Presentasi Proyek Akhir
PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) BETON SEMEN DIATAS PERKERASAN LENTUR SADANG – LOHGUNG KM.SBY 71+350 – KM.SBY 74+850, KAB.LAMONGAN Disusun Oleh : Feni Widiyawati 3108.030.137 Aditya Indra Wicaksono 3108.030.142
Dosen Pembimbing : Ir. Dunat Indratmo , MT JURUSAN D3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI 10 NOPEMBER SURABAYA 2011
PROYEK AKHIR LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH TUJUAN DAN BATASAN MASALAH
METODOLOGI
ANALISA HASIL
LATAR BELAKANG Ruas Jalan Sadang – Lohgung Km SBY 71+350 – Km SBY 74+850 merupakan jalan arteri primer dan menjadi salah satu jalan alternatif yang menghubungkan antara Kab.Gresik dengan Kab.Tuban Merupakan akses pariwisata yaitu arena bermain WISATA BAHARI LAMONGAN (WBL) dan Wisata Alam GOA MAHARANI. Khususnya pada hari-hari libur, banyak mengalami kemacetan, dikarenakan kendaraan pariwisata yang hendak masuk ke tempat wisata memenuhi jalan sehingga mengganggu jalan akses dalam kota dan luar kota.
Peta Lokasi Lokasi Proyek SADANG – LOHGUNG Km.SBY 71+350 – Km.SBY 74+850
Kondisi Existing
Gambar Kerusakan pada ruas jalan SADANG – LOHGUNG Km.SBY 71+350- Km.SBY 74+850
Tipe – tipe kendaraan yang melewati Ruas Jalan Sadang – Lohgung Km.SBY 71+350 – Km.SBY 74+850
RUMUSAN MASALAH • Berapa kebutuhan pelebaran yang diperlukan segmen jalan untuk umur rencana jalan 20 tahun mendatang? • Jika ternyata diperlukan pelebaran, berapa tebal perkerasan baru yang diperlukan untuk umur rencana jalan 20 tahun mendatang? • Berapa ketebalan plat beton dan penulangan yang diperlukan segmen perkerasan jalan tersebut selama umur rencana 20 tahun? • Bagaimana merencanakan dimensi saluran tepi jika bahu jalan dilebarkan. • Berapakah anggaran biaya total yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan jalan pada segmen jalan yang direncanakan.
Tujuan dan batasan masalah TUJUAN : • Perencanaan kebutuhan tebal plat beton dan penulangan perkerasan jalan yang diperlukan dengan menggunakan struktur Rigid Pavement untuk umur rencana 20 tahun. • Jika dari hasil analisis diperlukan pelebaran maka menghitung tebal perkerasan pada konstruksi pelebaran untuk umur rencana 20 tahun mendatang. • Menghitung dimensi saluran tepi jalan bila terjadi pelebaran. • Menghitung rencana anggaran biaya
Batasan Masalah • •
• • •
• • • • • •
Perencanaan perkerasan kaku pada pelebaran jalan. Menghitung tebal lapisan ulang plat beton pada jalan lama dengan cara “ Perencanaan perkerasan jalan Beton Semen Pd T-14-2003, Departemen Pemukiman dan prasarana wilayah Kontrol geometrik jalan Km. SBY 71+350 – Km. SBY 74+850, baik alinyemen horisontal maupun alinyemen vertikal. Perencanaan saluran tepi jalan untuk perencanaan drainase permukaan dengan menggunakan “SNI 03 – 3424 – 1994”. Perhitungan rencana anggaran biaya untuk peningkatan jalan Sadang ( batas kab. Gresik ) – Lohgung (batas kab. Tuban) berdasarkan HSPK (Harga Satuan Pokok Kegiatan). Data lalu lintas diperoleh dari Dinas PU Binamarga prop.Jatim (tidak melakukan survey lalu lintas). Tidak membahas pelaksanaan bangunan pelengkap (gorong-gorong, jembatan, dinding penahan tanah, dan bangunan terjunan pada drainase). Tidak melakukan penyelidikan tanah. Tidak merencanakan waktu penyelesaian pekerjaan. Tidak merencanakan geometrik jalan. Tidak membahas metode pelaksanaan.
Metodologi
Analisa Rekapitulasi DS Sebelum Pelebaran
Rekapitulasi DS Setelah Pelebaran menjadi 12m
Kontrol Geometrik
• Alinyemen Horizontal 1. Lengkung Full Circle Contoh: Km.SBY 74+600 diperoleh hasil Lc = 143.96 m, sedangkan pada Lc lapangan = 163.18 m. Sehingga dengan kecepatan rencana 60km/jam Lc lapangan dikategorikan aman untuk dilewati.
2. Spiral Circle Spiral Contoh: Km.SBY 72+050 diperoleh hasil Lc = 82.96 m, sedangkan pada Lc lapangan = 163.18 m. Sehingga dengan kecepatan rencana 60km/jam Lc lapangan dikategorikan aman untuk dilewati.
• Alinyemen Vertikal 1. Lengkung Vertikal Cembung contoh: Km.SBY 73+235.592 L lapangan = 70.000 m, Vr = 60 km/jm dan S = 75.00. Jadi S>L, maka kontrol dengan rumus S>L. Dari hasil hitungan L pandang henti = 306.471 m dan L pandang menyiap = 526.471 m sehingga keduanya tidak memenuhi jadi menggunakan L lapangan. 2. Lengkung Vertikal Cekung Contoh: Km.SBY 73+072.492 L lapangan = 100.000 m, Vr = 60 km/jm dan S = 75.00. Jadi S