Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DI KOTA BANDA ACEH Gunawan (Dosen STIEI Banda Aceh) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya pengangguran di Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran di Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif yang merupakan data sekunder, yang dilakukan melalui pengujian teori-teori dan melalui penelitian lapangan, dimana metode deskriptif juga adalah untuk menganalisa data dengan cara mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data sehingga dapat memberikan suatu gambaran mengenai keadaan yang diteliti. Subjek dari penelitian ini adalah Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Kota Banda Aceh, Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah data-data mengenai kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran di Kota Banda Aceh, dimana data yang diperoleh selama tahun 2006 2015 dan data-data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data meliputi: library research (penelitiankepustakaan), dan field research (penelitianlapangan) dengan metode wawancara yaitu melakukan Tanya jawab sehubungan dengan permasalahan penelitiandan observasi lapangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa perkembangan tingkat pengangguran di Kota Banda Aceh dari tahun 2006 sampai 2015 mengalami peningkatan terus menerus dan mencapai puncak pada tahun 2010 yaitu 17,05% dengan peningkatan sebesar 10% di bandingkan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2009 tingkat pengangguran hanya berkisar 7,70%. Pemerintah Daerah melakukankebijakan – kebijakanlainnya seperti Mengembangkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM), melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan – kawasan, membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur
Kata Kunci: Kebijakan Pemerintah, Pengangguran,Kota Banda Aceh
I. PENDAHULUAN
pengangguran
1.1. Latar Belakang Masalah Pengangguran
juga
berkaitan
erat
dengan terjadinya pemutusan hubungan
terjadi
kerja, yang disebabkan antara lain
disebabkan antara lain karena jumlah
perusahaan
yang
lapangan kerja yang tersedia lebih kecil
mengurangi
operasional
dari
Juga
akibat krisis ekonomi atau keamanan
kompetensi pencari kerja tidak sesuai
yang kurang kondusif, peraturan yang
dengan pasar kerja. Selain itu juga
menghambat
kurang efektifnya informasi pasar kerja
dalam proses ekspor impor, dan lain-
bagi para pencari kerja. Fenomena
lain.
jumlah
pencari
73 Gunawan, Pengangguran…
kerja.
Analisis
Kebijakan
Masalah
Pemerintah
menutup
inventasi,
usahanya
hambatan
pengangguran Dalam
atau
akan
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
menimbulkan dampak yang negatif
kerajinan emas dan perak, dan lain-
bagi kelangsungan hidup berbangsa
lain.
dan bernegara.
Pemerintah Kota Banda Aceh
Di Provinsi Aceh umumnya dan
sebagai Ibukota Propinsi Aceh, terus
Kota Banda Aceh khususnya, salah satu
berupaya
dampak negatif dari pengangguran
Dinas
adalah
(Dinsosnaker
dengan
makin
beragamnya
mengatasi
Sosial
pengangguran,
dan
Tenaga
Kerja
Kota
Banda
Aceh)
tindakan kriminal, banyaknya jumlah
mencatat
pengemis, pengamen dan sebagainya
Banda Aceh mencapai 14.000 orang,
yang sudah menjadi patologi sosial
dari jumlah tersebut, angka tertinggi
atau kuman penyakit sosial yang
adalah
menyebar bagaikan virus yang sulit di
menyelesaikan pendidikan dan karena
berantas. Penyakit sosial ini sangat
kehilangan pekerjaan akibat akibat
berbahaya dan menghasilkan korban-
pemutusan hubungan kerja dan lain-
korban sosial yang tidak bernilai.
lain.
Menurunnya kualitas sumber daya dan
semakin
manusia
yang
di
setelah
Terbatasnya lapangan pekerjaan adalah
diri
pengangguran
pengangguran
manusia, tidak di hargainya martabat harga
angka
salah
satu
permasalahan
bertambahnya
jumlah
merupakan korban sosial dari penyakit
pengangguran.
sosial. Oleh karena itu, persoalan
kepergian LSM lokal dan asing dari
pengangguran ini harus secepatnya di
Aceh
pecahkan dan dicari jalan keluarnya.
terhadap hilangnya lahan perkerjaan di
justru
Apalagi sangat
berpengaruh
Kota Banda Aceh merupakan
Aceh.
satu
dan
pengangguran Banda Aceh itu di nilai
mempunyai banyak sektor unggulan
masih wajar untuk sebuah kota yang
yang menjadi potensi untuk pemasukan
terus berkembang. Indikator itu masih
daerah.
dari
wajar terlihat dari jumlah penduduk
penduduk usia produktif kota ini
kota Banda Aceh yang mencapai 232
mencari kerja di sektor perdagangan.
ribu jiwa.
