PRODUCTION STRATEGY PROGRAM ISLAMIC NUANCES “CERITA HATI” IN KOMPAS TV Farhan Naufal Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480 Telp. (021) 856 6784,
[email protected] Farhan Naufal, Rahmat Edi Irawan, S.Pd, M.I.Kom
ABSTRACT The purpose of this study to determine how the production of the program strategy CERITA HATI to create a different entertainment program and give information to the audience. The method used is a case study with descriptive qualitative approach with data collection through interviews, observation and documentation nonparticipant. Analysis in this research is to use coding that starts from the Open Coding, Coding Axial and Selective Coding. While the result is this program can provide entertainment and information to viewers with program package that is different from other entertainment programs. Conclusion The production strategy undertaken by the production team to change the Ramadan program into the daily program that is able to provide the difference in presenting entertainment and information about daily life - today. Keywords : Strategy, Production, Nuances Islamic
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi produksi pada program CERITA HATI untuk dapat membuat sebuah program hiburan yang berbeda dan memberikan nilai informasi kepada penonton. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif secara deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi nonpartisipan dan dokumentasi. Analisis didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pengkodean yang dimulai dari Open Coding, Axial Coding dan Selective Coding. Hasil yang dicapai adalah program ini dapat memberikan hiburan dan informasi kepada penonton dengan kemasan program yang berbeda dari program hiburan lainnya. Kesimpulan strategi produksi yang dilakukan oleh tim produksi dengan mengubah program Ramadhan menjadi program harian yang mampu memberikan perbedaan dalam menyajikan hiburan dan informasi seputar kehidupan sehari – hari. Kata kunci : strategi, produksi, nuansa islami
PENDAHULUAN Sekarang ini masyarakat lebih banyak memilih media sebagai tempat menghabiskan waktu luang, bersantai, berkumpul, sampai untuk mencari informasi dan pengetahuan. Media memiliki beberapa macam dari proses perkembangan teknologi yang semakin canggih dan terus berkembang tiap saatnya, dimulai dari media cetak sampai kepada media elektronik (radio dan televisi) dan internet. Dari semua media yang ada saat ini televisi adalah salah satu media yang diminati oleh masyarakat karena kemampuannya yang mampu memberikan gambar, suara, suara dan visual kepada masyarakat. Dengan kemampuan itu juga televisi menjadi media yang sering diandalkan oleh seseorang untuk kepentingan pribadi sampai untuk keuntungan sebuah perusahaan. Televisi memiliki dua jenis program, yaitu program informasi dan hiburan. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program informasi sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu, berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk mrnghibur khalayak dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan (Morissan, 2008). Kata “program” berasal dari bahasa Inggris yaitu programme yang berarti acara atau rencana. Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemrograman (Soenarto, 2007). Jenis program hiburan yang sering ditayangkan kepada khalayak berupa tayangan olahraga, kuis, musik, sinetron, talk show, variety show, religi dan game show. Jenis dari program hiburan tersebut masing – masing memiliki tujuannya yang berbeda, namun sebagian besar ditunjukkan untuk memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak. Jenis program variety show atau acara varietas bisa disebut juga sebagai ragam seni atau ragam hiburan ini sangat menjadi pilihan oleh banyak khalak untuk hiburannya, bagaimana tidak hampir semua stasiun televisi pasti memiliki jenis program ini di waktu yang hampir bersamaan. Ketatnya persaingan jenis program ini membuat stasiun – stasiun televisi selalu mencari segala macam cara untuk mendapatkan kekuatan agar program dari pesaing bisa dikalahkan atau bisa menyeimbangkan pesaingnya untuk mendapatkan audiens. Dengan ketatnya persaingan program – program yang diberikan oleh stasiun televisi membuat audiens semakin selektif untuk memilih program hiburan apa yang mereka butuhkan dari stasiun televisi. Terlepas dari persaingan program tersebut, terdapat beberapa stasiun televisi yang hanya mengfokuskan tontonan yang menghibur, sehingga saat ini sudah jarang sekali sebuah program hiburan dipadukan dengan nilai informasi dan edukasi. Maka untuk bersaing dengan program lain tidaklah mudah, dibutuhkan strategi dan karakterisitik tersendiri