PROGRAM KEAKSARAAN DAN BUDAYA BACA 2016
1 ANALISIS SITUASI DAN ARAH KEBIJAKAN
Proporsi Penduduk Melek Huruf 3
Menurut kelompok Umur dan Tempat tinggal
Data Melek Aksara 2014 90,05 45+
86,06 94,26
95,88 15+
93,69 97,97
98,76 15-44
97,74 99,69
99,68 15-24
99,35 99,97
50
Sumber : BPS 2014
55
60
65
70
75 Desa+Kota
Desa
80 Kota
85
90
95
100
4
Perkembangan Penduduk Melek Huruf 2010-2014 Perkembangan angka melek huruf 2010-2014 120
100
080
060
040
020
000 2010
2011
2012 15-24
15-44
2013 15+
45+
2014
Sumber: BPS 2014 15+ 15-44 45+
PAPUA
SULAWESI BARAT
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI SELATAN
PAPUA BARAT
KALIMANTAN BARAT
SULAWESI TENGGARA
JAWA TIMUR
SULAWESI TENGAH
INDONESIA
GORONTALO
BALI
KEP. BANGKA BELITUNG
MALUKU
SUMATERA UTARA
JAWA TENGAH
MALUKU UTARA
JAMBI
BENGKULU
SUMATERA SELATAN
BANTEN
RIAU
SUMATERA BARAT
ACEH
LAMPUNG
JAWA BARAT
KEP. RIAU
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
DI YOGYAKARTA
DKI JAKARTA
5
Persentase Buta Aksara menurut kelompok usia per propinsi
40
35
30
25
20
15
10
5
0
6
Kondisi Minat Baca Penduduk Indonesia Dari hasil survei BPS, menunjukkan masyarakat Indonesia lebih suka menonton TV sebesar 90,27 persen, sedangkan hanya 18,94 persen yang suka membaca. Indonesia merupakan negara yang sudah melek huruf tinggi (96,3%) Namun ironisnya minat baca warga juga rendah, Banyak contoh baik gerakan membaca di masyarakat yg belom dipublikasi dan di desiminasikan dengan baik. Ketersediaan bahan bacaan dan minat baca sering tidak berbanding lurus. Perlu dirancang program yang komprehensip untuk membumikan budaya baca masyarakat.
Tupoksi Subdit Keaksaraan dan Budaya Baca 1.
Penyiapan bahan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan
2.
Fasilitasi Sarana dan Prasarana pembelajaran keaksaraan dan budaya baca
3.
Fasilitasi penjaminan mutu pemblajaran keaksaraan dan budaya baca
4.
Penyusunan NSPK pembelajaran Keaksaraan dan Budaya Baca
5.
Bimbingan Teknis dan Supervisi pembelajaran keaksaraan dan Budaya Baca
6.
Evaluasi dan Pelaporan
Kebijakan program pendidikan keaksaraan
Warga Belajar : - Usia 15-59 th - Buta Aksara - Prioritas +45 th
Belajar Keaksaraan Dasar : - Daerah terpadat - Daerah 3T - Komunitas adat terpencil/ khusus
Multi Keaksaraan Evaluasi kemampuan calistung (standar KD)
Permendikbud no. 86/2014
SUKMA
KUM
Permendikbud No. 42/2015
Thema: 1. Iptek 2. Kesehatan dan OR 3. Seni Budaya 4. Politik dan kebangsaan 5. Profesi, Keahlian, pekerjaan
Usaha Mandiri
Placement Test Kesetaraan Paket A
PEMBELAJARAN KEAKSARAAN DASAR PROSES BELAJAR
METODE DRILL METODE KATA KUNCI Peserta didik buta aksara
METODE SAS METODE IQRO’ BAHASA IBU
Pendekatan Budaya, fungsional, keterampilan dll
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1. 2. 3.
4. 5.
