PROGRAM KERJA KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KELOMPOK KTNA) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2013-2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (Kelompok KTNA) adalah organisasi petani yang bersifat independen, berorientasi pada kegiatan ekonomi, sosial dan budaya, di sektor Agribisnis berbasis di pedesaan, yang berwawasan lingkungan formal, berdaulat dan berskala nasional. Sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara, KTNA ikut bertanggung jawab dalam upaya untuk menghapuskan keterbelakangan, kemiskinan dan ketidakadilan terhadap kaum tani serta penduduk perkotaan dengan menciptakanan kegiatankegiatan konkrit yang dilaksanakan secara terencana, bertahap dan berkesinambungan yang disusun dalam suatu Program Kerja 5 (lima) tahun Kelompok KTNA Kota Bukittinggi yang terdiri dari: 1. Program Kerja Jangka Pendek tahun 2014 2. Program Kerja Jangka Panjang tahun 2013-2018 Program Kerja Kelompok KTNA Kota Bukittinggi merupakan proses penataan, pemantapan, peningkatan kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkelanjutan, pengembangan program kerja ini merupakan tuntutan dan penyesuaian situasi serta kondisi yang berkembang pada saat ini dan yang akan datang, di bidang pertanian di era reformasi serta pasar global. Kelompok KTNA Kota Bukittinggi berupaya memperkuat dan memantapkan manajemen organisasi dengan membangun basis organisasi yang kuat, kokoh dan berkualitas melalui kegiatan produktif dengan pendekatan sistem pertanian agribisnis dan berwawasan lingkungan. Hingga saat ini bangsa Indonesia masih mengalami krisis multi dimensi yang meliputi seluruh aspek kehidupan, politik ekonomi, hukum dan sosial yang ditandai dengan rusaknya tatanan ekonomi, pengangguran kemiskinan yang menjurus ketidak berdayaan masyarakat. Kelompok KTNA merupakan organisasi petani-nelayan sebagai penggerak dan pembela dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani yang hidup di pedesaan. Program Kerja Kelompok KTNA Kota Bukittinggi adalah haluan organisasi, tentang upaya yang akan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun. B. Kondisi dan Permasalahan Keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh dukungan nyata dari semua pihak pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat tani selaku pelaku utama maupun pihak lainnya. Tantangan dalam pembangunan pertanian secara umum adalah adanya kenyataan bahwa pertanian didominasi oleh skala usaha kecil, lahan sempit, modal terbatas, SDM rendah, sehingga produktivitas usahatani yang dihasilkan masih rendah karena belum sepenuhnya mampu menerapkan teknologi spesifik lokasi, efisiensi dan belum mampu meningkatkan produksi yang pada akhirnya tingkat pendapatan masyarakat tani masih
rendah. Disamping itu juga masih rendahnya posisi tawar petani terhadap produksi yang dihasilkan. Namun akhir-akhir ini pendapatan usaha tani sering menurun akibat beberapa permasalahan yang mendasar antara lain: 1. Pengaturan distribusi beberapa jenis pupuk bersubsidi yang belum berjalan dengan baik, sehingga ketersediaan pupuk ditingkat petani tidak tepat waktu. 2. Biaya produksi usaha pertanian tinggi, sementara harga jual panen masih rendah sehingga keuntungan yang didapat oleh petani sedikit. 3. Kondisi kesuburan tanah menurun akibat penggunaan pupuk kimia yang terus menerus. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, Kelompok KTNA Kota Bukittinggi berperan dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani, memfasilitasi atau menjadi bagian dalam distribusi pupuk bersubsidi sehingga penyalurannya dapat berjalan dengan lancar dan dengan harga yang terjangkau oleh petani, mencari jaringan bisnis atau peluang pasar untuk setiap produk yang dihasilkan petani serta mendorong sikap petani/nelayan agar lebih responsif terhadap berbagai akibat yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan pupuk anorganik dan pestisida sehinggga akan merugikan terhadap manusia dan lingkungan secara luas. Selanjutnya KTNA harus memberikan dorongan agar petani/kelompok tani mempunyai kesempatan berusaha yang terbuka dan termotivasi untuk selalu berupaya lebih meningkatkan usahanya. Dalam era pembangunan yang semakin kompleks dan kompetitif, dimana petani/nelayan dihadapkan pada tantangan yang semakin besar dalam keterkaitan usahataninelayan dengan berbagai aspek lingkungan yang bisa mempengaruhinya, serta persaingan dalam pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya yang tersedia, kelompok KTNA Kota Bukittinggi semakin dituntut untuk lebih berperan dalam peningkatan sumberdaya manusia petani/nelayan menjadi warga negara yang potensinya dapat dikembangkan menjadi sumberdaya manusia yang mandiri dan berperan dalam pembangunan nasional. Untuk meningkatkan peranan pertani/nelayan dalam pembangunan pertanian, khususnya dalam memecahkan berbagai masalah pembangunan pertanian di wilayahnya, dan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, maka hal ini menjadi tugas kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) agar hal tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Kelompok KTNA Kota Bukittinggi selama ini turut berperan dalam setiap kegiatan pembangunan pertanian ditingkatannya masing-masing. Dalam hal Pengembangan kelembagaan petani-nelayan, tujuan yang hendak dicapai adalah semakin berkembangnya kemandirian kelompok sehingga mampu melaksanakan fungsi dan peranannya, sehingga selama ini posisi petani-nelayan dalam kegiatan pembangunan pertanian adalah sebagai obyek kegiatan, akan berubah menjadi subyek dari kegiatan pembangunan bidang pertanian, sehingga mampu mengambil keputusan sendiri serta secara swadaya mampu memperbaiki/meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat lingkungannya.
