PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015
KATA PENGANTAR Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa, Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dari rangkaian penyajian data dan informasi. Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan, maka Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 ini disusun berdasarkan data-data yang dihimpun dari bidangbidang dan pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan kesehatan swasta yang terdapat di Kabupaten Tabanan, serta lintas sektor terkait. Untuk menjamin akurasi, dilakukan validasi data melalui mekanisme pemutakhiran data. Namun demikian, Profil Kesehatan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk memperbaiki penyusunan di tahun-tahun mendatang. Tersusunnya Profil Kesehatan ini tidak lepas dari komitmen dan kerja keras seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, untuk itu disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan mudah-mudahan Profil Kesehatan ini bermanfaat
ii
dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua.
Tabanan, Oktober 2015. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,
dr. I Nyoman Suratmika, M.Kes Pembina Utama Muda NIP. 19630410 199003 1 014
iii
DAFTAR ISI HALAMAN HUDUL .................................................................................. i KATA PENGANTAR ................................................................................ ii DAFTAR ISI .............................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... A. Latar Belakang ........................................................................................ B. Tujuan Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan ........................................ C. Sistematika ..............................................................................................
1 1 3 3
BAB II GAMBARAN UMUM………………………………………… A. Geografi .................................................................................................. B. Keadaan Penduduk ................................................................................. C. Keadaan Sosial Ekonomi ........................................................................ D. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Penduduk ......................
5 5 6 7 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ……………………….. 15 A. Mortalitas ............................................................................................... 15 B. Morbiditas .............................................................................................. 23 BAB IV UPAYA KESEHATAN ……………………………………… A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................................................................... B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan .................................................. C. Pelayanan Kesehatan Rujukan ...............................................................
42 43 71 74
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN …………………………… A. Tenaga Kesehatan .................................................................................. B. Sarana Kesehatan ................................................................................... C. Pembiayaan Kesehatan ..........................................................................
79 79 83 90
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………… 93 A. Kesimpulan ............................................................................................ 93 B. Saran ...................................................................................................... 95 LAMPIRAN TABEL
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggitingginya. Pasal
168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan, yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pasal 169 mengatakan bahwa pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada pasal 2 ayat 1 mengatakan pengelolaan kesehatan
diselenggarakan
melalui
pengelolaan
administrasi
kesehatan,
informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta pengaturan hokum kesehatan secata terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setingi-tingginya. Dengan demikian informasi kesehatan merupakan sub sistem yang berguna untuk
mendukung subsistem lainnya, karena
tidak mungkin
subsistem lain dapat bekerja tanpa didukung dengan Sistem Informasi Kesehatan demikian juga sebaliknya. Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan Kabupaten, yang merupakan salah satu paket penyajian
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
1
data/ informasi kesehatan yang relatif lengkap, berisi data/informasi tentang data umum, derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya, yang diterbitkan setiap tahun. Disamping itu berguna untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” dan dengan Misinya “1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik”. Profil Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat dijadikan salah satu media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kabupaten, dan sebagai masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Bali. Untuk itu penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten yang berkualitas, yaitu yang dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap, akurat, konsisten, dan sesuai kebutuhan, menjadi harapan bersama. Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2014 ini mengacu pada Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Profil
Kesehatan
Kabupaten/Kota
2013
(berdasarkan data terpilah jenis kelamin) di modifikasi dengan Edisi Revisi 2014 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2014 disusun berdasarkan data/informasi yang didapatkan dari bidang-bidang dan pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan kesehatan swasta di Kabupaten Tabanan, serta data/informasi dari lintas sektor terkait.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
2
B. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN Tujuan dari dibuatnya Profil Kesehatan ini merupakan salah satu sarana evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dan pencapaian target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan, serta
berbagai
upaya
terkait
dengan
pembangunan
kesehatan
yang
diselenggarakan lintas sector seperti Badan Pusat Statistik.
C. SISTEMATIKA BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menyajikan tentang tentang latar belakang diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten, maksud dan tujuan serta sistematika penyajiannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten, letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya yang berpengaruh terhadap kesehatan dan factor-faktor lainnya seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan, social budaya, perilaku dan lingkungan.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan, seperti angka kematian, angka kesakitan, angka harapan hidup, dan status gizi masyarakat.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang upaya kesehatan yang sesuai tujuan program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan kesehatan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
3
rujukan, perbaikan gizi masyarakat dan promosi kesehatan. BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan seperti pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian, sarana/fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI
SIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 berdasarkan analisis sederhana dari masingmasing hasil pelaksanaan program kesehatan. Selain hal-hal yang sudah berhasil dicapai, juga menguraikan hal-hal yang masih dianggap kurang dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN Pada lampiran berisi resume atau angka pencapaian program kesehatan dan 81 tabel data yang merupakan gabungan table indicator Kabupaten Tabanan dan indicator kinerja standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
4
BAB II GAMBARAN UMUM A. GEOGRAFI Kabupaten Tabanan merupakan salah satu salah satu dari 9 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali. 1.
Letak Wilayah Secara geografis Kabupaten Tabanan berada pada posisi 08014’30” sampai
08038’07“ Lintang Selatan dan 114054’52’’ sampai 115012’57” Bujur Timur. Wilayah ini cukup strategis karena berdekatan dengan Ibukota Provinsi Bali yang hanya berjarak sekitar 25 Km dengan waktu tempuh ± 45 menit dan dilalui oleh jalur arteri yaitu jalur antar propinsi. Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi atas 10 kecamatan dan 133 desa. Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan secara lengkap adalah :
2.
1.
Sebelah Utara
: Kabupaten Buleleng
2.
Sebelah Timur
: Kabupaten Badung
3.
Sebelah Barat
: Kabupaten Jembrana
4.
Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia
Luas Wilayah Luas Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km2 atau sekitar 14,90 % dari luas
Propinsi Bali (5.632,86 km2). Berdasarkan besarnya wilayah, maka Kabupaten Tabanan termasuk kabupaten terbesar kedua di Propinsi Bali setelah Kabupaten Buleleng. Keadaan topografi Kabupaten Tabanan dapat digambarkan dengan adanya dataran tinggi di bagian utara wilayah Tabanan, dan dataran rendah di bagian selatannya. Kabupaten Tabanan bagian utara merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian tertinggi berada pada puncak Gunung Batukaru, yaitu 2.276 meter dari permukaan laut, dan di bagian selatan Kabupaten Tabanan merupakan daerah pantai yang berupa dataran rendah.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 5
Bila dilihat dari penguasaan tanahnya, dari luas wilayah yang ada, sekitar 62,455 Ha (74,41 %) wilayah Kabupaten Tabanan merupakan lahan pertanian, yang terdiri dari lahan sawah sebesar 22.184 Ha (26,43 %) dan 40,271 Ha (47,98 %) merupakan lahan pertanian bukan sawah, yang sebagian besar berupa perkebunan, tegal, hutan rakyat, dan lainnya (tambak, kolam, empang, dll). Sedangkan 25,59 % lahan lainnya di Kabupaten Tabanan merupakan lahan bukan pertanian, seperti jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dan lain-lain. 3.
Iklim Curah hujan disuatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi, dan
pertemuan arus angin. Dari topografinya, Kabupaten Tabanan merupakan daerah pegunungan dan pantai. Hal ini mengakibatkan perbedaan suhu di masing-masing daerah di wilayah Kabupaten Tabanan, dimana perbedaan suhu tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat curah hujan.
B. KEADAAN PENDUDUK Jumlah penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 berdasarkan hasil peoyeksi BPS sebesar 433.300 jiwa, terdiri dari 215.100 jiwa penduduk laki-laki dan 218.200 jiwa penduduk perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 516 jiwa per km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Kediri, dengan kepadatan sebesar 1.671,27 jiwa per km2, sedangkan Kecamatan Selemadeg Barat merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah, yaitu hanya 159,80 jiwa per km2. Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur dan angka beban tanggungan dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 6
Tabel 2.1 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
14,100 16,300 16,900 14,000 13,000 13,400 13,900 17,500 20,100 19,200 15,400 12,500 9,900 7,800 5,100 6,000
13,500 15,300 15,500 13,500 12,500 13,000 14,500 17,800 20,400 19,400 15,500 12,800 10,600 8,600 6,600 8,700
27,600 31,600 32,400 27,500 25,500 26,400 28,400 35,300 40,500 38,600 30,900 25,300 20,500 16,400 11,700 14,700
215,100
218,200
433,300
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
104.44 106.54 109.03 103.70 104.00 103.08 95.86 98.31 98.53 98.97 99.35 97.66 93.40 90.70 77.27 68.97 98.58 45
Sumber : BPS Kab. Tabanan Tahun 2014
Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa komposisi penduduk Kabupaten Tabanan menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 21,14 %, yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 68,98 %, dan yang berusia tua (≥ 65 tahun) sebesar 9,88 %. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Depedency Ratio) penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah sebesar 31,02 %. Artinya beban tanggungan cukup tinggi karena usia produktif harus menanggung kelompok usia non produktif.
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit di suatu wilayah dalam periode tertentu, dimana informasi tersebut berisi tentang data nilai tambah sektoral, struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. PDRB suatu daerah dapat dihitung melalui dua pendekatan, yaitu PDRB atas dasar harga konstan, dan PDRB atas dasar harga berlaku. PDRB Kabupaten Tabanan tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabanan, yakni PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 6.452.645,72 juta rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 2.941.820,83 juta rupiah. Dengan memperhatikan laju pertumbuhan PDRB, maka
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 7
dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Tabanan sebesar 6,03 persen Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat, sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakitpenyakit tertentu. Fenomena gizi buruk dan gizi kurang sering kali dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang buruk. Merujuk pada fakta betapa keterbatasan pemenuhan pangan dapat menyebabkan busung lapar, kwashiokor, penyakit kekurangan vitamin seperti xeropthalmia, scorbut. Adapun kriteria Keluarga Miskin versi BKKBN yaitu : a.
Pada umumnya anggota keluarga makan kurang dari 2 (dua) kali sehari.
b.
Anggota keluarga tidak memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja/sekolah, dan berpergian.
c.
Bagian lantai rumah yang terluas adalah dari tanah.
d.
Anak sakit atau PUS yang ingin ber KB tidak dibawa ke sarana kesehatan.
e.
Dalam seminggu keluarga tidak pernah makan daging/telur/ ikan.
f.
Setahun terakhir anggota keluarga tidak mendapat pakaian baru.
g.
Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk tiap penghuni
h.
Anak umur 7-15 tahun belum sekolah karena faktor ekonomi.
Berdasarkan kriteria diatas maka Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 sebanyak 103.964 jiwa atau 23,99 % dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk miskin terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri yaitu sebesar 16.019 jiwa dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Selemadeg Barat dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 6.416 jiwa.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 8
D. KEADAAN PENDUDUK
KESEHATAN
LINGKUNGAN
DAN
PERILAKU
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat salah satunya adalah factor lingkungan, disamping tiga factor lainnya seperti perilaku, pelayanan kesehatan dan genetic. Faktor lingkungan akan sangat menentukan baik buruknya derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan di Kabupaten Tabanan akan disajikan beberapa indicator yang terkait seperti : 1. Sarana dan Akses Air Minum Berkualitas Pembangunan prasarana penyediaan air bersih salah satu indicator yang tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang harus kita wujudkan sebagai komitmen suatu negara agar kelestarian lingkungan hidup dengan menurunkan target hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum. Syarat-syarat kualitas air minum seseuai dengan Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010, diantaranya adalah sebagai berikut :
Parameter mikrobiologi E Coli dan total bakteri kolform, kadar maksimum yang diperbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel.
Syarat fisik : tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Syarat kimia : Kadar besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, kesadahan maksimal 500 mg/l, pH 6,5-8,5. Tahun 2012 secara nasional cakupan fisik air minum 95,93%, artinya kategori baik yang mencakup tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Cakupan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 9
sarana dan akses air minum di Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Pada gambar 2.1 diatas dapat dikatakan bahwa rata-rata cakupannya sebesar 89,04%. Cakupan yang paling tinggi adalah Puskesmas Selemadeg Barat 115,78% dan yang terendah Puskesmas Penebel I 59,62%. Bila dibandingkan dengan cakupan Propinsi 82,65%, cakupan nasional 85% dan MDGs 68,87%. Jadi cakupan di Kabupaten Tabanan secara umum sudah di atas cakupan baik propinsi, nasional dan MDGs. 2. Sarana dan Akses terhadap Sanitasi Dasar Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi
derajat
kesehatan
masyarakat.
Persentase
penduduk
yang
menggunakan jamban sehat pada tahun 2013 sebesar 98,80%, jumlah ini mengalami penurunan menjadi sebesar 87,8% pada tahun 2014. Target tahun 2014 sebesar 80%, sehingga tahun 2014 sudah mencapai target. Namun demikian masih terdapat beberapa penduduk yang tidak mengakses jamban sehat atau masih terdapat beberapa penduduk yang tidak mengakses jamban sehat atau masih berperilaku buang air besar sembarangan (BABS). Pertambahan jumlah penduduk yang pesat dan tingginya tingkat mobilitas penduduk di Provinsi Bali tidak diikuti dengan penyediaan sarana sanitasi (jamban). Disisi lain perilaku penduduk yang masih BABS menjadi kendala yang penting untuk segera diselesaikan. Beberapa upaya yang ditempuh dalam peningkatan akses sanitasi adalah pemicuan perubahan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 10
perilaku melelaui strategi STBM, sehingga diharapkan penduduk mau jamban sehat dan pada akhirnya mau membangun sarana sanitasinya sendiri. Kalau kita lihat capaian pemanfaatan jamban sehat untuk masing-masing Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun 2014, seperti gambar berikut :
Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Sebagian besar cakupan akses penggunaan jamban 80% lebih namun ada 4 Puskesmas yang masih dibawah 80%, dan yang terendah di wilayah kerja Puskesmas Baturiti II yaitu 25,53%. Kalau dirata-ratakan cakupan Kabupaten Tabanan sebesar 87,77%. 3. Rumah Sehat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan khususnya pasal 163 ayat 2 mengamanatkan bahwa lingkungan sehat antara lain mencakup lingkungan
pemukiman.
Untuk
melaksanakan
amanat
tersebut,
maka
penyelenggaraan penyehatan pemukiman difokuskan pada peningkatan rumah sehat. Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria minimal : akses air minum, akses jamban
sehat,
lantai,
ventilasi,
dan
pencahayaan
(Kepmenkes
Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes Nomor 1077/Per/V/Menkes/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah). Cakupan rumah sehat Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 77,41%, sedangkan tahun 2013 sebesar 70,76%. Jadi tahun 2014 ini mengalami peningkatan sebesar 6,85% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Cakupan tersebut
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 11
diakibatkan karena beberapa indicator rumah sehat seperti ketersediaan sanitasi (jamban sehat), sarana air bersih, pengelolaan limbah, keberadaan vector, kondisi fisik rumah seperti ventelasi dll belum sepenuhnya baik. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan sehingga diharapkan pada tahun mendatang kualitas indicator rumah sehatnya semakin membaik. Persentase rumah sehat per Puskesmas di Kabupaten Tabanan Tahun 2014
Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Rata-rata cakupan rumah sehat Kabupaten Tabanan per Puskesmas sebesar 94,67%. Cakupan tertinggi adalah Puskesmas Tabanan I sebesar 99,52% dan yang terendah adalah Puskesmas Pupuan II sebesar 34,89%.
4. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di masyarakat. Untuk hal ini Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes memprogramkan rumah tangga untuk ber-PHBS. PHBS merupakan semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 12
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Ada 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang harus dilakukan apabila rumah tangga dikatakan telah, melakukan PHBS seperti 1) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, 2) memberi ASI Ekslusif, 3) menimbang balita setiap bulan, 4) menggunakan air bersih, 5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) menggunakan jamban sehat, 7) memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 8) makan buah dan syur setiap hari, 9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan 10) tidak merokok di dalm rumah. Target nasional dalam renstra Kemenkes 2010-2014 sebesar 70% tahun 2014. Hasil Riskesdas tahun 2013 rumah tangga yang ber-PHBS mencapai 32,3%. Provinsi Bali rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 sebesar 69,95%, sedangkan Kabupaten Tabanan rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 mencapai 72,44%. Hal ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar 70,25%. Persentase rumah tangga ber-PHBS per Puskesmas di Kabupaten Tabanan 2014 sebagai berikut :
Sumber : Seksi Promkes dan PSM Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata rumah tangga yang sudah berPHBS sebesar 72,44%. Puskesmas yang cakupan tertinggi adalah Puskesmas Kerambitan II sebesar 97,54%, sedangkan yang terendah adalah Puskesmas Baturiti II sebesar 25%.
5. Desa yang Melaksanakan STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program yang memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 13
kesehatan lingkungan. Dari 133 desa yang ada di wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Tabanan, desa yang sudah melaksanakan STBM baru 53 desa atau 39,85%. Ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya tenaga fasilitator STBM yang terampil di tingkat kecamatan/desa, belum ada regulasi yang kuat untuk memberdayakan
masyarakat
mulai
tingkat
propinsi
sampai
desa,
perlu
ditingkatkannya kerja sama baik lintas program maupun lintas sector.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 14
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk menilai Derajat Kesehatan di suatu wilayah biasanya menggunakan indicator yang umum dan telah disepakati baik secara nasional maupun internasional seperti angka angka kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas). Dalam Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan ini, derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tabanan digambarkan melalui angka kematian yang terdiri dari Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA, dan Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktorfaktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.
A. MORTALITAS Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir (outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian. Angka kematian yang disajikan pada bab ini adalah Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Kasar.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
15
1. Angka Kematian Neonatal (AKN) Angka Kemtian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi usia sampai 28 hari yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Cakupan AKN Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 8,68 per 1000 kelahiran hidup. Tahun 2014 cakupan AKN mengalami peningkatan dari Tahun 2013 sebesar 6,48 per 1000 kelahiran hidup. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan pelayanan ANC yang berkualitas dan terpadu, meningkatkan pelaksanaan GSI-B dan P4K, meningkatkan fungsi Puskesmas dalam memberikan pelayanan neonatal esensial, peningkatan SDM kesehatan melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan, meningkatkan fungsi keluarga dalam perawatan bayi dan balita melalui kelas ibu balita, meningkatkan pemanfaatan buku KIA. 2. Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan faktor endogen dan faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian post neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu tahun, umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah jumlah kematian bayi usia 0-11 bulan yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB menggambarkan banyaknya jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu daerah. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat berguna tidak hanya terhadap status kesehatan anak, tetapi juga terhadap status penduduk secara keseluruhan dan kondisi ekonomi dimana penduduk tersebut bertempat tinggal. AKB
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
16
merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tataran kabupaten, provinsi maupun nasional. Selain itu, program-program kesehatan di Indonesia banyak yang menitikberatkan pada upaya penurunan Angka Kematian Bayi. AKB tidak hanya mencerminkan besarnya masalah kesehatan yang berkaitan dengan kematian bayi seperti akibat diare, infeksi saluran pernafasan, salah gizi, atau penyakit infeksi lainnya, akan tetapi juga mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 sebesar 14,93 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tingi dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi pada tahun 2013 yang sebesar 14,93 per 1000 kelahiran hidup. Menurut jenis kelamin, kematian bayi laki-laki lebih tinggi dari kematian bayi perempuan, yakni 42 kematian bayi laki-laki sedangkan bayi perempuan hanya 34 kematian bayi. Angka Kematian Bayi pada tahun 2013 menunjukkan angka terendah dimiliki oleh Kecamatan Selemadeg Barat dengan Angka Kematian Bayi sebesar 0,39 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Kediri, dimana Angka Kematian Bayi di kecamatan tersebut sebesar 3,93 per 1000 kelahiran hidup. Gambaran perkembangan terakhir mengenai Angka Kematian Bayi dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
17
Gambar diatas memperlihatkan trend AKB Kabupaten Tabanan dari Tahun 2005-2014 bersifat flutuasi. Untuk itu diperlukan perhatian lebih dari program terkait, karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. Kejadian kematian bayi sangat berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan, yang dipengaruhi antara lain karena masih ada persalinan di rumah, status gizi ibu selama kehamilan kurang baik, rendahnya pengetahuan keluarga dalam perawatan bayi baru lahir. Untuk itu diperlukan perhatian khusus dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi terutama pada hari-hari pertama kehidupannya yang sangat rentan karena banyak perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Gambaran AKB per Puskesmas se Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan rata-rata AKB Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup. AKB tertinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Tabanan 1 sebesar 16,7 per 1.000 kelahiran hidup, dan yang terendah yaitu di dua Puskesmas yaitu di Puskesmas Selemadeg Timur II dan Puskesmas Kediri III. 3.
Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
18
antara kelahiran dan sebelum umur 5 (lima) tahun. AKABA dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi, dan kecelakaan. Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA yaitu, sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71 – 140, sedang dengan nilai 20 – 70, dan rendah dengan nilai < 20. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan menyebutkan bahwa Angka Kematian Balita pada tahun 2014 sebesar 13 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Angka Kematian Balita pada tahun 2013, dimana Angka Kematian Balita sebesar 14,93 per 1000 kelahiran hidup. Gambaran perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2005-2014 disajikan pada gambar 3.3 berikut ini.
Sumber : Seksi Kesga Dinkes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data AKABA di Kabupaten Tabanan trendnya fluktuatif, dan secara umum bila dilihat dari tahun 2005 kecendrungan agak meningkat hal ini diakibatkan oleh semakin baiknya system pelaporannya dari bawah baik dari masyarakat sampai pada tingkat kabupaten. Gambaran AKABA per Puskesmas se Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
19
Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata AKABA Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 13 per 1000 kelahiran hidup. AKABA tertinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Tabanan I dan yang terendah di Puskesmas Selemadeg Timur II yaitu 0.
4. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indicator penting yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu tujuan ke 5 meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. AKI juga menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Angka Kematian Ibu juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait kehamilan. Angka Kematian Ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
20
kehamilan, persalinan, dan nifas. AKI berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Menurut laporan dari Seksi Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah sebesar 41 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih rendah dari Angka Kematian Ibu pada tahun 2013 yang sebesar 78,60 per 100.000 kelahiran hidup. Gambaran Angka Kematian Ibu di Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014 disajikan pada gambar 3.3. berikut.
Pada gambar diatas terlihat trend AKI yang mengalami fluktuasi dari tahun 2005 sampai dengan 2014, bahkan AKI pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang sangat tajam dari tahun sebelumnya dan merupakan AKI tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Untuk itu perlu kiranya mendapat perhatian lebih dari Seksi
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
21
Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana serta program terkait, karena kematian ibu dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan, serta pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Target AKI secara nasional sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, maka cakupan AKI di Kabupaten Tabanan sudah mencapai target bahkan sudah cukup dibawah target nasional. Gambaran AKI per Puskesmas se Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan 2014
Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata cakupan AKI di Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 41 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah AKI sebanyak 2 (dua) orang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Kerambitan I dan Selemadeg masing-masing 1 orang (1,6 per 100.000 kelahiran hidup)
5. Angka Harapan Hidup (AHH) Angka/Umur Harapan Hidup (AHH/UHH) secara definisi adalah perkiraan rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh sekelompok penduduk dari sejak lahir. AHH dapat dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah pada keberhasilan pembangunan kesehatan serta sosial ekonomi di suatu wilayah, termasuk di dalamnya derajat kesehatan. Data AHH diperoleh melalui survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Selain Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Harapan Hidup (AHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
22
hidup masyarakat, baik kabupaten, provinsi, maupun negara. AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup saat lahir. AHH Kabupaten Tabanan untuk tahun 2014 belum ada, yang ada AHH untuk tahun 2013 yang bersumber dari penghitungan IPM BPS Pusat adalah sebesar 74,91. UHH Tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu Tahun 2012 sebesar 74,55.
B. MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular tertentu yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi, kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik reemerging maupun new-emerging disease masih tinggi. Namun di sisi lain, penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat. Masalah perilaku tidak sehat juga menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban ganda masalah kesehatan teratasi. Angka kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans), terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil. Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
23
menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada bab ini akan disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit menular dan tidak menular yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tabanan sepanjang tahun 2014.
1. Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
Angka Kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan isedentil. Berdasarkan pengamatan penyakit berpotensial KLB dan penyakit tidak menular yang diamati di Puskesmas dan jaringannya, terdapat suatu pola dan trend penyakit. Berdasarkan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP), pola 10 besar penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah penyakit Nasofaringitis Akut (Common Cold) dengan jumlah total kasus sebanyak 31.808, diikuti penyakit Hipertensi Primer dengan jumlah total kasus sebanyak 24.398, selanjutnya Kecelakaan dan Rudapaksa dengan jumlah total kasus sebanyak 23.114. Sedangkan urutan terbawah dari 10 besar penyakit adalah Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya dengan jumlah total kasus sebanyak 9.357. Tabel 3.1 berikut menyajikan pola 10 penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan pada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
24
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Pada Tahun 2014 No
Nama Penyakit
Jumlah
Rangking
1
Nasofaringitis Akut (Common Cold)
34.997
I
2
Hipertensi Primer
28.215
II
3
Penyakit Lain pada Saluran Nafas Atas
25.676
III
4
Kecelakaan dan Ruda Paksa
24.579
IV
5
Arthritis Lainnya
20.065
V
6
Gastritis
16.576
VI
7
Dermatitis Kontak Alergi
11.953
VII
8
Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
9.028
VIII
9
Faringitis Akut
7.099
IX
10
Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya
6.913
X
Sumber : Laporan SP2TP
Dari tabel 10 besar penyakit diatas diketahui bahwa penyakit Nasofaringitis Akut merupakan penyakit yang mendominasi. Pada saat ini penyakit tidak menular seperti hipertensi atau penyakit darah tinggi primer merupakan penyakit yang sering terjadi di masyarakat sehinga perlu dilakukan tindakan intervensi dalam kegiatan Program PPTM (Penanggulangan Penyakit Tidak Menular) dengan memperbanyak skrining, penyuluhan kesehatan serta penyiapan logistiknya terutama obat PTM (Penyakit Tidak Menular)
2. Penyakit Menular a. TB Paru Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi pembunuh utama yang
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
25
menyerang golongan usia produktif (15 – 50 tahun) dan anak – anak serta golongan sosial ekonomi lemah. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobanterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB (BTA Positif). Kuman ini tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga organ tubuh lainnya, seperti tulang sendi, usus, kelenjar limpa, selaput otak dan lain-lain. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu indicator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Notification Rate (CNR), yaitu angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TB yang ditemukan dan tercatat 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecendrungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di suatu wilayah. Dismaping itu untuk mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR=Succes Rate) yang mengidentifikasikan persentase pasien TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien TB paru positif yang tercatat. Berikut CNR seluruh TN per Puskesmas se Kabupaten Tabanan tahun 2014
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
26
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata CNR Kabupaten Tabanan tahun 2014 sebesar 40,2 per 100.000 penduduk. CNR secara nasional ditargetkan naik 5% setiap tahun, maka target tahun 2014 sebesar 78/100.000 penduduk sehingga Kabupaten Tabanan belum memenuhi target di tahun 2014. Succes
Rate
(SR)
dapat
membantu
dalam
mengetahui
kecendrungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Berikut ini angka kesembuhan TB paru per Puskesmas se Kabupaten Tabanan Tahun 2014.
