CAMP PROGRAM STUDI MAHASISWA BARU 2013/2014 Tema Camp-Prodi:
BECOMING A CARING AND GLOBAL LEADER “Strategi Berkuliah - Pemaknaan dan Pengambilan Keputusan mempengaruhi Masa Depan”
PANDUAN CAMP PROGRAM STUDI Kegiatan KERJASAMA antara Prodi/Prog. dengan Hima Prodi/Prog. A. Pendahuluan. Camp Program studi (Camp-Prodi) adalah bagian dari proses pembinaan mahasiswa baru (MaBa). Pembinaan MaBa dimulai dengan P3KMaba, dilanjutkan dengan PTPIP sepanjang satu semester dan diakhiri dengan Camp-Prodi. Karena ketiga kegiatan tersebut merupakan satu rangkaian maka masing-masing kegiatan harus saling terkait dan berkesinambungan. 1. Setelah menjalani kehidupan sebagai mahasiswa selama 1 semester (semester gasal), MaBa tentunya menghadapi realita-realita yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Yang perlu diperhatikan adalah apakah pembekalan yang sudah diberikan pada saat P3KMaba dan Tutorial Etika sudah memotivasi MaBa untuk menjadi mahasiswa yang maksimal? 2. Sebagai mahasiswa yang akan berproses di universitas sampai mereka lulus, mahasiswa perlu memahami profil mahasiswa seperti apa yang diharapkan sebagai lulusan UK Petra. MaBa perlu menyadari apa saja yang harus dijalani sebagai mahasiswa di Program studi yang mereka jalani. Kepada Program studi (Ka.Prodi/Ka.Prog dan Dosen Camp-Prodi), HIMA dan Panitia CampProdi: Harap bekerja sama untuk memanfaatkan kegiatan Camp-Prodi ini semaksimal mungkin untuk membentuk dan membina para MaBa sesuai dengan profil Mahasiswa Program studi; Proposal Camp-Prodi yang masuk ke BAKA untuk di proses keuangannya merupakan hasil perencanaan bersama antara Prodi/Prog. dengan HIMA dan Panitia Camp-Prodi. B. Tujuan Camp-Prodi Tujuan utama Camp-Prodi adalah bagaimana menjadi mahasiswa Prodi yang efektif dan strategis, dengan:
Mengetahui arti dan termotivasi untuk menjadi mahasiswa yang merupakan masyarakat ilmiah (pengertian “Masyarakat Ilmiah” di lampiran);
Mengetahui dan memahami karakteristik program studi dan profil lulusannya;
Mengerti diri sendiri: pengenalan cara belajar dan perencanaan karir;
Mengetahui realita dan pengaruh kehidupan sosial anak muda;
Kekeluargaan dalam 1 Program studi;
Manajemen waktu (praktek)
Nilai-nilai LIGHT harus terangkum dalam seluruh materi yang disampaikan dalam seluruh sesi Camp-Prodi __________ Keterangan: Dosen Camp-Prodi adalah Dosen yang ditugaskan mendampingi kegiatan Camp-Prodi sebagai SC baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan Camp-Prodi. Peran dan Tugas Dosen CampProdi diatur dalam berkas terpisah.
