Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
14 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 174- 187
EVALUASI KINERJA JALAN PADA KAWASAN PASAR ACEH KOTA BANDA ACEH 1)
Henny Irawaty1, Dr. Ir. Sofyan M. Saleh, M.Sc. Eng 2, Dr. Ir. M. Isya, MT 3 Magister Teknik Sipil ProgramPascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Email :
[email protected]
Abstract :Pasar Aceh Shopping Centre (PAS) is one of the busiest shopping centres and located in the city business district of Banda Aceh City. With the new presence of Pasar Aceh Shopping Center, traffic occupancy of the street in this region would raise as the commercial activities are increasing, hence it would have an impact on the decreasing of level of service – LOS. The study is aimed at: (1) evaluating street performance loaded by passing vehicles on the streets of K.H.A Dahlan, Diponegoro, Rama Setia and Tentara Pelajar, which were analyzed in 2014; (2) predicting street performance in 2019; and (3) providing alternatives of solution in view of indicators of LOS on each existing road around Pasar Aceh Shopping Centre. The results of research indicate that street performance in 2014 on Diponegoro Street fall in LOS D, on K.H.A. Dahlan, Tentara Pelajar, and Rama Setia Streets are categorized into LOS C and still fulfill the requirements for urban streets, though during a certain period, there are congestions due to several reasons. The estimation in 2019, level of service on the Streets of K.H.A.Dahlan, Tentara Pelajar and Diponegoro would be in LOS E. For Rama Setia Street, the level of street service would also be in LOS C. The challenges in traffic issues could be overcomeby conducting several solutions,e.g.improving street capacity by mean of eliminating side resistance as well as limiting any traffic flow that is coming into this region. Keywords : degree of saturation (DS), road capasity and level of service on 2014, estimationon 2019, traffic management.
Abstrak: Pasar Aceh Shopping Center (PAS) merupakan salah satu dari pusat perbelanjaan yang terpadat dan terletak di pusat kotaBanda Aceh. DenganberdirinyaPasar Aceh Shopping Center ini akan terjadipenambahan volume lalu lintas pada ruas jalan yang berada dalam kawasan ini, karena adanya peningkatan kegiatan komersial sehinggamenimbulkandampak berupa penurunan tingkat pelayanan jalan (level of service – LOS). Penelitian ini bertujuan: (1). Mengevaluasi kinerja jalan yang terbebani oleh kendaraan yang melintasi jalan K.H. A Dahlan, jalan Diponegoro, jalan Rama Setia dan jalan Tentara Pelajar yang dianalisis pada tahun 2014 (2).Prediksi kinerja jalan pada tahun 2019 (3).Memberikanalternatif penanganan dilihatdariindikator tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan yang berada disekitar pusat kegiatan Pasar Aceh Shopping Center (PAS) ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja jalan pada tahun 2014 untuk jalan Diponegoro berada di LOS D, untuk jalan K.H.A. Dahlan, jalan Tentara Pelajar dan jalan Rama Setia berada di LOS C dan masih memenuhi syarat untuk jalan perkotaan, meskipun pada jam tertentu terjadi kemacetan yang ditimbulkan oleh hambatan samping. Prediksi pada tahun 2019 tingkat pelayanan untuk jalan K.H.A. Dahlan, jalan Tentara Pelajar dan jalan Diponegoro berada di LOS E. Untuk jalan Rama Setia DS tingkat pelayanan jalan tetap berada di LOS C. Permasalahan lalu lintas dapat diatasi dengan melakukan beberapa hal seperti meningkatkan kapasitas jalan dengan cara menghilangkan hambatan samping serta membatasi arus lalu lintas yang memasuki kawasan ini. Kata kunci : derajat kejenuhan (DS), Kapasitas dan tingkat pelayanan jalan 2014, prediksi 2019, manajemen lalu lintas
PENDAHULUAN
segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan
Sebagai pusat pemerintahan dan ibukota
budaya yang mengalami perkembangan yang
Provinsi Aceh, Banda Aceh menjadi pusat
cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 174
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala banyaknya gedung-gedung baru yang dibangun
dilakukan
baik yang berskala kecil maupun berskala besar,
kemacetan pada kawasan ini ?
misalnya
pembangunan
perbelanjaan.Pasar (PAS)
merupakan
Aceh
dalam
mengatasi
masalah
pusat-pusat
Shopping
salahsatu
dari
Center pusat
KAJIAN KEPUSTAKAAN Jalan Perkotaan
perbelanjaan yang terpadat dan terletak dipusat
Menurut dapat
Anonim(1997),kinerja
kotaBanda Aceh. PAS ini berada pada kawasan
jalan
diukur
yang menawarkan berbagai macam kegiatan
parameter, diantaranya :
berdasarkan
ruas
beberapa
seperti perdagangan, perkantoran yaitu BNI dan PLN serta ada juga fasilitas umum terminal
Kecepatan arus bebas
angkutan umum yang berlokasi di jalan tentara pelajar
(Keudah),serta
Mesjid
Raya
Baiturrahman yang merupakan tempat ibadah dan
juga
peninggalan
bersejarah
Anonim (1997) menyatakan,kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FV) dinyatakan dengan persamaan :
Sultan
Iskandar Muda, sehingga sering dikunjungi
FV = (FVo+FVw) X FFVSFX FFVcs ......(1)
oleh wisatawan. Dengan beroperasinya PAS inimaka akanmenambah volume lalu lintas pada jalan di
dimana : Fvo
= Kecepatanarus bebas dasar kendaraan
sekitar kawasan ini, yaitu pada jalan K.H.A.
