PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGLI TAHUN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS KESEHATAN 2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), atas Asung Kerta Wara NugrahaNya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bangli Tahun 2014 ini dapat tersusun Profil Kesehatan Kabupaten Bangli merupakan salah satu bagian dari sistem informasi kesehatan yang penting bagi proses perencanaan sampai dengan evaluasi program kesehatan dan merupakan bagian penting strategi pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan keberhasilan pembangunan kesehatan. Namun, hal yang lebih penting adalah bahwa data-data yang disajikan dalam profil ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kinerja khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dan masyarakat secara umum. Profil Kesehatan ini berupaya menampilkan capaian kinerja maupun data lain yang termuat dalam table Standar Pelayanan Minimal yang merupakan indikator yang dipakai untuk mengukur kemajuan pembangunan bidang kesehatan. Data-data yang ditampilkan diupayakan dapat menampilkan lokus masalah kesehatan pada puskesmas maupun unit pelayanan kesehatan lain yang ada di Kabupaten Bangli. Hal ini penting mengingat peran dan kontribusi sektor lain termasuk swasta dalam pemberian pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangli cukup besar. Pada Profil tahun 2014 ini juga dicoba untuk menampilkan data terpilah berdasarkan Gender, hanya saja belum optimal. Profil Kesehatan Kabupaten Bangli Tahun 2014 tersusun atas kerjasama banyak pihak yang telah turut ambil bagian dalam pengumpulan data serta proses konsultasi yang memperkaya isi profil. Dalam penyusunan ini, kami yakin tidak semua pihak sepakat dengan seluruh data ataupun analisa yang disampaikan. Walaupun demikian kami berharap semoga pembaca profil ini menemukan keseluruhan kajian serta kesimpulan dalam profil sebagai sumbangan yang berarti dalam wacana pengambilan kebijakan tentang pembangunan kesehatan Kabupaten Bangli. Upaya penyempurnaan penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangli Tahun 2014 akan terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli terutama dalam pendataan, mengingat pentingnya data dalam proses manajemen dan pengambilan keputusan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli
dr. I Nengah Nadi, M.Kes. NIP.19611231 198911 1 015
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................................................1 B. Tujuan Profil Kesehatan Kabupaten Bangli ......................................................................2 C. Sistematika .......................................................................................................................2 BAB II GAMBARAN UMUM A. Geografi ............................................................................................................................3 B. Kependudukan ..................................................................................................................3 C. Tingkat Pendidikan ...........................................................................................................5 D. Keadaan Sosial Ekonomi ..................................................................................................6 E. Status Gizi ........................................................................................................................7 F. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Penduduk ................................................8 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas ........................................................................................................................12 B. Morbiditas Atau Angka Kesakitan ...................................................................................15 BAB IV UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar ..........................................................................................19 B. Pelayanan Kesehatan Rujukan .......................................................................................37 C. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ....................................................................39 D. Perbaikan Gizi Masyarakat .............................................................................................43 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan ..........................................................................................................47 B. Tenaga Kesehatan .........................................................................................................49 C. Pembiayaan Kesehatan ..................................................................................................50 BAB VI PENUTUP A. Simpulan .........................................................................................................................51 B. Saran ..............................................................................................................................53
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
ii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1
: Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio,Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Kabupaten/Kota Keadaan Terakhir Tahun 2014
Tabel II.2
: Rekapitulasi Penduduk Kelompok Produktif & Non Produktif Per Kecamatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014.
Tabel II.3
: Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bangli Tahun 2013.
Tabel II.4
: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Tahun 2012 dan 2013.
Tabel II.5
: Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Per Kecamatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Tabel II.6
: Balita ditimbang, Berat Badan Naik, BGM dan Gizi Buruk Per Kecamatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Tabel III.1
: Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH Per Kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014.
Tabel III.2
: Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH Per Kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Tabel III.3
: Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH Per kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Tabel V.1
:Ratio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Tenaga Di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Tabel V.2
: Persentase APBD Dinas Kesehatan & RSU Terhadap APBD Kabupaten Di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1
: Jumlah Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2014.
Gambar II.2
: Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Gambar III.1
: Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH di Kabupaten Bangli Tahun 2010 – 2014
Gambar III.2
: Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH di Kabupaten Bangli Tahun 2010 – 2014
Gambar III.3
: Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) per 100.000 KH di Kabupaten Bangli Tahun 2010 s/d 2014
Gambar IV.1
: Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil Tahun 2010-2014.
Gambar IV.2
: Persentase Cakupan Pelayanan K1 Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Gambar IV.3
: Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Gambar IV.4
: Persentase Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014
Gambar IV.5
: Persentase Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Gambar IV.6
: Persentase Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014
Gambar IV.7
: Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Gambar IV.8
: Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN3) di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014
Gamabar IV.9 : Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Gambar IV.10 : Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014 Gambar IV.11 : Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Gambar IV.12 : Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014 Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
iv
Gambar IV.13 : Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Gambar IV.14 : Persentase Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014 Gambar IV.15 : Persentase Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.16 : Persentase Pelayanan Kesehatan Anak Balita di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2014 Gambar IV.17 : Persentase Cakupan Anak Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan (Minimal 8 Kali) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.18 : Persentase Cakupan KB Aktif Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.19 : Persentase Cakupan KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.20 : Persentase Cakupan Imunisasi Campak Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.21 : Persentase Cakupan Desa/ Kelurahan UCI Per Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.22 : Persentase Cakupan TT 2+ Pada Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.23 : Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Tahun 2014. Gambar IV.24 : Persentase Cakupan BTA (+) Terhadap Suspek Menurut Puskesmas Tahun 2014 Gambar IV.25 : Persentase Cakupan Pneumonia Pada Balita yang Ditemukan dan Ditangani Menurut Puskesmas Tahun 2014. Gambar IV.26 : Proporsi HIV AIDS Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014. Gambar IV.27 : Jumlah Kasus DBD Menurut Puskesmas Tahun 2014. Gambar IV.28 : Persentase Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe3 (90 Tablet) Menurut Puskesmas di KabupatenTahun 2014. Gambar IV.29 : Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Puskesmas Tahun 2014. Gambar IV.30 : Persentase Cakupan ASI Eksklusif Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar IV.31 : Persentase Cakupan Kunjungan Balita yang Ditimbang Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014. Gambar V.1
: Jumlah Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes dan Pusling Tahun 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
v
Gambar V.2
: Ratio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
vi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas citacita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi serta keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa, serta pembangunan nasional. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya penyembuhan penyakit, kemudian secara berangsur-angsur berkembang ke arah keterpaduan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan mengikutsertakan masyarakat secara luas yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang bersifat menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Untuk itu, sudah saatnya kita melihat persoalan kesehatan sebagai suatu faktor utama dan investasi berharga yang pelaksanaannya didasarkan pada sebuah paradigma baru yang biasa dikenal dengan paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Seiring dengan bergulirnya reformasi di bidang kesehatan, maka Program Kabupaten Bangli Sehat telah melibatkan peran aktif masyarakat, sehingga seluruh potensi masyarakat dapat mendukung pengembangan yang ada di daerahnya. Dengan berbagai pendekatan yang ada, maka tujuan Kabupaten Bangli Sehat diharapkan dapat meningkatkan prilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat di dalam upaya mendorong paradigma sehat melalui peningkatan kualitas lingkungan fisik dan sosial budaya sehingga pada akhirnya akan dapat mendukung peningkatan produktifitas dan perekonomian Bangli.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
1
B. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGLI Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangli tahun 2014 ini berupaya untuk menggambarkan secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan faktor-faktor terkait lainnya. Merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dan perencanaan target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik. C. SISTEMATIKA Bab I – Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang acuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bangli ini serta sistimatika penyajiannya. Bab II – Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya missal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab III – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan.Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pembrantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota. Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab VI – Kesimpulan. Bab ini berisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Bangli tahun 2014 selain keberhasilan juga diungkap hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan Lampiran. Berisi resume/angka pencapaian Kabupaten dan 81 tabel data yang merupakan gabungan tabel Indikator Kabupaten sehat dan Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
2
BAB II GAMBARAN UMUM A. GEOGRAFI Kabupaten Bangli secara administrasi terdiri dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Bangli, Kecamatan Tembuku, Kecamatan Susut dan Kecamatan Kintamani sebagai kecamatan terluas. Batas-batas Kabupaten Bangli di sebelah Utara adalah Kabupaten Buleleng,di sebelah selatan adalah Kabupaten Klungkung, di sebelah Timur adalah Kabupaten Karangasem dan di sebelah Barat adalah Kabupaten Gianyar. 1.
Letak Wilayah Secara geografis Kabupaten Bangli terletak pada posisi antara 115 °13’48” sampai
115°27’24” Bujur Timur dan 8o8’30” sampai 8o31’87” Lintang Selatan. Posisinya berada di tengahtengah Pulau Bali, dan Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya kabupaten di Bali yang tidak memiliki pantai/laut. Ketinggian dari permukaan laut antara 100-2.152 m. 2. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Bangli 520,81 Km2 atau 9,25% dari luas wilayah Propinsi Bali. Kecamatan Kintamani memiliki luas terbesar yaitu sebesar 366,97 Km2 atau 70,45% dari luas kabupaten, diikuti oleh Kecamatan Bangli: 56,26 Km2 (10,80%), Kecamatan Susut 49,31 Km2 (9,48%), Kecamatan Tembuku 48,32% (9,28%). Secara fisik di sebelah selatan merupakan daerah dengan dataran rendah dan daerah sebelah utara adalah daerah pegunungan. Puncak tertinggi adalah Puncak Penulisan. Di Kabupaten Bangli juga terdapat Gunung Batur dengan kepundannya dan Danau Batur yang mempunyai luas sekitar 1.067,50 Ha. Jarak dari ibukota kabupaten ke ibu kota propinsi sekitar 40 km. Bila dilihat dari penggunaan tanahnya dari luas wilayah yang ada sekitar 2.890 Ha merupakan lahan sawah, 29.087 Ha merupakan lahan kering, 7.719 Ha merupakan hutan Negara, 7.562 Ha merupakan tanah perkebunan dan sisanya seluas 3.044 Ha merupakan lahan lain-lain (jalan, sungai dan lain-lain). 3. Iklim Kabupaten Bangli sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi, hal ini berpengaruh terhadap keadaan iklim di wilayah ini. Keadaan iklim dan perputaran atau pertemuan arus udara yang disebabkan karena adanya pegunungan di daerah ini yang menyebabkan curah hujan di daerah ini pada Tahun 2014 relatif tinggi. Hal ini terjadi pada bulan-bulan Januari, Maret, April dan bulan Desember. B. KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk di Kabupaten Bangli pada Tahun 2014 sebesar 221.300 jiwa bersumber dari kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangli. Adapun keadaan penduduk di Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
3
Kabupaten Bangli secara garis besar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel II.1 Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio, Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Kabupaten/Kota Keadaan Terakhir Tahun 2014 Penduduk
Kecamatan
Luas Wilaya h
Jumla h KK
Laki
1 Bangli Tembuku Susut Kintamani Tahun 2014 Akhir th 2014 Akhir th 2013 Akhir th 2012 Akhir th 2011 Akhir th 2010
2 56,26 48,32 49,31 366,92 520,81 520,81 520,81 520,81 520,81 520,81
3 11.830 8.911 10.373 24.359 55.473 55.473 51.112 50.993 50.840 50.830
4 25.210 17.400 22.180 47.210 112.000 112.000 111.900 111.400 106.637 107.182
Perempu an 5 24.870 17.020 21.900 45.510 109.300 109.300 109.500 108.800 107.171 107.603
Jumlah
Sex Ratio
6 7 50.080 101,4 34.420 102,2 44.080 101,3 92.720 103,7 221.300 102,5 221.300 102,5 221.400 52,58 220.200 102,39 215.729 99,42 214.785 99,61
Kepadata n Pendudu k/ km2 8 890,15 712,33 893,94 252,70 425 425 425 423 414 412
Rata -rata 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Sumber: BPS Tahun 2014 1. Pertumbuhan Persebaran, Kepadatan dan Sex Ratio Penduduk a. Laju Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 penduduk Kabupaten Bangli sebanyak 215.353 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 1990-2000 sebesar 0,88% pertahun. Sedangkan laju pertumbuhan untuk tahun 2009-2010 sebesar 0,46%. b. Persebaran Penduduk Persebaran penduduk di Kabupaten Bangli tidak merata terbesar terdapat di Kecamatan Kintamani (42,85%), Kecamatan Bangli (20,97%), Kecamatan Susut (19,94%), sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk paling kecil di Kecamatan Tembuku (16,23%). c. Kepadatan Penduduk. Mengenai kepadatan penduduk Kabupaten Bangli tergolong kabupaten terendah kepadatannya yaitu 425 jiwa/km2. Kepadatan penduduk per kecamatan untuk Tahun 2014 terpadat adalah Kecamatan Susut yaitu 893,94 jiwa/km2 dan terendah Kecamatan Kintamani 252,7 jiwa/km2, sedangkan Kecamatan Bangli 890,15 jiwa/km2 dan Kecamatan Tembuku 712,33 jiwa/km2. d. Sex Ratio Perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) di Kabupaten Bangli Tahun 2014 adalah 102,5%, sex ratio masing-masing kecamatan sudah mencapai di atas 100%. e. Struktur Penduduk Menurut Umur Distribusi penduduk pada Tahun 2014 menurut kelompok umur bersumber dari BPS Kabupaten Bangli menunjukkan: dari perhitungan proporsi menunjukkan bahwa penduduk di Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
4
Kabupaten Bangli berusia muda (0-14 tahun) sebesar 56.200 jiwa (25%) dan berusia 65 tahun ke atas 19.900 jiwa (9%). Sedangkan kelompok umur produktif (15-64 tahun) berjumlah 145.200 jiwa (66%), sehingga beban tanggungan (dependency ratio) penduduk sebesar 52,58% artinya 53 penduduk non produktif ditanggung oleh 100 penduduk produktif. Kelompok penduduk usia muda (0-14 tahun) dengan proporsi tertinggi adalah Kecamatan Kintamani (28,7%) dan terendah di Kecamatan Susut (22%). Kecamatan Susut dan Bangli menunjukkan proporsi penduduk berusia produktif yang paling tinggi (68%) di ikuti oleh Tembuku (65%) dan terakhir Kecamatan Kintamani (63,6%). Selengkapnya gambaran penduduk kelompok produktif dan non produktif dapat dilihat pada tabel II. Tabel II. 2 Rekapitulasi Penduduk Kelompok Produktif & Non Produktif Per Kecamatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Non Produktif 0-14 th > 65 th 1 Bangli 11.510 (23) 4.600 (9) L 5.920 2.200 P 5.590 2.400 2 Tembuku 8.370 (24) 3.760 (11) L 4.250 1.880 P 4.120 1.880 3 Susut 9.740 (22) 4.400 (10) L 5.010 2.190 P 4.730 2.210 4 Kintamani 26.580 (28,7) 7.140 (7,7) L 13.720 3.530 P 12.860 3.610 Kab. Tahun 2014 56.200 19.900 L 28.900 9.800 P 27.300 10.100 Sumber: BPS Kabupaten Bangli Tahun 2014 No
Kecamatan
TOTAL 16.110 8.120 7.990 12.130 6.130 6.000 14.140 7.200 6.940 33.720 17.250 16.470 76.100 38.700 37.400
Produktif 15-64 th 33.970 (68) 17.090 16.880 22.290 (65) 11.270 11.020 29.940 (68) 14.980 14.960 59.000 (63,6) 29.960 29.040 145.200 73.300 71.900
Total Penduduk 50.080 25.210 24.870 34.420 17.400 17.020 44.080 22.180 21.900 92.720 47.210 45.510 221.300 112.000 109.300
C. TINGKAT PENDIDIKAN Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya manusia semakin baik. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia pada umumnya dan Bangli pada khususnya mempunyai tingkat pendidikan minimal 9 tahun. Ini berarti sudah tamat/berijasah SLTP/MTS. Berikut ini dapat diperhatikan berdasarkan:
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
5
Tabel II.3 Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bangli Tahun 2013 IJAZAH TERAKHIR Kab. Bangli
Tidak Punya Ijazah
SD/MI
Tahun 11,82 45,1 2014 Sumber: BPS Kab. Bangli Th.2013
SMP/MTS
SMA
AK/ DIP
Univ
19,79
17,97
2,04
3,29
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya manusianya semakin baik pula. Parameter penduduk berusia 15 tahun keatas di kabupaten Bangli untuk penduduk yang belum tamat SD/ Tidak punya ijazah 11,82%, yang tamat SMP/MTS 19,79%, untuk yang tamat SMA 17,97%, untuk yang tamat AK/Diploma 2,04%, untuk yang tamat universitas 3,29%. Di Kabupaten Bangli terdapat 109 buah TK, Sekolah Dasar sebanyak 165 sekolah, Sekolah Menengah Pertama sebanyak 31 sekolah dan Sekolah menengah umum sebanyak 21 sekolah. Rasio murid dan guru untuk tingkat TK sebesar 8,25. Rasio murid dan guru untuk tingkat sekolah dasar adalah 18,82 dan rasio murid dan guru untuk tingkat sekolah lanjutan pertama adalah 17,83, sedangkan untuk tingkat sekolah menengah atas rasionya sebesar 15,07 murid per guru. (Bangli Dalam Angka 2014). D. KEADAAN SOSIAL EKONOMI 1. Tingkat Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran mengenai keadaan perekonomian suatu daerah. Demikian halnya perkembangan perekonomian di Kabupaten Bangli ditunjukkan dengan perkembangan PDRB -nya. Perkembangan PDRB per kapita harga berlaku menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 10,43 persen yaitu Rp 2.579.964,63 di tahun 2011 menjadi Rp 2.866.692 di tahun 2012. Kenaikan PDRB per kapita secara riil 5,34 persen untuk tahun 2012 yang nilai kenaikannya ini meningkat signifikan dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 3,69 persen dan di tahun 2013 menjadi Rp 3.188.441. (Bangli Dalam Angka 2014) 2. Penduduk Miskin Kemiskinan merupakan sebuah masalah yang multidimensi dan kompleks, menyentuh berbagai aspek kehidupan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
6
pengentasan kemiskinan, namun belum bisa mengatasi masalah kependudukan ini dengan tuntas. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Tahun 2011 dan 2012. Tabel II.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Tahun 2012 dan 2013. Tingkat Kemiskinan
2012
Garis Kemiskinan (Rp/ 245.720
2013
Perubahan
258.538
5,22
12
21,21
5,45
20,58
Kapita/Bulan) Jumlah
Pebduduk 9,9
Miskin (000 org)* Persentase Penduduk 4,52 Miskin *)Data Susenas E. STATUS GIZI 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gram) Hasil kompilasi laporan program pada Bidang Bina. Kes. Mas di dapat angka BBLR untuk Kabupaten Bangli Tahun 2014 sebesar 112 (3,2 %) dari 3.506 jumlah kelahiran, hasil ini menurun dari tahun 2013 sebesar 144 (3,9 %) dari 3.731 jumlah kelahiran seperti tergambar pada tabel berikut: Tabel II. 5 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Per Kecamatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014 No
Kecamatan
Jumlah Lahir
1 2 3 4
Bangli 679 Tembuku 551 Susut 645 Kintamani 1.631 Tahun 2014 3.506 Tahun 2013 3.731 Sumber: Seksi Kesga Dinkes Bangli
Jumlah BBLR 18 17 15 62 112 144
% BBLR 2,65 3,09 2,3 3,8 3,2 3,9
2. Status Gizi Balita Persentase status gizi dengan berat badan rendah/dibawah garis merah dari balita yang ditimbang di Kabupaten Bangli berdasarkan laporan Bidang Bin. Kes. Mas, tertinggi terjadi di Kecamatan Kintamani dengan jumlah 253 orang (4,38 %) dan terendah di Kecamatan Bangli dengan jumlah 12 orang (0,39%) dengan rincian:
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
7
Tabel II. 6 Balita ditimbang, Berat Badan Naik, BGM dan Gizi Buruk Per Kecamatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014 No 1 2 3 4
Kecamatan Bangli Tembuku Susut Kintamani
Jumlah Balita ditimbang 3.040 2.259 2.629 4.028
BGM (Bawah Garis Merah) Jml % 12 0.39 39 1,73 106 4,03 253 4,38
Tahun 2014 13.703 410 3 Tahun 2013 12.444 50 0,4 Sumber: Seksi Gizi Dikes Bangli Tahun 2014
Gizi Buruk Jml 0 1 2 3
% 0 0,04 0,08 0,05
6 4
0,04 0,03
Dari data diatas tergambar balita BGM pada tahun 2014 sebesar 3% meningkat dari tahun 2013 yang hanya 0,4 % dan balita dengan gizi buruk meningkat tahun 2014 sebesar 0,04 dari tahun 2013 hanya 0,03 %. F. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU PENDUDUK Dalam menggambarkan keadaan lingkungan untuk pembangunan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Ada beberapa indikator sebagai berikut: 1. Rumah Sehat Dari laporan program tahun 2014 jumlah rumah yang memenuhi syarat adalah 11.580 dan yang belum memenuhi syarat adalah sebanyak 47.531 2. Sanitasi Tempat –Tempat Umum Keadaan Sarana TTU Sehat di Kabupaten Bangli dilihat dari keadaan hotel, restaurant, pasar dan TUPM lainnya untuk Tahun 2014 mencapai 91,8 % . 3. Akses Terhadap Air Bersih Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals (MDGs) yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup dengan menurunkan target hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Penyelenggaraan air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/ atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum. Syarat-syarat kualitas air minum sesuai dengan
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
8
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010, diantaranya adalah sebagai berikut : -
Parameter mikrobiologi E coli dan total Bakteri Koliform, kadar maksimum yang diperbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel,
-
Syarat fisik : Tidak bau, tidak berasa dan tidak berwarna,
-
Syarat kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, kesadahan ( maks 500 mg/ l), pH 6,5-8,5. Di kabupaten Bangli terdapat 53 penyelenggara air minum pada tahun 2014 dan
sebanyak 42 diambil sebagai sampel pemeriksaan. Hasil pemeriksaan secara fisik, bakteriologi dan kimia penyelenggara air minum yang memenuhi syarat adalah sebanyak 36 diantaranya 11 di Kecamatan Bangli, 7 di Kecamatan Tembuku dan 18 di Kecamatan Susut, sedangkan di Kecamatan Kintamani tidak ada yang memenuhi syarat. Gambar II.1 Jumlah Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2014 18 11 7
TEMBUKU
SUSUT
KINTAMANI
0
BANGLI
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
1
2
3
4
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN TAHUN 2014
4. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kesehatan anggota keluarga, Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes berupaya meningkatkan persentase rumah tangga ber-PHBS. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
9
gerakan kesehatan di masyarakat. Untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau, yaitu: a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, b. Memberi ASI ekslusif, c. Menimbang balita setiap bulan, d. Menggunakan air bersih, e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, f.
Menggunakan jamban sehat,
g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu, h. Makan buah dan sayur setiap hari, i.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan
j.
Tidak merokok di dalam rumah.
