POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Maret 2013
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) UNTUK PENENTUAN PRIORITAS JENIS BARANG PERSEDIAAN DI PT. LUWES GROUP SURAKARTA Taufik Nurhidayat Dosen Politeknik Pratama Mulia Surakarta
ABSTRACT At the beginning, stock management in retails was applied to guarantee the stock always available and ready to sell to the consuments. But at now, stock management to be a critical matter in retails. Together with strict trade competition, the opportunity of stock management applied is changed into planning, doing, and controlling stock need in business. So, the need of operational business can compiled at time and the other side the cost can be pressured. By using stock method that existence now (ABC method) is not giving maximum service yet because there are dependence in season variable and unexpected demand. Therefore a new model of Decision Support System (DSS) that having analytical capability in stock management accurately and efficient is made by Analytic Hierarchy Process (AHP) that based on five influence factor, they are season, profit, price, unexpected demand and volume. The Decision Support System (DSS) produce a software that expected can help to determine priority of the kind of good that must be supplied in next year depend on the volume and time. It is useful to make easier decision that related to stock problem, therefore stock condition at stands of Luwes department store always in controlled and the transaction process is going along smoothly. Key words : stock, Analytic Hierarchy Process (AHP), software application. 1. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun bertambah pesat, seiring dengan perkembangan teknologi yang membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan yang ketat dalam dunia usaha, baik perdagangan maupun perindustrian serta adanya peningkatan tuntutan konsumen akan produk atau barang Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
yang dikonsumsinya. Perkembangan ditunjukan dengan adanya perbukaan lahan baru, sistem informasi teknologi dan sistem pelayanan yang harus disediakan untuk memanjakan konsumen. Luwes Department Store merupakan salah satu perusahaan dagang yang bergerak di bidang ritel yang menjual ± 15.000 jenis barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Persediaan barang dagangan 7
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
merupakan barang yang dibeli dalam keadaan jadi dan disimpan di gudang untuk dijual kembali ke konsumen dengan sistem antrian. Selama ini perusahaan menggunakan analisis ABC di dalam menentukan jenis barang persediaan[11], namun dalam perjalanannya analisis masih menemukan kendala-kendala terhadap perilaku waktu dan permintaan tak terduga, sehingga diperlukan sistem yang lebih baik untuk dapat memberikan informasi yang tepat dalam proses penentuan jenis barang yang paling mendesak untuk disediakan berdasarkan peramalan kebutuhan konsumen yang akan datang. Dengan methode AHP kiranya dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang ada. 2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi lingkup permasalahan adalah : 1. Analisis ABC yang digunakan saat ini masih manual dan belum terkomputerisasi secara optimal. 2. Analisis ABC selama ini masih belum mampu mengatasi peramalan persediaan pada unsur musiman, siklik dan permintaan tak terduga sehingga perlu adanya penambahan model untuk permasalahan tersebut. 3. Penelitian dilakukan guna melengkapi Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) untuk penentuan prioritas jenis barang persediaan berdasarkan harga, permintaan tak Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Maret 2013
terduga, profit, volume dan permintaan musiman. Pemilihan model AHP diharapkan memberikan nilai optimalisasi untuk menghitung nilai intensitas dari kelima kriteria tersebut. 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.Menganalisis kembali metode ABC yang telah dijalankan selama ini, dan mengatasi permasalahannya. 2.Membandingkan analisis yang ada dengan analisis motode yang baru (model AHP) dengan memasukkan unsur peramalan dari lima kriteria. 3.Menciptakan metode Decision Support System (DSS) yang lebih optimal dalam menentukan prioritas jenis barang yang harus disediakan dalam dekade waktu tertentu ke dalam sistem komputasi di perusahaan. Diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Luwes Departemen Store, untuk membantu manajer persediaan di dalam mengambil keputusan untuk membuat urutan prioritas usulan jenis barang dan jumlah yang harus disediakan sesuai dekade satu tahun. 2. Bagi Pembaca, sebagai bahan acuan bagi penelitian sejenis terutama pengetahuan mengenai Decision Support System (DSS
8
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Maret 2013
4. KERANGKA BERPIKIR MASALAH :Analisis ABC yang ada belum optimal di dalam menentukan prioritas jenis barang persediaan pada unsur musiman, siklik dan permintaan tak terduga, sehingga perlu adanya penambahan model untuk permasalahan tersebut.
