LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Good Breeding Practices BAB I SARANA DAN PRASARANA A. Lokasi 1. Apakah anda mengetahui tentang Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD)? a. Tahu (lanjut pertanyaan no.2) b. Tidak tahu 2. Menurut anda sesuai atau tidak perusahaan ini didirikan di lokasi ini? a. Ya b. Tidak (saran) Saran: 3. Apakah lokasi ini berpotensi sebagai wilayah sumber bibit sapi potong? a. Sangat berpotensi d. kurang berpotensi b. Berpotensi e. tidak berpotensi c. Biasa 4. Apakah lokasi ini telah terkonsentrasi menjadi satu unit pembibitan ternak (village breeding center)? a. Ya b. tidak (saran) Saran: 5. Apakah peternakan ini menggangu ketertiban dan kepentingan umum setempat? a. Ya b. tidak 6. Apa yang selama ini menjadi keluhan masyarakat? 7. Apakah lokasi memperhatikan lingkungan dan topografi sehingga kotoran dan limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan? a. Ya b. tidak Saran: 8. Adakah usaha pembibitan unggas disekitar lokasi ini? a. Ada (jarak: m) b. tidak B. Lahan 1. Apakah lokasi ini bebas dari jasad renik pathogen yang membahayakan ternak dan manusia? a. ya b. tidak 2. Apakah lahan ini sesuai peruntukannya? a. Ya b. tidak C. Sumber Air 1. Air yang digunakan tersedia sepanjang tahun dalam jumlah yang mencukupi? a. Ya b. tidak 2. Apakah sumber air mudah dicapai atau mudah disediakan? a. Ya b. tidak 3. Sumber air yang digunakan berasal dari mana?
72
4. Apakah pengunaan sumber air tanah menggangu ketersediaan air bagi masyarakat? a. Ya b. tidak D. Bagunan dan Peralatan 1. Apakah ada Cattle Yard (berapa jumlah)? a. Ya ( ) b. tidak 2. Bangunan apa saja yang ada diareal peternakan? kandang pemeliharaan kandang isolasi gudang peralatan unit penampungan unit pengolahan limbah gudang pakan dll……………………………………………………………………… 3. Peralatan apa saja yang ada diareal peternakan? Tempat pakan dan tempat minum Alat pemotong dan pengangkut rumput Alat pembersih kandang Alat pembuat kompos Peralatn kesehatan ternak dll………………………………………………………………………… 4. Persyaratan Teknis Kandang Konstruksi harus kuat Bahan ekonomis dan mudah diperoleh Sirkulasi udara dan sinar matahari cukup Drainase dan saluran pembuangan limbah baik serta mudah dibersihkan Lantai rata, tidak licin, tidak kasar, mudah kering, tahan injak Luas kandang memenuhi persyaratan daya tamping Kandang isolasi dibuat terpisah 5. Persyaratan letak kandang Mudah diakses terhadap transportasi Tempat kering dan tidak tergenang saat hujan Dekat sumber air Cukup sinar matahari Kandang tunggal menghadap timur Kandang ganda membujur utara selatan Tidak mengganggu lingkungan hidup Memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi E. BIBIT 1. Apakah klasifikasi bibit sapi potong yang ada dipeternakan ini? Bibit dasar : diperoleh dari proses seleksi rumpun atau galur yang mempunyai nilai pemuliaan diatas nilai rata-rata Bibit induk (Breeding Stock) diperolah dari proses pengembangan bibit dasar
73
Bibit sebar (Comersial Stock ) diperolah dari proses pengembangan bibit induk dll………………………………………………………………........... 2. Persyaratan dalam menjamin mutu produk yang sesuai dengan permintaan konsumen Sapi bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik Semua sapi bbit betina bebas dari cacat alat reproduksi Ambing normal Tidak menunjukan kemandulan F. Pakan 1. Apakah ketersediaan pakan cukup? a. Ya 2. Apakah jenis pakan yang diberikan?
