PROMOSI KEPARIWISATAAN INDONESIA DALAM PUISI INDONESIA MODERN
Drs. Puji Santosa, M.Hum. Drs. Pardi, M.Hum. Drs. Djamari Dra. Sri Sayekti Dra. Erli Yetti
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun, Jakarta Timur 13220 Telepon: 021 4896558, 4896554 Faksimile: 021 4750407
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT
3.1 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah: (1) memetakan keberadaan puisipuisi kepariwisataan Indonesia yang mempromosikan objek-objek wisata di daerah seluruh wilayah Republik Indonesia ke dalam enam kategori wilayah, sesuai pembagian daerah MP3E, yaitu wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Kepulauan Maluku dan Papua; (2) mendeskripsikan dan mengungkapkan makna dan pesan utama 30 puisi Indonesia modern dari 30 penyair sastra Indonesia yang bertema kepariwisataan Indonesia, (3) mendeskripsikan dan mengungkapkan konteks sosial pembaca (300 responden) terhadap permasalahan kepariwisataan Indonesia, (4) menyosialisasikan makna dan pesan utama yang termuat dalam 30 puisi bertema kepariwisataan Indonesia kepada masyarakat Indonesia, dengan sampel penelitian 300 responden yang berada di 10 kota provinsi wilayah Republik Indonesia (Padang, Medan, Yogyakarta, Semarang, Banjarmasin, Palangkaraya, Denpasar, Mataram, Manado, dan Gorontalo), sebagai penjaringan atas tingkat keberterimaan akan makna dan pesan utama
puisi-puisi
kepariwisataan
Indonesia;
dan
(5)
menjaring
dan
mengungkapkan pesan, kesan, dan harapan masyarakat Indonesia atas keberadaan puisi-puisi kepariwisataan sebagai salah satu bentuk kampanye “sadar wisata”.
1
Dengan lima tujuan tersebut maka hasil yang diharapkan dari penelitian adalah agar masyarakat memiliki kesadaran untuk berwisata, atau setidak-tidaknya ikut mempromosikan objek-objek wisata di daerahnya agar dikenal oleh masyarakat lainnya, baik yang tinggal di Indonesia maupun mereka yang tinggal di luar negeri. Pengertian “sadar wisata” di sini adalah kesadaran masyarakat untuk ikut serta memelihara, menjaga, melestarikan, memromosikan, dan menikmati objek-objek wisata sejarah, budaya, dan keindahan alam yang ada di Indonesia. Salah satu cara untuk dapat mempromosikan objek-objek wisata tersebut adalah ikut serta mengenalkan, memajukan, dan memasarkan kepada khalayak yang berminat, termasuk membaca, memahami, menikmati, membuat, dan menyebarluaskan melalui puisi-puisi yang bertema promosi kepariwisataan Indonesia.
3.2 Manfaat Penelitian Sebagaimana telah dikemukan dalam pendahuluan bahwa persoalan promosi kepariwisataan Indonesia itu sesungguhnya tidak hanya dilakukan oleh lembaga pemerintah, seperti oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif serta jajarannya hingga ke dinas-dinas pariwisata di daerah, tetapi juga oleh mereka yang bekerja di perhotelan, biro iklan dan perjalanan, serta seniman atau penyair yang peduli akan makna pentingnya berwisata. Seiring dengan kepedulian penyair terhadap masalah kepariwisataan Indonesia dan telah diwujudkan dalam bentuk penulisan puisi, penelitian ini berusaha menganalisis 30 puisi Indonesia modern yang ditulis oleh 30 penyair sastra Indonesia modern (Amir Hamzah, Mansur Samin, Hamid Jabbar, Slamet Sukirnanto, Taufiq Ismail, Dimas Arika Miharja, Surasono Rashar, Sensu
2
