PROSIDING 2011© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN “(STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)” Sumarni Hamid Aly Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10Tamalanrea - Makassar, 90245 Telp./Fax: (0411) 587636/(0411) 580505 E-mail: achmad_zubair @yahoo.co.id
PENDAHULUAN Kebutuhan transportasi sangat erat kaitannya dengan interaksi antara kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Interaksi antara aktivitas-aktivitas masyarakat dimanifestasikan oleh adanya pergerakan orang dan ataupun barang dari suatu zona ke zona tujuan. Setiap aktivitas pergerakan selalu didasarkan kepada pertimbangan terhadap variabel waktu, kecepatan, keamanan dan kenyamanan. (Khisty, 1990, h:10). Akibat tingginya pertumbuhan ekonomi dan makin bertambahnya jumlah penduduk serta jumlah kepemilikan kendaraan, menyebabkan kebutuhan akan sarana dan prasarana tarnsportasi makin meningkat, dan bila permintaan lebih besar dari pada sedian (suply), maka akan terjadi ketidak seimbangan, dan hal tersebut akan menimbulkan permasalahan transportasi seperti masalah kemacetan, tundaan dan polusi suara serta polusi udara. Permasalahan tersebut berdampak pada waktu tempuh perjalanan, kecepatan perjalanan. Seperti pada kota-kota besar lainnya di Indonesia, Kota Makasssar tidak terlepas dari permasalahan transportasi, akibat besarnya pertumbuhan jumlah penduduk dan kepemilikan kendaraan, serta makin meningkatnya tingkat urbanisasi di perkotaan yang tidak sebanding dengan tingkat penambahan jaringan jalan, maka hal tersebut akan berdampak pada permasalahan transportasi, seperti tidak seimbangnya penyediaan sarana dan prasarana transportasi dibandingkan dengan tingkat permintaan (demand). Hal tersebut mengakibatkan menurunnya kinerja jaringan jalan, khususnya jaringan jalan arteri, yang mengakibatkan timbulnya permasalahan transportasi yaitu tundaan, kemacetan, polusi udara dan polusi suara. Peningkatan volume lalu lintas yang diakibatkan oleh fakor-faktor tersebut diatas, akhir-akhir ini terjadi pada ruas jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar, menyebabkan timbulnya sarana transportasi, baik angkutan barang maupun angkutan penumpang dari kota Makassar menuju ke luar kota, maupun angkutan barang dan angkutan penumpang yang memasuki kota Makassar. Permasalahan yang timbul pada ruas jalan Perintis Kemerdekaan, seperti tejadinya penurunan kecepatan kendaraan dan waktu tempuh yang bertambah pada ruas jalan tersebut. Menurut Ofyar Z Tamin dalam jurnal Teknik Sipil ITB (1992), dalam perencanaan, perancangan dan penetapan berbagai kebijaksanaan sistem transportasi, teori pergerakan arus lalu lintas memegang peranan penting. Kemampuan menampung arus lalu lintas pada suatu jaringan jalan, sangat bergantung pada kondisi fisik dari jalan tersebut, baik kualitasnya maupun kuantitasnya serta karakteristik operasional lalu lintasnya. Fungsi utama dari jaringan jalan adalah memberikan pelayanan pada suatu sistem tarnsportasi. Sistem pelayanan dapat diukur dari kemampuan suatu jaringan jalan untuk dapat mengakomodasi volume lalu lintas, keamanan arus lalulintas dan efisiensi. Hal pokok yang menentukan efektifitas fungsi jalan raya adalah pemahaman terhadap karakteristik,dimensi dan kuantitas arus lalu lintas. Maksud dan Tujuan Tulisan ini dimaksudkan untuk menganalisa arus lalu lintas pada ruas jalan Perintis Kemerdekaan. Sedangkan penulisan ini bertujuan untuk : 1. 2.
