POLA PEMBIAYAAN UMKM INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA LHOKSEUMAWE 2013
KATA PENGATAR
Dalam rangka pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Bank Indonesia memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan penyediaan informasi. Salah satu informasi yang disediakan oleh Bank Indonesia adalah buku pola pembiayaan. Kajian penelitian pola pembiayaan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi terhadap pelaku usaha (UMKM) yang berkeinginan membuka usaha baru. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan gambaran lebih rinci kepada para pihak yang mempunyai perhatian pada upaya pengembangan Usaha Tas Bordir Motif Aceh, khususnya Pemerintah Daerah. Di samping itu, bagi lembaga pembiayaan hasil kajian ini dapat digunakan sebagai dasar melihat potensi pembiayaan di sektor Kerajinan, termasuk adanya upaya meningkatkan kemampuan financial masyarakat melalui pelatihan dan pembinaan agar usaha kerajinan Tas Bordir Motif Aceh mengarah pada usaha yang bankable. Berdasarkan tujuan di atas disusun analisis kelayakan usaha yang dijalankan saat ini di industri Tas Bordir Motif Aceh dengan sistem kelompok. Dengan modal kelayakan teknis dan usaha yang feasible, diharapkan ke depan akan tumbuh pelaku usaha di bidang Kerajian yang selalu eksis dengan skala ekonomis yang menguntungkan dan tentunya bisa membuka pasar yang lebih luas. Semoga kajian penelitian ini banyak memberikan sumbangan pemikiran dan rekomendasi berharga bagi pengembangan kerajinan atau pelaku usaha UMKM. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyediaan data dan informasi yang diperlukan bagi kajian ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan ridhoNya dan memberikan kemudahan kepada kita semua.
Lhokseumawe, Desember 2013 KEPALA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA LHOKSEUMAWE Ahmad Farid Deputi Direktur POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
i
RINGKASAN EKSEKUTIF No.
Unsur pembiayaan
Uraian
1.
Jenis Usaha
Industri Tas Bordir Motif Aceh
2.
Skala Usaha
Produksi Usaha dengan 2.000 unit tas/bulan dengan kapasitas mesin terpasang 25 mesin jahit dengan tenaga kerja 53 orang terdiri dari 43 perempuan dan 10 orang laki laki 26 hari kerja dalam 1 bulan.
3.
Lokasi Usaha
Gampong Ulee Madon Kecamatan Muara Batu Kabupaten
4.
Dana yang diperlukan
Aceh Utara Provinsi Aceh.
5.
Sumber Dana
-
Investasi Rp.327,900,000.00.-
-
Modal kerja Rp.88,025,000.00.-
-
Investasi
Rp.327,900,000.00.-
Rp.229,530,000.00.-
dana
kredit
70
sendiri
% 30%
Rp.98,370,000.00.-
Modal Kerja Rp.88,075,000.00- dan selama 3 Bulan pertama Rp.264,075,000.00.-
dana kredit 70 %
Rp.184,852,500.00-
sendiri
dan
30
%
Rp.79,222,500.006.
Jenis Kredit
Skim Kredit KUR (Kedit Usaha Rakyat)
7.
Jangka Waktu Kredit
3 Tahun
8.
Produksi a. Jumlah produksi
2.000 Unit Tas Bordir Motif Aceh
b. Kebutuhan
19 jenis Bahan baku
Bahan
Bahan Baku Rp.2,032,000.00-/satuan
baku c. Harga bahan baku
Bahan Pembantu total Rp.3,767,000,00.-/satuan Bahan Pengemas Rp13,000,00.-/satuan Rp.28,528,441.00.- /tahun pertama Rp.43,791,530.00.-/tahun kedua
d.Pendapatan
Rp.59,054,619.00.-/tahun ketiga Rp.184,730,500.00.-/tahun keempat 9.
Kelayakan Usaha a. Umur Proyek
5 Tahun
b. Produk Utama
Tas Bordir Motif Aceh
c. Kriteria
Kelayakan
Usaha NPV
DF 13%
Rp. 98,142,510.00.-
Net B/C
1.63
IRR
47.87 % 1.70
PBP
1 Tahun 7 bulan
Tahun pertama BEP Rupiah
Rp. 1,245,521,176.00.-
BEP Unit
Rp. 23,162 Unit
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
ii
Tempat Pinsil Tas Pakaian Tas Cover
10.
4,053 unit 926 unit 347 unit
Tas Rangsel
2,316 unit
Tas Bunga
2,316 unit
Tas Keong
4,632 unit
Tas ABG
3,474 unit
Produk Lain
5,096 unit
Penilaian
Layak
Analisis Sensitivitas Penurunan penjualan
4%
5%
4% dan 5% Rp.1,255,416.00.-
Rp.(22,966,358.00.-)
Net B/C
1.26
1.16
IRR
27.96%
22.75%
PBP
2.25 2 tahun 2 Bulan
2.44 2 tahun 4 Bulan
Penialian
Layak
Layak
4%
5%
NPV
DF 13%
Operasional Naik 4% dan 5%
Rp.32,804,612.00.-
Rp.16,470,138.00.-
Net B/C
1.39
1.32
IRR
34.42%
31.06%
PBP
2.13 2 tahun 1 Bulan
2.26 2 tahun 2 Bulan
Penilaian
Layak
Layak
NPV
DF 13%
Penurunan Penjualan4 % dan Operasional Naik 4% NPV
DF 13%
Rp.11,254,084
Net B/C
1.3129
IRR
14,06%
PBP
2.94 2 tahun 9 bulan
Penilaian
Layak
Keterangan Kriteria Kelayakan : 1. Net B/C (Net Benefit – Cost Ratio) adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Jika Net B/C lebih besar dari 1,maka proyek layak untuk dilaksanakan sedangkan jika Net B/C lebih kecil dari 1 , maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. 2.
NPV (Net Present value) adalah nilai netto sekarang dari dana yang diinvestasikan selama umur proyek. NPV mencerminkan besarnya tingkat pengembalian dari usulan usaha atau proyek, oleh karena itu usulan proyek yang layak diterima haruslah memiliki nilai NPV lebih besar dari
0, jika tidak maka proyek tersebut akan merugi. atau dengan kata lain
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
iii
merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan . Adapun indikatornya ; −
Jika NPV lebih besar dari 0 (positif), maka proyek layak untuk dilaksanakan.
−
Jika NPV lebih kecil dari 0 (negatif), maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
−
Jika NPV sama dengan dari 0 maka investasi yang dilakukan tidak mengalami untung atau rugi.
3. IRR (Internal Rate of Return) merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %) . −
Jika IRR lebih besar dari tingkat discount rate yang berlaku maka proyek layak untuk dilaksanakan.
−
Jika IRR lebih kecil dari tingkat discount rate yang berlaku, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
4. Payback Period merupakan metode yang digunakan untuk menghitung lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan dana yang telah di investasikan dari aliran kas masuk tahunan yang dihasilkan oleh proyek. 5. Break Event Point (BEP) Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variable di dalam kegiatan usaha seperti, luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan serta pendapatan yang diterima.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................
i
RINGKASAN EKSEKUTIF USAHA TAS BORDIR MOTIF ACEH ..............
ii
DAFTAR ISI .........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
ix
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..........................................................
1
1.2. Pokok Permasalahan .................................................
2
1.3. Tujuan & Manfaat Penelitian ....................................
3
1.4. Ruang Lingkup Penelitian .........................................
4
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 2.1. Profil Usaha .............................................................
5
2.2. Pola Pembiayaan ......................................................
6
ASPEK TEKNIS PRODUKSI 3.1. Persyaratan Lokasi ...................................................
8
3.2. Kontruksi Prasarana Pengrajin.................................
8
3.3. Penyedia Bahan Baku ...............................................
8
3.4. Kegiatan Produksi ....................................................
9
3.5. Kendala Produksi......................................................
10
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 4.1. Aspek pasar .............................................................
12
4.1.1 Permintaan ......................................................
12
4.1.2 Penawaran .......................................................
12
4.1.3 Analisis Persaingan & Peluang Pasar ..............
12
4.2. Aspek Pemasaran .....................................................
13
4.2.1 Harga ...............................................................
13
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
v
BAB V
BAB VI
BAB VII
4.2.2 Jalur Pemasaran Produk ..................................
13
4.2.3 Kendala Pemasaran .........................................
14
ASPEK KEUANGAN 5.1. Pemilihan Pola Usaha ..............................................
16
5.2. Asumsi dan Parameter Perhitungan ........................
16
5.3. Kompenen & Struktur Biaya Investasi......................
16
5.3.1 Biaya Investasi ..................................................
16
5.3.2 Biaya Operasional ............................................
17
5.4. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja ...........
19
5.5. Produksi dan Pendapatan ........................................
19
5.6. Proyeksi Laba Rugi & BEP .........................................
20
5.7. Proyeksi Arus Kas & Kelayakan Usaha .....................
22
5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha ......................
23
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA 6.1. Aspek Ekonomi & Sosial ...........................................
27
6.2. Dampak Lingkungan ................................................
27
KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ...............................................................
28
7.2. Saran .........................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rangkaian Proses Produksi..........................................
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
10
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Komposisi Biaya Investasi .......................................................
17
Tabel 5.2 Komposisi Biaya Operasional ..................................................
18
Tabel 5.3 Rekapitulasi Pendanaan Kredit Perbankan.............................
19
Tabel 5.4 Proyeksi Produk dan Pendapatan ...........................................
20
Tabel 5.5 Laba Rugi Usaha Tas Bordir Motif Aceh .................................
21
Tabel 5.6 Kelayakan Usaha Tas Bordir Motif Aceh ................................
22
Tabel 5.7 Analisis Sensitifitas Penerimaan Turun 4% dan 5% ................
24
Tabel 5.8 Analisis Sensitivitas Operasional Naik 4% dan 5% ..................
25
Tabel 5.9 Analisis Sensitivitas Opersional Naik 4% dan Penurunan Penjulan 4% .............................................................................
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
25
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Asumsi-asumsi Dasar Dan Parameter ................................
32
Lampiran 2. Biaya Investasi Tahun I .......................................................
33
Lampiran 3. Pengadaan Bahan Baku ......................................................
34
Lampiran 4. Biaya Operasional ...............................................................
35
Lampiran 5a. Angsuran Kredit Investsi ...................................................
36
Lampiran 5b. Angsuran Kredit Modal Kerja ...........................................
37
Lampiran 6 . Pendapatan Operasional ...................................................
38
Lampiran 7. Proyeksi Laba Rugi ..............................................................
39
Lampiran 8. Proyeksi Arus Kas................................................................
40
Lampiran 9. Proyeksi Arus kas Penjualan Turun 4%...............................
41
Lampiran 9a. Proyeksi Arus Kas Penjualan Turun 5% ............................
42
Lampiran 10. Proyeksi Arus Kas Operasional Naik 4% ...........................
