LITERAT No. 31 Tahun 2010
ISSN: 1411–2566
Prawacana Bismillahirrohmanirrohiim, Assalamu’alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh,ww Pada bulan Februari tahun ini, jurnal ilmiah Sistem Informasi CONSORTIA Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pelita Indonesia hadir dengan sejumlah hasil kajian dan penelitian para dosen, baik dosen STIKOM Pelita Indonesia maupun dosen perguruan tinggi lainnya, yang dengan senang hati berbagi wawasan dan pengetahuan mereka demi meningkatkan kualitas keilmuan di bidang Sistem Informasi di bumi pertiwi ini. Mengawali CONSORTIA Edisi Ke-1 Ini, Irwan dan Martuahman Saragih Mengkaji Tentang Implementasi QR Code Pada Sistem Informasi Djitu Ponsel Berbasis Client–Server Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek. Tulisan selanjutnya, Dadi Komardi dan Maimunah memaparkan tentang Penerapan Data Mining Dengan Teknik Clustering Eucledian Distance Dan Jaringan Komputer Lokal Untuk Mengevaluasi Pasangan Hidup Serta Peningkatan Pelaporan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru. Tak kalah menarik, Johan mendeskripsikan tentang Analisa Keranjang Pasar Dengan Algoritma Apriori Pada Data Transaksi Mini Market Lima Bintang. Tulisan selanjutnya, Sunarti dan Johan mengkaji tentang Perancangan Sistem Informasi Hotel Dengan Menerapkan Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek Dan Arsitektur Jaringan Client-Server Pada Hotel Delta Pekanbaru. Selanjutnya, Suroyo dan Vince Olivia mendeskripsikan tentang Sistem Informasi Pada CV. Pekanbaru Computer Centre Dengan Penerapan E-Commerce Dan Menggunakan Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek. Tulisan selanjutnya, Umi Damayanti dan Sutrisno memaparkan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Siswa Teladan Menggunakan Metode Ahp Dan Fuzzy Multiple Attribute Decission Making Pada Sma Muhammadiyah Rengat. Tulisan terakhir, Yenny Desnelita dan Ahmad Syarif memaparkan Tentang Perancangan Dan Implementasi E-Learning Berbasis Web Dengan Menggunakan SMS Gateway Pada SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. Tak hentinya kami mengajak pembaca dari semua kalangan untuk senantiasa menggunakan CONSORTIA sebagai media publikasi hasil kajian dan penelitian. Kami yakin, setiap kegiatan ilmiah yang telah dilakukan akan terasa lebih bermanfaat takala dipublikasikan dan menjadi konsumsi masyarakat ilmiah. Oleh karena itu, kami tunggu karya Anda untuk edisi CONSORTIA selanjutnya. Akhir kata, sajian CONSORTIA edisi kali ini diharapkan bermanfaat dan senantiasa membuka cakrawala informasi bagi Anda. Selamat membaca! Billahittaufiq walhidayah, Wassalamu’alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh.
Penyunting..
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 1
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
Consortia Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Nomor 01 Tahun 2012, ISSN: 2302-8049
Daftar Isi
Diterbitkan oleh,
Consortia Press Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pelita Indonesia, Pekanbaru
Penanggung Jawab Yenny Desnelita Ketua Penyunting Wilda Susanti Wakil Ketua Penyunting Sunarti Anggota Dadi Komardi Irwan Johan Dwi Oktarina Gusrianty Rangga RY Suroyo Asmara Hendra Komara Mitra Bestari (Penyunting Ahli) Ahmad kamal (Univ. UTM) Amirudin M. Amin (Univ. UNRI) Maraini (STIE “KBP” Padang) Denny Jollyta (UPI) M. Natsir (UNRI) Rony Sanjaya (UPI) Sudarno (UNRI) Ary Antony (UIN Syarif Hidayatullah) Warsito (ITB) Zulherni (UNISBA) Muhammad Hasmil Adiya (ITB) Goesderilider (Univ. Gunadarma) Syahyenny (UNP) Diana Zuriati (UNP) Setting Layout & Sirkulasi Suhendra Permadi M. Andriana Gaffar Hamdan Hidayat Hamdani Fitriasukma Ekaputra
Hal | 2
IMPLEMENTASI QR CODE PADA SISTEM INFORMASI DJITU PONSEL BERBASIS CLIENT–SERVER DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Oleh Irwan dan Martuahman Saragih ... 3 PENERAPAN DATA MINING DENGAN TEKNIK CLUSTERING EUCLEDIAN DISTANCE DAN JARINGAN KOMPUTER LOKAL UNTUK MENGEVALUASI PASANGAN HIDUP SERTA PENINGKATAN PELAPORAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PAYUNG SEKAKI PEKANBARU Oleh Dadi Komardi dan Maimunah ... 10 ANALISA KERANJANG PASAR DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA DATA TRANSAKSI MINI MARKET LIMA BINTANG oleh Johan … 16 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HOTEL DENGAN MENERAPKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DAN ARSITEKTUR JARINGAN CLIENT-SERVER PADA HOTEL DELTA PEKANBARU oleh Sunarti dan Johan … 21 SISTEM INFORMASI PADA CV. PEKANBARU COMPUTER CENTRE DENGAN PENERAPAN ECOMMERCE DAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Oleh Suroyo dan Vince Olivia … 26 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISSION MAKING PADA SMA MUHAMMADIYAH RENGAT Oleh Umi Damayanti dan Sutrisno … 35 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E-LEARNING BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PADA SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING Oleh Yenny Desnelita dan Ahmad Syarif ... 43
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
IMPLEMENTASI QR CODE PADA SISTEM INFORMASI DJITU PONSEL BERBASIS CLIENT– SERVER DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Oleh Irwan dan Martuahman Saragih ABSTRAK Toko Djitu Ponsel merupakan salah satu Toko yang bergerak di bidang transaksi pengisian pulsa dan acessoris peralatan alat komunikasi yang terletak di Kota Pekanbaru. Kegiatan sistem informasi yang ada masih mengadopsi sistem semi komputer sehingga banyak permasalahan yang timbul, antara lain dalam penyampayan informasi bahkan promo barang yang ada di toko Djitu ponsel yang masih menggunakan xbaner sehingga membutuhkan xbaner yang lebih dari satu untuk penyampaiyan informasi atau promo, pencatatan transaksi pengisian saldo dan pulsa yang manual, pencarian data barang, pencatatan data barang dan pembuatan laporan, yang semuanya belum mengoptimalkan teknologi komputer. Hal ini berakibat pada pelayanan Customer yang kurang memuaskan, lambat dan kurang efisien. Untuk itu dibutuhkan suatu rancangan sistem informasi yang terkomputerisasi dengan database terpusat yang dapat mengelola seluruh data yang dibutuhkan Toko Djitu ponsel dengan menggunakan metode SDLC sebagai metode penelitian sehingga menghasilkan sistem informasi, pelaporan yang baik, cepat dan efisien. Pemanfaatan dalam jaringan bahkan diluar jaringan akan membantu pendistribusian data kepada setiap bagian yang ada dalam sistem. Pada tahap implementasi digunakan bahasa pemrograman berorientasi objek dengan mysql sebagai basis data dan penggunaan jaringan lokal, penerapan database Terpusat dan menginplementasikan Qr code dapat mengoptimalkan pelayanan Toko Djitu Ponsel terhadap Customer. Kata Kunci : Sistem Informasi, Qr code, Database Terpusat, Jaringan, Pemrograman Berorientasi Objek. PENDAHULUAN Toko Djitu Ponsel merupakan salah satu dari sekian banyak toko yang menjual produk handpone baru atau bekas berbagai jenis merek, service, penjualan aksesoris, saldo, dan pulsa. Pada saat ini toko Djitu Ponsel hanya melakukan penjualan secara umum, dimana bagian Conter Service untuk melayanin pembeli bahkan membuat laporan stock barang aksesoris yang masih dilakukan secara semi manual yang memerlukan waktu lama dan resiko kesalahan lebih besar, sehingga perlu diterapkan sistem komputerisasi untuk meningkatkan efektifitas pelayanan konsumen dan untuk mengetahui jumlah stock barang di Djitu Ponsel, kegiatan dibagian Kasir dalam membuat laporan-laporan bulanan atau pun harian yang dilakukan secara semi manual menyebabkan ketidak akuratan informasi dan keterlambatan pelaporan sehingga pengambilan keputusan tidak efektif.
Maka perlu dirancang suatu sistem transaksi barang terkomputerisasi yang dapat menghasilkan laporan secara akurat dan cepat, dan data tiap bagian yang dibutuhkan selama ini masih didistribusikan di tiap bagian sehingga memerlukan waktu lama dan resiko kerusakan data bahkan hilangnya data kemungkinan terjadi, hendaknya pendistribusian data yang dibutuhkan dapat didistribusikan melalui sistem jaringan clien – server dengan menggunakan database terpusat supaya memudahkan untuk mempercepat pemrosesan transaksi hingga pelaporan. Sedangkan untuk pemasaran biasanya dipasang di media spanduk, dan dengan menggunakan media xbaner yang diperlihatkan di Djitu Ponsel sehingga informasi hanya diketahui Costumer yang datang ke Djitu Ponsel maka akan dirancang sistem pemasaran menggunakan media Website dengan menerapkan teknologi Qr code
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 3
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
sebagai penghubung secara cepat baik dalam jaringan atau luar jaringan. Dengan makin tingginya faktor persaingan maka dibutuhkan informasi secara online dan informasi barang yang diinginkan dapat diketahui secara cepat sehingga customer dapat melakukan pembandingan fitur yang terdapat pada handphone yang diingininya beserta harga handphone tersebut. sehingga mengharuskan pihak Djitu Ponsel untuk menerapkan sistem administrasi yang mampu memproses data secara cepat akurat dan terkomputerisasi dan menerapkan teknologi Qr code untuk menghubungkan secara cepat ke penyedia informasi yang mampu menyimpan serta menampilkan informasi barang yang diinginkan sehingga pembeli dapat melakukan pembandingan fitur yang terdapat pada handphone beserta harga handphone yang diingininya dan memberikan informasi yang userfriendly pada masyarakat luas. Permasalahan 1. Sistem pelayanan hingga pembuatan laporan pada Toko Djitu Ponsel masih dilakukan secara manual dan semi komputer sehingga menyulitkan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Oleh sebab itu perlu dibuat sistem informasi keuangan dan persediaan yang berbasis komputer dengan database terpusat guna untuk meningkatkan efektifitas pelayanan kepada konsumen. 2. Belum adanya jaringan yang menghubungkan pendistribusian data antar bagian sehingga memperlambat proses pertukaran data dalam kegiatan sistem Toko Djitu Ponsel sehingga perlu dirancang sebuah sistem jaringan lokal yang dapat mengintegrasikan data ke semua bagian. 3. Informasi pemasaran dan promo di Djitu Ponsel hanya diberitahukan melalui media spanduk dan menggunakan media xbaner sehingga informasi hanya diketahui Costumer yang datang ke Djitu Ponsel maka akan dirancang sistem pemasaran
Hal | 4
menggunakan media Website dengan menerapkan teknologi Qr code sebagai penghubung secara cepat baik dalam jaringan atau luar jaringan. Unified Modelling Language (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. Qr Code Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar dari pada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dan telah digunakan, Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Cara penggunaan kode QR : 1. Kode QR dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca kode QR dan memiliki akses internet GPRS atau
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
WiFi atau 3G untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via kode QR tersebut. Pelanggan, yang dalam hal ini adalah pengguna ponsel hanya harus mengaktifkan program pembaca kode QR, mengarahkan kamera ke kode QR. Selanjutnya program pembaca kode QR akan secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR. Jika kode QR berisikan alamat suatu situs, maka pelanggan dapat langsung mengakses situs tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat dari situs yang dituju. Jika ingin mengakses kode QR dengan ponsel tanpa kamera, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pengguna adalah dengan menjalankan terlebih dahulu aplikasi peramban yang ada pada ponsel, lalu masukkan URL halaman yang bersangkutan, selanjutnya masukkan “ID” atau 7 digit nomor yang tertera di bawah kode dan klik tombol Go, maka pengguna akan memperoleh konten digital yang diinginkan. Hal ini tentu mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi yang ditawarkan oleh pemilik usaha. JenisJenis aplikasi yang dapat membaca kode QR antara lain misalnya Kaywa Reader , yang dapat di instal pada ponsel nokia, iMatrix, aplikasi untuk iPhone dan ZXing Decoder Online yang dapat digunakan untuk mendekode kode QR berupa imaji dengan memasukkan URL image maupun dengan menguploadnya. Database Terpusat Sistem basisdata terpusat adalah sistem yang berjalan pada sistem komputer tunggal dan tidak berinteraksi dengan sistem komputer lain. Sistem basisdata terpusat meliputi : a. Sistem basisdata banyak pengguna yang berkinerja tinggi dan berjalan pada sistem server (high-end server system). Sistem server dapat dikelompokkan menjadi server transaksi dan data. Sistem server transaksi (query server) menyediakan antarmuka di mana dengan antarmuka tersebut client
ISSN: 2302–8049
dapat mengirimkan permintaan untuk melakukan suatu kegiatan. Komputer client mengirimkan transaksi ke sistem sever, di mana transaksi tersebut dieksekusi dan hasilnya dikirim kembali ke client yang berwenang untuk menampilkan data. Sistem server data memungkinkan client berinteraksi dengan server dengan membuat permintaan untuk membaca atau meng-update data dalam satuan serperti file atau halaman. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode penelitian SDLC (System Development Life Cycle). Ada tujuh phase SDLC yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Indentifikasi dan Seleksi Kebutuhan dari keseluruhan sistem informasi Toko Djitu Ponsel harus diidentifikasi, dianalisa, diatur dan dijadwalkan. Setelah itu baru diseleksi bagian yang akan dibuat sistem informasi. Yang menjadi responden dalam tahapan indentifikasi ini adalah para pegawai dan pimpinan Djitu Ponsel. Data dan informasi dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara maupun dari dokumen dan laporan yang telah ada. Dari hasil identifikasi ditemukan beberapa keterbatasan pada sistem informasi lama Djitu Ponsel seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, yakni pencatatan data, penyimpanan dan pencarian hingga pembuatan laporan masih dilakukan secara manual, dan juga distribusi data antar bagian yang kurang efisien. 2. Inisialisasi dan Perencanaan Setelah terseleksi, dilanjutkan perencanaan bagian yang akan diterapkan perancangan sistem informasi baru atau perbaikan sistem yang lama. Hal–hal utama dari sistem informasi harus dijelaskan dan dipertahankan agar dapat ditentukan proyek akan dilanjutkan atau tidak. Selain itu rencana terperinci juga perlu diuraikan.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 5
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
3.
a.
b.
c.
4.
Dari masalah tersebut, perlu dibuat suatu sistem informasi terkomputerisasi pada setiap bagian yang ada pada Toko Djitu Ponsel. Sistem baru direncanakan akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja para pegawai serta pertanggungjawaban kepada pimpinan dan pihak luar yang berkepentingan. Analisa atau Penganalisaan Analisa tentang sistem yang sedang digunakan dan pilihan dari sistem pengganti yang diusulkan.Dengan mengamati tempat yang akan diteliti untuk mempelajari sistem yang ada, kemudian diubah dan disempurnakan ke sistem yang lebih efisien. Pada siklus ini terdapat tiga tahapan yaitu : Requirement Determination, para pegawai dan pimpinan diikutsertakan dalam menentukan kebutuhan ataupun permintaan terhadap sistem informasi baru yang akan dibangun. Selain itu, juga dipelajari sistem informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, yang dilakukan secara manual. Berdasarkan pengamatan, sistem iinformasi yang diterapkan perusahaan pada saat ini cenderung bersifat manual baik dalam hal pengolahan data maupun distribusi data dan pembuatan laporan. Requirement Structuring, pada tahap ini peneliti membuat diagram aliran sistem informasi lama dari data dan informasi yang telah didapat. Dari hasil analisa, dibuat aliran sistem informasi baru dan contextdiagram baru. Disini ditentukan komponen sistem yang akan dibuat secara komputerisasi. Setelah itu dibuat diagram UML untuk menentukan aliran data yang akan diproses oleh sistem informasi baru. Alternative Generation and Selection Design, membuat alternatif rancangan sesuai dengan keinginan pengguna untuk dibandingkan dan dipilih sesuai dengan biaya, sumber daya manusia dan teknis yang ada. Rancangan Logika
Hal | 6
5.