C. Materi Camp-Prodi Bahan yang WAJIB dibawa oleh peserta Camp-Prodi: 1. Buku Welcome Book (LKM P3K Maba) 2. Buku Ethics (LKM Tutorial Etika) 3. Buku Panduan Mahasiswa UK Petra 2013 4. Materi perencanaan karir (PCC) - (koordinasi dengan Pusat Karir) Dibawah ini adalah outline Materi yang diharapkan tersampaikan dalam Camp-Prodi, mengacu pada tujuan pelaksanaan Camp-Prodi. Perlu diperhatikan: Materi PERLU untuk dirancang se-kreatif mungkin sesuai dengan karakter dari Program studi masing-masing, baik dari segi urutan penyampaian maupun bentuk/metode penyampaian; Outbound atau outdoor activities juga dapat digunakan dengan kreatif dan lebih menarik untuk mengajarkan kepada para MaBa karakter Program studi/Program; untuk itu, diharapkan Panitia dan Dosen Camp-Prodi dapat melakukan koordinasi yang baik dengan tim Outbound Trainers. Perlu diadakan penjelasan kepada MaBa untuk teknis pelaksanaan camp yang akan diadakan sebagai persiapan: - Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta; - Peserta sudah harus mendapat kejelasan mengenai kondisi tempat akomodasi mereka nanti sehingga dapat mempersiapkan diri, terutama yang berkaitan dengan sakit-penyakit. - Peserta mengisi tes studi karir (panitia dapat berkoordinasi dengan Pusat Karir) - Peserta dan panitia mengisikan form catatan kesehatan (dari BAKA). Setelah briefing, Panitia diwajibkan untuk: - Menyerahkan hasil tes studi karir ke Pusat Karir; - Menyerahkan rekap dari form catatan kesehatan, berupa nama-nama mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan ke BAKA untuk diketahui; - Semua form catatan kesehatan mahasiswa diserahkan kepada div.kesehatan Camp-Prodi untuk di-PELAJARI; - Menyerahkan form Kesediaan Rumah Sakit ke BAKA; - Surat Pernyataan Ketua Panitia Camp-Prodi.
MATERI TAMBAHAN Materi-materi tambahan disesuaikan dengan kebutuhan Program studi/mahasiswa di Program studi terkait sesuai kesepakatan dalam perencanaan Camp-Prodi bersama antara SC (Dosen Camp-Prodi), OC, DPK dan Ka.Prodi/Ka.Prog, dan sepengetahuan Wakil Dekan Fakultas. Keterangan untuk: - Materi ttg Lembaga Kemahasiswaan, dirasa tidak perlu diberikan lagi karena selain sudah banyak diberikan semasa pembinaan Maba yang lalu, juga HIMA memiliki banyak kesempatan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi dan menarik minat para Maba. - Materi ttg SKKK, dapat dibaca sendiri di buku Panduan Mahasiswa 2013.
D. Sifat Pelaksanaan 1. Sebagai bagian dari pembinaan mahasiswa baru, Camp-Prodi WAJIB diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Angkatan 2013; Mengingat fungsi Camp-Prodi dan sifatnya yang unik disetiap Program studi, maka peserta wajib, dalam hal ini, termasuk Mahasiswa transfer dari Program studi lain. Mahasiswa transfer tersebut harus membayar uang pembinaan Camp-Prodi sebesar Rp. 350.000,-. 2. Sanksi yang diberikan apabila tidak mengikuti Camp-Prodi adalah WAJIB mengikuti kegiatan pengganti yang ditetapkan pada ketentuan terpisah. E. Waktu Pelaksanaan. Camp Program studi dilaksanakan maksimal selama 3 hari / 2 malam, diadakan dalam periode 19-21 Desember 2013 dan 6-29 Januari 2014 (dengan catatan tidak bentrok dengan PRS Prodi). Perhatikan Chinese New Year (31 Januari 2014) dan jadwal LKMMTM. F. Teknis Pelaksanaan. 