ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PARKIR PADA BADAN JALAN ( Studi Kasus : Pasar dan Pertokoan di Jalan Besar Delitua ) Manunggal S.A.Gea1 dan Joni Harianto2 1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email :
[email protected] 2 Staf Pengajar Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
ABSTRAK Salah satu penyebab kemacetan di daerah niaga ataupun pertokoan adalah pengaruh hambatan samping jalan, seperti kegiatan perpakiran badan jalan, aktifitas perdagangan, dan pejalan kaki. Studi ini dilatarbelakangi kemacetan yang diakibatkan kegiatan parkir kendaraan pada badan jalan di kawasan pasar dan pertokoan di Jalan Besar Delitua. Jalan Besar Delitua merupakan salah satu akses jalan utama penduduk Delitua menuju daerah pusat kegiatan yaitu kota Medan. Jalan tersebut seharusnya diperuntukkan bagi kelancaran arus lalu lintas, tetapi pada kenyataannya di ruas jalan ini terjadi pengurangan lebar jalur lalu lintas efektif akibat aktifitas parkir badan jalan (on-street parking), sehingga kelancaran arus lalu lintas terganggu. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari parkir pada badan jalan (on-street parking) terhadap kapasitas ruas jalan, karakteristik lalu lintas dan mencari solusi yang memungkinkan untuk permasalahan parkir pada badan jalan di lokasi penelitian tersebut.Kapasitas ruas jalan pada hari kerja yang diwakili hari Senin 21 November 2011 mengalami penurunan dari kapasitas maksimum sebesar 2244,60 smp/jam menjadi 1535,31 smp /jam dan 1654,72 smp/jam yang diwakili oleh hari libur Minggu 27 November 2011 dengan pola parkir satu lapis di ruas jalan ini. Tingkat pelayanan jalan pada hari kerja yaitu hari Senin dan Kamis berada pada nilai C, D, dan E. Di jam puncak pagi pukul 08.00 - 09.00 dan jam puncak sore pukul 17.00 - 18.00, kinerja ruas jalan buruk dengan nilai tingkat pelayanan E dimana kondisi ruas jalannya macet dan kecepatan rendah, sedangkan kinerja ruas jalan pada hari libur yaitu Minggu cukup baik dimana nilai tingkat pelayanannya berada pada nilai B dan C, dimana volume lalu lintasnya tidak terlalu tinggi, dan aktifitas parkir pada badan jalan rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa parkir pada badan jalan mengakibatkan penurunan kapasitas ruas jalan yang berdampak pada penurunan kinerja ruas jalan. Kata kunci : Parkir pada badan jalan, Kapasitas jalan, Tingkat Pelayanan
ABSTRACT The main cause of traffic jam in trading area is the effect of side friction, such as on street parking, trading activity, and pedestrians. The main reason of this study caused by the traffic jam that occurred because the on street parking Activity on Delitua street.This road is one of the main acces for Delitua’s people to Medan. But in fact there has been reduction of lane width because of on street parking.We decide this study, to find the effect of on street parking, traffic characteristic, and to find solution to solve this problem. The highway capacity that represent in Monday, 21st November 2011 decreased from maximum capacity 2244.60 smp/hour to 1535,31 smp/hour and 1654,72 smp/hour on Sunday, 27th November 2011 with one layer parking in this lane. Level of services on weekdays are C,D,E.on peak hour from 08.00 am to 09.00 am, and 17.00 pm to 18.00 pm.The road performance is bad, with level of services is E, meanwhile on week end.The road performance is good, where the level of services is B and C. The traffic volume not really high, and on street parking is low.The conclusion is on street parking make cause the reduction of lane capacity that make road performance being low. Kata kunci : On street parking, highway capacity, Level of service
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah transportasi seperti kemacetan sudah merupakan masalah utama pada lalu lintas jalan perkotaan. Kemacetan lalu lintas yang terjadi sangat mengganggu aktivitas penduduk. Kemacetan akan menimbulkan dampak negatif bagi pengemudi atau pengguna jalan dikarenakan waktu perjalanan yang semakin lama. Delitua sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan langsung dengan kota Medan dengan aktivitas penduduk yang beraneka ragam tentu akan menimbulkan arus pergerakan yang harus diimbangi dengan sarana jalan yang memadai. Akan tetapi dalam kenyataannya sering terjadi kemacetan pada suatu bagian jalan tertentu yaitu di
1