6.
7.
Semua fungsi dari sistem yang telah terpilih pada tahap analisa dijabarkan secara terpisah dari spesifikasi komputer tertentu. Rancangan Fisik Spesifikasi logika yang dihasilkan dari tahap rancangan logika diubah ke penggunaan teknologi tertentu secara terperinci, yaitu semua pemrograman dan konstruksi dari sistem yang sesuai. Pada tahapan ini pengembang mendesign bentuk form input data serta bentuk laporan-laporan yang userfriendly yang akan dihasilkan oleh sistem baru. Disini pengembang menggunakan bahasa pemrograman php dan Mysql sebagai media penyimpanan data. Implementasi Sistem informasi dikodekan, dites, diinstall dan didukung oleh organisasi. Dokumentasi, pelatihan dan bantuan diberikan pada pemakai. Di sini Djitu Ponsel akan mencoba memakai sistem yang telah dibuat atau diinstall. Selama percobaan akan diawasi oleh pembuat sistem atau programmer. Penelitian yang dilakukan sampai saat ini masih belum melalui tahapan ini. Pemeliharaan Dengan terinstalnya sistem informasi secara sistematis diperlukan pemeliharaan dan peningkatan agar sistem tetap dapat beroperasi dan berguna sesuai kebutuhan pengguna seiring berjalannya waktu.
PEMBAHASAN Use Case Diagram Baru Pada gambar Use case diagram menggambarkan interaksi komponen sistem yang memakai sistem informasi Customer, Conter Service, Teknisi, dan Pemilik Djitu Ponsel.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
c. Activity Diagram Kasir
Gambar 1. Use Case Diagram Baru Activity Diagram Baru Activity diagram Toko Djitu Ponsel menggambarkan kegiatan dari bagian-bagian yang membentuk sistem. Dimulai dengan aktivasi sistem. Kemudian dengan memasukkan username, password dan Level, sistem akan mendukung berbagai kegiatan yaitu penginputan data dan cetak laporan. a. Activity Diagram Customer
Gambar 2. Activity Diagram Customer b. Activity Conter Service
Gambar 4. Activity Diagram Kasir
d. Activity Diagram Teknisi
Gambar 5. Activity Diagram Teknisi e. Activity Diagram Pemilik
Gambar 6. Activity Diagram Kasir f. Activity Modul Gambar 3. Activity Diagram Conter service
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 7
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
Activity Modul Program Toko Djitu Ponsel dapat di lihat pada lampiran 1. Class Diagram Baru Class diagram menggambarkan hubungan antar class pada sistem informasi Toko Djitu Ponsel
ponsel dengan situs yang dituju via kode QR tersebut. RANCANGAN INPUT SISTEM INFORMASI TOKO DJITU PONSEL -
Form Login
Gambar 10. Form Login
Gambar 7. Clas Diagram
Deployment Diagram Baru Deployment diagram menjelaskan penggunaan aplikasi Client-Server dimana setiap komponen dihubungkan ke hub/switch sehingga aplikasi client dapat mengakses ke aplikasi server.
- Form Tambah Supplier
Gambar 11. Form Tambah Supplier - Form Kategori
Gambar 8. Deployment Diagram Baru SIMULASI PENGGUNAAN QR CODE
Gambar 12. Form Kategori - Form Tambah Data Barang
Gambar 9. Alur Penggunaan Qr code Pada tahap simulasi ini customer yang ingin terlebih dahulu mengetahui tentang info atau produk bahkan adannya promo apa saja yang ada di toko Djitu ponsel tanpa harus datang ke toko Djitu Ponsel dengan cara membuka aplikasi pembaca Qr code yang sudah tersedia dihandphone maupun sejenisnya dan memiliki akses internet GPRS atau WiFi atau 3G untuk menghubungkan
Hal | 8
Gambar 13. Form Tambah Data Barang - Form Transaksi Pembelian
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
Gambar 14. Form Transaksi Pembelian - Form Transaksi Penjualan
Gambar 15. Form Transaksi Penjualan PENUTUP 1. Penggunaan sistem informasi yang komputerisasi dengan menerapkan database terpusat yang diusulkan menjadikan database lebih aman karena tersimpan pada satu bagian serta dapat membantu proses pencarian data, pengolahan data hingga menghasilkan laporan menjadi lebih cepat dan terstruktur sesuai dengan yang diharapkan Toko Djitu Ponsel. 2. Sistem Qr Code yang diusulkan mampu secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR sehingga Customer menjadi lebih instan dalam mendapatkan informasi tanpa harus mengetik manual alamat url web. REFERENSI Bunafit Nugroho 2013. Membuat aplikasi web penjualan pembelian dengan php, mysql, dan dreamwever. Pt. Alif Media. Yogyakarta. Fathansyah. 2012. Basis Data. Informatika. Bandung. Febrian, Jack. 2007. Kamus Komputer Dan Informasi. Bumi Aksara. Jakarta. Heizer dan Render. 2006. Manajemen Operasi. Bumi Aksara. Jakarta.
ISSN: 2302–8049
Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan UML. Andi Offset. Yogyakarta. Jogiyanto. 2008. Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Kadir, A. 2003. Manajemen Sistem Informasi. Andi Publisher. Yogyakarta. Kurniawan, Wiharsono. 2007. Jaringan Komputer. Edisi I, Andi Offset. Yogyakarta. Rochaety, Dkk. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Mitra Wacana Media. Jakarta. R. Tantra. 2012. Manajemen Sistem Informasi. Andi Publisher, Yogyakarta. Salahuddin.M, Rosa. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Modula, Jakarta. Subagio, Pangestu, dkk. 2000. Dasar – Dasar Operations Research. FE, Yogyakarta. Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Andi Offset. Yogyakarta. Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara. Jakarta. http://wikipedia.com/ http://google.com/ http://scirbd.com/doc/88213913/3/Pengerti an-Puskesmas http://en.wikipedia.org/wiki/File:UML_state _diagram.png http://en.wikipedia.org/wiki/File:CheckEma il.svg http://en.wikipedia.org/wiki/File:Kommuni kations_diagramm-5.png http://docs.embarcadero.com/products/rad_ studio/delphiAndcpp2009/HelpUp date2/EN/html/devcommon/uml1 5collaborationdiagramdefinitionexa mple_xml.html http://en.wikipedia.org/wiki/File:SPI_timing _diagram2.svg http://en.wikipedia.org/wiki/Activity_diagr am https://en.wikipedia.org/wiki/Class_diagra m http://en.wikipedia.org/wiki/File:Object_dia gram.png http://en.wikipedia.org/wiki/File:Deployme nt Model_Structure.PNG
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 9
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
PENERAPAN DATA MINING DENGAN TEKNIK CLUSTERING EUCLEDIAN DISTANCE DAN JARINGAN KOMPUTER LOKAL UNTUK MENGEVALUASI PASANGAN HIDUP SERTA PENINGKATAN PELAPORAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PAYUNG SEKAKI PEKANBARU Oleh Dadi Komardi dan Maimunah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kemampuan bahasa pemrograman berorientasi objek pada Sistem Informasi di Kantor Urusan Agama Kec Payung Sekaki Pekanbaru yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan. Untuk mendukung keakuratan dan kecepatan proses pembuatan suatu keputusan dalam memberikan solusi dari berbagai bentuk konsultasi yang berkaitan dengan permasalahan pra nikah maupun pasca nikah, peningkatan pelaporan, dan pengarsipan yang lebih baik, sehingga dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu bagian Administrasi. Dengan menggabungkan datamenggunakan data mining, data berupa sifat-sifat yang dimiliki oleh pasangan yang mau menikah. Untuk melanggengkan sebuah pernikahan, selain komitmen yang harus mutlak dimiliki oleh setiap orang, perlu adanya kesesuain sifat, harapan dan keinginan yang digali dari fakta-fakta kepribadian atau tipe kepribadian. Untuk kemudian hasilnya dikombinasikan dengan data yang dimiliki oleh pasangan tersebut dengan mengggunakan fungsi Euclidean Distance.Penelitian bersifat terapan dan analisa melalui wawancara dan keterlibatan langsung dalam menyelesaikan permasalahan yang menggunakan metode SDLC, UML, database dan pemrograman berorientasi objek. Implementasi yang dihasilkan dapat membantu dalam aktifitas rutin untuk pelaporan dan sebagai media konsultasi di bagian BP4 sebelum calon pengantin melakukan akad nikah, dengan mengggunakan fungsi Euclidean Distance akan didapat kesesuaian dari keempat sifat dari masing-masing calon pengantin. Kata kunci : KUA, Calon Pengantin, OOP, Database, Euclidean Distance. PENDAHULUAN Latar Belakang Informasi yang diberikan dengan kemampuan teknologi maju sudah menjadi kebutuhan wajib bagi siapapun pada saat ini. Tidak memandang secara individu, dalam bentuk kelompok bahkan suatu negara sekalipun membutuhkan informasi dalam menjalankan akftifitasnya. Bentuk informasi yang diminta pun beragam sesuai kebutuhan untuk itu dibutuhkan suatu sistem database yang mampu mengenal keinginan pengguna informasi. Dengan makin berkembangnya suatu kegiatan dan seiring dengan waktu maka data-data tersebut sudah semakin besar. Dengan sendirinya agar dapat memanfaatkan data yang besar tersebut dibuatlah suatu ilmu baru dalam pengolahan database yang dikenal dengan data mining. Pemanfaatan data mining diharapkan dapat memberikan suatu
Hal | 10
informasi yang dapat membantu pengguna dalam menganalisa. Jenis dan tipe analisa yang dilakukan juga bisa beragam tergantung dari bentuk akhir atau tujuan yang diharapkan oleh pengguna. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dalam perkembangannya melakukan pernikahan untuk kelangsungan hidup. Hal ini sudah berlangsung sejak dulu kala atau sejak jaman Nabi Adam telah melakukan pernikahan untuk eksistensi manusia di muka bumi. Seiring dengan perkembangan jaman pula maka perlu adanya suatu pendataan pasangan yang sudah menikah. Mungkin pada awalnya kegiatan pendataan atas perkawinan atau pernikahan suata pasangan hanya dilakukan di kalangan tertentu atau dalam kawasan yang lebih kecil. Misal untuk mengetahui silsilah
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
keturunan pada suatu kerajaan atau bangsawan maka dibuat suatu data yang sangat sederhana seperti pohon silsilah. Namun dikarenakan makin banyaknya penduduk serta beragam kebutuhan yang menyangkut keberadaan suatu pasangan, maka dilakukanlah pendataan. Di Indonesia sendiri pendataan atas pernikahan telah berlangsung sejak jaman penjajahan namun lebih ditujukan untuk kepentingan kolonial. Dan sekarang hal tersebut dikelola oleh Dinas Kependudukan yang bekerjasama dengan pelaksana pada tingkat dasar. Pada konsepnya untuk mendata keberadaan suatu pasangan agar data kependudukan lebih diketahui secara pasti maka hal tersebut dikelola dalam tingkat dasar oleh Kantor Urusan Agama sebagai wadah yang membina, menyetujui dan mengatur pernikahan. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru dalam aktifitas rutin telah menggunakan perangkat komputer, tetapi masih belum optimal. Penggunaan komputer masih sebatas input data dalam aplikasi spreadsheet yang ditujukan untuk mendata saja. Tanpa mempertimbangkan kemungkinan bentuk laporan yang informatif, konstruktif dan deskriptif. Hal ini disebabkan tidak memungkinkan membentuk data yang terstruktur jika hanya mengandalkan aplikasi tersebut, jika memungkinkan pun harus disiapkan oleh orang yang sangat ahli. Belum lagi kemungkinan salah serta butuh waktu yang lama apabila dipakai untuk menganalisa keserasian pasangan Dalam hal data kependudukan pemerintah menginginkan mereka yang telah melakukan pernikahan dapat hidup dengan layak. Maka berdasarkan suatu penelitian diketahui bahwa untuk dapat hidup dengan layak mereka harus memiliki suatu standar atau patokan yang dinilai dari kematangan mereka sebelum menikah. Ada beberapa faktor yang terus dilakukan sebelum suatu pernikahan disetujui
ISSN: 2302–8049
misal faktor pendapatan, termasuk faktor usia. Umumnya mereka yang menikah di usia dini sangat sulit untuk bertahan, mungkin dari segi mental mereka belum siap untuk menghadapi permasalahan yang mungkin terjadi setelah menikah. Termasuk disini jarak usia pasangan juga sangat mempengaruhi untuk menilai ideal atau tidaknya mereka. Memanfaatkan ilmu yang telah dikembangkan yakni data mining kita bisa mendata keberadaan suatu pasangan untuk dinilai. Data mining merupakan pengelohan data yang banyak dengan sistem pengelompokan tertentu agar didapat suatu data yang lebih bermanfaat. Dengan teknik clustering eucledian distance yang termasuk salah satu cara pada data mining maka akan dikembangkan suatu penelitian yang pada akhirnya dapat lebih berguna serta membantu pemerintah untuk memantau suatu pernikahan agar tujuan menciptakan hidup yang layak dapat dicapai. Pada suatu pasangan yang telah terdata di KUA hanya dapat dilakukan peningkatan pelaporan melalui aplikasi berorientasi objek dengan menggunakan teknik clustering eucledian distance. Dari
temuan-temuan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Data Mining Dengan Teknik Clustering Eucledian Distance Dan Jaringan Komputer Lokal Untuk Mengevaluasi Pasangan Hidup Serta Peningkatan Pelaporan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru”.
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1.
Pendataan yang dilakukan oleh kantor KUA terhadap data masyarakat yang mau menikah, yang sudah menikah dan yang mau atau sudah bercerai dari pasangannya masih menggunakan
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 11
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
2.
3.
microsoft office (spreadsheet), akan menyebabkan lambat nya sistem pelaporan, sehingga perlu dilakukan pengembangansistem informasi berbasis komputer. Para pengambil keputusan belum mengetahui secara pasti informasi tentang kepribadian calon pasangan yang akan menikah, mengakibatkan banyak nya pasangan yang telah menikah mengambil keputusan untuk bercerai, sehingga perlu dilakukan analisa penelusuran sifat berupa media konsultasi bagi calon pasangan yang mau menikah atau menikah lebih dari satu kali. Petugas atau yang berwenang belum memanfaatkan data-data yang banyak untuk dilakukan suatu analisa tentang keserasian pasangan yang akan menikah, karena belum ada nya fasilitas sistem yang mendukung dalam pemrosesan analisa tersebut, sehingga diperlukan ada nya sistem yang dapat membantu pihak berwenang dalam memberikan pemecahan pada saat berkonsultasi dengan menggunakan data yang terstruktur melalui teknik clustering eucledian distance dibantu dengan rule yang ada.
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian adalah : 1.
2.
3.
