Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)1
PENGARUH FEE AUDIT, TIME BUDGET PRESSURE, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN PENGALAMAN AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA) THE EFFECT OF AUDIT FEE, TIME BUDGET PRESSURE, AND TASK COMPLEXITY ON AUDIT QUALITY WITH AUDITOR EXPERIENCE AS MODERATING VARIABLE (EMPIRICAL STUDIES ON PUBLIC ACCOUNTING FIRM IN YOGYAKARTA) Oleh:
Susmiyanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Diana Rahmawati Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Fee Audit, Time Budget Pressure, dan Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit dengan Pengalaman Auditor sebagai variabel moderating. Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 113 auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta dengan sampel penelitian sebanyak 58 auditor. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Fee Audit terhadap Kualitas Audit dengan nilai r2(xly) 0,169. (2) Terdapat pengaruh negatif dan signifikan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan nilai r2(xly) sebesar 0,263. (3) Terdapat pengaruh negatif dan signifikan Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit dengan nilai r2(xly) sebesar 0,413. (4) Pengalaman Auditor tidak bepengaruh positif terhadap hubungan antara Fee Audit, Time Budget Pressure, dan Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit dengan nilai r2(x1y) sebesar 0,474. Kata kunci: Fee Audit, Time Budget Pressure, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor, Kualitas Audit. Abstract The purpose of this study was to determine the effect of Audit Fee, Time Budget Pressure, and Task Complexity on Audit Quality with Auditor Experience as moderating variable. This study included a comparative causal research. The population in this study is 113 an auditor who work on Public Accounting Firm in Yogyakarta and took sample of 58 auditor. The sampling technique used purposive sampling. Data collection techniques used a questionnaire. The results showed that: (1) Audit Fee has positive and significant effect on Audit Quality with value of r2 0,169. (2) Time Budget Pressure has negative and significant effect on Audit Quality with value of r2 0,263. (3) Task Complexity has negative and significant effect on Audit Quality with value of r2 0,413. (4) Auditor Experience hasn’t positive effect on relationship between an Audit Fee, Time Budget Pressure, and Task Complexity on Audit Quality with value r2 0,474 Key Words: Audit Fee, Time Budget Pressure, Task Complexity, Auditor Experience, Audit Quality.
sekarang ini. Perusahaan menggambarkan
PENDAHULUAN Perusahaan–perusahaan nasional
maupun
berkembang
sangat
kinerjanya melalui laporan keuangan yang
multinasional pesat
di
zaman
dibuat oleh manajemen. Menurut Sofyan S. Harahap (2006: 105), laporan keuangan
2 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
merupakan laporan yang menggambarkan
dan standar pengendalian mutu. Kualitas
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
audit
perusahaan pada periode tertentu atau
probabilitas
seorang
jangka waktu tertentu.
menemukan
serta
Laporan keuangan yang telah dibuat merupakan salah satu
juga
dapat
dikatakan
sebagai
auditor
dalam
melaporkan
terkait
dengan adanya suatu pelanggaran yang
bentuk
terdapat pada sistem akuntansi klien yang
pertanggungjawaban perusahaan kepada
di auditnya (De Angelo, 1981 dalam
pihak internal yaitu: manajemen dan
Winda, dkk 2014: 50). Namun, pada
karyawan, sedangan pihak eksternal yang
praktiknya masih terdapat auditor yang
berkepentingan yaitu: pemilik (owner),
melakukan
kreditur,
pemerintah,
standar audit dan SPAP yang menyebabkan
pelanggan
penurunan kualitas audit serta laporan
calon
pemegang
investor,
saham,
dan
(customer). Adanya keandalan terhadap
pelanggaran–pelanggaran
keuangan auditan yang tidak andal.
laporan keuangan yang dikeluarkan adalah
Selama tahun 2004 sampai
penting bagi pemangku kepentingan serta
tahun 2009 sudah tercatat 52 kasus
bagi perkembangan perusahaan tersebut,
pelanggaran yang dilakukan oleh akuntan
sehingga
yang
publik (Sukrisno Agoes, 2012). Aspek-
laporan
aspek yang dilanggar tersebut antara lain
memerlukan
independen
untuk
auditor
mengaudit
keuangannya.
terdiri dari: karateristik personal akuntan (5
Audit laporan keuangan, menurut
kasus),
pengalaman
audit
(6
kasus),
Boynton dan Kell (2003: 6) merupakan
independensi akuntan publik (7 kasus),
kegiatan
dan
penerapan etika akuntan publik (12 kasus)
mengevaluasi bukti terkait dengan laporan-
dan kualitas audit (22 kasus). Berdasarkan
laporan perusahaan dengan maksud agar
kasus-kasus yang telah tercatat tersebut,
dapat
kasus paling banyak terjadi pada aspek
untuk
memperoleh
memberikan
pendapat,
apakah
laporan-laporan telah disajikan secara
kualitas audit.
wajar sesuai dengan kriteria yang telah
Berikut ini, kasus lainnya yang
ditetapkan yaitu sesuai dengan prinsip–
terjadi pada tahun 2008 yaitu, adanya
prinsip yang berlaku umum (GAAP).
pelanggaran terhadap standar auditing,
Menurut Indonesia Akuntan
dalam Publik
Ikatan Standar (SPAP),
Akuntan
SPAP dalam pelaksanaan audit atas laporan
Profesional
keuangan PT. LILS tahun buku 2007 oleh
audit
yang
akuntan
publik sanksi
bernama pembekuan
ZAF.
dilakukan oleh seorang auditor dikatakan
Mendapatkan
izin
berkualitas jika memenuhi standar auditing
praktik selama 6 bulan (Sukrisno Agoes,
Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)3
2012:
68).
