PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERIIADAP LAYANAN KE SEHATAN YANG LBBIH BERI(UALITAS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB27 PENINGKATANAKSESMASYARAKAT TERIIADAP LAYANA N KESEHATAN YANG LEBIII BERKUALITAS A. KONDISI UMUM Kesehatan adalahhak semuawarganegaradan merupakan salahsatuinvestasiuntuk yangberkualitas membangun manusia tinggi.SemuawarganegaraIndonesia berhakuntuk hidupsehatdanhal ini dijamindalamUndang-Undang, untukitu diperlukansuatusystem yangmengaturpelaksanaannya untukmemenuhi hakwarganegaraagartetapdapathidup sehat. Statuskesehatanmasyarakatterus menunjukkanperbaikan,hal ini antaralain dapat dinilaimelaluiperbaikan berbagaiindikatorkesehatan sepertipenurunan AngkaKematian Ibu(AKI) dari 334 (SDKI 1997)menjadi307per 100.000 kelahiran hidup(SDKI20022003).Namundemikianuntukmencapai penurunan sasaran AKI padatahun2009menjadi 226 per 100.000kelahiran hidup,diperlukan upayayanglebihkeras.Salahsatuupayayang perludilakukanadalahdenganmeningkatkan pertolongan persalinan olehtenagakesehatan yangsaatini barumencapai 71,9persen(Susenas 2007).Upayapenurunan AKI juga perlu didukungdenganperbaikankeadaangizi ibu hamil, pendidikanibu, peranperempuan, penanggulangan kemiskinan,sertapeningkatan saranaprasarana transportasi. Demikianpula denganstatusgizi anak balita mengalamiperbaikanyang ditandai denganmenurunnya persentase balitayangrnengalami kekurangangizi dari 34,4%o pada tahun1999menjadi28,02Vo padatalrun2005(Susenas). Namundemikianuntukmencapai targetsebesar 20%o padatahun2009,perluupayayanglebihintensifdengan meningkatkan ketersediaan pangandi tingkatrumahtan1ga,memperbaiki polaasuh,dan meningkatkan pelayanankesehatandasar.Permasalahan gizi utamayang dihadapi pada tahun 2009 meliputikurangenergiproteinpadaibu hamil,bayi,danbalita,sertaberbagai gizi masalah lain sepertianemiagizi besi,gangguanakibatkurangyodium, kurangvitaminA dan kurangzat gizimikrolainnya. Berbagaikondisistatuskesehatan dan keberhasilan pencapaian pembangunan sasaran kesehatan sepertitersebutdi atasdipengaruhiantaralain oleh faktor lingkunganfisik, biologikmaupunsosialekonomi,perilakumasyarakat untukhidupbersihdansehat,serta kondisipelayanan kesehatan. Dalam upayapeningkatan pelayanankesehatan yang makin meratadan bermutu, ketersediaansaranapelayanankesehatandasar sangat diperlukan. Saranapelayanan kesehatan dasarsepertiPuskesmas yang diperkuatdenganPuskesmas Pernbantudan Puskesmas keliling,telahdidirikandi hampirseluruhwilayahIndonesia. Meskipunsarana pelayanan kesehatan dasarsepertiPuskesmas terdapatdi semuakecamatan dan ditunjang oleh Puskesmas Pembantu,namunpemerataan dan keterjangkauan pelayanankesehatan masihmenjadikendala.Saranapelayanan kesehatan ini belumsepenuhnya dapatdijangkau olehmasyarakat, terutamaterkaitdenganbiayadanjarak.Disampingitu, walaupunrumah
il.27- |
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
kesehatan namunsistemrujukanpelayanan di hampirsemuakabupaten/kota sakitterdapat perorangan belumdapatberjalandenganoptimal' jaringanpelayanan dasardi tingkatdesa,padatahun2009 kesehatan Untukmemperluas poskesehatan desasebagaisalahsatuupaya pelayanan akanterusditingkatkanpenyediaan desatersebutmeliputi di poskesehatan perwujudan desasiaga.Adapuncakupanpelayanan dalam upaya rehabilitatif dan preventif kuratif promotif, pelayanankesehatan meningkatkan ibu dan kematian penurunanangkakematianbayi, angka mempercepat pada upaya menekankan kegiatan ini lebih status gizi. Dalam pelaksanaannya, terhadap aksesmasyarakat Selainitu, untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat. pelayanankesehatandasar, khususnyabagi pendudukmiskin, pemberianJaminan akanterusdilanjutkan. Kesehatan bagiMasyarakat Pemeliharaan Kasuspenyakitmenularmasihcukuptinggi.JumlahkumulatifkasusHIV