Untuk menggali kembali informasi dari data-datalama pernikahan menjadi suatu informasi baru yang dapat bermanfaat bagi pasangan yang telah menikah itu, perlu dikembangkan sistem berbasis komputer serta penerapan konsep data mining. Membuat suatu rancangan aplikasi yang dapat mendukung aktifitas pendataan pada Kantor Urusan Agama dan dapat memudah kan pembuatan laporan yang di butuhkan oleh Kantor Urusan Agama. Membuktikan bahwa penerapan Data Mining dengan teknik eucledian distancememudahkan BP4 dalam hal
Hal | 12
4.
menganalisasi pasangan hidup dalam berkonsultasi. Membuktikan bahwa penerapan kemajuan teknologi yang optimal khususnya pemrograman dapat meningkatkan kecepatan, keakuratan serta kelancaran rutinitas manusia sebagai makhluk sosial dalam hal pengambilan keputusan.
PEMBAHASAN Pengertian Informasi Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman dan atau instruksi. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Jadi bisa disimpulkan informasi adalah hasil pemrosesan,manipulasidanpengorganisasian/ penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi dan rangsangan mental (www.wikipedia.org). Melalui Fatta (2007:9) menurut Davis (1995), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Pengertian Data Mining Data Mining adalah kombinasi secara logis antara pengetahuan data, dan analisa statistik yang dikembangkan dalam pengetahuan bisnis atau suatu proses yang
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan machine-learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat bagi pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar (Therling K., 2006). Penggalian data (data mining) adalah ekstraksi pola yang menarik dari data dalam jumlah besar. Suatu pola dikatakan menarik apabila pola tersebut tidak sepele, implisit, tidak diketahui sebelumnya, dan berguna. Pola yang disajikan haruslah mudah dipahami, berlaku untuk data yang akan diprediksi dengan derajat kepastian tertentu, berguna, dan baru. Penggalian data memiliki beberapa nama alternatif, meskipun definisi eksaknya berbeda, seperti KDD (knowledge discovery in database), analisis pola, arkeologi data, pemanenan informasi, dan intelegensia bisnis. Penggalian data diperlukan saat data yang tersedia terlalu banyak (misalnya data yang diperoleh dari sistem basis data perusahaan, e-commerce, data saham, dan data bioinformatika), tapi tidak tahu pola apa yang bisa didapatkan. Kehadiran Data Mining dilatarbelakangi oleh berlimpahnya data yang dialami oleh berbagai institusi, perusahaan atau terekam bertahun-tahun. Data-data tersebut merupakan data transaksi yang umumnya diproses menggunakan aplikasi komputer yang biasa disebut dengan OLTP (On Line Transaction Processing). Pemanfaatan Data Mining dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang komersial dan sudut pandang keilmuan. Dari sudut pandang komersial pemanfaatan Data Mining dapat digunakan dalam menangani meledaknya volume data,
1. 2. 3.
4.
1.
bagaimana menyimpannya, mengekstraknya serta memanfaatkannya. Berbagai teknik komputasi dapat digunakan menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dihasilkan menjadi asset untuk meningkatkan daya saing suatu instruksi. Data Mining tidak hanya digunakan untuk menangani persoalan menumpuknya data/informasi dan bagaimana menggudangkannya tanpa kehilangan informasi yang penting (warehousing). Data Mining juga diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan atau menjawab kebutuhan dalam bisnis, pemerintahan, pendidikan. Misalnya : Bagaimana mengetahui hilangnya pelanggan karena pesaing Bagaimana mengtahui data penduduk yang belum mempunyai identitas Bagaiman mengetahui minat siswa dalam menentukan jurusan dan melanjutkan studi. Bagaimana mengtahui tingkat kelulusan Data Mining sesungguhnya merupakan salah satu rangkaian dari proses pencarian informasi pada database. KDD berhubungan dengan teknik integrasi dan penemuan ilmiah, interprestsi dan visualisasi dari pola-pola sejumlah sekumpulan data. KDD adalah keseluruhan proses non-trivial untuk mencari dan mengidentifikasikan pola (pattern) dalam data, dimana pola yang ditemukan bersifat sath, baru, dapat bermanfaat dandapat dimengerti. Serangkaian proses tersebut yang memiliki tahan sebagai berikut (Tan,2004). Pembersihan data dan integrasi data (cleaning and integration)
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 13
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
Proses ini digunakan untuk membuang data yang tidak konsisten dan bersifat noise dari data yang terdapat di berbagai basisdata yang mungkin berbeda format maupun platform yang kemudian diintegrasikan dalam satu database Data Warehouse. 2. Seleksi dan transformasi data (selection and transformation) Data yang terdapat dalam database Data Warehouse kemudian direduksi dengan berbagai teknik. Proses reduksi diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan mengurangi waktu komputasi terutama utuk masalah dengan skala besar (large scale problem). Beberapa cara seleksi, antra lain: 1. Sampling, adalah seleksi subnet representatif dari populasi dta yang besar. 2. Denoising, adalah proses menghilangkan noise dari data yang akan di transformasikan 3. Feature extraction, adalah proses membuka spesifikasi data yang signifikan dalam konteks tertentu. Transformasi data diperlukan sebagai tahap pre-procecing, dimana data yang diolah siap untuk ditambang. Beberapa cara transformasi, antara lain : (Santoso, 2007) 1. Centering, mengurangi setiap data dengan rata-rata dari setiap atribut yang ada. 2. Normalisation, membagi setiap data yang dicentering dengan standar deviasi dari atribut bersangkutan. 3. Scaling, mengubah data sehingga berada dalam skala tertentu.
PENUTUP Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Urusan Agama Kec. Payung Sekaki Pekanbaru, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Hal | 14
1.
2.
3.
4.
Bagian administrasi di Kantor Urusan Agama khusus nya dalam mengolah data calon pengantin sudah menggunakan sistem yang terotomatisasi, sehingga proses melakukan penjadwalan Nikah, Talak, Cerai, Rujuk (NTCR) dan konsultasi perkawinan lebih terkoordinasi. Terlihatnya perbedaan yang sangat jelas dalam penerapan sistem yang manual dibandingkan dengan sistem informasi berbasis komputerisasi, dimana penyimpanan data sudah menggunakan database sehingga tidak memerlukan lemari atau bundel arsip serta kegiatan yang mulanya dilakukan dengan manual memiliki kelemahan seperti diperlukan waktu yang lebih lama dalam hal pencatatan, perekapan dan penyajian informasi berupa laporan-laporan. Pemrosesan dan pembuatan laporan dapat dilakukan dalam waktu yang relatif cepat, yang mana data nya sudah tersimpan terlebih dahulu di dalam database. Dan tingkat keakuratan laporan dapat terjamin dan kemungkinan terjadi manipulasi data bisa teratasi oleh sistem. Dengan ada nya pengembangan sistem informasi pada Kantor Urusan Agama menerapkan penerapan data mining dengan teknik clustering eucledian distancememudahkan dalam media konsultasi pada BP4 (Badan Penasehat dan Pelestarian Perkawinan) dan pendistribusian laporan oleh administrasi ke antar bagian menjadi lebih relatif cepat dan dapat meminimalisir kehilangan informasi.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran kepada Kantor Urusan Agama Kec. Payung Sekaki yang berkaitan dengan permasalahan yang ditemui
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
dalam penelitian.Adapun saran-sarannya antara lain : 1. Pendaftaran calon pengantin dapat dikembang kan aplikasi nya dengan menggunakan sistem informasi barbasis WEB, atau menggunakan media internet, serta membangun keamanan sistem informasi dengan metode kritografi, supaya proses pemberian informasi data calon yang akan melakukan Nikah, Talak, Cerai, Rujuk (NTCR) dapat lebih cepat dan akurat, dalam pengolahan data lebih terjamin dan aman. 2. Apabila pihak Kantor Urusan Agama Kec. Payung Sekaki Pekanbaru tertarik untuk menggunakan aplikasi yang telah dikembangkan dalam sistem informasi ini, maka perlu adanya pelatihan bagi pegawai kantor Urusan Agama tersebut agar dapat menggunakan program aplikasi yang telah penulis rancang dan kembangkan. REFERENSI Febrian, Jack. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. Informatika, Bandung, 2007. George M. Scott, 2004, Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta Jogiyanto, H.M. Pengenalan Komputer. Edisi V, Andi Offset, Yogyakarta, 2005. Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media.Yogyakarta. Kristanto, Harianto. 2004. Konsep dan Perancangan Database. Andi Offset, Yogyakarta. Leod, Raymond Mc. Sistem Informasi Manajemen. Jilid II, Prentice Hall, 2005.
ISSN: 2302–8049
Martin Fowler, 2005, Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar (UML Distilled 3rd Ed.), Penerbit ANDI, Yogjakarta
Nugroho, Adi. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan metodologi Berorientasi Objek. Informatika: Bandung. Nugroho, Bunafit. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL. Media Kita. Jakarta Sukmaaji, Anjik dan Rianto. 2008. Jaringan Komputer. Andi offset. Yogyakarta. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian, PT RajaGrafindo Persada, 1995 Whitten, Jeffery L et al. Metode Desain & Analisa Sistem. Andi and McGrow-Hill Educations edisi keenam. Yogyakarta. http://www.wikipedia.com/system Tanggal akses 25 Desember 2011 http://www.ilmukomputer.com/system_info rmasi Tanggal akses 16 Januari 2012 http://www.ilmukomputer.com/unified Modeling Language Tanggal akses 16 Januari 2012 http://www.ilmukomputer.com Tanggal akses 12 Februari 2012 http://www.IlmuKomputer.Com (2003)/WAN Tanggal akses 08 Maret 2012 http://www.google.com/jaringan komputerTanggal akses 8 maret 2012 http://www.wikipedia.com/Client Server Tanggal akses 8 Maret 2012 http://www.google.co.id/uml Tanggal akses 8 Maret 2012 http://www.heartnsouls.com/cgibin/click2.pl?id=c516&url=/cerita/f/c5 16.shtmlArtikel tentang tipe kepribadian manusia tanggal akses 23 April 2012
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 15
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
ANALISA KERANJANG PASAR DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA DATA TRANSAKSI MINI MARKET LIMA BINTANG oleh Johan ABSTRAK Algoritma apriori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Algoritma apriori atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara satu kombinasi item, dari analisa pembelian di suatu pasar swalayan dapat diketahuinya berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut, pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Berdasarkan uji coba Nilai Support dapat diambil kesimpulan bahwa semakin kecil nilai support maka jumlah itemset yang dihasilkan semakin banyak, dan jumlah kaidah asosiasi yang dibentuk semakin banyak pula. Kata kunci : Data Mining, Association Rules, Algoritma Apriori ABSTRACT Apriori is an algorithm provided in association rules in data mining. Apriori or association rule mining is data mining techniques to discover the associative rules between one combination of items, from analysis of the purchase in a supermarket can know how likely a customer buys bread with milk. With this knowledge, a supermarket owner can manage the placement of merchandise or designing marketing campaigns using a combination of discount coupons for certain items. Based on the experimental value of Support can be concluded that the smaller the value of support then the number of itemset generated more and more, and the number of association rules established more and more also. Keyword : Data Mining, Association Rules, Apriori Algorithm PENDAHULUAN Latar Belakang Data mining adalah kombinasi secara logis antara pengetahuan data, dan analisa statistik yang dikembangkan dalam pengetahuan bisnis atau suatu proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan machine-learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat bagi pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar. Algoritma apriori adalah algoritma analisis keranjang pasar yang digunakan untuk menghasilkan aturan asosiasi, dengan pola “ifthen”. Algoritma apriori menggunakan pendekatan iteratif yang dikenal dengan levelwise search, dimana k-kelompok produk digunakan untuk mengeksplorasi (k+1)kelompok produk atau (k+1)-itemset. Dalam penelitian ini peneliti mencoba menganalisa data transaksi penjualan pada
Hal | 16
toko Mini Market Lima Bintang Pekanbaru. Data yang diambil sebagai contoh kasus adalah data transaksi penjualan di mini market. Melalui penelitian ini diharapkan dapat ditemukan langkah-langkah dan masalah (sebagai model) dalam menerapkan algoritma apriori ini dan diketahui apakah data transaksi penjualan mini market cukup berharga untuk ditambang dengan teknik analisis data market. Penelitian ini membahas algoritma apriori, analisis , imp Implementasi sistem analisis keranjang pasar dengan algoritma apriori, dan eksperimen penggunaan sistem dengan data transaksi penjualan toko Mini Market Lima Bintang Pekanbaru. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalahnya, sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
1. Bagaimana menganalisa data untuk keperluan strategi pemasaran, desain katalog dan proses pembuatan keputusan bisnis ? 2. Bagaimana menemukan pola-pola himpunan data yang sifatnya tersembunyi ? 3. Bagaimana menerapkan algoritma apriori dalam data market ? Tujuan analisis keranjang pasar pada transaksi penjualan adalah untuk merancang strategi penjualan atau pemasaran yang efektif dengan memanfaatkan data transaksi penjualan yang telah tersedia di perusahaan. Dengan menggunakan teknologi data mining, orang tidak perlu melakukan analisis data secara manual, melainkan dapat menggunakan teknik data mining untuk ini. Tujuan Penelititan Tujuan analisis keranjang pasar pada transaksi penjualan adalah untuk merancang strategi penjualan atau pemasaran yang efektif dengan memanfaatkan data transaksi penjualan yang telah tersedia di mini market. Dengan menggunakan teknologi data mining, orang tidak perlu melakukan analisis data secara manual, melainkan dapat menggunakan teknik data mining untuk ini. Teknik analisis keranjang pasar bertujuan untuk menemukan pola yang berupa produk-produk yang sering dibeli bersamaan (atau cenderung muncul bersama dalam sebuah transaksi) dari data transaksi yang pada umumnya berukuran sangat besar. Perusahaan lalu dapat menggunakan pola ini untuk menempatkan produk yang sering dibeli bersamaan ke dalam sebuah area yang berdekatan, merancang tampilan produk di katalog, merancang kupon diskon (untuk diberikan kepada pelanggan yang membeli produk tertentu), merancang penjualan paket produk, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan algoritma apriori yang merupakan hasil penelitian yang baru, sebagai teknik analisis keranjang pasar. Data yang diambil sebagai contoh kasus adalah data transaksi mini market. Melalui penelitian ini diharapkan dapat ditemukan langkah-langkah dan masalah (sebagai model) dalam
ISSN: 2302–8049
