Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 119- 129
PRIORITAS PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN METODE ANALISIS MULTI KRITERIA (STUDI KASUS DI KOTA BANDA ACEH) Mifa Maulidya1, M. Isya2, Sofyan M. Saleh3 1)
Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Rekayasa Transportasi, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. email:
[email protected] 2,3) Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email:
[email protected]
Abstrak: Transportation is one of the most influential aspects in regional development plan. Transportation can be a liaison between regions and accelerate the process of movement of goods and people. The infrastructure of land transportation that is very essential for the acceleration is road. In order to make the road can accommodate the needs of movement with a certain level of service, there should be an effort to maintain the quality of the road. The purpose of this study is to determine the condition of the national road in the Banda Aceh city as well as what type of treatment that will be used, so it can be determined the priority of road handling. The benefit of this study is to provide an alternative in choosing priority road handling in accordance with current conditions. The method that used to assess the condition of the road and the type of treatment is the Bina Marga method by using Road Condition Survey (SKJ). Prioritization of road handling will be done by using Multi Criteria Analysis (AMK) by making the value of road conditions, type of road handling, LHR volume, and land used activities as the selection criteria. The results of this study were the criteria for road conditions (51.84%) came out as respondent choice in determining the criteria for road handling, while the LHR volume criteria (14.25%) was respondents last choice. The roads segment that became the priority of road handling is Jalan Teuku Umar (14.32%) with the assessment criteria of road segment was medium road conditions, the type of maintenance handling routine, level of LHR high volume and the land use in form of regional trade. Keywords: road condition, type of treatment, multi criteria analysis (AMK), road condition survey(SKJ) Abstrak: Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting bagi kelancaran dalam transportasi, dimana jalan selalu memfasilitasi setiap pergerakan yang terjadi baik pergerakan manusia maupun pergerakan barang. Agar jalan tetap dapat mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha untuk menjaga kualitas layanan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting jalan nasional yang ada di Kota Banda Aceh, mengetahui jenis penanganan yang akan dilakukan berdasarkan kondisi jalan yang ada serta mengetahui pemilihan prioritas penanganan ruas jalan nasional yang akan diutamakan penanganannya. Metode yang digunakan untuk menilai kondisi jalan dan jenis penanganannya adalah metode Bina Marga dengan melakukan Survey Kondisi Jalan (SKJ). Penentuan prioritas penanganan jalan akan dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Multi Kriteria (AMK) dengan menjadikan nilai kondisi jalan, jenis penanganan jalan, volume LHR, aktivitas tata guna lahan sebagai kriteria pilihan. Hasil penelitian ini adalah kriteria kondisi jalan (51,84%) menjadi pilihan responden dalam menentukan kriteria penanganan jalan, sedangkan kriteria volume LHR (14,25%) menjadi pilihan akhir responden. Ruas jalan yang menjadi prioritas penanganan jalan adalah Jalan Teuku Umar (14,32%) dengan kriteria penilaian ruas jalan yaitu kondisi jalan sedang, jenis penanganan pemeliharaan rutin, tingkat volume LHR tinggi dan tata guna lahan berupa daerah perdagangan. Kata kunci: kondisi jalan, jenis penanganan, prioritas penanganan, Analisis Multi Kriteria (AMK), Survei Kondisi Jalan (SKJ)
119 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala permukaan. Berdasarkan kondisi jalan dan jenis
PENDAHULUAN
Jalan merupakan prasarana transportasi
penanganannya selanjutnya ditentukan prioritas
darat yang sangat penting bagi kelancaran
penanganan
dalam
selalu
Analisis Multi Kriteria. Metode ini didapatkan
memfasilitasi setiap pergerakan yang terjadi
dari perangkingan terhadap penilaian yang
baik pergerakan manusia maupun pergerakan
diberikan kepada pihak-pihak (stakeholder)
barang. Agar jalan tetap dapat mengakomodasi
yang berkompeten dibidang penanganan jalan
kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan
melalui kuisioner.
transportasi,
dimana
jalan
dengan
menggunakan
metode
tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha KAJIAN PUSTAKA
untuk menjaga kualitas layanan jalan. Demi tercapainya tingkat layanan jalan
Dalam kajian pustaka ini diuraikan beberapa
yang baik, maka perlu dilakukan pemeliharaan
teori yang mendukung penelitian yang dikutip dari
agar kondisi jalan tetap selalu pada kondisi
beberapa referensi yang ada kaitan dengan
yang baik. Selama ini pemeliharaan ruas jalan
penelitian.
ditentukan dengan pengamatan secara visual dan melihat dari sejarah penanganan jalan.
