Capaian Keaksaraan, Gender, dan Pengembangan Budaya Baca Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013 1
Sistematika Penyajian 1
Latar Belakang
2
Penguatan Hukum dan Perundang-undangan
3
Penguatan Kelembagaan
4
Pembiayaan
5
Disparitas Gender
6
Menciptakan Dunia Beraksara
7
Agenda Selanjutnya
8
Pengembangan Budaya Baca 2
Penurunan Jumlah & Persentase Tuna Aksara 2005-2011 (dalam jutaan)
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2012
Disparitas Antar Provinsi
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
POLA HUBUNGAN ANGKA KEMISKINAN DENGAN ANGKA TUNA AKSARA 15-59 TAHUN PER PROVINSI BERDASARKAN HASIL SENSUS 2010 Angka Kemiskinan Papua
Papua Barat
Kwadran I Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna Aksara Rendah (9 Prov)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna AksaraTinggi (7 Prov)
Maluku
Rata –Rata Nasional Angka Tuna Aksara Usia 19-23 tahun 5,02% Gorontalo
NTT NTB
Aceh
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan19-23 tahun 13,33%
21,56 Lampung Sulteng Bengkulu Stedev 8,23
Sultra
DIY
Jatim
Jateng Sumsel
Sulbar
13,33
Stedev 8,23
Sumut Jabar 11,31 11,27 Sumbar Sulut Riau 9,5 Malut 9,42 Kepri Banten Kaltim
DKI
Jambi Babel
Kalteng 5,1
Sulsel Kalbar
Bali
Kwadran II Angka Kemiskinan Rendah Tuna AksaraTinggi (3 Prov)
Kalsel
Angka Tuna Aksara Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah Tuna Aksara Rendah (14 Prov)
Dalam kwadran ini dapat terlihat bahwa sebaran angka tuna aksara dengan angka kemiskinan berkorelasi. Jika ada salah satu wilayah dengan angka tuna aksara tinggi, tinggi pula angka kemiskinan dari wilayah tersebut. Begitu juga sebaliknya jika angka tuna aksara rendah, angka kemiskinannya pun rendah.
Dari Gerakan Nasional ke Gerakan Masyarakat Gerakan Nasional Percepatan Pendidikan Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP PWB/PBA) --Instruksi Presiden No. 5, 2005--
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga
GERAKAN NASIONAL
Inkubator kewirausahaan, PKBM -- TBM
GERAKAN MASYARAKAT Organisasi Perempuan -- NGOs -- CSR
PAYUNG LITERACY INITIATIVE FOR EMPOWERMENT (LIFE) AKSARA AGAR BERDAYA (AkRAB!)
Hasil: • Penurunan ketunaaksaraan tinggi: 14.89 juta (2005) ke10.87 juta (2008). • Disparitas antar gender dan provinsi tinggi • Terjadi kekambuhan.
Hasil: • Penurunan ketunaaksaraan signifikan: 10.87 juta (2008) ke 6.4 juta (2012). • Disparitas antar provinsi menurun. • Disparitas gender sangat menurun: 4.32 (2007) menjadi 2.17 (2012). • Keaksaraan berbasis peningkatan pengasilan.
Penguatan Kelembagaan (1/2) Satuan Pendidikan Nonformal terdiri atas: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) > 10.000
Majelis Taklim
Kelompok Belajar
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat > 6.500
Bimbingan Belajar
Penguatan Kelembagaan (2/2) • Rumah Pintar merupakan rumah pendidikan bagi masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan “Masyarakat beraksara, berpengetahuan, sejahtera dan beradab.” • Rumah Pintar digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).
RUMAH PINTAR 339 UNIT
Pembiayaan Keaksaraan (1/3)
(6%)
Total anggaran Kemdikbud Rp. 73.087.504.900.000
Pembiayaan Keaksaraan (2/3) Proporsi Anggaran Ditjen PAUDNI Anggaran total untuk pendidikan orang dewasa adalah ¼ dari anggaran Ditjen PAUDNI.
