Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan Kabupaten Cilacap sebagai Poros Wisata Bahari di Pulau Jawa Pulau Jawa merupakan sebuah pulau yang selalu menjadi incaran wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Berbagai budaya, kerajinan, kesenian, peninggalan, panorama alam, dan lain-lain. Itulah segala daya potensi yang menarik wisatawan untuk ke pulau jawa. Kekentalan budaya, keramahan masyarakat, menjadi ciri khas tersendiri bagi wisatawan. Puluhan kota atau kabupaten di Jawa menyajikan progam untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satunya Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap berupaya penuh dalam pengangkatan perekonomian disektor pariwisata. Pariwisata yang menjadi andalan adalah di daerah pesisir atau bahari. Kabupaten Cilacap yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Tengah yang mencapai 103 kilometer (http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kabupaten-cilacap). Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang berdampingan langsung dengan pantai selatan Jawa. Sehingga Kabupaten Cilacap termasuk daerah pesisir selatan Jawa. Keadaan pesisir yang unik dikarenakan sebagian pesisir tertutup oleh Pulau Nusakambangan. Dilengkapi dengan pemandangan Cagar Alam Nusakambangan, menyatu dalam deburan ombak Pantai Teluk Penyu atau THR. Tetapi pamor pariwisata Kabupaten Cilacap tahun 2013 kalah saing dengan Pantai Suwuk di Kabupaten Kebumen. Hal itu ditandai dengan tidak tercapainya target pencapaian wisata 1,7 Miliar namun hanya mencapai 1,5 Miliar ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Imam Yudianto. Dia mengatakan bahwa Disparbud Cilacap pada 2014 menargetkan pendapatan sektor pariwisata sebesar Rp1,7 miliar atau sama seperti target pada 2013. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan promosi wisata agar jumlah wisatawan yang datang ke Cilacap semakin meningkat. Hal ini harus ditangani secara serius oleh berbagai komponen masyarakat. Selain wisata pantai, jika menjelajah lebih jauh Kabupaten Cilacap mempunyai sebuah kawasan yang tidak kalah unik yaitu kawasan Segara Anakan. Kawasan Segara Anakan terletak di antara 7°35′ – 7°46′ S dan 108°45′ – 109°01′ E, di perbatasan antara provinsi Jawa Barat dan provinsi Jawa Tengah sebelah selatan Pulau Jawa. Segara Anakan berfungsi tempat pemijahan, pengasuhan, dan tempat mencari makan berbagai
jenis ikan dan udang (KPKSA Kabupaten Cilacap, 2009). Luas keseluruhan kawasan Segara Anakan sekitar 24.000 hektar namun saat ini luasnya hanya mencapai 600 hektar meliputi ekosistem laguna, ekosistem estuaria, hutan mangrove, dan daratan-daratan lumpur yang terbentuk karena sedimentasi. Laguna Segara Anakan merupakan perairan yang berlokasi di daerah muara di pantai selatan Jawa Tengah, terletak di perbatasan antara kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Di seluruh dunia hanya terdapat 13% daerah laguna dan laguna segara anakan merupakan laguna terluas di Pulau jawa, bahkan konon termasuk salah satu laguna terbesar di dunia (M. Unggul Wibowo dalam Joko Syahban. et al., 2004). Segara Anakan sebuah laguna yang terletak di sebelah baratdaya Pulau Nusakambangan. Kawasan lahan basah ini sebagian besar tertutup oleh 26 jenis tanaman mangrove. Ekosistem mangrove di kawasan