Menetukani Kinerja ruas jalan Perintis Kemerdekaan. Menganalisis Mobilitas ruas jalan Perintis Kemerdekaan (dalam hal ini menyangkut waktu tempuh, kecepatan actual, dan tundaan).
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Sipil TS9 - 1
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisis Kinerja Ruas Jalan… Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
Perkapalan
Sumarni Hamid Aly Sipil
TINJAUAN PUSTAKA Jalan Perkotaan Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan merupakan segmen jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Termasuk jalan di atau dekat pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000, maupun jalan didaerah perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 dengan perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini. 1. Jalan dua lajur dua arah (2/2 UD). 3. Jalan empat lajur dua arah. 4. Tak terbagi (tanpa median) (4/2 UD). 5. Terbagi (dengan median) (4/2 D). 6. Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2 D). 7. Jalan satu arah (1-3/1). Menurut Highway Capacity Manual (HCM) 1994, jalan perkotaan dan jalan luar kota adalah jalan bersinyal yang menyediakan pelayanan lalulintas sebagai fungsi utama, dan juga menyediakan akses untuk memindahkan barang sebagai fungsi pelengkap. •
Fungsi Sesuai Undang-Undang tentang jalan, No. 13 Tahun 1980 dan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1985 (dalam Silvia Sukirman, 1992 hal 78), sistem jaringan jalan dapat dibedakan atas: a. Sistem jaringan jalan primer b. Sistem jaringan jalan sekunder Sistem jaringan jalan primer adalah jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan semua simpul jasa distribusi yang akhirnya berwujud kota. Atau jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh jalan arteri adalah : a. Kecepatan rencana > 60 km/jam. b. Lebar jalan > 8 meter. c. Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalulintas rata-rata. d. Jalan masuk dibatasi secara efisien, sehingga kecepatan rencana dan kapasitas dapat tercapai. e. Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal. f. Tidak putus walaupun memasuki kota.
•
Dimensi Dimensi kendaraan dalam hal ini menyangkut panjang, lebar, tinggi. Anjuran depan dan panjang alas roda. Di Indonesia telah ditetapkan tinggi maksimum kendaraan adalah 3,5 meter dan lebar maksimum kendaraan 2,25 meter. Dimensi kendaraan mempengaruhi lebar laju lalulintas, lebar bahu jalan yang diperkeras, panjang dan lebar ruang parker, jarak pandang henti dan menyalip, serta kelengkungan vertikal dan horizontal.
•
Keamanan Aspek utama lainnya yang berkaitan dengan kendaraan adalah aspek keamanan penumpang maupun barang yang diangkut dengan tujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan melindungi kendaraan beserta isinya. Hal ini semata-mata merupakan pertimbangan desain kendaraan.
•
Ruas Jalan merupakan semua bagian dari jalur gerak (termasuk perkerasan), median, dan pemisah luar.
•
Segmen Jalan Segmen jalan didefinisikan sebagai panjang jalan di antara dan tidak dipengaruhi oleh simpang bersinyal atau simpang tak bersinyal utama, dan mempunyai karakteristik yang hampir sama sepanjang jalan (MKJI 1997).
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Sipil TS9 - 2
Volume 5 : Desember 2011
PROSIDING 2011© Arsitektur •
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Perilaku Lalu lintas Perilaku lalu lintas menyatakan ukuran kuantitas yang menerangkan kondisi yang dinilai oleh pembina jalan. Perilaku lalu lintas pada ruas jalan meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, waktu tempuh, dan kecepatan tempuh rata-rata (MKJI 1997).