b. tidak
3. Bagaimana sistem pemberian pakan? 4. Bagaimana sistem pemberian minum? a. Ad-libitum
b. terbatas
G. Obat Hewan 1. Apakah jenis obat yang umum digunakan disini? Sediaan biologik Farmasetik Premik Obat alami Dll………………………………………………………………………… 2. Bila menggunakan obat dengan bahan kimia atau bahan biologik, adakah nomor pendaftaraannya?? a. Ya b.Tidak 3. Bagaimana sistem pemesanan obat dilakukan? 4. Bagaimana sistem pemberian obat dilakukan? 5. Adakah pengawasan saat pemberian obat dilakukan? a. Ada b.Tidak jika ada, siapakah yang memberi pengawasan? …………………………….... H. Tenaga Kerja 1. Bagaimana sistem perekrutan karyawan yang ada? 2. Adakah persyaratan dalam perekrutan pegawai, selain criteria di bawah ini? Sehat jasmani dan rohani Tidak memiliki luka terbuka Telah mendapat pelatihan teknis pembibitan sapi potong Dll…………………………………………………………………………..
74
3. Berapa tenaga kerja yang ada disini? 4. Satu orang tenaga kerja bertanggungjawab untuk berapa sapi atau berapa kandang? 5. Bagaimana sistem penempatan tenaga kerja disini? BAB II PROSES PRODUKSI BIBIT A. Seleksi bibit 1. Bagaimana sistem seleksi bibit dilakukan? 1.1 Seleksi Sapi induk Sapi induk harus dapat menghasilkan anak secara teratur Anak jantan maupun betina tidak cacat dan mempunyai rasio bobot sapih umur 205 hari (weaning weight ration) diatas rata-rata. Dll…………………………………………………………………… 1.2 seleksi calon induk bobot sapih terkoreksi terhadap umur 205 hari umur induk dan musim kelahiran, diatas rata-rata bobot badan umur 365 hari diatas rata-rata penampilan fenotipe sesuai dengan rumputnya dll……………………………………………………………………… B. Perkawinan, ternak pengganti, dan afkir 1. Apakah sistem perkawinan di peternakan ini? Kawin alam Inseminasi buatan Transfer embrio Jika perkawinan dilakukan secara (IB), darimana semen cair diperoleh? 2. Bagaimana sistem ternak pengganti (Replacement stock) dilakukan? Calon betina dipilih 25% untuk replacement 10% untuk pengembangan populasi kawasan 60% dijual ke luar kawasan sebagai bibit 5% dijual sebagai ternak afkir (culling) Tidak ada sistem ternak pengganti Dll…………………………………………………………………….. 3. Apakah yang menjadi ketentuan dalam afkir (culling) ternak disini? C. Pencatatan (Recording) 1. Pencatatan yang ada di peternakan ini? Rumpun Silsilah Perkawinan (tanggal, pejantan, IB/kawin alam) Kelahiran (tanggal, bobot lahir) Penyapihan (tanggal, bobot badan) Peranakan kembali (tanggal, partus) 75
Pakan (jenis, konsumsi) Vaksnasi, pengobatan (tanggal, perlakuan/treatment) Mutasi (pemasukan dan pengeluaran ternak) Dll…………………………………………………………………… 2. Bagaimana sistem persilangan di peternakan ini? 3. Apakah lembaga yang memberikan sertifikasi untuk peternakan ini? D. Kesehatan Hewan 1. Bagaimana sistem pengelolaan kesehatan di peternakan ini? 2. Apakah pernah terdapat penyakit menular di peternakan ini? a. Ada (jenis penyakit : …………………………………………………….) b. Tidak 3. Bagaimana penjadwalan pemberian vaksin di peternakan ini? 4. Adakah kartu kesehatan ternak di peternakan ini? a. Ada b. Tidak 5. Adakah penjadwalan khusus mengenai kesehatan ternak kepada Dinas setempat? a. Ada (jadwal :……………….) b. Tidak 6. Adakah jadwal pemotongan kuku di peternakan ini? a. Ada (jadwal :……………….) b. Tidak 7. Apakah sistem Biosecurity telah diterapkan pada peternakan ini? a. Ya b. Tidak jika ya, jelaskan BAB III PELESTARIAN LIGKUNGAN 1. Bagaimana sistem pengelolaan limbah di peternakan ini? 2. Adakah keluhan masyarakat sekitar mengenai pencemaran limbah di peternakan ini? a. Ya b. Tidak Jika ya, jelaskan penanggulangannya 3. Apakah ada rencana penanggulangan pencemaran lingkungan sebagaimana diatur di dalam undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengolahan lingkungan hidup. Peraturan pemerintan nomor 27 tahun 1999 tentang analisa mengenai dampak lingkungan Peraturan pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). 4. Apakah dilakukan pencegahan pencemaran lingkungan?