C. Sasaran dan Tujuan Kelompok KTNA Kota Bukittinggi setiap 5 (lima) tahun kepengurusan membuat program kerja dengan tujuan dan sasaran antara lain: 1. Memacu produktifitas petani-nelayan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. 2. Meningkatkan sumber daya petani sehingga tangguh menghadapi serangan pasar global 3. Konsolidasi organisasi di semua tingkatan, sehingga integritas kelompok KTNA menjadi kuat dan mampu menjalankan peran dan fungsi secara efektif serta dapat memberikan pembelaan terhadap kepentingan petani. 4. Terbangunnya kelompok KTNA sebagai organisasi yang kuat dan solid sehingga mampu mewujudkan cita-cita sebagai petani agribisnis modern, tangguh dan berkualitas. 5. Terciptanya peluang kemitraan usaha dan kesempatan usaha tani yang luas serta menguntungkan bagi petani dan penduduk pedesaan. 6. Memberikan masukan kepada Pemerintah agar setiap kebijakan di bidang pembangunan pertanian selalu berpihak kepada petani. 7. Dasar dan Landasan Hukum Dasar hukum adalah Pancasila dan UUD 1945, landasan operasionalnya adalah: 1. Program Kerja Kelompok KTNA Kota Bukittinggi tahun 2013-2018 2. Hasil Rembug Paripurna kelompok KTNA Kota Bukittinggi tahun 2013 3. SK KTNA Propinsi Sumatera Barat No 03/ Kep/ KTNA- SB/1 /2013 Tahun 2013 tentang susunan pengurus Dan Keanggotaan Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Bukittinggi Periode 2013-2018 II. PROGRAM KERJA A. PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK 1. Pengukuhan KTNA Kota Bukittinggi oleh KTNA Propinsi dihadiri Walikota Bukittinggi dan DPRD Kota Bukittinggi. Tahapan kerja : a. Mendaftarkan KTNA Kota Bukittinggi ke kantor Kesbangpol b. Mempersiapkan pelaksanaan pengukuhan KTNA Kota Bukittinggi c. Menghadirkan pengurus poktan/ Gapoktan dalam acara pengukuhan
2. Konsolidasi organisasi : Tahapan kerja : a. Konsolidasi organisasi merupakan amanat peraturan organisasi sesuai yang tertuang dalam AD / ART KTNA yang harus dilaksanakan sebagai penguat integritas organisasi KTNA baik internal maupun eksternal. b. Pemberdayaan kelembagaan ekonomi petani dan peningkatan SDM. c. Meningkatkan peranan Gapoktan , Poktan, Wanita Tani, dan Taruna Tani sehingga KTNA Kota Bukittinggi menjadi sosok organisasi yang kuat dan mampu mengkoordinir aspirasi kepentingan petani. d. Eksternal KTNA Kota Bukittinggi mampu menjalin hubungan dengan pemerintah dan BUMN. 3. Mensosialisasikan keberadaan KTNA Kota Bukittinggi Tahapan kerja : a. KTNA mengikuti pertemuan kelompok tani./ Gapoktan b. Mengikuti pertemuan KTNA tingkat Nasional dan Propinsi. c. Memberikan saran dan memfasilitasi untuk kemajuan di sektor pertanian. 4. Menghimpun dana dari anggota dan sumber lainnya yang tidak mengikat. Tahapan kerja : Menghimpun, membukukan dan mempertanggung jawabkan keuangan. 5. Menjalankan solidaritas sosial baik dalam organisasi maupun luar organisasi Tahapan kerja : Menjalin silaturrahmi dan kebersamaan antar pengurus dan anggota serta masyarakat tani. 6. Menjalankan operasional kantor Sekretariat KTNA 7. Menyusun pertemuan periodik dan berkala Pengurus KTNA dengan anggota. Tahapan kerja : a. Menjadwalkan pertemuan dan agenda pertemuan periodik pengurus dan anggota KTNA Kota Bukittinggi. b. Melaksanakan rembug tahunan KTNA Kota Bukittinggi.
B. PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH Program kerja jangka menengah KTNA Kota Bukittinggi yaitu : 1. Menyebar luaskan informasi pertanian dan lainnya ke anggota 2. Mendorong dan membantu anggota agar menjadi petani mandiri dan tangguh. 3. Melaksanakan seminar, temu tugas, temu wicara, workshop dan lain-lain. 4. Menyiapkan peserta untuk mengikuti PENAS ke-14 tahun 2014 5. Menyiapkan produk unggulan pertanian untuk diikut sertakan pada PENAS ke- 14 tahun 2014.
C. PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG Program kerja jangka panjang KTNA Kota Bukittinggi yaitu : 1. Menjadikan KTNA menjadi organisasi yang bergerak dibidang pendidikan non formal. 2. Menyiapkan pemilihan pengurus KTNA periode 2018-2023 3. Mewujudkan petani Kota Bukittinggi yang sejahtera.
Ditetapkan di : Bukittinggi Pada Tanggal : 22 November 2013 KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN ( KTNA ) KOTA BUKITTINGGI
KETUA
SEKRETARIS
( A. Dt. INDO KUNIANG )
( E. Dt. PANDUKO BASA )