Kondisi jalan Hardiatmo (2007) menjelaskan bahwa
Penentuan ruas jalan untuk dilakukan perbaikan sejarah
penilaian terhadap kondisi perkerasan jalan
penanganan yang telah dilakukan pada tahun
merupakan aspek yang paling penting dalam hal
sebelumnya.
menentukan
selama
ini
dilihat
Hal
ini
berdasarkan
disesuaikan
dengan
kegiatan
pemeliharaan
dan
ketersediaan anggaran untuk pemeliharaan ruas
perbaikan jalan. Terdapat beberapa sistem
jalan nasional. Ruas jalan yang akan ditinjau
penilaian kondisi perkerasan sebagai berikut :
pada penelitian ini adalah delapan ruas jalan
1.
Bina Marga;
nasional yang ada di Kota Banda Aceh.
2.
Asphalt Institute;
3.
Metode PCI.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting jalan nasional yang ada di Kota Banda Aceh, mengetahui jenis
Penanganan jalan
penanganan yang akan dilakukan berdasarkan
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.
kondisi jalan yang ada serta mengetahui
34 Tahun 2006 tentang Jalan Pemeliharaan
pemilihan prioritas penanganan ruas jalan
Jalan dapat dikatagorikan ke dalam 3 hal yaitu :
nasional yang akan diutamakan penanganannya.
1.
Pemeliharaan Rutin
Metode yang akan digunakan dalam
2.
Pemeliharaan Berkala
menentukan kondisi jalan dan penanganannya
3.
Rehabilitasi Jalan
adalah metode Bina Marga, dimana metode ini menilai
kondisi
jalan
berdasarkan
survei
Survei Kondisi Jalan Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 120
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Survey
kondisi
permukaan
jalan
kendaraan dengan muatan berlebih. Nilai
dilakukan untuk mendapatkan nilai Surface
Surface Distress Index (SDI) untuk tebalnya
Distress Index (SDI), untuk setiap penilaian
bekas roda kendaraan yang terdapat pada
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
permukaan jalan dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 1.
Penilaian Luas Retak Angka
Katagori Luas
Nilai SDI1
Retak
1
Tidak Ada
-
2
< 10 %
5
3
10 – 30 %
20
4
> 30 %
40
Tabel 4.
Penurunan Bekas
Angka
Nilai
Roda
1
Nilai SDI4
X
Tidak Ada
-
-
2
< 1 cm dalam
0,5
3
1 – 3 cm dalam
2
4
> 3 cm dalam
4
Sumber : Bina Marga, 2011
Nilai SDI berdasarkan katagori lebar
Penilaian Bekas Roda
Hasil SDI3 + 5 x 0,5 Hasil SDI3 + 5 x2 Hasil SDI3 + 5 x4
retak dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Sumber : Bina Marga, 2011 Tabel 2.
Penilaian Lebar Retak
Dari nilai Surface Distress Index (SDI)
Angka
Katagori Lebar Retak
Nilai SDI2
1
Tidak Ada
-
yang didapatkan selanjutnya dapat dilihat
2
Halus < 1 mm
-
kondisi
3
Sedang 1 – 3 mm
-
4
Lebar > 3 mm
Hasil SDI1 x 2
Sumber : Bina Marga, 2011
kerusakan
penanganannya.
jalan
Penentuan
dan kondisi
jenis jalan
berdasarkan jumlah Nilai Surface Distress Index (SDI) yang diperoleh dapat dilihat pada
Nilai SDI untuk jumlah lubang yang terdapat
Tabel 5 berikut.
pada permukaan jalan per 100 meter dapat dilihat Tabel 5.
pada tabel 3 berikut.
Teknik Surface Distress Index (SDI) Kondisi Jalan
Tabel 3.