Alfajrie Hamin, Isbedy Stiawan Z.S., Ajip Rosidi, Dodong Djiwapradja, Lilik Mulyadi, Isma Sawitri, Sugiyanta, Abdul Hadi W.M., M. Junaedi, Aliemha, Annisa Al Hadis, Rina Kusmiarsih, Verrianto Madjowa, Ras Agaffar, Anshar Maudin S.T., Bambang Widiatmoko, W.S. Rendra, Didi Marsudi, Yoseph Arakei U.B.D., Zainal Abidin, Sanny Tomasoa, Said Agus Salim, dan Hasballah S.M. Saad), sebagai sampel utamanya, kemudian hasil analisis konten puisi tersebut disosialisasikan ke masyarakat 10 kota di Indonesia (Padang, Medan, Yogyakarta, Semarang, Banjarmasin, Palangkaraya, Denpasar, Mataram, Manado, dan Gorontalo), dengan terlebih dahulu diujicobakan di Jakarta, sebagai upaya menyadarkan masyarakat untuk senantiasa dapat “sadar wisata”, dalam arti tidak hanya sadar wisata secara fisik, tetapi juga sadar wisata secara batiniah (perasaan dan pikirannya). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar masyarakat memiliki pemahaman dan wawasan yang luas tentang objek-objek wisata sejarah, budaya, dan keindahan alam daerah-daerah di wilayah Republik Indonesia yang terekspresikan melalui puisi-puisi bertema kepariwisataan Indonesia. Setelah masyarakat memiliki pemahaman dan wawasan tersebut diharapkan juga timbul rasa kesadaran untuk melakukan wisata, berekreasi, berefresing, baik secara lahir maupun batin mengenal lebih jauh tentang Indonesia, dan masyarakat 10 kota provinsi di Indonesia tersebut gemar berwisata, berekreasi, dan berefresing, baik secara fisik maupun batin, untuk menyegarkan suasana kerja, menyegarkan pikiran dan perasaan, serta menghilangkan stres dari kejenuhan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat hasil yang demikian tentu pada tiga bulan pertama telah disusun rancangan penelitian, mencari dan menemukan populasi data
3
sebanyak 500 puisi, memetakan 500 puisi tersebut dalam enam wilayah objek-objek wisata yang ditulis oleh para penyair tersebut, memilih dan menentukan 30 puisi dan analisis makna dan pesannya, menyusun dan menguji kuesioner serta pedoman wawancara ke lapangan penelitian. Selanjutnya pada enam bulan penelitian ini telah diperoleh data hasil pengisian kuesioner dan wawancara dari sepuluh kota provinsi di Indonesia (300 responden, 10 narasumber, dan 10 pembaca ahli) tentang tingkat keberterimaan makna dan pesan utama 30 puisi yang berbicara tentang kepariwisataan Indonesia tersebut. Sepuluh bulan penelitian ini telah dapat dihasilkan laporan penelitian lengkap tentang “Promosi Kepariwisataan Indonesia dalam Puisi Indonesia Modern”, kurang lebih 300 halaman, dalam bentuk jilidan rapi, apabila memungkinkan dan diizinkan dapat dicetakkan ke penerbit nasional menjadi sebuah buku hasil penelitian. Manfaat hasil penelitian ini secara nyata dapat memberi sumbangan pemikiran dan wawasan di bidang promosi kepariwisataan Indonesia melalui penulisan puisi Indonesia modern. Bagi pemerintah atau pemangku kepentingan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil kebijakan dalam usaha merealisasikan program kerja dan sosialisasi atau kampanye “sadar wisata” bagi masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat umumnya hasil penelitian ini juga dapat dipakai sebagai salah satu sarana menggugah kembali kesadaran masyarakat lainnya akan pentingnya melakukan wisata, berekresi, berpelancongan, dan berefresing agar terbebas dari rutinitas, kejenuhan, stres yang membuat berhentinya aktivitas dan semangat kerja. Dengan melakukan wisata tersebut diharapkan hidup kembali
segar
dan
penuh
semangat
beraktivitas
sehari-hari
dalam
4
menyelesaikan tugas dan kewajiban diri sebagai warga negera Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain dua hal tersebut, hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia, terutama bagi mereka yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa dalam rangka menanamkan budi pekerti dan memupuk keteguhan watak nasionalisme atau kebangsaan. Hasil penelitian ini dapat diolah kembali sebagai penulisan penanaman budi pekerti dan memupuk watak nasionalisme tersebut melalui penulisan bahan ajar di sekolah atau bacaan bagi mahasiswa ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
5