POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP Ekowisata pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society (1990) adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan serta kesejahteraan penduduk setempat. Namun dalam perkembangannya ternyata bentuk ekowisata ini berkembang karena banyak digemari oleh wisatawan. Wisatawan ingin berkunjung ke area alami yang dapat menciptakan kegiatan bisnis. Kemudian, ekowisata didefinisikan sebagai bentuk baru dari perjalanan bertanggungjawab ke area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata. Sementara itu destinasi yang diminati wisatawan ecotour adalah daerah alami. Ekowisata tidak melakukan eksploitasi alam, tetapi hanya menggunakan jasa alam dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik, dan psikologis wisatawan. Ekowisata bukan menjual destinasi tetapi menjual filosofi. Dari aspek
inilah
ekowisata
tidak
akan
mengenal
kejenuhan
pasar.
Pengembangan ekowisata di dalam kawasan pantai dapat menjamin keutuhan dan kelestarian ekosistem pantai, yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan ketersediaan sumber daya tersebut. Oleh karena itu, penataan kawasan di Teluk Penyu sangat penting dan mendasar dalam rangka memelihara dan melestarikan keunikan dan kekayaan ekosistem. Adanya Pulau Nusakambangan dan Benteng bekas pertahanan Belanda yang dikenal dengan Benteng Pendem juga menambah keunikan dan daya tarik tersendiri dari sisi filosofi dan sejarahnya. Sedangkan, Pariwisata itu sendiri merupakan salah satu sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2011, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Pariwisata telah bergerak menjadi 1
sebuah industri yang digerakkan oleh pasar. hal ini menghadirkan dan mempromosikan pertumbuhan potensial dan menarik perhatian para investor dan Pemerintah. Dalam hal ini, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi yang lebih tinggi dalam rangka pengembangan pariwisata dan kelestarian lingkungan hayati daerah pantai. Pantai Teluk Penyu yang berada di Cilacap tak ubahnya menjadi salah satu bagian darinya. Selain pemandangan alami pantai Teluk Penyu, sejarah dan filosofi serta keramahtamahan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri yang menimbulkan keingintahuan wisatawan untuk mengunjungi dan mengeksplor pengetahuan alam dan sejarah secara lebih dalam. Bagi suatu daerah, termasuk di Cilacap, industri pariwisata merupakan peluang yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Pariwisata telah tumbuh sebagai industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang sangat cerah dikemudian hari bagi sebuah pembangunan. Secara politis telah disadari oleh pemerintah bahwa pariwisata adalah peluang bisnis untuk menyumbang devisa, penciptaan lapangan kerja, penciptaan kesempatan berusaha, menumbuhkan kebudayaan dan kesenian, dan juga sebagai upaya mengasah atau membina rasa hormat dan cinta tanah air bagi wisatawan domestik. dengan kata lain, pariwisata dikembangkan tidak semata-mata sebagai sektor tunggal melainkan terintegrasi dengan berbagai aspek kehidupan budaya, sosial, politik dan ekonomi masyarakat. Potensi sumber daya alam yang dapat didayagunakan dalam kawasan pantai Teluk penyu dan sekitarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kegiatan wisata dan non-wisata yang menunjang kegiatan wisata. Pariwisata pantai atau pesisir dapat dikembangkan dengan
strategi pembangunan yang
memanfaatkan modal sosial
masyarakat, khususnya rasa saling memiliki masa depan bersama dan bekerja sama sehingga mengoptimalkan kualitas dan kuantitas jaringan, komunikasi,
inisiatif,
inovasi
dan
kemampuan
adaptasi
terhadap 2
perubahan
lingkungan
serta
kelestarian
lingkungan
hayati.
