PROFIL BALAI BESAR WIL. SUNGAI POMPENGAN JENEBERANG
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR D E PA RT E M E N P E K E R J A A N U M U M
DaftarIsi A. Informasi Umum B. Potensi dan Prasarana Sumber Daya Air 1. Sungai 2. Danau 3. Bendungan 4. Embung 5. Konservasi 6. Irigasi 7. Rawa 8. Air Tanah C. Pengembangan Sumber Daya Air 1. Pembangunan Waduk Ponre-Ponre 2. Pembangunan Waduk Karaloe 3. Revitalisasi Pantai Losari 4. Pekerjaan 2008 5. Pekerjaan yang siap diresmikan
1 5 14 17 18 19 20 23 24 26 33 34 40 48
InformasiUmum│A Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang membawahi 3 (tiga) Propinsi yaitu : 1. 2. 3.
Propinsi Sulawesi Selatan Propinsi Sulawesi Barat Propinsi Sulawesi Tenggara
Lingkup Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang terdiri dari 5 (lima) Satuan Wilayah Sungai sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Wilayah Sungai Jeneberang Wilayah Sungai Saddang Wilayah Sungai Walanae-Cenranae Wilayah Sungai Pompengan-Larona (Lintas Propinsi Sulawesi Tenggara) Wilayah Sungai Kaluku-Karama (Lintas Propinsi Sulawesi barat)
1
InformasiUmum│A Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi 19 Kabupaten dan 3 Kotamadya, yaitu: Kabupaten Bantaeng Kabupaten Barru Kabupaten Bone Kabupaten Bulukumba Kabupaten Enrekang Kabupaten Gowa Kabupaten Jeneponto Kabupaten Luwu Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Maros Kabupaten Pangkajene Kepulauan Kabupaten Pinrang Kabupaten Sinjai Kabupaten Sidenreng Rappang Kabupaten Soppeng Kabupaten Takalar Kabupaten Tana Toraja Kabupaten Wajo Kota Makassar Kota Palopo Kota Pare-pare Luas wilayah 62.482 KM². Jumlah Populasi 7.520.204 jiwa (data Juni 2006, www.sulsel.go.id) Terdapat 224 sungai besar dan kecil.
Kab. Luwu Utara
Kab. Tanatoraja
Kota Palopo Kab. Luwu
Kab. Enrekang Kab. Pinrang
Kab. Sidenreng Rappang Kab. Wajo
Kota Parepare
Kab. Kab. Barru Soppeng Kab. Pangkajene Kepulauan Kota Makassar
Kab. Bone
Kab. Maros
Kab. Kab. Takalar Gowa Kab. Jeneponto
Kab. Sinjai Kab. Bulukumba Kab. Bantaeng
Potensi air bersih sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan utamanya di sektor perkotaan dan kawasan wisata Bira. Jumlah pelanggan air bersih pada tahun 2005 tercatat sebanyak 5.745 pelanggan dengan volume air yang disalurkan sebesar 623.221 m³. 2
InformasiUmum│A Prov. Sulawesi Barat terdiri dari 5 Kabupaten:
PROVINSI Sulawesi Barat
1. Kabupaten Mamuju Utara 2. Kabupaten Mamuju 3. Kabupaten Majene
1
4. Kabupaten Mamasa 5. Kabupaten Polewali Mandar
2 INFORMASI UMUM Sulawesi Barat adalah provinsi pengembangan provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi yang dibentuk pada 5 Oktober 2004 ini berdasarkan UU No 26 Tahun 2004. Ibukotanya ialah Mamuju. Luas wilayah provinsi ini sekitar 16,796.19 km²
3
4 5
3
InformasiUmum│A PROVINSI Sulawesi tenggara Prov. Sulawesi Tenggara terdiri dari 12 Kabupaten dan Kota:
1. Kabupaten Konawe Utara
1
3
2. Kabupaten Konawe 3. Kabupaten Kolaka Utara
4
4. Kabupaten Kolaka
2
5. Kota Kendari 6. Kabupaten Konawe Selatan
5
7. Kabupaten Bombana
6
8. Kabupaten Muna 9. Kabupaten Buton Utara 10. Kabupaten Buton 11. Kota Bau-Bau
12
7 9 8
12. Kabupaten Wakatobi
10 INFORMASI UMUM Ibukota provinsi : Kendari Luas wilayah : 37.127,87 Km2 Perbatasan Utara : Sulawesi Tengah & Sulawesi Selatan Timur : Teluk Tolo Barat : Teluk Bone Selatan : Laut Flores
11
4