Adanya
kasus
tersebut
bekerja sesuai dengan imbalan jasa yang
mengindikasikan bahwa masih banyak
akan diterimanya. Dampak kemudian akan
terdapat pelanggaran–pelanggaran standar
memberikan pengaruh terhadap tinggi
audit, dimana adanya pelanggaran tersebut
rendahnya kualitas audit.
akan berdampak pada kualitas audit dan hasil laporan keuangan auditan.
Berikut merupakan sebagian kasus terkait dengan fee audit seorang
Menurut Kelley, T dan L
auditor. Pada akhir tahun 2013, IAPI
Margheim (1990), menurunnya kualitas
meminta KPU untuk menaikkan fee audit
audit disebabkan oleh adanya tekanan
akuntan publik untuk mengaudit dana
(pressure), sistem pengendalian (control
kampanye. Hal ini dikarenakan KPU masih
system),
pengendalian
menggunakan standar fee audit dana
(supervissory style). Sedangkan menurut
kampanya tahun 2009. Dalam aturan KPU,
Otley dan Pierce (1995), mengatakan
fee audit untuk tingkat kabupaten per partai
bahwa penurunan kualitas audit disebabkan
sebesar
oleh
yang
provinsi Rp20.000.000,00. Anggota Dewan
disfungsional seorang auditor. Perilaku
Pengurus IAPI, M Achsin menilai bahwa
yang disfungsional tersebut misalnya yaitu
dipastikan
adanya prosedur audit yang dilewati,
Akuntan Publik untuk melakukan audit
dikarenakan oleh dampak dari suatu
dana
masalah.
(akuntanonline.com).
dan
dampak
gaya
dari
perilaku
Rp10.000.000,00
terdapat
dan
tingkat
keengganan
kampanye
dari
tersebut Adanya
kasus
Menurut Sukrisno Agoes (2012:
tersebut mengindikasikan bahwa besaran
18), fee audit merupakan besarnya biaya
fee audit yang diberikan kepada akuntan
yang tergantung dari resiko penugasan,
publik mempengaruhi penerimaan tugas
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat
audit dari kliennya.
keahlian
yang
diperlukan
untuk
Sebelum
melakukan
proses
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya
audit, klien dan auditor akan menyepakati
KAP yang bersangkutan dan pertimbangan
seberapa lama proses audit harus dilakukan.
professional lainnya. Apabila fee yang akan
Adanya keadaan penganggaran waktu yang
didapatkan auditor tidak sesuai dengan
cepat akan memunculkan tekanan anggaran
karakteristik penetapan besarnya fee audit
waktu (time budget pressure) pada diri
tersebut, maka diduga motivasi untuk
auditor. Time budget pressure ini berkaitan
mengerjakan proses audit tidak dapat
dengan
maksimal. Adanya keadaan yang demikian,
menyelesaikan tugas audit dalam waktu
mengindikasikan bahwa auditor dalam
yang dianggarkan yang ditetapkan oleh
tekanan
auditor
ketika
akan
4 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
perusahaan audit (Margheim et al, 2005:
menurunnya kualitas audit ini terjadi karena
26).
adanya Auditor yang mengalami time
budget pressure, akan mengalami stress
prosedur
dilaksanakan,
audit
yang
dikarenakan
tidak
terbatasnya
waktu untuk penyelesaian tugas audit.
individual yang bisa muncul karena adanya
Selain adanya fee audit dan time
ketidakseimbangan tugas dan waktu yang
budget
tersedia dan juga dikarenakan adanya
dijelaskan diatas, adanya kompleksitas
faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
tugas
Tugas auditor yang semakin kompleks
mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas
ditambah
audit.
dengan
waktu
dianggarkan
pressure
juga
seperti
menjadi
Kompleksitas
yang
faktor
tugas
telah
yang
merupakan
sedikit maka adanya indikasi munculnya
persepsi individu terkait dengan kesulitan
stress individual ini akan semakin besar.
suatu
Apabila auditor telah mengalami stress
terbatasnya kapasitas, daya ingat serta
individual, maka akan berdampak pada
kemampuan
pekerjaan yang sedang dikerjakannya.
masalah
Auditor
pembuat keputusan (Jamilah, dkk 2007:
juga
akan
terindikasi
untuk
melewati tahap audit dikarenakan untuk
tugas
yang
yang
untuk
disebabkan
oleh
mengintegrasikan
dimiliki
oleh
seorang
26).
memenuhi waktu penyelesaian tugas yang
Kompleksitas tugas audit yang
terbatas, sehingga hal ini akan berdampak
tinggi, dapat memunculkan kesulitan dalam
pada kualitas audit yang akan dihasilkan.