Jalan Besar Delitua di sekitar kawasan pasar dan pertokoan Delitua. Hal ini disebabkan karena pengaruh hambatan samping jalan.Hambatan samping sangat mempengaruhi kinerja ruas jalan. Salah bentuk hambatan samping yang paling banyak dijumpai di daerah pasar dan pertokoan adalah kegiatan perparkiran yang menggunakan badan jalan. Lebar jalan yang terpakai oleh kegiatan perparkiran tentu mengurangi kemampuan jalan tersebut dalam menampung arus kendaraan yang lewat, atau dengan kata lain terjadi penurunan kapasitas ruas jalan.Pengendalian parkir di tepi jalan merupakan hal yang paling penting untuk mengendalikan lalu lintas agar kemacetan dapat diminimalisir. 1.2 Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang diakibatkan parkir pada badan jalan terhadap kapasitas ruas jalan. 2. Untuk mengetahui pengaruh parkir pada badan jalan terhadap karakteristik lalu lintas yang ditinjau berdasarkan v/c ratio kecepatan kendaraan, dan kepadatan lalu lintas. 3. Untuk mengetahui kinerja ruas jalan akibat parkir pada badan jalan bedasarkan indikator tingkat pelayanan jalan.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Ruas Jalan Kinerja ruas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk melayani kebutuhan arus lalu lintas sesuai dengan fungsinya yang dapat diukur dan dibandingkan dengan standar tingkat pelayanan jalan. Nilai tingkat pelayanan jalan dijadikan sebagai parameter kinerja ruas jalan (Suwardi, Jurnal Teknik Sipil Vol.7 No.2, Juli 2010) 2.2 Parkir Badan Jalan ( On – street Parking ) Parkir pada badan jalan sering disebut dengan ( curb parking ). Pada dasarnya parkir ini memanfaatkan sebagian ruas jalan baik satu sisi maupun dua sisi sehingga menyebabkan terjadinya pengurangan lebar efektif jalan yang akan mempengaruhi volume lalu lintas kendaraan yang dapat ditampung oleh ruas jalan tersebut. ( Imam T, Jurnal Dampak Kegiatan Berparkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan FSTPT 2011 ). 2.3 Kapasitas Ruas Jalan Kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat melintasi suatu ruas jalan yang uniform per jam, dalam satu arah untuk jalan dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan dua jalur tanpa median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu. Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan, sedangkan kondisi lalu lintas adalah sifat lalu lintas (nature of traffic). (Yunianta, A, 2006). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), memberikan persamaan untuk memperkirakan kapasitas jalan di Indonesia dengan rumus sebagai berikut : C = C0 x Fcw x FCsp x FCsf x FCcs dimana : C = Kapasitas (smp/jam) C0 = Kapasitas dasar (smp/jam) Fcw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian untuk ukuran kota 2.4 Karakteristik Arus Lalu Lintas Arus lalu lintas merupakan interaksi yang unik antara pengemudi, kendaraan, dan jalan. Tidak ada arus lalu lintas yang sama bahkan pada kendaraan yang serupa, sehingga arus pada suatu ruas jalan tertentu selalu bervariasi. Walaupun demikian diperlukan parameter yang dapat menunjukkan kondisi ruas jalan atau yang akan dipakai untuk desain. Parameter tersebut adalah volume (Q), kecepatan (V), kepadatan (D). Hal yang sangat penting untuk dapat merancang dan mengoperasikan sistem transportasi dengan tingkat efisiensi dan keselamatan yang paling baik. a. Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik per satuan waktu pada lokasi tertentu. Untuk mengukur jumlah arus lalu lintas, biasanya dinyatakan dalam kendaraan per hari, smp per jam, dan kendaraan per menit. (MKJI 1997) b. Kecepatan Kecepatan adalah laju perjalanan yang biasanya dinyatakan dalam km per jam. Kecepatan dan waktu tempuh adalah pengukuran fundamental kinerja lalu lintas dari sistem jalan eksisting, dan kecepatan adalah variabel utama dalam perancangan ulang atau perancangan baru. Hampir semua model analisis dan simulasi lalu lintas memperkirakan
2
kecepatan dan waktu tempuh sebagai kinerja pengukuran, perancangan, permintaan dan pengontrol sistem jalan. Kecepatan rata - rata adalah kecepatan rata- rata kendaraan yang melintasi suatu segmen pengamatan pada suatu waktu rata - rata tertentu. Persamaan yang digunakan untuk menghitung kecepatan rata - rata adalah :
dimana : Vs = kecepatan tempuh rata - rata (km/jam; m/dt) L = panjang penggal jalan (km; m) ti = waktu tempuh kendaraan ke i untuk melalui n = jumlah waktu tempuh yang diamati c. Kepadatan Kepadatan didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati panjang ruas jalan atau lajur tertentu, yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kendaraan per kilometer atau satuan mobil penumpang per kilometer (smp/km). 2.5 Tingkat Pelayanan Jalan (Level Of Service) Tingkat pelayanan jalan didefinisikan sejauh mana kemampuan jalan menjalankan fungsinya. Atas dasar itu pendekatan tingkat pelayanan dipakai sebagai indikator tingkat kinerja jalan (level of service). Level of service merupakan suatu ukuran kualitatif yang menggunakan kondisi operasi lalu-lintas pada suatu potongan jalan. Dengan kata lain tingkat pelayanan jalan adalah ukuran yang menyatakan kualitas pelayanan yang disediakan oleh suatu jalan dalam kondisi tertentu. Nilai tingkat pelayanan jalan (level of service) dapat dilihat pada tabel berikut.