Sumber : Seksi P2M Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa capaian SR sebagian besar telah bagus namun ada 4 (empat) Puskesmas yang belum seperti Puskesmas Selemedeg Timur I, Selemadeg Timur II, Penebel II, dan Puskesmas Kediri III yaitu 0. Bila dibandingkan dengan target dalam renstra propinsi sebesar 88%, cakupan propinsi sebesar 87,5%. Bila dibandingkan dengan cakupan Kabupaten Tabanan, maka Kabupaten Tabanan sudah mencapai bahkan diatas angka Nasional Besar kecilnya kesembuhan dipengaruhi juga oleh besar kecilnya angka drop out, yang berimbas pada besar kecilnya angka penemuan penderita TB Multi Drug Resisten (MDR) yang semakin merebak belakangan ini, ditambah adanya pengaruh peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
27
b. Pneumonia Pneumonia merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita terbesar di Indonesia. Sekitar 80 – 90 % dari kasus kematian Infeksi Saluran Pernafasan Atas disebabkan oleh Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat (asap rokok, polusi). Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Cakupan penemuan pneumonia balita pada tahun 2014 sebesar 9,6 % dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 426 kasus, yang terdiri dari 240 kasus lakilaki dan 186 kasus perempuan. Dilihat dari Puskesmas, cakupan penemuan kasus pneumonia tertinggi adalah Puskesmas Marga I yakni sebesar 2,3 %, diikuti Puskesmas Tabanan II sebesar 1,9 %, dan Puskesmas Tabananl I sebesar 1,7 %. Berikut ini cakupan Pneumonia per Puskesmas se Kabupaten Tabanan Tahun 2014.
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
28
c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) Penyakit HIV/AIDS merupakan new emerging desease dan menjadi pandemi di semua kawasan beberapa tahun terakhir ini. Penyakit ini terus menunjukkan peningkatan yang signifikan meskipun berbagai pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Makin tinggi mobilitas penduduk antar wilayah, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, serta meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui jarum suntik merupakan faktor yang secara simultan memperbesar risiko dalam penyebaran HIV/AIDS. HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain (Infeksi Oportunistik). HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui lelaki seks dengan lelaki (LSL), penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT), Sero Survey, dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Kasus HIV/AIDS menunjukkan trend peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan terdapat 64 kasus HIV yang terdiri dari 30 laki-laki dan 34 perempuan, dengan jumlah kasus AIDS adalah 80 kasus yang terdiri dari 58 lakilaki dan 22 perempuan, dimana terdapat 5 kasus kematian yang disebabkan AIDS terdiri dari 3 laki-laki, dan 2 perempuan. Sedangkan jumlah infeksi menular seksual lainnya (syphilis) adalah 0. Gambar berikut menampilkan jumlah kumulatif kasus
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
29
HIV/AIDS berdasarkan berdasarkan golongan usia di Kabupaten Tabanan Tahun 2014.
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa seberan usia yang penderita kasus HIV/AIDS adalah terjadi pada semua kelompok umur. Penderita yang terbanyak terjadi pada usia 25-49 tahun, dan yang terendah pada usia 5-14 tahun. Untuk itu perlu adanya upaya promotif dan preventif pada semua kelompok usia. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS, ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan, dan diarahkan pada upaya pendekatan kesehatan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan upaya deteksi dini untuk mengetahui akan status HIV seseorang melalui Konseling dan Tes HIV sukarela atau Voluntary Counseling and Testing (VCT) sampai pada tingkat Puskesmas yang ada.
d. Kusta Penyakit kusta atau sering disebut penyakit lepra adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae. Penyakit Kusta merupakan penyakit menahun yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnya. Penatalaksanaan yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Tahun 2000 mempunyai arti penting bagi program pengendalian kusta. Pada tahun 2000, dunia dan khususnya negara Indonesia berhasil mencapai eliminasi penyakit kusta. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 Profil Kesehatan Kab. Tabanan
30
kasus per 100.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut di tingkat dunia maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi manusia. Diagnosis dini dan pengobatan dengan menggunakan Multi Drug Therapy (MDT) merupakan kunci utama keberhasilan mengeliminasi kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat. Pengobatan MDT berhasil menurunkan 84,6% kasus penyakit kusta di Indonesia sejak tahun 1985 hingga akhir tahun 2011. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut : 1.
Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa.
2.
Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot.
3.
Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif). Target yang ditetapkan secara nasional untuk angka penemuan kasus baru
penyakit kusta tahun 2014 kurang dari 5/100.000 penduduk. Sedangkan angka penemuan kasus baru (New Case Detection Rate) penyakit Kusta untuk Provinsi Bali tahun 2014 adalah 1,66/100.000 penduduk. Cakupan penemuan kasus baru di Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah 0,96/100.000 penduduk. Angka ini masih dibawah target yang telah ditetapkan baik secara nasional maupun dari Provinsi Bali.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang, baik laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Upaya penanggulangan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
31
penyakit malaria di Indonesia dapat dipantau dengan menggunakan indikator Annual Parasite Incidence (API) yang telah digunakan sejak tahun 2010 untuk seluruh provinsi di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah menjadi 4 strata yaitu : 1.
Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2.
Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 – 5 per 1.000 penduduk.
3.
Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.
4.
Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0
Pada tataran nasional, malaria masih menjadi permasalahan kesehatan yang berarti. Namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Tabanan. Angka kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan dalam kurun waktu 2005 sampai dengan 2011 menunjukkan kecenderungan penurunan, bahkan tujuh tahun terakhir (2007 sampai dengan 2014) angka kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan adalah 0/1000 penduduk. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Tabanan bukan merupakan daerah endemis penyakit malaria. Kasus-kasus yang terjadi merupakan kasus import dari penduduk yang datang dari daerah endemis malaria. Tabel 3.2 akan menjelaskan kasus dan angka kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014. Tabel 3.2 Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2005-2014 Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Kasus Malaria (+) 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
API 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Bidang P2 PL
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
32
4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. Penyakit yang termasuk kelompok PD3I meliputi : Difteri, Pertusis, Tetanus Neoatorum, Campak, Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut).
a. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut) Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan virus polio. Cara penularan Polio terbanyak melalui mulut ketika seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontamisasi lendir, dahak atau faeses penderita polio. Virus masuk aliran darah ke sistem saraf pusat menyebabkan otot melemah dan kelumpuhan, menyebabkan tungkai menjadi lemas secara akut. Kondisi inilah disebut Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut. Polio adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang system syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, dan sakit ditungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Non Folio AFP Rate untuk Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah 5,46/100.000 anak usia < 15 tahun. b. Difteri Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Gejala
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
33
awal penyakit ini adalah demam 38 ºC, pseudomembrane (selaput tipis) putih keabuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor). Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan tidak ada kasus.
c. Pertusis Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan muntah. Lama batuk bisa 1–3 bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun dan penularannya melalui droplet atau batuk penderita. Di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus Pertusis.
d. Tetanus Neonatorum Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir (umur < 28 hari) yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Penanganan Tetanus neonatorium tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah upaya pencegahan melalui pertolongan persalinan yang higienis dan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali pusat. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah. Ciri khas dari penyakit ini adalah pada mulanya beberapa hari setelah lahir bayi menangis keras dan menyusu dengan kuat namun beberapa hari berikutnya tidak bisa menyusu. Pada tahun 2014, di Kabupaten Tabanan dilaporkan tidak ada kasus Tetanus Neonatorum.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
34
e. Campak Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus. Penularan infeksi dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi atau karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Pada tahun 2014, ada 9 (Sembilan) Puskesmas yang melaporkan penemuan kasus campak, yakni Puskesmas Tabanan I dengan 2 (satu) kasus, Puskesmas Tabanan II dengan 4 (empat) kasus, Puskesmas Tabanan III dengan 3 (tiga) kasus, Puskesmas Kerambitan II dengan 1 kasus, Puskesmas Pupuan I dengan 1 kasus, Puskesmas Baturiti I dan Baturiti II masing-masing 1 kasus, dan Puskesmas Kediri I dengan 3 (tiga) kasus. Dari 17 kasus campak yang ditemukan, 11 kasus merupakan jenis kelamin laki-laki dan 6 (enam) kasus merupakan jenis kelamin perempuan, dengan case fatality rate (CFR) = 0 %.
Sumber : Seksi Surveilan dan Epidemiologi Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
5. Penyakit Potensial KLB/Wabah Penyakit menular tertentu memiliki potensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengeu (DBD), Diare,
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
35
Chikungunya, Rabies, dan Filariasis. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
a. Deman Berdarah Dengeu (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne virus, genus flavivirus, family flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, Aedes Aegypti, dan Aedes Albopictus merupakan vector utama penyakit DBD. Sepanjang tahun 2014 dilaporkan terjadi 470 kasus di Kabupaten Tabanan dengan Incidence Rate (IR) sebesar 108,5 per 100.000 penduduk dengan tidak ada kematian akibat DBD atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 0,2 %. Jumlah kasus yang terjadi pada tahun 2014 ini menurun apabila dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada tahun sebelumnya yakni dengan 793 kasus. Jumlah kasus terbanyak ditemui di Kecamatan Kediri dengan 213 kasus, disusul kemudian oleh Kecamatan Tabanan dengan 91 kasus, dan Kecamatan Kerambitan dengan 52 kasus. Sedangkan tiga kecamatan dengan jumlah kasus paling sedikit adalah Kecamatan Selemadeg Barat dengan 4 kasus, Kecamatan Pupuan dengan 6 kasus, dan Kecamatan Baturiti dengan hanya 9 kasus. Jumlah kasus DBD menurut Puskesmas pada tahun 2014 secara rinci dapat dilihat pada tabel 21. Adapun beberapa permasalahan dalam penanggulangan DBD di Kabupaten Tabanan antara lain : 1.
Belum ada obat anti virus dan vaksin untuk mencegah DBD, maka untuk memutus rantai penularan, pengendalian vektor dianggap yang paling memadai saat ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
36
2.
Vektor DBD khususnya Aedes Aegypti sebenarnya mudah dikendalikan, karena sarang-sarangnya terbatas di tempat yang berisi air bersih dan jarak terbangnya maksimum 100 meter. Tetapi karena vektor tersebar luas, maka untuk keberhasilan pengendaliannya diperlukan total coverage (meliputi seluruh wilayah) agar nyamuk tidak dapat berkembang biak lagi. Untuk itu sangat memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat khususnya dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD.
3.
Banyak faktor yang berhubungan dengan peningkatan kejadian DBD yang sulit atau tidak dapat dikendalikan seperti kepadatan penduduk, mobilitas, lancarnya transportasi, pergantian musim dan perubahan iklim, kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
4.
Sebagian masyarakat masih minat dengan fogging.
5.
Uji resistensi terhadap insektisida belum optimal Salah satu cara untuk menekan penyebaran penyakit Deman Berdarah
Dengeu (DBD) adalah dengan membasmi jentik nyamuk Aedes aegypty di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan rumah. Gambaran Kasus DBD dan Incidene Rate di Kabupaten Tabanan periode tahun 2007-2014 disajikan pada gambar 3. berikut.
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah kasus DBD trend nya fluktuasi. Dilihat dari tahun 2017 s/d 2014 jumlah kasus tertinggi terjadi pada tahun 2013
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
37
sebanyak 793 kasus, dengan insiden rate 179,25%. Tahun 2014 jumlah kasus dan IR menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013. b. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Secara klinis penyebab Diare antara lain : infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi, dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis adalah Diare yang disebabkan oleh infeksi dan keracunan. Jenis Diare ada 2 (dua) yaitu Diare Akut dan Diare Persisten (diare kronik). Diare Akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan Diare Persisten (diare kronik) adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Penderita diare di Puskesmas setiap tahun jumlahnya cukup tinggi. Namun demikian hal ini belum dapat menggambarkan prevalensi keseluruhan dari penyakit diare karena banyak dari kasus tersebut yang tidak terdata oleh sarana pelayanan kesehatan (pengobatan sendiri atau pengobatan di praktek swasta). Laporan Profil Kesehatan Kabupaten menunjukkan bahwa selama kurun tahun 2014 jumlah perkiraan kasus diare di Kabupaten Tabanan sebesar 9273 kasus. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus yang ditangani sebesar 8.519 kasus (91,9 %) yang terdiri dari laki-laki sebesar 4.538 kasus (48,94 %) dan perempuan sebesar 3.981 (42,93 %), dan angka kesakitan diare 214 per 1.000 penduduk. Terjadi penurunan jumlah kasus diare dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 jumlah kasus diare sebanyak 18.714 kasus. Untuk itu upaya kesehatan harus lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah tingkat kematian akibat diare. Tingkat kematian akibat diare dapat diturunkan dengan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
38
adanya tata laksana yang tepat dan cepat, diantaranya melalui pelatihan petugas yang diintegrasikan dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Selain itu juga dapat dilakukan pengamatan tata laksana diare ke Puskesmas. Sedangkan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan melalui penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari – hari, karena secara umum penyakit diare sangat berkaitan dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga adanya peningkatan kasus diare merupakan cerminan dari perbaikan kedua faktor tersebut.
c. Rabies Rabies (bahasa Latin: rabies, "kegilaan") atau penyakit anjing gila merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalamnya tubuhnya mengandung virus Rabies. Virus Rabies menyebabkan peradangan akut otak pada manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Periode waktu antara terjadi kesakitan dan gejala awal biasanya satu sampai tiga bulan, namun bisa kurang dari satu minggu atau lebih dari satu tahun, tergantung pada jarak virus untuk mencapai sistem saraf pusat, dimana gejala awal antara lain : demam dan kesemutan di lokasi paparan; kemudian diikuti dengan gerakan kekerasan, kegembiraan yang tidak terkendali; takut air atau ketidakmampuan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh serta kebingungan yang menyebabkan hilangnya kesadaran. Penyakit ini bila sudah menunjukkan gejala klinis pada hewan atau manusia selalu diakhiri dengan kematian, sehingga mengakibatkan timbulnya rasa cemas dan takut bagi orang-orang yang terkena gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada umumnya. Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian Rabies, yaitu kasus GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
39
yang di vaksinasi VAR (Vaksin Anti Rabies), dan kasus Rabies yang menyebabkan kematian (Lyssa). Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan, jumlah kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sebanyak 6.042 kasus, sedangkan tahun 2014 jumlah kasus gigitan meningkat menjadi 6.318 kasus atau 4,57%. Dari jumlah gigitan tersebut tidak terdapat jumlah kasus penyakit rabies yang menyebabkan kematian (Lyssa). Kasus GHPR terbanyak terjadi pada bulan Juni yaitu dengan 563 kasus, sedangkan bulan Pebruari merupakan bulan dengan kasus GHPR paling sedikit yakni dengan 436 kasus. Gambaran kasus GHPR di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 disajikan pada gambar 3.12 dibawah ini
Walaupun jumlah kasus kematian akibat rabies di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 tidak ada, namun mengingat akan bahaya rabies terhadap kesehatan dan ketentraman masyarakat karena dampak buruknya selalu diakhiri kematian, serta dapat mempengaruhi dampak perekonomian khususnya bagi pengembangan daerahdaerah pariwisata seperti Bali yang tertular rabies, maka usaha pengendalian penyakit berupa pencegahan dan pemberantasan perlu dilaksanakan seintensif mungkin bahkan menuju pada program pembebasan dari rabies.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
40
d. Filariasis Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) merupakan penyakit infeksi menahun yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis ditularkan oleh vektor nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya, kemudian di dalam tubuh manusia cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe (getah bening) sehingga akan menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan, dan organ genital. Hingga kini filariasis masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, namun di Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 dan 2014 tidak ditemukan adanya penderita penyakit filariasis, namun upaya pemantauan kasus filariasis tetap dilaksanakan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan
41
BAB IV UPAYA KESEHATAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai individu dan masyarakat sebagai bagian dari kelompok atau komunitas. Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu Upaya Kesehatan Masyrakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotroprika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Untuk mencapai keadaan tersebut di Kabupaten Tabanan telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya tahun 2014 seperti uraian di bawah ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 42
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakah langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu, sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka kematian ibu sebagai salah satu indikator dari MDGs. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Peran seorang ibu sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran sampai masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan secara teratur pada masa kehamilan guna menghindari gangguan atau segala sesuatu yang membahayakan kesehatan ibu dan janin di kandungannya Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, dari Posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan swasta. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah angka kematian ibu (AKI), angka kematian neonatus (AKN), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 43
AKI, AKB dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data SDKI 2012, AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan target MDGs sebesar 102 per 100.000, AKB 32 per 1000 kelahiran hidup dengan target Renstra Kemenkes 2014 sebesar 24 dan target MDGs 23 per 1000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelhiran hidup dengan target Renstra Kemenkes 15 per 1000 kelahiran hidup dan AKABA 40 per kelahiran hidup dengan target MDGs 32 per 1000 kelahiran hidup. Upaya pencapaian MDGs dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas yang dilaksanakan di Kabupaten Tabanan adalah dengan menerapkan program pusat berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta melalui program Propinsi dan Kabupaten melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), disamping juga selalu berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan, antara lain peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan PONED
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya, sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 44
ibu hamil antara lain dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat. Pelayanan kesehatan yang sesuai standar meliputi timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, mengukur tekanan darah, menilai status gizi (mengukur lingkar lengan atas), pemeriksaan tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar pelayanan kesehatan. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan, yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan pemeriksaan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar serta paling sedikit 4 kali pemeriksaan kehamilan. Indikator K1 dan K4 ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 45
Gambar 4.1 memperlihatkan cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 dan K4 selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 mengalami pasang surut.
Dari gambar tersebut diatas dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2008 terjadi selisih antara cakupan K1 dan K4 sebesar 6,00 %, kemudian tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 6,25 %. Tahun 2009 merupakan tahun terjadinya kesenjangan cakupan K1 dan K4 yang paling besar, dan juga merupakan tahun dimana cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Tabanan berada pada titik terendah. Pada tahun 2010 Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menurun sangat tajam yaitu hanya 1.97 %, namun pada tahun 2011 kesenjangan tersebut meningkat menjadi 4,50 %, dan pada tahun 2012 kesenjangan tersebut meningkat kembali menjadi 4,83 %, tahun 2013 kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menurun sampai 1,57 %, dan tahun 2014 kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 meningkat lagi menjadi 1,61%. Kesenjangan tahun 2013 merupakan kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 yang terendah selama kurun waktu 7 tahun. Gambaran cakupan K1 dan K4 per Puskesmas tahun 2014 seperti dibawah ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 46
Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1 dan K4, dengan kata lain, jika kesenjangan K1 dan K4 kecil, maka hampir semua ibu
hamil
yang
melakukan
kunjungan
pertama
pelayanan
antenatal
meneruskannya hingga kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas kesehatan. Pada tahun 2014, Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K1 tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 117,6 %, diikuti oleh Puskesmas Baturiti I dengan cakupan sebesar 104,9 %, dan Puskesmas Kediri III dengan cakupan sebesar 103,9 %. Sedangkan Puskesmas dengan cakupan pelayanan K1 terendah adalah Puskesmas Marga I dengan cakupan hanya sebesar 86,9%, kemudian Puskesmas Selemadeg Timur II dengan cakupan sebesar 90,3%, dan Puskesmas Baturiti II dengan cakupan sebesar 93,2 %. Untuk Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 116,2 %, diikuti Puskesmas Kerambitan I dengan cakupan sebesar 103,5 %, dan Puskesmas Selemadeg Timur II dengan cakupan sebesar 102,8 %. Sedangkan Puskesmas dengan cakupan pelayanan K4 terendah adalah Puskesmas Selemadeg dengan cakupan hanya sebesar 83,8 %, kemudian Puskesmas Marga I dengan cakupan hanya sebesar 92,7 %, dan Puskesmas Penebel II cakupan sebesar 93,3%.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 47
Cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 29.
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang profesional (dengan kompetensi kebidanan) dimulai dari lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya placenta. Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu. Kasus komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Persalinan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan risiko kematian ibu saat persalinan, karena ditempat tersebut persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan yang membahayakan nyawa ibu dan bayi. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan sebesar 96,4%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2013 yang sebesar 98,32%. Puskesmas dengan pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I (123,7%), diikuti Puskesmas Kerambitan I (105,6%) dan Puskesmas Marga II (103,4%). Sedangkan Puskesmas Kerambitan II merupakan Puskesmas dengan Pencapaian Pn terendah (88,7%), diikuti Puskesmas Penebel II (92,3%), dan Puskesmas Selemadeg (93,3%). Data mengenai Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran tabel 29.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 48
Gambar 4.3 diatas memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2007 sampai tahun 2014 yang mengalami pasang surut, namun 3 tahun terakhir cakupan persalinan memperlihatkan trend yang meningkat, tetapi tahun terakhir yaitu 2014 sedikit mengalami penurunan. Bila dibandingkan dengan target indicator persalinan oleh tenaga kesehatan sesuai MDGs dan SPM sebesar 90% dan Renstra Kemenkes 2014 sebesar 95%, ini berarti Kabupaten Tabanan dengan capaian 96,4% sudah melampui target tersebut. Namun demikian program ini perlu untuk ditingkatkan sehingga semua ibu yang melahirkan lebih merasa aman dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke-2 (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke-3 (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 setelah
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 49
persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa/polindes/ poskesdes) dan kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi : 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Gambaran cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan seperti dibawah ini.
Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 adalah 96,50%, angka ini sudah melampaui cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yaitu 90%, dan capaian propinsi 96,5%. Puskesmas cakupan KF3 tertinggi yaitu Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 120%, dan Puskesmas cakupan KF3 terendah adalah Puskesmas Selemadeg 85,27%. Lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 29.
d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain Hb < 8 g%, ketuban pecah dini, perdarahan per Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 50
vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur, dan distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju). Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil memiliki risiko tinggi/komplikasi dan memerlukan pelayanan kesehatan. Karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan jumlah ibu hamil adalah 5.330 bumil, dimana 1.066 bumil (20%) merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi/ komplikasi, dengan jumlah ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang ditangani sebanyak 932 ibu hamil (87,43%). Bila dibandingkan dengan tahun 2013 tahun 2014 cakupannya meningkat dimana tahun 2013 cakupannya 84,63 %. Bila dibandingkan dengan tardet dalam SPM sebesar 80%, maka cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sudah melampaui. Cakupan komplikasi kebidanan per Puskesmas tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa Puskesmas yang cakupan komplikasi kebidanan tertinggi adalah Puskesmas Kerambitan I sebesar
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 51
191,68%, dan yang terendah adalah Puskesmas Selemadeg Timur II sebesar 27,78%. Data cakupan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 33. Neonatus risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian serta kecacatan seperti asfiksia, hipotermi, tetanus neonatorium, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, kelainan neonatal termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di puskesmas dan rumah sakit. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15% diantara neonatus yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Pada tahun 2014 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang dilaporkan sebesar 548 neonatal (74,3% ) dari 738 jumlah perkiraan neonatal risti/komplikasi. Dibandingkan dengan tahun 2013 tahun ini mengalami penurunan dimana tahun 2013 cakupan penanganan neonatal komplikasi sebesar 81,09%. Sementara target SPM bidang kesehatan untuk indikator tersebut adalah 80%. Ini berarti cakupan penanganan neonatal komplikasi belum memenuhi standar pelayanan minimal bidang kesehatan ini perlu mendapat perhatian karena langkah ini merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian bayi. Gambaran cakupan penanganan komplikasi neonatal per Puskesmas tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 52
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa cakupan yang tertinggi adalah Puskesmas Penebel II sebesar 99,80%, dan yang paling rendah adalah Puskesmas Baturiti II sebesar 49,38%. Hal ini sulit mencapai target karena masih adanya kebingungan dalam pencatatan dan pelaporan penanganan komplikasi
disamping
juga
disebabkan
karena
sasaran
dari
neonatal
rosti/komplikasi bukan merupakan angka riil tetapi angka perkiraan. Lebih detail dapat dilihat pada lampiran table 33. e. Kunjungan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Sebagian besar kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0-6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama, untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, terjadi perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8-28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 53
perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari, dan 8-28 hari. Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar yang mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Ekslusif, injeksi Vitamin K1, imunisasi (jika belum diberikan pada saat lahir), penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) pada tahun 2014 sebesar 99,4%. Bila dibandingkan dengan sebelumnya, maka tahun ini sedikit mengalami kenaikan dimana tahun 2013 cakupannya sebesar 99,06%. Cakupan kunjungan neonatus lengkap per Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini :
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa cakupan kunjungan neonatal lengkap tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 123,3%, dan yang terendah adalah Puskesmas Selemadeg sebesar 88,3%. Bila dibandingkan dengan target sebesar 85%, maka cakupan KN3 sudah melampaui target yang telah ditetapkan. Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan neonatus baik KN1 maupun KN Lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 38.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 54
f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan, dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan, dan satu kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Pada tahun 2014 cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan meningkat dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2013 cakupan kunjungan bayi adalah 93,29 %, maka pada tahun ini cakupan kunjungan bayi adalah 96,5%. Cakupan Pelayanan kesehatan bayi per Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini :
Sumber : Bidang Binkesmas Dikes
Puskesmas dengan cakupan kunjungan bayi tertinggi adalah Puskesmas Tabanan II sebesar 110,8% dan cakupan kunjungan bayi terendah Puskesmas Tabanan III sebesar 73,6%. %, diikuti Puskesmas Baturiti I dengan cakupan sebesar 80,29 %, dan Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 81,06 %.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 55
Pencapaian target cakupan kunjungan bayi sangat dipengaruhi oleh keaktifan Posyandu tiap bulannya, peran kader, dan partispasi keluarga untuk membawa bayi ke posyandu, serta keaktifan tenaga Puskesmas dalam membina Posyandu. Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran tabel 40.
g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan pemberian Vitamin A 2 kali setahun (Bulan Pebruari dan Agustus). Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan Berat Badan, pengukuran Tinggi Badan di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan praktek
swasta
serta
sarana/fasilitas
kesehatan
lainnya.
