Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 96- 105
EVALUASI KINERJA JALAN (Studi Kasus Jalan Teuku Muhammad Hasan Kota Banda Aceh ) Ilham Akbar1, Renni Anggreaini 12, M.Isya 23 1) Magister
Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email Penulis Abstract: The roads in Banda Aceh area are one of the transportation facilities for a traffic flow distribution, either for goods transport or human transport from the settlement heading to the various locations in the city center/ downtown (market, school, retail area, etc). Due to the situation, there are many vehicles parking in the city center area and other sides’ obstacle happened, which could minimize the road capacity and its performance. The aim of this study is to find out the maximum road performance at Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh in 2014 up to 5 years ahead (2019), is the road function meet the requirement, both from the traffic volume in general and its degree of saturation. In order to be able to investigate the level of performance at Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh, the traffic volume data and its geometric existing data is required in this study to be used in data analysis. Based on the result of calculation and observation in 2014, Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh has a medium (M) sides’ obstacle class, which is in the commercial area with many stores in the roads side. While for the roads performance at Jalan Teuku Muhammad hasan Banda Aceh in observation point I (Simpang Surabaya heading to Simpang Jalan Angsa) has the degree of saturation of 0,370; observation point II (from Simpang Surabaya to Simpang Jalan Angsa) has the degree of saturation of 0,439; observation point III (from Simpang Jalan Angsa to Simpang/intersection Jalan AMD) has the degree of saturation of 0,267; while for the observation point IV (U-turn Batoh bus terminal) has the degree of saturation of 0,288. The estimation of traffic volume would appear to its basic capacity in 6 th and 7th year in 2014. Hence, the higher degree of saturation in a road, the less road performance level occurred. So with the level of performance at jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh. Keywords: degree of saturation, sides’ obstacle, peak hours Abstrak: Jalan-jalan yang ada di Kota Banda Aceh merupakan salah satu sarana perhubungan bagi distribusi arus lalu lintas, baik angkutan barang maupun angkutan manusia (penumpang) dari daerah tempat tinggal (pemukiman) ke tempat-tempat pusat kota (pasar, sekolah, pertokoan dan lain-lain). Hal ini mengakibatkan pusat kota ramai dipadati kenderaan dan hambatan samping lainnya, sehingga berkurangnya kapasitas dan kinerja jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar kinerja Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh pada tahun 2014 hingga 5 tahun ke depan (tahun 2019), apakah fungsi jalan tersebut sudah memenuhi syarat, baik ditinjau dari volume lalu lintas umumnya dan derajat kejenuhannya. Untuk mengetahui tingkat kinerja Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh diperlukan data volume lalu lintas dan data eksisting geometriknya, yang digunakan pada analisis data. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan tahun 2014, Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh mempunyai kelas hambatan samping sedang (M) yaitu daerah niaga dengan tokotoko di sisi jalan dan untuk kinerja Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh pada titik pengamatan I (simpang surabaya arah ke simpang jalan angsa) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,370; titik penamatan II (dari simpang surabaya sampai simpang jalan angsa) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,439; titik pengamatan III (dari simpang jalan angsa sampai simpang jalan AMD) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,267; titik pengamatan IV (Uturn terminal BUS Batoh) mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,288. Perkiraan volume lalulintas akan mendekati kapasias dasar pada tahun ke 6 dan ke 7 tahun 2014. Jadi semakin besar Derajat Kejenuhan pada suatu jalan berarti semakin kecil tingkat kinerja jalan tersebut. Begitu juga halnya dengan tingkat kinerja Jalan Teuku Muhammad Hasan Banda Aceh. Kata Kunci: derajat kejenuhan, hambatan samping, jam puncak
Volume 3, No. 4, November 2014
- 96
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perkantoran serta sekolah, dimana pada saat
PENDAHULUAN Pertumbuhan dan perkembangan kota
tersebut aktifitas yang ditimbulkan belum
atau wilayah berimplikasi pada meningkatnya
begitu mempengaruhi kinerja Jalan Teuku
kebutuhan penduduk, jumlah penduduk yang
Mohammad Hasan itu sendiri.
senantiasa bertambah memiliki kontribusi yang
Dengan kondisi saat ini kinerja jalan di
besar bagi peningkatan kebutuhan penduduk.
