POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
September 2011
HUBUNGAN ANTARA PEMBAGIAN KERJA DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN KEUANGAN DI DINAS PEKERJAAN UMUM PERTAMBANGAN, PERHUBUNGAN DAN KEBERSIHAN KAB. BOYOLALI Siti Achaliyah
Jurusan Sekretari, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta, 57149, Indonesia ABSTRACT This research aim to get clear picture concerning division of labor with effectiveness working employees in office DPUPPK Kab. Boyolali. Division of labor is detail or subdividing of activity a kind or tightly of the relationship an with other to be done by certain organization identity, causing can make fluent organizational in reaching purpose. As for the indicators are amount of duties. Classification of duty, posting of employees, activity load. Employees job effectiveness is completion of task done by employees of precise at target and purpose of which have been determined before all, mean whether exercise of duty is started either or not hardly depend on when the duty finished and no, especially way of executing and how much cost which the worn. As for the indicators are accuracy of attainment of purpose, accuracy of attainment of time and level of attainment of earnings yield. In this research of writer apply quantitative descriptive research type method that is a research type or type for knowing growth of supporting facilities for certain physical or frequency the happening of certain social phenomenon aspect. In this research of writer apply secondary and primary data type. Technique in applied by data collecting is writer is through technique in questionaire and observation which then writer analysis quantitatively. Writer applied all population at monetary sub units counted 43 respondents at DPUPPK Kab. Boyolali. While to know is tightly relation between division of labor with employees job effectiveness, writer apply technique in calculation with analysis Cross Tabulation. From data analysis earnings yield based on tables of knowable effectiveness that division of labor description at DPUPPK cum good category, shown by at tables of 2.15 and tables of 3.13 and tables of cross is tabulation. Thereby knowable that seems to be Hubungan Antara Pembagian Kerja…
64
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
September 2011
existence of relation between division of labor with employees job effectiveness with good category equal to 23,2%. Keyword : division of labor, effectiveness working employees, Classification of duty, posting of employees, activity load. PENDAHULUAN Pembagian kerja merupakan perincian dan pengelompokan tugas yang semacam atau yang berkaitan erat akan memudahkan seseorang pegawai atau suatu organisasi dalam memahami apa yang mejadi pekerjaan, batas wewenang, tanggung jawab pegawai atau organisasi tersebut. Hal ini akan mencegah konflik kekuasaan tumpang tindih atau kecenderungan saling mengangkat tangan apabila ada kesulitan pekerjaan tertentu. Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran hasil kerja seorang karyawan dalam suatu organisasi atau secara luas merupakan suatu ukuran seberapa jauh suatu organisasi mencapai tujuannya. Untuk mencapai efektivitas perlu ditentukan apa yang harus dilakukan sehingga tidak terjadi pemborosan waktu untuk melaksakan tugas atau pekerjaan yang mereka lakukan maka suatu pekerjaan dimungkinkan akan terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Hubungan Antara Pembagian Kerja…
RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah merupakan hal pokok dalam suatu penelitian, agar dalam penelitian tersebut dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka dengan penelitian ini penulis ingin membatasi masalah Bagaimana Hubungan Antara Pembagian Kerja Dengan Efektivitas Kerja Karyawan.
TINJAUAN PUSTAKA Pembagian Kerja, menurut Louis Allen dalam bukunya The Liang Gie (1948 ; 67) Kami dapat merumuskan organisasi sebagai suatu proses menetapkan dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan dan melimpahkan tanggung jawab dan wewenang serta menyun hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan - tujuan. Pembagian Kerja Menurut T. Hani Handoko (1984 ; 171) . Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang bertanggung jawab 65
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
untuk kegiatan organisasi tertentu dan tingkat spesialisasi yang digunakan. Pembagian kerja bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi juga dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tetap pada jabatan yang tepat dalam rangka mempermudah pengawasan oleh atasan. Oleh karena itu dalam Pembagian kerja dalam satuan organisasi menurut Manullang (1982 : 66) ada baiknya pembagian Kerja berpedoman pada hal - hal sebagai berikut : 1) Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai dengan kebutuhan. 2) Satuan unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu sama lain. 3) Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit - unit yang telah ada tidak tepat lagi mumpung kegiatan-kegiatan baru tersebut, baik karena beban kerja maupun karena hubungan kegiatan yang sangat berbeda. 4) Secara garis besarnya dalam organisasi dibedakan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Dalam melakukan Pembagian kerja menurut Drs.