43
Lampiran 10a. Proyeksi Arus Kas Operasional Naik 5% .........................
44
Lampiran 11. Proyeksi Arus Kas Penjulan dan Operasional turun 4% ...
45
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan upaya dalam perbaikan perekonomian Nasional, karena sebagian besar usaha di Indonesia adalah usaha kecil dan menengah yang banyak menyerap tenaga kerja dan memanfaatkan sumber daya domestik. Diantara beberapa usaha kecil mikro dan menengah, usaha bordir mempunyai karakteristik tersendiri yang sangat khusus, dan merupakan konsisten.
kebudayaan
Indonesia
yang
tetap
Dengan pengaruh motif tertentu,
bertahan
secara
menjadikan bordir
berbeda-beda di setiap masing - masing daerah. Bordir merupakan kerajinan rakyat yang memerlukan ketekunan dalam pengerjaannya. Salah satu produk andalan dari Kabupaten Aceh Utara adalah Tas Bordir Motif Aceh, tepatnya di Gampong Ulee Madon Kecamatan Muara Batu. Tas Bordir Motif Aceh telah berkembang secara alami sejak 20 tahun yang lalu, dan saat ini mampu menyerap sekitar 350 orang tenaga kerja. Awalnya kerajinan ini berkembang di Daerah Aceh Utara dan sekitarnya, desain produk yang dihasilkan berupa Baju Muslim Wanita (gamis), hiasan dinding, rencong Aceh, sarung bantal kursi, taplak meja, peci dan pakaian kebaya wanita yang merupakan pakaian Nasional Indonesia. Tetapi dengan adanya perkembangan teknik bordiran maka semakin banyak macam produk yang dihasilkan antara lain pakaian muslim wanita/pria (abaya, kebaya, koko), mukena, jilbab, sarung bantal kursi, kain sarung wanita dan celana panjang khusus wanita, pucok rebong, kain songket, hiasan dinding, rencong Aceh, peci dan sandal
sampai dengan bermacam-macam model tas
bordir bermotif Aceh.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
1
Dari berbagai macam produk bordiran motif Aceh, produk Tas Bordir Motif Aceh merupakan produk yang telah maju disisi produksi dan pemasarannya. Berbagai macam produk Industri Tas Bordir Motif Aceh sudah dikenal secara Nasional maupun Internasional. Dari hasil identifikasi awal pembentukan klaster tahun 2011 oleh KPw BI Lhokseumawe, Industri ini mampu menghasilkan omset rata – rata Rp.70,000,000.00- s.d Rp.90,000,000.00- per tahun bagi satu pengrajin Tas Bordir Motif Aceh. Namun demikian, besarnya kapasitas penghasilan para perajin industri ini belum cukup mampu mensejahterakan para perajin, hal ini disebabkan keterbatasan modal usaha akibat tidak berkesinambungnya ketersediaan bahan baku pembuatan Tas Bordir Motif Aceh. Untuk
mendorong
industri
ini
khususnya
dalam
rangka
meningkatkan pemberdayaan ekonomi daerah, Bank Indonesia melalui program pemberian bantuan teknis mengambil peran untuk terlibat dalam upaya pemberdayaan sektor riil dan UMKM. Langkah penelitian dengan Pola Pembiayaan (Lending Model) yang dilakukan ini adalah bagian dari kontribusi Bank Indonesia melalui program Bantuan Teknis terhadap perbankan, para pelaku usaha, Pemerintah dan stakeholders lainnya. Penelitian lending model Usaha Tas Bordir Motif Aceh diharapkan dapat melengkapi informasi tentang pola pembiayaan tentang
komoditas
yang
potensial
dan
sekaligus
rekapitulasi
pembiayaan terhadap sub sektor tersebut. 1.2 Pokok Permasalahan Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan industri Tas Bordir Motif Aceh antara lain: 1.
Masih sedikitnya realisasi kredit dan pembiayaan pada industri Tas Bordir Motif Aceh.
2.
Mengatasi permasalahan kebutuhan investasi dan modal kerja.
3.
Masih
sedikitnya
dukungan
stakeholders
terkait
dalam
pengembangan usaha Tas Bordir Aceh. POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penyusunan Pola Pembiayaan/lending model usaha Industri Tas Bordir Motif Aceh ini antara lain : 1.
Menyediakan rujukan yang dapat digunakan berbagai pihak, terutama lembaga keuangan (Bank dan non Bank) dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi intermediasi perbankan dan secara khusus pemberian pembiayaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada pengembangan industri Tas Bordir Motif Aceh.
2.
Menyediakan
bahan
masukan
untuk
Sistem
Informasi
Pengembangan Usaha Kecil (SIPUK), yang merupakan bagian dari Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) di website
Bank
Indonesia. 3.
Menyediakan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas, khususnya UMKM, yang bermaksud mengembangkan usaha di bidang Tas Bordir Motif Aceh.
4.
Memberikan
bahan
masukan
kepada
investor
yang
ingin
menginvestasikan dana dalam usaha Tas Bordir Motif Aceh. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Dengan memperhatikan tujuan dari kajian tersebut, maka ruang lingkup pekerjaan penelitian ini, meliputi: 1.
Industri Tas Bordir Motif Aceh dimulai dari proses kegiatan usaha meliputi penyediaan bahan baku, pembuatan pola sampai dengan pemasaran.
2.
Beberapa aspek yang diteliti dalam pola pembiayaan industri Tas Bordir Motif Aceh adalah: a. Aspek Teknis dan Produksi yang meliputi gambaran Persyaratan Lokasi,
konstruksi
bangunan
usaha,
ketersediaan
SDM,
penyediaan bahan baku, kegiatan produksi, serta kendala– kendala yang dihadapi.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
3
b. Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi antara lain kondisi permintaan pasar domestik antar kabupaten dan antar provinsi, penawaran, persaingan, harga, proyeksi permintaan pasar dll. c. Aspek Keuangan, meliputi perhitungan kebutuhan dana investasi dan modal kerja serta menghitung kelayakan untuk pembiayaan usaha secara financial. Aspek Ekonomi, Sosial dan Dampak Lingkungan meliputi pengaruh usaha yang diteliti terhadap perekonomian, penciptaan lapangan kerja, pengaruh terhadap sektor lain dan dampak terhadap lingkungan.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
4
BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
2.1 Profil Usaha Industri Tas Bordir Motif Aceh Tas Bordir Motif Aceh merupakan salah satu seni kerajinan bordir yang mulai dikembangkan sejak 20 tahun yang lalu, untuk motif seni bordir adalah warisan kebudayaan yang sudah ada sejak zaman kerajaan yang ada di Wilayah Aceh. Perkembangan seni bordir motif Aceh dewasa ini mengalami peningkatan, mengingat motifnya yang mempunyai ciri kekhasan tersendiri. Untuk Tas Bordir Motif Aceh sendiri merupakan salah satu komoditi unggulan yang ada di Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara dalam sektor kerajinan. Tas
Bordir
Motif
Aceh
mempunyai
daya
tarik
tersendiri
mengingat desain–desain yang dihasilkan adalah desain natural yang beraneka ragam. Sifat natural tersebut mengartikan sebuah motif yang sederhana tetapi sangat berkualitas. Bordir motif Aceh bukan hanya ada pada produk tas akan tetapi masih banyak produk–produk lain yang mengandung unsur Motif Aceh seperti pakaian, hiasan dinding, dompet, kopiah, tempat tisue, gantungan kunci dan lain–lain. Secara strategis, desa Ulee Madon berada dijalur trans sumatera yang strategis. Berada di Jalan lintas Medan - Banda Aceh sekitar 30 Km dari Kota Lhokseumawe, di desa ini terdapat sekitar 14 pengrajin Tas Bordir Motif Aceh yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB), industri ini bertumbuh kembang secara alami sejak 20 tahun yang lalu, dan saat ini mampu menyerap 350 tenaga kerja di Gampong Ulee Madon. Berdasarkan data terakhir, apabila dilihat dari pengrajin usaha bordir Tas Motif Aceh secara menyeluruh di Kecamatan Muara Batu terdapat 27 UKM pengrajin dan mampu menyerap sekitar 675 tenaga kerja. Dengan nilai investasi sebesar Rp8,640,000,000.00 dan nilai
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
5
bahan baku pertahun sebesar Rp6,480,000,000.00 serta nilai produksi pertahun sebesar Rp16,200,000,000.00. Setiap UMKM di daerah ini mampu memproduksi bermacam tas bordir yang cukup diminati konsumen. Pada saat ini peluang untuk mengembangkan Klaster Industri Tas Bordir mendapatkan dukungan yang cukup baik dari beberapa pihak antara lain, dari Bupati Aceh Utara beserta satuan kerja Disperindag Aceh Utara, Kadin Aceh Utara dan Dekranas Aceh Utara. Disamping itu, komitmen yang kuat juga diperoleh dari aparat maupun masyarakat Gampong Ulee Madon serta stakeholders lain. Dewasa ini perkembangan para pengrajin tas bordir masih cukup sedikit. Khusus untuk di daerah Ulee Madon sendiri terdapat lebih kurang 17 pengrajin. Padahal industri ini mempunyai prospek yang sangat bagus dalam meningkatkan sektor perekonomian setempat, karena industri Tas Bordir ini adalah sebuah industri rumah tangga (home industry). 2.2 Pola Pembiayaan Untuk memenuhi kebutuhan usahannya para pelaku usaha kerajinan Tas Bordir Motif Aceh hanya menggunakan modal sendiri, karena
pada
umumnya
belum
pernah
mendapatkan
akses
ke
perbankan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di lokasi para perajin Tas Bordir Motif Aceh dan Perbankan yang ada di lokasi para pengrajin,
hanya
ada
beberapa
yang
sudah
mengambil
akses
pembiayaan baik bank konvensional maupun bank syariah. Akan tetapi sebagian besar belum pernah mengambil akses kredit pembiayaan atau kredit. Sebenarnya banyak sekali tersedia jenis pembiayaan dari perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh pengrajin dan pengusaha mikro, kecil dan menengah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan skim Program Kemitraan dan Kupedes serta bentuk pembiayaan syariah seperti Murabahah, Musyarakah dan lain sebagainya. Skim-skim POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
6
tersebut memberikan tingkat suku bunga yang bervariasi untuk pembiayaan konvensional
atau dengan sistem
bagi
hasil
pada
pembiayaan syariah, dengan plafon sesuai dengan tingkat kebutuhan para pengrajin dengan jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun.