kawasan
Dengan pertambahan kebutuhan penduduk
terpengaruhi oleh beberapa kegiatan publik
maka
permintaan
yang tidak teratur, seperti usaha perdangangan
aktivitas
yang tidak permanen. Kondisi kinerja jalan ini
pergerakan orang dan barang dalam suatu
dipengaruhi juga oleh adanya bukaan median
wilayah atau kota. Aktivitas pergerakan ini
dan persimpangan tak bersinyal di sekitar
mutlak memerlukan sarana dan prasarana
segmen
transportasi yang memadai baik secara kualitas
menghasilkan konflik lalulintas yang sangat
maupun kuantitas.
mempengaruhi
akan
perjalanan,
bertambah berupa
pula
peningkatan
Disamping itu secara teknis jaringan
tersebut
atau
sudah
ruas
mulai
tersebut,
aksesibilitas
dan
sedikit
sehingga
kinerja
jalannya.
jalan yang baik terutama berfungsi dalam mengurangi
kemacetan,
meningkatkan
aksesibilitas, efisiensi waktu dan biaya. Semua
KAJIAN KEPUSTAKAAN Arus Lalu Lintas Jalan
itu menuntut suatu sistem jaringan jalan yang
Menurut MKJI (1997) yang dikeluarkan
optimal dalam pelayanan, karena itu kinerja
oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, arus lalu
jalan sebagai parameter pelayanan jalan harus
lintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang
senantiasa dipertahankan pada level yang baik.
melalui
Sedangkan untuk kasus kota banda aceh meningkatnya
pertumbuhan
perekonomian
titik
tertentu
persatuan
waktu,
dinyatakan dalam kendaraan perjam atau smp/jam. Arus lalu lintas perkotaan terbagi
yang singnifikan dapat mempengaruhi pola
menjadi empat (4) jenis yaitu :
perkembangan tata guna lahan terutama Jalan
- Kendaraan ringan / Light Vehicle (LV)
Teuku Mohammad Hasan yang merupakan
- Kendaraan berat/ Heavy Vehicle (HV)
salah satu jalan dipusat kota yang mempunya
- Sepeda Motor/ Motor cycle (MC)
aktifitas yang cukup tinggi sudah seharusnya
- Kendaraan Tidak Bermotor / Un Motorized
mempunyai nilai eksesibilitas yang baik.
(UM)
Jalan tersebut pada dasarnya hanya sebagai jalan lintas antar permukiman, namun perkembangan
dan
pertumbuhan
ekonomi
masyarakat menutut kawasan tersebut mulai kearah 97 -
perdagangan,
dengan
beberapa
Volume 3, No. 4, November 2014
Pertumbuhan lalu lintas Pertumbuhan
lalu
lintas
dihitung
berdasarkan data LHR (lalulintas harian ratarata) dari tahun-tahun yang lalu. Angka
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pertumbuhan ini sebetulnya tidaklah sama
lintas. Hambatan samping yang terutama
untuk setiap tahunnya. Pertumbuhan lalu lintas
berpengaruh terhadap kapasitas dan kinerja
biasanya dinyatakan dalam persen pertahun.
jalan perkotaan adalah:
Volume lalu lintas
- Pejalan kaki
Volume lalu lintas didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan
- Angkutan umum dan kendaraan mini lainnya yang berhenti
pada satu titik atau tampang (melintang) jalan
- Kendaraan lambat, misalnya becak, sepeda
dalam satuan waktu tertentu. (Bukhari, 2002)
Kendaraan keluar masuk dari lahan samping
Satuan yang biasa dipakai kenderaan/jam/lajur
jalan
atau
kenderaan/hari/ruas.
Guna
keperluan
- Kendaraan parkir
desain dan evaluasi, volume lalu lintas yang Kapasitas Jalan
digunakan adalah jumlah kendaraan per jam.
Kapasitas didefinisikan sebagai arus
a. Satuan Mobil
maksimum melalui suatu titik di jalan yang
b. Arus Lalu Lintas
dapat dipertahankan per satuan jam pada
c. Faktor smp
kondisi tertentu. Untuk jalan dua jalur dua arah,
Kemacetan Dalam MKJI (1997), kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah
kendaraan
melebihi
kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota
besar,
terutamanya
yang
tidak
kapasitas ditentukan untuk dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak jalur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per jalur. Kapasitas (C) dinyatakan dalam
smp/jam.
Persamaan
dasar
untuk
menentukan kapasitas adalah sebagai berikut.
mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya
Keterangan.
kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk
C
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa
CO = kapasitas dasar (smp/jam)
alasan:
FCW = faktor koreksi kapasitas untuk lebar
a. Arus yang melewati jalan telah melampaui
kecelakaan
lalu-lintas
sehingga
samping
kapasitas
akibat
pembagian arah (tidak berlaku untuk FCSF= faktor
Hambatan Samping aktivitas
koreksi
jalan satu arah)
terjadi gangguan kelancaran.