salah
daerah
Sebesar
Selain perdagangan,
otonomi
61
persen
Kota
Banda
Meskipun
setelah
Berkaitan
jumlah
penanggulangan
Aceh juga dikenal dengan industrinya
masalah
yaitu industri
Dinsosnaker, berupaya menekan angka
makanan,
74|Gunawan, Analisis Pengangguran…
minuman, Kebijakan
ini,
demikian
Pemerintah
pemerintah
Dalam
melalui
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
pertumbuhan
pengangguran
dengan
memperbanyak pelatihan peningkatan
Vol. 7 No. 1
pengangguran Aceh.
masyarakat
1.4. Hipotesis
terutama bagi yang belum memiliki
Adapun
kapasitas
bagi
pekerjaan,
bagi sehingga
untuk
di Kota Banda
hipotesis
dalam
penelitian ini yaitu:
memperdayakan masyarakat mandiri
1) Diduga bahwa rendah nyamutu
dan bisa menciptakan lapangan kerja
pendidikan, kurangnya pelatihan
untuk
itu
kerja, tidak terbukanya kesempatan
terus
usaha informal, serta minimnya
memberdayakan Balai Latihan Tenaga
pembangunan dengan sistem padat
Kerja (BLK) guna membina siswa-
karya, merupakan faktor penyebab
siswa
terjadinya pengangguran di Kota
mereka
sendiri.
pemerintah
kota
yang
Selain
juga
putus
sekolah
untuk
meningkatkan kemampuan mereka. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
Banda Aceh“. 2) Diduga
belakang
bahwa
kebijakan
dengan
adanya
pemerintah
Daerah
meningkatkan
mutu
yang telah di uraikan diatas, maka
dalam
masalah pokok dalam penulisan ini
pendidikan, meningkatkan latihan
adalah :
kerja,
1) Apa
penyebab
terjadinya
pengangguran di Kota Banda Aceh?
mendorong
terbukanya
kesempatan usaha informal, serta meningkatkan
pembangunan
2) Bagaimana kebijakan pemerintah
dengan sistem padat karya, dimana
dalam mengatasi pengangguran di
dapat mengatasi pengangguran di
Banda Aceh?
Kota Banda Aceh”.
1.3. Tujuan Penelitian Sesuai
dengan
rumusan
masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah : 1) Untuk
2.1. Pengertian Pengangguran Pengangguran
atau
tuna
penyebab
karya adalah istilah untuk orang yang
terjadinya pengangguran di Kota
tidak bekerja sama sekali, sedang
Banda Aceh
mencari kerja, bekerja kurang dari dua
2) Untuk
mengetahui
II. TINJAUAN PUSTAKA
mengetahui
pemerintah
dalam
75|Gunawan, Analisis Pengangguran…
kebijakan
hari selama seminggu, atau seseorang
mengatasi
yang sedang berusaha mendapatkan
Kebijakan
Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
pekerjaan yang layak. Tingkat
Vol. 7 No. 1
baik
pengangguran dapat
dengan
meninggalkan
pekerjaan awalnya,
dihitung dengan cara membandingkan
2. Pengangguran
jumlah pengangguran dengan jumlah
pengangguran
angkatan kerja yang dinyatakan dalam
oleh adanya perubahan struktural
persen.
dalam perekonomian,
Ketiadaan
menyebabkan
pendapatan
penganggur
harus
3. Pengangguran
mengurangi pengeluaran konsumsinya
pengangguran
yang
oleh
menyebabkan
menurunnya
alamiah
Tingkat pengangguran yang terlalu
pengurangan
tinggi
agregat.
dapat
menyebabkan
kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan
yang
dan
yaitu
disebabkan
konjungtur, yang
kelebihan
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. juga
struktural,
yaitu
disebabkan
pengangguran berlaku
dalam
akibat
permintaan
2.1.1. Jenis-jenis Pengangguran Menurut
(Arsyad, 2004 : 16)
dan pembangunan ekonomi. Akibat
Berdasarkan jam kerja, pengangguran
jangka
dikelompokkan menjadi 3 macam:
panjang
adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per
a. Pengangguran
terselubung
kapita suatu negara. Di negara-negara
(disguised unemployment) adalah
berkembang seperti Indonesia, dikenal
tenaga kerja yang tidak bekerja
istilah "pengangguran terselubung" di
secara optimal karena suatu alasan
mana pekerjaan yang semestinya bisa
tertentu.
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. Selanjutnya
setengah
menganggur (under unemployment)
menurut
adalah tenaga kerja yang tidak
(Sukirno, 2005 : 46) Pengangguran
bekerja secara optimal karena tidak
biasanya disebabkan oleh tiga faktor,
ada lapangan pekerjaan, biasanya
yaitu :
tenaga kerja setengah menganggur
1. Pengangguran pengangguran oleh
tindakan
juga
b. Pengangguran
friksional, yang
yaitu
ini merupakan tenaga kerja yang
disebabkan
bekerja kurang dari 35 jam selama
seorang
pekerja
untuk mencari pekerjaan yang lebih
seminggu. c. Pengangguran
terbuka
(open
unemployment) adalah tenaga kerja 76|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
yang
sungguh-sungguh
mempunyai
tidak
pekerjaan.