ringan (km/jam);
Dahlan, jalan Diponegoro, jalan Rama Setia dan
FVW = Penyesuaianlebar
jalan Tentara Pelajar sehingga menimbulkan dampak berupa penurunan tingkat pelayanan
lalu
lintas
efektif(km/jam); FFVSF= Faktor penyesuaian kondisi hambatan
jalan (level of service–LOS)dan pada titik–titik tertentu menimbulkan kemacetan terutama
jalur
samping; FFVCS = Faktor penyesuaian ukuran kota.
pada jam-jam puncak, sehingga ruang milik jalan (RUMIJA) jadi kurang memadai. Dari uraian di atas maka permasalahan
Kapasitas jalan perkotaan Besarnya kapasitasjalan dapat dijabarkan
yang dapat dirumuskan adalah : 1. Pada tahun 2014 sejauh mana kinerja jalan atau tingkat pelayanan dari setiap ruas jalan
sebagai berikut : C = Co xFCw x FCsp x FCsf x FCc.......( 2 )
yang beradapada kawasan ini. 2. Bagaimana
kinerja
jalan
dan
tingkat
pelayanan jalan untuk lima tahun kedepan yaitu pada tahun 2019 ? 3. Bagaimana alternatif penanganan yang akan 175 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
dimana : C
= Kapasitas ruas jalan (smp/jam);
Co
= Kapasitas dasar;
FCw = Faktor penyesuaian kapasitas untuk
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lebar jalur lalu-lintas;
Manajemen LaluLintas
FCsp = Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah;
Menurut Abubakar (1996), manajemen lalu-lintas
FCsf = Faktor penyesuaiankapasitas untuk hambatan samping;
adalahpengelolaandanpengendalianaruslalulintas dengan melakukan optimasi penggunaan
FCcs = Faktor penyesuaiankapasitas untuk ukuran kota.
prasarana yang ada, baik pada saat sekarang maupunyangakandirencanakan. METODE PENELITIAN
Derajat kejenuhan
Kerangka
Derajat kejenuhan dirumuskan sebagai
berpikir
dipaparkan
melalui
diagram alir berikut ini.
berikut : DS = Q/C ............................................( 3 )
MULAI
dimana :
DS= Derajat kejenuhan, untuk jalan kota
Inventarisasi Kebutuhan Data
≤ 0,75;
Pengumpulan Data
Q = Volume lalu lintas (smp/jam);
DATA SEKUNDER
C = Kapasitas (smp/jam).
DATA PRIMER
Peta kota Banda Aceh Data pertumbuhan kendaraan Data volume lalu lintas
Survey volume lalu lintas Survey inventarisasi ruas jalan Survey kecepatan sesaat Survey hambatan samping
Pengolahan Data
Kecepatan rata-rata ruang Kecepatan rata-rata ruang didefinisikan
sebagai berikut : V
Kajian Pustaka Perumusan Masalah Penyusunan Metodologi
ANALISIS Kinerja Jalan Eksisting (tahun 2014) LOS tahun 2014 tanpa penanganan/tindakan (do nothing) dan di prediksi LOS untuk tahun 2019
= L/TT .......................................... ( 4 )
Hasil
dimana :
Tingkat pelayanan jalan (LOS) pada saat ini tahun 2014 Tingkat pelayanan tahun 2014 tanpa penanganan/tindakan (do nothing) dan di prediksi LOS untuk 5 (lima) tahun ke depan yaitu tahun 2019 Penerapan Manajemen Lalu Lintas
Kesimpulan dan Saran
V = Kecepatan rata-rata ruang LV (km/jam); Selesai
L = Panjang segmen (km); TT= Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
segmen (jam). Kebutuhan Data Penelitian Tingkat pelayanan Tingkat
pelayanan
Data primer suatu
ruas
jalan,
Data primer adalah data yang diperoleh
diklasifikasikan berdasarkan volume (Q) per
dari pengamatan langsung di lapangan, berupa
kapasitas (C) yang dapat ditampung ruas jalan itu
data survey dari volume lalu lintas harian rata-
sendiri.
rata (LHR), identifikasi terhadappola jaringan, Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 176
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dimensi ruas jalan, survey hambata nsamping
melintasi setiap ruas jalan pada kawasan
yang diakibatkan oleh pejalan kaki, kendaraan
ini secaraterklasifikasi.
parkir pada badan jalan, kendaraan lambat, dan
c.
Survey hambatan samping dilakukan
kendaraan keluar-masuk yang ada di sekitar
untuk mengetahui hambatan samping
kawasan ini.
dengan menghitung jumlah pejalan kaki, jumlah kendaraan parkir atau berhenti dan jumlah kendaraan yang berjalan
Data sekunder
lambat.