menerapkan algoritma ini dan diketahui apakah data mini market cukup berharga untuk ditambang dengan teknik analisis keranjang pasar. PEMBAHASAN Knowledge Discovery and Data Mining(KDD) adalah proses yang dibantu oleh komputer untuk menggali dan menganalisis sejumlah besar himpunan data dan mengekstrak informasi dan pengetahuan yang berguna. Data mining tools memperkirakan perilaku dan tren masa depan, memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang proaktif dan berdasarkan pengetahuan. Data mining tools mampu menjawab permasalahan bisnis yang secara tradisional terlalu lama untuk diselesaikan. Data mining tools menjelajah database untuk mencari pola tersembunyi, menemukan infomasi yang prediktif yang mungkin dilewatkan para pakar karena berada di luar ekspektasi mereka. Proses dalam KDD adalah proses yang digambarkan pada dan terdiri dari rangkaian proses iteratif sebagai berikut: 1. Data cleaning, menghilangkan noise dan data yang inkonsisten. 2. Data integration, menggabungkan data dari berbagai sumber data yang berbeda 3. Data selection, mengambil data yang relevan dengan tugas analisis dari database 4. Data transformation, Mentransformasi atau menggabungkan data ke dalam bentuk yang sesuai untuk penggalian lewat operasi summary atau aggregation. 5. Data mining, proses esensial untuk mengekstrak pola dari data dengan metode cerdas. 6. Pattern evaluation, mengidentifikasikan pola yang menarik dan merepresentasikan pengetahuan berdasarkan interestingness measures. 7. Knowledge presentation, penyajian pengetahuan yang digali kepada pengguna dengan menggunakan visualisasi dan teknik representasi pengetahuan. Tahap-tahap Data Mining Algoritma apriori adalah algoritma analisis keranjang pasar yang digunakan untuk menghasilkan aturan asosiasi, dengan pola “ifthen”. Algoritma apriori menggunakan
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 17
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
pendekatan iteratif yang dikenal dengan levelwise search, dimana k-kelompok produk digunakan untuk mengeksplorasi (k+1)kelompok produk atau (k+1)-itemset. Beberapa istilah yang digunakan dalam algoritma apriori antara lain: a. Support (dukungan): probabilitas pelanggan membeli beberapa produk secara bersamaan dari seluruh transaksi. Support untuk aturan “X=>Y” adalah probabilitas atribut atau kumpulan atribut X dan Y yang terjadi bersamaan. b. Confidence (tingkat kepercayaan): probabilitas kejadian beberapa produk dibeli bersamaan dimana salah satu produk sudah pasti dibeli. Contoh: jika ada n transaksi dimana X dibeli, dan ada m transaksi dimana X dan Y dibeli bersamaan, maka confidence dari aturan if X then Y adalah m/n. c. Minimum support: parameter yang digunakan sebagai batasan frekuensi kejadian atau support count yang harus dipenuhi suatu kelompok data untuk dapat dijadikan aturan. d. Minimum confidence: parameter yang mendefinisikan minimum level dari confidence yang harus dipenuhi oleh aturan yang berkualitas. e. Itemset: kelompok produk. f. Support count: frekuensi kejadian untuk sebuah kelompok produk atau itemset dari seluruh transaksi. g. Kandidat itemset: itemset-itemset yang akan dihitung support count-nya. h. Large itemset: itemset yang sering terjadi, atau itemset-itemset yang sudah melewati batas minimum support yang telah diberikan. Sedangkan notasi-notasi yang digunakan dalam algoritma apriori antara lain: a. Ck adalah kandidat k-itemset, dimana k menunjukkan jumlah pasangan item. b. Lk adalah large k-itemset. c. D adalah basis data transaksi penjualan dimana |D| adalah banyaknya transaksi di tabel basis data. Ada dua proses utama yang dilakukan algoritma apriori, yaitu: 1. Join (penggabungan): untuk menemukan Lk, Ck dibangkitkan dengan melakukan proses join Lk-1 dengan dirinya sendiri,
Hal | 18
Ck=Lk-1*Lk-1, lalu anggota Ck diambil hanya yang terdapat didalam Lk-1. 2. Prune (pemangkasan): menghilangkan anggota Ck yang memiliki support count lebih kecil dari minimum support agar tidak dimasukkan ke dalam Lk. Tahapan yang dilakukan algoritma apriori untuk membangkitkan large itemset adalah sebagai berikut: 1. Menelusuri seluruh record di basis data transaksi dan menghitung support count dari tiap item. Ini adalah kandidat 1-itemset, C1. 2. Large 1-itemset L1 dibangun dengan menyaring C1 dengan support count yang lebih besar sama dengan minimum support untuk dimasukkan kedalam L1. 3. Untuk membangun L2, algoritma apriori menggunakan proses join untuk menghasilkan C2. 4. Dari C2, 2-itemset yang memiliki support count yang lebih besar sama dengan minimum support akan disimpan ke dalam L2. 5. Proses ini diulang sampai tidak ada lagi kemungkinan k-itemset. Contoh tahapan pembangkitan C1, L1, C2, L2, C3, L3 ditunjukkan pada Gambar 2. Pembangkitan aturan asosiasi dari large itemset: Gambar 2.2 Ilustrasi Algoritma Apriori Dari beberapa large itemset yang telah ditemukan, dapat dibangkitkan aturan-aturan asosiasi yang berkualitas. Syarat aturan asosiasi yang adalah harus memenuhi minimum support dan minimum confidence yang telah ditentukan. Confidence dari setiap aturan yang dibangkitkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus peluang Confidence(A=>B) = P(B|A) = support_count(A∩B) / support_count(A) dengan support_count (A∩B) adalah jumlah transaksi yang berisi itemset A dan B, dan support_count(A) adalah jumlah transaksi yang berisi itemset A. Berdasarkan rumusan diatas, aturan asosiasi dapat dibangkitkan dengan langkah: 1. Untuk setiap itemset l, bangkitkan seluruh subset l yang tidak kosong.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
2. Untuk setiap subset s dari l yang tidak kosong, buat aturan „s => (l- s) jika support_count(l)/support_count(s) >= minimum confidence. Algoritma apriori memiliki masalah yaitu harus membangkitkan kandidat itemset, Ck, dalam jumlah besar. (Banyaknya Ck yang dibangkitkan adalah kombinasi k dari jumlah itemset Lk-1 atau kC(Σ itemset Lk-1).) Setelah Ck terbentuk, apriori melakukan penelusuran seluruh record di basis data untuk menghitung support count masing-masing itemset sehingga waktu komputasinya lama. (Semakin besar jumlah kandidat itemset semakin besar komputasinya.) Bentuk Dasar Aturan Asosiatif Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, support (nilai penunjang) yaitu persentase kombinasi item tsb. dalam database dan confidence(nilai kepastian) yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan assosiatif. Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti,mentega} -> {susu} (support = 40%, confidence = 50%) Yang artinya : ”50% dari transaksi di database yang memuat item roti dan mentega juga memuat item susu. Sedangkan 40% dari seluruh transaksi yang ada di database memuat ketiga item itu”. Dapat juga diartikan : "Seorang konsumen yang membeli roti dan mentega punya kemungkinan 50% untuk juga membeli susu. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini." Analisis asosiasi didefinisikan suatu proses untuk menemukan semua aturan assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan syarat minimum untuk confidence (minimum confidence). PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Toko Mini Market Lima Bintang Pekanbaru, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa data transaksi penjualan toko mini market Lima Bintang Pekanbaru
ISSN: 2302–8049
dapat ditambang dengan teknik association rule dan menghasilkan rule-rule yang bermanfaat bagi perusahaan. Atas analisis dan pembahasan yang penulis lakukan pada system analisa data market maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji coba Nilai Support dengan nilai support 0.25%, 0.5%.0.75% dan 1 % dapat diambil kesimpulan bahwa semakin kecil nilai support maka jumlah itemset yang dihasilkan semakin banyak, dan jumlah kaidah asosiasi yang dibentuk semakin banyak pula. 2. Data transaksi sebaiknya diambil pada periode-periode tertentu (misalnya awal tahun, pertengahan tahun, akhir tahun), sebab aturan-aturan yang dibangkitkan pola pembelian pelanggan dapat berbeda dari satu periode ke periode lainnya. Aturan-aturan asosiasi yang dihasilkan tidak selalu mengandung informasi yang penting (karena sudah umum diketahui), dan aturan yang berharga adalah yang berupa informasi “baru” yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan. Saran Dari hasil pembahasan ini, maka penulis dapat menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Agar perusahaan dapat memanfaatkan gudang data mereka untuk informasi dalam dunia bisnis, 2. Informasi yang ditemukan sebaiknya dapat diaplikasikan untuk aplikasi manajemen dan pengambilan keputusan. REFERENSI Gregorius Satia Budhi; Felicia Soedjianto (2007) ”APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PADA TABEL DATA ABSENSI ELEKTRONIK UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN ABSENSI (CHECKLOCK) KARYAWAN DI PERUSAHAAN”. Jurnal Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 19
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
Gregorius S. Budhi, Resmana Lim (2005) ”PENGGUNAAN METODE FUZZY cCOVERING UNTUK ANALISA MARKET BASKET PADA SUPERMARKET”. Jurnal Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Hwung Su J., Yang Lin W. 2004, CBW: An Efficient Algorithm for Frequent Itemset Mining. Proceedings of the 37th Hawaii International Conference on System Sciences. Iko Pramudiono (2003), “ Pengantar Data Mining Menambang Permata Pengetahuan di Gunung Data”. Ilmu komputer.com1-4 Marsela Yulita dan Veronica S. Moertini (2004) ”ANALISIS KERANJANG PASAR DENGAN ALGORITMA HASHBASED PADA DATA TRANSAKSI
Hal | 20
PENJUALAN APOTEK”. Jurnal Ilmu Komputer, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Mewati Ayub (2007) ”Proses Data Mining dalam Sistem Pembelajaran Berbantuan Komputer”. Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No.1. Philips Kokoh Prasetyo (2006) “Data Mining & Knowledge Discovery”. https://philips.wordpress.com/2006/0 6/22/association-rule-mining. Ravindra Patel, D. K. Swami and K. R. Pardasani (2006) “Lattice Based Algorithm for Incremental Mining of Association Rules”. International Journal of Theoretical and Applied Computer Sciences. Veronika S. Moertini (2002) “DATA MINING SEBAGAI SOLUSI BISNIS”.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HOTEL DENGAN MENERAPKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DAN ARSITEKTUR JARINGAN CLIENT-SERVER PADA HOTEL DELTA PEKANBARU oleh Sunarti dan Johan ABSTRAK Hotel Delta Pekanbaru adalah sebuah hotel yang mana ruang lingkupnya tidak begitu besar dan belum termasuk kedalam hotel berbintang, walaupun demikian Hotel Delta memiliki kelebihan yaitu dari letak hotel yang sangat strategis. Lokasi hotel yang terletak ditengah kota memudahkan tamu yang menginap untuk bepergian ke tempat-tempat hiburan, swalayan dan sebagainya. Kegiatan SI yang terjadi di Hotel Delta masih dilakukan secara manual sehingga transaksi yang terjadi tidak terkoordinasi dengan baik. Pencatatan data di bagian resepsionis, seperti mencatat data tamu yang check in dan check out sampai dengan membuat tagihan Billing untuk para tamu, sistem pelaporan dan juga pengarsipan masih belum terkomputerisasi. Untuk itu dibutuhkan suatu rancangan sistem informasi berbasis komputerisasi yang dapat mengelola data sehingga dapat menghasilkan informasi secara efektif dan efisien. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara melakukan wawancara dan pengembangan sistem informasinya menggunakan SDLC. Program sistem informasi hotel ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai basis data. Untuk memudahkan pendistribusian data menggunakan jaringan LAN berbasis clientserver . Kata Kunci : Sistem Informasi Hotel, Pengarsipan, Pemograman Berorientasi Obyek, SQL Server, Client-server PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini memungkinkan manusia untuk mengembangkan cara atau ide yang dapat memudahkan mereka dalam melaksanakan aktivitas. Sebagaimana diketahui bahwa aspek kehidupan manusia saat ini tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Komputer sebagai salah satu komponen Teknologi Informasi yang tercanggih saat ini telah dimanfaatkan secara meluas dimasyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi yang diperoleh bahwa ternyata sebagian besar perusahaan telah memanfatkan komputer untuk kegiatan Sistem Informasi (SI), termasuk dalam hal ini kegiatan pencatatan dan pengumpulan data, rekapitulasi, serta penciptaan dan pendistribusian informasi. Kegiatan ini tentu saja terjadi disemua bagian dalam perusahaan, sehingga bila dianalisis secara menyeluruh dipastikan memiliki kompleksitas yang tinggi. Terlebih kegiatan SI
perusahaan tersebut umumnya terkait langsung dengan lingkungan luar. Hotel Delta Pekanbaru adalah sebuah hotel yang mana ruang lingkupnya tidak begitu besar dan belum termasuk kedalam hotel berbintang, walaupun demikian Hotel Delta memiliki kelebihan yaitu dari letak hotel yang sangat strategis. Lokasi hotel yang terletak ditengah kota memudahkan tamu yang menginap untuk bepergian ke tempattempat hiburan, swalayan dan sebagainya. Kegiatan SI yang terjadi di Hotel Delta masih dilakukan secara manual sehingga transaksi yang terjadi tidak terkoordinasi dengan baik. Pencatatan data di bagian resepsionis, seperti mencatat data tamu yang check in dan check out sampai dengan membuat tagihan Billing untuk para tamu, system pelaporan dan juga pengarsipan masih belum terkomputerisasi. Dengan penerapan jaringan komputer Client-Server, maka pekerjaan administrasi dapat dilakukan oleh semua bagian dengan komputer yang berbeda dengan satu database
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 21
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
yang sama. Hal ini dapat mempercepat pekerjaan bagian administrasi dan juga memperkecil pengeluaran rutin dari sistem manual. Permasalahan Proses pencatatan check in dan check out tamu hotel masih dicatat secara manual, sehingga mengakibatkan proses check in dan check out menjadi lambat. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem pencatatan yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat. Data yang dibutuhkan untuk transaksi tamu berada pada beberapa bagian sehingga itemitem biaya terkadang tidak tercantum ke dalam tagihan maka diperlukan Sistem Informasi berbasis komputerisasi yang menggunakan jaringan client-server. Pencatatan dan perekapan laporan masih dilakukan secara manual sehingga laporan yang dibutuhkan terlambat diterima oleh pimpinan. Hal ini menyebabkan terlambatnya pengambilan keputusan untuk kemajuan hotel kedepannya maka diperlukan sistem informasi berbasis komputerisasi yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat. Tujuan Menganalisa dan merancang sistem informasi administrasi perhotelan berbasis komputerisasi dan menggunakan jaringan client-server agar dapat memudahkan pengolahan data transaksi. Untuk memudahkan pencatatan dan perekapan data transaksi ataupun laporan guna menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat daripada sistem manual. Meningkatkan mutu pelayanan hotel karena sistem sudah terkomputerisasi. Kontribusi Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen hotel dalam melakukan penyempurnaan sistem informasi perhotelan sehingga mendukung perkiraan untuk masa yang akan datang.
