PENGEMBANGAN EKOWISATA ( ECOTOURISM ) DI KAWASAN SEGARA ANAKAN CILACAP
Berbicara mengenai Kawasan Segara Anakan sangatlah menarik untuk dibahas, dikaji dan dikelola untuk menjadi kawasan wisata yang menarik dan potensial untuk diperkenalkan pada dunia luar serta untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Cilacap dari sektor Pariwisata. Kawasan Segara Anakan apabila dijadikan kawasan pengembangan Ecowisata maka harus didukung oleh seluruh masyarakat pesisir / nelayan, Dinas terkait, dalam hal ini Dinas Kelautan Perikanan dan Pengelola Kawaasan Segara Anakan ( DKP2SKSA ) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta masyarakat umum. Pengembangan Ecowisata Di kawasan Segara Anakan selama ini terkesan berjalan sendiri-sendiri antar dinas terkait, padahal agar Pengembangan Ecowisata berhasil, semua kompenen yang ada harus dikerahkan baik fisik maupun non fisik. Pengembangan Ecowisata
banyak melibatkan Pembangunan fisik
dan non fisik yang harus berjalan secara simultan dan sinergis., yang artinya pembangunan yang saling mendukung dan melengkapi secara bersamaan karena melibatkan banyak pihak mengingat kawasan Segara Anakan termasuk wilayah konservasi yang bekelanjutan. Keberadaan kawasan Segara Anakan yang merupakan Kawasan Konservasi
apabila
Pengembangan
akan
Ecowisata
dikembangkan
yang
menarik
menjadi dan
pembangunan daerah pesisir dan pulau-pulau kecil,
kawasan
potensial
bagi
maka harus
memperhatikan pembangunan fisik dan non fisik sebagai berikut : 1. Pembangunan fisik / Infrastruktur Pembangunan ini adalah pembuatan dan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pengembangan Ecowisata Segara Anakan.
Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pengembangan seperti penyediaan
kapal transportasi dari pelabuhan Sleko ke
Segara Anakan yang cukup tersedia dan On time, jalan antar obyek wisata yang
memadai dan alat penunjang lainnya,
yang
mendukung pengembangan Ecowisata.. Pembangunan fisik ini bila dilakukan secara Komprehensif terus- menerus dan terprogram sesuai rencana pengembangan Ecowisata yang terpadu , maka
banyak wisatawan yang ingin
mengunjungi Kawasan Segara Anakan dan sekaligus mengunjungi pantai
Rancababakan
yang
berada
disebelah
Barat
Pulau
Nusakambangan. Keterpaduan
pembangunan
fisik
ini
akan
membuat
pengembanagan Ecowisata cepat terealisir secara baik sesuai peruntukannya sebagai kawasan konservasi. 2. Pembangunan Non Fisik Pembangunan non fisik ini meliputi pembangunan budaya cinta laut dan kelautan,
hal ini harus dilakukan melalui Dinas terkait seperti
penyediaan informasi tentang Segara anakan , serta kemudahan dalam mengunjungi kawasan segara Anakan , termasuk perijinan, Pembuatan Baliho dan Informasi wisata yang ada di kawasan melalui media elektronik dan media cetak. Kemudahan informasi dan akses menuju Kawasan Segara Anakan ini akan menjadikan Ecowisata Segara Anakan menjadi primadona tujuan wisata, seperti Ecowisata Kepulauan Seribu di Jakarta, Pengembangan Ecowisata di kawasan Segara Anakan tidak terlepas dari Dinas terkait yang
menangani bidang Pesisir dan Pulau-pulau kecil dan Dinas
Pariwisata khususnya. Untuk itulah DKP2SKSA dan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