Data sekunder adalah data yang di peroleh dalam bentuk sudah jadi setelah di buat
d.
Pengukuran kecepatan dan waktu tempuh
atau dikumpulkan oleh suatu badan atau
bertujuan
instansi
sebagai
kecepatan rata-rata ruang pada tiap ruas
penunjang/background informasi terhadap data
jalan untuk kendaraan ringan dan pada
primer.
waktu tertentu.
terkait,
yang
bersifat
e.
mendapatkan
data
Peramalan kinerja jalan untuk lima tahun kedepan.
Alat penelitian Peralatan
untuk
yang
digunakan
dalam Dalam
penelitian ini antara lain :
meramalkan
kinerja
jalan
1.
Formulir survey dan alat tulis,
untuklima tahun kedepandigunakan metoda
2.
Counter untuk menghitung volume lalu
eksponensial, yaitu:
lintas terklasifikasi secara manual, 3.
Jam dan stop watch untuk mengetahui
𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 (1 + 𝑖)𝑛 ............................. ( 5 )
waktu tempuh kendaraan, 4.
5.
Walking measure mengukur panjang atau
dimana :
lebar jalan;
Pn = Jumlah kendaraan pada tahun ke-n
Komputer untuk kompilasi dan analisis
Po = Jumlah kendaraan pada saat ini.
data.
i
= Tingkat pertumbuhan kendaraan (%)
n = Waktu (tahun). Pelaksanaan Penelitian Pengambilan dan pengumpulan data primer dari survey lapangan meliputi : a.
Pengukuran Geometrik Jalan.Pengukuran ini meliputi panjang dan lebar jalan.
b.
Pencatatan volume lalu lintasdilakukan dengan menghitung kendaraan yang
177 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
f. Strategi penanganan masalah kemacetan
yaitu melakukananalisaterhadap peningkatan kinerja jalan melalui manajemen lalu lintas, dengan melakukan sesuatu (do something), antara lain meningkatkan kapasitas jalan dengan mengatur arus lalu lintas.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Lokasi penelitian dilakukan di jalan
HASIL PEMBAHASAN
Tentara Pelajar, jalan Diponegoro, jalan Rama
Lokasi Penelitian
Setia, dan jalan K.H. A. Dahlan
JL. T. PELAJAR
JL. RAMA SETIA
JL. DIPONEGORO
PASAR ACEH SHOPPING CENTER JL. K.H.A. DAHLAN
MESJID RAYA BAITURRAHMAN
Gambar 2. Lokasi Penelitian
(LOS) pada setiap ruas jalan, baik untuk
Hasil Pengolahan Data Berdasarkan lingkup permasalahan serta
kondisi saat ini yaitu tahun 2014, tahun 2014
metodologi yang digunakan dalam penelitian
dengan melakukan tindakan (do something)
ini, maka hasil yang diperoleh adalah volume
serta prediksi lima tahun yang akan datang
lalu
yaitu tahun 2019 jika pada tahun 2014 tidak
lintas,
kapasitas,
derajat
kejenuhan,
kecepatan, waktu tempuh dan tingkat pelayanan
tidak dilakukan penanganan (do nothing).
Eksisting geometrik jalan Tabel 1.
Rekapitulasi geometrik jalan untuk setiap ruas jalan
Nama Lengan Lebar Lebar Rambu Tipe Panjang Lebar Lebar Tipe Marka Jenis No Simpang/Ruas Lajur Bahu Median LaluJalan Segmen Jalan Trotoar Alinyemen Jalan Perkerasan Jalan Efektif Jalan lintas 1 2 1 Jalan KH. A. Dahlan 2 Jalan Diponegoro 3 Jalan Tentara Pelajar 4 Jalan Rama Setia
(m)
(m)
(m)
4
5
6
200
17.40
200
14.50
4/2 D
200
2x 8.80
2/2 UD
200
13.30
3 2/1 UD 2/1 UD
(m)
7 Tidak 2 x 4.00 Ada Tidak 6.00 Ada Tidak 2 x 6.40 Ada Tidak 8.30 Ada
(m)
(m)
8
9 Tidak Ada Tidak Ada
10
11
12
13
Datar
Ada
AC-WC
Ada
Datar
Ada
AC-WC
Ada
2.00
Ada
Datar
Ada
AC-WC
Ada
1.40
Tidak Ada
Datar
Ada
AC-WC
Ada
1.90 2.00
Sumber : Analisis 2014
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 178
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pada saat jam puncak untuk setiap ruas jalan
Volume dan komposisi lalu lintas Berdasarkan
dari
hasil
pengamatan
dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
dilapangan, komposisi dan volume lalu lintas Tabel 2. Tanggal
Hari
1
2
22 Februari 2014 23 Februari 2014 27 Februari 2014
Hasil Survei Volume Jam Puncak pada Jalan K.H.A. Dahlan Pergerakan lalu lintas menuju arah Jalan Waktu Jalan Tentara Jalan Rama Setia Diponegoro Pelajar 3
Sabtu Minggu Kamis
18.00 – 19.00 18.00 – 19.00 18.00 – 19.00
4
5
6
743 716 589
588 531 517
195 176 155
Total Arah (smp/ jam) 7 1.526 1.424 1.261
Sumber: Analisis 2014 Tabel 3.