Hal | 22
Membantu pimpinan dalam menentukan strategi perhotelan agar tidak lagi terjadi penurunan mutu pelayanan hotel. Juga untuk mendukung penghematan waktu (time saving), biaya (cost saving), dan peningkatan efektifitas (effectiveness). PEMBAHASAN Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan (Mcleod,1996:13). Sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu Jogiyanto(2005:2). Kristanto (2003:2) mengemukakan bahwa sistem merupakan kumpulan elemenelemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan. Suatu sistem mempunyai karakteristik berikut ini: (Jogiyanto,2005:3) Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Batasan Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
Batas sistem ini memungkinkan situasi sistem yang dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Masukan Sistem (Input) Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Keluaran Sistem (Output) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil dari sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. Pengolah Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sasaran Sistem (Objectives)
ISSN: 2302–8049
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Pengertian Database Database merupakan suatu kesatuan yang dibentuk dari gabungan-gabungan tabel dan file, dimana setiap tabel terdiri dari record yang disusun atas field yang ada didalamnya. Field merupakan unit terkecil dari data yang tersimpan pada sebuah file atau database. Sedangkan sekumpulan field yang disusun dalam suatu format yang telah ditentukan disebut dengan record. Database adalah sistem file komputer yang menggunakan cara pengorganisasian file tertentu, dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pengaksesan terhadap seluruh record melalui aplikasi program guna dalam penyusunan laporan yang dibutuhkan (Scott, 2004:349). Basis data adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan sedemikian rupa tanpa redudansi untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut (Febrian,2007:133). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Structured Query Language (SQL) SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk RDBMS (Relational Database Management System). SQL yang sering dibaca sebagai “Sequel” adalah bahasa terstruktur yang digunakan untuk query, mengupdate dan
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 23
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
mengolah relasi antar database (Alam, 2004:237). Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL di antaranya yaitu Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, dan sebagainya. Setiap software database mempunyai bahasa perintah yang berbeda namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tersebut antara lain : Select, Insert, Update, Delete, Create, dan Drop yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database. Menurut Darmayuda (2007:7) Microsoft SQL Server 2000 merupakan salah satu database relasional atau Relational Database Management Systems (RDBMS) yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server, dimana database terletak pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi digunakan oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan client. Komponen-komponen dari Ms SQL Server terdiri dari : Database Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data. Tabel Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain. Database Diagram Data Diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah transact-SQL. Indeks Indeks merupakan file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris table. View View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel. Prosedur Tersimpan (Stored Procedure) Prosedur tersimpan merupakan program-program Transact-SQL yang
Hal | 24
disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan. Trigger Trigger adalah sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara otomatis apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel. Jenis-Jenis Jaringan Komputer Dilihat berdasarkan lingkup dan luas jangkauannya, jaringan dibedakan beberapa jenis, yaitu : Local Area Network (LAN)/ Jaringan Area Lokal Merupakan suatu jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di dalam sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1km persegi. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antatra satu komputer dengan komputer lainnya yang masingmasing komputer memiliki kartu jaringan atau LAN Card. Area Network (MAN)/ Jaringan Area Metropolitan Merupakan pengembangan dari LAN. Jaringan ini terdiri dari beberapa jaringan LAN yang saling berhubungan. MAN dapat menjangkau lokasi yang berbeda tempat, biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan dalam satu kota, antar kampus atau universitas, dan antar wilayah dalam satu propinsi. Wide Area Network (WAN)/ Jaringan Area Skala Besar Merupakan bentuk jaringan komputer yang terdiri dari LAN dan MAN. WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem jaringan, seperti jaringan untuk publik, jaringan pada bidang perbankan, jaringan jualbeli secara online, jaringan penjualan jasa, dan jaringan lainnya. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian yang lakukan di Hotel Delta Pekanbaru, dapat disimpulkan
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
bahwa sistem informasi pada Hotel Delta Pekanbaru masih ada sebagian kegiatan pekerjaannya menggunakan cara manual, dimana sistem tersebut masih banyak mengalami kelemahan-kelemahan, seperti pembuatan laporan, pendistribusian informasi yang masih relatif lama. Dengan dilandasi teori-teori dan dukungan alat-alat yang berkaitan dengan penelitian maka disini dapat disimpulkan bahwa untuk sistem informasi hotel diperlukan suatu aplikasi program yang saling berhubungan menggunakan komputer sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan menghasilkan laporan yang lebih baik. Dari hasil analisa yang telah diuraikan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Dengan adanya sistem informasi baru, proses pencatatan check in dan check out tamu hotel dengan menggunakan bahasa pemograman berorientasi objek menjadi lebih mudah sehingga menghasilkan sistem pencatatan yang lebih cepat dan akurat. 2. Dengan adanya jaringan client-server pengambilan data dari bagian resepsionis, restoran dan laundry untuk transaksi tamu menjadi lebih mudah sehingga tidak ada itemitem biaya yang tidak tercantum ke dalam tagihan. 3. Program aplikasi baru yang telah dirancang menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek dapat mengoptimalkan penggunaan komputer dalam kegiatan sistem informasi di Hotel Delta, sehingga sangat menunjang untuk menghasilkan informasiinformasi yang dibutuhkan para user. Mempermudah pencatatan dan perekapan laporan dikarenakan adanya penggunaan sistem informasi berbasis komputerisasi sehingga laporan yang dibutuhkan bisa diterima oleh pimpinan tepat pada waktunya. Hal ini sangat membantu pimpinan dalam hal pengambilan keputusan untuk kemajuan hotel ke depannya. Saran Sebagai akhir dari penelitian ini penulis ingin memberi saran-saran dengan
ISSN: 2302–8049
harapan dapat berguna bagi pelayanan yang baik kepada karyawan Hotel Delta Pekanbaru, yang mana saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah : 1. Sangat diperlukan kesadaran dan dukungan terhadap sistem informasi yang berdasarkan komputer dari pihak Hotel Delta Pekanbaru. 2. Penulis menyarankan kepada pihak Hotel Delta Pekanbaru agar dapat menggunakan program aplikasi yang telah penulis rancang dalam sistem informasi hotel yang ada pada Hotel Delta Pekanbaru. Untuk menggunakan Aplikasi program dalam sistem informasi hotel, maka perlu adanya pelatihan bagi staf atau karyawan Hotel Delta Pekanbaru agar dapat menggunakan program aplikasi yang telah penulis rancang. REFERENSI Darmayuda, Ketut. 2007. Program Aplikasi Client Server. Informatika. Bandung. Febrian, Jack. 2007. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. Informatika. Bandung. Firdaus. 2007. SQL Server dengan Visual Basic 6.0 untuk Profesional. Maxikom. Palembang. Halvorson, M. 2001. Microsoft Visual Basic 6.0 Professional, Step by Step. Elex Media Komputindo. Jakarta. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta. Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gaya Media. Yogyakarta. Kurniawan, Wiharsono. 2007. Jaringan Komputer. Penerbit Andi. Yogyakarta. McLeod, Raymond Jr. 1996,1997. Sistem Informasi Manajemen. PT.Prehallindo. Jakarta. Ramadhan, Arief. 2004. 36 Jam Belajar Komputer Visual Basic 6.0. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 25
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
SISTEM INFORMASI PADA CV. PEKANBARU COMPUTER CENTRE DENGAN PENERAPAN ECOMMERCE DAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Oleh Suroyo dan Vince Olivia ABSTRAC The Information System of CV.Pekanbaru Computer Centre by using E-Commerce and object oriented program language that is researched by Vince Olivia (0910307057028), this company is to be active in computer’s commerce and service in Pekanbaru City. Operating system in this company is still using semi manual system. Therefore, it’s require a system that can manage all of data systematically by making a program application using an oject oriented program with Delphi language program, and making a centred database for saving datas by using MySQL Server program, and also making a website for purchasing transaction between the company and customer. With this application, the data inputing and saving can be perform faster and easier, and also the data searching can be faster. Althought, the needed reports can be process faster so that the work’s effectivity and eficiency can be reach. Key Word : Company, Object Oriented Program, Delphi, Centred Database, MySQL Server, E-Commerce. ABSTRAK Sistem informasi pada CV.Pekanbaru Computer Centre dengan penerapan E-Commerce dan menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang diteliti oleh Vince Olivia (0910307057028), merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan service komputer di Pekanbaru. Pengoperasian kerja dalam perusahaan ini masih menggunakan system semi manual dan belum memiliki website. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengatur seluruh data yang terkait didalamnya secara sistematis dengan membuat suatu program aplikasi yang menggunakan pemrograman berorientasi obyek dengan bahasa pemrograman Delphi, dan membuat suatu database yang terpusat untuk menyimpan data-data tersebut dengan menggunakan program MySQL Server, serta membuat suatu website untuk memudahkan perusahaan dan konsumen dalam melakukan transaksi penjualan. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan proses penginputan dan penyimpanan data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah, serta proses pencarian data-data yang diperlukan juga dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, diharapkan juga perekapan laporan-laporan yang diperlukan dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga efektifitas dan efisiensi kerja dapat tercapai. Kata kunci : Perusahaan, Pemrograman Berorientasi Obyek, Delphi, Database Terpusat, MySQL Server, E-Commerce. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengakibatkan banyaknya perubahan yang menuntut manusia untuk terus berkembang mengikuti perubahan tersebut. Dapat dibayangkan bahwa suatu saat semua aktifitas manusia akan memanfaatkan komputer sebagai sarana utamanya. Perkembangan teknologi ini tentunya turut mempengaruhi dalam bidang
Hal | 26
perdagangan, terutama di bidang perdagangan komputer, dimana dapat dilihat semakin banyaknya orang yang membuka usaha di bidang ini. Hal ini menyebabkan timbulnya persaingan dalam mempromosikan dan memperjualbelikan komputer beserta perangkatnya. Untuk dapat bersaing dalam bidang ini, setiap perusahaan tentunya harus memiliki strategi yang dapat membuat konsumen tertarik membeli produk yang ditawarkan.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
Perusahaan juga harus bisa meningkatkan pelayanan , memperluas promosi maupun sistem informasi perusahaan itu sendiri dan menggunakan teknologi informasi yang ada saat ini. CV. Pekanbaru Computer Centre (PCC) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan servis komputer. Seluruh kegiatan operasional di perusahaan ini masih dilakukan secara manual dan semi komputer, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel. Kegiatan penerimaan orderan dari konsumen, pembelian barang dari supplier, dan pencatatan stok masih dilakukan secara manual. Tidak adanya database yang merangkum kebutuhan seluruh data transaksi semakin menyulitkan, hingga pada proses pembuatan laporan. Di samping itu, konfigurasi komputer yang saat ini diterapkan hanya stand alone, dimana setiap komputer yang ada beroperasi secara masing-masing karena tidak terkoneksi antara satu komputer dengan komputer lainnya, yang menyulitkan setiap bagian untuk melakukan pendistribusian data. Perusahaan yang telah berdiri sejak sembilan tahun yang lalu ini, telah membuktikan bahwa tetap dapat bertahan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat . Usaha meningkatkan penjualan terus dilakukan dengan mempromosikan produk melalui brosur yang selama ini menjadi andalan dalam memperkenalkan produk ke calon konsumen. Namun sayangnya cara ini belum dapat meningkatkan penjualan seperti target yang diharapkan karena hanya dapat dilakukan ketika konsumen datang langsung ke perusahaan. Konsumen akan diberikan brosur yang telah tersedia untuk melihat jenis produk yang ditawarkan perusahaan. Keterbatasan ini membatasi jangkauan promosi ke calon konsumen yang tidak dapat datang langsung ke perusahaan tetapi tertarik dengan produk yang ditawarkan.
ISSN: 2302–8049
Hal ini tentu menghambat pencapaian target penjualan yang diharapkan. Selama tahun 2012, peningkatan penjualan hanya mencapai 5% setiap bulannya, sementara target penjualan mencapai 30%. Cara promosi seperti ini dirasa kurang maksimal karena kalah bersaing dengan promosi yang dilakukan menggunakan fasilitas internet, dimana calon pembeli yang tertarik dengan produk yang ditawarkan melalui web perusahaan dapat langsung melakukan pemesanan produk sehingga penjualan dapat dilakukan sekalipun konsumen tidak datang ke perusahaan. Semua permasalahan yang ada di CV. Pekanbaru Computer Centre harus segera dibenahi. Sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi dari sebuah database yang baik, sangat dibutuhkan untuk pembantu kegiatan perusahaan, hingga pembuatan laporan. Perbaikan cara promosi dengan menerapkan e-commerce akan membuat perusahaan dikenal calon konsumen secara luas sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan penggunaan teknologi informasi yang tepat akan memberikan pelayanan terbaik kepada calon konsumen dimanapun berada. Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dibuatlah penelitian Sistem Informasi pada CV. Pekanbaru Computer Centre dengan Penerapan E-Commerce dan Menggunakan Bahasa Pemograman Berorientasi Objek. PEMBAHASAN Konsep Dasar Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Tantra (2012:1), sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komputer atau sub sistem (sistem yang lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 27
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem) Secara umum sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan lain sebagainya. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan humanmachine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system karena menya7ngkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
Hal | 28
dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasfikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis, sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Sistem Informasi Menurut James A. O’Brien (2007:45) dalam bukunya “Management Information Systems” menyebutkan Sistem Informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Menurut Tantra (2012:2), sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, memroses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol, dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau orang untuk mencapai tujuan. Dari kedua pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan. Database Chou (1987) mendefenisikan database sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus.Menurut Fabbri dan Schwab (1992) database adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data. Menurut Prabawati (2010:140) Database/basis data terdiri dari dua suku kata, yaitu data dan base(basis). Data dapat diartikan sebagai representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek, misalnya manusia, hewan, barang, peristiwa, konsep, dan lain sebagainya yang direkam dalam bentuk huruf, teks, simbol, angka, suara, gambar, dan lainnya. Sedangkan base/basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul, sarang, atau gudang untuk menyimpan sesuatu. Dengan demikian, basis data atau database dapat diartikan sebagai tempat berkumpul atau menyimpan data-data suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan. Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Desain database perlu dilakukan untuk menghindari pengulangan data. Menurut pembagiannya, database terbagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Centralized Database System adalah database yang dikontrol secara terpusat. 2. Distributed Database System yaitu database yang ada tersebar pada masing-masing terminal yang saling berhubungan lewat jalur komunikasi. Database tersebar pada tingkat konseptual dan logikal hendaknya dianggap seperti database terpusat, perbedaannya hanya pada tingkat internal / fisikal. Unified Modeling Language (UML)
ISSN: 2302–8049
Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada perangkat keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. (http://brainmatics.com/unified-modelinglanguage-uml-holiday-minggu/) Macam-macam UML, yaitu : 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan aktor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. 2. Activity Diagram Menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi. 3. Class Diagram Class adalah dekripsi kelompok obyekobyek dengan properti, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 29
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
4. Object Diagram Object diagram merupakan benda-benda yang membangun sebuah sistem, berupa benda fisik yang nyata dapat kita lihat. 5. Component Diagram Component software merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di komputer tidak berada di benak para analis. Component merupakan implementasi software dari sebuah atau lebih class. 6. Deployment Diagram Menggambarkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagianbagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. 7. State Diagram Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. 8. Sequence Diagram Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara obyek juga interaksi antar obyek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. (http://ariefikhwan.web.ugm.ac.id/2010/04/21 /?tag=pengertian-uml/) Jaringan Jaringan komputer adalah interkoneksi sejumlah komputer dan peralatan/peripheral lainnya yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem sehingga dapat saling bertukar data, informasi, atau menggunakan peralatan secara bersama / sharing untuk melaksanakan tugas pengolahan data. Dengan demikian, kita dapat melakukan aktifitas seperti tukar menukar data atau informasi dengan mudah dan dalam waktu singkat dan cepat. Menurut Prasojo dan Riyanto (2011:71), pada awalnya
Hal | 30
komputer bekerja secara stand alone, menggunakan program sesuai dengan kebutuhan pengguna tanpa ada mekanisme komunikasi data antar komputer. Macam jaringan komputer bila dilihat berdasarkan lingkup dan luas jangkauannya, dibedakan menjadi beberapa macam (Prasojo dan Riyanto,2011), yaitu : 1. Local Area Network (LAN) Local Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. 2. Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum 3. Wide Area Network (WAN) Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang membutuhkan hubungan telekomunikasi jarak jauh sebagai media penghubung antar jaringan melalui jarak yang cukup jauh. Hubungan telekomunikasi jarak jauh dapat berupa saluran leased line antar provinsi, saluran radio jarak jauh, atau komunikasi satelit. 4. Intranet Intranet merupakan suatu jaringan komputer yang terdiri dari LAN maupun WAN, serta internet untuk akses yang lebih global. 5. Internet Internet merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang berada di seluruh jaringan komputer di dunia, sehingga terbentuk jaringan dengan skala yang lebih luas dan global. Jaringan internet biasanya menggunakan protokol TCP/IP dalam mengirimkan paket data. Terdapat beberapa model jaringan komputer yang didasarkan pada metode
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
akses dan pemrosesan data (Listanto, 2011), antara lain: 1. Model Jaringan Peer to Peer Pada model arsitektur Peer to Peer, setiap terminal memiliki peran dan derajat yang sama. Jaringan lokal dengan konektivitas Peer to Peer ini dibentuk dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung, sehingga masingmasing terminal dapat berbagi data, aplikasi, berkas dan peralatan lainnya. Pada konektivitas ini, semua terminal dapat bertindak sebagai terminal atau server. 2. Model Jaringan Client-Server Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan kepada terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Server dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi). Topologi Jaringan Komputer Menurut Listanto (2011:17), topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Jenis konfigurasi/topologi jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan komunikasi data meliputi : 1. BUS Topologi Bus menggunakan perangkat Ethernet berupa kabel yang berfungsi sebagai media transmisi data. Dalam topologi ini, komputer yang terhubung mengirim dan menerima data melalui kabel sebagai pembawa sinyal dan melihat apakah data tersebut ditujukan untuk dirinya. 2. Cincin (Ring)
ISSN: 2302–8049
Dalam topologi Ring ini, komputer dihubungkan dengan komputer lain yang ada di depan dan di belakangnya sehingga membentuk lingkaran tertutup seolah-olah seperti cincin / ring. Setiap komputer mendapat giliran untuk menggunakan jaringan dengan mengirimkan token. Komputer yang mendapat giliran dapat mengirimkan data, sedangkan komputer yang lain akan menerima data dan melihat apakah data ditujukan kepadanya. 3. Topologi STAR Topologi ini mempunyai cakupan yang lebih luas dan fleksibel dibanding dua topologi yang telah disebutkan di atas. Dalam topologi Star ini, setiap komputer pada jaringan akan berkomunikasi melalui node pusat atau concentrator / hub terlebih dahulu sebelum menuju server. Hub akan mentransmisikan ke seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan. 4. Topologi Tree (Pohon) Pada topologi tree, komputer pusat dihubungkan ke beberapa komputer, dan masing-masing komputer tersebut dihubungkan ke beberapa komputer lainnya, sehingga membentuk seperti pohon. MySQL Server MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 31
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1. Portabilitas MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Open Source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma. 3. Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. Performance Tuning MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Jenis Kolom MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan Fungsi MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan
Hal | 32
sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 8. Skalabilitas dan Pembatasan MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT). 10. Lokalisasi MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 11. Antar Muka MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 12. Klien dan Peralatan MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur table MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL taupun Oracle. (http://igedesudharma.blogspot.com/2013/04/ keistimewaan-dan-deskripsi-mysql.html) Ada banyak cara menggunakan mysql, bisa lewat command prompt (DOS), lewat PHPMyAdmin, Navicat, MySQL FRONT. Inti dari keseluruhan program tersebut sama yaitu Software untuk Manajemen Database MySQL.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
Adapun beberapa cara dasar dalam menggunakan Mysql : 1. Membuat Database : create database nama_database; [enter] 2. Menghapus Database : drop database nama_database; [enter] 3. Melihat database yang ada : show databases; [enter] 4. Mengaktifkan Database : use nama_database ; [enter] (http://f4bregaz.blogspot.com/2009/02/menga ktifkan-mysql-menggunakan-mysql.html) Delphi Delphi adalah kompiler/penerjemah bahasa Delphi (awalnya dari Pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi sekelas dengan Basic atau C yang merupakan produk dari Borland corp. Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan method/procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate). Sebelum mempelajari ketiga struktur pemrograman ada baiknya kenali dahulu tampilan IDE, yang merupakan editor dan tools untuk membuat program Delphi. Pada IDE akan ditampilkan Form baru yang merupakan aplikasi/program Window yang akan dibuat. Aplikasi/program berbasis windows sering disebut dengan jendela (window). Bagaimana membuat aplikasi berbasis windows (berbasis grafik dan bukan berbasis teks seperti pada DOS)? Caranya dengan membuat sebuah form. Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau beberapa jendela yang nampak dihadapan kita. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form. Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau beberapa jendela yang nampak dihadapan kita. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form. Delphi adalah sebuah perangkat lunak (bahasa pemrograman) untuk membuat program/aplikasi komputer berbasis
ISSN: 2302–8049
windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya semua komponen yang ada merupakan objekobjek. (http://republikbm.blogspot.com/2008/08/borl and-delphi-adalahasal-posting.html) E-Commerce E-Commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis dengan tujuan mengambil keuntungan seperti penjualan, pembelian, pelayanan, informasi, dan perdagangan melalui perantara yaitu melalui suatu jaringan computer, terutama internet. E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Ecommerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), epemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan ebusiness lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. PENUTUP
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 33
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
1.