1. Kegiatan Camp-Prodi dilaksanakan dalam kawasan/kompleks yang terlingkupi dan aman. 2. PENTING ! Dalam pemilihan lokasi Camp-Prodi (untuk berkegiatan dan akomodasi) dan dalam Perencanaan Kegiatan/Acara di dalam/luar ruangan, harap mempertimbangkan: Kondisi dingin-lembab-licin akibat cuaca (musim penghujan), Keselamatan peserta-panitia, Kondisi fisik dan kesehatan peserta-panitia. Harap direncanakan dengan baik dan mendapat persetujuan dari Ka.Prodi/Ka.Prog. 3. Dosen Camp-Prodi, yang diutus, diharapkan untuk hadir di sepanjang pelaksanaan kegiatan Camp-Prodi ; 4. Panitia, diwakili oleh Ketua Panitia Camp-Prodi, membuat surat pernyataan diatas materai bahwa semua panitia akan mengutamakan keselamatan peserta-panitia dalam segala situasi dan tidak ada motivasi per-pelonco-an terhadap peserta. Surat Pernyataan diserahkan ke BAKA; Definisi per-pelonco-an adalah: Motivasi menunjukkan senioritas kepada junior-nya dengan memberi tugas yang dengan sengaja menghukum atau mempermainkan peserta tanpa maksud dan makna yang jelas, baik berupa tindakan fisik maupun non-fisik. 5. Panitia wajib memiliki beberapa informasi berikut sebelum kegiatan dapat dijalankan: Data kesehatan tiap panitia dan peserta. Formulir kesehatan diisi oleh peserta dan panitia, diserahkan ke divisi kesehatan yang dapat melakukan cross-check dengan data kesehatan Mahasiswa 2013; Lokasi Rumah Sakit terdekat dari lokasi Camp-Prodi. Pembuktiannya dilakukan dengan meminta RS tersebut mengisi Form Persetujuan Rumah Sakit yang dapat diambil di BAKA atau BPMF masing-masing (diserahkan ke BAKA setelah pelaksanaan briefing). 6. Acara Camp-Prodi diharapkan dapat dikemas sedemikian rupa sehingga menarik untuk diikuti namun tetap membuat mahasiswa peserta mengerti dan memahami maksud dan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan selama Camp-Prodi;
7. Kegiatan outbound dapat dilakukan pada pagi hari ditempat terbuka, dengan memperhatikan segi pengamanan peserta dan dilaksanakan oleh tim Outbound profesional. Tim Outbound yang menjadi pelaksana adalah tim yang diijinkan oleh WR3 melalui BAKA. Tim tersebut wajib mengajukan company profile dan CV ke BAKA agar dapat dipelajari sebelum ijin dikeluarkan. Tujuan dari tim outbound yang profesional adalah untuk memberikan nilai-nilai yang sesuai dengan nilai iman Kristiani, mengutamakan dan bertanggungjawab terhadap keselamatan peserta-panitia pada kegiatan outbound yang dilaksanakan. 8. Waktu pelaksanaan kegiatan harap memberikan kesempatan yang cukup bagi peserta dan panitia untuk beristirahat sehingga dapat memiliki fokus dan energi yang baik untuk mengikuti acara Camp-Prodi : a. Waktu berkumpul panitia dan peserta di kampus paling pagi jam 6.00 dan waktu pemberangkatan kendaraan dari kampus paling pagi dari pk. 07.00; Hal ini terkait dengan kondisi parkir kendaraan yang baru beroperasi jam 6.00 pagi. Harap berkoordinasi dengan UPPK dan UKK dalam pelaksanaan kedatangan dan keberangkatan bis/truk; b. Pelaksanaan ditempat camp dimulai pk.05.00 sampai dengan pk.23.00 dalam satu hari; 9. Diupayakan agar sistem kelompok dgn Astor dapat di tindak lanjuti dlm kegiatan ini. G. Tim Pelaksana : Penanggung Jawab Camp-Prodi : Wakil Dekan Fakultas dan Ka.Prodi/Ka.Prog. Pengarah Camp-Prodi : Dosen Camp-Prodi, KaHim/KaPokja, BPMF Panitia Pelaksana Camp-Prodi : Hima Prodi dibantu Astor Prodi terkait
H. Pembiayaan : 1. Besar anggaran Camp-Prodi 2013-2014 ditentukan oleh Universitas, 2. SPPD Dosen Camp-Prodi yang telah diutus diambil dari anggaran BAKA sesuai ketentuan yang berlaku; Panitia dapat menagihkan pengeluaran akomodasi, konsumsi dan transportasi untuk Dosen Camp-Prodi kepada BAKA; Ketentuan Dosen CampProdi terpisah dan diserahkan kepada Ka.Prodi/Ka.Prog untuk dipelajari dan disosialisasikan; 3. Honor pembicara dianggarkan oleh panitia; 4. SPPD dosen/karyawan yang diutus Program studi/Unit untuk meninjau lapangan, diluar dari pembicara/ Dosen Camp-Prodi, diambil dari anggaran Program studi tersebut; 5. Pengalokasian anggaran tetap memperhatikan KRA dengan efisiensi dan efektifitas anggaran; 6. Laporan Pertanggungan Jawaban (LPJ) disesuaikan dengan KRA.