Pemantauan
perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan terdapat 19.805 anak balita (umur 12-59 bulan) yang terdiri dari 10.145 anak balita laki-laki dan 9.660 anak balita perempuan. Dari jumlah anak balita yang ada, 19.198 anak balita (96,95%) telah mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 8 kali setahun, dengan rincian 9.256 anak balita laki-laki (95,1%) dan 8.531 anak balita perempuan (90,1 %) yang mendapatkan pelayanaan kesehatan. Untuk lebih jelas mengenai cakupan pelayanan kesehatan anak balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun 2014, dapat dilihat pada lampiran tabel 44.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 56
h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat Pelayanan kesehatan pada siswa sekolah yang melaksanakan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala kesehatan adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan fisik, laboratorium, mendeteksi adanya penyimpangan mental emosional, serta kesegaran dan kebugaran jasmani pada siswa. Rangkaian pemeriksaan tersebut seharusnya dapat dilaksanakan seluruhnya, namun dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi wilayah setempat. Penjaringan kesehatan peserta didik meliputi : pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan laboratorium, pengukuran jasmani, dan deteksi dini penyimpangan mental emosional. Menurut laporan dari Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, pada tahun 2014 cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat di Kabupaten Tabanan sudah mencapai 100 %. Dari 20 Puskesmas yang ada, semua Puskesmas cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat mencapai 100%. Lebih lengkap mengenai cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dapat dilihat pada lampiran tabel 49. Sedangkan laporan dari Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat, dengan kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut melaporkan bahwa pada tahun 2014 dari 330 SD/MI yang ada, 330 (100 %). Jumlah murid SD/MI sebanyak 43.309 orang, laki-laki sebanyak 22.711, dan perempuan sebanyak 20.598 orang. Murid yang diperiksa laki-laki sebanyak 15.637 (68,9%), dan perempuan sebanyak 14.658 (71,2%). Hasilnya yang perlu perawatan sebanyak 10.221 orang, laki-laki sebanyak 5.224 orang, dan perempuan sebanyak 4.997 orang. Namun yang mendapat perawatan sebanyak 7.813 orang 76,4% terdiri dari laki-laki sebanyak 3.987 orang (76,4%), dan perempuan sebanyak 3.826 orang (76,6%). Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 51.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 57
2. Upaya Peningkatan Status Gizi Masyarakat Peningkatan status gizi masyarakat terdiri dari 3 (tiga) indicator yaitu persentase balita yang ditimbang berat badannya ke Posyandu (D/S), persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dan prevalensi balita gizi kurang.
a. Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Lebih Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui npertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan. Peninmbangan balita dapat dilakukan di beberapa tempat seperti Posyandu, Polindes, Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan lain. Idealnya dalam enam bulan anak balita ditimbang minimal enam kali. Sedangkan untuk status gizi anak balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB/U, TB/U, dan BB/TB. Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum, dan juga menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit karena menderita diare atau penyakit infeksi lainnya. Dalam keadaan demikian berat badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional lagi dengan tinggi badannya dan pada akhirnya anak menjadi kurus
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 58
b. Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Posyandu Persentase balita yang ditimbang di posyandu merupakan jumlah balita yang datang dan ditimbang dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Gambar berikut menggambarkan cakupan penimbangan Balita di Posyandu.
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa cakupan D/S di Kabupaten Tabanan mencapai 82,38%, Cakupan D/S tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur II sebesar 127,75%, dan yang terendah adalah Puskesmas Tabanan I sebesar 56,06%. Artinya masih ada 17,62% balita yang belum terpantau status gizinya yang mungkinan disinilah terjadi masalah-masalah kesehatan. Masih rendahnya persentase balita yang ditimbang di posyandu mengharuskan pemerintah untuk melakukan berbagai upaya seperti : meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait seperti KIA, imunisasi, promosi kesehatan, PKK, BPMPD dan lain-lain; meningkatkan
penyuluhan
ke
masyarakat
tentang
pentingnya
pemantauan
pertumbuhan balita, melakukan refreshing kader, pemenuhan sarana dan prasarana di posyandu seperti dacin, tripod, celana dan sarung timbang, buku SIP, dan memberikan insentif kader.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 59
c. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi endapatkan makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Gambar berikut menggambarkan cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Berdasarkan gambar 4.11 dapat dilihat bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 67,34%. Cakupan tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 86,89%, dan cakupan yang terendah adalah Puskesmas Tabanan II sebesar 35,03%. Belum tercapainya target capaian ASI ksklusif ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI secara eksklusif dan cara penyimpanan, ibu yang bekerja, kurangnya dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif.
d. Cakupan Rumah Tangga Yang mengkonsumsi Garam Beryodium Iodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik tanah maupun air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup. Iodium sangat esensial untuk membentuk hormon
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 60
tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan berfungsi untuk mengatur perkembangan janin sampai dewasa dan amat diperlukan untuk perkembangan otak manusia. Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam eriodium 6-10 gram/orang/hari. Kebijakan garam beriodium di Indonesia dituangkan dalam bentuk regulasi antara lain dengan ditetapkannya Standar Nasional Indonesia (SNI) Garam Beriodium sebagai SNI wajib. Hasil riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam mengandung cukup iodium cepat tahun 2013 adalah 77,1%, mengandung kurang iodium 14,8%, dan tidak beriodium 8,1%. Sedangkan target WHO adalah universal salt iodization (USI) atau garam beriodium untuk semua minimal 90% rumah tangga mengkonsumsi garam yang mengandung cukup iodium. Hasil Riskesdas tahun 2013, Provinsi Bali menduduki peringkat kedua paling rendah setelah Aceh yaitu 50,8%. Sedangkan di Bali Kabupaten Tabanan menempati urutan terendah. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di Kabupaten Tabanan tahun 2014 sebesar 65,33%, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 47,67%.
e. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi dan kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil. Dampak yang ditimbulkan antara lain risiko perdarahan yang dilahirkan, bayi yang dilahirkan BBLR, kesakitan meningkat dan penurunan kesegaran fisik. Persentase ibu hamil mendapat Fe3 90 tablet merupakan jumlah ibu hamil yang telah mendapat tablet tambah darah sebanyak 90 tablet dibandingkan dengan jumlah ibu hamil yang ada di wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 61
Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia gizi besi dilaksanakan melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu hamil, karena prevalensi Anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Di samping itu, kelompok ibu hamil merupakan kelompok rawan yang sangat berpotensi memberi kontribusi terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Berikut gambar ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Gambar diatas menjelaskan bahwa cakupan ibu hamil yang mendapat Fe3 di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah 97,86. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sedikit yaitu 98,09%. Puskesmas yang persentasenya paling tinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 116,20%, sedangkan yang terendah adalah Puskesmas Selemadeg 83,76%. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan Antenatal Care (ANC), dimana seharusnya cakupan Fe3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Pada tahun 2014 cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah sebanyak 90 tablet (Fe3) sama dengan cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil, ini berarti telah optimalnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan antar program terkait. Lebih lengkap mengenai cakupan Fe3 kepada ibu hamil menurut Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 32.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 62
f. Pemberian Kapsul Vitamin A Masalah kekurangan vitamin A masih merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Keadaan kadar serum vitamin A yang rendah ternyata berhubungan dengan menurunnya daya tahan tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian balita. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan untuk kesehatan mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang penyakit campak, diare atau penyakit infeksi lain, maka penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi, dan pada saat yang sama akan mengikis simpanan vitamin A di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama, akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapatkan vitamin A, maka akan mengakibatkan kebutaan. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun pada bulan Pebruari atau Agustus, dan untuk anak balita diberikan enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Pebruari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 63
belum mendapatkan kapsul vitamin A. Berikut gambaran pemberian Vitamin A di Kabupaten Tabanan Tahun 2014.
Cakupan bayi yang mendapat kapsul vitamin A pada tahun 2014 adalah sebesar 100%, cakupan anak balita yang mendapat kapsul vitamin A sebesar 99,99%. Sebagian besar mencapai 100% kecuali Puskesmas
cakupan anak balita yang
mendapat kapsul vitamin A sebesar 99,92%. Cakupan tersebut sudah melampaui target. Untuk lebih rinci tentang cakupan pemberian vitamin A pada bayi, dan anak balita menurut Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 44.
3. Pelayanan Imunisasi Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan pada Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah angka UCI (Universal Child Immunization). Pada awalnya UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80 % untuk tiga jenis antigen yaitu DPT3, Polio dan Campak. Namun sejak tahun 2003, indikator perhitungan UCI sudah mencakup semua jenis antigen, yakni BCG 1 (satu) kali, DPT 3 (tiga) kali, HB 3 (tiga) kali, Polio 4 (empat) kali dan Campak 1 (satu) kali. Adapun sasaran program imunisasi ádalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS) dan murid SD. Upaya peningkatan kualitas imunisasi dilaksanakan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 64
melalui kampanye, peningkatan skill petugas imunisasi, kualitas penyimpanan vaksin dan sweeping sasaran. Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan seperti Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif, imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
a.
Imunisasi Dasar pada Bayi Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak
adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Oleh karena itu harus dipertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan target cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Persentase imunisasi dasar lengkap tahun 2014 per Puskesmas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 65
Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi campak di Kabupaten Tabanan telah mencapai 104,60 %. Puskesmas dengan cakupan imunisasi campak tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 133,33 %, sedangkan Puskesmas dengan cakupan imunisasi campak terendah adalah Puskesmas Tabanan II dengan cakupan sebesar 90,28 %. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut Puskesmas tahun 2013 terdapat pada lampiran tabel 42 dan 43. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batas suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80 % jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Pencapaian desa UCI di Kabupaten Tabanan mengalami pasang surut. Pada periode tahun 2004 - 2008 persentase desa UCI sudah mencapai 100 %, namun terjadi penurunan persentase pada tahun 2009 menjadi 97,73 %, kemudian naik lagi pada tahun 2010 menjadi 100 %, lalu turun lagi pada tahun 2011 menjadi 75,19 %, kemudian pada tahun 2012 persentase desa UCI meningkat mencapai 96,24 %. Tahun 2013, persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan sudah
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 66
mencapai 100 %, dan Tahun 2014 persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan juga mencapai 100 %,. Berikut gambaran desa UCI di Kabupaten Tabanan tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.
Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014
b. Imunisasi Dasar pada Ibu hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Noenatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. MNTE merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil, dengan strategi antara lain : pertolongan persalinan yang aman dan bersih, cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata, serta penyelenggaraan surveilans. Berikut gambaran cakupan TT2 ibu hamil di Kabupaten Tabanan tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 67
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil di Kabupaten Tabanan adalah sebesar 89,68 %, dimana cakupan TT2+ tertinggi terdapat di Puskesmas Tabanan II dengan cakupan sebesar 154,08 %, dan cakupan terendah terdapat di Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 30,28 %. Lebih lengkap mengenai cakupan imunisasi TT+ pada ibu hamil menurut kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014, dapat disimak pada lampiran tabel 30.
4.
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seoarang wanita biasanya antara 15 - 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat KB.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 68
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Dari 81.618 Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada di Kabupaten Tabanan, 67.584 (82,8 %) merupakan peserta KB aktif dan 3.441 (4,2 %) merupakan peserta KB baru. Jumlah PUS terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri dengan 7.790 PUS, sedangkan Kecamatan dengan jumlah PUS paling sedikit adalah Kecamatan Selemadeg Timur II dengan 1.497. Pada tahun 2014, sebesar 35,9 % peserta KB baru menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan yang menggunakan metode Non MKJP 64,1%. Lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 35 dan 36.
5. Penyakit Tidak Menular a.
Cakupan IVA Pelaksanaan program kanker leher rahim di Kabupaten Tabanan sudah
dilaksanakan mulai tahun 2008 dengan menggunakan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Saat itu pendanaannya bersumber dari Famale Cancer Program (FCP) dari Belanda. Tahun 2010 program ini dilanjutkan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Tabanan. Untuk mempercepat cakupan pelayanan kanker leher rahim, maka Kabupaten Tabanan mencanangkan Tabanan Bebas Kanker 2016. Untuk itu Kabupaten Tabanan lewat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan melaksanakan dengan 2 (dua) cara yaitu lewat IVA Massal dan IVA regular. IVA Massal pelaksanaannya difokuskan pada satu tempat yaitu di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dan pernah juga di Balai Subak Kabupaten Tabanan. Semua sumber daya di pusatkan pada lokasi tempat pelaksanaan IVA Massal baik sumber daya manusianya yang terdiri dari dokter, bidan, perawat dan tenaga promkesnya. Sasaran diangkut dari alamatnya sampai pada tempat pelaksanaan IVA Massal. Setelah itu dikembalikan lagi ke alamatnya masing-masing. Kegiatan ini
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 69
melibatkan lintas sector sehingga semuanya berjalan sesuai rencana. Sedangkan IVA regular dilaksanakan dilaksanakan di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Tabanan baik di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes. Sejak tahun 2014 pelaksanaan IVA hanya dilaksanakan secara regular. Hal ini karena Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan sudah mengadakan 2 (dua) unit mobil operasional yang dikenal dengan “MOBIL SEHAT” yang mampu melayani seperti pelayanan IVA, pelayanan umum, pelayanan kesehatan mata, pelayanan kesehatan gigi dan promosi kesehatan sampai pada tingkat banjar, sehingga keberadaan kedua mobil tersebut sangat membantu dalam mempercepat pelayanan khususnya pelayanan IVA. Untuk masyarakat sasaran yang dekat dengan fasilitas pelayanan seperti Puskesmas tetap dilayani di Puskesmas, sedangkan yang lokasi dan jaraknya cukup jauh dilayani oleh MOBIL SEHAT yang sifatnya terjadwal selama tahun. Jumlah sasaran tahun 2014 yang mendapatkan pelayanan IVA sebanyak 8.620 orang atau 2014 sebesar 12,68%. Hasilnya yang IVA positif 829 orang 9,6%. Sedangkan jumlah sasaran yang telah mendapatkan pelayanan IVA dari tahun 20082014 sebanyak 31.287 orang atau 72,18%. Lebih detailnya cakupan pelayanan IVA tahun 2014 dapat dilihat dalam table lampiran 26.
b. Cakupan Penduduk Yang Deteksi Dini Hipertensi dan Kencing Manis Untuk Hipertensi semua Puskesmas sudah melakukan, sedangkan Kencing Manis belum semua Puskesmas yang melakukan secara rutin. Pelaksanakan deteksi dini Hipertensi ini dilaksanakan baik pada fasilitas pelayanan maupun pada saat pelayanan IVA di seluruh pelosok wilayah Kabupaten Tabanan. Dengan demikian Puskesmas telah melakukan pemeriksaan faktor resiko Penyakit Tidak Menular secara terpadu, untuk deteksi dini Hipertensi, obesitas terhadap pengunjung puskesmas maupun pengunjung Mobil Sehat.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 70
Cakupan pengukuran tekanan darah tahun 2014 sebanyak 28.622 orang. Jumlah penduduk >15 tahun sebanyak 341.700 orang 11,94%. Hasilnya 15.080 atau 52,69% yang menderita hipertensi. Hal ini berarti sebanyak 11,94% penduduk usia 15 tahun telah melakukan pemeriksaan umum berupa tekanan darah untuk mengantisipasi resiko terjadinya kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi). Capaian ini telah melebihi target yang ditentukan yakni sebesar 5% saja dari jumlah penduduk usia > 15 tahun.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain-lain
1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Lenght of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR). BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS. Tahun 2014 Angka penggunaan tempat tidur BRSU Tabanan (84,4%), RS Wisma Prasanti (59,4%), RS Dharma Kerti (79,5%), RS Kasih Ibu (73,6%), RS Bhakti Rahayu (31,3%), RS Dharma Nata (33,2%), dan RS Bali Holistic (0,2%). Bila dilihat dari data tersebut hanya BRSU BOR nya melebihi angka ideal > 80%, yang artinya pemanfaatan tempat tidur di RS tersebut sangat tinggi.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 71
Sedangkan 3 (tiga) RS Swasta yang BOR nya ideal mencapai target dari BOR ideal (60-80%) yaitu RS Wisma Prasanti (59,4%), RS Dharma Kerti (79,5%), RS Kasih Ibu (73,6%), dan 4 (empat) lagi BOR nya dibawah target ideal. LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Sedangkan TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antara pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong pada kisaran 1-3 hari. Tahun 2014 TOI BRSU Tabanan adalah 0,85 hari. Angka ini belum mencapai angka ideal karena masih dibawah 1-3 hari. Gambaran LOS rumah sakit Umum Kabupaten Tabanan sebagai berikut:
Sumber : Bidang P2PL Dari gambar diatas terlihat bahwa dari tahun 2008 sampai dengan 2014 angka LOS BRSU Tabanan berkisar antara 3,98 hari sampai 4,70 hari, artinya belum mencapai angka ideal karena masih dibawah 6-9 hari.
2.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan
menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan menjadi tanggung jawab diri sendiri dan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 72
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah yang dimaksud adalah pemerintah pusat dan daerah. Sejak tahun 2008 Pemerintah Kanupaten Tabanan telah menjalankan program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat miskin tetapi tidak tercatat sebagai peserta asuransi kesehatan masyarakat miskin yang dibiayai oleh pemerintah pusat (askeskin) dan jaminan kesehatan mandiri yang sumber pembiayaannya dari masingmasing peserta bekerja sama dengan PT Askes. Akhirnya tahun 2010 program tersebut akhirnya melebur menjadi satu dengan program jaminan kesehatan masyarakat yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKBM) sebagai upaya mengatasi masalah kesehatan di Provinsi Bali. Program ini sangat baik untuk mengatasi masalah kesehatan yang sifatnya kuratif dan rehabilitatif, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan. Karena harus disadari bahwa sehat itu mahal tetapi saat sakit biaya yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih mahal lagi. Sampai akhir tahun 2014 jumlah peserta JKBM sebesar 61,15% Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang SJSN. Tujuannya agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. JKN dilaksanakan bertahap mulai 1 Januari 2014, dimana yang menjadi peserta wajib pertama adalah peserta ASKES, TNI/Polri dan jamsostek. Sampai dengan akhir tahun 2014 yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 95,58% % yaitu 414.145 orang dari 433.300 penduduk di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 23,99%, dan Jaminan Kesehatan Daerah 71,59%.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 73
C.
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan meningkatkan akses
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan antara lain peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, dan lain-lain. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat mengenai pelayanan kesehatan rujukan.
2.
Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan
swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan. Upaya pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga besar. Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit dapat dilihat dari berbagai segi diantaranya tingkat pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR). Tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Badan Rumah Sakit Umum Tabanan (BRSU Tabanan) selalu mengalami penurunan dan peningkatan. Selama periode tahun 2007-2009 cenderung menurun setiap tahunnya walaupun masih di atas angka ideal yang diharapkan (60 -85 %). Pada tahun 2007 angka BOR BRSU
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 74
Tabanan adalah 87,39 %, kemudian turun 1,09 % menjadi 86,30 % pada tahun 2008, dan pada tahun 2009 turun lagi menjadi 85,40 % namun pada tahun 2010, BOR BRSU Tabanan mengalami peningkatan menjadi 90,40 %, kemudian pada tahun 2011, mengalami penurunan menjadi 88,71 %, lalu pada tahun 2012 sedikit meningkat menjadi 89,74 %, tahun 2013 menurun menjadi 86,67, tetapi pada tahun 2014 BOR BRSU menurun lagi menjadi 84,4 %. Banyak faktor yang mempengaruhi angka BOR suatu rumah sakit, diantaranya semakin meningkatnya jumlah rumah sakit dan tempat tidur yang tersedia, sementara jumlah populasi yang mencari pelayanan tidak terlalu tinggi. Los adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah antara 6-9 hari. LOS pada BRSU Tabanan periode tahun 2008 sampai 2014 yang berkisar antara 4,20 - 4,70 hari dan belum mencapai angka ideal. Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah Turn Over Interval (TOI). TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun 2008-2014 TOI di BRSU Tabanan belum pernah mencapai angka ideal. Pada tahun 2008 TOI BRSU Tabanan adalah 0,70 hari, tahun 2009 adalah 0,80 hari, tahun 2010 adalah 0,40 hari, tahun 2011 menjadi 0,60 hari, tahun 2012 adalah 0,51 hari dan pada tahun 2013 ini adalah 0,71. Rincian indikator pelayanan kinerja di rumah sakit baik yang di BRSU Tabanan maupun yang di Rumah Sakit swasta di Kabupaten Tabanan tahun 2014 menjadi 0,85, dapat dilihat pada lampiran tabel 56. Gambar 4.19 memperlihatkan pencapaian LOS dan TOI di Kabupaten Tabanan tahun 2008-2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 75
GDR adalah angka kematian umum setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak terlihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2014 angka GDR di Kabupaten Tabanan sebesar 48 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit. Artinya masih diatas angka ideal. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam, berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2014, angka NDR di Kabupaten Tabanan adalah 28,1 per 1.000 pasien keluar. Artinya masih diatas angka ideal.
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan menjadi tanggung jawab diri sendiri dan pemerintah baik pemerintah pusat, propinsi dan daerah (kabupaten).
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 76
Sejak tahun 2006 Kabupaten telah menjalankan program jaminan kesehatan masyarakat yang disebut dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (masyarakat miskin di luar kuota Askeskin) dan masyarakat yang mampu dikenal dengan istilah Askes Mandiri yaitu peserta membayar secara swadaya bekerja sama dengan PT. Askes. Akhirnya sejak tahun 2010 Pemerintah Daerah Provinsi Bali menjalankan program Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKBM) Jaminan Kesehatan yang ada di Kabupaten Tabanan menyatu dengan JKBM, sebagai upaya mengatasi masalah kesehatan. Program ini sangat baik untuk mengatasi masalah kesehatan yang sifatnya kuratif dan rehabilitatif, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan. Harus disadari bahwa sehat itu mahal tetapi saat sakit biaya yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih mahal lagi. Sampai akhir tahun 2014 jumlah peserta JKBM di Kabupaten Tabanan sebanyak 71,59% Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari System Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang SJSN. Tujuannya agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. JKN dilaksanakan bertahap mulai 1 Januari 2014, dimana yang menjadi peserta wajib pertama adalah peserta ASKES, TNI/Polri dan jamsostek. Sampai dengan akhir tahun 2014 yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 23,58% % yaitu 103.964 orang dari 433.300 penduduk di Kabupaten Tabanan, dan peserta Jamkesda (JKBM) sebanyak 71,59% atau sebanyak 310.181 orang. Berikut ini gambaran pemeliharaan kesehatan JKN dan Jamkesda (JKBM) di Kabupaten Tabanan tahun 2014;
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 77
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 78
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber daya sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan memadai dan seimbang dengan kebutuhan. Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dapat dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
A. TENAGA KESEHATAN Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan Sedangkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan, maka tenaga kesehatan terbagi atas 7 (tujuh) jenis tenaga yaitu tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis. Ratio method/ratio terhadap nilai adalah metode perhitungan yang diperkirakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kesehatan di suatu wilayah berdasarkan ratio terhadap penduduk. Perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan dalam penyusunan Dokumen Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan sampai dengan Tahun 2014 menggunakan ratio kebutuhan per 100.000 penduduk perjenis tenaga kesehatan. Untuk menghitung kekurangan perjenis tenaga menggunakan perhitungan jumlah kebutuhan dikurangi jumlah tenaga yang ada saat ini. Jumlah tenaga yang ada saat ini dihitung tenaga
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 79
kesehatan yang ada di unit pelayanan kesehatan yaitu puskesmas dan rumah sakit daerah seperti tabel berikut ini. Tabel 5.1 Standar Ratio Tenaga Kesehatan Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010. No
Jenis Tenaga
Tenaga Medis a Dokter Spesialis b Dokter Umum c Dokter Gigi 2 Tenaga Keperawatan a Perawat b Bidan 3 Tenaga Farmasi a Apoteker b Asiten Apoteker 4 Tenaga Kesehatan Masyarakat a SKM b Sanitarian 5 Tenaga Gizi 7 Keteknisan Medis 8 Keterapian Fisik
Standar Ratio (per 100.000 penduduk)
1
6 40 11 117.5 100 10 22 40 40 22 6 4
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2013 terdapat 791 tenaga kesehatan yang bekerja di 20 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tabanan. Dari 791 tenaga kesehatan yang ada, jumlah dokter umum yang bertugas di Puskesmas sebanyak 68 orang dengan rata-rata 3,40 dokter umum per Puskesmas, jumlah dokter gigi sebanyak 44 orang dengan rata-rata 2,20 dokter gigi per puskesmas, jumlah bidan sebanyak 315 orang dengan rata-rata 15,75 per Puskesmas, jumlah perawat sebanyak 179 orang dengan rata-rata 8,95 per Puskesmas, jumlah perawat gigi sebanyak 58 orang dengan rata-rata 2,90 per Puskesmas, jumlah tenaga kefarmasian sebanyak 28 orang dengan rata-rata 1,40 per Puskesmas, jumlah tenaga gizi sebanyak 20 orang dengan rata-rata 1,00 per Puskesmas, jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 16 orang dengan rata-rata 0,80 per Puskesmas, jumlah tenaga sanitasi sebanyak 46 orang dengan rata-rata 2,30 per Puskesmas,
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 80
jumlah tenaga teknisi medis sebanyak 15 orang dengan rata-rata 0,75 per Puskesmas, dan jumlah tenaga fisoterapis sebanyak 2 orang dengan rata-rata 0,10 per Puskesmas. Gambar 5.2 memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas.
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, baik itu rumah sakit pemerintah (BRSU Tabanan) maupun rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Tabanan sebanyak 782 orang, dengan rincian 543 orang tenaga kesehatan bekerja di BRSU Tabanan, dan 239 orang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit swasta. Dari 543 orang tenaga kesehatan yang bekerja di BRSU Tabanan, 6,26 % (34 orang) merupakan dokter spesialis, 7,37 % (40 orang) adalah dokter umum, 1,29 % (7 orang) adalah dokter gigi, 8,84 % (48 orang) adalah bidan, dan 51,93 % (282 orang) adalah perawat, yang juga merupakan jumlah tenaga kesehatan terbanyak di BRSU Tabanan. Gambar 5.3 memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang bekerja di BRSU Tabanan.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 81
Pada tahun 2013, rasio dokter spesialis di Kabupaten Tabanan terhadap 100.000 penduduk adalah 9,72 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum adalah 29,39 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi adalah 12,43 per 100.000 penduduk, rasio bidan adalah 95,61 per 100.000 penduduk, dan rasio perawat adalah 149,19 per 100.000 penduduk. Gambar 5.4 memperlihatkan rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk.