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 1. SUNGAI
5
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B
6
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B Prasarana Sungai dengan luas DPS diatas 100 km2
7
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B Sarana dan Prasarana Sungai HULU Sungai Jeneberang
8
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B Sarana dan Prasarana Sungai HILIR Sungai Jeneberang
9
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B Perkiraan kebutuhan Air untuk pemeliharaan Sungai
10
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B Perkiraan Kebutuhan Air untuk Irigasi
11
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B Perkiraan kebutuhan Air untuk Domestik, Munisipal dan Industri
12
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B Daerah rawan banjir di Provinsi Sulawesi Selatan
13
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 2. DANAU POTENSI DANAU Danau No
Nama
Danau Volume No Tampung
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Bira-bira Birengere Bonto Baji Bonto Kadatto 1 Bonto Kadatto 2 Bonto Tangnga Bontomanai Bulu Jaya Buludoang Buta Didia Butadidi Cenrawa Cikoang Dorie
12,480 223,000 10,680 19,000 18,000 11,475 8,175 285,000 13,000 16,000 -
20 Gunung Silanu 21 Laikang 1 22 Laikang 2 23 Laikang 3 24 Laingang 2 25 Lampoko/Ma 26 Lampopaka 27 Lapapolo 28 Lassang 29 Lopi 30 Lossong Dua 31 Maero 32 Mahalona 33 Malelaya
15 16 17 18 19
Ereng-ereng Garasikang Garing Genrana Gunturu
105,000 50,000 1,800 118,000
34 35 36 37 38
Matajang Matama Matano Mawang Pabentengan
Danau
Volume Tampung
No
108,000 33,000 72,000 20,500 6,275 319,730 110,785 212,710 302,000 11,685 2,520,000 10,560
Nama
Volume Tampung
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Palaguna Pattiro Penrangria Salojampu Sidenreng Sido Sindenreng Situ Pakal Situ Punca Tapara Mas Tempe Tocule Tonjong Towuti
1,300,000 130,000 14,680 42,000 730,000 -
53 54 55 56 57
Tubuakang Ujung Waringin T Wawontoa Wuringtasi
21,000 -
14
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B DANAU TEMPE Salah satu danau terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan, yaitu Danau Tempe yang terletak di Kabupaten Wajo yang merupakan tempat penampungan air dari sungai Tanrutedong dan pada elevasi tertentu dari sungai Walanae. Kondisi Danau Tempe pada musim kemarau elevasi +3,00 m dan musim hujan terjadi banjir dengan elevasi +7,00 m—9,00 m (bulan Mei-Agustus), terdapat banyak lahan sawah sekitar danau tempe yang terkena bencana banjir. Berdasarkan hasil studi Master Plan Pengembangan SDA di wilayah Sungai Walanae-Cenranae, konsep dasar untuk pengembangan pertanian, perikanan dan pelesatrian danau tempe sebagai berikut :
Mengurangi daerah genangan musiman di sekitar danau tempe untuk perluasan areal tanam, terhindarnya penduduk dari akibat banjir dan penurunan kerusakan tanaman Untuk memelihara muka air Danau Tempe apda titik optimal selama musim kemarau dalam upaya melesatrikan sumber daya perikanan dan lingkungan danau Mengembalikan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar danau tempe dengan meningkatkan produksi perikanan dan pertanian
15
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B DAFTAR DANAU DI PROPINSI SULSEL
DAFTAR SITU DI PROPINSI SULSEL
16
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 3. BENDUNGAN
Bendungan Bakaru