danAIDS yangdilaporkanmeningkatcukuptajammenjadi8.193kasusAIDS dan5.229kasusHIV (Depkes,2OO7). Padatahun2005,jumlah penderitamalariamencapailebih dari 2 ifia orangdan penderitaTB mencapailebih dari 0,5 juta orang(Depkes,2005). Selainitu, kejadiandemamberdarahdan kejadianluar biasadiare masihterus terjadi di banyak 42 provinsi.Padatahun2007,kasuspenyakitflu burungpadamanusiatercatatsebanyak kasusterkonfirmasi(confirmedcases)dan 37 diantaranyameninggaldunia(casefatality Padaawaltahun2008(sampaidenganl2 Februari2008),tercatat rate(CFR)88,I persen). meninggaldunia(CFR: 88,9 persen). dan 8 diantaranya 9 kasusterkonfirmasi, sebanyak jumlah flu burungdi Indonesiamencapai129 kasus 2008 Februari Sampaidenganakhir persen). (CFR: 1,4 8 dunia meninggal kasusdan 105diantaranya Flu buruqgsaatini telahmenjadiisu globaldan nasionalyang memerlukanupaya yanglebihserius.Jumlahkumulatifkematianternakunggas pencegahan danpengendalian flu burung diseluruhprovinsi.Prosesserangan akibatflu burungsangattinggidantersebar untuk menulardari manusiake karenadapatberpotensi padamanusiaperlu diwaspadai yang kecenderungan Terjadinyakasusflu burungpadamanusiamenunjukkan manusia. yang jumlah (confirmed maupun yang cases) kasus terkonfirmasi segi baik dari meningkat sosial ekonomi yang kerugian mencakup penyakit besar ini sangat Dampakdari meninggal. dan korbanjiwa manusiayang terus meningkat. Untuk itu upaya pencegahandan kesehatan penanggulangan haruslebihditingkatkansecaraterintegrasidari segitatalaksana manusia. hewandankesehatan bagi pendudukmiskin dan kurang mampumelalui Cakupanpelayanankesehatan terus miskin(JPK-MMyAskeskin bagimasyarakat kesehatan programjaminanpelayanan yaitudari 36,4jutaorang(2005)menjadi76,4jutaorang(2007).Untukitu pada meningkat pada tahun2009Askeskinperlu terusdilanjutkandenganjaminanpelayanankesehatan penduduk mampu miskin dan kurang akses (amkesmas)untukmeningkatkan masyarakat dan dasarbagiseluruhpendudukdi Puskesnas kesehatan di kelasIII RS dan pelayanan jaringannya. kesehatan dasarterutamadi daerah fasilitaspelayanan Selainitu, penyediaan perluditingkatkan. dan daerahbencana daerahperbatasan, terpencil, tertinggal, Secaraumum, jumlah tenagakesehatanterus meningkat.Namun masih terjadi dokter,danbidanberadadi Jawa besardokterspesialis, Sebagian antardaerah. kesenjangan Gorontalodan SulawesiBarat Maluku lain seperti Utara, itu wilayah Sementara dan.Bali. perbatasan, masih kekurangantenaga urnumnya dan serta daerahtertinggal,terpencil yang lebih meratayang kesehatan Untuk itu perludiupayakandistribusitenaga kesehatan.
rr.27- 2
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
diimbangi dengan pemberian insentif yang memadai, sehingga ketersediaantenaga kesehatankhususnyadi daerahtertinggal,terpencil dan perbatasanmenjadi lebih memadai. Ketersediaandan keterjangkauanobat esensialsertapenurunanharga obat perlu terus diupayakan.Kebijakanobat ini perlu dikawal oleh pengujianlaboratoriumagar obat murah tetap terjamin mutu, keamanandan khasiatnya.Untuk itu kapabilitasBPOM perlu terus ditingkatkansecaraoptimal,untuk memberikanperlindungansekaligusmeningkatkandaya saing produk eksport obat dan makanan lndonesia yang berbasispada keunggulan mutu. Peningkatan pengawasanterhadap obat dan makanan ini dapat berperan besar dalam meningkatkandevisa negan. Pengawasanterhadap obat, makanan dan keamananpangan serta penyalahgunaan narkotika,psikotropika dan zat adiktif [{APZA) masih menjadi hal sangatpenting. Oteh karenaitu upaya ini perlu dilanjutkansecaraberkesinambungan. Dalam hal pengawasan keamanan pangan, pelembagaankegiatan pengawasandan penegakan hukum didaerah terhadap penggunaan zat-zat tambahan yang membahayakan, harus menjadi program pembangunan didaerah.