Untuk lebih rinci mengenai jumlah dan persebaran tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan menurut unit kerja dapat dilihat pada lampiran tabel 74 sampai dengan lampiran tabel 80.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 82
B. SARANA KESEHATAN Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tabanan relatif cukup banyak baik dari segi jumlah maupun jenisnya. Sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah (puskesmas) telah menjangkau keseluruhan kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan, bahkan jika digabungkan dengan puskesmas pembantu dan Poskesdes sebagai jaringan pelayanannya dan UKBM, telah menjangkau seluruh desa yang ada. Perkembangan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di sektor swasta juga bekembang pesat dengan munculnya berbagai sarana pelayanan seperti rumah sakit swasta, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta, klinik dan lain-lain.
1. Puskesmas Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Berdasarkan kemampuan penyelenggaraannya, puskesmas dikategorikan menjadi puskesmas non rawat inap dan puskesmas rawat inap. Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan persalinan normal. Sedangkan puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas di Kabupaten Tabanan sebanyak 20 unit, dengan rincian jumlah Puskesmas perawatan sebanyak 5 unit dan Puskesmas non rawat inap sebanyak 15 unit, dimana Puskesmas yang mampu melaksanakan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) sebanyak 5 Puskesmas yakni :
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 83
Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Selemadeg, Puskesmas Tabanan III, Puskesmas Baturiti I, dan Puskesmas Penebel I. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap Puskesmas adalah rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk sebesar 1,38. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, maka mutu Puskesmas Perawatan terus ditingkatkan. Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas Perawatan di Kabupaten Tabanan adalah 5 unit atau 20 % dari jumlah Puskesmas yang ada. Puskesmas di Kabupaten Tabanan yang merupakan Puskesmas Perawatan antara lain Puskesmas Pupuan I di Kecamatan Pupuan, Puskesmas Selemadeg di Kecamatan Selemadeg, Puskesmas Baturiti I di Kecamatan Baturiti, Puskesmas Tabanan III di Kecamatan Tabanan, dan Puskesmas Penebel I di Kecamatan Penebel. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling). Jumlah Pustu pada tahun 2014 dilaporkan sebanyak 78 unit, dan jumlah Pusling di Kabupaten Tabanan adalah sebanyak 20 unit yang tersebar di 20 Puskesmas ditambah dengan 2 unit Mobil Sehat untuk memberikan pelayanan sampai pada tingkat banjar khususnya pelayanan kesehatan kanker servik (IVA). Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2014 sebanyak 318.201 kunjungan, yang terdiri dari 310.303 kunjungan rawat jalan, dan 1.332 kunjungan rawat inap. Dari jumlah total kunjungan, 6.566 kunjungan (2,06 %) merupakan kunjungan gangguan jiwa. Hanya Puskesmas Perawatan di Kabupaten Tabanan yang memiliki kemampuan memberikan pelayanan Gawat Darurat (Gadar) level I, tetapi semua Puskesmas mempunyai Laboratorium Kesehatan (Labkes).
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 84
Sumber : Bidang Yankesmas Tahun 2014
2. Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia. Jumlah puskesmas pembantu Tahun 2014 sebanyak 78 buah. Jumlah ini tetap dengan jumlah tahun sebelumnya.
3. UKBM Pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan telah diakui oleh semua pihak, hasil pengamatan, pengalaman sampai peningkatan catatan program yang dikaji secara statistik semuanya membuktikan bahwa peran serta masyarakat
amat
menentukan
terhadap
keberhasilan,
kemandirian,
dan
kesinambungan pembangunan kesehatan. Peran serta masyarakat itu semakin menampakkan sosoknya setelah muncul posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan dengan terus mendorong peran serta aktif masyarakat kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 85
bersih berorientasi kepada kepedulian lingkungan terus dibina sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sikap budaya bangsa. Bentuk UKBM yang ditampilkan pada profil ini adalah Posyandu, Polindes, Poskesdes dan Desa Siaga Aktif.
a.
Posyandu, Polindes dan Poskesdes Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya asyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita. Adapun jenis posyandu ada 4 jenis yaitu; posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk KB desa. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan ersumberdaya masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar, buka setiap hari dan dapat diakses dengan mudah oleh penduduk di wilayah tersebut. Poskesdes dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang kader. Tahun 2014 di Kabupaten Tabanan jumlah Polindes sebanyak 23 buah, Poskesdes sebanyak 67 buah dan Posyandu sebanyak 828 buah. Gambaran jenis Posyandu di Kabupaten Tabanan Tahun 2014 seperti berikut :
Sumber : Bidang Binkesmas Tahun 2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 86
Dambar diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar jenis Posyandu yang ada di Kabupaten Tabanan Tahun 2014 adalah Purnama (78,74%). Artinya posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang kepesertaannya masih kurang dari 50% KK di wilayah kerja posyandu.
b. Desa Siaga Aktif Desa siaga adalah desa dan kelurahan yang penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Pencapaian desa siaga aktif di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 seperti berikut :
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa secara umum di Kabupaten Tabanan tahun 2014 belum mencapai target nasional yaitu 70%, cakupan desa siaga aktif di Kabupaten Tabanan 68,42%. Untuk itu diperlukan adanya : 1). stratifikasi yang mengacu pada pedoman yang ada (8 indikator), 2). adanya penyamaan persepsi dalam melakukan stratifikasi, dan 3). dibuatkan SK Forum desa siaga.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 87
4. Rumah Sakit Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2014 jumlah rumah sakit di Kabupaten Tabanan sebanyak 7 (tujuh) unit. Rumah sakit yang dikelola pemerintah sebanyak 1 (satu) unit yakni Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, sedangkan rumah sakit yang dikelola swasta sebanyak 6 (enam) unit antara lain RS. Wisma Prasanthi, RS. Dharma Kerti, RS. Bhakti Rahayu, RS. Dharmanatha, dan RS. Kasih Ibu, dan RS. Bali Holistic. Semua rumah sakit yang terdapat di Kabupaten Tabanan mempunyai fasilitas pelayanan Laboratorium Kesehatan (Labkes), dan dan hanya 4 rumah sakit yang memiliki kemampuan memberikan pelayanan 4 spesialis dasar (spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis bedah, dan spesialis penyakit dalam). Di Kabupaten Tabanan hanya terdapat rumah sakit umum, tidak terdapat rumah sakit jiwa, rumah sakit bersalin maupun rumah sakit khusus lainnya. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan di rumah sakit sebanyak 223.312 kunjungan, yang terdiri dari 196.462 kunjungan rawat jalan, dan 26.850 kunjungan rawat inap. Apabila jumlah kunjungan (rawat jalan dan rawat inap) yang ada di Puskesmas dan di rumah sakit dijumlah, akan didapatkan cakupan kunjungan. Adapun cakupan kunjungan di Kabupaten Tabanan adalah 513.331 (118,47%) merupakan kunjungan rawat jalan, dan 28.182 (6,5%) merupakan kunjungan rawat inap di berbagai sarana pelayanan kesehatan. Gambar 5.8 memperlihatkan cakupan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 88
kunjungan, baik cakupan kunjungan rawat jalan maupun cakupan kunjungan rawat inap di Kabupaten Tabanan periode tahun 2009-2014.
Sumber : Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi trend peningkatan cakupan kunjungan pasien ke sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta, baik rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya jumlah dan kualitas sarana pelayanan kesehatan yang ada, dan meningkatnya jumlah masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan baik. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit dapat dilihat pada lampiran tabel 55
Sumber : Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi trend yang meningkat ratio tempat tidur rumah sakit dari tahun ke tahun. Menurut standar WHO, ratio ideal jumlah tempat tidur (TT) RS terhadap jumlah penduduk adalah 1 TT untuk 1.000 orang dan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 89
dalam Permenkes nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit, rasio TT kelas III di RS Pemerintah adalah 30% dari jumlah TT keseluruhan dan untuk RS Swasta adalah 20%.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan
secara
berhasil
guna
dan
berdaya
guna
untuk
menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan non-pemerintah. Anggaran kesehatan yang bersumber pemerintah berasal dari tingkat pusat, provinsi dan APBD Kabupaten. Setiap sumber pembiayaan tersebut harus mengikuti desentralisasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk pembiayaan kesehatan dari non-pemerintah dapat bersumber dari belanja perusahaaan untuk kesehatan, pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang peran yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai tujuan pembangunan kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan public good yang menjadi tanggung-jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan
perorangan
pembiayaannya
bersifat
private,
kecuali
pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung-jawab pemerintah. Pada profil ini hanya akan disajikan pembiayaan kesehatan oleh pemerintah, karena data mengenai pembiayaan kesehatan oleh masyarakat belum ada pada bidang yang terkait. Alokasi anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tabanan, APBN (Dana Alokasi Khusus/DAK, dan Tugas Pembantuan/TP) dengan total anggaran kesehatan sebesar
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 90
Rp. 214.230.885.375,10. Dari APBD Kabupaten Tabanan, alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar Rp.200.444.665.375,10 atau 15,09% dari APBD Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran 2014 yang berjumlah Rp.1.328.610.781.308,50 sehingga anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2014 sebesar Rp.494.417. Alokasi anggaran
yang
disediakan
oleh
Pemerintah
Kabupaten
Tabanan
tersebut
dipergunakan untuk belanja langsung maupun belanja tidak langsung pada 2 (dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dan SKPD Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan. Persentase alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2014 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2013 yang berjumlah Rp. 182.672.026.420,12,- atau 14,52 % dari APBD Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran 2013. Gambar 5.10 memperlihatkan persentase alokasi anggaran kesehatan dari APBD Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014.
Sumber : Subag. Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Anggaran kesehatan yang bersumber dari APBN di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 antara lain berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dari dana Tugas Pembantuan (TP). DAK tahun 2014 memperoleh anggaran sebesar Rp.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 91
3.684.220.000,-. Sedangkan dari dana TP mendapatkan anggaran sebesar Rp.10.102.000.000,- dengan rincian Rp. 2.749.000.000,- untuk Dinas Kesehatan, yang merupakan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), TP Pisik, dan Rp. 7.353.000.000,- untuk Badan Rumah Sakit Umum Tabanan. Jadi total anggaran kesehatan
di
Kabupaten
Tabanan
yang
bersumber
dana
APBN
sebesar
Rp.13.786.220.000 atau 6,44 % dari total anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 92
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Perbandingan antara cakupan program yang dicapai di Kabupaten Tabanan berdasarkan laporan program dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM), target MDG’s tahun 2015, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan tahun 2011-2015 dan juga cakupan program secara nasional untuk setiap indikator, maka dapat diketahui kemajuan yang telah dicapai oleh Kabupaten Tabanan dari tahun ke tahun, distribusi keberhasilan pembangunan kesehatan pada setiap Puskesmas dan juga posisi tingkat kinerja Kabupaten Tabanan dibandingkan dengan kabupaten
lainnya
di
Bali
dalam
keberhasilan
pembangunan
kesehatan.
Perbandingan ini juga memperlihatkan kinerja masing-masing program, kelemahankelemahan yang terjadi pada pelaksanaan program serta hal-hal yang perlu mendapatkan penekanan-penekanan sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Kabupaten Tabanan telah melaksanakan berbagai program yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Programprogram yang telah dilaksanakan hasilnya, seperti dibawah ini : 1.
Gambaran mengenai derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu aspek mortalitas dan aspek morbiditas. Dari aspek mortalitas, terjadi penurunan pada Angka Kematian Bayi (AKB) yakni dari 14,93 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013, menjadi 12 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Angka Kematian Balita (AKABA) juga mengalami penurunan dari 14,93 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013, menjadi 12,61 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Sedangkan AKI menurun dari 78,60 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 70,5 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 93
Dari aspek morbiditas, yang mengalami penurunan jumlah dan angka kesakitannya seperti penyakit TBC, pneumonia, difteria dan DBD, sedangkan yang mengalami peningkatan seperti penyakit kusta, campak, AFP non polio. 2.
Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Tabanan antara lain pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, dan keadaan lingkungan. Berbagai pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan meliputi pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Keluarga Berencana, dan pelayanan Imunisasi seperti cakupan K4 sebesar 97,86%, Pererta KB aktif 82,81%, persalinan ditolong tenaga kesehatan 96,44%, pelayanan ibu nifas 96,52%, penanganan komplikasi kebidanan 87,43%, penanganan komplikasi neonatal 74,30% . Perbaikan gizi masyarakat dilakukan dengan cara Pemberian ASI Eksklusif 67,34% ini masih dibawah target 70%, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 100%, pemberian Fe3 pada ibu hamil 97,86%, pemberian perawatan pada balita gizi buruk 100%, Balita ditimbang (D/S) 82,38%, pelayanan kepada anak sekolah seperti penjaringan siswa SD dan setingkat 100%, murid SD/MI diperiksa (UKGS) 69,95%, siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 76,44%, dan pelayanan kesehatan usila (≥60 tahun) 53,08%.
3.
Sumber daya kesehatan terdiri dari sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tabanan antara lain 20 unit Puskesmas, 20 Unit Puskesmas Keliling, 7 unit Rumah Sakit, 828 unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), 123 unit Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan Posbindu 6 buah. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas sebanyak 795 orang, dan sebanyak 952 orang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kabupaten Tabanan mengalami fluktuasi dalam 9 tahun terakhir, namun tahun ini sedikit meningkat dari tahun
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 94
sebelumnya, dimana alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2014 adalah 15,09%, tahun sebelumnya 14,52 % dari APBD Kabupaten Tabanan.
B. SARAN-SARAN 1. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan agar senantiasa meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pengumpulan laporan, sehingga proses informasi yang dihasilkan semakin bermutu dan tepat waktu. 2. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan agar senantiasa meningkatkan koordinasi lintas program dalam penetapan sasaran yang sama agar ada kesamaan data. 3. Kepada pihak-pihak yang terkait semoga informasi yang tersaji dalam profil ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengambilan keputusan.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
Page 95
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+
215,100
218,200
52.76
46.14
16,750.00 18,750.00 10,600.00 2,910.00 830.00 5,710.00 60.00
17,350.00 14,960.00 7,140.00 2,040.00 1,160.00 2,630.00 110.00
2,536 10 25 10 33 13 35 14
2,381 5 18 8 27 11 27 11 2 41
59
39
839 133 433,300 63.2 516.3 45.0 98.6 49.40 34,100.00 33,710.00 17,740.00 4,950.00 1,990.00 8,340.00 170.00
4,917 7 43 9 60 12 62 13
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
98 Kasus
Tabel 7
NO
20 21 22 23 24 25 26 27
28
INDIKATOR Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS Jumlah Kematian karena AIDS Jumlah Kasus Syphilis Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B
L 60.20 27.43 98 45.56
P 39.80 17.87 78 35.75
12.97 93.18 4.55 97.73 0.21 1.10 30 58 3 0 0.22 0.00
8.53 91.43 0.00 91.43 0.62 0.82 34 22 2 0 0.00 0.00
2 0.46
2 0.46
0.05 #DIV/0! 50.00
0.05 0.00 #DIV/0!
0
0
0 0
0 0
0
0
11
6
0 0
0 0
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
22.62 176 40.62 8.52 10.71 92.41 2.53 94.94 0.82 0.96 64 80 5 0 0.20 0.00
% per 100.000 penduduk Kasus per 100.000 penduduk % % % % % per 100.000 penduduk % Kasus Kasus Jiwa Kasus % %
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
4 0.92 0.00 0.00 0.00 0.09 0.00 50.00
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20
5.46 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 17 0 0 0
Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus
NO 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
INDIKATOR Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi Persentase obesitas Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S)
L 123.20 0.38 #DIV/0! #DIV/0! 0 56.88 #DIV/0!
P 93.95 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 49.37 #DIV/0! 9.62 0.00
75.71
99 97.86 96.44 96.52 90.64 89.68 97.86 87.43 72.80
98 2.73 103.15 103.40 68.75 98.51
98 3.42 95.60 95.44 65.92 94.53
107.01 107.01 100.00 99.98 82.04 0.16 95.10 296.12
100.49 100.49 100.00 100.00 81.32 0.07 90.13 312.22
ANGKA/NILAI L+P 108.47 0.21 #DIV/0! #DIV/0! 0 52.69 #DIV/0!
Satuan per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % 100.00 %
74.30 4.22 82.81 98 3.06 99.36 99.40 67.34 96.51 100.00 104.60 104.60 100.00 99.99 81.69 0.12 92.65 82.38
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
No. Lampiran Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47
NO
INDIKATOR
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 68 69 70 71 72 73
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
L 0.59 100.00 100.00
P 0.84 100.00 100.00
68.85 76.32
71.16 76.57
76.32 54.89
76.57 51.42
96.42 110.49 6.27 3.73 1.73
94.75 122.05 6.74 2.54 1.83
ANGKA/NILAI L+P 0.71 % 100.00 % 100.00 % 0.74 100.00 60.61 69.95 76.44
Satuan
sekolah sekolah % %
76.44 % 53.08 %
No. Lampiran Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
95.58 116.31 6.50 3.13 1.78 61.88 52.64 2.64 3.98
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
72.44 %
Tabel 57
77.61 89.04 72.73 87.77 94.26 55.10 26.63
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65
C.4 Keadaan Lingkungan 88 89 90 91 92 93
Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina
% % % % % % % %
NO
INDIKATOR
L
P
TPM memenuhi syarat diuji petik
104 105
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
D.2 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D. D.1 94 95 96 97
98 99 100 101 102 103
D.3 Pembiayaan Kesehatan
39.00 64.00
10.00 57.00
18.00
35.00
202.00
322.00 147.57 486.00
18.00 12.00 7.00 22.00 9.00
54.00 80.00 24.00 28.00 46.00
ANGKA/NILAI L+P 100.00 %
Satuan
No. Lampiran Tabel 65
7.00 5.00 15.00 33.00 78.00 54.00 828.00 78.86 3.00
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
123.00 6.00 91.00 68.42
Poskesdes Polindes Posbindu Desa %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
49.00 121.00 39.23 53.00 12.23
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72
688.00 158.78 72.00 92.00 31.00 50.00 55.00
Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77
NO
INDIKATOR
120 Total Anggaran Kesehatan 121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 122 Anggaran Kesehatan Perkapita
L
P
ANGKA/NILAI L+P 214,230,885,375.10 Rp 15.09 % 494,417.00 Rp
Satuan
No. Lampiran Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
2
3
JUMLAH DESA + KELURAHAN KELURAHAN
DESA 4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
Tabanan Kerambitan Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur Pupuan Penebel Marga Baturiti Kediri
51.4 42.4 52.0 120.2 54.8 179.0 142.0 44.8 99.2 53.6
12 15 10 11 10 14 18 16 12 15
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 15 10 11 10 14 18 16 12 15
72,860 38,520 19,520 19,200 21,380 38,830 44,520 41,280 47,610 89,580
1,418 909 375 160 390 217 314 922 480 1,671
51.40 42.39 52.05 120.15 54.78 179.02 141.98 44.79 99.17 53.60
JUMLAH (KAB/KOTA)
839.3
133
0
133
433,300
6,855
63.21
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - sumber lain…... (sebutkan)
1417.51 908.70 375.24 159.80 390.29 216.90 313.57 921.63 480.08 1671.27 516
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
14,100 16,300 16,900 14,000 13,000 13,400 13,900 17,500 20,100 19,200 15,400 12,500 9,900 7,800 5,100 6,000
13,500 15,300 15,500 13,500 12,500 13,000 14,500 17,800 20,400 19,400 15,500 12,800 10,600 8,600 6,600 8,700
27,600 31,600 32,400 27,500 25,500 26,400 28,400 35,300 40,500 38,600 30,900 25,300 20,500 16,400 11,700 14,700
104.44 106.54 109.03 103.70 104.00 103.08 95.86 98.31 98.53 98.97 99.35 97.66 93.40 90.70 77.27 68.97
215,100
218,200
433,300
98.58
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Sumber lain…... (sebutkan)
45
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 JUMLAH NO
VARIABEL
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
184,700
189,400
374,100
97,440
87,380
184,820
52.76
46.14
49.40
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
17,810
26,820
44,630
9.64
14.16
11.93
b. SD/MI
26,840
27,800
54,640
14.53
14.68
14.61
c. SMP/ MTs
16,750
17,350
34,100
9.07
9.16
9.12
d. SMA/ MA
18,750
14,960
33,710
10.15
7.90
9.01
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
10,600
7,140
17,740
5.74
3.77
4.74
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
2,910
2,040
4,950
1.58
1.08
1.32
g. AKADEMI/DIPLOMA III
830
1,160
1,990
0.45
0.61
0.53
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
5,710
2,630
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
60
110
8,340 170
3.09 0.03
1.39 0.06
2.23 0.05
1
2
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
NAMA PUSKESMAS
1
2
3
1
2
Tabanan
Kerambitan
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
HIDUP + MATI 12
Tabanan I
179
2
181
155
1
156
334
3
337
Tabanan II
113
3
116
112
0
112
225
3
228
Tabanan III
144
5
149
138
0
138
282
5
287
Kerambitan I
111
1
112
117
0
117
228
1
229
Kerambitan II
98
1
99
96
0
96
194
1
195
3
Selemadeg
Selemadeg
104
0
104
107
0
107
211
0
211
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
109
1
110
107
1
108
216
2
218
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
95
0
95
72
1
73
167
1
168
Selamdeg Timur II
34
0
34
30
0
30
64
0
64
144
1
145
151
0
151
295
1
296
Pupuan II
90
1
91
96
2
98
186
3
189
Penebel I
152
1
153
148
0
148
300
1
301
Penebel II
86
0
86
81
0
81
167
0
167
Marga I
111
4
115
117
1
118
228
5
233
Marga II
133
0
133
107
1
108
240
1
241
Baturiti I
240
0
240
188
1
189
428
1
429
Baturiti II
100
0
100
89
0
89
189
0
189
Kediri I
292
3
295
293
2
295
585
5
590
Kediri II
95
1
96
91
1
92
186
2
188
Kediri III
106
2
108
86
0
86
192
2
194
2,536
26
2,562
2,381
11
2,392
4,917
37
4,954
6
Pupuan
7
Penebel
8 9
Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
Pupuan I
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
10.1
4.6
Sumber: Bidang Binkesmas Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
7.5
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
LAKI - LAKI
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
4
5
6
7
8
9
3 0 2 2 0 2 0 1 0 3 0 2 1 1 0 3 1 4 0 0 25
5 0 2 2 1 2 1 1 0 3 1 3 1 1 0 4 1 5 0 0 33
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
5 0 2 3 1 2 1 1 0 3 1 3 1 1 0 4 1 5 0 1 35
3 0 0 2 0 0 0 2 0 2 2 0 0 4 1 0 0 2 0 0 18
5 1 0 3 0 0 0 3 0 3 2 0 0 5 1 0 0 2 2 0 27
10
a
13
1
BALITA
NEONATAL
14
8
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
10
11
12
13
14
a
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
5 1 0 3 0 0 0 3 0 3 2 0 0 5 1 0 0 2 2 0 27 0
Sumber: Bidang Binkesmas Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
6 0 2 4 0 2 0 3 0 5 2 2 1 5 1 3 1 6 0 0 43 11
10 1 2 5 1 2 1 4 0 6 3 3 1 6 1 4 1 7 2 0 60 9
15
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 12
BALITA 10 1 2 6 1 2 1 4 0 6 3 3 1 6 1 4 1 7 2 1 62
0
13
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
4
5
6
7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
8
9
10
11
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
12
13
14
15
< 20 tahun
16
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun
17
18
19
20
Tabanan I
334
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabanan II
225
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabanan III
282
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kerambitan I
228
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
Kerambitan II
194
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Selemadeg
Selemadeg
211
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
216
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
167
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Selamdeg Timur II
64
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pupuan I
295
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pupuan II
186
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penebel I
300
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penebel II
167
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Marga I
228
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Marga II
240
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Baturiti I
428
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Baturiti II
189
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri I
585
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri II
186
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri III
192
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4,917
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
2
2
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Bidang Binkesmas Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
41
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
3
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L+P 16
JUMLAH
%
17
18
Tabanan I
15,952
15,723
31,675
7
70.00
3
30.00
10
10
52.63
9
47.37
19
2
Tabanan II
10,637
10,996
21,633
2
33
4
66.67
6
6
55
5
45.45
11
0
10.53 0.00
Tabanan III
9,761
9,791
19,552
7
64
4
36.36
11
18
58
13
41.94
31
11
35.48
Kerambitan I
9,528
9,735
19,263
0
0
1
100.00
1
2
50
2
50.00
4
0
0.00
Kerambitan II
9,472
9,785
19,257
4
100
0
0.00
4
8
100
0
0.00
8
0
0.00
100
0
0.00
2
6
67
3
33.33
9
1
11.11
3
Selemadeg
Selemadeg
9,530
9,990
19,520
2
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
9,540
9,660
19,200
3
50
3
50.00
6
3
38
5
62.50
8
0
0.00
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
7,607
8,044
15,651
3
100
0
0.00
3
4
100
0
0.00
4
0
0.00
Selamdeg Timur II
2,833
2,896
5,729
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
2
100.00
2
0
0.00
Pupuan I
11,183
11,165
22,348
2
40
3
60.00
5
4
44
5
55.56
9
0
0.00
Pupuan II
8,157
8,325
16,482
1
33
2
66.67
3
1
20
4
80.00
5
0
0.00
Penebel I
12,407
12,836
25,243
3
60
2
40.00
5
5
50
5
50.00
10
0
0.00
Penebel II
9,283
9,994
19,277
1
33
2
66.67
3
2
50
2
50.00
4
0
0.00
Marga I
11,689
12,049
23,738
0
0
1
100.00
1
0
0
1
100.00
1
0
0.00
Marga II
8,671
8,871
17,542
4
80
1
20.00
5
4
80
1
20.00
5
0
0.00
Baturiti I
15,232
14,670
29,902
2
29
5
71.43
7
2
22
7
77.78
9
0
0.00
Baturiti II
8,528
9,180
17,708
1
100
0
0.00
1
3
75
1
25.00
4
0
0.00
Kediri I
26,394
25,441
51,835
8
53
7
46.67
15
11
52
10
47.62
21
0
0.00
Kediri II
8,480
8,313
16,793
5
83
1
16.67
6
4
67
2
33.33
6
0
0.00
Kediri III
10,216
10,736
20,952
4
100
0
0.00
4
5
83
1
16.67
6
1
16.67
215,100
218,200
433,300
59
60
39
40
98
98
56
78
44
176
15
9
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
27.43
17.87
22.62 45.56
35.75
40.62
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
2
Tabanan
Kerambitan
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
Tabanan I
23
25
48
7
3
10
30.43
12.00
20.83
Tabanan II
6
12
18
2
4
6
33.33
33.33
33.33
Tabanan III
179
193
372
7
4
11
3.91
2.07
2.96
Kerambitan I
15
18
33
0
1
1
0.00
5.56
3.03
Kerambitan II
10
13
23
4
0
4
40.00
0.00
17.39
13
5
18
2
0
2
15.38
0.00
11.11
8
9
17
3
3
6
37.50
33.33
35.29 12.00
3
Selemadeg
Selemadeg
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
13
12
25
3
0
3
23.08
0.00
Selamdeg Timur II
7
8
15
0
0
0
0.00
0.00
0.00
Pupuan I
14
14
28
2
3
5
14.29
21.43
17.86
Pupuan II
35
40
75
1
3
4
2.86
7.50
5.33
Penebel I
28
34
62
3
2
5
10.71
5.88
8.06
Penebel II
5
6
11
1
2
3
20.00
33.33
27.27
6
Pupuan
7
Penebel
8 9
Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
Marga I
4
4
8
0
1
1
0.00
25.00
12.50
Marga II
21
23
44
4
1
5
19.05
4.35
11.36
Baturiti I
14
7
21
2
5
7
14.29
71.43
33.33
Baturiti II
8
8
16
1
0
1
12.50
0.00
6.25
Kediri I
26
13
39
8
7
15
30.77
53.85
38.46
Kediri II
15
14
29
5
1
6
33.33
7.14
20.69
Kediri III
11
11
22
4
0
4
36.36
0.00
18.18
455
469
924
59
40
99
12.97
8.53
10.71
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
1
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
PUSKESMAS
3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
8 1 9 3 2 1 1 0 0 1 1 2 0 2 1 2 1 7 2 0
3 5 5 4 2 3 0 0 0 1 1 0 0 0 2 0 0 5 4 0
L+P 24
11 6 14 7 4 4 1 0 0 2 2 2 0 2 3 2 1 12 6 0
8 1 6 3 2 1 1 0 0 1 1 2 0 2 1 2 1 7 2 0
100.00 100.00 66.67 100.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0!