Pengganguran
jenis
ini
Vol. 7 No. 1
kemunduran
ekonomi
yang
menyebabkan
perusahaan
tidak
cukup
mampu menampung semua pekerja
banyak karena memang belum
yang ada. Contoh penyebabnya,
mendapat pekerjaan padahal telah
karena
berusaha secara maksimal.
sejenis yang beroperasi atau daya
Selanjutnya
berdasarkan
penyebab terjadinya menurut (Arsyad, 2004
:
19),
pengangguran
beli
adanya
perusahaan
produk
oleh
lain
masyarakat
menurun. e. Pengangguran
musiman
adalah
dikelompokkan menjadi 9 macam:
pengangguran akibat siklus ekonomi
a. Pengangguran friksional (frictional
yang berfluktuasi karena pergantian
adalah
musim. Umumnya pada bidang
pekerja
pertanian dan perikanan. Contohnya
unemployment) pengangguran
karena
menunggu pekerjaan yang lebih baik.
adalah para petani dan nelayan. f. Pengangguran setengah menganggur
b. Pengangguran struktural (Structural
adalah pengangguran di saat pekerja
adalah
yang hanya bekerja di bawah jam
unemployment)
pengangguran yang disebabkan oleh
normal (sekitar 7-8 jam per hari).
penganggur yang mencari lapangan
g. Pengangguran
pekerjaan tidak mampu memenuhi
pengangguran
persyaratan
karena tidak adanya lapangan kerja
yang
ditentukan
pembuka lapangan kerja.
keahlian yang
adalah
disebabkan
yang sesuai dengan bidang keahlian.
c. Pengangguran
teknologi
Pengangguran jenis ini disebut juga
(Technology unemployment) adalah
pengangguran
pengangguran
disebabkan
dikarenakan mempunyai aktivitas
perkembangan/pergantian teknologi.
berdasarkan keahliannya tetapi tidak
Perubahan ini dapat menyebabkan
menerima uang. Contohnya adalah
pekerja harus diganti untuk bisa
anak
menggunakan
mahasiswa. Mereka adalah ahli
yang
teknologi
yang
diterapkan. d. Pengangguran pengangguran
tidak
sekolah
kentara
(siswa)
atau
pencari ilmu, tetapi mereka tidak kiknikal yang
77|Gunawan, Analisis Pengangguran…
adalah
disebabkan Kebijakan
menghasilkan uang dan justru harus mengeluarkan Pemerintah
uang Dalam
atau
biaya,
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
misalnya harus membeli paket buku
simulasi atau harus diterjunkan pada
LKS atau membayar biaya kursus
situasi sebenarnya.
yang
2.1.2.
diselenggarakan
oleh
sekolahnya sendiri. Contoh lainnya adalah
(misalnya)
pelatih pencak
tidak
Dan
Dampak
hal
yang
Pengangguran
seorang
silat yang
Penyebab
Beberapa menyebabkan
pengangguran
antara
meminta gaji dari organisasinya.
lain:
Pengangguran tidak kentara ini, juga
a.
Penduduk yang relatif banyak.
bisa disebut sebagai pengangguran
b.
Pendidikan dan keterampilan yang
terselubung.
rendah.
h. Pengangguran pengangguran
total yang
adalah
c.
benar-benar
Angkatan memenuhi
tidak mendapat pekerjaan, karena
kerja
tidak
dapat
persyaratan
yang
diminta dunia kerja.
tidak adanya lapangan kerja atau
d.
Teknologi yang semakin modern.
tidak
e.
Pengusaha yang selalu mengejar
adanya
peluang
untuk
menciptakan lapangan kerja. i. Pengangguran unik adalah pekerja
keuntungan
dengan
cara
melakukan.
yang menerima gaji secara rutin
Pengangguran
bisa
tanpa pemotongan, tetapi di tempat
menimbulkan dampak negatif, yang
kerjanya hanya sering diisi dengan
bukan hanya bagi sang penganggur,
bercerita sesama pekerja karena
namun
minimnya pekerjaan yang harus
sekitarnya. Pengangguran membawa
dikerjakan.
disebabkan
permasalahan ekonomi suatu keluarga,
karena tempat kerjanya kelebihan
yang bisa menyebabkan terganggunya
tenaga kerja. Pengecualian untuk
kondisi psikis seseorang.
pegawai
Hal
ini
atau
petugas pemadam
kebakaran atau
penanggulangan
juga
bagi
masyarakat
di
2.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi berarti
bencana alam. Pegawai atau petugas
perkembangan
kegiatan
seperti demikian tenaganya harus
perekonomian
disimpan dan dipersiapkan secara
barang dan jasa yang diproduksi dalam
khusus jika ada pelatihan atau
masyarakat
yang
dalam
menyebabkan
bertambah
dan
kemakmuran masyarakat meningkat. 78|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Perkembangan ekonomi yang berlaku
3.