No
Tingkat Pelayanan
1
A
Tabel 1. Nilai Tingkat Pelayanan Kecepatan D = V/C Ideal Kondisi/Keadaan Lalu Lintas (km/jam) <0,04 >60 Lalu lintas lengang, kecepatan bebas
2
B
0,04-0,24
50-60
Lalu lintas agak ramai, kecepatan menurun
3
C
0,25-0,54
40-50
Lalu lintas ramai, kecepatan terbatas
4
D
0,55-0,80
35-40
Lalu lintas jenuh, kecepatan mulai rendah
5
E
0,81-1,00
30-35
Lalu lintas mulai macet, kecepatan rendah
6
F
>1,00
<30
Lalu lintas macet, kecepatan rendah sekali
Sumber : Highway Capacity Manual, (2000)
3. METODOLOGI PENELITIAN Secara garis besar metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan analisis kinerja ruas jalan akibat kegiatan parkir pada badan jalan di kawasan pertokoan Jalan Besar Delitua adalah : 1. Tahap persiapan, yaitu studi kepustakaan mengenai pengaruh parkir pada badan jalan terhadap kinerja ruas jalanyang diperoleh dari berbagai sumber atau literatur. 2. Tahap pengumpulan data, dimana data diperoleh dengan pengamatan / survey lapangan berupa kondisi geometrik jalan, arus lalu lintas, kondisi lingkungan, dan kegiatan parkir yang ada di segmen jalan tersebut. 3. Tahap analisa data yang di dapat di lapangan yaitu dengan menghitung kapasitas ruas jalan, ratio V/C,dan angka kepadatan lalu lintas. 3.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini pada dasarnya terbagi atas data karakteristik lalu lintas, data karakteristik parkir, data hambatan samping. a. Data Karakteristik Lalu Lintas Data Geometrik Jalan Pengumpulan data geometrik jalan dengan manual dan dilakukan langsung dilokasi survey dengan mengukur lebar jalan, lebar trotoar, dan lay out parkir, serta data lain-lain tentang ruas jalan yang berhubungan dengan penelitian ini
3
dengan menggunakan meteran sesuai standar petunjuk SNI, Dirjen Bina Marga (Survey Inventarisasi Geometri Jalan Perkotaan, 2004) Data Volume Lalu Lintas Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah suvey volume terklasifikasi dengan metode manual traffic counts sesuai standar SNI, Dirjen Bina Marga ( Pedoman Pencacahan Lalu Lintas dengan Cara Manual, 2004)Pelaksanaan survey dilakukan dengan menempatkan surveyor pada suatu titk tetap di tepi jalan, sehingga dapat dengan jelas mengamati kendaraan yang lewat pada titik yang ditentukan dan menghitungnya dengan menggunakan handy tally counter. Pada penelitian ini dibutuhkan empat orang ( surveyor ) yang bertugas menghitung volume lalu lintas. Pencatatan data diisi pada formulir survey sesuai dengan klasifikasi kendaraan yang telah ditentukan. Data Kecepatan Pada penelitian ini data kecepatan didapat dengan mengukur secara manual waktu tempuh kendaraan untuk melintasi dua titik tertentu yang telah diketahui jaraknya sesuai standar SNI, Dirjen Bina Marga (Panduan Survey dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas, 1990).Pengukuran dilakukan oleh dua orang pengamat untuk. Ketika pengamat pertama memberi tanda dengan menaikkan tangannya pada titik awal, maka pengamat kedua yang berdiri pada titik akhir akan mulai menghitung dengan stopwatch/ timer dan menghentikan stopwatch/ timer pada saat kendaraan mencapai titik akhir.Pengambilan sampel terhadap semua jenis kendaraan bermotor yang ditinjau pada penelitian ini dilakukan setiap 15 menit dalam interval waktu satu jam. Data kecepatan didapat dari data waktu tempuh yang dibutuhkan kendaraan melewati segmen jalan yang ditetapkan sebagai wilayah survey yaitu sepanjang 200 meter. b. Data Karakteristik Parkir Survey ini dilakukan dengan maksud memperoleh data karakteristik parkir (on-street parking), yaitu dengan cara mencatat jumlah kendaraan yang masuk dan keluar parkir dengan periode per jam.Pencatatan dilakukan oleh 4 orang surveyor yang bertugas mencatat waktu masuk dan waktu keluar kendaraan dari areal parkir. c. Data Hambatan Samping Survey ini dilakukan dengan maksud memperoleh data hambatan samping yang berguna dalam perhitungan kapasitas ruas jalan. Survey ini dilakukan oleh 4 orang surveyor, yang mana masing - masing surveyor melakukan survey terhadap jumlah pejalan kaki ( pedestrian ), kendaraan berhenti, kendaraan keluar masuk dari sisi jalan, dan kendaraan lambat. 