Edisi 31/2015
1
2
Edisi 31/2015
PRODUCT PORTFOLIO
D6000
AP6521
VOYAGER-1400g
RFS4000 MC55A0
DS6708
CONTENT 4 Editorial - Usadi Sastra Atmadja 5 Solusi Manajemen Aset Perusahaan dan Sistem Pelacaknya 13 News & Event 17 Implementasi RFID dengan Professional Services yang tepat 21 Product Highlight 24 Corporate & Principle Info
Edisi 31/2015
3
EDITORIAL Pelanggan yang terhormat,
Puji syukur kepada Tuhan YME atas izin-Nya Buletin ini bisa kembali hadir di edisi ke 31 tahun 2015. Memang tidak mudah bagi kita bisa melalui tahun 2014 di mana tahun tersebut adalah tahun yang penuh tantangan dan sepatutnya kita patut bersyukur atas semua rakhmat yang telah kita terima sampai hari ini. Tentunya harapan kita semua di Tahun 2015 ini, bisa menjadi tahun yang lebih baik seiring sejalan proses perbaikan di semua aspek kehidupan perekonomian, bisnis, pendidikan dan sosial budaya. Topik buletin kita kali ini membahas mengenai Asset Management & Tracking System ( AMTS ), merupakan solusi untuk mengatur, mengontrol dan memonitoring fisik aset perusahaan, di mana Aplikasi AMTS ini dibuat oleh team Application Solution & Services dari ACS Group (PT.Autojaya Idetech dan PT Solusi periferal ). Aplikasi AMTS sendiri sudah dibangun sejak tahun 2006 dan sampai saat ini sudah banyak modul-modul tambahan yang tepat guna yang di masukan ke dalam AMTS agar dapat mengisi dan memenuhi kebutuhan real di lapangan khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan fisik dari aset. Sekarang AMTS sudah mencapai versi ke 5 di mana modul-modul tambahan didesain secara khusus agar solusi-solusi tersebut lebih mudah dan komprehensif dalam pemakaian dan penyajiannya. AMTS akan menjadi topik utama di edisi ke 31 ini dengan pembahasan: > Mengapa AMTS di butuhkan. > Fitur - fitur AMTS dan > Bagaimana AMTS di terapkan. Pada topik ini akan dijelaskan bagaimana Aset dan Aplikasi AMTS yang kami develop dapat bekerja dan terintegrasi dengan mobile computer, printer barcode, support RFID, Aplikasi Web base dengan kemampuan dari sistim pengaturan dan visibility dari setiap modul baik berupa report dan view. Selain AMTS sebagai topik utama ada juga topik ke 2 mengenai Implementasi RFID Professional Services yang tepat. Saya atas nama management mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu dan jika ada masukkan bagi kami silahkan dikirimkan ke marketing@ acsgroup.co.id, hal ini akan menjadi bahan masukan bagi kami untuk pengembangan buletin kami ke depan. Usadi Sastra Atmadja Professional Services General Manager PT. Autojaya Idetech PT. Solusi Periferal
4
Edisi 31/2015
TOPIK
Solusi Manajemen Aset Perusahaan dan Sistem Pelacakannya
A
set yang akan dibahas pada topik kali ini adalah aset fisik yang ada di operasional, dan “Physical Asset Management“, yaitu bagaimana, pencatatatannya pada sistem, pengelolaan dan penerapan di operasionalnya. Sebagian besar Manajemen perusahaan membutuhkan pentingnya pengelolaan aset secara terintegrasi, di mana Aset bukan hanya sekedar instrumen pengelolaan daftar aset dan Fixed aset (aset yang dicatatkan dalam pembukuan sebagai nilai aset) saja, akan tetapi sudah menjadi satu kesatuan antara bagian penanggung jawab, bagian operasional dan pemakai, sehingga life cycle dari aset tersebut terekam dengan baik dalam sistem. Jalur Aset/aktiva tetap (aset berbentuk fisik atau tidak) secara umum bisa digambarkan seperti di bawah ini :
Gambar 1. Alur Aset/aktiva tetap secara umum. Secara Umum bisa dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengadaan, kegiatan untuk mendapatkan barang, atau jasa secara transparan, efektif, dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. Pengadaan bisa melalui pembelian barang, sewa barang, peminjaman, hibah dan hadiah. Pada fase ini pengadaan barang tersebut sudah ditentukan pencatatannya untuk aset atau untuk barang jual. 2. Operasional, penggunaan/pemanfaatan barang aset untuk keperluan rutin operasional pada masa/periode tertentu. 3. Pemeliharaan, menjaga dan merawat aset agar tetap efektif dan efisien serta waktu pemanfaatannya dapat lebih lama dengan nilai ekonomis yang tetap terjaga.
4. Penghapusan, aset/aktiva tetap yang penggunannya dihentikan, misalkan bisa melalui : a. Disposal : Dihapus karena tidak dapat dipakai lagi (karena rusak, tidak bisa diperbaiki atau hilang) b. Sales : penjualan Aset c. Exchange : ditukar dengan Aset lain d. Destruction : Rusak karena kecelakaan. e. Hibah : diberikan tanpa biaya. Pada Umumnya pengadaan Aset selalu dimulai melalui bagian Finance & Accounting, karena akan dilakukan pengadaan dan pencatatan pembukuan untuk melakukan pemerataan cost atau biaya pengadaan dalam financial report dari barang tersebut selama masa pemanfaatannya. Hal ini dilakukan melalui mekanisme penyusutan (depresiasi) yang otomatis dikenakan pada Fixed Assets, di mana penyusutan nilainya pada suatu periode akan menjadi beban operasional (depreciation expense) pada periode tersebut. Seringkali saat serah terima aset, pencatatan ini hanya ada di bagian finance & accounting dan tidak ada pencatatan yang terhubung ke bagian operasional seperti bagian GA (General Afair), bagian IT, dan lain-lain. Karena pencatatan yang manual ini pula akan merancukan aspek pertanggungjawaban operasional dalam pengelolaan aset. Di sini seakan-akan seluruh kendali pengelolaan aset berada di bawah tanggung jawab bagian finance & accounting, padahal tugas tersebut berada di luar kompetensi bagian ini. Seperti contohnya : Pembelian kendaraan untuk dinas, a. Permintaan kendaraan dinas biasanya berasal dari bagian operasional (bisa dari bagian Sales, Logistik atau Services), b. Pengadaannya akan dilakukan oleh bagian Finance & Accounting, kemudian kendaraan dinas tersebut dicatat sebagai Aset oleh bagian Finance & Accounting untuk pembukuan.
Gambar 2. Aset Kendaraan dan Dokumennya
Edisi 31/2015
5
TOPIK
Di titik ini kendaraan dinas tersebut sudah dimasukan ke dalam Fixed Aset, kemudian dicatat nilai bukunya, nilai dan waktu penyusutan, tanggal pembelian, dan info lain yang berhubungan dengan fisik dan dokumen terkait(BPKB, STNK, Akte Jual Beli, Asuransi kendaraan dan lain-lain). c. Sebelum aset kendaraan dinas dipakai untuk operasional, bagian finance & accounting akan melakukan serah terima fisik barang perlengkapan yang ada dan dokumen STNK ke bagian Operasional. Namun untuk dokumen BPKB, Asuransi Kendaraan dan Akte Jual Beli, biasanya diserahkan ke bagian Legal atau Admin Perusahaan untuk disimpan. d. Agar mencapai nilai ekonomis yang tinggi dan waktu pemanfaatan lama diperlukan perawatan/ maintenance seperti ganti Oli dan lain-lain. Untuk maintenance dan perpanjangan dokumen biasanya tugas ini dilakukan oleh departemen lain yaitu General Afair (GA). e. Jika nilai kendaraan tersebut mengalami depresiasi/ penyusutan, maka aset kendaraan ini dapat dilakukan penghapusan dan tanggung jawab penghapusan aset ini ada di bagian finance & accounting. Selanjutnya perlu diambil tindakan untuk kendaraan tersebut apakah akan dijual kembali ?