76
Mencegah timbulnya erosi serta membantu penghijauan di areal usaha. Menghindari timbulnya polusi dan ganguan lain yang berasal dari lokasi usaha yang dapat mengganggu lingkungan berupa bau busuk, suara bising, serangga, tikus serta pencemaran air sungai/air sumur? Setiap usaha penggemukan sapi potong harus membuat unit pengolahan limbah perusahaan (padat, cair dan gas) yang sesuai dengan kapasitas produksi limbah yang dihasilkan. Setiap penggemukan usaha sapi potong membuat pembuangan kotoran dan penguburan bangkai. BAB IV MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring 1. Apakah monitoring dan evaluasi dilakukan oleh instansi yang berwenang? a. Ya b. tidak 2. Kapankah jadwal monitoring dilakukan pada peternakan ini? 3. Siapakah yang berperan sebagai tim monitoring? 4. Apakah dilakukan pembuatan laporan tertulis secara berlaka kepada instansi? a. Ya b. tidak 5. Apakah dilakukan pembutan laporan baik teknis maupun administrasi secara berkala? a. Ya b. tidak 6. Kapankah jadwal pelaporan kepada pemerintah dilakukan? B. Sistem pengawasan 1. Apakah sistem pengawasan dilakukan secara baik? a. Ya b. tidak 2. Apakah instansi yang berwenang dalam bidang peternakan melakukan pengawasan manajemen mutu terpadu yang dilakukan? a. Ya b. tidak c. Sertifikasi 1. Apakah peternakan dilengkapi sertifikat ? a. Ya b. tidak 2. Apakah sertifikat dikeluarkan oleh instansi berwenang setelah melalui penilaian dan rekomendasi? a. Ya b. tidak
77
Lampiran 2. SOP Usaha Pembibitan Ternak No 1.
Kegiatan Persiapan Penerimaan Sapi 1) Sebelum Kedatangan
Juklak
Ya
Tidak
a. Bentuk team petugas bongkar b. Persiapkan kandang ( ∑ dan alokasi pen, kebersihan, cek bak pakan/ bak minum c. Cukup penerangan ( Kandang, Cattle Yard, sarana lain) d. Persiapkan Jalur dari Cattle Yard – Pen e. Inventarisasi kebutuhan peralatan seperti : Ear Tag, Tang Aplikator, Alat komunikasi, Tang ,dan lain-lain f. Inventarisasi Obat seperti : Vitamin, antibiotik, elektrolit, gusanex, dll g. Proyeksikan & persiapkan pakan (∑ Konsentrat dan Hijauan) h. Persiapkan peralatan administrasi (Form-form, Berita Acara) i. Kebutuhan /perlengkapan lain ( Bambu, tambang, Sawdust, tali rafia, Sarung Tangan) j. Melakukan koordinasi baik internal (antar unit, KP) dan eksternal
2)
Saat Penerimaan sapi
a) Sapi tersebut harus sesuai order pembelian dari kantor pusat (Ijin direksi) b) Sapi tersebut harus berdokumen lengkap dan sah : c) Surat jalan, surat kesehatan ternak dari tempat asal,dan surat surat lain yg dianggap perlu d) Sapi diturunkan di Cattle Yard segera setelah dokumen dianggap sah oleh supervisor atau oleh petugas yg bertanggung jawab. Peralatan / perlengkapan penurunan Sapi ke CY harus sudah dipersiapkan dengan baik e) Penanganan/handling sapi dengan baik dan benar ( hati-hati, tidak
78
2.