I. Prosedur Pemasukan Proposal Kegiatan Camp Program studi 1. Proposal Camp-Prodi dibuat bersama antara Panitia Camp-Prodi dan Dosen Camp-Prodi, menjelaskan metode penyampaian materi dan teknis pelaksanaan Camp Program studi yang direncanakan untuk mencapai tujuan kegiatan; 2. Dengan mengikuti format isi proposal yang telah ditetapkan oleh MPM, proposal juga sudah mencantumkan: Nama tim outbound, beserta dengan Company Profile; Nama pembicara (yang sudah diketahui oleh Program studi); Nama Dosen Camp-Prodi yang akan mendampingi sebagai SC dan selama kegiatan berlangsung; 3. Batas waktu pemasukan Proposal Camp-Prodi ke BAKA : ditanyakan ke BPMF. 4. Pengajuan Asuransi kegiatan, dengan melampirkan nama peserta dan panitia diajukan paling lambat 7 hari kerja sebelum hari pelaksanaan. J. Pertanggungjawaban dan Evaluasi Setelah menyelesaikan kegiatannya, Panitia Pelaksana segera pertanggungjawab kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku: LPJ Keuangan; LPJ Kegiatan; Pengajuan SKKK; Maksimal 10 hari setelah selesainya kegiatan Camp-Prodi.
melaporkan
Akan ada evaluasi khusus (penjabaran lebih dari evaluasi umum Camp-Prodi) yang dilakukan oleh: a. Dosen Camp-Prodi dan BPMF (lembar evaluasi oleh BAKA, selama pelaksanaan) b. Peserta dan panitia (web, setelah pelaksanaan, akan dikoordinir oleh BAKA) K. Sanksi Apabila terdapat kelalaian atau kegiatan ini dilaksanakan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan yang mempengaruhi keselamatan peserta/panitia, maka akan diadakan penyelidikan khusus secara serius oleh pihak Universitas, dengan resiko: 1. Satuan Kredit Kegiatan Kemahasiswaan (SKKK) untuk kegiatan ini tidak diberikan; 2. Semua panitia pelaksana dan panitia pengarah (mahasiswa) mendapat pengurangan SKKK sampai sebesar 50 poin; 3. Pengarah (dosen/karyawan) akan mendapat evaluasi dan sanksi sesuai dengan hasil penyelidikan; 4. Pendukung atau Peserta yang terlibat langsung secara negatif akan mendapat pengurangan nilai SKKK sesuai kebijakan; 5. Sanksi lain disesuaikan dengan hasil penyelidikan, dapat berupa skorsing, drop-out atau diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.
Lampiran 1: Materi ini digunakan sebagai acuan. Cara penyampaian diserahkan kepada Program studi masing-masing.
MAHASISWA SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH
1. Pendahuluan. Dengan telah ditetapkannya ketentuan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menetapkan bahwa Pendidikan Tinggi merupakan kelanjutan Pendidikan Menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik/profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan/menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi/kesenian. Perguruan Tinggi diharapkan menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi/kesenian sebagai suatu masyarakat yang gemar belajar dan mengabdi pada masyarakat serta melaksanakan penelitian yang menghasilkan manfaat yang meningkatkan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda bangsa mempunyai kedudukan dan peranan yang penting dan sekaligus merupakan potensi dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu dengan kedudukan dan peranannya yang strategis itu, mahasiswa merupakan aset nasional yang senantiasa perlu dibimbing dan dikembangkan. Mahasiswa sebagai warga sivitas akademika merupakan mitra dosen dalam menjunjung tinggi dan menjaga norma dan etika pergaulan serta dalam meningkatkan harkat dan martabat almamater tempat mahasiswa menuntut ilmu dan mewujudkan aktualisasi dirinya. Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi. 2. Profil Mahasiswa Mahasiswa Indonesia sebagaimana umumnya individu yang berusia antara 19 – 24 tahun secara psikologis tergolong pada kelompok remaja akhir dan dewasa awal yang memiliki karakteristik dan psiko dinamika yang khas dengan penampilan perilkaku seharti-hari yang khas pula. Mahasiswa Indonesia sebagai bagian dari generasi muda menyandang tradisi dan kesejarahan yang khas, yakni senantiasa merasa terpanggil atau terlibat dalam berbagai upaya perubahan atau pembaharuan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Mahasiswa sebagai warga sivitas akademika memiliki keleluasaan dan kebebasan untuk mengembangkan secara bertanggungjawab berbagai pemikiran yang konstruktif dan kreatif serta kebudayaan maupun bagi pembangunan nasional. Di kalangan sebagian mahasiswa terdapat kecenderungan kurang yakin akan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan harapan/bidang studinya. Kurang menghargai disiplin, ingin cepat lulus tetapi kurang berorientasi pada prestasi.