dalam mengemas sebuah program untuk mampu bersaing dan mendapat perhatian dari masyarakat. Salah satu stasiun televisi yang membuat perbedaan dalam jenis program variety show adalah KOMPAS TV yang memberikan nama program CERITA HATI. Pembentukkan kemasan CERITA HATI didasari dari program religi yang bernama KURMA (KULIAH RAHMADAN) dengan membahas seputar kehidupan dari segi Islam dan di jelaskan oleh pembicaranya yaitu Ustad. Pada program CERITA HATI tidak mengfokuskan ceramah sebagai isi programnya, melainkan perbincangan yang memberikan informasi sesuai dengan tema yang dibahas antara host, co-host, narasumber dan menempatkan Ustad sebagai pembicaranya. Program yang tayang perdana padatanggal 1 Desember 2014 serta ditayangkan pada hari senin sampai jumat pukul 10:00 WIB sampaidenganpukul 11:00 WIB dan memiliki re-run pada pukul 04:00 WIB sampai dengan pukul 05:00 WIB yang dipandu oleh Desy Ratnasari, Ustad Wijayanto sebagai pembicara. Selain itu juga terdapat seorang komedian yang sebagai co-host dan grup vocal sebagai pelengkap penghibur dan pencair suasana didalam program. Program yang mengangkat jenis variety show ini juga menghadirkan bintang tamu yang sesuai dengan tema yang akan dibahas. Pada umumnya program yang sejenis akan menghadirkan beberapa bintang tamu yang sesuai dengan tema yang di angkat dan membahasnya bersama untuk mendapatkan penjelasan atau resume dari perbincangan tersebut. Namun dalam program CERITA HATI, tema yang diangkat akan menghadirkan bintang tamu sesuai dengan tema dan kemudian akan dibahas bersama oleh Ustad
Wijayanto secara umum. Alasan pemilihan bintang tamu yang diundang terkait sekali dengan tema, karena bintang tamu akan memberikan pernyataan yang akan memberikan informasi seputar pengalaman dan atau membenarkan, memperjelas sebuah pahaman yang terdapat dimasyarakat. Sekilas program ini seperti program religi ceramah karena terdapat Ustad pada prgram ini, namun yang memperkuat program CERITA HATI adalah program varietyshow dengan adanya komunikasi umpan balik (feedback) dari penjelasan ustad Wijawanto kepada bintang tamu dan host (Desi Ratnasari), co-host yang seorang komedian juga ambil ahli dalam percakapan untuk membuat suasan lebih santai dan menghibur. Dengan menggunakan komunikasi yang seperti itu tidak membuat program ini hanya fokus pada Ustad Wijayanto yang seperti sedang berceramah, melainkan seperti diskusi dan menjelaskannya. Segement CERITA HATI terdapat lima bagian, yaitu segment pertama berisi pembuka acara, pembahasan tema yang akan diangkat dan bintang tamu yang dihadirkan. Di segment dua terdapat perbincangan bintang tamu dengan pembicara yang dipandu oleh host dan terdapat sesi tanya jawab antara penonton di studio dengan pembicara atau bintang tamu. Masuk segment tiga yang di isi dengan video tipe berupa artikel, vox pop, ataupun kumpulan video yang sesuai dengan tema pembahasan. Segment empat terdapat tanya jawab yang dilakukan oleh penonton yang berada di rumah dengan melalui twitter dan di jawab oleh pembicara. Pada segment lima berisi kesimpulan dari pembahasan tema dari perbincangan dengan pembicara dan bintang tamu. Keberhasilan program CERITA HATI yang mendapat minat penonton di rumah membuat stasiun lain ingin melakukan hal yang serupa, program tersebut dinamai dengan CURHATAN HATI PEREMPUAN tayang di TRANS TV pada senin sampai dengan jumat pada jam 09:00 WIB sampai dengan 10:00 WIB. Jenis dari program ini adalah variety show berisi cerita hati bintang tamu (perempuan) berdasarkan pengalaman kehidpuannya. Program CURHATAN HATI PEREMPUAN terdapat dua ahli, pertama ahli agama Islam dan psikolog yang dipandu oleh host serta di iringi music oleh pianis. Segment yang terdapat pada program ini terdapat lima yaitu, segment pertama sampai segment dua pembuka dan perbincangan dengan bintang tamu pertama. Pada segment tiga samapai dengan empat perbincangan dengan bintang tamu kedua dan segment lima di isi dengan kesimpulan dari pembahasan dengan bintang tamu pertama dan dua. Kesamaan pada program CERITA HATI dengan CURHATAN HATI PEREMPUAN terletak dari pembicaranya yang menguasai bidang agama Islam dan psikolog. Namun pembicara pada program CERITA HATI hanya terdapat satu orang saja karena pembicara tersebut menguasai kedua bidang. Perbedaan yang terdapat dari kedua progam ini adalah program CERITA HATI mengangkat tema seputar kehidupan yang ditujukan untuk meberikanin formasi dan dikemas dengan hiburan lelucon baik itu dari pembicara, bintang tamu, host, ataupun co-host yang seorang komedian. Sedangkan CURHATAN HATI PEREMPUAN mengangkat tema kehidupan yang di isi dengan pengalaman seorang perempuan dengan kemasan yang membuat penonton simpati.
METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi yang dibuat, metode penelitain menggunakan Pendekatan Penelitian kualitatif, karen penelitian kualitatif menjelaskan pemahaman makna dari penggambaran realitas yang kompleks. Metode penelitian kuatitatif mengharuskan penelitian menganalisis topik kajiannya dengan menggunakan alat bantu pemahaman seperti cerita, mitos dan tema. Dari alat – alat tersebut akan membantu penelitian untuk memahami bagaimana seseorang memaknai pengalaman (West & Turner, 2008). penelitian ini akan mendeskrisikan secara mendalam melaui pengumpulan data sebanyak – banyaknya mengenai fenomena yang terdapat pada program CERITA HATI, seperti proses produksi dari pra produksi sampai pasca produksi, analisi SWOT dan strategi lain yang digunakan pada CERITA HATI. paradigma yang digunakan adalah post-positivisme dengan memandang realitas memang ada yang dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam, namun yang mustahil apabila suatu realitas dapat di lihat secara benar oleh manusia. Oleh karena itu secara metodologi pendekatan eksperimental melalui metode triangulasi seperti penggunaan metode, sumber data, peneliti dan teori (Salim, 2006). Penelitian tidak bisa membuat jarak atau tidak terlibat secara langsung dengan realitas, dengan demikian harus bersifat interaktif dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara, observasi dan menggunakan uji keabsahan data dengan prinsip triangulasi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, karena metode ini menjelaskan strategi penelitian yang dimana didalamnya peneliti akan menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas atau proses. Kasus yang dibatasi oleh waktu dan aktivias membuat Peneliti harus mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah di tentukan (Creswell, 2008). Karena metode yang digunakan adalah studi kasus makan penelitian akan dilakukan secara terinci dan mendalam terhadap program CEIRTA HATI dengan menggunakan beberapa macam teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara terstruktur, observasi nonpartisipan dan dokumentasi. Karena dengan menggunakan teknik pengumpulan data tersebut proses penelitian akan dilakukan secara mendalam dan memperoleh data dari orang yang menjadi sumber data serta memahami dengan pengamatan secara langsung dilapangan. Dengan demikian diharapkan data yang dihasilkan akan akurat dan kredibel atau dapat dipercaya kebenarannya. Untuk menganalisi sumber data yang didapat, penelitian akan mengunakan teknik pengkoedean atau bisa disebut juga sebagai coding. Cara pengkodean (coding) teridiri dari tiga tahap yaitu Open coding, axial coding dan selective conding, manfaatnya adalah sebagai merinci, menyusun konsep serta membahas kembali semuanya dengan cara baru. Cara ini merupakan yang terkendali yang dibangun dengan data. Pada dasarnya pengodean adalah proses analisi data yaitu data dirinci, dikonseptualisasikan dan diletakkan kembali bersama – sama dalam cara baru. Ini adalah proses sentral dimana teori – teori dibentuk dari data. Terdapat tiga tahap yang dapat dipahami dengan cara penngkodean ( Ghony & Almanshur, 2012) Teknik keabsahan data dilakukan dengan menggunakan jenis triangulasi dan member check. Karena dalam jenis triangulasi akan menguji kredibilitas data yang teleh diperoleh, kemudian akan dibuat dalam bentuk transkrip data yang dikategorikan kedalam tiga macam coding yaitu open coding, axial coding, selective coding. Member check akan ada surat yang berisikan pernyataan bahwa peneliti sudah melaukukan wawancara kepada narasumber dengan bukti – bukti yang kuat.
HASIL DAN BAHASAN Analisis Srtategi CERITA HATI Dalam pembuatan program CERITA HATI strategi awal yang dilakukan oleh tim produksi adalah dengan membuat materi produksi yang beberapa diantaranya adalah latar belakang, konsep dan tujuan. Dalam prosesnya terbentuknya program CERITA HATI dilatar belakangai dari Program Ramadhan yaitu KURMA (KULIAH RAMADHAN). Dari latar belakang tersebut tim produksi mencari perubahan konsep karena program akan ditayangkan bukan di bulan Ramadhan. Dari proses yang dilakukan maka terbentuklah materi produksi dengan konsep jenis program talk show dengan mengangkap pembahasan seputar kehidupan sehari – hari dan menghadirkan narasumber yang sesuai dengan tema yang akan dibahas. Tujuan dari progam ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada target penontonnya karena informasi tersebut disampaikan dari pernyataan narasumber yang hadirkan. Untuk membuat sebuah progam maka materi produksi sangat dibutuhkan, Materi produksi dapat dibuat dengan apa saja seperti pengalaman, hasil karya, benda dan binatang yang merupakan bahanyang dapat diolah menjadi sebuah materi produksi yang