TEORI : Pendukung Rekayasa Perangkat Lunak
Strategi Analisa Keputusan
Musim
MEMBANGUN MODEL 1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi 2. Penilaian kriteria dan alternatif 3. Penentuan prioritas
Profit Metode AHP
Harga Permint. Tak terduga Volume
HASIL : Menciptakan metode sistem pendukung keputusan yang lebih efektif untuk menentukan prioritas jenis barang persediaan pertahun.
5. LANDASAN TEORI 5.1. Prinsip Kerja AHP Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. 5.2. Prosedur AHP Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi : 1. Menyusun struktur hirarki dari permasalahan yang dihadapi. Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki seperti Gambar 2. di bawah ini :
9
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Goal
Obje ctive SubObje
Alter nativ
Gambar 2. Struktur Hierarki AHP 2. Membuat Matrik Perbandingan Berpasangan Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya Proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level hirarki paling atas yang ditujukan untuk memilih kriteria, misalnya A, kemudian diambil elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2, A3 dan A4. Maka susunan elemenelemen yang dibandingkan tersebut akan tampak seperti pada gambar matriks di bawah ini :
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Maret 2013
Tabel 1. Contoh matriks perbandingan berpasangan A1 A2 A3 A4 A1 1 A2 1 A3 1 A4 1 3. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut [6], untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Inten. Keterangan Kep 1 Kedua elemen sama pentingnya, Duaelemenmempunyai pengaruhyangsama besar 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya, Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemendibandingkan elemenyanglainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalamandanpenilaiansan gatkuatmenyokong satu elemendibandingkanelemen 10
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
7
9
2,4,6, 8
yanglainnya Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihatdalampraktek. Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkatpenegasan tertinggi yang mungkin menguatkan Nilai-nilai antara dua nilai pertimbanganpertimbangan yang berdekatan, Nilaiinidiberikan bilaada duakompromi di antara2 pilihan
4. Penentuan prioritas Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Nilainilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan proritas. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Maret 2013
penyelesaian persamaan matematik. Pertimbanganpertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas melalui tahapan-tahapan berikut: a. Kuadratkan matriks hasil perbandingan berpasangan. b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian lakukan normalisasi matriks. 5. Konsistensi Logis Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan secara berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan kardinal dan ordinal. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut [4]: Hubungan kardinal : aij . ajk = aik Hubungan ordinal : Ai> Aj, Aj> Ak maka Ai> Ak Hubungan diatas dapat dilihat dari dua hal sebagai berikut : a. Dengan melihat preferensi multiplikatif, misalnya bila anggur lebih enak empat kali dari mangga dan mangga lebih enak dua kali dari pisang maka anggur lebih enak delapan kali dari pisang. b. Dengan melihat preferensi transitif, misal: anggur lebih enak dari mangga, mangga 11
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Maret 2013
lebih enak dari pisang maka anggur lebih enak dari pisang.
Awal Proyek Sistem
Perencanaan
Analisis Sistem
6. METODE PENGEMBANGAN Pengembangan sistem(systemdevelopment)dapa tberartimenyusunsuatusistemya ngbaruuntuk menggantikan sistemyanglamasecarakeseluruh anataumemperbaikisistemyangt elahada. SiklusHidupPengembanganSist emmerupakanpenerapanpendek atansistemuntuk mengembangkandan menggunakan sistemberbasiskomputer.Siklusa taudaurhiduppengembangan sistemtampakjikasistemyang sudahadadikembangkandandiop erasikantidakdapatdirawatlagi,s ehinggadibutuhkan pengembangansistem kembaliyangdapatdilihatpadaga mbar berikut :
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Desain Sistem
Desain Sistem
Pengembangan Sistem
Survei Sistem
: Implementasi
Perawatan Sistem
Manajemen Sistem
Gambar 3. Siklus hidup Pengembangan Sistem Perencanaan sistem dilakukan untuk pengumpulan kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, orang dan basisdatanya.Analisis kebutuhan sistem informasi, pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem informasi berupa data-data input, proses yang terjadi dan data output. Desain dilakukan dengan menterjemahkan analisis kebutuhan ke dalam bentuk rancangan sebelum penulisan program yang berupa kebutuhan perancangan antar muka (input dan output), perancangan file-file atau 12
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
basisdatanya dan merancangan prosedur (algoritma). Pengujian dilakukan sebelum sistem informasi dapat digunakan secara langsung oleh sistem. Pengujian di fokuskan pada logika internal, fungsi eksternal dan mencari semua kemungkinan kesalahan, dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.Perawatan/pemeli haraan, pada tahap ini sistem informasi yang telah diuji (bebas dari unsur kesalahan logika) diimplemantasikan di lingkungan perusahaan. Apabila ditemui unsur kesalahan (error) maka harus dilakukan perbaikan atau adanya penambahan fungsi.