penyelesaian tugas audit yang kemudian
Bulan November 2013, terdapat
akan berdampak pada kinerjanya dalam
kasus terkait dengan waktu audit BUMN
proses melakukan audit tersebut. Pada
perlu lebih awal, dalam kasus ini, BPK
tahun 2013, terdapat kasus terkait dengan
yang melakukan audit kinerja ataupun
audit dana kampanye dimana akuntan
PDTT
banyak
publik dibebani dengan pekerjaan yang
mendapatkan temuan ketidakpatuhan yang
lebih banyak sedangkan fee audit yang
dilakukan oleh BUMN. Adanya temuan
diperolehnya tetap. Adanya pembebanan
tersebut disebabkan oleh rentang waktu
tugas yang lebih banyak dikarenakan model
dimulainya kontrak dengan keharusan
pelaporan dana kampanye AUP, namun
selesainya audit dilaksanakan dalam waktu
karena model tersebut dalam UU Akuntan
yang singkat, sehingga tidak mungkin
Publik tidak digolongkan sebagai audit,
Akuntan Publik membuat audit kepatuhan
maka KPU mengharuskan akuntan publik
(akuntanonline.com).
kasus
untuk membuat 2 laporan yaitu laporan
bahwa
kepatuhan yang merupakan bentuk audit
tersebut
terhadap
BUMN
Adanya
mengindikasikan
Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)5
dan laporan AUP (Agreed Upon Prosedur) (akuntanonline.com). tersebut
Adanya
kasus
mengindikasikan
bahwa
Adanya perbedaan pengalaman pada masing-masing auditor ini jelas akan memberikan
dampak
kinerjanya
proses
auditing.
pembebanan tugas yang lebih banyak dan
dalam
lebih kompleks ini, akan mempengaruhi
Pengalaman akan memberikan dampak
kualitas audit.
terhadap kualitas audit, dengan pengalaman
Auditor
yang
yang lebih banyak berarti auditor akan
lainnya tentu saja akan memiliki sikap yang
memiliki kemampuan yang lebih tinggi
berbeda
dalam melakukan auditing.
dalam
satu
dengan
melakukan
pada
menghadapi
masalah-
masalah yang ada selama melakukan tugas auditing.
Adanya
perbedaan
Adanya pengalaman seorang
tersebut
auditor akan mempengaruhi fee audit, time
disebabkan oleh berbagai faktor-faktor
budget pressure, serta kompleksitas tugas
yang mempengaruhi pemikiran dan tingkah
yang
laku
auditor.
pengalaman dalam bekerja yang berbeda-
Perkembaangan pemikiran dan tingkah
beda antara auditor satu dengan yang
laku tersebut memberikan dampak pada
lainnya akan memunculkan sikap serta
sikap yang akan diambil seorang auditor
tindakan yang berbeda antara auditor satu
dalam menghadapi masalah–masalahnya.
dengan auditor yang lainnya.
masing-masing
Adanya pengalaman auditor yang berbeda-
akan
Fee
dikerjakannya.
audit
dipengaruhi
Adanya
oleh
beda merupakan salah satu dari faktor yang
pengalaman yang dimiliki oleh masing-
mempengaruhi perkembangan tingkah laku
masing auditor. Auditor yang bekerja lebih
auditor.
lama akan memiliki profesionalitas kerja Menurut Sukrisno Agoes (2004:
yang lebih tinggi, sehingga besarnya fee
33), auditor yang berpengalaman adalah
audit juga akan mengikutinya. Kualitas
auditor yang memiliki pemahaman yang
audit yang tinggi akan memerlukan fee
lebih
memiliki
audit yang lebih besar dikarenakan untuk
kemampuan untuk memberikan penjelasan
mendapatkan hasil yang baik prosesnya
yang masuk akal terhadap kesalahan-
juga harus baik dan biaya yang lebih besar.
baik,
kesalahan
dan
dalam
mereka
laporan
keuangan
Pengalaman
akan
time
budget
kliennya, serta dapat mengelompokkan
mempengaruhi
kesalahan berdasarkan pada tujuan audit
pressure pada seorang auditor. Adanya
dan struktur dari sistem akuntansi yang
pengalaman akan mempengaruhi sikap
mendasari.
auditor
yang
menyelesaikan
adanya
juga
akan masalah
muncul time
untuk budget
6 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
pressure. Auditor yang memiliki sedikit
pengolahan data kualitatif. Jenis penelitian
pengalaman
menganggap
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
masalah time budget pressure sebagai
penelitian kausal komparatif. Penelitian
masalah yang kompleks, sehingga akan
kausal komparatif yaitu tipe penelitian
muncul
dengan karakteristik masalah yang berupa
tentu
akan
sikap
negatif
dalam
menyelesaikannya.
hubungan sebab-akibat antara dua variabel
Pengalaman auditor yang lebih
atau lebih.
banyak juga akan mempengaruhi tingkat tinggi rendahnya kompleksitas suatu tugas.
Waktu dan Tempat Penelitian
Seseorang yang masih memiliki lebih
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
sedikit pengalaman akan lebih menanggapi
Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta.
suatu permasalahan yang dialaminya lebih
Waktu pelaksanaan penelitian bulan Maret
kompleks sehingga akan mengalami suatu
2016 hingga Mei 2016.
stress
individual.
pengalaman
ini
Adanya akan
perbedaan
mempengaruhi
kompleksitas tugas yang selanjutnya akan
Definisi Operasional Variabel Penelitian a.
Variabel Dependen (Y)
mempengaruhi kualitas audit.
Variabel
Berdasarkan latar belakang masalah
dependen
dalam
penelitian ini adalah Kualitas Audit (Y).
yang telah diuraikan diatas, maka dalam
Kualitas
penelitian ini diambil judul “Pengaruh Fee
probabilitas auditor dimana pada saat
Audit,
dan
melakukan audit laporan kliennya, auditor
Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas
dapat menemukan pelanggaran dalam
Audit dengan Pengalaman Auditor sebagai
sistem
Variabel Moderating (Studi Empiris Pada
melaporkannya dalam laporan audit, dan
Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta)”.
dalam melaksanakan tugasnya tersebut
Time
Budget
Pressure,
audit
merupakan
akuntansi
kliennya
semua
dan
auditor berpedoman pada standar auditing METODE PENELITIAN
dan standar pengendalian mutu.