bermutu. Seseorang yang sudah berpengalaman akan dengan cepat mengetahui dan memahami materi apa yang terdapat dihadapannya akan menjadi materi yang bermutu atau tidak dan ketika berhadapan dengan suatu karya cipta seperti musik, lagu, lukisan harus dapat memberian gagasan yang akurat. Dari hasil gagasan tersebut akan muncul sebuah tema atau konsep program yang kemudian dibentuk kedalam treatment, treatment diartikan sebagai langkah pelaksanaan yang akan menjadi sebuah program. Dari treatment tersebut akan menciptakan sebuah naskah untuk pelaksanaan produksi (Wibowo Fred, 2007). Sebelum dinamakan CERITA HATI program ini dinamakan BERBAGI CURHAT dan sempat ditayangkan beberapa episode pada tiap hari sabtu pukul 13:00 WIB. Perubahan nama BERBAGI CURHAT menjadi CERITA HATI karena pengartian dari kata “BERBAGI CURHAT” terlalu casual, dengan arti lain program yang berisikan hanya cerita – carita yang terdapa narasumber saja namun kurang masuk dengan konsep dan tujuan dari program tersebut. Mengolah sebuah ide atau konsep menjadi suatu program yang menarik tidaklah mudah, dalam hal ini seorang produser harus mencari sebuah ide yang unik, baru dan segar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penonton dirumah yang akan menjadi target penoton (Farchruddin, 2012). CERITA HATI memiliki jam tayang pada hari senin sampai jumat pada pukul 10:00 WIB sampai dengan 11:00 WIB. Target penonton dari standar ekonomi sosial program ini mengikuti target KOMPAS TV yaitu A – B namun tidak menutup kemungkinan apabila terdapa kelas C – D karena program ini memberikan pembahasan informasi seputar kehidupan sehari – hari. Target usia yang di pilih adalah 21 tahun – 35 tahun keatas. Dengan penempatan jam tayang pada jam 10 pagi makan sasaran orang yang akan menonton dari tim produksi aladah ibu rumah tangga yang sedang berisitarahat atau sebagai peneman dalam melakukan aktifitas rumah. Selain itu, bentuk kemasan pada program yang menjadi pembeda pada program ini adalah terdapatnya host, co-host, bintang tamu dan Ustad sebagai pembicara yang memang dari awal sudah ditetapkan dari program KURMA. Pada perencanaan pra produksi, dalam ide program harus diolah menjadi suatu program yang menarik, unik, baru dan segar hal ini harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penonton yang menjadi target penontonnya. Model produksi digunakan untuk melihat secara langsung ketertarikan antara ide yang sudah ada dan apa yang diharapkan bisa terjadi pada audiens yang dituju. Tahapan ini tidak dilihat langsung secara berlanjut pada proses produksi, namun kepada bentuk komunikasi yang efektif untuk penonton yang dituju (Farchruddin, 2012). Dengan kata lain, tim produksi melihat adanya peluang dengan menaruh jam tayang program ini pada jam 10 pagi dan dengan mengambil terget penonton keluarga yang didominasi oleh ibu – ibu dengan standar ekonomi sosial A - B. Dengan menggunakan host Desi Ratna Sari, pembicara Ustad Wijayanto, co-host komedian dan mendatangkan bintang tamu yang tepat akan membuat penonton memiliki ketertarikan sendiri yang bosan dengan gosip atau sinetron dan program ini selauin untuk hiburan juga terdapat informasi dan edukasi dari tema yg mengangkat seputar kehidupan. Alasan dalam pemilihan host sama seperti pada KURMA dikarenakan Desi Ratnasari yang mampu membawakan acara talk show, membuat penonton menjadi tertarik karena sebagain besar
program ini memang di tujukan untuk ibu –ibu dan mampu menyeimbangkan kehadiran Ustad yang sama – sama lulusan Psikologi. Pemilihan co-host Mc Danny atau Akbar yang merupakan komedian sebagai penghibur dan pemberi warna pada program dengan melaukan joke yang secara spontan atau diarahkan oleh kreatif. Untuk pemilihan bintang tamu CERITA HATI tim produksi memilih bintang tamu yang sesuai dengan tema yang akan dibahas dan memiliki peran penting dari tema tesebut seperti yang pernah mengalami suatu masalah. Selain mengundang bintang tamu tersebut, apa bila dalam pembasan tema yang akan diangkat Ustad yang sebagai pembicara tidak menguasai pembahasan tersebut makan akan dihadirkan bintang tamu lainnya yang ahli dalam menguasai tema tersebut. Dan pemilihan pembicara adalah Ustad Wijayanto karena dia lulusan S2 Psikologi dan sebagai dosen sehingga dalam menyampaiakan pembahasan mampu membuat orang menjadi tertarik dan mudah dimengerti, selain itu joke yang digunakan mampu meramaikan suasana dan membuat orang terhibur. Karena pemilihan pembicara adalah seorang Ustad maka penyampaian dan contoh yang diambil olehnya dari agama Islam. Dalam sebuah perencanaan dalam pra produksi terdapat pemilihan host, co-host, bintang tamu dan pembicara, selain itu pemilihan kru dan pemilihan lokasi. Hal ini dilakukan karena untuk memperhatikan modal