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
27
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Lampiran 6 SURAT PERMOHONAN ENDORSEMENT Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri – Bank Indonesia Jakarta Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: .………………………………………………….....
Pekerjaan/Jabatan : ….………………………………………………….. Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan : ……………………………………………………….. Berkedudukan di
:
……………………………………………………….. Mengajukan permohonan pengesahan (endorsement) terhadap Bill of Lading (B/L) dengan data sebagai berikut: - No. B/L : …………………………………………… - Tanggal B/L
:
…………………………………………..... - Dokumen Senilai : ……………………………………………. - Untuk L/C No.
: 001/900/ …………………..
Apabila di kemudian hari dalam dokumen pengapalan yang diterima BI terdapat penyimpangan (discrepancies), kami setuju untuk dilakukan pembayaran / otorisasi pembayaran. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan seperlunya.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
28
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Mengetahui, Pemimpin Proyek ……………………………..
…………., ……………………… Pemohon, Meterai
(Cap dan tanda tangan) *) Coret yang tidak perlu
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
29
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Lampiran 7 SURAT PERMOHONAN PENGESAHAN AIRWAY BILL Kepada Bagian Ekspor Impor Direktorat Luar Negeri – Bank Indonesia Jakarta Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: .………………………………………………….....
Pekerjaan/Jabatan : ….………………………………………………….. Untuk dan atas nama serta sah mewakili: Nama Perusahaan : ……………………………………………………….. Berkedudukan di
:
……………………………………………………….. Mengajukan permohonan pengesahan terhadap Airway Bill (AWB) dengan data sebagai berikut: - No. AWB : …………………………………………… - Tanggal AWB
:
…………………………………………..... - Dokumen Senilai : ……………………………………………. - Untuk L/C No.
: 001/900/ …………………..
Apabila di kemudian hari dalam dokumen pengapalan yang diterima BI terdapat penyimpangan (discrepancies), kami setuju untuk dilakukan pembayaran / otorisasi pembayaran. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan seperlunya.
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
30
Prosedur Penarikan PHLN Pemerintah dengan menggunakan L/C
Mengetahui, Pemimpin Proyek ……………………………..
…………., ……………………… Pemohon, Meterai
(Cap dan tanda tangan) *) Coret yang tidak perlu
Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri – Bagian EKSIM
31