Penilaian Jumlah Lubang 3
SDI
Baik
< 50
Angka
Jumlah Lubang
Nilai SDI
Sedang
50 - 100
1
Tidak Ada
-
Rusak Ringan
100 - 150
Rusak Berat
> 150
2
< 10 / 100 m 10 – 50/100 m
3 4
> 50/100 m
2
Hasil SDI x 15 2
Hasil SDI x 75
Sumber Bina Marga, 2011
2
Hasil SDI x 225
Sumber : Bina Marga, 2011
Berdasarkan tipe lapisan permukaan jalan didapatlah kondisi permukaan ruas jalan yang
Bekas
roda
merupakan
penurunan
permukaan jalan akibat yang diakibatkan oleh 121 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
diamati, dimana baik buruknya permukaan jalan dapat dilihat dari nilai International Roughness
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Index (IRI) yang diperoleh dari instansi Dinas
berdasarkan nilai Surface Distress Index (SDI)
Pekerjaan
dan nilai International Roughness Index (IRI).
Umum.
Type
Permukaan
dan
Roughness dapat dilihat pada Tabel 6.
Jenis penanganan jalan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini.
Tabel 6.
Type Permukaan dan Roughness Type
No.
IRI
1
<4
Aspal
Very Good
2
4-8
Aspal
Good - Fair
3
8 - 12
Aspal
Fair - Poor
4
12 - 16
Aspal
Poor - Bad
5
16 - 20
Aspal
Bad
6
≥ 20
Aspal
Very bad
7
Keterangan
permukaan
Any
Unsealed
Tabel 8.
(m/km) <4
menghubungkan atau mengkombinasikan nilai Index
50 – 100
< 50
100 – 150
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Rutin
Rutin
Berkala
4–8
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
8 – 12
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Rutin
Rutin
Berkala
> 150 Peningkatan /Rekonstruksi Peningkatan /Rekonstruksi
Unsealed
Menentukan nilai kondisi jalan dengan
Distress
SDI
IRI
Sumber Bina Marga, 2011
Surface
Penentuan Jenis Penanganan Jalan
(SDI)
dan
> 12
Peningkatan
Berkala
Berkala
Berkala
/Rekonstruksi
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
/Rekonstruksi /Rekonstruksi /Rekonstruksi /Rekonstruksi
Sumber Bina Marga, 2011
nilai
International Roughness Index (IRI) sehingga diperoleh kondisi jalan. Penentuan kondisi ruas jalan dapat dilihat pada Tabel 2.7 dibawah ini.
Analisis Multi Kriteria Tamin
(2008)
menjelaskan
bahwa
Analisis Multi Kriteria adalah metode yang dikembangkan dan digunakan dalam masalah
Tabel 7.
Penentuan Kondisi Ruas Jalan
pengambilan keputusan dan dimaksudkan untuk
SDI
IRI (m/km)
< 50 Baik
<4
50 – 100
100 – 150
Sedang
Sedang
Rusak
ekonomi dan finansial serta juga bisa mengikut
Berat
sertakan berbagai pihak yang terkait dengan
Rusak
Ringan
Berat
Rusak
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
Berat
Rusak
Rusak
Rusak
Rusak
menggunakan persepsi stakeholders terhadap
Berat
Berat
Berat
Berat
kriteria-kriteria atau variable-variabel yang
Sedang
Sedang
8–
Rusak Berat
> 12
bisa mengakomodasi aspek-aspek diluar kriteria
Rusak
4–8
12
> 150
Sumber Bina Marga, 2011
suatu proyek secara komprehensif dan scientific (kuantitatif maupun kualitatif). Analisis
Multi
Kriteria
(AMK)
dibandingkan dalam pengambilan keputusan.
Menentukan jenis penanganan yang akan dilakukan terhadap kondisi ruas jalan tersebut. Penentuan
jenis
penanganan
diperoleh
Pembobotan kriteria Penentuan
bobot
kepentingan
antar
kriteria dilakukan dengan membandingkan Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 122
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala masing-masing kriteria. Dalam penentuan bobot
Wi aij ; i, j 1,2,......n ................ 1 Wj
kriteria pendapat kualitatif dari stakeholders digunakan
skala
penilaian
untuk
menilai
pendapat
tersebut
bentuk
angka
Prinsip sintesis hasil penilaian adalah
(kuantitatif). Menurut Saaty (1993), untuk
mengambil setiap turunan skala rasio prioritas-
berbagai permasalahan, skala 1 sampai 9
prioritas lokal dalam berbagai level dari suatu
merupakan
dalam
hierarki dan menyusun suatu komposisi global
mengkualifikasikan pendapat. Skala bilangan
dari kumpulan prioritas untuk elemen-elemen
dari 1 sampai 9.
dalam
dalam
skala
yang
Perbandingan
terbaik
dilakukan
berdasarkan
hierarki
terbawah.