Hubungan Antara Pembagian Kerja…
September 2011
Sutarto dalam bukunya DasarDasar Organisasi (1993 ; 105) hendaknya diperhatikan hal - hal sebagai berikut : 1) Tiap-tiap satuan organisasi hendaknya mempunyai rincian aktivitas yang jelas tertulis pada daftar rincian aktivitas. 2) Tiap-tiap pejabat dari pucuk pimpinan sampi dengan pejabat yang berkedudukan paling rendah harus memiliki rincian tugas yang jelas dalam suatu daftar rincian tugas. 3) Jumlah tugas yang dibebankan kepada seorang pejabat sebaiknya berkisar antara 4 macam sampai dengan 12 macam. 4) Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya diusahakan yang sejenis atau erat hubunganya satu sama lain. 5) Beban aktivitas bagi tiap tiap organisasi atau beban tugas masing - masing pejabat hendaknya merata sehinggan dapat dihindarkan adanya satuan organisasi yang terlalu banyak aktivitasnya dan satuan organisasi yang sedikit aktivitasnya. 6) Penempatan para pejabatnya hendaknya yang tepat.
66
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
7) Penambahan atau pengurangan pegawai hendaknya berdasar volume kerja. 8) Pembagian kerja terutama yang menyangkut para pejabat dalam suatu satuan organisasi jangan sampai menimbulkan pengkotakan pejabat. Menurut Lutther Gulick dalam buku Dasar - Dasar Organisasi karangan Drs. Sutarto (1993 ; 104) pembagian kerja sangat penting karena 4 alasan sebagai berikut : 1) Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan mencapai ketangkasan yang besar dengan spesialisasi. 2) Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama. 3) Karena seorang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama. 4) Karena bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang dalam rentangan hidupnya tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak daripada sebagian sangat kecil daripadanya. Efektivitas Kerja Karyawan, Menurut T. Hani Handoko Dalam buku
Hubungan Antara Pembagian Kerja…
September 2011
Manajemen, Efektivitas adalah kemampuan untuk memilah tujuan yang tepat/peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian lain disampaikan oleh H Emerson dalam Buku Manajemen oleh Drs. H . Malayu S.P Hasibuan, Efektivitas adalah pengukuran dalam arti pencapaianya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. METODOLOGI PENELITIAN Tipe penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif, Penelitian mengambil lokasi di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan pertambangan dan Kebersihan Boyolali. JL Boyolali - Semarang KM.5, Penggung, Boyolali. Penelitian dilakukan terhadap sub populasi yaitu Sub Bagian Keuangan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan Perhubungan dan Kebersihan Boyolali yang berjumlah 43 orang, dengan alasan bahwa mereka adalah karyawan yang load pekerjaan jelas dan dapat dimonitor. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan kuesioner selanjutnya data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang.