Membaca menulis Bahasa Indonesia minimal 3 kalimat sederhana Mendiskripsikan lingkungan, jatidiri dan gambar Berhitung menggunakan operasi bilangan minimal 3 digit Mengoperasikan uang dlm kehidupan sehari hari Berhitung dengan menggunakan ukuran standar
Kriteria Melek Aksara Sesuai SKL
Sekema pembiayaan KD No
Skema Pendekatan
sasaran
1
Daerah Terpadat Buta Aksara
Kab/Kota yang terpadat jumlah buta aksara + 30.000, dengan satuan biaya Rp.450.000/orang
2
Daerah 3 T/ Afirmasi Papua
Kab Kota di daerah Terdepan, Tertinggal dan terpencil, dengan satuan biaya Rp.750.000/orang
3
Komunitas Ada Terpencil
Komunitas adat exklusif, dengan satuan biaya Rp.2.500.000/orang
PEMBELAJARAN KEAKSARAAN LANJUTAN Thema Multi Keaksaraan
Peserta didik Aksarawan Baru
1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2. Kesehatan dan Olahraga 3. Seni dan Budaya 4. Politik dan Kebangsaan 5. Profesi, Keahlian dan Pekerjaan
Standar Kompetensi Lulusan
1. 2. 3. 4. 5.
Belajar keterampilan Usaha
Membaca dalam Bahasa Indonesia minimal 7 kalimat sederhana Menulis Bahasa indonsia minimal 5 kalimat sederhana Berhitung menggunakan operasi bilangan dan pecahan Memahami table Memahami berhitung keruangan sederhana
Keaksaraan Usaha Mandiri Proses Pembelajaran
Membaca fungsional
BANTUAN KEAKSARAAN DASAR DAN KUM NO
URAIAN
SASARAN
BIAYA
KETERANGAN
1
BOP keaksaraan dasar daerah terpadat buta aksara
64.500 org
29.025.000.000 41 kab terpadat BA
2
BOP Keaksaraan dasar afirmasi papua dan daerah 3T
30.000 org
22.500.000.000 11 kab di Papua, 1 kab di
3
BOP Keaksaraan dasar untuk Komunitas Adat Terpencil/ komunitas khusus
1000 0rg
2.500.000.000 9 suku terasing/komunitas
4
BOP Kekasaraan Usaha Mandiri
Jumlah
77.370 org
pada 10 provinsi
Papua Barat, 14 daerah 3T khusus
46.422.000.000 63 kab pada 13 provinsi termasuk Papua dan Papua Barat
100.447.000.000
Afirmasi Papua KD daerah 3T KD KAT/Khusus KUM sasaran Biaya sasaran Biaya sasaran Biaya Deiyai 3,500 2,625,000,000 Puncak Jaya 2,500 1,875,000,000 800 480,000,000 Memberamo Tengah 1,000 750,000,000 2,000 1,200,000,000 Nduga 2,000 1,500,000,000 1,800 1,080,000,000 Jayawijaya 2,000 1,500,000,000 1,200 720,000,000 Lanny Jaya 2,500 1,875,000,000 @ 2.500.000 1,000 600,000,000 Puncak 1,000 750,000,000 33 Papua (Afirmasi) Intan Jaya 1,000 750,000,000 1,000 600,000,000 Yalimo 1,000 750,000,000 500 300,000,000 Paniai 750 562,500,000 500 300,000,000 Tolikara 1,000 750,000,000 600 360,000,000 Keerom 750 562,500,000 900 540,000,000 Sarmi 400 240,000,000 Dogiyai 500 300,000,000 Yahukimo 500 300,000,000 Teluk Wondama 1,000 750,000,000 500 300,000,000 34 Papua Barat Manokwari 600 360,000,000 Sorong Selatan 400 240,000,000 TOTAL 20,000 15,000,000,000 13,200 7,920,000,000
No
Provinsi
Kab/Kota
GIM
250,000,000