Hasil Survei Volume Jam Puncak pada Jalan Diponegoro
Tanggal
Hari
1 22 Februari 2014 23 Februari 2014 27 Februari 2014
2 Sabtu Minggu Kamis
Tabel 4.
Tanggal
Pergerakan lalu lintas menuju arah Waktu Jalan Jalan K.H. Tentara A. Dahlan Pelajar 3 4 5 18.00 – 19.00 945 372 18.00 – 19.00 917 400 18.00 – 19.00 719 398 Sumber : Analisis 2014
Waktu
2
3 18.00 – 19.00
Sabtu
23 Februari 2014 27 Februari 2014
Minggu Kamis
Tabel 5.
6 1.317 1.317 1.117
Hasil Survei Volume Jam Puncak pada Jalan Tentara Pelajar. Pergerakan lalu lintas menuju arah
Hari
1 22 Februari 2014
Total Arah (smp/ jam)
Total Arah (smp/ jam)
Asal Jalan Rama Setia
Asal Jalan K.H. A. Dahlan
Tujuan Jalan Diponegoro
4 104
5 588
6 308
7 1.000
531 517
321 319
989 984
18.00 – 19.00 137 18.00 – 19.00 148 Sumber: Analisis 2014
Hasil Survei Volume Jam Puncak pada Jalan Rama Setia Pergerakan lalu lintas menuju arah
Tanggal
1 22 Februari 2014 23 Februari 2014 27 Februari 2014
179 -
Hari
2 Sabtu Minggu Kamis
Waktu
Asal Jalan K.H. A. Dahlan
3 4 18.00 – 19.00 273 18.00 – 19.00 248 18.00 – 19.00 219 Sumber: Analisis 2014
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Tujuan Jalan Tentara Pelajar
Total Arah (smp/jam)
5 129 171 191
6 402 419 410
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume
lalu
lintas
berdasarkan
arus
dideskripsikan sebagai berikut:
pergerakan kendaraan Dari data survey yang dilakukan, kondisi arus lalu lintas pada setiap ruas jalan dapat Tabel6.
Pergerakan kendaraan pada saat jam puncak berdasarkan arah pergerakan antar ruas jalan. Volume Arah Pergerakan Lalu Lintas Lengan yang diamati / waktu dari / ke Kend/jam Smp/jam
1 Jalan K.H. A. Dahlan/Sabtu Jalan K.H. A. Dahlan/Minggu Jalan K.H. A. Dahlan/Sabtu Jalan Diponegoro/Sabtu Jalan Diponegoro/Sabtu Jalan Tentara Pelajar/Sabtu Jalan Tentara Pelajar/Sabtu Jalan Tentara Pelajar/Sabtu Jalan Rama Setia/Minggu Jalan Rama Setia/Sabtu
2 Ke jalan Diponegoro Ke jalan Tentara Pelajar Ke jalan Rama Setia Dari arah jalan K.H. A. Dahlan Dari arah jalan Tentara Pelajar Ke jalan Diponegoro Dari arah jalan Rama Setia Dari arah jalan K.H.A Dahlan Ke jalan Tentara Pelajar Dari arah jalan K.H. A. Dahlan Sumber: Analisis 2014
3
4 1.750 1.339 582 1.750 965 965 510 1.339 510 582
743 531 195 945 510 396 234 468 290 273
Hambatan Samping Berikut ini adalah hambatan samping yang terjadi dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Tabel 7.
Hasil survei hambatan samping pada jam puncak untuksetiap ruas jalan.
Ruas Jalan / Lengan Simpang 1 K.H. A. Dahlan Diponegoro Tentara Pelajar Rama Setia
Waktu Survei
Hari
Frekuensi Kejadian Terbobot
Kelas Hambatan Samping
4 553 768 343 328
5 Tinggi Tinggi Sedang Sedang
2 3 11.00 – 12.00 Sabtu 18.00 – 19.00 Sabtu 18.00 – 19.00 Minggu 18.00 – 19.00 Minggu Sumber: Analisis 2014
Kapasitas Jalan Berikut adalah hasil perhitungan kapasitas untuk keempat ruas jalan tersebut. Tabel 8.
Kapasitas untuk setiap ruas jalan. Faktor Pengaruh Kapasitas
Kapasitas Dasar (Co) (smp/jam)
Lebar Jalur (FCw)
1 KH. A. Dahlan
2 2900
3 1,14
Diponegoro
2900
*Tentara Pelajar Rama Setia
Nama Ruas Jalan
Kapasitas Aktual (C) (smp/jam)
4 0,88
Hambatan Samping (FCsf) 5 0,78
Ukuran Kota (FCcs) 6 0,90
0,87
0,88
0,78
0,90
1.559
1650
0,95
1
0,91
0,90
1.284
2900
1,17
0,91
0,86
0,90
2.390
Pemisahan Arah (FCsp)
7 2.042
*Untuk jalan Tentara Pelajar dihitung perlajur (sebelah kiri dari arah PLN) Sumber : Analisis 2014
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 180
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Derajat Kejenuhan (DS) Derajat Kejenuhan (DS) untuk setiap ruas jalan adalah sebagai berikut. Tabel 9.