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2OO9 Sasaranpeningkatanlayanan kesehatanpada tahun 2009 yang merupakanbagian akhir dari upayapencapaiansasarankesehatandalam RencanaPembangunanJangkaMenengah (RPJM) Tahun 20041009, anraralain yaitu: l. Meningkatnyapersentase rumahtanggaberperilakuhidup bersihdan sehat; 2- Meningkatnya persentasekeluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan mencakup75 persen;persentasekeluargamenggunakanair bersih mencakup85 persen; ' dan persentase keluarga menggunakanjamban .yang memenuhi syarat keiehatan mencakup80 persen; 3. Meningkanya persentasetempat-tempatumum yang memenuhi syarat kesehatan mencakup80 persen; 4. Meningkatnyacakupanrawatjalan mencakupl5 persen; 5. Meningkatnyacakupan persalinanyang ditolong oleh tenaga kesehatanmenjadi 87 persen; 6. Meningkatnya cakupan pelayananantenatal(K4) menjadi 90 persen; dan cakupan kunjungan neonatus(KN) menjadi 87 persendan cakupan kunjungan bayi menjadi 87 persen; 7. Meningkatnyacakupanpelayanankesehatanbagi keluargamiskin secaracuma-cuma di kelas III Rumah Sakit dan pelayanankesehatandasar bagi seluruh pendudukdi puskesmasdanjaringannyamenjadi 100persen; 8. Meningkatnyapersentaserumah sakit yang memiliki pelayanangawat darurat yang memenuhistandarmutu menjadi 90 persen;persentaserumah sakit yang melaksanakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif menjadi 75 persen; meningkatnyapersentaserumah sakit yang terakreditasimenjadi 75 persen; 9. Tersedianyajumlahtenagakesehatan dan kaderkesehatandi 26.000desasiaga; 10. Tersedianya1.740 orang dokter spesialisyang dididik dan 300 senior resideny-g didayagunakan; I I ' Meningkatnya persentase guil, dosen dan instruktur bidang kesehatan yang ditingkatkankemampuannya mencapai50 persen;
il.27- 3
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
| 2. Meningkatnyapersentase desayang mencapaiUniversalChild Immunization(UCI) menjadi95persen; > 70 persen; 13. MeningkatnyaCase DetectionRateTBmencakup 14. Meningkatnya angkapenemuan AcuteFlaccidParalysismenjadil2 per 100ribu anak usiakurangdari l5 tahun; penderitademamberdarah(DBD) yang diobati dari yang | 5. Meningkatnyapersentase menjadi100persen; ditemukan persentase penderita 16. Meningkatnya malariayangdiobatidari yangditemukanmenjadi persen; 100 17.MenurunnyaCaseFatalityRatediaresaatKLB mencakup< 1,2persen; 18. Meningkatnyapersentase orang denganHMAIDS (ODHA) yang ditemukandan (ART) menjadi100persen; pertolongan mendapat Anti RetroviralTreatment penderitaflu burungyangditemukandan ditanganimenjadi 19. Meningkatnyap€rsentase 100persen; 20. Menurunnyaprevalensikuranggizi padabalita; persentase 21. Meningkatnya ibu hamilyangmendapat tabletFemenjadi90 persen; persentase 22. Meningkatnya bayiyangmendapat ASI Eksklusifmenjadi80 persen; persentase VitaminA mencapai 23. Meningkatnya balitayangmendapatkan 80 persen; pengujiansampelobatdanmakanan 24. Terlaksananya sebanyak 97 ribu sampel; 25. Meningkatnyacakupanpemeriksaan saranaproduksidalam rangkacara pembuatan obatyangbaik(CPOB)menjadi45 persen.
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2OO9 Untukmencapaisasaran tersebutdi atas,makaarahkebijakanpembangunan kesehatan padatahun2009ditetapkansebagaiberikut: l. Percepatanpenurunankematianibu dan anak, kekurangangizi dan pengendalian penyakitmenular,melaluipelayanan kesehatan bagiibu dananak(KIA); pemenuhan kebutuhandokterspesialis;penanganan masalahgizi kurangdan gizi buruk padaibu peningkatan hamildanmenyusui, bayidananakbalita;pencegahan, surveilans, deteksi penyakitmenular,dan penanggulangan penyakitflu burungdan dini dan pengobatan pandemiinfluenza;serta pengembangan kesiapsiaggan upaya kesehatanbersumber (UKBM) desasiagasecaracuma-cuma; masyarakat 2. Peningkatan aksesdan kualitaspelayanan kesehatan miskin, terutamabagi masyarakat daerahtertinggal,terpencildanperbatasan, melaluipelayanan kesehatan bagipenduduk miskindi kelasIII RumahSakitdanpelayanan kesehatan dasarbagiseluruhpenduduk di puskesmasdan jaringannya,dan peningkatansaranad4n prasaranapelayanan kesehatan dasartermasukbiayaoperasional; pemanfaatan 3. Peningkatan obat, pengrwasanobat dan makanan,melalui penyediaan danpengelolaan obatdanvaksin,pengujianlaboratoriumsampelobat,obattradisional, kosmetika, NAPZA, makanandan perbekalan kesehatanrumah tangga (PKRT), peningkatan peningkatan sarana danprasarana termasuk kapasitas SDM-POM. 4. Penyediaan tenagakesehatan di rumahsakit,puskesmas danjaringannya. Kebijakantersebutdidukungoleh promosikesehatan dan pemberdayaan masyarakal peningkatanlingkungansehat,peningkatansumberdaya kesehatan, pengembangan obat asli Indonesia,pengembangan kebijakandan manajemenpembangunan kesehatan, serta penelitiandanpengembangan kesehatan. fi.27- 4