Sedangkan
persyaratan
pengajuan
pinjaman
kredit
dan
pembiayaan syariah pada masing-masing bank tidak terlalu berbeda jauh termasuk permintaan agunan (collateral) berupa sertifikat tanah, segel maupun BPKB mobil/motor tergantung dari besarnya pembiayaan yang diharapkan. Penyaluran kredit oleh perbankan maupun lembaga keuangan bukan bank kepada para pengarajin Tas Bordir Motif Aceh masih terus diperkenalkan dan digalakkan. Karena itu melalui buku ini diharapkan perbankan dan lembaga keuangan bukan Bank lebih yakin untuk dapat memberikan kredit/pembiayaan kepada para pengrajin Tas Bordir Motif Aceh.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
7
BAB III ASPEK TEKNIS PRODUKSI
3.1 Persyaratan Lokasi Para pengrajin Tas Bordir Motif Aceh di Desa Ulee Madon tidak memerlukan suatu lokasi khusus untuk melakukan proses produksi. Para pengrajin ini tinggal dirumah masing-masing dan menyediakan satu atau dua ruangan yang digunakan untuk memproduksi Tas Bordir Motif Aceh. Usaha industri Tas Bordir Motif Aceh masih bersifat sederhana dan tergolong industri rumahan (home industry), sehingga tempat usaha berada dirumah, bahkan ada beberapa pengrajin yang menjadikan ruang tamu
sebagai tempat produksi Tas Bordir Motif Aceh Bordir
Motif Aceh dan juga sebagai tempat pemajangan/gallery hasil produksi Tas Bordir Motif Aceh. 3.2 Kontruksi Prasarana Perajin Peralatan yang digunakan oleh para pengrajin Tas Bordir Motif Aceh masih sangat sederhana, penggunaan mesin jahit lebih banyak yang manual. Dengan mesin ini para pengarajin mampu menghasilkan berbagai jenis model Tas Bordir Motif Aceh. Dari hasil pengamatan kami, ada beberapa para pengrajin yang memisahkan ruang produksi dan tempat tinggal, ruang produksi tersebut terpisah antara prose awal mula pembentukan pola sampai dengan proses finishing. 3.3 Penyedia Bahan Baku Bahan baku utama dari Tas Bordir Motif Aceh adalah sejenis kain. Ada berbagai jenis dan kualitas kain dalam pembuatan Tas Bordir Motif Aceh. a. Bahan baku: Prada hujan, kain Krah Kurakon, Benang Extra, Kain Indosaten, Kain Parasut,
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
8
b. Bahan Pembantu total: T2 Kulit sol, Magnet Kecil, Magnet Besar, Kaki nikel, Restleting no 5, daun restleting no 8, Kepala Restleting No 8, Kunci Oval, Lem ABG. c. Bahan Pengemas: Kotak Karton, Tali, Pengemas Plastik. 3.4 Kegiatan Produksi Tas Bordir Motif Aceh bordir motif Aceh memiliki motif dan bentuk yang sederhana sehingga proses pembuatannya juga melalui tahapan yang sederhana. Proses produksi pembuatan Tas Bordir Motif Aceh secara umum meliputi: 1. Pemilihan dari bahan–bahan dasar pilihan, bahan untuk pembuatan Tas Bordir Motif Aceh terdiri dari kain prada, kain saten, kain parasut, kain T2 kulit serta bahan–bahan lain yang berkualitas. 2. Setelah dilakukan pemilihan bahan, kemudian dilakukan proses pembuatan pola. Dalam pembuatan pola ini membutuhkan keahlian yang paling mendasar, dari pola ini akan terbentuk berbagai jenis model Tas Bordir Motif Aceh . 3. Setelah
pola
terbentuk,
langkah
selanjutnya
adalah
pemotongan disesuaikan dengan ukuran Tas. Ukuran–ukuran yang beragam menjadikan Tas Bordir Motif Aceh tersedia dalam berbagai pilihan model. 4. Setelah dilakukan pemotongan pola, langkah selanjutnya adalah pembuatan motif bordir. Motif bordir disesuaikan dengan beberapa motif Aceh seperti motif pintu Aceh, motif kerawang gayo, motif kacang belah, motif bunga, motif les pitung, motif kopiah meutop dan motif bola. 5. Langkah
selanjutnya
adalah
pembordiran,
proses
ini
memerlukan kesabaran dan ketelitian dalam mengerjakannya, agar produk yang dihasilkan indah dan rapi. Dalam proses pembordiran ini sangat menentukan jenis kualitas Tas Bordir Motif Aceh. POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
9
6. Setelah dilakukan pembordiran, langkah selanjutnya adalah pengeleman potongan bordir. 7. Kemudian dilakukan penyatuan, penyatuan dilakukan dengan proses penjahitan. Dan proses selanjutnya adalah finishing. Untuk
lebih lengkapnya berikut adalah diagram alur
proses produksi Tas Bordir Motif Aceh bordir motif Aceh.
Gambar 3.1 Rangkaian proses produksi 3.5 Kendala Produksi Dalam melakukan proses produksi, pengusaha tidak mengalami kendala yang berarti. Hal ini karena bahan baku, serta bahan penolong selalu tersedia. Disamping itu peralatan yang digunakan juga dapat digunakan dalam waktu yang lama, khususnya untuk mesin jahit serta mesin obras. Disamping itu untuk meningkatkan kapasitas produksi, diperlukan mesin-mesin yang lebih canggih, yang mampu memproduksi dalam jumlah massal. Mesin-mesin ini diperlukan untuk memenuhi pesanan dalam jumlah yang besar yang sering kali mendadak. Kendala yang lain adalah apabila ada pemadaman listrik. Pemadaman listrik ini POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
10
pun masih dapat di minimalisir karena adanya ada mesin jahit yang manual. Kendala yang berarti adalah apabila terjadi kenaikan harga bahan baku itu sendiri, sehingga berpengaruh pada kenaikan harga jual Tas Bordir Motif Aceh.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
11
BAB IV ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
4.1 Aspek Pasar 4.1.1 Permintaan Aspek pemasaran akan dianalisis dari potensi pasar untuk menyerap produk Tas Bordir Motif Aceh yang dihasilkan pengarajin. Permintaan Tas Bordir Motif Aceh untuk wilayah Provinsi Aceh sangat tinggi. Banyaknya para pelancong yang datang mengakibatkan tingginya permintaan Tas Bordir Motif Aceh, umumnya para pelancong lebih suka membeli di toko-toko souvenir Aceh, disana akan banyak ditemui beraneka ragam hasil produksi kerajinan Provinsi Aceh. Permintaan untuk diluar Provinsi Aceh juga sangat stabil, umumnya permintaan dari toko-toko souvenir dan konsumen pribadi. Disamping itu juga, ada permintaan dari beberapa kantor-kantor Dinas dan lembaga lain dalam memenuhi perlengkapan seminar kit. 4.1.2 Penawaran Posisi penawaran Tas Bordir Motif Aceh sangat dipengaruhi oleh keseimbangan permintaan dan penawaran. Berbagai upaya penawaran telah dilakukan untuk mempengaruhi banyaknya permintaan Tas Bordir Motif Aceh. Penawaran Tas Bordir Motif Aceh dengan berbagai jenis produk juga sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor pemasaran. Salah satu cara yang telah dilakukan adalah dengan penawaran via internet dengan website www.tasbordiraceh.com. 4.1.3 Analisis Persaingan dan Peluang Pasar Persaingan terhadap Tas Bordir Motif Aceh di Indonesia dipengaruhi oleh ragam produk, desain, dan motif. Secara umum persaingan akan terlihat dari produk-produk tas impor dengan harga terjangkau dan beragam pilihan. Dalam persaingan tersebut walaupun POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
12
tidak secara langsung dirasakan oleh para pengrajin, tetapi selalu mengalami peningkatan penjualan, khususnya saat pameran dan di musim–musim liburan. Produk Tas Bordir Motif Aceh sendiri saat ini masih memiliki peluang pasar yang sangat luas. Untuk menciptakan peluang–peluang pasar yang baru, para pengarajin Tas Bordir Motif Aceh sering mengikuti acara kegiatan pameran atau bazaar, baik yang diadakan oleh Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait. 4.2 Aspek Pemasaran 4.2.1 Harga Harga produk dari Tas Bordir Motif Aceh sangat beragam, pada umumnya adalah tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan, kualitas bahan baku, dan banyaknya bahan yang digunakan. Untuk harga Tas Bordir Motif Aceh dari yang paling minimal Rp.20,000.00- s.d maksimal Rp.150,000.00- . Harga–harga yang ditawarkan juga tertera pada katalog dan website klaster Tas Bordir Motif Aceh. 4.2.2 Jalur Pemasaran Produk Suatu jalur pemasaran atau rantai pemasaran adalah urutan proses (pengambilan keputusan dan eksekusi) dan aliran (materi, informasi dan uang) yang terjadi dalam dan diantara tahapan yang berbeda dari produksi ke konsumsi akhir. Rantai pasokan melibatkan produsen, penyedia layanan logistic, pemasar dan konsumen (Tongdee and chan 2009). Faktor pendorong suatu
pemasaran produk dari Tas
Bordir Motif Aceh dewasa ini sudah sangat meluas, seiring banyaknya permintaan yang datang dari Provinsi Aceh sendiri dan luar daerah. Proses pemasaran juga dilakukan di website resmi klaster Tas Bordir Motif Aceh www.tasbordirAceh.com. Pemasaran produk Tas Bordir Motif Aceh terdiri dari 3 jenis, berikut mekanisme pemasaran Tas Bordir Motif Aceh : a. Pemasaran Langsung
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
13
Konsumen membeli langsung ke pengrajin, seperti pada gambar berikut.
b. Pemasaran melalui online store Para konsumen melakukan pembelian melalui website Tas Bordir Motif Aceh, dengan mengisi form pemesanan sesuai dengan ketentuan online store.
c. Pemasaran melalui Toko toko Souvenir Aceh Tas Bordir Motif Aceh dapat diperoleh di bebarapa toko souvenir yang tersebar diwilayah Aceh dan daerah lain.
