Lina Miftahul Jannah – linamjannah.wordpress.com Materi perkuliahan Administrasi Kepegawaian Negara Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia
SEJARAH 1
2
•Sejarah birokrasi menunjukkan, PNS merupakan obyek politik dari kekuatan partai politik (parpol) dan aktor politik. •Jumlahnya yang signifikan
3
• fungsinya strategis dalam menggerakkan anggaran keuangan negara dan sarana/prasarna menjadi incaran tiap parpol untuk menguasai dan memanfaatkan PNS
4
• primordialisme
LEGALITAS UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD
UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
PP Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik
PP Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara Bagi Pejabat Negara Dalam Melaksanakan Kampanye Pemilihan Umum
LEGALITAS Sikap ketiga dari 6 Sikap Keputusan Musyawarah Nasional ke-5 Korpri (satu-satunya organisasi PNS di luar kedinasan), tahun 1999, menyatakan "PNS tidak melibatkan diri dalam kegiatan parpol".
PNS yang melakukan pelanggaran ketentuan itu, dikenai sanksi yang terdapat pada PP 53/2010. Bentuk sanksi, mulai diberi peringatan, diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri, diberhentikan tidak dengan hormat tidak atas permintaan sendiri, sampai diberhentikan tidak dengan hormat.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan.
Dalam kedudukan dan tugas tersebut, Pegawai Negeri harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik secara tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk menjamin netralitas Pegawai Negeri dimaksud, maka dilarang menjadi Anggota dan/atau Pengurus Partai Politik
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004
Dalam upaya menjaga netralitas Pegawai Negeri dari pengaruh partai politik dan untuk menjamin keutuhan, kekompakan, dan persatuan Pegawai Negeri, serta agar dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaganya pada tugas yang dibebankan kepadanya, maka Pegawai Negeri dilarang menjadi Anggota dan/atau Pengurus Partai Politik.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 BAB II LARANGAN DAN KEWAJIBAN (Pasal 2) (1). Pegawai Negeri sipil dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. (2). Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota dan/ atau pengurus partai politik diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 3 (1). Pegawai Negeri Sipil yang akan menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik wajib mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil. (2). Pegawai Negeri Sipil yang mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. (3). Pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berlaku terhitung mulai akhir bulan mengajukan pengunduran diri.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004
PNS yang menjadi anggota/pengurus Parpol dan tidak mengajukan permohonan berhenti sebagai PNS, diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS terhitung mulai akhir bulan yang bersangkutan menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik dan diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundanganperundangan dan berkewajiban untuk mengembalikan penghasilan yang terlanjur diterimanya (termasuk gaji dan tunjangan) sejak akhir bulan yang bersangkutan menjadi Anggota dan/atau Pengurus Partai Politik.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 Hak-hak kepegawaian bagi : Pegawai Negeri yang diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun berhak menerima pensiun, tunjangan hari tua dan tabungan perumahan apabila belum pernah menerima bantuan dari program tabungan perumahan.
Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat tanpa hak pensiun dan diberhentikan tidak dengan hormat berhak menerima pengembalian nilai iuran pensiun, tunjangan hari tua dan tabungan perumahan apabila belum pernah menerima bantuan dari program
APA YANG HARUS DILAKUKAN PNS ? harus aktif menjadi pemilih dan memberikan sosialisasi kepada keluarga serta lingkungannya tentang pemilu PNS harus menjadi juru kampanye pemerintah yang menyampaikan kepada masyarakat tentang kebijakan KPU dan aneka kebijakan negara dalam meningkatkan pengetahuan dan membangun partisipasi aktif masyarakat dalam pemilu
tidak menjadi partisan parpol/caleg dalam penyelenggaraan pemilu dan penyelenggaraan pemerintahan serta bertindak profesional dalam menjalankan tugas. mendukung kesekretariatan KPU dan KPUD untuk melaksanakan berbagai tahapan pemilu legislatif dan pemilu presiden.