Volume Lalu lintas Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang lewat dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp) dengan dikalikan ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk masing-masing tipe kendaran tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total yang dinyatakan dalam kend/jam. Volume lalu lintas didefenisikan sebagai perbandingan antara jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dengan interval waktu pengamatan. Berdasarkan penyesuaian kendaraan terhadap Satuan Mobil Penumpang, volume lalu lintas dapat dihitung dengan rumus dibawah ini (E.K. Morlock, 1991): Dimana : q = n/t 1) q = Volume lalu lintas (smp/jam) n = jumlah kendaraan yang melewati titik dalam interval waktu pengamatan t = Interval waktu pengamatan Kecepatan dan Waktu Tempuh Kecepatan dinyatakan sebagai laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung dalam jarak persatuan waktu (km/jam) (F.D Hobbs, 1995). Pada umumnya kecepatan dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut ini. 1. Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan. 2. Kecepatan bergerak (Running Speed), yaitu kecepatan kendaraan rata-rata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak dan didapat dengan membagi panjang jalur dibagi dengan lama waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut. 3. Kecepatan perjalanan (Journey Speed), yaitu kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua tempat dan merupakan jarak antara dua tempat dibagi dengan lama waktu kendaraan menyelesaikan perjalanan antara dua tempat tersebut. MKJI menggunakan kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan. Kecepatan tempuh merupakan kecepatan rata-rata (km/jam) arus lalu lintas dari panjang ruas jalan dibagi waktu tempuh rata-rata kendaraan yang melalui segmen jalan tersebut. (MKJI 1997). Kecepatan tempuh merupakan kecepatan rata-rata dari perhitungan lalu lintas yang dihitung berdasarkan panjang segmen jalan dibagi dengan waktu tempuh rata-rata kendaraan dalam melintasinya (HCM, 1994). Sedangkan waktu tempuh (TT) adalah waktu rata-rata yang dipergunakan kendaraan untuk menempuh segmen jalan dengan panjang tertentu, termasuk tundaan, waktu henti, waktu tempuh rata-rata kendaraan didapat dari membandingkan panjang segmen jalan L (km) (MKJI 1997, disadur dari tugas akhir Handayani Nur A, 2007). Waktu tempuh merupakan waktu rata-rata yang dihabiskan kendaraan saat melintas pada panjang segmen jalan tertentu, termasuk di dalamnya semua waktu henti dan waktu tunda (HCM, 1994). Rumus
Dimana: V = L = TT =
V =
2)
Kecepatan rata-rata ruang (Km/jam) Panjang segmen/ penggal jalan (Km) Waktu tempuh kendaraan segmen (jam)
Dimana dalam hal ini Kecepatan rata-rata ruang(Space Mean Spead) yaitu kecepatan rata-rata kendaraan dalam suatu bagian jalan pada suatu saat tertentu (E.K Morlock, 1991). Sedangkan Kecepatan arus bebas adalah kecepatan rata-rata teoritis lalu lintas pada kerapatan nol, yaitu tidak ada kendaraan yang lewat dan yang tidak dipengaruhi kendaraan lain, dimana pengendara merasakan perjalanan yang nyaman. Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum berikut :
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Sipil TS9 - 3
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisis Kinerja Ruas Jalan… Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
Perkapalan
Sumarni Hamid Aly Sipil
METODA PENELITIAN Metode penelitian dibambarkan pada bambar 1 dibawah.
HASIL DAN BAHASAN Karakteristik Lalu lintas •
Volume Lalu lintas Berdasarkan hasil survei data volume arus lalu lintas pada lokasi penelitian, maka diperoleh nilai-nilai volume arus lalulintas seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 1 : Volume Lalulintas Segmen I (arah menuju luar kota)
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Sipil TS9 - 4
Volume 5 : Desember 2011
PROSIDING 2011© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Berdasarkan Tabel 4.1 maka dapat diketahui bahwa volume lalu lintas rata-rata pada hari kerja (SeninSelasa) adalah 903,65 smp/jam, dan volume arus lalulintas maksimum terjadi pada pukul 17.00-18.00 sebesar 988,70 smp/jam. Sedangkan pada hari libur (Sabtu-Minggu) diperoleh volume lalulintas rata-rata sebesar 936,51 smp/jam, dan volume arus lalu lintas maksimum terjadi pada pukul 17.30-18.30 sebesar 1415,95 smp/jam. Tabel 2. : Tabel Volume Lalulintas untuk Segmen I (arah menuju kota)
•
Analisa Waktu tempuh Setiap kendaraan yang melewati masing-masing segmennya dihitung berapa waktu yang dibutuhkan setiap kendaraan berdasarkan kelompok kendaraan itu melintasi setiap panjang segmen jalan (waktu tempuh). Dibawah ini dapat kita lihat masing-masing waktu tempuh dari setiap kelompok kendaraan disetiap segmennya.