4.2.3 Kendala Pemasaran Pemasaran kerajinan Tas Bordir Motif Aceh sampai saat ini belum menemukan
beberapa
hambatan,
mengingat
masih
stabilnya
pemesanan Tas Bordir Motif Aceh. Di musim-musim liburan umumnya, banyak orderan baik di luar daerah Aceh maupun didalam wilayah Aceh sendiri. Dalam wawancara kami pada beberapa pengrajin Tas Bordir Motif Aceh, umumnya kendala pada pemasaran di luar negeri, sampai saat ini mereka merasa kesulitan menemukan pasar yang potensial di luar negeri, padahal ada beberapa jenis Tas Bordir Motif Aceh yang sering di order salah satu perusahaan ekspor kerajinan di Jakarta. Dalam kegiatan ini keuntungan hanya bisa dirasakan oleh pihak eksportir. Sementara para pengrajin belum menikmati keuntungan dari hasil ekspor tersebut. Pasar kerajinan Tas Bordir Motif Aceh dapat lebih berkembang seiring dengan meningkatnya dunia fashion, lebih baik lagi jika industri
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
14
Tas Bordir Motif Aceh memiliki pemasaran yang bersifat sentra, sehingga konsumen dari manapun dapat lebih mudah untuk membeli.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
15
BAB V ASPEK KEUANGAN
5.1 Pemilihan Pola Usaha Pola usaha yang dijalankan industri Tas Bordir Motif Aceh adalah termasuk jenis pola industri usaha sendiri. Pengrajin membuat rancangan sendiri, menjahit dan membordir dengan ketentuan sendiri. Pola usaha ini sudah berlangsung sekitar 20 tahun lebih, dalam beberapa kesempatan, apabila kebutuhan order melebihi batas, maka sebagian menggunakan kerja borongan kepada masyarakat setempat. Sedangkan pendapatan pengrajin berasal dari harga jual yang diberikan ke konsumen. 5.2 Asumsi dan Parameter Perhitungan Beberapa asumsi yang penting dalam mengevaluasi profitabilitas rencana investasi usaha Tas Bordir Motif Aceh dapat dijelaskan pada Lampiran 1 umur proyek diasumsikan selama 5 tahun dan sisanya umur barang investasi dihitung sebagai pendapatan pada akhir periode (tahun kelima). 5.3 Komponen
dan
Struktur
Biaya
Investasi
dan
Biaya
Operasional 5.3.1 Biaya Investasi Biaya investasi yang digunakan dapat berlangsung dalam waktu yang relatif lama (lebih dari satu tahun). Biaya investasi biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur fisik dan kapasitas produksi. Biaya investasi diperlukan untuk memulai usaha kerajinan Tas Bordir Motif Aceh
yang bersifat fixed cost (biaya
tetap). Komponen terbesar dari biaya investasi usaha kerajinan Tas Bordir Motif Aceh adalah pembelian mesin–mesin dan pembelian tanah dan bangunan tempat usaha serta peralatan lainnya. Tanah dan POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
16
bangunan yang diperlukan terdiri dari satu bangunan tempat usaha memproduksi Tas Bordir Motif Aceh sekaligus sebagai gallery penjualan produk. Tempat usaha tersebut juga dapat difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan baku dan bahan jadi yang siap untuk di pasarkan. Dalam komponen biaya investasi ini tidak termasuk tanah dan bangunan pemilik usaha. Selain
tanah
dan
bangunan,
komponen
biaya
investasi
selanjutnya dari kerajinan Tas Bordir Motif Aceh adalah perizinan. Perizinan
ini
sangat
diperlukan
dalam
pengajuan
kredit
atau
pembiayaan ke perbankan. Perizinan tersebut terdiri dari Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan surat izin Bebas Gangguan (HO). Komponen biaya investasi juga terdapat pada lampiran 2. Tabel.5.1 Komposisi Biaya investasi No 1 2 3 4 5
Jenis Biaya
Nilai
Perijinan Tanah dan Bangunan Tempat Usaha Mesin Peralatan pendukung Jumlah Biaya Investasi
6 Sumber Dana Investasi Dari 7 Kredit 8 Modal Sendiri
300,000 285,500,000 41,600,000 500,000 327,900,000 % 70% 30%
Rp 229,530,000 98,370,000
Dari tabel diatas dapat dilihat total biaya investasi adalah sebesar Rp.327,900,000.00.-, adapun sumber dana yang dibutuhkan dalam modal investasi awal adalah 70% diperoleh dari kredit ke perbankan dan 30% adalah modal sendiri. 5.3.2 Biaya Operasional Biaya operasional adalah operating expenses yaitu biaya berupa pengeluaran uang untuk melaksanakan kegiatan pokok, berupa biaya investasi dan administrasi untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
17
penjualan dan penyusutan. Seluruh biaya operasi ditanggung oleh pengusaha Tas Bordir Motif Aceh. Jika terdapat kekurangan biaya operasi ditanggung oleh pengusaha. Salah satu komponen biaya terbesar dari biaya operasional adalah biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja laki–laki dan perempuan, dalam usaha ini tenaga kerja perempuan lebih mendominasi. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha Tas Bordir Motif Aceh adalah tergantung dari kemampuan usaha tersebut, tergolong skala besar, sedang atau kecil. Dalam usaha Tas Bordir Motif Aceh desa Ulee Madon tergolong usaha sedang atau menengah. Tenaga kerja yang dibutuhkan juga harus benar-benar berkompeten dalam membordir. Dalam biaya bahan baku adalah sesuai dengan jumlah pesanan yang ada. Jika banyak pesanan, maka jumlah bahan baku yang dibutuhkan juga banyak, dan begitu juga sebaliknya. Adapun segala komponen biaya operasional terlihat pada lampiran 4 dan pada tabel 5.2 .
No 1 2 3
Tabel.5.2 Komposisi Biaya Operasional Jenis Biaya Biaya Tenaga Kerja Biaya Bahan Baku BOP Total Biaya Modal Kerja selama 3 bulan pertama Sumber dana modal kerja dari *) a.Kredit 70% b.Dana sendiri 30%
Rp. 58,000,000 27,475,000 2,550,000 88,025,000 264,075,000 184,852,500 79,222,500
Dari tabel diatas dapat dilihat total biaya operasional sebesar Rp.88,025,000.00.-, terdiri dari komponen biaya tenaga kerja sebesar Rp.58,000,000.00.-, pembelian biaya bahan baku Rp.27,475,000.00.- dan biaya
operasional
lainnya
sebesar
Rp.2,550,000.00.-.
Sedangkan
kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan dalam usaha Tas Bordir Motif Aceh selama 3 (tiga) bulan pertama sebesar Rp.264,075,000.00-.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
18
5.4 Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja Kebutuhan dana investasi dan modal kerja dalam usaha Tas Bordir Motif Aceh diasumsikan adalah diperoleh dari pinjaman kredit dengan
masing–masing
proporsi
yang
berbeda.
Berikut
adalah
rekapitulasi kebutuhan dana investasi dan modal kerja selama 3 (tiga) tahun. Sebagaimana tabel 5.3 dan lampiran 5b. Tabel.5.3 Rekapitulasi Pendanaan Kredit Perbankan
Angsuran Pokok
Tahun 1 2 3
138,127,500 138,127,500 138,127,500
Angsuran Bunga
Total Angsuran
Saldo Awal Saldo Akhir 414,382,500 414,382,500 45,639,628 183,767,128 414,382,500 276,255,000 27,683,053 165,810,553 276,255,000 138,127,500 9,726,478 147,853,978 138,127,500 0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa total kebutuhan dana investasi dan modal kerja dalam usaha Tas Bordir Motif Aceh sebesar Rp.414,382,500.00.-, dana tersebut terdiri dari kebutuhan dana investasi sebesar Rp.229,530,000.00.-, dan kebutuhan modal kerja sebesar Rp.184,852,500.00-. Adapun tenor pinjaman tersebut adalah selama 3 (tiga) tahun. Selain mengandalkan dana pinjaman bank, para pengusaha bordir juga mengandalkan modal sendiri baik modal investasi dan modal kerja. Modal pribadi untuk investasi sebesar Rp.98,370,000.00dan modal sendiri untuk kebutuhan modal kerja adalah sebesar Rp. 79,370,000.00-. 5.5 Produksi dan Pendapatan Dalam satu bulan, usaha Tas Bordir Motif Aceh diasumsikan dapat menjual 2,000 unit Tas Bordir Motif Aceh. Poduk Tas Bordir Motif Aceh memiliki banyak jenis
dan bentuk,
dalam
penelitian ini
diasumsikan 8 (delapan) jenis Tas Bordir Motif Aceh yang dengan acuan rata-rata sebagai berikut sebagaimana lampiran 6 pada tabel 5.4 POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
19
Tabel.5.4 Proyeksi Produk Dan Pendapatan
No
Jumlah Harga /Bulan Per Unit
Nilai/bulan
Input
Unit
(a)
(b)
(c)
(d)
(c)*(d)
Pendapatan
1
Tempat Pinsil
Unit
350
15,000
5,250,000
63,000,000
2
Tas Pakaian
Unit
80
120,000
9,600,000
115,200,000
3
Tas Cover
Unit
30
230,000
6,900,000
82,800,000
4
Tas Rangsel
Unit
200
100,000
20,000,000
240,000,000
5
Tas Bunga
Unit
200
110,000
22,000,000
264,000,000
6
Tas Keong
Unit
400
50,000
20,000,000
240,000,000
7
Tas ABG
Unit
300
50,000
15,000,000
180,000,000
8
Produk Lain
Unit
440
20,000
8,800,000
105,600,000
2000
695,000
107,550,000
1,290,600,000
Jumlah Total Pendapatan
Dari tabel diatas Proyeksi pendapatan diasumsikan dalam perbulan
dapat
menghasilkan
nilai
Rp.107,550,000.00.-. Terdiri dari 350 buah
penjualan
rata–rata
tempat pinsil dari ukuran
kecil dan besar, 80 buah tas pakaian dari ukuran kecil dan besar, 30 tas koper ukuran kecil dan besar, 200 tas ransel dari ukuran kecil dan besar, 200 tas bunga dari ukuran kecil dan besar, 400 tas keong dari ukuran besar dan kecil, 300 tas ABG dari ukuran kecil dan besar dan produk lain 440 unit dari ukuran kecil dan besar. 5.6 Proyeksi Laba Rugi dan Break Event Point Memiliki bisnis yang bisa memberikan keuntungan tentu menjadi idaman setiap pemilik usaha. Analisis titik impas atau BEP (break event point) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mencari kuantitas minimal yang harus terjual dimana pelaku usaha tidak mengalami kerugian atau tingkat penjualan minimal yang menghasilkan laba sama dengan nol. Dalam penggunaannya, analisis titik impas memiliki asumsi bahwa biaya dapat dipisahkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap, POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
20
unit yang terjual sama dengan unit yang diproduksi dan produk terdiri dari satu jenis, apabila lebih dari satu jenis, komposisi masing-masing jenis dianggap tetap. (Taufik Hidayat, 2013) Hasil proyeksi laba rugi usaha menunjukkan usaha Tas Bordir Motif Aceh telah menghasilkan laba (setelah pajak) pada tahun pertama sebesar Rp.28,528,441.00.- dengan nilai profit on sales senilai 2,21% pada tahun pertama. Laba tahun ke dua dan seterusnya mulai mengalami peningkatan seiring menurunnya total angsuran bank. Break Event Point dalam penjualan adalah sebesar Rp.1,245,521,176.00.- dan dalam unit sebanyak 23,162 unit atau 1.930 unit per bulan, hal ini juga terus mengalami peningkatan seiring menurunnya total angsuran ditahun kedua dan seterusnya. Proyeksi pendapatan dan laba rugi dapat dilihat pada Tabel 5.5 atau lampiran 7. Tabel.5.5 Laba Rugi Usaha Tas Bordir Motif Aceh No
Tahun
Uraian
1
A Penerimaan Total Penerimaan B
3
4
1,290,600,000
1,290,600,000
1,290,600,000
1,290,600,000
Pengeluaran i. Biaya Variabel