Banyak
jalan FCSP= faktor
kapasitas jalan. b. Terjadi
= kapasitas (smp/jam)
jalan
di
Indonesia sering menimbulkan konflik, kadangkadang besar pengaruhnya terhadap arus lalu
koreksi
kapasitas
akibat
gangguan samping FCCS= faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (jumlah penduduk) Derajat kejenuhan (DS) Volume 3, No. 4, November 2014
- 98
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
arus
Derajat kejenuhan (DS) merupakan rasio
(V_CR) tersebut dilakukan dengan persamaan
terhadap
sebagai berikut :
kapasitas,
yang
digunakan
sebagai faktor utama dalam menentukan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah segmen jalan
〖V_CR=V/C〗
Pertumbuhan Penduduk dan Lalu Lintas
tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
...... (2.5)
Untuk mengestimasi jumlah penduduk dan lalu lintas di masa yang akan datang dapat
Derajat kejenuhan (DS), berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, adalah perbandingan antara jumlah arus total dengan kapasitas jalan. Derajat kejenuhan dinyatakan dengan formula:
dicari dengan metode progresi arimatik berikut : Pn = P0 (1 + i)n
....(2.6)
dimana Pn : jumlah penduduk tahun pengamatan ke-n Po : jumlah penduduk tahun awal pengamatan
DS = Q / C .............................................. (1)
i
: angka pertumbuhan pada periode tertentu
dengan:
n
: jumlah tahun yang diperhitungkan.
DS = Derajat kejenuhan METODE PENELITIAN
Q = Arus total (smp/jam)
Pada bab ini akan diuraikan mengenai
C = Kapasitas (smp/jam)
pelaksanaan
penelitian
mulai
dari
lokasi
penelitian, sumber data, proses pengumpulan
Tingkat Pelayanan Tingkat pelayanan (level of service,
data dan pengolahan data serta akan membahas
LOS) adalah suatu ukuran kualitatif yang
alur penelitian, dengan dilengkapi analisa-
menjelaskan kondisi-kondisi operasional di
analisa penelitian yang berkaitan erat dengan
dalam suatu aliran lalu lintas dan persepsi dari
permasalahn yang ditinjau.
pengemudi dan penumpang terhadap kondisikondisi tersebut. Tingkat
pelayanan
mempunyai
dua
buah
definisi (HRB,1965) : 1. Tingkat pelayanan tergantung arus (Flow Dependent) 2. Tingkat
pelayanan
tergantung
fasilitas
(Facility Dependent)
Gambar 1. Peta lokasi
Tingkat pelayanan jalan dinilai dari perbandingan
dengan
Jalan Teuku Mohammad Hasan secara
kapasitas jalan. Adapun tingkat pelayanan
administratif terletak di Kecamatan Lungbata
99 -
volume
lalu
lintas
Gambaran Lokasi Penelitian
Volume 3, No. 4, November 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan Kecamatan Biturrahman, dimana jalan
(Metodologi tambah metode penelitian untk
tersebut
setiap
adalah
salah
satu
jalan
yang
segmen.
Berdasarkan
kecepatan
Banda
tarikan awal bangkitan, manajemen lalulintas)
Dalam
kaitannya
dengan
Hambatan
dan
menghubungkan kawasan peduduk dan kota Aceh.
kenderaan,
volume
samping,
perkembangan kota, jalan ini merupakan jalan yang sangat sibuk dan padat aktifitas baik mulai
Metode Pengolahan dan Analisis Data
di pagi hari maupun siang dan malam hari.
Analisis Deskriptif Kualitatif
Untuk memudahkan dalam menganalisa, ruas
Dalam menggunakan metode ini peneliti
jalan tersebut dibagi menjadi 3 segmen seperti
melakukan dua hal, yang pertama peneliti
didalam gambar 3.1 yaitu :
mengamati secara cermat aktifitas kenderan
1. Ruas jalan sp. Surabaya
sampai dengan
simpang jalan Angsa.