3.2 Waktu dan Lokasi Survey Penelitian ini mengambil studi kasus kegiatan on-street parking di ruas Jalan Besar Delitua tepatnya di depan pertokoan dengan panjang segmen penelitian 200 meter. Survey dilaksanakan pada hari Senin, Kamis dan Minggu pada pukul 07.00 – 18.00.Survey pada hari kerja diwakili oleh hari Senin dan Kamis, sedangkan pada hari libur diwakili oleh hari Minggu dalam durasi survey selama 9 jam. 3.3 Teknik Pengolahan Data Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka pengolahan data yang dilakukan secara umum terbagi dalam 3 bagian, yaitu : a. Pengolahan data yang berkaitan dengan volume lalu lintas. Pengolahan data volume lalu-lintas dilakukan dengan cara mengkonversikan setiap jenis kendaraan yang dicatat ke dalam satuan mobil penumpang (smp) sesuai dengan nilai emp nya masing-masing berdasarkan ketentuan MKJI 1997. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk grafis supaya dapat dilihat fluktuasinya setiap jam secara jelas. b. Pengolahan data yang yang berkaitan dengan kondisi parkir. Data parkir yang telah direkapitulasi akan dihitung nilai volume parkir, dan turn over parkir. c. Pengolahan data yang berkaitan dengan waktu tempuh kendaraan. Data waktu tempuh kendaraan dari tiap jenis kendaraan yang disurvey tiap 15 menit dirata - ratakan untuk tiap jamnya. Nilai rata - rata dari tiap jenis kendaraan ini dirata - ratakan lagi berdasarkan berapa jenis kendaraan yang melintas pada tiap jam tersebut. Nilai rata - rata inilah yang menjadi waktu tempuh rata - rata untuk tiap jam. 3.4 Teknik Analisis dan Pembahasan Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan.Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif terhadap volume lalu lintas, kecepatan rata - rata, volume parkir, turn over parkir, kapasitas ruas jalan, nilai V/C
4
ratio, serta kepadatan lalu lintas.Kemudian pembahasan dilakukan dengan metode perbandingan, dengan tujuan membandingkan kondisi lalu lintas pada hari kerja yang diwakili oleh hari Senin dan Kamis dengan hari libur yang diwakili hari Minggu. Perbandingan ini akan menunjukkan seberapa besar pengaruh aktifitas parkir pada badan jalan (on street parking) terhadap kinerja ruas jalan yang terjadi pada ruas jalan yang diteliti. 3.5 Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini, setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data - data yang ada, dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh akan dicoba memberikan suatu saran maupun masukan bagi pihak terkait dengan harapan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada lokasi penelitian. 4. REKAPITULASI DAN PENGOLAHAN DATA a. Data Volume Lalu Lintas Data volume lalu lintas di Jalan Besar Delitua diperoleh berdasarkan hasil survey yang dilakukan dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 18.00. Arus lalu lintas yang diamati adalah lalu lintas kendaraan dengan klasifikasi kendaraan mobil pribadi, pick-up, angkutan kota, bus besar, bus kecil, truk sedang, truk besar, truk gandeng, sepeda motor, becak mesin.Pengolahan data per jam dengan cara mengkonversikan setiap jenis kendaraan (kend/jam) dengan ekivalensi mobil penumpang (emp) berdasarkan MKJI 1997 dengan nilai antara lain untuk mobil penumpang/LV 1), sepeda motor/MC (0,4), kendaraan berat/HV (1,3 ) sedangkan becak