Keberadaan mahasiswa yang tersebar di berbagai kampus perguruan tinggi baik negeri maupun swasta bersifat sementara dan berganti dengan cepat, karena mahasiswa lama setelah menyelesaikan studinya meninggalkan kampus dan digantikan oleh mahasiswa baru. 3. Masyarakat Ilmiah Masyarakat ilimiah adalah merupakan kategori masyarakat yang warganya memiliki sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada, dengan melakukan pengkajian secara ilmiah agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan. Dengan demikian masyarakat ilmiah ini memiliki ciri-ciri antara lain: -
Kritis Obyektif Analitis Kreatif dan konstruktif Terbuka untuk menerima kritik Kesejawatan/kemitraan Dialogis Memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik serta tradisi ilmiah. Dinamis Berorientasi ke masa depan.
Sudah tentu bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan/dipergunakan dalam masyarakat ilmiah berbeda dengan yang dipergunakan dalam pendidikan menengah yang lebih bersifat satu arah. Dalam masyarakat ilmiah di Perguruan Tinggi , dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, menggunakan metode dialogis dalam proses pembelajaran. 4. Tradisi dan Kebebasan Akademik Tradisi memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di kampus dan lebih berkaitan dengan nilai, norma dan etika yang mengatur sikap dan perilaku warga masyarakat ilmiah, misalnya : -
tidak pernah merasa dirinya sebagai orang yang paling benar; hasil penelitian seorang akademik selalu membuka diri untuk dikritik; dalam proses pembelajaran, seorang dosen dengan mahasiswa selalu dalam suasana dialogis.
Dalam masyarakat ilmiah disamping adanya tradisi, diperlukan pula peraturan-peraturan yang merupakan kesatuan didalam mengatur tertib kemasyarakatan ilmiah di kampus. Setiap kemasyarakatan ilmiah memiliki tradisi dan peraturan-peraturan yang berlaku dan dijadikan pedoman perilaku warga kampus. Sedang setiap peraturan selalu menuntut agar warganya terikat untuk memenuhi dan mengikutinya dengan cermat, misalnya: -
mahasiswa baru harus daftar ulang; kehadiran mahasiswa selama kuliah dalam satu semester minimal 75%.
Kebebasan akademik adalah kebebasan khusus yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa untuk secara bertanggungjawab dan mandiri melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan/teknologi. Yang secara garis besar mengandung pengertian antara lain: -
kebebasan menyatakan pemikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan; kebebasan seorang dosen untuk mengajar dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. kebebasan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. 5. Kehidupan Masyarakat Diluar Kampus
Masyarakat diluar kampus terdiri dari berbagai bidang kehidupan antara lain masyarakat ilmiah, masyarakat politik, masyarakat seniman, masyarakat keagamaan, masyarakat industri dan lain-lain. Setiap masyarakat memiliki nilai, norma dan etika serta peraturan sendiri untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Negara merupakan organisasi yang paling besar dan berpengaruh bagi kelangsungan kehidupan warga negaranya, menuntut kepatuhan, disiplin dan partisipasi warga negara sesuai perundang-undangan yang berlaku. Mahasiswa sebagai warga negara yang tergolong warga negara dewasa berkewajiban memahami pula segala peraturan atau perundangan yang berlaku di negara kita. Mahasiswa sesungguhnya memiliki dimensi yang cukup luas, disamping sebagai anggota sivitas akademika (dimensi ilmiah), secara pribadi dapat sebagai seorang pemuda maupun sebagai insan politik. Jelaslah bahwa mahasiswa sebagai orang perorangan tidak dibatasi untuk mengembangkan dirinya mencari pengalaman hidup diluar kampus, tetapi tidak dibenarkan bila seorang mahasiswa berkeinginan untuk menerapkan nilai, norma dan etika masyarakat diluar kampus masuk kedalam perguruan tinggi ( masyarakat ilmiah), sebab pasti akan menimbulkan konflik.