Dari contoh di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan aset ini, seperti: • Tanggung jawab aset yang berbeda-beda untuk 1 kendaraan yaitu dari fisik, maintenance dan dokumennya. • Keterkaitan komponen-komponen aset dengan pengaturan dan tanggung jawab. • Pengelolaan aset dan pengaturan aset dalam pemakaian rutin sehari-hari. • Pencatatan informasi aset yang beragam : Info Fisik Aset, Finance, Dokumen(STNK, BPKB, Asuransi, Akte jual beli/leasing) dan lain lain. Sangat jelas sekali di sini diperlukan satu sistem yang terintegrasi untuk menunjang pengelolaan aset yang mampu mengakomodir beberapa keperluan yaitu : 1. Pencatatan Informasi Aset yang terpusat, sehingga mampu menyajikan informasi yang sama di setiap bagian yang terkait tersebut. 2. Memberikan status aset yang up to date, agar dapat dipakai sebagai salah satu tool untuk mendukung pekerjaan rutin harian dari penanggung jawab aset, seperti pada saat pengelolaan aset untuk maintenance aset, peminjaman aset, pemindahan aset, dan lain-lain. 3. Saling keterkaitan informasi antara bagian, penanggung jawab, pengelolaan aset hariannya dan informasi yang berhubungan dengan aset tersebut. 4. Mampu memonitor dan mengontrol aset lebih efektif sebagai contoh dengan memberikan notifikasi jika sudah
6
Edisi 31/2015
melewati waktu agar penanggung jawab terbantu untuk cepat meresponnya. Untuk memenuhi Solusi dari “Physical Asset Management “, kami membuat suatu aplikasi yang bernama
Asset Management & Tracking System(AMTS). AMTS adalah salah satu aplikasi yang dibuat oleh Team Development Aplikasi dari ACS Group (PT Autojaya Idetech & Solusi Periferal). Sejak tahun 2006 sampai sekarang AMTS sudah mencapai versi ke 5. Solusi aplikasi AMTS memiliki beberapa fitur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam hal “Physical Asset Management“, terutama untuk menunjang kegiatan rutin harian dari pengelolaan aset. Berikut ini adalah fitur-fitur, manfaat dan penerapan untuk solusi AMTS. 1. Fitur AMTS AMTS adalah suatu aplikasi yang dibangun dengan menggunakan Microsoft base/windows base dan .NET development tool, dirancang untuk membantu memonitoring dan menelusuri fisik aset/aktiva tetap seperti kendaraan, furniture, elektronik, mesin, alat-alat kantor dan lain-lain. A. Penerapan Teknologi Penerapan teknologi yang dipakai untuk membangun dari AMTS aplikasi ini adalah : • Teknologi Web Aplikasi AMTS berbasis web yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja semuanya tersentralisasi, baik data maupun aplikasi maka memungkinkan user menggunakan aplikasi secara bersamaan. Dengan Aplikasi ini user tidak perlu install aplikasi khusus, tetapi cukup hanya dengan browser client di komputer, dan pencetakan Label Aset pun bisa dilakukan langsung via Browser client.
Gambar 3. Jaringan Global dari AMTS • Teknologi mobile Aplikasi berbasiskan mobile memungkinkan user dapat melakukan kegiatan pencatatan asset on the spot (di lokasi aset berada). Mobile aplikasi ini sangat berguna sekali terutama dipakai saat Registrasi Aset dan Aset Opname. • Teknologi Barcode Penomeran dari ID Aset menggunakan Barcode, aplikasi AMTS ini support untuk beberapa brand
Printer barcode, seperti dari Honeywell-Intermec, Zebra, Datamax-Oneil, dan Brother printer barcode. Flexible dalam beberapa bentuk format label dan informasi yang akan dicetak di label ID Aset tersebut. • Teknologi RFID Mobile aplikasi sudah men-support untuk RFID solution terutama di modul aplikasi : registrasi dan Aset Opname. RFID dipakai untuk melengkapi teknologi barcode, dipakai jika ID aset sulit dijangkau atau tata letak dari aset yang bila ditempel ID Barcode tidak bisa dipindai oleh reader barcodenya karena ada di sudut/lorong kecil misalnya. B. User Access Setiap user atau pengguna aplikasi pada AMTS dapat dibatasi sesuai dengan Authority/kegiatan yang harus dilakukan, sebagai contoh : 1. User hanya bisa akses di Sub branch tertentu, sehingga user dari sub branch yang berlainan tidak bisa melihat data aset yang bukan sub branchnya. 2. User yang melakukan kegiatan dengan user yang memberi approval akan berlainan, seperti pada saat penambahan data di mana user yang melakukan upload data dengan user yang melakukan approval bisa dipisah. 3. Hak akses dapat diberikan berdasarkan user group, seperti contohnya group F&A(Finance & Accounting) dibedakan dengan Group GA(General Affair), dengan diberikan spesifik hak akses yang disesuaikan, misalkan bagian GA tidak bisa merubah yang berhubungan dengan nilai aset atau bagian F&A tidak bisa melakukan aktivitas Aset Service. C. Penambahan data aset Penambahan data aset ke dalam AMTS aplikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1. Secara upload file data master dan data aset dengan mengisi excel file yang sudah diberikan format datanya. 2. Dengan mengisi data master dan aset secara langsung melalui aplikasi AMTS, dimana di dalam aplkasi memiliki kemudahan untuk melakukan : • Penambahan aset satu persatu. • Penambahan aset yang sama/duplikat dalam jumlah yang banyak. • Pendistribusian aset di mana penambahan aset yang di bawah aset asalnya. Seperti jika ada aset kendaraan, di mana ada aset yang akan dicatat di bawah aset kendaraan tersebut maka melalui pendistributian akan bisa saling terkait untuk AC kendaraan, TV & Tape kendaraan, Dokumen STNK, BPKB, Asuransi dan jual beli.
TOPIK
Gambar 4. Aset Distribution D. Print/Re-print barcode Pencetakan label barcode untuk setiap asset dan lokasi, dengan fleksibilitas seperti : 1. Format informasi yang akan dicetak dapat disesuaikan dengan informasi dari data aset. 2. Pemilihan Printer Barcode dan nama format
Gambar 5. Label Barcode untuk Aset Pencetakan Label barcode bisa disortir berdasarkan lokasi, sub class jenis aset dan lain-lain, dengan tujuan untuk memudahkan saat akan melakukan penempelan di lokasi dan aset barangnya. E. Approval Level. Approval ini dipakai jika ada transaksi yang harus dilakukan oleh user yang berbeda dan memiliki kewenangan yang berbeda pula. Ada beberapa transaksi yang diberikan approval level, seperti penambahan aset, peminjaman aset mutasi aset.
Gambar 6. Approval aset-Borrow. Pemberian approval level dapat dibuat melalui setting parameter dengan tujuan membuat fleksibilitas jika diperlukan. F. Notifikasi Email. Pemberitahuan kepada user yang terkait terhadap satu transaksi bahwa waktu penyelesaiannya kurang beberapa hari lagi atau sudah terlewat melalui notifikasi email, yang berguna untuk mengingatkan bahwa harus dilakukan action selanjutnya.
Edisi 31/2015
7
TOPIK
Contohnya : Info service kendaraan ganti oli yang seharusnya dilakukan tgl 24 januari 2015, 7 (tujuh) hari sebelum tiba waktunya notifikasi email akan dikirim dan jika belum dilaksanakan maka akan dikirim terus sampai tugas service ganti oli diselesaikan. Jika ada transakasi yang terlewat waktunya dan belum diselesaikan maka akan muncul di Grid Info dengan Warna yang berbeda (misalkan warna merah) sebagai Tanda yang berbeda antara yang sedang proses tapi belum jatuh temponya dan yang sudah terlewat waktunya. G. Export data ke file excel, pdf dan word. Di setiap info yang disajikan dalam data Grid memiliki fasilitas untuk mengexport data ke file Excel, word dan pdf. Fasilitas ini dapat dipakai secara langsung dan cepat jika user akan men-sharing data dalam bentuk file, terutama untuk keperluan lampiran laporan.
Gambar 7. Upload data aset via excel file H. Enquiry Data. Pencarian data aset dan transaksi sangat mudah dilakukan karena sudah dilengkapi dengan filter data yang sering dipakai dan juga diberikan tool untuk mensortir data pada data gridnya, memudahkan dalam mengelompokan data sekaligus dapat dipakai untuk melakukan export data ke file excel, word dan pdf. I. Laporan dan dokumen pendukung. Untuk mempercepat penyajian data dalam bentuk cetakan maka diberikan beberapa laporan baku yang biasanya sering dipakai dalam laporan bulanan ataupun harian, seperti laporan depresiasi. Jika diperlukan dokumen pendukung saat serah terima barang aset, peminjaman barang, mutasi barang antar sub branch juga sudah tersedia. Untuk perubahan header dokumen yang tercetak dan jika diperlukan beberapa yang tanda tangan dalam dokumen, diberikan fasilitas untuk fleksibilitas info tersebut. J. PDA Management Berfungsi untuk pengaturan dari PDA yang aktif, dan juga berfungsi untuk mengatur dari user pemakai dan data yang akan diturunkan ke setiap PDA. Jadi dengan PDA Management ini, setiap data yang turun ke PDA dapat dikontrol dan dimonitor aktivitasnya. K. Data integration Data aset yang dicatat oleh AMTS tersimpan dalam bentuk
8
Edisi 31/2015
microsoft SQL, yang memungkinkan terjadinya pertukaran data dengan sistem lain secara batch. AMTS sudah menyediakan konversi data aset dari microsoft SQL dalam bentuk file excel yang siap pakai untuk ditransfer ke sistem lain melalui batch proses. L. Fixed Asset Untuk keperluan data yang berhubungan dengan nilai aset seperti Nilai pembelian, waktu pembelian, nilai buku, category aset, class dan sub class, maka AMTS dilengkapi untuk : 1. Perhitungan Depresiasi AMTS akan melakukan perhitungan depresiasi, nilai buku, dan masa manfaat secara otomatis oleh sistem, dan juga disesuaikan dengan beberapa kriteria(formula deperesiasi), sehingga dalam perhitungan depresiasi tersebut tidak ada lagi kesalahan seperti jika dilakukan secara manual. 2. Adjusting Depresiasi Perubahan nilai buku pada aset dan masa manfaat dapat dilakukan dengan mudah karena user tinggal mengisi beberapa parameter yang memang sudah menjadi baku dalam melakukan adjusting depresiaisi. AMTS secara sistem tidak hanya mencatat aset yang masih memiliki nilai buku(depresiasinya masih berjalan) saja, tetapi aset yang sudah selesai depresiasinya dan aset yang bukan dari pembelian atau semua aset yang masih memiliki masa manfaat dapat dicatat ke dalam AMTS, sehingga keberadaan dan kondisi aset dapat dimonitor oleh AMTS. M. Aset Opname Aset opname adalah aktivitas untuk mencek dan memastikan dari kondisi dan keberadaan aset apakah info yang ada di lapangan masih sesuai dengan info yang ada di database. Setiap akan melakukan Opname maka AMTS : a. Membuat periode opname yang berfungsi untuk mencatat kapan periode opname itu dilaksanakan dan berguna untuk berapa lama waktu opname yang dibutuhkan. Periode opname dapat dibuat secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan di lapangan. b. Memilih/menentukan aset apa saja yang akan opname pada periode tersebut. Pengaturan bisa semua aset atau hanya category atau sub class aset tertentu saja. c. Pendistribusian data aset yang akan di-opname dapat diatur melalui PDA Management. Sehingga data dapat dikontrol dan dimonitor. Aset Opname dilakukan melalui PDA dengan cara mendownload data aset yang akan dilakukan Opname, jadi tidak lagi diperlukan kertas untuk melakukan aset opname. N. Aset Borrow-Return Perpindahan aset sering kali terjadi terutama jika aset tersebut dipakai/dipinjam untuk keperluan departemen lain atau sedang diservice karena sedang diperbaiki di suplier.