No.
Hasil Nilai Derajat Kejenuhan
Nama Ruas Jalan
Arus (Q) (smp/jam)
Kapasitas Aktual (C) (smp/jam)
Derajat Kejenuhan (DS)
1 1
2 Jalan K.H.A. Dahlan
3 1.526
4 2.042
(5)= (3)/(4) 0,75
2
Jalan Diponegoro
1.317
1.559
0,84
3
Jalan Tentara Pelajar
1.000
1.284
0,78
4
Jalan Rama Setia
419
2.390
0,18
Sumber : Analisis 2014
Kecepatan Arus Bebas Hasil perhitungan kecepatan arus bebas untuk setiap ruas jalan adalah. Tabel 10.
Kecepatan Arus Bebas untuk setiap ruas jalan.
Nama Ruas Jalan
Kecepatan Arus Bebas Dasar (Fvo) (km/jam)
Faktor Pengaruh Lebar Jalur (FVw)
1
2
Jalan K.H.A. Dahlan
Faktor Pengaruh Kapasitas Kecepatan Arus Bebas (FV) (km/jam)
Hambatan Samping (FCsf)
Ukuran Kota (FCcs)
3
4
5
6 = (2+3)x4x5
57
3
0,78
0,93
43,25
Jalan Diponegoro
57
-3
0,78
0,93
39,17
Jalan Tentara Pelajar
57
-2,4
0,93
0,93
47,22
Jalan Rama Setia
44
3,3
0,87
0,93
38,27
Sumber : Analisis 2014
Kecepatan Kendaraan Ringan (VLV) Hasil perhitungan kecepatan kendaraan ringan (VLV)untuk setiap ruas jalan adalah: Tabel 11.
Kecepatan kendaraan ringan pada setiap ruas jalan.
No.
Ruas Jalan
Tipe Jalan
Derajat Kejenuhan (DS)
Kecepatan Arus Bebas (FV) (km/jam)
Kecepatan Kendaraan Ringan (VLV) (km/jam)
1 1.
2 Jalan K.H.A. Dahlan
3 2/1 UD
4 0,75
5 43,52
6 36
2.
Jalan Diponegoro
2/1 UD
0,84
39,17
33
3.
Jalan Tentara Pelajar
4/2 D
0,78
47,22
39
4.
Jalan Rama Setia
2/2 UD
0,18
38,27
37
Sumber : Analisis 2014
181 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Waktu Tempuh (Travel Time) Kecepatan tempuh didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan (LV) sepanjang segmen jalan, Sehingga dapat ditabulasikan seperti berikut ini.
Tabel 12. No.
Ruas Jalan
Waktu Tempuh pada setiap ruas jalan.
Kecepatan Kendaraan Ringan (VLV) (km/jam)
Panjang Pengamatan (km)
Waktu Tempuh (TT) (detik)
1 1.
2 Jalan K.H.A. Dahlan
3 36
4 0,20
5 = ((4)/(3)) * 3600 20
2.
Jalan Diponegoro
33
0,20
22
3.
Jalan Tentara Pelajar
39
0,20
18
4.
Jalan Rama Setia
37
0,20
19
Sumber : Analisis 2014
Tingkat pelayanan atau Level Of Service (LOS)
2014 untuk masing-masing ruas jalan yang
tahun 2014.
berada dalam kawasan Pasar Aceh ini.
Tingkat
pelayanan
(LOS)berdasarkan Perhubungan
suatu
Peraturan No.KM
jalan Menteri
14
2006dapatdiklasifikasikan.Pada
tahun
Tabel
4.12
berikut ini adalah LOS yang terjadi pada tahun Tabel 13.
No.
Ruas Jalan
Tingkat Pelayanan/LOS pada setiap ruas jalan.
Derajat Kejenuhan (DS)
Kecepatan Kendaraan Ringan (VLV) (km/jam)
Level Of Service/ LOS
1 1.
2 Jalan K.H.A. Dahlan
3 0,75
4 36
5 C
2.
Jalan Diponegoro
0,84
33
D
3.
Jalan Tentara Pelajar
0,78
39
C
4.
Jalan Rama Setia
0,18
37
C
Sumber : Analisis 2014
Prediksi tingkat pelayanan jalan tanpa
(i).Dalam memprediksi tingkat pelayanan jalan
penanganan tahun 2019.
untuk 5 (lima) tahun kedepan yaitu tahun 2019
Berdasarkan sumber dari Badan Pusat
tanpa
melakukan
penanganan/tindakan
(do
Statistik (BPS) 2013 untuk Provinsi Aceh,
nothing)untuk setiap ruas jalan adalah data jumlah
peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun
kendaraan pada saat ini yaitu tahun 2014, dikalikan
2009 sampai dengan tahun 2012 sebesar 12%
dengan satu ditambah dengan tingkat pertumbuhan Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 182
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kendaraan yang dipangkatkan dengan tahun yang Tabel 14.
akan diprediksikan ke depan yaitu 5 (lima) tahun.