Segara Anakan merupakan tempat pemijahan, mencari makan, dan membesarkan diri dari setidaknya 45 jenis ikan laut, 85 jenis burung, dan beragam satwa lainnya. Potensi itulah yang dapat menjadikan peluang Kabupaten Cilacap bisa unjuk gigi (eksis) di Indonesia. Akan tetapi permasalahan harus dihadapi dengan serius oleh seluruh pihak yaitu dengan semakin meluasnya sedimentasi (tanah timbul) yang menutupi Kawasan Segara Anakan. Selain itu, pembalakan liar hutan mangrove oleh masyarakat yang semakin merajalela. Masalah tersebut tidak mudah diselesaikan “semudah membalikan telapak tangan”. Akan tetapi kita harus kiat-kiat dengan penuh usaha agar mengembalikan kawasan Segara Anakan seperti sedia kala. Masalah tersebut seharusnya menjadi kekuatan Kabupaten Cilacap untuk terus mengembangkan inovasi jitu untuk menanganinya. Hal ini menjadi latar belakang dikembangkannya konsep “Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan”. Dalam konsep paket ekowisata bahari segara anakan lebih menekankan pada wisatawan lokal maupun mancanegara untuk lebih menjaga kelestarian lingkungan atau berbasis “Go Green”. Sesuai dengan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan, pariwisata ini diarahkan sebagai pariwisata unggulan Kabupaten Cilacap setelah wisata lain seperti Benteng Pendem, Gunung Selok, Museum Soesilo Soedarman, Air Panas Cipari, Pantai Widara Payung, Gunung Srandil, Curug Mandala, dan lain-lain. Diharapkan pembangunan
ekowisata bahari segara anakan menjadi ajang kerjasama bagi semua pihak (masyarakat, pemerintah, dan swasta). Konsep paket ekowisata pada intinya menyatukan paradigma kita tentang ekowisata dan bahari. Dalam ekowisata sebagian besar menggunakan wisata berbasis lingkungan. Akan tetapi wisata bahari lebih cenderung berbasis kelautan. Untuk menyatukan potensi yang ada di Kabupaten Cilacap seperti Kawasan Laguna Segara Anakan, Pantai Teluk Penyu, Hutan Payau, Kampung Laut, Pantai Pasir Putih, dan Pantai Karang Bolong. Tujuan diberlakukannya satu paket wisata bermaksud untuk lebih mempermudah persepsi dan tujuan wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat bahari unggulan di Kabupaten Cilacap. Dilihat dari kacamata wisatawan saat ini pariwisata di Kabupaten Cilacap berjalan sendiri-sendiri. Dengan lokasi wisata yang memencar banyak dikeluhkan karena biayanya mahal dan keterjangkauan lokasi sangat sulit. Waktu yang digunakan juga lebih banyak jika menggunakan kendaraan pribadi. Dari kebanyakan wisatawan lebih tertarik pada suatu paket tujuan tertentu. Karena oleh beberapa hal salah satunya adalah lebih hemat, biaya dapat ditekan seminimal mungkin untuk memudahkan wisatawan ke lokasi tujuan. Manajemen lebih terkoordinir, karena dalam semua lokasi wisata ditentukan lokasinya semua komponen yang terkait dapat dikendalikan dengan mudah. Kelebihannya terjadi pemerataan pendapatan, tidak segan-segan kebanyakan pemilik perahu sering menerapkan tarif yang tinggi dan tidak sama dengan pemilik perahu satu dengan yang lain sehingga memunculkan perasaan tidak puas para wisatawan. Masyarakat dapat terlibat aktif dalam paket wisata ini, dengan berlakunya paket wisata seluruh komponen masyarakat saling dukung dengan kebijakan pemerintah. Sehingga masyarakat dapat mengerti
dan
menerapkan
kebijakan
oleh
pemerintah.