Manfaat Rumah Tangga Ber-PHBSBagi Rumah Tangga : a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit. b. Anak tumbuh sehat dan cerdas. c. Anggota keluarga giat bekerja. d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga. Bagi Masyarakat: a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat. b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan. c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
10
Capaian rumah tangga ber-PHBS di Kabupaten Bangli tahun 2014 adalah sebagai berikut Gambar II.2 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS 76,68
Kabupaten/ Kota Kintamani VI Kintamani V Kintamani IV Kintamani III Kintamani II Kintamani I Susut II Susut I Tembuku II Tembuku I Bangli Utara Bangli
73,37 57,26 80,71 74,91 82,52 79,01 74,29 76,07 89,64 77,71 66,10 88,45
Tatanan rumah tangga yang menerapkan PHBS untuk Tahun 2014 mencapai 76,7% meningkat dibandingkan Tahun 2013 mencapai 71,9 %.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
11
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran situasi derajat kesehatan masyarakat kerap dipaparkan dengan berbagai indikator yang secara garis besar terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu mortalitas dan morbiditas. Data dan informasi tentang derajat kesehatan untuk Tahun 2014 dinyatakan dalam angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu maternal dan angka kematian kasar berdasarkan data yang terkumpul, sehingga dapat memberikan gambaran tentang derajat kesehatan yang lebih banyak diperoleh dari laporan program puskesmas di Kabupaten Bangli. A. MORTALITAS Kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat mencerminkan kondisi kesehatan masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program pembangunan kesehatan lainnya juga dapat diukur melalui tingkat kematian yang ada. Angka kematian secara umum sangat berhubungan/dipengaruhi oleh tingkat kesakitan dan status gizi. Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung diantaranya adalah faktor-faktor lain yang secara bersama-sama atau sendiri berpengaruh terhadap tingkat kematian di masyarakat. Gambaran kejadian kematian di Kabupaten Bangli dapat dilihat dari: 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka Kematian Bayi tidak hanya mencerminkan besarnya masalah kesehatan berkaitan dengan penyakit diare, ISPA, masalah gizi dan penyakit infeksi lainnya tetapi juga berhubungan dengan tingkat kesehatan ibu, gizi keluarga, tingkat pendidikan ibu, serta pendapatan dan sosial ekonomi keluarga. Gambaran perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Bangli dapat dilihat dari gambar berikut: Gambar III.1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH di Kabupaten Bangli Tahun 2010 – 2014 16 14 12 10 8 6
14,28
13,2
12 10,2
6,77
7,21
5,09
4 2
AKB Bangli
7,7
AKB Bali
5,5
0 2010
2011
2012
2013
2014
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
12
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bangli periode 2010-2014 cenderung berfluktuasi dari 14,28 per 1000 KH pada Tahun 2010, 13,2 per 1000 KH pada Tahun 2011, 7,7 per 1000 KH Tahun 2012, 10,2 per 1000 KH Tahun 2013 dan 12 per 1000 KH Tahun 2014. Angka Kematian Bayi Tahun 2013 dan Tahun 2014 mengalami peningkatan dari Tahun 2012 yg hanya 7,7 per 1000 KH. Tabel III. 1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH Per Kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Jml Lahir Jml Bayi Mati Hidup 1. Bangli 679 9 2. Tembuku 551 5 3. Susut 645 14 4. Kintamani 1.631 24 Tahun 2014 3.506 52 Tahun 2013 3.731 34 Sumber: Seksi Kesga Dikes Kab. Bangli Tahun 2014 No
Kecamatan
AKB per 1000 KH 13,08 8,99 21,24 14,5 14,6 10,2
AKB tertinggi terjadi di Kecamatan Susut sebesar 21,24 per 1000 KH dan terendah di Kecamatan Tembuku 8,99 per 1000 KH. Kesehatan ibu waktu hamil sangat berperanan terhadap besarnya angka kematian bayi. Gangguan perinatal adalah salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil sedangkan gangguan pernafasan kemungkinan besar disebabkan reflek yang kurang baik dan berhubungan dengan perkembangan fungsi dan organ janin yang kurang sempurna, hal-hal tersebut juga berhubungan dengan kesehatan ibu selama hamil serta asfiksia pada penanganan proses persalinan. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka kematian balita (umur 0-5 tahun) menggambarkan tingkat permasalahan anak balita pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) atau posyandu. Dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Gambaran perkembangan angka kematian balita di Kabupaten Bangli dapat dilihat dari gambar berikut: Gambar III.2 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH di Kabupaten Bangli Tahun 2010 – 2014 20 15
14,58
14 11,3
10
13 AKABA Bangli
9,41 7,45
6,76
5
5,44
AKABA Bali
5,97
0 2010
2011
2012
2013
2014
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
13
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Bangli periode 2010-2014 cenderung berfluktuasi dari 14,58 per 1000 KH pada Tahun 2010, 14 per 1000 KH pada Tahun 2011, 9,41 per 1000 KH Tahun 2012, 11,3 per 1000 KH Tahun 2013 dan 13 per 1000 KH Tahun 2014. Angka Kematian Balita Tahun 2013 dan Tahun 2014 mengalami peningkatan dari Tahun 2012 yg hanya 9,41 per 1000 KH. Tabel III. 2 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH Per Kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Jumlah Lahir Jumlah Hidup Balita Mati 1 Bangli 679 3 2 Tembuku 551 7 3 Susut 645 8 4 Kintamani 1.631 26 Tahun 2014 3.506 44 Tahun 2013 3.731 42 Sumber: Seksi Kesga Dikes Kab. Bangli Tahun 2014 No
Kecamatan
AKABA per 1000 KH 4,36 12,59 12,14 15,71 13 11,3
Dari laporan LB 3 KIA Kabupaten Bangli AKABA tertinggi di Kecamatan Kintamani yaitu 15,71 per 1000 KH dan terendah di Kecamatan Bangli sebesar 4,36 per 1000 KH. 3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan tingkat kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Gambaran perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Bangli dapat dilihat dari gambar berikut: Gambar III. 3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) per 100.000 KH di Kabupaten Bangli Tahun 2010 s/d 2014 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
160,8 134,6 84,2
76,49 57,56
2010
110,7 89,67
AKI Bangli 73,1 57
2011
2012
2013
AKI Bali
2014
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bangli periode 2010-2014 cenderung berfluktuasi dari 76,49 per 100.000 KH pada Tahun 2010 meningkat menjadi 134,6 per 100.000 KH pada Tahun 2011, menurun menjadi 110,7 per 100.000 KH Tahun 2012, kembali meningkat
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
14
menjadi 160,8 per 100.000 KH Tahun 2013 dan Tahun 2014 mengalami penurunan kembali menjadi 57 per 100.000 KH. Tabel III.3 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH Per kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Jumlah Lahir Hidup 1 Bangli 679 2 Tembuku 551 3 Susut 645 4 Kintamani 1.631 Tahun 2014 3.506 Tahun 2013 3.731 Sumber: Seksi Kesga Dikes Bangli Tahun 2014 No
Kecamatan
Jml Kematian Ibu Maternal 1 1 0 0 2 6
AKI per 100.000 KH 147,28 181,49 0 0 57 160,8
AKI tertinggi terjadi di Kecamatan Tembuku (181,49 per 100.000 kelahiran hidup) sedangkan yang terendah terjadi di Kecamatan Susut dan Kintamani tidak ada kematian ibu tahun 2014. 4. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir Umur harapan hidup bermanfaat untuk mengetahui berapa lama orang dapat hidup sejak dari usia baru lahir. Hal ini dianggap sebagai indikator umum bagi taraf hidup. Angka tersebut diperoleh secara langsung melalui sensus penduduk yang dilakukan sekali setiap 10 tahun dan survey nasional lainnya. Untuk Kabupaten Bangli umur harapan hidup (UHH) Tahun 2013 menunjukan 72,18 tahun, meningkat dibandingkan tahun 2012 UHH Kabupaten Bangli menunjukkan 71,81 tahun. Sedangkan secara konseptual indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan indeks standar hidup layak, sehingga IPM tahun 2013 Kabupaten Bangli relatif baik yaitu 72,28. (Bangli Dalam Angka 2013) B. MORBIDITAS ATAU ANGKA KESAKITAN Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. 1. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi hasil TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDG’s. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Disamping itu untuk mengukur keberhasilan pengobatan Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
15
TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR=Succes Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Succes Rate dapat membantu dalam mengetahui kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. SR tahun 2014 hanya mencapai 68,09% menurun dari tahun 2013 yang mencapai 104,08%. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) di Kabupaten Bangli tahun 2014 mencapai 23,40 % (11 orang) dari 47 orang yang mendapat pengobatan, menurun dibandingkan tahun 2013 angka kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) yaitu 32,65% (16 orang) dari 49 orang yang mendapat pengobatan dari tahun 2010. 2. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Persentase Balita dengan Pneumonia yang ditangani di kabupaten Bangli tahun 2014 mencapai 39,2 % dari 227 perkiraan balita pneumonia. Berbeda dengan pencapaian Penanganan Balita tahun 2013 hanya 9,7% dari 1.868 perkiraan balita pneumonia. 3. Persentase HIV/AIDS Ditangani HIV/AIDS disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui. Kumulatif penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bangli tahun 2014 sebanyak 37 penderita dan semuanya sudah mendapat penanganan. Meningkat dibanding tahun 2013 kumulatif penderita HIV/AIDS sebanyak 12 orang dan semuanya sudah mendapat penanganan. 4. Persentase Diare Ditangani Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam Persentase diare ditangani tahun 2014 di Kabupaten Bangli mencapai 76,4% (3.619 penderita), meningkat dibandingkan tahun 2013 diketahui kasus diare pada balita ditangani hanya mencapai 59,3% (3.409 penderita). Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
16
5. Persentase Penderita Kusta selesai Berobat Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata Ditemukan penderita Kusta pada tahun 2014 sebanyak 2 kasus (RFT 100%), di wilayah Puskesmas Bangli (1 kasus) dan Puskesmas Susut II (1 kasus), angka tersebut tetap sama dengan tahun 2013 ditemukan 2 penderita kusta yang tersebar di wilayah Puskesmas Bangli 1 kasus dan Puskesmas Tembuku I 1 kasus. 6. Angka ”Acute Flaccid Paralysis”(AFP) Pada Anak usia <15 Tahun per-100.000 Anak Kasus Lumpuh layu (AFP) yang ditemukan di Kabupaten Bangli pada tahun 2014 ditemukan 1 kasus (1,78 per 100.000 anak usia <15 tahun), yaitu terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kintamani III (1 kasus), sedangkan pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 3 kasus (5,31 per 100.000 anak usia < 15 tahun). 7. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) a. Tetanus Neonatorum Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah. Pada tahun 2014 tidak ada kasus TN yang dilaporkan, demikian juga dengan kasus tetanus (non Neonatorum). Kasus TN antara tahun 2014 dan 2013 tidak terjadi peningkatan kasus karena sama-sama tidak ada kasusnya. Situasi seperti ini harus tetap dipantau agar tidak terjadi kelengahan sehingga sedapat mungkin menghindari terjadinya KLB pada tahun-tahun mendatang. b. Difteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2014 tidak ada kasus Difteri yang dilaporkan. Kasus Difteri antara tahun 2014 dan 2013 tidak terjadi peningkatan kasus karena sama-sama tidak ada kasusnya. Situasi seperti ini harus tetap dipantau agar tidak terjadi kelengahan sehingga sedapat mungkin menghindari terjadinya KLB pada tahun-tahun mendatang. c. Campak Campak disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anakanak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
17
Tahun 2014 ditemukan 13 kasus yang dilaporkan, 13 kasus di wilayah Puskesmas Kintamani V, sedangkan tahun 2013 tidakada kasus campak yang dilaporkan. 8. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Tahun 2014 angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bangli yang mencapai 47,9 per 100.000 penduduk. 9. Angka Kesakitan Malaria per-1000 Penduduk Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah wilayah terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : - Endemis Tinggi bila API > 5 per 1000 penduduk - Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1000 penduduk - Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1000 penduduk - Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah pembebasan malaria) atau API = 0. Di Kabupaten Bangli pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus malaria positif (angka kesakitan 0) sama dengan Tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria positif. 10. Kasus Penyakit Filaria Ditangani. Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah sekelompok cacing parasit nemtoda yang tergolong superfamilia Filarioidea yang menyebabkan infeksi sehingga berakibat munculnya edema. Gejala yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara awam dikenal sebagai penyakit kaki gajah. Walaupun demikian, gejala pembesaran ini tidak selalu disebabkan oleh filariasis. Tidak ada kasus filariasis yang ditemukan pada tahun 2014, begitu juga pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus filariasis.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
18
BAB IV UPAYA KESEHATAN Berbagai upaya kesehatan telah dilakukan dalam rangka melaksanakan paradigma sehat sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan sekarang ini. Paradigma Sehat lebih mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Bangli adalah dalam rangka mewujudkan strategi utama Departemen Kesehatan yaitu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di Kabupaten Bangli adalah: A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat kepada masyarakat oleh fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang ada. Pelayanan Kesehatan Dasar yang dilaksanakan di Kabupaten Bangli adalah: 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Pelaksanaan Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan semua fasilitas kesehatan dari posyandu, puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan swasta. a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, Imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan sedini mungkin terhadap segala sesuatu yang membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Hasil pelayanan dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan duakali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
19
Gambar IV.1 Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil Tahun 2010-2014 100
99,51 89,74
96,1
94,6
86,9
85,5
91,5
92,8 83,3
82,9
80 60 40
20 0 2010
2011
2012 K1
2013
2014
K4
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa ada kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4 pada lima tahun terakhir yang hampir mencapai angka 10%. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1-K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dengan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal selalu berkunjung ke pelayanan kesehatan sampai pada kunjungan ke dua trisemester ketiga kehamilannya dengan kata lain seluruh ibu hamil telah mendapatkan pelayanan kehamilannya sesuai dengan standar. Hal ini dapat meminimalisir kematian ibu melahirkan. Cakupan pelayanan K1 ibu Hamil menurut puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar IV.2 Persentase Cakupan Pelayanan K1 Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
92,8
Kabupaten/ Kota
99,2 97,8
Kintamnai VI Kintamani V Kintamani IV Kintamani III Kintamani II Kintamani I Susut II Susut I Tembuku II Tembuku I Bangli Utara Bangli
71,5 84,6 102,6 92,4 90,3 91,5 88,8 87,7 106,1 91,8 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
Cakupan K1
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
20
Persentase cakupan K1 tertinggi tahun 2014 adalah Puskesmas Bangli Utara yaitu sebesar 106,06 % sedangkan cakupan K1 Terendah adalah Puskesmas Kintamani IV yaitu 71,54%. Cakupan pelayanan K4 ibu Hamil menurut puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar IV.3 Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
82,92
Kabupaten/ Kota
78,48
Kintamnai VI
81,94
Kintamani V 65,04
Kintamani IV
72,50
Kintamani III
94,25
Kintamani II 79,33
Kintamani I
87,98
Susut II Susut I
85,31
Tembuku II
86,69 75,47
Tembuku I
92,42
Bangli Utara
84,79
Bangli 0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Cakupan K4
Pada Tahun 2014, Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah Tembuku II, sedangkan yang paling rendah adalah Puskesmas Kintamani IV. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan terutama yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar IV.4 Persentase Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
21
100 98 96 94 92 90 88
99,49 94,9
94,8 92,1
2010
2011
2012
92,1
2013
Cakupan Persalinan Nakes
2014
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangli cenderung berfluktuasi dari tahun 2010 mencapai 99,49% menurun secara berturut-turut di tahun 2011 dan 2012 menjadi 94,8%, dan 92,1%, tahun 2013 meningkat menjadi 94,9% dan terakhir di tahun 2014 mengalami penurunan lagi menjadi 92,1%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut puskesmas tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar IV.5 Persentase Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
92.07 89.38 91.55 79.57 93.89 104.82 87.18 98.77 89.76 91.93 84.16 99.47 90.56
Kintamani V Kintamani III Kintamani I Susut I Tembuku I Bangli 0
50
100
Cakupan Persalinan Nakes
150
Pada Tahun 2014, hanya tiga puskesmas dengan persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di atas 95% yaitu Puskesmas Bangli Utara, Puskesmas Susut I dan Puskesmas Kintamani II. b. Kunjungan Ibu Nifas Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke 2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan pada minggu ke 6 setelah persalinan.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
22
Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi. Cakupan pelayanan nifas dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar IV.6 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014 99,8 100 98 96 94
92,4
92
90,8
90,4
2011
2012
91,9 Pelayanan Nifas
90 88 86 84 2010
2013
2014
Pencapaian pelayanan nifas Kabupaten untuk tahun 2011-2014 mengalami penurunan dari tahun 2010 yang mencapai 99,8%. Adapun persentase cakupan pelayanan nifas di masing-masing puskesmas di Kabupaten Bangli : Gambar IV.7 Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 91,9
Kabupaten/ Kota
87,2
Kintamnai VI
93,0
Kintamani V 77,0
Kintamani IV
93,4
Kintamani III
101,5
Kintamani II 89,0
Kintamani I
97,5
Susut II 86,3
Susut I
93,5
Tembuku II 83,5
Tembuku I
101,9
Bangli Utara 92,6
Bangli 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
Pelayanan Nifas
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
23
Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan nifas terendah adalah puskesmas Kintamani IV yaitu sebesar 77 %. c. Kunjungan Neonatus Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3-7 hari, dan hari ke 8 – 28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan di samping melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatal (KN3) dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar IV.8 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN3) Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014
104 102 100 98 96 94 92 90
102,2
102,66
100,3 98,2 94,3
2010
2011
2012
2013
2014
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3) diKabupaten Bangli Tahun 2010-2014
Persentase cakupan kunjungan neonatal (KN3) oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Cakupan kunjungan neonatal (KN3) oleh tenaga kesehatan menurut puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
24
Gambar IV.9 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Kabupaten/ Kota
100,33
Kintamnai VI
94,42
Kintamani V
94,80
Kintamani IV
80,36
Kintamani III
95,87
Kintamani II
Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli
107,59
Kintamani I
87,04
Susut II
101,29
Susut I
141,24
Tembuku II
97,72
Tembuku I
87,15
Bangli Utara
106,39
Bangli
98,14 0,00
50,00
100,00
150,00
Puskesmas dengan persentase kunjungan neonatus lengkap (KN3) terendah adalah Puskesmas Kintamani IV yaitu hanya sebesar 80,36 %. d. Penanganan Komplikasi Kebidanan Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg, oedeme nyata, eklampsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Gambar berikut memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi kebidanan menurut Puskesmas tahun 2014, ada lima puskesmas yang cakupannya melampaui target SPM 2015 (80%), yaitu Puskesmas Bangli Utara, Puskesmas Tembuku I, Puskesmas Kintamani II, Puskesmas Kintamani III dan Puskesmas Kintamani VI, sedangkan tujuh puskesmas lainnya belum mencapai target SPM 2015 dan yang paling rendah terjadi di Puskesmas Kintamani V yaitu hanya sebesar 12,5 %. Secara Kabupaten tahun 2014 angka capaiannya sebesar 75,43% Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
25
meningkat jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yaitu sebesar 69,9 % namun belum mencapai target SPM. Yang perlu mendapatkan perhatian bersama terutama pemegang program, untuk puskesmas yang capaiannya masih dibawah target, agar diberikan perhatian khusus agar penanganan komplikasi kebidanan terus meningkat, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar IV.10 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014
75,4 76 74 72
69,9
70 68
66,8
65,6
67,1
66 64 62 60 2010
2011
2012
2013
2014
Komplikasi Obstetri yang Ditangani
Persentase cakupan penanganan komplikasi kebidanan ddalam lima tahun terakhir berturut-turut mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang baru mencapai 65,6%, meningkat menjadi 66,8% pada tahun 2011, meningkat menjadi 67,1 % pada tahun 2012, meningkat menjadi 69,9 % pada tahun 2013 dan data terakhir pada tahun 2014 meningkat menjadi 75,4%. Adapun cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani menurut puskesmas di Kabupaten Bangli adalah sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
26
Gambar IV.11 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
75,4
Kabupaten/ Kota
139,2
Kintamnai VI Kintamani V
12,5
Kintamani IV
14,2 135,4
Kintamani III
130,7
Kintamani II
75,6
Kintamani I Susut II
58,7
Susut I
56,7
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli
50,3
Tembuku II
88,1
Tembuku I
111,1
Bangli Utara 53,5
Bangli 0,0
50,0
100,0
150,0
Persentase Cakupan penanganan komplikasi kebidanan yang terendah adalah Puskesmas Kintamani V yang hanya mencapai 12,5%. e. Penanganan Komplikasi Neonatal Neonatus risti/komplikasi meliputi asfksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Cakupan Penanganan komplikasi neontal dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
27
Gambar IV.12 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014 100 100 73,5
80
61,6
54,2
60
45
40 20 0 2010
2011
2012
2013
2014
Komplikasi Neonatal yang Ditangani
Secara berturut-turut tahun 2013 dan 2014 persentase penanganan komplikasi neonatal mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang hanya mencapai 45%. Berikut ini adalah persentase pencapaian penanganan komplikasi neonatal menurut puskesmas se-Kabupaten Bangli : Gambar IV.13 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
73,54
Kabupaten/ Kota
62,50
Kintamnai VI Kintamani V Kintamani IV Kintamani III Kintamani II Kintamani I Susut II Susut I Tembuku II Tembuku I Bangli Utara Bangli
6,12 17,65 181,25 35,42 96,83 13,04 111,54 28,26 127,27 135,19 66,67 0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
Persentase Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Puskesmas Tahun 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
28
Pada tahun 2014 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang dilaporkan sebesar 73,5 % meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 61,6 %, dengan kisaran cakupan terendah sebesar 6,1% di Puskesmas Kintamani V dan tertinggi sebesar 181,3 % di wilayah Puskesmas Kintamani III. f.