329,700,000
329,700,000
329,700,000
329,700,000
ii. Biaya Tetap
726,600,000
726,600,000
726,600,000
726,600,000
16,970,000
16,970,000
16,970,000
16,970,000
iv. Total Angsuran
183,767,128
165,810,553
147,853,978
Total Pengeluaran
1,257,037,128
1,239,080,553
1,221,123,978
1,073,270,000
33,562,872
51,519,447
69,476,022
217,330,000
5,034,431
7,727,917
10,421,403
32,599,500
28,528,441
43,791,530
59,054,619
184,730,500
2.21%
3.39%
4.58%
14.31%
1,245,521,176
1,221,403,415
1,197,285,655
998,700,637
23,162
22,713
22,265
18,572
Tempat Pinsil
3,360
3,287
3,214
2,612
Tas Pakaian
768
751
735
597
Tas Cover
288
282
275
224
Tas Rangsel
1,920
1,878
1,836
1,493
iii. Depresiasi
C
R/L Sebelum Pajak
F
Pajak (15%)
G Laba Setelah Pajak H Profit on Sales I
2
BEP Dalam Rupiah BEP Dalam Unit
Tas Bunga
1,920
1,878
1,836
1,493
Tas Keong
3,840
3,756
3,673
2,985
Tas ABG
2,880
2,817
2,755
2,239
Produk Lain
4,224
4,132
4,040
3,284
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
21
5.7 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha Untuk aliran kas (cash flow) dalam perhitungan ini dibagi menjadi dua aliran, yaitu aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow). Kas masuk diperoleh dari penjualan produk Tas Bordir Motif Aceh selama satu tahun. Kapasitas terpakai usaha ini berpengaruh
pada
besarnya
nilai
produksi
yang
juga
akan
mempengaruhi nilai penjualan, sehingga kas masuk menjadi optimal. Untuk kas keluar, komponennya ditambah dengan biaya angsuran kredit, biaya bunga, dan juga pajak sebesar 15%. Untuk menghitung kelayakan usaha rencana investasi digunakan metode penilaian NPV, IRR, Net B/C Ratio, PBP serta BEP. Hasil perhitungan seperti ditunjukkan pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa usaha kerajinan Tas Bordir Motif Aceh menguntungkan, karena pada suku bunga 13% pertahun menghasilkan NPV sebesar Rp.98,142,510.00.dan Net B/C ratio lebih besar dari 1 yaitu 1.63, untuk nilai IRR dalam penghitungan ini sebesar 47.87% lebih besar dari tingkat suku bunga 13% , sedangankan untuk PBP 1.70 atau 1 tahun 7 bulan. Kelayakan dari usaha Tas Bordir Motif Aceh dapat disimpulkan layak dilaksanakan. Untuk
lebih
lengkapnya
dapat
dilihat
pada
lampiran
8
dan
disederhanakan pada tabel 5.6 . Tabel.5.6 Kelayakan Usaha Kerajinan Tas Bordir Motif Aceh No 1 2 3 4
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
Nilai 1.6331 98,142,510 47.87% 1.70
Adapun kriteria kelayakan sebagai berikut. 1. Net B/C (Net Benefit–Cost Ratio) adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Jika Net B/C > 1,maka proyek layak untuk dilaksanakan sedangkan jika Net B/C < 1 , maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
22
2. NPV (Net Present value) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai discount factor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasional, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan. (A.Choliq dkk,1994). Adapun indikatornya ; −
Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak untuk dilaksanakan.
−
Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
−
Jika NPV = 0 maka investasi yang dilakukan tidak mengalami untung atau rugi.
3. IRR (Internal Rate of Return) merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuanya %). Suatu investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian tingkat suku bunga. Indikatornya adalah. −
Jika IRR > tk, discount rate yang berlaku maka proyek layak untuk dilaksanakan.
−
Jika IRR < tk, discount rate yang berlaku, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
5.8 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha Dalam analisis kelayakan suatu usaha, biaya dan pendapatan didasarkan pada asumsi dan proyeksi sehingga memiliki tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi. Untuk mengurangi tingkat resiko ini maka diperlukan analisis sensitivitas yang digunakan untuk menguji tingkat sensititivitas proyek terhadap perubahan harga input maupun POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
23
output. Dalam pola pembiayaan ini digunakan tiga skenario sensitivitas, yaitu : 1. Skenario 1 Pendapatan
mengalami
penurunan
sedangkan
biaya
operasionalnya konstan. Penurunan pendapatan dapat terjadi dikarenakan harga jual produk yang menurun atau jumlah permintaan berkurang. Penurunan ini bisa juga disebabkan karena permintaan menurun. 2. Skenario 2 Disini sisi biaya yang mengalami kenaikan–kenaikan, sementara pendapatan dianggap konstan. Kenaikan biaya operasional dimungkinkan terjadi karena faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, atau biaya overhead mengalami kenaikan. 3. Skenario 3 Merupakan gabungan dari skenario 1 dan 2. Disini dianggap pendapatan mengalami penurunan dan disaat yang sama biaya operasional mengalami kenaikan. Hasil analisis sensitivitas tersebut dapat dilihat dalam Tabel 5.7 ,5.8 dan 5.9 dari lampiran 9 ,10 dan 11. Tabel.5.7 Analisis Sensitivitas Penerimaan Turun 4% dan 5%
No 1 2 3 4
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
4% 1.2613 1,255,416 27.96% 2.25
5% 1.16841409 (22,966,358) 22.75% 2.44
Dari tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa pada analisis sensitivitas pendapatan turun sebesar 4%, usaha ini masih layak dijalankan.
Hal
ini
dapat
dilihat
nilai
NPV
Positif
sebesar
Rp.1,255,416.00.- Net B/C ratio lebih besar dari 1, sebesar 1.2 sedangkan IRR sebesar 27,96% sehingga masih berada diatas tingkat suku bunga 13%, serta PBP 2.25 atau 2 tahun 2 bulan. POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
24
Sedangkan pada tingkat sensitivitas pendapatan turun sebesar 5%, usaha ini masih layak dijalankan. Meskipun terlihat NPV bernilai negatif (22,966,358).- Net B/C ratio lebih besar dari 1, sebesar 1.6 sedangkan IRR sebesar 22,75% sehingga masih berada diatas tingkat suku bunga 13%, serta PBP 2.44 atau 2 tahun 4 bulan. Tabel.5.8 Analisis Sensitivitas Operasional Naik 4% dan 5%
No 1 2 3 4
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
4% 1.3903 32,804,612 34.42% 2.13
5% 1.3296 16,470,138 31.06% 2.26
Dari tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa pada tingkat sensitivitas operasional naik sebesar 4%, usaha ini masih layak dijalankan. Hal ini dapat dilihat nilai NPV
Positif sebesar Rp.
32,804,612.00.- Net B/C ratio lebih besar dari 1 sebesar 1.39 , IRR sebesar 34.42% sehingga masih berada pada tingkat suku bunga 13%, serta PBP 2.13 atau 2 tahun 1 bulan. Sedangkan sensitivitas operasional naik sebesar 5%, usaha juga masih dapat dikatakan layak. Terlihat pada nilai NPV sebesar Rp.16,470,138.00.- Net B/C ratio lebih besar dari 1 sebesar 1.32, IRR sebesar 31.06% sehingga masih berada pada tingkat suku bunga 13%, serta PBP 2.26 atau 2 tahun 2 bulan. Tabel.5.9 Analisis Sensitivitas Operasional Naik 4% dan Penurunan Penjualan 4 % No 1 2 3 4
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
Nilai 1.0185 (64,082,482) 14.06% 2.94
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
25
Dari tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa pada sensitivitas operasional naik sebesar 4% dan Penurunan penjualan 4% usaha ni tidak layak dijalankan jika dilihat dari sisi NPV bernilai negatif sebesar Rp. 64,082,482.00.- , sedangkan usaha ini layak bila dilihat dari sisi Net B/C ratio sebesar 1.3129, lebih besar dari 1 dan IRR sebesar 29.98.% sehingga masih berada diatas tingkat suku bunga 13%, serta PBP 2.94 atau 2 tahun 9 bulan.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
26
BAB VI ASPEK EKONOMI,SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN
6.1 Aspek Ekonomi dan Sosial Dilihat dari aspek ekonomis, keberadaan Usaha kerajinan bordir merupakan usaha yang sangat menguntungkan, dengan berbekal keterampilan, keuletan dan ketekunan berusaha serta ditunjang dengan pembinaan dari berbagai pihak, unit usaha kecil kerajinan Tas Bordir Motif Aceh mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi peningkatan pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja pada masyarakat sekitar Gampong Ulee Madon. Disamping itu, usaha kerajinan Tas Bordir Motif Aceh juga dapat memberdayakan tenaga kerja wanita sehingga banyak mengurangi pengangguran di daerah tersebut, usaha ini juga mendapat dukungan dari masing– masing pihak. Semua hal tersebut berpengaruh pada kenaikan taraf hidup bagi masyarakat sekitar gampong Ulee Madon dan juga memberikan ikatan sosial yang baik. Ikatan ini terbentuk karena kesamaan profesi serta tradisi dan semangat untuk meningkatkan kualitas hidup bersama. 6.2 Dampak Lingkungan Industri Tas Bordir Motif Aceh merupakan sektor industri kerajinan yang menghasilkan produk–produk kerajinan dari bahan kain, dan bahan – bahan tambahan lainnya. Hampir 100% dari penggunaan bahan industri kerajinan Tas Bordir Motif Aceh tidak menghasilkan limbah berbahaya. Bahkan potongan terkecil pun dapat bisa digunakan untuk acsesoris gantungan kunci dan lain-lain. Maka dari sudut lingkungan, industri ini tidak membahayakan.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
27
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan 1. Secara teknis, proses produksi Tas Bordir Motif Aceh masih relatif sederhana. Lebih mengutamakan keahlian, ketekunan dan kemampuan tinggi para pengrajin dalam memproduksi berbagai bentuk/desain produk. Selain itu bahan baku pun mudah didapatkan. 2. Dari aspek pasar dan pemasaran, produk Tas Bordir Motif Aceh saat ini sudah sangat meluas, seiring banyaknya permintaanpermintaan yang datang dari Provinsi Aceh sendiri dan luar Daerah. Peluang untuk berkembang juga sangat besar. 3. Dari Aspek Keuangan analisis kelayakan usaha memperlihatkan bahwa usaha Tas Bordir Motif Aceh masih dinilai layak untuk dikembangkan
karena
pada
suku
bunga
13%
pertahun
mengahasilkan NPV sebesar Rp.98,142,510.00 dan Net B/C rasio lebih besar dari 1 yaitu 1.63. Untuk nilai IRR dalam perhitungan ini sebesar 47.87% lebih besar dari tingkat suku bunga 13%, sedangkan untuk PBP 1.7 atau 1 tahun 7 bulan. Usaha Tas Bordir Motif Aceh juga masih dapat dinilai layak pada tingkat nilai sensitivitas penjualan turun 4% dan 5%, Biaya Operasional naik 4% dan 5% serta pengaruh keduanya penjualan turun 4% dan Biaya Operasional naik 4%. Usaha Tas Bordir Motif Aceh merupakan bidang usaha yang sangat potensial untuk dibiayai. 4. Dilihat dari aspek ekonomis, keberadaan usaha kerajinan bordir merupakan
usaha
yang
sangat
menguntungkan.