Timbang Awal (TA)
gaduh, tidak menyakiti ternak, menghindari stress pada ternak) f) Sapi digiring ke dalam Pen yg sudah dipersiapkan g) Membuat berita acara apabila terdapat kondisi sapi : mati di perjalanan, lemah, patah kaki, kondisi tidak normal lainnya). BA ditandatangani oleh Petugas Expedisi, supir truk, dan petugas penerima sapi h) Pemberian obat stress (contra stress ATP plus) sesuai administer (dosis dan petunjuk label) sampai dengan timbang awal i) Pakan dan air minum bersih sudah tersedia di bak pakan/ bak minum j) Laporan penerimaan jumlah dan kesusutan berat sapi dari pelabuhan ke timbang terima truk k) Catatan timbang dan catatan diterima atau ditolaknya sapi sebagai sapi bibit harus segera dilaporkan ke pimpinan langsung untuk segera dilaporkan ke kantor Pusat. l) Petugas penerimaan harus setingkat Supervisor atau pejabat lain yang ditunjuk langsung oleh Pimpinan. m) Dokumen / berita acara penerimaan sapi harus ditandatangani oleh Supervisor atau pejabat lain yg telah ditunjuk oleh pimpinan dan diserahkan ke Bagian Administrasi Ternak n) Pada kedatangan malam hari, petugas yang bertanggung jawab adalah Perwira Piket di bantu oleh karyawan yg piket pada malam itu a) TA dimulai minimal setelah sapi istirahat 2 hari (2x24jam) setelah penerimaan b) Pemeriksaan kondisi dan akurasi timbangan c) Pemasangan ear tag, penimbangan individu, treatment, dan drafting/ pengelompokan sapi berdasarkan jenis kelamin, berat, kondisi sakit/sehat d) Pencatatan berat, identifikasi, ex-property (asal), breed dan kondisi (sehat dan sakit) e) Penanganan / handling sapi selama proses TA dilakukan dengan hatihati 79
f)
3
Seleksi Awal
4.
Perawatan Sapi Bibit
Pemberian obat anti stress selama 2 hari setelah TA, ikuti petunjuk label administer ( dosis dan aturan pemberian) g) Laporan Timbang Awal a) Sapi yang sudah beradaptasi awal selama 2 bulan , akan diseleksi / uji kelayakan Reproduksi dan kesehatan Reproduksi, berat minimal badan minimal ( untuk breed non- local : 270 kg) b) Sapi yg lolos seleksi awal ini akan dilanjutkan ke proses adaptasi,perbaikan kondisi dan pengamatan siklus berahi c) Sapi yang tidak lolos karena alasan reproduksi dan kesehatan digemukkan dan dijual sebagai sapi potong d) Sapi yang lolos seleksi terus diamati kondisinya dan diberikan vit ADE saat PAR, pengamatan berahi ( oestrus , heat ) dilakukan selama 24 jam e) Sapi yg berahi dicatat no telinganya dan dikirim ke Cattle yard untuk di IB Induk Bunting a) b) c) d)
Sapi yang bunting ditempatkan di kandang bunting Kandang sapi bunting dibuat lebih luas Pakan disesuaikan dengan kebutuhan dan dicatat setiap hari Sapi yang akan segera beranak (2 – 3 hr) dipindahkan ke kandang beranak dalam kondisi bersih. Setelah 1 minggu beranak dimasukkan kedalam kandang Laktasi e) Sapi kelompok ini tidak boleh banyak gangguan (Stress) Saat Lahir a) Tali pusat dipotong ( sisa +/- 2 cm dr pangkal ) b) Tali pusat diberi desinfektan dan anti Lalat ( Yodium , Gusanex dll ) c) Dilakukan penimbangan / pencatatan berat lahir (Maksimal 24 jam setelah kelahiran),dan ear tag induknya d) Harus mendapat kolostrum induk semaksimal mungkin
80
e) Pada kasus pedet sulit menyusui (lemah dll) harus dibantu untuk disusui f) Pedet dibiarkan menyusui Induk secara bebas selama 2-3 bulan (Tergantung kondisi Pedet dan kondisi Induk) g) Diberi vit ADE @ 2ml / ekor saat pemberian ear tag ( 3 hari setelah lahir) h) Diberi pengobatan / pencegahan penyakit bila diperlukan. i) Pedet umur > 3 bulan harus di identifikasi ( pemberian notel) Induk Laktasi
5.