Kunjungan Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar (BCG, DPT / HB1-3, Polio 14 dan campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Cakupan kunjungan bayi dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut : Gambar IV.14 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014
110
107,4 101,8
105
100,5
100 91,6
95
92,6
90 85
80 2010
2011
2012
2013
2014
Kunjungan Bayi
Pada tahun 2013 dan 2014 persentase cakupan kunjungan bayi meningkat mencapai lebih dari 100 % dibandingkan tahun 2011 dan 2012 yang berturut-turut pencapaiannya masih di bawah 100% yaitu 91,6% dan 92,6%.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
29
Gambar IV.15 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Kunjungan Bayi
100,5
Kabupaten/ Kota
91,6
Kintamnai VI
104,0
Kintamani V
116,5
Kintamani IV 94,5
Kintamani III
105,7
Kintamani II Kintamani I Susut II
82,4
102,6
Susut I
96,9
Tembuku II
98,0
Tembuku I
103,8
Bangli Utara
106,9
Bangli
107,9
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangli tahun 2014 mencapai 100,5 % sedangkan tahun 2013 yang mencapai 101,8%. Pencapaian tertinggi adalah di Puskesmas Kintamani IV yang mencapai 116,5% sedangkan terendah di Puskesmas Kintamani I yang baru mencakup 82,4%. g. Pelayanan Kesehatan Anak Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun dan pemberian vitamin A 2 kali setahun (bulan Februari dan Agustus). Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktek Swasta serta sarana / fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK oleh petugas kesehatan. Pemberian vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dalam empat tahun terakhir adalah : Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
30
Gambar IV.16 Persentase Pelayanan Kesehatan Anak Balita Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2014
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
82,2
86,8
82
54,8
2011
2012
2013
2014
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (min 8 kali)
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan) sebesar 86,8% meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar 54,8%, sementara yang harus dicapai berdasarkan target renstra kemenkes 2014 adalah 85%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per kabupaten/kota dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar IV.17 Persentase Cakupan Anak Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan (Minimal 8 Kali) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Cakupan Anak Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan (Minimal 8 Kali) 86,84
Kabupaten/ Kota
80,81
Kintamnai VI
150,09
Kintamani V 109,29
Kintamani IV Kintamani III
58,77 61,30
Kintamani II
Kintamani I
48,19
Susut II
86,70
Susut I
87,53
Tembuku II
72,04
Tembuku I
93,14
Bangli Utara
91,65
Bangli
93,24
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
31
Puskesmas dengan presentase cakupan pelayanan kesehatan anak balita terendah adalah puskesmas Kintamani I yang hanya sebesar 48,19%. h. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah Monitoring pertumbuhan terhadap anak balita dan pra sekolah dilakukan melalui pemantauan secara dini perkembangan anak, penanganan masalah pertumbuhan dan juga pelayanan rujukan ke tingkat yang lebih mampu. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin komplek, yang biasanya berkaitan dengan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Sebelum dilakukan pelayanan kesehatan terhadap siswa SD dan setingkat terlebih dahulu dilakukan penjaringan sasaran. Untuk tahun 2014 jumlah siswa SD dan setingkat yang mendapatkan pelayanan kesehatan (penjaringan) mencapai 100% meningkat dari tahun 2013 yang baru mencapai 93,5%. 2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritas untuk menggunakan alat/cara KB Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana salah satunya dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor, seperti terlihat pada gambar berikut ini. Jumlah peserta KB baru di Kabupaten Bangli tahun 2014 sebanyak 2.199 orang (4,9%) dari 44.792 pasangan Usia Subur, sedangkan cakupan peserta KB aktif tahun 2014 sebesar 93,1 %. Tidak terjadi disparitas yang tinggi antara cakupan tertinggi dengan cakupan terendah di puskesmas, hal ini menunjukkan telah terjadi pemerataan pelayanan KB di seluruh Puskemas di Kabupaten Bangli, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
32
Gambar IV.18 Persentase Cakupan KB Aktif Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Cakupan Peserta KB Aktif Menurut Puskesmas Tahun 2014 93,07
Kabupaten/ Kota
93,54 95,03 93,51 91,76 92,38 81,68 88,27
Kintamnai VI Kintamani V Kintamani IV Kintamani III Kintamani II Kintamani I Susut II Susut I Tembuku II Tembuku I Bangli Utara Bangli
143,92 87,45 92,95 92,05 81,65
Adapun persentase cakupan KB aktif menurut jenis kontrasepsi di Kabupaten Bangli tahun 2014 tertinggi adalah akseptor KB IUD sebesar 48%, yang kedua akseptor KB Suntik sebesar 39%, ketiga akseptor KB Pil sebesar 7%. Gambar IV.19 Persentase Cakupan KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Bangli Tahun 2014 IUD
MOP
MOW
IMPLANT
KONDOM
SUNTIK
PIL
7%
48% 39%
3%
1% 1%
1%
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
33
3. Pelayanan Imunisasi Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif, munisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan. a. Imuniasi Dasar pada Bayi Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Oleh karena itu harus dipertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan target cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Kabupaten Bangli tahun 2014 telah mencapai target cakupan imunisasi campak sebesar 100,4%, meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 98% .Dengan demikian Bali telah mampu mencapai target imunisasi campak yang ditetapkan oleh WHO dan target Kemenkes RI 2014. Cakupan imunisasi campak per puskesmas dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar IV.20 Persentase Cakupan Imunisasi Campak Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Cakupan Imunisasi Campak Menurut Puskesmas Tahun 2014 Kabupaten/ Kota Kintamnai VI Kintamani V
100,44 92,02 107,69
Kintamani IV
97,30
Kintamani III
97,69
Kintamani II Kintamani I Susut II
100,64 97,78 103,25
Susut I
94,57
Tembuku II
92,79
Tembuku I Bangli Utara Bangli
107,32 110,92 99,07
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
34
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam kurun waktu satu tahun. Gambar IV.21 Persentase Cakupan Desa/ Kelurahan UCI Per Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014
Cakupan Desa/ Kelurahan UCI Per Puskesmas Tahun 2014
90,3
Kabupaten/ Kota
Kintamnai VI
66,7
Kintamani V
100,0
Kintamani IV
100,0
Kintamani III
85,7 100,0
Kintamani II 87,5
Kintamani I
100,0
Susut II Susut I
80,0
Tembuku II
100,0
Tembuku I
100,0
Bangli Utara
100,0
Bangli
100,0
b. Imunisasi pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan meternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
35
Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu mapun WUS tidak hamil) belum seragam. Cakupan TT2+ di Provinsi Bali dari tahun ke tahun cenderung. Berikut ini distribusi cakupan TT2+ menurut puskesmas di Kabupaten Bangli tahun 2014: Gambar IV.22 Persentase Cakupan TT 2+ Pada Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Cakupan TT 2+ Pada Ibu Hamil Menurut Puskesmas Tahun 2014
134,4
Kabupaten/ Kota Kintamnai VI Kintamani V
108,4 104,7 142,3
Kintamani IV
157,9
Kintamani III Kintamani II
106,0 129,1
Kintamani I
162,8
Susut II 136,3
Susut I 116,0
Tembuku II Tembuku I
4.
99,7
Bangli Utara
173,2
Bangli
171,3
Pelayanan Pengobatan/Perawatan a. Cakupan Rawat Jalan Pemanfaatan sarana kesehatan di Kabupaten Bangli oleh masyarakat untuk rawat jalan
tahun 2014 sudah mencapai 230.383 orang (104,1%) dari jumlah penduduk. b. Cakupan Rawat Inap. Cakupan rawat inap pada tahun 2014 di Kabupaten Bangli sudah mencapai 16.653 orang (7,5%). cakupan ini lebih banyak diperoleh dari pelayanan pengobatan di rumah sakit sedangkan untuk puskesmas baru mencapai 139 orang yang memanfaatkan puskesmas perawatan. c. Pelayananan Kesehatan Jiwa Pelayanan kesehatan jiwa merupakan pelayanan pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Tahun 2014 di Kabupaten Bangli mencapai 17.261 jiwa (7,8%) hasil ini lebih banyak dikontribusi dari rumah
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
36
sakit jiwa yang terletak di Kabupaten Bangli sedangkan gangguan jiwa yang terdeteksi di Puskesmas mencapai 1.529 jiwa (0,69%). 5. Pelayanan Kesehatan Usila Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan terhadap pra dan Usila di Kabupaten Bangli Tahun 2014 yaitu 87,19% . 6. Penanganan Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainya) Penanganan penyalahgunaan NAPZA di kabupaten Bangli dilakukan dengan kegiatan penyuluhan yang dipakai sebagai sasaran adalah remaja yaitu anak-anak sekolah SLTP dan SLTA yang sangat rawan terhadap penyalahgunaan NAPZA. Penanggulangan napza ini memerlukan pendekatan komprehensif multidisiplin, serta keterpaduan lintas sektor pemerintahan, komitmen kuat semua pihak serta peran serta seluruh masyarakat. B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Salah satu upaya untuk melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan adalah melaksanakan upaya kesehatan yang bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan (puskesmas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya) dengan beberapa kegiatan pokoknya adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan melalui pemanfaatan rumah sakit, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan lain-lain seperti diuraikan berikut: a. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Di Kabupaten Bangli terdapat 3 buah rumah sakit, 1 buah RSUD, 1 buah Rumah Sakit Jiwa dan 1 buah Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Umum Daerah Bangli mempunyai 310 buah tempat tidur. Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator yaitu: 1)
Kunjungan baru rawat jalan Kunjungan rawat jalan di rumah sakit RSUD Bangli pada Tahun 2014 mencapai 104.902
pasien dan untuk rawat inap Tahun 2014 mencapai 8.930 orang. 2)
Angka Kematian Neto / Net Death Rate (NDR) NDR adalah kematian 48 jam pasien rawat inap per 1000 pasien keluar hidup dan mati.
Pada tahun 2014 angka NDR di RSUD Bangli mencapai 21,9 per 1000 pasien. 3)
Angka Kematian Umum / Groos Death Rate (GDR) GDR adalah angka kematian total pasien rawat inap yang keluar RS per 1000 penderita
keluar hidup dan mati. Tahun 2014 GDR mencapai 11,8 per 1000 pasien. 4)
Angka Penggunaan Tempat Tidur / Bed Occupany Rate (BOR) BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu,
indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. BOR ideal (60-80%). Untuk tahun 2014, BOR RSUD Bangli mencapai 50,1%.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
37
5)
Angka Rata-Rata Lama Perawatan / Length Of Stay (LOS) LOS adalah rata-rata perawatan seorang pasien, Indikator ini menggambarkan hasil
pengukuran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan suatu rumah sakit. Untuk Tahun 2014 LOS mencapai 4,2 hari. 6)
Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur / Bed Turn Over (BTO) BTO merupakan frekuensi rata-rata tempat tidur dipakai dalam satuan waktu. Indikator ini
memberi indikasi efisiensi pemakaian tempat tidur. BTO ideal 40-60 kali. Untuk Tahun 2014 BTO mencapai 28,81 kali. 7)
Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur / Turn Over Interval (TOI). TOI adalah rata-rata jumlah hari tempat tidur RS tidak dipakai dari saat kosong ke saat
terisi berikutnya. Idealnya 1-3 hari , tahun 2014 TOI di RSUD Bangli mencapai 6,3 hari. b. Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Berikut adalah Cakupan Jaminan Kesehatan menurut Jenis Jaminan tahun 2014 di Kabupaten Bangli. Gambar IV.23 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Tahun 2014 217.721
250.000 200.000
135.430
150.000
100.000 58.240 50.000
0
22.097 1.224
0
0
0
0
Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Tahun 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
38
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 1. Pengendalian Penyakit Polio
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya itu ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Tahun 2014 ditemukan 1 kasus AFP (Non Polio) di Puskesmas Kintamani III. 2. Pengendalian TB Paru
Upaya dalam penanggulangan TB paru tahun 2014 menurut puskesmas adalah sebagai berikut. Gambar IV.24 Persentase Cakupan BTA (+) Terhadap Suspek Menurut Puskesmas Tahun 2014
Cakupan BTA (+) Terhadap Suspek Menurut Puskesmas Tahun 2014 6,31
Kabupaten/Kota 2,86
Kintamnai VI
11,48
Kintamani V
10,00
Kintamani IV
9,38
Kintamani III 4,69
Kintamani II 1,99
Kintamani I
19,61
Susut II 2,27
Susut I
3,08
Tembuku II
8,24
Tembuku I
15,79
Bangli Utara
Bangli
0,00
Persentase BTA+ terhadap suspek di Kabupaten Bangli Tahun 2014 adalah 6,31 %. Menurut standar persentase BTA+ diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan dimasyarakat dengan nilai yang ditoleransi 5-15%. Bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan penjaringan suspek terlalu longgar. Banyak orang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Dengan demikian, sejak tahun 2014 persentase BTA+ terhadap suspek dalam batas yang ditolerir, atau petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA+ sesuai standar.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
39
3. Pengendalian Penyakit ISPA
Menurut hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005, sebanyak 22,30% bayi maupun balita meninggal karena ISPA. Dari angka tersebut sebanyak 23,60% kematian disebabkan oleh pneumonia. Program pemberantasan penyakit ISPA membagi ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA Tahun 2014, angka cakupan penemuan penderita pneumonia pada balita sebesar 39,2% mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar 9,7%, namun angka ini masih jauh dari harapan SPM yaitu sebesar 100%, yang kemungkinan disebabkan karena jumlah penderita sasaran menggunakan angka perkiraan dari jumlah balita yang juga merupakan angka estimasi yang belum tentu kebenarannya. Berikut ini gambaran cakupan pneumonia pada balita yang ditemukan dan ditangani tahun 2014. Gambar IV.25 Persentase Cakupan Pneumonia Pada Balita yang Ditemukan dan Ditangani Menurut Puskesmas Tahun 2014. Cakupan Pneumonia Pada Balita yang Ditemukan dan Ditangani
39,2
Kabupaten/Kota
Kintamnai VI
0,0 18,3
Kintamani V Kintamani IV
0,0 100,7
Kintamani III
127,2
Kintamani II Kintamani I
0,0
87,2
Susut II 32,4
Susut I Tembuku II
0,0 27,8
Tembuku I
72,6
Bangli Utara Bangli
0,0
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
40
4. Penanganan Penyakit HIV, AIDS dan IMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV dan AIDS, disamping ditujukkan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Gambar IV.26 Proporsi HIV AIDS Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014
Proporsi HIV AIDS Berdasarkan Kelompok Umur 43,24
27,03 18,92
0,00
2,70
0,00
2,70
5,41 0,00
<1 1 - 4 5 - 14 15 - 19 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 ≥ 60 TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
Proporsi HIV AIDS tertinggi berdasarkan kelompok umur adalah pada umur 30-39 tahun yaitu sebesar 43,24 % dari jumlah penderita HIV AIDS, urutan kedua adalah kelompok umur 4049 tahun yaitu sebesar 27,03% dari jumlah penderita HIV AIDS dan urutan ketiga adalah kelompok umur 20-29 tahun sebesar 18,92% dari jumlah penderita HIV AIDS. 5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Upaya pemberantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu : 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ ≥ 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Berikut ini jumlah kasus DBD menurut Puskesmas Tahun 2014.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
41
Gambar IV.27 Jumlah Kasus DBD Menurut Puskesmas Tahun 2014 Jumlah Kasus DBD Menurut Puskesmas Tahun 2014 261 61 38 36 23 32 31
9
4
3
4
13
7
6. Pengendalian Penyakit Malaria
Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi penyakit emerging dan re-emerging. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor potensial yang dapat menularkan dan menyebabkan malaria. Selain itu, malaria umumnya merupakan penyakit di daerah terpencil, sulit dijangkau dan banyak ditemukan di daerah miskin atau sedang berkembang. Oleh karena itu, malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas komitmen global dalam MDGs. Pemberantasan malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau ”Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan ”Ayo Berantas Malaria”. a. Kasus Baru Malaria Berdasarkan Riskesdas 2013 Insiden Malaria pada penduduk Indonesia tahun 2013 adalah 1,9 persen menurun dibanding tahun 2007 (2,9%), tetapi di Papua Barat mengalami peningkatan tajam jumlah penderita malaria. Prevalensi malaria tahun 2013 adalah 6,0 persen. Dari 33 provinsi di Indonesia, 15 provinsi mempunyai prevalensi malaria di atas angka nasional, sebagian besar berada di Indonesia Timur. Jawa-Bali merupakan daerah dengan prevalensi malaria lebih rendah dibanding provinsi lain, tetapi sebagian kasus malaria di Jawa-Bali terdeteksi bukan berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan. Di Kabupaten Bangli tahun 2014 terdapat 1 (satu) Kasus Malaria yaitu di Puskesmas Kintamani V. b. Persentase Penderita Malaria yang Diobati Persentase Penderita Malaria yang Diobati Pengobatan malaria harus dilakukan secara efektif. Pemberian jenis obat harus benar, dan cara meminumnya harus tepat waktu yang sesuai dengan acuan program pengendalian malaria. Pengobatan efektif adalah pemberian ACT pada 24 jam pertama pasien panas dan obat harus diminum habis dalam 3 hari. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
42
Riskesdas 2013 proporsi pengobatan efektif Indonesia adalah 45,5 persen. Dalam lima tahun terakhir (2007-2013), persentase penderita malaria yang diobati sebagain besar sudah mencapai 100%, kecuali tahun 2009 dengan pencapaian 93,94%, berarti sebagian besar tersangka malaria dan/atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati sesuai pengobatan standar. Persentase Malaria yang diobati di Kabupaten Bangli untuk tahun 2014 adalah 1 kasus (100%). D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemi gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. 1. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)
Anemi gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemi ini disebabkan karena kekurangan zat besi (fe) hingga disebut anemi kekurangan zat besi atau anemi gizi besi dan kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah Fe3(90 tablet) tahun 2014 menurut puskesmas adalah sebagai berikut. Gambar IV.28 Persentase Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe3 (90Tablet) Menurut Puskesmas di KabupatenTahun 2014 Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet FE3 (90Tablet) Menurut Puskesmas Tahun 2014 82,1
Kabupaten/ Kota
100,0
Kintamnai VI 76,4
Kintamani V Kintamani IV
100,0
Kintamani III
100,0 91,1
Kintamani II Kintamani I
69,1 87,7
Susut II 75,5
Susut I
95,3
Tembuku II
76,7
Tembuku I Bangli Utara Bangli
65,7 71,3
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
43
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari atau Agustus; dan anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas atau dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan kapsul vitamin A. Persentase cakupan pemberian vitamin A balita menurut puskesmas tahun 2014 adalah sebagai berikut. Gambar IV.29 Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Puskesmas Tahun 2014 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Puskesmas Tahun 2014
Kabupaten/ Kota
98,0
Kintamnai VI
98,0
Kintamani V
88,9
Kintamani IV
100,0
Kintamani III
100,0
Kintamani II
93,3
Kintamani I
100,0
Susut II
99,4
Susut I
99,4
Tembuku II Tembuku I Bangli Utara Bangli
98,0 100,0 98,6 99,9
3. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
Cara pemberian makaan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapatkan makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
44
Gambar IV.30 Persentase Cakupan ASI Eksklusif Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Cakupan ASI Eksklusif Menurut Puskesmas Tahun 2014 Kabupaten/ Kota Kintamnai VI Kintamani V Kintamani IV Kintamani III Kintamani II Kintamani I Susut II Susut I Tembuku II Tembuku I Bangli Utara Bangli
72,21 85,64 63,49 94,24 77,69 83,96 57,48 65,77 54,58 73,41 62,65 69,11 73,80
Puskesmas dengan cakupan ASI eksklusif tertinggi adalah Puskesmas Kintamani IV yaitu mencapai 94,24%, sedangkan terendah adalah Puskesmas Susut I hanya sebesar 54,58%. 4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui pertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan. Penimbangan balita dapat dilakukan di berbagai tempat seperti Posyandu, Polindes, Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan yang lain. Pada Riskesdas 2013, informasi tentang pemantauan pertumbuhan anak diperoleh dari frekuensi penimbangan anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir. Idealnya dalam enam bulan anak balita ditimbang minimal enam kali. Sedangkan untuk status gizi anak balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB/PB anak balita disajikan dalam bentuk tiga indeks antropometri, yaitu BB/U, TB/U, dan BB/TB. Untuk menilai status gizi anak balita, maka angka berat badan dan tinggi badan setiap anak balita dikonversikan ke dalam nilai terstandar (Zscore) menggunakan baku antropometri anak balita WHO 2005.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
45
Gambar IV.31 Persentase Cakupan Kunjungan Balita yang Ditimbang Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Persentase Kunjungan Balita yang Ditimbang Menurut Puskesmas Tahun 2014
Kabupaten/ Kota
75,63
Kintamnai VI
76,74
Kintamani V
65,57 87,66
Kintamani IV
78,98
Kintamani III
81,22
Kintamani II Kintamani I
57,63 85,72
Susut II
Susut I Tembuku II
79,21 71,25 82,86
Tembuku I Bangli Utara
Bangli
70,41 78,14
Cakupan D/S balita tertinggi adalah di Puskesmas Kintamani IV yaitu 87,66%, sedangkan cakupan D/S yang terendah adalah di Puskesmas Kintamani I hanya sebesar 57,63%.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
46
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan di kelompokan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan. 1. Puskesmas dan Jaringannya Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Puskesmas mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai penggerak pembangunan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan di Kabupaten Bangli, pada tahun 2012 sudah ada 12 buah puskesmas, 5 buah diantaranya adalah puskesmas dengan layanan rawat inap sedangkan 7 buah puskesmas yang lainnya adalah puskesmas tanpa layanan rawat inap. Jaringan puskesmas yang lainnya yaitu Poskesdes, Puskesmas Pembantu dan Polindes yang memberikan pelayanan kesehatan strata pertama tingkat desa/kelurahan. Sampai tahun 2014 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di Kabupaten Bangli sebanyak 59 buah, jumlah poskesdes 25 buah, jumlah polindes 6 buah dan puskesmas keliling roda empat 15 buah. Jumlah puskesmas dan jaringannya di Kabupaten Bangli adalah sebagai berikut: Gambar V.1 Jumlah Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes dan Pusling Tahun 2014
Puskesmas
Pustu
Poskesdes
Polindes
Pusling 33
13
8 2
10
8
6
5
4 0
2
Bangli
2
3 0
Tembuku
2
2 Susut
6 7
3 0 Kintamani
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
47
2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Jumlah rumah sakit di Kabupaten Bangli ada 3 buah yaitu 1 rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten Bangli dengan jumlah tempat tidur 310 buah, 1 rumah sakit khusus jiwa milik Pemerintah Propinsi Bali dengan 340 buah tempat tidur dan 1 buah rumah sakit swasta BMC dengan 62 buah tempat tidur. 3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Gambaran sarana kesehatan juga dapat dilihat dari ketersediaan sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Di Kabupaten Bangli terdapat 5 buah toko obat dan 7 buah apotik. 4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada termasuk yang ada dimasyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu (Pos Pelayanan terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa) Toga (Taman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa). Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan
ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu pratama,
posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Pada tahun 2014 jumlah posyandu di Kabupaten Bangli sebanyak 353 buah, dengan kriteria pratama 3,12%, madya 27,76%, purnama 68,27%, dan mandiri 0,85%. Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana. Pengelompokan tingkat perkembangan polindes juga seperti posyandu. Untuk tahun 2014 di Kabupaten Bangli jumlah polindes yang ada yaitu 6 buah. Untuk poskesdes di Kabupaten Bangli sampai tahun 2014 sudah ada 25 buah dan untuk Desa Siaga sebagai pendukung untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat sudah ada 72 desa/kelurahan sebagai Desa Siaga di kabupaten Bangli dan semua desa siaga itu aktif.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
48
B. TENAGA KESEHATAN Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang dengan kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator. Distribusi dan kecukupan tenaga kesehatan sangat menentukan terpenuhinya standar kesehatan masyarakat. Ratio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk menurut jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel V.1 Ratio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Tenaga Di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Ratio per 100.000 penduduk Persebaran th.2014 1 Dokter Spesialis 34 15,364 2 Dokter umum 95 42,93 3 Dokter Gigi 32 14,48 4 Perawat 236 236 5 Bidan 269 246,11 6 Apoteker 15 6,78 7 Asisten apoteker 35 15,82 8 Sarjana Kesmas 22 9,94 9 Sanitarian 47 21,24 10 Gizi 44 19,88 11 Keterapian Fisik 5 2,26 12 Keteknisan Medis 60 27,11 Sumber : Kepegawaian Dikes Bangli Tahun 2014 No
Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga
Gambar V.2 Ratio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Ratio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk menurut Jenis Tenaga Kesehatan Tahun 2014 236,33246,11
15,36
42,93
14,46
27,11 6,78 15,82 9,94 21,24 19,88 2,26
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
49
Dari gambar diatas diketahui bahwa keadaan tenaga kesehatan di Kabupaten Bangli tahun 2014 masih sangat kurang sehingga perlu adanya pemerataan dan peningkatan jumlah ketenagaan di masing-masing Puskesmas se-Kabupaten Bangli seperti : ketersediaan tenaga dokter umum dan apoteker dengan rasio yang ideal dengan jumlah penduduk. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Alokasi pembiayaan APBD Kabupaten untuk Dinas Kesehatan dan RSUD Bangli dalam dua tahun terakhir terjadi fluktuatif, tahun 2014 sebesar Rp. 112.798.221.288,Tabel V.2 Persentase APBD Dinas Kesehatan & RSU Terhadap APBD Kabupaten Di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Uraian
2014
Total APBD Kab. Dinkes dan RSUD Bangli
112.798.221.288
Jumlah Penduduk Total APBD Kabupaten % APBD Dinas&RSUD Bangli Terhadap APBD Kabupaten Pembiayaan perkapita dari total APBD Dinas dan RSUD
221.300 783.842.365.263 14,39% 31.771.193
Dilihat dari persentase anggaran kabupaten untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dan RSUD Bangli untuk tahun 2014 mencapai 14,39 % dari total APBD Kabupaten Bangli.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
50
0
BAB VI PENUTUP A. SIMPULAN. Perbandingan antara cakupan program yang dicapai di Kabupaten Bangli berdasarkan laporan program dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM), target MDG’s tahun 2015, cakupan program secara nasional untuk setiap indicator, maka dapat diketahui kemajuan yang telah dicapai oleh Kabupaten Bangli dari tahun ke tahun, distribusi keberhasilan pembangunan kesehatan pada setiap puskesmas dan juga posisi tingkat kinerja Kabupaten Bangli dibandingkan dengan Kabupaten lainnya secara nasional dalam keberhasilan pembangunan kesehatan. Perbandingan ini juga memperlihatkan kinerja masing-masing program, kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan program serta hal-hal yang perlu mendapatkan penekananpenekanan sehingga ke depannya akan menjadi lebih baik. Kabupaten Bangli telah melaksanakan berbagai program yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Program-program yang telah dilaksanakan itu telah menampakkan hasil sebagai berikut : 1. Balita BGM pada tahun 2014 sebesar 3% meningkat dari tahun 2013 yang hanya 0,4 %
dan balita dengan gizi buruk meningkat tahun 2014 sebesar 0,04 dari tahun 2013 hanya 0,03 %. Persentase status gizi dengan berat badan rendah/dibawah garis merah dari balita yang ditimbang tertinggi terjadi di Kecamatan Kintamani dengan jumlah 253 orang (4,38 %) dan terendah di Kecamatan Bangli dengan jumlah 12 orang (0,39%) 2. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bangli periode 2010-2014 cenderung berfluktuasi dari
14,28 per 1000 KH pada Tahun 2010, 13,2 per 1000 KH pada Tahun 2011, 7,7 per 1000 KH Tahun 2012, 10,2 per 1000 KH Tahun 2013 dan 12 per 1000 KH Tahun 2014. Angka Kematian Bayi Tahun 2013 dan Tahun 2014 mengalami peningkatan dari Tahun 2012 yg hanya 7,7 per 1000 KH. 3. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Bangli periode 2010-2014 cenderung
berfluktuasi dari 14,58 per 1000 KH pada Tahun 2010, 14 per 1000 KH pada Tahun 2011, 9,41 per 1000 KH Tahun 2012, 11,3 per 1000 KH Tahun 2013 dan 13 per 1000 KH Tahun 2014. Angka Kematian Balita Tahun 2013
dan Tahun 2014 mengalami
peningkatan dari Tahun 2012 yg hanya 9,41 per 1000 KH. 4. Kabupaten Bangli tahun 2014 telah mencapai target cakupan imunisasi campak sebesar
100,4%, meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 98% .Dengan demikian Bali telah mampu mencapai target imunisasi campak yang ditetapkan oleh WHO dan target Kemenkes RI 2014.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
51
5. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bangli periode 2010-2014 cenderung
berfluktuasi dari 76,49 per 100.000 KH pada Tahun 2010 meningkat menjadi 134,6 per 100.000 KH pada Tahun 2011, menurun menjadi 110,7 per 100.000 KH Tahun 2012, kembali meningkat menjadi 160,8
per 100.000 KH Tahun 2013 dan Tahun 2014
mengalami penurunan kembali menjadi 57 per 100.000 KH. 6. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangli cenderung
berfluktuasi dari tahun 2010 mencapai 99,49% menurun secara berturut-turut di tahun 2011 dan 2012 menjadi 94,8%, dan 92,1%, tahun 2013 meningkat menjadi 94,9% dan terakhir di tahun 2014 mengalami penurunan lagi menjadi 92,1%. 7. Jumlah peserta KB baru di Kabupaten Bangli tahun 2014 sebanyak 2.199 orang (4,9%)
dari 44.792 pasangan Usia Subur, sedangkan cakupan peserta KB aktif tahun 2014 sebesar 93,1 %. Tidak terjadi disparitas yang tinggi antara cakupan tertinggi dengan cakupan terendah di puskesmas, hal ini menunjukkan telah terjadi pemerataan pelayanan KB di seluruh Puskemas di Kabupaten Bangli. 8. Kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4 pada lima tahun terakhir yang
hampir mencapai angka 10%. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1-K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dengan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal selalu berkunjung ke pelayanan kesehatan sampai pada kunjungan ke dua trisemester ketiga kehamilannya dengan kata lain seluruh ibu hamil telah mendapatkan pelayanan kehamilannya sesuai dengan standar. Hal ini dapat meminimalisir kematian ibu melahirkan. 9. Proporsi HIV AIDS tertinggi berdasarkan kelompok umur adalah pada umur 30-39 tahun
yaitu sebesar 43,24 % dari jumlah penderita HIV AIDS, urutan kedua adalah kelompok umur 40-49 tahun yaitu sebesar 27,03% dari jumlah penderita HIV AIDS dan urutan ketiga adalah kelompok umur 20-29 tahun sebesar 18,92% dari jumlah penderita HIV AIDS. 10. Persentase BTA+ terhadap suspek di Kabupaten Bangli Tahun 2014 adalah 6,31 %.