yang ada agar biaya pengeluaran tidak berlebihan (Wibowo Fred, 2007). Dalam pemilihan tema pada tiap episode CERITA HATI didasari dari hasil rapat antara kreatif dengan produser. Dalam hasil rapat ini tema yang dipilih bisa digunakan untuk beberapa episode karena pemilihan tema bukan hanya untuk persiapan episode yang akan di prouksi namun untuk persiapan berikutnya. Pengambilan tema yang akan disiapkan untuk syuting mengangkat dari apa yang sedang ramai dipebicangkan oleh masyarakat. Dalam meningkatkan kualitas CERITA HATI tim produksi melakukan strategi dengan melakukan review, evaluasi dari hasil raitng and share yang diberikan oleh neilsen dan melakukan evaluasi produksi yang sudak dilakukan dengan memperhatikan dari segi hiburan dan informasi yang disampaikan untuk penonton sudah sesuai tujuan atau belum karena tim produksi sangat mempertahankan konten dari CERITA HATI. pada tahapan evaluasi pembahasan untuk menjaga dan memperkuat program adalah dengan memperhatikan proses prouksi dan pasca produksi. Hal ini dikarenakan pada proses produkisi terkadang Ustad mengulang joke jang dilakukan atau informasi – informasi yang disampiakan narasumber yang diperoleh sedikit dan pembicaraan yang terlalu memakan banyak waktu dari durasi yang telah ditetapkan. Pada pasca produksi cara pengemasan yang dilakukan pada saat editing memperhatikan dan membuah gambar yang apa saja yang tidak sesuai, baik itu dari pengambilan gambar maupun dari pembicaraan. Strategi yang dibuat oleh tim produksi untuk membedakan progam ini dengan kompetitor adalah dari pemilihan bintang tamu yang sangat menyesuaikan dengan tema, pemiilihan tema pun sangat luas karena dari kehidupan sehari – hari. Isi progam yang fun dan pembahasan yang disampaikan ringan, sehingga penonton dapat dengan mudah mengerti informasi yang disampaikan dan terhibur dengan becandaan yang dilakukan oleh ustad dan co-host. Penayang pada CERITA HATI taping karena biaya produksi yang minin dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Ustad Wijayanto karena harus berpergian ceramah dan mengajar dan Desi Ratnasari yang mulai sibuk karena sudah menjabat sebagai anggotan dewan. Dalam pembuatan program dibutuhkan biaya, biaya yang dikeluarkan pada CERITA HATI didasari dari financial oriented yang diartikan sebagai Perencanaan biaya produksi yang didasari kemungkinan dari keuangan yang tersedia. Dengan kata lain pengeluaran yang digunakan harus digunakan seefisien mungkin (Wibowo Fred, 2007).
Analisis Produksi CERITA HATI Dalam tahapan produksi, penyusunan acara sangat dibutuhkan agar program dalam berjalan dengan lancar dan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi apa bila terdapat penyusunan acara yang tidak diminiati penonton, CERITA HATI memiliki urutan susunan acara dengan terbagi kedalam lima segment. Untuk segment pertama host akan membuka acara, membahas tema yang akan diangkat dan mengundang bintang tamu. Segement kedua berisi pembicaraan anatara host, narasumber dan Ustad mengenai tema yang diangkat, terkadang co-host ikut mengambil peran untuk
bertanya atau melakukan joke dan ada tanya jawab antara penonton distudio dengan ustad atau narasumber. Segment ketiga akan ditampilkan video tipe informatif atau vox pop pendapat dari masyarakat, apa bila terdapat bintang tamu kedua makan bintang tamu akan dihadirkan. Disegment keempat terdapat percakapan kembali dan tanya jawab dari pertanyaan yang terdapat di twitter CERITA HATI. Segment kelima berikan kesimpulan dari tema yang dibahas. Terdapat keunikan dalam menghadirkan dan menempatkan bintang tamu apabila bintang tamu yang di hadirkan lebih dari satu. Untuk mengadirkan bintang tamu tidak memiliki ketentuan dari segment melainkan dari apa yang disampaikan, sehingga ketika bintang tamu pertama sudah selsesai akan diganti dengan bitang tamu kedua dan dia akan berada disana sampai selesainya acara. Namun terkadang bintang tamu yang dihadikang di panggung akan satu persatu masuk dari tiap segment lalu mereka akan disana sampai progam selesai.Sedangkang untuk penempatan bintang tamu yang dihadirkan terkadang tidak semua bintang tamu akan duduk di atas panggung teteapi juga ada bintang tamu yang duduk di bangku penonton studio yang akan ditemani oleh co-host. Hal ini dilakukan oleh tim produksi agar memiliki dinamika konten, sehingga konten yang diberikan tidak monoton. Hasil pra produksi yang telah dilakukan tim akan mengemas dan mengembangkan skrip yang dibuat menjadi susunan program yang menarik, menentukan pengambilan gambar yang akan diambil sesaui kebutuhan dan ketika sedang mengambil gambar diperlukan stok gambar sehingga pada tahapan editing di pasca produksi apa bila terjadi kesalahan atau kekurang dapat ditambal dengan stok gambar yang