Wilayah BBWS Pompengan Jeneberang terdapat 5 (lima) buah bendungan, yaitu :
Bendungan Bendungan Bendungan Bendungan Bendungan Bednungan
Bakaru di Kabupaten Pinrang Balambano di Kabupaten Soroako Bili-Bili di Kabupaten Gowa Kalola di Kabupaten Enkerang Salomekko di Kabupaten Bone Larona di Kabupaten Luwu
17
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 4. EMBUNG
18
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 5. KONSERVASI
Tujuan pengembangan dan konservasi sumber daya air adalah :
Meningkatkan kemampuan SDA untuk meningkatkan persediaan air guna memenuhi k e b u t u h an penduduk, pariwisata, kelistrikan & kebutuhan air lainnya Meningkatkan efisiensi dan produktivitas pemanfaatan SDA Perlindungan dan pelestarian sumber air
19
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 6. IRIGASI Berikut adalah daerah irigasi Wilayah BBWS Pompengan Jeneberang menurut Kepmen PU 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan status daerah irigasi yang pengelolaannya menjadi Wewenang dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
20
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B PRASARANA DAERAH IRIGASI
21
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B PEMENUHAN AIR IRIGASI
22
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 7. RAWA Gambaran secara menyeluruh mengenai potensi dan pengembangan daerah rawa yang dibedakan dalam 3 (tiga) kategori yaitu rawa pasang surut,lebak,dan rawa tambak. Pengembangan daerah rawa meliputi pembangunan/rehabilitasi saluran dan bangunan pengairan untuk tambak.
23
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B 8. AIR TANAH Prioritas pemanfaatan air tanah adalah : 1. 2. 3. 4. 5.
Sawah tadah hujan/belum beririgasi & mempunyai potensi air tanah Daerah kritis air irigasi dan air baku Daerah berpenduduk padat yang tanggap terhadap usaha peningkatan pertanian Petani yang sudah terbiasa melakukan usaha pertanian secara efektif dan efisien Masyarakat & pemerintah setempat mempunyai kemauan untuk mengoperasikan dan memelihara sarana air tanah
24
Potensi & PrasaranaSumber Daya Air│B PRASARANA AIR TANAH PROVINSI SULSEL
25
Pengembangan Sumber Daya Air│C PEMBANGUNAN WADUK PONRE-PONRE Nama Jenis Kontraktor Status
Lokasi Nama Jenis Kontraktor Status
Lokasi
Pembangunan Tubuh Bendungan
: : : :
Ponre-ponre Dam Pembangunan Bendungan Hazama Brantas Abipraya (JO) Tanggal kontrak 9 Desember 2005 Tanggal Persetujuan Peminjaman 16 Desember 2005 Periode kontrak 1126 hari Tanggal akhir kontrak 18 November 2008 : Kabupaten Bone, +70 km dari Kota Makassar ke arah Timur Laut Ponre-ponre Irrigation Pembangunan Jaringan Irigasi PT Adhikarya—PT PP (JO) Tanggal kontrak 26 Juni 2006 Tanggal Persetujuan Peminjaman 10 Agustus 2006 Periode kontrak 910 hari Tanggal akhir kontrak 10 Februari 2009 : Kabupaten Bone, +70 km dari Kota Makassar ke arah Timur Laut : : : :
PROGRESS Ponre-Ponre Dam Amandemen IV Tanggal 15 Januari 2008 Nilai Rp. 90.864.825.126 (exl. PPN 10%) ¥ 500.613.139 (exl. PPN 10%) Progres Maret 2008 = 75,10% Ponre-Ponre Irrigation Amandemen II Tanggal 20 Maret 2007 Nilai Rp. 78.959.264.037,21 (exl. PPN 10%) Progres Maret 2008 = 50,90%