Maret 2013
Prioritas Jenis Barang Persediaan
Kriteria1
Kriteria2
Kriteria3
Kriteria4
Kriteria5
Harga
Profit
Musim
Volume
Permint
Alternatif
Alternatif
Alternatif
Alternatif
Alternatif
1
2
3
4
5
Gambar 4.Struktur Hirarki AHP prioritas penentuan jenis barang. 7.2.
Perancagan UseCase Sistem sebar_formulir
login_sistem
Account_baru entry_data
edit_data
admin hapus_data
karyawan Account_user Isi_Pok_AHP lapor_data cetak_hasil ctak_data
manajer
7.
HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1. Model Perancangan Sistem Adapun struktur hirarki AHP untuk proses prioritas penentuan jenis barang yang akan dibeli sebagai berikut :
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Gambar 5. Diagram Use Case SPK prioritas jenis barang Gambar di atas menjelaskan hubungan antara karyawan, manajer persediaan, admin dengan use case. Karyawan dengan berdasar kerja dapat menyebarkan formulir isian yang kemudian di lakukan peng-entry-an data dengan hak yang sudah diatur admin. Kemudian proses berikutnya adalah proses 13
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
seleksi jenis barang dimana proses ini didasarkan atas proses pendataan barang yang sudah terjual (formulir isian), kualifikasi jenis barang yang akan dilakukan pembelian berikutnya dari bagian Manajer, setelah proses seleksi selesai ai kemudian akan dilanjutkan dengan proses penilaian hasil seleksi jenis barang yang setelah diolah dengan sistem pendukung keputusan akan menghasilkan ghasilkan laporan hasil seleksi prioritas jenis barang yang akan disampaikan bagian Manajer ke bagian Keuangan. 7.3. Implementasi Sistem. Implementasi sistem bertujuan untuk membuat perancangan sistem selama penelitian, menguji dan mendokumentasikan prosedur dan program yang diperlukan oleh dokumen perancangan sistem yang telah dibuat dan menyelesaikan perancangan sistem yang ang ada didalam perancangan sistem yang telah disetujui.
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Maret 2013
A. Input Data Barang
Gambar 6. Menu Input Data Jenis Barang Kemudian data diisikan dengan sumber data dari hasil pengisian form yang diisi oleh karyawan. B. Input Data Musim
Gambar 7. Input Asumsi Musim Kemudian data diisikan Manajer guna memberikan asumsi nilai musim.
14
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
C. Input Perimntaan Terduga
Maret 2013
Tak
D.
Input Data AHP dan Proses AHP. Proses AHP terdiri dari Input dan Output hasil dari proses tersebut.
Gambar 8.. Input Asumsi Permintaan Tak Terduga Kemudian data diisikan Manajer guna memberikan asumsi nilai permintaan tak terduga
Gambar 9. Input DataAHP
No
Nama Barang
Harga
Profit
Musim
Volume
Ptt
Hasil Perhitungan Kriteria
Prioritas scor
Sorting
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Taro RL 10 Pepsoden pg white 120 Rinso AN sach Sunlight ref 90 lime Sunlight DWC 350 Pond ff 50 ab Lifebuoy ts 85 white Lux ts velvet touch Blueband ref 200 Bango ref 85 Cluse up grn 65 Vaselin 100 Healty white Sunsilk shp 90 Bs Clear shp 90 complete Lifebouy shp sach strongs
2430,4 3689 5208 4166,4 1736 15190 607,6 716,1 1302 651 1475,6 4340 4340 3689 1953
50,8 60,96 203,2 127 127 317,5 76,2 63,5 50,8 50,8 50,8 127 203,2 127 101,6
1,692 1,88 1,128 1,504 1,504 1,692 1,504 1,88 1,88 1,692 1,504 1,504 1,692 1,692 1,504
195,584 517,184 167,168 572,544 168,384 56,448 571,008 476,096 194,112 605,504 153,216 55,36 43,008 39,04 138,176
1,6 1,28 1,92 4,8 3,84 5,12 0,64 1,28 0,96 4,48 4,48 1,92 4,48 4,48 4,48
2680,076 4270,304 5581,416 4872,248 2036,728 15570,76 1256,952 1258,856 1549,752 1313,476 1685,6 4525,784 4592,38 3861,212 2198,76
0,0468100 0,0745849 0,0974847 0,0850984 0,0355734 0,2719579 0,0219538 0,0219871 0,0270679 0,0229411 0,0294406 0,0790471 0,0802102 0,0674397 0,0384034
C B B B C A C C C C C B B B C