2.
3.
4.
Membuktikan bahwa dengan dibangunnya sistem informasi terkomputerisasi, aktifitas proses penjualan dan pembelian barang dapat dilakukan dengan lebih teratur dan terorganisir sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan melakukan penghitungan dalam mengelola barang baik pada transaksi penjualan maupun transaksi pembelian barang, serta dapat menghasilkan laporan yang lebih akurat dan tepat waktu. Membuktikan bahwa dengan adanya database dapat mempermudah dalam melakukan pengecekan data-data yang disimpan dan keakuratan data lebih terjamin. Membuktikan bahwa dengan dibangunnya E-Commerce dapat membantu dalam mempromosika, serta membantu konsumen untuk lebih mengenal dan memahami produk yang ditawarkan perusahaan. Membuktikan bahwa dengan dibangunnya E-commerce dapat mendukung dan mempermudah dalam menjual produk yang ditawarkan perusahaan, serta memberi kemudahan kepada konsumen dalam transaksi pembelian produk tanpa harus datang langsung ke perusahaan.
REFERENSI Fowler, Martin. UML Distilled. Edisi III, Andi Offset, Yogyakarta, 2009. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. 2008. Listanto, Virgiawan. Teknik Jaringan Komputer. Prestasi Pustaka Raya, Jakarta, 2011. O’Brien, James. Management Information System. 2007.
Hal | 34
Prasojo, Lantip Diat dan Riyanto. Teknologi Informasi Pendidikan. Gava Media, Yogyakarta, 2011. Tantra, Rudi. Manajemen Proyek Sistem Informasi. Andi Offset, Yogyakarta, 2012. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem http://sisfo08.blog.com/2011/04/databaseterpusat-distribusi/ http://brainmatics.com/unified-modelinglanguage-uml-holiday-minggu/ http://ariefikhwan.web.ugm.ac.id/2010/04/ 21/?tag=pengertian-uml/ http://igedesudharma.blogspot.com/2013/0 4/keistimewaan-dan-deskripsimysql.html http://f4bregaz.blogspot.com/2009/02/men gaktifkan-mysql-menggunakanmysql.html http://info-programkomputer.blogspot.com/2012/07/xam pp.html http://republikbm.blogspot.com/2008/08/b orland-delphi-adalahasal-posting.html http://funnymong.blogspot.com/2012/06/fasilitasinternet-yang-digunakan-untuk.html http://laksamanaembun.blogspot.com/2010/02/jenisjenis-jaringan-komputer.html http://helnithaprayudha.wordpress.com/20 13/01/25/pengertian-website-atausitus-web-dan-cara-kerjanya/ http://kepitingbrother.blogspot.com/2013/0 2/web-server.html http://stubborn148.blogspot.com/2013/04/ web-browser.html chrezsvolution.blogspot.com/2010/08/artike l-tentang-e-commerce.html http://evapratiwi63.wordpress.com/2012/06 /
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISSION MAKING PADA SMA MUHAMMADIYAH RENGAT Oleh Umi Damayanti dan Sutrisno ABSTRACT The selection of prospective students at SMA Muhammadiyah Rengat example is the process to get students who meet the standards . This selection using standard information about prospective students who will be selected and how the selection process for exemplary students at SMA Muhammadiyah Rengat , which would then be used to support the process of selection and admission of candidates exemplary students who will be selected . SMA Muhammadiyah Rengat a school must take the appropriate decisions regarding the selection of an honor student at the school . If this is done properly then it will get the best students . In this study the method used for decision support is Analytical Hierarchy Process and Fuzzy Multiple Attribute Making Decission . And after honor student selection process is completed , students are designated as an honor student at the school will be a role model for colleagues - the other fellow . Keywords : School, Children, Decision Support Systems , Multiple Attribute Decission Making ( FMADM ) , Analytical Hierarchy Process ( AHP ) , Information Systems ABSTRAK Pemilihan calon siswa teladan pada SMA Muhammadiyah Rengat merupakan proses untuk mendapatkan siswa yang memenuhi standar. Pemilihan ini menggunakan informasi mengenai standar calon siswa yang akan dipilih dan bagaimana proses untuk pemilihan siswa teladan di SMA Muhammadiyah Rengat, yang selanjutnya akan digunakan untuk mendukung proses penyeleksian dan penerimaan calon siswa teladan yang akan di pilih. Sekolah ini harus mengambil keputusan dengan tepat mengenai pemilihan siswa teladan. Jika hal ini dilakukan dengan baik dan benar maka akan mendapatkan siswa yang terbaik. Pada penelitian ini Metode yang digunakan untuk pendukung keputusannya ialah Analytical Hierarchy Process dimana penilaian sub criteria diperolah dengan menggunakan fuzzy multiple attribute decision making. Dan setelah proses pemilihan siswa teladan selesai, siswa yang ditetapkan sebagai siswa teladan pada sekolah akan menjadi panutan bagi rekan–rekan yang lainnya. Sehingga dapat mendukung sistem informasi sekolah dalam melakukan kegiatan penyampaian laporan-laporan. Perangkat lunak ini diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan menggunakan database SQL Server. Kata kunci : Sekolah, Siswa, Sistem Pendukung Keputusan, Fuzzy Multiple Attribute Decission Making(FMADM), Analytical Hierarchy Process(AHP) PENDAHULUAN Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang pada saat ini. Salah satunya adalah penggunaan komputer secara meluas di masyarakat. Sistem komputer merupakan suatu alat yang berguna dalam mengatasi keterbatasan kemampuan manusia dalam hal kecepatan, kapasitas, keamanan dan ketelitian dalam mengolah data-data guna pemecahan suatu
permasalahan. Komputer memegang peranan yang sangat penting sebagai alat bantu pengolahan data yang memberikan kita kemudahan dalam memproses, menyimpan dan menghasilkan informasi dengan cepat dan berkualitas. SMA Muhammadiyah merupakan satu– satunya sekolah yang ada di Rengat. Sekolah ini merupakan salah satu tempat efektif untuk mentransformasikan ilmu dan sebagai
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 35
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
sarana pendidikan siswa, disini siswa mendapat tambahan ilmu pengetahuan dan akhlak, sekolah sebagai institusi pendidikan berhasil meningkatkan prestasi akademik siswa dengan pemilihan siswa teladan dengan menentukan kriteria–kriteria yang akan digunakan. Pemilihan siswa teladan hanya diperuntukan untuk Siswa yang menduduki peringkat 1 (satu) sampai 3 (tiga), pada umumnya siswa teladan akan diumumkan pada saat pertemuan dengan wali murid yang akan menimbulkan kebanggaan bagi siswa maupun wali murid, dengan sistem semacam ini dapat meningkatkan persaingan nilai akademik siswa dan meningkatkan motivasi belajar. istem pemilihan siswa teladan pada SMA Muhammadiyah hanya dilakukan berdasarkan keputusan dari pihak guru – guru saja, tanpa melakukan perhitungan sistematis dalam menentukan siswa teladan, penilaian yang dilakukan oleh guru – guru dimulai dari mengumpulkan data dari segi nilai raport, nilai keaktifan siswa dan prilaku siswa, dimana hasil tersebut akan dirapatkan oleh guru dan kepala sekolah dan akan diputuskan siapa yang berhak menjadi siswa teladan pada sekolah tersebut. Hal ini sangat tidak relevan untuk menentukan siswa teladan pada Sekolah tersebut, hanya ditinjau dari segi keputusan guru tanpa melakukan spesifikasi penilaian menyeluruh dalam menentukan siswa teladan, seperti memasukkan aspek akademik dan non akademik. Pemilihan siswa teladan dengan memasukkan aspek akademik dan non akademik membutuhkan suatu perhitungan yang tepat, cepat dan adil. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sudah saatnya di manfaatkan untuk membuat suatu sistem pendukung keputusan pemilihan siswa teladan yang dapat melakukan perhitungan dengan cepat, tepat dan adil serta menyediakan informasi nilai raport dan dapat memberikan kemudahan bagi wali murid untuk
Hal | 36
berpartisipasi aktif dalam mengawasi kegiatan belajar akademik putra – putrinya. Salah satu tekhnik pengambilan keputusan yang digunakan dalam pemilihan siswa teladan pada SMA Muhammadiyah Rengat ini dengan menggunakan metode Analitical Hirarchy Process (AHP). Dalam menentukan nilai sub kriteria dilakukan dengan perhitungan menggunakan Fuzzi Multi Attribute Dicission Making (FMADM) sehingga didapat hasil nilai yang tepat. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah salah satu cara mengorganisir informasi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam membuat keputusan. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk pendekatan penyelesaian masalah para pembuat keputusan dan dapat digunakan pada semua divisi-divisi dalam suatu organisasi, instansi, swasta maupun sekolah. Dalam proses pengambilan keputusan, telah banyak digunakan model-model matematika dalam menyederhanakan suatu permasalahan yang dihadapi. Model yang digunakan adalah Model Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu model pengambilan keputusan yang sering digunakan dengan tujuan untuk menyusun prioritas dari berbagai alternatif / pilihan yang ada dan pilihan-pilihan tersebut bersifat kompleks atau multikriteria. Dengan menggunakan analytical hierarchy process (AHP), prioritas yang dihasilkan akan bersifat konsisten dengan teori, logis, transparan dan partisipasif. Dengan tuntutan yang semakin tinggi berkaitan dengan transparansi dan partisipasi, AHP akan sangat cocok digunakan untuk penyusunan prioritas kebijakan publik yang menuntut transparansi dan partisipasi. Sedangkan model Logika Fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (Fuzyness) antara benar dan salah. Dalam teori Fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
Tinjauan Pustaka Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban, dkk (2005), Definisi awal DSS menunjukkan sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur. Analytical Hierarchy Process Menurut Saaty dalam Turban, dkk (2005:124), Analytical Hierarchy Process(AHP) adalah suatu metode yang unggul untuk memilih aktivitas yang bersaing dengan menggunakan kriteria khusus. Menurut Kusrini(2007:135), pada dasarnya, prosedur ataupun langkah-langkah dalam metode AHP meliputi: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hirarki dari masalah yang dihadapi. Penyusunan hirarki adalah dengan menentapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. 2. Menentukan prioritas elemen a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. b. Matrik perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lain. 3. Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matrik. b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matrik. c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah
ISSN: 2302–8049
elemen untuk mendapatkan nilai ratarata. 4. Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: a. Mengalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya. b. Jumlahkan setiap baris. c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. d. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maks. 5. Hitung konsistensi indek (CI) dengan rumus: CI = (λ maks-n)/n Dimana n = banyaknya elemen 6. Menghitung rasio konsistensi (CR) dengan rumus: CR=CI/IR Dimana : CR=Consistency Ratio CI=Consistency Indeks IR=Indeks Random Consistency 7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgetmen harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/CR) kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Daftar Indeks Random Consistency (IR) bisa dilihat di tabel dibawah ini: Tabel 1. Daftar Indeks Random Konsistensi
Fuzzy Multi-Attribut Decision Making (FMADM)
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 37
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari par pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan (Kusumadewi, 2007). Metode Penelitian Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tiap tahapan dari metode System Development Life Cycle (SDLC) yaitu : 1. Project Identification and Selection (Identifikasi dan Seleksi) a. Mengidentifikasi proses seleksi peserta calon siswa teladan b. Melakukan pendataan mengenai serangkaian kriteria keputusan, kriteria yang dicari adalah apa yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan menentukan bobot pada setiap kriteria keputusan c. Melakukan pengumpulan teori dan konsep yang mungkin akan digunakan dalam tahap penelitian selanjutnya dari literatur maupun melalui jaringan internet. Kebutuhan dari keseluruhan sistem informasi sekolah harus diidentifikasi, dianalisa, dijadwalkan atau diatur.