2 5 4 4 1 3 0 0 0 1 1 0 0 0 2 0 0 5 4 0
66.67 100.00 80.00 100.00 50.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0!
10 6 10 7 3 4 1 0 0 2 2 2 0 2 3 2 1 12 6 0
90.91 100.00 71.43 100.00 75.00 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0!
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0.00 0.00 11.11 0.00 0.00 0.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 0.00 0.00 #DIV/0! 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 0.00 #DIV/0!
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0.00 0.00 7.14 0.00 0.00 0.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 0.00 0.00 #DIV/0! 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 #DIV/0!
100.00 100.00 77.78 100.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0!
66.67 100.00 80.00 100.00 50.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0!
90.91 100.00 78.57 100.00 75.00 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0!
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 35 79 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
41
93.18
32
91.43
73
92.41
2
4.55
0
0.00
2
2.53
97.73
91.43
94.94
1 0.2
3 0.6
4 0.8
10 Kediri
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
L
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
2
Tabanan
Kerambitan
JUMLAH BALITA L
P
4
5
L+P 6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
9
10
11
12
13
14
15
Tabanan I
14,054
13,160
27,214
1,405
1,316
2,721
25
1.8
23
1.7
48
1.8
Tabanan II
12,956
13,386
26,342
1,296
1,339
2,634
26
2.0
24
1.8
50
1.9
Tabanan III
9,338
9,403
18,741
934
940
1,874
16
1.7
9
1.0
25
1.3
Kerambitan I
9,917
10,178
20,095
992
1,018
2,010
1
0.1
2
0.2
3
0.1
Kerambitan II
9,858
10,145
20,003
986
1,015
2,000
24
2.4
28
2.8
52
2.6
3
Selemadeg
Selemadeg
10,630
11,139
21,769
1,063
1,114
2,177
6
0.6
6
0.5
12
0.6
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
11,028
11,171
22,199
1,103
1,117
2,220
2
0.2
0
0.0
2
0.1
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
8,806
9,152
17,958
881
915
1,796
16
1.8
12
1.3
28
1.6
Selamdeg Timur II
3,216
3,201
6,417
322
320
642
0
0.0
1
0.3
1
0.2
Pupuan I
12,359
11,672
24,031
1,236
1,167
2,403
10
0.8
3
0.3
13
0.5
Pupuan II
9,058
9,050
18,108
906
905
1,811
0
0.0
1
0.1
1
0.1
Penebel I
13,926
14,917
28,843
1,393
1,492
2,884
24
1.7
15
1.0
39
1.4
Penebel II
10,691
11,581
22,272
1,069
1,158
2,227
0
0.0
1
0.1
1
0.0
Marga I
11,757
13,306
25,063
1,176
1,331
2,506
31
2.6
27
2.0
58
2.3
Marga II
9,079
9,628
18,707
908
963
1,871
12
1.3
7
0.7
19
1.0
Baturiti I
15,843
16,952
32,795
1,584
1,695
3,280
4
0.3
1
0.1
5
0.2
Baturiti II
7,394
9,365
16,759
739
937
1,676
15
2.0
13
1.4
28
1.7
Kediri I
22,807
22,134
44,941
2,281
2,213
4,494
6
0.3
5
0.2
11
0.2
Kediri II
7,467
7,612
15,079
747
761
1,508
18
2.4
7
0.9
25
1.7
Kediri III
8,908
9,389
18,297
891
939
1,830
4
0.4
1
0.1
5
0.3
219,092
226,541
445,633
21,909
22,654
44,563
240
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
1.09543
186
0.821043
426 0.10
0.96
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
10
11
P
L+P 13
P
14
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L+P
2
≤ 4 TAHUN
3
4
7
10.94
1
0
1
1.25
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
2
5 - 14 TAHUN
1
0
1
1.56
0
0
0
0.00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
3
15 - 19 TAHUN
0
1
1
1.56
1
0
1
1.25
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
4
20 - 24 TAHUN
0
8
8
12.50
0
1
1
1.25
0
1
1
0
0
0
#DIV/0!
5
25 - 49 TAHUN
24
20
44
68.75
47
19
66
82.50
2
1
3
0
0
0
#DIV/0!
6
≥ 50 TAHUN
2
1
3
4.69
9
2
11
13.75
1
0
1
0
0
0
#DIV/0!
30
34
64
58
22
80
3
2
5
0
0
46.88
53.13
72.50
27.50
60.00
40.00
Sumber: Bidang P2PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
L
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
L+P
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
15
0 #DIV/0!
#DIV/0!
16
17
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1 PMI Kab.Tabanan
JUMLAH Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH PENDONOR L
P
3
4
L+P 5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 6
7
8
9
10
11
POSITIF HIV L JUMLAH
%
12
13
P JUMLAH 14
% 15
L+P JUMLAH % 16
17
3,582
503
4,085
3,582
100.00
503
100.00
4,085
100.00
8
0.22
0
0.00
8
0.20
3,582
503
4,085
3,582
100.00
503
100.00
4,085
100.00
8
0.22
0
-
8
0.20
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 DIARE NO
KECAMATAN
1
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS 3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
15,952 10,637 9,761 9,528 9,472 9,530 9,540 7,607 2,833 11,183 8,157 12,407 9,283 11,689 8,671 15,232 8,528 26,394 8,480 10,216
15,723 10,996 9,791 9,735 9,785 9,990 9,660 8,044 2,896 11,165 8,325 12,836 9,994 12,049 8,871 14,670 9,180 25,441 8,313 10,736
31,675 21,633 19,552 19,263 19,257 19,520 19,200 15,651 5,729 22,348 16,482 25,243 19,277 23,738 17,542 29,902 17,708 51,835 16,793 20,952
341 228 209 204 203 204 204 163 61 239 175 266 199 250 186 326 182 565 181 219
336 235 210 208 209 214 207 172 62 239 178 275 214 258 190 314 196 544 178 230
678 463 418 412 412 418 411 335 123 478 353 540 413 508 375 640 379 1,109 359 448
225 252 236 97 140 255 82 34 61 140 106 567 364 246 364 327 190 381 214 257
66 111 113 48 69 125 40 21 101 59 61 214 183 98 196 100 104 67 118 118
201 210 204 113 114 166 67 34 61 141 106 539 422 238 288 243 153 339 152 190
60 89 97 54 54 78 32 20 98 59 59 196 197 92 152 77 78 62 85 83
426 462 440 210 254 421 149 68 122 281 212 1,106 786 484 652 570 343 720 366 447
63 100 105 51 62 101 36 20 100 59 60 205 191 95 174 89 91 65 102 100
215,100
218,200
433,300
4,603
4,669
9,273
4,538
98.6
3,981
85.3
8,519
91.9
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH TARGET PENEMUAN
214
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
Tabanan I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabanan II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabanan III
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kerambitan I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kerambitan II
1
0
1
0
0
0
1
0
1
3
Selemadeg
Selemadeg
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Selamdeg Timur II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pupuan I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pupuan II
0
0
0
0
1
1
0
1
1
Penebel I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penebel II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Marga I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Marga II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Baturiti I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Baturiti II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri I
0
0
0
1
1
2
1
1
2
Kediri II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri III
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
2
3
2
2
4
100.00
0.00
33.33
66.67
50.00
50.00
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL
0.46
0.46
0.92
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
PUSKESMAS
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL
PENDERITA KUSTA 4
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH % 5
6
1 1 2 4
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
%
7
8
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00 #DIV/0! #DIV/0! -
0.00
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! -
0
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
1
0
1
1
2
3
2
2
4
0.046157 0.046157 0.092315
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMAS 3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
PENDERITA PB
KUSTA (MB) RFT PB P
a
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
a
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0
1
1
0 #DIV/0!
0
0.0
0
0.0
2
0
2
1
50
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
1
50
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
PUSKESMAS 3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
4
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
91,600
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 91,600
5 5.46
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
2
Tabanan
Kerambitan
DIFTERI JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
PERTUSIS MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENINGGAL 14
JUMLAH KASUS L
P
L+P
15
16
17
MENINGGAL 18
Tabanan I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabanan II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabanan III
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kerambitan I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kerambitan II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Selemadeg
Selemadeg
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Selamdeg Timur II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pupuan I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pupuan II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penebel I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penebel II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Marga I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Marga II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Baturiti I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Baturiti II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kediri III
0
0
0
0
0
0
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang P2PL
0 0 #DIV/0!
0
0
0
0 0
0
0
0 0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
1
2
2
Tabanan
Kerambitan
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
Tabanan I
1
1
2
0
0
0
Tabanan II
4
0
4
0
0
0
Tabanan III
2
1
3
0
0
0
Kerambitan I
0
0
0
0
0
0
Kerambitan II
0
1
1
0
0
0
3
Selemadeg
Selemadeg
1
0
1
0
0
0
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
0
0
0
0
0
0
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
0
0
0
0
0
0
Selamdeg Timur II
0
0
0
0
0
0
6
Pupuan
Pupuan I
0
1
1
0
0
0
Pupuan II
0
0
0
0
0
0
7
Penebel
Penebel I
0
0
0
0
0
0
Penebel II
0
0
0
0
0
0
8
Marga
Marga I
0
0
0
0
0
0
Marga II
0
0
0
0
0
0
9
Baturiti
Baturiti I
1
0
1
0
0
0
Baturiti II
1
0
1
0
0
0
Kediri I
1
2
3
0
0
0
Kediri II
0
0
0
0
0
0
Kediri III
0
0
0
0
0
0
11
6
17
0
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang P2PL
0.0
0
0
0
0
0
0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
24 12 20 16 10 12 2 12 4 2 2 5 6 3 7 0 4 75 8 41
12 10 13 17 9 12 2 10 3 2 0 7 6 2 6 2 3 47 6 36
36 22 33 33 19 24 4 22 7 4 2 12 12 5 13 2 7 122 14 77
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 2.4
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 2.4
265 123.2
205 94.0
470 108.5
1
0
1
0.4
0.0
0.2
Sumber: Bidang P2PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
SUSPEK
3
L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
L+P
Tabanan I
31
16
47
31
16
47
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tabanan II
65
51
116
65
51
116
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tabanan III
27
20
47
27
20
47
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Kerambitan I
25
22
47
25
22
47
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Kerambitan II
13
11
24
13
11
24
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
3
Selemadeg
Selemadeg
32
20
52
32
20
52
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
24
20
44
24
20
44
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
37
21
58
37
21
58
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Selamdeg Timur II
23
20
43
23
20
43
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pupuan I
56
36
92
56
36
92
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pupuan II
152
92
244
152
92
244
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penebel I
7
7
14
7
7
14
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penebel II
58
34
92
58
34
92
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Marga I
13
8
21
13
8
21
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Marga II
13
11
24
13
11
24
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Baturiti I
6
7
13
6
7
13
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Baturiti II
15
13
28
15
13
28
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Kediri I
62
51
113
62
51
113
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Kediri II
71
56
127
71
56
127
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Kediri III
18
13
31
18
13
31
-
0.00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
748
529
1,277
748
529
1,277
-
0.00
-
-
#DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Bidang P2PL
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
Tabanan I
0
0
0
Tabanan II
0
0
Tabanan III
0
Kerambitan I Kerambitan II
0
L+P 9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Selemadeg
Selemadeg
0
0
0
0
0
0
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
0
0
0
0
0
0
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
0
0
0
0
0
0
Selamdeg Timur II
0
0
0
0
0
0
Pupuan I
0
0
0
0
0
0
Pupuan II
0
0
0
0
0
0
Penebel I
0
0
0
0
0
0
Penebel II
0
0
0
0
0
0
Marga I
0
0
0
0
0
0
Marga II
0
0
0
0
0
0
Baturiti I
0
0
0
0
0
0
Baturiti II
0
0
0
0
0
0
Kediri I
0
0
0
0
0
0
Kediri II
0
0
0
0
0
0
Kediri III
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
2
Tabanan
Kerambitan
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Tabanan I
14,054
13,858
27,912
252
1.79
216
1.56
468
1.68
303
120.24
240
111.11
543
116.03
Tabanan II
9,925
10,177
20,102
396
3.99
840
8.25
1,236
6.15
460
116.16
436
51.90
896
72.49
Tabanan III
9,477
9,421
18,898
1,332
14.06
1,848
19.62
3,180
16.83
204
15.32
295
15.96
499
15.69
Kerambitan I
9,917
10,094
20,011
1,032
10.41
1,392
13.79
2,424
12.11
34
3.29
41
2.95
75
3.09
Kerambitan II
9,858
10,148
20,006
144
1.46
132
1.30
276
1.38
636
441.67
820
621.21
1456
527.54 104.51
3
Selemadeg
Selemadeg
10,830
11,149
21,979
372
3.43
204
1.83
576
2.62
309
83.06
293
143.63
602
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
11,057
11,171
22,228
816
7.38
960
8.59
1,776
7.99
537
65.81
422
43.96
959
54.00
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
8,806
8,926
17,732
132
1.50
156
1.75
288
1.62
200
151.52
302
193.59
502
174.31
6
Pupuan
Selamdeg Timur II
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
3,286
3,201
6,487
24
0.73
72
2.25
96
1.48
264
1100.00
352
488.89
616
641.67
Pupuan I
12,413
12,145
24,558
1,080
8.70
1,620
13.34
2,700
10.99
317
29.35
401
24.75
718
26.59
Pupuan II
9,058
9,067
18,125
408
4.50
456
5.03
864
4.77
71
17.40
95
20.83
166
19.21
Penebel I
13,903
14,517
28,420
480
3.45
864
5.95
1,344
4.73
1223
254.79
1008
116.67
2231
166.00
Penebel II
10,691
11,474
22,165
840
7.86
792
6.90
1,632
7.36
604
71.90
858
108.33
1462
89.58
Marga I
12,306
12,461
24,767
840
6.83
600
4.82
1,440
5.81
651
77.50
716
119.33
1367
94.93
Marga II
9,283
9,728
19,011
1,478
15.92
2,256
23.19
3,734
19.64
110
7.44
141
6.25
251
6.72
Baturiti I
16,843
16,441
33,284
1,128
6.70
1,260
7.66
2,388
7.17
320
28.37
502
39.84
822
34.42
Baturiti II 10 Kediri
9,347
9,355
18,702
504
5.39
528
5.64
1,032
5.52
378
75.00
385
72.92
763
73.93
Kediri I
23,034
22,134
45,168
204
0.89
444
2.01
648
1.43
207
101.47
251
56.53
458
70.68
Kediri II
7,407
7,205
14,612
540
7.29
876
12.16
1,416
9.69
213
39.44
221
25.23
434
30.65
Kediri III
8,908
9,325
18,233
636
7.14
468
5.02
1,104
6.05
148
23.27
112
23.93
260
23.55
220,403
221,997
442,400
12,638
5.73
15,984
7.20
28,622
6.47
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
9,100
7,189
56.88
7,891
49.37
15,080
52.69
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
3
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Tabanan I
14,054
13,858
27,912
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Tabanan II
9,925
10,177
20,102
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Tabanan III
9,477
9,421
18,898
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Kerambitan I
9,917
10,094
20,011
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Kerambitan II
9,858
10,148
20,006
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3
Selemadeg
Selemadeg
10,830
11,149
21,979
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
11,057
11,171
22,228
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
8,806
8,926
17,732
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Selamdeg Timur II
3,286
3,201
6,487
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Pupuan I
12,413
12,145
24,558
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Pupuan II
9,058
9,067
18,125
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Penebel I
13,903
14,517
28,420
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Penebel II
10,691
11,474
22,165
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Marga I
12,306
12,461
24,767
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Marga II
9,283
9,728
19,011
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Baturiti I
16,843
16,441
33,284
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Baturiti II
9,347
9,355
18,702
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Kediri I
23,034
22,134
45,168
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Kediri II
7,407
7,205
14,612
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Kediri III
8,908
9,325
18,233
0
0.00
0
0.00
0
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
220,403
221,997
442,400
0
0.00
0
0.00
0
0.00
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
3
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN 4
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
Tabanan I
2885
451
15.63
54.00
11.97
0.00
Tabanan II
2003
359
17.92
35
9.75
0.00
Tabanan III
1589
259
16.30
23
8.88
0.00
Kerambitan I
1953
428
21.92
38
8.88
0.00
Kerambitan II
1725
503
29.16
52
10.34
0.00
3
Selemadeg
Selemadeg
1896
544
28.69
27
4.96
0.00
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
2053
430
20.94
28
6.51
0.00
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
1780
460
25.84
19
4.13
0.00
Selamdeg Timur II
808
206
25.50
7
3.40
0.00
Pupuan I
2574
380
14.76
25
6.58
0.00
Pupuan II
1668
639
38.31
36
5.63
0.00
Penebel I
2763
503
18.20
71
14.12
0.00
Penebel II
2161
318
14.72
24
7.55
0.00
Marga I
2354
472
20.05
33
6.99
0.00
Marga II
1896
333
17.56
23
6.91
0.00
Baturiti I
3754
639
17.02
129
20.19
0.00
Baturiti II
1994
579
29.04
97
16.75
0.00
Kediri I
4113
579
14.08
72
12.44
0.00
Kediri II
1300
210
16.15
18
8.57
0.00
Kediri III
2078
328
15.78
18
5.49
0.00
8,620
19.89
829
9.62
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
43,347
0
0.00
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH JUMLAH KEC DESA/KEL DIKETAHU DITANGGU- AKHIR 3
4
I 5
LANGI 6
7
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
8
9
10
11
12
13
14
15
16
JUMLAH KEMATIAN
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
17
18
19
20
21
22
1 KLB DIARE
1
1 8/4/2014 8/4/2014 8/4/2014
9
17
26
0
0
0
0
1
3
1
4
4
0
4
9
0
0
0
1,637
1,723
3,360
0.55
0.99
0.77
-
-
2 KLB DIARE
1
1 14/8/2014 14/8/2014 18/8/2014
17
15
32
0
0
0
1
1
1
2
10
9
3
2
3
0
0
0
1,474
1,694
3,168
1.15
0.89
1.01
-
-
-
3 DSS
1
1 5/08/2014 5/08/2014 5/08/2014
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
2,911
3,012
5,923
0.03
0.02
100.00
#DIV/0!
100.00
4 KLB CAMPAK
1
1 15/10/201415/10/101431/10/2014
16
8
24
0
0
0
4
19
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4,807
4,831
9,638
0.33
0.25
-
-
-
Sumber: Bidang P2PL
0.17
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
4
5
% 6
#DIV/0! #DIV/0! 1
1
100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 1
1 1
100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1
1
100.00
4
4
100.00
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
K1
JUMLAH
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
360 233 317 227 223 234 240 142 72 325 210 339 180 260 244 468 207 633 211 205
356 241 317 234 209 224 241 167 65 335 210 325 178 226 243 491 193 632 202 213
5,330
5,302
98.9 103.4 100.0 103.1 93.7 95.7 100.4 117.6 90.3 103.1 100.0 95.9 98.9 86.9 99.6 104.9 93.2 99.8 95.7 103.9 99.47
345 233 297 235 225 196 229 165 74 327 210 338 168 241 232 467 196 631 202 205 5,216
95.8 100.0 93.7 103.5 100.9 83.8 95.4 116.2 102.8 100.6 100.0 99.7 93.3 92.7 95.1 99.8 94.7 99.7 95.7 100.0 97.9
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
10
343 223 302 216 213 224 229 135 68 310 201 323 172 248 233 446 197 604 202 195 5,084
331 225 286 228 189 209 215 167 65 292 188 298 165 224 241 427 188 582 191 192 4,903
11
12
13
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
96.5 100.9 94.7 105.6 88.7 93.3 93.9 123.7 95.6 94.2 93.5 92.3 95.9 90.3 103.4 95.7 95.4 96.4 94.6 98.5
347 232 289 230 185 191 197 162 64 285 186 300 166 240 228 442 194 592 184 193
101.2 104.0 95.7 106.5 86.9 85.3 86.0 120.0 94.1 91.9 92.5 92.9 96.5 96.8 97.9 99.1 98.5 98.0 91.1 99.0
339 223 262 216 150 194 174 135 48 300 182 235 142 209 233 424 188 587 175 192
96.4
4,907
96.5
4,608
15
98.83 100.00 86.75 100.00 70.42 86.61 75.98 100.00 70.59 96.77 90.55 72.76 82.56 84.27 100.00 95.07 95.43 97.19 86.63 98.46 90.64
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMAS 3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
360 233 317 227 223 234 240 142 72 325 210 339 180 260 244 468 207 633 211 205
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
141 142 22 75 0 46 0 55 5 0 18 25 28 71 0 26 67 216 66 20
39.17 60.94 6.94 33.04 19.66 38.73 6.94 8.57 7.37 15.47 27.31 5.56 32.37 34.12 31.28 9.76
224 217 74 163 156 195 97 67 67 336 99 303 150 244 218 330 98 353 174 192
62.2 93.1 23.3 71.8 70.0 83.3 40.4 47.2 93.1 103.4 47.1 89.4 82.9 93.8 89.3 70.5 47.3 55.8 82.5 93.7
365 359 96 238 156 241 97 122 72 336 117 328 178 315 218 356 165 569 240 212
101.39 154.08 30.28 104.85 69.96 102.99 40.42 85.92 100 103.38 55.71 96.76 98.34 121.15 89.34 76.07 79.71 89.89 113.74 103.41
5,330
0
-
0
-
0
-
1,023
19.2
3,757
70.5
4,780
89.7
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMAS 3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
5,753 4,169 3,822 4,155 4,158 4,579 4,628 3,741 1,349 5,053 3,759 5,885 4,673 5,164 3,919 6,821 3,889 9,259 2,989 3,788
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
91,553
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
360 233 317 227 223 234 240 142 72 325 210 339 180 260 244 468 207 633 211 205
356 241 317 234 209 224 241 167 65 335 210 325 178 226 243 491 193 632 202 213
98.89 103.43 100.00 103.08 93.72 95.73 100.42 117.61 90.28 103.08 100.00 95.87 98.89 86.92 99.59 104.91 93.24 99.84 95.73 103.90
345 233 297 235 225 196 229 165 74 327 210 338 168 241 232 467 196 631 202 205
95.83 100.00 93.69 103.52 100.90 83.76 95.42 116.20 102.78 100.62 100 99.71 93.33 92.69 95.08 99.79 94.69 99.68 95.73 100
5330
5,302
99.47
5,216
97.86
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 PERKIRAAN BUMIL
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI 4
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
KEBIDANAN
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
360 233 317 227 223 234 240 142 72 325 210 339 180 260 244 468 207 633 211 205
72 47 63 45 45 47 48 28 14 65 42 68 36 52 49 94 41 127 42 41
35 42 51 87 30 49 44 25 4 67 39 61 33 35 29 49 38 123 44 47
48.6 90.1 80.4 191.6 67.3 104.7 91.7 88.0 27.8 103.1 92.9 90.0 91.7 67.3 59.4 52.4 91.8 97.2 104.3 114.6
179 113 144 111 98 104 109 95 34 144 90 152 86 111 133 240 100 292 95 106
155 112 138 117 96 107 107 72 30 151 96 148 81 117 107 188 89 293 91 86
334 225 282 228 194 211 216 167 64 295 186 300 167 228 240 428 189 585 186 192
27 17 22 17 15 16 16 14 5 22 14 23 13 17 20 36 15 44 14 16
23 17 21 18 14 16 16 11 5 23 14 22 12 18 16 28 13 44 14 13
50 34 42 34 29 32 32 25 10 44 28 45 25 34 36 64 28 88 28 29
27 19 22 9 17 9 10 6 2 13 11 24 12 12 15 22 9 31 6 12
100.6 112.1 101.9 54.1 115.6 57.7 61.2 42.1 39.2 60.2 81.5 105.3 93.0 72.1 75.2 61.1 60.0 70.8 42.1 75.5
21 10 13 9 5 9 12 7 4 19 16 15 13 8 12 21 5 39 11 11
90.3 59.5 62.8 51.3 34.7 56.1 74.8 64.8 88.9 83.9 111.1 67.6 107.0 45.6 74.8 74.5 37.5 88.7 80.6 85.3
48 29 35 18 22 18 22 13 6 32 27 39 25 20 27 43 14 70 17 23
95.8 85.9 82.7 52.6 75.6 56.9 67.9 51.9 62.5 72.3 96.8 86.7 99.8 58.5 75.0 67.0 49.4 79.8 60.9 79.9
5,330
1,066
932
87.43
2,536
2,381
4,917
380
357
738
288
75.7
260
72.8
548
74.3
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
6
7
MOW
%
8
9
IM PLAN
%
10
11
JUMLAH
%
KON DOM
%
12
13
14
15
4
5
2,957 1,665 1,519 1,720 1,559 1,370 902 1,327 568 2,299 710 2,866 1,005 1,861 1,861 2,947 2,108 3,961 1,211 1,865
60.6 59.4 60.6 58.0 57.7 44.6 26.6 50.5 46.0 61.4 25.5 55.7 31.4 57.3 58.0 62.8 64.4 58.6 59.0 56.8
1 4 4 0 0 12 17 0 1 2 2 0 2 0 0 0 1 4 0 0
0.0 0.1 0.2 0.0 0.0 0.4 0.5 0.0 0.1 0.1 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0
247 190 186 117 122 101 136 132 74 78 27 74 60 185 112 291 170 214 106 38
5.1 6.8 7.4 3.9 4.5 3.3 4.0 5.0 6.0 2.1 1.0 1.4 1.9 5.7 3.5 6.2 5.2 3.2 5.2 1.2
26 22 19 0 2 19 53 14 0 68 42 181 11 1 9 45 25 40 8 23
0.5 0.8 0.8 0.0 0.1 0.6 1.6 0.5 0.0 1.8 1.5 3.5 0.3 0.0 0.3 1.0 0.8 0.6 0.4 0.7
36,281
53.7
50
0.1 2,660
3.9
608
0.9 39,599
Sumber: Bidang Binkesmas Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
3,231 1,881 1,728 1,837 1,683 1,502 1,108 1,473 643 2,447 781 3,121 1,078 2,047 1,982 3,283 2,304 4,219 1,325 1,926
66.2 67.1 68.9 62.0 62.3 48.9 32.6 56.1 52.1 65.3 28.1 60.6 33.7 63.0 61.8 70.0 70.4 62.4 64.6 58.6
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
16
17
18
19
20
21
22
23
60 81 41 35 19 34 77 36 12 59 13 124 56 28 28 34 36 355 9 31
1.2 2.9 1.6 1.2 0.7 1.1 2.3 1.4 1.0 1.6 0.5 2.4 1.7 0.9 0.9 0.7 1.1 5.2 0.4 0.9
1,275 726 669 924 763 1,418 1,796 1,019 520 1,096 1,664 1,737 1,755 1,027 960 1,066 624 1,672 596 1,290
58.6 1,168
1.7
22,597
26.1 25.9 26.7 31.2 28.2 46.2 52.9 38.8 42.1 29.3 59.9 33.8 54.8 31.6 29.9 22.7 19.1 24.7 29.1 39.3
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
24
25
26
27
317 117 69 168 238 118 415 98 60 143 321 164 314 148 237 307 311 516 121 38
6.5 4.2 2.8 5.7 8.8 3.8 12.2 3.7 4.9 3.8 11.6 3.2 9.8 4.6 7.4 6.5 9.5 7.6 5.9 1.2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
1,652 924 779 1,127 1,020 1,570 2,288 1,153 592 1,298 1,998 2,025 2,125 1,203 1,225 1,407 971 2,543 726 1,359
33.8 32.9 31.1 38.0 37.7 51.1 67.4 43.9 47.9 34.7 71.9 39.4 66.3 37.0 38.2 30.0 29.6 37.6 35.4 41.4
4,883 2,805 2,507 2,964 2,703 3,072 3,396 2,626 1,235 3,745 2,779 5,146 3,203 3,250 3,207 4,690 3,275 6,762 2,051 3,285
87.97 79.33 85.19 81.81 89.50 81.31 88.60 79.65 82.50 79.06 89.99 87.79 82.11 74.54 88.27 70.21 85.40 86.80 73.15 85.32
33.4 4,220
6.2
0
0.0
0
0.0 27,985
41.4
67,584
82.81
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
42 50 45 46 19 38 31 65 59 60 60 55 38 75 21 81 23 106 20 45
22.0 26.5 58.4 26.4 32.2 25.2 11.8 35.7 61.5 52.2 27.5 20.1 40.0 40.8 13.6 42.6 26.7 20.8 29.4 27.1
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 0.0 0.0 0.0
8 11 0 11 4 4 30 4 2 3 6 4 1 2 6 2 3 7 3 0
4.2 5.8 0.0 6.3 6.8 2.6 11.4 2.2 2.1 2.6 2.8 1.5 1.1 1.1 3.9 1.1 3.5 1.4 4.4 0.0
3 16 9 3 0 0 12 10 0 25 16 5 0 0 25 4 2 2 1 8
1.6 8.5 11.7 1.7 0.0 0.0 4.6 5.5 0.0 21.7 7.3 1.8 0.0 0.0 16.2 2.1 2.3 0.4 1.5 4.8
53 78 54 60 23 42 73 79 62 88 82 64 39 77 52 87 29 115 24 53
27.7 41.3 70.1 34.5 39.0 27.8 27.8 43.4 64.6 76.5 37.6 23.4 41.1 41.8 33.8 45.8 33.7 22.5 35.3 31.9
0 18 2 14 0 0 9 11 13 2 0 9 6 6 4 0 2 5 0 7
0.0 9.5 2.6 8.0 0.0 0.0 3.4 6.0 13.5 1.7 0.0 3.3 6.3 3.3 2.6 0.0 2.3 1.0 0.0 4.2
129 80 21 99 33 107 164 73 19 24 130 199 46 76 92 95 44 389 41 100
67.5 42.3 27.3 56.9 55.9 70.9 62.4 40.1 19.8 20.9 59.6 72.9 48.4 41.3 59.7 50.0 51.2 76.3 60.3 60.2
9 13 0 1 3 2 17 19 2 1 6 1 4 25 6 8 11 1 3 6
4.7 6.9 0.0 0.6 5.1 1.3 6.5 10.4 2.1 0.9 2.8 0.4 4.2 13.6 3.9 4.2 12.8 0.2 4.4 3.6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
138 111 23 114 36 109 190 103 34 27 136 209 56 107 102 103 57 395 44 113
72.3 58.7 29.9 65.5 61.0 72.2 72.2 56.6 35.4 23.5 62.4 76.6 58.9 58.2 66.2 54.2 66.3 77.5 64.7 68.1
191 189 77 174 59 151 263 182 96 115 218 273 95 184 154 190 86 510 68 166
3.44 5.35 2.62 4.80 1.95 4.00 6.86 5.52 6.41 2.43 7.06 4.66 2.44 4.22 4.24 2.84 2.24 6.55 2.43 4.31
979
28.5
3
0.1
111
3.2
141
4.1
1,234
35.9
108
3.1
1,961
57.0
138
4.0
0
0.0
0
0.0
2,207
64.1
3,441
4.22
IUD 1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS
Sumber: Bidang Binkesmas Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
5,551 3,536 2,943 3,623 3,020 3,778 3,833 3,297 1,497 4,737 3,088 5,862 3,901 4,360 3,633 6,680 3,835 7,790 2,804 3,850
191 189 77 174 59 151 263 182 96 115 218 273 95 184 154 190 86 510 68 166
3.4 5.3 2.6 4.8 2.0 4.0 6.9 5.5 6.4 2.4 7.1 4.7 2.4 4.2 4.2 2.8 2.2 6.5 2.4 4.3
4,883 2,805 2,507 2,964 2,703 3,072 3,396 2,626 1,235 3,745 2,779 5,146 3,203 3,250 3,207 4,690 3,275 6,762 2,051 3,285
88.0 79.3 85.2 81.8 89.5 81.3 88.6 79.6 82.5 79.1 90.0 87.8 82.1 74.5 88.3 70.2 85.4 86.8 73.1 85.3
81,618
3,441
4.2
67,584
82.8
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
2
PUSKESMAS
2
Tabanan
Kerambitan
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Tabanan I
179
155
334
179
100.0
155
100.0
334
100.0
8
11
7.1
19
5.7
Tabanan II
113
112
225
113
100.0
112
100.0
225
100.0
3
4.46927 2.7
4
3.6
7
3.1
Tabanan III
144
138
282
144
100.0
138
100.0
282
100.0
4
2.8
2
1.4
6
2.1
Kerambitan I
111
117
228
110
99.1
117
100.0
227
99.6
6
5.5
3
2.6
9
4.0
Kerambitan II
98
96
194
93
94.9
91
94.8
184
94.8
4
4.3
3
3.3
7
3.8
3
Selemadeg
Selemadeg
104
107
211
100
96.2
104
97.2
204
96.7
1
1.0
2
1.9
3
1.5
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
109
107
216
108
99.1
106
99.1
214
99.1
5
4.6
4
3.8
9
4.2
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
95
72
167
95
100.0
72
100.0
167
100.0
2
2.1
3
4.2
5
3.0
Selamdeg Timur II
34
30
64
34
100.0
29
96.7
63
98.4
0
0.0
0
0.0
0
0.0
Pupuan I
144
151
295
141
97.9
148
98.0
289
98.0
4
2.8
10
6.8
14
4.8
Pupuan II
90
96
186
86
95.6
93
96.9
179
96.2
1
1.2
4
4.3
5
2.8
Penebel I
152
148
300
149
98.0
145
98.0
294
98.0
5
3.4
1
0.7
6
2.0
Penebel II
86
81
167
86
100.0
81
100.0
167
100.0
0
0.0
1
1.2
1
0.6
Marga I
111
117
228
103
92.8
110
94.0
213
93.4
5
4.9
6
5.5
11
5.2
Marga II
133
107
240
136
102.3
109
101.9
245
102.1
5
3.7
5
4.6
10
4.1
Baturiti I
240
188
428
240
100.0
188
100.0
428
100.0
3
1.3
2
1.1
5
1.2
Baturiti II
100
89
189
97
97.0
82
92.1
179
94.7
2
2.1
3
3.7
5
2.8
Kediri I
292
293
585
287
98.3
288
98.3
575
98.3
7
2.4
9
3.1
16
2.8
Kediri II
95
91
186
89
93.7
87
95.6
176
94.6
3
3.4
4
4.6
7
4.0
Kediri III
106
86
192
103
97.2
84
97.7
187
97.4
0
0.0
3
3.6
3
1.6
2,536
2,381
4,917
2,493
98.3
2,339
98.2
4,832
98.3
68
2.7
80
3.4
148
3.1
6 7 8 9
Pupuan Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Tabanan
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Tabanan I
163
164
327
175
107.4
154
93.9
329
100.6
195
119.6
159
97.0
354
108.3
Tabanan II
105
107
212
113
107.6
112
104.7
225
106.1
115
109.5
103
96.3
218
102.8
Tabanan III
148
140
288
145
98.0
137
97.9
282
97.9
135
91.2
127
90.7
262
91.0
Kerambitan I
103
103
206
112
108.7
114
110.7
226
109.7
113
109.7
115
111.7
228
110.7
2
Kerambitan
Kerambitan II
101
102
203
93
92.1
91
89.2
184
90.6
96
95.0
87
85.3
183
90.1
3
Selemadeg
Selemadeg
106
107
213
100
94.3
104
97.2
204
95.8
95
89.6
93
86.9
188
88.3
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
108
110
218
108
100.0
104
94.5
212
97.2
97
89.8
111
100.9
208
95.4
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
68
61
129
93
136.8
71
116.4
164
127.1
84
123.5
75
123.0
159
123.3
6
Pupuan
Selamdeg Timur II
7 8 9
Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
32
33
65
34
106.3
29
87.9
63
96.9
26
81.3
32
97.0
58
89.2
Pupuan I
150
145
295
141
94.0
148
102.1
289
98.0
139
92.7
140
96.6
279
94.6
Pupuan II
85
106
191
83
97.6
96
90.6
179
93.7
85
100.0
97
91.5
182
95.3
Penebel I
151
157
308
150
99.3
145
92.4
295
95.8
152
100.7
142
90.4
294
95.5
Penebel II
82
82
164
84
102.4
79
96.3
163
99.4
86
104.9
67
81.7
153
93.3
Marga I
117
119
236
102
87.2
111
93.3
213
90.3
114
97.4
108
90.8
222
94.1
Marga II
113
109
222
134
118.6
110
100.9
244
109.9
127
112.4
99
90.8
226
101.8
Baturiti I
211
214
425
240
113.7
178
83.2
418
98.4
241
114.2
205
95.8
446
104.9
Baturiti II
94
94
188
97
103.2
82
87.2
179
95.2
100
106.4
94
100.0
194
103.2
Kediri I
286
289
575
285
99.7
287
99.3
572
99.5
292
102.1
294
101.7
586
101.9
Kediri II
96
96
192
95
99.0
89
92.7
184
95.8
96
100.0
85
88.5
181
94.3
Kediri III
92
94
186
103
112.0
84
89.4
187
100.5
105
114.1
88
93.6
193
103.8
2,411
2,432
4,843
2,487
103.2
2,325
95.6
4,812
99.4
2,493
103.4
2,321
95.4
4,814
99.4
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
147 77 111 98 105 106 82 30 27 93 78 149 75 98 136 210 92 215 97 86
147 120 117 102 96 80 84 31 29 106 85 151 70 80 85 214 94 242 85 86
294 197 228 200 201 186 166 61 56 199 163 300 145 178 221 424 186 457 182 172
87 35 79 62 73 86 52 25 23 67 54 118 53 68 92 154 74 127 53 70
59.2 45.5 71.2 63.3 69.5 81.1 63.4 83.3 85.2 72.0 69.2 79.2 70.7 69.4 67.6 73.3 80.4 59.1 54.6 81.4
90 34 84 64 70 69 63 28 25 78 55 116 39 54 47 170 77 113 38 73
61.2 28.3 71.8 62.7 72.9 86.3 75.0 90.3 86.2 73.6 64.7 76.8 55.7 67.5 55.3 79.4 81.9 46.7 44.7 84.9
177 69 163 126 143 155 115 53 48 145 109 234 92 122 139 324 151 240 91 143
60.2 35.0 71.5 63.0 71.1 83.3 69.3 86.9 85.7 72.9 66.9 78.0 63.4 68.5 62.9 76.4 81.2 52.5 50.0 83.1
2,112
2,104
4,216
1,452
68.8
1,387
65.9
2,839
67.3
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
2
2
Tabanan
Kerambitan
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabanan I
163
164
327
163
100.0
158
96.3
321
98.2
Tabanan II
105
107
212
123
117.1
112
104.7
235
110.8
Tabanan III
148
140
288
104
70.3
108
77.1
212
73.6
Kerambitan I
103
103
206
115
111.7
72
69.9
187
90.8
Kerambitan II
101
102
203
105
104.0
91
89.2
196
96.6 98.1
3
Selemadeg
Selemadeg
106
107
213
106
100.0
103
96.3
209
4
Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
108
110
218
86
79.6
102
92.7
188
86.2
5
Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
68
61
129
70
102.9
70
114.8
140
108.5 106.2
6
Pupuan
Selamdeg Timur II
7 8 9
Penebel Marga Baturiti
10 Kediri
32
33
65
38
118.8
31
93.9
69
Pupuan I
150
145
295
136
90.7
134
92.4
270
91.5
Pupuan II
85
106
191
73
85.9
95
89.62
168
87.96
Penebel I
151
157
308
154
102.0
151
96.18
305
99.03
Penebel II
82
82
164
91
111.0
84
102.44
175
106.71
Marga I
117
119
236
136
116.2
117
98.32
253
107.20
Marga II
113
109
222
98
86.7
118
108.26
216
97.30
Baturiti I
211
214
425
200
94.8
215
100.47
415
97.65
Baturiti II
94
94
188
99
105.3
87
92.55
186
98.94
Kediri I
286
289
575
278
97.2
267
92.39
545
94.78
Kediri II
96
96
192
117
121.9
90
93.75
207
107.81
Kediri III
92
94
186
83
90.2
94
100.00
177
95.16
2,411
2,432
4,843
2,375
98.5
2,299
95
4,674
96.5
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN UCI
% DESA/KELURAHAN UCI
1
2
3
4
5
6
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
4 6 2 7 8 10 11 7 3 7 7 9 9 10 6 7 5 6 4 5
4 6 2 7 8 10 11 7 3 7 7 9 9 10 6 7 5 6 4 5
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
133
133
100
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMAS
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
163 105 148 103 101 106 108 68 32 150 85 151 82 117 113 211 94 286 96 92
164 107 140 103 102 107 110 61 33 145 106 157 82 119 109 214 94 289 96 94
327 212 288 206 203 213 218 129 65 295 191 308 164 236 222 425 188 575 192 186
180 110 142 123 110 96 94 93 36 162 96 163 87 122 135 227 93 294 95 103
110.43 104.76 95.95 119.42 108.91 90.57 87.04 136.76 112.50 108.00 112.94 107.95 106.10 104.27 119.47 107.58 98.94 102.80 98.96 111.96
119 91 93 105 76 29 151 105 148 83 125 94 201 88 308 78 99
72.56 85.05 66.43 101.94 74.51 27.10 137.27 172.13 448.48 57.24 117.92 59.87 245.12 73.95 282.57 36.45 105.32 0.00 0.00 0.00
299 201 235 228 186 125 245 198 184 245 221 257 288 210 443 305 192 294 95 103
91.44 94.81 81.60 110.68 91.63 58.69 112.39 153.49 283.08 83.05 115.71 83.44 175.61 88.98 199.55 71.76 102.13 51.13 49.48 55.38
178 115 144 117 103 88 94 104 33 156 91 144 81 120 130 242 97 288 90 94
109.20 109.52 97.30 113.59 101.98 83.02 87.04 152.94 103.13 104.00 107.06 95.36 98.78 102.56 115.04 114.69 103.19 100.70 93.75 102.17
161 106 138 113 86 96 105 78 29 149 106 138 79 117 105 209 90 306 85 97
98.17 99.07 98.57 109.71 84.31 89.72 95.45 127.87 87.88 102.76 100.00 87.90 96.34 98.32 96.33 97.66 95.74 105.88 88.54 103.19
339 221 282 230 189 184 199 182 62 305 197 282 160 237 235 451 187 594 175 191
103.67 104.25 97.92 111.65 93.10 86.38 91.28 141.09 95.38 103.39 103.14 91.56 97.56 100.42 105.86 106.12 99.47 103.30 91.15 102.69
2411
2432
4843
2561
106.22
1993
81.95
4554
94.03
2509
104.06
2393
98.40
4902
101.22
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
POLIO 4a P
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
L
CAMPAK L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Tabanan I
163
164
327
180
110
157
96
337
103
178
109.2
159
96.951
337
103.06
194
119.02
140
85.366
334
102.14
194
119.02
140
85.366
334
Tabanan II
105
107
212
113
108
122
114
235
111
113
107.62
122
114.02
235
110.85
104
99.048
122
114.02
226
106.6
104
99.048
122
114.02
226
106.6
Tabanan III
148
140
288
130
88
130
93
260
90
134
90.541
126
90
260
90.278
128
86.486
132
94.286
260
90.278
128
86.486
132
94.286
260
90.278
Kerambitan I
103
103
206
121
117
118
115
239
116
118
114.56
121
117.48
239
116.02
110
106.8
101
98.058
211
102.43
110
106.8
101
98.058
211
102.43
Kerambitan II
101
102
203
112
111
90
88
202
100
111
109.9
91
89.216
202
99.507
112
110.89
97
95.098
209
102.96
112
110.89
97
95.098
209
102.96
3 Selemadeg
Selemadeg
106
107
213
97
92
88
82
185
87
99
93.396
86
80.374
185
86.854
103
97.17
91
85.047
194
91.08
103
97.17
91
85.047
194
91.08
4 Selemadeg Barat
Selemadeg Barat
108
110
218
86
80
125
114
211
97
101
93.519
110
100
211
96.789
94
87.037
122
110.91
216
99.083
94
87.037
122
110.91
216
99.083
5 Selemadeg Timur
Selemadeg Timur I
68
61
129
76
112
81
133
157
122
93
136.76
64
104.92
157
121.71
92
135.29
80
131.15
172
133.33
92
135.29
80
131.15
172
133.33
Selamdeg Timur II
32
33
65
41
128
29
88
70
108
41
128.13
29
87.879
70
107.69
38
118.75
29
87.879
67
103.08
38
118.75
29
87.879
67
103.08
Pupuan I
150
145
295
166
111
153
106
319
108
155
103.33
164
113.1
319
108.14
161
107.33
161
111.03
322
109.15
161
107.33
161
111.03
322
109.15
Pupuan II
85
106
191
96
113
103
97
199
104
92
108.24
107
100.94
199
104.19
93
109.41
105
99.057
198
103.66
93
109.41
105
99.057
198
103.66
Penebel I
151
157
308
160
106
180
115
340
110
175
115.89
165
105.1
340
110.39
163
107.95
162
103.18
325
105.52
163
107.95
162
103.18
325
105.52
Penebel II
82
82
164
73
89
83
101
156
95
85
103.66
71
86.585
156
95.122
101
123.17
85
103.66
186
113.41
101
123.17
85
103.66
186
113.41
Marga I
117
119
236
140
120
99
83
239
101
117
100
122
102.52
239
101.27
134
114.53
117
98.319
251
106.36
134
114.53
117
98.319
251
106.36
Marga II
113
109
222
109
96
117
107
226
102
126
111.5
100
91.743
226
101.8
120
106.19
99
90.826
219
98.649
120
106.19
99
90.826
219
98.649
Baturiti I
211
214
425
235
111
186
87
421
99
223
105.69
198
92.523
421
99.059
243
115.17
192
89.72
435
102.35
243
115.17
192
89.72
435
102.35
Baturiti II
94
94
188
89
95
96
102
185
98
93
98.936
92
97.872
185
98.404
94
100
90
95.745
184
97.872
94
100
90
95.745
184
97.872
Kediri I
286
289
575
340
119
357
124
697
121
328
114.69
369
127.68
697
121.22
298
104.2
330
114.19
628
109.22
298
104.2
330
114.19
628
109.22
Kediri II
96
96
192
93
97
85
89
178
93
93
96.875
85
88.542
178
92.708
109
113.54
86
89.583
195
101.56
109
113.54
86
89.583
195
101.56
Kediri III
92
94
186
99
108
101
107
200
108
99
107.61
101
107.45
200
107.53
89
96.739
103
109.57
192
103.23
89
96.739
103
109.57
192
103.23
2,411
2,432
4,843
2,556
106
2,500
103
5,056
104
2,574
106.76
2,482
102.06
5,056
104.4
2,580
107.01
2,444
100.49
5,024
104.6
2,580
107.01
2,444
100.49
5,024
104.6
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan
6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Sumber: Bidang P2PL Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
102.14
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Tabanan
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Barat Selemadeg Timur Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan Pupuan I Pupuan II Penebel Penebel I Penebel II Marga Marga I Marga II Baturiti Baturiti I Baturiti II Kediri Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % SƷ S
L+P S
%
L
P
12
13
14
15
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
448 472 281 465 499 393 471 380 157 707 415 677 395 562 419 1,021 509 1,015 420 439
449 450 241 429 450 385 471 310 285 614 389 607 384 510 389 989 501 985 366 456
897 922 522 894 949 778 942 690 442 1,321 804 1,284 779 1,072 808 2,010 1,010 2,000 786 895
100.00
10,145
9,660
19,805
P
L+P
4
5
6
7
163 105 148 103 101 106 108 68 32 150 85 151 82 117 113 211 94 286 96 92
164 107 140 103 102 107 110 61 33 145 106 157 82 119 109 214 94 289 96 94
327 212 288 206 203 213 218 129 65 295 191 308 164 236 222 425 188 575 192 186
163 105 148 103 101 106 108 68 32 150 85 151 82 117 113 211 94 286 96 92
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
164 107 140 103 102 107 110 61 33 145 106 157 82 119 109 214 94 289 96 94
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
327 212 288 206 203 213 218 129 65 295 191 308 164 236 222 425 188 575 192 186
2,411
2,432
4,843
2,411
100.00
2,432
100.00
4,843
9
10
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S
11
L
8
JUMLAH
16
L+P
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S
L+P
S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99.90 100 100
611 577 429 568 600 499 579 448 189 857 500 828 477 679 532 1,232 603 1,301 516 531
613 557 381 532 552 492 581 371 318 759 495 764 466 629 498 1,203 595 1,274 462 550
1,224 1,134 810 1,100 1,152 991 1,160 819 507 1,616 995 1,592 943 1,308 1,030 2,435 1,198 2,575 978 1,081
611 577 429 568 600 499 579 448 189 857 500 828 477 679 532 1,232 603 1,299 516 531
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99.85 100 100
613 557 381 532 552 492 581 371 318 759 495 764 466 629 498 1,203 595 1,274 462 550
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
1,224 1,134 810 1,100 1,152 991 1,160 819 507 1,616 995 1,592 943 1,308 1,030 2,435 1,198 2,573 978 1,081
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99.92 100 100
99.99
12,556
12,092
24,648
12,554
99.98
12,092
100.00
24,646
99.99
17
18
448 472 281 465 499 393 471 380 157 707 415 677 395 562 419 1,021 509 1,013 420 439