Dengan
berbekal keterampilan, keuletan dan ketekunan berusaha serta didorong oleh pembinaan dari berbagai pihak, unit usaha kecil kerajinan Tas Bordir Motif Aceh mampu memberikan sumbangan POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
28
yang berarti bagi peningkatan pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja pada masyarakat sekitar. 7.2 Saran 1. Tas Bordir Motif Aceh memerlukan pengembangan lebih lanjut, untuk itu peran dari Pemerintah masih sangat diperlukan terutama
yang
bersifat
regulatif
yang
dapat
mengatur
kebutuhan bahan baku sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengrajin dengan harga yang terjangkau. 2. Diperlukan promosi yang mampu menguatkan daya tawar produk Tas Bordir Motif Aceh dengan konsumen diluar daerah maupun di luar negeri. 3. Mengingat tingkat kembali modal usaha ini relatif tidak terlalu lama, untuk itu diperlukan penyediaan skim pinjaman dengan suku bunga rendah untuk modal kerja dan investasi bagi pelaku usaha dalam mendukung kegiatan usaha Tas Bordir Motif Aceh yang akan meningkatkan produktivitas maupun kualitas.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
29
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia.2004 .Pola Pembiayaan Usaha Kecil Kerajinan Tas Kulit. Tim Penelitian dan pengembangan Biro Kredit , Jakarta. Blog
spot
com.
2013.Kumpulan
(http://mbegedut.blogspot.
Ilmu
seputar
informasi.
com/2012/07/net-bc-net-benefit-
cost-ratio-riteria.html diakses September 2013) Soepeno, Bambang.2012 .Modul Break Event Point. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Politeknik Negeri Malang ,Malang Hidayat,T.2013. Membuat Aplikasi Excel Untuk UMKM, Media Kita Cetakan Pertama. Jakarta Subagyo, Ahmad. SE,MM, CRBD. 2008.Study Kelayakan Teori dan Aplikasi,PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia.Cetakan ke 2.Jakarta.
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
30
Lampiran
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
31
Lampiran 1: Asumsi-asumsi Dasar dan Parameter
No 1 2 3
4
5
5
6
7
8
9 10
11
Asumsi Periode Proyek Jumlah Hari Kerja Per Bulan Jumlah Bulan Kerja Per Tahun Skala Usaha a. input b. produksi Tanaga Kerja a. Laki - laki b. Perempuan Upah Tenaga Kerja a. Laki - laki b.Perempuan Produksi Tempat Pinsil Tas Pakaian Tas Cover Tas Rangsel Tas Bunga Tas Keong Tas ABG Produk lain Kebutuhan Bahan Baku a. Bahan Baku b. Bahan Pembantu Total c. Bahan Pengemas Harga bahan Baku a. Bahan Baku b. Bahan Pembantu Total c. Bahan Pengemas Harga Produk Tempat Pinsil Tas Pakaian Tas Cover Tas Rangsel Tas Bunga Tas Keong Tas ABG Produk lain Discount Factor Proporsi Modal a.Kredit % b.Modal Sendiri % Jangka Waktu Kredit
Satuan tahun hari bulan
item orang orang Rp/org Rp/org
Jumlah/ Nilai 5 26 12
Keterangan umur ekonomis proyek
247 bahan baku per bulan 2.000 per bulan 10 43 1,500,000 1,000,000
unit unit unit unit unit unit unit unit
350 80 30 200 200 400 300 440
unit unit unit
47 160 40
Rp/unit Rp/unit Rp/unit
2,032,000 3,767,000 13,000
Rp/unit Rp/unit Rp/unit Rp/unit Rp/unit Rp/unit Rp/unit Rp/unit
15,000 120,000 230,000 100,000 110,000 50,000 50,000 20,000 13%
Rata - rata perbulan Rata - rata perbulan nilai ini didapatkan dari rata-rata produksi dan ratarata harga produksesuai perkiraan perajin
70% 30% 3 Tahun
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
32
Lampiran 2. Biaya Investasi Tahun I Harga/ Satuan No Komponen Biaya Investasi 1 Perizinan 2 Tanah dan Bangunan Tempat Usaha Tanah Bangunan
Jumlah Fisik 3
Satuan Jenis
200 171
m2 m2
1,000,000 500,000
10 15 1 1
unit unit unit unit
Umur Ekonomis Nilai 300,000
Penyusutan Rp (per tahun)
200,000,000 85,500,000
5 5 5 10
8,550,000
1,100,000 2,000,000 250,000 350,000
11,000,000 30,000,000 250,000 350,000
5 5 5 5
2,200,000 6,000,000 50,000 70,000
500,000
500,000
5
100,000
-
3 Mesin a.Mesin Butterfly b.Mesin Juki c.Mesin Gerenda d.Mesin Bor Listrik e.Peralatan pendukung(gunting,palu,tank,obeng,jarun,gergaji, kursi,meja dll) Jumlah Investasi
327,900,000
16,970,000
Rekap Biaya Investasi No 1 2 3 4 5
Nilai
Jenis Biaya Perijinan Tanah dan Bangunan Tempat Usaha Mesin Peralatan pendukung Jumlah Biaya Investasi
6 Sumber Dana Investasi Dari 7 Kredit 8 Modal Sendiri
300,000 285,500,000 41,600,000 500,000 327,900,000 % 70% 30%
Rp 229,530,000 98,370,000
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
33
Lampiran 3 Pengadaan Bahan Baku Biaya Variable untuk memproduksi 2.000 unit Tas Bordir Motif Aceh
No
Input
Satuan
Jumlah
Harga (per Satuan)
Nilai
(a)
(b)
(c)
(d)
(c)*(d)
Per tahun
1 Bahan Baku
-
a. Bahan Baku
-
>Prada Hujan
Ball
7
1,100,000
7,700,000
92,400,000.00
>Kain Krah Kurakon
Pieces
15
132,000
1,980,000
23,760,000.00
>Benang Extra
Gross
10
150,000
1,500,000
18,000,000.00
>Kain Indosaten
Pieces
10
250,000
2,500,000
30,000,000.00
>Kain Parasut
Pieces
5
400,000
2,000,000
24,000,000.00
Lembar
100
20,000
2,000,000
24,000,000.00
>Magnet Kecil
Kotak
10
70,000
700,000
8,400,000.00
>Magnet Besar
Kotak
20
37,000
740,000
8,880,000.00
>Kaki Nikel
Kotak
1
600,000
600,000
7,200,000.00
>Rest Leting No 5
Kotak
2
210,000
420,000
5,040,000.00
Roll
10
100,000
1,000,000
12,000,000.00
b. Bahan Pembantu Total >T2 Kulit Sol
>Daun Restleting No 5
-
>Daun Restleting No 8
Roll
10
180,000
1,800,000
21,600,000.00
>Kepala Restleting No 8
Kotak
1
1,100,000
1,100,000
13,200,000.00
>Kunci Oval
Kotak
1
1,050,000
1,050,000
12,600,000.00
Kaleng
5
400,000
2,000,000
24,000,000.00
>Lem ABG 2 Bahan Pengemas >Kotak Karton
Kotak
>Tali
Bungkus
>Pengemas plastik
Bungkus
Jumlah Total Biaya
20
8,000
20
5,000
247
-
160,000
1,920,000.00
125,000
1,500,000.00
100,000
1,200,000.00
27,475,000
329,700,000
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
34
Lampiran 4. Biaya Operasional Biaya Tetap untuk memproduksi 2.000 unit Tas Bordir Motif Aceh No 1
2
Struktur Biaya (a) Biaya Tenaga Kerja a. Laki - Laki b. Perempuan BOP Listrik Pemeliharaan Mesin/Peralatan Air mineral Transfortasi
Harga (per Satuan) (d)
Satuan (b)
Jumlah (c)
orang orang
10 43
1,500,000 1,000,000
15,000,000 43,000,000
1 1 10 3
500,000 500,000 5,000 500,000 Jumlah Total Biaya
500,000 500,000 50,000 1,500,000 60,550,000
Galon
Nilai (c)*(d)
Per tahun
180,000,000.00 516,000,000.00 6,000,000.00 6,000,000.00 600,000.00 18,000,000.00 726,600,000
Biaya Variable untuk memproduksi 2.000 unit Tas Bordir Motif Aceh No 1
2
Input (a) Bahan Baku a. Bahan Baku >Prada Hujan >Kain Krah Kurakon >Benang Extra >Kain Indosaten >Kain Parasut b. Bahan Pembantu Total >T2 Kulit Sol >Magnet Kecil >Magnet Besar >Kaki Nikel >Rest Leting No 5 >Daun Restleting No 5 >Daun Restleting No 8 >Kepala Restleting No 8 >Kunci Oval >Lem ABG Bahan Pengemas >Kotak Karton >Tali >Pengemas plastik
Satuan (b)
Jumlah (c)
Harga (per Satuan) (d)
Nilai (c)*(d)
Ball Pieces Gross Pieces Pieces
7 15 10 10 5
1,100,000 132,000 150,000 250,000 400,000
7,700,000 1,980,000 1,500,000 2,500,000 2,000,000
Lembar Kotak Kotak Kotak Kotak Roll Roll Kotak Kotak Kaleng
100 10 20 1 2 10 10 1 1 5
20,000 70,000 37,000 600,000 210,000 100,000 180,000 1,100,000 1,050,000 400,000
Kotak Bungkus Bungkus
20
8,000
20
5,000 Jumlah Total Biaya
2,000,000 700,000 740,000 600,000 420,000 1,000,000 1,800,000 1,100,000 1,050,000 2,000,000 160,000 125,000 100,000 27,475,000
Per tahun 92,400,000.00 23,760,000.00 18,000,000.00 30,000,000.00 24,000,000.00 24,000,000.00 8,400,000.00 8,880,000.00 7,200,000.00 5,040,000.00 12,000,000.00 21,600,000.00 13,200,000.00 12,600,000.00 24,000,000.00 1,920,000.00 1,500,000.00 1,200,000.00 329,700,000
Rekap Biaya Operasional Selama 1 Tahun 1 2 3 4
No 1 2 3
Biaya Tetap Biaya Variable Total Biaya Produksi Modal Kerja 1,5 Bulan Sumber dana modal kerja dari *) a.Kredit b.Dana sendiri
Jenis Biaya Biaya Tenaga Kerja Biaya Bahan Baku BOP Total Biaya Modal Kerja selama 3 bulan pertama Sumber dana modal kerja dari *) a.Kredit 70% b.Dana sendiri 30%
60,550,000 27,475,000 88,025,000 264,075,000 70% 30%
726,600,000 329,700,000 1,056,300,000
184,852,500 79,222,500
Rp. 58,000,000 27,475,000 2,550,000 88,025,000 264,075,000 184,852,500 79,222,500
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
35
Lampiran 5a Angsuran Kredit Investasi Bunga : 13% Periode Tahun-0 Bulan -1 Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4 Bulan -5 Bulan -6 Bulan -7 Bulan -8 Bulan -9 Bulan -10 Bulan -11 Bulan -12 Tahun-1 Bulan -1 Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4 Bulan -5 Bulan -6 Bulan -7 Bulan -8 Bulan -9 Bulan -10 Bulan -11 Bulan -12 Tahun-2 Bulan -1 Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4 Bulan -5 Bulan -6 Bulan -7 Bulan -8 Bulan -9 Bulan -10 Bulan -11 Bulan -12 Tahun 3