dayung, sepeda, dan kendaraan lambat lainnya yang termasuk dalam un-motorcyles (UM) tidak dianggap sebagai bagian dari arus lalu lintas tetapi dimasukkan sebagai unsur hambatan samping sesuai dengan MKJI 1997.Berikut ini rumus menghitung volume kendaraan dalam satuan smp/jam. V = ( MC x 0,4 ) + ( LV x 1 ) + ( HV x 1,3 ) dimana : MC = sepeda motor dengan nilai emp 0,4 LV = kendaraan ringan dengan nilai emp 1 HV = kendaraan berat dengan nilai emp 1,3 b. Data Volume Parkir Volume Parkir adalah jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada suatu lokasi parkir dalam satuan waktu tertentu. Volume parkir dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Vparkir = Ei + X dimana : Ei = Entry ( kendaraan yang masuk ke lokasi / area on street parking ) X = kendaraan yang sudah ada
5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kapasitas Ruas Jalan Analisis kapasitas ruas jalan dihitung pada hari kerja dan hari libur. Hari kerja diwakili oleh hari Senin dan Kamis, sedangkan hari libur diwakili hari Minggu. Adapun tujuan dari pengklasifikasian ini dikarenakan perbedaan kapasitas ruas jalan yang terjadi pada hari libur dan hari kerja yang disebabkan aktifitas yang berbeda pada badan jalan dimana aktifitas parkir pada badan jalan (on-street parking) juga berbeda. Berdasarkan data geometrik dan data kondisi lingkungan ruas jalan yang didapat dari hasil survey di wilayah studi, maka diperoleh nilai-nilai C0, Fcw, FCsp, FCsf, FCcs sebagai berikut : 1.Kapasitas Dasar (C0) Kapasitas dasar yang diperoleh ditentukan berdasarkan jumlah lajur dan jalur jalan yang ada di wilayah studi. Jalan Besar Delitua merupakan jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi dengan kapastias dasar (C 0 = 2900 smp/jam total dua arah) 2.Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas (Fcw) Lebar jalur lalu lintas efektif di wilayah studi adalah 7,0 meter. Pada saat terjadi parkir satu lapis pada kedua tepi lajur, lebar jalur lalu lintas efektif berkurang sebesar 1,6 meter sehingga jalur lalu lintas efektif menjadi 5,4 meter dengan nilai FCw = 0,684 3.Faktor penyesuaian akibat pemisah arah (FCsp) Dari data arus lalu lintas, untuk pemisahan arah SP dalam persen adalah 50 - 50 dengan nilai FCsp = 1,00
5
4.Faktor penyesuaian akibat hambatan samping (FCsf) Tabel 2. Penentuan Frekwensi Kejadian Hambatan Samping Hari Kerja ( Senin 21 November 2011 ) Tipe Kejadian Hambatan Faktor Frekwensi Frekwensi No Simbol Samping Bobot Kejadian Berbobot PED 0,5 230 115 1 Pejalan Kaki
3
Parkir, Kendaraan Berhenti Kendaraan Masuk + Keluar Dari Sisi Jalan
4
Kendaraan Lambat
2
PSV
1
283
283
EEV
0,7
191
133,7
SMV
0,4
243
97,2 628,9
Total Sumber : Hasil Survey
Jumlah frekwensi berbobot per 200 m pada hari Senin adalah 628,9. Jadi kelas hambatan samping dikategorikan tinggi, dengan bahu jalan 1,5 m, maka FCsf = 0,90 Tabel 3. Penentuan Frekwensi Kejadian Hambatan Samping Hari Kerja ( Kamis 24 November 2011 ) Tipe Kejadian Hambatan Faktor Frekwensi Frekwensi No Simbol Samping Bobot Kejadian Berbobot PED 0,5 208 104 1 Pejalan Kaki
3
Parkir, Kendaraan Berhenti Kendaraan Masuk + Keluar Dari Sisi Jalan
4
Kendaraan Lambat
2
PSV
1
240
240
EEV
0,7
185
129,5
SMV
0,4
214
85,6 559,1
Total Sumber : Hasil Survey
Jumlah frekwensi berbobot per 200 m pada hari Kamis adalah 559,1. Jadi kelas hambatan samping dikategorikan tinggi, dengan bahu jalan 1,5 m, maka FCsf = 0,90 Tabel 4. Penentuan Frekwensi Kejadian Hambatan Samping Hari Libur ( Minggu 27 November 2011 ) Tipe Kejadian Hambatan Faktor Frekwensi Frekwensi No Simbol Samping Bobot Kejadian Berbobot PED 0,5 156 78 1 Pejalan Kaki
3
Parkir, Kendaraan Berhenti Kendaraan Masuk + Keluar Dari Sisi Jalan
4
Kendaraan Lambat
2
PSV
1
75
75