Tingkat PelayananPada SetiapRuas Jalan Untuk Tahun 2019 Tanpa Penanganan (Do Nothing). Angka Pertumbuh Umur an Rencana Kendaran (n) (i) (12%)
Arus (Q) Tahun 2019 (smp/jam)
Kapasitas Aktual (C) (smp/jam)
DS Tahun 2014
DS Tahun 2019
Kecepatan Arus Bebas (FV) (km/jam)
Kecepatan Kendaraan Ringan (VLV) (km/jam) Tahun 2014
Kecepatan Kendaraan Panjang Ringan Pengamat (VLV) an (km/jam) (km) Tahun 2019
Waktu Tempuh (TT) (detik) Tahun 2014
No.
Ruas Jalan
Arus (Q) Tahun 2014 (smp/jam)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1.
K.H.A. Dahlan
1.526
5
0,12
2.689
2.042
0,75
1,32
43,52
36
25
0,20
20
2.
Diponegoro
1.317
5
0,12
2.321
1.559
0,84
1,49
39,17
33
22
0,20
3.
Tentara Pelajar
1.000
5
0,12
1.762
1.284
0,78
1,37
47,22
39
26
4.
Rama Setia
419
5
0,12
738
2.390
0,18
0,31
38,27
37
35
Waktu Tempuh (TT) (detik) Tahun 2019
LOS Tahun 2014
LOS Tahun 2019
16
17
29
C
E
22
33
D
E
0,20
18
28
C
E
0,20
19
21
C
C
14 = 15= ((13)/(11) ((13)/(12)) )x3600 x3600
Sumber : Analisis 2014
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas,
kurangnya penataan parkir terhadap kendaraan
untuk ruas jalan K.H.A. Dahlan, jalan Tentera
bermotor dan kurangnya penataan tempat untuk
Pelajar dan jalan Rama Setia tingkat pelayanan
berjualan bagi pedagang kaki lima (PKL) sehingga
jalan untuk tahun 2014 masih memenuhi syarat
mempengaruhi arus lalu lintas ketika melewati ruas
untuk jalan perkotaan yaitu berada di LOS C. Untuk
jalan tersebut.
ruas jalan Diponegoro tingkat pelayanan sudah berada di LOS D. Untuk mengatasi hal ini,
Alternatif
pemerintah
Something) Untuk Tahun 2014 (Eksisting).
sejak
dini
harus
melakukan
Penanganan/
Tindakan
(Do
penanganan/tindakan (do something) agar ruas jalan
Pada keempat ruas jalan ini jarak
pada kawasan ini tidak terjadi kemacetan, dengan
bangunan dari as jalan relatif dekat dengan kerb
cara menghilangkan hambatan samping karena dari
atau
hasil prediksi untuk lima tahun kedepan tanpa
kemacetan yang akan ditimbulkan kedepan
dilakukan penanganan (do nothing), ruas jalan
tidak dapat dengan melakukan pelebaran jalan.
K.H.A Dahlan, Diponegoro dan Tentara Pelajar,
Pemerintah
tingkat pelayanan jalan sudah berada di LOS E,
diantaranya berupa :
pada kondisi ini kepadatan lalu lintas tinggi karena
1.
trotoar,
untuk
dapat
mengatasi
membuat
masalah
kebijakan
Meningkatkan kapasitas untuk setiap ruas
hambatan samping dan kemacetan mulai dirasakan
jalan
oleh si pengemudi.
hambatan samping, dan memperkecil
Dari hasil pengamatan dilapangan, tingginya
arus
dengan
lalu
cara
lintas
hambatan samping yang terjadi pada ruang milik
membatasikendaran
jalan (RUMIJA) pada kawasan ini disebabkan oleh
kawasan.
183 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
menghilangkan
dengan yang
cara
melewati
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2.
Untuk
ruas
jalan
Tentara
Pelajar,
(empat lajur dua arah terbagi), alternatif
meskipun arus lalu lintas diperkecil dan
lain agar pada ruas jalan ini tidak terjadi
hambatan samping dihilangkan, DS tetap
kemacetan maka jalan ini dijadikan satu
mendekati nilai DS normal yaitu 0,75.
arah.
Hal ini disebabkan karena jalan ini 4/2 D Tabel 15.
Kondisi setiap Ruas Jalan pada Tahun 2014 TanpaPenanganan/ Tindakan (Do Nothing)
Ruas Jalan 1 2 3
Jalan K.H.A. Dahlan
Jalan Dipone goro
Jalan Tentara Pelajar
Volume (smp/jam) Kapasitas Derajat Kejenuhan (DS) Volume (smp/jam) Kapasitas Derajat Kejenuhan (DS) Volume (smp/jam) Kapasitas Derajat Kejenuhan (DS)
1.526 2.042 0,75 1.317 1.559 0,84 1.000 1.284
Jalan Rama Setia
419
Kapasitas Derajat Kejenuhan (DS)
2.390 0,18
Permasalahan
2
3 5
Tahun Eksisting (2014) - Kurang baik. - banyak hambatan - Meningkatnya volume lalu lintas pada keempat ruas - Kurang jalan, terutama pada jam baik. sibuk. - banyak hambatan - Hambatan samping tinggi, diakibatkan oleh pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan pada ruang milik - Kurang jalan (RUMIJA) pada ke baik. empat ruas jalan ini. - banyak hambatan
0,78
Volume (smp/jam)
Keterangan
-
-
Berjalan lancar. Tanpa hambatan
Penanganan/ Tindakan 4
-
Tanpa Penanganan/T indakan (do nothing)
Hambatan samping tinggi, diakibatkan oleh kendaraan yang parkir pada ruang milik jalan (RUMIJA) pada ke empat ruas jalan ini.