Menurut standar persentase BTA+ diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan dimasyarakat dengan nilai yang ditoleransi 5-15%. Dengan demikian, sejak tahun 2014 persentase BTA+ terhadap suspek dalam batas yang ditolerir, atau petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA+ sesuai standar. 11. Di kabupaten Bangli terdapat 53 penyelenggara air minum pada tahun 2014 dan
sebanyak 42 diambil sebagai sampel pemeriksaan. Hasil pemeriksaan secara fisik, bakteriologi dan kimia penyelenggara air minum yang memenuhi syarat adalah sebanyak 36 diantaranya 11 di Kecamatan Bangli, 7 di Kecamatan Tembuku dan 18 di Kecamatan Susut, sedangkan di Kecamatan Kintamani tidak ada yang memenuhi syarat. Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
52
A. SARAN 1. Perlu digalakannya program-program penyuluhan tentang pentingnya ANC (Ante Natal Care) dan PNC (Post Natal Care) untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian IBU (AKI) 2. Dalam memperbaiki status gizi masyarakat perlu diintensifkan upaya penyuluhan dan perawatan dari program gizi dan pemberian kapsul vitamin A untuk bayi dan balita, tablet tambah darah bagi ibu hamil, serta perawatan BBLR, balita gizi buruk dan gizi kurang. 3. Perlu adanya penyediaan sumber air bersih bagi penduduk yang tinggal di wilayah Kecamatan Kintamani.
Profil Kesehatan Kabupaten Bangli 2014
53
NO
INDIKATOR
Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor)
A. GAMBARAN UMUM 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis
RESUME PROFIL KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
P
%
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
L
521 72 221.300 4,0 424,9 52,4 102,5 89,85
% % % % % % %
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
0,00
24.640,00 22.543,00 2.153,00 1.758,00 839,00 3.959,00 338,00
109.300
0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3.506 15 32 9 41 12 44 13
112.000
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.712 16 10 6 13 8 15 9
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
1.794 13 22 12 28 16 29 16
2 57
NO
20 21 22 23 24 25 26 27
28
INDIKATOR Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS Jumlah Kasus Syphilis Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio
L 22 52,38 9,94 38 17,17 6,56 9,52 52,38 61,90 1,36 29,34 0 9 0 0 0,00 0,00
P 20 47,62 9,04 27 12,20
0
6,09 34,62 38,46 73,08 3,16 49,46 0 28 0 0 0,07 0,00
0
0 0
0 0,00
0 0
0
2 0,90
0
9
0,00 0,00 0,00
4
0
0,09 0,00 0,00
0
ANGKA/NILAI L+P Satuan 42 Kasus % per 100.000 penduduk Kasus per 100.000 penduduk % % % % % per 100.000 penduduk % Kasus Kasus Kasus Jiwa % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
No. Lampiran
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
18,98 65 29,37 7,69 6,31 23,40 44,68 68,09 4,52 39,19 0 37 0 0 0,06 0,00
2 0,90 0,00 0,00 0,00 0,09 0,00 0,00
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20
Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus
1,78 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0
Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Cakupan pengukuran tekanan darah Cakupan pemeriksaan obesitas Cakupan pemeriksaan IVA+ Cakupan pemeriksaan CBE Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam
INDIKATOR
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi BCG Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM)
NO
C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
80,73
101 2,90 93,97 98,41 73,58 95,56
93 82,92 92,07 91,86 88,03 134,43 82,08 75,43 66,30
L 0 70,94 0,00 1000,00 0,00 0 0,16 0,00
100 3,46 98,09 102,24 70,82 105,36
99,00 96,85 96,85 99,51 97,42 81,77 0,49
P 0 47,00 0,00 0,00 0,00 0 0,14 0,00 0,32 0,00
100,67 104,02 104,02 97,94 98,10 83,03 0,46
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
ANGKA/NILAI L+P Satuan 0 Kasus 117,94 per 100.000 penduduk 0,00 % 0,00 per 1.000 penduduk berisiko 0,00 % 0 per 100.000 penduduk 0,15 % 0,00 % % % 100,00 %
73,54 4,91 93,07 100 3,18 96,03 100,33 72,21 100,47 90,28 99,69 100,44 100,44 98,72 97,76 82,42 0,48
No. Lampiran
Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45
64 65 66 67 68
NO Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
INDIKATOR
69 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 70 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 71 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 72 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 73 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 74 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 75 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Desa STBM
85 Rumah Tangga ber-PHBS
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
C.4 86 87 88 89 90
No. Lampiran 86,84 75,63 2,99 100,00 97,87
Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51
Satuan
P 86,64 75,18 2,99 100,00 98,24
0,29 70,35 80,23 33,17 66,33
Tabel 51 Tabel 52
ANGKA/NILAI L+P
L 87,05 76,07 2,99 100,00 97,54
37,66 72,79
66,33 % 87,19 %
Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48
32,95 72,91
72,79 72,99
% % % % %
72,91 102,49
57,76 2,73 0,81 0,63
sekolah sekolah % %
55,67 4,23 0,23 0,20
Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
Tabel 57
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
76,68 %
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62
104,10 7,53 0,74 1,21 60,96 22,66 6,29 -
% % % % %
75,89 88,08 85,71 80,63 -
NO
INDIKATOR
91 Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 92 Jumlah Rumah Sakit Umum 93 Jumlah Rumah Sakit Khusus 94 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 95 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu 96 Jumlah Apotek 97 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 98 Jumlah Posyandu 99 Posyandu Aktif 100 Rasio posyandu per 100 balita 101 UKBM Poskesdes Polindes Posbindu 102 Jumlah Desa Siaga 103 Persentase Desa Siaga D.2 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
13,00
22,00 41,00
19,00 269,00 246,11 300,00
12,00 46,00
P
232,00
26,00 39,00 13,00 26,00
L
10,00 11,00 9,00 24,00
ANGKA/NILAI L+P
RS RS
% % % %
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
No. Lampiran
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
Satuan
2,00 1,00 4,00 8,00 12,00 59,00 8,00 46,67 353,00 69,12 1,99
Poskesdes Polindes Posbindu Desa %
91,81 61,04 81,42 -
72,00 6,00 3,00 72,00 100,00
Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75
34,00 95,00 58,29 32,00
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang 532,00 236,33 36,00 50,00 22,00 47,00
NO
INDIKATOR
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
116 Jumlah Tenaga Gizi D.3 117 118 119
L 7,00
P 37,00
ANGKA/NILAI L+P 44,00 Orang
136.044.981.288,00 Rp 13,81 % 614.753,64 Rp
Satuan
No. Lampiran
Tabel 76
Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1
DESA 4
5
4
4
6
10.373 11.830 8.911 24.359
3,99
4,25 4,23 3,86 3,81
425
893,94 890,15 712,33 252,70
10
44.080 50.080 34.420 92.720
55.473
9
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9 9 6 48
221.300
8
JUMLAH RUMAH TANGGA
72
7
JUMLAH JUMLAH DESA + KELURAHAN PENDUDUK KELURAHAN
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
KECAMATAN 3
LUAS WILAYAH (km 2)
NO 2
9 5 6 48
1
49,3 56,3 48,3 366,9 68
Susut Bangli Tembuku Kintamani 520,8
1 2 3 4 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Menurut Proyeksi
TABEL 2
1
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
2
5
6
LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
105,81 107,53 104,26 113,70 102,74 106,33 103,75 101,19 96,20 98,77 95,77 98,18 102,27 94,44 96,67 100,00
4
17.700 19.300 19.200 15.600 14.800 16.300 16.300 16.900 15.500 16.100 13.900 10.900 8.900 7.000 5.900 7.000
102,47
PEREMPUAN
8.600 9.300 9.400 7.300 7.300 7.900 8.000 8.400 7.900 8.100 7.100 5.500 4.400 3.600 3.000 3.500
221.300
3
9.100 10.000 9.800 8.300 7.500 8.400 8.300 8.500 7.600 8.000 6.800 5.400 4.500 3.400 2.900 3.500
109.300
52
112.000
LAKI-LAKI
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR BANGLI TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 JUMLAH
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
TABEL 3
NO
VARIABEL 2
JUMLAH PEREMPUAN
PERSENTASE
PEREMPUAN
8
89,85
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
20,38
7
165.587
37,47
6
LAKI-LAKI
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN BANGLI TAHUN 2014
LAKI-LAKI
5
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
37.558
13,37
184.300
4
69.057
3
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
24.640
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
b. SD/MI
1,17
12,23
1
1
c. SMP/ MTs
22.543
0,95
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
d. SMA/ MA
2.153
0,46
2
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
839
1.758
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
3
g. AKADEMI/DIPLOMA III
2,15 0,18
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
3.959 338 i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
Sumber: BPS Kabupaten Bangli
TABEL 4
NO
PUSKESMAS
PEREMPUAN
JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP + MATI
380
MATI
257
HIDUP
7
299
HIDUP + MATI
3
335
MATI
373
2
324
HIDUP
254
5
376
HIDUP + MATI
188
297
9
MATI
2
135
330
4
HIDUP
3
163
315
11
3
176
372
308 185
1
159
2 132
2
164
10
192
162
6
9
0
122
174
2
306
4
136
153
8
149 0
159
162
159
188 1
165
7
Bangli 122
3
212
6
Bangli Utara 135
3
157
1 Tembuku I 156
2
5
2 Tembuku II 162
149
3 Susut I 210
4
4 Susut II
3
5 Kintamani I
2
6
353
1
7
4
189
349
314
175
4
2
4
173
185
178
310
2
89
176
135
Kintamani II
1
8
2
217 88
4 133
206
213 100
4
103 179
202
3 3
94
3.558
100 2
1
52
114 97
93
3.506
1 177
112
1.740
113
10 Kintamani IV
3
28
Kintamani III
11 Kintamani V
109
1.712
9
12 Kintamnai VI
1.818
14,6
24
16,1
1.794
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 13,2 Sumber: Binkesmas Dinkes Bangli
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
PUSKESMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 5
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH KEMATIAN
6
BALITA
7
NEONATAL
8
BAYI
9
ANAK BALITA
10
BALITA
11
NEONATAL
12
BAYI
13
ANAK BALITA
14
BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
5
ANAK BALITA
PEREMPUAN
4
BAYI
LAKI - LAKI
3
0 2 3 1 3 1 6 2 2 4 2 2
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 2 3 1 3 1 7 2 2 4 2 2
0 1 2 0 2 1 1 0 0 1 0 2
0 1 2 0 2 2 1 1 0 1 1 2
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 2 1 2 2 1 1 0 1 1 3
0 3 5 1 5 2 5 2 1 5 1 2
0 3 5 1 5 3 7 3 2 5 3 4
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
44
0 3 5 2 5 3 8 3 2 5 3 5
13
NEONATAL 0 2 3 1 3 1 4 2 1 4 1 0
3
1
41
12
32 9
15 9
2 1
13 8
10 6
29 16
1 1
28 16
22
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)12 Sumber: Binkesmas Dinkes Bangli
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
NO
PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
< 20 tahun
0 0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
57
19
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun
0 1
0
0
0
0
18
0 0
0
0
0
0
17
1 0
0
0
0
0
2
16
0 0 0
0
0
0
0
15
0 1 0
0
0
0
2
14
306 0 0 0
0
0
0
13
Bangli 373 0 0
0
0
0
0
12
1 Bangli Utara 254 0 0
0
0
0
11
2 Tembuku I 297 0 0
0
0
0
10
3 Tembuku II 330 0 0
0
0
9
4 Susut I 315 0 0
0
0
8
5 Susut II 372 0
0
0
7
6 Kintamani I 349 0
0
0
6
7 Kintamani II 213 0
0
5
8 Kintamani III 185 0
2
4
9 310
0
3
10 Kintamani IV 202
2
2
11 Kintamani V
0
1
12 Kintamnai VI 3.506
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Binkesmas Dinkes Bangli Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7
NO
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L+P
JUMLAH
%
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
KABUPATEN
0,00
%
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
0,00
16,67
JUMLAH
1
0,00
%
0
L
0
8,33
33,33
JUMLAH
6
1
L+P
16,67
5
11
1
%
45,45
3
P
JUMLAH
1
40,00
12
JUMLAH
L+P
100,00
5
66,67
%
P
83
2
58,33
L L
1
55
2
0,00 5
60
7
18
6
33
0 3
3
42
17
7
1
1
0,00
2
5
29,37
16
0 0,00
57,14
1
0,00
0,00 4
10
15
0 100 0
70,00
100,00
12,20
0
7
43 1
0,00
33,33
14
6
3 100 7
1
0,00
13
22.848 3 0
0
0,00
17,17
12
5
27.232 2 30
3
0
0,00
0
11.450 17.212 0
33,33
6
0
50,00
18,98
11
4
13.647 17.208 3
1
5
0
10
11.398 8.625 22.009
67
50,00
3
1
9,04
0
13.585 8.624 22.071
2
3
60,00
8
9
Bangli 8.587 11.030
3
50
33,33
2
8
Bangli Utara 8.584 11.061
33,33
3
3
12,50
2
1 Tembuku I 10.979 1
3
1
50,00
1
2 Tembuku II 11.010 67
66,67
40
1
3 Susut I 2
2
2
67
1
4 Susut II 15.579 33
3
88
5 7.807 1
66,67
2
50
6 7.772 15.451
2
7
Kintamani I 7.743 33
2
1
7 7.708 1
7
Kintamani II 15.373
50,00
1
8 7.704
1
14,29
7.669
50
100,00
Kintamani III 1
1
9 17.176
1
8.607
0
86
8.569 6
10 Kintamani IV 0
8
15.534
5
13.607
65
7.784
42
6.820
27
7.750
58
6.787
38
11 Kintamani V
42
12 Kintamnai VI
48
22
20
221.300
52
110.902
9,94
110.398
JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu221300 sebesar:
TABEL 8
NO
KABUPATEN
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
TB PARU
P
BTA (+) L
SUSPEK L+P
L+P
8,24
15,79
P
0,00
3,08
L
10,81
2,27
0,00
30,00
0,00
12
6,25
5,56
0,00 3
5,88
11
7
0,00
0,00 0
2
10
0 4
1
9
0 3
0
8
0 3
1
7
39 19
2
6
85
0
18 9
65
5
21
37
44
4
Bangli 10
31
1,99
19,61
2
1 Bangli Utara 48
18
31,82
1
2 Tembuku I 34
10,34
3 26
10
Tembuku II
7
Susut I
3
4
51
4,69
5
22
1,39
29
2,53
Susut II
3
6
1
72
2
79
151
Kintamani I
9,38
7
6,67
64
2,94
30
3
34
2
Kintamani II
1
8
1
10,00
1
15,38
32
11,11
20
5,26 9
13
9,09
19
3 11
1
2
Kintamani III
1
2
9
6
1
10 Kintamani IV
0
2,86
61
11,48 35
3,70
27
5,26
19
6,31
0,00
34
42
17,65 16
20
7
11 Kintamani V
22
1
12 Kintamnai VI
666
6,56
305
6,09
361
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
PUSKESMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 9
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
17
%
18
L
19
P
20
L+P
21
L
22
P
23
L+P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
16
JUMLA H
L+P %
P
15
L
14
JUMLA H
L+P
%
P
13
L
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
BTA (+) DIOBATI
12
JUMLA H
2 0 3 1 0 1 0 0 0 0 2 1
%
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
11
1 0 3 1 0 0 0 0 0 0 2 0
10
75,00 25,00 50,00 100,00 100,00 100,00 40,00 60,00 50,00 0,00 0,00 0,00 100,00 50,00 80,00 100,00 100,00 100,00 100,00 50,00 75,00 100,00 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 50,00 66,67 60,00 75,00 100,00 85,71 0,00 0,00 0,00
JUMLA H
50,00 100,00 20,00 0,00 0,00 33,33 25,00 100,00 0,00 60,00 85,71 0,00
9
4 3 2 0 0 1 1 1 0 3 6 0
%
25,00 100,00 40,00 0,00 0,00 100,00 50,00 0,00 0,00 66,67 100,00 0,00
10 4,5
8
1 1 2 0 0 1 1 0 0 2 3 0
3 1,4
61,90
7 3,2
73,08
68,09
JUMLA H
75,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 0,00 50,00 75,00 0,00
44,68
7
3 2 0 0 0 0 0 1 0 1 3 0
21
%
0,00 0,00 30,00 0,00 80,00 66,67 50,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
52,38
6
0 0 3 0 4 2 2 0 0 0 0 0
11
JUMLA H
0,00 0,00 20,00 0,00 50,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
38,46
5
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
10
L+P 0,00 0,00 40,00 0,00 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
23,40
4
0 0 2 0 3 2 2 0 0 0 0 0
11
P 8 3 10 1 5 3 4 1 0 5 7 0
9,52
L 4 1 5 0 2 1 2 0 0 3 3 0
2
3
4 2 5 1 3 2 2 1 0 2 4 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 21 47 9 34,62 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
KABUPATEN
TABEL 10
NO
JUMLAH
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % % JUMLAH % JUMLAH
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH BALITA
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA P L+P
224
10
12
11
13
9
12
13
11
21
20
25
18
22
25
22
0
17
0
0
6
13
0
182,9
10,9
0,0
184,8
0,0
0,0
60,6
108,3
0,0
0
0
0
21
0
0
8
0
0
5
0
0,0
0,0
0,0
259,3
0,0
0,0
63,5
0,0
0,0
39,1
0,0
3
0
15
22
0
17
8
0
6
18
0
18,3
0,0
100,7
127,2
0,0
87,2
32,4
0,0
27,8
72,6
L
248
10
10
1
0,0
L+P
110
216
12
11
15
46,2
P
128
184
9
17
0
L
117
247
10
15
3
0,0
114
88
195
8
13
14
Bangli 99
120
126
205
7
16
13
Bangli Utara 96
103
9
5
0,0
12
1 Tembuku I 121
108
8
10
0
39,2
11
2 Tembuku II 92
173
8
0,0
89
10
3 Susut I 97
149
7
0
29,3
9
4 Susut II
81
128
0,0
34
8
5 Kintamani I
67
164
0
49,5
7
6
92
53
14
55
6
7 Kintamani II
82
99
8
227
5
8 Kintamani III
75
6
116
4
9
65
138
111
3
10 Kintamani IV
79
2.271
2
11 Kintamani V
59
1.159
1
12 Kintamnai VI
1.112
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11
L
P
HIV
L
P 8
AIDS
L+P
10
PROPORSI KELOMPOK UMUR
P
L+P
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
L
L
P
SYPHILIS
0
L+P
0
17
0
0
PROPORSI KELOMPOK UMUR
0
0
0 2,70
0
16
0,00
0
15
1
2,70
0
14
0
18,92
0
0
1
0
0
13
7
43,24
0
12
16
27,03
11
5
10
0,00
9
3
1
0
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN BANGLI TAHUN 2014
L+P
2
0
KELOMPOK UMUR
< 1 TAHUN
0
7
NO
1 - 4 TAHUN
0
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
1
5 - 14 TAHUN
0
7
2
15 - 19 TAHUN
6
0
3
20 - 29 TAHUN
11
5
4
0
7
4
5 30 - 39 TAHUN
0
3
6 40 - 49 TAHUN
1
7
0
0
0
0
0
0
0
5,41
0
0,00
0
2
37
0
9
2
24,32
0
28
0
75,68
≥ 60 TAHUN
0
50 - 59 TAHUN
0
8
0
9
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12
UNIT TRANSFUSI DARAH
2
1 PMI Cabang Bangli
NO
1
JUMLAH Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
L
%
DONOR DARAH
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN BANGLI TAHUN 2014
L+P
JUMLAH
JUMLAH PENDONOR P
1.638
100,00
100,00
11
100,00
1.638
10
249
100,00
9
249
8
12
1
1
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV P L+P L JUMLAH JUMLAH JUMLAH % %
L
100,00
7
1.389
100,00
6
1.638
1.389
5
249
1.638
4
249
3
1.389
1.389
P JUMLAH
%
POSITIF HIV %
15
-
0,00
14
0,07
0
13
0,07
1
0,06
0,06
17
L+P JUMLAH %
16
1
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
%
13
JUMLAH
DIARE
12
JUMLAH PENDUDUK
11
JUMLAH
L+P %
DIARE DITANGANI P 10
L 9
%
14
57 50 57 69 102 61 145 41 161 61 70 71
JUMLAH
281 290 209 255 482 287 482 136 531 226 234 206
76,4
8
58 46 44 73 113 55 135 31 141 53 60 54
3.619
L+P
143 135 82 135 267 130 225 52 232 98 100 79
70,7
7
57 53 69 65 92 67 155 51 182 70 81 87
1.678
P
138 155 127 120 215 157 257 84 299 128 134 127
82,2
6
489 583 368 368 471 472 333 331 329 368 332 291
1.941
L
245 292 185 185 236 237 167 166 165 184 167 146
4.736
5
244 291 184 184 235 236 166 165 164 183 166 145
2.373
L+P 22.848 27.232 17.212 17.208 22.009 22.071 15.579 15.451 15.373 17.176 15.534 13.607
2.363
4
11.450 13.647 8.625 8.624 11.030 11.061 7.807 7.743 7.704 8.607 7.784 6.820