Gambar 2 : Grafik Waktu tempuh rata-rata Segmen I (arah menuju luar kota) Tabel 3: Kumulatif frekuensi kecepatan kendaraan Segmen I
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Sipil TS9 - 5
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisis Kinerja Ruas Jalan… Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
Perkapalan
Sumarni Hamid Aly Sipil
Gambar 3 : Grafik Waktu tempuh rata-rata (arah menuju luar kota) Tabel 4. Kumulatif frekuensi kecepatan kendaraan (Arah ke kota)
Gambar 4 : Grafik Waktu tempuh rata-rata (arah ke kota) •
Analisa Tundaan Besarnya tundaan yang terjadi pada ruas jalan perintis Kemerdekaan dapat dilihat pada tabel 5 dibawah.:
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Sipil TS9 - 6
Volume 5 : Desember 2011
PROSIDING 2011© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Gambar 5: Grafik Tundaan rata-rata (arah dari kota ke luar kota)
Gambar 6: Grafik Tundaan rata-rata (arah dari luar kota ke kota)
SIMPULAN • •
•
Volume arus lalulintas tertinggi yaitu sebesar 950,87 smp/jam, Berdasarkan Derajat kejenuhan pada ruas jalan Perintis kemerdekaan yaitu derajat kejenuhan rata – rata sebesar 0,57. Berdasarkan analisis analisis kecepatan kendaraan maka diketahui tingkat mobilitas yang terjadi pada ruas jalan Perintis Kemerdekaan dengan Waktu Tempuh rata-rata yang terjadi pada ruas jalan Perintis Kemerdekaan (arah menuju luar kota) yaitu untuk kendaraan sepeda motor (MC) sebesar 15,26 menit, untuk kendaraan ringan (LV) sebesar 18,93 menit, dan untuk kendaraan berat (HV) sebesar 25,86 menit. Sedangkan waktu tempuh untuk arah menuju kota yaitu untuk kendaraan sepeda motor (MC) sebesar 16,57 menit, untuk kendaraan ringan (LV) sebesar 20,50 menit, dan untuk kendaraan berat (HV) sebesar 28,11 menit. Dari hasil analisis maka diketahui pula bahwa jenis tundaan yang terjadi pada ruas jalan Perintis Kemerdekaan yaitu berupa tundaan akibat u-turn, tundaan akibat Mobil berhenti/angkot, dan tundaan akibat penyeberang jalan dengan besar tundaan rata-rata untuk sepeda motor sebesar 38.03 menit, untuk kendaraan ringan sebesar 42.53 menit, dan untuk kendaraan berat (HV) sebesar 40,34 menit.
DAFTAR PUSTAKA • • •
Mcshane, William R, 1990. Traffic Engineering. Prentice Hall, Engglewood Cliffs, New Jersey. Direktorat Jendral Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta Indonesia. Tamin, Ofyar Z, 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Institute Teknologi Bandung. Bandung.
Volume 5 : Desember 2011
Group Teknik Sipil TS9 - 7
ISBN : 978-979-127255-0-6
Analisis Kinerja Ruas Jalan… Arsitektur Elektro
ISBN : 978-979-127255-0-6
Geologi
Mesin
Group Teknik Sipil TS9 - 8
Perkapalan
Sumarni Hamid Aly Sipil
Volume 5 : Desember 2011