RESPONSI/PRAKTIKUM
MODUL 8
DIAGRAM PARETO
COURSE CONTENT DEVELOPMENT FOOD QUALITY ASSURANCE COURSE GLOBAL DEVELOPMENT LEARNING NETWORK
VIII. DIAGRAM PARETO 1. PENDAHULUAN Nama diagram Pareto diambil dari nama seorang ahli eknonomi berkebangsaan Italia Vilfredo Pareto yang hidup disekitar awal abad ke 20. Diagram Pareto didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar dari masalah yang timbul berakar pada sebagian kecil masalah utama. Diagram ini pada awalnya menampilkan distribusi frekuensi tentang kesejahteraan beberapa negara, yang kemudian ternyata sesuai untuk diterapkan pada manajemen mutu. Diagram Pareto menunjukkan bahwa sekitar 80 % dari kekayaan atau kesejahteraan negara-negara dikuasai oleh sekelompok kecil negara. Jika diterapkan pada manajemen mutu, diagram pareto umumnya mengatakan bahwa 80% dari problem dapat diselesaikan jika penyebab utamanya yang umumnya ditimbulkan oleh sekelompok kecil penyebab utama (20%), dapat diselesaikan. Perhatikan data mengenai reject produk nugget yang diperlihatkan pada Tabel 4, anggaplah bahwa data tersebut telah dikumpulkan untuk selang waktu yang sama bagi setiap kategori reject. Dari data terlihat bahwa kulit terkelupas dan patah mendominasi reject produk tersebut. Untuk meyakinkan hal ini maka data tersebut ditransformasi ke dalam bentuk diagram Pareto, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5. Namun sebelum itu akan lebih baik jika dibuat terlebih dahulu tabel tambahan yang menampilkan jumlah reject dalam persen kumulatif seperti yang diperlihatkan pada Tabel 5. Tabel 4. Data reject produk nugget
Tabel 5. Persen reject dan persen kumulatif dari jumlah reject No. Kategori Reject Jumlah Persen Persen Reject Reject Kumulatif (%) (%) 1 Patah 2662 31.52 31.52 2 Retak 619 7.33 38.85 3 Kulit mengelupas 4276 50.63 89.48 4 Bercak hitam 233 2.76 92.24 5 Warna tidak seragam 199 2.36 94.60 6 Kelebihan berat 323 3.82 98.42 7 Lembek 64 0.76 99.18 8 Bentuk tidak seragam 69 0.82 100.00 Jumlah 8445 100.00
100 80 60 40 20 0 lupas
Patah
Retak
berat
Bercak
Warna
Bentuk
Lembek
Gambar 5. Diagram pareto dari data reject produk nugget Diagram pareto mempunyai ciri khas yaitu sumbu y merupakan persen terhadap total reject dan panyajian data dalam grafik atau diagram sekaligus menampakkan baik grafik batang dari nilai persentase masing-masing reject terhadap total reject maupun grafik garis mengenai persen kumulatifnya seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5. Oleh karena itu diagram pareto digunakan untuk menunjukkan prioritas pada suatu masalah dimana kepada masalah dominan tersebut (dalam contoh Gambar 5 adalah kulit terkelupas dan patah) dapat dilakukan penyelesaian yang terarah. Fokus penyelesaian terhadap masalah tersebut kemudian akan dapat dilakukan dan dikembangkan lebih lanjut.
2. PENGERTIAN DIAGRAM PARETO Diagram Pareto adalah distribusi frekuensi mengenai jumlah persen kejadian yang disajikan bersama-sama dengan persen kumulatifnya. 3. TUJUAN Pembuatan diagram Pareto bertujuan untuk menunjukkan urutan prioritas dari sejumlah problem yang biasanya terkonsentrasi hanya pada satu atau dua jenis masalah utama saja, dari berbagai jenis masalah yang muncul selama pengamatan. 4. PELAKSANAAN Pembuatan diagram Pareto umumnya dilakukan sebagai lanjutan dari analisa-analisa sebelumnya seperti brainstorming, pembuatan check sheet, penyusunan diagram ishikawa dan sebagainya. Hasil-hasil dari analisa terdahulu tersebut kemudian divisualisasikan dengan menggunakan diagram Pareto guna menunjukkan bagaimana pentingnya menanggulangi problem utama yang ditunjukkan dalam diagram Pareto tersebut. Dalam penyusunan diagram Pareto, perlu diperhatikan beberapa hal berikut: a. Kumpulkanlah telebih dahulu data-data yang telah diperoleh dan dicatat menggunakan check sheet. b. Buatlah tabel yang merangkum jumlah reject pada selang waktu yang lebih lama dibanding yang tercantum dalam check sheet, misalnya setiap minggu, selama sebulan dan sebagainya (seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4) c. Dari tabel yang terbentuk itu buatlah tabel pembantu yang memuat jumlah persen dan persen kumulatif dari masing-masing reject (seperti yang diperlihatkan pada Tabel 5 dengan menggunakan data dari Tabel 4). d. Kemudian dari tabel persen jumlah tersebut, buatlah grafik batang untuk persen jumlah untuk masing-masing reject e. Sedangkan untuk persen kumulatif dicantumkan berbentuk kurva garis yang melengkung diatas grafik batang. Pembuatan diagram Pareto biasanya dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dilakukan tindakan perbaikan dan sesudahnya. Pembuatan diagram Pareto sebelum tindakan perbaikan dengan demikian menunjukkan banyaknya reject mula-mula pada masing-masing kategori, sedangkan sesudah dilakukan tindakan penanggulangan atau tindakan perbaikan diagram Pareto menunjukkan sejauh mana penanggulangan masalah telah berhasil dilakukan.
5. Pustaka 1. Alli, I. 2004. Food Quality Assurance: Principle and Practices. CRC Press, NY. 2. [BOB] Bureau of Bussiness Practice. 1992. Handbook of Quality Standard and Compliance. Prentice Hall, Englewood City, NJ. 3. [BSN] National Standarization Agency - Badan Standarisasi Nasional-. 1998. SNI Standard compilation (Senarai-SNI). Jakarta. 4. Dillon, M and Griffith. C. 2001. Auditing in The Food Industry. CRC Press. England. 5. Hoyle, D. 1994. Quality System Handbook. Butterworth-Heinmann, Ltd. Oxford. 6. Kadarisman, D. Dan Wirakartakusumah, M.A. 1995. Standarization and food quality assurance development. Food Technology Bulletin, Vol. VI (1). 7. Knight, J.B. and Kotschevar, L.H. 2000. Quantity food Production and Planning, John Wiley and Sons. 8. Newslow, D. L. 2001. The ISO 9000 Quality System: Application in Food and Technology. Wiley Interscience, NY. 9. Tenner, A.R. and I.J. Detoro. 1992. Total Quality Management. AddisonWesley Publishing Company.