Jenis Penelitian
b.
Penelitian
menggunakan
Fee audit merupakan jumlah
pendekatan kuantitatif. Menurut Gendro
pendapatan yang diterima oleh auditor yang
Wiyono (2011: 129), data kuantitatif
besarnya
merupakan data statistik yang berbentuk
keuangan dan ukuran perusahaan klien,
angka–angka baik yang secara langsung
kompleksitas jasa audit, risiko audit, tingkat
dari
keahlian auditor, efisiensi yang dimiliki
hasil
ini
Variabel Independen (X)
penelitian
maupun
hasil
bervariasi
tergantung
dari
Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)7
auditor dan nama KAP yang melakukan
Populasi dan Sampel
jasa audit.
Populasi dalam penelitian ini Time
budget
pressure
yaitu auditor yang bekerja pada Kantor
merupakan keadaan yang menunjukkan
Akuntan Publik di Yogyakarta. Teknik
dimana
untuk
pengambilan sampel yang digunakan yaitu
menyelesaikan tugas audit dalam waktu
dengan teknik Purposive Sampling. Data
yang telah dianggarkan dan ditetapkan oleh
penentuan Purposive Sampling ini adalah
perusahaan audit dimana adanya time
tujuan penelitian. Sampel ini digunakan
budget
karena dalam upaya memperoleh data
auditor
dituntut
pressure memberikan dampak
adanya
perilaku
disfungsional
dan
ketidakefektivan dalam pekerjaan audit. Kompleksitas
tugas
merupakan
tentang fenomena atau masalah yang akan diteliti, memerlukan sumber data atau kriteria
khusus
berdasarkan
penilaian
sebuah tugas yang terdiri dari bagian-
tertentu. Perhitungan sampel menggunakan
bagian yang banyak dan berbeda-beda serta
rumus Slovin, jumlah sampel yaitu 88
terkait satu dengan yang lainnya dimana
responden. Sampel yang didapatkan dalam
tingkat kekompleksan tugas ini tergantung
penelitian ini yaitu sebanyak 58 sampel
dari
auditor junior dan senior.
persepsi
masing-masing
individu
auditor. c.
Variabel Moderating (X4) Pengalaman
merupakan
Data yang digunakan dalam
pola tingkah laku yang didapatkan auditor
penelitian ini menggunakan data primer,
baik dari pendidikan formal maupun
yakni data yang diperoleh langsung dari
informal
sumber
dan
auditor
Teknik Pengumpulan Data
merupakan
pembelajaran selama
atau
objek
peneliti.
Teknik
menjadi
pengumpulan data menggunakan kuesioner
auditor, pertambahan tingkah laku yang
yaitu teknik pengumpulan data yang
didapatkannya
dilakukan
dari
bekerja
proses
berbagai
interaksi
dengan
cara
memberikan
selama bekerja dan dengan lingkungan luar
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
yang
tertulis
terjadi
Semakin
secara
berulang-ulang.
meningkatnya
kepada
responden.
Dalam
pengalaman
mengukur pernyataan-pernyataan dalam
seorang auditor akan berdampak pada
kuesioner, digunakan skala likert 4 poin
peningkatan
dalam
dengan jawaban dari sangat tidak setuju
mendeteksi kesalahan sekaligus mencari
sampai dengan sangat setuju, dimana
penyebab munculnya masalah dalam proses
kuesioner
audit menjadi lebih baik.
Kantor Akuntan Publik.
kemampuan
tersebut
dibagikan
kepada
8 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
Uji Coba Instrumen Data
Teknik Analisis Data
dalam
penelitian
ini
a.
Analisis Regresi Sederhana
dikumpulkan dari para responden dengan
Regresi sederhana didasarkan pada
menggunakan kuesioner dengan Likert
hubungan fungsional ataupun kausal satu
scale yang nantinya untuk mengukur Fee
variabel independen dengan satu variabel
Audit (X1), Time Budget Pressure (X2),
dependen. Persamaan umum regresi linear
Kompleksitas Tugas (X3), Kualitas Audit
sederhana Ŷ = a + bX. Uji t dilakukan
(Y), dan Pengalaman Auditor (X4). Uji
untuk menguji signifikansi konstanta dan
coba
variabel bebas dengan satu variabel terikat.
instrumen
dilakukan
dengan
menyebar 30 kuesioner kepada auditor.
b.
Dalam penelitian ini menggunakan uji coba
Analisis Regresi Moderating Regresi
moderating
merupakan
terpakai dikarenakan jumlah resonden yang
aplikasi khusus regresi berganda linear
menerima kuesioner terbatas.
dimana
a.
mengandung
Uji Validitas Data Uji
validitas
digunakan
untuk
dalam
persamaan
unsur
interaksi
regresi
Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
b1X1+b2X2+b3X1X2+e.
kuesioner
mampu
moderating
HASIL
oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali,
PEMBAHASAN
2011: 52). Perhitungan nilai korelasi antar
Statistik Deskriptif
indikator
menggunakan
Ŷ
=
a
+
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
skor
(Imam
Ghozali, 2006: 164). Persamaan umum
mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.
pada
regresinya
PENELITIAN
DAN
bantuan
Analisis data statistik deskriptif
aplikasi SPSS 16 dengan melihat Corrected
yang disajikan dalam penelitian ini meliputi
Item-Total
butir
harga rerata Mean (M), Modus (Mo),
instrumen. r hitung > r tabel maka butir
Median (Me), dan Standar Deviasi (SD).
pertanyaan dinyatakan valid.