Agar perpindahan aset tercatat dan dapat memudahkan dalam fungsi kontrol dan monitoring dalam kegiatan harian maka AMTS menyediakan modul untuk melakukan peminjaman aset dengan fitur sebagai berikut : a. Mengirimkan notifikasi via email ke peminjam dan penanggung jawab aset, sebagai reminder info dari waktu sebelum waktu peminjaman selesai dan jika terlewat/belum selesai dari waktu yang ditentukan. b. Jika aset yang dipinjam masih diperlukan oleh user, maka dapat dilakukan perpanjangan waktu untuk peminjaman dengan fitur extension borrow. O. Change data aset Change data aset adalah perubahan data aset yang sering terjadi di lapangan secara langsung terutama yang berhubungan dengan perubahan Lokasi aset, Owner pemegang aset dan Cost Centre. 1. Aset Movement, pencatatan untuk perpindahan lokasi dapat dilakukan melalui aplikasi di PDA dan komputer . 2. Change Owner, pencatatan untuk pertukaran dari pemegang aset dapat dilakukan melalui aplikasi di PDA dan komputer. 3. Change Cost Centre, pencatatan untuk perubahan dari cost centre dapat dilakukan melalui aplikasi di komputer. P. Aset Service, Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perlu pemeliharaan/ maintenace aset secara rutin, dengan menjaga dan merawat dari barang aset agar tetap efektif dan efisien agar waktu pemanfaatannya dapat lebih lama dengan nilai ekonomisnya tetap terjaga. Fitur aset service bermanfaat sebagai tool untuk monitoring kegiatan maintenance service dari aset. Beberapa fitur pendukung seperti : 1. Penambahan aktivitas service yang fleksibel dan per group, seperti yang berhubungan dengan service kendaraan, yaitu : Ganti oli, Service mesin kendaraan, Service AC, Perpanjangan STNK, Perpanjangan Asuransi mobil. 2. Dilengkapi dengan monitoring dari aktivitas aset service yang sedang berjalan dan jika ada service melewati waktu dengan indikator warna yang berbeda. Sehingga user yang bertanggung jawab dengan mudah mengontrol dan memonitoringnya. 3. Diberikan alat bantu untuk notifikasi email dari service yang sedang berjalan dan jika ada service yang melewati waktu, akan berhenti sampai pelaksanaan service selesai. Notifikasi akan dikirim ke user dan penanggung jawab yang sudah didefinisikan dari setiap transaksi yang ada. Q. Aset Mutasi. Aset mutasi dilakukan jika aset akan berpindah ke sub branch lain, sehingga status dan pencatatan aset perlu disesuaikan, baik info yang ada di asal aset dan info yang ada di aset tujuannya.
TOPIK
R. Aset Dispose. Aset Dispose atau penghapusan aset dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan material-material yang sudah tidak dipergunakan lagi oleh suatu departemen atau business unit, karena aset yang ada sudah dalam kondisi rusak dan tidak bisa perbaiki lagi atau aset yang sudah hilang dan tidak bisa ketemukan keberadaannya atau aset tersebut akan dihibahkan ke tempat lain dan tidak perlu dicatat lagi. Aset yang sudah dilakukan proses dispose tidak akan dilakukan fungsi kontrol dan monitoring lagi di dalam kegiatan hariannya, tetapi proses dispose ini tetap dicatat untuk melindungi penyalahgunaan disposal. 2. Manfaat AMTS a. Efektif : Data yang terpusat, sehingga pemakai cukup sekali memasukan data, maka secara langsung data tersebut akan tersebar ke unit yang memerlukan. Pencatatan dapat dilakukan di manapun dan kapanpun tanpa terbatas pada satu tempat. b. Efisien : Informasi yang dicatat akan mudah diakses sehingga akan membantu si pengguna dalam mengambil keputusan. User dapat memonitor aset dan outstanding transaksi yang belum selesai. c. Paperless : Dengan teknologi mobile dan tambahan untuk data capture seperti barcode dan RFID dalam proses pencatatan, maka data yang dicatat akan lebih cepat dan akurat. Proses pencatatan secara manual akan hilang. d. User Friendly : Sangat Mudah dalam penggunaan aplikasi dan juga AMTS menyediakan tools untuk perubahan Caption dari label (penggantian katakata pada label, sesuai dengan istilah yang ada di customer) e. Security Access : Dilengkapi dengan “User Id” dan “Password” sehingga hanya user yang memiliki Authorize saja yang bisa mengakses modul dan transaksi. Pengaturan Security yang mudah dan disediakan utility-nya. f. Multi Tasking & Multi User : Dapat dijalankan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan. g. Mobile Computer, barcode dan RFID Support : Penambahan alat bantu seperti mobile computer, barcode dan RFID sangat membantu sekali dalam keakuratan dan kecepatan untuk aktivitas Stock Opname. h. Perhitungan depresiasi yang cepat dan akurat : Dengan perhitungan depresiasi secara otomatis sehingga hasil yang didapat lebih cepat dan akurat. 3. Peralatan yang dibutuhkan Untuk menunjang kebutuhan AMTS, maka diperlukannya : a. Server : a. Windows Server Operating System min. windows server 2008 b. Database server dengan microsoft SQL Server c. AMTS Aplikasi
Edisi 31/2015
9
b. Komputer, Untuk user dalam menjalankan aplikasi AMTS dengan memakai web Browser client. Di samping itu juga ada aplikasi yang di-install di komputer yang berfungsi sebagai upload file excel. c. Jaringan Data, dengan Aplikasi yang sudah berbasis web server maka AMTS dapat diakses dari mana saja, asal jaringan sudah tersedia. Untuk pemakaian internal bisa disediakan jaringan intranet, server AMTS dapat juga diakses lewat jaringan internet jika server tersebut sudah terhubung dengan internet koneksi. d. Printer barcode, berfungsi sebagai alat pencetak Label Barcode dari Asset dan Lokasi. Dengan alat ini proses pencetakan barcode lebih mudah dan cepat. Gambar 8. Barcode Printer e. Label barcode, dipakai untuk pemberian idenfitikasi aset disetiap aset. Pada umumnya Identifikasi yang dipakai dalam bentuk barcode adalah barcode aset dan barcode lokasi. Pemilihan Jenis Media label untuk Asset biasanya dengan spesifikasi : tidak mudah dirobek, lem tahan lama, hasil cetakan tidak mudah rusak/luntur. Berikut contoh barcode room dengan komposisi kode JKT-002-ACC, yang berarti kode JKT sebagai lokasi, kode 002 sebagai lantai dan kode ACC sebagai ruangan.