Total anggaran Ditjen PAUDNI Rp. 2.408.034.500.000
Pembiayaan Keaksaraan (3/3)
Layanan Keaksaraan Orang Dewasa Ketersediaan dan Keterjangkauan Layanan Pendidikan Keaksaraan Orang Dewasa • Keaksaraan Dasar • Keaksaraan Usaha Mandiri • Aksara Kewirausahaan
Ketersediaan Sarana Keaksaraan Orang Dewasa
1
• Penyediaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) • Penyediaan Sarana Belajar Keaksaraan Berbasis TIK • Penataan prasarana penyelenggara pendidikan masyarakat
Pendidikan Orang Dewasa: Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu, yang relevan dengan kebutuhan masyarakat
2
-Permendiknas No. 48 Tahun 2010-
3 5
• Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan • Pendidikan pencegahan perilaku destruktif • Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO)
Kebermutuan Lembaga Penyelenggara Pendidikan Masyarakat • Penataan Kelembagaan • Penataan Sinergi Kelembagaan Pendidikan Masyarakat dan UPT
4
Kebermutuan Layanan Pendidikan melalui Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan
Kesetaraan Layanan POD bagi Perempuan, Pemuda & Anak Marjinal
Ketersediaan Layanan Pendidikan Keorangtuaan untuk Mendukung PAUDISASI dan Perlindungan Anak 13
Pendidikan Kesetaraan Universitas
Pekerjaan Ujian Nasional
Pendidikan Menengah Atas 3 Tahun Pendidikan Menengah Pertama
Drop out
Paket C 2-3 tahun…
Drop out
Paket B 2 tahun…
Drop out
Paket A 2 tahun…
3 Tahun Pendidikan Dasar
6 Tahun
Anak usia sekolah
Anak usia di atas 13 tahun
Persentase Siswa menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2010/2011 No. 1 2 3 4
5 6
Satuan Pendidikan TK a. SD b. Paket A a. SMP b. Paket B SM a. SMA b. SMK c. Paket C SLB PT Rata-rata
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 50,20 49,80 3.056.377 50,46 49,54 27.580.215 52,87 47,13 151.908 50,87 49,13 9.346.454 56,95 43,05 353.805 52,30 47,70 7.842.297 47,10 52,90 4.105.139 58,02 41,98 3.737.158 52,88 47,12 230.744 57,29 42,71 85.542 49,36 50,64 4.787.785 50,76 49,24 53.435.127
PG 0,39 0,93 5,73 1,73 13,89 4,61 -5,81 16,05 5,77 14,58 -1,28 1,52
RG 0,99 0,98 0,89 0,97 0,76 0,91 1,12 0,72 0,89 0,75 1,03 0,97
Persentase Lulusan menurut jenjang pendidikan Tahun 2010/2011 No. 1 2 3 4
5 6
Satuan Pendidikan TK SD SMP SM a. SMA b. SMK SLB PT Rata-rata
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 49,54 50,46 50,33 49,67 50,82 49,18 51,89 48,11 46,70 53,30 58,58 41,42 55,96 44,04 48,22 51,78 50,49 49,51
Jumlah 1.839.783 4.131.513 2.934.123 2.123.072 1.196.285 926.787 10.889 689.564 11.728.944
PG -0,91 0,67 1,63 3,77 -6,60 17,16 11,93 -3,56 0,98
RG 1,02 0,99 0,97 0,93 1,14 0,71 0,79 1,07 0,98
Persentase APK/APM menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2006/2007 - 2010/2011 No. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Satuan Pend. PG TK SD SMP SM PT IPG TK SD SMP SM PT
2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 -1,34 -1,25 -0,08 2,50 -0,21
-0,95 2,98 0,77 3,79 -0,58
-1,64 3,68 -0,06 3,56 -0,43
-1,64 3,42 0,02 3,97 0,12
-1,13 -0,64 -0,54 4,29 0,75
1,04 1,01 1,00 0,96 1,01
1,03 0,97 0,99 0,94 1,03
1,04 0,96 1,00 0,95 1,02
1,04 0,96 1,00 0,94 0,99
1,03 1,01 1,01 0,94 0,97
Perkembangan Persentase Angka Putus Sekolah menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2006/2007 -- 2010/2011 No. 1 2 3 4 1 2 3 4
Satuan Pend. PG SD SMP SMA SMK IPG SD SMP SMA SMK
2006/2007
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
0,27 0,58 0,68 -0,27
1,01 0,90 -0,93 0,18
0,05 1,60 1,46 -1,12
1,15 1,16 1,60 -0,24
-0,52 0,19 -0,17 -0,11
0,89 0,82 0,81 1,07
0,62 0,83 1,43 0,95
0,97 0,59 0,75 1,21
0,48 0,60 0,61 1,04
1,38 0,96 1,04 1,02
Penurunan Disparitas Gender Bidang Keaksaraan, 2005-2012
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2012
Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu
Aksi afirmasi terhadap peningkatan kemampuan dan budaya tulis perempuan yang dilatihkan dalam jurnalisme warga
Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Anak
Koran Anak Marginal Indonesia (KAMI) memotivasi anak-anak untuk mengekspresikan ide dan pikiran mereka.