EEV
0,7
87
60,9
SMV
0,4
72
28,8 242,7
Total Sumber : Hasil Survey
Jumlah frekwensi berbobot per 200 m pada hari Minggu adalah 242,7. Jadi kelas hambatan samping dikategorikan rendah, dengan bahu jalan 1,5 m, maka FCsf = 0,97 5.Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs) Jumlah penduduk Kecamatan Delitua menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 (Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, 2010) adalah 21.929 jiwa. Jadi Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs) = 0,9 ( tabel 2.10) Berdasarkan data-data di atas, maka diperoleh nilai kapasitas ruas jalan seperti tertera pada tabel 5,6 dan 7
6
Tabel 5. Kapasitas Jalan Tanpa Pengurangan Lebar Jalur Lalu Lintas Efektif Menurut MKJI 1997 No Faktor Analisa Nilai Kapasitas Dasar (Co) 2900 1 (smp/jam) 2 Faktor Penyesuaian Lebar 1 Jalur (FCw) 3 Faktor Penyesuaian Pemisah 1,00 Arah (FCsp) 4 Faktor Penyesuaian Hambatan 0,90 Samping (FCsf) 5 Faktor Penyesuaian Ukuran 0,86 Kota (FCcs) 6 Kapasitas (C) (smp/jam) 2244,6 Tabel 6. Kapasitas Jalan Dengan Pengurangan Lebar Jalur Lalu Lintas Efektif Pada Hari Kerja Menurut MKJI 1997 No Faktor Analisa Nilai Kapasitas Dasar (Co) 2900 1 (smp/jam) 2 Faktor Penyesuaian Lebar 0,684 Jalur (FCw) 3 Faktor Penyesuaian Pemisah 1,00 Arah (FCsp) 4 Faktor Penyesuaian Hambatan 0,90 Samping (FCsf) 5 Faktor Penyesuaian Ukuran 0,86 Kota (FCcs) 6 Kapasitas (C) (smp/jam) 1535,31 Tabel 7. Kapasitas Jalan Dengan Pengurangan Lebar Jalur Lalu Lintas Efektif Pada Hari Libur Menurut MKJI 1997 No Faktor Analisa Nilai Kapasitas Dasar (Co) 2900 1 (smp/jam) 2 Faktor Penyesuaian Lebar 0,684 Jalur (FCw) 3 Faktor Penyesuaian Pemisah 1,00 Arah (FCsp) 4 Faktor Penyesuaian Hambatan 0,97 Samping (FCsf) 5 Faktor Penyesuaian Ukuran 0,86 Kota (FCcs) 6 Kapasitas (C) (smp/jam) 1654,72 Dari tabel 5.5, dan 5.6 dapat dilihat bahwa kapasitas ruas jalan pada hari libur lebih tinggi dari kapasitas ruas jalan pada hari kerja, karena hanya sedikit kendaraan yang parkir pada badan jalan. 5.2 Analisis Nilai V/C Ratio Dengan membandingkan antara nilai volume lalu lintas yang telah dikalikan dengan ekivalensi mobil penumpang (emp) dengan nilai kapasitas sesuai dengan kondisi parkir yang terjadi pada badan jalan, maka diperoleh nilai V/C ratio untuk hari Senin, Kamis dan Minggu seperti tertera pada tabel 8 berikut ini.
7
Tabel 8. Nilai V/C Ratio Pada Hari Senin, Kamis, dan Minggu Pukul
Senin
Kamis
Minggu
07.00-08.00
0,72
0,67
0,35
08.00-09.00
0,85
0,84
0,32
09.00-10.00
0,55
0,52
0,25
11.00-12.00
0,36
0,33
0,23
12.00-13.00
0,46
0,41
0,22
13.00-14.00
0,61
0,57
0,27
15.00-16.00
0,42
0,41
0,27
16.00-17.00
0,68
0,65
0,31
17.00-18.00
0,87
0,85
0,34
Dari tabel 8. terlihat jelas bahwa angka V/C Ratio tinggi pada saat volume meningkat sekaligus pada saat kapasitas ruas jalan berkurang dikarenakan adanya badan jalan yang difungsikan sebagai areal parkir. Hal ini dapat dilihat pada hari Senin angka V/C Ratio mencapai 0,87.Pada hari Minggu terjadi penurunan angka V/C Ratio yang sampai pada angka terendahnya yaitu sebesar 0,22. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya angka V/C Ratio disebabkan rendahnya volume lalu lintas sekaligus meningkatnya kapasitas ruas jalan karena hampir tidak ada atau hanya sedikit kendaraan yang parkir pada badan jalan. 5.3 Pembahasan .Adapun pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dampak parkir pada badan jalan (on street parking) terhadap tingkat pelayanan jalan sesuai standar Highway Capacity Manual 2000 (HCM 2000),dan perbandingan karakteristik lalu lintas pada hari kerja yang diwakili hari Senin dan Kamis dengan hari libur yang diwakili hari Minggu.Berikut nilai tingkat pelayanan jalan seperti pada tabel 9,10, dan 11.