221.300
P
11.398 13.585 8.587 8.584 10.979 11.010 7.772 7.708 7.669 8.569 7.750 6.787 110.902
L
110.398
3
JUMLAH TARGET PENEMUAN
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANGLI TAHUN 2014
PUSKESMAS
TABEL 13
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214 Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
KASUS BARU L+P
L
P
L+P
L
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
P
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering L
P
L+P
PB + MB
0
KABUPATEN
0
0
NO
1
0
0
1
1
0
0
0
11
0
0
0
0
1
10
1
0
0
0
0
0
9
0
0
0
0
0
0
0
8
Bangli
0
0
0
0
1
0
0
7
1 Bangli Utara
0
0
0
1
0
0
6
2 Tembuku I
0
0
0
0
0
0
5
3 Tembuku II
0
1
0
0
0
4
4 Susut I
0
0
0
0
3
5 Susut II
0
0
0
0
2
6 Kintamani I
0
0
0
1
7 Kintamani II
0
0
8
0
0
0
Kintamani III
0
0
9
0
0
0
0
10 Kintamani IV
0
0
0 0
0
0
0 0
0
11 Kintamani V
2
12 Kintamnai VI
0
0
2
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
2
0
0,00
0
0,00
0,90
0,90
100,00
0,00
0,00
100,00
PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
TABEL 15
PENDERITA KUSTA
7
9
%
CACAT TINGKAT 2
8
JUMLAH
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
5
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
-
L+P
-
0,00
4
1 1 -
-
P -
2
L 1 1 -
-
-
2
3
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANGLI TAHUN 2014
2
PUSKESMAS
1
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
TABEL 16
KASUS TERCATAT
P
11
L+P
JUMLAH 10
Multi Basiler/Kusta Basah 9
L
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
8
2
L+P
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,1
7
0
P
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0,0
6
2
L
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0,1
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2
L+P
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2
P
0
3
0
L
0
Pausi Basiler/Kusta kering
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN,KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
2
KABUPATEN
1
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber:Bidang P2PL Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
KABUPATEN
TABEL 17
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KUSTA (MB)
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014 0 0 0 KUSTA (PB)
P
14
L+P
15
JUMLAH
16
%
17
JUMLAH
18
%
19
JUMLAH
L+P 13
RFT MB P L
L 12
PENDERITA MB %
L+P 11
RFT PB P 10
JUMLAH
L
9
%
PENDERITA PB
8
0
JUMLAH
0
7
0
%
0
6
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1
5
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
L+P
1
4
0,0
P
0
3
0,0
L
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.
%
20
0
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
TABEL 18
KABUPATEN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
NO
5
1 1,78
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
4
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kab. Bangli Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 56.200 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
DIFTERI JUMLAH KASUS MENINGGAL
PERTUSIS L
P
L+P
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) L
P
L+P
JUMLAH KASUS
17
0,00
0
MENINGGAL
TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
KABUPATEN
TABEL 19
NO L+P
0
P
0
0
L
0
0
L+P 0
0
0
P
16
0
0
0
L
15
0
0
0
0
0
14
0
0
0
13
Bangli 0
0
0
12
Bangli Utara 0
0
11
1 Tembuku I 0
0
10
2 Tembuku II 0
0
9
3 Susut I 0
0
8
4 Susut II
0
0
7
5 Kintamani I
0
0
6
6 0
0
5
7 Kintamani II 0
4
8 Kintamani III
3
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 Kintamani IV
0
0 0
0
0
0
2
0
0
1
0
0 0
0
0
0 0
0,00
11 Kintamani V
0
0,00
12 Kintamnai VI JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kab. Bangli
KABUPATEN
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P MENINGGAL
JUMLAH KASUS PD3I POLIO
L+P
0
P
0
L
0
0
L+P
0
0
P
0
0
0
L
HEPATITIS B
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
TABEL 20
NO L
0
0
0
0 0
0
0
0
13
0
0
0
0
0 0
0
0
0
0
12
0 0
0
0
0
0
11
0 0
0
0
0
0
0
10
0 0
0
0
0
0
9
0 0
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0
0
0
0
0
7
Bangli 0 0 0
0
0
0
0
0
1 Bangli Utara 0 0 0
0
0
0
0
6
2 Tembuku I 0 0
0
0
0
0
0
3 Tembuku II 0 0
0
0
0
0
5
4 Susut I 0 0
0
0
0
0
5 Susut II 0 0
0
0
0
4
6 Kintamani I 0
0
0
2
7 Kintamani II 0
0
0
1
8 Kintamani III
0
0
13
0
9 0
9
0
10 Kintamani IV
0
0
4
0
0
0
11 Kintamani V
0
12 Kintamnai VI
0
9
0,0
13
4
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kab.Bangli
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
9
L
10
P
11
L+P
CFR (%) 8
L+P
MENINGGAL 7
P
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
L
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0,0
6
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0,0
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0
L+P
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
P
61 38 36 23 32 31 9 4 3 4 13 7
0
L
22 18 15 13 14 12 2 1 1 0 6 0
261 117,9
3
39 20 21 10 18 19 7 3 2 4 7 7
JUMLAH KASUS
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 21
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH (KAB/KOTA) 157 104 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 70,9 47,0
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PUSKESMAS
TABEL 22
NO
2
L 5
P 6
L+P
SUSPEK
4
P
L+P
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
CFR %
MENINGGAL L
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
L
0
0,00
21
0
20
0
19
0
18
0
0,00
17
0
0,00
16
-
0,00
15
-
0
14
-
0
13
-
0
0,00
12
0,00
-
0,00
11
-
-
0,00
10
-
-
0
9
-
-
0
8
-
0,00
0
7
0
-
-
0,00
0
-
-
0,00
0 -
-
0,00
Bangli -
-
0
1 0
0,00
0
0
-
0
0
-
-
Bangli Utara -
-
0,00
2 -
-
0,00
0
-
0,00
0
0,00
0
0
-
0
Tembuku I
-
0
3 -
-
-
-
0
-
0,00
0
-
0,00
0
0,00
0,00
Tembuku II
-
0
4
-
0
-
0
-
-
0
-
0
-
0
-
Susut I
0,00
5
-
0,00
-
0,00
-
0,00
-
0
0
0
0
0
0
-
Susut II
-
6
-
-
-
-
0,00
-
0,00
-
0,00
0
0,00
0
0
0
0
Kintamani I
0
7
-
0,00
-
-
-
-
-
-
-
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
Kintamani II
0
8
0
-
-
0,00
-
-
-
-
0,00
-
0,00
-
0,00
0
0
0
0
0
0
Kintamani III
-
0,00
9
-
0,00
-
0,00
-
0,00
0,00
0,00
-
0
-
0
-
0
-
0
0
0
0
0
0
-
100,00
10 Kintamani IV
-
-
1,00 -
1
-
-
-
1
0,00 -
-
1
0,00
1
1 0
-
0
0,00
0
0,00
1
0,00
0
0
11 Kintamani V
0
12 Kintamnai VI
0
-
0
1
-
1
-
-
1
-
1
1000,00
0,00
100,00
0
1
1
JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23
NO
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
PENDERITA FILARIASIS
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
KABUPATEN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
L+P
0
0
0
0
P
0
0
0
0
L
0
0
0
0
L+P
0
0
0
0
P
0
0
0
0
0
L Bangli
0
0
0
0
0
0
Bangli Utara
0
0
0
0
8
1 Tembuku I
0
0
0
0
0
2 Tembuku II
0
0
0
7
3 Susut I
0
0
0
0
4 Susut II
0
0
6
0
5 Kintamani I
0
0
5
6 Kintamani II
0
0
0
7
Kintamani III
0
0
4
8
0
0
0
9
0
0
3
10 Kintamani IV
0
0
2
11 Kintamani V
0
0
1
12 Kintamnai VI
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
HIPERTENSI
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
JUMLAH
11
%
LAKI-LAKI + PEREMPUAN %
9
PEREMPUAN JUMLAH
8
LAKI-LAKI %
7
LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH
6
PEREMPUAN
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
%
11
LAKI-LAKI PEREMPUA LAKI + JUMLAH N PEREMPUAN
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
PUSKESMAS
TABEL 24
NO LAKI-LAKI
10
Bangli 0
0
23
9
29
28
5
20
5
8
21
0
0
12
43
14
37
49
11
9
2
18
17
9
Bangli Utara
0
0
0
17
8
1 Tembuku I
0
7
0
0
12
7
2 Tembuku II
0
0
5
3 Susut I
0
0
0
6
4
0
0
0
5 Susut II
0
0
5
6 Kintamani I
0
4
7 Kintamani II
0
3
8 Kintamani III
2
9
1
10 Kintamani IV
89
32 0 0,15
77
249
0 0,14
46
117
0 0,16
31
132
0
165.100
0 82.000
11 Kintamani V
83.100
12 Kintamnai VI JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
PUSKESMAS
TABEL 25
NO
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
OBESITAS
JUMLAH
11
%
6
JUMLAH
7
%
8
JUMLAH
9
%
10
JUMLAH
11
%
LAKI-LAKI + PEREMPUAN %
10
PEREMPUAN JUMLAH
9
LAKI-LAKI %
8
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
7
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
6
LAKI-LAKI
PEREMPUAN 5
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
LAKI-LAKI 4
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Kintamani III
Kintamani II
Kintamani I
Susut II
Susut I
Tembuku II
Tembuku I
Bangli Utara
Bangli
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0
6
0
0
0
0
0
1
0
1
1
9
3
10 Kintamani IV
0
0
0
2
11 Kintamani V
0
0
1
12 Kintamnai VI
0
18
0 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
TABEL 26
PUSKESMAS
3
PEREMPUAN USIA 30-49 TAHUN
%
JUMLAH
7
%
6
JUMLAH
7
%
6
JUMLAH
7
%
TUMOR BENJOLAN JUMLAH
6
IVA POSITIF %
7
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN LEHER KLINIS PAYUDARA RAHIM DAN PAYUDARA (CBE)
JUMLAH
6
7
6
5
4
3
2
1
Kintamani II
Kintamani I
Susut II
Susut I
Tembuku II
Tembuku I
Bangli Utara
Bangli
0
0
0
0
20
0
40
60
20
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
8 Kintamani III
0
4
PEMERIKSAAN IVA
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KABUPATEN /KOTA BANGLI TAHUN 2014
NO
2
9
0
1
10 Kintamani IV
0 0
9
0
20 189
11 Kintamani V
59.500
12 Kintamnai VI JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 2
1 Campak
NO
1
YANG TERSERANG
1
4
1
JUMLAH JUMLAH KEC DESA/KEL 3
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
DITANGGULANGI 6 7
AKHIR
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI 5
10/12/2014 10/12/2014 28/10/2014
L 4
14
1-4 THN
15
5-9 THN
1
16
17
18
19
20
21
10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN THN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
L+P
13
1-11 BLN
2
12
8-28 HARI
10
11
0-7 HARI
13
10
22
70+ THN
L
P
L+P
2,67
29
L
5,14
30
P
4,00
31
L+P
-
32
L
-
33
P
-
34
L+P
CFR (%)
L+P
325
28
ATTACK RATE (%)
P
175
27
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
L
150
26
0
25
0
24
0
23
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) BANGLI TAHUN 2014
P 9
9
JUMLAH PENDERITA
8
6
%
100,00 100,00 100,00 100,00 -
5
0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
100,00
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
4
4
4
JUMLAH
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
PUSKESMAS 2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 28
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
JUMLAH
IBU HAMIL K1
K4
12
13
14
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH %
101,95 75,80 74,59 92,55 86,25 97,55 89,04 101,51 86,46 77,02 93,00 87,17
11
313 285 226 298 320 318 382 337 198 181 319 197
88,03
10
92,6 101,9 83,5 93,5 86,3 97,5 89,0 101,5 93,4 77,0 93,0 87,2
3.374
9
314 385 253 301 320 318 382 337 214 181 319 197
91,9
8
90,6 99,5 84,2 91,9 89,8 98,8 87,2 104,8 93,9 79,6 91,5 89,4
3.521
7
307 376 255 296 333 322 374 348 215 187 314 202
92,1
%
339 378 303 322 371 326 429 332 229 235 343 226
3.529
6
84,8 92,4 75,5 86,7 85,3 88,0 79,3 94,3 72,5 65,0 81,9 78,5
3.833
JUMLAH 301 366 240 293 331 300 357 328 174 160 295 186
82,9
5
91,8 106,1 87,7 88,8 91,5 90,3 92,4 102,6 84,6 71,5 97,8 99,2
3.331
%
326 420 279 300 355 308 416 357 203 176 352 235
92,8
4
355 396 318 338 388 341 450 348 240 246 360 237 3.727
JUMLAH
4.017
3
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH %
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 29
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 30
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN /KOTA BANGLI TAHUN 2014
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
14
JUMLAH
TT2+
%
TT-5
13
TT-4 12
JUMLAH
TT-3
%
TT-2
11
TT-1
10
%
15
171,3 173,2 99,7 116,0 136,3 162,8 129,1 106,0 157,9 142,3 104,7 108,4
JUMLAH
608 686 317 392 529 555 581 369 379 350 377 257
134,4
9
81,7 90,2 75,8 88,5 68,6 76,0 80,0 58,6 82,5 72,8 79,7 66,7
5.400
%
290 357 241 299 266 259 360 204 198 179 287 158
77,1
8
89,6 83,1 23,9 27,5 67,8 86,8 49,1 47,4 75,4 69,5 25,0 41,8
3.098
JUMLAH
318 329 76 93 263 296 221 165 181 171 90 99
57,3
7
-
2.302
%
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
6
-
0
JUMLAH
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
5
-
0
%
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
4
355 396 318 338 388 341 450 348 240 246 360 237 0
JUMLAH
4.017
JUMLAH IBU HAMIL 3
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
KABUPATEN
TABEL 31
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS %
13
JUMLAH
TT-5 12
TT-4 11
JUMLAH
TT-3 %
TT-2
10
TT-1
9
0
JUMLAH
-
8
0
%
-
7
0
JUMLAH
-
6
0
%
-
5
0
JUMLAH
-
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
52.120
9.553 5.054 4.443 3.825 4.938 4.348 4.262 3.471 3.128 2.630 3.724 2.744
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 4
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
%
14
-
-
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
FE3 (90 TABLET)
PUSKESMAS
FE1 (30 TABLET)
NO
7
71,27 65,66 76,73 95,27 75,52 87,68 69,11 91,09 100,00 100,00 76,39 100,00
6
253 260 244 322 293 299 311 317 240 246 275 237
82,08
5
100,00 70,96 82,39 100,00 71,39 100,00 63,56 78,74 100,00 100,00 97,78 100,00
3.297
4
355 281 262 338 277 341 286 274 240 246 352 237
86,86
3
355 396 318 338 388 341 450 348 240 246 360 237
3.489
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
4017
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 33
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
10
L
11
P
48 54 44 46 52 46 63 48 32 34 49 32
12
L+P
222
13
S 17 43 34 6 26 2 37 5 33 5 2 12
80,7
70,8 159,3 154,5 26,1 100,0 8,7 115,6 20,8 206,3 29,4 8,0 75,0
14
%
181
15
S
15 30 22 7 32 4 24 12 25 1 1 8
66,3
62,5 111,1 100,0 30,4 123,1 17,4 77,4 50,0 156,3 5,9 4,2 50,0
16
%
403
17
S
32 73 56 13 58 6 61 17 58 6 3 20
73,5
66,7 135,2 127,3 28,3 111,5 13,0 96,8 35,4 181,3 17,6 6,1 62,5
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
9
L+P
24 27 22 23 26 23 31 24 16 17 24 16
548
JUMLAH BAYI
8
P
24 27 22 23 26 23 32 24 16 17 25 16
273
18
% L
323 360 288 307 354 310 409 316 218 224 327 215
275
L+P 7
161 180 144 153 177 155 204 158 109 112 163 107
3.651
P
6
%
162 180 144 154 177 155 205 158 109 112 164 108
1.823
L
53,5 111,1 88,1 50,3 56,7 58,7 75,6 130,7 135,4 14,2 12,5 139,2
1.828
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
5
S 38 88 56 34 44 40 68 91 65 7 9 66
75,4
4
71 79 64 68 78 68 90 70 48 49 72 47
606
PERKIRAAN BUMIL JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN
355 396 318 338 388 341 450 348 240 246 360 237 803
3
4.017
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 34
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN KOTA BANGLI TAHUN 2014
17
PIL
18
%
19
OBAT VAGINA
20
%
21
LAIN NYA
22
%
23
JUMLAH
24
%
NON MKJP %
PESERTA KB AKTIF
16
MKJP
15
SUNTIK
25
26
% MKJP + NON MKJP
93,1
81,7 92,1 93,0 87,5 143,9 88,3 81,7 92,4 91,8 93,5 95,0 93,5
MKJP + NON MKJP
23,1 42,2 38,4 41,5 54,9 42,8 40,1 55,9 39,0 60,6 60,1 41,5
%
43,9 41.688
14
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13
0,0 19.648
KON DOM
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
0
12
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11
0,0
JUMLAH
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.592 4.634 4.024 3.220 4.155 3.927 3.682 3.271 2.838 2.664 3.117 2.564 0
1.018 2.124 1.663 1.528 1.585 1.905 1.806 1.979 1.206 1.726 1.970 1.138
2,2 7,4 3,7 8,5 6,8 8,0 6,9 7,8 11,6 6,8 3,2 4,3
19,7 32,9 34,3 30,9 46,4 33,5 32,0 45,9 26,7 51,6 56,6 36,3
6,8
38,9 2.853
96 372 159 312 197 355 311 276 358 193 106 118
1,3 1,9 0,4 2,1 1,6 1,4 1,1 2,1 0,7 2,2 0,2 0,9
866 1.657 1.486 1.137 1.341 1.489 1.444 1.627 827 1.471 1.858 995 1,4 16.198
%
56 95 18 79 47 61 51 76 21 62 6 25
10
597
9
58,5 49,9 54,5 46,0 89,0 45,4 41,6 36,5 52,8 32,9 35,0 52,0
IM PLAN
49,2
8
0,2 0,1 0,6 2,0 2,3 0,9 0,3 0,7 1,8 1,4 3,1 1,9
%
1,2 22.040
7
9 5 27 72 66 40 12 24 57 41 101 52
MOW
506
6
2,9 4,7 1,4 2,4 3,6 1,8 0,7 3,6 2,8 1,2 1,9 4,0
%
2,8
2.574 2.510 2.361 1.692 2.570 2.022 1.876 1.292 1.632 938 1.147 1.426
0,2 0,5 0,6 0,5 1,8 0,2 1,1 0,3 1,1 1,4 0,5 0,4
129 239 60 89 104 80 32 126 86 35 62 111
0,7 1.153
5
10 25 27 19 52 7 51 12 35 40 18 11
MOP
307
4
55,1 44,5 51,9 41,1 81,3 42,6 39,5 31,9 47,0 28,9 29,5 45,7
%
48,2
3
2.426 2.241 2.247 1.512 2.348 1.895 1.781 1.130 1.454 822 966 1.252
IUD
20.074
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
MOW 8
% 9
0
IMPLAN
0,0
0,0
10
%
95
11
113
11
JUMLAH
24,7
55,9
6,0
48,3
12
%
46
13
2
4
5
KONDOM
5,7
17,8
1,2
2,2
2,1
14
%
75
108
66
163
111
15
SUNTIK
61,5
41,7
38,8
89,1
47,4
16
%
PIL
7
41
17
7
7
5
5
2,8
5,7
15,8
4,1
2,7
2,1
18
%
19
0
0
0
0
0
0
OBAT VAGINA
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
20
%
21
0
0
0
0
0
0
0
LAIN NYA
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
22
%
88
204
89
195
75
172
121
23
JUMLAH
57,9
82,6
73,0
75,3
44,1
94,0
51,7
24
%
152
247
122
259
170
183
234
25
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
NON MKJP
% 7
1,3 0
6,5
64
7
79,4
0,0
246
PESERTA KB BARU
MOP 6
3 0,5 11
6,6
27,0
196
0
74,8
MKJP % 5
0,0 1 0,6 17
33
0,4
3,3
184
PUSKESMAS IUD 4
0 0,5 1 1,9
5,7
1
5
0,0
26
3
47,0 1 0,0 5 7
17,4
53,9
0
100,0
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP
110 4,9 0 0,0 3,3
43
82
0,0
108
100,0
2
9 48,8 0 4
0,4
0,7
0
245
100,0
NO
1
2 Bangli Utara 83 16,2 0,0
1
1
12,2
72,2
68
1 Bangli
3 Tembuku I 42 0 0,0
42,1
30
78
96,3
165
4 Tembuku II 18,0 0
64
62,6
0,0
75,0
22 0,0
0,0
154
0
236
57,6
5 Susut I 0
0
0,0
0,0
51
17,0 1,3
0
0
0,0
95
42 2
25,2
19,4
0,0
6 Susut II 0,0
62
21
0
0,0
0
2,8
48,1
0
40,8
7
52
0,0
0
62
0,4
4,6
0,0
7 Kintamani I 1
5
0
0,0
0,8
27,8
0
2
30
0,0
0
21,1
0,0
0
0,0
52
0
96,3
3,0
8 Kintamani II
3,7
236
0
4
0,0
5
0,0
0
75,0
0
3,7
52,1
24,1
9
51
26
0,0
86
9 Kintamani III
0
0,0
0,0
2,4
0
0
0,0
4
0
25,0
3,7
42,4
9
17
10 Kintamani IV
70
1,5
4,2
6,1
22,1
1
7
10
15
0,0
4,9
0,0
2.199
0
3,5
0
1.588
1,5
0,0
32,1
0
1
0,0
53
0
11 Kintamani V
6,0
12 Kintamnai VI
133
65
62,8
1,5
1.380
32
3,4
0,1
75
3
1,4
23,2
611
511
3,0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
JUMLAH PUS
TABEL 36
PUSKESMAS
%
JUMLAH
%
PESERTA KB AKTIF JUMLAH
PESERTA KB BARU
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
NO
7
81,7 92,1 93,0 87,5 143,9 88,3 81,7 92,4 91,8 93,5 95,0 93,5
6
3.592 4.634 4.024 3.220 4.155 3.927 3.682 3.271 2.838 2.664 3.117 2.564
93,1
5
5,3 3,6 3,9 7,0 4,2 5,6 3,4 6,9 3,5 8,6 2,1 6,0
41.688
4
234 183 170 259 122 247 152 246 108 245 68 165
4,9
3
4.399 5.034 4.329 3.682 2.887 4.449 4.508 3.541 3.093 2.849 3.280 2.741
2.199
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
44.792