Gambar 9. Label Barcode f. Mobile device terintegrasi dengan barcode reader, yang digunakan sudah dilengkapi dengan : Barcode reader, memory card, single docking(alat komunikasi dengan komputer, berfungsi sebagai upload/download data). Saat ini sudah ada beberapa jenis mobile device yang sudah dilengkapi dengan RFID reader, sehingga fungsinya bisa bertambah untuk membaca tag RFID, tanpa adanya perangkat tambahan yang external. Mobile device berfungsi sebagai pencatat aset di lokasi dengan berbagai jenis transaksi di lapangan. Gambar 10. Mobile Computer 4. Penerapan AMTS a. Persiapan Penerapan AMTS pertama kali Untuk kesuksesan dalam implementasi penerapan AMTS, maka diperlukan langkah persiapan sebagai berikut : 1. Aset Data Preparation ¾¾ Persiapan data-data master pada asset dibutuhkan
10
Edisi 31/2015
untuk melengkapi informasi dalam satu aset, data tersebut antara lain: • Lokasi : Building, Floor, Room • Data Aset : Berhubungan dengan data barang, Nilai aset • Kategory dan sub class • Kondisi • Cost centre/Department • Owner (penanggung jawab) • User (pengguna) • Role (user autorization) ¾¾ Persiapan data aset, untuk memudahkan dalam memasukan data aset yang sudah ada ke dalam sistem AMTS, maka perlu diperhatikan untuk info aset dan jenis data yang ada, baik dalam bentuk database atau text file harus sudah ditentukan informasi apa saja yang akan diberikan untuk AMTS. Untuk jumlah data aset existing yang sudah banyak, AMTS aplikasi menyediakan konversi dari file excel ke MS SQL database (database dari AMTS). 2. Hardware preparation, installation & Configuration Setelah komponen dari peralatan yang dibutuhkan AMTS tersedia, maka akan dilakukan instalasi aplikasi AMTS di server, komputer dan mobile device. Sekaligus melakukan konfigurasi dari peralatan agar dapat berfungsi sesuai dengan fitur-fitur yang ada, seperti : ¾¾ Aplikasi AMTS dapat diakses dari komputer dan berfungsi dengan baik untuk semua modul yang ada. ¾¾ Dapat melakukan entry data dan upload data aset. ¾¾ Dapat melakukan printing label aset. ¾¾ Dapat sinkronisasi data antara mobile device dengan data di server. ¾¾ Aplikasi mobile device dapat berfungsi sesuai dengan modul yang ada. 3. Training & User Acceptence Test. Training aplikasi dilakukan untuk tujuan agar user dan administrator dapat lebih memahami dan menguasai modul-modul aplikasi AMTS dan fitur-fitur yang ada. Agar pelaksanaan pengelolaan aset dapat berjalan lancar maka diperlukan orang-orang yang khusus ditunjuk kesehariannya sebagai pengelola aset saja, dan juga orang tersebut memiliki pemahaman mengenai karakteristik dari aset. b. Aktivitas Rutin dengan AMTS. Setelah data-data master dimasukan ke dalam AMTS, maka aktivitas yang dapat dilakukan pada AMTS antara lain: 1. Print barcode Aset dan Ruangan. Data aset yang sudah ada pada AMTS dapat langsung dicetak dalam bentuk label barcode. Untuk memudahkan dalam pengidentifikasian aset. Untuk hal ini keterlibatan penanggung jawab aset perlu diikut sertakan dalam pengidentifikasian agar data dan asetnya sama.
2. Taging label aset dan ruangan. Penempelan barcode aset harus sesuai dengan fisik aset dan begitu pula dengan pengidentifikasian ruangan, agar memudahkan dalam identifikasi maka dapat dilakukan perruangan. Sebelum dilakukan pengeidentifikasian aset perlu dibuat rencana ruangan mana saja yang akan diidentifikasi assetnya terlebih dahulu agar proses pengidentifikasian asset dan ruangan yang akan dilakukan bisa lebih efisien.
Penempelan label pada aset
Penempelan label pada ruangan
Gambar 11. Tempat penempelan Label Barcode 3. Synchronisasi data mobile device & data server. Data aset yang terdapat pada database server terlebih dahulu harus dilakukan download ke mobile device. Sebelum proses download dilakukan maka harus dipilih lokasi mana saja yang akan dilakukan aktivitas pencatatan, karena jika semua data aset didownload maka data pada mobile device menjadi besar dan lebih lama dalam proses pencatatan. Metode pengumpulan data (data collection) yang terdapat pada AMTS adalah batch processing, di mana data yang diperlukan diproses secara lokal pada mobile device dan tidak langsung on-line ke server. Untuk itu diperlukan sinkronisasi atau upload data ke server setelah proses pencatatan dilaksanakan.
Gambar 12, Alur data transfer 4. Registrasi aset. Registrasi aset dilakukan untuk melengkapi data-data aset seperti serial number, lokasi, atau ruangan, penanggung jawab aset dan kondisi agar sesuai dengan info fisik aset yang ada. registrasi aset dilakukan dengan men-scan barcode ruangan terlebih dahulu kemudian men-scan barcode aset sebagai tanda bahwa aset tersebut merupakan bagian dari ruangan tersebut.
Gambar 13. Flow Pendataan Aset di ruangan 5. Change data aset Jika data aset sudah dilakukan registrasi maka baru diperbolehkan untuk perubahan data lainnya seperti perpindahan lokasi, perubahan penanggung jawab, perubahan status kondisi dan yang lainnya dapat dilakukan pada menu ini. 6. Asset Opname Pengelolaan aset yang baik adalah selalu menjaga dari keberadaan aset dan masa manafaatnya maka, aktivitas aset opname ini harus dilakukan. Biasanya untuk pelaksanaan aset opname dapat dilakukan pada periode tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan(Bisa setahun 2 kali atau setahun sekali), atau pengecekannya bisa lebih sering khusus untuk aset tertentu yang mempengaruhi bisnis utama dari perusahaan . 7. Asset Distribution Jenis asset yang ingin dirinci sesuai dengan kebijakan perusahaan dapat dilakukan dengan asset distribution agar data yang diidentifikasi bisa lebih detail. Biasanya dalam pencatatan finance & accounting hanya tercatat aset utamanya saja, tetapi dengan memakai AMTS aplikasi pencatatannya dapat lebih rinci dan detail untuk indentifikasi dari aset. 8. Asset Borrow/Return Aktivitas peminjaman dan pengembalian asset dapat dilakukan pada menu ini dengan cara mencatat nama peminjam, kode barang yang dipinjam dan lama peminjaman, dan juga setiap barang yang dipinjam dapat dimonitor secara langsung serta dibantu dengan notifikasi email untuk info waktu pengembaliannya kapan dan barangnya apa saja. 9. Asset Service Aset yang merupakan bagian dari “Main Business Operation“ harus mampu berfungsi dengan baik dan layak operasi, maka jika di perlukan untuk perawatan dari Aset, pencatatan dapat di lakukan melalui asset maintenance dengan mengisi aktivitas maintenance yang dilakukan (Informasi yang berhubungan aktifitas perawatan ) dan tanggal maintenance.
Edisi 31/2015
11
KOLOM KETAWA Dua orang yang kaya raya memiliki hobby berburu, dan saat ini mereka kembali merencanakan untuk pergi berburu rusa di hutan sebelah utara. Mereka mencari pesawat serta pilot yang berpengalaman untuk mereka sewa ke tempat tujuan. Setelah mendapatkan pesawat beserta pilotnya merekapun berangkat ke tempat yang telah disepakati dan mereka melakukan kesepakatan untuk mengatur jadwal untuk menjemput mereka kembali. Dari hasil perburuan mereka mendapat hasil yang memuaskan yaitu 6 ekor rusa. Pada jadwal yang telah ditentukan merekapun dijemput dengan pesawat yang sama. Setelah Mereka mulai memuat peralatan ke dalam pesawat, termasuk enam ekor rusa sang Pilot keberatan dan dia berkata, “Pesawat hanya bisa memuat empat rusa saja dan Anda harus meninggalkan yang dua ekor”. Merekapun berdebat dengan sang Pilot; tahun lalu mereka juga menembak enam ekor dan pilot mengizinkan mereka untuk dimuat di pesawat dengan model yang sama dan kapasitas yang sama pula. Apa daya, pilot pun akhirnya mengijinkan mereka untuk menempatkan semuanya di pesawat. Akan
12
Edisi 31/2015
BERBURU RUSA tetapi ketika pesawat mencoba untuk lepas landas dan meninggalkan lembah, pesawat kecil ini kehilangan keseimbangan dan membuat mereka terjatuh ke padang gurun. Salah seorang dari pemburu memanjat keluar dari reruntuhan dan berkata kepada rekannya “Apakah kamu tahu di mana kita berada?” “Saya kira begitu,” jawab pemburu lainnya. “Saya rasa ini adalah tempat yang sama di mana kita mendarat tahun lalu!” “ohh iya itu di sana tanduk rusa yang pernah kita tembak.”
NEWS & EVENT
WORKSHOP
TEKNOLOGI RFID BAGI INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PENERAPANNYA ACS Group menyelenggarakan Workshop dengan thema “Teknologi RFID bagi Industri Manufaktur dan Penerapannya”. Acara yang diselenggarakan di beberapa kota untuk memperkenalkan produk update teknologi RFID dan contoh penerapannya kepada seluruh perusahaan di berbagai kota agar masyarakat IT dapat memahami solusi teknologi RFID yang tepat guna.
Crowne Plaza Hotel Semarang
Acara Workshop berlangsung di Crowne Plaza Hotel Semarang pada tanggal 11 Maret 2015.