Sumber : Analisis 2014 Tabel 16.
Kondisi setiap Ruas Jalan pada Tahun 2014 Dengan Melakukan Penanganan (Do something) . Penanganan/Tindakan Ruas Jalan Keterangan Dalam mengatasi permasalahan 1 2 3 Tahun Prediksi (2014) setelah menerapkan manajemen lalu lintas
Jalan K.H.A. Dahlan
Volume (smp/jam)
1.345
Kapasitas
2.767
Derajat Kejenuhan (DS)
0,49
Menghilangkan hambatan samping memperkecil arus lalu lintas dengan cara :
dan
-
Pemerintah membatasi/melarang parkir on street pada jalan utama terutama pada jam sibuk, dan membatasi waktu parkir dengan menggunakan tarif secara progresif serta membuat parkir dalam gedung (off street) lebih menarik dengan tarif yang lebih murah.
-
Pelarangan untuk penggunaan kendaraan pribadi melintasi keempat ruas jalan ini pada setiap hari kerja terutama pada jam puncak antara jam 07.00
- Berjalan lancar. - Tanpa hambatan
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 184
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Ruas Jalan
Keterangan
1
2
Penanganan/Tindakan Dalam mengatasi permasalahan 3
Tahun Prediksi (2014) setelah menerapkan manajemen lalu lintas
Jalan Dipone goro
Jalan Tentara Pelajar
Jalan Rama Setia
Volume (smp/jam)
1.161
Kapasitas
2.112
Derajat Kejenuhan (DS)
0,55
Volume (smp/jam)
881
Kapasitas
1.206
Derajat Kejenuhan (DS)
0,73
Volume (smp/ja m)
369
Kapasitas
2.584
Derajat Kejenuhan (DS)
– 08.00 wib, jam 12.00 – 13.00 wib, dan jam 18.00 – 19.00 wib. Hanya angkutan umum yang bisa beroperasi secara normal dan dapat melintasi ruas jalan tersebut. - Berjalan lancar. - Tanpa hambatan
-
Penutupan keempat ruas jalan ini bagi kendaaran bermotor dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam untuk setiap hari libur (car free day) dan hanya angkutan umum yang dapat beroperasi secara normal dalam melintasi keempat ruas jalan ini.
-
Pemerintah menerapkan strategi tentang penempatan para pedagang kaki lima (PKL) yang terintegrasi dengan konsep pasar secara meyeluruh, yaitu konsep yang mengedepankan kearifan dan humanisme karena visi kota Banda Aceh adalah menuju kota yang madani serta mengizinkan PKL berjualan disatu sisi jalan pada jam-jam tertentu, kemudian meyeragamkan ukuran, warna, dan bentuk lapak bagi PKL sehingga terlihat rapi dan bersih.
-
Pemerintah dapat bekerjasama dengan Koperasi Persatuan Pedagang Pasar Aceh (Koperasi P3A) untuk menata kembali lokasi pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini terkesan kumuh, semraut dan mengganggu arus lalu lintas untuk menjadi teratur dan rapi sehingga tidak lagi mengganggu pengguna kendaraan yang melewati jalan tersebut.
-
Pemerintah dapat membuat pedestrian yang nyaman dan aman bagi pengunjung yang datang ke kawasan ini, sehingga kawasan ini hanya dapat diakses oleh pejalan kaki bukan kendaraan bermotor.
- Berjalan lancar. - Tanpa hambatan
- Berjalan lancar. - Tanpa hambatan
0,14 Sumber : Analisis 2014
Tabel 17.