Vol. 7 No. 1
Sektor pertumbuhan tersier yaitu
dari waktu kewaktu dan menyebabkan
sektor atau kegiatan ekonomi yang
pendapatan
berkembang
nasional
berkembang. ekonomi
riil
Tingkat
semakin
pertumbuhan
menunjukkan
pendapatan
prestasi
dengan
tahun
tertentu
pendapatan
dibandingkan nasional
riil
kenaikan
penduduk
dan
produksi sektor pertanian.
kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu
selama
Berdasarkan pengertian di atas, jelas
terlihat
sektor
bahwa
primer
pertumbuhan
merupakan
sektor
padatahun sebelumnya (Todaro, 2006 :
pemimpin (leading sector), karena
23).
semua kegiatan-kegiatan ekonomi yang Pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai
kenaikan
GDP
dihasilkan sektor ini menimbulkan
(Gross
ekonomi eksteren yang besar sekali
Domestic Product) tanpa memandang
misalnya dari sektor tersebut membawa
bahwa kenaikan itu lebih besar atau
dampak yang luas bagi sektor lainnya
lebih kecil dari pertumbuhan penduduk
seperti sektor migas yang memberikan
dan tanpa memandang apakah terjadi
pengaruh yang besar terhadap sub
perubahan dalam struktur ekonominya
sektor transfortasi dan industri pipa
atau tidak. (Suryana,2005 : 15).
logam.
Menurut Rostow, (2004 : 4) bahwa
pertumbuhan
terbagi
kedalam
Selanjutnya Sukirno (2001 :
perekonomian
181)
tiga
“Pertumbuhan ekonomi adalah proses
sektor
juga
menyatakan
kenaikan
1.
Sektor pertumbuhan primer, yaitu
jangka panjang penekanannya dalam
sektor atau kegiatan ekonomi yang
tiga
menciptakan kekuatan ekspansi
perkapita dalam jangka panjang”.
2.
aspek
yaitu
perkapita
:
pertumbuhan antara lain :
(perluasan) berbagai sektor lain
output
bahwa
proses,
dalam output
Dengan demikian dapat dilihat
dalam perekonomian.
secara
Sektor pertumbuhan supplementer
kelemahan yang ada di negara-negara
yaitu sektor yang berkembang
yang sedang berkembang adalah karena
dengan
adanya kekurangan modal dan skill.
cepat
sebagai
akibat
jelas
bahwa
langsung dari perkembangan di
Untuk
sektor kebutuhan primer.
umumnya dilakukan berbagai jalan
79|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
mengantisipasi
kelemahan-
Pemerintah
Dalam
hal
tersebut
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
seperti dengan mengadakan pinjaman
tajam yang berlangsung secara terus
dan mendatangkan tenaga ahli dari
menerus dalam jangka waktu yang
negara-negara lain yang lebih maju.
cukup lama. Seiring dengan kenaikan
Pembangunan ekonomi perlu
harga tersebut, nilai uang turun secara
dipandang sebagai kenaikan dalam
tajam pula sebanding dengan kenaikan
pendapatan per kapita, karena hal ini
harga-harga tersebut.
dapat
menjadi
gambaran
bagi
Selanjutnya menurut Nasution
perbaikan dan pertumbuhan ekonomi.
(2002
:
24)
Parameter tersebut dapat menjadi tolak
menyebabkan terjadinya inflasi adalah
ukur dalam menngambil keputusan dan
sebagai berikut :
kebijaksanaan pertama bagi pemerintah
a. Tingkat permintaan barang dan
dalam usaha menciptakan kegiatan
jasa
ekonomi yang lebih terarah, terencana,
persediaan
terpadu dan berkesinambungan.
terbatas.
2.3. Teori Inflasi
umum
harga
barang-barang
mengalami
yang
meningkat barang
yang
namun
dan
jasa
b. Kenaikan harga bahan dan biaya
Inflasi adalah suatu keadaan di mana
faktor-faktor
secara
kenaikan
produksi. c. Tuntutan
dan
kenaikan
upah
pekerja.
berlangsung dalam waktu yang lama
d. Kenaikan harga barang impor.
terus-menerus. Harga barang yang ada
e. Penambahan
mengalami kenaikan nilai dari waktuwaktu sebelumnya dan berlaku di
dari
penawaran
uang
dengan cara mencetak uang baru. f.
Kekacauan politik dan ekonomi
mana-mana dan dalam rentang waktu
seperti yang pernah terjadi di
yang cukup lama.