Pendayagunaan potensi sumber daya alam melalui kegiatan wisata antara lain: perahu wisata biasa, pancing wisata, ski air, areal pasir putih, areal kamping (camping ground), serta komplek peristirahatan (bungalow) dengan latar belakang panorama laut. Sedangkan kegiatan non wisata, antara lain: budidaya rumput laut, budidaya/pembesaran ikan jaring apung, perikanan tradisional di sekitar kawasan, serta pendidikan dan penelitian. Kegiatan-kegiatan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga setiap kegiatan memiliki daerah tertentu. Fungsi yang sangat mendasar yang dapat dilakukan di kawasan Teluk Penyu dan sekitarnya antara lain: • Sebagai wahana konservasi sumber daya hayati pesisir dan lautan dalam rangka upaya perlindungan kawasan dan pelestarian sumber daya yang ada. •
Sebagai
wahana
penelitian
(research)
dan
pemantauan
(monitoring) sumber daya hayati, meliputi sarana dan pra sarana penelitian dan penyebarluasan informasi. • Sebagai wahana partisipasi masyarakat dari segala lapisan, baik lokal maupun non-lokal dalam rangka pendidikan dan pembinaan yang berwawasan
linkungan
sehingga
pembudayaan
sadar
dan
cinta
lingkungan dapat dicapai. • Sebagai wahana pemanfaatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang meliputi kegiatan wisata alam dan usaha perikanan yang bersahabat dengan lingkungan. Pantai Teluk Penyu ini merupakan suatu tempat dimana pengunjung dapat bermain-main pasir atau ombak, dan tempat istirahat sambil menikmati pemandangan laut atau sambil menjemur badan. Hal yang perlu diperhatikan di lokasi ini adalah sampah, baik dari pengunjung atau pihak pengelola, yang merupakan sumber pencemaran yang potensial. Selain itu perlu dijaga keutuhan estetika, seperti pemandangan, kebersihan, dan sebagainya. 3
Potensi wisata pantai tersebut dapat dieksplorasi secara optimal, dengan berbagai pendekatan pembangunan serta kebijakan ekonomi dan sosial, yang mendasarkan pada nilai-nilai budaya lokal, sehingga akar budaya
masyarakat
pantai
setempat
memberi
warna
eksotisme
pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan hayati daerah pantai. Selain itu, demi terwujudnya pengembangan potensi pariwisata, diperlukan diharapkan
pemberdayaan mempunyai
Masyarakat
prioritas
Pesisir
program
yang
dan
pantai
berkaitan
yang
dengan
pembangunan kualitas sumberdaya manusia, untuk mengembangkan potensi di wilayah pesisir dan pantai berlandaskan budaya dan kearifan lokal. Pemberdayaan membangun
masyarakat
kemampuan
pesisir
masyarakat
ini
pesisir
adalah sebagai
upaya salah
untuk satu
kelompok masyarakat yang mengembangkan kehidupan di perairan laut dan hidup dalam kondisi marginal yang diharapkan mampu memperbaiki akses terhadap modal, informasi dan teknologi perikanan sehingga masyarakat pesisir dapat lebih mudah memasarkan hasil perikanannya, mendapatkan surplus dan meningkatkan taraf kesejahteraan. Tersedianya dan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan, tersedianya prasarana dan sarana produksi secara lokal yang memungkinkan masyarakat dapat memperolehnya
dengan
harga
murah
dan
kualitas
yang
baik,
meningkatnya peran kelembagaan masyarakat untuk mencapai tujuantujuan individu, terciptanya kegiatan-kegiatan ekonomi produktif di daerah yang memiliki ciri-ciri berbasis sumberdaya lokal (resource-based), memiliki pasar yang jelas (market-based), dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan kapasitas sumberdaya (environmental-based), dimiliki dan dilaksanakan serta berdampak bagi masyarakat lokal (local society-based), dan dengan menggunakan teknologi maju tepat guna yang berasal dari proses pengkajian dan penelitian (scientific-based), terciptanya hubungan transportasi dan komunikasi sebagai basis atau 4
dasar hubungan ekonomi antar kawasan pesisir serta antara pesisir dan pedalaman, serta terwujudnya struktur ekonomi Indonesia yang berbasis pada kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan laut sebagai wujud pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya alam laut. Dan dalam kegiatannya, diperlukan pula unsur-unsur strategis pengembangan dan pengelolaan pariwisata pantai atau pesisir mencakup: kebijakan pemerintah sesuai karakteristik geografis dan sosio kultural masyarakatnya, pemberdayaan modal sosial masyarakat pantai berupa terbukanya akses peran serta masyarakat, prasarana
dan
infrastruktur
yang
pembangunan sarana,
mendukung
kemudahan
akses,
pemberdayaan ekonomi masyarakat pantai melalui pemberdayaan potensi tenaga kerja masyarakat sekitar, budaya dan kearifan lokal dalam melestarikan lingkungan hidup kawasan tersebut, contohnya akomodasi tempat tinggal penduduk untuk pariwisata yang menonjolkan kearifan budaya lokal terhadap alam. Keramahtamahan penduduk dan kearifan lokal dalam melestarikan budaya dan lingkungan hayati tersebut inilah yang menjadi nilai tambah wisata konservasi (ekowisata) sebagai ciri khas masyarakat pesisir pantai Teluk Penyu, masyarakat pesisir yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan alam yang dihasilkan oleh laut dimana
laut
adalah
tempat
mereka
mengelola
kehidupannya,
mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk mengoptimalkan potensi kelautan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari mereka dalam pengembangan kawasan wisata konservasi sebagai salah satu bentuk pengelolaan kawasan wisata yang berupaya untuk memberikan manfaat terutama bagi upaya perlindungan dan pelestarian serta pemanfaatan potensi dan jasa lingkungan sumber daya kelautan.
Penulis Bakohumas DPPKAD Kabupaten Cilacap
SUPRIYATNO 5