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99.8 100 100
449 450 241 429 450 385 471 310 285 614 389 607 384 510 389 989 501 985 366 456
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
897 922 522 894 949 778 942 690 442 1,321 804 1,284 779 1,072 808 2,010 1,010 1,998 786 895
10,143
99.98
9,660
100.00
19,803
Sumber: Bidang Binkesmas Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
19
JUMLAH
96.94491
25
26
27
28
S
%
29
30
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
PUSKESMAS
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
334 249 141 232 226 219 207 185 94 309 197 312 190 277 269 544 256 571 226 263
322 242 111 199 190 209 208 180 60 305 220 294 183 260 250 476 245 602 184 259
656 491 252 431 416 428 415 365 154 614 417 606 373 537 519 1,020 501 1,173 410 522
182 203 112 202 215 167 188 167 76 278 169 297 166 215 167 492 228 432 178 215
188 196 84 167 172 167 187 146 54 264 171 280 158 206 151 444 217 447 144 222
370 399 196 369 387 334 375 313 130 542 340 577 324 421 318 936 445 879 322 437
54.5 81.5 79.4 87.1 95.1 76.3 90.8 90.3 80.9 90.0 85.8 95.2 87.4 77.6 62.1 90.4 89.1 75.7 78.8 81.7
58.4 81 76 84 91 80 90 81 90 87 78 95 86 79 60 93 89 74 78 86
56.4 81.3 77.8 85.6 93.0 78.0 90.4 85.8 84.4 88.3 81.5 95.2 86.9 78.4 61.3 91.8 88.8 74.9 78.5 83.7
5,301
4,999
10,300
4,349
4,065
8,414
82.0
81
81.7
BGM P
L
JUMLA H 13
0
3 1
1 2
7
% 14
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.2 1.1 0.0 0.2
JUMLA H 15
1
1 0
1 0
3
L+P % 16
JUMLA H 17
% 18
0.0 0.0 0.0 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 0 1 0 0 0 2 2 0
0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.2 0.6 0.0
0.1
10
0.1
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
674 420 327 413 404 380 431 282 271 675 340 609 395 585 452 839 470 953 396 417
606 428 276 411 408 363 444 234 288 589 424 523 371 595 436 862 470 936 361 440
1,280 848 603 824 812 743 875 516 559 1,264 764 1,132 766 1,180 888 1,701 940 1,889 757 857
671 431 289 305 366 370 401 267 166 625 295 559 344 576 491 959 362 1,032 368 379
99.6 102.6 88.4 73.8 90.6 97.4 93.0 94.7 61.3 92.6 86.8 91.8 87.1 98.5 108.6 114.3 77.0 108.3 92.9 90.9
633 396 246 333 325 365 393 226 173 526 307 459 304 520 444 852 347 992 311 379
104.5 92.5 89.1 81.0 79.7 100.6 88.5 96.6 60.1 89.3 72.4 87.8 81.9 87.4 101.8 98.8 73.8 106.0 86.1 86.1
1,304 827 535 638 691 735 794 493 339 1,151 602 1,018 648 1,096 935 1,811 709 2,024 679 758
101.9 97.5 88.7 77.4 85.1 98.9 90.7 95.5 60.6 91.1 78.8 89.9 84.6 92.9 105.3 106.5 75.4 107.1 89.7 88.4
9,733
9,465
19,198
9,256
95.1
8,531
90.1
17,787
92.7
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 BALITA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
275 90 342 113 126 154 268 105 48 180 106 158 95 167 132 317 113 398 105 134
269 93 311 119 101 133 204 91 42 143 97 147 101 139 111 268 102 384 107 132
1,600 1,161 756 1,047 1,015 991 1,055 804 346 1,570 984 1,378 897 1,267 1,199 2,237 1,147 2,582 965 1,039
448 472 281 465 499 393 471 380 157 707 415 677 395 562 419 1,021 509 1,015 420 439
449 450 241 429 450 385 471 310 285 614 389 607 384 510 389 989 501 985 366 456
897 922 522 894 949 778 942 690 442 1,321 804 1,284 779 1,072 808 2,010 1,010 2,000 786 895
54.2 79.7 69.6 85.5 93.4 77.7 89.9 90.5 80.1 84.6 84.0 93.3 87.0 84.6 68.0 87.3 87.8 78.2 80.0 84.3
58.0 79 68 85 94 79 89 81 190 84 79 93 87 85 67 93 88 77 83 88
56.1 79.4 69.0 85.4 93.5 78.5 89.3 85.8 127.7 84.1 81.7 93.2 86.8 84.6 67.4 89.9 88.1 77.5 81.5 86.1
9 0 0 2 3 0 2 0 0 8 8 3 3 18 0 4 0 0 0 0
2.0 0.0 0.0 0.4 0.6 0.0 0.4 0.0 0.0 1.1 1.9 0.4 0.8 3.2 0.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0
12 0 0 4 0 0 2 5 0 6 13 2 0 21 0 6 0 4 6 0
2.7 0.0 0.0 0.9 0.0 0.0 0.4 1.6 0.0 1.0 3.3 0.3 0.0 4.1 0.0 0.6 0.0 0.4 1.6 0.0
21 0 0 6 3 0 4 5 0 14 21 5 3 39 0 10 0 4 6 0
2.3 0.0 0.0 0.7 0.3 0.0 0.4 0.7 0.0 1.1 2.6 0.4 0.4 3.6 0.0 0.5 0.0 0.2 0.8 0.0
3,426
3,094
24,040
10,145
9,660
19,805
296.1
312
82.4
60
0.6
81
0.8
141
0.7
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
PUSKESMAS
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
1
1 1 -
-
4
1 -
-
-
1 -
-
1 -
1
2 1
-
-
-
-
1
-
-
1 -
1 -
1 -
1 2
1 -
6
4
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100
-
#VALUE! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! 1 100 2 #DIV/0! #DIV/0! 1 #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! #DIV/0! 1 100 1 #DIV/0! #VALUE! #DIV/0! #DIV/0! #VALUE! 1 #DIV/0! #VALUE! #DIV/0! 1 #DIV/0! 2
100
6
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #VALUE! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH
PUSKESMAS L
1
2
1
Tabanan
2
Kerambitan
3 4 5
Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur
6
Pupuan
7
Penebel
8
Marga
9
Baturiti
10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
P
4
5
L
P
L+P
JUMLAH
%
6
7
8
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
JUMLAH
%
9
10
JUMLAH
%
11
12
275 90 342 113 126 154 268 105 48 180 106 158 95 167 132 317 113 398 105 134
269 93 311 119 101 133 204 91 42 143 97 147 101 139 111 268 102 384 107 132
544 183 653 232 227 287 472 196 90 323 203 305 196 306 243 585 215 782 212 266
275 90 342 113 126 154 268 105 48 180 106 158 95 167 132 317 113 398 105 134
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
269 93 311 119 101 133 204 91 42 143 97 147 101 139 111 268 102 384 107 132
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
544 183 653 232 227 287 472 196 90 323 203 305 196 306 243 585 215 782 212 266
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
24 15 15 17 15 17 20 15 5 17 14 25 19 20 14 23 13 28 7 11
24 15 15 17 15 17 20 15 5 17 14 25 19 20 14 23 13 28 7 11
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
3,426
3,094
6,520
3,426
100
3,094
100
6,520
100
334
334
100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Bidang Binkesmas
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
100
100
100
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
4
5
6
89 80 324 90 138 65 27 158 23 163 63 347 102 86 252 110 267 182 15 299
155 98 411 114 246 118 140 57 58 312 403 338 285 142 166 111 268 268 42 155
0.6 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.2 2.8 0.4 0.5 0.2 1.0 0.4 0.6 1.5 1.0 1.0 0.7 0.4 1.9
2,880
3,887
0.7
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
Tabanan
Kerambitan Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur Pupuan Penebel Marga Baturiti Kediri
JUMLAH JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI MASSAL
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
4
5
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
24 14 13 16 15 17 20 15 5 17 14 25 19 20 14 23 13 28 7 11
24 14 13 16 15 17 20 15 5 17 14 25 19 20 14 23 13 28 7 11
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
6 14 13 17 2 3 20 15 5 9 5 2 19 5 4 23 13 7 7 11
25.0 100 100.0 106 13.3 17.6 100 100 100 52.9 35.7 8.0 100 25.0 28.6 100 100 25.0 100 100
1,463 758 1,871 1,042 652 857 834 111 1,066 1,076 1,362 1,069 856 1,063 789 1,620 2,045 2,499 693 985
1,314 682 1,615 1,000 674 813 785 139 970 970 1,453 962 756 873 777 896 1,965 2,311 587 1,056
2,777 1,440 3,486 2,042 1,326 1,670 1,619 250 2,036 2,046 2,815 2,031 1,612 1,936 1,566 2,516 4,010 4,810 1,280 2,041
373 500 1,648 976 391 601 207 111 990 872 1,139 323 698 881 650 984 2,028 909 400 956
25.5 66.0 88.1 93.7 60.0 70.1 24.8 100.0 92.9 81.0 83.6 30.2 81.5 82.9 82.4 60.7 99.2 36.4 57.7 97.1
323 478 1,401 978 404 601 181 139 776 797 1,056 296 758 827 746 822 1,882 790 345 1,058
24.6 70.1 86.7 97.8 59.9 73.9 23.1 100.0 80.0 82.2 72.7 30.8 100.3 94.7 96.0 91.7 95.8 34.2 58.8 100.2
696 978 3,049 1,954 795 1,202 388 250 1,766 1,669 2,195 619 1,456 1,708 1,396 1,806 3,910 1,699 745 2,014
25.1 67.9 87.5 95.7 60.0 72.0 24.0 100.0 86.7 81.6 78.0 30.5 90.3 88.2 89.1 71.8 97.5 35.3 58.2 98.7
157 136 116 103 67 229 90 111 100 525 421 115 362 274 94 576 703 436 132 477
118 150 139 129 74 266 135 139 78 419 530 110 439 232 89 501 634 218 85 512
275 286 255 232 141 495 225 250 178 944 951 225 801 506 183 1,077 1,337 654 217 989
62 126 116 103 67 191 90 52 100 199 421 83 240 272 86 322 703 352 15 387
39.5 92.6 100.0 100.0 100.0 83.4 100.0 46.8 100.0 37.9 100.0 72.2 66.3 99.3 91.5 55.9 100.0 80.7 11.4 81.1
46 110 139 129 74 224 135 40 78 215 530 79 287 206 78 297 634 110 11 404
39.0 73.3 100.0 100.0 100.0 84.2 100.0 28.8 100.0 51.3 100.0 71.8 65.4 88.8 87.6 59.3 100.0 50.5 12.9 78.9
108 236 255 232 141 415 225 92 178 414 951 162 527 478 164 619 1,337 462 26 791
39.3 82.5 100.0 100.0 100.0 83.8 100.0 36.8 100.0 43.9 100.0 72.0 65.8 94.5 89.6 57.5 100.0 70.6 12.0 80.0
330
330
100
200
60.6
22,711
20,598
43,309
15,637
68.9
14,658
71.2
30,295
70.0
5,224
4,997
10,221
3,987
76.3
3,826
76.6
7,813
76.4
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2,621 1,503 598 1,403 3,265 1,335 1,484 1,353 442 1,439 770 2,295 1,690 1,831 1,269 1,819 1,221 2,033 916 1,603
2,872 1,648 605 1,656 3,423 1,400 1,704 1,444 533 1,521 769 2,644 2,105 2,055 1,429 1,783 1,357 2,231 875 1,602
5,493 3,151 1,203 3,059 6,688 2,735 3,188 2,797 975 2,960 1,539 4,939 3,795 3,886 2,698 3,602 2,578 4,264 1,791 3,205
910 1,040 558 1,047 2,118 554 929 393 315 956 568 1,221 705 1,075 604 1,114 444 1,104 510 791
34.72 69.19 93.31 74.63 64.87 41.50 62.60 29.05 71.27 66.44 73.77 53.20 41.72 58.71 47.60 61.24 36.36 54.30 55.68 49.34
1,028 1,047 588 904 2,273 698 951 447 319 1,020 444 1,216 1,027 1,214 552 1,190 424 972 395 598
35.79 63.53 97.19 54.59 66.40 49.86 55.81 30.96 59.85 67.06 57.74 45.99 48.79 59.08 38.63 66.74 31.25 43.57 45.14 37.33
1,938 2,087 1,146 1,951 4,391 1,252 1,880 840 634 1,976 1,012 2,437 1,732 2,289 1,156 2,304 868 2,076 905 1,389
35.28 66.23 95.26 63.78 65.65 45.78 58.97 30.03 65.03 66.76 65.76 49.34 45.64 58.90 42.85 63.96 33.67 48.69 50.53 43.34
30,890
33,656
64,546
16,956
54.89
17,307
51.42
34,263
53.08
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
1
Jaminan Kesehatan Nasional
L
JUMLAH P
L+P
3
4
5
51,475
L+P
6
7
8
103,964
23.93
24.06
23.99
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
0
0.00
0.00
0.00
1.2 PBI APBD
0
0.00
0.00
0.00
1.3 Pekerja penerima upah (PPU)
0
0.00
0.00
0.00
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
0
0.00
0.00
0.00
1.5 Bukan pekerja (BP)
0
0.00
0.00
0.00
310,181
72.49
70.70
71.59
2
Jamkesda
3
Asuransi Swasta
0
0.00
0.00
0.00
4
Asuransi Perusahaan
0
0.00
0.00
0.00
414,145
96.42
94.75
95.58
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
155,921
52,489
L
% P
207,396
154,260
206,749
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO
RAWAT JALAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Puskesmas Tabanan I 2 PuskesmasTabanan II 3 PuskesmasTabanan III 4 Puskesmas Kerambitan I 5 Puskesmas Kerambitan II 6 Puskesmas Selemadeg 7 Puskesmas Selemadeg Barat 8 Puskesmas Selemadeg Timur I 9 Puskesmas Selamdeg Timur II 10 Puskesmas Pupuan I 11 Puskesmas Pupuan II 12 Puskesmas Penebel I 13 Puskesmas Penebel II 14 Puskesmas Marga I 15 Puskesmas Marga II 16 Puskesmas Baturiti I 17 Puskesmas Baturiti II 18 Puskesmas Kediri I 19 Puskesmas Kediri II 20 Puskesmas Kediri III SUB JUMLAH I 1 BRSU Tabanan 2 RSU Wisma Prasanthi 3 RSU Darma Kerti 4 RSU Kasih Ibu 5 RSU Bhakti Rahayu 6 RSU Darma Natha 7 RSU Bali Holistic SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
8,585 7,160 6,818 6,209 11,804 9,205 4,990 2,854 3,620 6,072 4,831 13,895 11,381 10,519 6,100 7,161 8,520 9,748 3,921 4,067 147,460 53,256 5,201 12,856 14,569 3,989 201 137 90,209
8,106 9,357 7,723 6,560 14,664 7,814 5,247 3,455 4,478 6,103 4,164 16,278 15,321 12,205 6,061 7,062 9,002 10,599 4,292 4,352 162,843 71,219 4,097 9,941 13,952 3,985 124 161 103,479
0 0 135 0 0 183 0 0 0 52 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 388 7,114 1,401 987 1,978 756 854 7 13,097
0 0 536 0 0 266 0 0 0 89 0 0 0 0 0 0 53 0 0 0 944 7,716 1,447 1,130 2,037 747 663 13 13,753
SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
0 237,669
0 266,322
16,691 16,517 14,541 12,769 26,468 17,019 10,237 6,309 8,098 12,175 8,995 30,173 26,702 22,724 12,161 14,223 17,522 20,347 8,213 8,419 310,303 124,475 9,298 22,797 28,521 7,974 325 298 193,688 0 0 0 0 0 0 503,991
0 13,485
0 14,697
0 1,332 14,830 2,848 2,117 4,015 1,503 1,517 20 26,850 0 0 0 0 0 0 28,182
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
215,100
218,200
433,300
215,100
218,200
433,300
110.5
122.1
116.3
6.3
6.7
6.5
1
2
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
0 0 671 0 0 449 0 0 0 141 0 0 0 0 0 0 71 0
90 166 86 495 152 114 368 76 109 680 73 325 208 247 113 5 87 533 13 17 3,957 1,539 0 0 0 0 0 0 1,539
73 147 105 332 145 129 239 20 91 326 42 303 187 172 66 7 51 176 5 11 2,627 1,235 0 0 0 0 0 0 1,235
0 5,496
0 3,862
163 313 191 827 297 243 607 96 200 1,006 115 628 395 419 179 12 138 709 28 6,566 2,774 0 0 0 0 0 0 2,774 0 0 0 0 0 0 9,340
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa 1
2
1 2 3 4 5 6 7
BRSU Tabanan RSU Wisma Prasanthi RSU Darma Kerti RSU Kasih Ibu RSU Bhakti Rahayu RSU Darma Natha RSU Bali Holistic
KABUPATEN/KOTA
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH TEMPAT TIDUR 3
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
222 50 24 64 50 50 50
7,114 1,401 952 1,978 857 854 7
7,716 1,447 1,162 2,037 643 663 13
14,830 2,848 2,114 4,015 1,500 1,517 20
425 24 4 33 5
287 23 6 28 4
712 47 10 61 9 -
201 11 1 12 3
216 12 4 17 2
417 23 5 29 5 -
59.7 17.1 4.2 16.7 5.9 -
37.2 15.9 5.2 13.7 6.0 -
48.0 16.5 4.7 15.2 5.9 -
28.3 7.9 1.1 6.1 3.5 -
28.0 8.3 3.4 8.3 3.0 -
28.1 8.1 2.4 7.2 3.3 -
510
13,163
13,681
26,844
491
348
839
228
251
479
3.7
2.5
3.1
1.7
1.8
1.8
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa 1
2
1 2 3 4 5 6 7
BRSU Tabanan RSU Wisma Prasanthi RSU Darma Kerti RSU Kasih Ibu RSU Bhakti Rahayu RSU Darma Natha RSU Bali Holistic
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA DIRAWAT TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN 3
4
222 50 24 64 50 50 50 510
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
5
14,830 2,848 2,114 4,015 1,500 1,517 20 26844
6
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
7
8
9
10
68,374 10,841 6,962 17,192 5,717 6,068 43
71,049 10,841 7,441 14,525 2,860 4 3
84.4 59.4 79.5 73.6 31.3 33.2 0.2
66.80 56.96 88.08 62.73 30.00 30.34 0.40
0.85 2.60 0.85 1.54 8.36 8.03 910.35
4.8 3.8 3.5 3.6 1.9 0.0 0.2
115,197
106,723
61.9
52.64
2.6
3.98
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber Bidang P2PL
PUSKESMAS 3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
8,893 6,166 5,332 6,184 6,044 6,427 3,394 5,435 2,047 5,929 4,962 9,187 7,286 6,975 5,409 8,465 10,900 19,067 3,867 5,210
840 1,260 420 1,260 1,260 3,210 1,756 687 630 1,470 1,470 500 210 2,100 1,260 210 1,260 1,260 840 1,050
9.4 20.4 7.9 20.4 20.8 49.9 51.7 12.6 30.8 24.8 29.6 5.4 2.9 30.1 23.3 2.5 11.6 6.6 21.7 20.2
507 1,076 261 1,076 1,229 2,365 1,404 523 398 1,183 965 400 138 1,367 981 56 315 894 564 925
60.4 85.4 62.1 85.4 97.5 73.7 80.0 76.1 63.2 80.5 65.6 80.0 65.7 65.1 77.9 26.7 25.0 71.0 67.1 88.1
137,179
22,953
16.7
16,627
72.4
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH RUMAH
1
2
3
4
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
2013 JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
7571 5653 4989 6084 5852 6541 7077 5435 2000 6449 4876 8278 7311 6707 5558 8465 5615 11209 4051 5168 124,889
6
7
2014 RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
7,485 4,825 1,456 4,547 3,994 4,941 5,689 5,265 1,426 4,163 1,362 7,065 6,348 3,834 3,609 7,279 3,404 6,500 2,928 2,250
98.86 85.35 29.18 74.74 68.250 75.54 80.39 96.87 71.30 64.55 27.93 85.35 86.83 57.16 64.93 85.99 60.62 57.99 72.28 43.54
86 828 3,533 1,537 1,858 1,600 1,388 170 574 2,286 3,514 1,213 963 2,873 1,949 1,186 2,211 4,709 1,123 2,918
86 155 800 714 50 824 200 114 147 240 350 1,142 63 95 65 180 211 4,725 278 1,281
100.00 18.72 22.64364563 46.45 2.69 51.50 14.41 67.06 25.6097561 10.50 9.96 94.14674361 6.54 3.31 3.34 15.18 9.54 100.34 24.76 43.90
50 103 646 589 32 800 153 17 137 200 339 83 60 90 20 80 200 4495 176 281
58.14 66.45 80.75 82.49 64.00 97.09 76.50 14.91 93.20 83.33 96.86 7.27 95.24 94.74 30.77 44.44 94.79 95.13 63.31 21.94
7,535 4,928 2,102 5,136 4,026 5,741 5,842 5,282 1,563 4,363 1,701 7,148 6,408 3,924 3,629 7,359 3,604 10,995 3,104 2,531
99.52 87.17 42.13 84.42 68.80 87.77 82.55 97.18 78.15 67.65 34.89 86.35 87.65 58.51 65.29 86.93 64.19 98.09 76.62 48.97
88,370
70.76
36,519
11,720
32.09
8551
72.96
96,921
77.61
Sumber: Bidang P2PL (36,441)
99.52 98.09 97.18 87.77 87.65 87.17 86.93 86.35 84.42 82.55 78.15 76.62 68.80 67.65 65.29 64.19 58.51 48.97 42.13 34.89
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
314 240 38
280 1300
180 1525 4344
32 260 550 1665 3485 1466 30 907 225 0 0 0 1327 102 4002 0 0 720 7103 9805 31679
0 138
1500
437 320 255 208 1,704 80 3004
74
0 55
45
86
358
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6
0
0
179 0 500 1100 40 0 0 1689 785 2505 0 244 234 0 20 0 0 322 0 1988 9606
24
25
14 12 11
2 170
2 3 4
6
224
179 0 423 1100 30 0 0 1689 785 0 0 244 234 0 10 0 0 24 0 1988 6706
26
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 0 0 0 0 22
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 202 0 0 0 0 202
27
28
0
22
22
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 202 0 0 0 0 202
29
4246 4820 3641 3717 2974 21 1171 3855 1389 16 3464 36 489 3806 2899 8000 1220 7857 1681 2406 57708
30
20500 17325 16664 17275 11896 18311 22199 14081 5052 15659 18468 16840 20558 15224 14206 32138 19228 31450 7788 3182 338044
31
32
4246 4820 3641 3717 18 3855 1389 16 31 489 2899 8022 1220 7857 1681 43901
19652 18843 17170 17275 11896 16977 22199 14081 4410 16657 18468 14805 20561 15224 14206 32138 19228 31450 7788 3182 336210
33
26383 21561 18479 20040 15861 18443 22229 17292 5420 16657 18468 15049 22122 15326 18426 32340 19228 32538 14891 15055 385808
%
23
JUMLAH
22
14 0 15 11 10 0 0 2 170 12 0 2 3 0 10 0 0 80 0 25 354
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
20
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
-
JUMLAH SARANA
18
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
17
437 0 297 0 0 0 0 255 0 0 0 0 0 0 208 0 0 344 0 80 1621
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
16
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
98
JUMLAH SARANA
14
98 0 80 0 0 0 0 55 0 0 0 0 0 0 45 0 0 440 0 16 734
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH SARANA
12
6083 2458 39 0 450 0 0 360 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9390
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
0 0 0 0 0 0 0 10145
689 664 9
JUMLAH SARANA
1681
11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
6770 2471 72 0 472 0 0 360 0 0 0 0
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
727 680 18 118 138 -
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10 Kediri
8
7 21 96 343
JUMLAH SARANA
9 Baturiti
7
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8 Marga
25 305 1000 1665 3568 2192 30 1074 292 180 0 0 1375 115 4406 0 0 11114 7103 9805 44249
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
7 Penebel
6
11 25 191 333 892 376 9 263 69 28 291 28 1,383 2,800 1,525 2,387 #####
JUMLAH SARANA
6 Pupuan
5
MEMENUHI SYARAT
TERMINAL AIR
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur
4
31,675 21,633 19,552 19,263 19,257 19,520 19,200 15,651 5,729 22,348 16,482 25,243 19,277 23,738 17,542 29,902 17,708 51,835 16,793 20,952 433,300
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
2 Kerambitan
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
2
1 Tabanan
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
PUSKESMAS
JUMLAH SARANA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG PENDUDU K
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
34
83.293 99.67 94.51 104.03 82.36 94.48 115.78 110.48 94.61 74.53 112.05 59.62 114.76 64.56 105.04 108.15 108.58 62.77 88.67 71.85 89.039
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………………… (sebutkan)
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
6 1 4 0 1 1 1 1 1 1 7 14 27 1 4 7 5 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 4 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 2 0 0 0 0 0
85
11
8
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 85.71 #DIV/0! #DIV/0! 50 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 72.73
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
Sumber: Bidang P2PL
315
315
12 5,945 5,745 3,866 5,566 5,284 3,650 5,741 4,208 1,939 5,288 4,578 5,404 7,111 5,893 4,116 6,772 4,793 12,030 3,050 4,631
13 24,024 19,685 18,540 19,562 17,400 15,376 22,199 17,524 5,665 22,735 17,023 21,912 22,015 23,572 18,263 31,699 4,520 44,590 7,823 17,200
14 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
15 -
16 -
17 -
18 -
19 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 -
21 -
22 -
23 -
24 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
100
######
######
###### 391,327
100
-
-
-
-
#DIV/0!
-
-
-
-
#DIV/0!
JUMLAH SARANA
11 24,024 19,685 18,540 19,562 17,400 15,376 22,199 17,524 5,665 22,735 17,023 21,912 22,015 23,572 18,263 31,699 4,520 44,590 7,823 17,200
JUMLAH SARANA
10 5,945 5,745 3,866 5,566 5,284 3,650 5,741 4,208 1,939 5,288 4,578 5,404 7,111 5,893 4,116 6,772 4,793 12,030 3,050 4,631
9
% PENDUDUK PENGGUNA
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
% PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA 4
% PENDUDUK PENGGUNA
4
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
433,300
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
8 315 -
JUMLAH SARANA
10 Kediri
-
4
% PENDUDUK PENGGUNA
9 Baturiti
-
7
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8 Marga
-
6 315 -
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
7 Penebel
4
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
6 Pupuan
5
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur
4 31675 21633 19552 19263 19257 19520 19200 15651 5729 22348 16482 25243 19277 23738 17542 29902 17708 51835 16793 20952
MEMENUHI SYARAT
CEMPLUNG
JUMLAH SARANA
2 Kerambitan
3 Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
MEMENUHI SYARAT
PLENGSENGAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2 1 Tabanan
LEHER ANGSA JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
JUMLAH
25 24339 19685 18540 19263 17400 15376 19200 15651 5665 22348 16482 21912 19277 23572 17542 29902 4520 44590 7823 17200 380,287
%
26 76.8 91.0 94.8 100.0 90.4 78.8 100.0 100.0 98.9 100.0 100.0 86.8 100.0 99.3 100.0 100.0 25.5 86.0 46.6 82.1 87.8
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
4 6 2 7 8 10 11 7 3 7 7 9 9 10 6 7 5 6 4 5 133
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1 3 1 1 1 7 1 2 2 7 6 8 4 6 1 2 53
25 50.0 50.0 14.3 12.5 70.0 9.1 28.6 66.7 100.0 85.7 88.9 44.4 0.0 100.0 0.0 20.0 0.0 50.0 0.0 39.8
0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
3 1 2 1 1 1 1 -
332
42
23
71
10
1 1 6 3 1 1 2 2 1 4 2 2 1 1 2 5 1 1 1 1
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 50.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 50.0 100.0 100.0 100.0 50.0 100.0 100.0
1 9 2 1 2 1 1 1 1 1 3 -
100 #DIV/0! 100 100 100 100 #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 100 #DIV/0! #DIV/0!