Kontrak awal sebesar Rp. 130.480.000.000,- (tanpa PPN) dibiayai Loan JBIC IP-509 (DISIMP) Waktu pekerjaan bendungan 34 bulan dari tahun 20062008, jaringan irigasi 30 bulan dari tahun 2006-2008 Tujuan Proyek adalah untuk meningkatkan lahan yang ada menjadi lahan baru yang beririgasi teknis dengan total luas areal 4.411 hektar. Sasaran proyek adalah untuk meningkatkan standar hidup para petani dengan meningkatkan produksi pertanian melalui pengembangan sumber daya air dan irigasi, bimbingan pertanian untuk para petani dan pembentukan organisasi O & P yang baik
26
Pengembangan Sumber Daya Air│C Data Teknis Waduk Terowongan Pengelak
: Diameter Panjang
Jenis
4m 235 m
: Urugan batu dengan lapis permukaan beton CFRD (Concrete Faced Rockfill Dam)
Dimensi
: Tinggi 55 m volume 480.000 m³
Bangunan Pelimpah
: Pelimpah tanpa pintu dengan lebar mercu 30,5 m Lebar Saluran 15 m, panjang saluran 146 m Peredam enersi tipe flip bucket dan plunge pool Debit puncak (PMF) 1590 m³/s Debit outflow 563 m³/s
Pengeluaran irigasi
: Terowongan diameter 2,5 m Panjang 108 m, diameter 5,5 m, tinggi pintu shaft 30 m
Irigasi Siphon
: Panjang 220 m
Terowongan Irigasi
: Diameter 2,7 m, Panjang 135 m
Jalan
: Panjang 13,1 km Jembatan panjang 110 m
Kapasitas waduk
: Kotor : 48,7 juta m³, Bersih : 40,4 juta m³
Luas genangan
: 295 ha
Catchment area
: 78 km²
Ann. sediment vol.
: 1.5 mm
27
Pengembangan Sumber Daya Air│C Data Teknis Irigasi Data Teknis Irigasi
Data Teknis Irigasi
Sistem Irigasi Sisi Kiri Saluran Induk : 6,7 km Saluran sekunder : 31,23 km Bangunan bagi : 6 nos Bangunan sadap : 35 nos Boks Tersier : 74 unit
Sistem Irigasi Sisi Kanan Saluran Induk : 11,9 km Saluran sekunder : 21,3 km Bangunan bagi : 6 nos Bangunan sadap : 26 nos Boks Tersier : 60 unit
28
Pengembangan Sumber Daya Air│C Dokumentasi Waduk Ponre Ponre
Bangunan Spillway
Right Side
Main Dam
Saluran Intake
29
Pengembangan Sumber Daya Air│C Dokumentasi Waduk Ponre Ponre
Grouting di Plinth Dam
Mortar Pad untuk Parimetic Joint
Chute Way of Emergency Release Channel
Gate Shaft Connection
30
Pengembangan Sumber Daya Air│C Dokumentasi Waduk Ponre Ponre
Outlet Tunnel
Siphon Pipe-1
Road works
Right Bank
31
Pengembangan Sumber Daya Air│C Dokumentasi Irigasi Ponre Ponre
Saluran irigasi
Banguna bagi
Clearing untuk saluran irigasi
Timbunan untuk jaringan irigasi
32
18 0 Chu
tewa
y
18 0
1 : 0.5
Ka ra llo e R iv er
190
200
220
210
250
240
N
230
Pengembangan Sumber Daya Air│C 270
D.21 D.20 D.19
20 0
aji
194.67
177.00
( V) :07 1(H ) E FAC TE CRE ( V) CON :07 1(H )
Main Dam
210
Cofferdam 0 0 . 2 9 1 +
20 0
Control House
24 0
220
22 0
230
.9 26 4 2 +
240
21 0
0
23 0
25
Div er sio nT un ne l/ Int ak eW ate rw ay
ak Mal
25 0
Intake Tower
26 0
Kar allo eR iver
D.2
19 0
To
19 0
242.69
ay Spillw annel EL.+239.65 Side Ch
26 0
Diversion Tunnel Inlet
270 242.69 280
60 2
270
50 2
0 4 2
2 2 0
0 3 2
21 0
2 0 0
1 9 0
0
Scale 100
50
200 m
General Layout of Karalloe Dam
General plan Waduk Karaloe
PERKEMBANGAN S.D. 28- 012007 Tipe bendungan Concrete Faced Rockfill Dam (CFRD) TA 2008 dengan pagu Rp 10 Milyar untuk Acces Road FS dan D/D telah diselesaikan Tahun 2007 oleh DISIMP consultans Perkiraan waktu pelaksanaan 60 bulan, direncanakan mulai tahun 2009 Pembiayaan JBIC loan dengan perkiraan total biaya Rp. 720 Milyar Belum tercapai kesepakatan mengenai masalah penentuan lokasi bendungan Pemindahan penduduk : satu desa dan 20 rumah
TUJUAN, SASARAN DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN; 1. Tujuan : mengairi daerah irigasi seluas 10.000 ha, air baku kota Jeneponto, serta hidro power 2.