tersedia. Tim produksi CERITA HATI terdiri dari eksekutif produser, produser, associate producer, asisiten produser, dan kreatif. Tim produksi juga dibagi menjadi dua kelompok, hal ini dikarenakan proses CERITA HATI akan produktif, ketika kelompok pertama sedang melakukan syuting kelompok kedua akan mempersiapkan untuk produksi pada minggu berikutnya. Karena kelompok ini bersifat pararel sehingga memudahkan tin agar tidak berkumpul pada bagian tertentu. Pada proses produksi salah satunya adalah koordinasi dengan membuat jadwal. Proses ini akan menentukan orang – orang yang akan terlibat dalam produksi program acara. Dari pendapat tersebut maka dalam strategi kerja yang dilakukan oleh tim produksi CERITA HATI adalah dengan membagi tim menjadi 2 kelompok, kelompok pertama akan melakukan produksi dan kelompok kedua akan mempersiapkan produksi untuk minggu berikutnya. (Farchruddin, 2012) Proses yang dilakukan pra produksi memakan waktu sampai satu minggu karena untuk meeting dengan tim yang akan melakukan syuting, mencar penonton untuk distudio dan menyesuaikan jadwal dengan bintang tamu, host, Ustad dan co-host. Kemudian bintang tamu, host, Ustad dan co-host akan diberikan susunan acara dan skrip sebelum di briefing ketika akan melakukan syuting. Untuk produksi kreatif akan mempersiapkan video tipe, skrip, susunan acara. Melakukan set panggung pada satu hari sebelum melakukan syuting. Ketika sebelum syuting host, co-host, Ustad dan bintang tamu dan penoton distudio akan di briefing terlebih dahulu. Ketika proses syuting berlangsung kreatif berada di bawah panggung bersama dengan floor director dan eksekutif produser berada di ruang kontrol untuk mengarahkan proses syuting, sedangkan asisiten produser berada di ruang audio. Pada saat syuting dilakukan host diberikan kebebasan untuk mengimprovisasi pertanyaan yang sebelunya diberikan oleh kreatif. Walaupun diberikan kebebasan kreatif akan tetap menjaga alur pembicaraan sesuai dengan tema yang dibahas, kreatif pun juga memberikan pertanyaan on the spot apa bila pertanyaan itu tidak ada didaftar pertanyaaan dan perlu di jelaskan oleh bintang tamu. Dalam 1 hari proses syuting akan mendapatkan maksimal 4 episode dan maksimal pembuatan 1 episode 2 jam. Tahapan pasca produksi bagian editing dibutuhkan satu hari untuk satu episodenya, karena gambar yang akan di edit sudah terbentuk kedalam jaitan ketika syuting, sehingga hanya membutuhkan penyesuaian durasi, penambahan gambar dari stok gambar yang sudah disiapkan dan mengelola gambar menjadi menarik untuk ditonton.
Analisis SWOT Yang Terdapat Pada CERITA HATI Analisa SWOT biasanya digunakan sebagai cara untuk mengontrol program seperti untuk pengubah strategi secara alternatif dan mencari strategi baru yang akan digunakan berikutnya.
Analisa SWOT biasanya digunakan sebagai cara untuk mengontrol sebuah manajemen yang sudah ada, seperti pengubah strategi secara alternatif, mencari sasaran baru dalam kebijakan dari manajement yang akan dicapai dalam waktu yang akan datang (Bungin, 2008).
Strenghts Kekuatan yang terdapat pada CERITA HATI terletak pada Ustad Wijayanto yang sebagai pembicara karena kemampuannya dalam penyampain verbal yang membuat orang mudah mengerti dan bersifat universal, pembahasan tema dan bintang tamu yang dipilih sangat berbeda dengan kopetitor. Kekuatan CERITA HATI diukur dari share dan rating yang diberikan oleh neilsen, dan disitu akan diperhatikan bagaimana informasi yang disampaikan sudah sesuai dan menarik mintan penonton atau belum, karena apabila terdapat kegagalan dari penyampain informasi menunjukkan tema pembahasan atau bintang tamu yang diundang tidak menguatkan dari tema itu sendiri. Kekuatan dari sebauh program merupakan nilai tinggi dalam penjualan agar mendapatkan audiens sebanyak – banyaknya. Kekuatan yang harus ada didalam sebuah program haruslah yang memiliki ciri khas tersendiri terutama kepada program pesaingnya (Bungin, 2008).
Weakness Kelemahan pada CERITA HATI terletak dari Ustad Wijayanto yang terkadang mengulang joke yang sama karena kekurang untuk membuat joke yang tetrbatas atau lupa telah melakukan yang serupa, pemilihan bintang tamu yang kurang tepat menjadi faktor kelemahan kedua karena dapat dilihat dari penonton distudio yang memberikan ekspresi kurang memahami apa yang disampaikan dan juga hasil tayang yang kurang memuaskan dari nilai rating dan share. Kekurangan ketiga adalah perbincangan yang dilakukan pada saat proses syuting melewati durasi dari yang telah ditentukan dari susunan acara. Kelemahan dapat dianalisa melalui sisi bagian menejemen produksinya, baik itu dari segi teknisi, tim kreatif maupun dari produsernya, namun di CERITA HATI kelemahan terletak pada kekuatan progam itu sendiri (Bungin, 2008).