Hasil Proses AHP
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
15
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Hasil Uji ABC
Maret 2013
Hasil Uji AHP
Gambar 10. Grafik hasil uji ABC dan hasil uji AHP Dari uji AHP yang di lakukan program dengan hasil uji ABC dari data yang sama untuk kriteria yang berbeda ternyata menunjukan hasil yang significant. 8. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan 1. Dari sampel jenis barang yang diambil hasil perbandingan yang dilakukan cukup signifikan dalam prioritas penentuan jenis barang dari model ABC dengan model AHP. 2. Penggunaan model AHP dapat dijadikan rekomendasi untuk penentuan prioritas jenis barang yang harus dibeli sesuai dengan pasca penjualan barang.Sehingga penggunaan komputasi di bagian persediaan dengan penambahan aplikasi AHP dirasakan menambah nilai kualitas, akurasi serta kecepatan dalam mengusulkan jenis barang yang akan dibeli. 8.2. Saran
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
1. Penambahan model AHP di dalam aplikasi perlu ditambahkan. Karena penambahan aplikasi baru maka perlu adanya pelatihan dan training bagi karyawan yang menggunakan aplikasi tersebut. 2. Dalam aplikasi AHP ini memiliki keterbatasan dalam melakukan evaluasi, dimana jika kriteria semakin banyak maka semakin sulit manajer untuk menentukan dan mengambil keputusan ketika melakukan evaluasi perbandingan pasangan antar kriteria tersebut oleh karena itu perlu dibuat pengelompokan kriteria untuk membatasi kriteria yang banyak, sehingga memudahkan dalam membandingkan kriteria pasangan. 16
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
9. DAFTAR PUSTAKA Lu Qing, A, Study on Supermarket chains of multi-category Inventory Management Strategy, School of Management and Economic UESTC Chengdu, Sichuan, China, 978-0-76953997-3/10 $26.00 © 2010 IEEE DOI 10.1109/ICEE.2010.802 , 2010 Qing Liu Dao Huang, Classifying ABC Inventory with Multicriteria Using a Data Envelopment Analysis Approach, Research Institute of Automation East China University of Science and Technology Shanghai 200237, China,0-7695-25288/06 $20.00 © 2006 IEEE Assauri Sofjan, Production planning and control, Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, (2008) Suryadi, K. dan M.Ali Ramdhani, Sistem Pendukung Keputusan, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, (1998). Kusrini,Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Maret 2013
Data , Yogyakarta: Andi Offset, (2007). Saaty, T.L.,Multicriteria Decision Making : The Analytic Hierarchy Process. University of Pittsburgh, RWS Publication, Pittsburgh, (1988). Saaty, T.L., Relative Measurement and its Generalization in DecisionMaking: Why Pairwise Comparisons are Central in Mathematics for theMeasurement of Intangible Factors–The Analytic Hierarchy/NetworkProc ess. Rev. R. Acad. Cien. Serie A. Mat. 102 (2), 2008 Yanhong YUE, The AHP Model of Evaluation on Quality-Oriented Education in College English Teaching, College of Foreign Languages, Wenzhou University, Wenzhou, China, 978-0-76954334-5/11 $26.00 © 2011 IEEE DOI 10.1109/ETCS.2011 Kosasi, S., Sistem Penunjang Keputusan, Departemen Pendidikan Nasional, Pontianak, (2002).
17
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, Gramedia, Jakarta, (2005). Raharjo, SE, Rekap data barang, Luwes Departemen Stote, Solo, (2010). Saaty, T.L.,Decision Making For Leader. Forth edition. University of Pittsburgh, RWS Publication, Pittsburgh, (2001).
Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP…
Maret 2013
Marimin,Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Grasindo, Jakarta, (2004). Freddy Rangkuti,Manajemen Persediaan Aplikasi di bidang Bisnis, Rajawali Pers, Jakarta, (2004) Website :http://www.carrefour.c o.id/profile.html
18