3.
PEKERJAAN YANG TELAH DILAKUKAN
Sasaran Menaikan cadangan air Peningkatan luas tanam dari 3.500 Ha menjadi 7.004 Ha Efisiensi pengguna air Peningkatan intensitas tanam dari 150% menjadi 200% Meningkatkan taraf hidup masyarakat Kegiatan Pembangunan (teknik) Tinggi 73 m dan kapasitas tampung 32 juta m3. Peningkatan kapasitas bendung Kerala dan Karalloe Pembangunan saluran penghubung (tunnels), panjang: 150 m, diameter 3 m di Karalloe dan 3 saluran penghubung, dengan panjang total: 1.050 m, diameter 3 m di Kelara. Pembangunan terowongan di sungai Kelara sepanjang 60 m, 3 bentang, lebar 2 m dan tinggi 2 m. Peningkatan jalan menuju bendungan sepanjang 5 km.
Pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2003, melalui program SSIMPIII (JBIC) dilakukan pekerjaan: Rehabilitasi menyeluruh untuk sistem irigasi, dan pembangunan sumber daya air baru di bendung Karalloe Pemberdayaan Petani (P3A) untuk partisipasi di semua sistem Peningkatan kemampuan petani melalui penyuluhan dan pelatihan Work Item A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. B. 1. 2.
3
2007 6 9
12
3
2008 6 9
12
3
2009 6 9
Jadwal Pelaksanaan 12
2010
2011
2012
2013
Pre-Construction Bank FF Mission Bank Appraisal for the Project Bank Finance Approval DD and Tender Documents PQ Tender and Award of Contract DD of Tertiary System Land Acquisition Construction Construction of Dam Construction of Irrigation
33
PengembanganSumber Daya Air│C ISSUE YANG MENONJOL Keberhasilan Walikota Makassar Membangkitkan Hati Nurani Masyarakat Kota Makassar dgn Semboyan “Selamatkan Losari Ta”. Akhir 2004, pelaksanaan pemancangan & pembangunan pelataran bahari dimulai yg peletakan
LATAR BELAKANG Pantai Losari yang berada di pesisir barat Kota Makassar, selama ini dijadikan penduduk sebagai tempat rekreasi. Selain itu juga sebagai tempat aktivitas ekonomi yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitarnya. Potensi Pantai Losari dapat dikembangkan sebagai tempat perekonomian yg menghasilkan produk seni khas Sulawesi Selatan dan tempat rekreasi yang bertaraf internasional. Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, Pemkot Makassar melihat bahwa kawasan Pantai Losari perlu segera ditata, agar kebutuhan masyarakat akan adanya ruang publik dapat dipenuhi.
batu pertama oleh wakil Presiden RI. Pemkot Makassar telah membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertanggung jawab thd semua kegiatan yg berlangsung dlm Kawasan Pantai Losari termasuk kebersihan, keamanan dan keindahan. Pemkot Makassar telah mengeluarkan beberapa peraturan yg dibutuhkan.