Perkawinan
a) Pakan disesuaikan dengan kebutuhan dan dicatat setiap hari b) Induk yang mengalami Mastitis ( Radang Ambing ) harus mendapatkan suntikan antibiotik (mastilak),dan pengeringan ambing c) Kondisi pengobatan harus dicatat dalam buku Induk d) Situasi proses kelahiran harus dicatat ( Kesulitan beranak, Abortus dll ) dalam buku Induk e) Kondisi Pedet yang baru lahir harus dicatat ( Lemah, sehat ,dapat menyusu sendiri dll) Heifer / Cow a) b) c) d) e) f) g)
Umur ; Minimal : 1.5 - 2 tahun Berat : Minimal : 270 non Lokal Alat Reproduksi : Normal Siklus Heat : Normal Exterior : Bagus (ex: tinggi gumba min 120 cm) Temperament : Bagus Kesehatan : Bagus Metoda Perkawinan a) Artificial Insemination ( Inseminasi Buatan) b) Kawin Alam
81
6.
Penjualan Sapi Bibit 1) Waktu Penjualan
2) Teknis Penjualan
3) Pengiriman Ternak
7.
Sistim Pencatatan / Rekording / Pelaporan
8.
Penanganan Sapi sakit
a) Pelayanan penjualan reguler dimulai jam 13.00, kecuali ada pertimbangan khusus dan disposisi manajemen b) Adanya dokumen kesehatan ternak (surat ket.sehat dari disnak,ket. Bebas penyakit dri balitnak) Catatan Individu Sapi Bibit dll a) Petugas mengetahui pen sapi yang kan dijual dan harga sapi b) Mempersiapkan dan memeriksa timbangan, sebelum sapi dikeluarkan dari pen (sesuai spesifikasi konsumen) a) Untuk kasus Pengiriman Ternak dengan memakai Truk, harus benar benar memenuhi syarat antara lain: Bak Truk harus cukup tinggi, kokoh, beralas sawdust (serbuk gergaji) yang cukup tebal ( +/- 20 cm ) b) Persiapan pakan hijauan segar dan air minum harus cukup c) Sebaiknya setiap beberapa saat pengawal sapi harus mengontrol kondisi Sapi d) Perjalan sebaiknya pada sore / malam hari e) Kecepatan kendaraan sebaiknya stabil f) Pada proses penurunan, Sapi harus diturunkan pada tangga turun yang berdekatan dengan kandang g) Sapi yang baru sampai diberi obat anti stress ( suntikan atau via air minum a) Record Harian b) Record Layak Servis c) Record Servis IB d) Record / kartu IB e) Record Populasi f) Record Peralatan IB Individu Induk/Heifer a) Treatment sesuai diagnosa , ikuti petunjuk label administer ( dosis dan aturan pemberian) b) Ditempatkan dalam kandang khusus perawatan (hospital pen) c) Pola pakan untuk sapi sakit 82
9.
Pengelolaan Lingkungan
d) Pengamatan dan Evaluasi kondisi sapi secara periodik ( catatan konsumsi) e) Untuk sapi yang kondisinya semakin menurun, dibuat tertulis ajuan untuk di jual ke marketing f) Laporan Sapi Sakit a) Lingkungan tempat kerja dan sekitarnya harus tertata dengan baik, asri , bersih dan nyaman b) Penanganan limbah bersih dan baik
83
Lampiran 3. Data Perhitungan pada Tahun 2009 dan 2010
Peubah yang diamati Service per conception (%)
Straw yang digunakan (buah) Tahun 2009 1697
Tahun 2010 891
Conception Rate (%)
Akseptor (ekor) Tahun 2009 1084
Tahun 2010 594
Total Tahun 2009 1,6
Tahun 2010 1,5
Akseptor yang Induk bunting (ekor)
bunting (ekor)
Total
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2009
2010
2009
2010
2009
2010
1084
594
1398
675
78
88
Calving Rate (%)
Akseptor yang Kelahiran (ekor)
bunting (ekor)
Total
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2009
2010
2009
2010
2009
2010
379
738
1635
882
23
84
84