yang telah dibatasi oleh parameter penelitian, yang mencakup penentuan tempat atau titik
2. Ruas jalan sp. Angsa sampai dengan simpang jalan AMD.
pengambilan data dan jenis kendaraan. Hasil dari
3. Ruas jalan sp. AMD sampai dengan bukaan median (U-Turn) Terminal Bus
pengambilan
diharapkan
akan
data
tersebut
nantinya
mendapatkan
jumlah
kendaraan yang dapat menpengaruhi kinerja jalan. Melalui metode ini diharapkan dapat
Sumber dan Jenis Data Data penelitian ini meliputi data primer dan data skunder. Data primer didapat dengan
diidentifikasi dan dianalisis objek penelitian untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
melaksanakan survei langsung di lapangan, yang meliputi :
Analisis Deskriptif Kuantitatif
Survei manajemen lalu lintas kondisi
Metode
kuantitatif
bertujuan
untuk
geometrik eksisting jalan, survei volume lalu
menentukan antar hubungan variable, menguji
lintas,
secara
teori dan mencari nilai dari pengamatan yang
terklasifikasi yang lewat pada titik yang diteliti.
dilakukan. Dalam metode kuantitatif, hal yang
Survei data sekunder didapatkan dari
dilakukan adalah merumuskan permasalahan,
survei
hambatan
samping
informasi awal jumlah persimpangan, jumlah
menentukan
kendaraan
menghitung serta menganalisis data-data yang
dan
jumlah
kenderaan
dari
pemerintah melalui dinas terkait.
konsep
dan
teori,
kemudian
telah didapat untuk mendapatkan hasil dan
Data dari kawasan sekitar survei di bagi
membuat pembahasan serta kesimpulan dari
dalam tiga segmen dan empat titik survei
penelitian tersebut. Banyaknya kendaraan yang
volume lalulintas dengan pembagian waktu
terpengaruh oleh adanya tempat-tempat publik
survei ke dalam beberapa hari dan enam jam
disekitar kawasan tersebut, baik kendaraan yang
dalam setiap harinya.
berasal dari zona tersebut ataupun kenderaan Volume 3, No. 4, November 2014
- 100
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang
menuju
kawasan
tersebut
ataupun
rabu, kamis, jumat dan hari minggu sebagai hari
kenderan yang menerus dan hanya menurunkan
libur, serta hari sabtu sebagai hari khusus (ada
penumpang. Hal-hal yang akan di analisis
yang libur ada yang tidak), maka dipilih survai
antara lain:
utama dilakukan pada tanggal 26, maret 2,5,7
1.
Volume Lalu Lintas
april, 2014 bertepatan dengan hari rabu
2.
Kapasitas Jalan
(mewakili hari kerja), sabtu sebagi hari libur.
3.
Derajat kejenuhan (Ds)
4.
Kinerja Jalan
HASIL PEMBAHASAN
Bagan alir penelitian selengkapnya dapat
Lalu-Linta Harian Rata-Rata (LHR) LH adalah volume lalu lintas dalam satu
dilihat pada gambar 2.
hari,merupakan volume harian, nilainya dapat bervariasi antara 0-100% LHR (Homburger W.S. James H Kell and David D). Agar dapat menghitung LHR haruslah tersedia data jumlah kendaraan yang terus menerus selama pengamatan dengan lamanya waktu pengamatan. Data LHR pada ruas Jl. Teuku Mohammad Hasan yang didapat dari hasil survey 2014, sehingga nilai LHR itu dapat memberikan gambaran perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai jam dalam hari.
Gambar 3. Arah Pergerakan dari Simpang
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Surabaya menuju Jl. Teuku Mohammad
(Sumber: Olahan)
Hasan (Segmen A)
Gambar
2.
Diagram
AlirPenelitian
(Sumber:Olahan) Waktu survai dilakukan pada waktu peak
Kondisi Eksisting dan Survei volume Lalu Lintas
hour dan hari-hari sibuk. Menggunakan asumsi hari kerja yang diwakili oleh hari senin, selasa, 101 -
Volume 3, No. 4, November 2014
Kondisi Eksisting
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Data yang disajikan merupakan kondisi
Pada siang hari :
dasar ruas jalan Jl. Teuku Mohammad Hasan
MC =(3523*0,25)/2 = 440,31smp/jam
yang akan di tinjau dan di bagi dalam beberapa
LV =(1136*1)/2 HV =(11*1,25)/2
titik pengamatan Pengamatan untuk volume lalulintas dilakukan berdasarkan persimpangan
= 568,00smp/jam = 7,03smp/jam+1008,31 smp/jam=1015,34 smp/jam
yang dianggap berpengaruh terhadap volume
Pada sore hari :
lalulintas di sepanjang ruas jalan tersebut.