Hari/ Tanggal
Senin 21 Nov 2011
Tabel 9. Nilai Tingkat Pelayanan Jalan Hari Senin 21 November 2011 Kec.Rata-Rata Tingkat Pukul V/C Kondisi Lalu Lintas (km/jam) Pelayanan Lalu lintas mulai macet, 07.00-08.00 0,72 36,52 D kecepatan rendah Lalu lintas mulai macet, 08.00-09.00 0,85 30,31 E kecepatan rendah Lalu lintas ramai, kecepatan 09.00-10.00 0,55 40,04 D terbatas Lalu lintas ramai, kecepatan 11.00-12.00 0,36 48,51 C terbatas Lalu lintas ramai, kecepatan 12.00-13.00 0,46 45,61 C terbatas Lalu lintas jenuh, kecepatan 13.00-14.00 0,61 39,84 D mulai rendah Lalu lintas ramai, kecepatan 15.00-16.00 0,42 47,15 C terbatas Lalu lintas jenuh, kecepatan 16.00-17.00 0,68 36,87 D mulai rendah Lalu lintas mulai macet, 17.00-18.00 0,87 30,06 E kecepatan rendah
8
Hari/ Tanggal
Kamis 24 Nov 2011
Hari/ Tanggal
Minggu 27 Nov 2011
Tabel 10. Nilai Tingkat Pelayanan Jalan Hari Kamis 24 November 2011 Kec.Rata-Rata Tingkat Pukul V/C Kondisi Lalu Lintas (km/jam) Pelayanan Lalu lintas jenuh, kecepatan 07.00-08.00 0,67 36,98 D mulai rendah Lalu lintas mulai macet, 08.00-09.00 0,84 30,79 E kecepatan rendah Lalu lintas ramai, kecepatan 09.00-10.00 0,52 41,18 C terbatas Lalu lintas ramai, kecepatan 11.00-12.00 0,33 49,56 C terbatas Lalu lintas ramai, kecepatan 12.00-13.00 0,41 47,82 C terbatas Lalu lintas jenuh, kecepatan 13.00-14.00 0,57 39,97 D mulai rendah Lalu lintas ramai, kecepatan 15.00-16.00 0,41 47,52 C terbatas Lalu lintas jenuh, kecepatan 16.00-17.00 0,65 37,47 D mulai rendah Lalu lintas mulai macet, 17.00-18.00 0,85 30,20 E kecepatan rendah Tabel 11. Nilai Tingkat Pelayanan Jalan Hari Minggu 27 November 2011 Kec.Rata-Rata Tingkat Pukul V/C Kondisi Lalu Lintas (km/jam) Pelayanan Lalu lintas ramai, 07.00-08.00 0,35 40,16 C kecepatan terbatas Lalu lintas ramai, 08.00-09.00 0,32 49,27 C kecepatan terbatas Lalu lintas ramai, 09.00-10.00 0,25 53,73 B kecepatan terbatas Lalu lintas agak rami 11.00-12.00 0,23 54,43 B kecepatan menurun Lalu lintas ramai, 12.00-13.00 0,22 55,51 B kecepatan terbatas Lalu lintas ramai, 13.00-14.00 0,27 49,94 C kecepatan terbatas Lalu lintas ramai, 15.00-16.00 0,27 46,70 C kecepatan terbatas Lalu lintas ramai, 16.00-17.00 0,31 43,52 C kecepatan terbatas Lalu lintas ramai, 17.00-18.00 0,34 40,03 C kecepatan terbatas
Perbandingan karakteristik lalu lintas diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari parkir pada badan jalan terhadap karakteristik lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan yang ditinjau. Dari hasil penelitian dapat kita ketahui perbedaan yang signifikan antara karakteristik lalu lintas pada hari Senin , Kamis dan Minggu.Pada jamjam tertentu di hari Senin dan Kamis terjadi perubahan angka V/C ratio, waktu tempuh rata - rata, kecepatan tempuh rata - rata, serta angka kepadatan lalu lintas yang signifikan, atau dengan kata lain terjadi fluktuasi pada angka angka tersebut. Hal ini merupakan dampak langsung dari aktifitas parkir pada badan jalan (on street parking) terhadap karakteristik lalu lintas pada ruas jalan tersebut.Pada hari Senin waktu tempuh rata - rata yang tinggi terjadi pada jam puncak pagi yaitu 23,76 detik dan 23,95 detik untuk jam puncak sore. Lamanya waktu tempuh rata - rata akan dikuti penurunan kecepatan rata - rata dan tingginya angka kepadatan lalu lintas (density). Dapat dilihat pada rentang waktu pukul 08.00 – pukul 09.00 waktu tempuh rata-rata 23,76 detik, dengan kecepatan rata - rata rendah yaitu 30,31 km/jam, dan angka kepadatan (density) sebesar 64 kend/km. Kondisi ini dipengaruhi oleh aktifitas pengguna jalan dengan berbagai macam kegiatan seperti bekerja, dan aktifitas perekonomian dan perdagangan ( pertokoan ), dimana ruas Jalan Besar Delitua ini adalah ruas jalan utama menuju kota Medan sebagai pusat kegiatan, sehingga ruas jalan ini tergolong padat lalu lintas pada jam puncak pagi. Kondisi ini cenderung berubah mulai dari
9
pukul 09.00 – pukul 13.00. Pada interval waktu ini kondisi ruas jalan lebih lancar dengan kecepatan tempuh rata-rata mulai dari 40,04 km/jam – 48,51 km/jam meskipun kecepatan masih terbatas. Hal ini disebabkan penurunan aktifitas pengguna jalan dan berkurangnya jumlah kendaraan yang parkir pada badan jalan. Pada jam puncak siang yaitu pukul 13.00 – pukul 14.00 kembali terjadi peningkatan arus lalu lintas dengan angka kepadatan 31 kend/km dan waktu tempuh rata-rata 18,07 detik dengan kecepatan rata – rata 39,84 km/jam. Pada sore hari pukul 17.00 – 18.00 adalah jam puncak sore dengan angka kepadatan 66 kend/km, kecepatan rata – rata 30,06 km/jam dan lama waktu tempuh rata – rata 23,95 detik. Kondisi ini disebabkan karena interval waktu ini adalah puncak arus balik kendaraan dari arah Medan menuju Delitua dari setiap pengguna jalan yang bermukim di Delitua atau dapat dikatakan sebagai jam pulang bekerja. Sama halnya dengan hari Senin, kondisi ruas jalan pada hari Kamis hampir sama pada jam puncak pagi, siang dan sore hari. Lama waktu tempuh rata – rata pada pukul 08.00 – pukul 09.00 adalah 23,39 detik dengan kecepatan rata – rata 30,79 km/jam dan angka kepadatan 63 kend/km. Kondisi ruas jalan mulai berubah pada interval pukul 09.00 – pukul 13.00 dimana kecepatan tempuh kendaraan pada interval mulai dari 41,18 km/jam 49,56 km/jam. Kondisi lalu lintas kembali padat terjadi pada jam puncak siang pada pukul 13.00 – pukul 14.00 dengan kepadatan 29 kend/km, kecepatan rata – rata 39,97 km/jam dan lama waktu tempuh rata rata 18,01 detik pada ruas jalan yang ditinjau. Dan pada jam puncak sore pukul 17.00 - 18.00 yang merupakan jam pulang dari bekerja, angka kepadatan kembali naik yaitu 64 kend/km dengan kecepatan rata – rata yang rendah yaitu 30,2 km/jam.Pada hari Minggu waktu tempuh rata - rata yang tinggi terjadi pada pukul 07.00 – pukul 08.00 yaitu 17,93 detik dan pukul 17.00 – pukul 18.00 yaitu 17,99 detik dengan kepadatan 20 kend/km. Kecepatan rata – rata tertinggi pada pukul 12.00 – pukul 13.00 yaitu 55,51 km/ jam dengan kepadatan 9 kend/ km. 6. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Pengaruh kegiatan perparkiran badan jalan (on street parking ) di ruas Jalan Besar Delitua di kawasan pertokoan menyebabkan berkurangnya lebar jalur lalu lintas efektif sebesar 1,6 meter sehingga terjadi penurunan kapasitas ruas jalan dari 2244,60 smp / jam menjadi 1535,31 smp / jam pada hari kerja, dan 1654,72 smp/ jam pada hari libur. 2. Karakteristik lalu lintas yang ditinjau dari V/C Ratio, kecepatan tempuh rata-rata, serta angka kepadatan lalu lintas akibat parkir pada badan jalan menunjukkan adanya fluktuasi yang signifikan. Pada saat volume parkir tinggi, angka v/c ratio tinggi, kecepatan tempuh rata rata rendah, dan kepadatan lalu lintas tinggi terjadi pada saat hari kerja ( Senin dan Kamis ). Seperti pada hari Senin 21 November 2011 dimana volume parkir tertinggi 27 kendaraan didapatkan angka v/c ratio 0,85 kecepatan tempuh rata-rata 30,31 km/jam, kepadatan 64 kend/km dan sebaliknya pada saat volume parkir rendah angka v/c ratio rendah, kecepatan tempuh rata rata tinggi, dan kepadatan rendah sebanyak 9 kend/km terjadi pada saat hari libur ( Minggu ) dimana volume parkir terendah 4 kendaraan didapatkan angka v/c ratio 0,22 kecepatan tempuh rata-rata 55,51 km/jam. 3. Tingkat pelayanan jalan pada hari kerja yaitu hari Senin dan Kamis berada pada nilai C, D, dan E. Di jam puncak pagi pukul 08.00 - 09.00 dan jam puncak sore pukul 17.00 - 18.00, kinerja ruas jalan buruk dengan nilai tingkat pelayanan E dimana kondisi ruas jalannya macet dan kecepatan rendah, sedangkan kinerja ruas jalan pada hari libur yaitu Minggu cukup baik dimana nilai tingkat pelayanannya berada pada nilai B dan C, dimana volume lalu lintasnya tidak terlalu tinggi, dan aktifitas parkir pada badan jalan rendah. DAFTAR PUSTAKA Dirjen Bina Marga. (1990). Panduan Survey dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Dirjen Bina Marga. (2009). Prosedur Operasional Standar Survey Lalu Lintas, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. HCM. (2000). Highway Capacity Manual, 2000. Khisty John, C dan Kent Lall, B. (2003). Dasar Dasar Rekayasa Transportasi. Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta. MKJI (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktoat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. RSNI. (2004). Pedoman Pencacahan Lalu Lintas dengan Cara Manual, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Tamin, O.Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung. Yunianta, A. (2006). Pengaruh Manuver Kendaraan Parkir Badan Jalan terhadap Karakterisitik Arus Lalu Lintas Di Jalan Diponegoro Yogyakarta, Tesis Magister, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro.
10