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN,KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH LAHIR HIDUP
BBLR P
JUMLAH
L+P
%
JUMLAH
1,3
17
%
3,8
0,5
%
4
3,5
L
1,9
14
2,7
0,6
JUMLAH
3
2,7
9
2,7
1
6,5
%
0,7
5
1,5
8
1,9
2
JUMLAH
1
4,8
2
3,1
9
2,4
0,0
14
%
100,0
9
5,7
5
2,9
6
5,7
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
JUMLAH
306
100,0
7
2,2
5
3,3
9
7,5
0
0,8
JUMLAH
L+P
100,0
373
100,0
3
2,6
5
0,6
20 1,0
3,7
%
P
157
100,0
254
100,0
4
0,6
1
8,1
16
L
L 6
100,0
185
100,0
297
100,0
1
3,8
14
5,0
PUSKESMAS 5
149
100,0
132
100,0
330
100,0
8
3,4
5
NO 4
306
188
100,0
162
100,0
315
100,0
6
9,7 1
1
16
3
157 373
122
100,0
174
100,0
372
100,0
11 100,0
4
15
149 185 254
135
100,0
153
100,0
349
100,0 185
0,6
14
Bangli 188 132
297
156
100,0
162
100,0
213 100,0
9,2
13
1 Bangli Utara 122 162
330
162
100,0
173
100,0 88
1
12
2 Tembuku I 135 174
315
210
100,0
100 100,0
10
11
3 Tembuku II 156 153
372
176
100,0 97
100,0
10
4 Susut I 162
162
349
113 185
107,4
9
5 Susut II 210
173
213 88
310
8
6 Kintamani I 176
100 97
217
7
7 Kintamani II 113
2
8 Kintamani III
1
9 10 Kintamani IV
100,0
3,2
116,1
112
133
2,9
108
50
100,0
3,5
100,0
62
177
100,4
109
3.521
310
100,9
202
1.727
93
100,0
133
1.794
177
3.506
109
1.712
11 Kintamani V
1.794
12 Kintamnai VI JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
PUSKESMAS
TABEL 38
NO 2
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
L +P 148
6
JUMLAH
91,4
7
%
158
8
JUMLAH
98,1
9
%
306
10
JUMLAH
94,7
11
%
159
12
JUMLAH
98,1
13
%
158
14
JUMLAH
98,1
15
%
317
16
JUMLAH
98,1
17
%
JUMLAH BAYI P 323
5
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L 161
4
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
162
3
373
103,6
193
107,2
190
105,6
383
87,2
106,4
Bangli
102,8
97,7
1
1
185
251
104,4
88,9
188
128
360
85,4
180
123
180
88,2
141,2
Bangli Utara
254
300
2
91,7
500
132
107,8
84,7
145,2
122
165
288
257
144
87,7
144
137,3
Tembuku I
135
3
243
162
96,7 174
93,2
87,7
297 88,1
330
135
98,3
156
105,9
307
87,0
101,3
354
314
153
356
177
96,8
154
79,9
177
150
Tembuku II
4
163
Susut I
5
94,1
98,7
105,8 79,4
164
153
193
162
91,0
104,5
101,6 102,4
315
162
372
210
95,9
107,6
310
340
409
105,1
155
Susut II
166
204
Kintamani I
110,1
155
6
174
205
7
110,4
349
80,4
109,5
209
173
91,7
111,4
100
176
158
100,0
316
Kintamani II
109
158
8
98,6
215
94,8
91,7
180
100
109
75,9
105,5
109
85
115
Kintamani III
84,8
218
9
95
81,7
94,4
183
310
78,6
224
203
88
112
87,1
84,8
112
84,1
95
10 Kintamani IV
90
142
168
102,4 113
104,6
94,8
177
94,0
109
310
327
202
215
81,6
163
86,9
107
93
164
100,3
133
108
3.663
107,9
11 Kintamani V
98,4
100,9
12 Kintamnai VI
1.794
102,2
98,1
1.869
1.793
96,0
3.651
3.506
1.823
94,0
1.828
1.713
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
2010
102,2
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3) diKabupaten Bangli Tahun 2010-2014
94,3 98,2
102,66
100,3
2011 2013
2012 2014
10
11
L+P JUMLAH %
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN P 9
%
L
8
JUMLAH
73,8 69,1 62,7 73,4 54,6 65,8 57,5 84,0 77,7 94,2 63,5 85,6
7
169 217 52 185 161 221 123 267 202 278 200 173
72,2
%
73,5 70,3 57,9 73,8 57,3 67,9 59,6 84,4 81,1 96,5 62,2 83,8
2.248
6
86 102 22 93 86 112 65 135 103 167 97 88
73,6
JUMLAH
74,1 68,0 66,7 73,0 51,7 63,7 55,2 83,5 74,4 91,0 64,8 87,6
1.156
5
83 115 30 92 75 109 58 132 99 111 103 85
70,8
L+P 229 314 83 252 295 336 214 318 260 295 315 202
1.092
4
117 145 38 126 150 165 109 160 127 173 156 105
3.113
P
112 169 45 126 145 171 105 158 133 122 159 97
1.571
3
1.542
L
JUMLAH BAYI
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
PUSKESMAS 2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 39
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkes Dinkes Bangli
TABEL 40
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH BAYI
%
299
385
347
96,9
98,0
103,8
106,9
L+P
98,3
106,2
301
JUMLAH 171
92,4
343
82,4
102,6
%
177
91,5
318
P
108,6
133
98,9
337
94,5
105,7
JUMLAH
115,6
140
98,7
334
116,5
% 176
175
81,4
206
L
208
115,3
153
86,7
261
JUMLAH 323
166
94,9
104,5
166
94,5
L+P
360
161
137
113,4
P 161
288
168
83,4
106,5
103
L
180
307
165
124,7
127
PUSKEMAS
162
144
354
171
94,5
NO
180
153
310
197
119,6
107,4
Bangli 144
177
409
103
11
Bangli Utara 154
155
316
134
10
1 Tembuku I 177
204
218
9
2 Tembuku II 155
158
224
91,6
104,0
8
3 Susut I
205
109
340
7
4 Susut II
158
112
197
6
5 Kintamani I
109
90,7
100,0
5
6 Kintamani II
112
97
163
4
7 Kintamani III
92,6
107,9
3
8 Kintamani IV
177
2
9
100
1
10
327
100,5
215
3.668
163
96
107
1.742
164
105,4
108
1.926
Kintamani V
3.651
Kintamnai VI
1.823
11
1.828
12
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
TABEL 41
KABUPATEN
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
NO
5
100,0 100,0 100,0 100,0 80,0 100,0 87,5 100,0 85,7 100,0 100,0 66,7
4
4 5 4 2 4 4 7 7 12 6 4 6
90,3
3
4 5 4 2 5 4 8 7 14 6 4 9
65
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
72
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
PUSKEMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 42
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
15
%
16
JUMLAH
JUMLAH LAHIR HIDUP
14
JUMLAH
L+P %
BCG P 13
L 12
JUMLAH
L+P %
Hb < 7 hari P
11
L
10
%
17
101 94 95 100 97 95 113 97 105 101 101 97
JUMLAH
308 352 241 296 321 298 422 340 223 187 312 195
100
9
94 94 92 100 102 95 110 98 102 99 105 99
3.495
%
148 176 122 156 175 142 181 174 97 89 137 92
99
8
107 94 98 104 94 96 115 94 112 101 99 94
1.689
JUMLAH
160 176 119 140 146 156 241 166 126 98 175 103
101
7
98,4 102,4 99,2 99,7 99,4 99,0 99,2 97,1 100,0 101,1 93,2 99,0
1.806
%
301 382 252 296 328 312 369 339 213 187 289 200
98,9
6
100,6 101,1 100,0 96,3 98,9 98,0 101,9 102,3 95,0 102,3 98,5 100,0
3.468
JUMLAH
158 187 132 156 172 150 165 177 95 90 131 93
1,0
5
96,0 103,7 98,4 103,7 100,0 100,0 97,1 92,0 104,4 100,0 89,3 98,2
1.706
L+P 143 195 120 140 156 162 204 162 118 97 158 107
98,2
4
306 373 254 297 330 315 372 349 213 185 310 202
1.762
P 157 185 132 162 174 153 162 173 100 88 133 93 3.506
3
149 188 122 135 156 162 210 176 113 97 177 109 1.712
L
1.794
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKEMAS
TABEL 43
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
BAYI DIIMUNISASI
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
POLIO4
25
%
26
JUMLAH
27
%
28
JUMLAH
L+P
24
JUMLAH
IMUNISASI DASAR LENGKAP P %
L 23
L+P 22
JUMLAH
CAMPAK P %
L
21
L+P
20
JUMLAH
P
%
L
19
L+P
18
JUMLAH
DPT-HB3/DPT-HB-HIB3 P
%
L
17
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
16
%
29
99,07 110,92 107,32 92,79 94,57 103,25 97,78 100,64 97,69 97,30 107,69 92,02
JUMLAH
318 396 308 283 331 318 397 316 211 216 350 196
100,44
%
95,63 110,67 104,90 93,42 90,86 99,35 94,09 91,72 86,11 100,00 105,56 83,02
3.640
15
153 197 150 142 159 153 191 144 93 111 171 88
96,85
14
102,48 111,17 109,72 92,16 98,29 107,14 101,48 109,55 109,26 94,59 109,82 100,93
1.752
JUMLAH
165 199 158 141 172 165 206 172 118 105 179 108
104,022
%
99,1 110,9 107,3 92,8 94,6 103,2 97,8 100,6 97,7 97,3 107,7 92,0
1.888
13
318 396 308 283 331 318 397 316 211 216 350 196
100,4
12
95,6 110,7 104,9 93,4 90,9 99,4 94,1 91,7 86,1 100,0 105,6 83,0
3.640
JUMLAH
153 197 150 142 159 153 191 144 93 111 171 88
96,8
%
102,5 111,2 109,7 92,2 98,3 107,1 101,5 109,6 109,3 94,6 109,8 100,9
1.752
11
165 199 158 141 172 165 206 172 118 105 179 108
104,0
10
94,70 103,08 100,70 90,49 95,43 99,68 95,32 105,41 84,26 83,33 92,00 92,96
1.888
JUMLAH
304 368 289 276 334 307 387 331 182 185 299 198
95,47
9
91,88 100,56 96,50 92,11 93,14 95,45 91,13 105,73 68,52 81,98 88,27 76,42
3.460
%
147 179 138 140 163 147 185 166 74 91 143 81
91,43
8
97,52 105,59 104,86 88,89 97,71 103,90 99,51 105,10 100,00 84,68 95,71 109,35
1.654
JUMLAH
157 189 151 136 171 160 202 165 108 94 156 117
99,50
7
94,7 103,1 100,7 90,5 95,4 99,7 95,3 105,4 84,3 83,3 92,0 93,0
1.806
%
304 368 289 276 334 307 387 331 182 185 299 198 95,5
6
91,9 100,6 96,5 92,1 93,1 95,5 91,1 105,7 68,5 82,0 88,3 76,4 3.460
JUMLAH
147 179 138 140 163 147 185 166 74 91 143 81 91,4
5
97,5 105,6 104,9 88,9 97,7 103,9 99,5 105,1 100,0 84,7 95,7 109,3 1.654
L+P
157 189 151 136 171 160 202 165 108 94 156 117 99,5
4
321 357 287 305 350 308 406 314 216 222 325 213 1.806
P
160 178 143 152 175 154 203 157 108 111 162 106 3.624
3
161 179 144 153 175 154 203 157 108 111 163 107 1.809
L
1.815
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
KABUPATEN
TABEL 44
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI L
8
S
9
10
12
L
640 675 608 591 708 534 602 617 395 234 447 454
13
P
13.278
1.323 1.370 1.219 1.181 1.440 1.005 1.265 1.294 808 647 866 860
14
L+P
6.644
683 695 611 580 731 471 663 630 413 413 354 400
15
S
JUMLAH %
6.505
L
%
17
S
639 675 608 580 701 526 602 553 395 234 386 438 98,10 6.337
100,00 100,00 100,00 98,31 99,86 100,00 100,00 93,06 100,00 100,00 84,49 98,52
16
S
12.981
1.322 1.370 1.219 1.160 1.432 997 1.265 1.183 808 647 740 838
21
L
811 849 815 731 883 711 779 777 561 394 663 588
22
P
17.423
1.660 1.717 1.623 1.470 1.809 1.366 1.647 1.655 1.146 932 1.296 1.102
23
L+P
8.689
849 849 808 724 922 655 868 831 585 538 552 508
24
S
JUMLAH %
8.562
L
%
26
S
810 844 815 717 876 703 779 713 561 394 600 572
25
100,00 97,81 100,00 97,97 99,57 100,00 100,00 94,65 100,00 100,00 87,20 98,83
98,06 8.384
%
29
L+P
28
S
27
99,94 98,60 100,00 98,03 99,39 99,41 100,00 93,29 100,00 100,00 88,89 98,00
97,99
1.659 1.693 1.623 1.441 1.798 1.358 1.647 1.544 1.146 932 1.152 1.080
97,92 17.073
99,88 99,41 100,00 98,08 99,21 98,87 100,00 91,76 100,00 100,00 90,50 97,28
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A P % 20
849 868 808 739 926 655 868 878 585 538 633 514 97,76 8.861
99,92 100,00 100,00 98,22 99,44 99,20 100,00 91,42 100,00 100,00 85,45 97,44
L+P
99,84 100,00 100,00 98,14 99,01 98,50 100,00 89,63 100,00 100,00 86,35 96,48
19
97,42
18
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A P %
11
683 695 611 590 732 471 663 677 413 413 419 406 98,72 6.773
100,00 93,08 100,00 97,23 99,19 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 95,81 100,00
L+P
337 323 404 281 366 361 382 361 338 285 412 242 99,51 4.092
100,00 97,13 100,00 97,86 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,07 100,00
S
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
7
171 169 207 137 175 177 177 160 166 160 214 134
97,94 2.047
100,00 89,02 100,00 96,64 98,45 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 92,52 100,00
%
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A P %
6
166 154 197 144 191 184 205 201 172 125 198 108
SƷ
2.045
5
337 347 404 289 369 361 382 361 338 285 430 242
L+P
4.145
4
171 174 207 140 175 177 177 160 166 160 216 134
P
2.057
3
166 173 197 149 194 184 205 201 172 125 214 108
L
2.088
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
PUSKEMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 45
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
15
%
16
JUMLAH
17
%
L+P
14
JUMLAH
BGM P %
L 13
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG % (D/S) 12
JUMLAH
JUMLAH (D)
11
L+P
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
P
0,2 0,3 0,0 0,9 0,7 0,2 1,1 0,1 0,2 0,0 2,3 0,0
10
1 2 0 4 4 1 5 1 1 0 11 0
0,5
9
0,4 0,0 0,0 0,9 0,7 0,0 1,0 0,3 0,5 0,0 2,6 0,0
30
L
1 0 0 2 2 0 2 1 1 0 6 0
0,5
8
0,0 0,6 0,0 0,9 0,7 0,3 1,3 0,0 0,0 0,0 2,1 0,0
15
L+P
0 2 0 2 2 1 3 0 0 0 5 0
0,5
7
92,5 76,1 95,8 85,7 90,0 93,0 72,0 97,7 79,8 98,7 74,2 48,5
15
P
92,6 76 95 84 91 92 73 95 75 99 73 50
82,4
6
92,5 76,2 96,7 86,9 89,3 93,9 71,2 100,0 84,2 98,7 75,0 47,4
82
L
545 621 477 466 601 589 442 714 458 521 469 396
83,0
5
274 304 239 234 301 296 202 331 212 226 232 199
6.299
L+P
271 317 238 232 300 293 240 383 246 295 237 197
3.050
4
589 816 498 544 668 633 614 731 574 528 632 816
3.249
P 296 400 252 277 332 321 277 348 282 229 316 400 7.643
3
293 416 246 267 336 312 337 383 292 299 316 416 3.730
L
3.913
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
PUSKEMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 46
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
10
JUMLAH
JUMLAH
9
%
P 8
JUMLAH
L 7
L+P
%
11
93,2 91,7 93,1 72,0 87,5 86,7 48,2 61,3 58,8 109,3 150,1 80,8
%
1.546 1.812 1.167 902 1.404 1.395 546 689 657 1.365 1.696 800
86,8
6
91,1 88,6 92,5 72,6 87,3 83,9 61,3 63,1 54,1 107,5 151,8 80,8
13.979
JUMLAH
757 878 581 455 702 676 348 355 303 673 859 401
86,6
5
95,4 94,7 93,8 71,5 87,8 89,5 35,0 59,5 63,4 111,1 148,4 80,8
6.988
L+P
789 934 586 447 702 719 198 334 354 692 837 399
87,1
4
1.658 1.977 1.253 1.252 1.604 1.609 1.133 1.124 1.118 1.249 1.130 990
6.991
P 831 991 628 627 804 806 568 563 560 626 566 496
16.097
L 827 986 625 625 800 803 565 561 558 623 564 494
8.066
3
8.031
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
PUSKEMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 47
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH (D)
DITIMBANG
BALITA % (D/S)
L 13
%
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
12
JUMLA H
14
BGM P JUMLA H
%
15
L+P
JUMLA H
%
17
11
L+P
16
P
0,5 0,3 0,9 2,7 5,7 2,1 5,8 0,5 2,3 0,0 16,7 3,1
10
6 6 11 28 81 25 53 7 22 0 146 25
9
0,5 0,0 0,8 1,5 4,8 2,1 8,7 0,7 3,9 0,0 15,8 1,9
L
3 0 5 8 33 13 39 4 18 0 70 8
3,0
8
0,5 0,7 1,0 3,8 6,7 2,1 3,0 0,4 0,8 0,0 17,6 4,2
410
L+P
3 6 6 20 48 12 14 3 4 0 76 17
3,0
7
78,1 70,4 82,9 71,3 79,2 85,7 57,6 81,2 79,0 87,7 65,6 76,7
201
P
78,0 70 83 71 79 87 59 79 77 87 66 75
3,0
6
78,3 71,1 83,2 71,7 79,8 84,7 56,5 83,1 80,8 87,9 65,6 78,3
209
L
1.258 1.782 1.218 1.041 1.410 1.219 921 1.319 962 881 874 818
75,6
5
616 866 609 521 690 634 449 611 460 403 442 413
75
L+P
642 916 609 520 720 585 472 708 502 478 432 405
6.714 13.703
76,1
4
1.610 2.531 1.470 1.461 1.780 1.422 1.598 1.624 1.218 1.005 1.333 1.066
6.989
P 790 1.242 738 736 878 731 763 772 597 461 674 549 18.118
3
820 1.289 732 725 902 691 835 852 621 544 659 517 8.931
L
9.187
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
TABEL 48
PUSKESMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
L+P
S
JUMLAH DITEMUKAN P
2
6
-
-
1 2
3
L
%
S
9
%
10
S
1
100,0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0
8
3
2
7
0,0 0,0 0,0 100,0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0
-
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN P
L
6
-
-
1
5
1
4
1 2
3
2
3
-
3
-
1 2
-
-
-
-
6
2
1
1 2
L+P
100,0
0,0 0,0 0,0 100,0 100,0 0,0 100,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0
11
%
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
PUSKEMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TABEL 49
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
P
JUMLAH
L+P %
P
L+P
11
L
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
12
JUMLAH
13
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
14
%
SD DAN SETINGKAT
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
L
10
JUMLAH
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
9
17 18 17 12 16 14 15 14 14 10 9 9
%
17 18 17 12 16 14 15 14 14 10 9 9
8
100,0 95,0 98,0 100,0 100,0 100,0 96,3 94,9 100,0 99,5 100,0 90,0
100
JUMLAH
448 418 298 305 307 337 411 298 232 193 407 207
165
7
100,0 100,0 98,6 100,0 100,0 100,0 100,0 87,8 100,0 100,0 100,0 87,6
165
%
217 228 140 146 152 149 186 130 115 99 189 92
97,9
6
100,0 89,6 97,5 100,0 100,0 100,0 93,4 101,2 100,0 98,9 100,0 92,0
3.861
JUMLAH
231 190 158 159 155 188 225 168 117 94 218 115
98,2
5
448 440 304 305 307 337 427 314 232 194 407 230
1.843
4
217 228 142 146 152 149 186 148 115 99 189 105
97,5
3
231 212 162 159 155 188 241 166 117 95 218 125
2.018
97,9
3.945
98,2
1.876
97,5
2.069
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
3
-
59
4
5
0,9 0,0 1,0 0,1 0,8 0,2 0,3 0,2 0,0 0,2 0,1 0,1 34 20 93
0,3
27 36 75 19 48 11 6 2 9
995
-
292
64 26 324 92 112 172 58
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 50
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber: Bidang Yankes Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 51
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/ KOTA)
JUMLAH JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI MASSAL %
7
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
17 12 18 14 15 14 14 10 9 9
%
8
37,5 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH MURID SD/MI DIPERIKSA
26
%
MENDAPAT PERAWATAN
L+P
PERLU PERAWATAN
%
L+P
P
%
%
P
L
%
L+P
L
P
L+P
L
P
%
L
102,3 0,0 74,0 100,0 31,0 32,4 34,4 33,6 100,0 144,4 74,5 32,0
659
54 67 63 46 64 42 302 78 164 55
25
66,7 100,0 31,1 34,3 32,0 35,8 100,0 165,4 79,0 34,7
66,3
24
22 25 32 23 31 19 130 43 79 25
1.594
100,0
80,0 100,0 31,0 30,7 37,1 31,9 100,0 125,0 70,8 30,0
72,8
312
32 42 31 23 33 23 172 35 85 30
741
23
644 215 73 67 203 142 186 125 302 54 220 172
72,9
22
33 25 103 67 97 53 130 26 100 72
853
104,5
16
40 42 100 75 89 72 172 28 120 100
2.403
347
15
17,3 17,4 17,5 100,0 29,9 33,7 29,6 14,8 100,0 100,0 45,8 16,8
1.018
21
14
17,7
446 395 305 337 698 606 715 298 1.011 1.192 244 207
1.170
20
13
221
18,2 100,0 29,6 33,1 32,3 13,6 100,0 100,0 53,7 15,0
33,2
312
12
16,9
149 149 327 283 357 130 738 601 117 92
6.454
19
11
225
16,8 100,0 30,0 34,3 27,3 16,0 100,0 100,0 40,3 18,6
37,7
18
10
156 188 371 323 358 168 273 591 127 115
3.164
17
9
1.246
2.574 2.269 1.747 337 2.338 1.796 2.417 2.011 1.011 1.192 533 1.232
33,0
-
1.328
817 149 1.103 854 1.105 958 738 601 218 613
2.895
332
930 188 1.235 942 1.312 1.053 273 591 315 619
19.457
80,2 8.786
8.402
-
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
6
37,5 8,3 100,0 100,0 61,1 85,7 100,0 85,7 50,0 100,0 88,9 100,0 138
5
6 2 17 12 11 12 15 12 7 10 8 9 70,3
4
16 24 17 12 18 14 15 14 14 10 9 9 121
6
172
Sumber: Bidang Yankes Dinkes Bangli
USILA (60TAHUN+)
9
%
10
L+P
11
%
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN 8
P
257,42 42,85 61,93 27,28 104,36 69,49 67,91 182,98 64,26 38,67 16,34 21,36
7
8.271 980 1.181 693 1.244 1.116 872 602 1.174 464 93 336
87,19
%
177,62 35,39 49,62 17,80 99,17 59,67 61,44 255,88 51,74 43,80 21,03 18,75
17.026
L
3.476 401 517 235 714 503 282 348 461 251 53 150
72,99
6
381,77 50,17 76,76 37,54 112,29 80,34 71,52 131,61 76,18 33,97 12,62 24,06
7.391
5
4.795 579 664 458 530 613 590 254 713 213 40 186
102,49
L+P 3.213 2.287 1.907 2.540 1.192 1.606 1.284 329 1.827 1.200 569 1.573
9.635
4
1.957 1.133 1.042 1.320 720 843 459 136 891 573 252 800
19.527
P
1.256 1.154 865 1.220 472 763 825 193 936 627 317 773
10.126
L
9.401
3