Indonesia tahun 1998. akibatnya
MenurutNasution (2002 :20)
angka inflasi mencapai 70%.
inflasi juga dapat dikatakan sebagai
g. Uang yang beredar terlalu banyak.
suatu keadaan yang mengindikasikan
h. Perang.
semakin lemahnya daya beli yang
Menurut Nopirin (2008 : 28)
diikuti dengan semakin merosotnya
Inflasi
nilai mata uang suatu negara. Jadi
empat golongan :
inflasi
a. Inflasi ringan (kurang dari 10% /
merupakan
suatu
keadaan
dimana terjadi kenaikan harga secara 80|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
dapat
digolongkan menjadi
tahun) Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
b. Inflasi sedang (antara 10% sampai
tawaran pembayaran yang lebih
30% / tahun)
tinggi. Langkah ini mengakibatkan
c. Inflasi berat (antara 30% sampai
biaya produksi meningkat, yang
100% / tahun)
akhirnya
d. Hiperinflasi (lebih dari 100% /
akan
kenaikan
tahun)
menyebabkan
harga-harga
berbagai
barang. 2.4. Teori Pertumbuhan Penduduk
Selanjutnya menurut Sukirno, (2005
Vol. 7 No. 1
:
36)
inflasi
Berdasarkan
Permintaan
dan
penawaran
jenisnya yaitu :
tenaga kerja merupakan jumlah usaha
a. Inflasi tarikan permintaan
atau jasa kerja yang tersedia dalam
Inflasi ini biasanya terjadi pada
masyarakat untuk menghasilkan barang
masa
dan jasa. Dalam definisi mengandung
perekonomian
berkembang
pesat. Kesempatan kerja yang tinggi
pengertian
menciptakan
pendapatan
sedang dan siap untuk bekerja dan
selanjutnya
pengertian kualitas usaha kerja yang
yang
tingkat
tinggi
menimbulkan melebihi
dan
pengeluaran
kemampuan
mengeluarkan
barang
jumlah
penduduk
yang
yang
diberikan. Jumlah dan kualitas tenaga
ekonomi
kerja tersebut dipengaruhi oleh banyak
dan
jasa.
faktor
seperti
jumlah
umur,
tenaga
penduduk,
Pengeluaran ini akan menimbulkan
struktur
inflasi.
penduduk dalam usia kerja, tingkat
b. Inflasi desakan biaya
partisipasi
angkatan
kerja
kerja,
atau
tingkat
Inflasi ini juga berlaku dalam masa
penghasilan, pendidikan, produktifitas,
perekonomian berkembang dengan
dan sebagainya.
pesat ketika tingkat pengangguran adalah
sangat
rendah.
perusahaan-perusahaan menghadapi
permintaan
Apabila masih yang
Masing-masing faktor tersebut dapat saling mempengaruhi serta secara langsung
atau
tidak
langsung
mempengaruhi penyediaan tenaga kerja
bertambah, mereka akan berusaha
:
menaikkan produksi dengan cara
1. Laju pertumbuhan penduduk dapat
memberikan gaji dan upah yang
mempengaruhi partisipasi angkatan
lebih tinggi kepada pekerjanya dan
kerja. Sebagai akibat dari tingkat
mencari
kelahiran dan tingkat kematian yang
pekerjaan baru dengan
81|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
rendah,
maka
penduduk
makin
sendiri sangat tergantung pada laju
menjadi
tua.
Dengan
adanya
pertumbuhan output dan perubahan
perluasan program dan kenaikan tingkat pendidikan, mengakibatkan
rata-rata tenaga kerja. 2.5. Hubungan
Pertumbuhan
turunnya tingkat partisipasi dan
ekonomi
selanjutnya
Pengangguran
akan
mengurangi
penyediaan tenaga kerja.
Terhadap
Jumlah
Berdasarkan
beberapa
2. Dilihat dari struktur umur penduduk,
penelitian terdahulu menunjukkan hasil
penduduk usia muda mempunyai
yang berbeda, hubungan Pertumbuhan
dua konsekwensi ekonomi. Pertama,
Ekonomi dan jumlah pengangguran
beban tanggungan menjadi lebih
bersifat
besar. Kedua, jumlah pendatang
Pertumbuhan ekonomi melalui GDP
baru yang memasuki pasar tenaga
yang
kerja akan menjadi lebih besar.
pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi
Dengan
oleh peningkatan kapasitas produksi,
demikian
memperbesar supply
akan
tenaga kerja
pada pasar tenaga kerja.
akibat
semakin
dari
adanya
fasilitas-fasilitas Sebabnya
bersifat
sehingga
dan
positif
negatif. dikarenakan
pengangguran
tetap
meningkat seiring dengan pertumbuhan
3. Kualitas pekerjaan yang dibutuhkan cenderung
positif
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang
meningkat
meningkat ini berorientasi pada padat
perluasan
modal, di mana kegiatan produksi
pendidikan.
adalah karena orang-
untuk
memacu
menghasilkan
output
pendapatan
dan yang
orang yang berpendidikan yang
meningkat lebih diutamakan ketimbang
memasuki
pertumbuhan
pasar
tenaga
kerja
mengharapkan pekerjaan yang sama dengan para pekerja berpendidikan
ekonomi
yang
berorientasi pada padat karya. Penelitian
lain
yang
sebelumnya. Disisi lain faktor-faktor
menyatakan hubungan negatif antara
yang mempengaruhi besar kecilnya
pertumbuhan ekonomi dan jumlah
permintaan tenaga kerja akan sangat
pengangguran
dipengaruhi oleh laju pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat
kesempatan kerja. Sedangkan laju
di Indonesia memberikan peluang kerja
pertumbuhan kesempatan kerja itu
baru ataupun memberikan kesempatan
82|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
Pemerintah
berpendapat
Dalam
bahwa
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
kerja dan berorientasi pada padat karya,
penduduk dalam usia kerja, tingkat
sehingga
partisipasi
pertumbuhan
ekonomi
angkatan
kerja,
tingkat
mengurangi jumlah pengangguran.
penghasilan, pendidikan, produktifitas,
2.6. Hubungan
dan sebagainya.
Penduduk
Pertumbuhan Terhadap
Tingkat
2.7. Hubungan
Pengangguran
Tingkat
Inflasi
Terhadap
Jumlah
Pengangguran
Efek pertumbuhan penduduk terhadap tingkat pengangguran dari
Tingkat
inflasi
mempunyai
pasar tenaga kerja, menyimpulkan
hubungan positif atau negatif terhadap
bahwa
penduduk
jumlah pengangguran. Apabila tingkat
mempunyai implikasi yang penting
inflasi yang dihitung adalah inflasi
bagi
Menurut
yang terjadi pada harga-harga secara
Ghofari ( 2010 : 16), pertumbuhan
umum, maka tingginya tingkat inflasi
penduduk yang cepat tanpa disertai
yang terjadi akan berakibat pada
dengan proporsi investasi yang lebih
peningkatan
besar,
(pinjaman). Oleh karena itu, dengan
pertumbuhan kesempatan
kerja.
mengakibatkan
lapangan
pekerjaan,
pengangguran
kurangnya meningkatnya
dan
menghalangi
tingkat
pada tingkat bunga
bunga
mengurangi
yang
tinggi
investasi
akan untuk
transformasi struktural dalam angkatan
mengembangkan sektor-sektor yang
kerja.
produktif. Hal ini akan berpengaruh Permintaan
dan
penawaran
pada jumlah pengangguran yang tinggi
tenaga kerja merupakan jumlah usaha
karena rendahnya kesempatan kerja
atau jasa kerja yang tersedia dalam
sebagai akibat dari rendahnya investasi
masyarakat untuk menghasilkan barang
(Sukirno, 2006).
dan jasa. Dalam definisi mengandung pengertian
jumlah
penduduk
yang
Dengan adanya kecenderungan bahwa
tingkat
inflasi
sedang dan siap untuk bekerja dan
pengangguran
pengertian kualitas usaha kerja yang
(tidak
diberikan. Jumlah dan kualitas tenaga
menunjukkan bahwa adanya perbedaan
kerja tersebut dipengaruhi oleh banyak
dengan kurva philips dimana terjadi
faktor
trade off
struktur
seperti
jumlah
umur,
tenaga
83|Gunawan, Analisis Pengangguran…
penduduk, kerja
atau
Kebijakan
atau
ada
kedudukannya
dan
trade
)
off
naik maka
antara inflasi yang rendah
pengangguran
Pemerintah
yang
Dalam
rendah.
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
(Nopirin, 2000 : 21). Pada awalnya,
tinggi.
kurva Phillips memberikan gambaran
mempengaruhi segi sebaliknya, yaitu
kasar
proses
tingginya upah menyebabkan pekerja
tingkat
ingin menikmati lebih banyak rekreasi
memiliki
bersamaan dengan lebih banyaknya
mengenai
inflasi.
kausalitas
Rendahnya
pengangguran keterkaitan
dianggap
dengan
ketatnya
Kedua,
Efek
pendapatan
pasar
komoditi yang dibeli. Pada suatu
tenaga kerja dan tingginya tingkat
tingkat upah tertentu, kurva penawaran
pendapatan
dan
konsumen.
