POLITICAL REGIMES
Lina Miftahul Jannah
Sistem Politik-Birokrasi di Negara Berkembang Birokrasi militer-sipil memegang posisi kunci
dalam penentuan kebijakan Elit (tradisional) dalam struktur masyarakat secara aktif menggunakan kekuasaan untuk memberikan pengaruh politik Sistem parpol yang kompetitif belum terbangun Tidak ada partai massa dominan untuk memobilisasi dukungan bagi rezim
POLITIK Bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem
politik yang menyangkut proses penentuan dan pelaksanaan tujuan-tujuan dari sebuah sistem
PARTAI POLITIK Kelompok yang terorganisir, yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama yang tujuannya memperoleh kekuasaan politik dan melalui kekuasaan tersebut, mereka melaksanakan kebijakan Sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan serta bagi pemimpin-pemimpin partai dan berdasarkan penguasaan ini memberikan pemanfaatan yang bersifat idiil dan materil (Carl J. Friedrich) Politik itu masalah siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana (Harold Laswell)
PARTAI POLITIK Politic has no permanent enemy
Politic has no permanent friend, but… Politic has permanent interest
FUNGSI PARTAI POLITIK Sarana komunikasi politik Sarana sosialisasi politik Sarana rekrutmen politik Sarana pengatur konflik
JENIS PARTAI POLITIK Partai massa: memiliki jumlah anggota yang
besar. Kelemahannya masing-masing aliran berusaha memaksakan kepentingan Partai kader: memiliki keketatan organisasi dan disiplin kerja dari anggota yang terpilih melalui saringan Partai patronase: memiliki organisasi nasional yang tidak ketat, disiplin yang lemah, hanya bertujuan memenangkan pemilu
Hubungan kekuasaan partai politik dan birokrasi Partai Politik Kuat
Birokrasi Lemah
Kuat
Lemah
Responsible Party
Irresponsible Party/Bureaucratic State Regime of Notables Corporatist State Machine of Incumbent
Political Machine
Pemerintahan/Rezim partai politik Polyarchal Competitive System Dominant-Party Semicompetitive System Dominant-Party Mobilization System Communist Totalitarian System
Ada juga yang membagi menjadi: • Sistem Satu Partai • Sistem Dwi Partai • Sistem Satu Partai Dominan (1,5 Partai) • Sistem Multipartai
Polyarchal Competitive System Elite dan politiknya sukar dipisahkan Adanya mobilitas sosial sehingga memicu persaingan Konsensus politik sukar tercapai Mobilisasi dukungan massa dan keikutsertaan pada
program pembangunan sukar dilakukan Birokrasi memiliki masalah internal Adanya dukungan yang sifatnya tidak konsisten dari pembuat kebijakan politik Kelemahan: posisi pemerintah lemah, peraturan sukar diterapkan Negara yang menerapkan: PNG, Filipina, Kostarika, Kolombia, Venezuela, Siprus, Srilanka
Dominant-Party Semicompetitive System = Sistem 1,5 partai Adanya satu partai yang dominan dan
memonopoli kekuasaan politik selama beberapa periode Keberadaan partai-partai lain selain partai dominan dianggap legal dan eksis Munculnya elit muda, urban, sekuler, dan berpendidikan Negara: Malaysia, Meksiko, India
Dominant-Party Mobilization System Kurang adanya kebebasan di dalam berpolitik Banyak terjadi tindak kekerasan Partai dominan merupakan satu-satunya
partai yang diakui oleh negara Partai selain partai dominan dikontrol secara ketat Menitikberatkan pada peran seorang pemimpin Negara: Mesir, Tanzania, Senegal, Zambia, Bolivia
Communist Totalitarian System Terjadi monopoli kekuasaan oleh satu partai, model
politik totalitarian, dan ideologi Marxist Leninist Tidak mengenal adanya legitimasi oposisi secara terbuka karena ideologi komunis yang mendominasi tiap segi kehidupan Terjadi mobilisasi massa karena adanya unsur paksaan Administrator berada di bawah pengaruh partai yang berkuasa Sistem partai tertutup dengan tujuan mempertahankan status-quo Negara: Kuba, RRC, Eropa Timur, Kamboja, Laos, Korea Utara
Instabilitas akibat sistem-sistem politik yang dianut Type of Political System Communist One-Party One-Party Dominant Two Party Multiparty No effective Parties
Number of Countries Country with Coups 3 18 12 11 22 17
0 2 3 5 15 14
(Sumber: Huntington dalam Rusadi Kantaprawira,2006:182)
Stabilitas politik tergantung dari polarisasi ideologi yg dianut partai-partai • Multipartai + polarisasi ideologi yang tinggi = instabilitas politik • Multipartai + polarisasi ideologi yang rendah = stabilitas politik
Perbedaan Birokrasi, Demokrasi, dan Autokrasi BUREAUCRACY Efficiency Discipline Obedience
DEMOCRACY Freedom Participation
Uniform Operation
Majority Rule with Minority Human Right Protection
AUTOCRACY Arbitrary Personal Choice of a Ruler or a Ruling Clique Authoritarian
Perbedaan antara demokrasi dan organisasi publik • • • • •
• • •
DEMOKRASI Equality Rotation in Office Freedom Pluralism Citizen Participation Openness Community Legitimacy Based on Election
• • • • •
• • •
ORGANISASI PUBLIK Hierarchy Seniority Command Unity Participation Based on Expertise Secrecy Impersonality Legitimacy Based on Expertise