PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN
Kelayakan kawasan hunian salah satunya adalah tersedianya kebutuhan prasarana dan sarana permukiman yang mampu memenuhi kebutuhan penghuni didalamnya untuk melakukan aktivitas, diantaranya adalah fasilitas ruang terbuka hijau, kondisi jalan yang baik, drainase yang mampu menjadi saluran limpasan, pelayanan persampahan yang memadai, sanitasi rumah tangga dan air bersih yang memadai.
Drainase Kawasan permukiman Pulau Baai memiliki saluran drainase, namun belum seluruhnya pada tiap persil di lingkungan permukiman dilengkapi prasana tersebut Penyediaan air Kualitas pemenuhan kebutuhan air bersih untuk rumah tangga menggunakan PDAM namun masih ada masyarakat yang memanfaatkan Air Sungai Jenggalu yang sekaligus sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga. Pembuangan Limbah Limbah cair yang berasal rumah tangga di perumahan Pulau Baai langsung dibuang ke Sungai sehingga mencemari Sungai Jenggalu Limbah padat di perumahan Pulau Baai juga tidak dikelola dengan baik dan terkadang menimbulkan bau karena sampah yang berserakan serta sampah yang langsung dibuang kesungai dapat mencemari dan menghambat arus air di sungai.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKUMUHAN PULAU BAAI
Untuk menentukan faktor-faktor penyebab permukiman Pulau Baai tergolong permukiman kumuh dilakukan dengan metode delphi, dengan didahului analisa stakeholders. Responden dari hasil analisa stakeholders meliputi : 1. Bappeda Kota Bkl ........ Perenc dan Pembangunan 2. Dinas Tata Kota ..............Kasi Pembangunan Perkim 3. Cipta Karya, Dinas PU Kota Bengkulu ... Kabid Cipta Karya 4. Pemerintah Kelurahan .... Kasi Tata Pemerintahan Kel. Sumber Jaya 6. LSM ............. Direktur LSM ‘Serawai’ 7. Masyarakat setempat .......... Ketua RW permukiman Pulau Baai
ANALISA
Untuk menentukan faktor-faktor penyebab permukiman Pulau Baai tergolong permukiman kumuh dilakukan dengan wawancara stakeholders. Pertanyaan wawancara berupa pernyataan mengenai arahan yang telah dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi literatur, serta pertanyaan terbuka yang dapat berkembang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.
Berdasarkan hasil eksplorasi tahap pertama dapat diuraikan sebagai berikut : Faktor Penyebab
kepadatan penduduk jumlah KK perumah
kepadatan bangunan, kesehatan dan kenyamanan bangunan, tingkat pendapatan sosial budaya Bukan Faktor Penyebab rencana tata ruang
sarana pendidikan dan kesehatan
Eksplorasi Tahap II Dari kesimpulan eksplorasi tahap I, terdapat variabel yang belum menemukan kesepakatan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap permukiman kawasan Pulau Baai Kota Bengkulu. Dari variabel yang belum disepakati oleh semua responden, dilakukan pengolahan tahap II. Kesimpulan Eksplorasi Taha p I (faktor yang belum disepakati) jumlah anggota keluarga tingkat Pekerjaan tingkat Keamanan Hasil Eksplorasi Taha p II Faktor Penyebab - kepadatan penduduk - tingkat pendapatan - kebiasaan
Kesimpulan hasil analisa delphi Faktor-faktor penyebab kekumuhan di permukiman Pulau Baai adalah : Kepadatan penduduk, tingkat kepadatan yang tinggi Tingkat Pendapatan, tingkat pendapatan yang rendah Sosial dan Budaya, kebiasaan masyarakat sehari-hari
kepadatan bangunan, Kondisi ini ditunjukkan dengan ketidakteraturan bangunan, lahan dimaksimalkan untuk daerah terbangunan dan banyak ditemukan bangunan rumah yang memakai badan jalan. tingkat pendapatan masyarakat sebagian besar bekerja sebagai pedagang di pasar induk segiri , rendahnya tingkat pendapatan masyarakat, sehingga masyarakat mendekati tenpat kerja sehingga mengurangi biaya transportasi. Faktor ini merupakan faktor pertimbangan masyarakat tinggal di Pulau Baai . sosial budaya kondisi masayarakat di Pulau Baai rata-rata kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungan seperti membuang sampah di sungai sudah menjadi budaya masyarakat.
Analisis Penanganan Permukiman Kumuh di Pulau Baai Kota Bengkulu - Metode penyusunan yang digunakan sebagai upaya penanganan permukiman kumuh di Pulau Baai dilakukan dengan metode triangulasi, lebih jelas mengenai hasil triangulasi di Kawasan Pulau Baai adalah sebagai berikut terlampir :
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor Penyebab Kekumuhan, kepadatan penduduk yang tinggi, rendahnya tk pendapatan, kualitas struktur bangunan, sanitasi lingkungan yang buruk, kebiasaan dan tidak adanya fasum dan fasos 2. Upaya Penanganan, mengajak sebagaian masyarakat untuk pindah, perhatian pemda bagi MBR dg memberi kemudahan dan kredit lunak, rehabilitasi fisik rumah ( bedah rumah ), sanitasi komunal kapasitas kecil 4/5 rumah 1 septictank komunal dibawah jalan, pembentukan paguyuban sebagai sarana interaksi masyarakat
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Saran-saran Perlu adanya kajian serupa pada lokasi yang berbeda guna memperkaya karakteristik yg ditimbulkan permukiman kumuh. Perlu adanya kajian terkait dg persepsi lingkungan permukiman kumuh. Perlu adanya kajian preferensi pola bermukim. Perlu adanya kajian tata guna lahan yg seimbang antara kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial. Perlu adanya kajian penataan permukiman kumuh. Perlu adanya kajian efektifitas program-program perbaikan permukiman kumuh. Perlu peran aktif pemerintah daerah untuk ikut mencarikan solusi tentang upaya penanganan kawasan permukiman nelayan Pulau Baai Kota Bengkulu.
Terima Kasih