MC =(4245*0,25)/2 = 530,66 smp/jam LV =(1120*1)/2 = 582,38smp/jam HV =(18*1,25)/2 = 11,09smp/jam+ 1113,04 smp/jam=1124,13 smp/jam
Ruas
jalan
tersebut
pada
saat
ini
merupakan jalan arteri sekunder, artinya jalan yang menghubungkan antara kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, dan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
Dari hasil perhitungan untuk volume
kedua. Dengan kondisi eksisting lebar badan
lalulintas harian ke dua arah pada persimpangan
jalan 7 meter dengan 2 lajur 2 arah dan
surabaya (titik 1) adalah :
bermedian 2 meter (4/2D).
a. Pada pagi hari = Q Jam = 982,75smp/jam/2 arah b. Pada siang hari = Q Jam= 975,69 smp/jam/2 arah c. Pada sore hari = Q Jam = 1016, 92 smp/jam/2 arah
Berdasarkan data hasil survey volume lalulintas tahun 2014 maka dapat dihitungan volume kendaraan dari kend/2jam menjadi smp/jam : Pada pagi hari : MC = (3295*0,25)/2 = 411,84 smp/jam LV = (805*1)/2 = 402,25 smp/jam HV=(15*1,25)/2=9,22smp/jam+814,09smp/jam =823,31smp/jam
Gambar 4. Grafik Volume
Lalu
Lintas
Rekapitulasi Harian
Data
Berdasarkan
Berdasarkan Jam Puncak Pada Jl. Teuku Mohammad
Hasan
(Tipe
Barchart)
Pengelompokan Data Semua Segmen Volume 3, No. 4, November 2014
- 102
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pada titik pengamatan 1 volume (arus)
dimana kondisi tersebut sangat dipengaruhi
lalulintas jam puncak terbesar untuk arah dari
oleh kondisi mendekati persimpangan jalan
simpang surabaya ke simpang angsa terjadi
angsa. Dimana simpang angsa ini merupakan
pada hari-hari kerja. Dengan jumlah volume
simpang atau jalan minor yang menghubungkan
1.016,92 smp/jam jam puncak tertinggi terjadi
antara satu desa dengan desa lainnya.
di sore hari.
Kondisi ini dapat di jelaskan melalui
Dimana arus lalulintas ini dipengaruhi
Gambar grafik 4.4.5 dan 4.4.6 dimana hasil
oleh aktifitas jam pulang kantor dan aktifitas
rekap data LHR untuk semua titik yang
masyarakat lainnya. Kondisi lalulintas di lokasi
mewakili ruas jalan teuku mohammad hasan
tersebut juga di pengaruhi dengan kondisi
menunjukan nilai Ds tertinggi juga terjadi di
eksisting dimana nilai hambatan samping
titik tersebut.
sangat tinggi.
Hubungan antara volume lalulintas (V)
Sedangkan untuk segmen lain baik
dan derajat kejenuhan (ds) yang terjadi pada
segmen 2,3 dan 4 volume lalulintas tertinggi
setiap titik pengamatan ini, dimana rata-rata
tetap terjadi di pada jam puncak disore hari. Ini
vulume laulintasnya sebesar 919,95 smp/jam
di akibatkan oleh banyaknya aktifitas lalulintas
yang masih di bawah kapasitas dasar jalan
yang bergerak dari dan luar kota banda aceh.
tersebut sebesar 2696,10 smp/jam.
Dimana nilai volume (arus) lalu lintas tertinggi jam puncaknya untuk kedua arah terjadi pada titik pengamatan di segmen dua,
Gambar 5. Grafik Rekapitulasi Data Derajat Kejenuhan Berdasarkan Pengelompokan Data Semua Segmen Pada Jl. Teuku Mohammad Hasan (Tipe Barchart)
103 -
Volume 3, No. 4, November 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terjadi pada hari kerja jam puncak sore
Perhitungan Tingkat Kinerja Jalan Tingkat
Pelayanan
Jalan
( 17.00 – 19.00 wib ) yaitu 1183,73
Tingkat
pelayanan merupakan indikator yang dapat mencerminkan tingkat kenyamanan suatu ruas
smp/jam. 3.
Kinerja ruas jalan berdasarkan nilai derajat
jalan, yaitu perbandingan antara volume lalu
kejenuhan pada daerah penelitian masih
lintas yang ada terhadap kapasitas tersebut.
berada di bawah nilai standar yaitu 0,75.
Apabila volume meningkat, maka tingkat
4.