67
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
September 2011
ANALISA DAN PEMBAHASAN Untuk analisa data dalam penelitian difokuskan pada penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang. Tabel frekuensi digunakan untuk memperoleh gambaran dari masing-masing variabel,
sedangkan tabel silang digunakan untuk melihat kecendrungan yang ada dari hubungan antara kedua variabel tersebut. Gambaran tentang variabel Pembagian Kerja, berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diolah maka dapat disajikan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pembagian Kerja Kategori
Frekuensi
Prosentase
Baik Kurang baik Tidak baik Jumlah
19 14 10 43
44,2 % 32,5 % 23,3 % 100 %
Sumber : kuesioner No 1 – 14
Dari data di atas menunjukkan bahwa 44,2% menjawab pembagian kerja sangat baik, 32,5 % menyatakan pembagian kerja kurang baik dan sisanya menjawab bahwa pembagian kerja pada kantor DPUPPK Kab.Boyolali tidak baik sebanyak 23,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dengan prosentase 44,2% menyatakan bahwa tingkat pembagian kerja termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini bisa dilihat dari item-item pertanyaan seperti : Jumlah tugas sesuai Hubungan Antara Pembagian Kerja…
dengan Pembagian kerja, Perincian tugas dari pimpinan, penempatan karyawan berdasarkan kemampuan, Pengolongan tugas sesuai bidang pekerjaan. DESKRIPSI VARIABEL EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN Variabel Efektivitas Kerja Karyawan pada DPUPPK Kab. Boyolali, berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dapat ditunjukkan sebagai berikut : 68
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
September 2011
Tabel 3. 13 Distribusi Frekuensi Efektivitas Kerja Karyawan Kategori
Frekuensi
Prosentase
28 11 4 43
65,1 % 25,6 % 9,3 % 100 %
Tinggi Sedang Rendah Jumlah Sumber : kuesioner No 15 – 26
Dari tabel di atas 65,1% menganggap efektivitas kerja karyawan berkategori tinggi, 25,6 % menyatakan efektivitas kerja karyawan berkategori sedang dan sisanya menganggap bahwa efektivitas kerja pada kantor DPUPPK Kab.Boyolali berkategori rendah sebanyak 23,3%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dengan prosentase sebesar 65,1%
menyatakan bahwa tingkat efektifitas kerja karyawan termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan item- item Pengumpulan dan pencapaian data atau informasi, mengoptimalkan waktu dalam bekerja, Pekerjaan sangat banyak selesai tepat waktu. Ini menunjukkan bahwa dengan adanya efektifitas kerja yang tinggi akan membantu pencapaian tujuan organisasi.
Deskripsi Hubungan Antara Variabel Pembagian Kerja Dengan Efektivitas Kerja Karyawan Efektivitas Kerja Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah
2
19
Pembagian Kerja 10
7
Baik 23,2%
10
16,3%
3
4,6%
1
44,2%
14
Kurang baik 23,2%
Hubungan Antara Pembagian Kerja…
7%
2,3%
32,6%
1
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
September 2011
8
1
1
10
Tidak baik 18,6% 28
2,3% 11
2,3% 4
23,2% 43
Jumlah 65%
Dari data tersebut di atas dietahui bahwa kategori pembagian Kerja yang baik sebesar 44,2 %. Di mana untuk kategori Pembagian Kerja yang baik akan menimbulkan efektifitas kerja karyawan yang tinggi sebesar 23,2 %. Sedangkan Pembagian kerja yang sangat baik dengan efektifitas kerja yang sedang sebesar 16,3 %. Dan untuk kategori pembagian kerja yang baik dengan efektivitas kerja karyawan yang rendah sebesar 4,6%. Untuk kategori pembagian kerja yang kurang baik sebesar 32,6% .Dimana untuk kategori pembagian kerja yang kurang baik akan menimbulkan efektivitas kerja yang tinggi sebesar 23,2%. Sedangkan untuk pembagian kerja yang kurang baik dengan efektifitas kerja karyawan yang sedang sebesar 7%. Dan untuk kategori pembagian kerja yang kurang baik dengan efektivitas kerja yang rendah sebesar 2,3%. Untuk kategori pembagian kerja yang tidak baik sebesar
Hubungan Antara Pembagian Kerja…
25,6%
9,4%
100%