Oppurtunities Peluang yang terdapat pada CERITA HATI dari pengamatan yang dilakukan terleatak pada kemasan yang dibuat tim produksi untuk memberikan informasi yang terdapa pada kehiudpan sehari – hari, karena program yang seperti ini masih belum ada yang mengikuti secara sama persis, namun untuk kemasan yang terdapat ahli agama sudah ada diterapkan pada salah satu stasiun pesaing. Untuk pencapaian target CERITA HATI keinginan dari eksekutif produser yang menginginkan niali yang tinggi pada setiap episodennya menyatakan CERITA HATI masih belum mencapai target dari yang di inginkan. Dalam membuat penoton untuk tertarik dengan CERITA HATI, tim produksi mencari tema dan mengemasnya denga cara memberikan informasi yang terdapat di lingkungan masyarakan yang masih banyak atau jarang yang mengetahuinya. Sedangkan untuk alur dari CERITA HATI akan menyisipkan joke yang dibuat oleh Ustad ataupun co-host. Dari pembahasan diatas kesempatan yang dimiliki CERITA HATI adalah suatu kondisi yang apabila terdapat peluang dari luar dan memberikan peluang untuk berkembangnya program untuk masa depan (Bungin, 2008). Dari pembahasan tersebut kesempatan yang dimiliki CERITA HATI sesuai karena program ini masih belum memiliki pesaing yang menyerupainya persis dan memiliki tema pembahasan yang tidak akan habisnya.
Threats Ancaman yang terpadat dari CERITA HATI terletak dari kompetitornya, seperti gosip, berita, drama FTV, sinetron dan acara yang berjenis talk showlainnya. Salah satutalk show yang dibuat kompetitor terdiri dari pembahsan berita yang berat, berisi tentang seputar hiburan saja dan terakhir membahas sepurah wanita dengan menguatkan dengan kesedihan bintang tamu yang diundang namun
di program ini terdapat ahli agama yang hampir ingin menyamai CERITA HATI. karena CERITA HATI tidak tayang secra langsung maka kompetitor mebuatnya secara siaran langsung dan terdapai interaksi melalui telepon. Sedangkan untuk ancaman yang pernah diamali oleh CERITA HATI adalah ketika tedapat sebuah peristiwa besar yang tejadi dan kompetitor berlomba – lomba bersaing untuk menayangkan informasi dari peristiwa tersebut dan penayangan CERITA HATI dipotong dengan breaking news. Untuk program yang tayang bersamaan dengan CERITA HATI belum terasa dengan ancaman yang diberikan. Namun sekarang terdapat kompetitor yang hampir mengikuti CERITA HATI namun masih belum menjadi ancaman CERITA HATI karena kemasan yang berbeda walaupun disana terdapat ahli agam Islam juga. Dalam mengatasi ancaman dari program pesaing dengan mengganti bintang tamu yang sedang hits dan meningkatkan kualitas dari kemasan yang dibuat, seperti isi CERITA HATI dengan memberikan video tipe informatif yang unik dan menarik dan cara pembawaan dari Ustad, host dan co-host yang melakukan joke disaat perbincangan agar perbicangan tidak terlalu berat untuk ditonoton. Ancaman dari analisa ini adalah suatu kondisi yang dimana dapat merusak atau menghancurkan program, seperti berkurangnya penonton dan sedikitnya pengiklan. Hal ini biasanya terjadi dari karena adanya program lain yang dibuat pesaing dengan memiliki jenis program yang sama. Penyataan tersebut dalam CERITA HATI diartikan sebagai ancaman yang ada terdapat pada peristiwa besar, jenis progam sesperti drama, gosip, berita dan talk Show. Walaupun serang terdapat program yang mengambil konsep yang sama dengan adanya ahli agama, namun untuk CERITA HATI program itu bukan ancaman yang serius (Bungin, 2008).
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Proses pembuatan program yang dilakukan oleh CERITA HATI diawali dengan pra produksi yang menentukan konsep dan kemasan jenis program. Dengan hasil pra produksi yang sudah matang dilanjutkan ketahapan produksi dengan melakukan syuting yang sudah disiapkan sebelumnya pada tahapan pra produksi, seperti penentuan tema, bintang tamu, peralatan yang digunakan dan dekor panggung yang digunakan untuk melakukan syuting. Selanjutnya pada tahapan pasca produksi hasil dari syuting akan dipersiapkan oleh kreatif untuk dilanjutkan kembali oleh editoragar gambar yang dilakukan ketika syuting dikemas sedemikian menarik dan bagus agar penonton terhibur dan nyaman menyaksikannya. Pada pasca produksi juga tim produksi akan melakukan evaluasi terkait dengan masalah yang dialami dan kekurang dari hasil yang dilakukan pada proses produksi. Strategi yang dilakukan oleh tim produksi dalam menyajikan program yang menghibur dan memperluas wawasan adalah dengan mengangkat tema – tema yang berbeda dari program talk showlainnya walaupun terkadang juga mengangkat tema yang lagi hangat diperbincangkan dan juga membahasnya secara detil dengan mengundang bintang tamu yang terkait dengan tema yang dibahas sehingga membenarkan pernyataan yang benar dan jelas. Analisis SWOT yang terdapat pada CERITA HATI adalah Strength, kekuatan yang terdapat pada program CERITA HATI pertama terletak pada pembicaranya yaitu Ustad Wijayanto dan kedua terletak pada penentuan tema yang diangkat dan bintang tamu yang dihadirkan sangat terkait dengan tema.Weakness,kelemahan program CERITA HATI terletak dari pengulangan joke yang dilakukan oleh pembicara, melakukan perbincangan yang melewati durasi yang telah ditentukan dan pemilihan bintang