Berikut ini adalah hasil analisis statistik
b.
Uji Reliabilitas
deskriptif dari data penelitian:
Konsistensi Internal diukur dengan
Tabel.1 Hasil Analisis Deskriptif Ket Y 𝑿𝟏 𝑿𝟐 𝑿𝟑 41 21 12 8 Min 34 28 24 Max 55 47,3 27,9 21,5 14,3 M 4 8 0 1 47 28 24 14 Mo 47 28 22 14 Me
Correlation
tiap
menggunakan salah satu teknik statistik yaitu Chronbach’s alpha. Menurut Imam Ghozali (2006) suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai Chronbach’s alpa > 0,60.
𝒁 33 47 37,3 3 37 37
Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)9
2,91 2,40 3,21 3,27 3,09 7 2 3 8 2 Sumber: data primer yang diolah (2016) SD
Uji Prasyarat Analisis a)
Uji Normalitas
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp. Keterangan Sig. (2tailed) Y 0,724 Berdistribusi normal X1 0,396 Berdistribusi normal X2 0,443 Berdistribusi normal X3 0,656 Berdistribusi normal
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas Varia Tolera V keterangan bel nce IF X1 0,929 1, Tidak terjadi 07 multikolinear 6 itas X2 0,529 1, Tidak terjadi 88 multikolinear 9 itas X3 0,537 1, Tidak terjadi 86 multikolinear 1 itas Sumber: data primer yang diolah (2016) Hasil
perhitungan
menunjukkan bahwa
nilai
analisis VIF pada
masing-masing variabel memiliki nilai lebih kecil dari 10. Nilai
Tolerance
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sig
memiliki nilai kurang dari 0,10. Hal
berada diatas 0,05 (5%) sehingga hal ini
tersebut menunjukkan bahwa masing-
menunjukkan bahwa model regresi dalam
masing
penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
multikolinearitas.
b) Uji Linearitas Tabel 3. Hasil Uji Linearitas Variabel Sig Keterangan X1 0,537 Linear X2 0,646 Linear X3 0,417 Linear X4 0,193 Linear Sumber: data primer yang diolah (2016)
2.
variabel
tidak
terjadi
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel hasil uji linearitas di atas, menunjukkan
bahwa
masing-masing
variabel X1, X2, X3, dan X4 diperoleh nilai sig>0,05
yang
menunjukkan
Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas
bahwa
Dalam gambar grafik scatterplot
hubungan masing-masing variabel bebas
diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar
liner dengan Kualitas Audit.
secara random (acak) di bawah atau diatas
c) 1.
angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian,
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas
dapat diambil kesimpulan bahwa dalam model
regresi
ini
tidak
terjadi
10 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
heteroskedastisitas, sehingga model regresi
semakin tinggi. Koefisien korelasi r(x1y)
layak untuk digunakan.
sebesar 0,411, nilai koefisien determinasi
1.
Uji Hipotesis
r2(x1y)
Dalam penelitian ini, uji hipotesis
Sumbangan relatif (SR%) sebesar 31,53%
dilakukan dengan analisis regresi linear
dan sumbangan efektifnya (SE%) sebesar
sederhana dan analisis regresi moderating.
15,51%. Hal ini berarti dari variabel bebas
Berikut hasil uji hipotesis dengan SPSS 16:
yang mempengaruhi variabel terikat dalam
Tabel 5. Uji Hipotesis Konstant Koefisie a n 0,500 H1 33,366 -0,466 H2 57,355 -0,572 H3 55,528 1,404E-5 H4 52,731
penelitian Nilai Sig 0,001 0,000 0,000 0,543
Ket Sig Sig Sig Tidak Sig
yaitu
sebesar
ini,
Fee
0,169
Audit
(16,9%).
memiliki
sumbangan efektif (SE%) sebesar 15,51%. Hasil penelitian ini didukung oleh teori dalam SPAP Seksi 240.1 (2011: 33) yang menyatakan bahwa: “Dalam
melakukan
negosiasi
mengenai jasa professional yang diberikan. Berdasarkan tabel diatas dapat
Praktisi dapat mengusulkan jumlah imbalan
dilihat bahwa: H1 diterima dengan nilai
jasa professional yang dipandang sesuai.
koefisien sebesar 0,500, H2 diterima
Fakta terjadinya jumlah imbalan jasa yang
dengan nilai koefisien -0,466,H3 diterima
diusulkan oleh praktisi yang satu lebih
dengan nilai koefisien -0,572 dan H4 tidak
rendah dari praktisi yang lain bukan
diterima dengan nilai koefisien 1,404E-5.
merupakan pelanggaran terhadap kode etik
PEMBAHASAN
profesi,
Pengaruh fee audit terhadap kualitas
terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika
audit
profesi dapat saja terjadi dari besaran Hasil penelitian ini mendukung
namun
demikian,
ancaman
imbalan jasa professional yang diusulkan.