Para Pembicara pada acara ini : Adrian Dewantoro, Ihdi Arwan, Heru Wahyudi, Deny Irawan dan Taufiq Rahman. (kiri-kanan)
Pada acara ini diadakan demo produk di mana petugas gudang membawa barangbarang (yang sudah ditempeli RFID tag) dengan trolly berjalan melewati RFID antena Reader. RFID reader akan membaca semua RFID tag tersebut. Acara yang berlangsung setengah hari ini mendapat response yang baik dari para peserta yang hadir melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan.
ibis Styles Surabaya Jemursari
Acara Workshop berlangsung di IBIS STYLES SURABAYA JEMURSARI, GEO Main Hall pada tanggal 8 April 2015.
Para Pembicara pada acara ini : Boedijanto, Wahyu Dwi Candra, Hanief Bastian (Zebra Technologies), Heru Wahyudi, Dimas Pramudya S, Irvan Kurniawan, dan Gian Trisyanto (Brother Indoensia). (kiri-kanan)
Acara ini juga mendapat respons yang baik dari para peserta yang hadir melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Pada acara ini juga diadakan demo produk, seorang petugas gudang membawa barang - barang (yang sudah ditempeli RFID tag) dengan trolly berjalan melewati RFID antena Reader. RFID reader akan membaca semua RFID tag tersebut.
Edisi 31/2015
13
NEWS & EVENT
Sakura Park Hotel & Residence
Acara Workshop berlangsung di Sakura Park Hotel & Residence - Kota Deltamas, Commercial Lot - Cikarang, Bekasi pada tanggal 15 April 2015.
Para Pembicara pada acara ini : Suprianto Kusman, Ari Prasetia, Hanief Bastian (Zebra Technologies), Ahmad Firdaus (LG Electronic Indonesia), Heru Wahyudi, Jemis Pangaribuan, dan Irvan Kurniawan. (kiri-kanan) Pada acara ini juga diadakan demo produk, seorang petugas gudang membawa barang-barang (yang sudah ditempeli RFID tag) dengan trolly berjalan melewati RFID antena Reader. RFID reader akan membaca semua RFID tag tersebut. Acara ini juga mendapat response yang baik dari para peserta yang hadir melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan
Seminar Gathering & Anniversary
Asosiasi Chief Engineer-Bali (ACE Bali) Asosiasi Chief Engineer-Bali (ACE Bali) merupakan satu wadah insan yang berprofesi sebagai ahli teknik di Bali yang mewadahi para Director Engineering, Chief Engineering serta para Engineer Hotel, Restaurant dan institusi lainnya. Pada tanggal 25 April 2015 yang bertempat di Harris Hotel Sunset Road Hall mengadakan acara Seminar dan Gathering dengan thema GOING EXTRA MAIL “MELAKUKAN LEBIH UNTUK SUKSES”.
Acara yang juga diadakan untuk memperingati hari ulang tahun ACE Bali yang ke 15.
ACS Group mengambil bagian dalam acara ini dengan mengambil bagian di salah satu booth yang disediakan.
14
Edisi 31/2015
Workshop with Aruba
Aruba Enterprise Wireless LAN Hands-On Experience, Kuta, Bali Pada tanggal 9 Mei 2015, ACS Group bekerjasama dengan Aruba Networks, PT. Transition Systems Indonesia dan Asosiasi Professional IT Bali menyelenggarakan Workshop dengan thema “WIRELESS WORKSHOP”. Acara ini diadakan untuk memberikan solusi bagi industri Hospitality se Bali khususnya bagi para profesional IT dan acara ini mengambil tempat di 100SUNSET2 HOTELS - Kuta Bali. Acara ini dibuka oleh : Para Pembicara : 1 1 Mario Jack, Denny, Teritory Manager, Technical Consultant, Aruba Networks Indonesia Aruba Networks 2 2 Ngurah Mahendra, Ricky Lee, Branch Manager Denpasar, EnterpriseWireless ACS Group. Product Manager, ACS Group.
1
1
2
Pada acara ini juga diadakan Customer Sharing Experience yaitu dengan Bapak Chandra Wibowo dari Bali Hai Cruises dan Bapak Cokorda Gede Dody Suputra dari Holiday Inn Tanjung Benoa Bali. Kedua perusahaan ini sudah menggunakan produk solusi Aruba Networks.
2
Disela-sela acara ini panitia mengadakan game bagi para peserta untuk men-setting IP dari access point Aruba Networks. Peserta yang tercepat dalam menyetting IP dia yang akan memperoleh hadiah. Access point Aruba Networks dikenal sebagai produk yang sangat mudah dan cepat untuk memproses setting-IP nya.
Workshop with Aruba
Secure Enterprise Mobility Pada tanggal 27 Mei ACS Group, Aruba Networks dan PT. Transition Systems Indonesia Kembali bekerjasama menyelenggarakan Workshop dengan thema “Secure Enterprise Mobility” bertempat di Java Paragon Hotel and Residences - Surabaya. 1
1 Acara ini dibuka oleh : 1 Mario Jack, Teritory Manager, Aruba Networks Indonesia 2 Boedijanto, Branch Manager Surabaya, ACS Group.
2
2
Para Pembicara : 1 Denny, Technical Consultant, Aruba Networks Indonesia 2 Ricky Lee, EnterpriseWireless Product Manager, ACS Group.
Para peserta yang mendapatkan doorprize pada acara ini berfoto bersama para panitia.
Edisi 31/2015
15
NEWS & EVENT
Workshop
Connect Your Business with Intelligent Wireless Network Seiring dengan pertumbuhan yang dramatis penggunaan perangkat nirkabel (WiFi) maka akan mendorong pertumbuhan kontrol penggunaan WiFi untuk mempersiapkan perusahaan dengan #GenMobile dan kebijakan Bring-Your-Own-Devices (BYOD). Pada tanggal 21 Mei 2015 ACS Group bersama Hewlett Packard(HP), Avnet Technology Solutions, Aruba Networks dan PT. Transition Systems mengadakan acara workshop “Connect Your Business with Intelligent Wireless Network”. Acara berlangsung di Holiday Inn Hotel Kemayoran - Jakarta.
Peserta sedang mengunjungi booth yang menampilkan produkproduk yang terkait dengan acara ini dan di booth ini mereka dapat memperbincangkan tentang produk dan solusi kebutuhan di perusahaan mereka.
Proses registrasi untuk semua peserta yang hadir.
1
2
3
4
Response dari peserta workshop yang mengajukan pertanyaan kepada para presenter.
5
1. Arijanto Hartanto, Sales Director, ACS Group 2. Ricky Efraim Lie, Product Manager Engineer ACS Group 3. Denny, Technical Consultant, Aruba Networks 4. Karel Martinus Wijaya, HPN Product Manager 5. Liem Sonny Santoso, Senior Engineer, ACS Group Para Peserta yang mendapat doorprize
16
Edisi 31/2015
Implementasi RFID dengan Professional Services yang tepat
R
FID adalah sebuah tag yang disisipi dengan Integrated Circuit dan antena penerima (receiver) radio frekuensi (RF) yang jika mendapat daya atau power akan melakukan response atau transmisi balik ke pemancarnya (transmitter) itulah gambaran singkat teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dalam meng-capture data.
tags) secara simultan, tanpa harus line of sight ataupun human involvement. Hal ini tentu saja menciptakan efektivitas yang tinggi dalam hal memangkas aktivitas seperti checkout, inventory control, dan loss prevention costs. 2. Penerapan teknologi RFID akan meningkatkan kinerja supply chain dalam hal asset tracking, product origin tracing, dan product recall. Karena dengan tagging yang unik dan specifik pada produk memungkinkan hal-hal tersebut. 3. Collaborative penerapan informasi dan RFID akan sangat membantu proses supply chain seperti penempatan item barang yang tepat pada lokasi yang tepat pada waktu yang tepat dan untuk harga yang tepat pula (put the right item in the right place at the right time and for the right price). Serta dalam hal proses demand-driven, system product fulfillment akan dapat menghubungkan perilaku consumer terhadap perencanaan inventory dan logistik.
Gambar 1. Tampilan RFID tag di label
RFID bukanlah mengenai hal teknologinya semata, tetapi yang lebih luas adalah terkait mengenai aspek MANAGEMENT dalam implementasinya. Jadi sebelum memulai lebih jauh, perencanaan yang baik merupakan hal yang penting dan utama dalam proses implementasi RFID. Berikut beberapa hal untuk suksesnya suatu implementasi RFID dalam organisasi bisnis:
Dan aplikasi penerapan teknologi RFID saat ini tidaklah sulit asalkan mempertimbangkan dan dengan memperhatikan beberapa hal yang perlu disiapkan dalam perencanaan. Banyak regulasi frekuensi mengenai RFID namun saat ini hanya dua frekuensi band yang sangat diterima secara universal yakni 13.56 MHz (HF) dan rentang 860 – 960 MHZ (UHF) di mana dua band tersebut oleh EPCGlobal dipilih sebagai pilihan spesifikasi yang diakui dan dikenal dengan Class 1 Generation 2 standard. Beberapa aplikasi yang dapat menerapkan RFID 860 – 960 MHZ (UHF) antara lain: 1. RFID readers dapat membaca sejumlah tag (multiple
1. Tentukan Goal atau Tujuan Implementasi RFID Sepertinya mudah, tetapi jika kita tidak dapat merencanakan tujuan dari sebuah implementasi RFID maka tidak akan diketahui sampai mana batasan proyek RFID yang diimplementasikan. Tentukan apa tujuan sebenarnya dari penerapan project RFID Anda? Mulailah dengan tujuan-tujuan sederhana dulu dan jangka pendek serta dapat tercapai/achievable, Sebagai contoh misalnya: 99 Mengurangi tingkat kesalahan dalam pengiriman barang. 99 Mengurangi persediaan barang yang tidak perlu.