Penilaian
ini
dilakukan untuk setiap sel dalam matriks
kebijakan pembuat keputusan dengan menilai
perbandingan maka akan didapatkan suatu
tingkat kepentingan satu elemen terhadap
matriks perbandingan baru yang merupakan
elemen
matriks
lainnya.
Apabila
suatu
elemen
perbandingan
gabungan
semua
dibandingkan dengan dirinya sendiri maka
responden. Gambar 2 diatas tersebut diolah
diberi
perbandingan
dengan melakukan perhitungan pada tiap baris
berpasangan dapat dilihat pada Gambar 2
tersebut sehingga didapatkan eigenvektor untuk
sebagai berikut :
masing-masing kriteria dengan menggunakan
nilai
1.
Penilaian
Persamaan 2 berikut ini: A1 A1
1
A2
𝑤2 𝑤1
A2
... 𝑤1 𝑤2
An ...
𝑤1 𝑤𝑛
...
𝑤2 𝑤𝑛
wi = 𝒏 (𝐚𝐢𝟏 𝐱 𝐚𝐢𝟐 𝐱 … 𝐱 𝐚𝐢𝐣 ) ............................. 2
Matriks 1
...
...
...
...
Sumber : Mulyono (2007)
Vektor
pembobotan
elemen-elemen
diperoleh
tersebut
merupakan eigenvector yang juga merupakan bobot
Gambar 2. Matriks Perbandingan Berpasangan
yang
kriteria.
Bobot
kriteria
(xi)
atau
Eigenvektor tersebut ditentukan berdasarkan Persamaan 3 : xi = (wi / Σ wi) ...................................
3
operasi A1, A2.... An dinyatakan sebagai vektor w, dimana w = (w1, w2.... wn) maka nilai intensitas kepentingan elemen operasi A1 terhadap A2 adalah w1 / w2 sama dengan a12. Nilai (judgment) perbandingan berpasangan antara wi dan wj ditunjukkan pada Persamaan 1 berikut :
Nilai eigenvalue yang terbesar (λmaks) diperoleh
dari
Volume 3, No. 2, Mei 2014
3
ke
dalam
Persamaan 4. λmaks = Σ (aij.xij) ................................. 4
Konsistensi 123 -
Persamaan
logis
menilai
intensitas
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala hubungan
diantara
yang
memberikan skor yang dilakukan oleh pakar
didasarkan pada suatu kriteria khusus yang
(expert judgement) yang berkompeten. Dalam
telah menjustifikasi satu sama lain dalam cara-
hal ini skor diberikan dengan skala antara 0 s/d
cara yang logis. Semua elemen dikelompokkan
10, dimana angka 10 diberikan untuk alternatif
secara logis dan diperingatkan secara konsisten
atau ruas jalan yang kinerjanya terbaik dalam
sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
memenuhi tujuan dari setiap variabel yang
Pengukuran
elemen-elemen
suatu
mewakili setiap kriteria dalam penentuan
eigenvalue
orioritas penanganan jalan nasional. Adapun
maksimum, sehingga inkonsistensi yang biasa
proses skoring untuk variabel kriteria yang
dihasilkan
terukur secara kuantitatif dilakukan sebagai
matriks
konsistensi
didasarkan
dari
atas suatu
matriks
perbandingan
dapat
diminimalkan. Rumus untuk menghitung indeks
berikut :
konsistensi ditunjukkan dalam Persamaan 5.
-
Usulan dengan angka variabel yang terbaik dari suatu kriteria diberi skor
CI =
𝜆 𝑚𝑎𝑘𝑠 ,−𝑛
....................
𝑛−1
maksimum, yakni 10.