JUMLAH
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN /KOTA BANGLI TAHUN 2014
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 52
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN BANGLI TAHUN 2014
8
L+P
26,32
7
58.240
0,00
6
0
9,99
5
22.097
0,55
4
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
- PBI APBN
1.224
61,20
3
L
- PBI APBD
135.430
98,38
2
JENIS JAMINAN KESEHATAN
TABEL 53
NO 1
- PPU
217.721
0,00
1 JKN :
-PBPU
0
0,00
2 JAMKESDA
-BP
3 ASURANSI SWASTA
0 221.300
4 ASURANSI PERUSAHAAN JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
TABEL 54
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
11
L+P
177 74 69 125 134 130 78 71 2 210 247 212 1.529
P
90 20 31 60 59 33 34 41 1 109 102 104 684
229 15.503
10
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
5.650
0
9
87 54 38 65 75 97 44 30 1 101 145 108 845
0
L
9.853
5.650
8
0 0 0 0 21 0 42 0 76 0 0 0 139
0
L+P
0 0 0 0 14 0 41 0 70 0 0 0 125
8.930 5.664
9.853
7
1.769
1.920
P
0 0 0 0 7 0 1 0 6 0 0 0 14
1.095
6
3.895
2.864
15.732 0 0 0 0 0 0 17.261
L
11.914 3.885 7.043 4.860 8.018 12.514 13.579 4.788 14.730 5.778 5.338 7.843 100.290
825
0 6.334
5
6.195 1.892 3.560 2.425 3.860 6.128 6.686 2.338 7.052 2.697 2.834 4.210 49.877
104.902 9.839
4.720
0 10.698
L+P
3.881
15.352
16.514 0 0 0 0 0 0 16.653
4
5.719 1.993 3.483 2.435 4.158 6.386 6.893 2.450 7.678 3.081 2.504 3.633 50.413
9.370
0 2.989
7,5
221.300
P
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP
5.958
13.251
0 4.734
2,7
109.300
3
L
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
1
NO
5.982
130.093 0 0 0 0 0 0 230.383
4,2
112.000
I PUSKESMAS 1 Puskesmas Bangli 2 Puskesmas Bangli Utara 3 Puskesmas Tembuku I 4 Puskesmas Tembuku II 5 Puskesmas Susut I 6 Puskesmas Susut II 7 Puskesmas Kintamani I 8 Puskesmas Kintamani II 9 Puskesmas Kintamani III 10 Puskesmas Kintamani IV 11 Puskesmas Kintamani V 12 Puskesmas Kintamani VI SUB JUMLAH I II RS PEMERINTAH 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali
11.940
0 63.128
104,1
221.300
RS SWASTA RS BMC SUB JUMLAH II 1 2 3 4
0 62.353
57,8
109.300
III 1
SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
55,7
112.000
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: Bidang Yankes Dinkes Bangli
TABEL 55
NO JUMLAH TT
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BANGLI TAHUN 2014
14
P
15
L+P
16
L
17
P
18
L+P
NDR L
GDR 13
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT 12
L+P
PASIEN KELUAR MATI
P
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
11
21,9 4,5 2,4
L
9,6
10
6,9 1,3
1,2
9
11,8 5,7 2,8
0,6
L+P
1,8 11,5
0,2
8
7,9 1,5
0,7
P
196 7 19
0,8
L
10
0,2
7
-
222
6
7 9
10
L+P
105 9 22
16
5
1 12
136
P
8 10
13
L
8.930 1.572 7.852
18
4
553 1.045
18.354
3
1.019 6.807
1.598
2
310 400 100
7.826
NAMA RUMAH SAKITa
A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC
810
1
KABUPATEN/KOTA Sumber: Bidang Yankes Dinkes Bangli Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56
6
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
4,2 0,0 0,0
BOR (%)
6,3 14,3 4,6
0,0
10
28,81 3,93 78,52
6,3
9
50,1 84,6 0,0
22,66
8
61,0
7
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH TT
5
37.220
NAMA RUMAH SAKITa
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
56.669 123.555
NO 4
8.930 1.572 7.852
180.224
JUMLAH HARI JUMLAH LAMA PERAWATAN DIRAWAT
3
310 400 100
18354
2
A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC 810
1
KABUPATEN/KOTA Sumber: Bidang Yankes Dinkes Bangli Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
PUSKESMAS 2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
JUMLAH
% BER- PHBS
RUMAH TANGGA % DIPANTAU
7
88,5 66,1 77,7 89,6 76,1 74,3 79,0 82,5 74,9 80,7 57,3 73,4
6
743 694 816 753 639 312 1.329 1.213 1.968 1.017 481 1.309
76,7
JUMLAH BER- PHBS 14,5 15,2 16,8 17,2 22,7 8,4 29,2 26,1 63,7 35,2 20,0 54,2
11.274
5
840 1.050 1.050 840 840 420 1.682 1.470 2.627 1.260 840 1.784
24,9
4
5777 6909 6247 4894 3707 4989 5759 5629 4122 3583 4206 3289
14.703
JUMLAH DIPANTAU
59.111
3
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
TABEL 57
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang Binkesmas
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 58
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH SELURUH RUMAH
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
0
12
%
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
11
JUMLAH
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
%
RUMAH DIBINA
10
90,01 65,52 81,40 183,78 88,24 87,73 44,87 52,64 25,35 63,66 64,60 55,24
9
5.200 4.527 5.085 8.994 3.271 4.377 2.584 2.963 1.045 2.281 2.717 1.817
75,89
JUMLAH
86,51 57,33 78,03 194,08 60,93 86,99 31,81 44,59 22,73 52,41 62,38 28,61
44.861
8
3.700 3.200 4.127 8.458 680 4.092 1.481 2.145 905 1.434 2.469 590
70,02
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
33.281
7
4.277 5.582 5.289 4.358 1.116 4.704 4.656 4.811 3.982 2.736 3.958 2.062
100,00
JUMLAH 4.277 5.582 5.289 4.358 1.116 4.704 4.656 4.811 3.982 2.736 3.958 2.062
47.531
6
25,97 19,21 15,34 10,95 69,89 5,71 19,15 14,53 3,40 23,64 5,90 37,31
47.531
5
%
1.500 1.327 958 536 2.591 285 1.103 818 140 847 248 1.227
19,59
4
-1 JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI SYARAT JUMLAH
5777 6909 6247 4894 3707 4989 5759 5629 4122 3583 4206 3289 11.580
3
59.111
PUSKESMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
PENDUDUK
3
22.848 27.232 17.212 17.208 22.009 22.071 15.579 15.451 15.373 17.176 15.534 13.607 221.300
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
13
17
20
21
24
25
MEMENUHI SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
23
26
0 1129 0 0 80 0 0 210 322 2030 0 2056
5827
21.319 17.899 17.218 18.225 20.328 18.572 2.651 7.508 11.719 1.964 3.008
26499 141227
5.466 4.925 249 240 6.110 4.739 1 612 2.916 521 720
30
21.728 17.859 17.218 18.225 20.328 18.972 2.651 7.508 11.766 1.964 3.008
31
194911
22.548 24.403 22.050 18.225 24.320 18.972 11.326 14.854 15.953 10.465 954 10.841
32
88,08
98,69 89,61 128,11 105,91 110,50 85,96 72,70 96,14 103,77 60,93 6,14 79,67
33
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
140411
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
5.466 4.925 249 240 6.110 4.739 1 612 2.916 521 720
29
26499
28
0,00 4.916 1.728 6.335 1.118 2.109 7.293 7.546
27
31.045
%
MEMENUHI SYARAT
22
29740
JUMLAH
MATA AIR TERLINDUNG
19
0 1129 0 0 131 0 0 210 322 2030 0 2056
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
MEMENUHI SYARAT
18
5878
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
16
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 190 0 0 0 0 0
JUMLAH SARANA
0 5089 0 0 131 0 6335 1118 2128 7393 0 7546 190
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
0
JUMLAH SARANA
TERMINAL AIR
15
20393
0
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1262
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT
14
0
JUMLAH SARANA
820 1.628 4.832 0 2.264 0 2.150 6.228 2.078 106 287
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
260 73 71 0 374 0 5 25 358 33 0 63
JUMLAH SARANA
SUMUR BOR DENGAN POMPA
11
20453
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
MEMENUHI SYARAT
10
1262
820 1.628 4.832 0 2.264 0 2.150 6.288 2.078 106 287
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
260 73 71 0 374 0 5 25 358 33 0 63
JUMLAH SARANA
0
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
0
JUMLAH SARANA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
9
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
0
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI DENGAN POMPA
8
0
JUMLAH SARANA
0
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
0
JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT
7
JUMLAH SARANA
0
6
0
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 277 1.102 145 954 0 -
JUMLAH SARANA
422 2.056
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
5
2056
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1102 954 0
4
422
277 145 -
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
TABEL 59
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
JUMLAH SARANA
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS 3
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
7
%
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
6
55 83 100 100 100 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
6 5 5 2 13 5 0 0 0 0 0 0
85,71
5
100,00 100,00 100,00 100,00 54,17 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00
36
% 11 6 5 2 13 0 0 0 0 5 0 0
79,25
4
11 6 5 2 24 0 0 0 0 5 0 0
42
JUMLAH
53
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
TABEL 60
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
2
KABUPATEN
3
22848 27232 17212 17208 22009 22071 15579 15451 15373 17176 15534 13607
JENIS SARANA JAMBAN
14
15
MEMENUHI SYARAT
21
%
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
JUMLAH
98,9 91,2 123,8 94,1 103,4 84,6 109,3 47,3 52,8 29,7 26,5 76,4
25
22597 24831 21309 16187 22764 18675 17030 7316 8115 5097 4117 10397
80,6
24
178.435
23
-
22
MEMENUHI SYARAT
CEMPLUNG
20
18
19
17
-
% PENDUDUK PENGGUNA
MEMENUHI SYARAT
13
16
12
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PLENGSENGAN
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
10
-
JUMLAH SARANA
LEHER ANGSA
9
100 100 100 100 100 100 126,3 57,26 100 100 100 100 -
% PENDUDUK PENGGUNA
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
-
JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
MEMENUHI SYARAT
8
22.597 24.831 21.309 16.187 22.764 18.675 17.030 7.316 8.115 5.097 4.117 10.397
-
JUMLAH SARANA
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
-
JUMLAH SARANA
98,94
% PENDUDUK PENGGUNA
178.435
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KOMUNAL
7
11
6
5.956 5.745 5.054 2.636 4.247 4.664 3.196 3.564 2.009 1.096 861 2.876
5
22.597 24.831 21.309 16.187 22.764 18.675 13.484 12.776 8.115 5.097 4.117 10.397
4
43.631
7.124 5.745 5.054 2.636 4.806 4.664 3.196 3.564 2.009 1.096 861 2.876
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
41.904
JUMLAH SARANA
180.349
% PENDUDUK PENGGUNA
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
-
JUMLAH SARANA
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
-
JUMLAH SARANA
-
JUMLAH SARANA
TABEL 61
NO
1
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI 221.300
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
JUMLAH (KAB/KOTA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH PENDUDUK
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 62
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT BANGLI TAHUN 2014
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
8
JUMLAH
9
%
DESA STBM
7
%
DESA STOP BABS (SBS) 6
JUMLAH
DESA MELAKSANAKAN STBM 5
%
100 100 0 0 0 0 0 0 14,29 0 0 0
-
JUMLAH
4 5 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
15,28
-
0 100,0 100,0 100,0 100,0 0,0 75,0 42,9 14,3 100,0 100,0 77,8
11
0
4
6 3 2 6 4 7
61,1
5 4 2 5
4 5 4 2 5 4 8 7 14 6 4 9 44
-
72
JUMLAH DESA/ KELURAHAN 3
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
TEMPAT-TEMPAT UMUM
SARANA KESEHATAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN / KOTA BANGLI TAHUN 2014
YANG ADA SARANA PENDIDIKAN
NON BINTANG
HOTEL
BINTANG
TEMPAT-TEMPAT UMUM
26
RUMAH SAKIT UMUM
25
PUSKESMAS
24
SLTA
23
SLTP
22
SD
21
1
20
3
91,8
100,0 100,0 100,0 100,0 94,4 100,0 100,0 56,0 100,0 68,2 75,0 100,0
19
5
27 35 22 16 17 25 32 14 31 15 15 20
18
100,0 100,0 100,0 -
9
100,0
-
15
-
-
-
-
269
17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
16
100,0 -
15
100,0
14
3
13
-
12
86,2
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
11
4 8 1 1 0 6 0 7 14 0 0 9
% 50
JUMLAH 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
% 100,0
JUMLAH 1 4 2 2 7 1 7 1
% 25
JUMLAH 91,7
% 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 50,0 100,0
JUMLAH 1 5 2 3 2 2 1 2 1 2 1
% 22
JUMLAH 91,7
% 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 38,9 100,0 100,0 66,7 100,0
JUMLAH 17 18 17 12 15 15 15 7 14 9 6 9
% 154
JUMLAH
HOTEL
10
27 35 22 16 18 25 32 25 31 22 20 20
%
SARANA KESEHATAN
9
JUMLAH TTU 293
JUMLAH
SARANA PENDIDIKAN
8
15
1 9 5 -
7
-
6
3
0
5
1 4 2 -
25
3 -
4
168
4 8 1 1 1 6 0 7 14 7 0 9
NON BINTANG
58
BINTANG
2 7 1 7 1
3
1 5 2 3 2 2 1 2 1 4 1
RUMAH SAKIT UMUM
24
PUSKESMAS
17 18 17 12 15 15 15 18 14 9 9 9
SLTA
TABEL 63
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SLTP
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
JUMLAH (KAB/KOTA)
SD
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 64
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
%
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI BANGLI TAHUN 2014
TOTAL
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN
35,00 3,13 79,62 81,25 30,70 95,83 61,40 12,18 43,90 29,79 39,71 13,97
15
35 3 125 104 97 23 70 19 36 42 137 25
38,96
14
35 3 125 104 97 23 70 19 36 42 137 25
716
13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
716
12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
11
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
10
65,00 96,88 20,38 18,75 69,30 4,17 64,04 87,82 56,10 70,21 51,88 86,03
0
9
65 93 32 24 219 1 73 137 46 99 179 154
61,04
8
34 91 32 24 216 1 44 137 46 99 179 154
1122
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1057
6
31 2 0 0 3 0 29 0 0 0 0 0
0
5
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 65
4
100 96 157 128 316 24 114 156 82 141 345 179 0
JUMLAH TPM 3
1838
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
2
PUSKESMAS
4
35 3 125 104 97 23 70 19 36 42 137 25
8
9
10
11
81,42
1122
65 93 32 24 219 1 73 137 46 99 179 154
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
285,71 0,00 36,00 43,27 81,44 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 169,34 328,00
PERSENTASE TPM DIBINA
14
15
16
JUMLAH TPM DIUJI PETIK
13
TOTAL
0
0
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MAKANAN JAJANAN
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DEPOT AIR MINUM (DAM)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
17
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK BANGLI TAHUN 2014
7
583
JASA BOGA
JUMLAH TPM DIBINA
6
161
100 0 45 45 79 0 0 0 0 0 232 82
5
123
0 0 33 33 79 0 0 0 0 0 0 16
TOTAL
289
0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0
MAKANAN JAJANAN
100 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 17
DEPOT AIR MINUM (DAM)
0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 232 49
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
10
JASA BOGA
TABEL 65
NO
1
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI 716
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Bangli
JUMLAH (KAB/KOTA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TABEL 66
NO
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN BANGLI TAHUN 2014
KEBUTUHAN
8
NAMA OBAT
7
502,61 363,01
PERSENTASE JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
57051 12560,00 6600,00
100,00 253,84 408,55 202,01 7800,00 225,19
6
920,00 583443,00 29183,00 104164,00 2340,00 219094,00
409,19
5
45.700 9.100 6.600 353.600 22.040 52.600 2.310 121.800
5790,00
484,75
TOTAL PENGGUNAAN 11.351 3.460 920 229.843 7.143 51.564 30 97.294
4.375
2860,00
4
11.351 3.460 920 229.843 7.143 51.564 30 97.294
1.415
2.270
3
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
1.415
590
3285,05
SATUAN TERKECIL
tube
590
3515,00
supp
3.408
107
107
pot
100,00
612 -
612,00
612 -
-
tablet tablet
340 125.500 19.600 54.200 500 1.280 7.284 39.590 235.200
2366,67 268,90 150869,23 5745,83 2600,00
15 74.303 13 960 20 156 2.074 744 42.035
355,00 199803,00 19613,00 55160,00 520,00
15 74.303 13 960 20 156 2.074 744 42.035
920,51 451,21 5421,24 659,53
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet
1436,00 9358,00 40334,00 277235,00
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
1
11 12
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NO 1
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
NAMA OBAT 2
70014,00
346,00 793,00
179,00 1166,00 6920,00 655,00 25519,00 15076,00 30200,00 40531,00 23595,00
7
989,34 6717,65 2180,83 751,43
100,00
135,16 852,69
100,00 100,00 100,00 6550,00 874,24 2617,36 1444,98 2341,48 291,48
8
TOTAL PENGGUNAAN
1949,00 6852,00 25363,00 37489,00
295,07
KEBUTUHAN
37816,00
1160,23 790,81 419,71
PERSENTASE JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
2042,00 61588,00 84018,00
10480,95 183,61
6
645 22.600 14.500 28.110 38.800 15.500 90 700 1.752 6.750 24.200 32.500 25.000
4402,00 437,00 280,00 57360,00
5
179 1.166 6.920 10 2.919 576 2.090 1.731 8.095 256 93 70.014 197 102 1.163 4.989 12.816
1.866 53.800 64.000 4.360 199 280 53.300
4
179 1.166 6.920 10 2.919 576 2.090 1.731 8.095 256 93 70.014 197 102 1.163 4.989 12.816
176 7.788 20.018 42 238 4.060
3
botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
176 7.788 20.018 42 238 4.060
1412,81
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet
SATUAN TERKECIL
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN BANGLI TAHUN 2014
Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized
8
TOTAL PENGGUNAAN
7
486,85 222,19 240,02 7506,23 3953,01 606,80 322,39 537,06
PERSENTASE JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
4800,00 1800,00 22653,00 4626,00 93423,00 94053,00 17749,00 193965,00 93213,00 197100,00
6464,39 146,97 134,48
6
38851,00 801,00 217647,00
556,43
5
4.800 1.800 18.000 2.544 54.500 92.800 17.300 162.000 64.300 160.400 38.250 256 55.800 -
12859,00
4
4.653 2.082 38.923 1.253 449 31.965 28.913 36.700 601 545 161.847 -
10.548
KEBUTUHAN
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN BANGLI TAHUN 2014
SATUAN TERKECIL 3
NAMA OBAT 2
NO 1
4.653 2.082 38.923 1.253 449 31.965 28.913 36.700 601 545 161.847 -
2.311
411,37
tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
2.311
129606,00
botol
98.100
31.506
31.506
tablet
34887,88
165
57565,00
165
57.400
tablet
4.440 -
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
980 -
553,06
980 -
5420,00
tablet ampul vial vial vial sach
Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg Kuinin (kina) tablet 200 mg Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 82 83 84 85 86 87
NO 1
88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121
NAMA OBAT 2
KEBUTUHAN
TOTAL PENGGUNAAN 46 1.063
5.830 46.900 915 28.200 18.300 7.329 9.909 6.975 650 1.150 9.417 394.200 408.000 2.691 1.437 126.000 15.400 8.600 670 3.720