Hanya titik dipersimpangan jalan angsa
pelayanan menurun karena kondisi lalu lintas
ruas jalan Teuku Muhammad Hasan saja
yang memburuk akibat interaksi dari faktor-
yang hampir mendekati kondisi rawan
faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
yaitu 0,439 untuk ke dua arahnya. Tetapi
pelayanan. Adapun tingkat pelayanan Jalan
secara umum kinerja ruas jalan tersebut
Teuku Mohammad Hasan berdasarkan hasil
masih cukup baik, meskipun di beberapa
survei dan perhitungan volume lalulintas dan
titik
kapasitas (V/C) bernilai rata rata untuk semua
mengantisipasi
titik pengamatan dari semua segmen adalah
lalulintas di kota Banda Aceh.
sudah
harus
dilakukan
terjadinya
untuk
permaslahan
0,682. Saran Berdasarkan uraian dan hasil analisis,
KESIMPULAN DAN SARAN
serta melihat kondisi wilayah studi yang
Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan di atas dapat
sedemikian rupa, perkembangan dan perubahan
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
guna lahan sangat mempengaruhi kinerja ruas
1.
Tahun 2014, lebar jalan pada segmen I
daerah studi. Untuk mengantisipasi terjadinya
untuk kedua arah mempunyai derajat
permasalahan lalulintas di Kota Banda Aceh,
kejenuhan sebesar 0,370; pada segmen II
maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
mempunyai derajat kejenuhan sebesar
1.
2.
Pengaturan
terhadap
perkembangan
0,439; pada segmen III mempunyai derajat
kegiatan-kegiatan guna lahan yang berada
kejenuhan sebesar 0,267; dan pada segmen
di
IV mempunyai derajat kejenuhan sebesar
mengganggu lalulintas yang melintasi jalan
0,288.
tersebut sehingga fungsi dan peranan jalan
Arus lalulintas maksimum terjadi pada
di Kota Banda Aceh dapat dipertahankan
ruas titik pengamatan II karena titik
sesuai dengan fungsinya.
tersebut merupakan salah satu jalan minor yang
merupakan
jalur
keluar
2.
sepanjang
Perlu
ruas
dilakukan
jalan
kajian
agar
tidak
penanganan
masuk
terhadap ruas jalan di Kota Banda Aceh
menuju jalan utama Teuku Muhammad
untuk dapat melayani pengguna jalan,
Hasan Kota Banda Aceh. Arus maksimum
terutama untuk lalulintas lokal pada level Volume 3, No. 4, November 2014
- 104
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang optimum. Penerapan manajemen lalulintas dapat dilakukan sebagai alternatif pemecahan
masalah
lalulintas
yang
mungkin terjadi di Kota Banda Aceh. 3.
Untuk mendapatkan karakteristik serta gambaran
derajat
kejenuhan
akibat
pengaruh kecepatan serta indeks tingkat pelayanan untuk jalan Teuku Muhammad Hasan
yang
lebih
akurat,
sebaiknya
dilakukan penelitian lanjutan pada segmensegmen lain diruas jalan ini.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonim, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta: Dirjen Bina MargaDepartemen PU. Aprianoor, 2008. Analisis Kebutuhan dan Kelayakan Ekonomi Pembangunan Jalan Alteri Alternatif. Semarang: Undip. Bukhari, R.A dan Sofyan M.Saleh, 2007. Rekayasa Lalu Lintas I,II. 2007. Banda Aceh: Unsyiah. Basuki, Ms., 2011. Analisa Dampak Lalulintas Terhadap Kinerja Jalan. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah. Surabaya: ITS. Black, JA dan Blunden, W.R,. 1984. The Land Use/Transport System. Australia: Pergamos Press. Khisty, CJ dan Lall, BK., 2003. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 1,2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Miro. F., 2002. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Morlok, E. K., 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ricky, S., 2013. Analisis Dampak Lalulintas pada Jalan T Nyak Arif. Banda Aceh: Unsyiah. Saxena, S.C., 1989. A Course in Traffic Planning and Design. Delhi: Dhanpat Rai & Sons. Tamin. OZ., 2003. Perencanaan, Permodelan, & Rekayasa Transportasi. Bandung: Penerbit ITB. Tranportation Research Board (TRB), 2000. Highway Capacity Manual. Washington DC: National Research Council. Rifan, T.K. S., 2013. Eanalisa Derajat kejenuhan akibat pengaruh kecepatan kenderaan pada jalan perkotaan Manado : Sam Ratulangi.
105 -
Volume 3, No. 4, November 2014