Aksara Kewirausahaan
Kemampuan kewirausahaan masyarakat yang dibelajarkan melalui rintisan/pengembangan inkubator bisnis dan sentra usaha mandiri.
Pembelajaran Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan
Pendidikan Orang Dewasa Darurat – Yogyakarta
Layanan Pendidikan untuk Daerah Rawan Bencana
Tsunami-Aceh
Pembelajaran pasca Gempa - Yogyakarta
TBM di Tempat Ibadah
TBM at Museum
TAMAN BACAAN MASYARAKAT(tbm@mall) DI PlaZA SEMANGGI MALL, JAKARTA
TBM@Mall Kerjasama dengan Coca-Cola dan Samsung
Kiosk@America at TBM@Mall
TBM@Terminal Bis Sakila Kerti, Tegal
Bahan Ajar Keaksaraan Responsif Papua • Elektronik
• Video
• Cetak
Agenda Selanjutnya • MENINGKATKAN MUTU keaksaraan untuk semua; • MEMPERCEPAT peningkatan capaian keaksaraan di Papua dan provinsi/kota/kabupaten dengan persentase dan jumlah tuna aksara tertinggi lainnya; • Meningkatkan budaya membaca dan menulis sebagai upaya mempertahankan keberaksaraan dan program paska-keaksaraan; • Meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan; • Meningkatkan pelatihan tutor keaksaraan; • Menata kelembagaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan inisiatif masyarakat lainnya seperti Rumah Pintar; • Meningkatkan sarana dan prasarana.
Pengembangan Budaya Baca (1/3) • 10% penduduk dunia membaca 80% buku. 50% penduduk dunia tidak pernah membaca buku untuk kesenangan. • 100% pembaca terbaik membaca setiap hari. • Pembaca terbaik menghabiskan waktu berjamjam per minggu untuk membaca. Pembaca tingkat menengah membaca satu atau dua puluh menit per minggu. • Rata-rata buku yang dimiliki satu keluarga kurang dari 10 eksemplar. Pembaca terbaik memiliki buku lebih dari 200 eksemplar.
Pengembangan Budaya Baca (2/3) “Dapatkan kita menumbuhkan budaya baca?”
Tentu saja! • Ada cara tertentu untuk menumbuhkan budaya baca. • Membaca dimulai dari rumah. • Membaca dimulai dari diri sendiri dan pilihan kita. • Apa yang harus dilakukan? Tanam akarnya!
Pengembangan Budaya Baca (3/3) Santai
Jangan terburuburu
Cari tempat tenang Kebhinekaan sebagai bumbu kehidupan
Membaca sebagai rutinitas Membaca sebagai hal personal
Berdiskusi santai sambil makan kudapan
Hindari: • Membaca sebagai hukuman • Membaca sebagai sebuah kompetisi • Buku sebagai terapi kesalahan
Bacakan cerita
Banyak bercerita
Membaca dengan gambar
Biarkan mereka memilih
Buku dimana-mana