Kurva
permintaan
dari
tenaga kerja akan berlekuk kebelakang
Phillips
juga
(backward bending curve)”.
memberikan gagasan mengenai pilihan (trade off) antara pengangguran dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Subjek dan Objek.
inflasi. Jika
tingkat
inflasi
yang
Subjek
dari
penelitian
ini
diinginkan adalah rendah, maka akan
adalah Kantor Dinas Tenaga Kerja dan
terjadi tingkat
Kependudukan
Kota
Banda
Aceh,
pengangguran yang yang sangat
Sedangkan Objek dalam penelitian ini
tinggi. Sebaliknya, jika tingkat inflasi
adalah data-data mengenai kebijakan
yang diinginkan tinggi, maka akan
pemerintah
terjadi
yang
pengangguran di Kota Banda Aceh,
relatif rendah (Dernburg dan Karyaman
dimana data yang diperoleh selama
Muchtar, 2002).
tahun 2006 – 2015.
tingkat
pengangguran
2.8. Hubungan
Besaran
Upah
Dengan Jumlah Pengangguran Selanjutnya menurut Samuelson (2007:
14),
menyatakan
bahwa:“Peningkatan menimbulkan
dua
efek
dalam
mengatasi
3.2. Metode Penelitian Penelitian penelitian
ini
merupakan
deskriptif
dengan
menggunakan data kuantitatif yang
upah
merupakan
data
sekunder,
yang
dilakukan melalui penguji anteori-teori
bertentangan atas penawaran tenaga
dan melalui
kerja. Pertama, efek subtitusi yang
dimana metode deskriptif juga adalah
mendorong tiap pekerja untuk bekerja
untuk menganalisa data dengan cara
lebih
mengumpulkan,
lama,
karena
upah
yang
diterimanya dari tiap jam kerja lebih 84|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
menafsirkan Pemerintah
penelitian
yang
data
lapangan,
mengolah
dan
sehingga
dapat
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Vol. 7 No. 1
memberikan suatu gambaran mengenai IV. KESIMPULAN
keadaan yang diteliti. 3.3. Tehnik Pengumpulan Data
1. Kota Banda Aceh sebagai pusat
Untuk mendapatkan data dalam
pemerintahan dan perdagangan di
penellitian ini maka pengumpulan data
Provinsi
dilakukan
Darussalam adalah daerah dataran
dengan
menggunakan
teknik : a.
Aceh
rendah dengan luas wilayahnya ±
Library
(penelitian
research
kepustakaan), b.
Nanggroe
Field
(penelitian
research
lapangan):
130 Km2 (13.000 Ha) yang fungsi tanahnya
sebahagian
merupakan
lokasi
besar
pemukiman
penduduk dan pertokoan.
- Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak terkait
pihak-
sebagai
objek
penelitian.
2. Kota Banda Aceh dengan jumlah penduduk tahun 2004 sebanyak 287.534
jiwa,
pada
awalnya
berstatus Kotamadya yang terdiri
- Observasi,
terhadap sejumlah
dari 4 Kecamatan, 35 Kelurahan
data yang berkaitan dengan
dan 13 Desa. Sejalan dengan
kebijakan
dilakukannya
pemerintah
mengatasi
dalam
pengangguran
di
perubahan
status
Kotamadya menjadi Kota sebagai
Kota Banda Aceh.
bentuk penyesuaian dari Undang-
3.4. Teknik Analisa Data
undang Nomor 22 Tahun 1999
Selanjutnya maupun
data
diperoleh
data
primer
sekunder yang
dari
telah
penelitian,
tentang Pemerintah Daerah, maka jumlah pemerintahan kecamatan di Kota
Banda
Aceh
dikelompokkan dan diklasifikasikan
pemekaran
menurut
mencapai sebanyak 9 Kecamatan.
bidangnya
masing-masing
selanjutnya disusun secara sistematis,
hinga
terjadi jumlahnya
3. Perkembangan
tingkat
kemudian dianalisis secara normatif
pengangguran di Kota Banda Aceh
kualitatif,
dari tahun 2006 sampai 2015
yaitu
dalam
hal
ini
menjelaskan
mengenai
Kebijakan
mengalami
Pemerintah
dalam
mengatasi
menerus dan mencapai puncak pada
pengangguran di Kota Banda Aceh. 85|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
peningkatan
terus
tahun 2010 yaitu 17,05% dengan Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
peningkatan
sebesar
10%
Vol. 7 No. 1
dan Menengah (UKM), melakukan
dibandingkan tahun sebelumnya
pembenahan,
dimana
tingkat
pengem-bangan kawasan–kawasan,
berkisar
membangun lembaga sosial yang
tahun
2009
pengangguran
hanya
7,70 %.
dapat
4. Peningkatan tingkat pengangguran
pembangunan
menjamin
Sosial
disebabkan
menyederhanakan
kebijakan
adanya
pemerintah
untuk
kehidupan
penganggur. Seperti PT Jaminan
yang drastis pada tahun 2010 karena
dan
Tenaga
peningkatan
Kerja,
perizinan dan
keamanan
karena
meningkatkan harga Bahan Baku
terlalu banyak jenis perizinan yang
Minyak.
menghambat
Harga
Bahan
Baku
investasi
baik
Minyak merupakan salah satu unsur
Penanamaan Modal Asing maupun
bahan pokok yang mempengaruhi
Penanaman Modal Dalam Negeri,
aspek kehidupan sehingga kenaikan
Mengembangkan sektor pariwisata
bahan baku minyak ini mendorong
dan kebudayaan di dalam Wilayah
kenaikan
Kota
biaya
produksi
bagi
Banda
Aceh,
Melakukan
perusahaan yang berujung pada
program sinergi antar BUMN atau
kenaikan harga barang di pasar.