5
-
dimana : CI
= indeks konsistensi;
Skor untuk alternatif lain (yang lebih rendah)
dihitung
sebagai
proporsi
λ maks = nilai eigen maksimum; dan
terhadap variabel pada alternatif dengan
n
variabel terbaik menggunakan formulasi
= ukuran matriks
berikut : Indeks konsistensi kemudian diubah dalam
bentuk
rasio
inkonsistensi
dan
Untuk variabel terbaik adalah angka tertinggi:
membaginya dengan suatu random index (RI). Perbandingan antara CI dan RI untuk suatu matriks didefinisikan sebagai consistency ratio
Skor kriteria X = (Nilai variabel X)/(Nilai variabel terbaik) * 10................7
(CR) yang ditunjukkan dalam Persamaan 6. Untuk variabel terbaik adalah angka CR =
𝐶𝐼 𝑅𝐼
≤ 0,1
..........................
6
Matriks perbandingan berpasangan dapat diterima jika nilai rasio konsistensi < 0,1.
Menurut Tamin (2008), proses penilaian suatu
usulan
terhadap
Skor kriteria X = (Nilai variabel terbaik)/(Nilai variabel X)* 10..................8
Matrik kinerja alternatif
Penilaian kinerja tiap kriteria.
kinerja
terendah:
kriteria
pengembangan jaringan jalan dilakukan dengan
Menurut Saaty (1998), matrik kinerja alternatif (alternative
performance matrix)
merupakan representasi dari tingkat pemenuhan kriteria dari suatu alternatif yang merupakan Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 124
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala hasil perkalian dari skor alternatif terhadap variabel kriteria dengan besarnya bobot kinerja. Matrik kinerja alternatif dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9.
Tabel Matrik Kinerja Alternatif
Alternatif 1 Alternatif 2 ..... Alternatif i
Kriteria
Kriteria
Kriteria
I
II
S11 * W1
S12 * W2
…..
S1j * Wj
P1
S21 * W2
S22 * W2
…..
S2j * Wj
P2
…..
…..
…..
…..
…..
Si1 * W1
Si2 * W2
…..
Sij * Wj
Pi
…..
j
Kinerja
Sumber : Saaty (1998)
Prioritas
untuk
setiap
alternatif Dalam
ditentukan oleh besarnya nilai kinerja alternatif
melaksanakan
penelitian
ini
yang menunjukkan nilai Pi yang terbesar akan
dilakukan dengan tahapan yang sistematis
diprioritaskan yang lebih utama.
berupa pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder, kemudian melakukan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu kerangka
pengkajian terhadap data primer maupun data sekunder tersebut.
kerja dalam menyusun dan melaksanakan suatu
Data primer diperoleh langsung dari hasil
penelitian dengan tujuan mengarahkan proses
Survei Kondisi Jalan (SKJ) yang dilakukan pada
berpikir untuk menjawab permasalahan yang
lokasi yang ditinjau. Kemudian pembuatan dan
akan diteliti lebih lanjut. Lokasi Penelitian
penilaian kondisi jalan melalui kuisioner yang
dilakukan pada ruas jalan nasional yang berada
diberikan langsung kepada responden yang telah
di Kota Banda Aceh. Ruas jalan yang menjadi
dipilih.
objek pengamatan ada 8 ruas yaitu :
Data sekunder berupa data penunjang
-
Jalan Tengku Chikditiro
yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan
-
Jalan T. Imuem Lueng Bata
yang
-
Jalan Tgk. H. M. Daud Beureueh
Pekerjaan Umum. Data yang diperlukan antara
-
Jalan T. Nyak Arief
lain
-
Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah
Roughness Index (IRI) dan volume LHR.