tamu yang kurang tepat untuk penonton. Opportunities, peluang dari CERITA HATI terdapat dari bentuk kemasan yang dilakukan oleh tim produksi dengan mengangkan Ustad Wijayanto yang sebagai pembicara dan mengangkat tema seputar kehidupan sehari hari. Threats, ancaman yang terdapat dari CERITA HATI terletak dari jenis program yang berbeda dan pembahasan tema yang diangakat oleh pesaing adalah yang sedang ramai diperbincangkan saat itu juga seperti peristiwa yang tidak diduga dan penayangan yang secara live. Progam CERITA HATI merupakan perubahan program Islam yang terdapat di KOMPAS TV yang dibuat untuk bulan Ramadhan yaitu KURMA, dengan latar belakarng program CERITA HATI tersebut, sehinggga pada pembuatan konsep CERITA HATI tidak jauh berbeda dari program KURMA. Hal ini dapat dilihat dari host, co-host dan pembicara masih menggunakan orang yang terdapat pada program KURMA. Dan yang membedakannya adalah KURMA membahas tema seputar agam Islam, sedangkan CERITA HATI membahas tema seputah kehidupan sehari – hari. Namun karena pembicara adalah seorang Ustad maka cara pembawaan pada saat menyampaikan pembahasan masih menyangkut dari Islam.
B. Saran Saran akademis : Agar memperoleh data secara akurat dan merasakan secara langsung kinerja dari tim produksi sebaiknya penelitian selanjutnya melakukan observasi secara partisipan, karena pada penelitian yang telah dilakukan mengalami keterbatasan waktu dan mencari sumber lain dari informan agar ketika mengumpulkan data bisa diperoleh secara akurat dan jelas. Saran praktis : Pada program CERITA HATI harus tetap menjaga konten yang diggunakan agar tetap memberikan informasi untuk menambah wawan dan hiburan yang segar.
Saran umum : Program CERITA HATI merupakan salah satu program berjenis variety Show yang memberikan informasi dan hiburan. Sehingga program – program seperti inilah yang sebaiknya lebih diminati oleh masyarakat agar memperoleh wawasan yang bermutu dan sehat.
REFERENSI BUKU Ardianto, Elvinaro & Bambang Q-Anees. (2007). Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaroet al (2007). Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Burhan Bungin. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. Burhan Bungin. (2008). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Deddy Mulyana, (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Dr. Dedy Nur Hidayat, M. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Fachruddin Andi. (2012). Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta : Kencana, Prenada Media Group. Ghony, M.D. dan Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. John W. Creswell. (2008). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Bandung : Pustaka Pelajar. Lamintang Franciscus. (2013). Televisi Sebagai Media Massa Elektronik, Pengantar Ilmu Broadcast dan Cinematography. Jakarta : Penerbit In Media. Moleong. (2005). Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Morrisan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Pernada Media Group. Muda, Deddy Iskandar. (2005). Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Naratama, Rukmananda. (2006). Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera. Jakarta : Grasindo. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Rahmat, Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : PT Kencana Prenada Media Group. Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi (Dilengkapi Contoh Analisis Statistik). Bandung : Remaja Rosdakarya. Salim, Agus. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta : Tiara Wacana Soenarto, RM. (2007). program televisi : Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta : FFTV-IKJ Press. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung ALFABETA Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: ALFABETA. Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. West, R., dan Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika. Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus Book Publisher.
Jurnal Dwi Annisa Afriana, Adelina Hsyim dan Hermi Yanzi. (2003). Pengaruh Acara Televisi Terhadap Penggunaan Waktu Belajar Anak Di Lingkungan II Kelurahan Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung. Jurnal Kultur Demokrasi vol 1 no 6.
Fatmawati. (2009). Paradigma Baru Mengemas Dakwah Melalui Media Televisi Di Era Globalisasi. Jurnal komunika vol 3, no 2 hal 167-183. Foster, Pacey C.; Terkla, David G.; and Laubacher, Robert. (2010). Film and Television Production in Massachusetts: Industry Overview and Analysis. College of Management Working Papers and Preports Paper 7. James Mathew. (2014). Film/Video Industries As Channels Of Communication And Development. New Media and Mass Communication vol 21. Rachmat Kriyantono (2007). Pemberdayaan Konsumen Televisi Melalui Keterampilan Media Literacy Dan Penegakan Regulasi Penyiaran. Jurnal Penelitian Komunikasi, Media Massa dan Teknologi Informasi vol 10 no 21. Pandiya. (2008). Dampak Negatif Program Televisi pada Remaja Kota Semarang. Ragam Jurnal Pengembangan Hubungan vol. 8 no. 1.
website Yenrizal. (2012). Membuat Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian. Dari : http://yenrizal.blogspot.com/2012/12/seri-materi-kuliah-metode-penelitian_10.html