Reklamasi Pantai Losari Makasar berlokasi di Pantai Losari sepanjang 950 m, yaitu penambahan luas Pantai Losari ke arah barat. Luas areal yang akan diratakan dan dipadatkan mencapai 106.821 m² yang seluruhnya diperuntukkan bagi kepentingan publik khususnya untuk rekreasi.
Tujuan dilaksanakannya pembangunan ini antara lain : Sebagai tempat masyarakat untuk menikmati panorama pantai dan keindahan sunset. Meningkatkan daya tampung jalan. Menyediakan ruang publik untuk kepentingan masyarakat.
34
Pengembangan Sumber Daya Air│C
35
Pengembangan Sumber Daya Air│C PROVINSI SULAWESI BARAT
Kab. Mamuju Utara Pening. Jar. Irigasi D.I. Bantakala (1.200 Ha) Kab. Mamuju Utara Pening. Jar. Irigasi D.I. Martajaya (250 Ha) Kab. Mamuju Utara
Kab. Mamuju Pening. Jar. Irigasi D.I. Kalukku/Beru-Beru (488 Ha) Kab. Mamuju Pemb. Jar. Tambak Budong - Budong Kab. Mamuju (1.500 Ha)
Kab. Mamasa Pening. Jar. Irigasi D.I. Litaksakka (150 Ha) Kab. Mamasa Rehab. Jar. Irigasi D.I. Tondok Bakaru (300 Ha) Kab. Mamasa
Kab. Polewali Mandar Pemb. Lanj. Jar. Irigasi D.I. Paku III (660 Ha) Kab. Polman Pemb. Jar. Irigasi Areal Pengembangan D.I. Maloso Kiri(300 Ha) Kab. Polman Peningkatan Jar. Irigasi D.I. Maloso Kanan Kab. Polman Peningkatan Jar. Irigasi D.I. Maloso Kiri Kab. Polman Normalisasi Sal. Pembuang D.I. Maloso Kiri (3 Km) Kab. Polman Normalisasi Sal. Pembuang D.I. Maloso Kanan (2,5 Km) Kab. Polman Normalisasi Sal. Pembuang D.I. Paku (3 Km) Kab. Polman
37
Pengembangan Sumber Daya Air│C Lokasi Pekerjaan TA 2008Sulawesi Tenggara│G Kab. Konawe Pembangunan Pengamanan Pantai Tinobu (Lanjutan) Kab. Konawe Pembangunan Pengamanan Pantai Lemobajo Kab. Konawe Normalisasi S. & Perkuatan Tebing (Psg. Bronjong) S. Baeni Kab. Konawe Rehab. Jar. Irigasi Air Tanah Amonggedo (380 Ha) Kab. Konawe
Kab. Konawe Selatan Normalisasi & Pengerukan Alur S. Aopa Kab. Konsel Pemb. Jar. Irigasi Air Tanah di Kab. Konawe Selatan Rehab. PID Tersebar Kab. Konsel (Konawe Selatan Groundwater Irrigation) Sultra-3.1 Kab. Kolaka Pembangunan Pengamanan Pantai Kolaka (Lanjutan) Kab. Kolaka
Kab. Buton Pembangunan Pengamanan Pantai Pasar Wajo (Lanjutan) Kab. Buton Rehab. Jar. Irigasi Air Tanah Rarowatu (Buton Ground Water Irrigation Improvement)
Kab. Muna Normalisasi S. & Perkuatan Tebing (Psg. Bronjong) S. Lebo Kab. Muna Rehab. PID Tersebar Kab. Muna Pemboran Sumur Eksplorasi/Produksi di Kab. Muna dan Kota Kendari
Kab. Bau-Bau Rehab. Jar. Irigasi D.I. Wonco (834 Ha) Kota Bau - Bau
38