Edisi 31/2015
17
TOPIK
99 Meningkatkan persediaan barang yang diperlukan. 99 Menurunkan biaya operasional atau efesiensi yang terbaik. 99 Meningkatkan utilisasi asset, reducing shrinkage. Setelah menentukan tujuan implementasi RFID, selanjutnya adalah melakukan tinjauan terhadap kondisi dan situasi organisasi saat ini, seperti: a. Bagaimana bisnis proses saat ini? Sudah cukup menunjang dan optimal? Sudah efektif-kah terhadap kompetisi dan persaingan bisnis saat ini? b. Bagaimana infrastruktur lingkungan organisasi bisnis kita saat ini, apakah dapat mendukung untuk penerapan implementasi RFID? c. Jika tidak dapat dilakukan oleh internal, apakah ada vendor yang dapat mengerjakan untuk project RFID ini? Apakah vendor dan client menggunakan teknologi yang sama, misalnya HF atau UHF?
2. Bentuk tim yang terkait dan susun jadwal tahapan atau fase dalam implementasi. Dapatkan dukungan dari High Level Management (khususnya mengenai anggaran untuk suksesnya implementasi RFID) dan libatkan beberapa departemen yang terkait, misalnya departemen produksi, operasional, Warehouse Management, Security, Finance dan IT. Lakukan edukasi dan sosialisasi terhadap tim yang terbentuk mengenai kinerja nyata dan ekspektasi dari implementasi RFID, dan manfaatkan data-data yang telah dikumpulkan secara internal antar departemen. Identifikasi terhadap semua permasalahan, resiko bisnis dan peluang keberhasilan implementasi RFID, sekalipun jika peluang keberhasilan tersebut mungkin akan merubah bisnis proses. Rencanakan strategi dalam jadwal implementasi proyek RFID, misalnya dengan memulai pilot project, lakukan pada area dengan cakupan yang kecil dan di lokasi yang mungkin tidak terlalu tinggi aktivitas operasionalnya dulu sehingga memberikan gambaran pada tim akan benefit yang terjadi serta proses bisnis operasionalnya. Kesalahan dan ketidaksempurnaan mungkin akan terjadi pada tahapan ini dan terima dulu semua masukan dari tim yang terlibat untuk perbaikan dan revisi baik prosedur dan teknis di tahapan berikutnya agar lebih baik dan sempurna. Berikut beberapa tahapan dalam satu project RFID: a. Tahapan mendefinisikan prasyarat kebutuhan. b. Tahapan perancangan. c. Tahapan implementasi. d. Tahapan operasional dan maintenance. 3. Pemilihan vendor dan produk (Reader, antenna dan tag) Pastikanlah vendor yang dapat memenuhi kebutuhan dalam rencana implementasi baik dalam hal kwalitas produk, volume dan jadwal. Selain itu vendor yang
18
Edisi 31/2015
ber-sertifikasi dan product compliant harus menjadi pertimbangan utama. Pertimbangan selanjutnya apakah vendor tersebut menawarkan atau offer site inspection services? Demikian pula halnya penawaran akan design, installation, commissioning dan maintenance services? Dengan siapa mitra kerja yang pernah dikerjakan, baik dalam hal perangkat hardware dan software pada projeyek sebelumnya? Apakah vendor memiliki pengalaman yang sama khususnya dalam industri di mana implementasi RFID akan diterapkan?
Sebagai informasi, PT. Autojaya Idetech dan PT. Solusi Periferal yang tergabung dalam ACS Group merupakan vendor yang bisa diandalkan dalam pengadaan perangkat dan produk RFID dan memiliki pengalaman dalam berbagai sektor industri mulai dari manufaktur, logistik dan transportasi, distribusi dan retail hingga hospitality dan pendidikan. Selain produk dan perangkat, ACS Group juga memiliki jasa services mulai dari consultancy dan presales, di mana team sales dan technical ACS group memiliki sertifikasi keahlian dalam bidang teknologi dan produk RFID akan membantu pelanggan dalam menentukan produk yang tepat guna untuk diterapkan baik itu dalam aspek harga, spesifikasi barang dan jadwal pengirimannya. ACS Group juga dapat memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk Proof of Concept (PoC) terhadap produk-produk RFID, Misi ACS Group adalah: “Memberikan solusi tepat guna dan layanan purna jual yang total untuk melindungi investasi pelanggan”. PoC merupakan satu kesempatan bagi pelanggan untuk menguji dan membuktikan apakah produk-produk RFID yang akan diterapkan mulai dari Reader (baik fixed ataupun mobile), antenna dan tag akan sesuai dengan kebutuhan atau requirement dan fit dengan sistem sehingga memberikan keyakinan dan confidence level yang tinggi untuk proses selanjutnya yaitu implementasi. 4. Lakukan site survey Ketika akan merancang atau men-design satu solusi RFID, salah satu kebutuhan fundamental adalah melakukan aktivitas site survey. Tujuan site survey selain inspeksi lokasi dan menentukan jumlah kebutuhan perangkat yang dibutuhkan, agenda lainnya adalah memastikan apakah ada sumber-sumber potensi gangguan signal atau interferensi electromagnetic pada lokasi di mana RFID sistem akan diterapkan baik di pabrik, gudang distribusi atau apapun lingkungan deployment penerapan RFID nantinya. Team Professional Services ACS Group sangat menyarankan dan menawarkan jasa Professional Services
TOPIK
untuk melakukan RFID site survey kepada para pelanggan sebelum melakukan implementasi RFID. Site Survey akan dilakukan oleh engineer yang berpengalaman dengan menggunakan beberapa tools untuk meng-capture signal di lokasi untuk memastikan apakah ada atau tidak potensi gangguan RF dan electromagnetic. Berikut tabel beberapa faktor gangguan RF yang dapat di-prediksi dan yang tidak dapat diprediksi serta yang dapat dikontrol dan yang tak dapat dikontrol :
Uncontrollable
RF Interference Factors
Controllable
Gambar 3. Petugas membawa barang melewati antena RFID
Predictable
Unpredictable Source : IBM Intregated Technology Services
Gambar 2. Tabel Interference Factors 5. Instalasi perangkat RFID Setelah mendapatkan vendor dan product RFID yang tepat dan sesuai serta melakukan inspeksi lokasi dengan site survey selanjutnya adalah tahap instalasi perangkat RFID seperti Reader RFID dan sejumlah antenanya, penarikan kabel data ke jaringan dan kabel power listrik serta instalasi beberapa input dan output interface misalnya sensor, lampu indikator dan lain-lain. Berikut gambaran beberapa lokasi penempatan RFID dan antenna-nya, seperti pada: a. Portal atau Gate Instalasi pada sebuah portal memang umumnya dilakukan dalam implementasi RFID, misalnya saja pada pintu-pintu area receiving (penerimaan barang) dan area shipping (pengiriman barang) di gudang. Hal ini dilakukan dengan memasang fixed RFID reader yang multi-port (biasanya 4 port) dan antena di setiap sisi atau pintu docking. Konfigurasi yang paling umum adalah dengan dua antena di setiap sisi dipasang pada tiang (satu antena di atas yang lain) sehingga memberi ruang yang cukup untuk jalur keluar masuk palet ukuran rata-rata. Konfigurasi lain yang umum adalah dengan 2 antena di kedua sisi dan dua antena di atas.
Instalasi seperti ini digunakan untuk melacak pergerakan barang masuk dan keluar dari gudang, baik menggunakan case level tags ataupun item level tags. Keuntungan penerapan ini dibandingkan dengan penggunaan barcode pastinya tidak ada intervensi manual yang diperlukan, identifikasi terhadap setiap inner box dapat ditentukan tanpa perlu membongkar palet dan sejumlah besar kotak dapat di-scan/dipindai dalam seketika – dan jika item telah di-tag dengan baik dan benar maka hanya dengan “melewati” gate atau portal tersebut maka track data pallet yang diinginkan dapat secara otomatis diperiksa konsistensinya, baik proses added dan removed data dari sistem manajemen gudang.
Gambar 4. Barang-barang yang ada di palet dibaca oleh antena RFID
Edisi 31/2015
19
TOPIK
b. Forklift-mounted reader Instalasi lainnya pada kendaraan forklift dengan menggunakan mounted reader RFID dan koneksi ke host aplikasi dapat melalui jaringan wireless LAN sehingga data mengenai beban forklift dapat diketahui secara langsung dengan sistem on-line. Instalasi pada kendaraan forklift jika dikombinasikan pula dengan perangkat GPS pada area open yards dengan location tag sangat powerful dan memungkinkan melacak pergerakan barang dan lokasi perpindahannya serta informasi di mana keberadaan barang ditempatkan.