Jalan K.H.A. Dahlan
185 -
Kondisi Setiap Ruas Jalan Pada Tahun 2019 Tanpa Penanganan (Do Nothing) Penanganan/ Ruas Jalan Keterangan Permasalahan Tindakan 1 2 3 4 Tahun Prediksi (2019) tanpa melakukan penanganan/tindakan (do nothing) - Meningkatnya volume Volume 2.689 volume lalu lalu lintas pada keempat (smp/jam) lintas mendekati ruas jalan, terutama pada 2.042 Kapasitas kapasitas jalan. jam sibuk. - kecepatan sangat rendah. - Hambatan samping Tanpa penanganan/ - kepadatan lalu tinggi, diakibatkan oleh Tindakan lintas tinggi. pedagang kaki lima (do nothing) Derajat - hambatan (PKL) yang berjualan 1,32 Kejenuhan internal lalu pada ruang milik jalan (DS) lintas tinggi. (RUMIJA) pada ke - Arus Jenuh > empat ruas jalan ini. 0,75 - Hambatan samping
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Ruas Jalan
Jalan Dipone goro
Jalan Tentara Pelajar
Jalan Rama Setia
Keterangan
Permasalahan
1 2 3 Tahun Prediksi (2019) tanpa melakukan penanganan/tindakan (do nothing) - volume lalu tinggi, diakibatkan oleh lintas mendekati kendaraan yang parkir Volume 2.321 kapasitas jalan. pada ruang milik jalan (smp/jam) - kecepatan sangat (RUMIJA) pada ke rendah. empat ruas jalan ini. - kepadatan lalu lintas tinggi. 1.559 Kapasitas - hambatan internal lalu lintas tinggi. Derajat 1,49 Arus Jenuh > Kejenuhan 0,75 (DS) Volume (smp/jam)
1.762
Kapasitas
1.284
Derajat Kejenuhan (DS)
1,37
Volume (smp/jam)
738
Kapasitas
2.390
Derajat Kejenuhan (DS)
0,31
Penanganan/ Tindakan 4
- volume lalu lintas mendekati kapasitas jalan. - kecepatan sangat rendah. - kepadatan lalu lintas tinggi. - hambatan internal lalu lintas tinggi. - Arus Jenuh > 0,75
- Berjalan lancar. - Tanpa hambatan
Sumber : Analisis 2014
KESIMPULAN DAN SARAN
2.
Hambatan samping pada jalan K.H.A. Dahlan jam puncak terjadi pada hari
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan, evaluasi
Sabtu
jam
11.00–12.00
wib.
Jalan
dan analisis, dapat diambil kesimpulan sebagai
Diponegoro pada hari Sabtu jam 18.00–
berikut:
19.00 wib, jalan Tentara Pelajar dan jalan
1.
Volume lalu lintas (Q) pada jam puncak
Rama setia pada hari Minggu jam 18.00
tahun 2014 (eksisting)untuk ruas jalan
– 19.00 wib .
K.H. A. Dahlan, jalan Diponegoro, dan
3.
Untuk tahun 2014 tingkat pelayanan jalan
jalan Tentara Pelajar terjadi pada hari
(LOS) pada jalan K.H.A. Dahlan, jalan
Sabtu jam 18.00–19.00 wib, sementara
Tentara Pelajar dan jalan Rama Setia
itu untuk jalan Rama Setia pada hari
masih memenuhi syarat untuk jalan
Minggu jam 18.00 – 19.00 wib.
perkotaan yaitu di LOS C. Untuk jalan
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 186
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
4.
Diponegoro tingkat pelayanan sudah di
layak digunakan oleh masyarakat, baik
LOS D.
dari segi keamanan maupun kenyamanan.
Dari
analisis
kapasitas
dan
tingkat
2.
Pemerintah dapat membatasi penggunaan
pelayanan pada tahun 2014 (eksisting)
atau pemakaian kendaraan bermotor
tanpa dilakukan penanganan (do nothing)
yaitu dengan cara: pembatasan akses ke
dan di prediksikan untuk lima tahun
pusat kota atau akses pada kawasan
kedepan yaitu tahun 2019, ruas jalan
ini,dapat
K.H.A. Dahlan, jalan Diponegoro dan
penggunaan jalan seperti biaya parkir
Jalan Tentara Pelajar sudah berada di
dengan
LOS E, DS sudah > 0,75. Hal ini
secara progresif bagi kendaraan yang
disebabkan akibat meningkatnya volume
parkir pada ruang milik jalan (RUMIJA),
lalu lintas pada setiap ruas jalan, serta
serta memastikan bahwa biaya angkutan
terjadi hambatan samping yang tinggi
umum lebih murah dibandingkan dengan
pada setiap ruang milik jalan (RUMIJA).
biaya penggunaan kendaraan pribadi
Untuk jalan Rama Setia masih memenuhi
ditambah dengan biaya parkir.
memberlakukan
memberlakukan
pajak
tarif
atas
parkir
syarat untuk jalan perkotaan yaitu di LOS DAFTAR KEPUSTAKAAN
C. Saran Dalam
mengatasi
berbagai
macam
permasalahan lalu lintas untuk keempat ruas jalan ini, maka dilakukan manajemen lalu lintas, diantaranya berupa : 1.
Pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum, dengan cara melakukan subsidi kepada angkutan umum sehingga
187 -
atau
transportasi
angkutan
multimoda
tersebut
menjadi
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Anonim, 1997.Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).Jakarta: Dirjen Bina Marga Departemen PU. Anonim,2013,http://hubdat.dephub.go.id. GTZ, ManfredBreithhaupt, 2002. Peran Transportasi dalam Kebijakan Perkembangan Perkotaan yang Berkelanjutan, Modul 1a Transportasi Berkelanjutan: Panduan bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang.Divisi 44 Lingkungan dan Infrastruktur, Jerman. Menteri Perhubungan RI, 2006, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2006 tentang Manajamen dan Rekayasa Lalu Lintas di jalan. Jakarta. Peraturan Presiden Republik Indonesia, Undangundang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Tamin, O.Z, 2000, Perencanaan dan PemodelanTransportasi. Bandung: ITB.