2
25
505
310
93.4
39
92.9
23
100
71
100
3 1 2 1 1 1 9
21
22
100 100 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
90.0
2
23
24
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 100
2
%
20
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
19
1 100 7 100 1 100 8 100 6 100 0 #DIV/0! 8 100 1 100 4 100 6 100 1 100 10 100 1 100 3 100 5 100 1 100 1 100 1 100 5 100 1 100
JUMLAH
18
100.0 100.0 100.0 100.0 57.1 100.0 100.0 80.0 100.0 100.0 100.0 80.0 100.0 71.4 100.0 100.0 84.6 100.0 100.0 100.0
NON BINTANG
%
17
23 14 15 17 8 17 20 12 5 17 14 20 19 15 14 23 11 28 7 11
JUMLAH
16
31 23 36 30 23 21 32 19 13 29 17 45 21 27 24 35 16 35 13 15
BINTANG
%
15
2 3 2 3 6 2 6 1
JUMLAH
14
1 1
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
%
13
JUMLAH
12
PUSKESMAS
%
11
JUMLAH
10
SLTA
%
9
1 7 1 8 6 0 8 1 4 6 1 10 1 3 5 1 1 1 5 1
JUMLAH
8
1 9 2 1 2 1 1 1 1 1 3 -
SARANA KESEHATAN
SLTP JUMLAH
7
1 1 6 3 1 2 2 2 1 4 2 2 1 2 2 5 1 2 1 1
SD
%
6
23 14 15 17 14 17 20 15 5 17 14 25 19 21 14 23 13 28 7 11
NON BINTANG
5
BINTANG
4
RUMAH SAKIT UMUM
3
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
PUSKESMAS
2
1 Tabanan
SLTA
1
HOTEL
PUSKESMAS
SLTP
KECAMATAN
SD
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH TTU
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN
%
YANG ADA
25
26
27
1
100 #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 67 #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100
31 23 36 30 17 20 30 16 12 29 17 40 21 20 23 35 14 34 13 15
100 100 100 100 73.9 95.2 93.8 84.2 92.30769 100 100 88.9 100 74.1 95.8 100 87.5 97.1 100 100
22
88
476
94.26
3 2 6 2 6 -
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
3
4
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 5
84 150 107 263 8 8 8 264 113 238 81 84 322 178 31 168 33 635 179 15 2,969
6
7
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
8
9
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI %
JASA BOGA
10
11
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
13
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
0 2 3 1 3 0 2 0 4 0 0 3 1 0 1 1 0 4 0 2
0 1 0 5 2 1 1 2 0 0 3 9 5 0 3 35 6 9 0 4
5 4 1 1 1 3 1 0 0 0 0 2 2 0 1 1 1 5 0 1
0 117 0 243 0 1 2 160 101 0 0 44 130 3 21 4 0 545 121 2
5 124 4 250 6 5 6 162 105 0 3 58 138 3 26 41 7 563 121 9
5.95 82.67 3.74 95.06 75.00 62.50 75.00 61.36 92.92 0.00 3.70 69.05 42.86 1.69 83.87 24.40 21.21 88.66 67.60 60.00
0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 15 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 3 2 0 0 0
6 0 8 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 26 57 13 2 3 2 102 8 233 78 25 184 175 5 124 24 72 58 6
79 26 103 13 2 3 2 102 8 238 78 26 184 175 5 127 26 72 58 6
94.05 17.33 96.26 4.94 25.00 37.50 25.00 38.64 7.08 100 96.30 30.95 57.14 98.31 16.13 75.60 78.79 11.34 32.40 40.00
27
86
29
1494
1636
55.10
23
29
16
1265
1333
44.90
TABEL 65
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL
5
7
0 0 4 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 6 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 9 0 0
4 0 5 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0
29 19 7 5 2 1 2 20 2 15 23 14 25 65 2 26 2 25 23 2
36 19 22 5 2 1 2 20 6 20 23 15 25 65 2 26 2 39 23 2
10 45.57 73.08 21.36 38.46 100 33.33 100.00 19.61 75.00 8.40 29.49 57.69 13.59 37.14 40.00 20.47 7.69 54.17 39.66 33.33
1333
8
22
16
309
355
26.63
11
14
15
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
TOTAL
13
MAKANAN JAJANAN
12
DEPOT AIR MINUM (DAM)
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
9
PERSENTASE TPM DIBINA
DEPOT AIR MINUM (DAM)
6
8
79 26 103 13 2 3 2 102 8 238 78 26 184 175 5 127 26 72 58 6
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
4
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
3 Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
TOTAL
2 1 Tabanan
MAKANAN JAJANAN
1
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
16
5 124 4 250 6 5 6 162 105 0 3 58 138 3 26 41 7 563 121 9
5 124 4 250 6 5 6 162 105 0 3 58 138 3 26 41 7 563 121 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1636
1636
0
0
0
17 5 100 124 100 4 100 250 100 6 100 5 100 6 100 162 100 105 100 0 #DIV/0! 3 100 58 100 138 100 3 100 26 100 41 100 7 100 563 100 121 100 9 100
1636
100
TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO 1
NAMA OBAT 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
37,596 46,097 134 3,548
23,800 21,400 138 2,000
18,800 46,700 527 1,900
977,972 17,952 30,878
569,700 6,870 65,200
506,400 13,080
632,613
382,300
tube
4,583
537
supp
2,223
pot
8
342,700
42,600 68,100 665 3,900 1,076,100 19,950 65,200 725,000
113.31 147.73 496.27 109.92 #DIV/0! 110.03 111.13 211.15 #DIV/0! 114.60
1,875
2,412
52.63
-
411
144
672
816
198.54
tablet tablet
4,860
2,700
2,600
5,300 -
109.05 #DIV/0!
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
622 366,942 4,454 1,500
454,500 4,100
278,500 11,600 9,800
8,253 18,428 708,480
4,069 4,725 399,400
4,975 16,675 663,000
11,841 123,147 957 36,625
2,600 22,500 32 22,000
393 48,000
14,972 9,275 39,009
9,330 5,100 1,250
19,620 6,200
866 492
211 259
339 192
510 197,913
24 130,500
534
375 1,413 4,743 20,499
335 1,600 9,300
400 205 9,000 13,200
32,751
18,650
43,150
733,000 15,700 9,800 9,044 21,400 1,062,400 2,600 22,500 425 70,000 28,950 11,300 1,250 550 451 558 130,500 400 540 10,600 22,500 61,800
199.76 352.49 653.33 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 109.58 116.13 149.95 #DIV/0! 21.96 18.27 44.41 191.13 #DIV/0! 193.36 121.83 3.20 #DIV/0! 63.51 91.67 #DIV/0! 109.41 65.94 #DIV/0! #DIV/0! 106.67 38.22 223.49 109.76 #DIV/0! 188.70
90,332 299,867
58,257 161,000
128,300 3,000
776 1,052
374 30
487 519
11,862 2,120 2,333 2,991 30,482 11,040 77,585 245,669
6,000 1,900 1,500 3,300 116,000 6,480 138,300 131,700
7,100 400 6,000 34,000
186,557 164,000 861 549 13,100 2,300 7,500 3,300 150,000 6,480 138,300 354,500
#DIV/0! 206.52 54.69 #DIV/0! 110.95 52.19 #DIV/0! 110.44 108.49 321.47 110.33 492.09 58.70 178.26 144.30
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet
222,800
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
1
2
64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
4
5
tablet tablet tablet tablet tablet vial kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
1,323 97,611 16,086 361,428 9,096
1,100 86,000 22,000 329,700 7,400
6
3,200 284,000 132,900 493,600
7
15,941 3,716 652,361
3,000 5,232 424,200
29,500 118,900
1,000 8,085
3,800
5,000 49,300
botol
10,209
6,310
tablet
127,401
92,000
8
4,300 370,000 154,900 823,300 7,400 32,500 5,232 543,100 5,000 53,100 -
325.02 379.06 962.95 227.79 81.35 #DIV/0! #DIV/0! 203.88 140.80 83.25 #DIV/0! #DIV/0! 500.00 656.77 #DIV/0!
5,050
11,360
111.27
555,000
647,000
507.85
tablet
-
#DIV/0!
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
26,250 18,500
#DIV/0! #DIV/0! 212.53 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 127.16
2,097 57,600 4,409 7,960 4,751 6,150 33,936 1,739,700 171,000 948 2,212 83,500 8,600 6,200 500 11,642 537
264.77 552.20 #DIV/0! #DIV/0! 246.59 #DIV/0! #DIV/0! 150.84
5,600 43 1,400 43,000 1,424 4,000 58,700 990 353,000 44,700 3,096,000 -
100.20 79.63 #DIV/0! #DIV/0! 129.99 #DIV/0! 110.93 91.99 #DIV/0! 16.69 159.78 94.65 100.04 #DIV/0! 314.10 #DIV/0! 682.00
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
12,351
8,190
18,060
14,549
5,300
13,200
792 10,431
392 4,900
1,705 52,700
1,788
1,392
3,017
5,277 10,061 3,639
2,620 2,851
5,340
1,505 22,248 14,722 1,190,843
6,000 14,616
150 19,320
905,300
834,400
233,315 842 485 153,393
124,000 176 1,020 83,500
47,000 772 1,192
2,348 783 510 233 6,360 918
1,600 300
7,000 5,900
100 6,272 537
400 5,370
5,589 54
1,175 43
4,425
1,077
165
1,235
38,763 1,548
17,800 1,424
25,200
23,961 36,737 1,046 352,860
4,000 21,200 510 310,000
37,500 480 43,000
14,231
13,400
31,300
453,960
3,025,000
71,000
1,900
130.56 #DIV/0! 408.64 152.54 146.09 #DIV/0! #DIV/0! 73.29 112.59 456.08 54.44 #DIV/0! 366.27 791.83 214.59 183.05 58.50
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
1
136 137 138 139 140 141 142 143 144
2
BCG TT DT CAMPAK 10 Dosis POLIO 10 Dosis DPT-HB HEPATITIS B 0,5 ml ADS POLIO 20 Dosis CAMPAK 20 Dosis
Sumber: Bidang Penunjang Pelayanan Medis
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
3,686 2,640 1,181 5,012 6,002 6,219 8,177
6
2,065 659 867 3,732 3,865 4,623 4,737 -
7
186 171 105 101 178 152 143 -
8
2,251 830 972 3,833 4,043 4,775 4,880 -
61.07 #DIV/0! 36.82 324.56 80.67 79.56 78.47 #DIV/0!
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
3
4
5
6
7
8
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Bidang Penunjang Pelayanan Medis
1
6
5 87 15 33 78 0 0
0 0
0 0
0 1
0 0 0 0 0
0 4 0 133 11
1 1
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 1
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
54 19
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PEMILIKAN/PENGELOLA JUMLAH 9
7 5 87 15 33 78 5 133 11 1 1
MASIAN 1 54 19 -
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
7
0
-
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
#DIV/0!
7
0
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Bidang Binkesmas
PRATAMA JUMLAH % 4
5
MADYA JUMLAH % 6
STRATA POSYANDU PURNAMA JUMLAH %
7
8
9
MANDIRI JUMLAH % 10
11
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
JUMLAH
%
13
14
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 8 0 0 0 0 0
19.44 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.33 0.00 0.00 11.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 1 40 17 40 3 3 3 0
47.22 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 41.67 1.39 55.56 23.61 55.56 4.17 4.17 4.17 0.00
12 32 18 44 46 50 21 60 72 69 61 6 29 0 0 2 26 49 23 32
33.33 100 100 100 100 100 100 100 100 95.83 84.72 8.33 40.28 0.00 0.00 2.78 36.11 68.06 31.94 44.44
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.39 0.00 0.00
36 32 18 44 46 50 21 60 72 69 61 42 30 40 25 42 29 53 26 32
12 32 18 44 46 50 21 60 72 69 61 6 29 0 0 2 26 50 23 32
33.33 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 14.29 96.67 0.00 0.00 4.76 89.66 94.34 88.46 100
21
2.54
154
18.60
652
78.74
1
0.12
828 3
653
78.86
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
3
4
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU 5
4 6 2 7 8 10 11 7 3 7 7 9 9 10 6 7 5 6 4 5 133
6
36 6 7 8 6 4 3 3 1 2 9 9 6 7 1 6 4 5 123
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 3 1 6
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Tabanan
2 Kerambitan 3 Selemadeg 4 Selemadeg Barat 5 Selemadeg Timur 6 Pupuan 7 Penebel 8 Marga 9 Baturiti 10 Kediri
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
3
4
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
4 6 2 7 8 10 11 7 3 7 7 9 9 10 6 7 5 6 4 5 133
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
5
6
2 7 8 10 7 7 3 7 9 9 6 7 5 4 91
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PURNAMA
MANDIRI
7
8
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
JUMLAH
%
9
10
2 7 8 10 7 7 3 7 9 9 6 7 5 4 91
0 0 100 100 100 100 63.64 100 100 0 100 100 100 0 100 100 100 0 100 0 68.42
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
DR SPESIALIS
UNIT KERJA
1
2
1 Tabanan I 2 Tabanan II 3 Tabanan III 4 Kerambitan I 5 Kerambitan II 6 Selemadeg 7 Selemadeg Barat 8 Selemadeg Timur I 9 Selamdeg Timur II 10 Pupuan I 11 Pupuan II 12 Penebel I 13 Penebel II 14 Marga I 15 Marga II 16 Baturiti I 17 Baturiti II 18 Kediri I 19 Kediri II 20 Kediri III SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan 2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu 5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu 7 RSU Bali Holistic SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
a
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
30 5 2 2 -
10 -
39
10
40 5 2 2 49
2 1 4 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 3 1 1
2 1 7 1 2 1 1 1 1 2 1 1
4 2 11 2 3 3 3 2 2 5 3 3 2 2 2 7 2 2 2 3 65 34 8 4 4 2 4 56
-
-
49 11.309
121 27.925
-
31 21 5 2 3 2 -
1 1 4 1 1 2 3 34 13 3 2 1 4
33
23
2 1 4 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 3 1 1
2 1 7 1 2 1 1 1 1 2 1 1
31 51 10 2 5 4 72
1 1 4 1 1 2 3 34 23 3 2 1 4 33
4 2 11 2 3 3 3 2 2 5 3 3 2 2 2 7 2 2 2 3 65 74 13 4 6 4 4 105
-
-
-
-
103
67
170 39.234
53 12.232
-
1 1
1 3 3 2
1 1
1 1 1 1 1
3 1
2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 1
13 3 1 1
2 2 29 4 1 1 -
5
6
2 3 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 3 1 3 3 2 42 7 1 1 1 1 11
DOKTER GIGI SPESIALIS L P L+P
L
P
15
18
19
16
-
-
-
-
TOTAL
17
-
1
L+P 20
1 3 3 2
13 3 1 1 5
2 2 29 4 1 1 6
2 3 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 3 1 3 3 2 42 7 1 1 1 1 11
-
-
-
-
-
18
35
1 1
-
-
2 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 2 3 1
3 1
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian Keterangan :
a
termasuk S3
39
10
64
57
18
35
-
-
0
53 12.232
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 Tabanan I 2 Tabanan II 3 Tabanan III 4 Kerambitan I 5 Kerambitan II 6 Selemadeg 7 Selemadeg Barat 8 Selemadeg Timur I 9 Selamdeg Timur II 10 Pupuan I 11 Pupuan II 12 Penebel I 13 Penebel II 14 Marga I 15 Marga II 16 Baturiti I 17 Baturiti II 18 Kediri I 19 Kediri II 20 Kediri III SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan 2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu 5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu 7 RSU Bali Holistic SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
PERAWATa P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
11 10 11 14 11 9 4 4 8 12 8 14 7 11 10 12 9 10 12 10 197 65 21 13 8 8 10
2 0 1 4 5 3 4 1 3 5 9 5 1 3 2 2 4 2 1 2 59 103 11 9 5 6 9
4 9 6 4 5 17 12 7 3 9 11 6 6 5 4 6 4 8 3 9 138 250 38 14 5 1 40
125
143
348
PERAWAT GIGI
6 9 7 8 10 20 16 8 6 14 20 11 7 8 6 8 8 10 4 11 197 353 49 23 10 7 49 0 491
1
L+P 9
1 2 0 0 0 3 1 1 2 0 0 0 2 2 0 1 0 0 16 2
2 3 3 2 3 1 2 1 2 2 0 4 4 2 1 1 3 3 2 3 44 10
0
0
2
10
3 3 4 4 3 1 2 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 2 3 60 12 0 0 0 0 0 0 12
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
322 147.57
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
202
486
688 158.78
0 18
54
72 16.62
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
1 Tabanan I
1
1
2
-
2 Tabanan II
2
2
-
3 Tabanan III
2
2
4 Kerambitan I
1
1
5 Kerambitan II
2
2
6 Selemadeg
2
2
7 Selemadeg Barat
1
1
8 Selemadeg Timur I
1
9 Selamdeg Timur II
1
10 Pupuan I
1
11 Pupuan II 1
2
-
2
2
-
4
4
-
-
1
1
-
-
2
2
-
3
3
-
-
1
1
1
-
-
1
1
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
1 2
1
1
13 Penebel II
11
1
-
12 Penebel I
L+P
1
1
-
1 1
-
1 -
1 -
1 -
14 Marga I
1
1
-
-
1
1
15 Marga II
1
1
-
-
1
1
16 Baturiti I
2
2
-
-
2
-
-
17 Baturiti II
-
-
2 -
18 Kediri I
1
1
-
-
1
1
19 Kediri II
1
1
-
-
1
1
20 Kediri III
1
1
-
-
1
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan
2
21
23
6
24
30
8
2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu
1
5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu
2
3
2
24
26
6
7
7
30
37
8
1
1
-
9
9
5
5
1
1
-
6
6
1
2
1
1
2
3
1
1
2
2
3
3
5
7
1
1
1
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
9
1 -
3
7 RSU Bali Holistic
-
-
44
53
1
12
1 2
6
8
-
-
-
-
-
-
-
-
13
10
56
66
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
11
65
76 17.53981
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
1
15
16 3.692592
12
80
92 21.2324
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 a
NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan 2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu 5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu 7 RSU Bali Holistic SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
b
KESEHATAN MASYARAKAT L P L+P 3
4
2
5
6
-
-
2 2 3 1
2 2 1
1 -
KESEHATAN LINGKUNGAN L P L+P
1 -
-
-
1
1
-
1
-
3 1
16 5 1
2
8
3 1 19 9 1 2 12
2 1 1
1 2 1 1
1 -
1 2 1 2 1 1 2 1
1 2
1 4 2 3 1 5
-
1 1
1 2
4
-
1 -
1
-
2 1 3
-
-
3 4
-
1 -
8
1 2 2 1
2
1
-
7
-
21 1 -
2 1
1 2 2 19 9 -
1
3 2 2 2 2 3 4 1
-
9
40 10 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
7
24
31
22
28
7.154396492
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian Keterangan : a
b
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
50 11.53934918
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
NUTRISIONIS
UNIT KERJA
1
2
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1 Tabanan I
-
2
2
-
-
2
2
2 Tabanan II
-
1
1
-
-
1
1
3 Tabanan III
-
2
2
-
-
2
2
4 Kerambitan I
-
1
1
-
-
1
1
5 Kerambitan II
-
1
1
-
-
1
1
6 Selemadeg
1
-
1
-
1
-
1
7 Selemadeg Barat
1
-
1
-
1
-
1
8 Selemadeg Timur I
1
-
1
-
1
-
9 Selamdeg Timur II 10 Pupuan I
1
1
-
-
1
1
-
2
2
-
-
2
2
1
-
1
-
-
-
-
-
-
11 Pupuan II
1
12 Penebel I
-
13 Penebel II
-
14 Marga I
-
15 Marga II 16 Baturiti I 17 Baturiti II
1
1
-
-
-
-
-
1 1
20 Kediri III
-
4
-
1
-
1
1
-
1
2
-
1
1
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
7
18
25
2
19
21
2 RS . Wisma Prashanti
3
3
3 RS . Dharma Kerti
1
4 RS . Bakti Rahayu
1 BRSU Tabanan
1
1 4
18 Kediri I 19 Kediri II
1
-
-
-
1 1
1
1
-
-
-
-
-
-
1 4
1
4
-
1
1 1
1
1
2
1 -
1 -
-
7
18
25
-
2
19
21
-
-
3
3
1
-
-
1
1
1
1
-
-
1
1
5 RS. Dharmanatha
2
2
-
-
2
2
6 RS. Kasih Ibu
2
2
-
-
2
-
-
-
-
7 RSU Bali Holistic
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
2
28
30
-
-
-
2
2 -
28
30
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
9
46
55
-
-
-
9
46
55 12.6932841
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
FISIOTERAPIS L P L+P
TENAGA KETERAPIAN FISIK OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA L P L+P L P L+P
L
P
3
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan 2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu 5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu 7 RSU Bali Holistic
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
5
1 -
1 5
6 -
6
1
1 11 -
5
11
AKUPUNKTUR L P L+P
TOTAL L+P 17
1 1 5
6 -
1 -
6
1 11 -
5
11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
6
6
12
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
6
12 2.7694
TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2
RADIOGRAFER L
P
3
4
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan 2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu 5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu 7 RSU Bali Holistic SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RADIOTERAPIS
L+P
L
P
5
6
7
1
1 2 -
1
1 -
3 6 -
1 3 -
4 9 -
1 1 3
-
1 -
10
1 1 4
5
15
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
ORTETIK PROSTETIK
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
-
2
TEKNISI ELEKTROMEDIS
2
-
2 -
-
-
-
-
2
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1 1
-
3 1 -
1
1 -
1
1 1
1 -
1
1 1
1 4 6 -
5 11 3 1 4
1 -
7
9 17 3 1 5 -
19
26
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN L P L+P L P L+P 24
-
25
26
27
28
1 2 2
1
3
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
30
31
32
33
34
-
-
-
1
2
29
TEKNISI KARDIOVASKULER
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
L+P 35
1 6
-
2
1 -
8 1 -
1 -
1 -
1 -
2 1
3 1 -
1 -
2 -
1 1
-
-
11 12 -
7 14 -
18 26 -
4 1 5
1 4 -
1 1 -
17
4 2 9 -
24
41
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
13
6
19
-
-
2
-
2
-
-
-
11
24
35
-
-
-
-
-
-
2
1
3
-
-
-
-
-
-
28
31
59 13.62
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
TENAGA KESEHATAN LAIN PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan 2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu 5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu 7 RSU Bali Holistic
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
-
3 3 2 4 4 7 1 7
1 1 6 3 1 2 1 -
7 2 5 3 3 4 5 3 1 3 2
3 1 3 1 2 2 4 3 1 1
69
36
38
38
4 4 8 7 5 9 2 7 3 8 2 8 4 3 6 7 7 4 4 3
-
105 38 38
3 3 2 4 4 7 1 7
L+P 11
1 1 6 3 1 2 1 -
7 2 5 3 3 4 5 3 1 3 2 -
3 1 3 1 2 2 4 3 1 1 -
69 38 38
4 4 8 7 5 9 2 7 3 8 2 8 4 3 6 7 7 4 4 3
36 -
105 38 38
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
-
-
-
107
36
143
107
36
143
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PEJABAT STRUKTURAL
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Tabanan I Tabanan II Tabanan III Kerambitan I Kerambitan II Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur I Selamdeg Timur II Pupuan I Pupuan II Penebel I Penebel II Marga I Marga II Baturiti I Baturiti II Kediri I Kediri II Kediri III
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 BRSU Tabanan 2 RS . Wisma Prashanti 3 RS . Dharma Kerti 4 RS . Bakti Rahayu 5 RS. Dharmanatha 6 RS. Kasih Ibu 7 RSU Bali Holistic
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
2 1 1 1 1 2 2
1 1 1 1
2 2 1
1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 27
-
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 13
-
40 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN L P L+P
L
P
L+P
24
27
28
29
25
-
-
-
-
26
-
TOTAL
2 1 1 1 1 2 2
-
-
1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 1 1 1 -
27 -
1 1 13 -
40 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
27
13
40
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
27
13
40
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TABANAN TAHUN 2014
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
200,444,665,375.10
a. Belanja Langsung
93.56
95,710,081,987.10
b. Belanja Tidak Langsung
104,734,583,388
2 APBD PROVINSI
-
0.00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 3 APBN :
13,786,220,000
- Dana Alokasi Umum (DAU)
6.44 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
3,684,220,000
- Dana Dekonsentrasi
1.72 0.00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota
2,749,000,000
1.28
- Lain-lain (Bina Upaya Kesehatan)
7,353,000,000
3.43
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0.00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
214,230,885,375.10
TOTAL APBD KAB/KOTA
1,328,610,781,308.50
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Subag Keuangan
15.09 494,417.00
DATA INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014 (Sesuai dengan Permenkes RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008) NO A
B
C
D
INDIKATOR SPM Pelayanan Kesehatan Dasar 1 Cakupan kunjungan Bumil (K4) 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan 4 Cakupan pelayanan nifas 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani 6 Cakupan kunjungan bayi 7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 8 Cakupan pelayanan anak balita 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 12 Cakupan peserta KB aktif 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit a Acute Placid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun b Penemuan penderita pneumonia balita c Penemuan pasien baru TB BTA positif d Penderita DBD yang ditangani e Penemuan penderita diare 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
TARGET 2015
PENCAPAIAN HASIL %
95 80 95
5,216 932 5,084
97.90 87.43 96.44
90 80 90 100 90 100
4,907 548 4,814 133 17,787 50
96.52 74.30 99.40 100.00 92.65 100.00
100 100 70
6 6,520 67,584
100.00 100.00 82.81
≥ 2/100.000 100 100 100 100 100
7 426 98 470 8,519 59.073
Pelayanan Kesehatan Rujukan 1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin 2 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
100 100
7,184 11
6.91 42.30
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
100
4
100.00
80
91
68.42
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif
1.5/100.000 0.96 22.62 108.50 91.90 13.63