Gambar 5. Antena RFID yang dipasang di Forklift 6. Transfer Knowledge (Pelatihan) Tahapan selanjutnya adalah memberikan pelatihan atau transfer knowledge kepada para pengguna yang terkait dengan sistem RFID yang diterapkan khususnya mengenai standard prosedur dan cara kerja sistem serta operasi penggunaannya dalam operasional sehari-hari. ACS Group memberikan pelatihan pengoperasian dan penggunaan perangkat kepada pelanggan setelah instalasi perangkat yang di-deploy dan di-supply. Modul pelatihan mulai dari pengetahuan fundamental akan teknologi RFID hingga praktek dan latihan (hands-on practice) mengenai setting dan konfigurasi yang lebih comprehensive dan advanced terhadap perangkat-perangkat RFID beberapa vendor ternama dapat dilakukan secara in-house training atau pun di luar kantor sesuai lokasi yang ideal untuk belajar. Durasi waktu dan materi pelatihan RFID yang diharapkan pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta. Gambar 6. Instruktur dari ACS Group sedang memberikan pelatihan kepada para user
20
Edisi 31/2015
7. Maintenance Support Dalam operasional nantinya, setelah implementasi sistem RFID telah berjalan dengan sukses, jangan lupa untuk melakukan maintenance baik terhadap sistem dan perangkat, maintenance dapat dilakukan secara periodik waktu tertentu, misalnya per bulan atau per quarter tiga bulan, hal ini bergantung bagaimana load operasional. Jika human resources internal terbatas, mungkin dapat dipertimbangkan menggunakan jasa dari eksternal dengan vendor yang dapat melakukan support seperti: a. After sales support seperti warranty service dan repair/perbaikan barang jika terjadi kerusakan perangkat. b. Back-up unit untuk memastikan lancarnya operasional selama masa perbaikan perangkat yang rusak. c. On Call Support dan on site engineer troubleshooting jika terjadi insiden terhadap perangkat-perangkat yang di-deploy d. Preventive maintenance berkala untuk memeriksa kondisi perangkat yang digunakan dalam operasional sehari hari. e. Standby engineer hingga Support 24 hours jika operasional sangat critical dan beroperasi 24 jam seperti pada Distribution Center contohnya. Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka implementasi RFID dan beberapa point-point di atas dapat disupport oleh team ACS Group Professional Services mulai dari consultancy, presales, dan after sales.
Engineer Satria Ardhi Bramana sedang menjelaskan info produk
PRODUCT HIGHLIGHT
AUTO-ID9
AUTO-ID6L • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
CPU : Cortex™-A7 Quad core 1.2GHz RAM : 1 GB ROM : 4 GB Operating sys : Android4.3 User’s storage Micro SD Card Compatible 32GB SDHC compatible Protocol : IEEE 802.11b/g/n RFID read / write RFID-UHF, RFID-HF, RFID-LF, RFID active (OPTION) Keypad : 28Keys; LED(Backlight) Display 3.5 in. industrial display, 640*480, capacitive touch Power Removable, rechargeable 3.7V Lithium-ion 3600 mAh battery Data transmission slot Industrial Micro USB, supports USB2.0 High Speed Notifications : Audio; Vibration; LED Audio : Internal Speaker/ Microphone Dimensions 169(H) × 72(W) × 36(T)mm , (W:72mm does not include the side button) Weight(With battery) 313g (differs depending on detailed configurations) Operating Temp : -20°C to +50°C Storage Temp : -40°C to +60°C (With battery) -40°C to +70°C(Without battery) Humidity : 5% to 95% RH non-condensing Sealing rate : IP65 Drop Specification Multiple drops to concrete: 5 ft./1.5 m across the operating temperature range Tumble Specification 1000 1.64 ft/0.5m tumbles at room temperature Pitch Angle : ±65°from normal Skew Tolerance : ±50°from normal Ambient Light Immunity : Sunlight: 10,000ft Scan Depth : 13.5cm(5mil), 91cm(55mil) Scan Frequency : 100±10 per second Scan Width : 47° Laser Power : 1.7 Milliwatt ± 0.2 Milliwatt (Standard) Barcode Supported UPC-A, UPC-E, EAN-8, EAN-13, Code128, Code 39, Code 93, Code 11, Codabar, Interleaved 2 of 5, Discrete 2 of 5, Chinese 2 of 5, MSI, RSSI etc.
• • • • •
CPU : Cortex™-A7 Quad core 1.2GHz RAM : 1 GB ROM : 4GB Operating sys : Android4.3 User’s storage Micro SD Card Compatible 32GB SDHC compatible • Interface/Communication Industrial Micro USB interface, support USB2.0 High Speed ; Plug supports serial port communication (optional) • Protocol IEEE 802.11a/b/g/n (2.4G/5G dual frequency WIFI) • Keypad : 17/22 buttons(Backlight) • Display 4 inch industrial grade and cold resistance IPS screen, capacitive touch ,dual mode touch-with or without a thick glove / with or without wet hand • Notifications : Audio; Vibration; LED • Audio Built-in loudspeaker, built-in microphone, 3.5mm stereo headset interface • Sensor ( optional) Acceleration sensor , Optical fiber sensor ,Electronic compass ,Gyroscope • Dimensions 156(H)×70(W)×21(T)mm ( 27mm at barcode engine) • Weight(With battery) 270g(battery included , slightly differs depending on various configurations) • Operating Temp : -20°C to +50°C • Storage Temp : -40°C to +60°C (With battery) -40°C to +70°C(Without battery) • Humidity : 5% to 95% RH non-condensing • Sealing rate : IP67 • Drop Specification : 1.5m drops • Tumble Specification 1000 hits 0.5m tumbles (equal to 2000 times impact) • Pitch Angle : ±65°from normal • Skew Tolearance : ±50°from normal • Scanner : 2D Laser Scan Engine(SE4500) • Ambient Light Immunity Sunlight: 10,000ft, Candles(107,640Lux) • Scan Depth : 15.2cm(4mil), 64.1cm(55mil) • Scan Frequency : 100±10 per second • Scan Rate Min. 92 times/sec., typical 104 times, max.116 times(bidirectional) • Scan Width : 47°, 35° • Laser Power : 0.7 Milliwatt ± 0.1 Milliwatt (Standard) • Barcode Supported UPC-A, UPC-E, EAN-8, EAN-13, Code128, Code 39, Code 93, Code 11, Codabar, Interleaved 2 of 5, Discrete 2 of 5, Chinese 2 of 5, MSI, RSSI etc.
Edisi 31/2015
21
PRODUCT HIGHLIGHT
AUTO-ID 7 ½
• CPU : Marvell Intel XScale ™ PXA3XX 624 Mhz • RAM/ROM : 256MB/256MB • Operating System Microsoft Windows CE or Microsoft Windows Mobile • Protocol : IEEE 802.11b/g/n • User’s Memory Expansion Standard 4GB; Micro SD Card, 32GB SDHC compatible • Interface/Communication : RS232, USB2.0 Full Speed • Keyboard 29 keys (Standard) P+R material, LED (buttons with backlit) • Display 2.8” industrial color LCD, 65536 colors, 240(W)×320(L)(QVGA)
• Notification Voice prompt, Vibration, Charging indicator, Barcode scanning light, Battery cover detect indicator • Audio : Built-in loudspeaker, outside wired headset • Dimensions Upper - 80mm(length)×66.6mm(width)×47.8mm (height) Bottom - 180mm(length)×56mm(width)×31mm(height) • Weight(with battery) : 330g±5g • Operating Temp : -20°C to +50°C • Storage Temp : -40°C to +60°C(Battery included) -40°C to +70°C(Battery excluded) • Humidity : 5% to 95% RH non-condensing • Sealing level rate : B IP65 • Drop Specification Multiple drops to concrete: 5ft./1.5m across the operating temperature range • Tumble Specification 1000times 0.5m tumbles at room temperature, (equivalent to 2000 times impact) • Scanner : 1D Laser Scan • Code Support UPC-A,UPC-E,EAN-8, EAN-13, Code 128, Code 39, Code 93, Code 11, Codabar, Interleaved 2 of 5, Discrete 2 of 5, Chinese 2 of 5, MSI, RSSI etc
AUTO-ID®PAD • Operating system : Android4.3 • CPU : Cortex™-A7 quad core 1.2GHz • RAM / ROM : 1GB/4GB • User storage memory User Memory Expansion: Micro SD Card, max. compatible 32GB • Dimensions 123(H)×199(W)×11(T)mm (21mm at barcode engine) • Weight 485g (battery included, slightly differs depending on various configurations)
22
Edisi 31/2015
• Notification : Sound, vibrator, LED indicator light • Display 7” full-view LCD, capacitive , touch-with or without a thick glove / with dry or wet hand, 280(H)×800(W) WXGA • Touch screen : Capacitive • LED : Backlight • Keyboard : 6 main buttons; 3 side buttons • Audio Built-in double loudspeaker, built-in microphone, 3.5mm stereo headset interface • Sensor Acceleration sensor, Optical fiber sensor, Electronic compass, Gyroscope • Drop Specification : 1.2M • Sealing rate : IP65 • Humidity : 5% to 95% RH non-condensing • Operating temperature : -20o to +50o • Storage temperature : -40oto +50o • ESD : ±15kV air, ±8kV direct • Anti-shake and anti-knock • Option 1 WLAN: IEEE 802.11a/b/g/n (2.4G/5G dual frequency Wi-Fi) • Option 2 : WWAN : WCDMA+EVDO+TD-SCDMA • Option 3 : WPAN Bluetooth 4.0 (dual-mode, support BLE)
M-Class • Form factor with a small footprint for an industrial printer to fit in tight spaces where work space is a premium • Rugged construction features a precision die-cast aluminum frame • Real time clock for accurate date-time labeling • Multi-language menu available in English, Spanish, German, Italian, and French • 5-button, 128x64 LCD graphical backlit display is easy to read, enabling user-friendly label set-up and configuration • Field installable options such as cutters, peel & present sensors, and thermal transfer option can be added easily to upgrade a base printer • Versatile media compatibility supports coated side in or coated side out ribbons without reconfiguring the printer or purchasing additional options resulting in easier ribbon inventory management • IntelliSEAQ™ printhead : proactive diagnostic tools allow easy access to printhead performance and history • The M-Class utilizes widely used DPL and supports MCL designer and 123 Print. With the PL-Z and PL-I printer language emulations, users can easily integrate the printer to existing solutions
PRODUCT HIGHLIGHT
Benefits: • Increased productivity – M-Class Mark II keeps up with high label demand applications, boasting 32% faster performance than the nearest competitor in its class. The modular design and field-installable options cut back on downtime and improve efficiency. With its unique form factor, the M-Class Mark II fits easily in tight spaces where work space is a premium. • One printer does it all – The M-Class Mark II printer can be used in a wide variety of applications with a range of media compatibility, connectivity, emulation support, and options including RFID support. It is easy on the budget with the best value proposition for an industrial strength printer.