Hal | 38
2. Project Initiation and Planning (Inisialisasi dan Perencanaan) a. Merumuskan masalah yang dihadapi dalam penyeleksian calon peserta Siwa teladan. b. Menentukan ruang lingkup sistem yang akan dibangun. 3. Analysis (Penganalisaan) a. Menganalisa tentang sistem yang akan dipelajari dan pilihan dari sistem pengganti yang diusulkan. Dengan mengamati pada tempat yang akan diteliti untuk melihat sistem yang ada, kemudian disempurnakan, diubah ke sistem yang lebih efisien. b. Mengembangkan sistem pendukung keputusan mengenai seleksi peserta calon Siswa teladan. c. Mengidentifikasikan kebutuhan sistem baru. 4. Logical Design (Rancangan Logika) Semua fungsi dari sistem yang telah terpilih pada tahap analisa, dijabarkan secara terpisah dari spesifikasi komputer tertentu. Berhubungan dengan fungsi-fungsi, spesifikasi terperinci dari semua elemen sistem (data, proses, input, output). 5. Physical Design (Rancangan Fisik) Merancang antarmuka yang berguna untuk mengelola basis data, mengelola model dan memberikan informasi mengenai seleksi pemilihan siswa teladan 6. Implementation (Implementasi) a. Mengkodekan program dan pengetesan aplikasi sistem pendukungan keputusan. b. Memberikan pelatihan dan pemahaman kepada pengguna akan model yang digunakan dan aplikasi yang baru. 7. Maintenance (Pemeliharaan) Melakukan pemeliharaan dimana setelah rancangan modul program aplikasi digunakan pemakai, dilakukan pengawasan proses, evaluasi dan perubahan bila diperlukan. Perubahan akan dilakukan jika terdapat ketidak sesuaian terhadap rancangan modul program aplikasi,
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
spesifikasi perangkat keras, maupun para pengguna akhir (end user). PEMBAHASAN Use Case Diagram Baru Diagram use case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat oleh aktor. Sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya bahwa aktor user dari pemilihan siswa teladan pada SMA Muhammadiyah adalah Tim Seleksi
Gambar 1. Use Case Diagram Baru Deployment Diagram Baru Deployment diagram menjelaskan system informasi yang dirancang
Gambar 2. Deployment Diagram Baru Sistem Kerja Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Metode AHP ini diterapkan di dalam aplikasi pemilihan siswa teladan pada SMA Muhammadiyah Rengat yang fungsinya untuk membantu bagian Tim seleksi dalam menentukan calon siswa teladan pada sma tersebut.
Gambar 3. Dekripsi Penerimaan Siswa Pada gambar di atas merupakan deskripsi pendukung keputusan yang akan dirancang dan berikut penjelasannya: a. Proses pemilihan siswa teladan dan sistem pendukung keputusan merupakan suatu perangkat lunak yang dibangun untuk membantu pihak sekolah dalam proses pemilihan siswa teladan. b. Sistem pendukung keputusan pemilihan siswa teladan pada sekolah ini merupakan subsistem dari sistem informasi pemilihan siswa teladan yang dimiliki SMA Muhammadiyah Rengat, sebagian data yang dibutuhkan dapat diperoleh dari sekolah tersebut. c. Sistem akan memastikan seluruh data awal yang dibutuhkan telah tersedia, seperti data siswa, dan data hasil belajar siswa. Kemudian dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), data akan diproses dan menghasilkan keputusan berupa calon siswa teladan yang lulus seleksi. Menentukan Nilai Fuzzy berdasarkan criteria Langkah yang harus di lakukan dalam menentukan nilai Sub Kriteria dalam logika fuzzy adalah sebagai berikut : a. Menentukan sub kriteria nilai raport. Pada tahap ini, dilakukan pencarian nilai sub kriteria yang sebenarnya kriteria yang nantinya nilai sub kriteria yang di fuzzikan akan di pakai kedalam tabel AHP untuk dijadikan nilai patokan, hasil pencarian nilai sub kriteria dapat dilihat pada pembahasan berikut : Rumus pencarian nilai sub kriteria fuzzy :
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 39
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
Z = a pred1 *Z1 + a pred2 * Z2 + a pred3 * Z3 + a pred4 *Z4 a pred1 + a pred2 + a pred3 + a pred4 Tabel 2 Keterangan hiraki siswa teladan Perhitungan AHP Menentukan Prioritas Kriteria Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Tabel.2 Matriks Perbandingan Berpasangan
Membuat Matriks Nilai Kriteria Tabel 3. Matriks Nilai Kriteria
λ maks (jumlah/n) = 1.38 CI ((λ maks-n)/n) = -0.80 IR = 1.32 (karena N = 7, maka IR = 1.32) CR (CI/IR) = -0.61 Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan ini bisa diterima. Menentukan Prioritas Sub Kriteria Tabel 6 Perhitungan Rasio Konsistensi Kriteria RPT (Raport)
Tabel 7. Perhitungan Rasio Konsistensi Kriteria AGM (Nilai Agama)
Membuat Matriks Penjumlahan Setiap Baris Tabel 4. Matriks Penjumlahan Setiap Baris
Menghitung Rasio Konsistensi Tabel 5. Perhitungan Rasio Konsistensi
Keterangan: Nilai kolom jumlah/baris diperoleh dari kolom jumlah/baris pada Tabel 4. Sedangkan nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai kolom prioritas pada Tabel 3 Dan kolom hasil diperoleh dari penjumlahan nilai jumlah/baris dengan prioritas. Dari tabel 5. diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: 1. Jumlah (penjumlahan nilai-nilai hasil) = 9.66 2. N (banyak kriteria) = 7
Hal | 40
3. 4. 5. 6.
Tabel 8. Perhitungan Rasio Konsistensi Kriteria PPK (Nilai PPKN)
Tabel 9. Perhitungan Rasio Konsistensi Kriteria USA (Usia)
Tabel 10. Perhitungan Rasio Konsistensi Kriteria C5 (Jumlah Alpa)
Tabel 11. Perhitungan Rasio Konsistensi Kriteria PLG (Pelanggaran)
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
-
Tabel 12. Perhitungan Rasio Konsistensi Kriteria LMB (Lomba)
Rancangan Form Input Data Siswa
Gambar 7. Rancangan Form Input Data Siswa - Rancangan Form Input Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria
Menghitung Hasil -
Gambar 8. Rancangan Form Input Perbandingan Berpasangan Kriteria Rancangan Form Input Matriks Perbandingan Sub Kriteria
Tabel 13. Nilai alternatif siswa
Tabel 14. Hasil Akhir
Gambar 9. Rancangan Form Input Perbandingan Berpasangan Sub Kriteria - Rancangan Form Input Spesifikasi Bobot
- Form Menu Utama dan Form Login Gambar 10. Rancangan Form Pemilihan Spesifikasi laporan data siswa teladan
-
Gambar 4. Form Menu Utama dan Login Rancangan Form Menu Utama
Gambar 11 Rancangan Form Laporan Data Siswa laporan hasil rangking
Gambar 5. Rancangan Form Menu Utama - Rancangan Form Input Pengguna Sistem Gambar 12 Rancangan Laporan Perangkingan laporan detail rangking
Gambar 6. Rancangan Form Input Pengguna Sistem
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 41
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
Gambar 13. Rancangan Laporan Detail Rangking PENUTUP Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 3. Dengan dirancang system penunjang keputusan ini mempermudah Tim Seleksi dalam menentukan siswa teladan. 4. Dengan memasukkan kriteria – kriteria yang dibutuhkan, dalam system penunjang keputusan dapat memberikan keakuratan dalam pemilihan siswa teladan. 5. Sistem yang dibangun dapat memberikan hasil yang cepat, tepat dan akurat dalam memberikan keputusan untuk siswa teladan 6. Dengan membangun system pendukung keputusan yang menggunakan metode Fuzzy dan AHP akan mampu membantu pihak sekolah untuk menentukan calon siswa teladan yang berhak menyandang predikat sebagai siswa teladan di SMA Muhammadiyah Rengat. REFERENSI Andi. 2010. Pemograman Visual Basic 6.0. Wahana Komputer. Yogyakarta Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan UML. Andi Offset. Yogyakarta. Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Kurniawan, Wiharsono. 2007. Jaringan Komputer. Andi Offset. Yogyakarta.
Hal | 42
Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi Offset. Yogyakarta. Kusumadewi, Sri dan Purnomo, Hari. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta. Luzaenah, Lusi. 2009. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP). Bandung. MCA for Program, 2012, http://www.programsformca.com (15 Juli 2013. Jam 11.30) Marchese, http://csis.pace.edu/~marchese/CS61 6/Lec2/SEII-L2.htm (15 Juli 2013. Jam 12.35) Randy Miller, http://edn.embarcadero.com/article/3 1863 (15 Juli 2013. Jam 11.32) Rochaety, Setyowaty dan Ridwan. Z. 2011. Fuzzy Multi Attribute Decision Making. Jakarta Sudhamathi, 2010, http://sudhamathi.blogspot.com/2010 _04_01_archive. html (15 juli 2013. Jam 12.30) Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Andi Offset. Yogyakarta. Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara. Jakarta. Yuswanto, Subari. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302–8049
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E-LEARNING BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PADA SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING Oleh Yenny Desnelita dan Ahmad Syarif ABSTRACT In the world of education, technology is so influential and much-needed, one of which is as a medium of learning for students. Constraints are a common sight in the world of education a student usually is weakness in following lessons and still lacking in understanding teacher delivered. So is the case with the information is anecessity in the learning process. If the required information is late for distributed and obtained, it will affect the continuation of the learning process. Therefore, it takes innovation or new ways to make students able to better understand the lesson being delivered, and the required information can be obtained easily, the use of e-learning and sms gateway. Method development of e-learning applications using PHP and MySQL as database, and sms gateway using gammu. The purpose of this research is to produce e-learning application using a web-based SMS gateway so that students can understand the material well and can get materials and information easily and quickly. Keywords: E-Learning, SMS Gateway, PHP, MySQL, Gammu ABSTRAK Dalam dunia pendidikan, tekhnologi begitu berpengaruh dan sangat dibutuhkan, salah satunya adalah sebagai media pembelajaran bagi siswa. Kendala yang banyak didapati dalam dunia pendidikan biasanya adalah kelemahan seorang siswa dalam mengikuti pelajaran dan masih kurang dalam pemahaman yang disampaikan guru. Begitu juga halnya dengan informasi adalah merupakan suatu kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Apabila informasi-informasi yang dibutuhkan tersebut terlambat untuk didistribusikan dan didapatkan, maka akan berpengaruh bagi kelanjutan proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan inovasi atau cara baru untuk membuat siswa dapat lebih memahami pelajaran yang disampaikan, dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah, yaitu dengan memanfaatkan e-learning dan sms gateway. Metode pengembangan aplikasi e-learning ini dengan menggunakan pemrograman PHP serta MySQL sebagai database, dan SMS gateway dengan menggunakan Gammu. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan aplikasi e-learning berbasis web menggunakan SMS Gateway sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik serta dapat memperoleh materi dan informasi dengan mudah dan cepat. Kata kunci : E-Learning, sms gateway, PHP, MySQL, Gammu PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi saat ini, membutuhkan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis Teknologi Informasi, sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara optimal. Proses belajar mengajar saat sekarang ini sudah semakin berkembang, contohnya pembelajaran jarak jauh yang biasa dikenal dengan sebutan e-learning. E-Learning ini
membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke bentuk digital, baik secara isi dan sistemnya. Saat ini, e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan maupun industri. E-Learning adalah sebuah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung pengembangan kegiatan belajar mengajar dengan media
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 43
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Dengan e-Learning memungkinkan terjadinya proses pendidikan tanpa melalui tatap muka langsung dan pengembangan ilmu pengetahuan kepada siswa bisa dilakukan dengan mudah. Disamping itu, dengan keberadaan e-learning dapat menghemat waktu proses belajar mengajar, menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan, menjangkau wilayah geografis yang lebih luas dan dapat melatih peserta didik untuk lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Salah satu pengembangan e-learning ini akan diteliti pada SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping merupakan sekolah menengah atas terbaik di Pasaman Timur, sekolah ini tidak hanya berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial dan kemasyarakatan, namun sekolah ini juga berperan dalam bidang Teknologi Informasi. Selama ini semua proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping masih bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar mengajar antara siswa dengan guru hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara siswa dengan guru di dalam kelas. Jika pertemuan antara siswa dengan guru tidak terjadi maka secara otomatis proses pembelajaran pun tidak dapat dilaksanakan. Selain itu proses transfer ilmu pengetahuan hampir sepenuhnya dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan transfer ilmu pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan tidak terjadi. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping yang dapat berakibat kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran. Berdasarkan acuan tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendidikan di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping tidak dapat terlepas dari pengaruh teknologi informasi. Upaya penerapan teknologi khususnya teknologi informasi dibidang pendidikan salah satunya ditandai dengan hadirnya situs belajar
Hal | 44
mengajar dengan menggunakan web dan internet yang sering disebut dengan istilah elearning. Dengan memanfaatkan web dan internet sebagai sarana untuk mengakses bahan serta materi pembelajaran yang terdapat didalam e-learning tersebut, maka akan sangat membantu bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan atau materi pelajaran, dan juga mempermudah bagi tenaga pengajar untuk melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi. Disamping itu pula, dengan memanfaatkan web dan internet sebagai sarana untuk e-learningnya sekolah, web dan internet juga dapat menjadi gerbang institusi pendidikan untuk go public. Melalui web dan internet SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping dapat mempublikasikan profil sekolah sehingga para calon peserta didik, orang tua serta masyarakat umum dapat mengakses informasi tentang sekolah. Hal ini disebabkan proses penyampaian informasi kepada para calon peserta didik, orang tua serta masyarakat umum masih melalui kunjungankunjungan sekolah serta memanfaatkan media-media cetak. Maka berdasarkan hal tersebut, perlu dibuat suatu aplikasi e-Learning berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga peserta didik pun dapat berinteraksi langsung dengan bahan atau materi pelajaran, begitu juga dengan tenaga pengajar, akan lebih mudah dalam melakukan pembaruan materi dan model pembelajaran, dan juga dapat menerima pemberitahuan dan informasi penting dari sekolah dengan memanfaatkan aplikasi SMS Gateway. sehingga dengan adanya e-learning ini nantinya dapat mendukung proses pendidikan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping serta mempermudah dalam penyebaran ilmu pengetahuan kepada peserta didik khususnya dan kepada masyarakat umumnya. Rumusan Masalah Proses belajar mengajar yang sedang berjalan masih bersifat konvensional, sehingga
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
perlu dibuat sebuah aplikasi e-learning berbasis web yang dapat meningkatkan proses belajar mengajar di lingkungan SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping serta penyampaian informasi atau pengumuman-pengumuman penting dapat dilihat dengan cepat. PEMBAHASAN Pengertian E-Learning Pembelajaran elektronik atau biasa dikenal dengan e-learning adalah suatu konvergensi dari teknologi web dan pembelajaran pada semua tingkatan, baik itu pada sekolah dasar, universitas, maupun perusahaan. Pembelajaran elektronik juga terdiri dari berbagai macam metode pembelajaran yang dilengkapi atau difasilitasi oleh teknologi, tetapi web masih merupakan metode pembelajaran elektronik yang berkembang pesat untuk pendidikan dan pelatihan. Elektronik learning adalah merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar. Elearning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi. Dengan elearning, peserta ajar tidak perlu duduk dengan manis diruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung, akan tetapi para peserta ajar sudah bisa mengakses dan mendapatkan pelajarannya dimanapun ia berada. Menurut Prasojo dan Riyanto (2011), e-learning singkatan electronic learning merupakan istilah populer dalam pembelajaran on-line berbasis internet dan intranet. Tekhnologi e-learning ini merupakan sebuah tekhnologi yang dijembatani oleh tekhnologi internet, membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dan pengajar. Selain itu, Prasojo dan Riyanto (2011) juga menjelaskan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan tekhnologi internet untuk
ISSN: 2302–8049
menyampaikan solusi-solusi yang menambah pengetahuan dan kemampuan. Internet, intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh disampaikan secara synchronously (pada waktu yang sama) ataupun asynchronously (pada waktu yang berbeda). Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Perbedaan pembelajaran tradisonal dengan e-learning yaitu, dalam pembelajaran tradisional guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu kepada pelajarnya. Sedangkan dalam pembelajaran e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Suasan elearning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya, pelajar mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri. Internet Prasojo dan Riyanto (2011) Internet adalah singkatan dari interconected-networking atau international-networking, yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada diseluruh dunia. Internet merupakan gabungan beberapa network dengan tata cara yang universal. Dalam internet, informasi jadi lebih murah dan bebas, siapa saja tanpa memandang usia, golongan, pangkat, gender dan status, semuanya dapat mengakses informasi tanpa ada batasan. Internet adalah sebuah belantara informasi, tidak ada seseorang pun yang dapat menguasai seluruh informasi yang ada didalamnya. Internet adalah sebuah perpustakaan yang maha besar. Internet adalah tidak lebih sebuah jaringan Komputer yang maha besar yang saling terhubung satu sama lain namun tidak bersifat sentralistik, jadi apabila satu Komputer atau group terputus tidak akan
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 45
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
mengganggu aktivitas koneksi komputer lainnya. website Menurut Mason dan rennie (2009), Website adalah versi singkat dari istilah World Wide Web (www). Istilah ini mengacu pada kumpulan file atau dokumen yang besar dan saling terkait dan tersedia untuk semua orang melalui internet. Webpage ini sangat mudah dibuat dengan software yang sesuai. Halaman web bisa berisi sejumlah besar informasi dalam bentuk text, grafik dan file video atau audio. Halaman web terhubung melalui hyperlink yang memungkinkan pengguna melompat dari satu halaman kehalaman lain menurut kepentingan si pengguna. Isi web dapat ditelusuri dengan menggunakan search engine untuk mencari kata-kata kunci dalam wilayah minat pengguna, menghasilkan daftar situs tempat halaman web atau yang disebut dengan url. SMS ( Short Message Service) Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan, atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail (Rozidi, 2004:1). Kemudahan penggunaan, variasi layanan, dan promosi yang cukup gencar dari operator seluler menjadikan sms sebagai layanan yang cukup populer dimasyarakat. Seiring perkembangan tekhnologi dan kreatifitas dari operator dan service provider, layanan sms yang mulanya hanya saling kirim pesan kini berkembang dan lebih variatif, salah satunya adalah seperti layanan SMS Gateway. Layanan SMS telah diimplementasikan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang sistem aplikasi elearning. Dengan adanya system ini siswa dapat berkomunikasi langsung dengan gurunya tanpa harus bertatap muka langsung melalui media SMS.