320 1.620 26.700
919,00 4085,00
16300,00 9220,00
436840,00 3756,00 1537,00 156831,00
639793,00
28461,00 19196,00 8750,00 10345,00 7577,00 685,00 1474,00 18041,00
1426,00
5855,00 47602,00
366,00 1620,00 27763,00
7
187,91
369,08 1119,18
1811,11 1487,10
1514,70 352,68 1537,00 508,68
260,51
10904,60 2142,41 615,76 2372,71 1258,64 1957,14 454,94 209,20
279,06
23420,00 6780,91
2611,76
8
795,65
2394,00
PERSENTASE JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 46 1.063
25 702 511 261 896 1.421 436 602 35 324 8.624 245.593 28.840 1.065 100 30.831 900 620 249 365
1.120 -
6
botol tablet tablet
25 702 511 261 896 1.421 436 602 35 324 8.624 245.593 28.840 1.065 100 30.831 900 620 249 365
1.274 -
5
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
1.274 -
4
kotak vial vial
3
SATUAN TERKECIL
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN BANGLI TAHUN 2014
Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Mebendazol tablet 100 mg Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml Metronidazol tablet 250 mg Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Natrium Fluoresein tetes mata 2 % Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % Nistatin tablet salut 500.000 IU/g Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol tablet 100 mg Paracetamol tablet 500 mg Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) Pirantel tab. Score (base) 125 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) Povidon Iodida larutan 10 % Povidon Iodida larutan 10 % Prednison tablet 5 mg Primakuin tablet 15 mg Propillitiourasil tablet 100 mg Propanol tablet 40 mg (HCL) Reserpin tablet 0,10 mg Reserpin tablet 0,25 mg Ringer Laktat larutan infus Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% Salisil bedak 2% Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II)
NO 1
NAMA OBAT 2
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
3
SATUAN TERKECIL
TOTAL PENGGUNAAN
27.100 29.000 48.900 12.570 261.000 210.000
2190,00 1620,00 1028,00 3470,00 4050,00 3900,00 3805,00
417355,00
29200,00 55343,00 22400,00 354647,00
35359,00 402,00
19,00
7
126,08 140,14 105,65 117,95 117,39 109,55 129,11
201,28
14600,00 858,96 227,87 378,71
428,13 100,00
100,00
8
PERSENTASE JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 19 8.259 402 200 6.443 9.830 93.647 207.355
6
19 8.259 402 200 6.443 9.830 93.647 207.355
453 464 55 528 600 450 858 -
5
1.737 1.156 973 2.942 3.450 3.560 2.947
1.737 1.156 973 2.942 3.450 3.450 2.947 -
4
KEBUTUHAN
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN BANGLI TAHUN 2014
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis
TABEL 67
NO 1
RUMAH SAKIT
FASILITAS KESEHATAN 2
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN BANGLI TAHUN 2014
5
PEM.KAB/KOTA
6
TNI/POLRI
7
BUMN
8
SWASTA
9
JUMLAH
PEMILIKAN/PENGELOLA
4
1
PEM.PROV
1
2
1
4
-
3
1 4
-
-
-
8 3
39 5
8 12 59
8 3
8 12 59
39 5
KEMENKES
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 RUMAH SAKIT JIWA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Bidang Yankes Dinkes Bangli
TABEL 68
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
5
%
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I BANGLI TAHUN 2014
NO
4
100,00
JUMLAH
2
100,00
3
2
1
33,33
2
1
4
46,67
1
12
7
1 RUMAH SAKIT UMUM
4 PUSKESMAS
15
3 RUMAH SAKIT JIWA
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Yankes Dinkes Bangli
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamnai VI
2
PUSKESMAS
TABEL 69
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
3
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
JUMLAH
POSYANDU AKTIF
%
100,00 100,00 77,78 100,00 100,00 100,00 12,90 87,50 47,06 26,67 11,43 100,00
15
32 37 28 26 33 22 4 21 16 8 4 13
69,12
14
32 37 36 26 33 22 31 24 34 30 35 13
244
JUMLAH 0,00 8,11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
353 2
12
0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,85
11
100,00 91,89 77,78 100,00 100,00 100,00 12,90 87,50 47,06 23,53 11,76 38,24
3
10
MANDIRI JUMLAH % 32 34 28 26 33 22 4 21 16 8 4 13
68,27
9
0,00 0,00 22,22 0,00 0,00 0,00 87,10 8,33 47,06 41,18 91,18 0,00
241
8
STRATA POSYANDU PURNAMA JUMLAH % 0 0 8 0 0 0 27 2 16 14 31 0
27,76
6
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,17 5,88 23,53 0,00 0,00
98
5
MADYA JUMLAH %
0 0 0 0 0 0 0 1 2 8 0 0 3,12
4
PRATAMA JUMLAH %
11
Sumber:BiDang Binkesmas Dinkes bangli
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
9
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU 1 2 1 2
8
4 5 5 4 4 2 8 7 14 6 4 9
6
7
4 5 5 4 4 2 8 7 14 6 4 9
72
6
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamani VI
72
2
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/ KOTA BANGLI TAHUN 2014
TABEL 70
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
-
-
1 1
1
3
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
TABEL 71
PUSKESMAS
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KABUPATEN BANGLI TAHUN 2014
NO
10
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
9
4 5 5 4 4 2 8 7 14 6 4 9
100
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
5
4 5 5 4 4 2 8 7 14 6 4 9
0
4
4 5 5 4 4 2 8 7 14 6 4 9
72
2
Bangli Bangli Utara Tembuku I Tembuku II Susut I Susut II Kintamani I Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamani VI
72
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Bangli
TABEL 72
NO 1
UNIT KERJA 2
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
9
L
10
P
11
L+P
12
L
13
P
14
L+P
DOKTER GIGI 8
L+P
TOTAL 7
P
DOKTER UMUM 6
L
a
5
L+P
DR SPESIALIS 4
-
-
1 2 2
2 1
2
4
2
2
6
32 14,46
-
10
1 7
19
-
-
3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 1 22
P
1 2 2
-
3
13
2 3 2 2 1 1 1 12
3
-
-
8
99
-
-
46
-
12 129 58,292
-
53
-
-
-
2 58
65
10 71
-
12 95 42,928
1 2 2 1 1 1 1 1 10
L
1
1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 1 18
-
-
1
1 1 1 3 1 2 1 10
47
1 RSU Bangli
-
-
34
-
20
18
-
-
12
2 46
1 1
-
27
14
1 1
27
4
22
1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 1 18
28
31
10 41
1 1 1 3 1 2 1 10 15
10
12
8
11
20
2
17
-
6
5
8
1
Kabupaten Bangli 15
6
I PUSKESMAS 1 Puskesmas Bangli 2 Puskesmas Bangli Utara 3 Puskesmas Tembuku I 4 Puskesmas Tembuku II 5 Puskesmas Susut I 6 Puskesmas Susut II 7 Puskesmas Kintamani I 8 Puskesmas Kintamani II 9 Puskesmas Kintamani III 10 Puskesmas Kintamani IV 11 Puskesmas Kintamani V 12 Puskesmas Kintamani VI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A
5
34
-
34 15,3638
34
2
12
12
2 RS Jiwa Prov. Bali
22
22
3 RS BMC SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli Keterangan : a termasuk S3
16
17
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
L
19
P
20
L+P
TOTAL
18
3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 1 22
15
2 3 2 2 1 1 1 12
2
2
6
2
32 14,46
-
10
1
4
1 2 2 1 1 1 1 1 10
-
1
2
-
-
7
-
3
-
19
-
-
-
-
-
-
-
-
13
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TABEL 73
NO
UNIT KERJA
5
PERAWATa P
L+P 6
PERAWAT GIGI
8
P
3 0 2 1 1 3 0 0 0 0 0 1
7
1 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 0
11
L
9
14 1 -
1 0
L+P
9
4 2 1 3 4 1 1 1 1 1 1 20 15 1 -
-
16
-
15
36
1
0
-
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
BIDAN
4
L
9 2 5 6 12 8 7 2 4 4 7 4
3
5 6 7 3 3 5 2 6 5 5 6 3
70
14 8 12 9 15 13 9 8 9 9 13 7 126 185 196 16
2
11 15 11 12 20 9 16 18 19 15 12 14
56
117 100 8
397
1
172
68 96 8
225
I
77 1 17
172
PUSKESMAS Puskesmas Bangli Puskesmas Bangli Utara Puskesmas Tembuku I Puskesmas Tembuku II Puskesmas Susut I Puskesmas Susut II Puskesmas Kintamani I Puskesmas Kintamani II Kintamani III Kintamani IV Kintamani V Kintamani VI
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC
95
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0
9
5
26
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4
10
2
532
16
300
236
232 246,11
269
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
NO
UNIT KERJA
2
5
12
L
13
P
14
L+P
TOTAL
8
L+P
APOTEKER
TENAGA KEFARMASIAN
7
P
-
L
-
6
-
2
2
1
1
1
1 1
1
1
1
-
1
1 -
1
1
4
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa P L+P
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
L 3
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
1
-
1 2
-
-
1
1
-
1
-
1
1
1
-
-
-
2 Puskesmas Bangli Utara
1
-
-
-
1
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
4 Puskesmas Tembuku II
2
-
-
1
1
-
1
1
-
-
1
1
5 Puskesmas Susut I
-
1
-
1 -
1
7 Puskesmas Kintamani I
-
-
1
8 Puskesmas Kintamani II
-
-
-
50
2
5
12
1
-
-
-
-
Kabupaten Bangli
-
-
6
25
6 Puskesmas Susut II
9 Kintamani III
-
-
21
-
10 Kintamani IV
-
-
4
3
-
11 Kintamani V
1
7
3
1
1
-
5
3
9
11
2
2
-
8
18
1
-
3
16
3
2
1
3
-
1
12 Kintamani VI
3 Puskesmas Tembuku I
1 Puskesmas Bangli
PUSKESMAS
TABEL 74
I
A
1 1 RSU Bangli
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
2 RS Jiwa Prov. Bali
-
-
-
4
-
1 -
2 -
1 -
1
-
3 -
3 -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
39
22,59
2
11
2
15
11
-
3 RS BMC
4
35
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 28
7
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
NO 1
3
L
4
-
1
4
1 1 1
2
3 1
-
1
1
1
5
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
-
-
-
-
-
1 1 1 1 1 1
6
L
7
1 1 1 2 1
8
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
-
-
-
1
1
-
2
3 3 2 1 3 1 1 1 2 4
1 2 2 1 1 1 2 1
1
23
-
9
1 2 3 17
-
6
-
13
-
18
6
47
21,24
-
13 5
9 4 5
-
4 1 -
3 2 5
4
-
2
26
4
11
24
1
-
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
UNIT KERJA 2
PUSKESMAS Puskesmas Bangli Puskesmas Bangli Utara Puskesmas Tembuku I Puskesmas Tembuku II Puskesmas Susut I Puskesmas Susut II Puskesmas Kintamani I Puskesmas Kintamani II intamnai III Kintamani IV Kintamani V Kintamani VI
TABEL 75
I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
5
22
6
13
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
9
9,94
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli
NO
UNIT KERJA
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
9
L
10
P
11
L+P
TOTAL
8
L+P
DIETISIEN
7
P
NUTRISIONIS
6
L
-
1
5
-
-
L+P
-
1
4
-
-
P
-
-
3
1
-
L
1
-
2
-
1
-
1 Puskesmas Bangli
1
-
1 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2
1
2
2
1
1 1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1 1
-
1
-
-
1
-
1
-
2 Puskesmas Bangli Utara
PUSKESMAS
TABEL 76
I
1 -
2
3 Puskesmas Tembuku I 4 Puskesmas Tembuku II
2
-
-
1
2
-
1
1
-
-
-
-
6 Puskesmas Susut II
-
-
-
-
1
1
1
-
1 1
-
1
-
-
1
-
1
1
7 Puskesmas Kintamani I
-
1
8 Puskesmas Kintamani II
-
-
5 Puskesmas Susut I
-
9 intamnai III
-
10 Kintamani IV
-
-
Kabupaten Bangli
27
2
5
44
19,88
-
2
12
1
-
-
-
1
-
-
1
8
17
-
11 Kintamani V
-
14
1
12 Kintamani VI
-
3
-
37
5
22
-
-
-
-
-
10
-
-
6 -
-
7
-
12
-
2
2
10
17
-
-
-
-
-
2
14
2
-
3
-
-
1 RSU Bangli
8 2
-
-
27 -
22
-
-
5
-
5
44 19,88
37
5
6 -
7
5
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A
0
2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli
TABEL 77
NO
1
UNIT KERJA
2
I PUSKESMAS 1 Puskesmas Bangli 2 Puskesmas Bangli Utara 3 Puskesmas Tembuku I 4 Puskesmas Tembuku II 5 Puskesmas Susut I 6 Puskesmas Susut II 7 Puskesmas Kintamani I 8 Puskesmas Kintamani II 9 intamnai III 10 Kintamani IV 11 Kintamani V 12 Kintamani VI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
L 3
-
-
-
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
5
6
7
8
2
12
13
-
14
AKUPUNKTUR P L+P 11
-
L 10
-
-
-
-
-
9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
TENAGA KETERAPIAN FISIK TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
4
FISIOTERAPI P L+P
2
2
2 0,9038
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
1
1 1 1 3
1,36
-
-
-
1
1
3
1
-
-
1 2
2
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli
0
16
P
17
L+P
TOTAL
L
-
15
3
-
1
5
1 3 1 5
-
-
-
-
-
-
-
3
-
1 2
-
-
2,26
-
3
-
2
TABEL 78
NO
1
UNIT KERJA
2
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
P
20
L+P
21
L
22
P
23
L+P
24
L
ORTETIK PROSTETIK 19
REFRAKSIONIS OPTISIEN L
ANALISIS KESEHATAN
18
TEKNISI GIGI
17
L+P
TEKNISI ELEKTROMEDIS
P
RADIOTERAPIS
16
RADIOGRAFER L
29
15
28
14
L+P
-
27
P
-
-
26
13
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN P L+P L P L+P
L
-
1 4 4 9
25
12
-
1 4 3 8
-
11
1
1
1 1 1
1
-
1 1
-
L+P
-
-
1
-
-
P
1 1
6
-
-
10
-
-
-
-
L
1 1
-
-
1 1
5
1
1
1 1
-
3
1 4
-
2
-
-
11 1 4 16
1
9
1 1 1 1
-
-
4
3
1
8
2
L+P
-
-
7
-
-
P
-
-
8 1 4 13 2
-
L
-
-
-
6
-
-
1
5
-
-
2
L+P
-
2 2
1 2 3
4
-
1 1 2
P
1
1 1
L
-
1 -
-
30
L
-
-
31
P
JUMLAH
35
L+P
-
-
-
-
-
-
P
1 1
1
5
20 8 11 39
25 12 13 50
10
1
2 2 1
1 1 2
-
1
34
-
-
-
-
1
L
5
5 4 2 11
-
33
1 1
32
-
-
-
1 1 1
L+P
-
-
TEKNISI KARDIOVASKULER
-
-
1
-
-
-
1
3
2 3
10 4 3 17
-
8 1 3 12
-
5
-
-
-
I PUSKESMAS 1 Puskesmas Bangli 2 Puskesmas Bangli Utara 3 Puskesmas Tembuku I 4 Puskesmas Tembuku II 5 Puskesmas Susut I 6 Puskesmas Susut II 7 Puskesmas Kintamani I 8 Kintamani II 9 Kintamani III 10 Kintamani IV 11 Kintamani V 12 Kintamani VI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
60
27,11
-
44
-
16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
-
8
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
22
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
18
4
6
2
4
3
2
1
2
1
-
1
-
17
-
12
5
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
NO
1
UNIT KERJA
2
PUSKESMAS Puskesmas Bangli Puskesmas Bangli Utara Puskesmas Tembuku I Puskesmas Tembuku II Puskesmas Susut I Puskesmas Susut II Puskesmas Kintamani I Kintamnai II Kintamnai III Kintamnai IV Kintamnai V Kintamnai VI
TABEL 79
I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
L
10
P
11
L+P
TOTAL
9
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN 8
-
L+P
-
7
-
P
-
L
-
6
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
1
-
5
2
L+P -
3
-
2
2
-
5
2
3
-
4
-
-
1
P
-
-
2
-
2
1
L
-
-
-
3
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
2 3
2
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli
3
3
3
TABEL 80
NO
1
UNIT KERJA
2
I PUSKESMAS 1 Puskesmas Bangli 2 Puskesmas Bangli Utara 3 Puskesmas Tembuku I 4 Puskesmas Tembuku II 5 Puskesmas Susut I 6 Puskesmas Susut II 7 Puskesmas Kintamani I 8 Kintamnai II 9 Kintamnai III 10 Kintamnai IV 11 Kintamnai V 12 Kintamnai VI SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) A Kabupaten Bangli 1 RSU Bangli 2 RS Jiwa Prov. Bali 3 RS BMC SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/ PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN BANGLI TAHUN 2014
TENAGA NON KESEHATAN
P
17
L+P
18
L
19
P
20
L+P
21
L
22
P
23
L+P
24
L
25
P
26
L+P
TOTAL
16
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN L
JURU
15
TENAGA KEPENDIDIKAN
14
L+P
TENAGA PENDIDIK P
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
13
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI L
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
12
PEJABAT STRUKTURAL
11
L+P
-
P
-
-
184 59 13 256
10
-
-
90 18 8 116
9
-
-
94 41 5 140
L
-
-
22
278
-
-
8
-
-
-
L+P
-
-
-
7
-
-
-
P
-
-
-
6
-
-
-
L
-
-
-
5
-
-
-
L+P
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 -
123
-
15 -
155
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
P
-
293
50
1 1 8 1 6 6 1 4 2 30 170 38 5 213
3
-
101
86 11 4 101
112
84 27 1 112
L -
22
-
65
14 21 8 43
7
-
-
22
4 7 4 15
15
10 14 4 28
43
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Kepegawaian Dinkes Bnagli, Kepegawaian RSUD Bangli, Kepegawaian RSJP Bangli dan kepegawaian RSU BMC Bangli
TABEL 81
2
SUMBER BIAYA
4
79,55
%
37,37
3
108.223.901.287
42,18
Rupiah
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGLI TAHUN 2014
1
NO
50.839.695.867
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
57.384.205.420
1 APBD KAB/KOTA a. Belanja Langsung
20,45
0,00
27.821.080.001
3,36
0,00
0,00
17,09 -
23.246.760.000
4.574.320.001
0,00
b. Belanja Tidak Langsung 2 APBD PROVINSI 3 APBN : - Dana Dekonsentrasi - Dana Alokasi Khusus (DAK) - ASKESKIN - Dana Tugas Perbantuan (TP)
(sebutkan project dan sumber dananya)
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
0,00
13,81
100,0
-
136.044.981.288
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
783.842.365.263
614.753,64
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: BiDang SDK dan Jibang Dinkes Bangli
TABEL 81A
61.769.312.771,62
8,63
5,76
35.630.360,83
27.912.025,65
ANGGARAN KES PERKAPITA
78.849.988.517,50
% APBD KES THDP ANGGARAN
13.246.760.000,00
TOTAL APBD KAB/KOTA & PROV
10.000.000.000,00
TOTAL
3.341.390.001,00
WHO
1.232.930.000,00
PHLN GF AIDS
45.181.162.770,62
GF TB
67.617.058.517,50
TP
34.217.034.420,00
APBN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
23.167.171.000,00
APBD KABUPATEN DEKONSENTRASI DAK
10.964.128.350,62
APBD KAB/KOTA BTL
44.449.887.517,50
BL 1 Dinkes Kab. Bangli
NO KABUPATEN/ KOTA
2 RSUD Bangli TOTAL
NO
DATA TAHUN 2014 YANG DIMUTAKHIRKAN
72
4
1.375 7
1 89 42 261 3.619 19.476
6 3.861 41.688
3.331 606 3.529 3.521 403 3.663 65 13.979
72
4
58.240 15
1 227 221.300 221.300 4.736 58.240
6 3.945 44.792
4.017 803 3.833 3.833 548 3.651 72 16.097
100,00
100,00
2,36 46,67
1,78 39,19 18,98 117,94 76,42 33,44
100,00 97,87 93,07
82,92 75,43 92,07 91,86 73,54 100,33 90,28 86,84
%
Tabel 72
Tabel 28
Tabel 68
Tabel 18 Tabel 10 Tabel 7 Tabel 21 Tabel 13
Tabel 48 Tabel 49 Tabel 36
Tabel 29 Tabel 33 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 33 Tabel 38 Tabel 41 Tabel 46
SUMBER DATA
ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI INDIKATOR IIS - SPM - SUMBER DAYA
A Pelayanan Kesehatan Dasar 1 Persentase Cakupan kunjungan Bumil (K4) 2 Persentase Bumil risti /komplikasi yg ditangani 3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Bidan / Nakes 4 Cakupan Pelayanan Nifas 5 Persentase Neonatal dengan resiko tinggi/komplikasi 6 Persentase Cakupan kunjungan bayi 7 Persentase Desa/Kelurahan UCI 8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 12 Cakupan peserta KB aktif 13 Cakupan Penemuan dan Penanganan penderita penyakit a. AFP per 100.000 pddk < 15 th b. Persentase Penderita pneumonia balita c.Persentase penderita baru TB BTA positif d. Persentase Penderita DBD ditangani e.Persentase penderita diare ditangani 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin B Pelayanan Kesehatan Rujukan 1 Cakupan pelayanan Kes. Rujukan pasien masy miskin 2 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan RS di kab/kota C Penyelidikan Epidemiologi dan penanggulangan KLB yg dilakukan penyelidikan < 24 jam D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat cakupan desa siaga aktif