I-Class
•
•
• • • • • •
• OPTIMedia reduces set-up time by enabling the printer to automatically adjust to optimum heat and speed setting to produce the best print quality Lower power consumption delivers 25 % lower power consumption in its category. The ECO IntelliSEAQ™ print head has durable coating, better abrasion resistance, and longer life Multiple Communication Ports: Offers the largest selection of communication ports in the mid level industrial printer range including serial, parallel, USB, LAN, 2 USB Host ports and SDIO, W-LAN, and GPIO interface card Graphical Display includes a 7-button 128x64 LCD graphical backlit display that is easy to read, enabling user friendly label configuration set-up Rugged construction features a geardriven design and durable die-cast aluminum frame Wide access to the printhead makes the I-Class Mark II very easy to maintain; both printhead and platen roller can be changed in less than 5 minutes Field installable options such as cutters, peel & present sensors, and thermal transfer option can be added easily to upgrade a base printer Multi-language menu available in English, Spanish, German, Italian, and French Software: Includes DPL and other popular language emulations that allow the printer to integrate easily into new or existing applications
E430RM2-3BM • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Display 4.3” - Projective Capacitive Touch Processor ARM ® Cortex™-A9 1.0Ghz System Memory 1GB SDRAM Storage 4GB eMMC (Optional to 32GB, MOQ: 1K) External Micro SD Card(Up to 32G ) Audio 1.2W Speaker (internal) Expansion Slot 1 x Micro SD card slot (internal). Support Android 4.1 Built-in Motorola SE4500 1D/2D barcode reader 5 megapixel digital camera with LED auxiliary backlight 2 megapixel digital camera on front Side Lightweight for easily portable IP65 Dust & Water Protection Compliant with MIL-STD-810G Standard Built-in Wi-Fi / Bluetooth / GPS / 3G WLAN Support 802.11 a/b/g/n Bluetooth 2.1+EDR WWAN 3.5G (for data Transmission) Built-in GPS module Operating Temperature -20 deg.C to 60 deg.C (AC Mode), -10 deg.C to 50 deg.C(Battery Mode) Gross Weight(kg)(single pcking) 240g
PT-9800PCN • Prints high-quality, extremely durable laminated thermal transfer labels • Compatible with Windows® OS computers, including Windows® 7 • Drop-in tape cartridge design helps make media replacement simple and trouble free • Includes PT-Editor 5 professional barcode and label design/print software application • Prints high quality 360dpi text, graphics and barcodes • Fast, host based printing – up to 3.1 ips** • Reliable built-in automatic cutter • 10/100 Base TX Ethernet, USB 2.0 (host and peripheral) and RS 232C serial interface connectivity • Attractive, small-footprint printer design
PRODUCT PORTFOLIO Edisi 31/2015
23
CORPORATE & PRINCIPLE INFO
ENGINEER GATHERING
Para engineer ACS Group termasuk dari seluruh cabang pada tanggal 18-19 Maret 2015 kembali berkumpul bersama di gedung ACS Group menyatukan langkah kerja dan visi bersama untuk peningkatan dan pengembangan teknologi professional services. Pertemuan ini merupakan pertemuan tahunan yang kedua dan akan terus diadakan untuk sharing dan upadate knowledge antar engineer.
TRAINING HONEYWELL SECURITY Bertempat di kantor cabang Surabaya Ruko Gateway D-27, tanggal 26 Maret 2015 yang lalu para engineer cabang Surabaya, Semarang dan Bali yaitu Wahyu Dwi C, Dimas Pramudya S, Fery Setiawan, Ihdi Arwan dan Edy Listartha mendapatkan training dari Honeywell Security Group cabang Surabaya. Materi yang diberikan yaitu Honeywell Integrated Security (Pro-Watch), Vista 123, WinPax, Fire Alarm, CCTV dan DVR Hybrid. Dengan training ini para engineer diharapkan dapat mensupport tugas di lapangan.
BRANCH MANAGER MEETING
Pada tanggal 27 Maret 2015 bertempat di kantor pusat ACS Group - Gunung Sahari, semua manager yang ada di Jakarta dan seluruh cabang bersama para Director melakukan sharing bersama untuk menangani permasalahan/kendala yang timbul di lapangan dan menyatukan langkah-langkah kerja yang perlu diambil untuk mencapai target yang ditetapkan bersama.
WING Express Training Road Show
Untuk meningkatkan pengetahuan para engineer, Zebra Technologies mengadakan training dengan thema “SELLING ZEBRA TECHNOLOGIES WING EXPRESS WLA SOLUTION” yang diadakan di gedung ACS Group pada tanggal 31 Maret 2015. Training ini akan membekali para engineer tentang product WiNG Express, Market Landscape-nya, Competitive product, Key Concepts dan lain-lain.
24
Edisi 31/2015
CORPORATE & PRINCIPLE INFO
Seluruh staff
ACS GROUP
mengadakan acara tahunan outing bersama ke Yogyakarta dan Magelang acara ini berlangsung pada tanggal 24-26 April 2015 yang lalu. Acara ini mengambil tema
“We Can Do It, The Fun Way”.
Bersama-sama menaiki kendaraan yang disediakan panitia menuju kawasan wisata Gua Pindul Bersiap-siap untuk masuk ke Gua Pindul
Memasuki Gua pindul yang dipenuhi stalaktit dan stalakmit Bersama mengunjungi warisan luhur bangsa kerajaan Mataram Kuno yaitu Candi Borobudur.
kunjungan selanjutnya ke De Mata Trick Eye Museum, di mana seluruh staff melakukan foto-foto sesuai dengan keinginan mereka
Edisi 31/2015
25
CORPORATE & PRINCIPLE INFO
Rafting bersama di Sungai Progo
Menantang arus deras yang berasal dari lereng Gunung Sumbing.
Beberapa Fun game yang dilakukan oleh seluruh staff ACS Group
Kunjungan terakhir yaitu menuju Taman Sari yang merupakan situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan kunjungan ke Malioboro untuk belanja oleh-oleh.
TRAINING HYPERMART Sebagai kewajiban ACS Group saat pengimplementasian suatu produk di customer maka para engineer akan melakukan training product tersebut. Pada tanggal 19 mei 2015 engineer Satria Brahmana dan Junior Silalahi melakukan training produk kepada para leader team yang ikut program EDP Hypermart dari seluruh toko yang ada di Indonesia.
26
Edisi 31/2015
RUGGED &
READY
RLe SERIES PRINTERS Portable Label Printers • Increased Memory • Expanded Wireless Capability • Multiple O/S Compatibility • Quick/Accurate Printing • High Performance Battery
Available in two sizes: 4" (RL4e) and 3" (RL3e)
• Perfect Drop-In Replacement
These workhorse printers have been designed with significant enhancements that put them over the top in performance and durabilty, compared with any other label printer on the market!
For more information on how Datamax O’Neil’s RLe Series printers can increase your productivity, scan the code on the left, or visit:
www.datamax-oneil.com
Edisi 31/2015
27
28
Edisi 31/2015