12 bulan
Kredit
Angsuran Tetap
Bunga
Total
229,530,000 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 76,510,000 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 76,510,000 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 6,375,833 76,510,000
2,486,575 2,417,503 2,348,432 2,279,360 2,210,289 2,141,217 2,072,146 2,003,074 1,934,003 1,864,931 1,795,860 1,726,788 25,280,179 1,657,717 1,588,645 1,519,574 1,450,502 1,381,431 1,312,359 1,243,288 1,174,216 1,105,144 1,036,073 967,001 897,930 15,333,879 828,858 759,787 690,715 621,644 552,572 483,501 414,429 345,358 276,286 207,215 138,143 69,072 5,387,579
8,862,408 8,793,337 8,724,265 8,655,194 8,586,122 8,517,051 8,447,979 8,378,908 8,309,836 8,240,765 8,171,693 8,102,622 101,790,179 8,033,550 7,964,478 7,895,407 7,826,335 7,757,264 7,688,192 7,619,121 7,550,049 7,480,978 7,411,906 7,342,835 7,273,763 91,843,879 7,204,692 7,135,620 7,066,549 6,997,477 6,928,406 6,859,334 6,790,263 6,721,191 6,652,119 6,583,048 6,513,976 6,444,905 81,897,579
Saldo Awal
Saldo Akhir
229,530,000 229,530,000 223,154,167 216,778,333 210,402,500 204,026,667 197,650,833 191,275,000 184,899,167 178,523,333 172,147,500 165,771,667 159,395,833
229,530,000 223,154,167 216,778,333 210,402,500 204,026,667 197,650,833 191,275,000 184,899,167 178,523,333 172,147,500 165,771,667 159,395,833 153,020,000
153,020,000 146,644,167 140,268,333 133,892,500 127,516,667 121,140,833 114,765,000 108,389,167 102,013,333 95,637,500 89,261,667 82,885,833
146,644,167 140,268,333 133,892,500 127,516,667 121,140,833 114,765,000 108,389,167 102,013,333 95,637,500 89,261,667 82,885,833 76,510,000
76,510,000 70,134,167 63,758,333 57,382,500 51,006,667 44,630,833 38,255,000 31,879,167 25,503,333 19,127,500 12,751,667 6,375,833
70,134,167 63,758,333 57,382,500 51,006,667 44,630,833 38,255,000 31,879,167 25,503,333 19,127,500 12,751,667 6,375,833 (0)
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
36
Lampiran 5b. Angsuran Kredit Modal Kerja Bunga : 13% Periode Tahun-0 Bulan -1 Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4 Bulan -5 Bulan -6 Bulan -7 Bulan -8 Bulan -9 Bulan -10 Bulan -11 Bulan -12 Tahun-1 Bulan -1 Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4 Bulan -5 Bulan -6 Bulan -7 Bulan -8 Bulan -9 Bulan -10 Bulan -11 Bulan -12 Tahun-2 Bulan -1 Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4 Bulan -5 Bulan -6 Bulan -7 Bulan -8 Bulan -9 Bulan -10 Bulan -11 Bulan -12 Tahun-3
Tahun 1 2 3
12 bulan Kredit
Angsuran Tetap
Bunga
Total
184,852,500
Angsuran Pokok 138,127,500 138,127,500 138,127,500
5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 61,617,500 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 61,617,500 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 5,134,792 61,617,500
2,002,569 1,946,942 1,891,315 1,835,688 1,780,061 1,724,434 1,668,807 1,613,180 1,557,553 1,501,927 1,446,300 1,390,673 20,359,449 1,335,046 1,279,419 1,223,792 1,168,165 1,112,538 1,056,911 1,001,284 945,657 890,031 834,404 778,777 723,150 12,349,174 667,523 611,896 556,269 500,642 445,015 389,388 333,761 278,135 222,508 166,881 111,254 55,627 4,338,899
Angsuran Bunga
Total Angsuran
45,639,628 27,683,053 9,726,478
7,137,360 7,081,734 7,026,107 6,970,480 6,914,853 6,859,226 6,803,599 6,747,972 6,692,345 6,636,718 6,581,091 6,525,464 81,976,949 6,469,838 6,414,211 6,358,584 6,302,957 6,247,330 6,191,703 6,136,076 6,080,449 6,024,822 5,969,195 5,913,568 5,857,941 73,966,674 5,802,315 5,746,688 5,691,061 5,635,434 5,579,807 5,524,180 5,468,553 5,412,926 5,357,299 5,301,672 5,246,045 5,190,419 65,956,399
Saldo Awal 414,382,500 183,767,128 414,382,500 165,810,553 276,255,000 147,853,978 138,127,500
Saldo Awal
Saldo Akhir
184,852,500 184,852,500 179,717,708 174,582,917 169,448,125 164,313,333 159,178,542 154,043,750 148,908,958 143,774,167 138,639,375 133,504,583 128,369,792
184,852,500 179,717,708 174,582,917 169,448,125 164,313,333 159,178,542 154,043,750 148,908,958 143,774,167 138,639,375 133,504,583 128,369,792 123,235,000
123,235,000 118,100,208 112,965,417 107,830,625 102,695,833 97,561,042 92,426,250 87,291,458 82,156,667 77,021,875 71,887,083 66,752,292
118,100,208 112,965,417 107,830,625 102,695,833 97,561,042 92,426,250 87,291,458 82,156,667 77,021,875 71,887,083 66,752,292 61,617,500
61,617,500 56,482,708 51,347,917 46,213,125 41,078,333 35,943,542 30,808,750 25,673,958 20,539,167 15,404,375 10,269,583 5,134,792
56,482,708 51,347,917 46,213,125 41,078,333 35,943,542 30,808,750 25,673,958 20,539,167 15,404,375 10,269,583 5,134,792 0
Saldo Akhir 414,382,500 276,255,000 138,127,500 0
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
37
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
38
440
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Tas Rangsel
Tas Bunga
Tas Keong
Tas ABG
Produk Lain
4
5
6
7
8
Jumlah Total Pendapatan
300
Unit
Tas Cover
3
2000
400
200
200
30
80
Unit
Tas Pakaian
2
350
(c)
Unit
(b)
(a)
8,800,000
15,000,000
20,000,000
22,000,000
20,000,000
6,900,000
9,600,000
5,250,000
(c)*(d)
105,600,000
180,000,000
240,000,000
264,000,000
240,000,000
82,800,000
115,200,000
63,000,000
24,000
5,280
3,600
4,800
2,400
2,400
360
960
4,200
101,911,542
173,712,856
231,617,141
254,778,855
231,617,141
79,907,914
111,176,228
60,799,500
100% 1,245,521,176
8%
14%
19%
20%
19%
6%
9%
5%
Rp
99,938,169
170,349,151
227,132,202
249,845,422
227,132,202
78,360,610
109,023,457
59,622,203
Rp
Share BEP Pendapatan per produk
97,964,796
166,985,447
222,647,263
244,911,989
222,647,263
76,813,306
106,870,686
58,444,906
Rp
Share BEP Pendapatan per produk
22,265
4,898
3,340
4,453
2,226
2,226
334
891
3,896
Unit
998,700,637
81,716,091
139,288,792
185,718,389
204,290,228
185,718,389
64,072,844
89,144,827
48,751,077
Rp
18,572
4,086
2,786
3,714
1,857
1,857
279
743
3,250
Unit
BEP unit produk
Tahun 4 Share BEP BEP unit Pendapatan produk per produk
Tahun 3
22,713 1,197,285,655
4,997
3,407
4,543
2,271
2,271
341
909
3,975
Unit
BEP unit produk
Tahun 2
23,162 1,221,403,415
5,096
3,474
4,632
2,316
2,316
347
926
4,053
Unit
Tahun 1 Total Persentase Share BEP Pendapatan Produksi Pendapatan BEP unit Pendapatan per Per Tahun per produk produk produk
695,000 107,550,000 1,290,600,000
20,000
50,000
50,000
110,000
100,000
230,000
120,000
15,000
(d)
Jumlah Harga Nilai/bulan /Bulan Per Unit
Tempat Pinsil
Unit
Input
1
No
Lampiran 6. Pendapatan Operasional
Lampiran 7. Proyeksi Rugi Laba Usaha (Rp) No
Tahun
Uraian
1
A Penerimaan Total Penerimaan B
1,290,600,000
3
1,290,600,000
4
1,290,600,000
1,290,600,000
Pengeluaran i. Biaya Variabel
329,700,000
329,700,000
329,700,000
329,700,000
ii. Biaya Tetap
726,600,000
726,600,000
726,600,000
726,600,000 16,970,000
16,970,000
16,970,000
16,970,000
iv. Total Angsuran
183,767,128
165,810,553
147,853,978
Total Pengeluaran
1,257,037,128
1,239,080,553
1,221,123,978
1,073,270,000
33,562,872
51,519,447
69,476,022
217,330,000
5,034,431
7,727,917
10,421,403
32,599,500
28,528,441
43,791,530
59,054,619
184,730,500
2.21%
3.39%
4.58%
14.31%
1,245,521,176
1,221,403,415
1,197,285,655
998,700,637
23,162
22,713
22,265
18,572
Tempat Pinsil
4,053
3,975
3,896
3,250
Tas Pakaian
926
909
891
743
Tas Cover
347
341
334
279
Tas Rangsel
2,316
2,271
2,226
1,857
Tas Bunga
2,316
2,271
2,226
1,857
Tas Keong
4,632
4,543
4,453
3,714
Tas ABG
2,880
3,407
3,340
2,786
Produk Lain
5,096
4,997
4,898
4,086
iii. Depresiasi
C
R/L Sebelum Pajak
F
Pajak (15%)
G Laba Setelah Pajak H Profit on Sales I
2
BEP Dalam Rupiah BEP Dalam Unit
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
39
Lampiran 8. Proyeksi Arus Kas Rupiah No
Uraian
A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2. Kredit a. Investasi b. Modal Kerja 3. Modal Sendiri a. Investasi b. Modal Kerja 4. Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk Arus Masuk unt Menghitung IRR B
Tahun 0
1
2
1,290,600,000
1,290,600,000
1,290,600,000
229,530,000 184,852,500 98,370,000 79,222,500 327,900,000 -
1,554,675,000 1,290,600,000
1,290,600,000 1,290,600,000
1,290,600,000 1,290,600,000
327,900,000
329,700,000 726,600,000 138,127,500 27,683,053 7,727,917 1,229,838,470 1,064,027,917
329,700,000 726,600,000 138,127,500 9,726,478 10,421,403 1,214,575,381 1,066,721,403 76,024,619 223,878,597 0.6931 155,159,098 207,588,157
Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2. Biaya Variabel 3. Biaya Tetap 4. Angsuran Pokok 5. Angsuran Bunga 6. Pajak Total Arus Keluar Arus Keluar untuk Menghitung IRR
327,900,000 327,900,000
329,700,000 726,600,000 138,127,500 45,639,628 5,034,431 1,245,101,559 1,061,334,431