23,2%. Di mana untuk kategori pembagian kerja yang tidak baik akan menimbulkan efektivitas kerja yang tinggi sebesar 18,6%. Sedangkan untuk pembagian kerja yang tidak baik dengan efektifitas kerja karyawan yang sedang sebesar 2,3%. Dan untuk kataegori pembagian kerja yang tidak baik dengan efektivitas kerja yang rendah sebesar 2,3%. Dari hasil cross tabulasi di atas, ada persepsi yang menunjukkan tampaknya hubungan antara variabel Pembagian Kerja dengan Efektivitas kerja karyawan yaitu sebesar 23,2% lebih terlihat dibandingkan dengan prosentase yang lain. Meski demikian penelitian ini sebagai deskripsi antar hubungan, Untuk mengetahui lebih jauh hubungan antar variabel dapat dilakukan penelitian lanjutan sehingga bisa lebih diketahui signifikasinya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara Pembagian Kerja dengan
70
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
Efektivitas Kerja Karyawan pada Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan, Perhubungan, dan Kebersihan Kab. Boyolali, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan besarnya jawaban responden, Pembagian Kerja pada Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan, Perhubungan, dan Kebersihan Kab. Boyolali termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini dapat diliat dari table 2 sebesar 44,2%. Hal tersebut di atas dapat dilihat dari item-item jumlah tugas sesuai dengan pembagian kerja, perincian tugas dari pimpinan, penempatan karyawan berdasar kemampuan, penggolongan tugas sesuai dengan bidang pekerjaan. 2. Sedangkan Efektivitas Kerja Karyawan Pada Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan, Perhubungan, dan Kebersihan Kab. Boyolali termasuk dalam kategori tinggi yang ditunjukkan dalam tabel 3 sebesar 65,1%. Hal tersebut dapat dilihat dari item-item pengumpulan dan pencapaian data atau informasi, mengoptimalkan waktu dalam bekerja, pekerjaan sangat banyak selesai tepat waktu. Ini menunjukkan bahwa dengan
Hubungan Antara Pembagian Kerja…
September 2011
adanya efektivitas kerja yang tinggi akan membantu pencapaian tujuan organisasi. 3. Variabel Pembagian kerja dengan Efektivitas kerja karyawan pada Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan, Perhubungan, dan Kebersihan Kab. Boyolali menunjukkan nampak adanya hubungan. Hal ini dapat dilihat pada perhitungan data dan analisa data dengan menggunakan analisa cross tabulasi yang hasilnya yaitu dengan Pembagian Kerja yang sangat baik akan menimbulkan efektivitas kerja karyawan yang tinggi sebesar 23,2%. Pembagian kerja yang kurang baik akan menimbulkan efektivitas kerja karyawan yang sedang sebesar 7%. Pembagian kerja yang tidak baik akan menimbulkan efektivitas kerja karyawan yang rendah sebesar 2,3%. SARAN- SARAN Setelah melihat hasil penelitian tentang hubungan antara Pembagian Kerja dengan Efektivitas Kerja Karyawan pada Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan, Perhubungan, dan Kebersihan Kab. Boyolali, maka saran yang mungkin berguna untuk karyawan untuk karyawan
71
POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2
September 2011
kantor Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan, Perhubungan, dan Kebersihan Kab.Boyolali adalah agar Pimpinan Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan, Perhubungan, dan Kebersihan Kab. Boyolali membuat job description untuk seluruh karyawan agar dapat menghindari Over Lapping (Tumpang Tindih) dalam melaksanakan tugas kerja. DAFTAR PUSTAKA Anwar Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Anelia. Daft, T, Richard, M. Steer. 2002. Manajemen. Jakarta : Erlangga. H. Malayu, SP, Hasibuan, Drs. 2001. Manajemen SDM. Jakarta : PT Bumi Aksara. Sondang P. Siagian. 2001. Dasardasar Organisasi, Jakarta : PT Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto, Prof, Dr. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Sutarto. 1988. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. T. Hani Handoko. 1984. Manajemen. Jakarta : Erlangga.
Hubungan Antara Pembagian Kerja…
72