BUMS yang memiliki keterkaitan
Tingkat Pengangguran pada tahun
usaha atau hasil produksi akan
2010
saling
sampai
2015
mengalami
mengisi
kebutuhan,
penurunan secara terus menerus
memperlambat laju pertumbuhan
dengan
penduduk
penurunan
hampir
(memini-malisirkan
mencapai 10% pada tahun 2015,
menikah pada usia dini), dan
dimana pada tahun 2010 tingkat
mengembangkan potensi kelautan
pengangguran
dan pertanian.
kemudian
sebesar
pada
17,05%
tahun
2015
menurun menjadi 8,37%. 5. Pemerintah kebijakan
Daerah –
melakukan
kebijakan
lainnya
seperti Mengembangkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil 86|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
DAFTAR PUSTAKA Arsyad,
Pembangunan: Teori, Masalah dan
Lincoln.
2004,
Ekonomi
Kebijakan,
Pembangunan.
Edisi
Keempat.
Yogyakarta.
STIE YKPN, Yogyakarta. Ilmu
dan
Seni,
Akademika
Pressindo, Jakarta. Macro
Terjemahan
Economic,
Sihotang,
Bharata
Indonesia, Jakarta. Djojohadikusumo,
Transportasi.
AMP
YKPN
Jakarta
:
Ghalia
Indonesia. Nopirin,
Dernburg dan Karyaman Muchtar, 2002,
UPP
Nasution, Mulia, 2002. Manajemen
Balwin, 2002, Salesmanship Suatu
2000,
Ekonomi
Moneter.
Buku I. BPFE: Yogyakarta. ............,
2008,
Ekonomi
Moneter.
Buku II. BPFE: Yogyakarta. Rostow, 2004, Perancangan Strategi
Sumitro,
2000,
Pemasaran, Bina Aksara, Jakarta.
Indonesia Dalam Perkembangan
Samuelson, Paul A. & William D.
Dunia Kini dan Masa Depan,
Nordhaus, 2007: Makro Ekonomi,
LP3ES, Jakarta.
Edisi
Ghofari, 2010, Ekonomi Pembangunan, Edisi Kelima, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. dan Perencanaan, Rajawali, Jakarta. Simanajuntak, Pengantar Jakarta:
Payaman. Ekonomi
Fakultas
2001. Makro.
Ekonomi
Universitas Indonesia. Development
In
Patern and Issue,
Indonesia : Economic
Bulletin, Australian University. 2004,
Penerbit
Erlangga, Jakarta. Siswanto,
Sutojo,
2001,
Manajemen
Lembaga
Kerangka Pemasaran,
Pendidikan
dan
Pembinaan Manajemen, Jakarta. Soeroto, 2010, Ekonomi Pembangunan dan
Perekonomian
Indonesia,
Penerbit Alumni, Bandung. Sukirno, Sadono, 2000, Makroekonomi
Kaufman dan Hotckiss, 2009, Regional
Komaruddin,
Keempatbelas,
Dasar
Gilarso, 2003, Ekonomi Pembangunan J.
Vol. 7 No. 1
Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Pustaka. ......................, 2001, Makroekonomi
Persoalan
Modern: Perkembangan Pemikiran
Pembangunan Ekonomi Indonesia,
Dari Klasik Hingga Keynesian
Alumni, Bandung.
Baru. Raja Grafindo Pustaka.
Kuncoro, Mudrajat. 2009, Ekonomi 87|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
......................, 2005, Pengantar Teori Pemerintah
Dalam
Mengatasi
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh (JIMMA)
Ekonomi
Vol. 7 No. 1
Makro, Bina Graha,
Jakarta. ......................, 2006, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Ghalia Indonesia, Jakarta. Surachman, 2002, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryana,
2005,
Ekonomi
Pembangunan: Problematika dan Pendekatan.
Penerbit
Salemba
Empat Edisi Pertama. Susanti,
Hera,
2005,
Indikator-
Indikator Makroekonomi, Jakarta, PEM-FE-UI. Todaro, Michael, 2006, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga Edisi Kedelapan. Tulus,
Tambunan,
H.,
2001,
Perekonomian Indonesia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Winardi,
2010,
Ekonomi
Pembangunan, Penerbit Gramedia, Jakarta. BPS,
2008,
berbagai
publikasi
angkatan kerja dan data inflasi. Diakses dari http://Aceh.bps.go.id diakses pada tanggal 30 April 2008. Disnakertrans Propinsi Aceh, 2004, Program
Kegiatan
penanganan
Pengangguran Disnakertrans Aceh.
88|Gunawan, Analisis Pengangguran…
Kebijakan
Pemerintah
Dalam
Mengatasi