C Arus Bersih (NCF) D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR Discount Factor (13%) Present Value E CUMMULATIVE
(327,900,000) 1.0000 (327,900,000) (327,900,000)
309,573,441 229,265,569 0.8850 202,889,884 (125,010,116)
60,761,530 226,572,083 0.7831 177,439,175 52,429,060
0.07
0.002333333
F
ANALISIS KELAYAKAN USAHA NPV (13%) IRR Net B/C
98,142,510 47.87% 1.6331
PBP
No 1 2 3 4
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
3
1.70
Nilai 1.6331 98,142,510 47.87% 1.70
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
40
Lampiran 9. Proyeksi Arus Kas Penjualan (Harga Jual) Turun
96%
4%
Rupiah No
Uraian
A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2. Kredit a. Investasi b. Modal Kerja 3. Modal Sendiri a. Investasi b. Modal Kerja 4. Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk Arus Masuk unt Menghitung IRR
Tahun 0
1 1,238,976,000
1,238,976,000
98,370,000 79,222,500 327,900,000 -
1,503,051,000 1,238,976,000
1,238,976,000 1,238,976,000
1,238,976,000 1,238,976,000
327,900,000
329,700,000 726,600,000 138,127,500 27,683,053 7,727,917 1,229,838,470 1,064,027,917
329,700,000 726,600,000 138,127,500 9,726,478 10,421,403 1,214,575,381 1,066,721,403
9,137,530 174,948,083 0.7831 137,010,011 (33,685,061)
24,400,619 172,254,597 0.6931 119,381,076 85,696,016
327,900,000 327,900,000
C Arus Bersih (NCF) D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR Discount Factor (13%) Present Value E CUMMULATIVE
(327,900,000) 1.0000 (327,900,000) (327,900,000)
257,949,441 177,641,569 0.8850 157,204,929 (170,695,071)
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
1,238,976,000
184,852,500
329,700,000 726,600,000 138,127,500 45,639,628 5,034,431 1,245,101,559 1,061,334,431
No 1 2 3 4
3
229,530,000
B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2. Biaya Variabel 3. Biaya Tetap 4. Angsuran Pokok 5. Angsuran Bunga 6. Pajak Total Arus Keluar Arus Keluar untuk Menghitung IRR
F ANALISIS KELAYAKAN USAHA NPV (13%) IRR Net B/C PBP
2
1,255,416 27.96% 1.2613 2.25
4% 1.2613 1,255,416 27.96% 2.25
5% 1.16841409 (22,966,358) 22.75% 2.44
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
41
Lampiran 9a. Proyeksi Arus Kas Penjualan (Harga Jual) Turun
5%
95% Rupiah
No
Tahun
Uraian
0
A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2. Kredit a. Investasi b. Modal Kerja 3. Modal Sendiri a. Investasi b. Modal Kerja 4. Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk Arus Masuk unt Menghitung IRR B
1 1,226,070,000
1,226,070,000
98,370,000 79,222,500 327,900,000 -
1,490,145,000 1,226,070,000
1,226,070,000 1,226,070,000
1,226,070,000 1,226,070,000
327,900,000
329,700,000 726,600,000 138,127,500 27,683,053 7,727,917 1,229,838,470 1,064,027,917
329,700,000 726,600,000 138,127,500 9,726,478 10,421,403 1,214,575,381 1,066,721,403
(3,768,470) 162,042,083 0.7831 126,902,720 (55,213,591)
11,494,619 159,348,597 0.6931 110,436,571 55,222,980
327,900,000 327,900,000
C Arus Bersih (NCF) D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR Discount Factor (13%) Present Value E CUMMULATIVE
(327,900,000) 1.0000 (327,900,000) (327,900,000)
245,043,441 164,735,569 0.8850 145,783,690 (182,116,310)
ANALISIS KELAYAKAN USAHA NPV (13%) IRR Net B/C PBP
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
1,226,070,000
184,852,500
329,700,000 726,600,000 138,127,500 45,639,628 5,034,431 1,245,101,559 1,061,334,431
No 1 2 3 4
3
229,530,000
Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2. Biaya Variabel 3. Biaya Tetap 4. Angsuran Pokok 5. Angsuran Bunga 6. Pajak Total Arus Keluar Arus Keluar untuk Menghitung IRR
F
2
(22,966,358) 22.75% 1.1684 2.44
Nilai 1.1684 (22,966,358) 22.75% 2.44
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
42
Lampiran 10. Proyeksi Arus Kas Biaya Operasional naik
4%
104% Rupiah
No
Uraian
A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2. Kredit a. Investasi b. Modal Kerja 3. Modal Sendiri a. Investasi b. Modal Kerja 4. Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk Arus Masuk unt Menghitung IRR
Tahun 0
1 1,290,600,000
1,290,600,000
1,290,600,000
184,852,500 98,370,000 79,222,500 327,900,000 -
1,554,675,000 1,290,600,000
1,290,600,000 1,290,600,000
1,290,600,000 1,290,600,000
327,900,000
342,888,000 755,664,000 138,127,500 27,683,053 7,727,917 1,272,090,470 1,106,279,917
342,888,000 726,600,000 143,652,600 9,726,478 10,421,403 1,233,288,481 1,079,909,403
18,509,530 184,320,083 0.7831 144,349,662 (18,051,605)
57,311,519 210,690,597 0.6931 146,019,152 127,967,548
327,900,000 327,900,000
342,888,000 755,664,000 138,127,500 45,639,628 5,034,431 1,287,353,559 1,103,586,431
C Arus Bersih (NCF) D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR Discount Factor (13%) Present Value E CUMMULATIVE
(327,900,000) 1.0000 (327,900,000) (327,900,000)
267,321,441 187,013,569 0.8850 165,498,734 (162,401,266)
No 1 2 3 4
3
229,530,000
B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2. Biaya Variabel 3. Biaya Tetap 4. Angsuran Pokok 5. Angsuran Bunga 6. Pajak Total Arus Keluar Arus Keluar untuk Menghitung IRR
F
2
ANALISIS KELAYAKAN USAHA NPV (13%) IRR Net B/C PBP
32,804,612 34.42% 1.3903 2.13
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
4% 1.3903 32,804,612 34.42% 2.13
5% 1.3296 16,470,138 31.06% 2.26
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
43
Lampiran 10a. Proyeksi Arus Kas Biaya Operasional naik
5%
105% Rupiah
No
Tahun
Uraian
0
A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2. Kredit a. Investasi b. Modal Kerja 3. Modal Sendiri a. Investasi b. Modal Kerja 4. Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk Arus Masuk unt Menghitung IRR
1
2
1,290,600,000
1,290,600,000
184,852,500 98,370,000 79,222,500 327,900,000 -
1,554,675,000 1,290,600,000
1,290,600,000 1,290,600,000
1,290,600,000 1,290,600,000
327,900,000
346,185,000 762,930,000 138,127,500 27,683,053 7,727,917 1,282,653,470 1,116,842,917
346,185,000 726,600,000 145,033,875 9,726,478 10,421,403 1,237,966,756 1,083,206,403
7,946,530 173,757,083 0.7831 136,077,283 (35,671,771)
52,633,244 207,393,597 0.6931 143,734,166 108,062,395
327,900,000 327,900,000
346,185,000 762,930,000 138,127,500 45,639,628 5,034,431 1,297,916,559 1,114,149,431
C Arus Bersih (NCF) D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR Discount Factor (13%) Present Value E CUMMULATIVE
(327,900,000) 1.0000 (327,900,000) (327,900,000)
256,758,441 176,450,569 0.8850 156,150,946 (171,749,054)
F ANALISIS KELAYAKAN USAHA NPV (13%) IRR Net B/C PBP
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
1,290,600,000
229,530,000
B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2. Biaya Variabel 3. Biaya Tetap 4. Angsuran Pokok 5. Angsuran Bunga 6. Pajak Total Arus Keluar Arus Keluar untuk Menghitung IRR
No 1 2 3 4
3
16,470,138 31.06% 1.3296 2.26
Nilai 1.3296 16,470,138 31.06% 2.26
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
44
Lampiran 11. Proyeksi Arus Kas Penjualan (Harga Jual) Turun
4%
96%
Biaya Operasional naik
4%
104% Rupiah
No
Tahun
Uraian
0
A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2. Kredit a. Investasi b. Modal Kerja 3. Modal Sendiri a. Investasi b. Modal Kerja 4. Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk Arus Masuk untuk Menghitung IRR
1
2
1,238,976,000
98,370,000 79,222,500 327,900,000 -
1,503,051,000 1,238,976,000
1,238,976,000 1,238,976,000
1,238,976,000 1,238,976,000
327,900,000
342,888,000 755,664,000 138,127,500 27,683,053 7,727,917 1,272,090,470 1,106,279,917
342,888,000 726,600,000 143,652,600 9,726,478 10,421,403 1,233,288,481 1,079,909,403
(33,114,470) 132,696,083 0.7831 103,920,497 (104,165,725)
5,687,519 159,066,597 0.6931 110,241,131 6,075,406
327,900,000 327,900,000
C Arus Bersih (NCF) D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR Discount Factor (13%) Present Value E CUMMULATIVE
(327,900,000) 1.0000 (327,900,000) (327,900,000)
215,697,441 135,389,569 0.8850 119,813,778 (208,086,222)
ANALISIS KELAYAKAN USAHA NPV (13%) IRR Net B/C PBP
Kriteria Net B/C Ratio DF 13% NPV DF 13 % IRR PBP
1,238,976,000
184,852,500
342,888,000 755,664,000 138,127,500 45,639,628 5,034,431 1,287,353,559 1,103,586,431
No 1 2 3 4
1,238,976,000
229,530,000
B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2. Biaya Variabel 3. Biaya Tetap 4. Angsuran Pokok 5. Angsuran Bunga 6. Pajak Total Arus Keluar Arus Keluar unt Menghitung IRR
F
3
(64,082,482) 14.06% 1.0185 2.94
Nilai 1.0185 (64,082,482) 14.06% 2.94
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
45
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI TAS BORDIR MOTIF ACEH |
46