250,000,000 500,000,000
jumlah bantuan
2,625,000,000 2,355,000,000 1,950,000,000 2,580,000,000 2,220,000,000 2,725,000,000 KD KAT/Khusus Belum Masuk Jumlah Ban 750,000,000 1,350,000,000 1,050,000,000 862,500,000 1,110,000,000 1,102,500,000 240,000,000 300,000,000 300,000,000 1,050,000,000 610,000,000 240,000,000 23,420,000,000
“Gerakan Indonesia Membaca (GIM) TAHUN 2016” Data BPS 2006, Tingkat Minat Baca Masyarakat: Penduduk Indonesia >15 tahun 55,11% membaca Koran 29,22% Membaca Majalah 16,72% Membaca Buku Cerita 44,28% Membaca Buku Pelajaran Sekolah 21,07% Membaca lainnya
Penduduk Usia 15-59 Tahun
yang masih buta aksara sebanyak orang
PUBLIKASI GIM PEYUSUNAN RENCANA AKSI BUDAYA BACA
Gerakan Indonesia Membaca di 31 Kab/Kota
81.168.403 orang
LOMBA DAN APRESIASI LITERASI
5.984.075
3,70%
Untuk Apa GIM?
Meningkatkan Minat Baca Masyarakat (31 Provinsi dan 31 Kabupaten/Kota) PELIBATAN PUBLIK: Melibatkan Pegiat literasi, TBM, Forum TBM, 13 Ormit Bindiktara, Organasisasi Kemasyarakatan, Swasta
PAMERAN BUKU DONASI BUKU
Kegiatan Pendukungnya Kampung Literasi Bantuan Sarana TBM
PENCANANGAN GIM
DIT. BINDIKTARA
2
“Rintisan Kampung Literasi” Data statistik UNESCO pada 2012 menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, dari 1.000 penduduk, hanya satu warga yang tertarik untuk membaca. )
masih buta aksara sebanyak
5.984.075
Mengapa Kampung Literasi? Peningkatan yang siginifkan dalam penrurunan jumlah masyarakat tuna aksara harus dibarengi dengan kegiatan melestarikan keberaksarawan Penuntasan tuna aksara masyarakat merupakan tanggung jawab semua yang diwujudkan dalam gerakan bersama seluruh ekosistem pendidikan Program Pendidikan Keaksaraan yang telah dilakukan perlu terus diperkuat dengan berbagai terobosan program, termasuk Kampung Literasi Membangun budaya literasi masyarakat guna meningkatkan aktivitas mereka menggunakan bahan ajar dan bacaan dalam penghidupannya, merupakan hal penting dalam KAMPUNG LITRASI Tahun 2016 dirintis 31 lokasi KAMPUNG LITERASI pada Lokasi Gerakan Indonesia Membaca (GIM)
orang
31 Lokasi GIM/ Kampung Literasi 2016 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aceh Utara Samosir Kota Padang Bangka Kota Bengkulu Bandar Lampung 7. Kota Jambi 8. Pekan Baru 9. Palembang 10. Lebak 11. Ciamis 12. Banyumas 13. Gunung Kidul 14. Pamekasan 15. Karangasem 16. Lombok Barat
17. Nunukan 18. Singkawang 19. Palangkaraya 20. Banjarbaru 21. Kota Samarinda 22. Kupang 23. Gorontalo 24. Manado 25. Polewali Mandar 26. Kota Kendari 27. Gowa 28. Ambon 29. Ternate 30. Lanny Jaya 31. Manokwari DIT. BINDIKTARA
16
GERAKAN INDONESIA MEMBACA th 2016 GIM NAS
GIM Nasional GIM Propinsi (apbd) GIM 31kab/kota
Kegiatan GIM
GIM PROP
GIM KAB/KOTA
GIM KAB/KOTA
GIM PROP
GIM KAB/KOTA
GIM KAB/KOTA