Hal | 46
Skema Kerja SMS Menurut Wahidin (2010), Layanan SMS menggunakan kanal atau jalur teks dalam proses penyampaiannya. Sehingga meskipun si penerima SMS sedang melakukan kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat diterima. berikut gambaran singkatnya.
Gambar 1. Skema sederhana cara kerja SMS Gambar diatas memperlihatkan skema sederhana cara kerja SMS. Dengan adanya SMSC (Short Message Service Center) ini, kita dapat mengetahui status dari SMS yang dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh ponsel tujuan. Pada saat SMS dikirim dari ponsel, maka pesan SMS tersebut tidak langsung dikirim ke ponsel tujuan, akan tetapi terlebih dahulu dikirim ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip store and forward (simpan dan teruskan), setelah itu baru dikirimkan ke ponsel yang dituju. Apabila ponsel tujuan dalam keadaan aktif dan menerima SMS yang dikirim, ponsel tujuan akan mengirim kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang meyatakan bahwa SMS telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kemabali status tersebut keponsel pengirim. Tetapi jika ponsel pengirim dalam keadaan tidak aktif atau diluar jangkauan, SMS yang dikirimkan akan disimpan pada SMSC sampai periode validitas terpenuhi. Jika periode validitas terlewati, maka SMS itu akan dihapus dari SMSC dan tidak dikirimkan ke ponsel tujuan. Disamping itu, SMSC akan mengirim pesan informasi ke nomor pengirim yang menyatakan pesan yang dikirim belum diterima atau gagal. SMS Gateway Wahidin (2010) sms gateway adalah jenis sms dua arah, dengan keunikan bahwa
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
semua tarif yang diberlakukan adalah tarif sms normal sesuai dengan apa yang diberlakukan oleh operator. Karena sifatnya yang dua arah, maka jenis sms ini sangat cocok dijadikan sebagai sms center organisasi atau institusi. Istilah Gateway dapat diartikan sebagai jembatan penghubung antar satu sistem dengan sistem yang lain, sehingga dapat terjadi pertukaran data antar sistem tersebut. SMS gateway merupakan sebuah perangkat yang menawarkan layanan transit SMS, mentransformasikan pesan kejaringan selular dari media lain, atau sebaliknya. Sehingga memungkinkan untuk pengiriman atau penerimaan pesan SMS. Sebuah sistem SMS Gateway umumnya terdiri dari komponen Hardware (Server/Komputer yang dilengkapi dengan perangkat jaringan) dan software (Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan pesan). Dan untuk sebuah sistem yang besar umumnya menggunakan Database untuk penyimpanan. Dasar Pemrograman PHP PHP adalah singkatan dari Hypertext preprocessor, yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website dinamis, dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP di eksekusi pada server di mana script tersebut dijalankan (Anhar, 2010). Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan di proses di server, hasilnyalah yang dikirimkan kepada client tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP di rancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script-script seperti ASP (active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.
ISSN: 2302–8049
Namun, perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, script PHP dapat di jalankan tanpa melibatkan web server maupun browser (Abdul Kadir, 2008). Scrift PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML, dalam page HTML dapat dimasukkan kode-kode PHP yang akan di eksekusi setiap kali halaman dikunjungi. Kode-kode PHP diterjemahkan di web server dan dirubah menjadi HTML atau output lain yang akan dilihat oleh pengunjung halaman. Konsep Kerja PHP Kerja PHP sebagai server side Scripting tidak bisa dilepaskan dari HTML sebagai client side scripting. HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan bahasa pemrograman berbentuk tag yang dieksekusi disisi client. Konsep kerja PHP. Mula-mula user melakukan request terhadap suatu halaman web tertentu dengan mengetikkan alamat Uniform Resource Locator (URL) pada browser. Browser kemudian mencari alamat web site yang dimasukkan oleh user, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dengan menghubungkan pada database jika berkas tersebut memuat data yang diambil dari database dan mengirimkan isinya ke PHP Engine. PHP engine kemudian menerjemahkan berkas yang direquest dan mengirimkannya ke web server dalam bentuk kode HTML. Dari web server, berkas tersebut dikirimkan ke browser. Browser kemudian menampilkan berkas yang diminta ke layar user (Kadir, 2008). Dasar Pemrograman HTML HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sekumpulan simbol-simbol atau tagtag yang dituliskan dalam sebuah file yang digunakan untuk menampilkan halaman pada web browser. Tag-tag HTML selalu diawali dengan <x> dan diakhiri dengan dimana X tag HTML itu seperti b, I, u dan lain-lain (Anhar, 2010).
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 47
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan bahasa pemrograman web yang memiliki sintak atau aturan tertentu dalam menuliskan script, sehingga browser menampilkan informasi dengan membaca script HTML. Program yang digunakan untuk membuat dokument HTML adalah HTML editor, diantaranya adalah : 1. Edit Plus. 2. Notepad. 3. Dreamweaver. 4. Ms. Front Page 5. Dll Dasar Pemrograman MySQL MySQL ( My Struktur Query Language ) adalah salah satu Database Management system ( DBMS ) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakan secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung dengan database MySQL (Anhar, 2010). Sebuah website yang dinamis membutuhkan tempat penyimpanan data. Tempat penyimpanan data berupa informasi dalam sebuah table disebut dengan database. Program yang digunakan untuk mengelola database adalah MySQL yang memiliki sekumpulan prosedur dan struktur sehingga mempermudah dalam hal menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Dasar Pemrograman CSS CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemrograman desain web yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda (markup language). Biasanya css digunakan untuk mendesain sebuah halaman HTML dan XHTML, tetapi sekarang bahasa pemrograman css bisa diaplikasikan untuk segala dokumen XML, termasuk SVG dan XUL (Wiswakarma, 2010). CSS dibuat untuk memisahkan konten utama dengan tampilan dokumen yang meliputi layout, warna dan font. Pemisahan ini dapat meningkatkan daya
Hal | 48
akses konten pada web, menyediakan lebih banyak fleksibilitas dan control dalam spesifikasi dari sebuah karakteristik dari sebuah tampilan, memungkinkan untuk membagi banyak halaman untuk sebuah formatting dan mengurangi kerumitan dalam penulisan kode dan struktur dari konten. CSS juga memungkinkan sebuah halaman untuk ditampilkan dalam berbagai style dengan menggunakan metode pembawaan yang berbeda pula. Tujuan utama CSS adalah untuk membedakan konten dari dokumen dan tampilan dari dokumen, dengan itu pembuatan ataupun pemrograman ulang web akan lebih mudah dilakukan. Hal-hal yang termasuk dalam desain web diantaranya adalah warna, ukuran dan formatting. Dengann adanya CSS, konten dan desain web akan mudah dibedakan, jadi memungkinkan untuk melakukan pengulangan pada tampilan-tampilan tertentu dalam suatu halaman web, sehingga akan memudahkan dalam membuat halaman web yang banyak, sehingga membuat waktu dalam mendesain web jauh lebih cepat. XAMPP Menurut Alan (2011) XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMP adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari atas program Apache HTTP server, My SQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Metode Penelitian Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. Metodologi untuk pengembangan sistem merupakan proses standar yang digunakan team pengembang untuk menghubungkan semua langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang,
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Consortia
Nomor 01 Tahun 2012
mengimplementasikan dan memelihara sistem tersebut. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Metode Pengumpulan Data dan System Development Life Cycle (SDLC). Model Penelitian 1. Penelitian dasar Yaitu penelitian murni terhadap sesuatu kerana ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktifitas. Penelitian ini dilakukan dengan intellectual reasoning yang mendasarkan diri atas keinginan untuk mengetahui semata-mata dan tidak langsung mempunyai kegunaan khusus. 2. Penelitian Terapan Yaitu penelitian yang menggunakan practical reasoning untuk menjawab suatu masalah yang timbul pada suatu ketika, agar dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik. Hasil penelitian harus sebagai satu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian terdahulu. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang merupakan dasar dari penyusunan tugas akhir ini dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya adalah : 1. Penelitian Lapangan Dalam hal ini dilakukan penelitian lapangan dengan mengamati secara langsung segala aktivitas belajar mengajar yang terjadi pada SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping, yaitu dilakukan teknik pengumpulan data melalui dua cara, yaitu: a. Observasi Melakukan pengawasan terhadap kegiatan sekolah yang meliputi proses belajar mengajar dan yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi e-learning. b. Interview Melakukan Tanya jawab, meminta keterangan atau pendapat mengenai aplikasi e-learning kepada warga sekolah. 2. Penelitian perpustakaan Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca literatur pustaka yang memuat
ISSN: 2302–8049
berbagai macam materi-materi tentang pembuatan aplikasi e-learning. 3. Penelitian laboratorium Penelitian yang dilakukan di laboratorium komputer dengan menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Analisa Sistem Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu informasi yang utuh ke dalam bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan, kendala yang terjadi serta mempersiapkan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan. Analisa Sistem Lama Berdasarkan hasil penelitian bahwa proses belajar mengajar yang selama ini dilakukan di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping masih bersifat konvensional, pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru, dan guru juga memegang peranan utama dalam menentukan isi dan proses belajar termasuk dalam menilai kemajuan siswa. Dalam pembelajaran konvensional, keberhasilan siswa sangat bergantung pada keterampilan dan kemampuan guru, sebab dalam model pembelajaran konvensional ini, seorang siswa hanya bisa mendapatkan materi secara langsung dari guru maupun referensi buku yang hanya tersedia diperpustakaan sekolah, sehingga terjadi keterbatasan waktu untuk mengaksesnya. Pembelajaran dengan model ini juga cenderung bersikap memberi dan menyerahkan pengetahuan dan membatasi jangkauan siswa, sehingga siswa terbatas dalam memilih topik yang disukai dan relevan dengan paket keterampilan yang dipelajari. Perancangan Sistem Baru Tahap perancangan sistem merupakan tahap membuat rincian sistem
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia
Hal | 49
Consortia Nomor 01 Tahun 2012
ISSN: 2302-8049
hasil dari penelitian yang telah dilakukan untuk membentuk perancangan agar mudah dimengerti oleh pengguna. PENUTUP Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian terhadap aplikasi e-learning berbasis web, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan penerapan aplikasi e-learning berbasis web, dapat Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru. Sebab aplikasi elearning ini tidak mempunyai keterbatasan waktu dan tempat, sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. 2. Informasi dapat diperoleh dengan mudah melalui website dan SMS gateway. REFERENSI Abdul Kadir. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Penerbit Andi. Yogyakarta. Agus Saputra. 2012. Toko Online Dengan PHP & SQL Server. Penerbit Lokomedia. Yogyakarta Alan Wiswakarma. 2010. Panduan Lengkap Menguasai Pemrograman CSS. Penerbit Lokomedia. Yogyakarta Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Penerbit Mediakita. Jakarta Selatan.
Hal | 50
Bagus Pratama. 2006. Internet Untuk Orang Awam. Penerbit Maxikom. Palembang. http://bahasaweb.blogspot.com/2012/02/unsurunsur-website.html Halaman ini di akses pada tanggal 01 Juli 2013. http://endang965.wordpress.com/2007/05/ 04/prinsip-dasar-e-learning-teori-danaplikasinya-di-indonesia/ halaman ini di akses pada tanggal 25 Juni 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_pemro graman Halaman ini di akses pada 05 Juli 2013. http://www.zainalhakim.web.id/posting/ap a-itu-pemrograman-web.html Halaman ini di akses pada tanggal 07 Juli 2013. Lantip Diat Prasojo dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Penerbit Gava Media. Yogyakarta. Robin Mason dan Frank Rennie. 2009. Elearning Panduan Lengkap Memahami Dunia Digital dan Internet. Penerbit Pustaka Baca. Yogyakarta. Romzi Imron Rozidi. 2004. Membuat Sendiri SMS Gateway (ESME) Berbasis Protokol SMPP. Penerbit Andi. Yogyakarta. Wahidin. 2010. Aplikasi SMS dengan PHP Untuk Orang Awam. Penerbit Maxikom. Palembang.
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi STIKOM Pelita Indonesia