harus saling bahu–membahu sesuai tugas pokoknya masing-masing mengerahkan segenap daya upaya untuk mewujudkan Ecowisata
Kawasan Segara Anakan yang maju dan feasible bagi pembangunan Cilacap. Penanganan oleh Dinas terkait bisa dijabarkan secara singkat sebagai berikut : 1. Dinas Kelautan Perikanan dan Pengelola Sumber Kawasan Segara Anakan ( DKP2SKSA ) Dinas ini membangun dan mengelola segala macam yang berkaitan dengan isi ,sarana prasarana penunjang wisata di Kawasan Segara Anakan dan sekitarnya, lebih jelasnya adalah mengurus Hutan Mangrove, Sarana penunjang seperti , Kolam pemancingan, Gasebo, Traking Mangrove , warung Kuliner Hasil laut yang dikelola kelomopk nelayan setempat / PokMas hasil laut yang telah terbentuk. Apa yang ada di kawasan Segara Anakan dikelola dan dikembangkan oleh Dinas ini sebagai mentornya ( Pembimbing dan Pembina ) Segala Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Ecowisata yang ada di kawasan ini. Sebagai mana kita ketahui potensi wisata yang ada dikawasan ini sangat beragam untuk bisa dikembangakan sebagai obyek Pengembangan Ecowisata /
wisata seperti, wisata bahari, wisata
kuliner, serta wisata alam Gua dan Pantai. Ragam Ecowisata yang bisa dikembangkan di Segara Anakan ini boleh dikatakan lengkap seperti: a. Ecowisata Pendidikan Ecowisata ini adalah wisata dengan menggabungkan unsur pendidikan
didalamnya,
yang
artinya
berwisata
sambil
menanamkan sikap dan perbuatan pada anak didiknya , dari anak SD s/d Mahasisswa,
bahwa betapa penting arti Lingkungan
Segara Anakan bagi keberlangsungan kehidupan flora dan fauna laut di dalamnya,seperti hutan mangrove,
jadi di sini adalah
menanamkan sikap dan perbuatan sejak dini akan pentingnya pelestarian alam dan Ecosistem yang ada.
b. Ecowisata Hutan Mangrove Kawasan Segara anakan yang sebagian adalah hutan mangrove sangat baik untuk dijadikan areal wisata hutan mangrove dengan menelusuri kedalamnya dengan perahu, yang akan disuguhi pemamdangan hutan mangrove yang indah dikanan kirinya beserta faunanya. c. Ecowisata Pantai dan Gua Di kawasan ini pula terdapat pantai yang sangat Indah dan perawan yaitu Pantai Rancababakan yang terletak disebelah barat pulau Nusakambangan,
untuk mencapainya harus menelusuri
hutan mangrove dengan kapal melewati Kawasan ini, dan tidak kalah menariknya adanya Gua masigit Sela, yang sangat indah stalagtit dan stalagmitnya untuk dilihat dan diabadikan. Ecowisata yang ada di Kawasan Segara Anakan ini apabila dikembangkan secara
konsisten dan profesional oleh pemerintah
Daerah dan Dinas terkait, akan menjadikan Kawasan ini Primadona Ecowisata Di Jawa Tengah bagian Selatan
2. Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Dinas ini berperan sebagai Broker atau Agen Wisata dari
Produk
komoditas berupa kawasan wisata alam / Ecowisata Segara Anakan Untuk lebih jelasnya Dinas ini yang
menawarkan , menjual
keindahan pada wistawan akan keberadan Ecowisata yang Indah beserta Kampung Laut dengan segala Potensinya di Segara Anakan., Kalau di dunia usaha lebih dikenal sebagai Agen Biro perjalanan Wisata. , yang berarti Dinas ini harus mengkemas sebaik mungkin dan sebanyak mungkin informasi terkait
Ecoiwisata dan Akomodasinya
bagi wisatawan yang datang ke kawasan Segara Anakan ini..
Kedua
Dinas
ini
harus
saling
sinergi
didalam
menangani
pengembangan dan pengenalan Ecowisata dikawasan Segara Anakan
ini,
baik bergerak secara sendiri-sendiri maupun berbarengan yang
penting satu tujuan yakni pengembangan Ecowisata Segara Anakan yang Maju dan berkelanjutan.. Pengembangan
Ecowisata
Dikawaasan
Segara
Anakan
yang
didalamnya ada Kampung Laut yang sekarang ini sudah menjadi satu kecamatan yaitu Kecamata Kampung Laut , hal ini akan memudahkan pihak terkait untuk mengembangkannya. Ecowisata yang akan dikembangkan di kawasan Segara Anakan, akan banyak menggerakan roda perekonomian yang ada di kawasan ini, khususnya Kampung Laut, Pengembangan Ecowisata kedepannya seperti halnya yang ada Di Kawasan Kepulauan Karimunjawa dan Kepulauan Seribu, Kedua kawaasn konservasi ini pengembangan Ecowisatanya dengan memanfaatkan keadaan alam dan potensi sumberdaya manusia secara terpadu . Keterpaduan dalam pengembangan Ecowisata dikawasan Segara Anakan ini antar instansi terkait antara Dinas Pariwisata , DKP2SKSA dan Kecamata Kampung Laut akan sangat menentukan Pengembangan
Ecowisata
Di
Cilacap
ini,
Sebagai
keberhasilan gambaran
pengembangan Ecowisata ini sebagai berikut ; Sebagai Roll Model / Cara Pengembanagan
bisa kita contoh
Pengembangan Ecowisata Kawasan Kepulauan Karimunjawa,
di sana
yang kita ketahui bila ada wisatawan / rombongan wisata, Dinas terkait / Pariwiasata menangani dengan Profesional segala bentuk kebutuhan wisatawan dari hilir sampai hulu / dari makan sampai penginapan dan akomodasi, yang Kemudian disampaikan ke Pengelola Kawasan, yakni Karimunjawa Ekplore yang Akan menanganinya, Karimunjawa Ekplore ini adalah Pengelola Kawasan Karimunjawa Dibawah Kendali Pembinaan Departemen Kehutanan. Karimunjawa Ekplore inilah yang akan mengelola , menangani semua keperluan wisatawan Ecowiwiasata ini, Cara pengembangan ini
sangat baik sekali karena semua komponen dilibatkan dari Dinas terkait sampai masayarakat lokal Karimunjawa diikut sertakan didalamnya. Pengembangan Roll Model seperti inipun bisa kita terapkan di Kawasan Segara Anakan seperti, Untuk mendatangkan wisatawan serta perjalanan wisatanya
kita serahkan penanganannya pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan beserta Kemasan Pengelolaannya, Setelah itu di serahkan atau diambil alih pengelolaannya dan penanganannya oleh DKP2SKSA dalam hal Ecowisatanya,
dengan jalan
memberdayakan
masyarakat setempat dalam penyediaan penginapan dan akomodasinya Pengelolaan seperti ini hampir mirip Di kawasan Kepulauan Seribu di Jakarta, sangat berhasil dalam meningkatkan pendapatan Asli Daerah Jakarta lewat Sektor Pariwisata Jasa Lingkungan / Ecowisata , Sekaligus melestarikan
kawasan
Kepulauan
Seribu
Dari
Kepunahan
dan
pendangkalan laut seperti yang terjadi di Kawasan Segara Anakan . Pengembangan pembangunan Ecowisata ini tidak bisa lepas dari kebersamaan ,
keterpaduan antara Dinas terkait dengan masyarakat
setempat, dalam mengelola , mengembangkan dan memelihara Aset Alam
yang ada,
Sebagai sumber pengembangan dan pendapatan
daerah dari sektor wisata . Keberhasilan pengembangan Ecowisata di Cilacap ini sangat berdampak pada perekonomian di kawasan Segara Anakan ( Kampung Laut ) dan sekitarnya, serta dapat Meningkatkan Perndapaan Asli daerah (PAD ) Cilacap.
Daftar Riwayat Hidup : Nama
: Nur Alamsyah, SE
Alamat
: Perumahan Taman Juanda K-10
Pekerjaan
: Karyawan BUMD Percetakan Grafika Indah
Judul Artikel
: PENGEMBANGAN EKOWISATA ( ECOTOURISM ) DI KAWASAN SEGARA ANAKAN CILACAP
Cilacap, 01 November 2014
NUR ALAMSYAH, SE NIP. 69.0124.05.1.015