-
Jalan Teuku Umar
-
Jalan Cut Nyak Dhien
mengunakan metode Bina Marga yaitu dengan
-
Jalan Iskandar Muda
Survei Kondisi Jalan (SKJ), hasil dari survei
125 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
diambil
peta
dari
jaringan
instansi
jalan,
Kementerian
International
Kemudian dilakukan pengamatan dengan
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kondisi maka didapatkan nilai Surface Distress
HASIL DAN PEMBAHASAN
Index (SDI) dimana berdasarkan nilai tersebut
Penilaian Kondisi Jalan
didapatlah kondisi jalan dan jenis penangan
Penilaian kondisi jalan dilakukan dengan
untuk setiap ruas jalan yang diamati. Hasil
melihat kerusakan yang terdapat pada bagian
pengolahan data yang diperoleh kemudian
permukaan jalan. Penilaian ini dilakukan
dijadikan dasar penilaian responden untuk
dengan memperhitungkan persentase kerusakan
mendapatkan
intensitas
tingkat
jalan setiap 100 meter di sepanjang ruas jalan
kriteria
dengan
yang ditinjau. Kerusakan permukaan yang
membandingkan tiap kriteria menggunakan
dinilai adalah retak, lubang, amblas, tambalan,
matrik perbandingan berpasangan. Kriteria
kerusakan pinggir dan bergelombang. Kondisi
yang menjadi dasar penilaian bagi responden
jalan
yaitu kondisi jalan, jenis penanganan, volume
berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat
LHR
pada tabel berikut ini :
penilaian
kepentingan
antar
dan
tata
dilakukan
guna
lahan.
penilaian
Selanjutnya
(scoring)
untuk
masing-masing
Analisis Multi Kriteria (AMK) yaitu dengan
Tabel. 10 Kondisi Jalan Kota Banda Aceh NO.
NAMA RUAS JALAN
merangking kriteria pilihan terhadap ruas jalan yang ditinjau. Konsep penelitian ini dapat dilihat
Mulai
jalan
prioritas
penanganan jalan dengan menggunakan metode
pada Gambar 1 dibawah ini:
ruas
1 2 3 4 5 6 7 8
Jalan T. Chik Ditiro Jalan T. Imuem Lueng Bata Jalan Tgk. HM. Daud Beureuh Jalan T. Nyak Arief Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Jalan Teuku Umar Jalan Cut Nyak Dhien Jalan Sultan Iskandar Muda
NILAI IRI RATA-RATA
NILAI SDI RATA-RATA
KONDISI JALAN
4,24 5,49 5,38 5,7 5,37 6,17 5,9 6,1
30 5 0 9,52 4,44 0 1,25 4,14
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Perumusan Masalah Pemilihan perioritas penanganan jalan
Jalan Nasional pada Kota Banda Aceh
Studi Literatur Pengumpulan bahan dari penelitian terdahulu
memliki kondisi sedang, kondisi ini masih
Pengambilan Data dan Penentuan Jumlah Sampel
Data Primer : Kuisioner Kondisi Jalan Saat ini
Data Sekunder : Peta Jaringan Jalan Kondisi Jalan terdahulu International Roughness Index (IRI) Volume LHR Pengolahan Data
Pengolahan Data Pengolahan data menggunakan metode Bina Marga : - Melakukan Survei Kondisi Jalan (SKJ) - Menentukan nilai SDI - Menentukan kondisi jalan - Menentukan jenis penangnan
Pengolahan data menggunakan metode Analisis Multi Kriteria (AMK) : Menentukan matriks perbandingan berpasangan Menentukan bobot masing-masing kriteria Vektor eigen Uji konsistensi CR ≤ 0,10 Penentuan Skoring Alternatif Penentuan Matrik Kinerja
Analisa Data Kondisi Ruas Jalan Jenis Penanganan Prioritas Penanganan :
Hasil dan Pembahasan
berada pada tingkat pelayanan mantap. Penanganan Jalan Penanganan pada ruas jalan Kota Banda Aceh
diperoleh
berdasatkan
hasil
survey
Surface Distress Index (SDI) untuk penilaian kerusakan jalan dan dengan membandingkan nilai IRI yang diperoleh dari PPJN Provinsi
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 1. Bagan alir penelitian
Aceh. Penanganan untuk ruas Kota Banda Aceh ini berada pada tingkat pemeliharaan rutin Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 126
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dimana nilai (IRI) berada pada batas 4 - 8 m/km
Pemilihan prioritas penanganan jalan
dengan katagori baik – sedang (Good-Fair)
dilakukan
untuk semua ruas jalan. Sedangkan nilai SDI
pemilihan.
rata-rata
responden yang berkompeten dibidang jalan
untuk masing-masing ruas jalan
dengan
menilai
Penilaian
pejabat
ini
bernilai < 50 m/km. Penanganan jalan yang
dan
pengambil
diperoleh untuk masing-masing ruas jalan dapat
penentuan penanganan jalan.
setiap
kriteria
dilakukan
keputusan
oleh
dalam
dilihat pada tabel 11 berikut ini : Tabel. 11 Jenis Penanganan Jalan Kota Banda Aceh NO. 1 2 3 4 5 6 7 8
NAM A RUAS JALAN
NILAI IRI NILAI SDI RATA-RATA RATA-RATA
Jalan T. Chik Ditiro Jalan T. Imuem Lueng Bata Jalan Tgk. HM. Daud Beureuh Jalan T. Nyak Arief Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Jalan Teuku Umar Jalan Cut Nyak Dhien Jalan Sultan Iskandar Muda
4,24 5,49 5,38 5,7 5,37 6,17 5,9 6,1
30 5 0 9,52 4,44 0 1,25 4,14
PENANGANAN JALAN DARI NILAI IRI vs NILAI SDI Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin
Tabel. 12 Nilai Priority Vector Kriteria
Kondisi Jalan
Jenis Penanganan
Volume LHR
Kondisi Jalan
0,523
0,574
0,493
Aktivitas Tata Jumlah Guna Lahan 0,483
2,074
0,518
Jenis Penanganan
0,155
0,170
0,199
0,208
0,732
0,183
RI
0,9
Volume LHR
0,154
0,124
0,146
0,146
0,570
0,143
λmaks
4,010
Aktivitas Tata Guna Lahan
0,168
0,132
0,162
0,162
0,625
0,156
CI
0,003
JUMLAH
1,000
1,000
1,000
1,000
4,000
1,000
CR
0,004
PV
Uji Konsistensi N
4
Adapun distribusi pemilihan kriteria penilaian hasil penilaian koresponden dapat dilihat pada Gambar 3.
Penilaian Responden Kriteria yang menjadi penilaian prioritas penanganan jalan adalah : -
Kondisi Jalan
-
Jenis Penanganan Jalan
-
Volume Lalu lintas Harian Rata-rata
-
Tata Guna Lahan Responden memberikan penilaian tiap-
tiap
kriteria
yang
dibandingkan,
dimana
Gambar 3 Persentase Pemilihan Kriteria
kepentingan antar kriteria berbeda-beda sesuai Untuk melihat hubungan antar kriteria
dengan persepsi dari responden. Dari hasil penilaian responden didapatlah bobot untuk masing-masing kriteria dengan menggunakan
dimana setiap kriteria harus saling berkaitan dan dapat dinilai secara logis berdasarkan hasil peringkat yang telah diberikan. Hasil dari
matriks perbandingan berpasangan.
pengujian terhadap kriteria penentuan prioritas penanganan menunjukkan bahwa penilaian
Tabel. 4.10 Kriteria Pemilihan Responden Jenis Aktivitas Tata Volume LHR Penanganan Guna Lahan
responden telah konsisten dimana nilai Ratio
Kriteria
Kondisi Jalan
Kondisi Jalan
1,0000
3,3848
3,3890
2,9748
Konsistensi (CR) = 0,004 lebih rendah dari
Jenis Penanganan
0,2954
1,0000
1,3664
1,2837
10%.
Volume LHR
0,2951
0,7319
1,0000
0,8989
responden dapat dinyatakan konsisten.
0,3213
0,7790
1,1125
1,0000
1,9118
5,8956
6,8679
6,1574
Aktivitas Tata Guna Lahan JUMLAH
127 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Dengan
demikian
hasil
penilaian
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Skoring Prioritas Penanganan Skoring untuk memperoleh prioritas penanganan
didapat
dari
hasil
1.
penilaian
Ruas jalan nasional Kota Banda Aceh dari
hasil
pengamatan metode
dengan
responden terhadap masing-masing ruas jalan
menggunakan
berdasarkan ketentuan dari setiap kriteria yang
diperoleh hasil untuk semua ruas jalan
telah ditentukan. Dengan demikian hasil akhir
yang tinjau adalah berada pada kondisi
dapat langsung diketahui dari perangkingan
jalan sedang. Kondisi jalan sedang ini
terhadap total score dari tiap-tiap ruas jalan.
masih
berada
Bina
Marga
dalam katagori jalan
mantap. 2.