Kecelakaan
dapat
dipertanggungjawabkan, dengan pemberlakuan paket wisata ini setiap tiket masuk dilindungi oleh jasa asuransi. Paket wisata ini turut andil dalam mengajarkan seluruh masyarakat agar tetap menjaga dan ikut melestarikan lingkungan, karena dalam konsep ini seluruh rangkaian wisata berwawasan lingkungan dengan cara dalam satu tiket diberikan fasilitas plus penanaman pohon mangrove di Kawasan Segara Anakan. Lokasi penanaman mangrove dijadikan
sebagai “Hutan Kenangan”. Diberikan nama “Hutan Kenangan” karena disetiap pohon diberikan sebuah papan yang menerangkan jenis pohon mangrove, tanggal penanaman, nama penanam, dan pesan kesan. Hal ini dapat mengurangi aksi corat coret sebagai budaya disetiap lokasi wisata dari tangan yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, diberikan fasilitas juga keselamatan berwisata seperti jaket pelampung, sehingga keselamatan terjamin. Konsep ini juga menekankan dengan arena permainan air misalnya banana boat. Arena permainan air ini dapat ditempatkan diperairan yang tenang. Di Kampung laut dapat dijadikan sentra wisata kuliner dan pusat oleh-oleh Kabupaten Cilacap karena lokasi yang bertepatan ditengah-tengah perairan hal ini menimbulkan keunikan tersendiri dibanding wisata kuliner ditempat lain. Masyarakat dapat mengembangkan rumah makan apung dengan menyajikan makanan dan minuman khas Cilacap. Disini pemerintah diharapkan turut andil dalam pendampingan kepada masyarakat agar terjadi hubungan timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat. Dan agar tercipta kesadaran dimasyarakat betapa pentingnya potensi alam yang ada harus dikelola sendiri dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Menjadi salah satu daerah pesisir tidaklah mudah, terkadang cuaca yang tidak mendukung dapat menjadi kendala disektor ini. Sektor ekowisata bahari memang saat ini belum dikembangkan secara maksimal di pulau Jawa. Hal ini menjadikan peluang Kabupaten Cilacap untuk berbenah dan menguatkan tekad Kabupaten Cilacap sesuai dengan misi Kabupaten Cilacap yaitu perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Dikemungkinkan besar jika proyek “Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan” akan menyerap tenaga kerja dimasyarakat Kabupaten Cilacap. Karena sebagian besar masyarakat di Kabupaten Cilacap bekerja di daerah pesisir serta menekan angka pengangguran di Kabupaten Cilacap. Dan dapat menumbuhkan pendapatan asli daerah Kabupaten Cilacap.
Kelemahan dari paket ekowisata bahari segara anakan dibutuhkan sosialisasi pembekalan paket wisata secara rutin, membutuhkan pendampingan secara khusus disetiap lokasi tujuan paket wisata, dibutuhkan dana yang besar untuk membangun segala infrastuktur dan kelengkapan fasilitas wisata seperti loket, ruang tunggu, toko, kamar mandi, sanitasi kesehatan, dan lain-lain. Selain itu, kebanyakan pemilik perahu tidak melaut jika cuaca tidak bersahabat. Hal ini menjadi tinjauan atau pemikiran serius oleh pemerintah untuk memecahkan masalah ini. Agar wisatawan lokal maupun mancanegara merasa puas dan nyaman atas pelayanan paket wisata ini. Pada dasarnya dalam melakukan suatu pembangunan pasti ada kelemahan dan kelebihan, hal itu ditentukan pada kemampuan dan keinginan masyarakat dalam tercapainya suatu tujuan. Pengembangkan konsep paket ekowisata bahari membutuhkan berbagai dukungan dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat, dan swasta serta terkoordinasinya seluruh bagian wisata. Hal ini diharapkan dapat terkelolanya potensi daerah atau potensi lokal sesuai ekonomi kerakyataan. Untuk itu pariwisata di Kabupaten Cilacap dapat menjadi poros pariwisata bahari di pulau Jawa maupun di Indonesia.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
:Jaka Ramdani
Alamat
:Jl. Sulawesi No. 28 Rt.2/3 Desa Kuripan Kidul Kec. Kesugihan Kab. Cilacap
Pekerjaan
:Mahasiswa STKS Bandung
Judul
: