Potensi Dan Hambatan Objek Wisata Di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung Dela1 Bakarudin2 Yuherman3 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3. Dosen Pendidikan Gegrafi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This research intent describes to hit region that potentially to at makes as wisata's place at Sumpur's district Sijunjung's Regency holy. This observational type is descriptive kualitatif. Data source that is taken is word and indigenous action peopled one knows about problem observational subjek this research is Nagari's Guardian Peripheral, Society and Young Men opener. Subjek is research which is with data collecting tech that doing to pass through interview, observation, and photography. data analyst tech that is done is data reduction, data representation, and gleaning from. Tech tests data authenticity, data and participation representation, observer and triangulation persistence. menunjukan's observational result (1 ) regions that potentially as wisata's place which is (a ) kenagarian Sumpur potency holy that at has it which is Panorama Bukik Lantiak, Lubuak Pandakian's waterfall, and Syehk Ibrahim's Sepulchre (b ) kenagarian Silantai potencies that at has which is as PDRI'S Monument, and Rimbo Lisun (2 ) aught interference which is Sumpur's region transportation off-centered enough holies districts so needs long time enough times at tripping it even there's only one workaday car in out region with circumscribed time too, Farm release whereabouts farm which will at open goes to regions that potentially its field is so difficult, and negative Myth Influence.
Key Word : Potency, Intererence, Wisata’s Object
berpotensi wisata di Kecamatan Sumpur Kudus namun di samping itu banyak kendala yang dihadapi misalnya tentang pembebasan lahan, akses/transportasi dan pengaruh mitos yang negatif di objek wisata Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung.
PENDAHULUAN Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, Menurut Soekadijo (2012) pariwisata adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan pembangunan hotel, pemugaran cagar budaya, pembuatan pusat reakreasi, penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan sebagainya semua itu dapat disebut kegiatan pariwisata sepanjang dengan kegiatankegiatan itu semua dapat diharapkan para wisatawan akan datang. Smith dalam Wardiyanta, (2006)
METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka pengambilan titik sampel tentang potensi dan hambatan objek wisata di Kenagarian Sumpur Kudus Kecamatan Sijunjung dapat kita lihat tabel di bawah ini. TEMUAN KHUSUS
Dr. Saleh Wahab dalam ( Pendit, 1999 : 35) menyatakan bahwa pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas. Termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha yang terkait dengan bidang tersebut. Baik atau tidaknya suatu daerah pariwisata kita harus mengetahui faktor-faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan pariwisata. Kepariwisataan di negaranegara berkembang pada umumnya tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan kendala yang perlu dibenahi secara serius. Seperti halnya kendala yang terdapat dalam kepariwisataan Indonesia. (Bakarudin, 2009 : 53). Sehubungan dengan itu terdapat pula daerah yang terletak dipedalaman Sumatera yaitu Kabupaten Sijunjung yang
1.1 Daerah-daerah yang berpotensi wisata di Kenagarian Sumpur Kudus a. Panorama Bukik Lantiak pemandangan layaknya lukisan, kita bisa nikmati rangkaian bukit barisan yang menjulang tinggi di sertai kabut yang menyelimuti perbukitan seolah-olah bagaikan salju di atas pegunungan. Sore harinya kita bisa menyaksikan matahari terbenam. No
1
2
Kecamatan Sumpur Kudus kenagarian Sumpur Kudus
Potensi Objek Wisata Alam 1. Panorama Bukik Lantiak 2. Air Terjun Lubuak Pandakian
Kenagarian Silantai
Budaya 1. Makam Syehk Ibrhahim
1.
1.Rimbo Lisun
_ Monume n PDRI
Alam Budaya
-
-
-
b. Air Terjun Lubuak Pandakian Memiliki keunikan serta keindahan yang terdapat pula dua tempat pemandian seperti kolam buatan pemandangan tebing yang tinggi diselingi tumbuhan yang menempel pada celah tebing seperti mengucapkan selamat datang, percikan dari tumpahan air terjun yang tak ada habisnya menyejukkan jiwa dan pikiran. c. Makam Syehk Ibrahim Wisata religius ini sama dengan ulakan di Pariaman, Kenagarian Sumpur Kudus bahkan mendapat julukan ”Makkah Darek” atau Mekkah Daratan. Makam syekh Ibrahim terletak di dalam pemakaman yang khusus Makam Syehk Ibrahim ini memiliki ukuran 1 X 2 M dan dikelilingi oleh jeruji besi mirip sebuah penjara, selain itu makam Syehk Ibrahim atau Niniak Tanah Bato ini berada di atas bukit kecil yang di kelilingi persawahan, seolah-olah pulau di tengah lautan. 1.II. Hambatan-hambatan daerah yang berpotensi di Kenagarian Sumpur Kudus a. Panorama Bukik Lantiak 1. Pembebasan Lahan Menurut GD selaku pembuka masyarakat Sumpur Kudus “ lahan untuak mabukak atau mapalue jalan Kanagarian Sumpu ko yo agak susah dek karano sabalah kanan dari kampuang awak ko tabiang dalam, sabalah kida tabiang bakasiak nan acok longsor kalau ala hujan.” Artinya : lahan untuk membuka atau memperluas jalan ke Nagari Sumpu ini sedikit sulit
karena sebelah kanan dari kampung kita ini jurang jalam, sebelah kiri tebing berpasir yang sering terjadi longsor pada musim hujan. 2. Transportasi Menurut SN selaku niniak mamak Sumpur Kudus “nagari awak ko jauh di palosok, oto nan kalua atau masuak daerah cuma cieknyo waktunyo tabate lo, jalannyo nan babelokbelok, tikungan tajam nan bakasiak dek longsor.” Artinya : Nagari kita ini jauh di pedalaman, mobil keluar atau masuk daerah cuma ada satu waktunya juga terbatas, jalannya yang berbelok-belok, tikungan tajam yang berpasir karena longsor. 3. Pengaruh Mitos yang negatif Menurut SW selaku bendahara Wali Nagari Sumpur Kudus “ tradisi nan ado di Nagari awak ko memang ala ado sajak dulu-dulunyo, sebagian urang nan picayo mangatoan kalau indak mananam rantiang sabalun masuak ka Nagari Sumpur Kudus ko padahalnyo ala tahu akan tajadi hal nan aneh-aneh.” Artinya : tradisi yang ada di Nagari kita ini memang sudah ada dari dahulunya, sebgaian orang yang percaya mengatakan kalau tidak menanam ranting sebelum masuk ke Nagari Sumpur Kudus ini, padahal dia
sudah mengetahuinya akan terjadi hal yang aneh-aneh. b. Air Terjun Lubuak Pandakian 1. Pembebasan Lahan Menurut ND selaku Wali Nagari Sumpur Kudus “ kondisi lahan di lubuak pandakian ko medanyo batu-batu gadang, lembahnya nan dalam di tambah lo kalau hujan kondisinyo tu licin.” Artinya : Kondisi lahan di lubuak pandakian ini medannya berbatu-batu besar, lembahnya yang dalam, di tambah lagi jika hujan kondisinya akan licin dan becek. 2. Transportasi Menurut SA selaku Sekretaris Wali Nagari Sumpur Kudus
3. Pengaruh Mitos yang negatif Menurut MZ selaku pendatang di sepanjang jalan menuju lubuak pandakian “ banyak urung mangecekan kalau baru partamo kali kalubuak pandakian ko akan turun hujan.” Artinya : banyak orang mengatakan kalau bru pertama kali ke lubuak pandakian ini akan turun hujan. c. Makam Syehk Ibrahim 1. Pembebasan Lahan Menurut IS selaku tokoh Agama di Kenagarian Sumpur Kudus “ lahan untuk mabukak jalan ka tanah bato ko agak sulik karano sabalah kida jo kanan ado sawah masyarakat ndak nio magian lahannyo untuak jalan do.”
“ jalan manuju lubuak pandakian ko memang jauh dari tampek penduduk waktu kasitupun mamakan waktu labiah kurang 2-3 jam bajalan kaki, jalan nan dilaluipun berupo tanah dan batu-batu tu di tambah lo samak nan dilalui.”
Artinya
Artinya :
2. Transportasi
jalan menuju lubuak pandakian ini memang cukup jauh dari tempat penduduk waktu untuk kesanapun memakan waktu + 2-3 jam berjalan kaki, jalan yang dilaluipun tanah dan batu-batu serta melalui semak belukar.
Menurut EK selaku pendatang Kenagarian Sumpur Kudus
lahan untuk membuka jalan ke tanah bato ini sedikit sulit karena sebelah kira dan kanan ada sawah masyarakat yang tidak mau memberikan lahan untuk jalan.
di
“ jalan ka tanah bato tu keteknyo, kendaraan yang bisa lewat cuma honda, itupun harus urang pandai, karano kiri kanannyo ado jurang.”
Artinya : Jalan ke tanah bato ini kecil, kendaraan yang bisa lewat cuma honda, itupun harus orang yang ahli, karena kiri dan kanannya jurang. 3. Pengaruh Mitos yang negatif Menurut RD selaku masyarakat yang tinggal di dekat kuburan Syehk Ibrahim “Dakek kuburan tu kalau malam jum’at acok nampak cahayo di kuburan tu.” Artinya : Dekat dengan kuburan itu pada malam jum’at sering kelihatan cahaya di kuburan. 2.I Daerah-daerah yang berpotensi di Kenagarian Silantai a. Monumen PDRI Keistimewaan dari monumen PDRI ini dilihat dari nilai sejarahnya yaitu Tugu atau monument merupakan bukti sejarah bahwa di sini pernah didirikan benteng pertahanan.
1. Pembebasan lahan Menurut MG selaku orang tertua semasa perjuangan PDRI di Kenagarian Silantai “ untuak lahan jalan manuju Nagari Silantai ko lai la lumayan ancak tapi tibo didalam ndak tembus do, jalannyo tu buntu, sabanyo kalau dibukak jalan Nagari ko tembus ka Pakanbaru, tapi untuak mambukak tu lahanyo babatu-batu terjal dan curam lo di tambah lo batang kayu nan gadang untuak di campak an.” Artinya : untuk lahan jalan menuju ke Nagari Silantai lumayan bagus, tapi setelah sampai didalam jalanya tidak bisa tembus kemana-mana, jalanya itu buntu, sebenarnya kalau di buka jalan Nagari ini tembus ke Pakanbaru, tapi untuk membuka itu lahanya berbatu-batu, terjal, serta curam dan batang-batang kayu cukup besar-besar untuk di singkirkan. 2. Transportasi
b. Rimbo Lisun
Menurut SB selaku Wali Nagari Silantai
Rimbo Lisun merupakan Hutan Marga Satwa yang merupakan Hutan Lindung yang sangat menyenangkan bagi pecinta penjelajah serta pemandangan bentang daratan yang ditutupi kabut pada bagianbagian puncak bukit menimbulkan kesan alami bagi penikmatnya.
“ Nagari awak ko samo jo Nagari Sumpu nyo tampek kalua daerah cuma ado ciaknyo yaitu melalui Bukik Lantiak, oto nan kalua daerah ciak lo nyo, itupun manjalang kota Soloknyo”.
2.II Hambatan-hambatan daerah yang berpotensi wisata di Kenagarian Silantai
Nagari kita ini sama dengan Nagari Sumpu tempat keluar daerah cuma ada satu yaitu melalui Bukik Lantiak, mobil yang keluar daerah juga satu itupun hanya sampai Kota Solok saja.
a. Monumen PDRI
Artinya :
3. Pengaruh Mitos yang negatif Menurut IH selaku Sekretaris Wali Nagari Siantai "yang mambuek monument PDRI ndak diketahui dek masyarakat lua salah satunya Nagari ko jauh di daerah palosok dek gara-gara itu urang banyak manyangko Nagari awk ko masih banyak tadapek unsur-unsur mistiknyo.” Artinya : yang membuat Monumen PDRI tidak dikenal masyarakat luar salah satunya Nagari kita ini jauh di pedalaman karena itu banyak orang mengatakan Nagari kita ini masih banyak unsur-unsur mistiknya. b. Rimbo Lisun 1. Pembebasan Lahan Menurut JH selaku Masyarakat yang sering ke Rimbo Lisun “ lahan nan palaiang sulik untuk mambukak jalan mungki di rimbo lisun ko soalnyo daerah ko kawasan hutan linduang, di sampiang itu lahan kasitupun mandaki, jurang-jurangnyo tajam-tajam, lun batu-batu gadang lai.” Artinya : Lahan yang paling sulit untuk membuka jalan di rimbo lisun inilah soalnya daerah ini kawasan hutan lindung, di samping itu lahan kasitu mandaki, jurang-jurang tajamtajam, belum lagi batu-batu besar. 2. Transportasi Menurut AT sebagai pendatang di Kenagarian Silantai
“ untuak sampai ka sinan tu yo urang yang bana-bana kuek fisiknyo soalnyo jalan nan di tampuah licin, bakasiak mandaki lo, alun lai samak-samak satinggi awak nan di tampuah, tambah lo jauh dalam rimbo.” Artinya : untuk sampai kesana hendaknya orang yang betul-betul kuat fisiknya soalnya jalan yang akan di dilalui lici, berpasir, mendaki, belum lagi melalui semak-semak setinggi kita yang dilalui serta tempatnya di dalam rimba. 3. Pengaruh Mitos yang negatif Menurut AZ selaku pemandu Rimbo Lisun “ awak pernah mandangga hal nan anehaneh dijalan yang mabuek bulu kuduak wak tagak, alun lai niniak baling nan babunyi kalau la agak patang turun ka bawah.” Artinya : Saya perna mendengarkan hal yang anehaneh dijalan yang membuat bulu kuduk merinding, belum lagi harimau yang berbunyi kalau sudah hampir sore pulang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat di simpulkan. 1. Daerah-daerah yang berpotensi untuk dijadikan sebagai tempat wisata terletak di dua tempat yaitu di Kenagarian Sumpur Kudus : berpotensi itu seperti Panorama Bukik Lantiak, Air Terjun Lubuak Pandakian dan Makam Syehk Ibrahim sedangkan
di Kenagarian Silantai yaitu Monumen PDRI dan Rimbo Lisun. 2. Hambatan-hambatan di daerah-daerah yang berpotensi itu seperti yang dilihat dari yang pertama pembebasan lahan memang sangat sulit untuk diatasi karena medan atau lahan yang akan dibuka berbatu-batu, serta tebing yang curam. Kedua transportasi, transportasi untuk ketempat daerah yang berpotensi itu akses jalannya ada yang tidak memadai sehingga untuk sampai ke daerah tujuan membutuhkan waktu yang cukup lama serta membutuhkan tenaga yang ekstra. dan yang ketiga mitos ini sangat berpengaruh sekali terhadap pendatang ke daerah-daerah yang berpotensi mereka beranggapan kalau daerah itu bertuah. SARAN Bedasarkan data yang diperoleh, maka saran dari penulis adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada Dinas pariwisata setempat agar berperan aktif dalam upaya mengatasi hambatan-hambatan di masing-masing daerah yang memilii potensi wisata di Kabupaten Sijunjung
agar hambatan-hambatan itu tidak menjadi penghalang dalam pengembangan objek wisata. 2. Kepada perangkat Wali Nagari diharapakan lebih giat lagi dalam memajukan daerah-daerah yang memiliki potensi bisa dikenal oleh masyarakat luar dan perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan daerah yang berpotensi tersebut sebagai tempat wisata. DAFTAR PUSTAKA Bakarudin. (2009). Perkembangan permasalahan kepariwisataan. Padang : UNP Press. Pendit, Nyoman S. (1999) ilmu pariwisata. Jakarta : PT. Prasanya Paramita http://madebayu.blogspot.com/2 012/02/pengertian-potensiwisata.html/jumat/8-6-2012 http://bisnis.deskripsi.com/beba s-pariwisata/ jum’at/ 8-6-2012