Penanganan
yang
akan
dilakukan
berdasarkan penilaian kondisi jalan dan nilai International Roughness Index (IRI) pada ruas jalan nasional di Kota Banda Aceh adalah semua ruas-ruas jalan yang diamati hanya memerlukan pemeliharaan
Gambar 4 Persentase Perangkingan Ruas Jalan
rutin. Pemeliharaan rutin dilakukan agar Dari
hasil
scoring
yang
jalan
dilakukan
berada
pada
tingkat
pelayanan mantap.
responden menunjukkan bahwa ada 4 (empat) ruas yang dianggap memerlukan penanganan,
selalu
3.
Ruas jalan Teuku Umar merupakan ruas
dimana nilai ke 4 (empat) ruas tersebut hanya
jalan
yang
mendapatkan
memiliki perbedaan nilai yang sedikit, yaitu
penanganan paling tinggi dari hasil
Jalan Teuku Umar (14,32%), Jalan Daud
penilaian
Bereueh (14,31%), Jalan T. Chik Ditiro
14,32%
responden
yaitu
prioritas
sebesar
(14,18%), dan Jalan T. Nyak Arief (13,88%), dan untuk ruas jalan lainnya responden menilai
Saran
belum perlu dilakukan penanganan. Adapun
1.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih
ruas-ruas jalan yang lain nilainya adalah Jalan
akurat
Cut Nyak Dhien (12,6%), Jalan Lueng Bata
penanganan ruas jalan, perlu adanya
(11,22%), Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah
penambahan
(9,99%) dan Jalan Iskandar Muda (9,50%).
berhubungan dengan penanganan ruas jalan
dalam
yang
pemilihan
kriteria-kriteria
akan
menjadi
prioritas
yang
bahan
KESIMPULAN DAN SARAN
pertimbangan selain dari hasil survey
Kesimpulan
kondisi terhadap eksisting jalan.
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
2.
Pemerintah sebaiknya dalam memilih prioritas penanganan untuk setiap ruas Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 128
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala jalan dalam hal ini jalan nasional yang
Perkerasan
berada dibawah Balai Besar Pelaksanaan
Sistemik, Desertasi, Program Pasca Sarjana
Jalan Nasional 1 dalam melakukan
Unversitas Diponegoro, Semarang.
evaluasi secara bersama-sama sehingga penilaian akan sangat lebih optimal dan sasaran dalam pembangunan dapat tepat sasaran. 3.
Jalan
Berbasis
Pendekatan
Saaty, T.L 1998, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin,
Pustaka
Binaman
Pressindo,
Jakarta. Sulistyorini, R, 2011 Analisis Multi Kriteria Sebagai Metode Pemilihan Suatu Alternatif Ruas
Perlu
adanya
koordinasi
antara
Kementerian Pekerjaan Umum dan Dinas
Jalan Di Propinsi Lampung, Fakultas Teknik Universitas Lampung, Lampung.
Perhubungan mengenai pemberian ijin
Tamin, O.Z., 2008 Perencanaan, Permodelan, dan
terhadap kendaraan angkutan barang agat
Rekayasa Transportasi : Teori, Contoh Soal
tidak melebihi tonase yang telah diijinkan
dan Aplikasi, Institut Teknologi Bandung,
sehingga kondisi jalan tetap dapat berada
Bandung.
pada tingkat pelayanan kondsi mantap selama umur rencana jalan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Dirjen Bina Marga, 2006, Peraturan Pemerintah No.34
Tahun
Departemen
2006,
Pekerjaan
Tentang Umum
Jalan, Republik
Indonesia, Jakarta. Dirjen Bina Marga, 2011, Indonesia Integrated Road management Systems (IIRMS). No. SMD03/RC,
Panduan
Survei
Kondisi
Jalan,
Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Hardiatmo, H.C., 2007, Pemeliharaan Jalan Raya, Edisi Pertama, Gadja Mada Universitisy Press, Yogyakarta. Isya,
M.,
2008,
Pengembangan
Metode
Perencanaan Program Penanganan Sistem Jaringan Jalan Nasional dan Provinsi di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus Provinsi Nanggroe
Aceh
Darussalam),
Disertasi
Institut Teknologi Bandung, Bandung Mulyono, A.T, 2007, Model Monitoring Dan Evaluasi
129 -
Pemberlakuan
Standar
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Mutu