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
Sebagai
“Terdapat pengaruh positif antara Fee
pribadi terhadap kompetensi serta sikap
Audit terhadap Kualitas Audit”. Hubungan
sikap
antara Fee Audit terhadap Kualitas Audit
professional dapat terjadi ketika besaran
ini adalah positif dan signifikan, yang
imbalan jasa professional yang diusulkan
ditunjukkan
sedemikian rendahnya maka berdampak
dengan
nilai
signifikansi
0,001. Koefisien regresi sebesar 0,500 yang
contoh
ancaman kepentingan
kecermatan
dan
kehati–hatian
pada kualitas audit yang dihasilkannya.”
memiliki arah positif yang berarti semakin
Dalam penerimaan klien, anggota
tinggi Fee Audit maka Kualitas Audit juga
KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang
Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)11
dapat memberikan dampak pada kualitas
al (2004: 160), yang menyatakan bahwa
audit yang akan dihasilkan (Sukrisno
adanya time budget pressure akan memiliki
Agoes, 2012: 46)
efek yaitu tidak efektifnya pekerjaan audit
Hasil penelitian ini juga didukung
yang dikerjakan oleh seorang auditor.
oleh hasil penelitian dari Andreani Hanjani
Hasil penelitian ini didukung oleh
dan Rahardja (2014) yang menunjukkan
penelitian yang dilakukan oleh Ririn
bahwa Fee Audit berpengaruh positif dan
Choiriyah (2012) menunjukkan bahwa
signifikan terhadap kualitas audit.
Time
Budget
Pressure
mempunyai
pengaruh negatif secara parsial terhadap Pengaruh time budget pressure terhadap
kualitas audit.
kualitas audit Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
Pengaruh kompleksitas tugas terhadap kualitas audit
“Terdapat pengaruh negatif antara Time
Hasil penelitian ini mendukung
Budget Pressure terhadap Kualitas Audit”.
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa
Hubungan antara Time Budget Pressure
“Terdapat
terhadap Kualitas Audit ini adalah negatif
Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas
dan signifikan, yang ditunjukkan dengan
Audit”. Hubungan antara Kompleksitas
nilai signifikansi 0,000. Koefisien regresi
Tugas terhadap Kualitas Audit ini adalah
sebesar 0,466 yang memiliki arah negatif
negatif dan signifikan, yang ditunjukkan
yang berarti semakin tinggi Time Budget
dengan nilai signifikansi 0,000. Koefisien
Pressure maka Kualitas Audit juga semakin
regresi sebesar 0,572 yang memiliki arah
rendah. Koefisien korelasi r(x1y) sebesar
negatif
0,513, nilai koefisien determinasi r2(x1y)
Kompleksitas Tugas maka Kualitas Audit
yaitu sebesar 0,263 (26,3). Sumbangan
juga semakin rendah. Koefisien korelasi
relatif
r(x1y)
(SR%)
sebesar
41,64%
dan
pengaruh
negatif
antara
yang berarti semakin tinggi
sebesar
0,643,
nilai
koefisien
sebesar
determinasi r2(x1y) yaitu sebesar 0,413
20,49%. Hal ini berarti dari variabel bebas
(41,3%). Sumbangan relatif (SR%) sebesar
yang mempengaruhi variabel terikat dalam
41,64% dan sumbangan efektifnya (SE%)
penelitian ini, Time Budget Pressure
sebesar 26,83%. Hal ini berarti dari variabel
memiliki sumbangan efektif (SE%) sebesar
bebas yang mempengaruhi variabel terikat
20,49%.
dalam penelitian ini, Kompleksitas Tugas
sumbangan
efektifnya
(SE%)
Hasil penelitian ini didukung oleh teori McDaniel (1990) dalam Paul Coram et
memiliki sumbangan efektif (SE%) sebesar 13,20%.
12 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
Hasil penelitian ini didukung oleh
Audit dengan Pengalaman Auditor sebagai
Rita Anugerah dan Sony (2014: 140) yang
variabel
menyatakan
proses
signifikansi 0,543. Koefisien korelasi r(x1y)
pelaksanaan audit, keberagaman tugas dan
sebesar 0,721, nilai koefisien determinasi
kesulitan tugas akan membuat proses audit
r2(x1y) yaitu sebesar 0,474 (47,4%). Hasil
menjadi sangat kompleks sehingga akan
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
mempengaruhi kualitas audit. Menurut
Pengalaman Auditor tidak berpengaruh
Chung dan Monroe (2001), kompleksitas
positif terhadap hubungan antara Fee
tugas dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
Audit,
banyaknya informasi yang tidak relevan
Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas
dan ambiguitas yang tinggi. Kedua faktor
Audit
bahwa
pada
tersebut menurut Prasita dan Andi (2007) menjadi
indikasi
penyebab
dari
menurunnya kualitas audit.
moderating”.
Time
Ika
Budget
Sukriah,
Hasil
nilai
Pressure,
dkk
(2009:
dan
13)
mengatakan bahwa pengalaman auditor dapat diperoleh dari banyaknya tugas–tugas
Hal tersebut membuktikan bahwa
pemeriksaan dari klien perusahaan yang
pengaruh variabel Kompleksitas Tugas
diaudit, dimana perusahaan yang diaudit
terhadap Kualitas Audit adalah negatif dan
memiliki beragam jenis perusahaan yang
signifikan. Hasil penelitian ini sependapat
berbeda–beda. Namun, dalam penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh
responden yang didapatkan sejumlah besar
Abdul
dimana
merupakan auditor junior. Selain itu dalam
kompleksitas tugas memiliki pengaruh
data responden juga ditemukan bahwa lama
negatif dan signifikan terhadap kualitas
waktu bekerja dibawah 3 tahun memiliki
audit. Hasilnya yaitu, tingkat signifikansi
persentase terbesar. Maka, penelitian ini
memiliki nilai sebesar 0,022 dibawah 0,05
tidak dapat membuktikan adanya pengaruh
dan nilai t yang bernilai –2,360.
pengalaman auditor dikarenakan responden
Pengaruh fee audit, time budget pressure,
yang didapatkan sebagian besar belum
dan
memiliki banyak pengalaman.
Muhshyi
kompleksitas
kualitas
audit
(2013)
tugas
dengan
terhadap
Pengalaman
Auditor
tidak
dapat
tidak
meningkatkan
kualitas
audit
dengan
yang
memberikan pengaruh positif terhadap Fee
auditor sebagai variabel moderating Hasil mendukung
penelitian hipotesis
Hal tersebut menunjukkan bahwa
pengalaman
ini keempat
menyatakan bahwa “Fee Audit, Time
Audit,
Budget Pressure, dan Kompleksitas Tugas
Kompleksitas Tugas. Dengan demikian,
berpengaruh positif
hasil
terhadap
Kualitas
Time
Budget
penelitian
ini
Pressure,
tidak
dan
menerima
Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)13
hipotesis ke empat. Tidak berpengaruhnya
b)
variabel Pengalaman Auditor didalam
negatif dan signifikan terhadap Kualitas
hubungan antara Fee Audit, Time Budget
Audit yang ditunjukkan dengan nilai
Pressure, Kompleksitas Tugas dan Kualitas
koefisien korelasi r(x1y) sebesar 0,513, nilai
Audit mungkin disebabkan karena jumlah
koefisien determinasi r2(x1y) sebesar 0,263
responden dalam penelitian sebagian besar
dan nilai signifikansi 0,000. Hal ini
merupakan auditor junior dan pengalaman
menunjukkan
kerja berada dibawah batas kurang dari 3
Budget Pressure terhadap Kualitas Audit
tahun sehingga jawaban dari responden
bersifat negatif dan signifikan, dengan
dapat memberikan hasil yang berbeda
demikian semakin tinggi Time Budget
dengan hipotesis. Seperti penelitian yang
Pressure maka akan semakin rendah
dilakukan oleh Elisha dan Icuk (2010), hasil
Kualitas Audit.
dari penelitiannya yaitu pengalaman tidak
c)
memberikan pengaruh terhadap kualitas
negatif dan signifikan terhadap Kualitas
audit
responden
Audit yang ditunjukkan dengan nilai
sebagian besar merupakan auditor junior
koefisien korelasi r(x1y) sebesar 0,643, nilai
yang belum memiliki banyak pengalaman.
koefisien determinasi r2(x1y) sebesar 0,413
dikarenakan
jumlah
Time Budget Pressure berpengaruh
bahwa
pengaruh
Time
Kompleksitas Tugas berpengaruh
dan nilai signifikansi 0,000. Hal ini SIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan
Simpulan
Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Berdasakan
dan
pembahasan,
hasil
pengujian
dapat
ditarik
bahwa
pengaruh
Audit bersifat negatif dan signifikan, dengan
demikian
semakin
tinggi
kesimpulan sebagai berikut:
Kompleksitas Tugas maka akan semakin
a)
rendah Kualitas Audit.
Fee Audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kualitas Audit yang
d)
ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi
berpengaruh positif terhadap hubungan
r(x1y)
koefisien
antara Fee Audit, Time Budget Pressure,
determinasi r2(x1y) sebesar 0,169 dan nilai
Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas
signifikansi 0,001. Hal ini menunjukkan
Audit. Nilai signifikansi 0,543 dan nilai
bahwa pengaruh Fee Audit terhadap
koefisien korelasi r(x1y) yaitu sebesar 0,721,
Kualitas
dan
nilai koefisien determinasi r2(x1y) sebesar
signifikan, dengan demikian semakin tinggi
0,474. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Fee Audit maka akan semakin tinggi pula
Pengalaman Auditor tidak memberikan
Kualitas Audit.
pengaruh positif terhadap hubungan antara
sebesar
Audit
0,411,
nilai
bersifat
positif
Pengalaman
Auditor
tidak
14 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
Fee
Audit,
Time
Budget
Pressure,
tertentu pada batas time budget merupakan
Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas
suatu kewajiban, sebaiknya perlu adanya
Audit.
ketegasan agar auditor merasa wajib untuk menyelesaikan prosedur audit tepat waktu sesuai yang telah dianggarkan seperti
Saran Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian
ini
serta
hal-hal
adanya sanksi apabila lebih dari waktu yang
yang
dianggarkan atau bisa diberikan reward
berhubungan dengan keterbatasan dalam
ketika berhasil menyelesaikan sebelum
penelitian ini, maka berikut ini saran yang
batas waktu.
dapat diberikan peneliti:
d)
Skor
terendah
pada
variabel
kompleksitas tugas yaitu pada pernyataan Bagi
Kantor
Akuntan
Publik
di
auditor dalam melakukan proses audit terpengaruh oleh salah satunya adalah
Yogyakarta Berdasarkan data hasil penelitian:
tingkat
a)
Skor terendah pada variabel kualitas
sebaiknya
audit
yaitu
bahwa
informasi-informasi dan kelengkapan tugas
pelaporan pelanggaran dilakukan apabila
yang memadai sehingga dapat mengurangi
memberikan pengaruh signifikan terhadap
tingkat kompleksitas tugas auditor.
kualitas audit, sebaiknya perlu adanya
e)
pembatasan terhadap signifikansi tersebut
pengalaman auditor yaitu pada pernyataan
agar kualitas audit tetap terjamin.
auditor
b)
Skor terendah pada variabel fee
beragam jenis industri, sebaiknya perlu
audit yaitu pada pernyataan bahwa auditor
adanya penugasan secara bergantian untuk
akan menerima Fee Audit yang lebih besar,
melakukan audit pada perusahaan klien
sebaiknya auditor tetap menerima klien
agar dapat meningkatkan pengalaman
yang membutuhkan jasanya selama fee
auditor.
audit yang diberikan sesuai dengan kriteria
Bagi Peneliti Selanjutnya
besar kecilnya fee tanpa membandingkan
a)
dengan klien yang lainnya dan selama fee
dapat dilakukan di daerah lain selain di
yang
Yogyakarta
pada
diberikan
pernyataan
tidak
mempengaruhi
kejelasan
Skor
telah
adanya
terendah
penambahan
pada
melakukan
tugas,
variabel
audit
pada
Penelitian selanjutnya diharapkan
kualitas audit.
responden.
c)
b)
Skor terendah pada variabel time
perlu
informasi
atau
dapat
memperluas
Penelitian selanjutnya diharapkan
budget pressure yaitu pada pernyataan
dapat menambahkan metode lain dalam
bahwa
penelitian sehingga data yang didapatkan
menyelesaikan
prosedur
audit
Pengaruh Fee Audit… (Susmiyanti)15
dapat
sesuai
sebenarnya,
dengan yaitu
keadaan
misalnya
yang
ditambah
dengan metode wawancara. DAFTAR PUSTAKA AkuntanOnline. (2013). IAPI Sedang Merayu, KPU Agar Naikkan Fee AP. Diakses dari http://akuntanonline.com. pada tanggal 22 Oktober 2015, Jam 10.15 WIB. AkuntanOnline. (2013). Waktu Audit BUMN Perlu Lebih Awal. Diakses dari http://akuntanonline.com. pada tanggal 22 Oktober 2015, Jam 11.17 WIB. AkuntanOnline. (2013). Fee Audit AP Seperti Menawar Cabe. Diakses dari http://akuntanonline.com. pada tanggal 22 Oktober 2015, Jam 10.11 WIB. AkuntanOnline. (2013). Pekerjaan Tambah, Fee Audit Dana Kampanye Tetap. Diakses dari http://akuntanonline.com. pada tanggal 22 Oktober 2015, Jam 11.33 WIB. Andin Prasita & Priyo Hari Adi. (2007). Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman terhadap Sistem Informasi. Journal of Economics and Business. Fakultas Ekonomi: Universitas Kristen Satya Wacana. Vol VIII. No 1 Maret Andreani Hanjani & Rahardja. (2014). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, Fee Audit, dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Vol.3. No.2. Hal 1-9
Bambang Hartadi. (2009). Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Universitas Teknologi Yogyakarta. Boynton, Wilian C. Dan Walter G. Kell. (2003). Modern Auditing. Edisi 7. New York: John Willey and Sons, Inc Chung, J and Gary S. Monroe. (2001). A Research Note on the Effects of Gender and Task Complexity on an Audit Judgment. Behavioral Research in Accounting: February 2001, Vol. 13, No. 1, pp. 111-125 Elisha M.S & Icuk R.B. (2010). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Kelley, T.,& Margheim, L. (1990). The Impact of Time Budget Pressure, Personality, and Leadership variables on Dysfunctional Auditor Behavior. AUDITING-A JOURNAL OF PRACTICE & THEORY, 9(2), 21-42. Mulyadi. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal. STIE Adi Unggul Bhirawa Surakarta. Otley, David T,. and Bernard J. Pierce. (1995). The Control Problem in
16 Jurnal Profita Edisi 7 Tahun 2016
Public Accounting Firms: An empirical study of the impact of leadership style. Accounting, Organizations and Society 20.5. 405420. Republika. (2012). Ini Penyebab BPK Lambat Audit Hambalang. Diakses dari http://www.republika.co.id/berita/na sional/umum. pada tanggal 22 Oktober 2015, Jam 10.20 WIB Ririn Choiriyah. (2012). Pengaruh Time Budget Pressure dan Pengalaman Kerja Auditor terhadap Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Jurnal. Edisi III. Vol. 1.Universitas Negeri Yogyakarta Rita Anugerah & Sony Harsono. (2014). Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, dan Skeptisme Profesional terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. Vol. 2. No.2. Hal 139-148 Siti Jamilah, dkk. (2007). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan , dan Kompelksitas Tugas terhadap Audit Judgement. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makassar Sofyan S.Harahap. (2006). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Satu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Sukriah, Ika., & Inapty, B.A. (2009). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Jurnal. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang Sukrisno Agoes. (2012). Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat . (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh KAP.
Edisi III. Lembaga Penerbit FE-UI Jakarta. Sukrisno Agoes & Hoesada. (2012). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba Empat Winda K, Khomsiyah, & Sofie. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit. E-Journal Akuntansi Fakultas Ekonomi. Vol.1. No.2. Hal 49-67. Universitas Trisakti